SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
SEMINAR MATEMATIKA

Penerapan Sifat Kelinearan Sigma untuk Menentukan
    Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m




                        Oleh

           Nama            : JULIA SUSVIANA
           NIM             : 09221032
           Pembimbing      : M.Win Afgani , S.Si, M.Pd




FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH
                 PALEMBANG
                     2009
Penerapan Sifat Kelinearan Sigma untuk Menentukan
          Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m

                                      Abstrak




       Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang bukan nol, yaitu unsur
himpunan {1, 2, 3, 4, ...} . Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg
paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti
oleh manusia. Notasi sigma yang dilambangkan dengan ”Σ” adalah sebuah huruf
Yunani yang artinya penjumlahan. Notasi ini digunakan untuk meringkas penulisan
penjumlahan bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan variabel
berindeks atau suku-suku suatu deret. S1ifat kelinearan sigma dapat digunakan untuk
menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m.



Kata Kunci : Notasi Sigma, Bilangan Asli, Induksi Matematis




1
    Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
      Matematika adalah ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan. Matematika juga
adalah ilmu yang universal, tidak akan habis pembahasan tentang ilmu matematika.
Banyak hal yang dapat dipelajari lalu dikembangkan dalam matematika sehingga
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
       Notasi Sigma digunakan untuk meringkas penulisan penjumlahan bentuk
panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan Notasi sigma yang dilambangkan
dengan ”Σ” adalah sebuah huruf Yunani yang artinya penjumlahan variabel berindeks
                                                   n

atau suku-suku suatu deret. Misalnya penjumlahan         i   1   2   3          n
                                                   i 1


          Kelinearan Sigma merupakan salah satu contoh Penggunaan Notasi Sigma
yang dapat membantu dalam melakukan pembuktian sekaligus menentukan rumus
jumlah.
       Dengan Kelinearan Notasi Sigma, dapat ditentukan rumus jumlah dari suatu
bilangan, contohnya bilangan asli berpangkat m, rumus yang telah ada dapat
dibuktikan dengan induksi matematis.
       Dalam makalah ini penulis akan menerapkan Kelinearan Sigma dalam
Menentukan Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m, m €                  .


2. Rumusan Masalah
       Bagaimana menerapkan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m dengan
menggunakan kelinearan Sigma.


3. Tujuan
       Untuk mengetahui penerapan rumus jumlah bilangan asli berpangkat dengan
menggunakan kelinearan Sigma.
B. Notasi Sigma
   Notasi sigma dilambangkan dengan                                                  (dibaca : sigma)

   Secara umum notasi sigma dapat didefinisikan sebagai berikut:
                                                               n

   u1 + u2 + u3+ … + un =                                            ui
                                                               i 1


atau
       n

             ci   = c + c + c + c +…+ c = nc
       i 1


C.Sifat Kelinearan Sigma
             sifat-sifat                             .dipikirkan sebagai suatu opertaor,                beroperasi pada

barisan dan                         memang melakukan itu secara linear.

Teorema A
(Kelinearan                         Andaikan {ai} dan {bi} menyatakan dua barisan dan c suatu
konstanta. Maka:
                        n                       n

                             ca i           c         ai
                       i 1                      i 1

                        n                                  n               n

                             ( ai        bi )                  ai               bi
                       i 1                             i 1                i 1

                        n                              n                  n

                             ( ai       bi )                   ai               bi
                       i 1                             i 1                i 1


Bukti:
                  n

                      ca i
              i 1

                                        n

                                    c           ai
                                        i 1
n

                 (ai   bi )         (          + ) + (                  + ) + (   + ) +…+ (      +   )   Hukum
           i 1


       Komutatif
                              =(                                                                Hukum Assosiatif
                               n                n

                                     ai              bi
                              i 1              i 1

           n

                 (ai   bi )    (          -          ) + (          -     ) + (   -   ) +…+ (    -   )   Hukum
           i 1


       Komutatif
                                                                                                         Hukum
       Assosiatif
                                    n                n

                                          ai               bi
                                    i 1              i 1        .
D. Induksi Matematis
   Induksi matematika adalah salah satu metode pembuktian yang absah dalam
matematika. Pembuktian dengan induksi matematika berkenaan pada pembuktian
untuk proporsi-proporsi yang keberlakuannya untuk setiap bilangan bulat atau lebih
khusus untuk setiap bilangan asli.
   Misalkan akan dibuktikan proporsi p(n) berlaku untuk setiap bilangan asli n
dengan menggunakan induksi matematik. Langkah-langkah pembuktiannya sebagai
berikut:
Langkah (1) : ditunjukkan bahwa p(1) benar
Langkah (2) : diasumsikan bahwa p(1) benar untuk suatu bilangan asli n > 1 dan
ditunjukkan bahwa p(n+1) benar
   Selanjutnya disimpulkan bahwa p(n) benar untuk setiap bilangan asli n. langkah
(1) disebut basis (dasar) induksi dan langkah (2) disebut langkah induksi.

E. Penerapan Kelinearan Sigma
Rumus-rumus jumlah khusus untuk bilangan asli baik yang berpangkat satu, dua,
tiga dan seterusnya.

        n
                                                                          1
                i    1        2       3                      n               n n             1
    i 1                                                                   2


    n
                2         2           2           2                           2           1
            i         1           2           3                          n                   n n     1 2n          1
i 1                                                                                       6


    n                                                                                                      2
                3         3           3           3                           3           1
            i         1           2           3                          n                   n n     1
i 1                                                                                       2


    n                                                                                                          3             2
                4         4           4               4                           4           n n     1 6n              9n           n       1
            i         1           2           3                           n
i 1                                                                                                                30


Rumus-rumus jumlah diatas biasa dibuktikan dengan menggunakan Induksi
Matematika, salah satunya pada pembuktian berikut ini;

                                                                          n
                                                                                                                                 1
                                                                                  i       1       2   3                n            n n         1
                                                                          i 1                                                    2


Misalkan p(n) menyatakan;
                                                                                                                        1
                                                                                  1       2       3           n             n n         1   ,
                                                                                                                        2
                                                                      1
                    1) p(1) adalah 1                                      .1 1            1    , jelas benar.
                                                                      2
                                                                                                                                                         1
                    2) Diasumsikan bahwa p(n) benar, yaitu 1 2 3                                                                                    n       n n   1   adalah
                                                                                                                                                         2
                          benar. Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa p(n + 1) benar yaitu ;
                                                                              1
1           2        3                   n               n   1                       n       1 n      2
                                                                              2

Hal ini ditunjukkan sebagai berikut ;
1           2         3                  n               n       1           1           2       3           n        (n       1)
1
                                                                                           n n          1           n       1
                                                                                      2
                                                                                                    1
                                                                                      n        1    2
                                                                                                        n       1

                                                                                      1
                                                                                 =         n        1 n             2
                                                                                      2

                                                                                                1
Jadi, 1 2 3                                                     n           n        1                 n       1 n             2    yaitu p(n + 1) benar. Dari (1) dan (2)
                                                                                                2

dapat disimpulkan bahwa p(n) benar untuk setiap bilangan asli n.
                         Selanjutnya, disini akan diberikan pembuktian alternatif yang memiliki
kelebihan dalam menunjukkan dari mana rumus-rumus tersebut berasal.
                         Pada penggunaan kelinearan Sigma didapat suatu bentuk jumlah berjatuhan,
di bawah ini:
( Jumlah Berjatuhan )
                                             n
                                                                     2           2                      2
                                                      i        1             i              n       1           1
                                             i 1



Bentuk ini digunakan untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat satu,
yang dimulai dengan identitas;
                 2               2
 i           1               i                2i          1,     dimana pada kedua ruas digunakan kelinearan Sigma, yaitu;
                                                                                                                2           2
                                                                                                    i       1           i           2i   1
 n                                                         n
                             2               2
             i           1               i                           2i          1
i 1                                                        i 1
                                                     n                   n
                     2               2
 n           1                1                  2         i                 1
                                                     i 1             i 1
                                                 n
         2
     n                   2n              2           i         n
                                              i 1
     2                           n
n                n
                                         i
         2                       i 1

Jadi, terbukti bahwa:
 n
                                                                             1
         i       1               2           3                    n                 n n        1
i 1                                                                          2
Sekarang terlebih dahulu akan dibuktikan apakah bentuk ini;
 n
                                 2                           2                                   2
                 i   1                               i                       n           1                1,         berlaku untuk pangkat 3, 4,5,6, ...,m.
i 1



 n
                                 2                       2                               2               2                                   2            2                                2            2                                           2       2
             i 1                                 i                       1 1                         1                       2 1                      2                    3 1                      3                                  n 1             n
i 1
             2                   2                               2               2                   2                       2                                                         2            2
         2               1                               3                   2                   4                   3                                   n                    1               n
                                                 2                       2
                 n               1                                   1

     n
                         3                   3                               3           3                           3               3                    3                3                                3           3
             i 1                         i                       1 1                 1               2 1                         2               3 1                   3                      n 1                  n
 i 1
             3               3                       3                   3               3               3                                                 3                   3
         2           1                       3                       2               4               3                                      n        1                    n
                             3                       3
         n           1                       1

n
                     4                   4                               4           4                           4               4                    4                4                                4           4
             i 1                     i                       1 1                 1                   2 1                     2               3 1                   3                          n 1              n
i 1
             4               4                       4                   4                   4               4                                                 4                   4
         2           1                           3                   2               4                3                                         n    1                        n
                             4                       4
         n           1                           1

     n
                             5                   5                               5               5                           5               5                         5               5                                5               5
             i 1                             i                       1 1                 1                2 1                            2            3 1                          3                   n 1                         n
 i 1
             5               5                       5                   5               5                5                                                   5                    5
         2           1                       3                       2               4               3                                      n        1                    n
                             5                       5
         n           1                           1

 n
                         6                   6                               6           6                               6               6                     6               6                                6               6
             i 1                         i                       1 1                 1                2 1                        2                   3 1                   3                       n 1                     n
i 1
             6               6                       6                   6               6                   6                                                6                    6
         2           1                           3                   2               4                3                                         n    1                        n
                             6                       6
         n           1                           1


Sehingga dari pembuktian-pembuktian diatas, untuk yang berpangkat m diperoleh;
 n
                                 m                       m                                   m               m                                   m                m                             m               m                                       m           m
             i       1                               i                       1 1                         1                       2           1            2                        3       1                3                              n       1           n
i 1

                 m                       m                           m                       m                       m                           m                                                      m                   m                                   m           m
         2                       1                               3                   2                           4                       3                                            n        1                       n                       n       1               1
Dari uraian diatas, didapatkan bahwa untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli
berpangkat m, kita mulai dengan identitas;

                                                                                    m 1                         m 1                                   m            m                       m
                                                              i             1                               i                       i i           1            i               i   1

Maka, untuk yang berpangkat 2 dimulai dengan identitas;

                                                                                        2 1                     2 1                                   2            2                   2
                                                                i               1                           i                       i i           1            i           i       1       ,

Seperti metode diatas penjumlahan kedua ruas menggunakan kelinearan;
                    3                   3                                               2                   2                                 2
 i              1                   i                   i i                     1                       i                       i        1
                    3                   3                           2                                                       2                 2
 i              1                   i                   i i                         2i                  1               i                 i               2i           1
                    3                   3                     2                                 2
 i          1                   i                       2i                      i           i                   2i                  1
                    3               3                       2
 i          1                   i                   3i                      3i                  1
 n                                                              n
                            3                   3                                   2
            i           1                   i                               3i                  3i              1
i 1                                                           i 1
                                                        n                                   n                       n
                    3               3                               2
 n              1               1                   3           i                   3               i                       1
                                                        i 1                             i 1                     i 1
                                                         n
    3                   2                                               2                   n n                 1
n               3n              3n                  3             i                 3.                                          n
                                                         i 1                                            2
                                                                    n
        3                   2                                                   2                       2
2n                  6n                  6n               6                  i               3n                   3n                 2n
                                                                i 1
        3                       2                                   n
2n                      3n                      n                               2
                                                                            i
                        6                                       i 1
                                                                    n
n n                 1 2n                        1                               2
                                                                            i
                        6                                         i 1



Jadi, terbukti bahwa;
 n
            2               2                   2           2                                   2               1
        i               1               2               3                                  n                       n n                 1 2n              1
i 1                                                                                                             6
Dari uraian diatas, rumus jumlah bilangan asli berpangkat m adalah;

                     m 1                            m 1                                                       m                 m                                                    m
 i           1                                 i                             i i                   1                        i                            i                1
                 m 1                   m 1                            m m 1                                  m m 2                                                           m                   m m 1                        m m 2
 i 1                               i                        i C1 i                                 C2 i                              1                                  i               C1 i                         C2 i                     1
               m 1                 m 1                           m m                       m m 1                                                         m                       m m 1                       m m 2
 i 1                           i                            C1 i                   C2 i                                 i                           i                   C1 i                        C2 i                            1
                 m 1               m 1                           m                 m                          m                 m        m 1                             m               m        m 2
 i 1                           i                            C1               1i                      C2                 C1 i                                     C3                  C2 i                          i 1
 n                                                                                         n                                                         n                                                        n                               n              n
                       m 1                     m 1                       m                               m                  m                m                       m 1                     m        m                   m 2
           i 1                             i                     C1                1               i                  C2            C1                           i                   C3              C2               i                           i               1
i 1                                                                                        i 1                                                       i 1                                                     i 1                          i 1                i 1
                                                                                   n                                                             n                                                           n                                    n                n
                 m 1               m 1                        m                                m                   m                 m                       m 1                     m               m                    m 2
 n 1                           i                         C   1
                                                                         1                 i                  C    2
                                                                                                                                C   1
                                                                                                                                                         i                       C   3
                                                                                                                                                                                                 C   2
                                                                                                                                                                                                                      i                                i                1
                                                                                 i 1                                                         i 1                                                             i 1                                  i 1              i 1


                                                                             n                                                                n                                                                   n                                     n                n
                 m 1                                     m                             m                          m                 m                        m 1                         m               m                    m 2
 n         1                   1                   C1                1             i                         C2             C1                       i                           C3               C2                      i                                 i               1
                                                                             i 1                                                             i 1                                                              i 1                                      i 1             i 1


                                                                                                                                                                     n                                                    n
     m 1             m 1           m 1                       m 1         m 2                                      m 1                         m                                  m               m            m                     m 1
n                C1         n                           C2           n                                      Cm 1n                      C1                   1               i               C2           C1                    i
                                                                                                                                                                     i 1                                                  i 1
                                           n                                               n                       n
             m              m                           m    2
      C3               C2                           i                                               i                  1
                                           i 1                                             i 1                    i 1

                                   n
          m                                         m                    m 1                                 m 1            m 1                              m 1                 m 2                                            m 1
     C   1
                       1                       i                  n                             C1                     n                             C2                      n                                       Cm          1
                                                                                                                                                                                                                                      n
                               i 1
                                       n                                                       n                                         n                    n
             m          m                          m 1               m                 m                     m 2
       C2            C1                        i                 C3              C2                      i                                      i                    1
                                   i 1                                                         i 1                                      i 1                  i 1




Contoh Soal:
1. Tentukan rumus jumlah dari;
                                                                                           3                           3                     3                                                   3
                                                                                   1                          2                      3                                                  n

Untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m, di mulai dengan
identitas;

               3 1             3 1                                       3             3                                3
 i       1                 i                        i i           1                i                     i         1        ,
sehingga dengan menggunakan kelinearan;

                                 3       1                    3           1                                                           3                       3                             3
    i                1                                   i                                     i i                         1                          i                        i        1
                         4                   4                            3                       2                                                   3                    3            2
 i               1                       i                   i i                          3i                          3i           1              i                    i           3i           3i   1
                             4                   4                            3                               2                               3                        2
    i                1                       i                    3i                              3i                          i           i                       3i               3i       1
                             4                   4                                3                           2
    i                1                       i                    4i                              6i                          4i              1
    n                                                                 n
                                 4                   4                                        3                       2
                 i           1                   i                                    4i                    6i                    4i          1
i 1                                                                   i 1
                                                              n                                     n                                 n                       n
                         4               4                                    3                                   2
 n               1                   1                   4            i                       6               i               4           i                       1
                                                             i 1                                  i 1                             i 1                     i 1
                                                                                      n
    4                    3                   2                                                3                   n n 1 2n 1                                                n n 1
n                4n                  6n                  4n               4               i               6.                                                           4.                   n
                                                                                  i 1                                                 6                                            2
                                                                                              n
     4                       3                   2                                                        3                   3                   2
n                    4n                  6n                  4n                       4               i               2n                  5n                      4n
                                                                                              i 1
                                                                                          n
        4                            3                   2                                              3
n                     2n                             n                        4                   i
                                                                                      i       1
         4                           3                   2                            n
n                        2n                          n                                            3
                                                                                              i
                             4                                                    i 1
                                                 2                    n
     1                                                                                3
             n n                     1                                            i
     2                                                            i       1




Jadi, terbukti bahwa;
    n                                                                                                                                                              2
                 3               3                   3                3                                       3               1
             i               1               2                3                                        n                          n n                1
i 1                                                                                                                           2




2. Tentukan rumus jumlah dari;
                                                                                                                          4                   4                        4                         4
                                                                                                                  1                       2                       3                        n
Solusi:
Untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m, di mulai dengan
identitas;

                     m 1                     m 1                                              m                   m                               m
 i               1                       i                    i i                         1                   i                   i       1               ,
Sehingga untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli yang berpangkat 4, kita
mulai dengan identitas;

                                                                                     4 1                          4 1                                       4               4                       4
                                                                     i        1                               i                       i i          1                    i               i       1
                                                                                             5                    5                                 4               4                           4
                                                                         i           1                        i               i i           1                   i                   i       1
                                                                                         5                 5                      4                     3                       2
                                                                     i           1                     i                  5i                10 i                    10 i                5i          1
Sehingga dengan menggunakan kelinearan sigma diperoleh;
    n                                             n
                        5       5                               4                        3                            2
        i       1           i                              5i                10 i                      10 i                       5i           1
i 1                                               i 1
                                    n                           n                                n                                n             n
            5           5                     4                          3                                    2
 n      1           1       5             i               10         i            10                      i               5            i                1
                                    i 1                        i 1                               i 1                          i 1              i 1
                                                                                                                              2                    2
    5           4              3                      2
                                                                                     n
                                                                                                 4                        n n               1                                   n n         1 2n        1        n n   1
n       5n              10 n            10 n                   5n            5               i                10 .                                              10 .                                        5.             n
                                                                                 i 1                                                   4                                                        6                  2

Kemudian diperoleh;

                                                                                             n                                5                4                    3
                                                                                                          4               n                n                    n                   n
                                                                                                      i
                                                                                         i 1                              5                 2                   3                30

                                                                                     n                                        5                     4                           3
                                                                                                  4               6n                   15 n                     10 n                    n
                                                                                             i
                                                                                 i 1                                                                30
                                                                             n                                                                  3                       2
                                                                                         4                 n n                    1 (6 n                        9n                  n       1
                                                                                     i
                                                                         i 1                                                                        30

Jadi,
                                                                                                                                                3                               2
    4               4              4                                     4                   n n                          1 6n                                  9n                          n       1
1           2               3                                      n
                                                                                                                                                    30
F. PENUTUP

 Sifat Kelinearan Sigma yaitu pada jumlah berjatuhan dapat digunakan untuk
  menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m.

 Rumus Jumlah berjatuhan yang digunakan adalah :

    n
                  2       2                   2
          i   1       i           n       1       1
    i 1



Dengan menggunakan dengan identitas

                                          m 1             m 1             m       m           m
                              i       1               i         i i   1       i       i   1
DAFTAR PUSTAKA

Purcell,Edwin J dan Dale Varberg.2000. Kalkkulus dan Geometri Analitis Jilid
   1.Jakarta:Erlangga.

Djumanta, Wahyudin dan Dwi Susanti.2008. Belajar Matematika Aktif
   dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
   Depdiknas.

Seputro,T.M.H.T. 1994. Pengantar Dasar Matematika. Surabaya:Erlangga.

 Wirodikromo,Sartono. 2003. Matematika      untuk SMA Jilid 2 Kelas 1
Semester 2.Jakarta:Erlangga.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigmaSiti_Aisyah
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriArom Van Quyet
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalagusloveridha
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 

Mais procurados (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigma
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometri
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 

Mais de BAIDILAH Baidilah

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisBAIDILAH Baidilah
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...BAIDILAH Baidilah
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganBAIDILAH Baidilah
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anBAIDILAH Baidilah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiBAIDILAH Baidilah
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinBAIDILAH Baidilah
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhBAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfBAIDILAH Baidilah
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalBAIDILAH Baidilah
 

Mais de BAIDILAH Baidilah (20)

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat dengan
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’an
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsi
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposal
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposal
 
Bai
BaiBai
Bai
 

Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m

  • 1. SEMINAR MATEMATIKA Penerapan Sifat Kelinearan Sigma untuk Menentukan Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m Oleh Nama : JULIA SUSVIANA NIM : 09221032 Pembimbing : M.Win Afgani , S.Si, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN TADRIS MATEMATIKA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2009
  • 2. Penerapan Sifat Kelinearan Sigma untuk Menentukan Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m Abstrak Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang bukan nol, yaitu unsur himpunan {1, 2, 3, 4, ...} . Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia. Notasi sigma yang dilambangkan dengan ”Σ” adalah sebuah huruf Yunani yang artinya penjumlahan. Notasi ini digunakan untuk meringkas penulisan penjumlahan bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan variabel berindeks atau suku-suku suatu deret. S1ifat kelinearan sigma dapat digunakan untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m. Kata Kunci : Notasi Sigma, Bilangan Asli, Induksi Matematis 1 Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika
  • 3. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan. Matematika juga adalah ilmu yang universal, tidak akan habis pembahasan tentang ilmu matematika. Banyak hal yang dapat dipelajari lalu dikembangkan dalam matematika sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Notasi Sigma digunakan untuk meringkas penulisan penjumlahan bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan Notasi sigma yang dilambangkan dengan ”Σ” adalah sebuah huruf Yunani yang artinya penjumlahan variabel berindeks n atau suku-suku suatu deret. Misalnya penjumlahan i 1 2 3  n i 1 Kelinearan Sigma merupakan salah satu contoh Penggunaan Notasi Sigma yang dapat membantu dalam melakukan pembuktian sekaligus menentukan rumus jumlah. Dengan Kelinearan Notasi Sigma, dapat ditentukan rumus jumlah dari suatu bilangan, contohnya bilangan asli berpangkat m, rumus yang telah ada dapat dibuktikan dengan induksi matematis. Dalam makalah ini penulis akan menerapkan Kelinearan Sigma dalam Menentukan Rumus Jumlah Bilangan Asli Berpangkat m, m € . 2. Rumusan Masalah Bagaimana menerapkan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m dengan menggunakan kelinearan Sigma. 3. Tujuan Untuk mengetahui penerapan rumus jumlah bilangan asli berpangkat dengan menggunakan kelinearan Sigma.
  • 4. B. Notasi Sigma Notasi sigma dilambangkan dengan (dibaca : sigma) Secara umum notasi sigma dapat didefinisikan sebagai berikut: n u1 + u2 + u3+ … + un = ui i 1 atau n ci = c + c + c + c +…+ c = nc i 1 C.Sifat Kelinearan Sigma sifat-sifat .dipikirkan sebagai suatu opertaor, beroperasi pada barisan dan memang melakukan itu secara linear. Teorema A (Kelinearan Andaikan {ai} dan {bi} menyatakan dua barisan dan c suatu konstanta. Maka: n n ca i c ai i 1 i 1 n n n ( ai bi ) ai bi i 1 i 1 i 1 n n n ( ai bi ) ai bi i 1 i 1 i 1 Bukti: n ca i i 1 n c ai i 1
  • 5. n (ai bi ) ( + ) + ( + ) + ( + ) +…+ ( + ) Hukum i 1 Komutatif =( Hukum Assosiatif n n ai bi i 1 i 1 n (ai bi ) ( - ) + ( - ) + ( - ) +…+ ( - ) Hukum i 1 Komutatif Hukum Assosiatif n n ai bi i 1 i 1 . D. Induksi Matematis Induksi matematika adalah salah satu metode pembuktian yang absah dalam matematika. Pembuktian dengan induksi matematika berkenaan pada pembuktian untuk proporsi-proporsi yang keberlakuannya untuk setiap bilangan bulat atau lebih khusus untuk setiap bilangan asli. Misalkan akan dibuktikan proporsi p(n) berlaku untuk setiap bilangan asli n dengan menggunakan induksi matematik. Langkah-langkah pembuktiannya sebagai berikut: Langkah (1) : ditunjukkan bahwa p(1) benar Langkah (2) : diasumsikan bahwa p(1) benar untuk suatu bilangan asli n > 1 dan ditunjukkan bahwa p(n+1) benar Selanjutnya disimpulkan bahwa p(n) benar untuk setiap bilangan asli n. langkah (1) disebut basis (dasar) induksi dan langkah (2) disebut langkah induksi. E. Penerapan Kelinearan Sigma
  • 6. Rumus-rumus jumlah khusus untuk bilangan asli baik yang berpangkat satu, dua, tiga dan seterusnya. n 1 i 1 2 3  n n n 1 i 1 2 n 2 2 2 2 2 1 i 1 2 3  n n n 1 2n 1 i 1 6 n 2 3 3 3 3 3 1 i 1 2 3  n n n 1 i 1 2 n 3 2 4 4 4 4 4 n n 1 6n 9n n 1 i 1 2 3  n i 1 30 Rumus-rumus jumlah diatas biasa dibuktikan dengan menggunakan Induksi Matematika, salah satunya pada pembuktian berikut ini; n 1 i 1 2 3  n n n 1 i 1 2 Misalkan p(n) menyatakan; 1 1 2 3  n n n 1 , 2 1 1) p(1) adalah 1 .1 1 1 , jelas benar. 2 1 2) Diasumsikan bahwa p(n) benar, yaitu 1 2 3  n n n 1 adalah 2 benar. Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa p(n + 1) benar yaitu ; 1 1 2 3  n n 1 n 1 n 2 2 Hal ini ditunjukkan sebagai berikut ; 1 2 3  n n 1 1 2 3  n (n 1)
  • 7. 1 n n 1 n 1 2 1 n 1 2 n 1 1 = n 1 n 2 2 1 Jadi, 1 2 3  n n 1 n 1 n 2 yaitu p(n + 1) benar. Dari (1) dan (2) 2 dapat disimpulkan bahwa p(n) benar untuk setiap bilangan asli n. Selanjutnya, disini akan diberikan pembuktian alternatif yang memiliki kelebihan dalam menunjukkan dari mana rumus-rumus tersebut berasal. Pada penggunaan kelinearan Sigma didapat suatu bentuk jumlah berjatuhan, di bawah ini: ( Jumlah Berjatuhan ) n 2 2 2 i 1 i n 1 1 i 1 Bentuk ini digunakan untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat satu, yang dimulai dengan identitas; 2 2 i 1 i 2i 1, dimana pada kedua ruas digunakan kelinearan Sigma, yaitu; 2 2 i 1 i 2i 1 n n 2 2 i 1 i 2i 1 i 1 i 1 n n 2 2 n 1 1 2 i 1 i 1 i 1 n 2 n 2n 2 i n i 1 2 n n n i 2 i 1 Jadi, terbukti bahwa: n 1 i 1 2 3  n n n 1 i 1 2
  • 8. Sekarang terlebih dahulu akan dibuktikan apakah bentuk ini; n 2 2 2 i 1 i n 1 1, berlaku untuk pangkat 3, 4,5,6, ...,m. i 1 n 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 3  n 1 n 2 2 n 1 1 n 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 4 3  n 1 n 3 3 n 1 1 n 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 4 3  n 1 n 4 4 n 1 1 n 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 1 3 2 4 3  n 1 n 5 5 n 1 1 n 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 6 6 6 6 6 6 6 6 2 1 3 2 4 3  n 1 n 6 6 n 1 1 Sehingga dari pembuktian-pembuktian diatas, untuk yang berpangkat m diperoleh; n m m m m m m m m m m i 1 i 1 1 1 2 1 2 3 1 3  n 1 n i 1 m m m m m m m m m m 2 1 3 2 4 3  n 1 n n 1 1
  • 9. Dari uraian diatas, didapatkan bahwa untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m, kita mulai dengan identitas; m 1 m 1 m m m i 1 i i i 1 i i 1 Maka, untuk yang berpangkat 2 dimulai dengan identitas; 2 1 2 1 2 2 2 i 1 i i i 1 i i 1 , Seperti metode diatas penjumlahan kedua ruas menggunakan kelinearan; 3 3 2 2 2 i 1 i i i 1 i i 1 3 3 2 2 2 i 1 i i i 2i 1 i i 2i 1 3 3 2 2 i 1 i 2i i i 2i 1 3 3 2 i 1 i 3i 3i 1 n n 3 3 2 i 1 i 3i 3i 1 i 1 i 1 n n n 3 3 2 n 1 1 3 i 3 i 1 i 1 i 1 i 1 n 3 2 2 n n 1 n 3n 3n 3 i 3. n i 1 2 n 3 2 2 2 2n 6n 6n 6 i 3n 3n 2n i 1 3 2 n 2n 3n n 2 i 6 i 1 n n n 1 2n 1 2 i 6 i 1 Jadi, terbukti bahwa; n 2 2 2 2 2 1 i 1 2 3  n n n 1 2n 1 i 1 6
  • 10. Dari uraian diatas, rumus jumlah bilangan asli berpangkat m adalah; m 1 m 1 m m m i 1 i i i 1 i i 1 m 1 m 1 m m 1 m m 2 m m m 1 m m 2 i 1 i i C1 i C2 i  1 i C1 i C2 i  1 m 1 m 1 m m m m 1 m m m 1 m m 2 i 1 i C1 i C2 i  i i C1 i C2 i  1 m 1 m 1 m m m m m 1 m m m 2 i 1 i C1 1i C2 C1 i C3 C2 i  i 1 n n n n n n m 1 m 1 m m m m m 1 m m m 2 i 1 i C1 1 i C2 C1 i C3 C2 i  i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 n n n n n m 1 m 1 m m m m m 1 m m m 2 n 1 i C 1 1 i C 2 C 1 i C 3 C 2 i  i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 n n n n n m 1 m m m m m 1 m m m 2 n 1 1 C1 1 i C2 C1 i C3 C2 i  i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 n n m 1 m 1 m 1 m 1 m 2 m 1 m m m m m 1 n C1 n C2 n  Cm 1n C1 1 i C2 C1 i i 1 i 1 n n n m m m 2 C3 C2 i  i 1 i 1 i 1 i 1 n m m m 1 m 1 m 1 m 1 m 2 m 1 C 1 1 i n C1 n C2 n  Cm 1 n i 1 n n n n m m m 1 m m m 2 C2 C1 i C3 C2 i  i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 Contoh Soal: 1. Tentukan rumus jumlah dari; 3 3 3 3 1 2 3  n Untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m, di mulai dengan identitas; 3 1 3 1 3 3 3 i 1 i i i 1 i i 1 ,
  • 11. sehingga dengan menggunakan kelinearan; 3 1 3 1 3 3 3 i 1 i i i 1 i i 1 4 4 3 2 3 3 2 i 1 i i i 3i 3i 1 i i 3i 3i 1 4 4 3 2 3 2 i 1 i 3i 3i i i 3i 3i 1 4 4 3 2 i 1 i 4i 6i 4i 1 n n 4 4 3 2 i 1 i 4i 6i 4i 1 i 1 i 1 n n n n 4 4 3 2 n 1 1 4 i 6 i 4 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 n 4 3 2 3 n n 1 2n 1 n n 1 n 4n 6n 4n 4 i 6. 4. n i 1 6 2 n 4 3 2 3 3 2 n 4n 6n 4n 4 i 2n 5n 4n i 1 n 4 3 2 3 n 2n n 4 i i 1 4 3 2 n n 2n n 3 i 4 i 1 2 n 1 3 n n 1 i 2 i 1 Jadi, terbukti bahwa; n 2 3 3 3 3 3 1 i 1 2 3  n n n 1 i 1 2 2. Tentukan rumus jumlah dari; 4 4 4 4 1 2 3  n Solusi: Untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m, di mulai dengan identitas; m 1 m 1 m m m i 1 i i i 1 i i 1 ,
  • 12. Sehingga untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli yang berpangkat 4, kita mulai dengan identitas; 4 1 4 1 4 4 4 i 1 i i i 1 i i 1 5 5 4 4 4 i 1 i i i 1 i i 1 5 5 4 3 2 i 1 i 5i 10 i 10 i 5i 1 Sehingga dengan menggunakan kelinearan sigma diperoleh; n n 5 5 4 3 2 i 1 i 5i 10 i 10 i 5i 1 i 1 i 1 n n n n n 5 5 4 3 2 n 1 1 5 i 10 i 10 i 5 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 i 1 2 2 5 4 3 2 n 4 n n 1 n n 1 2n 1 n n 1 n 5n 10 n 10 n 5n 5 i 10 . 10 . 5. n i 1 4 6 2 Kemudian diperoleh; n 5 4 3 4 n n n n i i 1 5 2 3 30 n 5 4 3 4 6n 15 n 10 n n i i 1 30 n 3 2 4 n n 1 (6 n 9n n 1 i i 1 30 Jadi, 3 2 4 4 4 4 n n 1 6n 9n n 1 1 2 3  n 30
  • 13. F. PENUTUP  Sifat Kelinearan Sigma yaitu pada jumlah berjatuhan dapat digunakan untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli berpangkat m.  Rumus Jumlah berjatuhan yang digunakan adalah : n 2 2 2 i 1 i n 1 1 i 1 Dengan menggunakan dengan identitas m 1 m 1 m m m i 1 i i i 1 i i 1
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Purcell,Edwin J dan Dale Varberg.2000. Kalkkulus dan Geometri Analitis Jilid 1.Jakarta:Erlangga. Djumanta, Wahyudin dan Dwi Susanti.2008. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Seputro,T.M.H.T. 1994. Pengantar Dasar Matematika. Surabaya:Erlangga. Wirodikromo,Sartono. 2003. Matematika untuk SMA Jilid 2 Kelas 1 Semester 2.Jakarta:Erlangga.