SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
PERENCANAAN PEMBELAJARAN




      Di Susun Oleh : Ina Aprilianawati
      Kelas         : II B
      Tugas         : Kurikulum dan Pembelajaran

                            Penulis       : Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd
                            Penerbit      : Bumi Aksara
BAB 11
     BAB                                        Konsep Dasar Perencanaan
                                                 Konsep Dasar Perencanaan
                                                      Pembelajaran
                                                       Pembelajaran




                                                      Dasar Perlunya
                                                       Dasar Perlunya                                          Tipe-Tipe
                        Perencanaan
                         Perencanaan                                                  Prinsip Umum
                                                                                       Prinsip Umum             Tipe-Tipe
Perencanaan
 Perencanaan            Pembelajaran
                                                       Perencanaan
                                                        Perencanaan                 tentang Mengajar
                         Pembelajaran                 Pembelajaran
                                                        Pembelajaran
                                                                                     tentang Mengajar           Belajar
                                                                                                                 Belajar

                                                                                                   1.
                                                                                                    1.   Belajar Isyarat (Signal
                                                                                                          Belajar Isyarat (Signal
                                                                                                         Learning).
                                                                                                          Learning).
                                                                                                   2.
                                                                                                    2.   Belajar
                                                                                                          Belajar
                                                       1.
                                                        1.   Mengajar harus berdasarkan
                                                              Mengajar harus berdasarkan                 Stimulus-.Respons
                                                                                                          Stimulus-.Respons
      1.
       1.   Perbaikan kualitas pembelajaran
             Perbaikan kualitas pembelajaran                                                             (Stimulus Respons
                                                             pengalaman yang sudah dimiliki
                                                              pengalaman yang sudah dimiliki              (Stimulus Respons
      2.
       2.   Pembelajaran dirancang dengan
             Pembelajaran dirancang dengan
                                                             siswa.
                                                              siswa.                                     Learning).
                                                                                                          Learning).
            pendekatan sistem.
             pendekatan sistem.
                                                       2.
                                                        2.   Pengetahuan dan keterampilan
                                                              Pengetahuan dan keterampilan         3.
                                                                                                    3.   Belajar Rangkaian
                                                                                                          Belajar Rangkaian
      3.
       3.   Desain pembelajaran mengacu
             Desain pembelajaran mengacu
            pada bagaimana seseorang belajar                 yang diajarkan harus bersifat
                                                              yang diajarkan harus bersifat              (Chaining).
                                                                                                          (Chaining).
             pada bagaimana seseorang belajar
      4.
       4.   Desain pembelajaran diacukan
             Desain pembelajaran diacukan                    praktis.
                                                              praktis.                             4.
                                                                                                    4.   Asosiasi Verbal
                                                                                                          Asosiasi Verbal
            pada siswa perorangan.
             pada siswa perorangan.                    3.
                                                        3.   Mengajar harus memperhatikan
                                                              Mengajar harus memperhatikan               (Verbal Assosiation).
                                                                                                          (Verbal Assosiation).
      5.
       5.   Desain pembelajaran harus
             Desain pembelajaran harus                       perbedaan individual setiap
                                                              perbedaan individual setiap          5.
                                                                                                    5.   Belajar Diskriminasi
                                                                                                          Belajar Diskriminasi
            diacukan pada tujuan.
             diacukan pada tujuan.                           siswa.
                                                              siswa.                                     (Discrimination
                                                                                                          (Discrimination
      6.
       6.    Desain Pembelajaran diarahkan
              Desain Pembelajaran diarahkan            4.
                                                        4.   Kesiapan dalam belajar.
                                                              Kesiapan dalam belajar.                    Learning).
                                                                                                          Learning).
            pada kemudahan belajar . .
             pada kemudahan belajar                    5.    Tujuan pengajaran harus               6.
                                                                                                    6.   Belajar Konsep
                                                                                                          Belajar Konsep
                                                        5.    Tujuan pengajaran harus
      7.
       7.   Desain pembelajaran melibatkan
             Desain pembelajaran melibatkan                  diketahui siswa.                            (Concept Learning).
                                                                                                          (Concept Learning).
                                                              diketahui siswa.
            variabel pembelajaran.
             variabel pembelajaran.                                                                7.    Belajar Aturan (Rule
                                                       6.
                                                        6.   Mengajar harus mengikuti
                                                              Mengajar harus mengikuti              7.    Belajar Aturan (Rule
      8.
       8.   Desain pembelajaran penetapan
             Desain pembelajaran penetapan
                                                             prinsip psikologis tentang
                                                              prinsip psikologis tentang                 Learning).
                                                                                                          Learning).
            metode untuk mencapai tujuan.
             metode untuk mencapai tujuan.
                                                             belajar.
                                                              belajar.                             8.
                                                                                                    8.   Belajar Pemecahan
                                                                                                          Belajar Pemecahan
                                                                                                         Masalah (Problem
                                                                                                          Masalah (Problem
Perencanaan Pembelajaran
        Perencanaan adalah suatu cara memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik,
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga
kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.

        Perencanaan pembelajaran yakni mengenai isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar
dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut.
Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana
mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata
interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
BAB 22
         BAB                                      Pendekatan Sistem
                                                   Pendekatan Sistem
                                                    Dalam kegiatan
                                                     Dalam kegiatan
                                                     Pembelajaran
                                                      Pembelajaran



                                                                          Penggabungan yang
                                                Interaksi atau
                                                 Interaksi atau            Penggabungan yang        Proses
                                                                                                     Proses
            Sistem
             Sistem                            Saling Hubungan
                                                                             Menimbulakan
                                                                              Menimbulakan
                                                Saling Hubungan          Jaringan Keterpaduan
                                                                          Jaringan Keterpaduan   Transformasi
                                                                                                  Transformasi


Definisi
 Definisi   Tujuan
             Tujuan   Fungsi
                       Fungsi      Komponen
                                    Komponen
                                                                  Objectives
                                                                   Objectives
                                                            Performance Standard
                                                             Performance Standard
                                                                  Constraint
                                                                   Constraint



                                Input
                                 Input                            Process
                                                                   Process                       Output
                                                                                                 Output



                                                           Feed Back Control
                                                            Feed Back Control
Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan
             Pembelajaran
    Sistem
•   Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh
    masukan menjadi keluaran.
•   Setiap sistem mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu
    kegiatan. Demikian pula kegiatan instruksional memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan
    ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instuksional ialah agar
    siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah
    dirumuskan terlebih dahulu.
•   Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang beraktivitas. Misalnya
    seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya di dalam dirinya diperlukan adanya fungsi
    koordinasi dan penggerak, funsi penapasan, fungsi peredaran darah, dan lain-lain.
•   Komponen adalah bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha untuk mencapai
    tujuan sistem. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing-
    masing komponen itu juga mempunyai fungsi khusus.

    Interaksi atau saling hubungan
            Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.
    Sebagai misal dalam pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui media OHP, maka diperlukan
    adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan OHP. Jika aliran listrik tidak
    berfungsi, akan menimbulkan kesulitan dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah,
    pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan
    yang lainnya.
Penggabungan yang menimbulkan jaringan keterpaduan
        Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yaitu suatu keseluruhan mempunyai nilai atau
kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan
kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antara
guru dengan siswa, atau antara materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang
disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian pila sebaliknya.

Proses Transformasi
        Pada kerangka proses transformasi terrlihat bahwa apa yang diinginkan (restriction) merupakan
dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam tujuan (objectives), standar perilaku yang
diharapkan (performance standard) juga memungkinkan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint).
Berdasarkan kepada tujuan sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin
dicapai sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil
evaluasi terhadap output dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi,
baik terhadap proses maupun terhadap input. Atas dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan
dan berinteraksi berdasarkan alur diatas.
BAB 33
  BAB
                 K
                 O   Tujuan dan           Kendala dan         Karakteristik
                      Tujuan dan           Kendala dan         Karakteristik
                 N   Karakteristik        Karakteristik       Siswa
                      Karakteristik        Karakteristik       Siswa
                 D   Bidang Studi         Bidang Studi
                      Bidang Studi         Bidang Studi
                 I
                 S
                 I



                     Strategi
                      Strategi           Strategi
                                          Strategi         Strategi
                                                            Strategi
                 M
                 E   Pengorganisasian
                      Pengorganisasian   Penyampaian
                                          Penyampaian      Pengelolaan
                                                            Pengelolaan
                 T   Pengajaran
                      Pengajaran         Pengajaran
                                          Pengajaran       Pengajaran
                                                            Pengajaran
TIGA VARIABEL
 TIGA VARIABEL   O
PEMBELAJARAN
 PEMBELAJARAN    D   Strategi Makro
                      Strategi Makro
                 E
                     Strategi Mikro
                      Strategi Mikro




                 H
                 A    Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran
                       Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran
                 S
                 I
                 L
Tiga Variabel Pembelajaran
1.   Kondisi Pembelajaran
     adalah sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
     Variabel kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
      o   Tujuan Pembelajaran
          adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus
          atau di mana saja dalam kontinu khusus.
      o   Kendala dan Karakteristik Bidang Studi
          adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam
          mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media,
          personalia, dan uang.
      o   Karakteristik Siswa
          adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah dimiliki.


      2. Metode Pembelajaran
                       adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di
         bawah kondisi yang berbeda.
     o    Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
          dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
             Strategi Mikro
                 mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau
                 prinsip.
             Strategi Makro
                 mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep,
                 prosedur, atau prinsip.
o    Strategi Penyampaian Pembelajaran
     Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu
         Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;
         Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan
          tes).
    o     Strategi Pengelolaan Pembelajaran
          Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar
          dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan
          pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi.


    3.     Hasil Pembelajaran
           adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikatot tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di
           bawah kondisi yang berbeda.
           Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu
    I.      Keefektifan (effectiveness)
            biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar.
    II.     Efisien (efficiency)
            biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/atau jumlah biaya
            pembelajaran yang digunakan.
    III.   Daya tarik (appeal)
           biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.
Sepuluh Langkah Mendesain
                                Sepuluh Langkah Mendesain
    BAB 44
     BAB                     Pembelajaran Menurut Dick and
                              Pembelajaran Menurut Dick and
                                         Carrey
                                          Carrey



                                                  1.  Mengidentifikasi tujuan umum
                 9                                    pengajaran;
                                                  2. Melaksanakan analisis
        2                                             pengajaran;
                                                  3. Mengidentifasikan tingkah laku
                                                      masukan dan karakteristik siswa;
                                                  4. Merumuskan tujuan performansi
1            4       5   6   7      8             5. Mengembangkan butir-butir tes
                                                      acuan patokan;
                                          10
                                                  6. Mengembangkan strategi
                                                      pengajaran;
        3                                         7. Mengembangkan dan memilih
                                                      material pengajaran;
                                                  8. Mendesain dan melaksanakan
                                                      evaluasi formatif;
                                                  9. Merevisi bahan pembelajaran;
                                                  10. Mendesain dan melaksanakan
                                                      evaluasi sumatif.
Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran
         Menurut Dick and Carrey
     Penggunaan model Dick and Carrey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar (1) pada awal proses
     pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang berkaitan pada akhir pengajaran, (2)
     adanya pertautan antara tiap komponen khususnya antara strategi opengajaran dan hasil pengajaran yang dikehendaki, (3)
     menerapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran. Penjelasan
     langkah demi langkah yang ditetapkan oleh Dick and Carrey.

1.   Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran
     Tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan
     pembelajaran, sebab tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara spesifik dan jelas, akan memberikan keuntungan
     kepada siswa, guru, dan evaluator.

2.   Melakukan Analisi Pembelajaran
     Dengan cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills).
     Menganalisis subordinate skills sangatlah diperlukan, karena apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak
     diajarkan, maka banyak anak didik tidak akan memiliki latar belakang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan demikian
     pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan yang berlebihan, pembelajaran akan
     memakan waktu lebih lama dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah mengganggu anak didik
     dalam belajar men guasai keterampilan yang diperlukan.

3.   Mengindetifikasi Tingkah Laku Masukan dan Karakteristik Mahasiswa
     hal ini sangat perlub dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dcijadikan sebagai petunjuk dalam
     mempresepsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat,
     motivasi belajar, kemampuan berpikir, minat, atau kemampuan awal.
4.   Merumuskan Tujuan Performansi
     Tujuan Performasi terdiri atas (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat oleh peserta
     didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada waktu anak didik
     berbuat; (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak-anak yang dimaksudkan pada
     tujuan.

5.   Mengembangkan Butiran-Butiran Tes Acuan Patokan
     Tes acuan patokan terdiri atas soal-soal yang secara langsung mengukur patokan yang dideskripsikan dalam suatu
     perangkap tujuan khusus. Istilah patokan (critericion) dipergunakan karena soal-soal tes merupakan rambu-rambu untuk
     mementukan kelayakan penampilan siswa dalam tujuan.

6.   Mengembangkan Strategi Pembelajaran
     Dalam strategi pembelajaran, menjelaskan komponen umum suatu perangkat material pembelajaran dan mengembangkan
     materi secara prosedural haruslah berdasarkan karakteristik siswa. Komponen strategi pembelajaran terdiri atas (a)
     kegiatan pra pembelajaran, (b) penyajian informasi, (c) peran serta mahasiswa, (d) pengetesan dan (e) tindak lanjut.

7.   Mengembangkan dan Memilih Material Pembelajaran
     Untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran, pengajar harus merrancang bahan pembelajaran individual, memilih
     dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan strategi pembelajaran, dan tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan
     semua pembelajaran menurut strategi pembelajaran yang telah disusunnya.

8.   Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
     evaluasi ini adalah salah satu langkah dalam mengembangkan desai pembelajaran yang berfungsi untuk mengumpulkan
     data untuk perbaikan pembelajaran.

9.   Merevisi bahan Pembelajaran
     Merevisi pembelajaran dilakukan sesuai data yang diperoleh dari evaluasi formatif, yaitu penilaian perseorangan, penilaian
     kelompok kecil, dan hasil akhir uji coba lapangan.

10. Melaksanakan dan Mendesain Evaluasi Sumatif
    Evaluasi sumatif dapat ditetapkan atau diberikan nilai apakah suatu desain pembelajaran, di mana dasar keputusan
    penilaian didasarkan pada keefektifan dan efisisensi dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB 55
        BAB

                               Tujuan Pembelajaran
                                Tujuan Pembelajaran



                                  Taksonomi Tujuan
                                   Taksonomi Tujuan
                                    Pembelajaran
                                     Pembelajaran




          Kawasan
           Kawasan                      Kawasan
                                         Kawasan                  Kawasan
                                                                   Kawasan
          Kognitif
           Kognitif                      Afektif
                                          Afektif                Psikomotor
                                                                  Psikomotor



a)
 a)     Tingkat Pengetahuan
         Tingkat Pengetahuan    a)
                                 a)   Kemauan Menerima;
                                       Kemauan Menerima;   a) Persepsi;
                                                             a) Persepsi;
        (Knowledge);
         (Knowledge);           b)
                                 b)   Kemauan
                                       Kemauan             b) Kesiapan Melakukan
                                                             b) Kesiapan Melakukan
b)
 b)     Tingkat Pemahaman
         Tingkat Pemahaman            Menanggapi;
                                       Menanggapi;              Suatu kegiatan;
                                                                 Suatu kegiatan;
        (Comphresion);
         (Comphresion);         c)
                                 c)   Berkeyakinan;
                                       Berkeyakinan;       c) Mekanisme;
                                                             c) Mekanisme;
c)
 c)     Tingkat Penerapan
         Tingkat Penerapan      d)
                                 d)   Penerapan Karya;
                                       Penerapan Karya;    d) Respons Terbimbing;
                                                             d) Respons Terbimbing;
        (Aplication);
         (Aplication);          e)
                                 e)   Ketekunan dan
                                       Ketekunan dan
                                      Ketelitian.
                                                           e) Kemahiran;
                                                             e) Kemahiran;
d)
 d)     Tingkat Analisis
         Tingkat Analisis              Ketelitian.
        (Analysis);                                        f)f) Adaptasi;
                                                                 Adaptasi;
         (Analysis);
e)
 e)     Tingkat Sintetis
         Tingkat Sintetis
                                                           g) Originasi.
                                                             g) Originasi.
        (Synthesis);
         (Synthesis);
f)f)    Tingkat Evaluasi
         Tingkat Evaluasi
        (Evaluation).
         (Evaluation).
Tujuan Pembelajaran
        Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan
tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Taksonomi tujuan pembelajaran
  1. Kawasan Kognitif
     adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang
     berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
  2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku)
     adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
     penyesuaian perasaan sosial.
  3. Kawasan Psikomotor
     domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skills) yang bersifat
     manual atau motorik.
BAB 66
          BAB

                                                       Strategi Pembelajaran
                                                        Strategi Pembelajaran



         Strategi Pengorganisasian
          Strategi Pengorganisasian                        Strategi Penyampaian
                                                            Strategi Penyampaian             Strategi Pengelolaan
                                                                                              Strategi Pengelolaan
               Pembelajaran
                Pembelajaran                                   Pembelajaran
                                                                Pembelajaran                    Pembelajaran
                                                                                                  Pembelajaran




                                        Kapabilitas
                                         Kapabilitas
Makro
 Makro            Mikro
                   Mikro                  Belajar
                                           Belajar




           Informasi
            Informasi      Keterampilan
                            Keterampilan       Strategi
                                                Strategi                     Keterampilan
                                                                              Keterampilan
                                                               Sikap
                                                                Sikap
             Verbal
              Verbal        Intelektual
                              Intelektual      Kognitif
                                                Kognitif                       Motorik
                                                                                Motorik
Strategi Pembelajaran
1.   Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
     dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
      Strategi Mikro
     mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.
      Strategi Makro
           mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur,
           atau prinsip.
      Kapabilitas Belajar
              Informasi Verbal
                  Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia dapat mengingat kembali informasi itu.
              Keterampilan Intelektual
                  Kapabilitas dalam menggunakan simbol untuk mengorganisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
              Strategi Kognitif
                  Siswa telah belajar strategi kognitif apabila ia telah mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan
                  keefektifan dan efisiiensi proses berpikir dan proses belajar.
              Sikap
                  adalah keadaan mental yang kompleks dari siswa yang dapat mempengaruhi pilihannya untuk melakukan
                  tindakan-tindakan yang sifatnya pribadi terhadap orang lain, benda, atau peristiwa. Siswa telah memiliki
                  sikap apabila ia telah memilih melakukan tindakan yang sama untuk situasi sama yang berulang.
              Keterampilan Motorik
                  Siswa telah mengembangkan keterampilan motorik apabila ia telah memilih menampilkan gerakan-gerakan
                  fisik dalam menggunakan bahan atau peraolatan-peralatan menurut prosedur yang semestinya.
                  Contohnya : mengendarai mobil, melempar bola, menulis surat.
2.   Strategi Penyampaian Pembelajaran
     Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu
          Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;
          Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan
           tes).

     3.   Strategi Pengelolaan Pembelajaran
          Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar
          dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan
          pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
BAB 77
 BAB                            Desain Pesan Dan
                                 Desain Pesan Dan
                            Karakteristik Siswa Dalam
                             Karakteristik Siswa Dalam
                                  Pembelajaran
                                   Pembelajaran



                                                     PSI (Personalized System Of
                                                      PSI (Personalized System Of
                                                             Instruction)
                                                              Instruction)



         Desain Saat Ini                           Precicision Teaching (Ketepatan
                                                    Precicision Teaching (Ketepatan
          Desain Saat Ini                                     Mengajar)
                                                                Mengajar)
           Dan Model
            Dan Model
         Penyampaian
          Penyampaian
                                                 Direction Instruction (Pembelajaran
                                                  Direction Instruction (Pembelajaran
                                                              Langsung)
                                                               Langsung)
Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam
                         Pembelajaran
     Desain saat ini dan model penyampaian
              Tiga desain perilaku/model penyampaian akan jelas melalui cara-cara personalized system of
     instruction (PSI), precision teaching, dan direct instruction.
1.   PSI (Personalized System Of Instruction)
     Sistem ini sama seperti instruksi terprogram, menggunakan ajaran dari aliran perilaku dan penguasaan
     cara belajar. Intruksi sistem personal adalah suatu sistem yang saling berkaitan dari satu intruksi, yang
     terdiri atas urutan (rangkaian), desain tugas yang progresif bagi individu yang bersemangat tinggi dalam
     kegiatan belajar. Dalam desain ini murid-murid menentukan sendiri tingkat dan jumlah jam belajarnya.
2.   Precision Teaching ( Ketepatan Mengajar)
     Suatu metode yang lebih menekankan monitoring kegiatan belajar di dalam kelas, dibandingkan dengan
     menciptakan program yang didasarkan pada temuan-temuan dari laboraturium. Maka disarankan
     pengukuran kerangka kerja yang merupakan ciri khas dari kegiatan laboraturium dapat dilakukan di dalam
     kelas. Tujuannya untuk membuat ilmu pengetahuan berada di tangan guru dan murid.
3.   Desain Instruction (Pembelajaran Langsung)
     Proses pembelajaran langsung adalah presentasi tertulis yang tidak hanya untuk mendukung pengawasan
     kualitas tetapi karena kebanyak guru kurang terlatih dalam mendesain materi, karenanya tidak mungkin
     memilih dan menyusun contoh-contoh secara efektif tanpa suatu pembelajaran yang eksplit.
un
                                               a pua an                Kem
                                                                         Ke
                                           Kemmmmp asalalah
                                             Ke aan mmasa h
                                               hk kan                 mmn mmmu
                                                                             a
                                                                       e ey a p pan
BAB 88                                  e e eca ah a a                      yesu uan
                                                                          nes
 BAB                                   mmmmecarpribibdidi
                                            ant tarpr
                                              an
                                                                               ua k
                                                                          didir iaian n
                                                                            r i ka




              ra sa ah a ka n




                                                                                                   Me am
                sa a n a mi n




                                                                                                   Meng amar
           peera em a kap ka
            pn m em g kap

                          i
                   an m




                                                                                                     ngen arah
                       h
                m un g




                                                                                                        enda ah
           da n ng un
           da eeng




                                                                                                          dalik
                                                                                                             likan
              M
             M




                                                                                                                an
                                                       Perlunya
                                                        Perlunya
                                                    Memperhatikan
                                                     Memperhatikan
         Empati
         Empati




                                                        Faktor




                                                                                                             Diskusi
                                                         Faktor




                                                                                                             Diskusi
                                                    Emosional Anak
                                                     Emosional Anak
                                                        Dalam
                                                         Dalam
                                                      Merancang
                                                       Merancang
                                                     Pembelajaran
                                                      Pembelajaran
                     i-
               andi-
           Kema an
                  nd
           Ke rriian




                                                                                                       Ke tek
                                                                                                       Ke
                                                                                                         tek un
             m




                                                                                                             un an
                                                                                                               an
                                      a at
                                    rmt
                                                                                          w
                                                                                     K w an
                                                                                    Ke es ana a
                                 o rm
                                hho pp                                                se et n n
                                    k ka
                                  SiSia
                                                                                        tiaiak
                                                                                           ka a-
                                                                                             -
                                                         Keramahan
                                                        Keramahan
Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam
              Merancang Pembelajaran

        Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk membesarkan anak. Berbagai penelitian
menemukan keterampilan sosial dan emosional akan semakin penting perannya dalam kehidupan
daripada intelektual. Atau dengan kata lain memiliki EQ tinggi mungkin lebih penting dalam pencapaian
keberhasilan ketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kecerdasan kognitif verbal
dan nonverbal. Kecerdasan emosional untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya
penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah (1) empati, (2) mengungkapkan dan
memahami perasaan, (3) mengendalikan amarah, (4) kemandirian, (5) kemampuan menyesuaikan diri, (6)
diskusi, (7) kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, (8) Ketekunan, (9) kesetiakawanan, (10)
keramahan, dan (11) sikap hormat. Berperannya emosional dalam aktivitas kehidupan manusia,
menjadikan sebagian orang sangat tertarik untuk mempelajarinya. Keterkaitan ini terutama diarahkan
pada konsep kecerdasan emosional yang dapat berperan dalam membesarkan dan mendidik anak-anak.
Di samping itu, orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun di hampir semua
tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan.
BAB 9

                                   Melakukan
                                  pengambilan
                                   keputusan



         Melakukan
                                                         Mengukur,
         pengukuran
                                                          Menilai,
        dan penilaian
                                                        Mengevaluasi
          hasil ujian
                                 Merancang
                                Evaluasi Hasil
                                   Belajar



                                                 Menetapkan
                  Merancang
                                                   fungsi
                 soal bermutu
                                                  penilaian
Merancang Evaluasi Hasil Belajar

        Dalam merancang aktivitas yang dilaksanakan adalah mendiskusikan materi bahasan secara urut
sejak dari persiapan sebelum ujian sampai pengambilan keputusan sesudah ujian. Proses pertama yang
harus dilakukan untuk merancang evaluasi belajar yaitu pengukuran, penilaian, dan pengevaluasian hasil
belajar. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran subjektif dan bersifat kualitatif.
Mengevaluasi adalah proses mengukur dan memulai. Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan
menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran dan mentransformasikan ke
dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus atau tidaknya mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar
baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kemudian pengajar
menetapkan fungsi penilaian yang dimana desain ujian tergantung pada fungsi ujian apa yang diinginkan
dosen sebagai contoh, merancang soal-soal untuk ujian dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil belajar
masing-masing mahasiswa, maka akan berbeda dengan merancang soal-soal untuk ujian yang bertujuan
untuk mengevaluasi kemampuan seluruh kelas. Selanjutnya menrancang soal yang bermutu dengan
memperhatikan kriteria soal yang bermutu, struktur soal, dan bobot soal. Kemudian pengajar melakukan
pengukuran, penilaian hasil ujian dan pengambilan keputusan.
BAB 10         Merancang Kegiatan
                       Pembelajaran



                     Pentingnya Dosen Mencari Informasi sebanyak-banyaknya

                           Menuliskan Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan

                                 Merumuskan TIU untuk Pokok Bahasan

                              Menyusun Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan dan
                                                  Skema
Menyusun Rancangan              Menentukan Frekuensi Kuliah untuk Setiap
     Kegiatan                               Pokok Bahasan
   Pembelajaran
                                       Merumuskan Sasaran Belajar

                             Membuat Matriks Rencana Kegiatan Perkuliahan
                                               (RKP)

                                   Menentukan Ujian dan Bobot Soal


                               Menyusun Pedoman Perkuliahan dan RKP


                         Menyerahkan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP)
Merancang Kegiatan Pembelajaran

       Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi
rencana pembelajaran dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan kuliah
dan/atau praktikum. Dalam membuat RKP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan pembelajarn
yang jelas dan dapat dilaksankan sesuai dengan kondisi setempat.
BAB 11
 BAB 11
                  Penerapan Kurikulum Berbasis
                   Penerapan Kurikulum Berbasis
                 Kompetensi Dalam Pembelajaran
                  Kompetensi Dalam Pembelajaran




          Guru
          Guru                            Peserta Didik
                                           Peserta Didik
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
           Dalam Pembelajaran
        Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu paradigma baru dalam sistem pembaruan
kurikulum pendidikan di sekolah. Munculnya kurikulum berbasis kompetensi didasari lemahnya
kemampuan lulusan sekolah formal sekatang ini dalam arti lulusan sekolah kurang memiliki kemampuan
taksonomi yang diharapkan baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Dalam KBK proses
belajar mengajarnya menuntut guru dan peserta didik bersikap toleran, menjunjung tinggi prinsip
kebersamaan dan kebhinekaan serta berpikir terbuka. Pelaksanaan KBK menuntut guru harus lebih sabar,
penuh perhatian dan pengertian, mempunyai daya kreativitas yang tinggi dan dedikasi penuh. Perhatian
dan pengertian dari guru kepada peserta didik akan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik kepada
gurunya. Dengan demikian timbullah persahabatan yang unik antara guru dengan peserta didik. Guru
menjadi sahabat tempat bertanya, teman diskusi, dan mencurahkan seluruh gagasan dan pengetahuan
serta kompetensi peserta didik tanpa rasa takut dan canggung hubungan persahabatan yang berlangsung
tetap ikatan yang etis dan dinamis.
        Interaksi di atas dapat terwujud bila terjadi saling silang, pemberian perhatian antara peserta didik
dan guru. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu berkomunikasi dengan seimbang dan multi arah, dengan
menggunakan bahasa yang akrab, bersahabat, ramah, serta luwes dan lugas. Guru harus mampu
mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya sendiri sebelum mampu membelajarkan peserta didik
mencari, manggali, dan menemukan kompetensinya. Diperlukan kemauan, kemampuan, dan kesungguhan
yang kuat dari guru.
Komentar
KASIH
   IM A
TER

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ringkasan rbt3105
Ringkasan rbt3105Ringkasan rbt3105
Ringkasan rbt3105
ameer5599
 
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
Eyzan Rashid
 
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugasTugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
santiratnasari
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
一世 一生
 
156 bahasa inggris-sd
156  bahasa inggris-sd156  bahasa inggris-sd
156 bahasa inggris-sd
Oom Rohman
 
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baruKurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Iin Nuryanti
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Heldy Eriston
 
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota BekasiPengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
Drs. HM. Yunus
 

Mais procurados (16)

Ringkasan rbt3105
Ringkasan rbt3105Ringkasan rbt3105
Ringkasan rbt3105
 
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
Strategipendekatankaedahdanteknik 111112055316-phpapp01
 
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugasTugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
 
Kisi-Kisi Uji Kompetensi 2013 - Bahasa Inggris
Kisi-Kisi Uji Kompetensi 2013 - Bahasa InggrisKisi-Kisi Uji Kompetensi 2013 - Bahasa Inggris
Kisi-Kisi Uji Kompetensi 2013 - Bahasa Inggris
 
Info ringkas kurikulum 2013
Info ringkas kurikulum 2013Info ringkas kurikulum 2013
Info ringkas kurikulum 2013
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
 
156 bahasa inggris-sd
156  bahasa inggris-sd156  bahasa inggris-sd
156 bahasa inggris-sd
 
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoRubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
 
Pelan tindakan (KH)
Pelan tindakan (KH)Pelan tindakan (KH)
Pelan tindakan (KH)
 
Slideshare1
Slideshare1Slideshare1
Slideshare1
 
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baruKurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
 
Panduan+melaksanakan+pn p
Panduan+melaksanakan+pn pPanduan+melaksanakan+pn p
Panduan+melaksanakan+pn p
 
Model pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduModel pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpadu
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota BekasiPengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
Pengembangan kurikulum 2013 Materi MGMP PAI SMP Kota Bekasi
 

Destaque

Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
16071989
 
Rancangan pengajaran bm tahun 2 membuat gelang
Rancangan pengajaran bm tahun 2   membuat gelangRancangan pengajaran bm tahun 2   membuat gelang
Rancangan pengajaran bm tahun 2 membuat gelang
firdausaziz82
 
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
Penelope Markellou
 
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
Thẩm Định Giá Ivc
 
Leaflet grassroots(ar)
Leaflet grassroots(ar)Leaflet grassroots(ar)
Leaflet grassroots(ar)
Aref Alsabree
 
2012 03 11_ альбом семьи_презентация
2012 03 11_ альбом семьи_презентация2012 03 11_ альбом семьи_презентация
2012 03 11_ альбом семьи_презентация
Marina Lebedeva
 
Aprendendo a amar
Aprendendo a amarAprendendo a amar
Aprendendo a amar
jmpcard
 
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банкахО необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
Ihor Voloshyn
 
Kursus kekompetanan pendai elektrik
Kursus kekompetanan pendai elektrikKursus kekompetanan pendai elektrik
Kursus kekompetanan pendai elektrik
apislajis
 
Monsaraz
MonsarazMonsaraz
Monsaraz
jmpcard
 
Calendario chavista 2008
Calendario chavista 2008Calendario chavista 2008
Calendario chavista 2008
Jose Gomez
 
Lista Ordenada
Lista OrdenadaLista Ordenada
Lista Ordenada
uagrmweb
 

Destaque (20)

Active fleet g2
Active fleet g2Active fleet g2
Active fleet g2
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Rancangan pengajaran bm tahun 2 membuat gelang
Rancangan pengajaran bm tahun 2   membuat gelangRancangan pengajaran bm tahun 2   membuat gelang
Rancangan pengajaran bm tahun 2 membuat gelang
 
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
Πρόταση Project Α' Τετραμήνου 2012-13
 
Esitys seminaari 12032013 matikainen
Esitys seminaari 12032013 matikainenEsitys seminaari 12032013 matikainen
Esitys seminaari 12032013 matikainen
 
Budowanie wizerunku firmy w Internecie przy wykorzystaniu Google+
Budowanie wizerunku firmy w Internecie przy wykorzystaniu Google+Budowanie wizerunku firmy w Internecie przy wykorzystaniu Google+
Budowanie wizerunku firmy w Internecie przy wykorzystaniu Google+
 
Navodila e-vrednotenje (seznanitev, matematika)
Navodila e-vrednotenje (seznanitev, matematika)Navodila e-vrednotenje (seznanitev, matematika)
Navodila e-vrednotenje (seznanitev, matematika)
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
Luat gia (so 11.2012.qh13 ngay 20.6.2012)
 
Leaflet grassroots(ar)
Leaflet grassroots(ar)Leaflet grassroots(ar)
Leaflet grassroots(ar)
 
2012 03 11_ альбом семьи_презентация
2012 03 11_ альбом семьи_презентация2012 03 11_ альбом семьи_презентация
2012 03 11_ альбом семьи_презентация
 
Aprendendo a amar
Aprendendo a amarAprendendo a amar
Aprendendo a amar
 
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банкахО необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
О необходимости создания Центра Бизнес-Аналитики в банках
 
Kursus kekompetanan pendai elektrik
Kursus kekompetanan pendai elektrikKursus kekompetanan pendai elektrik
Kursus kekompetanan pendai elektrik
 
Monsaraz
MonsarazMonsaraz
Monsaraz
 
Calendario chavista 2008
Calendario chavista 2008Calendario chavista 2008
Calendario chavista 2008
 
Lista Ordenada
Lista OrdenadaLista Ordenada
Lista Ordenada
 
Magyar jog 2013
Magyar jog 2013Magyar jog 2013
Magyar jog 2013
 
Soal ipa adinda
Soal ipa adindaSoal ipa adinda
Soal ipa adinda
 
Pf company profile
Pf company profilePf company profile
Pf company profile
 

Semelhante a Prncanaan pembljran 2 (20)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
 
Silabus microteaching
Silabus microteachingSilabus microteaching
Silabus microteaching
 
Pembelajaran Masteri
Pembelajaran MasteriPembelajaran Masteri
Pembelajaran Masteri
 
Mayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulumMayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulum
 
Mayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulumMayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulum
 
Pembelajaran Inovatif (Workshop SMPN3 Gresik)
Pembelajaran Inovatif (Workshop SMPN3 Gresik)Pembelajaran Inovatif (Workshop SMPN3 Gresik)
Pembelajaran Inovatif (Workshop SMPN3 Gresik)
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Bp hakekat belajar
Bp hakekat belajarBp hakekat belajar
Bp hakekat belajar
 
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
 
Lesson Study Intro 2012
Lesson Study Intro 2012Lesson Study Intro 2012
Lesson Study Intro 2012
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
 
Lesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian PengajaranLesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian Pengajaran
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
 
Ips 3 new
Ips 3 newIps 3 new
Ips 3 new
 
Format rpp baru
Format rpp baruFormat rpp baru
Format rpp baru
 
Ghp
GhpGhp
Ghp
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
andragogi
andragogiandragogi
andragogi
 

Prncanaan pembljran 2

  • 1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN Di Susun Oleh : Ina Aprilianawati Kelas : II B Tugas : Kurikulum dan Pembelajaran Penulis : Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd Penerbit : Bumi Aksara
  • 2. BAB 11 BAB Konsep Dasar Perencanaan Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Pembelajaran Dasar Perlunya Dasar Perlunya Tipe-Tipe Perencanaan Perencanaan Prinsip Umum Prinsip Umum Tipe-Tipe Perencanaan Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Perencanaan tentang Mengajar Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran tentang Mengajar Belajar Belajar 1. 1. Belajar Isyarat (Signal Belajar Isyarat (Signal Learning). Learning). 2. 2. Belajar Belajar 1. 1. Mengajar harus berdasarkan Mengajar harus berdasarkan Stimulus-.Respons Stimulus-.Respons 1. 1. Perbaikan kualitas pembelajaran Perbaikan kualitas pembelajaran (Stimulus Respons pengalaman yang sudah dimiliki pengalaman yang sudah dimiliki (Stimulus Respons 2. 2. Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran dirancang dengan siswa. siswa. Learning). Learning). pendekatan sistem. pendekatan sistem. 2. 2. Pengetahuan dan keterampilan Pengetahuan dan keterampilan 3. 3. Belajar Rangkaian Belajar Rangkaian 3. 3. Desain pembelajaran mengacu Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar yang diajarkan harus bersifat yang diajarkan harus bersifat (Chaining). (Chaining). pada bagaimana seseorang belajar 4. 4. Desain pembelajaran diacukan Desain pembelajaran diacukan praktis. praktis. 4. 4. Asosiasi Verbal Asosiasi Verbal pada siswa perorangan. pada siswa perorangan. 3. 3. Mengajar harus memperhatikan Mengajar harus memperhatikan (Verbal Assosiation). (Verbal Assosiation). 5. 5. Desain pembelajaran harus Desain pembelajaran harus perbedaan individual setiap perbedaan individual setiap 5. 5. Belajar Diskriminasi Belajar Diskriminasi diacukan pada tujuan. diacukan pada tujuan. siswa. siswa. (Discrimination (Discrimination 6. 6. Desain Pembelajaran diarahkan Desain Pembelajaran diarahkan 4. 4. Kesiapan dalam belajar. Kesiapan dalam belajar. Learning). Learning). pada kemudahan belajar . . pada kemudahan belajar 5. Tujuan pengajaran harus 6. 6. Belajar Konsep Belajar Konsep 5. Tujuan pengajaran harus 7. 7. Desain pembelajaran melibatkan Desain pembelajaran melibatkan diketahui siswa. (Concept Learning). (Concept Learning). diketahui siswa. variabel pembelajaran. variabel pembelajaran. 7. Belajar Aturan (Rule 6. 6. Mengajar harus mengikuti Mengajar harus mengikuti 7. Belajar Aturan (Rule 8. 8. Desain pembelajaran penetapan Desain pembelajaran penetapan prinsip psikologis tentang prinsip psikologis tentang Learning). Learning). metode untuk mencapai tujuan. metode untuk mencapai tujuan. belajar. belajar. 8. 8. Belajar Pemecahan Belajar Pemecahan Masalah (Problem Masalah (Problem
  • 3. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan adalah suatu cara memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan pembelajaran yakni mengenai isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
  • 4. BAB 22 BAB Pendekatan Sistem Pendekatan Sistem Dalam kegiatan Dalam kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Penggabungan yang Interaksi atau Interaksi atau Penggabungan yang Proses Proses Sistem Sistem Saling Hubungan Menimbulakan Menimbulakan Saling Hubungan Jaringan Keterpaduan Jaringan Keterpaduan Transformasi Transformasi Definisi Definisi Tujuan Tujuan Fungsi Fungsi Komponen Komponen Objectives Objectives Performance Standard Performance Standard Constraint Constraint Input Input Process Process Output Output Feed Back Control Feed Back Control
  • 5. Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan Pembelajaran Sistem • Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran. • Setiap sistem mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu kegiatan. Demikian pula kegiatan instruksional memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instuksional ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu. • Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang beraktivitas. Misalnya seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya di dalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, funsi penapasan, fungsi peredaran darah, dan lain-lain. • Komponen adalah bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha untuk mencapai tujuan sistem. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing- masing komponen itu juga mempunyai fungsi khusus. Interaksi atau saling hubungan Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain. Sebagai misal dalam pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui media OHP, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan OHP. Jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan kesulitan dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah, pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
  • 6. Penggabungan yang menimbulkan jaringan keterpaduan Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yaitu suatu keseluruhan mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antara guru dengan siswa, atau antara materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian pila sebaliknya. Proses Transformasi Pada kerangka proses transformasi terrlihat bahwa apa yang diinginkan (restriction) merupakan dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam tujuan (objectives), standar perilaku yang diharapkan (performance standard) juga memungkinkan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint). Berdasarkan kepada tujuan sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi, baik terhadap proses maupun terhadap input. Atas dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan dan berinteraksi berdasarkan alur diatas.
  • 7. BAB 33 BAB K O Tujuan dan Kendala dan Karakteristik Tujuan dan Kendala dan Karakteristik N Karakteristik Karakteristik Siswa Karakteristik Karakteristik Siswa D Bidang Studi Bidang Studi Bidang Studi Bidang Studi I S I Strategi Strategi Strategi Strategi Strategi Strategi M E Pengorganisasian Pengorganisasian Penyampaian Penyampaian Pengelolaan Pengelolaan T Pengajaran Pengajaran Pengajaran Pengajaran Pengajaran Pengajaran TIGA VARIABEL TIGA VARIABEL O PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN D Strategi Makro Strategi Makro E Strategi Mikro Strategi Mikro H A Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran S I L
  • 8. Tiga Variabel Pembelajaran 1. Kondisi Pembelajaran adalah sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : o Tujuan Pembelajaran adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus atau di mana saja dalam kontinu khusus. o Kendala dan Karakteristik Bidang Studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang. o Karakteristik Siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah dimiliki. 2. Metode Pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. o Strategi Pengorganisasian Pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu  Strategi Mikro mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.  Strategi Makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip.
  • 9. o Strategi Penyampaian Pembelajaran Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu  Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;  Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan tes). o Strategi Pengelolaan Pembelajaran Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi. 3. Hasil Pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikatot tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu I. Keefektifan (effectiveness) biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar. II. Efisien (efficiency) biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. III. Daya tarik (appeal) biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.
  • 10. Sepuluh Langkah Mendesain Sepuluh Langkah Mendesain BAB 44 BAB Pembelajaran Menurut Dick and Pembelajaran Menurut Dick and Carrey Carrey 1. Mengidentifikasi tujuan umum 9 pengajaran; 2. Melaksanakan analisis 2 pengajaran; 3. Mengidentifasikan tingkah laku masukan dan karakteristik siswa; 4. Merumuskan tujuan performansi 1 4 5 6 7 8 5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan; 10 6. Mengembangkan strategi pengajaran; 3 7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran; 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif; 9. Merevisi bahan pembelajaran; 10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
  • 11. Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran Menurut Dick and Carrey Penggunaan model Dick and Carrey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar (1) pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang berkaitan pada akhir pengajaran, (2) adanya pertautan antara tiap komponen khususnya antara strategi opengajaran dan hasil pengajaran yang dikehendaki, (3) menerapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran. Penjelasan langkah demi langkah yang ditetapkan oleh Dick and Carrey. 1. Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran Tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, sebab tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara spesifik dan jelas, akan memberikan keuntungan kepada siswa, guru, dan evaluator. 2. Melakukan Analisi Pembelajaran Dengan cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills). Menganalisis subordinate skills sangatlah diperlukan, karena apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak diajarkan, maka banyak anak didik tidak akan memiliki latar belakang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan demikian pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan yang berlebihan, pembelajaran akan memakan waktu lebih lama dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah mengganggu anak didik dalam belajar men guasai keterampilan yang diperlukan. 3. Mengindetifikasi Tingkah Laku Masukan dan Karakteristik Mahasiswa hal ini sangat perlub dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dcijadikan sebagai petunjuk dalam mempresepsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, kemampuan berpikir, minat, atau kemampuan awal.
  • 12. 4. Merumuskan Tujuan Performansi Tujuan Performasi terdiri atas (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat oleh peserta didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada waktu anak didik berbuat; (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak-anak yang dimaksudkan pada tujuan. 5. Mengembangkan Butiran-Butiran Tes Acuan Patokan Tes acuan patokan terdiri atas soal-soal yang secara langsung mengukur patokan yang dideskripsikan dalam suatu perangkap tujuan khusus. Istilah patokan (critericion) dipergunakan karena soal-soal tes merupakan rambu-rambu untuk mementukan kelayakan penampilan siswa dalam tujuan. 6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran Dalam strategi pembelajaran, menjelaskan komponen umum suatu perangkat material pembelajaran dan mengembangkan materi secara prosedural haruslah berdasarkan karakteristik siswa. Komponen strategi pembelajaran terdiri atas (a) kegiatan pra pembelajaran, (b) penyajian informasi, (c) peran serta mahasiswa, (d) pengetesan dan (e) tindak lanjut. 7. Mengembangkan dan Memilih Material Pembelajaran Untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran, pengajar harus merrancang bahan pembelajaran individual, memilih dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan strategi pembelajaran, dan tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan semua pembelajaran menurut strategi pembelajaran yang telah disusunnya. 8. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif evaluasi ini adalah salah satu langkah dalam mengembangkan desai pembelajaran yang berfungsi untuk mengumpulkan data untuk perbaikan pembelajaran. 9. Merevisi bahan Pembelajaran Merevisi pembelajaran dilakukan sesuai data yang diperoleh dari evaluasi formatif, yaitu penilaian perseorangan, penilaian kelompok kecil, dan hasil akhir uji coba lapangan. 10. Melaksanakan dan Mendesain Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif dapat ditetapkan atau diberikan nilai apakah suatu desain pembelajaran, di mana dasar keputusan penilaian didasarkan pada keefektifan dan efisisensi dalam kegiatan belajar mengajar.
  • 13. BAB 55 BAB Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Taksonomi Tujuan Taksonomi Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kognitif Kognitif Afektif Afektif Psikomotor Psikomotor a) a) Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan a) a) Kemauan Menerima; Kemauan Menerima; a) Persepsi; a) Persepsi; (Knowledge); (Knowledge); b) b) Kemauan Kemauan b) Kesiapan Melakukan b) Kesiapan Melakukan b) b) Tingkat Pemahaman Tingkat Pemahaman Menanggapi; Menanggapi; Suatu kegiatan; Suatu kegiatan; (Comphresion); (Comphresion); c) c) Berkeyakinan; Berkeyakinan; c) Mekanisme; c) Mekanisme; c) c) Tingkat Penerapan Tingkat Penerapan d) d) Penerapan Karya; Penerapan Karya; d) Respons Terbimbing; d) Respons Terbimbing; (Aplication); (Aplication); e) e) Ketekunan dan Ketekunan dan Ketelitian. e) Kemahiran; e) Kemahiran; d) d) Tingkat Analisis Tingkat Analisis Ketelitian. (Analysis); f)f) Adaptasi; Adaptasi; (Analysis); e) e) Tingkat Sintetis Tingkat Sintetis g) Originasi. g) Originasi. (Synthesis); (Synthesis); f)f) Tingkat Evaluasi Tingkat Evaluasi (Evaluation). (Evaluation).
  • 14. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Taksonomi tujuan pembelajaran 1. Kawasan Kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. 2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku) adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. 3. Kawasan Psikomotor domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skills) yang bersifat manual atau motorik.
  • 15. BAB 66 BAB Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Strategi Pengorganisasian Strategi Pengorganisasian Strategi Penyampaian Strategi Penyampaian Strategi Pengelolaan Strategi Pengelolaan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Kapabilitas Kapabilitas Makro Makro Mikro Mikro Belajar Belajar Informasi Informasi Keterampilan Keterampilan Strategi Strategi Keterampilan Keterampilan Sikap Sikap Verbal Verbal Intelektual Intelektual Kognitif Kognitif Motorik Motorik
  • 16. Strategi Pembelajaran 1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu  Strategi Mikro mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.  Strategi Makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip.  Kapabilitas Belajar  Informasi Verbal Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia dapat mengingat kembali informasi itu.  Keterampilan Intelektual Kapabilitas dalam menggunakan simbol untuk mengorganisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.  Strategi Kognitif Siswa telah belajar strategi kognitif apabila ia telah mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan keefektifan dan efisiiensi proses berpikir dan proses belajar.  Sikap adalah keadaan mental yang kompleks dari siswa yang dapat mempengaruhi pilihannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pribadi terhadap orang lain, benda, atau peristiwa. Siswa telah memiliki sikap apabila ia telah memilih melakukan tindakan yang sama untuk situasi sama yang berulang.  Keterampilan Motorik Siswa telah mengembangkan keterampilan motorik apabila ia telah memilih menampilkan gerakan-gerakan fisik dalam menggunakan bahan atau peraolatan-peralatan menurut prosedur yang semestinya. Contohnya : mengendarai mobil, melempar bola, menulis surat.
  • 17. 2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu  Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;  Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan tes). 3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
  • 18. BAB 77 BAB Desain Pesan Dan Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran Pembelajaran PSI (Personalized System Of PSI (Personalized System Of Instruction) Instruction) Desain Saat Ini Precicision Teaching (Ketepatan Precicision Teaching (Ketepatan Desain Saat Ini Mengajar) Mengajar) Dan Model Dan Model Penyampaian Penyampaian Direction Instruction (Pembelajaran Direction Instruction (Pembelajaran Langsung) Langsung)
  • 19. Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran Desain saat ini dan model penyampaian Tiga desain perilaku/model penyampaian akan jelas melalui cara-cara personalized system of instruction (PSI), precision teaching, dan direct instruction. 1. PSI (Personalized System Of Instruction) Sistem ini sama seperti instruksi terprogram, menggunakan ajaran dari aliran perilaku dan penguasaan cara belajar. Intruksi sistem personal adalah suatu sistem yang saling berkaitan dari satu intruksi, yang terdiri atas urutan (rangkaian), desain tugas yang progresif bagi individu yang bersemangat tinggi dalam kegiatan belajar. Dalam desain ini murid-murid menentukan sendiri tingkat dan jumlah jam belajarnya. 2. Precision Teaching ( Ketepatan Mengajar) Suatu metode yang lebih menekankan monitoring kegiatan belajar di dalam kelas, dibandingkan dengan menciptakan program yang didasarkan pada temuan-temuan dari laboraturium. Maka disarankan pengukuran kerangka kerja yang merupakan ciri khas dari kegiatan laboraturium dapat dilakukan di dalam kelas. Tujuannya untuk membuat ilmu pengetahuan berada di tangan guru dan murid. 3. Desain Instruction (Pembelajaran Langsung) Proses pembelajaran langsung adalah presentasi tertulis yang tidak hanya untuk mendukung pengawasan kualitas tetapi karena kebanyak guru kurang terlatih dalam mendesain materi, karenanya tidak mungkin memilih dan menyusun contoh-contoh secara efektif tanpa suatu pembelajaran yang eksplit.
  • 20. un a pua an Kem Ke Kemmmmp asalalah Ke aan mmasa h hk kan mmn mmmu a e ey a p pan BAB 88 e e eca ah a a yesu uan nes BAB mmmmecarpribibdidi ant tarpr an ua k didir iaian n r i ka ra sa ah a ka n Me am sa a n a mi n Meng amar peera em a kap ka pn m em g kap i an m ngen arah h m un g enda ah da n ng un da eeng dalik likan M M an Perlunya Perlunya Memperhatikan Memperhatikan Empati Empati Faktor Diskusi Faktor Diskusi Emosional Anak Emosional Anak Dalam Dalam Merancang Merancang Pembelajaran Pembelajaran i- andi- Kema an nd Ke rriian Ke tek Ke tek un m un an an a at rmt w K w an Ke es ana a o rm hho pp se et n n k ka SiSia tiaiak ka a- - Keramahan Keramahan
  • 21. Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam Merancang Pembelajaran Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk membesarkan anak. Berbagai penelitian menemukan keterampilan sosial dan emosional akan semakin penting perannya dalam kehidupan daripada intelektual. Atau dengan kata lain memiliki EQ tinggi mungkin lebih penting dalam pencapaian keberhasilan ketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kecerdasan kognitif verbal dan nonverbal. Kecerdasan emosional untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah (1) empati, (2) mengungkapkan dan memahami perasaan, (3) mengendalikan amarah, (4) kemandirian, (5) kemampuan menyesuaikan diri, (6) diskusi, (7) kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, (8) Ketekunan, (9) kesetiakawanan, (10) keramahan, dan (11) sikap hormat. Berperannya emosional dalam aktivitas kehidupan manusia, menjadikan sebagian orang sangat tertarik untuk mempelajarinya. Keterkaitan ini terutama diarahkan pada konsep kecerdasan emosional yang dapat berperan dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Di samping itu, orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun di hampir semua tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan.
  • 22. BAB 9 Melakukan pengambilan keputusan Melakukan Mengukur, pengukuran Menilai, dan penilaian Mengevaluasi hasil ujian Merancang Evaluasi Hasil Belajar Menetapkan Merancang fungsi soal bermutu penilaian
  • 23. Merancang Evaluasi Hasil Belajar Dalam merancang aktivitas yang dilaksanakan adalah mendiskusikan materi bahasan secara urut sejak dari persiapan sebelum ujian sampai pengambilan keputusan sesudah ujian. Proses pertama yang harus dilakukan untuk merancang evaluasi belajar yaitu pengukuran, penilaian, dan pengevaluasian hasil belajar. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran subjektif dan bersifat kualitatif. Mengevaluasi adalah proses mengukur dan memulai. Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran dan mentransformasikan ke dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus atau tidaknya mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kemudian pengajar menetapkan fungsi penilaian yang dimana desain ujian tergantung pada fungsi ujian apa yang diinginkan dosen sebagai contoh, merancang soal-soal untuk ujian dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil belajar masing-masing mahasiswa, maka akan berbeda dengan merancang soal-soal untuk ujian yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seluruh kelas. Selanjutnya menrancang soal yang bermutu dengan memperhatikan kriteria soal yang bermutu, struktur soal, dan bobot soal. Kemudian pengajar melakukan pengukuran, penilaian hasil ujian dan pengambilan keputusan.
  • 24. BAB 10 Merancang Kegiatan Pembelajaran Pentingnya Dosen Mencari Informasi sebanyak-banyaknya Menuliskan Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan Merumuskan TIU untuk Pokok Bahasan Menyusun Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan dan Skema Menyusun Rancangan Menentukan Frekuensi Kuliah untuk Setiap Kegiatan Pokok Bahasan Pembelajaran Merumuskan Sasaran Belajar Membuat Matriks Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP) Menentukan Ujian dan Bobot Soal Menyusun Pedoman Perkuliahan dan RKP Menyerahkan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP)
  • 25. Merancang Kegiatan Pembelajaran Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan kuliah dan/atau praktikum. Dalam membuat RKP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan pembelajarn yang jelas dan dapat dilaksankan sesuai dengan kondisi setempat.
  • 26. BAB 11 BAB 11 Penerapan Kurikulum Berbasis Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Kompetensi Dalam Pembelajaran Guru Guru Peserta Didik Peserta Didik
  • 27. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu paradigma baru dalam sistem pembaruan kurikulum pendidikan di sekolah. Munculnya kurikulum berbasis kompetensi didasari lemahnya kemampuan lulusan sekolah formal sekatang ini dalam arti lulusan sekolah kurang memiliki kemampuan taksonomi yang diharapkan baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Dalam KBK proses belajar mengajarnya menuntut guru dan peserta didik bersikap toleran, menjunjung tinggi prinsip kebersamaan dan kebhinekaan serta berpikir terbuka. Pelaksanaan KBK menuntut guru harus lebih sabar, penuh perhatian dan pengertian, mempunyai daya kreativitas yang tinggi dan dedikasi penuh. Perhatian dan pengertian dari guru kepada peserta didik akan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik kepada gurunya. Dengan demikian timbullah persahabatan yang unik antara guru dengan peserta didik. Guru menjadi sahabat tempat bertanya, teman diskusi, dan mencurahkan seluruh gagasan dan pengetahuan serta kompetensi peserta didik tanpa rasa takut dan canggung hubungan persahabatan yang berlangsung tetap ikatan yang etis dan dinamis. Interaksi di atas dapat terwujud bila terjadi saling silang, pemberian perhatian antara peserta didik dan guru. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu berkomunikasi dengan seimbang dan multi arah, dengan menggunakan bahasa yang akrab, bersahabat, ramah, serta luwes dan lugas. Guru harus mampu mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya sendiri sebelum mampu membelajarkan peserta didik mencari, manggali, dan menemukan kompetensinya. Diperlukan kemauan, kemampuan, dan kesungguhan yang kuat dari guru.
  • 29. KASIH IM A TER