Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
1. Jumat, 24 November 2017 3
Seiring dengan prospek perekonomian global yang membaik, volume perdagangan dunia dan
pertumbuhan harga komoditas global juga diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan semula.
Pertumbuhan ekonomi ke depan diperkirakan akan meningkat lebih tinggi.
PROSPEK GLOBAL
PROSPEK DOMESTIK
Ekonomi Domestik2
Nilai Tukar4
Ekonomi Global1
Bank Indonesia Contact Center 131Selengkapnya dapat dilihat di
Rupiah melemah pada
Oktober 2017 dipengaruhi
faktor eksternal.
RISIKOPROSPEK KE DEPAN
• Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan lebih baik didukung oleh ekspor dan permintaan domestik
yang masih tinggi dan meningkatnya keyakinan konsumen.
• Pertumbuhan ekonomi Jepang diproyeksikan lebih tinggi dari perkiraan semula seiring berlanjutnya pemulihan
ekspor.
• Di Eropa, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan lebih tinggi dari perkiraan ditopang
perbaikan ekspor seiring dengan membaiknya perdagangan global dan pulihnya
permintaan domestik.
• Ekonomi AS diperkirakan tetap kuat didukung konsumsi yang tetap tinggi dan
investasi yang meningkat.
• Seiring dengan prospek perekonomian global yang
membaik, volume perdagangan dunia dan pertumbuhan
harga komoditas global juga diperkirakan lebih tinggi dari
perkiraan semula.
Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah intermediasi perbankan yang
belum kuat.
Sistem Keuangan6
Kinerja konsumsi pemerintah membaik sejalan dengan meningkatnya
pengeluaran pemerintah.
GKinerja ekspor membaik terutama dipengaruhi oleh
membaiknya harga komoditas seperti minyak sawit
dan batubara, serta meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dunia.
X
NOVEMBER 2017
KEBIJAKAN MONETER BULANAN
Bank Indonesia memandang keputusan mempertahankan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas
sistem keuangan, serta mendorong laju pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan dinamika perekonomian global maupun domestik.
Tingkat suku bunga kebijakan saat ini dipandang memadai untuk menjaga laju inflasi sesuai dengan sasaran dan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat.
Sementara itu, perekonomian domestik tetap tumbuh dengan struktur yang lebih berimbang.
BAURAN KEBIJAKAN (POLICY MIX )
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia
pada 15 dan 16 November 2017 memutuskan:
PERKEMBANGAN TERKINI
Inflasi5
Inflasi IHK
(Indeks Harga
Konsumen)
Oktober 2017
0,01%
(mtm)
3,58%
(yoy)
Inflasi tetap terjaga
pada level yang
rendah.
Secara rata-rata harian selama Oktober 2017:
BI Mempertahankan Suku Bunga Kebijakan
Neraca Pembayaran Indonesia3
Suku Bunga Lending Facility (LF)
LF 5,00%
TETAP
Suku Bunga Deposit Facility (DF)
DF 3,50%
TETAP
inflasi inti pada tren menurun seiring terjangkarnya ekspektasi inflasi,
rendahnya harga impor dan terbatasnya permintaan domestik.
Namun demikian masih terdapat risiko yang perlu dicermati:
ATAU
BULAN
IMPOR
8,6 PEMBAYARAN
UTANG LUAR
NEGERI
PEMERINTAH
BULAN
IMPOR
8,3cukup untuk
membiayai:
BI 7-day Reverse Repo Rate
November 2017
4,25%
TETAP
Rp 13.528/USD 1,63%
Ekspansi perekonomian dunia terus berlanjut. Perekonomian dunia diperkirakan meningkat sebesar
3,6% pada 2017 dan 2018 seiring dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, Jepang dan Eropa yang
lebih tinggi dari perkiraan, serta perekonomian AS yang tetap kuat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2017
membaik dengan struktur yang lebih berimbang.
C Konsumsi rumah tangga masih tertahan.
CADANGAN DEVISA
Akhir Oktober 2017: USD 126,5 miliar
Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
berlaku efektif sejak 17 November 2017
*) Data September 2017
Rasio Kecukupan
Modal (CAR)
23,0%
Ketahanan permodalan
masih berada pada level
yang tinggi.
Efisiensi sedikit meningkat.
Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
79,2%
Rp
BOPO
Rp
Surplus Neraca Pembayaran
Indonesia (NPI) triwulan III 2017
meningkat signifikan ditopang oleh
penurunan defisit transaksi
berjalan dan peningkatan surplus
transaksi modal dan finansial.
Untuk keseluruhan tahun 2017, kinerja
NPI diperkirakan tetap positif ditopang
oleh surplus transaksi modal dan
finansial dengan defisit transaksi
berjalan terjaga di bawah 2% PDB.
Pertumbuhan Kredit
2017: 8% (yoy). 2018: 10-12% (yoy)
Dana Pihak Ketiga (DPK)
2017: 10% (yoy). 2018: 9-11% (yoy)
I Investasi tumbuh meningkat mencapai level tertinggi
sejak triwulan II 2013 didukung oleh investasi bangunan
dan non-bangunan.
• Pelemahan Rupiah sejalan dengan pergerakan nilai tukar hampir seluruh mata
uang dunia yang juga mengalami pelemahan terhadap Dolar AS.
• Dolar AS menguat secara global sebagai dampak dari:
- Respon pasar keuangan terhadap dinamika proses
pencalonan pimpinan Bank Sentral AS.
- Normalisasi kebijakan moneter The Fed.
- Meningkatnya ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate.
- Rencana reformasi pajak di AS.
Return On Asset
(ROA) korporasi
5,2% Debt Service Ratio
(DSR) korporasi
72,5%
Kinerja korporasi non-keuangan menunjukkan pertumbuhan meskipun belum kuat**)
Pertumbuhan DPK
Individual (RT)
Kinerja rumah tangga (RT)
masih mengalami moderasi
pada September 2017.
7,1% (yoy)
**) Laporan 346 korporasi non-keuangan go public triwulan II 2017
• Rencana pengetatan kebijakan moneter
di negara ekonomi maju.
• Faktor geopolitik
• Komsumsi rumah tangga
• Intermediasi perbankan
Risiko global antara lain:
Risiko domestik antara lain belum
kuatnya peningkatan:
Intermediasi masih cenderung lambat.
Pertumbuhan Kredit
7,9% (yoy)
Pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga (DPK)
11,7% (yoy)
Surplus Neraca
Perdagangan Indonesia
Ekonomi Global Menguat, Pemulihan Ekonomi Domestik Berlanjut
FOKUS KEBIJAKAN
$
Rp
Pertumbuhan Ekonomi
Triwulan I
2017
Triwulan II
2017
Triwulan III
2017
Triwulan IV
2016
4,94%
(yoy)
5,01%
(yoy)
5,01%
(yoy)
5,06%
(yoy)
1,65%
PDB
1,91%
PDB USD
7,65miliar
USD
11,78miliar
Defisit transaksi berjalane a
Inflasi Harga Barang
yang Diatur Pemerintah
(Administered Prices)
Inflasi Inti
(Core)
0,17%
(mtm)
3,07%
(yoy)
Inflasi Bahan
Makanan Bergejolak
(Volatile Foods)
-0,53%
(mtm)
0,19%
(yoy)
-0,01%
(mtm)
8,68%
(yoy)
Rp
Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat bauran kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi, stabilitas sistem
keuangan, dan mendorong penguatan reformasi struktural guna memperkokoh fundamental ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar.
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan bersama Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada dalam kisaran
sasaran 3,5±1% pada 2018.
2016 2017
Triwulan II
2017
Triwulan III
2017
Januari s.d. Oktober
Pertumbuhan Ekonomi
2017: 5,1% (yoy). 2018: 5,1-5,5% (yoy)
Inflasi
2017: 3-3,5%(yoy). 2018: 3,5 1% (yoy)
Rasio Non Performing
Loan (NPL)
(gross)
2,9% atau
(nett)
1,3%
Risiko kredit mulai membaik
meskipun masih relatif tinggi.
Likuiditas mencatat
sedikit penurunan.
Alat Likuid/
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
22,6%
*Sumber data infografis: BPS dan IMF (diolah)