SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 46
BAB 3. Konsep Ikatan Kimia 1.  ELEKTRONEGATIVITAS 2.  IKATAN IONIK 3.  STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4.  IKATAN KOVALEN 5.  IKATAN KOVALEN POLAR 6.  MUATAN FORMAL 7.  BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR 8.  TATA NAMA ANORGANIK DAN BILANGAN OKSIDASI
(a) (b) (c) . (a)  Amonia, NH 3 (b)  Air, H 2 O (c)  Metana, CH 4
3.1.  ELEKTRONEGATIVITAS • Merupakan sifat berkala (periodik) yang penting. • Elektronegativitas ialah besarnya daya menarik elektron ke dalam suatu atom dalam penggabungan kimia. LOGAM -  mudah menyerahkan e - NON-LOGAM -  mudah menerima e - -  membentuk kation  -  membentuk anion -  elektropositif  -  elektronegatif
Nilai Elektronegativitas (fluorin: elektronegativitas = 4)
IKATAN IONIK pengalihan elektron antaratom IKATAN KOVALEN POLAR pemindahan muatan secara parsial IKATAN KOVALEN penggunaan elektron bersama antaratom Selisih elektronegativitas besar  ⇒ e -  berpindah  ⇒ IKATAN IONIK Selisih elektronegativitas kecil  ⇒ e -  digunakan bersama ⇒ IKATAN KOVALEN
+ – – – 3.2. IKATAN IONIK ELEKTRON VALENSI KULIT ATOM INTI ATOM ELEKTRON TERAS Unsur golongan utama (kecuali He) : e -  val. atom netral = no. golongan Model titik-elektron Lewis 1.  Elektron valensi digambarkan dengan titik. 2.  Elektron teras tidak digambarkan. 3.  Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi lambang unsur. 4.  Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.
H Li B C N Be O F Ne He Na Al Si P Mg S Cl Ar
3.2.1 Pembentukan Senyawa Ionik Biner Atom  -> Anion/kation agar stabil (memenuhi  aturan oktet ): Σ e -  val. = pada gas mulia (8e - ; 2e -  untuk He) Cl  +  e - x Cl Contoh: Na• -> Na +  +  e - (tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal) kehilangan 1 elektron valensi memperoleh 1 elektron valensi Na  + Cl NaCl penggabungan membentuk senyawa ionik (garam) (tidak oktet) Ca 2+  + 2  Br kation  anion (oktet)  (oktet) CaBr 2 senyawa ionik Contoh lain:  Ca  + 2  Br atom netral
CONTOH 3.1 Ramalkan rumus senyawa antara rubidium dan sulfur. Tuliskan lambang Lewis untuk unsur-unsur itu sebelum dan sesudah penggabungan kimia. Penyelesaian: Pengalihan 1  e -  masing-masing dari 2 atom Rb kepada 1 atom 2- S menghasilkan 2 ion Rb +  dan 1 ion  S  (semuanya oktet). Rb: golongan I -> 1 elektron valensi -> Rb• S: golongan VI -> 6 elektron valensi ->  S Senyawanya  Rb 2 S  atau dalam lambang Lewis, (Rb + ) 2 ( 2- S  )
Ciri-ciri senyawa ionik : 1.  Padatan pada suhu kamar. 2.  Titik leleh dan titik didih tinggi Misal: NaCl titik leleh = 801 o C dan titik didih = 1413 o C. 3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik menghantar listrik, tetapi lelehannya menghantar dengan baik. 4.  Komposisi kimia dinyatakan sebagai  rumus empiris bukan rumus molekul.
3.3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D atom-atom dalam molekul itu: *  Panjang ikatan  ⇒ ukuran molekul (jarak antarinti atom dalam ikatan tertentu) *  Sudut ikatan  ⇒ bentuk molekul (orientasi relatif dua ikatan yang berdekatan) Vibrasi molekul  -> panjang & sudut ikatan berubah-ubah  -> nilai rerata diukur dengan spektroskopi & difraksi sinar-X
3.3.1 Panjang dan Energi Ikatan a Energi (disosiasi) ikatan ( ∆ E d ) = energi yang harus diserap untuk memecah 1 mol ikatan tertentu. 1 golongan:  Z ↑  -> ukuran atom ↑  -> panjang ikatan ↑ -> energi ikatan  ↓ Contoh: Panjang ikatan F 2  < Cl 2  < Br 2  < I 2 ; ClF < ClBr Energi ikatan HF > HCl > HBr > HI Molekul Rerata panjang ikatan -  10 (Ǻ = 10  m) a Energi ikatan -  1 (kJ mol  ) Molekul Rerata panjang ikatan -  10 (Ǻ = 10  m) Energi ikatan -  1 (kJ mol  ) N 2 1,100 942 HF 0,926 565 O 2 1,211 495 HCl 1,284 429 F 2 1,417 155 HBr 1,424 363 Cl 2 1,991 240 HI 1,620 295 Br 2 2,286 190 ClF 1,632 252 I 2 2,669 148 BrCl 2,139 216
Anomali energi ikatan : F 2  << Cl 2  > Br 2  > I 2  ⇒ kuatnya tolak-menolak antaratom F yang sangat elektronegatif N 2  >> O 2  >> F 2 ⇒ faktor orde ikatan Panjang ikatan dari sepasang atom tertentu hanya berubah sedikit dari satu molekul ke molekul lain, sedangkan energi ikatan tidak begitu terulangkan (+10%) Contoh: Ikatan Molekul Panjang ikatan (Å) O–H H 2 O 0,958 H 2 O 2 0,960 HCOOH 0,95 CH 3 OH 0,956
3.3.2 Orde Ikatan Orde ikatan  ↑ ⇒ Panjang ikatan  ↓ ⇒ Energi ikatan  ↑  Orde ikatan rangkap juga ada pada ikatan antaratom selain C dan antaratom taksejenis: Ikatan Molekul Orde ikatan Panjang ikatan (Å) Energi ikatan -  1 (kJ mol  ) C–C etana (H 3 C–CH 3 ) 1 1,536 345 C=C etilena (H 2 C=CH 2 ) 2 1,337 612 C ≡ C asetilena (HC ≡ CH) 3 1,204 809 C–C & C=C selang-seling benzena (C 6 H 6 ) 1½ (antara – & =) 1,37 505 C–O 1,43 C–H 1,10 C=O 1,20 N–H 1,01 N–N 1,45 O–H 0,96 N=N 1,25 C–N 1,47 N ≡ N 1,10 C ≡ N 1,16
3.4. IKATAN KOVALEN Contoh: Atom-atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi  e - yang stabil dengan cara penggunaan bersama elektron. Cl  +  Cl Cl Cl elektron takberpasangan elektron nonikatan elektron berpasangan atau Cl Cl H  +  H H H atau H  H 4  Cl  + C Cl Cl Cl C  Cl
CONTOH 3.2 Tulislah struktur titik-elektron untuk senyawa yang dihasilkan nitrogen (N) dan hidrogen (H) ketika berikatan kovalen. Penyelesaian: N  +  3 H H N H H atau H  N  H H amonia (NH 3 )
CONTOH LAIN Pembentukan etilena, C 2 H 4 , dari karbon (Golongan IV) dan hidrogen. 2  C  +  4 H H H C  C H H atau H H H H C  C etilena 3.4.1 Ikatan Kovalen Ganda Jika 2 atau 3 pasang  e -  digunakan bersama, terbentuk  ikatan kovalen ganda dua  atau  tiga , misalnya 2  O  + C O  C  O atau  O  C  O N  + N N N  atau  N  N
3.5  IKATAN KOVALEN POLAR Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan tidak digunakan sama rata, tetapi condong ke atom yang lebih elektronegatif. Cl H  + H  Cl δ +  δ −  H  Cl  atau  H  Cl (2,2)  (3,0) molekul polar Contoh: ( δ  =  muatan parsial) Selisih elektronegativitas  ↑ ⇒ dwikutub semakin kuat ⇒ ikatan semakin polar > 1,7 -> ikatan ionik 0–1,7 -> ikatan kovalen polar 0 ->  ikatan kovalen
Ikatan kovalen koordinasi: salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen. Contoh: H H H N  +H + H H H N  xx  H + H H  N H + H ikatan kovalen koordinasi Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan
CONTOH 3.3 Tuliskan struktur Lewis dari pernyataan berikut: “boron triklorida membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan nitrogen dari molekul amonia”. Penyelesaian: H H H  N  + Cl B  Cl Cl H  Cl H  Cl H  N  xx  B  Cl H  N H H Cl B  Cl Cl
3.6  MUATAN FORMAL H 2 SO 4  -> dua struktur Lewis yang memenuhi : O H  O  S  O  H O (1) 4 ikatan S-O O H  O  S  O  H O (2) 2 ikatan S-O 2 ikatan S=O Eksperimen: Ada 2 jenis ikatan antara S dan O pada H 2 SO 4  -> 157 pm (S–O) & 142 pm (S=O) -> Struktur (2) yang realistis
Struktur (1) H O kiri O kanan O atas O bawah S = 1 – 0 – ½ (2) =  0 = 6 – 4 – ½ (4) =  0 = 6 – 4 – ½ (4) =  0 = 6 – 6 – ½ (2) = –1 = 6 – 6 – ½ (2) = –1 = 6 – 0 – ½ (8) = +2 Struktur (2) H O kiri O kanan O atas O bawah S = 1 – 0 – ½ (2)  = 0 = 6 – 4 – ½ (4)  = 0 = 6 – 4 – ½ (4)  = 0 = 6 – 4 – ½ (4)  = 0 = 6 – 4 – ½ (4)  = 0 = 6 – 0 – ½ (12) = 0 Muatan bersih =  0 Muatan bersih =0 Struktur (1) memiliki 3 atom bermuatan ->  energi sangat tinggi (tidak stabil) Alat bantu untuk memilih: Muatan formal MF =  Σ  e -  valensi –  Σ  e -  nonikatan – ½  Σ  e -  ikatan
Penyelesaian: H CONTOH 3.4 Gunakan konsep muatan formal untuk menentukan mana struktur hidroksilamina, NH 3 O, yang terbaik. H  N  O H (1) H = 1 – 0 – ½ (2) =  0 N = 5 – 0 – ½ (8) = +1 O = 6 – 6 – ½ (2) = –1 H  N  O  H H (2) H = 1 – 0 – ½ (2) =  0 N = 5 – 2 – ½ (6) =  0 O = 6 – 4 – ½ (4) =  0 Struktur (2) terbaik karena muatan formal semua atomnya nol.
3.7  BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR  tot  = 0 H 2 O ->  H  O  H  tpt  ≠ 0 Molekul dengan > 1 ikatan kovalen polar bisa polar/nonpolar bergantung pada susunan ikatan-ikatannya dalam ruang Contoh :  CO 2  ->  O  C  O molekul nonpolar linear molekul polar yang bengkok Teori VSEPR (v alence shell electron-pair repulsion  = tolakan pasangan-elektron kulit valensi) Pasangan elektron ikatan maupun nonikatan cenderung tolak-menolak ⇒ menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk meminimumkan tolakan.
SN  = ( Σ  atom yang terikat pada atom pusat) + SN  = 5: bipiramida trigonal 180 o SN  = 2: linear 90 o 120 o SN  = 3: planar trigonal 120 o 109,5 o SN  = 4: tetrahedral 90 o 90 o SN  = 6: oktahedral Geometri pasangan elektron  ⇐ bilangan sterik atom pusat ( Σ  pasangan elektron nonikatan pada atom pusat) (Atom pusat = atom yang mengikat dua atau lebih atom lain)
Hitunglah bilangan sterik untuk iodin pada IF 4-  dan untuk bromin pada BrO 4- . Kedua ion molekular memiliki pusat I - atau Br -  yang dikelilingi oleh 4 atom. Tentukan pula geometri pasangan elektronnya. CONTOH 3.5 Penyelesaian: IF 4-  ⇒ Atom pusat I - : 8  e -  val. Atom ujung F : 7  e -  val.  ⇒ menggunakan bersama 1  e -  dari I -  agar oktet Maka: 4  e -  I - ⇒ ikatan dengan 4 atom F 4  e -  sisanya  ⇒ 2 pasangan nonikatan SN  = 4 + 2 = 6  ⇒ (geometri pasangan e - :  OKTAHEDRAL )
BrO 4-  ⇒ Atom pusat Br - : 8  e -  val. Atom ujung O : 6  e -  val.  ⇒ menggunakan bersama 2  e -  dari Br -  agar oktet Maka: 8  e -  Br - ⇒ ikatan dengan 4 atom O Tidak ada pasangan menyendiri SN  = 4 + 0 = 4  ⇒ (geometri pasangan  e - :  TETRAHEDRAL ) Ikatan rangkap/rangkap-tiga dianggap sama dengan ikatan (geometri pasangan  e - : LINEAR) tunggal  ⇒ CO 2  (  O  C  O )  ⇒ SN  = 2 + 0 = 2
Geometri molekul  ⇐ geometri pasangan elektron (bergantung pada  Σ  pasangan menyendiri) 1.  Tanpa pasangan nonikatan : geometri molekul = geometri pasangan elektron Contoh: BeCl 2  :  SN  = 2 + 0 = 2 (linear) BF 3 SF 6 :  SN  = 3 + 0 = 3 (planar trigonal) :  SN  = 6 + 0 = 6 (oktahedral) 2.  Ada pasangan nonikatan : Pasangan  e -  nonikatan dipegang lebih dekat ke atom pusat Menempati lebih banyak ruang daripada pasangan e -  ikatan
Sudut antarpasangan e -  ikatan  <  antara pasangan e -  ikatan dan pasangan e -  nonikatan  <  antarpasangan e -  nonikatan CH 4  :  SN  = 4 + 0 = 4 NH 3  :  SN  = 3 + 1 = 4 H 2 O  :  SN  = 2 + 2 = 4 Geometri pasangan e -  = tetrahedral Amonia (NH 3 ) Sudut ikatan 107,3 o
H  H CH 4  : tidak ada pasangan  e -  nonikatan (geometri molekul = geometri pasangan e - =  tetrahedral )  ⇒ Sudut ikatan H-C-H: 109,5 o NH 3  : 1 pasang e -  nonikatan ⇒ Sudut ikatan H-N-H: 107,3 o H 2 O  : 2 pasang e -  nonikatan ] (geometri molekul =  bentuk V : tetrahedral yang dihilangkan 2 buah ikatannya) ⇒ Sudut ikatan H-O-H: 104,5 o H C 109,5 H O H 107,3 N  H  (geometri molekul =  piramida trigonal : O  H  tetrahedral yang dihilangkan 1 buah ikatannya) O  H H  104,5 O
CONTOH 3.7 Tentukan bilangan sterik atom sulfur dalam SO 2  dan ramalkan struktur molekul SO 2 Penyelesaian Bilangan sterik sulfur 3 (dua atom terikat dan satu pasang nonikatan) Molekul SO 2  bengkok, sudut ikatan sedikit < 120 o
Molekul dengan bilangan sterik 5: PF 5 , SF 4 , ClF 3 , dan XeF 2  dengan  jumlah  pasangan  nonikatan  berturut- turut 0, 1, 2, dan 3.
CONTOH 3.8 Perkirakan geometri (a) ion ClO 3+  dan (b) molekul IF 5 Penyelesaian (a)  ClO 3+  ⇒ Atom pusat Cl +  : 6  e -  val. Atom ujung O  : 6  e -  val. ⇒ menggunakan bersama 2  e - dari Cl -  (konfigurasi Ar) Maka: 6  e -  CI + ⇒ ikatan dengan 3 atom O Tidak ada pasangan nonikatan
(b) IF 5 ⇒ Atom pusat I : 7  e -  val. Atom ujung F : 7  e -  val. ⇒ menggunakan bersama 1  e - dari I (konfigurasi Xe) Maka: 5 e -  I ⇒ ikatan dengan 5 atom F 2 e -  sisanya ⇒ 1 pasangan menyendiri SN  = 3 + 0 = 3 tanpa pasangan  e -  nonikatan: Geometri molekul = geometri pasangan  e - =  PLANAR TRIGONAL O Cl O O
F I F F F F SN  = 5 + 1 = 6: geometri pasangan e -  = oktahedral 1 pasangan  e -  nonikatan: dihilangkan 1 ikatannya Geometri molekul =  PIRAMIDA BUJURSANGKAR
Tata nama ion : 1.  Kation monoatomik (1 ion stabil): Golongan I dan II + 3 unsur pertama dari Golongan III Nama = unsur induknya Contoh: Na + : ion natrium  Ca 2+ : ion kalsium Gol. I, II  -> kation monoatomik +1, +2 2.  Kation monoatomik (beberapa ion stabil): Unsur transisi + Golongan III, IV, dan V Contoh: Cu + : ion tembaga(I) atau ion kupro Cu 2+ : ion tembaga(II) atau ion kupri 3.8  TATA NAMA ANORGANIK & BILANGAN OKSIDASI
3.  Kation poliatomik Contoh: NH 4+ : ion amonium H 3 O + : ion hidronium Hg 22+ : ion merkuro(I) [bedakan dengan Hg 2+ :ion merkuri(II)] 4.  Anion monoatomik: Bagian pertama nama unsur + akhiran – ida Contoh: Cl - : ion klor ida  (diturunkan dari klor in ) O 2- : ion oks ida  (diturunkan dari oks igen ) Gol. V, VI, VII  -> anion monoatomik –3, –2, –1 (a) Angka Romawi dalam kurung  -> muatan. (b) Akhiran – o  -> ion yang muatannya lebih rendah; Akhiran – i  -> yang lebih tinggi (sudah ditinggalkan).
5.  Anion poliatomik Contoh: SiO 43- : ion silikat NO 2- : ion nitrit  NO 3- : ion nitrat ClO - : ion hipoklorit  ClO 3- : ion klorat ClO 2- : ion klorit  ClO 4- : ion perklorat HCO 3- : ion hidrogen karbonat (nama biasa: ion bikarbonat) Tata nama senyawa ionik:  (Nama kation)_(Nama anion) Asas kenetralan muatan: Muatan + dari kation dibalanskan oleh muatan – dari anion. Contoh: NaBr: Kation +1 membalanskan anion –1 Mg 3 N 2 : 3 kation +2 membalanskan 2 anion –3 FeCl 2  dan FeCl 3 ?  Tl 2 SO 4  dan Tl 2 (SO 4 ) 3 ?
CONTOH 3.9 Apakah rumus kimia untuk (a) barium oksida dan (b) sesium nitrida. Penyelesaian: (a) Ba : golongan II  -> Ba 2+ O  : golongan VI  -> O 2- Asas kenetralan muatan: Setiap 1 ion Ba 2+  dibalanskan oleh 1 ion O 2-  ⇒ BaO (b)  Cs 3 N .
CONTOH 3.10 Namai senyawa ionik yang mengandung ion poliatom berikut. (a) NH 4 ClO 3 (b) NaNO 2 (c) Li 2 CO 3 Penyelesaian : (a) Amonium klorat (b) Natrium nitrit (c) Litium karbonat
3.8.1 Bilangan Oksidasi 1.  Biloks unsur bebas = 0 2.  Σ  biloks semua atom dalam spesies = muatan bersih spesies tersebut 3.  Biloks logam alkali = +1 4.  Biloks F = –1 5.  Biloks logam alkali tanah, Zn, dan Cd = +2 6.  Biloks H = +1 7.  Biloks O = –2 Jika aturan di atas diterapkan sesuai prioritas, pengecualian seperti biloks O = –1 dalam peroksida dan biloks H = –1 dalam hidrida tidak perlu dihafalkan.
Contoh 3.11 Tetapkan bilangan oksidasi setiap atom dalam senyawa berikut (a)  CsF  (b) CrO 42- Penyelesaian (a) Bilangan oksidasi Cs  =  +1 (aturan 3), jadi bilangan oksidasi F  =  -1 (b) Bilangan oksidasi O = -2 (aturan 7) muatan ion =  -2, jadi bilangan oksidasi Cr =  +6
LATIHAN SOAL-SOAL 1. 2. 3. Berapa banyak elektron valensi yang dimiliki oleh masing-masing atom dari unsur di bawah ini? a. Be  b. Na  c. Se  d. F  e. K  f. Sn Golongkan ikatan dalam senyawa berikut sebagai ionik atau kovalen a. NaF  b. MgS  c. MgO  d. AlCl 3 Tuliskan rumus senyawa ionik yang dapat terbentuk dari pasangan unsur berikut. Sebutkan nama tiap senyawanya. a. berilium dan fluorin b. aluminium dan fosforus c. bromin dan magnesium
4. 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan a. ikatan kovalen polar b. molekul polar Gambarkan struktur titik-elektron untuk menunjukkan ikatan kovalen dari senyawa berikut: a. NCl 3 b. OF 2 c. PH 3 6. Tentukan muatan formal untuk setiap atom dan muatan bersih seluruh molekul pada struktur Lewis berikut: a. N  ≡ N - O b. S = C = N
7.  Urutkan masing-masing kelompok berikut menurut kenaikan polaritasnya a. H – Cl, H – O, H -  F b. N – O,  P -  O,  Al – O c. H - Cl, Br - Br, B - N 8.  Tuliskan rumus dari masing-masing ion poliatomik.  Tulis juga muatannya. a. ion amonium  b. ion fosfat  c. ion karbonat 9.  Tetapkan bilangan oksidasi setiap spesies dalam a. HClO 3 b. HF 2- c. NH 4+
 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Power Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis GaramPower Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis Garamditanovia
 
Ppt elektrolit
Ppt elektrolitPpt elektrolit
Ppt elektrolitnisa ulfa
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)kovalenkimia
 
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]ryryn
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessAnisa Riyani
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Soal derajat ionisasi (kimia)
Soal derajat ionisasi (kimia)Soal derajat ionisasi (kimia)
Soal derajat ionisasi (kimia)denson siburian
 
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1yasirmaster web.id
 
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKM
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKMPersiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKM
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKMdasi anto
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetrisgalih
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxMarthaJayanthi
 

Mais procurados (20)

Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Pertemuan 1 anorg.lanjut
Pertemuan 1 anorg.lanjutPertemuan 1 anorg.lanjut
Pertemuan 1 anorg.lanjut
 
Power Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis GaramPower Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis Garam
 
Ppt elektrolit
Ppt elektrolitPpt elektrolit
Ppt elektrolit
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
 
Hukum henry
Hukum henryHukum henry
Hukum henry
 
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum Hess
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Soal derajat ionisasi (kimia)
Soal derajat ionisasi (kimia)Soal derajat ionisasi (kimia)
Soal derajat ionisasi (kimia)
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.1
 
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKM
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKMPersiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKM
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKM
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
Ppt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl danielePpt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl daniele
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
 

Destaque

Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materiMolekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materiatikah82
 
Ssm final project
Ssm final projectSsm final project
Ssm final projectSetzerma
 
Homemade Formula 1 Car
Homemade Formula 1 CarHomemade Formula 1 Car
Homemade Formula 1 CarMihex
 
цветок
цветокцветок
цветокkravhenko
 
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013GYK Antler
 
Growth Hacker's Guide: Building Early Advocates
Growth Hacker's Guide: Building Early AdvocatesGrowth Hacker's Guide: Building Early Advocates
Growth Hacker's Guide: Building Early AdvocatesGYK Antler
 
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...Dane Jackson
 
marketing chiến lược của công ty Amata
marketing chiến lược của công ty Amatamarketing chiến lược của công ty Amata
marketing chiến lược của công ty Amatavancongcan
 
Nasha bezopasnost
Nasha bezopasnostNasha bezopasnost
Nasha bezopasnostkravhenko
 
Impact via open access mar13
Impact via open access mar13Impact via open access mar13
Impact via open access mar13Rachel Henderson
 
Beautiful Jellyfish
Beautiful JellyfishBeautiful Jellyfish
Beautiful JellyfishMihex
 

Destaque (20)

Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materiMolekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Contoh Soal Ikatan Kimia
Contoh Soal Ikatan KimiaContoh Soal Ikatan Kimia
Contoh Soal Ikatan Kimia
 
bentuk molekul
bentuk molekulbentuk molekul
bentuk molekul
 
How clicks are measured
How clicks are measuredHow clicks are measured
How clicks are measured
 
Ssm final project
Ssm final projectSsm final project
Ssm final project
 
Homemade Formula 1 Car
Homemade Formula 1 CarHomemade Formula 1 Car
Homemade Formula 1 Car
 
цветок
цветокцветок
цветок
 
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013
Choosing an MVP - Lean Startup Challenge 2013
 
Growth Hacker's Guide: Building Early Advocates
Growth Hacker's Guide: Building Early AdvocatesGrowth Hacker's Guide: Building Early Advocates
Growth Hacker's Guide: Building Early Advocates
 
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...
Effective Twitter Practices for Businesses - Dane Jackson - Social Media Cons...
 
marketing chiến lược của công ty Amata
marketing chiến lược của công ty Amatamarketing chiến lược của công ty Amata
marketing chiến lược của công ty Amata
 
Nasha bezopasnost
Nasha bezopasnostNasha bezopasnost
Nasha bezopasnost
 
Impact via open access mar13
Impact via open access mar13Impact via open access mar13
Impact via open access mar13
 
Developing Writing Skills
Developing Writing SkillsDeveloping Writing Skills
Developing Writing Skills
 
Hackaton Presentation
Hackaton PresentationHackaton Presentation
Hackaton Presentation
 
Beautiful Jellyfish
Beautiful JellyfishBeautiful Jellyfish
Beautiful Jellyfish
 
Designing for Disruption
Designing for DisruptionDesigning for Disruption
Designing for Disruption
 

Semelhante a Konsep ikatan kimia

Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppthafizona
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptxIkatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptxAndiNursanti1
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U LIwan Setiawan
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 

Semelhante a Konsep ikatan kimia (20)

Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 1 ikatan dan isomeri
Bab 1 ikatan dan isomeriBab 1 ikatan dan isomeri
Bab 1 ikatan dan isomeri
 
Ikatan kimia1
Ikatan kimia1Ikatan kimia1
Ikatan kimia1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptxIkatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
 
Ikatan kimia.pdf
Ikatan kimia.pdfIkatan kimia.pdf
Ikatan kimia.pdf
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
 
Bab4 ikatan kimia
Bab4 ikatan kimia Bab4 ikatan kimia
Bab4 ikatan kimia
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 

Mais de baskimia

Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...baskimia
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikabaskimia
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologibaskimia
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimiabaskimia
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimiabaskimia
 
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimiabaskimia
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimiabaskimia
 
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)baskimia
 

Mais de baskimia (9)

Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
 
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRahmiRauf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAkhyar33
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfRahayanaDjaila2
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 

Konsep ikatan kimia

  • 1. BAB 3. Konsep Ikatan Kimia 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4. IKATAN KOVALEN 5. IKATAN KOVALEN POLAR 6. MUATAN FORMAL 7. BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR 8. TATA NAMA ANORGANIK DAN BILANGAN OKSIDASI
  • 2. (a) (b) (c) . (a) Amonia, NH 3 (b) Air, H 2 O (c) Metana, CH 4
  • 3. 3.1. ELEKTRONEGATIVITAS • Merupakan sifat berkala (periodik) yang penting. • Elektronegativitas ialah besarnya daya menarik elektron ke dalam suatu atom dalam penggabungan kimia. LOGAM - mudah menyerahkan e - NON-LOGAM - mudah menerima e - - membentuk kation - membentuk anion - elektropositif - elektronegatif
  • 4. Nilai Elektronegativitas (fluorin: elektronegativitas = 4)
  • 5. IKATAN IONIK pengalihan elektron antaratom IKATAN KOVALEN POLAR pemindahan muatan secara parsial IKATAN KOVALEN penggunaan elektron bersama antaratom Selisih elektronegativitas besar ⇒ e - berpindah ⇒ IKATAN IONIK Selisih elektronegativitas kecil ⇒ e - digunakan bersama ⇒ IKATAN KOVALEN
  • 6. + – – – 3.2. IKATAN IONIK ELEKTRON VALENSI KULIT ATOM INTI ATOM ELEKTRON TERAS Unsur golongan utama (kecuali He) : e - val. atom netral = no. golongan Model titik-elektron Lewis 1. Elektron valensi digambarkan dengan titik. 2. Elektron teras tidak digambarkan. 3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi lambang unsur. 4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.
  • 7. H Li B C N Be O F Ne He Na Al Si P Mg S Cl Ar
  • 8. 3.2.1 Pembentukan Senyawa Ionik Biner Atom -> Anion/kation agar stabil (memenuhi aturan oktet ): Σ e - val. = pada gas mulia (8e - ; 2e - untuk He) Cl + e - x Cl Contoh: Na• -> Na + + e - (tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal) kehilangan 1 elektron valensi memperoleh 1 elektron valensi Na + Cl NaCl penggabungan membentuk senyawa ionik (garam) (tidak oktet) Ca 2+ + 2 Br kation anion (oktet) (oktet) CaBr 2 senyawa ionik Contoh lain: Ca + 2 Br atom netral
  • 9. CONTOH 3.1 Ramalkan rumus senyawa antara rubidium dan sulfur. Tuliskan lambang Lewis untuk unsur-unsur itu sebelum dan sesudah penggabungan kimia. Penyelesaian: Pengalihan 1 e - masing-masing dari 2 atom Rb kepada 1 atom 2- S menghasilkan 2 ion Rb + dan 1 ion S (semuanya oktet). Rb: golongan I -> 1 elektron valensi -> Rb• S: golongan VI -> 6 elektron valensi -> S Senyawanya Rb 2 S atau dalam lambang Lewis, (Rb + ) 2 ( 2- S )
  • 10. Ciri-ciri senyawa ionik : 1. Padatan pada suhu kamar. 2. Titik leleh dan titik didih tinggi Misal: NaCl titik leleh = 801 o C dan titik didih = 1413 o C. 3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik menghantar listrik, tetapi lelehannya menghantar dengan baik. 4. Komposisi kimia dinyatakan sebagai rumus empiris bukan rumus molekul.
  • 11. 3.3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D atom-atom dalam molekul itu: * Panjang ikatan ⇒ ukuran molekul (jarak antarinti atom dalam ikatan tertentu) * Sudut ikatan ⇒ bentuk molekul (orientasi relatif dua ikatan yang berdekatan) Vibrasi molekul -> panjang & sudut ikatan berubah-ubah -> nilai rerata diukur dengan spektroskopi & difraksi sinar-X
  • 12. 3.3.1 Panjang dan Energi Ikatan a Energi (disosiasi) ikatan ( ∆ E d ) = energi yang harus diserap untuk memecah 1 mol ikatan tertentu. 1 golongan: Z ↑ -> ukuran atom ↑ -> panjang ikatan ↑ -> energi ikatan ↓ Contoh: Panjang ikatan F 2 < Cl 2 < Br 2 < I 2 ; ClF < ClBr Energi ikatan HF > HCl > HBr > HI Molekul Rerata panjang ikatan - 10 (Ǻ = 10 m) a Energi ikatan - 1 (kJ mol ) Molekul Rerata panjang ikatan - 10 (Ǻ = 10 m) Energi ikatan - 1 (kJ mol ) N 2 1,100 942 HF 0,926 565 O 2 1,211 495 HCl 1,284 429 F 2 1,417 155 HBr 1,424 363 Cl 2 1,991 240 HI 1,620 295 Br 2 2,286 190 ClF 1,632 252 I 2 2,669 148 BrCl 2,139 216
  • 13. Anomali energi ikatan : F 2 << Cl 2 > Br 2 > I 2 ⇒ kuatnya tolak-menolak antaratom F yang sangat elektronegatif N 2 >> O 2 >> F 2 ⇒ faktor orde ikatan Panjang ikatan dari sepasang atom tertentu hanya berubah sedikit dari satu molekul ke molekul lain, sedangkan energi ikatan tidak begitu terulangkan (+10%) Contoh: Ikatan Molekul Panjang ikatan (Å) O–H H 2 O 0,958 H 2 O 2 0,960 HCOOH 0,95 CH 3 OH 0,956
  • 14. 3.3.2 Orde Ikatan Orde ikatan ↑ ⇒ Panjang ikatan ↓ ⇒ Energi ikatan ↑  Orde ikatan rangkap juga ada pada ikatan antaratom selain C dan antaratom taksejenis: Ikatan Molekul Orde ikatan Panjang ikatan (Å) Energi ikatan - 1 (kJ mol ) C–C etana (H 3 C–CH 3 ) 1 1,536 345 C=C etilena (H 2 C=CH 2 ) 2 1,337 612 C ≡ C asetilena (HC ≡ CH) 3 1,204 809 C–C & C=C selang-seling benzena (C 6 H 6 ) 1½ (antara – & =) 1,37 505 C–O 1,43 C–H 1,10 C=O 1,20 N–H 1,01 N–N 1,45 O–H 0,96 N=N 1,25 C–N 1,47 N ≡ N 1,10 C ≡ N 1,16
  • 15. 3.4. IKATAN KOVALEN Contoh: Atom-atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi e - yang stabil dengan cara penggunaan bersama elektron. Cl + Cl Cl Cl elektron takberpasangan elektron nonikatan elektron berpasangan atau Cl Cl H + H H H atau H H 4 Cl + C Cl Cl Cl C Cl
  • 16. CONTOH 3.2 Tulislah struktur titik-elektron untuk senyawa yang dihasilkan nitrogen (N) dan hidrogen (H) ketika berikatan kovalen. Penyelesaian: N + 3 H H N H H atau H N H H amonia (NH 3 )
  • 17. CONTOH LAIN Pembentukan etilena, C 2 H 4 , dari karbon (Golongan IV) dan hidrogen. 2 C + 4 H H H C C H H atau H H H H C C etilena 3.4.1 Ikatan Kovalen Ganda Jika 2 atau 3 pasang e - digunakan bersama, terbentuk ikatan kovalen ganda dua atau tiga , misalnya 2 O + C O C O atau O C O N + N N N atau N N
  • 18. 3.5 IKATAN KOVALEN POLAR Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan tidak digunakan sama rata, tetapi condong ke atom yang lebih elektronegatif. Cl H + H Cl δ + δ −  H Cl atau H Cl (2,2) (3,0) molekul polar Contoh: ( δ = muatan parsial) Selisih elektronegativitas ↑ ⇒ dwikutub semakin kuat ⇒ ikatan semakin polar > 1,7 -> ikatan ionik 0–1,7 -> ikatan kovalen polar 0 -> ikatan kovalen
  • 19. Ikatan kovalen koordinasi: salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen. Contoh: H H H N +H + H H H N xx H + H H N H + H ikatan kovalen koordinasi Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan
  • 20. CONTOH 3.3 Tuliskan struktur Lewis dari pernyataan berikut: “boron triklorida membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan nitrogen dari molekul amonia”. Penyelesaian: H H H N + Cl B Cl Cl H Cl H Cl H N xx B Cl H N H H Cl B Cl Cl
  • 21. 3.6 MUATAN FORMAL H 2 SO 4 -> dua struktur Lewis yang memenuhi : O H O S O H O (1) 4 ikatan S-O O H O S O H O (2) 2 ikatan S-O 2 ikatan S=O Eksperimen: Ada 2 jenis ikatan antara S dan O pada H 2 SO 4 -> 157 pm (S–O) & 142 pm (S=O) -> Struktur (2) yang realistis
  • 22. Struktur (1) H O kiri O kanan O atas O bawah S = 1 – 0 – ½ (2) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 6 – ½ (2) = –1 = 6 – 6 – ½ (2) = –1 = 6 – 0 – ½ (8) = +2 Struktur (2) H O kiri O kanan O atas O bawah S = 1 – 0 – ½ (2) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 4 – ½ (4) = 0 = 6 – 0 – ½ (12) = 0 Muatan bersih = 0 Muatan bersih =0 Struktur (1) memiliki 3 atom bermuatan -> energi sangat tinggi (tidak stabil) Alat bantu untuk memilih: Muatan formal MF = Σ e - valensi – Σ e - nonikatan – ½ Σ e - ikatan
  • 23. Penyelesaian: H CONTOH 3.4 Gunakan konsep muatan formal untuk menentukan mana struktur hidroksilamina, NH 3 O, yang terbaik. H N O H (1) H = 1 – 0 – ½ (2) = 0 N = 5 – 0 – ½ (8) = +1 O = 6 – 6 – ½ (2) = –1 H N O H H (2) H = 1 – 0 – ½ (2) = 0 N = 5 – 2 – ½ (6) = 0 O = 6 – 4 – ½ (4) = 0 Struktur (2) terbaik karena muatan formal semua atomnya nol.
  • 24. 3.7 BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR  tot = 0 H 2 O -> H O H  tpt ≠ 0 Molekul dengan > 1 ikatan kovalen polar bisa polar/nonpolar bergantung pada susunan ikatan-ikatannya dalam ruang Contoh : CO 2 -> O C O molekul nonpolar linear molekul polar yang bengkok Teori VSEPR (v alence shell electron-pair repulsion = tolakan pasangan-elektron kulit valensi) Pasangan elektron ikatan maupun nonikatan cenderung tolak-menolak ⇒ menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk meminimumkan tolakan.
  • 25. SN = ( Σ atom yang terikat pada atom pusat) + SN = 5: bipiramida trigonal 180 o SN = 2: linear 90 o 120 o SN = 3: planar trigonal 120 o 109,5 o SN = 4: tetrahedral 90 o 90 o SN = 6: oktahedral Geometri pasangan elektron ⇐ bilangan sterik atom pusat ( Σ pasangan elektron nonikatan pada atom pusat) (Atom pusat = atom yang mengikat dua atau lebih atom lain)
  • 26. Hitunglah bilangan sterik untuk iodin pada IF 4- dan untuk bromin pada BrO 4- . Kedua ion molekular memiliki pusat I - atau Br - yang dikelilingi oleh 4 atom. Tentukan pula geometri pasangan elektronnya. CONTOH 3.5 Penyelesaian: IF 4- ⇒ Atom pusat I - : 8 e - val. Atom ujung F : 7 e - val. ⇒ menggunakan bersama 1 e - dari I - agar oktet Maka: 4 e - I - ⇒ ikatan dengan 4 atom F 4 e - sisanya ⇒ 2 pasangan nonikatan SN = 4 + 2 = 6 ⇒ (geometri pasangan e - : OKTAHEDRAL )
  • 27. BrO 4- ⇒ Atom pusat Br - : 8 e - val. Atom ujung O : 6 e - val. ⇒ menggunakan bersama 2 e - dari Br - agar oktet Maka: 8 e - Br - ⇒ ikatan dengan 4 atom O Tidak ada pasangan menyendiri SN = 4 + 0 = 4 ⇒ (geometri pasangan e - : TETRAHEDRAL ) Ikatan rangkap/rangkap-tiga dianggap sama dengan ikatan (geometri pasangan e - : LINEAR) tunggal ⇒ CO 2 ( O C O ) ⇒ SN = 2 + 0 = 2
  • 28. Geometri molekul ⇐ geometri pasangan elektron (bergantung pada Σ pasangan menyendiri) 1. Tanpa pasangan nonikatan : geometri molekul = geometri pasangan elektron Contoh: BeCl 2 : SN = 2 + 0 = 2 (linear) BF 3 SF 6 : SN = 3 + 0 = 3 (planar trigonal) : SN = 6 + 0 = 6 (oktahedral) 2. Ada pasangan nonikatan : Pasangan e - nonikatan dipegang lebih dekat ke atom pusat Menempati lebih banyak ruang daripada pasangan e - ikatan
  • 29. Sudut antarpasangan e - ikatan < antara pasangan e - ikatan dan pasangan e - nonikatan < antarpasangan e - nonikatan CH 4 : SN = 4 + 0 = 4 NH 3 : SN = 3 + 1 = 4 H 2 O : SN = 2 + 2 = 4 Geometri pasangan e - = tetrahedral Amonia (NH 3 ) Sudut ikatan 107,3 o
  • 30. H H CH 4 : tidak ada pasangan e - nonikatan (geometri molekul = geometri pasangan e - = tetrahedral ) ⇒ Sudut ikatan H-C-H: 109,5 o NH 3 : 1 pasang e - nonikatan ⇒ Sudut ikatan H-N-H: 107,3 o H 2 O : 2 pasang e - nonikatan ] (geometri molekul = bentuk V : tetrahedral yang dihilangkan 2 buah ikatannya) ⇒ Sudut ikatan H-O-H: 104,5 o H C 109,5 H O H 107,3 N H (geometri molekul = piramida trigonal : O H tetrahedral yang dihilangkan 1 buah ikatannya) O H H 104,5 O
  • 31. CONTOH 3.7 Tentukan bilangan sterik atom sulfur dalam SO 2 dan ramalkan struktur molekul SO 2 Penyelesaian Bilangan sterik sulfur 3 (dua atom terikat dan satu pasang nonikatan) Molekul SO 2 bengkok, sudut ikatan sedikit < 120 o
  • 32. Molekul dengan bilangan sterik 5: PF 5 , SF 4 , ClF 3 , dan XeF 2 dengan jumlah pasangan nonikatan berturut- turut 0, 1, 2, dan 3.
  • 33. CONTOH 3.8 Perkirakan geometri (a) ion ClO 3+ dan (b) molekul IF 5 Penyelesaian (a) ClO 3+ ⇒ Atom pusat Cl + : 6 e - val. Atom ujung O : 6 e - val. ⇒ menggunakan bersama 2 e - dari Cl - (konfigurasi Ar) Maka: 6 e - CI + ⇒ ikatan dengan 3 atom O Tidak ada pasangan nonikatan
  • 34. (b) IF 5 ⇒ Atom pusat I : 7 e - val. Atom ujung F : 7 e - val. ⇒ menggunakan bersama 1 e - dari I (konfigurasi Xe) Maka: 5 e - I ⇒ ikatan dengan 5 atom F 2 e - sisanya ⇒ 1 pasangan menyendiri SN = 3 + 0 = 3 tanpa pasangan e - nonikatan: Geometri molekul = geometri pasangan e - = PLANAR TRIGONAL O Cl O O
  • 35. F I F F F F SN = 5 + 1 = 6: geometri pasangan e - = oktahedral 1 pasangan e - nonikatan: dihilangkan 1 ikatannya Geometri molekul = PIRAMIDA BUJURSANGKAR
  • 36. Tata nama ion : 1. Kation monoatomik (1 ion stabil): Golongan I dan II + 3 unsur pertama dari Golongan III Nama = unsur induknya Contoh: Na + : ion natrium Ca 2+ : ion kalsium Gol. I, II -> kation monoatomik +1, +2 2. Kation monoatomik (beberapa ion stabil): Unsur transisi + Golongan III, IV, dan V Contoh: Cu + : ion tembaga(I) atau ion kupro Cu 2+ : ion tembaga(II) atau ion kupri 3.8 TATA NAMA ANORGANIK & BILANGAN OKSIDASI
  • 37. 3. Kation poliatomik Contoh: NH 4+ : ion amonium H 3 O + : ion hidronium Hg 22+ : ion merkuro(I) [bedakan dengan Hg 2+ :ion merkuri(II)] 4. Anion monoatomik: Bagian pertama nama unsur + akhiran – ida Contoh: Cl - : ion klor ida (diturunkan dari klor in ) O 2- : ion oks ida (diturunkan dari oks igen ) Gol. V, VI, VII -> anion monoatomik –3, –2, –1 (a) Angka Romawi dalam kurung -> muatan. (b) Akhiran – o -> ion yang muatannya lebih rendah; Akhiran – i -> yang lebih tinggi (sudah ditinggalkan).
  • 38. 5. Anion poliatomik Contoh: SiO 43- : ion silikat NO 2- : ion nitrit NO 3- : ion nitrat ClO - : ion hipoklorit ClO 3- : ion klorat ClO 2- : ion klorit ClO 4- : ion perklorat HCO 3- : ion hidrogen karbonat (nama biasa: ion bikarbonat) Tata nama senyawa ionik: (Nama kation)_(Nama anion) Asas kenetralan muatan: Muatan + dari kation dibalanskan oleh muatan – dari anion. Contoh: NaBr: Kation +1 membalanskan anion –1 Mg 3 N 2 : 3 kation +2 membalanskan 2 anion –3 FeCl 2 dan FeCl 3 ? Tl 2 SO 4 dan Tl 2 (SO 4 ) 3 ?
  • 39. CONTOH 3.9 Apakah rumus kimia untuk (a) barium oksida dan (b) sesium nitrida. Penyelesaian: (a) Ba : golongan II -> Ba 2+ O : golongan VI -> O 2- Asas kenetralan muatan: Setiap 1 ion Ba 2+ dibalanskan oleh 1 ion O 2- ⇒ BaO (b) Cs 3 N .
  • 40. CONTOH 3.10 Namai senyawa ionik yang mengandung ion poliatom berikut. (a) NH 4 ClO 3 (b) NaNO 2 (c) Li 2 CO 3 Penyelesaian : (a) Amonium klorat (b) Natrium nitrit (c) Litium karbonat
  • 41. 3.8.1 Bilangan Oksidasi 1. Biloks unsur bebas = 0 2. Σ biloks semua atom dalam spesies = muatan bersih spesies tersebut 3. Biloks logam alkali = +1 4. Biloks F = –1 5. Biloks logam alkali tanah, Zn, dan Cd = +2 6. Biloks H = +1 7. Biloks O = –2 Jika aturan di atas diterapkan sesuai prioritas, pengecualian seperti biloks O = –1 dalam peroksida dan biloks H = –1 dalam hidrida tidak perlu dihafalkan.
  • 42. Contoh 3.11 Tetapkan bilangan oksidasi setiap atom dalam senyawa berikut (a) CsF (b) CrO 42- Penyelesaian (a) Bilangan oksidasi Cs = +1 (aturan 3), jadi bilangan oksidasi F = -1 (b) Bilangan oksidasi O = -2 (aturan 7) muatan ion = -2, jadi bilangan oksidasi Cr = +6
  • 43. LATIHAN SOAL-SOAL 1. 2. 3. Berapa banyak elektron valensi yang dimiliki oleh masing-masing atom dari unsur di bawah ini? a. Be b. Na c. Se d. F e. K f. Sn Golongkan ikatan dalam senyawa berikut sebagai ionik atau kovalen a. NaF b. MgS c. MgO d. AlCl 3 Tuliskan rumus senyawa ionik yang dapat terbentuk dari pasangan unsur berikut. Sebutkan nama tiap senyawanya. a. berilium dan fluorin b. aluminium dan fosforus c. bromin dan magnesium
  • 44. 4. 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan a. ikatan kovalen polar b. molekul polar Gambarkan struktur titik-elektron untuk menunjukkan ikatan kovalen dari senyawa berikut: a. NCl 3 b. OF 2 c. PH 3 6. Tentukan muatan formal untuk setiap atom dan muatan bersih seluruh molekul pada struktur Lewis berikut: a. N ≡ N - O b. S = C = N
  • 45. 7. Urutkan masing-masing kelompok berikut menurut kenaikan polaritasnya a. H – Cl, H – O, H - F b. N – O, P - O, Al – O c. H - Cl, Br - Br, B - N 8. Tuliskan rumus dari masing-masing ion poliatomik. Tulis juga muatannya. a. ion amonium b. ion fosfat c. ion karbonat 9. Tetapkan bilangan oksidasi setiap spesies dalam a. HClO 3 b. HF 2- c. NH 4+
  • 46.