SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA
(SOFTSKILL)
(PORTOFOLIO)
ASISKA SETIA H
21213438
1EB18
TUGAS KE-3
Istilah portofolio berasal dari kata kerja “potare” berarti membawa dan kata benda bahasa latin “foglio”,
yang berarti lembaran atau kertas kerja. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan
profesional.
Porotofolio berisikan beragam tugas; disebut juga artifak, antara lain : draft mentah, nilai, makalah,
benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri, pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok,
grafik, lembaran catatan dan catatan diskusi. Portofolio kelas banyak kegunaannya, diantaranya:
dokumentasi perkembangan, catatan tampilan, alat untuk evaluasi diri dan refleksi, acuan profesi masa
depan, dan pengalaman latihan.
Kegunaan lain disebut sebagai “passportfolio” yang mengindikasikan bahwa portofolio digunakan
untuk sertifikasi kompetensi untuk naik ke tingkat lanjut (melanjut). Pada contoh ini portofolio digunakan
dalam dua kategori utama, yaitu penilaian dan pembelajaran. Karena itu portofolio harus menunjukan
koleksi pekerjaan terbaik atau usaha terbaiknya, dokumen-dokumen yang sesuai dengan pertumbuhan
serta perkembangan ke arah penguasaan hasil belajar yang diidentifikasi.
 PENGERTIAN PORTOFOLIO
Portofolio merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari sekumpulan aset, baik berupa
aset riil (real asset) yang berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar
uang baik berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang yang dimiliki
oleh investor. Portofolio Investasi adalah investment portfolio yaitu sejumlah sekuritas yang
dimiliki oleh perseorangan atau perusahaaa sebagai salah satu cara penanaman modal atau investasi.
• Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana
yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang
dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1).
Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
HITUNG ANALISIS PORTOFOLIO YANG ADA DI
MANAJEMEN
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
1. investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya
berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran,
opsi, dan lain-lain.
2. investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian
pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
• Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan
investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya
adalah sebagai berikut:(Halim, 2005:4)
Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan
ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.
 Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced),
apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat
digunakan, yaitu :
1. Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
2. Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa
lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang
 Membentuk portofolio
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa
proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut.
 Mengevaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap
tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.
 Merevisi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Investasi dalam aktiva
keuangan dapat dilakukan dengan investasi langsung ataupun investasi tidak langsung
(Jogiyanto, 2000:7).
I. Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva
keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan
dan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga
pendapatan tetap dan saham.
II. Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang dilakukan melalui pembelian dari
perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola
dana investasi yang mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan
investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit Investment Trust, Closed-end
Investment companies dan Open-end Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10)
Analisis portofolio
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset
riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada
berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).
Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang
efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua
kriteria yaitu: (Halim,2005:54)
1. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama.
2. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.
Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien
sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk
portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai
dengan prevensinya (Halim,
Risiko investasi pada saham
Pengertian dasar risiko terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat
ketidak pastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko merupakan suatu subyek yang memiliki
ukuran kuantitas dan dapat diketahui tingkat probabilitas kejadiaannya serta memiliki data
pendukung mengenai kemungkinan kejadiaannya.
Risiko dalam kontek manajemen investasi merupakan besarnya penyimpangan antara
tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata.
Prevensi investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38)
 Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan investor yang apabila dihadapkan
pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko
yang berbeda, maka orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang
lebih besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil
keputusan investasi
 Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) merupakan investor yang akan meminta
kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya
cukup flexible dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
 Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan investor yang apabila dihadapkan
pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang
berbeda, maka lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik investor
jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan investasi.
Dalam kontek portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Risiko sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara
penggabungan berbagai risiko (Djohanputro,2006:18).
b) Risiko tidak sistematis. Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi, karena
risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.
Return dalam investasi
Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan yang diperoleh dari
investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang
dihitung dengan menggunakan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return)
akan diperoleh investor di masa mendatang (Halim, 2002:30). Komponen return meliputi (Halim,
2002:30) :
1) Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari
kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar
sekunder.
2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya
berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.
Expected return secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai return historis, faktor
penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return. Sedangkan untuk expected return pada
portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected return saham individual, faktor penimbangnya
adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham (Halim, 2002:31).
MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL
Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi adalah:
Varians return = 2 =  [Ri – E(R)]2 pri
Standar deviasi =  = (2)1/2
dimana:
2 = varians return
 = standar deviasi
E(Ri) = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-I
(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
PERHITUNGAN VARIANS & STANDAR DEVIASI: CONTOH
4-14
(2) (3) (4) (5) (6)
[(Ri – E(R)]2 pri
0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002
0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098
0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000
0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004
0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098
1,0 E(R) = 0,080 Varians = 0,00202
Standar deviasi =  = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%
(1)
Return
(R)
0,07
0,01
0,08
0,10
0, 15
Probabilitas
(pr) (1) X (2) R – E(R) [(R-E(R)]2
CV = 0,0449/0,080 = 0,56125
ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO: CONTOH
Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI
menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20%
dan 25%.
Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC
sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
Maka, return yang diharapkan:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
• Sistem perekonomian adalah system yang dipakai oleh sebuah Negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instasi di Negara itu.
• Perbedaan utama antara satu system ekonomi dengan system eknomi yang lain yaitu bagaimana
cara system itu mengelola faktr produksinya. Di dalam beberapa system seorang individu
diizinkan untuk memiliki seluruh factor produksi. Sedangkan dari beberapa system lainnya
dikuasai oleh pemerintah.
• Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian
Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada
Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem
perekonomian di Indonesia.
 SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
• Latar Belakang Sistem Perekonomian Di Indonesia
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut
sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem
menurut Chester A. Bernard adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya berisi dari
beberapa bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem
pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta
perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem
dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan
dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek)
itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta
kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk
menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
 Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta) Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa
Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33
didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa
asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah
menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi
yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.
 Pemikiran Wipolo Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro
tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP
juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
 Pemikiran Wijoyo Nitisastro Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap
pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai
penolakan terhadap sector swasta.
 Pemikiran Mubyarto Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan
juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang
manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang
memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
Ada beberapa jenis sistem perekonomian di indonesia yaitu :
 Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya
setempat. Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai
dengan penghuni setempat.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional:
1) Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal
teknologi.
2) Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah tingkat dan daya
beli mereka.
3) Produktivitas rendah karena pasar sedikit.
4) Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya.
5) Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan.
 Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan
melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme
adalah :
a) Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
b) Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor dan
akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :
1) Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa
2) Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
3) Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar
4) Adanya persaingan bebas
5) Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta
 Sistem perekonomian sosialis
Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan di
awasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
a. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara
b. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara
c. Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah
d. Hak milik perorangan tidak diakui
 Sistem ekonomi campuran
Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1) Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
2) Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
3) Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vital
• Sistem Ekonomi Indonesia
Sejarah perkembangan
 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
 1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
 1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya
cenderung liberal
Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem
ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan
kepada : “UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33
ayat 1,2,3,4” Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya Subsistem, itulah sistem
perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut orang
melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan
sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk
melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin
berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat
lagi dipertahankan.
Karena banyak hambatan yang dihadapi seperti :
1) Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama.
2) Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan.
3) Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar.
Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya : Free fiht
liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan
terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah
luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
 Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan
kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap
pasif saja.
 Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga
tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli.
Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi
pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian
liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun
1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian
juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai
masa orde baru.
Faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :
 Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik,
sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah
ekonomi.
 Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
 Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai
dengan kondisi masyarakat Indonesia.
 Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode
tersebut, yaitu :Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak
menurunnya nilai ekspor kita.
 Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
 Para Pelaku Ekonomi
Mungkin dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :
1. Pemilik faktor produksi
2. Konsumen dan Produsen
Dan dalam ilmu ekonomi makro ada :
• Sektor rumah tangga, • Sektor swasta, • Sektor pemerintah, • Sektor luar negeri
Maka dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :
 Koperasi
 Sektor Swasta dan Sektor pemerintah
Sesuai dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut
memiliki fungsi sebagai berikut :
Koperasi
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi
seperti berikut ini:
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
o Sektor Swasta
Peran yang diberikan sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
1. Membantu meningkatkan produksi nasional.
2. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
3. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
4. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
5. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
6. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
7. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
o Sektor Pemerintah
Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :
1) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif
dan efisien.
3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Ekonomi Indonesia merupakan Indonesia yang memiliki ekonomi berbasis pasar di mana
pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan
harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia
yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta
melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses
penstrukturan hutang.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem
ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan,
masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang
menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah:
1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
3. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah
amandemen:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Portofolio investasi adalah kumpulan jenis-jenis investasi yang dimiliki oleh seorang
investor. Seringkali dikenal dengan nama keranjang investasi, karena analoginya mirip sekali
dengan keranjang tempat kita meletakkan berbagai belanjaan di supermarket.
Portfolio merupakan istilah asli yang digunakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan
secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau
lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio
merek, portofolio mengajar, dan sebagainya.
Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang
portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko.
Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor
harus dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda.
 PORFOLIO DI INVESTASI
Dengan memahami karakteristik
investor maka manajer investasi dapat
memberikan nasihat portofolio yang akan
dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio
yang akan dibangun tidak akan terlepas dari
situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu
negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat
berpengaruh terutama perkembangan tingkat
bunga.
Tahapan proses portofolio
Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu
tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar,
tahap membangun portofolio, dan tahap evaluasi
kinerja.
Tahap penentuan tujuan investasi
merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan
oleh semua pihak bila ingin melakukan
pengelolaan portofolio investasi. Pada tahap ini,
investor harus memahami besarnya risiko yang
ditolerir oleh investor atas portofolio investasi
yang dimilikinya. Biasanya, risiko yang
ditolerir berkaitan erat dengan tingkat
pengembalian yang diinginkan. Jika terjadi
risiko yang tinggi maka tingkat pengembalian
pun akan tinggi pula.
Oleh karena itu, perlu dipahami
karakteristik investor yang bersangkutan.
Bila investor menginginkan risiko rendah dan
tingkat pengembalian yang rendah umumnya
investor adalah penghindar risiko (risk
averse).
Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Investasi
Posted on January 15, 2008 by Merry Lo:
1.Mengenali diri sendiri
 Berapa banyak uang yang akan anda perlukan di masa depan? (perencanaan masa
depan).
Jika anda tidak tahu tujuan financial anda sendiri, anda akan terus merasa kekurangan
karena anda tidak tahu seberapa banyak yang sebenarnya menurut anda cukup.
Jadi, pertama-tama anda perlu menentukan berapa banyak yang anda butuhkan untuk
membayar semua pengeluaran dalam hidup anda, dan untuk dapat pensiun dalam
keadaan yang relatif layak dan nyaman.
 Seberapa besarkah tingkat risiko yang dapat anda terima?
Setiap reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda yang telah dijelaskan pada topik
sebelumnya.Tapi saat anda melihat risiko, mungkin anda merasa anda adalah seorang
yang konservatif yang hanya bisa menerima risiko yang kecil. Sebenarnya anda
mungkin bisa saja menerima risiko yang lebih besar dari yang anda kira, hanya saja
anda perlu mengetahui bahaya yang menyertai risiko tersebut dan mempelajari strategi
untuk melindungi diri.
 Berapa lama anda mau menunggu sebelum anda dapat mengambil profit? (jangka waktu)
Seperti telah dibahas pada topik sebelumnya mengenai jangka waktu anda dalam
berinvestasi, disini terdapat aturan bahwa semakin lama jangka waktu investasi anda,
maka semakin besar pula peluang investasi anda untuk menghasilkan profit. Jika dipaksa
untuk memperoleh dalam waktu singkat, maka kemungkinan besar anda akan gagal. Hal
ini dikarenakan pasar tidak dapat diprediksikan.
2.Mengenali komitmen anda
 Penganggaran keuangan.
Membuat anggaran keuangan adalah cara yang paling realistik untuk memastikan bahwa
pengeluaran uang tersebut telah sesuai seperti yang direncanakan.
 konsisten dan konsekuen
Dalam penganggaran keuangan bagian yang tersulit adalah konsisten dalam
penerapannya. Jangan pernah mencari masalah dengan berpikir bahwa pengeluaran bulan
ini akan dapat ditutupi dengan mengurangi pengeluaran bulan depan. Karena pada
kenyataannya jarang sekali kita dapat melakukan hal itu.
Lalu bagaimana agar kita konsisten? Cara paling efisien adalah dengan menetapkan tujuan
yang dapat memotivasi agar kita konsisten sehingga tujuan bisa tercapai.
3.Menetapkan Tujuan
Setiap perjalanan punya tujuan dan mungkin ada lebih dari satu tujuan ingin
anda capai. Tetapi karena berbagai kendala beberapa tujuan harus dipilih untuk
diutamakan.
Setelah memilih tujuan mana dulu yang ingin dicapai, maka anda perlu memperhitungkan
jumlah uang untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga anda tahu berapa banyak uang
yang anda butuhkan.
4.Disiplin
Disiplin bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi coba anda pikir banyak orang
yang disiplin terkadang karena satu dan lain hal tidak dapat memenuhi tujuannya, dan
akan lebih banyak orang yang tidak disiplin yang tidak dapat memenuhi tujuannya.
Investasi bertujuan untuk memberikan kesempatan agar dana yang diinvestasikan
berkembang ketika digunakan sebagai dana investasi pada waktu yang akan datang. Jika
demikian halnya, untuk apa dana yang dimiliki sekarang? Bagaimana kalau nilai dana yang
dipegang itu mengalami penurunan? Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh investor.
Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap ini yaitu periode
investasi (time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk
menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan. Bila investor mempunyai periode
investasi selama 5 tahun maka investor bisa melakukan investasi ke instrumen investasi yang
mempunyai periode 5 tahun seperti obligasi 5 tahun dan saham.
Pertanyaan lain yang juga perlu dijawab dalam tahapan ini, apakah investor mempunyai
keinginan khusus dalam berinvestasi atau portofolio yang dimiliki? Apakah investor menginginkan
portofolionya tidak memiliki instrumen yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya?
Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah mengumpulkan informasi mengenai
seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan berbagai pihak terhadap seluruh
pasar investasi. Informasi yang dibutuhkan yaitu ekspektasi pasar atas instrumen investasi. Bila
ekspektasi pasar tersebut terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tujuan
investor maka investor harus merevisi ulang tujuanya agar sesuai dengan keadaan pasar. Bila
ekspektasi pasar tidak sesuai maka investor akan menemukan siklus investasi yang tidak sesuai.
Tahap keempat merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu
melakukan perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil
pengelolaan portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return)
dibandingkan dengan tingkat pengembalian patokan (benchmark).
Kepuasan manajer investasi akan terjadi bila tingkat pengembalian
portofolio lebih tinggi dari tingkat pengembalian patokan. Ini juga
menunjukkan keahlian manajer investasi terlihat baik dari segi alokasi aset,
pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing.
Keempat proses tahapan portofolio tersebut di atas saling berkaitan, karena
hasil yang dicapai merupakan output dari tahapan sebelumnya.
Bentuk-bentuk investasi
Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa bentuk investasi yang kita ketahui, di
antaranya yaitu :
 .Investasi property
Investasi property ini dapat berupa penanaman sejumlah uang dalam bentuk property, hal
yang paling lazim biasa dilakukan adalah dalam bentuk emas, rumah ataupun tanah.
 Investasi ekuitas
Investasi ekuitas ini umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham
stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan
dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut
juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta
dalam suatu perusahaan swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu
perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan
yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti
mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di
bursa dilakukan.
Resiko Investasi
Biasanya, ada 3 resiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka akan melakukan investasi,
yaitu :
 Turunnya Nilai Investasi
Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uang saya
akan hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau ditanya seperti itu. Karena
tidak ada orang yang mau kehilangan uangnya. Akan tetapi, setiap investasi pasti ada
resikonya. Perbedaannya hanya pada ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup
besar, ada yang sedang, ada yang kecil.
Sekarang jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan
nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 20 persen?
50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung,
ingatlah bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan
terus-menerus untung. Yang disebut dengan kerugian, sesekali memang harus kita alami.
Karena dengan adanya kerugian, itu adalah pengalaman yang membuat kita jadi lebih
banyak belajar dalam berinvestasi.
 Sulitnya Produk Investasi itu Dijual
Resiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk
investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual/diuangkan kembali. Beberapa orang
mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual
kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar
Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar
itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun,
dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali.
Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau menerima atau membeli mata uang asing
Anda bila kondisi uang secara fisik robek, rusak atau kumal.
Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah
barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah dijual kembali
karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena
pasarnya yang spesifik, yaitu mereka yang hobi akan lukisan juga, tidak selalu mudah
menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan
untung yang lumayan bagi orang yang menjualnya.
 Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen
setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini
seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi
karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.
Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif.
Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak
bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke
tahun, maka Anda akan bangkrut.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap
informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin belum Anda ketahui, dan
setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya.
Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa
dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil
yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.
Produk Investasi
Secara umum, produk investasi dikelompokkan berdasarkan hasilnya menjadi 2 golongan
yaitu:
 Produk Investasi Pendapatan Tetap (fixed income investment), yaitu produk investasi
yang sudah pasti memberikan pendapatan (biasanya disebut bunga), dan uang yang
Anda diinvestasikan tidak akan berkurang nilainya. Contoh : Deposito dan Tabungan di
Bank.
 Produk Investasi Pertumbuhan (growth income investment), yaitu produk investasi yang
tidak memberikan hasil pasti berupa bunga, tetapi hanya memberikan hasil apabila dijual
kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Contoh : saham, emas, rumah, barang-barang
koleksi, mata uang asing. Risiko produk seperti ini adalah uang yang Anda investasikan
bisa berkurang nilanya apabila produk investasi itu dijual dengan harga yang lebih
rendah dibanding dengan harga ketika Anda membelinya.
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-
ekonomi-di-indonesia.html
http://sistempemerintahanindonesia.com/sistem-ekonomi-indonesia.html
http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/membuat.portof
olio.investasi/004/001/107
https://www.facebook.com/permalink.php?id=313193088718966&story_f
bid=428320180539589
DAFTAR PUSTAKA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITASMakalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITASCabii
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Ardhi Hikari
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasSomewhere
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioIU Mb
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasiThrone Rush Indo
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Annisa Paramitha
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Makalah teori portofolio
Makalah teori portofolioMakalah teori portofolio
Makalah teori portofoliopuputmustika2
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianAmrul Rizal
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAldi Pratama
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko totalwidya adhy
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 

Mais procurados (20)

Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITASMakalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
 
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
Portofolio investasi-bab-1-pengertian-investasi saya ambil dari punya orang b...
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolio
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
 
Pemilihan portofolio yang optimal
Pemilihan portofolio yang optimalPemilihan portofolio yang optimal
Pemilihan portofolio yang optimal
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Makalah teori portofolio
Makalah teori portofolioMakalah teori portofolio
Makalah teori portofolio
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalian
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolio
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko total
 
Pengertian Investasi
Pengertian InvestasiPengertian Investasi
Pengertian Investasi
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 

Semelhante a Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf simk8 seminar inv md port dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk8  seminar inv md port dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk8  seminar inv md port dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk8 seminar inv md port dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Ria Angela
 
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi WinataENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winatalindawinata
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalzaenuri123
 
manajemen investasii dan protofolio.pptx
manajemen investasii dan protofolio.pptxmanajemen investasii dan protofolio.pptx
manajemen investasii dan protofolio.pptxRismaSudirman2
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Yoyo Sudaryo
 
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf
 

Semelhante a Portofolio Analisis Manajemen Investasi (20)

Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_7 nov 2020
 
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P9_Manj Inv Lanjutan_22 Mei 2021.pptx
 
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_22 mei 2021
 
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021
Aminullah assagaf mil9 manj inv lanjutan_ 22 mei 2021
 
Aminullah assagaf simk8 seminar inv md port dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk8  seminar inv md port dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk8  seminar inv md port dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk8 seminar inv md port dan keu_30 jan 2021
 
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk9 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]
 
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi WinataENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
 
P 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio managementP 2 mean varian portoflio management
P 2 mean varian portoflio management
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modal
 
Expect return dan risiko
Expect return dan risikoExpect return dan risiko
Expect return dan risiko
 
manajemen investasii dan protofolio.pptx
manajemen investasii dan protofolio.pptxmanajemen investasii dan protofolio.pptx
manajemen investasii dan protofolio.pptx
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
 
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
 
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptxAminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P3_Manj Inv Lanjutan_ 31 Mrt 2021.pptx
 

Último

KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiLookWWE
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawamcnoob1
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Bandung
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 

Último (10)

KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 

Portofolio Analisis Manajemen Investasi

  • 2.
  • 3. Istilah portofolio berasal dari kata kerja “potare” berarti membawa dan kata benda bahasa latin “foglio”, yang berarti lembaran atau kertas kerja. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan profesional. Porotofolio berisikan beragam tugas; disebut juga artifak, antara lain : draft mentah, nilai, makalah, benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri, pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafik, lembaran catatan dan catatan diskusi. Portofolio kelas banyak kegunaannya, diantaranya: dokumentasi perkembangan, catatan tampilan, alat untuk evaluasi diri dan refleksi, acuan profesi masa depan, dan pengalaman latihan. Kegunaan lain disebut sebagai “passportfolio” yang mengindikasikan bahwa portofolio digunakan untuk sertifikasi kompetensi untuk naik ke tingkat lanjut (melanjut). Pada contoh ini portofolio digunakan dalam dua kategori utama, yaitu penilaian dan pembelajaran. Karena itu portofolio harus menunjukan koleksi pekerjaan terbaik atau usaha terbaiknya, dokumen-dokumen yang sesuai dengan pertumbuhan serta perkembangan ke arah penguasaan hasil belajar yang diidentifikasi.  PENGERTIAN PORTOFOLIO
  • 4. Portofolio merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari sekumpulan aset, baik berupa aset riil (real asset) yang berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang baik berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh investor. Portofolio Investasi adalah investment portfolio yaitu sejumlah sekuritas yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaaa sebagai salah satu cara penanaman modal atau investasi. • Investasi Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. HITUNG ANALISIS PORTOFOLIO YANG ADA DI MANAJEMEN
  • 5. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu 1. investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. 2. investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. • Proses Investasi Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut:(Halim, 2005:4) Menentukan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.
  • 6.  Melakukan analisis Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek. 2. Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang  Membentuk portofolio Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut.  Mengevaluasi kinerja portofolio Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.
  • 7.  Merevisi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Investasi dalam aktiva keuangan dapat dilakukan dengan investasi langsung ataupun investasi tidak langsung (Jogiyanto, 2000:7). I. Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga pendapatan tetap dan saham. II. Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang dilakukan melalui pembelian dari perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi yang mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit Investment Trust, Closed-end Investment companies dan Open-end Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10)
  • 8. Analisis portofolio Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54). Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria yaitu: (Halim,2005:54) 1. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama. 2. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama. Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan prevensinya (Halim,
  • 9. Risiko investasi pada saham Pengertian dasar risiko terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidak pastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko merupakan suatu subyek yang memiliki ukuran kuantitas dan dapat diketahui tingkat probabilitas kejadiaannya serta memiliki data pendukung mengenai kemungkinan kejadiaannya. Risiko dalam kontek manajemen investasi merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata. Prevensi investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38)  Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi
  • 10.  Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya cukup flexible dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.  Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan investasi. Dalam kontek portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu : a) Risiko sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara penggabungan berbagai risiko (Djohanputro,2006:18). b) Risiko tidak sistematis. Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.
  • 11. Return dalam investasi Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung dengan menggunakan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor di masa mendatang (Halim, 2002:30). Komponen return meliputi (Halim, 2002:30) : 1) Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder. 2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan. Expected return secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai return historis, faktor penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return. Sedangkan untuk expected return pada portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected return saham individual, faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham (Halim, 2002:31).
  • 12. MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi adalah: Varians return = 2 =  [Ri – E(R)]2 pri Standar deviasi =  = (2)1/2 dimana: 2 = varians return  = standar deviasi E(Ri) = Return ke-i yang mungkin terjadi pri = probabilitas kejadian return ke-I (R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
  • 13. PERHITUNGAN VARIANS & STANDAR DEVIASI: CONTOH 4-14 (2) (3) (4) (5) (6) [(Ri – E(R)]2 pri 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098 1,0 E(R) = 0,080 Varians = 0,00202 Standar deviasi =  = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49% (1) Return (R) 0,07 0,01 0,08 0,10 0, 15 Probabilitas (pr) (1) X (2) R – E(R) [(R-E(R)]2 CV = 0,0449/0,080 = 0,56125
  • 14. ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO: CONTOH Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%. Maka, return yang diharapkan: E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) = 0,195 atau 19,5%
  • 15. ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: 1. Varians setiap sekuritas 2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya 3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
  • 16. • Sistem perekonomian adalah system yang dipakai oleh sebuah Negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instasi di Negara itu. • Perbedaan utama antara satu system ekonomi dengan system eknomi yang lain yaitu bagaimana cara system itu mengelola faktr produksinya. Di dalam beberapa system seorang individu diizinkan untuk memiliki seluruh factor produksi. Sedangkan dari beberapa system lainnya dikuasai oleh pemerintah. • Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.  SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
  • 17. • Latar Belakang Sistem Perekonomian Di Indonesia Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya berisi dari beberapa bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
  • 18. Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :  Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta) Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.  Pemikiran Wipolo Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik  Pemikiran Wijoyo Nitisastro Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.  Pemikiran Mubyarto Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
  • 19. Ada beberapa jenis sistem perekonomian di indonesia yaitu :  Sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat. Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai dengan penghuni setempat. Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional: 1) Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal teknologi. 2) Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah tingkat dan daya beli mereka. 3) Produktivitas rendah karena pasar sedikit. 4) Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya. 5) Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan.  Sistem ekonomi kapitalis Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme adalah : a) Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta. b) Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
  • 20. Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis : 1) Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa 2) Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi 3) Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar 4) Adanya persaingan bebas 5) Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta  Sistem perekonomian sosialis Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan di awasi oleh pemerintah secara terpusat. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis : a. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara b. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara c. Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah d. Hak milik perorangan tidak diakui  Sistem ekonomi campuran Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis Ciri-ciri sistem ekonomi campuran : 1) Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi 2) Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian 3) Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vital
  • 21. • Sistem Ekonomi Indonesia Sejarah perkembangan  1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)  1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)  1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)  1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan kepada : “UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33 ayat 1,2,3,4” Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan. Karena banyak hambatan yang dihadapi seperti : 1) Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama. 2) Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan. 3) Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar.
  • 22. Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya : Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.  Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja.  Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan. Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.
  • 23. Faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :  Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.  Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.  Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.  Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut, yaitu :Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.  Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’  Para Pelaku Ekonomi Mungkin dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu : 1. Pemilik faktor produksi 2. Konsumen dan Produsen Dan dalam ilmu ekonomi makro ada : • Sektor rumah tangga, • Sektor swasta, • Sektor pemerintah, • Sektor luar negeri
  • 24. Maka dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :  Koperasi  Sektor Swasta dan Sektor pemerintah Sesuai dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : Koperasi Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi seperti berikut ini: 1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka. 2. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  • 25. o Sektor Swasta Peran yang diberikan sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini. 1. Membantu meningkatkan produksi nasional. 2. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru. 3. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan. 4. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran. 5. Menambah sumber devisa bagi pemerintah. 6. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak. 7. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa. o Sektor Pemerintah Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi : 1) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. 2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien. 3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi. 4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
  • 26. Ekonomi Indonesia merupakan Indonesia yang memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang. Sistem Ekonomi Kerakyatan Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah: 1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat. 2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup. 3. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
  • 27. Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah amandemen: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
  • 28. Portofolio investasi adalah kumpulan jenis-jenis investasi yang dimiliki oleh seorang investor. Seringkali dikenal dengan nama keranjang investasi, karena analoginya mirip sekali dengan keranjang tempat kita meletakkan berbagai belanjaan di supermarket. Portfolio merupakan istilah asli yang digunakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio merek, portofolio mengajar, dan sebagainya. Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor harus dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda.  PORFOLIO DI INVESTASI
  • 29. Dengan memahami karakteristik investor maka manajer investasi dapat memberikan nasihat portofolio yang akan dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio yang akan dibangun tidak akan terlepas dari situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat berpengaruh terutama perkembangan tingkat bunga. Tahapan proses portofolio Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap membangun portofolio, dan tahap evaluasi kinerja. Tahap penentuan tujuan investasi merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan oleh semua pihak bila ingin melakukan pengelolaan portofolio investasi. Pada tahap ini, investor harus memahami besarnya risiko yang ditolerir oleh investor atas portofolio investasi yang dimilikinya. Biasanya, risiko yang ditolerir berkaitan erat dengan tingkat pengembalian yang diinginkan. Jika terjadi risiko yang tinggi maka tingkat pengembalian pun akan tinggi pula. Oleh karena itu, perlu dipahami karakteristik investor yang bersangkutan. Bila investor menginginkan risiko rendah dan tingkat pengembalian yang rendah umumnya investor adalah penghindar risiko (risk averse).
  • 30. Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Investasi Posted on January 15, 2008 by Merry Lo: 1.Mengenali diri sendiri  Berapa banyak uang yang akan anda perlukan di masa depan? (perencanaan masa depan). Jika anda tidak tahu tujuan financial anda sendiri, anda akan terus merasa kekurangan karena anda tidak tahu seberapa banyak yang sebenarnya menurut anda cukup. Jadi, pertama-tama anda perlu menentukan berapa banyak yang anda butuhkan untuk membayar semua pengeluaran dalam hidup anda, dan untuk dapat pensiun dalam keadaan yang relatif layak dan nyaman.  Seberapa besarkah tingkat risiko yang dapat anda terima? Setiap reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda yang telah dijelaskan pada topik sebelumnya.Tapi saat anda melihat risiko, mungkin anda merasa anda adalah seorang yang konservatif yang hanya bisa menerima risiko yang kecil. Sebenarnya anda mungkin bisa saja menerima risiko yang lebih besar dari yang anda kira, hanya saja anda perlu mengetahui bahaya yang menyertai risiko tersebut dan mempelajari strategi untuk melindungi diri.
  • 31.  Berapa lama anda mau menunggu sebelum anda dapat mengambil profit? (jangka waktu) Seperti telah dibahas pada topik sebelumnya mengenai jangka waktu anda dalam berinvestasi, disini terdapat aturan bahwa semakin lama jangka waktu investasi anda, maka semakin besar pula peluang investasi anda untuk menghasilkan profit. Jika dipaksa untuk memperoleh dalam waktu singkat, maka kemungkinan besar anda akan gagal. Hal ini dikarenakan pasar tidak dapat diprediksikan. 2.Mengenali komitmen anda  Penganggaran keuangan. Membuat anggaran keuangan adalah cara yang paling realistik untuk memastikan bahwa pengeluaran uang tersebut telah sesuai seperti yang direncanakan.  konsisten dan konsekuen Dalam penganggaran keuangan bagian yang tersulit adalah konsisten dalam penerapannya. Jangan pernah mencari masalah dengan berpikir bahwa pengeluaran bulan ini akan dapat ditutupi dengan mengurangi pengeluaran bulan depan. Karena pada kenyataannya jarang sekali kita dapat melakukan hal itu. Lalu bagaimana agar kita konsisten? Cara paling efisien adalah dengan menetapkan tujuan yang dapat memotivasi agar kita konsisten sehingga tujuan bisa tercapai.
  • 32. 3.Menetapkan Tujuan Setiap perjalanan punya tujuan dan mungkin ada lebih dari satu tujuan ingin anda capai. Tetapi karena berbagai kendala beberapa tujuan harus dipilih untuk diutamakan. Setelah memilih tujuan mana dulu yang ingin dicapai, maka anda perlu memperhitungkan jumlah uang untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga anda tahu berapa banyak uang yang anda butuhkan. 4.Disiplin Disiplin bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi coba anda pikir banyak orang yang disiplin terkadang karena satu dan lain hal tidak dapat memenuhi tujuannya, dan akan lebih banyak orang yang tidak disiplin yang tidak dapat memenuhi tujuannya. Investasi bertujuan untuk memberikan kesempatan agar dana yang diinvestasikan berkembang ketika digunakan sebagai dana investasi pada waktu yang akan datang. Jika demikian halnya, untuk apa dana yang dimiliki sekarang? Bagaimana kalau nilai dana yang dipegang itu mengalami penurunan? Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh investor.
  • 33. Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap ini yaitu periode investasi (time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan. Bila investor mempunyai periode investasi selama 5 tahun maka investor bisa melakukan investasi ke instrumen investasi yang mempunyai periode 5 tahun seperti obligasi 5 tahun dan saham. Pertanyaan lain yang juga perlu dijawab dalam tahapan ini, apakah investor mempunyai keinginan khusus dalam berinvestasi atau portofolio yang dimiliki? Apakah investor menginginkan portofolionya tidak memiliki instrumen yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya? Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah mengumpulkan informasi mengenai seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan berbagai pihak terhadap seluruh pasar investasi. Informasi yang dibutuhkan yaitu ekspektasi pasar atas instrumen investasi. Bila ekspektasi pasar tersebut terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tujuan investor maka investor harus merevisi ulang tujuanya agar sesuai dengan keadaan pasar. Bila ekspektasi pasar tidak sesuai maka investor akan menemukan siklus investasi yang tidak sesuai.
  • 34. Tahap keempat merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu melakukan perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil pengelolaan portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return) dibandingkan dengan tingkat pengembalian patokan (benchmark). Kepuasan manajer investasi akan terjadi bila tingkat pengembalian portofolio lebih tinggi dari tingkat pengembalian patokan. Ini juga menunjukkan keahlian manajer investasi terlihat baik dari segi alokasi aset, pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing. Keempat proses tahapan portofolio tersebut di atas saling berkaitan, karena hasil yang dicapai merupakan output dari tahapan sebelumnya.
  • 35. Bentuk-bentuk investasi Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa bentuk investasi yang kita ketahui, di antaranya yaitu :  .Investasi property Investasi property ini dapat berupa penanaman sejumlah uang dalam bentuk property, hal yang paling lazim biasa dilakukan adalah dalam bentuk emas, rumah ataupun tanah.  Investasi ekuitas Investasi ekuitas ini umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di bursa dilakukan.
  • 36. Resiko Investasi Biasanya, ada 3 resiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka akan melakukan investasi, yaitu :  Turunnya Nilai Investasi Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uang saya akan hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau ditanya seperti itu. Karena tidak ada orang yang mau kehilangan uangnya. Akan tetapi, setiap investasi pasti ada resikonya. Perbedaannya hanya pada ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil. Sekarang jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 20 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Yang disebut dengan kerugian, sesekali memang harus kita alami. Karena dengan adanya kerugian, itu adalah pengalaman yang membuat kita jadi lebih banyak belajar dalam berinvestasi.
  • 37.  Sulitnya Produk Investasi itu Dijual Resiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual/diuangkan kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau menerima atau membeli mata uang asing Anda bila kondisi uang secara fisik robek, rusak atau kumal. Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, yaitu mereka yang hobi akan lukisan juga, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan bagi orang yang menjualnya.
  • 38.  Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai. Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut. Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin belum Anda ketahui, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.
  • 39. Produk Investasi Secara umum, produk investasi dikelompokkan berdasarkan hasilnya menjadi 2 golongan yaitu:  Produk Investasi Pendapatan Tetap (fixed income investment), yaitu produk investasi yang sudah pasti memberikan pendapatan (biasanya disebut bunga), dan uang yang Anda diinvestasikan tidak akan berkurang nilainya. Contoh : Deposito dan Tabungan di Bank.  Produk Investasi Pertumbuhan (growth income investment), yaitu produk investasi yang tidak memberikan hasil pasti berupa bunga, tetapi hanya memberikan hasil apabila dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Contoh : saham, emas, rumah, barang-barang koleksi, mata uang asing. Risiko produk seperti ini adalah uang yang Anda investasikan bisa berkurang nilanya apabila produk investasi itu dijual dengan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga ketika Anda membelinya.