SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Baixar para ler offline
Bab 7

      TRANSISI, SOUND, DAN
         DIGITAL VIDEO




Suatu animasi tentu akan terasa agak gersang jika tidak disertai dengan
suara latar yang mendukung animasi tersebut. Misal, kita membuat
animasi orang yang sedang menangis, tentu akan lebih hidup jika
ditambah suara orang menangis. Begitu juga dengan perubahan dari slide
satu ke slide yang lain. Agar lebih halus dan menarik bisa ditambah
dengan efek transisi. Disamping itu, dengan Director kita juga bisa
mengimpor file video dalam format yang paling banyak dipakai,
misalnya Quicktime dan AVI.
Pada bab ini akan dibahas Efek transisi dan penggunaannya,
Implementasi suara ke dalam movie serta cara mengimpor file video,
memainkannya pada stage dan mengatur agar file video tersebut bisa
dimainkan seluruhnya sesuai dengan frame yang telah ditentukan.




                                                                   147
7.1. Transisi
Pada Director terdapat 52 efek transisi dan dengan transisi kita bisa
menciptakan animasi singkat yang dimainkan di antara frame untuk
menghasilkan perubahan halus saat sprite berpindah, muncul, atau
menghilang.

7.1.1. Menambahkan Transisi
Transisi mempunyai channel-nya sendiri yang terletak pada Effect
Channel pada score (Gambar 7.1). Transisi selalu terjadi setelah akhir
frame sprite pertama dan sebelum awal frame sprite kedua tempat
transisi tersebut ditempatkan.




                  Gambar 7.1. Channel Transisi

Untuk menambah transisi pada movie ikuti langkah berikut:
1. Pada channel transisi, pilih frame pertama dari sprite kedua tempat
    kita ingin efek transisi itu terjadi.
2. Pilih Modify > Frame > Transition, atau klik ganda frame pada
    channel transisi, akan muncul kotak dialog Frame properties:
    Transition. Lihat Gambar 7.2.




148
Gambar 7.2. Frame Properties: Transition

Keterangan gambar:
•   Categories: berisi pengelompokan efek-efek transisi ke dalam
    kategori-kategori sehingga mempermudah pencarian.
•   Transitions: daftar seluruh efek transisi Director.
•   Duration: durasi lamanya efek itu akan dimainkan, default rata-rata
    transisi adalah 2 detik, Anda bisa mengubahnya dengan mengatur
    slider. Lihat Gambar 7.3.




             Gambar 7.3. Slider pada Efek Transisi
•   Smoothness: kehalusan efek transisi itu dimainkan. Semakin ke
    kiri slider tersebut, efek transisi akan semakin halus, begitu juga
    sebaliknya.
•  Affects: tidak semua efek mempunyai opsi ini, digunakan untuk
   menentukan efek transisi yang ditimbulkan, ada dua pilihan.
    - Entire Stage: efek transisi itu berlaku untuk seluruh stage.
    - Changing Area Only: efek transisi hanya berlaku pada areal
       kita meletakkan efek transisi.
3. Pada kotak dialog Frame properties transition, pilih Category
   yang diinginkan.

                                                                   149
4. Tentukan Duration, Smoothness dan Affect, jika perlu.
5. Klik OK, Director akan menampilkan nomor cast member sama
   dengan nomor cast member transisi yang ada pada cast window.

Contoh 59: Memberi efek transisi.
Berilah transisi pada file Transisi.Dir agar setiap terjadi pertukaran
gambar terdapat efek transisinya.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan seperti berikut:
 1. Bukalah file Transisi_Mulai.Dir, dan simpan kembali dengan
     nama Transisi.Dir.
 2. Pada score telah terdapat tiga sprite dengan panjang masing-masing
     10 frame. Sekarang, aktifkan cast window, klik pada cast member
     slot ke-4.
 3. Aktifkan effect channel dengan mengklik Hide/Show Effect
     Channel.
 4. Klik ganda pada frame 10, akan muncul parameter untuk frame
     properties: Transition.
 5. Kita akan memberi efek transisi, untuk itu klik pada kategori
     Wipe, lalu pilih Center Out, Horizontal, klik OK.
 6. Mainkan movie, playback head akan bertahan pada frame 10
     tersebut selama 2 detik lalu dilanjutkan frame berikutnya, tetapi
     tidak ada efek transisi. Mengapa? (Lihat pembahasan 7.1.1.)
 7. Sekarang, klik pada efek transisi tersebut lalu sambil menekan
     tombol mouse seret ke frame 11 (Gambar 7.4).
 8. Mainkan kembali movie, maka kita akan melihat perubahan dari
     gambar pertama ke gambar kedua.
 9. Berilah juga efek Other > Random Columns pada frame ke-21,
     agar ada perubahan efek transisi dari gambar kedua ke gambar
     ketiga.
 10. Mainkan movie, dan simpan kembali.




150
Gambar 7.4. Pemberian efek transisi


7.1.2. Tip Menggunakan Transisi
Berikut beberapa tip untuk diingat ketika menggunakan transisi.
•   Untuk memainkan sound ketika transisi terjadi, letakkan sound
    pada frame sebelum transisi.
•   Jika movie yang diekspor berisi transisi sebagai video digital atau
    file gambar PICS, transisi tersebut mungkin tidak akan disertakan.
•   Transisi yang terjadi pada sound atau video yang sedang dilakukan
    dekompresi, mungkin membutuhkan resource komputer yang lebih
    besar daripada yang tersedia pada sistem dengan spesifikasi rendah,
    cobalah buat agar durasi transisi bisa lebih pendek dan hindari
    transisi kompleks seperti dissolve, membuat movie dengan
    spesifikasi rendah akan memastikan movie kita bisa dimainkan di
    semua komputer dengan resource yang berbeda.
•   Hindari looping pada frame yang mengandung transisi, memainkan
    transisi secara terus-menerus bisa merusak perfomance.


7.2. Sound
Kita bisa memberikan sound pada movie yang kita buat. Seperti transisi,
sound dimasukkan pada channel khusus, yaitu Sound Channel, pada
Director terdapat dua sound channel (Gambar 7.5). Namun, sebenarnya
jumlah sound channel seluruhnya adalah delapan, yang enam lagi hanya


                                                                   151
bisa dikontrol menggunakan behavior atau Lingo. Format file sound yang
didukung oleh Director adalah MP3, AIFF dan WAV.




                    Gambar 7.5. Sound Channel

7.2.1. Mengimpor Sound
Dalam Director, sound diimpor menggunakan dua cara, yaitu internal
(standar) dan link, lihat Gambar 7.6. Masing-masing mempunyai
kelebihan dan pemakaiannya bergantung pada kasus.
•     Standard: file sound akan diimpor sebagai cast member internal.
      Director akan menyimpan data sound ke movie atau file cast, dan
      memasukkannya ke RAM seutuhnya sebelum sound ini dimainkan.
      Cara ini sangat cocok untuk file sound berukuran kecil, kelebihan
      cara ini adalah file sound akan langsung dimainkan begitu cast
      member sound dimasukkan ke memori. Kekurangannya adalah
      ukuran file movie membesar dan penggunaan file sound yang
      berukuran terlalu besar akan banyak menghabiskan pemakaian
      memori.
•     Link To External File: file sound akan diimpor sebagai eksternal
      cast member. Director hanya menyimpan alamat relatif yang
      mereferensi ke lokasi file sound tersebut. Dengan demikian, setiap
      kali file sound ini dimainkan, Director akan mengimpor data sound
      berdasarkan alamat relatif tersebut, sehingga kita harus menyer-
      takan file sound tersebut saat kita mendistribusikan movie kita.
      Keuntungannya adalah penggunaan memori yang lebih efisien,
      terutama untuk komputer yang mempunyai resourse RAM yang
      kecil, dan file movie bisa tetap berukuran kecil. Kekurangannya

152
adalah oleh karena hanya sebagai link, maka perlu waktu untuk
    mengimpor data sound setiap kali sound ini dimainkan sehingga
    ada delay (keterlambatan) waktu. Besarnya delay ini juga ber-
    gantung pada resource komputer yang digunakan untuk memain-
    kan movie, biasanya dalam ukuran milidetik. Jika kita lupa
    menyertakan file sound tersebut, sound tersebut tidak akan bisa
    dimainkan.




                Gambar 7.6. Kotak dialog Import

Contoh 60: Mengimpor sound metode standar.
Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang
telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama
Animasi_Bola2_Sound.Dir menggunakan metode standar.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut.


                                                               153
1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File >
   Save As Animasi_Bola2_Sound.Dir.
2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta.
3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav, lihat Gambar 7.7.
4. Oleh karena file sound ini berukuran kecil, maka kita akan
   menggunakan metode internal. Pada kolom Media, pastikan yang
   dipilih adalah Standard Import.
5. Simpan kembali movie.




               Gambar 7.7. Kotak dialog Import.


7.2.2. Memasukkan Sound ke Score
Seperti halnya video, cast member sound hanya akan dimainkan,
sepanjang frame yang telah ditetapkan untuk sprite sound tersebut.
Selanjutnya, pada contoh Animasi_Bola2_ Sound.Dir tersebut, kita
akan membuat suara setiap kali bola mengenai lantai, dan pada bagian
terakhir suara orang yang tertawa, bersamaan dengan keluarnya teks.




154
Contoh 61: Memasukkan sound ke sound channel.
Modifikasi contoh 60 dengan memasukkan sound kick ke sound channel
1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame
158-245.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound.Dir, masih dalam keadaan
    terbuka.
2. Kita akan membuat suara kick sepanjang 6 frame, untuk setiap kali
    bola mengenai lantai. Untuk itu, seret cast member kick ke sound
    channel 1, pada frame 20-24. Lihat Gambar 7.8.




       Gambar 7.8. Memasukkan sound ke sound channel
3. Selanjutnya, kita akan menggandakan sprite ini. Masih pada sound
   channel 1, klik di antara frame 20-24, klik Ctrl+C, klik kanan pada
   frame 55, lalu klik Paste.
4. Ulangi untuk setiap kali bola menyentuh lantai, yaitu pada frame 80,
   105, 138 dan 157.
5. Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame 158.
6. Pada property inspector ubah, End Frame menjadi 245.
7. Mainkan movie, setiap kali bola menyentuh lantai akan terdengar
   suara dug, dan pada bagian akhir ada suara orang tertawa bersamaan
   keluarnya teks, simpan kembali movie ini.

                                                                   155
Contoh 62: Mengimpor sound metode link.
Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang
telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama
Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, menggunakan metode link to
external file.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
 1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File >
     Save As Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir.
 2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta.
 3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav.
 4. Pada kolom Media, pastikan yang dipilih adalah Link to External
     File.
 5. Simpan kembali movie.

Contoh 63: Memasukkan sound ke sound channel.
Modifikasi Contoh 62 dengan memasukkan sound kick ke sound channel
1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame
158-245.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, masih dalam
    keadaan terbuka.
2. Seret cast member kick ke sound channel 1, pada frame 20-24.
3. Selanjutnya, kita akan menggandakan, sprite ini, masih pada sound
    channel 1, klik di antara frame 20-24, lalu klik Ctrl+C, lalu klik
    kanan pada frame 55, lalu klik paste.
4. Ulangi untuk frame 80, 105, 138 dan 157.
5. Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame 158.
6. Pada property inspector ubah, End Frame menjadi 245.



156
7. Mainkan movie, dapat kita simpulkan bahwa cara memasukkan
   sound yang diimpor dengan cara standar dan link adalah sama.

7.2.3. Sound Properties
Untuk melihat properties sound, ikuti langkah berikut:
1. Klik pada cast kick yang ada di cast window atau pada sprite kick
    yang ada sound channel 1.
2. Aktifkan property inspector, kita akan bisa melihat tambahan tab
    dengan icon Sound, klik tab tersebut. Lihat Gambar 7.9.




                   Gambar 7.9. Properties Sound
Untuk membuat sound ini dimainkan berulang-ulang, klik kotak cek
loop, selain itu kita juga bisa melihat informasi yang tidak bisa diubah
seperti Duration, Sample Rate, Bit Depth dan Channel. Untuk
memainkan sound secara langsung, klik pada tombol Play.


7.3. Digital Video dalam Director
Dengan Director, kita juga bisa memainkan file-file Video, namun perlu
diperhatikan bahwa Director hanya bisa memainkan file Video tetapi
tidak bisa mengedit file video tersebut. Format Video yang paling sering
dipakai oleh Director adalah Quicktime Movie (dengan extension MOV)
dan Video for Windows (dengan extension AVI), namun Director juga
mendukung format RealMedia dan MPEG, pada bab ini kita hanya akan
memfokuskan pembahasan pada format yang sering dipakai saja, yaitu
MOV dan AVI.

                                                                    157
7.3.1. Mengimpor Video
File video diimpor sebagai media eksternal, yang berarti bahwa Director
hanya memasukkan referensi lokasi file video saat diimpor. Ini bisa
dimengerti, karena file video biasanya berukuran besar, sehingga dengan
diimpor secara eksternal bisa memperkecil file movie tersebut. Oleh
karena itu, kita harus menyertakan file video bersama dengan movie
Director.
Untuk mengimpor file video ikuti langkah berikut:
 1. Klik icon Import pada toolbar.
 2. Pilih file video (MOV atau AVI) yang diinginkan lalu klik Import.

Ketika movie dimainkan, Director akan mencari alamat relatif yang sama
dengan alamat ketika kita mengimpor file tersebut. Umpama, kita
menyimpan file video pada folder E:PresentasiVideo, dan file Director
pada folder E:Presentasi, dan jika folder video tersebut dipindah ke
tempat lain, misalnya C:Video, maka Director tidak akan bisa
memainkan file video tersebut, dan akan muncul kotak dialog yang
menanyakan lokasi file video tersebut. Lihat Gambar 7.10.




 Gambar 7.10. Kotak dialog yang menanyakan lokasi file video


158
7.3.2. QuickTime Movie (MOV)
Format ini paling banyak digunakan karena file quicktime bisa dibuka
baik pada komputer Macintosh maupun Windows. Namun, tidak seperti
file AVI, untuk memainkan video quicktime kita harus memastikan
QuickTime Player sudah terinstal. QuickTime Player terbaru bisa
didapat secara gratis pada situs www.quicktime.com.

Contoh 64: Mengimpor Video QuickTime (MOV).
Buka sebuah movie baru lalu impor sebuah file video quicktime lalu
mainkan dengan quicktime window. Simpan dengan nama
contoh_videoMov.Dir.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
 1. Buat sebuah movie baru dengan stage size = 500 x 330 dan simpan
     dengan nama contoh_videoMov.Dir.
 2. Klik icon Import pada toolbar, masuk pada folder C:Program
     FilesMacromediaDirector 8.5Learning Lingo_Examples dan
     pilihlah Vid.MOV, lalu klik Import.
 3. Klik Window > Quicktime untuk membuka Quicktime Window,
     tekan tombol Play untuk memainkan video tersebut. Simpan
     kembali movie ini. Lihat Gambar 7.11.




               Gambar 7.11. Quicktime Window

                                                                159
7.3.3. Memainkan Cast Member Video Digital
File video akan dimainkan sepanjang jumlah frame cast member video
tersebut. Umpama, jika kecepatan movie anda adalah 15 frame per detik
dan panjang sprite Anda adalah 28 frame, file video tersebut akan
dimainkan tidak sampai 2 detik. Untuk bisa memainkan seluruh file
video digital atau sound, kita bisa menggunakan tiga cara berikut:
•     Memperpanjang durasi sprite pada score. Video akan tetap
      dimainkan selama playback head bergerak sepanjang frame sprite
      tersebut. Cara ini biasanya kurang praktis, karena agak sulit untuk
      mencocokkan panjang video dengan panjang sprite pada score.
•     Menggunakan Lingo (akan dibahas pada Bab 9) dan/atau behavior
      Hold On Current Frame untuk membuat playback head tetap
      melakukan looping pada frame yang berisi video digital, sehingga
      panjang sprite pada score tidak akan berpengaruh, kita tetap bisa
      memainkan video dengan panjang sprite 5 frame atau lebih, asalkan
      frame terakhir tetap melakukan looping.
•     Menggunakan Cue Point yang terdapat pada Tempo Channel,
      untuk memainkan video tersebut sampai selesai, baru playback head
      menuju frame berikutnya.

Contoh 65: Memasukkan dan mengatur durasi video QuickTime ke
Stage.
Modifikasi Contoh 64 dengan menyeret file video tersebut ke stage dan
atur agar panjang frame agar video bisa dimainkan sampai selesai
menggunakan ketiga cara seperti yang telah dibahas di atas.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
1. Pastikan file Contoh_VideoMOV.Dir masih terbuka. Seret cast
    member Vid.mov tersebut ke sprite channel 1, frame 1-28. Lihat
    Gambar 7.12.
2. Mainkan video tersebut, kita akan melihat bahwa video tersebut
    telah berhenti padahal baru dimainkan, sehingga kita tidak bisa
    melihat keseluruhan video tersebut.

160
Gambar 7.12. Hasil sementara

3. Klik pada sprite Vid, lalu aktifkan property inspector dan ganti end
   frame menjadi 100. Coba mainkan lagi, masih belum selesai.
4. Ganti kembali end frame dengan 300, lalu mainkan lagi movie. Kali
   ini berlebih, jadi untuk menggunakan teknik ini kita perlu
   mengetahui dengan jelas durasi file video tersebut, baru disesuaikan
   dengan panjang sprite.
5. Sekarang, ganti End Frame menjadi 10 (Gambar 7.13), lalu aktifkan
   Library Palette, seret behavior Hold On Current Frame ke frame
   10, lalu mainkan video tersebut. Kita bisa melihat video digital
   tersebut dimainkan sampai selesai.




                   Gambar 7.13. Score Channel

6. Selanjutnya, kita akan mencoba menggunakan teknik que, hapus
   hold on current frame tersebut, lalu klik icon show or hide effect
   channel. Lihat Gambar 7.14.


                                                                   161
Gambar 7.14. Score Channel

7. Klik ganda pada frame 10 (Gambar 7.14), pada channel tempo,
   sehingga akan muncul frame properties, klik pada Wait For Cue
   Point, dan pastikan channel diisi dengn MOV1. Biarkan pengaturan
   yang lainnya. Klik OK. Lihat Gambar 7.15.




                 Gambar 7.15. Frame Properties

8. Sekarang, mainkan kembali movie, seperti Hold On Current Frame,
   file video akan dimainkan sampai selesai. Bedanya, jika pada Hold
   On Current Frame playback head akan tetap di sana sampai ada
   perintah untuk memindahkan playback head tersebut ke frame
   selanjutnya. Sedangkan dengan teknik que, setelah video selesai
   dimainkan, playback head akan melanjutkan ke frame berikutnya.
9. Simpan kembali movie.

7.3.4. Properties QuickTime Video
Untuk melihat property dari video MOV, aktifkan property inspector.
Lalu, kita akan melihat tab tambahan, yaitu tab QuickTime dengan icon
logo QuickTime. Lihat Gambar 7.16.

162
Gambar 7.16. Property Inspector MOV

Keterangan gambar:
•   Show Video: jika pilihan ini tidak diberi tanda centang, bagian
    video tidak dimainkan. Matikan pilihan ini, jika kita hanya mau
    memainkan suara dari video.
•   Play Sound: memainkan suara pada file video, jika pilihan ini tidak
    diberi tanda centang, file videonya akan dimainkan tanpa suara.
•   Direct To Stage: fitur yang diberikan Director untuk menem-
    patkan cast member video pada bagian paling depan dari stage, file
    video akan berjalan sangat baik pada opsi ini.
•   Show Controller: jika pilihan ini diberi tanda centang, movie
    QuickTime pada stage akan muncul controller untuk memainkan
    movie tersebut. Ini merupakan kelebihan yang terdapat pada movie
    quicktime dan opsi ini tidak ada pada pada video AVI. Lihat
    Gambar 7.17.
•   Paused: jika opsi ini diberi tamda centang, saat movie dimainkan
    file video ini tidak akan dimainkan sampai ada perintah untuk
    memainkan file video ini (biasanya dengan behavior atau script
    Lingo).

                                                                   163
Gambar 7.17. Controller File MOV

•     Loop: aktifkan pilihan ini jika Anda ingin file video dimainkan
      berulang-ulang.
•     Streaming: aktifkan pilihan ini jika movie yang kita buat akan
      didistribusikan ke Internet. Pilihan ini akan mempercepat proses
      download, karena movie akan dimainkan sambil sisanya di-
      download.

7.3.5. Microsoft Video for Windows (AVI)
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Director juga mendukung
file video AVI. Perbedaan penggunaan video dengan format AVI dan
MOV, yaitu dengan menggunakan file AVI kita tidak perlu menginstal
QuickTime Player, selain itu saat diimpor Director akan menanyakan
apakah file AVI ini akan diimpor sebagai Quicktime atau AVI.

Contoh 66: Mengimpor Video AVI sebagai AVI.
Buka sebuah movie baru dan impor sebuah video avi, lalu seret ke score
berikan behavior Hold On Current Frame agar movie bisa dimainkan
sampai selesai dan simpanlah dengan nama contoh_VideoAVI.Dir.

Jawab:
 1. Buka sebuah movie          baru    dan   simpan    dengan    nama
    contoh_VideoAVI.Dir.



164
2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video.
   Masuk ke folder video, lalu klik AVI. Klik icon Import, maka akan
   keluar kotak dialog Select Format (Gambar 7.18) yang menanyakan
   apakah akan mengimpor file AVI ini dalam format QuickTime atau
   AVI. Klik pada AVI lalu klik OK.




           Gambar 7.18. Kotak dialog Select Format

3. Pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan icon video
   camera (Gambar 7.19), simpan kembali movie.




                  Gambar 7.19. Cast Window

4. Seret cast video avi tersebut ke score channel 1, frame 1-28.
5. Seret behavior Hold On Current Frame ke script channel pada frame
   28.



                                                                165
6. Mainkan dan simpan kembali movie, kita akan melihat bahwa
   tidak ada perbedaan cara memasukkan video QuickTime dan AVI.

Contoh 67: Mengimpor Video AVI sebagai QuickTime.
Buka sebuah movie baru dan import sebuah video avi. Import video avi
sebagai video quicktime.

Jawab:
Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut:
 1. Buka sebuah movie baru.
 2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video,
     masuk ke folder video, lalu klik AVI, lalu klik icon Import.
 3. Pada kotak dialog Select format (Gambar 7.18), pilih format
     QuickTime.
 4. Klik OK, pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan
     icon quicktime. Ini menunjukkan bahwa video avi telah diimpor
     sebagai video quicktime.

7.3.6. Properti Video AVI
Kita bisa melihat bahwa properti untuk MOV dan AVI tidak banyak
berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada ada tidaknya controller dan
preload. Pada Video AVI, terdapat tambahan preload yang digunakan
untuk memasukkan file video terlebih dahulu ke memori sebelum
dimainkan (Gambar 7.20).




166
Gambar 7.20. Property Inspector AVI

7.4. Latihan
1. Buka kembali movie Foto_Album.Dir yang telah kita buat, berilah
   efek transisi pada frame yang telah ditunjukkan pada Tabel 7.1.

        Tabel 7.1. Frame, kategori dan nama transisi.
              Frame         Kategori dan nama transisi
                26          Other > Random Rows
                41          Wipe > Center Out, Horizontal
                81          Wipe > Center Out, Square
               121          Wipe > Edges In, Horizontal
               185          Wipe > Random Column

2. Buka file Transisi2.Dir, masukkanlah efek Other > Push Down,
   ke transisi channel pada frame 10.
    a. Pada opsi Affect pilihlah Entire Stage, mainkan movie.
    b. Ganti menjadi Changing Area Only, mainkan kembali.


                                                              167
Apa perbedaan kedua pilihan ini?
3. Isilah suara latar Foto_Album.Dir tersebut dengan musik
   kesayangan Anda, impor sebagai link.
4. Apakah ada perbedaan icon pada cast member sound yang diimpor
   dengan metode standar atau link? Apa bedanya?
5. Jelaskan apa kelebihan dan kekurangan dari format video MOV dan
   AVI?




168

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (12)

Buku workshop animasi kartun finding dory
Buku workshop animasi kartun finding doryBuku workshop animasi kartun finding dory
Buku workshop animasi kartun finding dory
 
Tugas Tik Presentasi bab iv semester I
Tugas Tik Presentasi bab iv semester ITugas Tik Presentasi bab iv semester I
Tugas Tik Presentasi bab iv semester I
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Tik bab 4 new
Tik bab 4 newTik bab 4 new
Tik bab 4 new
 
Tik bab 4 new
Tik bab 4 newTik bab 4 new
Tik bab 4 new
 
Presentasii bab 4
Presentasii bab 4Presentasii bab 4
Presentasii bab 4
 
Presentasi TIK bab4
Presentasi TIK bab4Presentasi TIK bab4
Presentasi TIK bab4
 
TIK BAB 4
TIK BAB 4TIK BAB 4
TIK BAB 4
 
Tik bab 4 terbaru
Tik bab 4 terbaruTik bab 4 terbaru
Tik bab 4 terbaru
 
Tik bab 4
Tik bab 4Tik bab 4
Tik bab 4
 
Presentasi bab 4
Presentasi bab 4Presentasi bab 4
Presentasi bab 4
 
Bab 4 tik
Bab 4 tikBab 4 tik
Bab 4 tik
 

Destaque

The Aged Beauty Of A Verdigris Patina
The Aged Beauty Of A Verdigris PatinaThe Aged Beauty Of A Verdigris Patina
The Aged Beauty Of A Verdigris Patinafatmoney
 
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitable
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitableFinancial Director: SEPA - welcoming the inevitable
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitableDirk Braun
 
What is canadian assignment
What is canadian assignmentWhat is canadian assignment
What is canadian assignmentkrobinson-ucn
 
Diigo 111018141551-phpapp01
Diigo 111018141551-phpapp01Diigo 111018141551-phpapp01
Diigo 111018141551-phpapp01krobinson-ucn
 
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbs
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbsLevel 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbs
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbsJacob Bergmeier
 
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...michelaplatini
 
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์ การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์ สถาบันราชบุรีศึกษา
 

Destaque (8)

The Aged Beauty Of A Verdigris Patina
The Aged Beauty Of A Verdigris PatinaThe Aged Beauty Of A Verdigris Patina
The Aged Beauty Of A Verdigris Patina
 
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitable
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitableFinancial Director: SEPA - welcoming the inevitable
Financial Director: SEPA - welcoming the inevitable
 
What is canadian assignment
What is canadian assignmentWhat is canadian assignment
What is canadian assignment
 
Diigo 111018141551-phpapp01
Diigo 111018141551-phpapp01Diigo 111018141551-phpapp01
Diigo 111018141551-phpapp01
 
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbs
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbsLevel 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbs
Level 2 unit 1 chapter 1 irregular preterite verbs
 
Using diigo handout
Using diigo handoutUsing diigo handout
Using diigo handout
 
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...
Prelios Massimo Caputi - Al via la Disney del cibo di Farinetti con Prelios d...
 
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์ การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์
การศึกษาผ้าโบราณ สมัยอยุธยาตอนปลาย ถึง รัตนโกสินทร์ตอนต้น จากผ้าห่อคัมภีร์
 

Semelhante a BL-Multimedia dan Aplikasinya dg Macromedia Director

Modul tik (tgs akhir)
Modul tik (tgs akhir)Modul tik (tgs akhir)
Modul tik (tgs akhir)Waras Ayas
 
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primer
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primerTugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primer
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primertukang copy paste
 
Tutorial Adobe Premier Heryzal premiere
Tutorial Adobe Premier Heryzal premiereTutorial Adobe Premier Heryzal premiere
Tutorial Adobe Premier Heryzal premierenazhrl91
 
Mengoperasikan_software_penyunting_video.ppt
Mengoperasikan_software_penyunting_video.pptMengoperasikan_software_penyunting_video.ppt
Mengoperasikan_software_penyunting_video.pptWijayaMahathirAlbata
 
Ppt Multimedia Video Operation
Ppt Multimedia Video OperationPpt Multimedia Video Operation
Ppt Multimedia Video Operationabdanalaziz
 
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan b
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan bBahan Ajar Video Editing yang baik dan b
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan bRagitaHanaWulandari1
 
soal soal multimedia
soal soal multimediasoal soal multimedia
soal soal multimediaSulthanFalah1
 
Video editing@
Video editing@Video editing@
Video editing@fhnx
 
Pengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe PremierePengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe PremiereErwin Rasyid
 
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMMODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMaguspian
 
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMMODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMharyantikiVI
 
MS PowerPoint 2007 BAB4
MS PowerPoint 2007 BAB4MS PowerPoint 2007 BAB4
MS PowerPoint 2007 BAB4SMariaHS
 
MS PowerPoint 2007 BAB IV
MS PowerPoint 2007 BAB IVMS PowerPoint 2007 BAB IV
MS PowerPoint 2007 BAB IVamandahanna
 

Semelhante a BL-Multimedia dan Aplikasinya dg Macromedia Director (20)

Video Editing
Video EditingVideo Editing
Video Editing
 
Modul tik (tgs akhir)
Modul tik (tgs akhir)Modul tik (tgs akhir)
Modul tik (tgs akhir)
 
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primer
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primerTugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primer
Tugas praktikum dasar komputer efek dalam adobe primer
 
Makalah editing video
Makalah editing videoMakalah editing video
Makalah editing video
 
MATERI_ULEAD_XI
MATERI_ULEAD_XIMATERI_ULEAD_XI
MATERI_ULEAD_XI
 
Tutorial Adobe Premier Heryzal premiere
Tutorial Adobe Premier Heryzal premiereTutorial Adobe Premier Heryzal premiere
Tutorial Adobe Premier Heryzal premiere
 
Mengoperasikan_software_penyunting_video.ppt
Mengoperasikan_software_penyunting_video.pptMengoperasikan_software_penyunting_video.ppt
Mengoperasikan_software_penyunting_video.ppt
 
Ppt Multimedia Video Operation
Ppt Multimedia Video OperationPpt Multimedia Video Operation
Ppt Multimedia Video Operation
 
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan b
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan bBahan Ajar Video Editing yang baik dan b
Bahan Ajar Video Editing yang baik dan b
 
soal soal multimedia
soal soal multimediasoal soal multimedia
soal soal multimedia
 
Video editing@
Video editing@Video editing@
Video editing@
 
Pengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe PremierePengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe Premiere
 
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMMODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
 
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMMMODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
MODUL MEMBUAT VIDEO ALBUM DENGAN WMM
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
MS PowerPoint 2007 BAB4
MS PowerPoint 2007 BAB4MS PowerPoint 2007 BAB4
MS PowerPoint 2007 BAB4
 
MS PowerPoint 2007 BAB IV
MS PowerPoint 2007 BAB IVMS PowerPoint 2007 BAB IV
MS PowerPoint 2007 BAB IV
 

Mais de Nurdin Al-Azies

Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Nurdin Al-Azies
 
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaDaftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaNurdin Al-Azies
 
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoNurdin Al-Azies
 
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Nurdin Al-Azies
 
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Nurdin Al-Azies
 
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Nurdin Al-Azies
 
Desain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfDesain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfNurdin Al-Azies
 
Biar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusBiar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusNurdin Al-Azies
 
Kreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopKreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopNurdin Al-Azies
 
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKStrategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKNurdin Al-Azies
 
7 international linkages
7 international linkages7 international linkages
7 international linkagesNurdin Al-Azies
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaranNurdin Al-Azies
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikroNurdin Al-Azies
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )Nurdin Al-Azies
 

Mais de Nurdin Al-Azies (20)

Jadwal Piala Dunia 2014
Jadwal Piala Dunia 2014Jadwal Piala Dunia 2014
Jadwal Piala Dunia 2014
 
Visi misi prabowo-hatta
Visi misi prabowo-hattaVisi misi prabowo-hatta
Visi misi prabowo-hatta
 
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
 
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaDaftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla
 
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
 
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
 
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
 
Brosur dan biaya
Brosur dan biayaBrosur dan biaya
Brosur dan biaya
 
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
 
Desain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdfDesain grafis ver1 2-pdf
Desain grafis ver1 2-pdf
 
Biar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar statusBiar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar status
 
Kreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshopKreatif entreupreneur workshop
Kreatif entreupreneur workshop
 
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKStrategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
 
Dakwah Kreatif
Dakwah KreatifDakwah Kreatif
Dakwah Kreatif
 
Adobe Flash:
Adobe Flash: Adobe Flash:
Adobe Flash:
 
7 international linkages
7 international linkages7 international linkages
7 international linkages
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
 

BL-Multimedia dan Aplikasinya dg Macromedia Director

  • 1. Bab 7 TRANSISI, SOUND, DAN DIGITAL VIDEO Suatu animasi tentu akan terasa agak gersang jika tidak disertai dengan suara latar yang mendukung animasi tersebut. Misal, kita membuat animasi orang yang sedang menangis, tentu akan lebih hidup jika ditambah suara orang menangis. Begitu juga dengan perubahan dari slide satu ke slide yang lain. Agar lebih halus dan menarik bisa ditambah dengan efek transisi. Disamping itu, dengan Director kita juga bisa mengimpor file video dalam format yang paling banyak dipakai, misalnya Quicktime dan AVI. Pada bab ini akan dibahas Efek transisi dan penggunaannya, Implementasi suara ke dalam movie serta cara mengimpor file video, memainkannya pada stage dan mengatur agar file video tersebut bisa dimainkan seluruhnya sesuai dengan frame yang telah ditentukan. 147
  • 2. 7.1. Transisi Pada Director terdapat 52 efek transisi dan dengan transisi kita bisa menciptakan animasi singkat yang dimainkan di antara frame untuk menghasilkan perubahan halus saat sprite berpindah, muncul, atau menghilang. 7.1.1. Menambahkan Transisi Transisi mempunyai channel-nya sendiri yang terletak pada Effect Channel pada score (Gambar 7.1). Transisi selalu terjadi setelah akhir frame sprite pertama dan sebelum awal frame sprite kedua tempat transisi tersebut ditempatkan. Gambar 7.1. Channel Transisi Untuk menambah transisi pada movie ikuti langkah berikut: 1. Pada channel transisi, pilih frame pertama dari sprite kedua tempat kita ingin efek transisi itu terjadi. 2. Pilih Modify > Frame > Transition, atau klik ganda frame pada channel transisi, akan muncul kotak dialog Frame properties: Transition. Lihat Gambar 7.2. 148
  • 3. Gambar 7.2. Frame Properties: Transition Keterangan gambar: • Categories: berisi pengelompokan efek-efek transisi ke dalam kategori-kategori sehingga mempermudah pencarian. • Transitions: daftar seluruh efek transisi Director. • Duration: durasi lamanya efek itu akan dimainkan, default rata-rata transisi adalah 2 detik, Anda bisa mengubahnya dengan mengatur slider. Lihat Gambar 7.3. Gambar 7.3. Slider pada Efek Transisi • Smoothness: kehalusan efek transisi itu dimainkan. Semakin ke kiri slider tersebut, efek transisi akan semakin halus, begitu juga sebaliknya. • Affects: tidak semua efek mempunyai opsi ini, digunakan untuk menentukan efek transisi yang ditimbulkan, ada dua pilihan. - Entire Stage: efek transisi itu berlaku untuk seluruh stage. - Changing Area Only: efek transisi hanya berlaku pada areal kita meletakkan efek transisi. 3. Pada kotak dialog Frame properties transition, pilih Category yang diinginkan. 149
  • 4. 4. Tentukan Duration, Smoothness dan Affect, jika perlu. 5. Klik OK, Director akan menampilkan nomor cast member sama dengan nomor cast member transisi yang ada pada cast window. Contoh 59: Memberi efek transisi. Berilah transisi pada file Transisi.Dir agar setiap terjadi pertukaran gambar terdapat efek transisinya. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan seperti berikut: 1. Bukalah file Transisi_Mulai.Dir, dan simpan kembali dengan nama Transisi.Dir. 2. Pada score telah terdapat tiga sprite dengan panjang masing-masing 10 frame. Sekarang, aktifkan cast window, klik pada cast member slot ke-4. 3. Aktifkan effect channel dengan mengklik Hide/Show Effect Channel. 4. Klik ganda pada frame 10, akan muncul parameter untuk frame properties: Transition. 5. Kita akan memberi efek transisi, untuk itu klik pada kategori Wipe, lalu pilih Center Out, Horizontal, klik OK. 6. Mainkan movie, playback head akan bertahan pada frame 10 tersebut selama 2 detik lalu dilanjutkan frame berikutnya, tetapi tidak ada efek transisi. Mengapa? (Lihat pembahasan 7.1.1.) 7. Sekarang, klik pada efek transisi tersebut lalu sambil menekan tombol mouse seret ke frame 11 (Gambar 7.4). 8. Mainkan kembali movie, maka kita akan melihat perubahan dari gambar pertama ke gambar kedua. 9. Berilah juga efek Other > Random Columns pada frame ke-21, agar ada perubahan efek transisi dari gambar kedua ke gambar ketiga. 10. Mainkan movie, dan simpan kembali. 150
  • 5. Gambar 7.4. Pemberian efek transisi 7.1.2. Tip Menggunakan Transisi Berikut beberapa tip untuk diingat ketika menggunakan transisi. • Untuk memainkan sound ketika transisi terjadi, letakkan sound pada frame sebelum transisi. • Jika movie yang diekspor berisi transisi sebagai video digital atau file gambar PICS, transisi tersebut mungkin tidak akan disertakan. • Transisi yang terjadi pada sound atau video yang sedang dilakukan dekompresi, mungkin membutuhkan resource komputer yang lebih besar daripada yang tersedia pada sistem dengan spesifikasi rendah, cobalah buat agar durasi transisi bisa lebih pendek dan hindari transisi kompleks seperti dissolve, membuat movie dengan spesifikasi rendah akan memastikan movie kita bisa dimainkan di semua komputer dengan resource yang berbeda. • Hindari looping pada frame yang mengandung transisi, memainkan transisi secara terus-menerus bisa merusak perfomance. 7.2. Sound Kita bisa memberikan sound pada movie yang kita buat. Seperti transisi, sound dimasukkan pada channel khusus, yaitu Sound Channel, pada Director terdapat dua sound channel (Gambar 7.5). Namun, sebenarnya jumlah sound channel seluruhnya adalah delapan, yang enam lagi hanya 151
  • 6. bisa dikontrol menggunakan behavior atau Lingo. Format file sound yang didukung oleh Director adalah MP3, AIFF dan WAV. Gambar 7.5. Sound Channel 7.2.1. Mengimpor Sound Dalam Director, sound diimpor menggunakan dua cara, yaitu internal (standar) dan link, lihat Gambar 7.6. Masing-masing mempunyai kelebihan dan pemakaiannya bergantung pada kasus. • Standard: file sound akan diimpor sebagai cast member internal. Director akan menyimpan data sound ke movie atau file cast, dan memasukkannya ke RAM seutuhnya sebelum sound ini dimainkan. Cara ini sangat cocok untuk file sound berukuran kecil, kelebihan cara ini adalah file sound akan langsung dimainkan begitu cast member sound dimasukkan ke memori. Kekurangannya adalah ukuran file movie membesar dan penggunaan file sound yang berukuran terlalu besar akan banyak menghabiskan pemakaian memori. • Link To External File: file sound akan diimpor sebagai eksternal cast member. Director hanya menyimpan alamat relatif yang mereferensi ke lokasi file sound tersebut. Dengan demikian, setiap kali file sound ini dimainkan, Director akan mengimpor data sound berdasarkan alamat relatif tersebut, sehingga kita harus menyer- takan file sound tersebut saat kita mendistribusikan movie kita. Keuntungannya adalah penggunaan memori yang lebih efisien, terutama untuk komputer yang mempunyai resourse RAM yang kecil, dan file movie bisa tetap berukuran kecil. Kekurangannya 152
  • 7. adalah oleh karena hanya sebagai link, maka perlu waktu untuk mengimpor data sound setiap kali sound ini dimainkan sehingga ada delay (keterlambatan) waktu. Besarnya delay ini juga ber- gantung pada resource komputer yang digunakan untuk memain- kan movie, biasanya dalam ukuran milidetik. Jika kita lupa menyertakan file sound tersebut, sound tersebut tidak akan bisa dimainkan. Gambar 7.6. Kotak dialog Import Contoh 60: Mengimpor sound metode standar. Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama Animasi_Bola2_Sound.Dir menggunakan metode standar. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut. 153
  • 8. 1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File > Save As Animasi_Bola2_Sound.Dir. 2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta. 3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav, lihat Gambar 7.7. 4. Oleh karena file sound ini berukuran kecil, maka kita akan menggunakan metode internal. Pada kolom Media, pastikan yang dipilih adalah Standard Import. 5. Simpan kembali movie. Gambar 7.7. Kotak dialog Import. 7.2.2. Memasukkan Sound ke Score Seperti halnya video, cast member sound hanya akan dimainkan, sepanjang frame yang telah ditetapkan untuk sprite sound tersebut. Selanjutnya, pada contoh Animasi_Bola2_ Sound.Dir tersebut, kita akan membuat suara setiap kali bola mengenai lantai, dan pada bagian terakhir suara orang yang tertawa, bersamaan dengan keluarnya teks. 154
  • 9. Contoh 61: Memasukkan sound ke sound channel. Modifikasi contoh 60 dengan memasukkan sound kick ke sound channel 1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame 158-245. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound.Dir, masih dalam keadaan terbuka. 2. Kita akan membuat suara kick sepanjang 6 frame, untuk setiap kali bola mengenai lantai. Untuk itu, seret cast member kick ke sound channel 1, pada frame 20-24. Lihat Gambar 7.8. Gambar 7.8. Memasukkan sound ke sound channel 3. Selanjutnya, kita akan menggandakan sprite ini. Masih pada sound channel 1, klik di antara frame 20-24, klik Ctrl+C, klik kanan pada frame 55, lalu klik Paste. 4. Ulangi untuk setiap kali bola menyentuh lantai, yaitu pada frame 80, 105, 138 dan 157. 5. Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame 158. 6. Pada property inspector ubah, End Frame menjadi 245. 7. Mainkan movie, setiap kali bola menyentuh lantai akan terdengar suara dug, dan pada bagian akhir ada suara orang tertawa bersamaan keluarnya teks, simpan kembali movie ini. 155
  • 10. Contoh 62: Mengimpor sound metode link. Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, menggunakan metode link to external file. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File > Save As Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir. 2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta. 3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav. 4. Pada kolom Media, pastikan yang dipilih adalah Link to External File. 5. Simpan kembali movie. Contoh 63: Memasukkan sound ke sound channel. Modifikasi Contoh 62 dengan memasukkan sound kick ke sound channel 1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame 158-245. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, masih dalam keadaan terbuka. 2. Seret cast member kick ke sound channel 1, pada frame 20-24. 3. Selanjutnya, kita akan menggandakan, sprite ini, masih pada sound channel 1, klik di antara frame 20-24, lalu klik Ctrl+C, lalu klik kanan pada frame 55, lalu klik paste. 4. Ulangi untuk frame 80, 105, 138 dan 157. 5. Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame 158. 6. Pada property inspector ubah, End Frame menjadi 245. 156
  • 11. 7. Mainkan movie, dapat kita simpulkan bahwa cara memasukkan sound yang diimpor dengan cara standar dan link adalah sama. 7.2.3. Sound Properties Untuk melihat properties sound, ikuti langkah berikut: 1. Klik pada cast kick yang ada di cast window atau pada sprite kick yang ada sound channel 1. 2. Aktifkan property inspector, kita akan bisa melihat tambahan tab dengan icon Sound, klik tab tersebut. Lihat Gambar 7.9. Gambar 7.9. Properties Sound Untuk membuat sound ini dimainkan berulang-ulang, klik kotak cek loop, selain itu kita juga bisa melihat informasi yang tidak bisa diubah seperti Duration, Sample Rate, Bit Depth dan Channel. Untuk memainkan sound secara langsung, klik pada tombol Play. 7.3. Digital Video dalam Director Dengan Director, kita juga bisa memainkan file-file Video, namun perlu diperhatikan bahwa Director hanya bisa memainkan file Video tetapi tidak bisa mengedit file video tersebut. Format Video yang paling sering dipakai oleh Director adalah Quicktime Movie (dengan extension MOV) dan Video for Windows (dengan extension AVI), namun Director juga mendukung format RealMedia dan MPEG, pada bab ini kita hanya akan memfokuskan pembahasan pada format yang sering dipakai saja, yaitu MOV dan AVI. 157
  • 12. 7.3.1. Mengimpor Video File video diimpor sebagai media eksternal, yang berarti bahwa Director hanya memasukkan referensi lokasi file video saat diimpor. Ini bisa dimengerti, karena file video biasanya berukuran besar, sehingga dengan diimpor secara eksternal bisa memperkecil file movie tersebut. Oleh karena itu, kita harus menyertakan file video bersama dengan movie Director. Untuk mengimpor file video ikuti langkah berikut: 1. Klik icon Import pada toolbar. 2. Pilih file video (MOV atau AVI) yang diinginkan lalu klik Import. Ketika movie dimainkan, Director akan mencari alamat relatif yang sama dengan alamat ketika kita mengimpor file tersebut. Umpama, kita menyimpan file video pada folder E:PresentasiVideo, dan file Director pada folder E:Presentasi, dan jika folder video tersebut dipindah ke tempat lain, misalnya C:Video, maka Director tidak akan bisa memainkan file video tersebut, dan akan muncul kotak dialog yang menanyakan lokasi file video tersebut. Lihat Gambar 7.10. Gambar 7.10. Kotak dialog yang menanyakan lokasi file video 158
  • 13. 7.3.2. QuickTime Movie (MOV) Format ini paling banyak digunakan karena file quicktime bisa dibuka baik pada komputer Macintosh maupun Windows. Namun, tidak seperti file AVI, untuk memainkan video quicktime kita harus memastikan QuickTime Player sudah terinstal. QuickTime Player terbaru bisa didapat secara gratis pada situs www.quicktime.com. Contoh 64: Mengimpor Video QuickTime (MOV). Buka sebuah movie baru lalu impor sebuah file video quicktime lalu mainkan dengan quicktime window. Simpan dengan nama contoh_videoMov.Dir. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buat sebuah movie baru dengan stage size = 500 x 330 dan simpan dengan nama contoh_videoMov.Dir. 2. Klik icon Import pada toolbar, masuk pada folder C:Program FilesMacromediaDirector 8.5Learning Lingo_Examples dan pilihlah Vid.MOV, lalu klik Import. 3. Klik Window > Quicktime untuk membuka Quicktime Window, tekan tombol Play untuk memainkan video tersebut. Simpan kembali movie ini. Lihat Gambar 7.11. Gambar 7.11. Quicktime Window 159
  • 14. 7.3.3. Memainkan Cast Member Video Digital File video akan dimainkan sepanjang jumlah frame cast member video tersebut. Umpama, jika kecepatan movie anda adalah 15 frame per detik dan panjang sprite Anda adalah 28 frame, file video tersebut akan dimainkan tidak sampai 2 detik. Untuk bisa memainkan seluruh file video digital atau sound, kita bisa menggunakan tiga cara berikut: • Memperpanjang durasi sprite pada score. Video akan tetap dimainkan selama playback head bergerak sepanjang frame sprite tersebut. Cara ini biasanya kurang praktis, karena agak sulit untuk mencocokkan panjang video dengan panjang sprite pada score. • Menggunakan Lingo (akan dibahas pada Bab 9) dan/atau behavior Hold On Current Frame untuk membuat playback head tetap melakukan looping pada frame yang berisi video digital, sehingga panjang sprite pada score tidak akan berpengaruh, kita tetap bisa memainkan video dengan panjang sprite 5 frame atau lebih, asalkan frame terakhir tetap melakukan looping. • Menggunakan Cue Point yang terdapat pada Tempo Channel, untuk memainkan video tersebut sampai selesai, baru playback head menuju frame berikutnya. Contoh 65: Memasukkan dan mengatur durasi video QuickTime ke Stage. Modifikasi Contoh 64 dengan menyeret file video tersebut ke stage dan atur agar panjang frame agar video bisa dimainkan sampai selesai menggunakan ketiga cara seperti yang telah dibahas di atas. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan file Contoh_VideoMOV.Dir masih terbuka. Seret cast member Vid.mov tersebut ke sprite channel 1, frame 1-28. Lihat Gambar 7.12. 2. Mainkan video tersebut, kita akan melihat bahwa video tersebut telah berhenti padahal baru dimainkan, sehingga kita tidak bisa melihat keseluruhan video tersebut. 160
  • 15. Gambar 7.12. Hasil sementara 3. Klik pada sprite Vid, lalu aktifkan property inspector dan ganti end frame menjadi 100. Coba mainkan lagi, masih belum selesai. 4. Ganti kembali end frame dengan 300, lalu mainkan lagi movie. Kali ini berlebih, jadi untuk menggunakan teknik ini kita perlu mengetahui dengan jelas durasi file video tersebut, baru disesuaikan dengan panjang sprite. 5. Sekarang, ganti End Frame menjadi 10 (Gambar 7.13), lalu aktifkan Library Palette, seret behavior Hold On Current Frame ke frame 10, lalu mainkan video tersebut. Kita bisa melihat video digital tersebut dimainkan sampai selesai. Gambar 7.13. Score Channel 6. Selanjutnya, kita akan mencoba menggunakan teknik que, hapus hold on current frame tersebut, lalu klik icon show or hide effect channel. Lihat Gambar 7.14. 161
  • 16. Gambar 7.14. Score Channel 7. Klik ganda pada frame 10 (Gambar 7.14), pada channel tempo, sehingga akan muncul frame properties, klik pada Wait For Cue Point, dan pastikan channel diisi dengn MOV1. Biarkan pengaturan yang lainnya. Klik OK. Lihat Gambar 7.15. Gambar 7.15. Frame Properties 8. Sekarang, mainkan kembali movie, seperti Hold On Current Frame, file video akan dimainkan sampai selesai. Bedanya, jika pada Hold On Current Frame playback head akan tetap di sana sampai ada perintah untuk memindahkan playback head tersebut ke frame selanjutnya. Sedangkan dengan teknik que, setelah video selesai dimainkan, playback head akan melanjutkan ke frame berikutnya. 9. Simpan kembali movie. 7.3.4. Properties QuickTime Video Untuk melihat property dari video MOV, aktifkan property inspector. Lalu, kita akan melihat tab tambahan, yaitu tab QuickTime dengan icon logo QuickTime. Lihat Gambar 7.16. 162
  • 17. Gambar 7.16. Property Inspector MOV Keterangan gambar: • Show Video: jika pilihan ini tidak diberi tanda centang, bagian video tidak dimainkan. Matikan pilihan ini, jika kita hanya mau memainkan suara dari video. • Play Sound: memainkan suara pada file video, jika pilihan ini tidak diberi tanda centang, file videonya akan dimainkan tanpa suara. • Direct To Stage: fitur yang diberikan Director untuk menem- patkan cast member video pada bagian paling depan dari stage, file video akan berjalan sangat baik pada opsi ini. • Show Controller: jika pilihan ini diberi tanda centang, movie QuickTime pada stage akan muncul controller untuk memainkan movie tersebut. Ini merupakan kelebihan yang terdapat pada movie quicktime dan opsi ini tidak ada pada pada video AVI. Lihat Gambar 7.17. • Paused: jika opsi ini diberi tamda centang, saat movie dimainkan file video ini tidak akan dimainkan sampai ada perintah untuk memainkan file video ini (biasanya dengan behavior atau script Lingo). 163
  • 18. Gambar 7.17. Controller File MOV • Loop: aktifkan pilihan ini jika Anda ingin file video dimainkan berulang-ulang. • Streaming: aktifkan pilihan ini jika movie yang kita buat akan didistribusikan ke Internet. Pilihan ini akan mempercepat proses download, karena movie akan dimainkan sambil sisanya di- download. 7.3.5. Microsoft Video for Windows (AVI) Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Director juga mendukung file video AVI. Perbedaan penggunaan video dengan format AVI dan MOV, yaitu dengan menggunakan file AVI kita tidak perlu menginstal QuickTime Player, selain itu saat diimpor Director akan menanyakan apakah file AVI ini akan diimpor sebagai Quicktime atau AVI. Contoh 66: Mengimpor Video AVI sebagai AVI. Buka sebuah movie baru dan impor sebuah video avi, lalu seret ke score berikan behavior Hold On Current Frame agar movie bisa dimainkan sampai selesai dan simpanlah dengan nama contoh_VideoAVI.Dir. Jawab: 1. Buka sebuah movie baru dan simpan dengan nama contoh_VideoAVI.Dir. 164
  • 19. 2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video. Masuk ke folder video, lalu klik AVI. Klik icon Import, maka akan keluar kotak dialog Select Format (Gambar 7.18) yang menanyakan apakah akan mengimpor file AVI ini dalam format QuickTime atau AVI. Klik pada AVI lalu klik OK. Gambar 7.18. Kotak dialog Select Format 3. Pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan icon video camera (Gambar 7.19), simpan kembali movie. Gambar 7.19. Cast Window 4. Seret cast video avi tersebut ke score channel 1, frame 1-28. 5. Seret behavior Hold On Current Frame ke script channel pada frame 28. 165
  • 20. 6. Mainkan dan simpan kembali movie, kita akan melihat bahwa tidak ada perbedaan cara memasukkan video QuickTime dan AVI. Contoh 67: Mengimpor Video AVI sebagai QuickTime. Buka sebuah movie baru dan import sebuah video avi. Import video avi sebagai video quicktime. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buka sebuah movie baru. 2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video, masuk ke folder video, lalu klik AVI, lalu klik icon Import. 3. Pada kotak dialog Select format (Gambar 7.18), pilih format QuickTime. 4. Klik OK, pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan icon quicktime. Ini menunjukkan bahwa video avi telah diimpor sebagai video quicktime. 7.3.6. Properti Video AVI Kita bisa melihat bahwa properti untuk MOV dan AVI tidak banyak berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada ada tidaknya controller dan preload. Pada Video AVI, terdapat tambahan preload yang digunakan untuk memasukkan file video terlebih dahulu ke memori sebelum dimainkan (Gambar 7.20). 166
  • 21. Gambar 7.20. Property Inspector AVI 7.4. Latihan 1. Buka kembali movie Foto_Album.Dir yang telah kita buat, berilah efek transisi pada frame yang telah ditunjukkan pada Tabel 7.1. Tabel 7.1. Frame, kategori dan nama transisi. Frame Kategori dan nama transisi 26 Other > Random Rows 41 Wipe > Center Out, Horizontal 81 Wipe > Center Out, Square 121 Wipe > Edges In, Horizontal 185 Wipe > Random Column 2. Buka file Transisi2.Dir, masukkanlah efek Other > Push Down, ke transisi channel pada frame 10. a. Pada opsi Affect pilihlah Entire Stage, mainkan movie. b. Ganti menjadi Changing Area Only, mainkan kembali. 167
  • 22. Apa perbedaan kedua pilihan ini? 3. Isilah suara latar Foto_Album.Dir tersebut dengan musik kesayangan Anda, impor sebagai link. 4. Apakah ada perbedaan icon pada cast member sound yang diimpor dengan metode standar atau link? Apa bedanya? 5. Jelaskan apa kelebihan dan kekurangan dari format video MOV dan AVI? 168