SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Baixar para ler offline
Penghambat dan Pendorong
       Kreatifitas
Penghambat #3
             Stress yang berlebihan
• Secara psikologis, orang yang terlalu stress akan semakin
  sulit untuk menjaga objektifitas dan melihat alternatif
  yang ada, hal ini sering kali dibarengi tekanan besar :
   – munculnya perasaan seolah olah waktu yang ada tidak pernah
     cukup,
   – terlalu banyak yang harus ditentukan,
   – atau masih terjebak.
  Akibat emosi yang merugikan ini biasanya
  adalah menurunnya pikiran kreatif dan
  kemampuan membuat keputusan.
Pendorong #3
       Kemampuan menyalurkan stress
• Nilailah diri anda & isi kertas kerja anda

• Nilai antara 50 dan 63 : sejumlah hal perlu anda kembangkan agar
  dapat meringankan stress. Mungkin merupakan ide yang baik untuk
  mendiskusikan sejumlah pernyataan dengan seorang counselor atau
  sahabat.
• Nilai antara 21 dan 51 : Anda telah mengemukakan berbagai cara
  untuk menangani stress secara efektif. Catatlah sejumlah pernyataan
  yang ada dengan ―perlu perbaikan‖ dan buatlah strategi untuk
  membuatnya menjadi rata-rata.
• Nilai 20 atau lebih rendah : selamat, anda telah menemukan
  sejumlah cara yang sanagt bagus dalam menangani frustasi dan
  kerumitan hidup.
RELAKSASI
               MENDALAM
• Kreativitas bukanlah sekadar permainan mental. Keterpaduan
  antara berpikir dan merasakan, pikiran dan raga sangat
  penting untuk mewujudkan kreativitas. Ketegangan akan
  menghalangi aliran ide ke pikiran akibat terhalangnya aliran
  darah pada otot-otot tubuh Anda. Melakukan relaksasi fisik
  akan melepaskan ketegangan otot tubuh dan membebaskan
  pikiran untuk menerima ide-ide baru.
• Berikut ini adalah teknik untuk dapat relaks. Iringan alunan
  musik yang lembut akan semakin membantu menciptakan
  suasana relaks itu.
RELAKSASI (1)
1. Bersikaplah nyaman; kendurkan pakaian yang ketat.

2. Tarik napas yang dalam, stabil, perlahan, dan teratur.

3. Pejamkan mata dan bayangkan diri Anda berada di suatu tempat
   yang tenang dan menyenangkan—di samping kolam atau berada
   di padang rumput yang indah dipenuhi dengan bunga.
   Bayangkanlah suasana tersebut. Bayangkanlah bagaimana
   rasanya di tempat itu. Pandanglah, ciumlah aromanya, rasakanlah,
   nikmatilah, dan dengarkanlah.

4. Sadarilah setiap bagian dari tubuh Anda, dimulai dengan dahi,
   kemudian dagu, leher, tulang belakang, tangan, dan kaki.
   Bayangkanlah diri Anda bagaikan sebuah balon dengan
   udarayang perlahan-lahan menghembus keluar sehingga balon
   menjadi kempis dan lemas.
RELAKSASI (2)
5. Bebaskan pikiran Anda. Bayangkan pikiran Anda bagaikan langit
   biru yang luas. Bila ada pikiran yang masuk, bayangkanlah sebagai
   burungyang muncul dari kejauhan, terbang di atas kepala, dan
   menghilang lagj di kejauhan.

6. Dengan perlahan dan tenang hitunglah mundur dari sepuluh ke satu
   dan biarkan diri Anda relaks semakin mendalam dengan berlalunya
   tiap angka.

7. Tetaplah berada dalam keadaan tersebut minimal 10 menit. Saat
   Anda mulai memfokuskan pikiran kembali, Anda akan merasakan
   ketenangan, kemampuan yang semakin tajam untuk memusatkan
   perhatian, dan mungkin juga penghargaan yang lebih mendalam
   terhadap kekuatan kreatif yang ada dalam diri sendiri.
STUDI KASUS:
TETAPI, KITA SELALU MENGGUNAKAN CARA INI
Buku peraturan tata-tertib Departemen Pemadam Kebakaran
New York menyebutkan bahwa anggota pemadam harus
meletakkan tangga menyandar di bagian depan gedung yang terbakar
sebelum melakukan hal-hal lainnya.

Pada suatu hari terjadi kebakaran. Brigade pemadam kebakaran pun datang.
Komandan lapangan brigade mengamati bahwa api mengamuk di bagian
belakang gedung sehingga apabila meletakkan tangga menyandar di bagian
depan gedung (sesuai prosedur), akan membuang-buang waktu. Oleh karena
itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengitari gedung menuju ke
belakang dan memadamkan api di sana. Api padam dengan cepat. Tindakan
tersebut memperkecil bahaya dan berpeluang lebih banyak menyelamatkan
jiwa.
Saat itu salah seorang inspektur Departemen Pemadam Kebakaran berada di
lokasi tersebut. Tugasnya mengamati apakah segala sesuatunya berjalan
sesuai aturan. la melihat tidak ada tangga yang disandarkan di bagian depan
gedung. la pun memberikan teguran. Bahkan, kasus itu berkepanjangan dan
diajukan ke pengadilan.

Di pengadilan, pengacara sang komandan lapangan menanyakan mengapa
ada peraturan semacam itu dalam buku tata-tertib. Tak seorang pun termasuk
kepala brigade yang mengetahui jawabannya. Kemudian pengacara itu
mengundang seorang ahli sejarah yang memberi kesaksian bahwa hampir
seratus tahun yang lalu di kota New York tidak ada yang membayar anggota
pemadam kebakaran. Tidak ada petugas pemadam kebakaran bekerja
secara purna waktu. Semuanya bekerja secara sukarela dan perusahaan
asuransi hanya akan membayar kepada satu brigade—yang datang paling
awal di lokasi kebakaran.
Bagaimana perusahaan asuransi ini mengetahui brigade mana yang datang
pertama kali? Yang pertama kali datang akan menyandarkan tangganya di
bagian depan gedung! Selama bertahun-tahun sejak berakhirnya masa
sukarela brigade pemadam kebakaran, tak seorang pun mempertanyakan
kebijakan itu. Tidak seorang pun pernah bertanya: Mengapa kita mengikuti
aturan ini!
Tips : Ada satu pertanyaan kunci untuk
menentukan keabsahan suatu aturan dan tata
tertib: Kita mungkin "selalu melakukannya sesuai
dengan aturan―. Namun, jika kita tidak pernah
melakukannya, apakah kita juga harus
melakukannya sekarang?
Penghambat #4
                 Taat pada Aturan
Ada sejumlah aturan yang jelas-jelas diperlukan
(misalnya, kita semua merasa senang karena ada
konsensus harus berhenti pada saat lampu merah), namun
ada aturan lain yang menghambat terjadinya proses
penemuan yang inovatif karena kita terkukung oleh
kondisi yang status quo.

Banyak penemuan dan inovasi dalam industri tertentu
justru dilakukan oleh orang-orang di luar industri tersebut.
Mengapa? Karena orang yang membuat terobosan
kreatif tidak dihalangi oleh pengetahuan tentang semua
aturan dan pembatasan ini.
Pendorong #4
            Melanggar Aturan
• Melanggar aturan tidak selalu merupakan hal
  buruk—terutama jika berkaitan dengan
  rutinitas sehari-hari. Berilah tanda (√) pada
  tindakan "melanggar aturan" yang ingin Anda
  coba dan tulislah tanggal kapan akan
  melakukannya.
• Isi kertas kerja anda
Penghambat #5
                    Membuat Asumsi
Ada sebuah kisah tentang manajer Riset dan Pengembangan dari suatu
perusahaan teknologi canggih yang mengetahui adanya barang-
barang persediaan dan peralatan tes di laboratorium yang hilang. la
pun memerintahkan pemasangan sistem keamanan. Akhirnya, beberapa
bulan pun berlalu tanpa ada kehilangan lagi.

Ketika mempersiapkan laporan rutin bagi direktur utama perusahaan,
manajer tersebut mengamati bahwa kemajuan proyek "pembuatan
kunci" tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena prihatin dengan
masalah itu, ia melakukan pemeriksaan. la menemukan bahwa
beberapa insinyur riset teknik tidak lagi mengerjakan proyek tersebut
di rumah selama akhir minggu. Hal ini disebabkan mereka tidak bisa
lagi memperoleh persediaan dan peralatan tes.
Manajer tersebut telah berbuat kesalahan dengan berasumsi bahwa
ketidakjujuran pekerjalah yang menyebabkan hilangnya barang-
barang persediaan. Dengan demikian, ia tidak "memecahkan" masalah
yang sebenarnya. Membuat asumsi yang kaku kadangkala
menghalangi berpikir kreatif bahwa ada kemungkinan lain di luar yang
telah dipikirkan.
Pendorong #5
                    Memeriksa Asumsi
Untuk menghindari kekeliruan pemecahan masalah, dan sekaligus
membuka pikiran kreatif terhadap kemungkinan pemecahan yang ada,
adalah bijaksana untuk memeriksa asumsi Anda. Mulailah dengan
membuat pertanyaan berikut pada diri sendiri, seperti:
   – "Kemungkinan apakah yang paling terbuka?"
   – "Apa saya akan menerima begitu saja apa adanya?"
   – "Apakah ada penjelasan lain yang memungkinkan?"

Misalnya, Anda sedang berada dalam perpustakaan dan melihat
seorang perempuan menaruh dua buah buku ke dalam tasnya,
kemudian pergi. Asumsi apa saja yang mungkin muncul?
   –   Ia mencuri buku.
   –   Ia pegawai perpustakaan.
   –   Buku itu adalah miliknya.
   –   Kemungkinan lain? … Isi kertas kerja Anda
MEMBUAT ASUMSI-TEKA-TEKI
          SEMBILAN TITIK
Bagaimana Anda memeriksa ketepatan asumsi yang
dibuat?
Sangat bermanfaat untuk memeriksa asumsi yang dibuat!

Instruksi
Tariklah empat buah garis lurus melalui kesembilan kotak ini
tanpa mengangkat pulpen atau pensil dari kertas. Jika Anda
kesulitan melakukannya maka periksalah asumsi Anda
tentang aturan ini. Dapatkah Anda menemukan
pemecahannya? Bahkan, jika Anda memang kreatif, teka-
teki ini dapat dipecahkan dengan tiga garis lurus. Selamat
mencoba!
MEMBUAT ASUMSI—PEMECAHAN
Untuk memecahkan teka-teki ini dengan empat
buah garis lurus, Anda harus menantang asumsi
Anda terkait "aturan" bahwa Anda harus berada di
dalam kotak-kotak ini.
Untuk memecahkan teka-teki dengan tiga garis
lurus, Anda tidak perlu melalui pusat dari masing-
masing titikl (Bukankah aturannya tidak
menyebutkan hal itu?).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.ppt
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.pptetika-bisnis-dalam-kewirausahaan.ppt
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.pptRicoPahalaSihombing
 
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
Pertemuan 2   3  msdm ke 2Pertemuan 2   3  msdm ke 2
Pertemuan 2 3 msdm ke 2Dhini Anden
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Ninnasi Muttaqiin
 
Soal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelSoal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelValentino Selayan
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasifitrianorkomaria98
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialmas karebet
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
 
Slide Cara Membuat Bisnis Plan
Slide Cara Membuat Bisnis PlanSlide Cara Membuat Bisnis Plan
Slide Cara Membuat Bisnis PlanFerry Koto
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen RisikoDwi Wahyu
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Jocareture Interprises
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxIntansari700830
 

Mais procurados (20)

Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
proses komunikasi efektif
proses komunikasi efektifproses komunikasi efektif
proses komunikasi efektif
 
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.ppt
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.pptetika-bisnis-dalam-kewirausahaan.ppt
etika-bisnis-dalam-kewirausahaan.ppt
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
Pertemuan 2   3  msdm ke 2Pertemuan 2   3  msdm ke 2
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
 
Soal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelSoal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excel
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasi
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Slide Cara Membuat Bisnis Plan
Slide Cara Membuat Bisnis PlanSlide Cara Membuat Bisnis Plan
Slide Cara Membuat Bisnis Plan
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
 

Semelhante a 03 penghambat dan pendorong kreatifitas

06 07 kiat membangkitkan ide
06   07 kiat membangkitkan ide06   07 kiat membangkitkan ide
06 07 kiat membangkitkan ideImansyah Lubis
 
How to thinking out of the box
How to thinking out of the boxHow to thinking out of the box
How to thinking out of the boxAmalia Kurniasari
 
Kumpulan Topik Komunikasi 01
Kumpulan Topik Komunikasi 01Kumpulan Topik Komunikasi 01
Kumpulan Topik Komunikasi 01Amat Bejo
 
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docxJeklinCrisya
 
Penggalian ide
Penggalian idePenggalian ide
Penggalian ideUFDK
 
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptx
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptxPertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptx
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptxArdhearixza Laricco
 
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasaIdham Jalil
 
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasaIdham Idham
 
How to be a creative thinker (Indonesian)
How to be a creative thinker (Indonesian)How to be a creative thinker (Indonesian)
How to be a creative thinker (Indonesian)Nur Fitria
 
Tips memunculkan ide
Tips memunculkan ideTips memunculkan ide
Tips memunculkan ideBudi Fardian
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatuIdham Idham
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatuIdham Jalil
 
Cara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitasCara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitasAnthea Melinda
 

Semelhante a 03 penghambat dan pendorong kreatifitas (20)

06 07 kiat membangkitkan ide
06   07 kiat membangkitkan ide06   07 kiat membangkitkan ide
06 07 kiat membangkitkan ide
 
How to thinking out of the box
How to thinking out of the boxHow to thinking out of the box
How to thinking out of the box
 
Berpikir kreatif
Berpikir kreatifBerpikir kreatif
Berpikir kreatif
 
Kumpulan Topik Komunikasi 01
Kumpulan Topik Komunikasi 01Kumpulan Topik Komunikasi 01
Kumpulan Topik Komunikasi 01
 
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
 
Penggalian ide
Penggalian idePenggalian ide
Penggalian ide
 
Creativity
CreativityCreativity
Creativity
 
Thiking out of the box
Thiking out of the boxThiking out of the box
Thiking out of the box
 
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptx
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptxPertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptx
Pertemuan 7 Motivasi dalam Berpikir Kreatif.pptx
 
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
 
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
 
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
7 tips Oprah untuk menciptakan kehidupan yang luar biasa
 
How to be a creative thinker (Indonesian)
How to be a creative thinker (Indonesian)How to be a creative thinker (Indonesian)
How to be a creative thinker (Indonesian)
 
Tips memunculkan ide
Tips memunculkan ideTips memunculkan ide
Tips memunculkan ide
 
Quantum learning 03
Quantum learning 03Quantum learning 03
Quantum learning 03
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
Cara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitasCara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitas
 
Pelatihan how to get your ideas
Pelatihan how to get your ideasPelatihan how to get your ideas
Pelatihan how to get your ideas
 

Mais de Imansyah Lubis

11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v211 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2Imansyah Lubis
 
10 atraksi dalam hubungan interpersonal
10 atraksi dalam hubungan interpersonal10 atraksi dalam hubungan interpersonal
10 atraksi dalam hubungan interpersonalImansyah Lubis
 
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v209 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2Imansyah Lubis
 
07 komunikasi verbal dan non verbal v2
07 komunikasi verbal dan non verbal v207 komunikasi verbal dan non verbal v2
07 komunikasi verbal dan non verbal v2Imansyah Lubis
 
05 kiat membangkitkan ide
05 kiat membangkitkan ide05 kiat membangkitkan ide
05 kiat membangkitkan ideImansyah Lubis
 
04 penghambat dan pendorong kreativitas
04 penghambat dan pendorong kreativitas04 penghambat dan pendorong kreativitas
04 penghambat dan pendorong kreativitasImansyah Lubis
 
01 pengantar kreativitas
01 pengantar kreativitas01 pengantar kreativitas
01 pengantar kreativitasImansyah Lubis
 
03 tokoh dan penokohan
03 tokoh dan penokohan03 tokoh dan penokohan
03 tokoh dan penokohanImansyah Lubis
 
02 sejarah komik menuju masa depan
02 sejarah komik menuju masa depan02 sejarah komik menuju masa depan
02 sejarah komik menuju masa depanImansyah Lubis
 
04 morphological forced connections
04 morphological forced connections04 morphological forced connections
04 morphological forced connectionsImansyah Lubis
 
02 proses kreasi inovasi
02 proses kreasi   inovasi02 proses kreasi   inovasi
02 proses kreasi inovasiImansyah Lubis
 
01 pengantar kreativitas & humanitas
01 pengantar kreativitas & humanitas01 pengantar kreativitas & humanitas
01 pengantar kreativitas & humanitasImansyah Lubis
 
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v205 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2Imansyah Lubis
 
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v304 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3Imansyah Lubis
 

Mais de Imansyah Lubis (20)

11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v211 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
 
10 atraksi dalam hubungan interpersonal
10 atraksi dalam hubungan interpersonal10 atraksi dalam hubungan interpersonal
10 atraksi dalam hubungan interpersonal
 
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v209 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2
09 atraksi dalam komunikasi interpersonal v2
 
07 komunikasi verbal dan non verbal v2
07 komunikasi verbal dan non verbal v207 komunikasi verbal dan non verbal v2
07 komunikasi verbal dan non verbal v2
 
05 kiat membangkitkan ide
05 kiat membangkitkan ide05 kiat membangkitkan ide
05 kiat membangkitkan ide
 
04 penghambat dan pendorong kreativitas
04 penghambat dan pendorong kreativitas04 penghambat dan pendorong kreativitas
04 penghambat dan pendorong kreativitas
 
01 pengantar kreativitas
01 pengantar kreativitas01 pengantar kreativitas
01 pengantar kreativitas
 
06 storyboard
06 storyboard06 storyboard
06 storyboard
 
04 merancang karakter
04 merancang karakter04 merancang karakter
04 merancang karakter
 
03 tokoh dan penokohan
03 tokoh dan penokohan03 tokoh dan penokohan
03 tokoh dan penokohan
 
02 sejarah komik menuju masa depan
02 sejarah komik menuju masa depan02 sejarah komik menuju masa depan
02 sejarah komik menuju masa depan
 
01 pengantar
01 pengantar01 pengantar
01 pengantar
 
05 membuat cerita
05 membuat cerita05 membuat cerita
05 membuat cerita
 
05 brainstorming
05 brainstorming05 brainstorming
05 brainstorming
 
04 morphological forced connections
04 morphological forced connections04 morphological forced connections
04 morphological forced connections
 
02 proses kreasi inovasi
02 proses kreasi   inovasi02 proses kreasi   inovasi
02 proses kreasi inovasi
 
01 pengantar kreativitas & humanitas
01 pengantar kreativitas & humanitas01 pengantar kreativitas & humanitas
01 pengantar kreativitas & humanitas
 
03 mind map
03 mind map03 mind map
03 mind map
 
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v205 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2
05 aspek komunikasi dan persepsi manusia v2
 
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v304 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
 

03 penghambat dan pendorong kreatifitas

  • 2. Penghambat #3 Stress yang berlebihan • Secara psikologis, orang yang terlalu stress akan semakin sulit untuk menjaga objektifitas dan melihat alternatif yang ada, hal ini sering kali dibarengi tekanan besar : – munculnya perasaan seolah olah waktu yang ada tidak pernah cukup, – terlalu banyak yang harus ditentukan, – atau masih terjebak. Akibat emosi yang merugikan ini biasanya adalah menurunnya pikiran kreatif dan kemampuan membuat keputusan.
  • 3. Pendorong #3 Kemampuan menyalurkan stress • Nilailah diri anda & isi kertas kerja anda • Nilai antara 50 dan 63 : sejumlah hal perlu anda kembangkan agar dapat meringankan stress. Mungkin merupakan ide yang baik untuk mendiskusikan sejumlah pernyataan dengan seorang counselor atau sahabat. • Nilai antara 21 dan 51 : Anda telah mengemukakan berbagai cara untuk menangani stress secara efektif. Catatlah sejumlah pernyataan yang ada dengan ―perlu perbaikan‖ dan buatlah strategi untuk membuatnya menjadi rata-rata. • Nilai 20 atau lebih rendah : selamat, anda telah menemukan sejumlah cara yang sanagt bagus dalam menangani frustasi dan kerumitan hidup.
  • 4. RELAKSASI MENDALAM • Kreativitas bukanlah sekadar permainan mental. Keterpaduan antara berpikir dan merasakan, pikiran dan raga sangat penting untuk mewujudkan kreativitas. Ketegangan akan menghalangi aliran ide ke pikiran akibat terhalangnya aliran darah pada otot-otot tubuh Anda. Melakukan relaksasi fisik akan melepaskan ketegangan otot tubuh dan membebaskan pikiran untuk menerima ide-ide baru. • Berikut ini adalah teknik untuk dapat relaks. Iringan alunan musik yang lembut akan semakin membantu menciptakan suasana relaks itu.
  • 5. RELAKSASI (1) 1. Bersikaplah nyaman; kendurkan pakaian yang ketat. 2. Tarik napas yang dalam, stabil, perlahan, dan teratur. 3. Pejamkan mata dan bayangkan diri Anda berada di suatu tempat yang tenang dan menyenangkan—di samping kolam atau berada di padang rumput yang indah dipenuhi dengan bunga. Bayangkanlah suasana tersebut. Bayangkanlah bagaimana rasanya di tempat itu. Pandanglah, ciumlah aromanya, rasakanlah, nikmatilah, dan dengarkanlah. 4. Sadarilah setiap bagian dari tubuh Anda, dimulai dengan dahi, kemudian dagu, leher, tulang belakang, tangan, dan kaki. Bayangkanlah diri Anda bagaikan sebuah balon dengan udarayang perlahan-lahan menghembus keluar sehingga balon menjadi kempis dan lemas.
  • 6. RELAKSASI (2) 5. Bebaskan pikiran Anda. Bayangkan pikiran Anda bagaikan langit biru yang luas. Bila ada pikiran yang masuk, bayangkanlah sebagai burungyang muncul dari kejauhan, terbang di atas kepala, dan menghilang lagj di kejauhan. 6. Dengan perlahan dan tenang hitunglah mundur dari sepuluh ke satu dan biarkan diri Anda relaks semakin mendalam dengan berlalunya tiap angka. 7. Tetaplah berada dalam keadaan tersebut minimal 10 menit. Saat Anda mulai memfokuskan pikiran kembali, Anda akan merasakan ketenangan, kemampuan yang semakin tajam untuk memusatkan perhatian, dan mungkin juga penghargaan yang lebih mendalam terhadap kekuatan kreatif yang ada dalam diri sendiri.
  • 7. STUDI KASUS: TETAPI, KITA SELALU MENGGUNAKAN CARA INI Buku peraturan tata-tertib Departemen Pemadam Kebakaran New York menyebutkan bahwa anggota pemadam harus meletakkan tangga menyandar di bagian depan gedung yang terbakar sebelum melakukan hal-hal lainnya. Pada suatu hari terjadi kebakaran. Brigade pemadam kebakaran pun datang. Komandan lapangan brigade mengamati bahwa api mengamuk di bagian belakang gedung sehingga apabila meletakkan tangga menyandar di bagian depan gedung (sesuai prosedur), akan membuang-buang waktu. Oleh karena itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengitari gedung menuju ke belakang dan memadamkan api di sana. Api padam dengan cepat. Tindakan tersebut memperkecil bahaya dan berpeluang lebih banyak menyelamatkan jiwa.
  • 8. Saat itu salah seorang inspektur Departemen Pemadam Kebakaran berada di lokasi tersebut. Tugasnya mengamati apakah segala sesuatunya berjalan sesuai aturan. la melihat tidak ada tangga yang disandarkan di bagian depan gedung. la pun memberikan teguran. Bahkan, kasus itu berkepanjangan dan diajukan ke pengadilan. Di pengadilan, pengacara sang komandan lapangan menanyakan mengapa ada peraturan semacam itu dalam buku tata-tertib. Tak seorang pun termasuk kepala brigade yang mengetahui jawabannya. Kemudian pengacara itu mengundang seorang ahli sejarah yang memberi kesaksian bahwa hampir seratus tahun yang lalu di kota New York tidak ada yang membayar anggota pemadam kebakaran. Tidak ada petugas pemadam kebakaran bekerja secara purna waktu. Semuanya bekerja secara sukarela dan perusahaan asuransi hanya akan membayar kepada satu brigade—yang datang paling awal di lokasi kebakaran.
  • 9. Bagaimana perusahaan asuransi ini mengetahui brigade mana yang datang pertama kali? Yang pertama kali datang akan menyandarkan tangganya di bagian depan gedung! Selama bertahun-tahun sejak berakhirnya masa sukarela brigade pemadam kebakaran, tak seorang pun mempertanyakan kebijakan itu. Tidak seorang pun pernah bertanya: Mengapa kita mengikuti aturan ini!
  • 10. Tips : Ada satu pertanyaan kunci untuk menentukan keabsahan suatu aturan dan tata tertib: Kita mungkin "selalu melakukannya sesuai dengan aturan―. Namun, jika kita tidak pernah melakukannya, apakah kita juga harus melakukannya sekarang?
  • 11. Penghambat #4 Taat pada Aturan Ada sejumlah aturan yang jelas-jelas diperlukan (misalnya, kita semua merasa senang karena ada konsensus harus berhenti pada saat lampu merah), namun ada aturan lain yang menghambat terjadinya proses penemuan yang inovatif karena kita terkukung oleh kondisi yang status quo. Banyak penemuan dan inovasi dalam industri tertentu justru dilakukan oleh orang-orang di luar industri tersebut. Mengapa? Karena orang yang membuat terobosan kreatif tidak dihalangi oleh pengetahuan tentang semua aturan dan pembatasan ini.
  • 12. Pendorong #4 Melanggar Aturan • Melanggar aturan tidak selalu merupakan hal buruk—terutama jika berkaitan dengan rutinitas sehari-hari. Berilah tanda (√) pada tindakan "melanggar aturan" yang ingin Anda coba dan tulislah tanggal kapan akan melakukannya. • Isi kertas kerja anda
  • 13. Penghambat #5 Membuat Asumsi Ada sebuah kisah tentang manajer Riset dan Pengembangan dari suatu perusahaan teknologi canggih yang mengetahui adanya barang- barang persediaan dan peralatan tes di laboratorium yang hilang. la pun memerintahkan pemasangan sistem keamanan. Akhirnya, beberapa bulan pun berlalu tanpa ada kehilangan lagi. Ketika mempersiapkan laporan rutin bagi direktur utama perusahaan, manajer tersebut mengamati bahwa kemajuan proyek "pembuatan kunci" tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena prihatin dengan masalah itu, ia melakukan pemeriksaan. la menemukan bahwa beberapa insinyur riset teknik tidak lagi mengerjakan proyek tersebut di rumah selama akhir minggu. Hal ini disebabkan mereka tidak bisa lagi memperoleh persediaan dan peralatan tes.
  • 14. Manajer tersebut telah berbuat kesalahan dengan berasumsi bahwa ketidakjujuran pekerjalah yang menyebabkan hilangnya barang- barang persediaan. Dengan demikian, ia tidak "memecahkan" masalah yang sebenarnya. Membuat asumsi yang kaku kadangkala menghalangi berpikir kreatif bahwa ada kemungkinan lain di luar yang telah dipikirkan.
  • 15. Pendorong #5 Memeriksa Asumsi Untuk menghindari kekeliruan pemecahan masalah, dan sekaligus membuka pikiran kreatif terhadap kemungkinan pemecahan yang ada, adalah bijaksana untuk memeriksa asumsi Anda. Mulailah dengan membuat pertanyaan berikut pada diri sendiri, seperti: – "Kemungkinan apakah yang paling terbuka?" – "Apa saya akan menerima begitu saja apa adanya?" – "Apakah ada penjelasan lain yang memungkinkan?" Misalnya, Anda sedang berada dalam perpustakaan dan melihat seorang perempuan menaruh dua buah buku ke dalam tasnya, kemudian pergi. Asumsi apa saja yang mungkin muncul? – Ia mencuri buku. – Ia pegawai perpustakaan. – Buku itu adalah miliknya. – Kemungkinan lain? … Isi kertas kerja Anda
  • 16. MEMBUAT ASUMSI-TEKA-TEKI SEMBILAN TITIK Bagaimana Anda memeriksa ketepatan asumsi yang dibuat? Sangat bermanfaat untuk memeriksa asumsi yang dibuat! Instruksi Tariklah empat buah garis lurus melalui kesembilan kotak ini tanpa mengangkat pulpen atau pensil dari kertas. Jika Anda kesulitan melakukannya maka periksalah asumsi Anda tentang aturan ini. Dapatkah Anda menemukan pemecahannya? Bahkan, jika Anda memang kreatif, teka- teki ini dapat dipecahkan dengan tiga garis lurus. Selamat mencoba!
  • 17.
  • 18. MEMBUAT ASUMSI—PEMECAHAN Untuk memecahkan teka-teki ini dengan empat buah garis lurus, Anda harus menantang asumsi Anda terkait "aturan" bahwa Anda harus berada di dalam kotak-kotak ini.
  • 19. Untuk memecahkan teka-teki dengan tiga garis lurus, Anda tidak perlu melalui pusat dari masing- masing titikl (Bukankah aturannya tidak menyebutkan hal itu?).