Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian dan teknik pengembangan eksposisi dan persuasi dalam menulis karangan. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri, jenis, dan langkah-langkah menulis karangan eksposisi dan persuasi.
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
1. TUGAS KETERAMPILAN MENULIS
PDGK4305
Kelompok 6 Modul 6 :
1.Anita Sintya Dewi (855739343)
2.Desi Setiawati (856930129)
3.Ela Laviola ( 856929307 )
4.Fera Yuliana (856964372)
5.Maya Sabila (856929314)
6.Ruliyati (856928337)
2. MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI
KEGIATAN BELAJAR 1
EKSPOSISI
A. PENGERTIAN EKSPOSISI
Eksposisi atau karangan bahasan yaitu karangan yang menjelaskan sesuatu dengan cara
merumuskan pengertian, memerinci, dan menguraikan, membandingkan, memberi contoh,
menyimpulkan dan menafsirkan sesuatu (Rusyana, 1984:135).
Karangan eksposisi merupakan bentuk karangan yang banyak digunakan dalam
menyampaikan uraian dan merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk
memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan
eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Dalam bahasa Inggris
eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka atau memulai.
Sering kali eksposisi disusun pendek dan sederhana, tapi tidak jarang pula ada karangan
eksposisi yang panjang dan sukar banyak ditulis.
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha
menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pengetahuan dan pandangan seseorang. Dalam tulisan eksposisi, sangat dipentingkan
informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi sering digunakan untuk menyampaikan uraian
ilmiah.
Untuk menulis karangan eksposisi makan penulis harus memiliki pengetahuan memadai
tentang objek yang akan digarapnya. Penulis harus memperluas pengetahuan.
Untuk menghasilkan tulisan eksposisi yang baik, pikiran utama dan pikiran penjelasan
harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan, yang pada umumnya dibagi dalam 3
bagian : bagian pembuka (pendahuluan), bagian pengembangan (isi) dan bagian penutup
yang merupakan penegasan ide.
Untuk menjelaskan karangan eksposisi, kita dapat menyertakan gambar, denah, dan
angka-angka.
B. TEKNIK PENGEMBANGAN EKSPOSISI
Keraf (1981) memaparkan ada beberapa teknik pengembangan eksposisi yaitu :
1.Teknik Identifikasi
Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri-
ciri atau unsur-unsur yang berbentuk suatu hal atau objek sehingga dapat mengenal objek itu
dengan tepat dan jelas. Sesuatu yang diidentifikasikan dapat bersifat fisik atau konkret, dapat
pula bersifat nonfisik atau abstrak.
3. 2.Teknik Perbandingan
Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2
objek atau lebih dengan menggunakan dasar-dasar tertentu (Keraf, 1981:16).Hal yang
digunakan sebagai perbandingan adalah hal yang telah diketahui pembaca.
Beberapa tujuan yang akan dicapai dengan teknik perbandingan adalah:
a. memperkenalkan sesuatu yang baru dan belum diketahui pembaca, dengan
membandingkan sesuatu yang telah diketahuinya.
b. Memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip
umum yang berlaku secara bersama yang dipakai sebagai landasan untuk
membandingkan hak-hal yang dianggap belum diketahui pembaca.
c. Menggunakan prinsip-prinsip umum atau gagasan umum dengan membandingkan
hak-hal yang sudah diketahui pembaca.
Ada 3 macam teknik perbandingan :
a. Perbandingan langsung
b. Analogi
Dalam analogi yang ditekankan adalah unsur persamaan
c. Perbandingan kemungkinan
Sesuatu bisa mungkin terjadi dengan melihat sesuatu yang lain bisa terjadi.
3.Teknik Ilustrasi atau Eksemplifikasi
Teknik ilustrasi sering digunakan dalam karangan eksposisi untuk menunjukkan contoh-
contoh yang nyata dan konkret, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun
contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak. Contoh-contoh yang kita kemukakan itu
harus bersifat meyakinkan dan menambah efektivitas eksposisi dan bersifat langsung.
4.Teknik Klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu teknik menempatkan barang-barang atau mengelompokkan
bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Kelas merupakan konsep ciri-ciri yang serupa
yang dimiliki sekelompok subjek. Harus mempunyai pertalian yang jelas dan logis yang
dapat dilihat ke bawah, ke atas dan ke samping.
Manfaat teknik klasifikasi dalam eksposisi yaitu dapat menunjang kejelasan pokok
masalah. Klasifikasi dapat kita pakai sebagai kerangka karangan dan dapat menampilkan
struktur uraian.
Beberapa ciri penggunaan teknik klasifikasi :
a. Terdapat ciri yang menonjol yang dapat merangkum semua objek yang
diklasifikasikan.
b. Logistik dan konsisten
c. Bersifat menyeluruh
d. Selektif
Prinsip teknik klasifikasi adalah menonjolkan ciri-ciri yang penting dari suatu objek
walaupun bersifat subjektif.
4. 5.Teknik Definisi
Definisi adalah penjelasan tentang makna atau pengertian suatu kata, frase atau kalimat.
Semakin jelas pembatasan arti itu, baik bagi penulis maupun bagi pembaca maka semakin
jelas pula komunikasi gagasan pikiran penulis kepada pembaca.
Ada bermacam-macam definisi yang bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu :
a. Sinonim
Sinonim disebut juga definisi nominal. Untuk menjelaskan suatu konsep yang telah
tertuang dalam suatu kata, cara yang paling mudah adalah mencari sinonimnya.
b. Definisi formal
Digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat yang disusun dalam suatu kalimat
dengan meletakkan suatu hal yang didefinisikan pada kelas yang umum (genus) dan
kemudian dibedakan dengan anggota yang lain dari kelas tersebut.
c. Definisi luas
Merupakan definisi formal yang diperluas.
6.Teknik Analisis
Yaitu dengan cara memecahkan suatu pokok masalah menjadi bagian-bagian yang logis.
Caranya : analisis proses, analisis sebab-akibat, analisis bagian, analisis fungsional.
a. Analisis proses
Menjelaskan tentang bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu, bagaimana
bekerjanya sesuatu, bagaimana terjadinya sesuatu. Supaya kita bisa menjelaskan
proses dengan baik, maka kita bagi proses itu beberapa langkah yang dijelaskan
secara berurutan. Berarti kita menghadapi b sebuah narasi yang mengandung tujuan
ekspositoris yang bertujuan memperluas pengetahuan pembaca.
b. Analisis sebab-akibat
Sebuah topik karangan eksposisi dapat kita analisis dengan memecahkan menjadi
beberapa peristiwa. Tiap peristiwa kita hubungkan satu dengan yang lain untuk
menelusuri sebab akibatnya.
c. Analisis bagian
Adalah analisis yang membagi suatu pokok masalah yang tunggal menjadi bagian-
bagian menjadi aspek yang berbeda.
d. Analisis fungsional
Adalah lanjutan dari analisis bagian. Analisis bagian berusaha memecahkan pokok
masalah menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan hingga membentuk suatu
objek. Analisis fungsional mengaitkan bagian-bagian itu dengan fungsinya terhadap
keseluruhan pokok masalah.
5. KEGIATAN BELAJAR 2
PERSUASI
A. PENGERTIAN PERSUASI
Beberapa pengertian dari para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. persuasi atau membujuk dan meyakinkan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika
yang berusaha dan meyakinkan dan membujuk mengenai hal-hal yang dikomunikasikan
(Finoza, 2000:155)
2. Karangan persuasi adalah karangan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat
menarik minat, dan dapat meyakinkan bahwa pengalaman membaca merupakan suatu hal
yang amat penting(Tarigan, 1994:133).
Dari pengertian Finoza, (2000:155) dan Tarigan (1994:113) diatas penulis menyimpulkan
bahwa karangan persuasi adalah karangan yang mengandung gaya bahasa untuk meyakinkan
dan mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
1. Ciri-ciri Karangan Persuasi
Adapun ciri-ciri karangan persuasi adalah sebagai berikut:
a.) Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib, maksud dan tujuan penulisan dinyatakan secara
terbuka atau dikemukakan dengan jelas.
Pembaca ingin mengetahui berikut ini :
1. apa isinya?;
2. bagaimana sikap penulis terhadap pokok permasalahan?; dan
3. mengapa saya terus membacanya?
b.) Tulisan persuasive haruslah hidup dan bersemangat. Penulis harus terampil
mempergunakan kata-kata yang hidup dan bersemangat dalam karyanya.
c.) Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan beralasan kuat berdasarkan pada fakta-fakta dan
penalaran-penalaran.
d.) Tulisan persuasive harus bersifat dramatic. Tulisan persuasive harus dapat memanfaatkan
ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang mencolok.
e.) Adanya 5 faktor penguat daya persuasive yaitu sebagai berikut:
1.) Bahasa, yang berfungsi seluas dan tajam sehingga sering berakibat terjadinya
penipuan, kedengkian,percekcokan, dan macam lainnya.
2.) Nada yang digunakan seperti : marah,senang,sedih, dan bersemangat yang dapat
dipergunakan seseorang sebagai alat untuk mempengaruhi prilaku orang banyak.
6. 3.) Detail esensial dalam yang mendukung tujuan serta memperjelas penalaran yang kita
harapkan pendetailan dilakukan dengan cara menyeleksi seberapa penting detail itu
dalam membantu pembaca memahami tulisan kita
4.) Organisasi yaitu pengaturan detail didalam karangan kita itu agar keyakinan dan
pandangan pembaca dapat berubah yang bias ditempuh melalui cara induktif, cara
deduktif kronologis, dan cara penonjolan.
5.) Kewenangan menyangkut penerimaan dan kesadaran pembaca terhadappengarang
sebagai orang yang berwenang karena diyakini (Finoza, 2000:155)
Dari ciri-ciri karangan persuasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa karangan persuasive
lebih menekankan pada pemakaian gaya bahasa yang jelas, hidup, dan bersemangat untuk
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal yang bersifat mempengaruhi pembaca untuk dapat
melakukan suatu hal sesuai dengan yang diinginkan oleh si penulis.
B. JENIS-JENIS KARANGAN PERSUASI
Karangan persuasi sebagai karangan yang bersifat propaganda tidak hanya digunakan pada
ranah advertensi atau periklanan, namun dapat digunakan berbagai ranah diantaranya ranah
pendidikan, politik, social, dan ekonomi.
Dalam kaitannya dalam menggunakan karangan persuasi diberbagai ranah. (Finoza:155)
memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Persuasi Politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang politik dan kenegaraan.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Misalnya seorang guru, dan
seorang motivator dan innovator pendidikan bias memanfaatkan persuasi pendidikan.
3. Persuasi Advertensi atau Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu
barang atau bentuk jasa tertentu.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil menarik konsumen
membeli barang yang ditawarkan.
4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan
persuasi propaganda adalah informasi. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan
kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye
adalah agar pembaca dan pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
7. C. SYARAT-SYARAT MENGARANG PERSUASI
Agar tujuan mengarang persuasi tercapai pengarang harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Mengetahui subjek yang akan dibahas
Dengan mengetahui subjek karangan yang akan digarapnya, maka penulis dapat
mengembangkan atau memperluas pengetahuan mengenai hal itu baik melalui pembaca buku
atau melihat tayangan-tayangan audio visual di telivisi. Selanjutnya hasil tersebut di evaluasi
dan ditampilkan dalam tulisan.
2. Mampu menggunakan kata yang bersifat membujuk
Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata yang bersifat membujuk adalah salah satu
hal utama untuk membuat pembaca merasa tertarik dan ingin melakukan sesuatu terhadap apa
yang dibaca.
D. LANGKAH-LANKAH MENULIS KARANGAN PERSUASI
Langkah-langkah menulis karang persuasi menurut Hardiyanto ( dalam Setyaningrum, 2009 :
21) adalah sebagai berikut.
1. Berfikir Logis dan Sistematis
Berfikir logis yaitu berfikir dengan mengoptimalkan kemampuan otak, untuk menghasilkan
pemikiran yang sehat dan dapat diterima oleh orang lain. Berfikir sistemas yaitu adanya
keteraturan dalam berpikir dengan langkah-langkah yang sistematis sehingga dengan tahapan
tersebut akan dihasilkan sebuah tulisan yang lebih menarik.
2. Menentukan Tema
Tema sebuah tulisan sangat banyak dan bersumber dari kepekaan seseorang terhadap apa
yang terjadi dilingkungannya, dengan demikian orang yang lebih peka akan mudah dalam
menemukan tema tulisan yang menarik.
3. Menyusun Kerangka Tulisan
Kegiatan menyusun kerangka tulisan adalah hal yang sangat penting terutama oleh para
penulis pemula. Kegiatan ini merupakan fondasi kegiatan menulis dan akan mempengaruhi
kekokohan sebuah tulisan, sering dalam sebuah tulisan isinya terasa hambar karena kurang
didukung dengan kerangka tulisan yang memadai.
4. Menentukan Paragraf Pendahuluan
Paragraph pendahuluan dalam sebuah karangan merupakan titik awal yang kritis ketika
menyusun sebuah tulisan biasanya paragraph pembuka ini mengungkapkan gagasan atau
topic utama dalam sebuah tulisan.
5. Mengembangkan Tubuh Tulisan
Kegiatan ini merupakan lanjutan tahapan sebelumnya dan penulis dituntut untuk konskuen,
terhadap rencana penulisan yang direncanakan sebelumnya.
8. Dari langkah-langkah menulis diatas, dapat disimpulkan bahwa proses menulis sangat
dipengaruhi oleh sistematika berpikir sebagai kemampuan kognitif dan imajinasi sebagai
kemampuan efektif sehingga diperlukan media yang merangkang sumber pemikiran dan
imajinasi tersebut.