1. DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KOTA TANJUNGPINANG
USULAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Seminar Usulan Penelitian pada
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
Oleh :
ULAN JANUANSYAH
NIM : 100563201209
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
T.A 2011 – 2012
2. DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA TANJUNGPINANG
A. Latar Belakang Masalah
Banyak perubahan yang akan dihadapi dalam masa pembangunan saat sekarang
ini sebagai akibat kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi. Didalam suatu
lingkup organisasi/Pemerintahan, dituntut untuk senantiasa dinamis dengan berbagai
perubahan tren global. Setiap organisasi hendaknya membuka diri terhadap tuntutan
perubahan serta berupaya menyusun strategi kebijakan yang selaras dengan perubahan
yang dimaksud Sumber daya Manusia merupakan salah satu bidang strategis yang
menjadi perhatian.
Organisasi yang mampu bersaing adalah organisasi yang mempunyai sumber
daya manusia yang berkualitas dengan berbasis ilmu pengetahuan dan memiliki
keterampilan. Kelancaran penyelenggaraan suatu organisasi sangat bergantung dari
komponen organisasi, salah satunya adalah sumber daya manusia. Manusian adalah
sumber daya yang paling dalam usaha organisasi mencapai tujuannya. Sumber daya
manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreativitas, dan dorongan.
Pegawai merupakan sumber daya manusia yang pada dasarnya merupakan bagian
organisasi, artinya sebagai anggota organisasi, pegawai hendaknya secara efektif ikut
serta dalam memajukan kinerja memberikan nilai tambah pada setiap aspek sesuai
dengan kemampuan dan kompetensinya. Berhasil tidaknya suatu organisasi Pemerintahan
dan target-target oprasional tidak lepas dari peran pegawai yang berkompeten dan
berintegrasi tinggi.
Keberhasilan suat organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembangan
manajemen sumber daya manusia, seperti perbaikan sistem kerja yang digunakan dalam
pemerintahan dan organisasi. Disamping itu, untuk mencapai tujuan organisasi perlu
diupayakan langkah-langkah yang terencana, sistematik, berkelanjutan, berkelanjutan,
dan terkoordinasi dalam meningkatkan kualitas serta pengabdian pegawai. Pembinaan
disiplin pegawai merupakan salah satu upaya untk meningkatkan kualitas pengabdian dan
perannya dalam pencapaian tujuan.
3. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
motivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik
secara individu maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai
untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat
penting dalam melaksanakan kerja. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat disiplin
yang tinggi akan bekerja dengan baik tanpa diawasi oleh atasan.
Agar kedisiplinan dapat terlaksana dengan baik, maka kedisiplinan hendaknya
dapat menunjang tujuan serta sesuai dengan kemampuan dari para pegawai, karena
tegaknya disiplin kerja dari para pegawai menyebabkan pelaksanaan lembaga atau
organisasi lebih efektif dan efisien, serta mempermudah dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan.
Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah adalah salah
satu kantor yang mempunyai tugas sebagai pelayanan masyarakat di bidang Pajak dan
Retribusi. Namun pada kenyataannya masih ditemukan adanya gejala-gejala seperti :
pegawai yang tidak mematuhi jam kerja kantor, ini dibuktikan dengan masih adanya
pegawai yang datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan,
masih ada pegawai yang tidak konsisten dalam menggunakan fasilitas kantor serta masih
ada pegawai yang lalai dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarka uraian diatas maka saya berkeinginan untuk melakukan penelitian
mengenai kedisiplinan pegawai di kantor Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah Kota Tanjngpinang dalam bidang kepegawaian, maka saya mengangkat judul
“DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA TANJUNGPINANG”
B. Perumusan Masalah
Kdisiplinan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
dalam melakukan pekerjaannya. Agar pekerjaan yang dihasilkan dapat lebih maksimal
dan terarah. Untuk itu yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“BAGAIMANA DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDAPATAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA TANJUNGPINANG”?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4. 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui disiplin kerja pegawai pada kantor DPPKAD Kota
Tanjungpinang
b) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada dalam disiplin kerja pegawai
pada kantor DPPKAD Kota Tanjungpinang
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kantor untuk terus
meningkatkan kedisiplinan pegawai demi kelancaran kerja pegawai kantor
DPPKAD Kota Tanjungpinang.
b) Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian serupa.
D. Kerangka Teori
1. Pengertian Disiplin
Dalam kehidupan organisasi, kondisi tertib dan teratur merupakan aspek penting
yang berperan pada kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya. Tujuan dari
peraturan ini adalah untuk menciptakan suasana tertib dan teratur dalam pencapaian
hasil kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan
kualitas, kuantitas, dan waktu. Agar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
ketaatan dan peran yang positif dari setiap pegawai.
Disiplin berasal dari akar kata “disciple” yang berarti belajar. Disiplin merupakan
arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih
baik. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui
kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.
Menurut Prijodarminto (http://akhmadsudrajat.wordpress.com) bahwa disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman,
keteraturan, dan ketertiban. Sedangkan menurut Nitisemito
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com) kedisiplinan diartikan sebagai suatu sikap,
5. tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik yang
tertulis ataupun tidak tertulis.
Sementara itu, Wyckoff dan Unel, (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)
mendefinisikan disiplin sebagai suatu proses bekerja yang mengarah kepada
ketertiban dan pengendalian diri. Dari beberapa pengertian yang diungkapkan diatas
tampak bahwa disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk
mendorong agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang didalamnya mencakup :
a) Adanya tata tertib atau ketentuan yang berlaku
b) Adanya kepatuhan para pengikut
c) Adanya sanksi bagi pelanggar
2. Disiplin Kerja
Terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi, yaitu disiplin proventif dan disiplin
korektif menurut Siagian (2006:305) :
a) Disiplin preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
pegawai untuk mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
penyelewengan dapat dicegah. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan
tentang pola sikap, tindakan, dan prilaku yang diinginkan dari setiap anggota
organisasi, untuk mencegah jangan sampai para pegawaibersikap negatif.
b) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba menghindari pelanggaran lebih lanjut.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegaktidaknya suatu disiplin kerja dalam
suatu organisasi. Menurut Saydam (http://akhmadsudrajat.com), fakto-faktor tersebut
antara lain :
a) Besar kecilnya pemberian kompensasi
b) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
d) Keberanian pimpinan dalam mengambil keputusan
e) Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. f) Ada tidaknya perhatian pimpinan kepada karyawan
g) Diciptakannya kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
Menurut Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang
keberhasilan dalam pendisiplinan pagawai yaitu :
a) Ancaman
Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya
ancaman meski ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum,
tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan
yang kita harapkan.
b) Kesejahteraan
Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja,
tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang
merekaterima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.
c) Ketegasan
Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran tersebut berlarut-larut
tanpa tindakan yang tegas.
d) Partisipasi
Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para pegawai akan
merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan
bersama.
e) Tujuan dan Kemampuan
Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktik, maka kedisiplinan
hendaknya dapat menunjang tujuan organisasi serta sesuai dengan
kemampuan pegawai.
f) Keteladanan Pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan
sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.
E. Konsep Operasional
Ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan
pegawai. Selanjutnya konsep operasional disiplin kerja yang penulis gunakan adalah
menurut Nitisemito (1984:119-123) dan indikatornya adalah sebagai berikut :
7. 1) Ancaman
2) Kesejahteraan
3) Ketegasan
4) Partisipasi
5) Tujuan dan kemampuan
6) Keteladanan pimpinan
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
Deskriptif Kualitatif. Metode ini menurut Nazis (2005:89) yaitu “suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistempemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada saat sekarang. Dimana tujuan penelitian ini adalah
membuat deskripsi, gambaran, atau secara sistematis, faktual mengenai fakta dan sifat
serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”.
Jadi penulis menyimpulkan penelitian ini adalah menggambarkan dan mencari
informasi seluas-luasnya tentang objek riset yang dilakukannya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu pada kantor DPPKAD Kota Tanjungpinang. Alasan
peneliti mengambil obyek penelitian adalah karena ditemukannya gejala-gejala yang
kurang baik dari disiplin kerja pegawai ditempat tersebut.
3. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi menurut Sugiono (2001:57) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kwantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
b) Sampel
Selanjutnya teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara PURPOSIVE
SAMPLE. Menurut Arikunto (2002:139) purposive sample yaitu sampel
berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi didasarkan atas
ciri-ciri pokok populasi.
8. 4. Sumber Dan Jenis Data
Data yang akan dilakukan dalampenelitian ini adalah berupa data primer dan data
sekunder.
a) Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden yaitu pegawai
kantor DPPKAD Kota Tanjungpinang
b) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data pendukung yang melengkapi data primer, yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen atau laporan tertulis, yaitu :
1) Gambaran umum organisasi dan tata kerja pegawai
2) Jumlah pegawai berdasarkan tingkat kepangkatan
3) Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
4) Jumlah pegawai menurut masa kerja
5. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Agar data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat mudah diperoleh, maka
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a) Observasi
Menurut Sugiono (2002:166) teknik observasi merupakan suatu proses
yang komplek dan sulit, yang tersusun dari berbagai proses psikologis
diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan dalam penelitian
ini.
Dalam penelitian yang dilakukan ini, observasi yang peneliti gunakan
yaitu observasi struktur yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa
dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpul data yaitu check list.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung terhadap
key informan yaitu pegawai dengan berpedoman kepada daftar pertanyaan
yang tekah disusun sedemikian rupa mengenai fariable disiplin kerja pegawai.
9. 6. Teknik Analisa data
Analisa data yang digunakan untuk menganalisa data-data yang didapat dari
penelitian ini adalah analisis kualitatif, data yang secara kualitatif yaitu data yang
berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat
disusun sehingga dalam analisis data kualitatif tidak menggunakan perhitungan
matematis atau teknik sistematik sebagai alat bantu analisis.
10. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 2006 Prosedur penelitian : PT.Rineka Cipta Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.