SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 118
Definisi komunikasi massa :
Komunikasi yang menggunakan
 media massa atau komunikasi
    yang “mass mediated”
   Unsur who (sumber atau komunikator)
   Unsur says what (pesan)
   Unsur which channel (saluran atau media)
   Unsur to whom (penerima, khalayak, audien)
   Unsur with what effect
   Publicly, pesan kommas pada umumnya tidak
    ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif,
    melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik
   Rapid, pesan kommas dirancang untuk mencapai
    audien yang luas dalam waktu yang singkat
   Transient, pesan kommas untuk memenuhi
    kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan
    bukan untuk tujuan yg bersifat permanen
   Large, penerima pesan kommas berjumlah
    banyak, merupakan individu-individu yang tersebar
    dalam berbagai lokasi
   Heterogen, penerima pesan kommas terdiri dari
    berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal
    pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dsb
   Anonim, anggota-anggota dari mass audien
    umumnya tidak saling mengenal secara pribadi
    dengan komunikatornya
   Bersifat langsung, artinya harus melalui media
    teknis
   Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi
    antara peserta-peserta komunikasi
   Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik
    yang tidak terbatas dan anonim
   Mempunyai publik yang secara tersebar
   Komunikator dalam kommas melembaga
   Komunikan dalam kommas bersifat heterogen
   Pesannya bersifat umum
   Komunikasinya berlangsung satu arah
   Kommas menimbulkan keserempakan
   Kommas mengandalkan peralatan teknis
   Kommas dikontrol oleh gatekeeper
   Media merupaka industri yang berubah dan
    berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang
    dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait
   Media massa merupakan sumber kekuatan, alat
    kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat
    yang dapat didayagunakan sebagai pengganti
    kekuatan atau sumber daya lainnya
   Media merupaka lokasi (atau norma) yang semakin
    berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa
    kehidupan masyarakat baik yang bertaraf nasional
    maupun internasional
   Media seringkali sebagai wahana pengembangan
    kebudayaan, bukan saja dalam pengertian
    pengembangan bentuk seni dan simbol tapi juga dalam
    pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup
    dan norma-norma
   Media telah jadi sumber dominan bukan saja bagi
    individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas
    sosial tapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara
    kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan
    penilaian normatif yg dibaurkan dengan berita dan
    hiburan
   Kommas adalah komunikasi lewat media massa
   Saat ini masyarakat kita tengah memasuki era
    masyarakat informasi
   Media massa telah mampu membentuk masyarakat
    seperti apa
   Kajian tentang media massa khususnya dan
    kommas umumnya telah memunculkan banyak
    kajian dalam ilmu komunikasi
   Kommas adalah kajian baru dalam kajian ilmu
    komunikasi, sehingga dibutuhkan pembahasan
    yang lebih konkrit dan mendalam
   Zaman tanda dan isyarat
   Zaman bahasa lisan
   Zaman tulisan
   Zaman cetak
   Zaman kommas
1. ”Revolusi”komunikasi sedang terjadi sepanjang
   keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan
   sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa
   untuk memikirkan diri manusia, organisasi
   masyarakat dan akumulasi budaya
2. Pertumbuhan media massa telah terjadi dengan
   sangat luar biasa, bahkan banyak peristiwa utama
   didunia ini berlangsung seumur hidup manusia, kita
   tidak bisa lepas dari media massa
   Memproduksi dan mendistribusikan
    pengetahuan dlm wujud informasi, pandangan
    dan budaya
   Menyediakan saluran untuk menghubungkan
    orang tertentu dengan orang lain dari pengirim
    ke penerima, dari anggota audien ke anggota
    audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat
    dan institusi masyarakat terkait
   Media menyelenggarakan sebagian besar
    kegiatannya dalam lingkungan publik dan
    merupakan institusi yang terbuka bagi semua
    orang untuk peran serta sebagai penerima /
    pengirim
   Partisipasi anggota audien dalam institusi pada
    hakekatnya bersifat sukarela tanpa adanya
    keharusan atau kewajiban sosial, bahkan lebih
    bersifat sukarela daripada institusi lainnya
   Industri media dikaitkan dengan industri dan
    pasar karena ketergantungannya pada imbalan
    kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan
   Meskipun institusi media itu sendiri tidak
    memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu
    berkaitan dengan kekuasaan negara karena
    adanya kesinambungan pemakaian
    media, mekanisme hukum, dan pandangan-
    pandangan menentukan yang berbeda antara
    negara yang satu dengan yang lainnya
   Informasi
   Hiburan
   Persuasi
   Transmisi budaya
   Mendorong kohesi sosial
   Pengawasan
   Korelasi
   Pewarisan sosial
   to inform (menginformasikan)
   to entertain (memberi hiburan)
   to persuade (membujuk)
   transmission of the culture (transmisi budaya)
   Providing information
   Providing entertainment
   Helping to persuade
   Contributing to social cohesion (mendorong
    kohesi sosial)
   Surveillance of the environment (fungsi
    pengawasan)
   Correlation of the part of society of
    responding to the environment (fungsi
    korelasi)
   Transmission of the social hetigate from one
    generation to the next (fungsi pewaris sosial)
   Memberi informasi
   Mendidik
   Mempersuasi
   Menyenangkan ; memuaskan kebutuhan
    komunikasi
   Komunikator
   Isi
   Audiences
   Umpan Balik
   Gangguan
   Gatekeeper
   Pengatur
   Filter
   Komunikator : meliputi jaringan, stasiun
    lokal, direktur, staf teknis, yang berkaitan
    dengan sebuah acara
   Isi : isi media dibagi kedalam 5 kategori (Ray
    Eldon Hiebert dkk(1985) yaitu: 1) berita dan
    informasi, 2) analisis dan interpretasi, 3)
    pendidikan dan sosialisasi 4) hubungan
    masyarakat dan persuasi, 5) iklan dan bentuk
    penjualan lain, dan 6) hiburan
   Audiences : audiens yang beragam dan
    berbeda satu dengan yang lainnya
      Menurut Hiebert audience dalam komunikasi
     massa setidak-tidaknya mempunyai 5
     karakteristik
1.   Audience cenderung berisi individu2 yang
     condong untuk berbagi pengalamandan
     dipengaruhi oleh hubungan sosial
2.   Audience cenderung besar
3.   Audience cenderung heterogen
4.   Audience cenderung anonim
5.   Audience secara fisik dipisahkan dari
     komunikator
   Ada dua umpan balik (feedback) dalam
    komunikasi yakni umpan balik langsung
    (immediated feedback) dan tidak langsung
    (delayed feedback)
   Gangguan Saluran: suara tidak jelas, kalimat
    yang hilang, gambar tidak jelas
   Gangguan Semantik : gangguan yang
    berhubungan dengan bahasa dan tata kalimat
    atau gangguan dalam proses komunikasi yang
    diakibatkan oleh pengirim atau penerima
    pesan itu sendiri.
   Gatekeeper: pentapis informasi, palang pintu
    atau penjaga gawang
   John R Bittner (1996), mengistilahkan
    gatekeeper sebagai “individu-individu atau
    kelompok orang-orang yang memantau
    arusinformasi dalam sebuah saluran
    komunikasi (massa)”
   Bagi Ray Eldon H dan Donald F dan Thomas
    W Bohn (1985), gatekeepertidak bersifat pasif
    dan negatif tapi mereka merupakan suatu
    kekuatan kreatif
   Yang dimaksud dengan pengatur dalam media
    massa adalah mereka yang secara tidak
    langsung ikut mempengaruhi proses aliran
    pesan media massa, karena kelompok ini bisa
    ikut dalam menentukan kebijakan redaksional
   Setiap orang memiliki filter yang berbeda-beda
   Filter bisa dibagi menjadi filter fisik, filter
    psikologis, dan filter budaya
   Filter adalah kerangka fikir melalui mana
    audience menerima pesan
   Semua filter akan mempengaruhi
    kuantitas/kulaitas pesan yang diterima dan
    respon yang dihasilkan. Sedangkan audience
    punya perbedaan filter satu sama lain (
    Hiebert, Ungurait dan Bohn, 1985)
    Ada 4 elemen yang mendasari dibuatnya model
     komunikasi (Hiebert, Ungurit, Bohn, 1985)
1.    Jumlah partisipan (audience) dalam komunikasi
      massa jumlahnya besar dan bahkan bisa
      meningkat secarta drastis setiap saat. Bahkan
      tidak bisa dipungkiri jumlah yang berlipat-lipat
      itu bisa dilihat pada penonton tv, filmbioskop,
      pembaca buku-buku laris (best seller), pembaca
      suarat kabar diperkotaan. Tetapi yang lebih
      penting adalah pengirim pesan itu berasal dari
      seseorang yang berada dlm sebuah lembaga
      dengan aturan tertentu
2. Pesan lebih personal,terspesialisasi dan umum.
   Tahap ini memungkinkan terjadi, sebab
   penerima pesan berasal dari lapisan
   masyarakat yang jumlahnya relatif besar.
3. Masing-masing audience secara fisik dan
   emosional dipisahkan oleh ruang dan waktu
   satu sama lain dan dari komunikator dalam
   komunikasi massa.
Berita suratkabar misalnya dibaca oleh orang dengan
   perbedaan waktu dan tempat. Sementara
   komunikator dalam komunikasi massa tidak
   secara pasti tahu siapa secara detail pembaca surat
   kabarnya. Disamping itu ikatan emosional antara
   pembaca pun sangat rendah
4. Media massa menjdai syarat mutlak bagi saluran
   komunikasi masssa itu sendiri tidak akan pernah
   terjadi tanpa organisasi yang kompleks (lembaga
   surat kabar, perusahaan rekaman, penerbit dan
   stasiun radio) yang beraktivitas sebagai saliuran
   komunikasi
   Model yang dikemukakan oleh Shanon-
    Weaver sangat sederhana dan umum
   Model komunikasi secara umum memiliki
    perbedaan yang nyata dengan komunikasi
    massa
   Sumber
   Pesan
   Penerima
   Model alir dua tahap merupakan model
    pengembangan dari model alir satu tahap
   Karena perkembangan media massa yang
    cukup cepat maka lahirlah model alir dua
    tahap (two step flow model) sebagai
    penyempurnaan dari model sebelumnya.
   Dalam model ini media massa tidak langsung
    mempengaruhi audience tapi melalui
    perantaraan pihak ketiga yang disebut
    pemimpin opini
   Pemimpin opini berfungsi sebagai penerusan
    pesan-pesan media massa dan pesan tersebut
    sudah diinterpretasikan oleh pemimpin opini
   Kelemahan model ini hanya mengamati alir
    pesan yang disiarkan media massa dn sampai
    ke audience
   Model seperti ini lebih cocok dimasyarakat
    pedesaan dengan pendidikan yang belum
    begitu baik, sehingga pemimpin opini lebih
    dipercaya dibanding pesan-pesan media massa
   Pada masyarakat yang lebih maju ternyata
    model alir dua tahap tidak berlaku mengingat
    kemampuan mereka untuk membaca dan
    menginterpretasikan pesan sangat
    memungkinkan untuk menerima pesan-pesan
    dari media massa secara langsung.
   Model multistep flow model, mengatakan
    bahwa hubungan timbal balik dari media ke
    khalayak (yang juga berinteraksi dengan yang
    lainnya), kembali ke media, kemudian kembali
    lagi ke khlayak dan setersunya
   Melaui model ini audience menerima pesan
    media massa bisa langsung bisa juga tidak
   Individu bisa mendapatkan pesan dari
    individu lainnya atau dari pemimpin opininya
   Individu bisa juga menerima pesan dari
    kelompoknya ataupun bertukar informasi
    dengan kelom[pok lain.
   Model banyak tahap ini merupakan gabungan
    dari beberapa model
    Kita dapat secara efektif mempengaruhi media
     dengan empat cara utama:
1.   Menyampaikan keluhan individual
2.   Mengorganisasikan tekanan masyarakat untuk
     memboikot stasiun pemancar atau produk
     yang bersangkutan atau melakukan tindakan
     hukum
3.   Mendesak pihak yang berwenang untuk
     mengambil tindakan tertentu
4.   Mengadu ke DPRD atau DPR
   Dalam model Melvin, sumber dan pemancar
    tidak berada disatu posisi. Antara sumber
    danpemancar berbeda tahapannya dalam
    aktivitas komunikasi massa
   Saluran menjadi media massa yang mampu
    menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan
    sumber
   Fungsi pemerima pesan sebagai orang yang
    dikenai sasaran pesan yang disebarkan dan
    penginterpretasi pesannya
   Tujuan , menguraikan pesandan memberi
    mereka interpretasi penerima
   Model ini menekankan fakta bahwa gangguan
    boleh mencampuri banyak hal dalam proses
    komunikasi massa dan tidak semata-mata
    diidentifikasi dengan saluran atau media.
   Titik tekan utamanya adalah untuk
    mencapai/berbagai pengertian makna pesan
    antara sumber dan tujuan.
   Dalam model ini bahwa komunikasi massa itu
    mempengaruhi jenis komunikasi yang lain
   Adanya fungsi gatekeeper
   Gatekeeper tidak saja ikut menentukan baik
    tidaknya pesan yang akan disampaikan
    melalui media massa, tetapi mereka juga bisa
    melakukan fungsi kontrol dan penyensoran
   Disini media telah berperan untuk melayani
    semua kepentingan komunikasi manusia
   Penerima pesan bisa berposisi sebagai
    komunikator karena dia memberikan umpan
    balik
   Model ini mengatakan antara sumber dan
    menerima pesan sama sama
    kedudukannya, bahkan sulit dibedakan mana
    sumber dan mana penerima pesan
   Model ini dikemukakan oleh Ray Eldon
    Hiebert, Donald F Ungrait dan Thomas W
    Bohn
   Model komunikasi massa HUB adalah mode
    lingkaran yang dinamis dan dan berputar terus
    menerus
   Model HUB adalah model lingkaran konsentris
    yang bergetar sebagai sebuah rangkaian proses
    aksi-reaksi
   Model ini menyerupai gelombang dan
    komunikator berada di tengah-tengah pusaran
    air yang menyebarkan pesan ke luar dibantu
    oleh media amplification
   Tujuannya agar pesan yang dikeluarkan sejelas
    dan sekomplet mungkin.
   Komunikator,
   Kode
   Pentapis Informasi
   Media massa itu sendiri
   Pengatur
   Penyaring
   Komunikan
   Efek
   Model HUB ini juga mengakui bahwa ada
    gangguan atau pemutarbalikan fakta yang
    turut serta dalam proses penyebaran informasi
   Gangguan tersebut bisa gangguan saluran,
    gangguan komunikator salah dalam menyandi
    pesan
   Model ini diperkenalkan oleh Jay Black dan
    Frederick C. Whitney dalam buku nya
    Introduction to Mass Communication (1998)
   Membagi proses komunikasi menjadi empat
    wilayah yaitu sumber, pesan, umpan balik dan
    audience
   Model ini kurang begitu detil menampilkan
    elemen-elemen dalam komunikasi massa
    karena model ini tidak memberikan peran
    gatekeeper sabagai pentapis atau palang pintu
    informasi
   Model yang dibangun oleh Westley dan
    McLean ini sangat menekankan peran
    gatekeeper dalamproses komunikasi massa
   Dimodel ini dikatakan bahwa posisi seorang
    reporter dan editor berbeda, meskipun
    keduanya bisa menambah dan mengurangi
    fakta yang disajikan
   Pertamakali dikenalkan oleh Profesor George
    Gerbner
   Tulisan pertama yang memperkenalkan teori
    ini adalah “Living with Television:The
    Violenceprofile”, Journal of cCommunication
   Awalnya ia melakukan penelitian tentang
    “Indikator Bidaya” dipertengahan tahun 60 an
    untuk mempelajari pengaruh menonton
    televisi
   Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media
    atau alat utama dimana para penonton tv itu
    belajar tentang masyarakat dan kultur
    dilingkungannya
   Persepsi apa yang terbangun dibenak anda
    tentang masyarakat dan budaya sangat
    ditentukan oleh tv.
   Teori ini khususnya memfokuskan penelitian
    pada tema-tema kekerasan di tv
   Para pecandu berat tv (heavy viewers) akan
    menganggap bahwa apa yang terjadi di tv
    itulah dunia senyatanya
   Media kemudian memelihara dan
    menyebarkan sikap dan nilai itu antar anggota
    masyarakat kemudian mengikatnya bersama-
    sama pula
   Media mempengaruhi penonton dan masing-
    masing penonton itu meyakininya.
   Dengan teori kultivasi menurut Gerbner
    berpendapat bahwa gambaran tentang adegan
    kekerasandi televisi lebihmerupakan pesan
    simbolik tentang hukum dan aturan
   Perilaku kekerasan yang diperlihatkan di
    tvmerupakan refleksi kejadian disekitar kita
   Teori kultivasi menganggap bahwa penonton
    pasif, teori ini lebih memfokuskan pada kuantitas
    menonton tv atau “terpaan”dan tidak
    menyediakan perbedaan yang mungkin muncul
    ketika penonton menginterpretasikan siaran2 tv
   Herb Schiller (1973) dalam Comunication
    Domination Cultural
   Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa
    negara barat mendominasi media diseluruh
    dunia ini
   Media barat sangat mengesankan sehingga
    mereka ingin meniru budaya yang muncul
    lewat media tersebut.
   Dalam perspektif teori ini , budaya asli ketika
    terjadi proses peniruan media negara
    berkembang jadi negara maju, saat itulah
    terjadi penghancuran budaya asli dinegara
    ketiga dinegara ketiga
   Mereka mempunyai uang, media massa barat
    sudah dikembangkan menjadi industri yang
    juga mementingkan laba
   Mereka mempunya teknologi, dengan
    teknologi modern yang mereka punyai
    memungkinkan sajian media massadiproduksi
    secara lebih baik dan seolah nyata.
   Negara dunia ketiga tanpa sadar meniru apa
    yang sudah banyak diisi oleh kebudayaan
    barat tersebut.
   Saat itulah terjadi penghancuran budaya asli
    negaranya untuk kemudian mengganti dan
    disesuaikan dengan budaya barat, atau bisa
    dikatakan bahwa terjadinya imperialisme
    budaya barat.
   Yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa
    pada dasarnya manusia tidak mempunyai
    kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka
    berfikir apa yang dirasakan dan bagaimana
    mereka hidup
   Teori ini menerangkan bahwa ada satu kebenaran
    yang diyakininya. Sepanjang negara dunia ketiga
    terus menerus menyiarkan atau mengisi media
    massanya berasal dari negara barat, negara dunia
    ketiga akan selalu percaya apa yang seharusnya
    mereka kerjakan, pikir dan mereka rasakan
   Teori ini terlalu memandang sebelah mata
    kekuatan audience di dalam menerima terpaan
    media massa dan menginterpretasikan pesan-
    pesannya. Teori ini menganggap bahwa
    budaya yang berbeda (yang lebih maju) akan
    selalu membawa pengaruh peniruan pada
    orang-orang yang berbeda budaya
   Dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford
    Nass (1996)
   Teori persamaan media ini memperhatikan
    bahwa media juga bisa diajak berbicara
   Media bisa menjadi lawan bicara individu
    seperti dalam komunikasi interpersonal yang
    melibatkan dua orang dalam situasi face to face
   Dalam proses interaksi sosial dikatakan bahwa
    orang-orang cenderung dekat dan menyukai
    satu sama lain karena terjadinya kesamaan
   Media dianggap seperti kehidupan nyata
   Yang memperkenalkan teori spiral
    keheningan/kesunyian ini Elizabeth Noelle-
    Neumann (1984)
   Teori ini ingin menjawab pertanyaan, mengapa
    orang-orang dari kelompok minoritas merasa
    perlu untuk menyembunyikan pendapat dan
    pandangannya ketika dalam kelompok
    mayoritas
   Orang-orang yang sedang berada dalam
    kelompok mayoritas sering merasa perlu untuk
    mengubah pendiriannya karna kalau tidak
    mengubah pendiriannya akan merasa sendiri
   Opini yang berkembang dalam kelompok
    mayoritas dan kecenderungan seseorang untuk
    diam (sebagai basis dasar teori spiral
    kesunyian) karena dia berasal dari kelompok
    minoritas juga bisa dipengaruhi oleh isu-isu
    dari media massa
   Teori ini juga punya kekurangan, jika
    seseorang punya pendirian yang sangat
    kuat, orang tersebut tidak akan mudah
    mengikuti opini mayoritas yang ada
    disekitarnya
   Misalny, dalam hal makanan kepercayaan
    seorang muslim akan berbeda dengan yang
    non muslim
   Dikemukakan oleh Marshall McLuhan
    1962, dalam tulisannya Guttenberg Galaxy:
    Typographic
   Teori ini adalah perubahan yang terjadi pada
    berbagai macam cara berkomunikasiakan
    membentuk pula keberadaan manusia itu
    sendiri.
   Teknologi membentuk individu bagaimana
    cara berfikir, berperilaku dalam masyarakat
   McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk
    oleh bagaimana cara berkomunikasi
   Pertemuan dalam teknologi komunikasi
    menyebabkan perubahan budaya
   Perubahan didalam jenis-jenis
    komunikasiakhirnya membentuk kehidupan
    manusia
   “Kita membentuk peralatan untuk
    berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk
    berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya
    membentuk atau mempengaruhi kehidupan
    kita sendiri
   Menurut McLuhan bahwa media adalah pesan
    itu sendiri ( the medium is message)
   Media adalah alat untuk memperkuat,
    memperkeras dan memperluas fungsi dan
    perasaan manusia
   Era kesukuan
   Era tulisan
   Era mesin cetak
   Era Elektronik
   Awal munculnya teori ini dengan ditulisnya
    artikel berjudul The People Choice tahun 1944
    oleh Bernard Berelson dan H Gaedet
   Di dalam teori ini dikatakan bahwa
    komunikator yang mendapatkan pesan dari
    media massa sangat kuat untuk
    mempengaruhi orang-orang
   Ketika ada inovasi lalu disebarkan melalui
    media massa akan kuat mempengaruhi massa
    untuk mengikutinya
   Teori ini mendudukan peran pemimpin opini
    dalam mempengaruhi sikap dan perilaku
    masyarakat
   Difusi inovasi juga bisa langsung mengenai
    khalayaknya
   Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), difusi
    adalah proses dimana penemuan disebarkan
    kepada masyarakat yang menjadi anggota
    sistem sosial
   Menurut teori ini sesuatu yang baru akan
    menimbulkan keingintahuan masyarakat
    untuk mengetahuinya pula
   Seseorang yang menemukan hal baru punya
    kecenderungan untuk mensosialisasikan,
    menyebarkan kepada orang lain. Jadi penemu
    ingin menyebarkan, sementara orang lain juga
    ingin mengetahauinya.
   Difusi mengacu pada penyebaran informasi
    baru, inovasi atau proses baru ke seluruh
    masyarakat
   Dari proses inovasi dan difusi melangkah
    kepada tahap adopsi
   Adopsi mengacu pada reaksi positif orang
    terhadap inovasi dan pemanfaatannya
   Hubungannya dengan proses adopsi, William
    McEwen seperti dikutif Joseph A Devito (1997)
    mengindentifikasi 3 tahap
1.   Pada tahap akuisis informasi orang
     memperoleh dan memahami informasi
     tentang inovasi
2.   Pada tahap evaluasi informasi, orang
     mengevaluasi tentang informasi
3.   Pada tahap adopsi atau penolakan orang
     mengadopsi (melaksanakan) atau menolak
     inovasi
   Mcwell McCombs dan Donald L Shaw 1973, “
    Agenda setting fuction of the mass media
   Teori penyusunan agenda ini menyatakan
    media(khususnya media berita) tidak selalu
    berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tapi
    media tersebut benar-benar berhasil
    memberitahu kita berpikir tentang apa
   Media massa selalu mengarahkan pada kita
    apa yang seharusnya kita lakukan
   Media memberika agenda-agenda melalui
    pemberitaannya
   Media punya kemampuan untuk menyeleksi
    dan mengarahkan perhatian masyarakat pada
    gagasan atau pada peristiwa tertentu
   Media myetakan pada kita apa yang penting
    dan apa yang tidak penting
   Media mengatur apa yang harus kita lihat atau
    tokoh siapa yang harus kita dukung.
   Dengan kata lain agenda media akan menjadi
    agenda masyarakatnya
   Teori ini mempunyai kekuatan penjelas untuk
    menerangkan mengapa orang-orang sama-
    sama menganggap penting suatu isu.
   Teori itu mempunyai kekuatan
    memprediksikan bahwa jika orang-orang
    mengekspos pada satu media yang sama
    mereka akan merasa isu tersebut penting
   Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang-
    orang tidak mengekspos media yang sama
    maka mereka tidak akan punya kesamaan
    bahwa isu media itu penting
   Agenda media itu sendiri harus diformat.
   Agenda media dalam banyak hal
    mempengaruhi atau berinteraksi dengan
    agenda publik atau kepentingan isu tertentu
    bagi publik
   Agenda publik mempengaruhi atau
    berinteraksi ke dalam agenda kebijakan
    Untuk agenda media, dimensi-dimensinya:
a.   Visibility (visibilitas, yakni jumlah dan tingkat
     menonjolnya berita
b.   Audience salience (tingkat menonjol bagi
     khalayak), yakni relevansi isi berita dengan
     kebutuhan khalayak
c.   Valence (valensi) menyenangkan atau tidak
     menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu
     peristiwa
   Familiarity (keakraban), yakni derajat
    kesadaran khalayakakan topik tertentu
   Personal salience (penonjolan pribadi), yakni
    relevansi kepentingan individu dengan ciri
    pribadi
   Favorability (kesenangan) yakni pertimbangan
    senang atau tidak senang akan topik berita
   Support (dukungan) yakni kegiatan
    menyenangkan bagi posisi suatu beritatertentu
   Likelihood of action (kemungkinan
    kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah
    melaksanakan apa yang diharapkan
   Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni
    nilai kegiatan yang mungkin dilakukan
    pemerintah
   Teori kritis membangun pertanyaan dan
    menyediakan alternatif jalan untuk
    menginterpretasikan hukum sosial media
    massa
   Teori kritis sering menyediakan penjelasan
    yang komplek
   Beberapa penganjur teori kritis
    mengidentifikasi ketidakbebasan para praktisis
    media yang membatasi kemampuannya untuk
    melawankekuasaan yang mapan
   Teori kritis menganalisa secara khusus
    lembaga sosial, penyelidikan luas untuk yang
    dinilai objektif adalah mencari dan mencapai
   Bisa dikatakan bahwa teori media kritis ini
    sebisa mungkin mendorongperubahan secara
    terus menerus
   Teori media kritis adalah alternatig baru dalam
    usaha memahami seluk beluk media dan
    bagaimana media itu harus selalu bersikap
    untuk tidak mengukuhkan status quo
   Jenis-jenis efek komunikasi massa dibagi
    menjadi beberapa bagian Keith R Stamm John
    F Bowes (1990).
   Efek primer, meliputi terpaan, perhatian, dan
    pemahaman
   Efek sekunde rmeliputiperubahan tingkat
    kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap)
    dan perubahan perilaku (menerima dan
    memilih
   Terpaan media massa terhadap audien
   Efek primer terjadi jika ada orang mengatakan
    telah terjadi proses komunikasi terhadap objek
    yang dilihatnya
   Efek primer terjadi ketika pesan diterima oleh
    audien dan menyita perhatiannya
   Dalam efek sekunder membahas tentang efek
    kegunaan dan kepuasan
   Menurut Jhon R Bittner (1996), fokus utama
    efek ini adalah tidak hanya bagaimana media
    mempengaruhi audien tetapi juga bagaimana
    audien mereaksi pesan-pesan media yang
    sampai pada dirinya
    Yang melatar belakangi munculnya efek-efek
     komunikasi massa adalah:
1.    Jenis efek yang dipelajari telah berubah
2.    Metode pelajaran yang telah berubah
3.    Kondisi yang telah diubah
    Media mempunya efek yang besar ketika
     menerpa audien
    Efek tidak terbatas ini didasarkan pada teori
     peluru atau jarum hipodermik
    Efek-efek ini didasarkan pada asumsi-asumsi
     sebagai berikut:
1.    Ada hubungan yang langsung antara isi pesan
      dengan efek yang ditimbulkan
2.    Penerima pesan tidak mempunyai sumber
      sosial dan psikologis untuk menolak upaya
      persuasif yang dilakukan media massa
   Pertamakali diperkenalkan oleh Joseph Klaper
   Klaper menyimpulkan bahwa media massa
    mempunyai efek terbatas berdasarkan
    penelitiannya pada kasus kampanye publik,
    kampanye politik dan percobaan pada desain
    pesan yang bersifat persuasif
   Ketika media menawarkan isis yang
    diberitakan ternyata hanya sedikit yang bisa
    mengubah pandangan dan perilaku audience
1.   Rendahnya terpaan media massa
     Banyak pemirsa tv lebih menyukai acara
     komedi bandingakan menonton acara politik
2.   Perlawanan
     Berasal dari individu sebagai audien
     komunikasi massa. Perlawanan lebih kuat
     pengaruhnya dibanding dengan terpaan
     media massa itu sendiri
   Efek ini muncu karene perkembangan zaman
    saat ini , jaman terus berubah dan peran
    komunikasi massa berkembang pesat
   Model ini mempunyai nilai positif bagi
    pengembangan studi media massa karena akan
    menggugah kesadaran baru bahwa sebelum
    sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan
    dan diformat secara matang
   Semakin tinggi tingkat pendidikan individu
    semakin selektif untuk menerima pesan-pesaan
    yang berasal dari media massa
    Wujud efek bisa berwujud pada
1.   Efek kognitif (pengetahuan)
2.   Efek afektif (emosional dan perasaan)
3.   Efek behavioural (perubahan pada perilaku)
1.   Faktor Individu
     Faktor Individu ikut berpengaruh pada proses
     penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi
     oleh pemikiran psikologi, bahwa faktor
     pribadi seseorang ikut menentukan proses
     efek yang terjadi
   Selective attention, individu yang cenderung
    menerima terpaan pesan media massa yang
    sesuai dengan pendapat dan minatnya
   Selective perception, individu secara sadar
    akan mecari media yang bisa mendorong
    kecenderungan dirinya
   Selective retention, kecenderungan seseorang
    hanya untuk mengingat pesan yang sesuai
    denganpendapat dan kebutuhan dirinya
    sendiri
   Motivasi dan pengetahuan seseorang akan ikut
    menentukan sebuah pesan diterima atau tidak
   Kepercayaan, Seseorang yang percaya bahwa
    hanya dengan memanfaatkan media massa
    masyarakat akan menjadi cerdas
   Pendapat Seseorang yang percaya bahwa nasib
    bisa diubah melalui media massa
   Kebutuhan seseorang akan prinsip
    keseimbangan hidup akan senang dengan
    acaara-acara yang memberikan fungsi ke arah
    itu
   Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-
    pesan media massa juga sangat tergantung
    pada pengaruh yang dilakukan orang lain
   Kepribadian individu akan ikut membentuk
    proses penerimaan pesan
   Penyesuaian diri, orang yang cepat
    menyesuaikan diri akan mudah terkena
    terpaan media massa
   Lebih melihat individu sebagai gejala sosial
    artinya, bagaimana individu tersebut
    berhubungan dengan orang lain
   Sosiolog basis dasar kajiannya adalah
    masyarakat
   Umur dan jenis kelamin
   Pendidikan dan latihan
   Pekerjaan dan pendapatan
   Agama
   Tempat tinggal
ETIKA KOMUNIKASI MASSA
   Kata moral berasal dari bahasa Latin Moresang,
    yang berasal dari kata mos yang ebrarti kesusilaan,
    tabiat atau kelakuan
   Moral bisa diartikan sebagai ajaran kesusilaan
   Moral juga berarti tentang ajaran baik-buruk
    perbuatan dan kelakuan
   Moral bisa ditarikkesimpulan mempunyai
    penegrtian yang sama dengan kesusilaan, yang
    memuat ajaran ttg baik buruknya perbuatan. Jadi
    perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang baik
    dan perbuatan yang buruk (Burhanuddin Salam,
    2000)
   Etika berasal dari kata latin yaitu Ethic
   Dalam bahasa Gerik Ethikos (a body of moral
    principles or values). Ethic
    berarti, kebiasaan, habit
   Biaik dan buruk dalam hal ini yang sesuai
    dengan kebiasaan masyarakat atau tidak
   Etika bisa diartikan sebagai ilmu yang
    membicarakan masalah perbuatan atau
    tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai
    baik dan mana yang jahat
1.   Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai
     dan norma moral yang menjadi pegangan bagi
     seseorang atau suatu kelompok dalam
     mengatur tingkah lakunya
2.   Etika berarti pula kumpulan azas atau nilai
     moral.
3.   Etika termasuk ilmu tentang yang baik atau
     yang buruk
1.   Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus
     dilakukan manusia, etika memberi norma
     tentang perbuatan itu sendiri
2.   Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika
     tidak tergantung pada hadir tidaknya orang
     lain
3.   Etiket bersifat relatif, etika jauh lebih absolut
4.   Etiket hanya memandang manusia dari segi
     lahiriah, etika menyangkut manusia dari
     dalam
1.   Hidup dalam masyarakat yang sedemikian plural itu
     snagat memebutuhkan etika sebagai pengangan
     hidup bermasyarakat
2.   Etika penting sebab akan bisa mengukuhkan akan
     keyakinan iman seseorang
3.   Etika penting agar dimasyarakat bisa tercipta harmoni
     dan manusia tahu tugas, hak dan kewajibannya
     masing-masing
4.   Etika akan menentukan aturan main apa yang bisa
     dilakukan dan apa yang tidak bisa
5.   Dalam media massa suka ada konflik kepentingan,
     etika menjadi salah satu aturan yang diharapkan bisa
     menjadi tolak ukur dalam pergaulan antara media
     massa
1.   Tanggungjawab
2.   Kebebasan Pers
3.   Masalah Etis
4.   Ketepatan dan Objektivitas
5.   Tindakan Adil Untuk Semua Orang
   Orang yang terlibat dalam komunikasi massa
    harus mempunyai tanggung jawab dalam
    pemberitaan atau apa yang disiarkan
   Jika pemberitaaannya mempunyai konsekuensi
    merugikan masyarakat, maka pihak media
    harus ikut bertanggung jawab dan bukan
    menghindarinya
   Kebebasan pers mutlakharus dimiliki oleh
    media massa
   Hanya dengan kebebasanlah berbagai
    informasi bisa tersampaikan kepada
    masyarakat
   Kebebasan pers akan lebih bermakna jika
    disertai tanggung jawab
    Masalah etis berarti jurnalis itu harus bebas
     dari kepentingan dan mengabdi pada
     kepentingan umum.
    Ada beberapa ukuran normatif yang bisa
     dijadikan pegangan.
a.    Hadiah, perlakuan istimewa, biaya perjalanan
      bisa mempengaruhi kerja jurnalis
b.    Keterlibatan dalam politik
c.    Tidak menyiarkan sumber individu jika tak
      mempunyai nilai berita.
d. Wartawan mencari berita yang memang benar-
    benar melayani kepentingan publik
e. Wartawan melaksanakan kode etik
    kewartawanan untuk melindungi rahasia
    sumber berita
f. Flagiatisme harus dihindari karena merupakan
    aib bagi dunia kewartawanan
a.   Kebenaran adalah tujuan utama. Orientasi berita
     yang berdasarkan kebenaran harus menjadi
     pegangan pokok setiap wartawan
b.   Objektivitas dalam pelaporan beritanya
     merupakan tujuan lain yang bertujuan untuk
     melayani publik sebagai bukti pengalaman
     profesional di dunia kewartawanan. Objektif bisa
     juga berarti seoarang wartawan tidak berat
     sebelah
c.   Tiada maaf bagi wartawan yang melakukan
     ketidakakurata, kesembronoan dalam penulisan
     atau peliputan beritanya
d. Headline yang dimunculkan harus benar-benar
    sesuai dengan isi yang diberitakan
e. Harus bisa membedakan mana laporan berita
    dan mana opini dirinya
f. Editorial yang partisansip dianggap melanggar
    profesionalisme atau semanagt kewartawanan
g. Artikel khusus atau semua bentuk penyajian
    yang isinya berupa pembelaan atau
    kesimpulan sendiri penulisnya harus
    menyebutkan nama dan identitras dirinya
   Media berita harus melawan campur tangan
    individu dalam medianya
   Media tidak boleh menjadi “kaki tangan”
    pihak tertentu yang akan mempengaruhi
    proses pemberitaannya
   Media berita mempunyai kewajiban membuat
    koreksi lengkap dan tepat jika terjadi
    ketidaksengajaan kesalahan yang dibuat
   Wartawan bertanggungjawab atas laporan
    beritanya kepada publik dan publik sendiri
    harus berani menyampaikan keberatannya
    pada media
   Media tidak perlu melakukan tuduhan yang
    bertubi-tubi pada seseorang atas kesalahan
    tanpa memberi kesempatan sang tertuduh itu
    untuk melakukan pembelaan dan tanggapan
   Etika adalah pedoman baik tidaknya sebuah
    proses pelaksanaan komunikasi massa
   Dalam pelaksanaannya etika masih banyak
    batu sandungan
   Etika mudah untuk dibicarakan tapi sulit
    untuk dilaksanakan
a.   Pelaksanaan etika komunikasi massa masih
     membutuhkan perjuangan yang berat dan
     masih sangat sulit dilaksanakan oleh semua
     pihak
b.   Pelaksanaan etika bisa terhambat karena
     masing-masing pihak membuat ukuran
     sendiri
c.   Pelaksanaan etika komunikasi masih sulit
     diwujudkan karena tangggungjawab terletak
     pada diri sendiri dan “sanksi” masyarakat
d. Semakin tinggi pendidikan masyarakat,
   semakin sadar mereka akan pentingnya
   pelaksanaan etika komunikasi massa,
   meskipun ini bukan sebuah jaminan. Semakin
   tinggi pendidikan kadang membuat manusia
   gampang untuk mengakali pelanggaran etika.
e
Komunikasi massa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
mankoma2013
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
andre rahman
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
mankoma2013
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
mankoma2013
 

Mais procurados (20)

komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
 
proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Media
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
Ppt definisi dan hakikat  komunikasiPpt definisi dan hakikat  komunikasi
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 

Destaque

Komunikasi massa - perspektif
Komunikasi massa - perspektifKomunikasi massa - perspektif
Komunikasi massa - perspektif
farizayuniar
 
Ebook komunikasi
Ebook komunikasiEbook komunikasi
Ebook komunikasi
imza90
 
Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasi
M Tata Taufik
 
Blog dan dosen
Blog dan dosenBlog dan dosen
Blog dan dosen
Romel Tea
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
ahvansa
 

Destaque (20)

Komunikasi massa - perspektif
Komunikasi massa - perspektifKomunikasi massa - perspektif
Komunikasi massa - perspektif
 
Ebook komunikasi
Ebook komunikasiEbook komunikasi
Ebook komunikasi
 
Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasi
 
Internet marketing - Blog for Business
Internet marketing - Blog for BusinessInternet marketing - Blog for Business
Internet marketing - Blog for Business
 
Media Radio Sonora Surabaya 2016
Media Radio Sonora Surabaya 2016Media Radio Sonora Surabaya 2016
Media Radio Sonora Surabaya 2016
 
Sistem Komunikasi massa
Sistem Komunikasi massaSistem Komunikasi massa
Sistem Komunikasi massa
 
Blog dan dosen
Blog dan dosenBlog dan dosen
Blog dan dosen
 
Media kit sonora sby 2016
Media kit sonora sby 2016Media kit sonora sby 2016
Media kit sonora sby 2016
 
Penyuluhan agama melalui radio
Penyuluhan agama melalui radioPenyuluhan agama melalui radio
Penyuluhan agama melalui radio
 
Musik dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Musik dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasiMusik dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Musik dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film IndonesiaManajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
 
Company profile Radio Sonora Pontianak 2015
Company profile  Radio Sonora Pontianak 2015Company profile  Radio Sonora Pontianak 2015
Company profile Radio Sonora Pontianak 2015
 
Tips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran PersTips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran Pers
 
Companyprofile neo hbs
Companyprofile neo hbsCompanyprofile neo hbs
Companyprofile neo hbs
 
COMPANY PROFILE K-LITE 2016
COMPANY PROFILE K-LITE 2016COMPANY PROFILE K-LITE 2016
COMPANY PROFILE K-LITE 2016
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
 
Advertising Media Strategy Lecture Three...
Advertising Media Strategy Lecture Three...Advertising Media Strategy Lecture Three...
Advertising Media Strategy Lecture Three...
 

Semelhante a Komunikasi massa

Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
Hanum Ilmi
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
Reni Kurniati
 

Semelhante a Komunikasi massa (20)

PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah media
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
 
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialTeori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
 
unsur dan proses komunikasi massa.ppt
unsur dan proses komunikasi massa.pptunsur dan proses komunikasi massa.ppt
unsur dan proses komunikasi massa.ppt
 
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docxUAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
 
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
 
Selvia Rahayu
Selvia RahayuSelvia Rahayu
Selvia Rahayu
 
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.pptMateri 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 

Mais de gilang muharam

Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
gilang muharam
 

Mais de gilang muharam (20)

Presentasi bisnis
Presentasi bisnisPresentasi bisnis
Presentasi bisnis
 
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasifKuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct request
 
penulisan bad news
penulisan bad newspenulisan bad news
penulisan bad news
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerja
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 
memahami kombis
 memahami kombis memahami kombis
memahami kombis
 
komunikasi dalam organisasi
 komunikasi dalam organisasi komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
komunikasi antar pribadi
 komunikasi antar pribadi komunikasi antar pribadi
komunikasi antar pribadi
 
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerjaKuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
 
Kuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resumeKuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resume
 
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Dasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisDasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnis
 
Kampanye
KampanyeKampanye
Kampanye
 
Teknik penulisan opini
Teknik penulisan opiniTeknik penulisan opini
Teknik penulisan opini
 
Teknik penulisan feature
Teknik penulisan featureTeknik penulisan feature
Teknik penulisan feature
 
House journal
House journalHouse journal
House journal
 
Dasar dasar penulisan
Dasar dasar penulisanDasar dasar penulisan
Dasar dasar penulisan
 
Teknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d ataTeknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d ata
 

Komunikasi massa

  • 1. Definisi komunikasi massa : Komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated”
  • 2. Unsur who (sumber atau komunikator)  Unsur says what (pesan)  Unsur which channel (saluran atau media)  Unsur to whom (penerima, khalayak, audien)  Unsur with what effect
  • 3. Publicly, pesan kommas pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik  Rapid, pesan kommas dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat  Transient, pesan kommas untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yg bersifat permanen
  • 4. Large, penerima pesan kommas berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar dalam berbagai lokasi  Heterogen, penerima pesan kommas terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dsb  Anonim, anggota-anggota dari mass audien umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya
  • 5. Bersifat langsung, artinya harus melalui media teknis  Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi  Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim  Mempunyai publik yang secara tersebar
  • 6. Komunikator dalam kommas melembaga  Komunikan dalam kommas bersifat heterogen  Pesannya bersifat umum  Komunikasinya berlangsung satu arah  Kommas menimbulkan keserempakan  Kommas mengandalkan peralatan teknis  Kommas dikontrol oleh gatekeeper
  • 7. Media merupaka industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait  Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya  Media merupaka lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat baik yang bertaraf nasional maupun internasional
  • 8. Media seringkali sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma  Media telah jadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yg dibaurkan dengan berita dan hiburan
  • 9. Kommas adalah komunikasi lewat media massa  Saat ini masyarakat kita tengah memasuki era masyarakat informasi  Media massa telah mampu membentuk masyarakat seperti apa  Kajian tentang media massa khususnya dan kommas umumnya telah memunculkan banyak kajian dalam ilmu komunikasi  Kommas adalah kajian baru dalam kajian ilmu komunikasi, sehingga dibutuhkan pembahasan yang lebih konkrit dan mendalam
  • 10. Zaman tanda dan isyarat  Zaman bahasa lisan  Zaman tulisan  Zaman cetak  Zaman kommas
  • 11. 1. ”Revolusi”komunikasi sedang terjadi sepanjang keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa untuk memikirkan diri manusia, organisasi masyarakat dan akumulasi budaya 2. Pertumbuhan media massa telah terjadi dengan sangat luar biasa, bahkan banyak peristiwa utama didunia ini berlangsung seumur hidup manusia, kita tidak bisa lepas dari media massa
  • 12. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dlm wujud informasi, pandangan dan budaya  Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait
  • 13. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik dan merupakan institusi yang terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima / pengirim  Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakekatnya bersifat sukarela tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial, bahkan lebih bersifat sukarela daripada institusi lainnya
  • 14. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan  Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan- pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya
  • 15. Informasi  Hiburan  Persuasi  Transmisi budaya  Mendorong kohesi sosial  Pengawasan  Korelasi  Pewarisan sosial
  • 16. to inform (menginformasikan)  to entertain (memberi hiburan)  to persuade (membujuk)  transmission of the culture (transmisi budaya)
  • 17. Providing information  Providing entertainment  Helping to persuade  Contributing to social cohesion (mendorong kohesi sosial)
  • 18. Surveillance of the environment (fungsi pengawasan)  Correlation of the part of society of responding to the environment (fungsi korelasi)  Transmission of the social hetigate from one generation to the next (fungsi pewaris sosial)
  • 19. Memberi informasi  Mendidik  Mempersuasi  Menyenangkan ; memuaskan kebutuhan komunikasi
  • 20. Komunikator  Isi  Audiences  Umpan Balik  Gangguan  Gatekeeper  Pengatur  Filter
  • 21. Komunikator : meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, staf teknis, yang berkaitan dengan sebuah acara  Isi : isi media dibagi kedalam 5 kategori (Ray Eldon Hiebert dkk(1985) yaitu: 1) berita dan informasi, 2) analisis dan interpretasi, 3) pendidikan dan sosialisasi 4) hubungan masyarakat dan persuasi, 5) iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6) hiburan  Audiences : audiens yang beragam dan berbeda satu dengan yang lainnya
  • 22. Menurut Hiebert audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai 5 karakteristik 1. Audience cenderung berisi individu2 yang condong untuk berbagi pengalamandan dipengaruhi oleh hubungan sosial 2. Audience cenderung besar 3. Audience cenderung heterogen 4. Audience cenderung anonim 5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator
  • 23. Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback)
  • 24. Gangguan Saluran: suara tidak jelas, kalimat yang hilang, gambar tidak jelas  Gangguan Semantik : gangguan yang berhubungan dengan bahasa dan tata kalimat atau gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
  • 25. Gatekeeper: pentapis informasi, palang pintu atau penjaga gawang  John R Bittner (1996), mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu atau kelompok orang-orang yang memantau arusinformasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”  Bagi Ray Eldon H dan Donald F dan Thomas W Bohn (1985), gatekeepertidak bersifat pasif dan negatif tapi mereka merupakan suatu kekuatan kreatif
  • 26. Yang dimaksud dengan pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa, karena kelompok ini bisa ikut dalam menentukan kebijakan redaksional
  • 27. Setiap orang memiliki filter yang berbeda-beda  Filter bisa dibagi menjadi filter fisik, filter psikologis, dan filter budaya  Filter adalah kerangka fikir melalui mana audience menerima pesan  Semua filter akan mempengaruhi kuantitas/kulaitas pesan yang diterima dan respon yang dihasilkan. Sedangkan audience punya perbedaan filter satu sama lain ( Hiebert, Ungurait dan Bohn, 1985)
  • 28. Ada 4 elemen yang mendasari dibuatnya model komunikasi (Hiebert, Ungurit, Bohn, 1985) 1. Jumlah partisipan (audience) dalam komunikasi massa jumlahnya besar dan bahkan bisa meningkat secarta drastis setiap saat. Bahkan tidak bisa dipungkiri jumlah yang berlipat-lipat itu bisa dilihat pada penonton tv, filmbioskop, pembaca buku-buku laris (best seller), pembaca suarat kabar diperkotaan. Tetapi yang lebih penting adalah pengirim pesan itu berasal dari seseorang yang berada dlm sebuah lembaga dengan aturan tertentu
  • 29.
  • 30.
  • 31. 2. Pesan lebih personal,terspesialisasi dan umum. Tahap ini memungkinkan terjadi, sebab penerima pesan berasal dari lapisan masyarakat yang jumlahnya relatif besar. 3. Masing-masing audience secara fisik dan emosional dipisahkan oleh ruang dan waktu satu sama lain dan dari komunikator dalam komunikasi massa.
  • 32. Berita suratkabar misalnya dibaca oleh orang dengan perbedaan waktu dan tempat. Sementara komunikator dalam komunikasi massa tidak secara pasti tahu siapa secara detail pembaca surat kabarnya. Disamping itu ikatan emosional antara pembaca pun sangat rendah 4. Media massa menjdai syarat mutlak bagi saluran komunikasi masssa itu sendiri tidak akan pernah terjadi tanpa organisasi yang kompleks (lembaga surat kabar, perusahaan rekaman, penerbit dan stasiun radio) yang beraktivitas sebagai saliuran komunikasi
  • 33. Model yang dikemukakan oleh Shanon- Weaver sangat sederhana dan umum  Model komunikasi secara umum memiliki perbedaan yang nyata dengan komunikasi massa
  • 34. Sumber  Pesan  Penerima
  • 35. Model alir dua tahap merupakan model pengembangan dari model alir satu tahap  Karena perkembangan media massa yang cukup cepat maka lahirlah model alir dua tahap (two step flow model) sebagai penyempurnaan dari model sebelumnya.  Dalam model ini media massa tidak langsung mempengaruhi audience tapi melalui perantaraan pihak ketiga yang disebut pemimpin opini
  • 36. Pemimpin opini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa dan pesan tersebut sudah diinterpretasikan oleh pemimpin opini  Kelemahan model ini hanya mengamati alir pesan yang disiarkan media massa dn sampai ke audience  Model seperti ini lebih cocok dimasyarakat pedesaan dengan pendidikan yang belum begitu baik, sehingga pemimpin opini lebih dipercaya dibanding pesan-pesan media massa
  • 37. Pada masyarakat yang lebih maju ternyata model alir dua tahap tidak berlaku mengingat kemampuan mereka untuk membaca dan menginterpretasikan pesan sangat memungkinkan untuk menerima pesan-pesan dari media massa secara langsung.  Model multistep flow model, mengatakan bahwa hubungan timbal balik dari media ke khalayak (yang juga berinteraksi dengan yang lainnya), kembali ke media, kemudian kembali lagi ke khlayak dan setersunya
  • 38. Melaui model ini audience menerima pesan media massa bisa langsung bisa juga tidak  Individu bisa mendapatkan pesan dari individu lainnya atau dari pemimpin opininya  Individu bisa juga menerima pesan dari kelompoknya ataupun bertukar informasi dengan kelom[pok lain.  Model banyak tahap ini merupakan gabungan dari beberapa model
  • 39. Kita dapat secara efektif mempengaruhi media dengan empat cara utama: 1. Menyampaikan keluhan individual 2. Mengorganisasikan tekanan masyarakat untuk memboikot stasiun pemancar atau produk yang bersangkutan atau melakukan tindakan hukum 3. Mendesak pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan tertentu 4. Mengadu ke DPRD atau DPR
  • 40.
  • 41. Dalam model Melvin, sumber dan pemancar tidak berada disatu posisi. Antara sumber danpemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa  Saluran menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber  Fungsi pemerima pesan sebagai orang yang dikenai sasaran pesan yang disebarkan dan penginterpretasi pesannya
  • 42. Tujuan , menguraikan pesandan memberi mereka interpretasi penerima  Model ini menekankan fakta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi massa dan tidak semata-mata diidentifikasi dengan saluran atau media.  Titik tekan utamanya adalah untuk mencapai/berbagai pengertian makna pesan antara sumber dan tujuan.
  • 43. Dalam model ini bahwa komunikasi massa itu mempengaruhi jenis komunikasi yang lain  Adanya fungsi gatekeeper  Gatekeeper tidak saja ikut menentukan baik tidaknya pesan yang akan disampaikan melalui media massa, tetapi mereka juga bisa melakukan fungsi kontrol dan penyensoran  Disini media telah berperan untuk melayani semua kepentingan komunikasi manusia
  • 44. Penerima pesan bisa berposisi sebagai komunikator karena dia memberikan umpan balik  Model ini mengatakan antara sumber dan menerima pesan sama sama kedudukannya, bahkan sulit dibedakan mana sumber dan mana penerima pesan
  • 45. Model ini dikemukakan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F Ungrait dan Thomas W Bohn  Model komunikasi massa HUB adalah mode lingkaran yang dinamis dan dan berputar terus menerus  Model HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetar sebagai sebuah rangkaian proses aksi-reaksi
  • 46. Model ini menyerupai gelombang dan komunikator berada di tengah-tengah pusaran air yang menyebarkan pesan ke luar dibantu oleh media amplification  Tujuannya agar pesan yang dikeluarkan sejelas dan sekomplet mungkin.
  • 47. Komunikator,  Kode  Pentapis Informasi  Media massa itu sendiri  Pengatur  Penyaring  Komunikan  Efek
  • 48. Model HUB ini juga mengakui bahwa ada gangguan atau pemutarbalikan fakta yang turut serta dalam proses penyebaran informasi  Gangguan tersebut bisa gangguan saluran, gangguan komunikator salah dalam menyandi pesan
  • 49. Model ini diperkenalkan oleh Jay Black dan Frederick C. Whitney dalam buku nya Introduction to Mass Communication (1998)  Membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah yaitu sumber, pesan, umpan balik dan audience  Model ini kurang begitu detil menampilkan elemen-elemen dalam komunikasi massa karena model ini tidak memberikan peran gatekeeper sabagai pentapis atau palang pintu informasi
  • 50. Model yang dibangun oleh Westley dan McLean ini sangat menekankan peran gatekeeper dalamproses komunikasi massa  Dimodel ini dikatakan bahwa posisi seorang reporter dan editor berbeda, meskipun keduanya bisa menambah dan mengurangi fakta yang disajikan
  • 51.
  • 52.
  • 53. Pertamakali dikenalkan oleh Profesor George Gerbner  Tulisan pertama yang memperkenalkan teori ini adalah “Living with Television:The Violenceprofile”, Journal of cCommunication  Awalnya ia melakukan penelitian tentang “Indikator Bidaya” dipertengahan tahun 60 an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi
  • 54. Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton tv itu belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya  Persepsi apa yang terbangun dibenak anda tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh tv.  Teori ini khususnya memfokuskan penelitian pada tema-tema kekerasan di tv
  • 55. Para pecandu berat tv (heavy viewers) akan menganggap bahwa apa yang terjadi di tv itulah dunia senyatanya  Media kemudian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat kemudian mengikatnya bersama- sama pula  Media mempengaruhi penonton dan masing- masing penonton itu meyakininya.
  • 56. Dengan teori kultivasi menurut Gerbner berpendapat bahwa gambaran tentang adegan kekerasandi televisi lebihmerupakan pesan simbolik tentang hukum dan aturan  Perilaku kekerasan yang diperlihatkan di tvmerupakan refleksi kejadian disekitar kita  Teori kultivasi menganggap bahwa penonton pasif, teori ini lebih memfokuskan pada kuantitas menonton tv atau “terpaan”dan tidak menyediakan perbedaan yang mungkin muncul ketika penonton menginterpretasikan siaran2 tv
  • 57. Herb Schiller (1973) dalam Comunication Domination Cultural  Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara barat mendominasi media diseluruh dunia ini  Media barat sangat mengesankan sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut.
  • 58. Dalam perspektif teori ini , budaya asli ketika terjadi proses peniruan media negara berkembang jadi negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli dinegara ketiga dinegara ketiga
  • 59. Mereka mempunyai uang, media massa barat sudah dikembangkan menjadi industri yang juga mementingkan laba  Mereka mempunya teknologi, dengan teknologi modern yang mereka punyai memungkinkan sajian media massadiproduksi secara lebih baik dan seolah nyata.
  • 60. Negara dunia ketiga tanpa sadar meniru apa yang sudah banyak diisi oleh kebudayaan barat tersebut.  Saat itulah terjadi penghancuran budaya asli negaranya untuk kemudian mengganti dan disesuaikan dengan budaya barat, atau bisa dikatakan bahwa terjadinya imperialisme budaya barat.
  • 61. Yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa pada dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berfikir apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup  Teori ini menerangkan bahwa ada satu kebenaran yang diyakininya. Sepanjang negara dunia ketiga terus menerus menyiarkan atau mengisi media massanya berasal dari negara barat, negara dunia ketiga akan selalu percaya apa yang seharusnya mereka kerjakan, pikir dan mereka rasakan
  • 62. Teori ini terlalu memandang sebelah mata kekuatan audience di dalam menerima terpaan media massa dan menginterpretasikan pesan- pesannya. Teori ini menganggap bahwa budaya yang berbeda (yang lebih maju) akan selalu membawa pengaruh peniruan pada orang-orang yang berbeda budaya
  • 63. Dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass (1996)  Teori persamaan media ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara  Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face  Dalam proses interaksi sosial dikatakan bahwa orang-orang cenderung dekat dan menyukai satu sama lain karena terjadinya kesamaan  Media dianggap seperti kehidupan nyata
  • 64. Yang memperkenalkan teori spiral keheningan/kesunyian ini Elizabeth Noelle- Neumann (1984)  Teori ini ingin menjawab pertanyaan, mengapa orang-orang dari kelompok minoritas merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika dalam kelompok mayoritas
  • 65. Orang-orang yang sedang berada dalam kelompok mayoritas sering merasa perlu untuk mengubah pendiriannya karna kalau tidak mengubah pendiriannya akan merasa sendiri  Opini yang berkembang dalam kelompok mayoritas dan kecenderungan seseorang untuk diam (sebagai basis dasar teori spiral kesunyian) karena dia berasal dari kelompok minoritas juga bisa dipengaruhi oleh isu-isu dari media massa
  • 66. Teori ini juga punya kekurangan, jika seseorang punya pendirian yang sangat kuat, orang tersebut tidak akan mudah mengikuti opini mayoritas yang ada disekitarnya  Misalny, dalam hal makanan kepercayaan seorang muslim akan berbeda dengan yang non muslim
  • 67. Dikemukakan oleh Marshall McLuhan 1962, dalam tulisannya Guttenberg Galaxy: Typographic  Teori ini adalah perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasiakan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.  Teknologi membentuk individu bagaimana cara berfikir, berperilaku dalam masyarakat  McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara berkomunikasi
  • 68. Pertemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya  Perubahan didalam jenis-jenis komunikasiakhirnya membentuk kehidupan manusia  “Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri
  • 69. Menurut McLuhan bahwa media adalah pesan itu sendiri ( the medium is message)  Media adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan perasaan manusia
  • 70. Era kesukuan  Era tulisan  Era mesin cetak  Era Elektronik
  • 71. Awal munculnya teori ini dengan ditulisnya artikel berjudul The People Choice tahun 1944 oleh Bernard Berelson dan H Gaedet  Di dalam teori ini dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang  Ketika ada inovasi lalu disebarkan melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya
  • 72. Teori ini mendudukan peran pemimpin opini dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat  Difusi inovasi juga bisa langsung mengenai khalayaknya  Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), difusi adalah proses dimana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial
  • 73. Menurut teori ini sesuatu yang baru akan menimbulkan keingintahuan masyarakat untuk mengetahuinya pula  Seseorang yang menemukan hal baru punya kecenderungan untuk mensosialisasikan, menyebarkan kepada orang lain. Jadi penemu ingin menyebarkan, sementara orang lain juga ingin mengetahauinya.  Difusi mengacu pada penyebaran informasi baru, inovasi atau proses baru ke seluruh masyarakat
  • 74. Dari proses inovasi dan difusi melangkah kepada tahap adopsi  Adopsi mengacu pada reaksi positif orang terhadap inovasi dan pemanfaatannya  Hubungannya dengan proses adopsi, William McEwen seperti dikutif Joseph A Devito (1997) mengindentifikasi 3 tahap
  • 75. 1. Pada tahap akuisis informasi orang memperoleh dan memahami informasi tentang inovasi 2. Pada tahap evaluasi informasi, orang mengevaluasi tentang informasi 3. Pada tahap adopsi atau penolakan orang mengadopsi (melaksanakan) atau menolak inovasi
  • 76. Mcwell McCombs dan Donald L Shaw 1973, “ Agenda setting fuction of the mass media  Teori penyusunan agenda ini menyatakan media(khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa  Media massa selalu mengarahkan pada kita apa yang seharusnya kita lakukan
  • 77. Media memberika agenda-agenda melalui pemberitaannya  Media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau pada peristiwa tertentu  Media myetakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting  Media mengatur apa yang harus kita lihat atau tokoh siapa yang harus kita dukung.  Dengan kata lain agenda media akan menjadi agenda masyarakatnya
  • 78. Teori ini mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang-orang sama- sama menganggap penting suatu isu.  Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan bahwa jika orang-orang mengekspos pada satu media yang sama mereka akan merasa isu tersebut penting  Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang- orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan punya kesamaan bahwa isu media itu penting
  • 79. Agenda media itu sendiri harus diformat.  Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik  Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan
  • 80. Untuk agenda media, dimensi-dimensinya: a. Visibility (visibilitas, yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita b. Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak c. Valence (valensi) menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa
  • 81. Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayakakan topik tertentu  Personal salience (penonjolan pribadi), yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi  Favorability (kesenangan) yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita
  • 82. Support (dukungan) yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu beritatertentu  Likelihood of action (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diharapkan  Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah
  • 83. Teori kritis membangun pertanyaan dan menyediakan alternatif jalan untuk menginterpretasikan hukum sosial media massa  Teori kritis sering menyediakan penjelasan yang komplek  Beberapa penganjur teori kritis mengidentifikasi ketidakbebasan para praktisis media yang membatasi kemampuannya untuk melawankekuasaan yang mapan
  • 84. Teori kritis menganalisa secara khusus lembaga sosial, penyelidikan luas untuk yang dinilai objektif adalah mencari dan mencapai  Bisa dikatakan bahwa teori media kritis ini sebisa mungkin mendorongperubahan secara terus menerus  Teori media kritis adalah alternatig baru dalam usaha memahami seluk beluk media dan bagaimana media itu harus selalu bersikap untuk tidak mengukuhkan status quo
  • 85. Jenis-jenis efek komunikasi massa dibagi menjadi beberapa bagian Keith R Stamm John F Bowes (1990).  Efek primer, meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman  Efek sekunde rmeliputiperubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih
  • 86. Terpaan media massa terhadap audien  Efek primer terjadi jika ada orang mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang dilihatnya  Efek primer terjadi ketika pesan diterima oleh audien dan menyita perhatiannya
  • 87. Dalam efek sekunder membahas tentang efek kegunaan dan kepuasan  Menurut Jhon R Bittner (1996), fokus utama efek ini adalah tidak hanya bagaimana media mempengaruhi audien tetapi juga bagaimana audien mereaksi pesan-pesan media yang sampai pada dirinya
  • 88. Yang melatar belakangi munculnya efek-efek komunikasi massa adalah: 1. Jenis efek yang dipelajari telah berubah 2. Metode pelajaran yang telah berubah 3. Kondisi yang telah diubah
  • 89. Media mempunya efek yang besar ketika menerpa audien  Efek tidak terbatas ini didasarkan pada teori peluru atau jarum hipodermik  Efek-efek ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang langsung antara isi pesan dengan efek yang ditimbulkan 2. Penerima pesan tidak mempunyai sumber sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan media massa
  • 90. Pertamakali diperkenalkan oleh Joseph Klaper  Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus kampanye publik, kampanye politik dan percobaan pada desain pesan yang bersifat persuasif  Ketika media menawarkan isis yang diberitakan ternyata hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku audience
  • 91. 1. Rendahnya terpaan media massa Banyak pemirsa tv lebih menyukai acara komedi bandingakan menonton acara politik 2. Perlawanan Berasal dari individu sebagai audien komunikasi massa. Perlawanan lebih kuat pengaruhnya dibanding dengan terpaan media massa itu sendiri
  • 92. Efek ini muncu karene perkembangan zaman saat ini , jaman terus berubah dan peran komunikasi massa berkembang pesat  Model ini mempunyai nilai positif bagi pengembangan studi media massa karena akan menggugah kesadaran baru bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan dan diformat secara matang  Semakin tinggi tingkat pendidikan individu semakin selektif untuk menerima pesan-pesaan yang berasal dari media massa
  • 93. Wujud efek bisa berwujud pada 1. Efek kognitif (pengetahuan) 2. Efek afektif (emosional dan perasaan) 3. Efek behavioural (perubahan pada perilaku)
  • 94. 1. Faktor Individu Faktor Individu ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi, bahwa faktor pribadi seseorang ikut menentukan proses efek yang terjadi
  • 95. Selective attention, individu yang cenderung menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya  Selective perception, individu secara sadar akan mecari media yang bisa mendorong kecenderungan dirinya  Selective retention, kecenderungan seseorang hanya untuk mengingat pesan yang sesuai denganpendapat dan kebutuhan dirinya sendiri
  • 96. Motivasi dan pengetahuan seseorang akan ikut menentukan sebuah pesan diterima atau tidak  Kepercayaan, Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media massa masyarakat akan menjadi cerdas  Pendapat Seseorang yang percaya bahwa nasib bisa diubah melalui media massa  Kebutuhan seseorang akan prinsip keseimbangan hidup akan senang dengan acaara-acara yang memberikan fungsi ke arah itu
  • 97. Seseorang menerima atau terpengaruh pesan- pesan media massa juga sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain  Kepribadian individu akan ikut membentuk proses penerimaan pesan  Penyesuaian diri, orang yang cepat menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan media massa
  • 98. Lebih melihat individu sebagai gejala sosial artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan dengan orang lain  Sosiolog basis dasar kajiannya adalah masyarakat
  • 99. Umur dan jenis kelamin  Pendidikan dan latihan  Pekerjaan dan pendapatan  Agama  Tempat tinggal
  • 101. Kata moral berasal dari bahasa Latin Moresang, yang berasal dari kata mos yang ebrarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan  Moral bisa diartikan sebagai ajaran kesusilaan  Moral juga berarti tentang ajaran baik-buruk perbuatan dan kelakuan  Moral bisa ditarikkesimpulan mempunyai penegrtian yang sama dengan kesusilaan, yang memuat ajaran ttg baik buruknya perbuatan. Jadi perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk (Burhanuddin Salam, 2000)
  • 102. Etika berasal dari kata latin yaitu Ethic  Dalam bahasa Gerik Ethikos (a body of moral principles or values). Ethic berarti, kebiasaan, habit  Biaik dan buruk dalam hal ini yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat atau tidak  Etika bisa diartikan sebagai ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat
  • 103. 1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya 2. Etika berarti pula kumpulan azas atau nilai moral. 3. Etika termasuk ilmu tentang yang baik atau yang buruk
  • 104. 1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri 2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain 3. Etiket bersifat relatif, etika jauh lebih absolut 4. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah, etika menyangkut manusia dari dalam
  • 105. 1. Hidup dalam masyarakat yang sedemikian plural itu snagat memebutuhkan etika sebagai pengangan hidup bermasyarakat 2. Etika penting sebab akan bisa mengukuhkan akan keyakinan iman seseorang 3. Etika penting agar dimasyarakat bisa tercipta harmoni dan manusia tahu tugas, hak dan kewajibannya masing-masing 4. Etika akan menentukan aturan main apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa 5. Dalam media massa suka ada konflik kepentingan, etika menjadi salah satu aturan yang diharapkan bisa menjadi tolak ukur dalam pergaulan antara media massa
  • 106. 1. Tanggungjawab 2. Kebebasan Pers 3. Masalah Etis 4. Ketepatan dan Objektivitas 5. Tindakan Adil Untuk Semua Orang
  • 107. Orang yang terlibat dalam komunikasi massa harus mempunyai tanggung jawab dalam pemberitaan atau apa yang disiarkan  Jika pemberitaaannya mempunyai konsekuensi merugikan masyarakat, maka pihak media harus ikut bertanggung jawab dan bukan menghindarinya
  • 108. Kebebasan pers mutlakharus dimiliki oleh media massa  Hanya dengan kebebasanlah berbagai informasi bisa tersampaikan kepada masyarakat  Kebebasan pers akan lebih bermakna jika disertai tanggung jawab
  • 109. Masalah etis berarti jurnalis itu harus bebas dari kepentingan dan mengabdi pada kepentingan umum.  Ada beberapa ukuran normatif yang bisa dijadikan pegangan. a. Hadiah, perlakuan istimewa, biaya perjalanan bisa mempengaruhi kerja jurnalis b. Keterlibatan dalam politik c. Tidak menyiarkan sumber individu jika tak mempunyai nilai berita.
  • 110. d. Wartawan mencari berita yang memang benar- benar melayani kepentingan publik e. Wartawan melaksanakan kode etik kewartawanan untuk melindungi rahasia sumber berita f. Flagiatisme harus dihindari karena merupakan aib bagi dunia kewartawanan
  • 111. a. Kebenaran adalah tujuan utama. Orientasi berita yang berdasarkan kebenaran harus menjadi pegangan pokok setiap wartawan b. Objektivitas dalam pelaporan beritanya merupakan tujuan lain yang bertujuan untuk melayani publik sebagai bukti pengalaman profesional di dunia kewartawanan. Objektif bisa juga berarti seoarang wartawan tidak berat sebelah c. Tiada maaf bagi wartawan yang melakukan ketidakakurata, kesembronoan dalam penulisan atau peliputan beritanya
  • 112. d. Headline yang dimunculkan harus benar-benar sesuai dengan isi yang diberitakan e. Harus bisa membedakan mana laporan berita dan mana opini dirinya f. Editorial yang partisansip dianggap melanggar profesionalisme atau semanagt kewartawanan g. Artikel khusus atau semua bentuk penyajian yang isinya berupa pembelaan atau kesimpulan sendiri penulisnya harus menyebutkan nama dan identitras dirinya
  • 113. Media berita harus melawan campur tangan individu dalam medianya  Media tidak boleh menjadi “kaki tangan” pihak tertentu yang akan mempengaruhi proses pemberitaannya  Media berita mempunyai kewajiban membuat koreksi lengkap dan tepat jika terjadi ketidaksengajaan kesalahan yang dibuat
  • 114. Wartawan bertanggungjawab atas laporan beritanya kepada publik dan publik sendiri harus berani menyampaikan keberatannya pada media  Media tidak perlu melakukan tuduhan yang bertubi-tubi pada seseorang atas kesalahan tanpa memberi kesempatan sang tertuduh itu untuk melakukan pembelaan dan tanggapan
  • 115. Etika adalah pedoman baik tidaknya sebuah proses pelaksanaan komunikasi massa  Dalam pelaksanaannya etika masih banyak batu sandungan  Etika mudah untuk dibicarakan tapi sulit untuk dilaksanakan
  • 116. a. Pelaksanaan etika komunikasi massa masih membutuhkan perjuangan yang berat dan masih sangat sulit dilaksanakan oleh semua pihak b. Pelaksanaan etika bisa terhambat karena masing-masing pihak membuat ukuran sendiri c. Pelaksanaan etika komunikasi masih sulit diwujudkan karena tangggungjawab terletak pada diri sendiri dan “sanksi” masyarakat
  • 117. d. Semakin tinggi pendidikan masyarakat, semakin sadar mereka akan pentingnya pelaksanaan etika komunikasi massa, meskipun ini bukan sebuah jaminan. Semakin tinggi pendidikan kadang membuat manusia gampang untuk mengakali pelanggaran etika. e