SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
DIMAS SATRIA B.P.
BETRIS CANDRA S.D.
FEBRISKA ALYA P.P.
SENI ANYAMAN
DEFINISI
 Anyaman merupakan proses merajut dan
menyilangkan dengan bahan dasar alam berserat
seperti bambu, rotan, daun-daunan (enceng
gondok, daun lontar, daun pandan) yang ditipiskan
terlebih dahulu kemudian dijalin membentuk ikatan
kuat dengan pola tertentu.
SEJARAH SENI ANYAMAN
 Seni anyaman telah berkembang sejak
ribuan tahun, tepatnya pada masa
Neolitikum (masa bercocok tanam). Saat
itu masyarakat purba telah memanfaatkan
akar dan rotan yang telah dibasahi terlebih
dahulu agar lunak dan mudah dijalin
menjadi tali simpul sederhana yang
digunakan untuk mengikat hasil bumi dan
ternak mereka.
SEJARAH SENI ANYAMAN
Dahulu di Indonesia anyaman digunakan
oleh para raja. Anyaman tersebut
dinamakan ‘Tikar Raja’ yang dibuat dari
pohon bemban. Sehingga kini beberapa
daerah di Indonesia khususnya di Jawa
Barat masih terus aktif menjalankan
kegiatan anyaman di tingkat kampung.
BAHAN UTAMA
ANYAMAN
POHON
BEMBAN
BAHAN MEMBUAT SENI ANYAMAN
Bahan Alami :
 Bambu
 Rotan
 Daun panama, yakni sejenis pandan yang
kualitasnya paling baik.
 Daun jaksi, sejenis pandan pula yang kwalitasnya
 Daun pandan duri biasa, yang paling mudah didapat
tetapi, kualitasnya paling rendah.
Bahan Sintetis :
 Kertas
 Tali rafia
 Karton
ALAT MEMBUAT SENI ANYAMAN
 Pisau pemotong
 Pisau penipis
 Tang
 Catut bersungut bundar
 Cat vernis
BERDASARKAN CIRI FISIK
 Anyaman datar.
Dibuat datar dan pipih dalam bentuk visual 2 dimensi. Contoh
anyaman datar : tikar, dinding rumah tradisional (dikenal sebagai
dinding bilik), partisi pembatas ruangan dan lainnya.
 Anyaman tiga dimensi.
Kerajinan ini berbentuk benda visual yang terus berkembang jenis
produknya menjadi benda-benda yang lebih bernilai seperti sandal,
kursi, tas lampu lampion dan tempat wadah.
 Makrame.
Merupakan jenis seni simpul menyimpul bahan dengan bantuan
alat pengait yang berfungsi seperti jarum. Kelihaian tangan dalam
menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan
sambungan menjadi sebuah karya kerajinan.
Contoh kerajinan yang menggunakan teknik Makrame : taplak meja,
mantel baju, keset kaki.
TEKNIK DASAR MENGANYAM
1) Anyaman Tunggal
2) Anyaman Ganda
3) Anyaman Istimewa
(gabungan)
3 TEKNIK DASAR INI DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI
BERBAGAI CORAK, SEPERTI BERIKUT :
DAERAH PENGHASIL
 Daerah penghasil kerajinan anyaman yang
ada di Indonesia antara lain Tangerang,
Kedu, Kudus, Tasikmalaya, dan Bali.
 Tapi yang paling utama adalah Tasikmalaya.
TASIKMALAYA
 Nama Tasikmalaya terkenal dimana-mana berkat hasil
karya masyarakatnya berupa kerajinan anyaman.
Berbagai jenis keperluan perorangan atau rumah tangga
dengan daerah penyebarannya yang cukup luas, bahkan
sampai ke manca negara. Gerabah dari masa bercocok
tanam awal, beberapa ribu tahun sebelum tarikh Masehi
sudah banyak yang dihias dengan motif anyaman. Sejak
masa itu terus ditambah, dimotifikasi serta diperbaharui
secara kreatif oleh para seniman pengrajinannya sesuai
keperluan dan cita rasa zamannya. Seni kerajinan
anyaman Tasikmalaya pun mengalami proses serupa itu.
 Tasikmalaya adalah sebuah Kota Administratip dan
Kabupaten di Jawa Barat bagian Timur. Di sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah utara
Kabupaten Majalengka, sebelah timur Kabupaten Ciamis
dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Para pengrajin
itu terutama terdapat di kecamatan Rajapolah, ± 17 km
dari Kota Tasikmalaya.
RIWAYAT
 Salah satu cerita tentang awal kegiatan pengrajin di daerah
ini adalah demikian. Pada awal abad ini di Kecamatan
Rajapolah ada seorang mulik (kyai) bernama Haji Yasin.
Dalam waktu senggang di samping mengajar agama, Haji
Yasin mengajarkan kepandaian kerajinan anyaman kepada
para santri muridnya. Hasilnya berupa topi-topi anyaman
dijual di Stasiun kereta api Tasikmalaya. Seorang
penumpang kereta api bernama Tuan Vercizak dari Eropa
turun di Stasiun Tasik, setelah mengamati topi-topi yang
dijual kemudian menemui Haji Yasin si pembuat topi. Dalam
pembicaraan tercapai kata sepakat Haji Yasin akan
membuat topi sebanyak mungkin untuk dikirim ke tuan
Vercizonk, kemudian terjadilah hubungan dagang antara
kedua belah pihak.
 Tertarik akan keberhasilan Haji Yasin, penduduk beramai-
ramai menjadi pangrajin topi yang selanjutnya berkembang
menjadi beraneka ragam, jenis anyaman. Masyarakat
semakin makmur berkat hasil anyaman.
 Barang-barang yang Dihasilkan
Jenis produksinya mula-mula terbatas pada topi,
dompet dan tikar, tetapi makin lama makin bervariasi.
Benda-benda keperluan rumah tangga.
 Perlengkapan makan dan minum (dinner set): alas
piring, alas gelas, alat penahan panas, dan lain-lain.
 Berbagai wadah penyimpanan kue-kue.
 Tempat sampah, dan lain-lain.
Benda-benda hiasan/pajangan.
 Kap lampu dengan pelbagai hiasan.
 Hiasan dinding.
 Tudung-tudung hiasan.
Alat pelindung tubuh.
 Berbagai macam topi.
 Payung dengan bermacam-macam bentuk dan
fungsinya.
Berbagai barang untuk keperluan di lantai.
 Sejenis tikar dalam pelbagai ukuran bentuk dan
hiasannya, untuk pelbagai keperluan seperti
tempat duduk, sembahyang, dan lain-lain.
 Tas, dompet, sandal, dan lain-lain.
KENDALA SENI ANYAMAN
 Kendala terbesar pengrajin adalah bahan
baku, sehingga mereka harus mencari ke
Jawa Tengah sampai Jawa Timur
PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU
 Dapat dilakukan jika bambu sudah berbentuk
lembaran seperti pita, tidak semua jenis bambu dapat
digunakan untuk anyaman. Bambu yang akan
digunakan untuk anyaman harus melalui tahap
pengolahan, sebagai berikut :
1) Memilih bambu
Bukan sembarang bambu yang dapat digunakan
untuk menganyam, terdapat beberapa syarat ;
antara lain :
 Bambu harus memiliki serat yang halus, umumnya
jenis bambu tali.
 Bambu berumur satu tahun agar memenuhi kualitas
anyaman yaitu tidak getas (cepat patah) dan liat
(alot).
2) Memotong bambu
Bambu dipotong sepanjang dua samapi
tiga ruas, kemudian dibersihkan bagian dalamnya
dengan mengamplas.
3) Membelah tipis
Bambu selanjutnya diiris tipis-tipis dan
disamakan ukurannya.
 4) Menghaluskan
Bambu yang sudah
diiris kemudian
dihaluskan dan
dihilangkan bulu2
bambu dengan
membakarnya. Jika di
perlukan di rendam
terlebih dahulu
kemudian dijemur
hingga kering untuk
kemudian dicat.
5) Mengecat
Langkah terakhir pada proses anyaman bambu adalah
memberi zat warna/pengkilat dengan menggunakan cat.
6) Menganyam Bambu
Setelah dicat, maka bambu siap dianyam. Proses
pengecatan juga dapat dilakukan setelah penganyaman.
Hal ini tergantung kepada kebutuhan pengrajin.
CONTOH HASIL KARYA
CONTOH HASIL KARYA
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Seni arca
Seni arcaSeni arca
Seni arca
 
Teknik kolograf
Teknik kolografTeknik kolograf
Teknik kolograf
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
 
Anyaman
AnyamanAnyaman
Anyaman
 
Tembikar
TembikarTembikar
Tembikar
 
Ikat dan celup
Ikat dan celupIkat dan celup
Ikat dan celup
 
Seni Arca Ting 2
Seni Arca Ting 2Seni Arca Ting 2
Seni Arca Ting 2
 
Anyaman pandan
Anyaman pandanAnyaman pandan
Anyaman pandan
 
Seni Seramik Slide PPT
Seni Seramik Slide PPTSeni Seramik Slide PPT
Seni Seramik Slide PPT
 
Slaid tembikar n alat domestik
Slaid tembikar n alat domestikSlaid tembikar n alat domestik
Slaid tembikar n alat domestik
 
Arca
ArcaArca
Arca
 
Kraf
KrafKraf
Kraf
 
Alat domestik
Alat domestikAlat domestik
Alat domestik
 
Presentation Labu sayong
Presentation Labu sayongPresentation Labu sayong
Presentation Labu sayong
 
Seni tekstil
Seni tekstilSeni tekstil
Seni tekstil
 
nota tingkatan 1 jalinan dalam peta i-think
nota tingkatan 1 jalinan dalam peta i-thinknota tingkatan 1 jalinan dalam peta i-think
nota tingkatan 1 jalinan dalam peta i-think
 
Seni ukiran kayu
Seni ukiran kayuSeni ukiran kayu
Seni ukiran kayu
 
Kerajinan tekstil
Kerajinan tekstilKerajinan tekstil
Kerajinan tekstil
 
Modul Pedagogi Responsif Budaya Kraf Tradisional Seramik Pendidikan Seni Visual
Modul Pedagogi Responsif Budaya Kraf Tradisional Seramik Pendidikan Seni VisualModul Pedagogi Responsif Budaya Kraf Tradisional Seramik Pendidikan Seni Visual
Modul Pedagogi Responsif Budaya Kraf Tradisional Seramik Pendidikan Seni Visual
 
Seni kraf wau
Seni kraf wauSeni kraf wau
Seni kraf wau
 

Semelhante a Seni anyaman

SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGANSENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
Shafiqa Fatin
 
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Vina Widya Putri
 
55421048 folio-anyaman
55421048 folio-anyaman55421048 folio-anyaman
55421048 folio-anyaman
first lady
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
Dae Zhun
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Yadhi Muqsith
 
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
dwi3050
 

Semelhante a Seni anyaman (20)

SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN
 
SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGANSENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
SENI SEBAGAI PRODUK PELANCONGAN
 
Kewirausahaan Tekstil Modern&Tradisional
Kewirausahaan Tekstil Modern&TradisionalKewirausahaan Tekstil Modern&Tradisional
Kewirausahaan Tekstil Modern&Tradisional
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
Jenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesiaJenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesia
 
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
 
55421048 folio-anyaman
55421048 folio-anyaman55421048 folio-anyaman
55421048 folio-anyaman
 
1
11
1
 
KEBUDAYAAN SUKU SASAK & SUKU SUMBA
KEBUDAYAAN SUKU SASAK & SUKU SUMBAKEBUDAYAAN SUKU SASAK & SUKU SUMBA
KEBUDAYAAN SUKU SASAK & SUKU SUMBA
 
Kain tradisional indonesia
Kain tradisional indonesiaKain tradisional indonesia
Kain tradisional indonesia
 
BMMB1104 KEBUDAYAAN KEBANGSAAN.pdf
BMMB1104 KEBUDAYAAN KEBANGSAAN.pdfBMMB1104 KEBUDAYAAN KEBANGSAAN.pdf
BMMB1104 KEBUDAYAAN KEBANGSAAN.pdf
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Alat alat zaman neolithikum SEJARAH KELAS X
Alat alat zaman neolithikum SEJARAH KELAS XAlat alat zaman neolithikum SEJARAH KELAS X
Alat alat zaman neolithikum SEJARAH KELAS X
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Kerajinan dari bahan alam
Kerajinan dari bahan alamKerajinan dari bahan alam
Kerajinan dari bahan alam
 
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
 
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
PPT KEKAYAAN BUDAYA Indonesia mencakup kekayaan tradisional yakni pakaian, ma...
 
Neolithikum
NeolithikumNeolithikum
Neolithikum
 
Etnobotani ppt
Etnobotani ppt Etnobotani ppt
Etnobotani ppt
 
tugas zainia scarpbook.pptx
tugas zainia scarpbook.pptxtugas zainia scarpbook.pptx
tugas zainia scarpbook.pptx
 

Seni anyaman

  • 1. DIMAS SATRIA B.P. BETRIS CANDRA S.D. FEBRISKA ALYA P.P. SENI ANYAMAN
  • 2. DEFINISI  Anyaman merupakan proses merajut dan menyilangkan dengan bahan dasar alam berserat seperti bambu, rotan, daun-daunan (enceng gondok, daun lontar, daun pandan) yang ditipiskan terlebih dahulu kemudian dijalin membentuk ikatan kuat dengan pola tertentu.
  • 3. SEJARAH SENI ANYAMAN  Seni anyaman telah berkembang sejak ribuan tahun, tepatnya pada masa Neolitikum (masa bercocok tanam). Saat itu masyarakat purba telah memanfaatkan akar dan rotan yang telah dibasahi terlebih dahulu agar lunak dan mudah dijalin menjadi tali simpul sederhana yang digunakan untuk mengikat hasil bumi dan ternak mereka.
  • 4. SEJARAH SENI ANYAMAN Dahulu di Indonesia anyaman digunakan oleh para raja. Anyaman tersebut dinamakan ‘Tikar Raja’ yang dibuat dari pohon bemban. Sehingga kini beberapa daerah di Indonesia khususnya di Jawa Barat masih terus aktif menjalankan kegiatan anyaman di tingkat kampung.
  • 6. BAHAN MEMBUAT SENI ANYAMAN Bahan Alami :  Bambu  Rotan  Daun panama, yakni sejenis pandan yang kualitasnya paling baik.  Daun jaksi, sejenis pandan pula yang kwalitasnya  Daun pandan duri biasa, yang paling mudah didapat tetapi, kualitasnya paling rendah. Bahan Sintetis :  Kertas  Tali rafia  Karton
  • 7. ALAT MEMBUAT SENI ANYAMAN  Pisau pemotong  Pisau penipis  Tang  Catut bersungut bundar  Cat vernis
  • 8. BERDASARKAN CIRI FISIK  Anyaman datar. Dibuat datar dan pipih dalam bentuk visual 2 dimensi. Contoh anyaman datar : tikar, dinding rumah tradisional (dikenal sebagai dinding bilik), partisi pembatas ruangan dan lainnya.  Anyaman tiga dimensi. Kerajinan ini berbentuk benda visual yang terus berkembang jenis produknya menjadi benda-benda yang lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion dan tempat wadah.  Makrame. Merupakan jenis seni simpul menyimpul bahan dengan bantuan alat pengait yang berfungsi seperti jarum. Kelihaian tangan dalam menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan menjadi sebuah karya kerajinan. Contoh kerajinan yang menggunakan teknik Makrame : taplak meja, mantel baju, keset kaki.
  • 9. TEKNIK DASAR MENGANYAM 1) Anyaman Tunggal 2) Anyaman Ganda 3) Anyaman Istimewa (gabungan)
  • 10. 3 TEKNIK DASAR INI DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI BERBAGAI CORAK, SEPERTI BERIKUT :
  • 11.
  • 12.
  • 13. DAERAH PENGHASIL  Daerah penghasil kerajinan anyaman yang ada di Indonesia antara lain Tangerang, Kedu, Kudus, Tasikmalaya, dan Bali.  Tapi yang paling utama adalah Tasikmalaya.
  • 14. TASIKMALAYA  Nama Tasikmalaya terkenal dimana-mana berkat hasil karya masyarakatnya berupa kerajinan anyaman. Berbagai jenis keperluan perorangan atau rumah tangga dengan daerah penyebarannya yang cukup luas, bahkan sampai ke manca negara. Gerabah dari masa bercocok tanam awal, beberapa ribu tahun sebelum tarikh Masehi sudah banyak yang dihias dengan motif anyaman. Sejak masa itu terus ditambah, dimotifikasi serta diperbaharui secara kreatif oleh para seniman pengrajinannya sesuai keperluan dan cita rasa zamannya. Seni kerajinan anyaman Tasikmalaya pun mengalami proses serupa itu.  Tasikmalaya adalah sebuah Kota Administratip dan Kabupaten di Jawa Barat bagian Timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah utara Kabupaten Majalengka, sebelah timur Kabupaten Ciamis dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Para pengrajin itu terutama terdapat di kecamatan Rajapolah, ± 17 km dari Kota Tasikmalaya.
  • 15. RIWAYAT  Salah satu cerita tentang awal kegiatan pengrajin di daerah ini adalah demikian. Pada awal abad ini di Kecamatan Rajapolah ada seorang mulik (kyai) bernama Haji Yasin. Dalam waktu senggang di samping mengajar agama, Haji Yasin mengajarkan kepandaian kerajinan anyaman kepada para santri muridnya. Hasilnya berupa topi-topi anyaman dijual di Stasiun kereta api Tasikmalaya. Seorang penumpang kereta api bernama Tuan Vercizak dari Eropa turun di Stasiun Tasik, setelah mengamati topi-topi yang dijual kemudian menemui Haji Yasin si pembuat topi. Dalam pembicaraan tercapai kata sepakat Haji Yasin akan membuat topi sebanyak mungkin untuk dikirim ke tuan Vercizonk, kemudian terjadilah hubungan dagang antara kedua belah pihak.  Tertarik akan keberhasilan Haji Yasin, penduduk beramai- ramai menjadi pangrajin topi yang selanjutnya berkembang menjadi beraneka ragam, jenis anyaman. Masyarakat semakin makmur berkat hasil anyaman.
  • 16.  Barang-barang yang Dihasilkan Jenis produksinya mula-mula terbatas pada topi, dompet dan tikar, tetapi makin lama makin bervariasi. Benda-benda keperluan rumah tangga.  Perlengkapan makan dan minum (dinner set): alas piring, alas gelas, alat penahan panas, dan lain-lain.  Berbagai wadah penyimpanan kue-kue.  Tempat sampah, dan lain-lain. Benda-benda hiasan/pajangan.  Kap lampu dengan pelbagai hiasan.  Hiasan dinding.  Tudung-tudung hiasan.
  • 17. Alat pelindung tubuh.  Berbagai macam topi.  Payung dengan bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Berbagai barang untuk keperluan di lantai.  Sejenis tikar dalam pelbagai ukuran bentuk dan hiasannya, untuk pelbagai keperluan seperti tempat duduk, sembahyang, dan lain-lain.  Tas, dompet, sandal, dan lain-lain.
  • 18. KENDALA SENI ANYAMAN  Kendala terbesar pengrajin adalah bahan baku, sehingga mereka harus mencari ke Jawa Tengah sampai Jawa Timur
  • 19. PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU  Dapat dilakukan jika bambu sudah berbentuk lembaran seperti pita, tidak semua jenis bambu dapat digunakan untuk anyaman. Bambu yang akan digunakan untuk anyaman harus melalui tahap pengolahan, sebagai berikut : 1) Memilih bambu Bukan sembarang bambu yang dapat digunakan untuk menganyam, terdapat beberapa syarat ; antara lain :  Bambu harus memiliki serat yang halus, umumnya jenis bambu tali.  Bambu berumur satu tahun agar memenuhi kualitas anyaman yaitu tidak getas (cepat patah) dan liat (alot).
  • 20. 2) Memotong bambu Bambu dipotong sepanjang dua samapi tiga ruas, kemudian dibersihkan bagian dalamnya dengan mengamplas. 3) Membelah tipis Bambu selanjutnya diiris tipis-tipis dan disamakan ukurannya.
  • 21.  4) Menghaluskan Bambu yang sudah diiris kemudian dihaluskan dan dihilangkan bulu2 bambu dengan membakarnya. Jika di perlukan di rendam terlebih dahulu kemudian dijemur hingga kering untuk kemudian dicat.
  • 22. 5) Mengecat Langkah terakhir pada proses anyaman bambu adalah memberi zat warna/pengkilat dengan menggunakan cat.
  • 23. 6) Menganyam Bambu Setelah dicat, maka bambu siap dianyam. Proses pengecatan juga dapat dilakukan setelah penganyaman. Hal ini tergantung kepada kebutuhan pengrajin.
  • 24.