SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
kesimpulan , implikasi dan saran pada penelitian

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengertian
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan
pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan di BAB sebelumnya.
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan
masalah.Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah
jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.Pada umumnya kesimpulan
terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.Kesimpulan utama adalah yang
berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama harus
bertalian dengan pokok permasalahan

dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan

tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan faktafakta yang mendasarinya.Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang
merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama.Jika penulis
bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada babbab uraian dan bukannya pada kesimpulan.Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan
tentang kesimpulan semata.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan
utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah
sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil
penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang
jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

2. Tujuan
Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada
para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan.

3. Tipe kesimpulan
Dua Tipe Penyimpulan:
1.Penyimpulan Langsung
Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung
bergerak

dari

suatu

premis

tunggal

menuju

suatu

kesimpulan.

Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu
kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran
atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota
bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah
2. Penyimpulan Tidak Langsung
Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh
suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini
diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M).Dengan term antara (M),
kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan demikian, kita mengetahui
alas an mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek tidak sama dengan predikat.
Contoh :
bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi dengan satu dan bilangan itu sendiri
5 adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan itu sendiri, maka 5 adalah bilangan prima.
Hukum-hukum yang berlaku untuk penyimpulan tidak langsung adalah sebagai berikut:
a.

Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar.

b. Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar.
c.
d.

Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar tetapi dapat juga salah.

4. Langkah-langkah penyusunan kesimpulan
a.

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian
memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

b. Penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada
kesimpulan tertentu.
c.

Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibatakibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.

5. Cara membuat kesimpulan
a.

Apabila anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah jawaban.

b.

Apabila anda menulis tentang suatu masalah,(misalnya pembicaraan), maka kesimpulan yang
harus anda mencapai ialah suatu rancangan tindakan.

c.

Apabila anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang suatu
pengwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap apa yang telah diperihalkan

B. Implikasi
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil
penelitian yang baru dilakukan.

Macam-macam implikasi:
1. Implikasi Teoritis
Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi teoretikal dari
penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada mengenai kontribusi terhadap
ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian,
tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan
dalam model teoretis.
2. Implikasi Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan
dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan
kontribusi praksis bagi manajemen.
3. Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai metodologi yang
digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan mengenai
bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana
yang relatif sulit serta prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai
kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode
penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang dapat
digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk
meningkatkan mutu dari penelitian

C. Saran
Saran adalah suatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas hasil temuan
dalam studi yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat atau tinjauan idealis pribadi
peneliti.
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti namun bukan untuk menjawab
permasalahan dalam pokok penelitian, saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut
penulis dapat bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan berdasarkan kedekatan objek.
Saran yang diajukan hendaknya saran yang konstruktif dengan mengacu terpenuhinya
beberapa persyaratan saran yang baik, antara lain yaitu:
1. Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas
2. Mempunyai sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan
3. Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan dapat dilakukan
4. Disertai dengan criteria indicator keberhasilan
5. Berupa imbauan untuk melakukan penelitian sejenis yang menekankan pada pendalaman

Contoh:
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan
Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian,
kemudian pengkajian teori, penyusunan instrument penelitian yang disertai dengan uji coba dan
penyempurnaan instrument penelitian, sampai dengan pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data.
Pada akhirnya peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian tentang analisis kebutuhan
pendidikan multikultural yakni; Pertama, rumusan kompetensi akademik sosial siswa yang
terdiri dari kompetensi standar dan dasar dinyatakan relevan dengan kebutuhan akademik sosial
siswa yang berada dalam masyarakat multikultural; dari 14 rumusan kompetensi yang
dirumuskan peneliti oleh Ahli/Pakar dikelompokkan menjadi tiga, yakni rumusan kompetensi
akademik, rumusan kompetensi budaya dan rumusan kompetensi sosial; Kedua, rumusan materi
pendidikan multikultural yangterdiri dari lima tema besar yakni nilai-nilai multikultural,
demokrasi, mendahulukan kepentingan orang banyak, persamaan derajat dan persamaan
kewajiban, penting diberikan kepada siswa sebagai materi pendukung pencapaian kompetensi
standar dan kompetensi dasar pendidikan multikultural; Ketiga, materi pendidikan multikultural
dapat diintegrasikan pada semua mata pelajaran siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di
Mataram, baik itu melalui kegiatan sehari-hari ataupun melalui kegiatan yang terprogram dengan
baik, serta mendukung tebentuknya suasana dan lingkungan pendidikan multukultural.

B. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pendidikan multicultural penting diberikan
dalam rangka memenuhi kebutuhan akademik social siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) di Mataram.Dengandemikian rumusan kompetensi standar dan kompetensi dasar yang
relevandengan kebutuhan akademik sosial siswa, menjadi komponen utama untukmewujudkan
pendidikan multikultural.Berdasarkan rumusan kompetensistandar dan kompetensi dasar
dirumuskan materi pendidikan multicultural yang dapat mendukung tercapainya kompetensikompetensi tersebut.Dalam mentransmisikan materi pendidikan multikultural pada siswa,
materipendidikan multikultural dapat dijadikan mata pelajaran tersendiri dandapat pula
diintegrasikan dalam mata pelajaran lain pada SekolahLanjutan Tingkat Pertama di Mataram.
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi terhadap
perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikanmultikultural yang berbasis kompetensi
untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), (2) implikasi terhadap pengembangan dan
penyusunansilabus pendidikan multikultural, (3) implikasi terhadap cara pandang guruterhadap
siswa, (4) implikasi terhadap pendidikan tenaga kependidikan dan(5) implikasi terhadap usaha
sadar sebagai peran penting intitusipendidikan dalam turut merumuskan, mengembangkan serta
mewujudkanmasyarakat multikultur, melalui sekolah sebagai pilar utama.
1.

Pengembangan kurikulum pendidikan multikultural berbasiskompetensi di SLTP hendaknya
dirancang dengan cermat,disesuaikan dengan keberagaman kondisi dan kebutuhan siswa,
baikyang menyangkut kemampuan atau potensi siswa maupun yangmenyangkut potensi
lingkungan, sehingga sesuai dengan tujuanprogram pendidikan multikultural. Tujuan program
pendidikanmultikultural adalah untuk membantu siswa: (1) memahami latarbelakang diri dan
kelompok dalam masyarakat, (2) menghormati danmengapresiasi kebhinekaan budaya dan sosiohistoris etnik, (3)menyelesaikan sikap-sikap yang terlalu etnosentris dan penuhpurbasangka, (4)
memahami faktor-faktor sosial, ekonomis,psikologis, dan historis yang menyebabkan terjadinya
polarisasi etnikketimpangan dan keterasingan etnik, (5) meningkatkan kemampuanmenganalisis
secara kritis masalah-masalah rutin dan isu melaluiproses demokratis melalui sebuah visi tentang
masyarakat yang lebihbaik, adil dan bebas dan (6) mengembangkan jati diri yang bermaknabagi
semua orang.
Pada dasarnya siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tigakelompok, yaitu kelompok
normal,

sedang

dan

tinggi.

Kurikulumpendidikan

multikultural

berbasis

kompetensi

dikembangkan dandisesuaikan untuk masing-masing kelompok dengan tujuan sebagaiberikut;
(1) pada kelompok normal, diharapkan dapatmengembangkan pemahaman tentang prinsip dan
aplikasi,mengembangkan kemampuan praktikal akademik yang berhubungandengan interaksi
dalam masyarakat multikultural; (2) pada kelompoksedang, diharapkan dapat mengembangkan
kecakapan

komunikasi,kecakapan

menggali

potensi

dan

aplikasi

dalam

kesehariannya,mengembangkan kecakapan akademik dan kecakapan interaksi sosial;(3) pada
kelompok tinggi, diharapkan dapat mengembangkanpemahaman tentang prinsip, teori dan
aplikasi, mengembangkankemampuan akademik untuk memasuki pendidikan yang lebih
tinggi.Dengan adanya kelompok-kelompok siswa tersebut membawaimplikasi terhadap
penyusunan dan pengembangan silabuspendidikan multikultural baik yang dibuat oleh Dinas
Pendidikansetempat atau oleh sekolah sendiri.
2.

Penyusunan dan pengembangan silabus pendidikan multicultural mengacu pada kurikulum
berbasis kompetensi dan perangkatkomponen-komponennya yang di susun oleh Pusat
Kurikulum, BadanPenelitian dan pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional.Sekolah
yang mempunyai kemampuan mandiri dapat menyusunsilabus yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan

akademik

social

siswa

setelah

mendapatkan

persetujuan

dari

Dinas

PendidikanSetempat (propinsi, kabupaten/kota). Penyusunan silabus pendidikanmultikultural
berbasis kompetensi dapat dilakukan dengan melibatkanpara ahli atau instansi yang relevan di
daerah setempat seperti tokohmasyarakat, budayawan, tokoh agama, akademisi, psikolog,
instansipemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan dan industri.Dengan demikian daerah
atau sekolah memiliki cukup wewenanguntuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan
diajarkan,pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar dan menilaikeberhasilan suatu proses
belajar dan mengajar.
3. Implikasi terhadap cara pandang guru pada siswa. Guru harusmenyadari bahwa siswa memiliki
perbedaan satu sama lain. Siswaberbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman,
carabelajar, status sosial ekonomi dan latar belakang budaya. Karena itukegiatan pembelajaran,
organisasi kelas, materi pembelajaran, waktubelajar, alat belajar dan cara penilaian perlu
beragam sesuai dengankarakteristik siswa.Guru harus menyadari tentang kondisi dan kebutuhan
akademiksosial siswa dengan berpedoman pada nilai-nilai pendidikanmultikultural yang
mengutamakan kesederajatan, kebersamaan,musyawarah mufakat, keadilan, saling menghargai,
toleransi,demokrasi, bahwa semua siswa memiliki hak yang sama untukmendapatkan bimbingan
pengajaran dan pendidikan, mengembangkankemampuan siswa dalam interaksi dan sosialisasi
diri denganmenghargai perbedaan pendapat, perbedaan sikap, perbedaankemampuan, perbedaan
prestasi

dan

melatih

siswa

untukmembudayakan

musyawarah

mufakat

dan

diskusi

dalammenyelesaikan permasalahan.
4. Implikasi terhadap pendidikan tenaga kependidikan. Materi pendidikanmultikultural diupayakan
untuk diajarkan kepada mahasiswa dariLembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, yakni
dengan cara;materi pendidikan multikultural menjadi salah satu mata kuliah wajib yang harus
ditempuh/diambil mahasiswa dan bisa juga materipendidikan multikulktural diintegrasikan pada
mata kuliah lainnya.Dengan demikian mahasiswa (calon-calon guru) lebih awal sudahmemahami
nilai-nilai multikultural dan diaplikasikan dalamkehidupan sehari-hari, khususnya dalam praktik
pembelajaran disekolah.
5.

Implikasi terhadap usaha sadar dan sekaligus sebagai peran pentinginstitusi pendidikan dalam
turut merumuskan, mengembangkan sertamewujudkan masyarakat multikultur, melalui sekolah
sebagai pilarutama. Sekolah adalah bentuk lain dari miniatur masyarakat, yangelemennya terdiri
dari unsur yang berlatar belakang berebeda,sehingga sekolah juga dapat membentuk diri seabagi
krangkakehidupan berdemokrasi dalam setiap interaksi maupun sosalisasiditengah-tengah
aktivitas pendidikan. Oleh sebab itulah, makainstitusi pendidikan merupakan bentuk instutusi
epektif yang dapatdiharapkan dapat mengembangkan gagasan kehidupan multkultursecara
parktis, melalui jaringan pendidikan yang sistematis danterprogram.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dandalam upaya
mengembangkan kurikulum dan silabus pendidikanmultikultural berbasis kompetensi untuk
siswa Sekolah LanjutanTingkat Pertama (SLTP), dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1.

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya kepada paraguru sebagai orang yang
paling dekat dengan siswa disarankanuntuk mempelajari dan memahami unsur-unsur
pendidikanmultikultural, sehingga senantiasa dapat bersikap dan berprilakuyang mencerminkan
nilai-nilai multikulturalisme; profesional,mengakui perbedaan siswa, adil dalam perlakuan dan
penilaian,melatih siswa untuk peka dan kritis, memiliki wawasan yang luasserta mampu
memanfaatkan hasil tekhnologi dengan baik. Apabilanantinya materi pendidikan multikultural
diwujudkan menjadi suatumata pelajaran tersendiri atau diintegrasikan pada mata pelajaranyang
lain, oleh guru bukan merupakan hal yang aneh dan baru,karena sebelumnya telah dipelajari,
dipahami dan diaplikasikandalam aktifitas kesehariannya.

2. Kepada para pemegang kebijakan dalam pendidikan disarankanbeberapa hal sebagai berikut:
a.

Dalam rangka usaha mentransmisikan nilai-nilaimultikulturalisme di sekolah, hendaknya
disediakan suatuperangkat pendukung berupa kurikulum pendidikanmultikultural yang berbasis
kompetensi

dan

juga

diusahakanuntuk

melakukan

pengembangan

silabus

yang

mengakomodirkebutuhan akademik sosial siswa dalam masyarakat multikultur.
b. Melakukan pemberdayaan tenaga-tenaga kependidikan yangpotensial dan memanfaatkan sumber
daya

pendidikan

lainnyayang

ada

di

daerah

untuk

silabuspendidikan multikultural, pelaksanaan dan penilaiannya.

dilibatkan

dalam

penyusunan
c.

Meningkatkan komunikasi dan konsultasi dengan berbagai pihak;kepala sekolah, guru,
karyawan sekolah, orang tua, siswa,akademisi, budayawan, tokoh agama dan tokoh
masyarakat,untuk mensosialisasikan gagasan, konsep dan tujuan daripelaksanaan kurikulum
pendidikan multikultural berbasiskompetensi dan implikasinya terhadap siswa, sekolah
danmasyarakat.

d.

Mengusahakan tersedianya sumber dana, sumber informasi dansarana prasarana pendukung
ketercapaian program.

3. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepadapeneliti lain diharapkan untuk
mengadakan penelitian sejenis lebihlanjut dengan mengambil wilayah penelitian yang lebih luas,
sampelyang lebih banyak dan menggunakan rancangan penelitian yanglebih kompleks seperti
eksperimen, etnografi dan lainnya,menggunakan mata pelajaran yang lebih banyak lagi,
jugamelakukan penelitian pada tingkat pendidikan yang lebih tinggiseperti pada siswa SMU atau
Universitas, sehingga dapat ditemukanhasil yang lebih optimal dan bisa digeneralisasikan pada
wilayahyang lebih luas.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari1611SitiAlifah
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernYulia Eolia
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanMETA GUNAWAN
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisNona Zesifa
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
 

Mais procurados (20)

Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 

Destaque

Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Contoh rumusan
Contoh rumusanContoh rumusan
Contoh rumusanJoan Ang
 
Kerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejKerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejFaizzuddeen Ab
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKASejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKAhamdan che hassan
 
Zaman Kesultanan Melayu Melaka
Zaman Kesultanan Melayu MelakaZaman Kesultanan Melayu Melaka
Zaman Kesultanan Melayu MelakaZairol83
 
Folio sejarah tingkatan 3
Folio sejarah tingkatan 3Folio sejarah tingkatan 3
Folio sejarah tingkatan 3Amir Zul
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataAditya Arga
 
Bab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saranBab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saranLulu Nurul
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 
Penghargaan
PenghargaanPenghargaan
Penghargaanzainipr
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJAriefiandra Ariefiandra
 
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi Wong Siew Wan
 

Destaque (20)

Kesimpulan
Kesimpulan Kesimpulan
Kesimpulan
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
 
Kesimpulan paragraf
Kesimpulan paragrafKesimpulan paragraf
Kesimpulan paragraf
 
Contoh rumusan
Contoh rumusanContoh rumusan
Contoh rumusan
 
contoh Penghargaan
contoh Penghargaan contoh Penghargaan
contoh Penghargaan
 
Kesimpulan
KesimpulanKesimpulan
Kesimpulan
 
Kerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejKerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sej
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKASejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 5 KEGEMILANGAN MELAKA
 
Penutup
PenutupPenutup
Penutup
 
Zaman Kesultanan Melayu Melaka
Zaman Kesultanan Melayu MelakaZaman Kesultanan Melayu Melaka
Zaman Kesultanan Melayu Melaka
 
Folio sejarah tingkatan 3
Folio sejarah tingkatan 3Folio sejarah tingkatan 3
Folio sejarah tingkatan 3
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
 
Bab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saranBab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saran
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
Penghargaan
PenghargaanPenghargaan
Penghargaan
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
 
Penghargaan
PenghargaanPenghargaan
Penghargaan
 
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi
Kepentingan Gigi - Amalan Pemakanan Yang Sihat Untuk Penjagaan Gigi
 

Semelhante a Kesimpulan

Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiNesi Anti Andini
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitianpjj_kemenkes
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAHWidya Kurnia Arizona San
 
matri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok marimatri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok mariyohanesfa
 
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptx
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptxpresentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptx
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptxWISNUSUKMANEGARA1
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...SUCIK PUJI UTAMI
 
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptxIKomangRikaAdiPutra
 

Semelhante a Kesimpulan (20)

Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmi
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2
 
Laporan ptk
Laporan ptkLaporan ptk
Laporan ptk
 
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas ivContoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
 
matri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok marimatri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok mari
 
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptx
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptxpresentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptx
presentasi masalah, tujuan, manfaat - Copy.pptx
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
 
Ptk pp final
Ptk pp  finalPtk pp  final
Ptk pp final
 
Ptk pp final
Ptk pp  finalPtk pp  final
Ptk pp final
 
Ptk pp final
Ptk pp  finalPtk pp  final
Ptk pp final
 
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdfPerumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
 
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx
2. KOMPONEN UTAMA MANUSKRIP ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL INTERNASIONAL.pptx
 

Kesimpulan

  • 1. kesimpulan , implikasi dan saran pada penelitian KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pengertian Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan di BAB sebelumnya. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah.Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan. Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan faktafakta yang mendasarinya.Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama.Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada babbab uraian dan bukannya pada kesimpulan.Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan. 2. Tujuan
  • 2. Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. 3. Tipe kesimpulan Dua Tipe Penyimpulan: 1.Penyimpulan Langsung Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju suatu kesimpulan. Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah 2. Penyimpulan Tidak Langsung Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M).Dengan term antara (M), kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan demikian, kita mengetahui alas an mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek tidak sama dengan predikat. Contoh : bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi dengan satu dan bilangan itu sendiri 5 adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan itu sendiri, maka 5 adalah bilangan prima. Hukum-hukum yang berlaku untuk penyimpulan tidak langsung adalah sebagai berikut: a. Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar. b. Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar. c. d. Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah. Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar tetapi dapat juga salah. 4. Langkah-langkah penyusunan kesimpulan
  • 3. a. Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. b. Penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. c. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibatakibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis. 5. Cara membuat kesimpulan a. Apabila anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah jawaban. b. Apabila anda menulis tentang suatu masalah,(misalnya pembicaraan), maka kesimpulan yang harus anda mencapai ialah suatu rancangan tindakan. c. Apabila anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang suatu pengwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap apa yang telah diperihalkan B. Implikasi Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Macam-macam implikasi: 1. Implikasi Teoritis Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoretis. 2. Implikasi Manajerial Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen. 3. Implikasi Metodologi
  • 4. Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relatif sulit serta prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk meningkatkan mutu dari penelitian C. Saran Saran adalah suatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas hasil temuan dalam studi yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat atau tinjauan idealis pribadi peneliti. Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti namun bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian, saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kedekatan objek. Saran yang diajukan hendaknya saran yang konstruktif dengan mengacu terpenuhinya beberapa persyaratan saran yang baik, antara lain yaitu: 1. Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas 2. Mempunyai sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan 3. Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan dapat dilakukan 4. Disertai dengan criteria indicator keberhasilan 5. Berupa imbauan untuk melakukan penelitian sejenis yang menekankan pada pendalaman Contoh: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN A. Kesimpulan
  • 5. Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, penyusunan instrument penelitian yang disertai dengan uji coba dan penyempurnaan instrument penelitian, sampai dengan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data. Pada akhirnya peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian tentang analisis kebutuhan pendidikan multikultural yakni; Pertama, rumusan kompetensi akademik sosial siswa yang terdiri dari kompetensi standar dan dasar dinyatakan relevan dengan kebutuhan akademik sosial siswa yang berada dalam masyarakat multikultural; dari 14 rumusan kompetensi yang dirumuskan peneliti oleh Ahli/Pakar dikelompokkan menjadi tiga, yakni rumusan kompetensi akademik, rumusan kompetensi budaya dan rumusan kompetensi sosial; Kedua, rumusan materi pendidikan multikultural yangterdiri dari lima tema besar yakni nilai-nilai multikultural, demokrasi, mendahulukan kepentingan orang banyak, persamaan derajat dan persamaan kewajiban, penting diberikan kepada siswa sebagai materi pendukung pencapaian kompetensi standar dan kompetensi dasar pendidikan multikultural; Ketiga, materi pendidikan multikultural dapat diintegrasikan pada semua mata pelajaran siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Mataram, baik itu melalui kegiatan sehari-hari ataupun melalui kegiatan yang terprogram dengan baik, serta mendukung tebentuknya suasana dan lingkungan pendidikan multukultural. B. Implikasi Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pendidikan multicultural penting diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan akademik social siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Mataram.Dengandemikian rumusan kompetensi standar dan kompetensi dasar yang relevandengan kebutuhan akademik sosial siswa, menjadi komponen utama untukmewujudkan pendidikan multikultural.Berdasarkan rumusan kompetensistandar dan kompetensi dasar dirumuskan materi pendidikan multicultural yang dapat mendukung tercapainya kompetensikompetensi tersebut.Dalam mentransmisikan materi pendidikan multikultural pada siswa, materipendidikan multikultural dapat dijadikan mata pelajaran tersendiri dandapat pula diintegrasikan dalam mata pelajaran lain pada SekolahLanjutan Tingkat Pertama di Mataram. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi terhadap perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikanmultikultural yang berbasis kompetensi untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), (2) implikasi terhadap pengembangan dan
  • 6. penyusunansilabus pendidikan multikultural, (3) implikasi terhadap cara pandang guruterhadap siswa, (4) implikasi terhadap pendidikan tenaga kependidikan dan(5) implikasi terhadap usaha sadar sebagai peran penting intitusipendidikan dalam turut merumuskan, mengembangkan serta mewujudkanmasyarakat multikultur, melalui sekolah sebagai pilar utama. 1. Pengembangan kurikulum pendidikan multikultural berbasiskompetensi di SLTP hendaknya dirancang dengan cermat,disesuaikan dengan keberagaman kondisi dan kebutuhan siswa, baikyang menyangkut kemampuan atau potensi siswa maupun yangmenyangkut potensi lingkungan, sehingga sesuai dengan tujuanprogram pendidikan multikultural. Tujuan program pendidikanmultikultural adalah untuk membantu siswa: (1) memahami latarbelakang diri dan kelompok dalam masyarakat, (2) menghormati danmengapresiasi kebhinekaan budaya dan sosiohistoris etnik, (3)menyelesaikan sikap-sikap yang terlalu etnosentris dan penuhpurbasangka, (4) memahami faktor-faktor sosial, ekonomis,psikologis, dan historis yang menyebabkan terjadinya polarisasi etnikketimpangan dan keterasingan etnik, (5) meningkatkan kemampuanmenganalisis secara kritis masalah-masalah rutin dan isu melaluiproses demokratis melalui sebuah visi tentang masyarakat yang lebihbaik, adil dan bebas dan (6) mengembangkan jati diri yang bermaknabagi semua orang. Pada dasarnya siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tigakelompok, yaitu kelompok normal, sedang dan tinggi. Kurikulumpendidikan multikultural berbasis kompetensi dikembangkan dandisesuaikan untuk masing-masing kelompok dengan tujuan sebagaiberikut; (1) pada kelompok normal, diharapkan dapatmengembangkan pemahaman tentang prinsip dan aplikasi,mengembangkan kemampuan praktikal akademik yang berhubungandengan interaksi dalam masyarakat multikultural; (2) pada kelompoksedang, diharapkan dapat mengembangkan kecakapan komunikasi,kecakapan menggali potensi dan aplikasi dalam kesehariannya,mengembangkan kecakapan akademik dan kecakapan interaksi sosial;(3) pada kelompok tinggi, diharapkan dapat mengembangkanpemahaman tentang prinsip, teori dan aplikasi, mengembangkankemampuan akademik untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi.Dengan adanya kelompok-kelompok siswa tersebut membawaimplikasi terhadap penyusunan dan pengembangan silabuspendidikan multikultural baik yang dibuat oleh Dinas Pendidikansetempat atau oleh sekolah sendiri. 2. Penyusunan dan pengembangan silabus pendidikan multicultural mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi dan perangkatkomponen-komponennya yang di susun oleh Pusat
  • 7. Kurikulum, BadanPenelitian dan pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional.Sekolah yang mempunyai kemampuan mandiri dapat menyusunsilabus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan akademik social siswa setelah mendapatkan persetujuan dari Dinas PendidikanSetempat (propinsi, kabupaten/kota). Penyusunan silabus pendidikanmultikultural berbasis kompetensi dapat dilakukan dengan melibatkanpara ahli atau instansi yang relevan di daerah setempat seperti tokohmasyarakat, budayawan, tokoh agama, akademisi, psikolog, instansipemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan dan industri.Dengan demikian daerah atau sekolah memiliki cukup wewenanguntuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar dan menilaikeberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. 3. Implikasi terhadap cara pandang guru pada siswa. Guru harusmenyadari bahwa siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswaberbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, carabelajar, status sosial ekonomi dan latar belakang budaya. Karena itukegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktubelajar, alat belajar dan cara penilaian perlu beragam sesuai dengankarakteristik siswa.Guru harus menyadari tentang kondisi dan kebutuhan akademiksosial siswa dengan berpedoman pada nilai-nilai pendidikanmultikultural yang mengutamakan kesederajatan, kebersamaan,musyawarah mufakat, keadilan, saling menghargai, toleransi,demokrasi, bahwa semua siswa memiliki hak yang sama untukmendapatkan bimbingan pengajaran dan pendidikan, mengembangkankemampuan siswa dalam interaksi dan sosialisasi diri denganmenghargai perbedaan pendapat, perbedaan sikap, perbedaankemampuan, perbedaan prestasi dan melatih siswa untukmembudayakan musyawarah mufakat dan diskusi dalammenyelesaikan permasalahan. 4. Implikasi terhadap pendidikan tenaga kependidikan. Materi pendidikanmultikultural diupayakan untuk diajarkan kepada mahasiswa dariLembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, yakni dengan cara;materi pendidikan multikultural menjadi salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh/diambil mahasiswa dan bisa juga materipendidikan multikulktural diintegrasikan pada mata kuliah lainnya.Dengan demikian mahasiswa (calon-calon guru) lebih awal sudahmemahami nilai-nilai multikultural dan diaplikasikan dalamkehidupan sehari-hari, khususnya dalam praktik pembelajaran disekolah. 5. Implikasi terhadap usaha sadar dan sekaligus sebagai peran pentinginstitusi pendidikan dalam turut merumuskan, mengembangkan sertamewujudkan masyarakat multikultur, melalui sekolah
  • 8. sebagai pilarutama. Sekolah adalah bentuk lain dari miniatur masyarakat, yangelemennya terdiri dari unsur yang berlatar belakang berebeda,sehingga sekolah juga dapat membentuk diri seabagi krangkakehidupan berdemokrasi dalam setiap interaksi maupun sosalisasiditengah-tengah aktivitas pendidikan. Oleh sebab itulah, makainstitusi pendidikan merupakan bentuk instutusi epektif yang dapatdiharapkan dapat mengembangkan gagasan kehidupan multkultursecara parktis, melalui jaringan pendidikan yang sistematis danterprogram. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dandalam upaya mengembangkan kurikulum dan silabus pendidikanmultikultural berbasis kompetensi untuk siswa Sekolah LanjutanTingkat Pertama (SLTP), dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya kepada paraguru sebagai orang yang paling dekat dengan siswa disarankanuntuk mempelajari dan memahami unsur-unsur pendidikanmultikultural, sehingga senantiasa dapat bersikap dan berprilakuyang mencerminkan nilai-nilai multikulturalisme; profesional,mengakui perbedaan siswa, adil dalam perlakuan dan penilaian,melatih siswa untuk peka dan kritis, memiliki wawasan yang luasserta mampu memanfaatkan hasil tekhnologi dengan baik. Apabilanantinya materi pendidikan multikultural diwujudkan menjadi suatumata pelajaran tersendiri atau diintegrasikan pada mata pelajaranyang lain, oleh guru bukan merupakan hal yang aneh dan baru,karena sebelumnya telah dipelajari, dipahami dan diaplikasikandalam aktifitas kesehariannya. 2. Kepada para pemegang kebijakan dalam pendidikan disarankanbeberapa hal sebagai berikut: a. Dalam rangka usaha mentransmisikan nilai-nilaimultikulturalisme di sekolah, hendaknya disediakan suatuperangkat pendukung berupa kurikulum pendidikanmultikultural yang berbasis kompetensi dan juga diusahakanuntuk melakukan pengembangan silabus yang mengakomodirkebutuhan akademik sosial siswa dalam masyarakat multikultur. b. Melakukan pemberdayaan tenaga-tenaga kependidikan yangpotensial dan memanfaatkan sumber daya pendidikan lainnyayang ada di daerah untuk silabuspendidikan multikultural, pelaksanaan dan penilaiannya. dilibatkan dalam penyusunan
  • 9. c. Meningkatkan komunikasi dan konsultasi dengan berbagai pihak;kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, orang tua, siswa,akademisi, budayawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat,untuk mensosialisasikan gagasan, konsep dan tujuan daripelaksanaan kurikulum pendidikan multikultural berbasiskompetensi dan implikasinya terhadap siswa, sekolah danmasyarakat. d. Mengusahakan tersedianya sumber dana, sumber informasi dansarana prasarana pendukung ketercapaian program. 3. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepadapeneliti lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebihlanjut dengan mengambil wilayah penelitian yang lebih luas, sampelyang lebih banyak dan menggunakan rancangan penelitian yanglebih kompleks seperti eksperimen, etnografi dan lainnya,menggunakan mata pelajaran yang lebih banyak lagi, jugamelakukan penelitian pada tingkat pendidikan yang lebih tinggiseperti pada siswa SMU atau Universitas, sehingga dapat ditemukanhasil yang lebih optimal dan bisa digeneralisasikan pada wilayahyang lebih luas.