SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
TUGAS KETERAMPILAN MENULIS
PDGK4305
Kelompok 6 Modul 6 :
1.Anita Sintya Dewi (855739343)
2.Desi Setiawati (856930129)
3.Ela Laviola ( 856929307 )
4.Fera Yuliana (856964372)
5.Maya Sabila (856929314)
6.Ruliyati (856928337)
MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI
KEGIATAN BELAJAR 1
EKSPOSISI
A. PENGERTIAN EKSPOSISI
Eksposisi atau karangan bahasan yaitu karangan yang menjelaskan sesuatu dengan cara
merumuskan pengertian, memerinci, dan menguraikan, membandingkan, memberi contoh,
menyimpulkan dan menafsirkan sesuatu (Rusyana, 1984:135).
Karangan eksposisi merupakan bentuk karangan yang banyak digunakan dalam
menyampaikan uraian dan merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk
memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan
eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Dalam bahasa Inggris
eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka atau memulai.
Sering kali eksposisi disusun pendek dan sederhana, tapi tidak jarang pula ada karangan
eksposisi yang panjang dan sukar banyak ditulis.
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha
menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pengetahuan dan pandangan seseorang. Dalam tulisan eksposisi, sangat dipentingkan
informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi sering digunakan untuk menyampaikan uraian
ilmiah.
Untuk menulis karangan eksposisi makan penulis harus memiliki pengetahuan memadai
tentang objek yang akan digarapnya. Penulis harus memperluas pengetahuan.
Untuk menghasilkan tulisan eksposisi yang baik, pikiran utama dan pikiran penjelasan
harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan, yang pada umumnya dibagi dalam 3
bagian : bagian pembuka (pendahuluan), bagian pengembangan (isi) dan bagian penutup
yang merupakan penegasan ide.
Untuk menjelaskan karangan eksposisi, kita dapat menyertakan gambar, denah, dan
angka-angka.
B. TEKNIK PENGEMBANGAN EKSPOSISI
Keraf (1981) memaparkan ada beberapa teknik pengembangan eksposisi yaitu :
1.Teknik Identifikasi
Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri-
ciri atau unsur-unsur yang berbentuk suatu hal atau objek sehingga dapat mengenal objek itu
dengan tepat dan jelas. Sesuatu yang diidentifikasikan dapat bersifat fisik atau konkret, dapat
pula bersifat nonfisik atau abstrak.
2.Teknik Perbandingan
Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2
objek atau lebih dengan menggunakan dasar-dasar tertentu (Keraf, 1981:16).Hal yang
digunakan sebagai perbandingan adalah hal yang telah diketahui pembaca.
Beberapa tujuan yang akan dicapai dengan teknik perbandingan adalah:
a. memperkenalkan sesuatu yang baru dan belum diketahui pembaca, dengan
membandingkan sesuatu yang telah diketahuinya.
b. Memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip
umum yang berlaku secara bersama yang dipakai sebagai landasan untuk
membandingkan hak-hal yang dianggap belum diketahui pembaca.
c. Menggunakan prinsip-prinsip umum atau gagasan umum dengan membandingkan
hak-hal yang sudah diketahui pembaca.
Ada 3 macam teknik perbandingan :
a. Perbandingan langsung
b. Analogi
Dalam analogi yang ditekankan adalah unsur persamaan
c. Perbandingan kemungkinan
Sesuatu bisa mungkin terjadi dengan melihat sesuatu yang lain bisa terjadi.
3.Teknik Ilustrasi atau Eksemplifikasi
Teknik ilustrasi sering digunakan dalam karangan eksposisi untuk menunjukkan contoh-
contoh yang nyata dan konkret, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun
contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak. Contoh-contoh yang kita kemukakan itu
harus bersifat meyakinkan dan menambah efektivitas eksposisi dan bersifat langsung.
4.Teknik Klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu teknik menempatkan barang-barang atau mengelompokkan
bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Kelas merupakan konsep ciri-ciri yang serupa
yang dimiliki sekelompok subjek. Harus mempunyai pertalian yang jelas dan logis yang
dapat dilihat ke bawah, ke atas dan ke samping.
Manfaat teknik klasifikasi dalam eksposisi yaitu dapat menunjang kejelasan pokok
masalah. Klasifikasi dapat kita pakai sebagai kerangka karangan dan dapat menampilkan
struktur uraian.
Beberapa ciri penggunaan teknik klasifikasi :
a. Terdapat ciri yang menonjol yang dapat merangkum semua objek yang
diklasifikasikan.
b. Logistik dan konsisten
c. Bersifat menyeluruh
d. Selektif
Prinsip teknik klasifikasi adalah menonjolkan ciri-ciri yang penting dari suatu objek
walaupun bersifat subjektif.
5.Teknik Definisi
Definisi adalah penjelasan tentang makna atau pengertian suatu kata, frase atau kalimat.
Semakin jelas pembatasan arti itu, baik bagi penulis maupun bagi pembaca maka semakin
jelas pula komunikasi gagasan pikiran penulis kepada pembaca.
Ada bermacam-macam definisi yang bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu :
a. Sinonim
Sinonim disebut juga definisi nominal. Untuk menjelaskan suatu konsep yang telah
tertuang dalam suatu kata, cara yang paling mudah adalah mencari sinonimnya.
b. Definisi formal
Digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat yang disusun dalam suatu kalimat
dengan meletakkan suatu hal yang didefinisikan pada kelas yang umum (genus) dan
kemudian dibedakan dengan anggota yang lain dari kelas tersebut.
c. Definisi luas
Merupakan definisi formal yang diperluas.
6.Teknik Analisis
Yaitu dengan cara memecahkan suatu pokok masalah menjadi bagian-bagian yang logis.
Caranya : analisis proses, analisis sebab-akibat, analisis bagian, analisis fungsional.
a. Analisis proses
Menjelaskan tentang bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu, bagaimana
bekerjanya sesuatu, bagaimana terjadinya sesuatu. Supaya kita bisa menjelaskan
proses dengan baik, maka kita bagi proses itu beberapa langkah yang dijelaskan
secara berurutan. Berarti kita menghadapi b sebuah narasi yang mengandung tujuan
ekspositoris yang bertujuan memperluas pengetahuan pembaca.
b. Analisis sebab-akibat
Sebuah topik karangan eksposisi dapat kita analisis dengan memecahkan menjadi
beberapa peristiwa. Tiap peristiwa kita hubungkan satu dengan yang lain untuk
menelusuri sebab akibatnya.
c. Analisis bagian
Adalah analisis yang membagi suatu pokok masalah yang tunggal menjadi bagian-
bagian menjadi aspek yang berbeda.
d. Analisis fungsional
Adalah lanjutan dari analisis bagian. Analisis bagian berusaha memecahkan pokok
masalah menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan hingga membentuk suatu
objek. Analisis fungsional mengaitkan bagian-bagian itu dengan fungsinya terhadap
keseluruhan pokok masalah.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERSUASI
A. PENGERTIAN PERSUASI
Beberapa pengertian dari para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. persuasi atau membujuk dan meyakinkan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika
yang berusaha dan meyakinkan dan membujuk mengenai hal-hal yang dikomunikasikan
(Finoza, 2000:155)
2. Karangan persuasi adalah karangan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat
menarik minat, dan dapat meyakinkan bahwa pengalaman membaca merupakan suatu hal
yang amat penting(Tarigan, 1994:133).
Dari pengertian Finoza, (2000:155) dan Tarigan (1994:113) diatas penulis menyimpulkan
bahwa karangan persuasi adalah karangan yang mengandung gaya bahasa untuk meyakinkan
dan mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
1. Ciri-ciri Karangan Persuasi
Adapun ciri-ciri karangan persuasi adalah sebagai berikut:
a.) Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib, maksud dan tujuan penulisan dinyatakan secara
terbuka atau dikemukakan dengan jelas.
Pembaca ingin mengetahui berikut ini :
1. apa isinya?;
2. bagaimana sikap penulis terhadap pokok permasalahan?; dan
3. mengapa saya terus membacanya?
b.) Tulisan persuasive haruslah hidup dan bersemangat. Penulis harus terampil
mempergunakan kata-kata yang hidup dan bersemangat dalam karyanya.
c.) Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan beralasan kuat berdasarkan pada fakta-fakta dan
penalaran-penalaran.
d.) Tulisan persuasive harus bersifat dramatic. Tulisan persuasive harus dapat memanfaatkan
ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang mencolok.
e.) Adanya 5 faktor penguat daya persuasive yaitu sebagai berikut:
1.) Bahasa, yang berfungsi seluas dan tajam sehingga sering berakibat terjadinya
penipuan, kedengkian,percekcokan, dan macam lainnya.
2.) Nada yang digunakan seperti : marah,senang,sedih, dan bersemangat yang dapat
dipergunakan seseorang sebagai alat untuk mempengaruhi prilaku orang banyak.
3.) Detail esensial dalam yang mendukung tujuan serta memperjelas penalaran yang kita
harapkan pendetailan dilakukan dengan cara menyeleksi seberapa penting detail itu
dalam membantu pembaca memahami tulisan kita
4.) Organisasi yaitu pengaturan detail didalam karangan kita itu agar keyakinan dan
pandangan pembaca dapat berubah yang bias ditempuh melalui cara induktif, cara
deduktif kronologis, dan cara penonjolan.
5.) Kewenangan menyangkut penerimaan dan kesadaran pembaca terhadappengarang
sebagai orang yang berwenang karena diyakini (Finoza, 2000:155)
Dari ciri-ciri karangan persuasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa karangan persuasive
lebih menekankan pada pemakaian gaya bahasa yang jelas, hidup, dan bersemangat untuk
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal yang bersifat mempengaruhi pembaca untuk dapat
melakukan suatu hal sesuai dengan yang diinginkan oleh si penulis.
B. JENIS-JENIS KARANGAN PERSUASI
Karangan persuasi sebagai karangan yang bersifat propaganda tidak hanya digunakan pada
ranah advertensi atau periklanan, namun dapat digunakan berbagai ranah diantaranya ranah
pendidikan, politik, social, dan ekonomi.
Dalam kaitannya dalam menggunakan karangan persuasi diberbagai ranah. (Finoza:155)
memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Persuasi Politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang politik dan kenegaraan.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Misalnya seorang guru, dan
seorang motivator dan innovator pendidikan bias memanfaatkan persuasi pendidikan.
3. Persuasi Advertensi atau Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu
barang atau bentuk jasa tertentu.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil menarik konsumen
membeli barang yang ditawarkan.
4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan
persuasi propaganda adalah informasi. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan
kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye
adalah agar pembaca dan pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
C. SYARAT-SYARAT MENGARANG PERSUASI
Agar tujuan mengarang persuasi tercapai pengarang harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Mengetahui subjek yang akan dibahas
Dengan mengetahui subjek karangan yang akan digarapnya, maka penulis dapat
mengembangkan atau memperluas pengetahuan mengenai hal itu baik melalui pembaca buku
atau melihat tayangan-tayangan audio visual di telivisi. Selanjutnya hasil tersebut di evaluasi
dan ditampilkan dalam tulisan.
2. Mampu menggunakan kata yang bersifat membujuk
Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata yang bersifat membujuk adalah salah satu
hal utama untuk membuat pembaca merasa tertarik dan ingin melakukan sesuatu terhadap apa
yang dibaca.
D. LANGKAH-LANKAH MENULIS KARANGAN PERSUASI
Langkah-langkah menulis karang persuasi menurut Hardiyanto ( dalam Setyaningrum, 2009 :
21) adalah sebagai berikut.
1. Berfikir Logis dan Sistematis
Berfikir logis yaitu berfikir dengan mengoptimalkan kemampuan otak, untuk menghasilkan
pemikiran yang sehat dan dapat diterima oleh orang lain. Berfikir sistemas yaitu adanya
keteraturan dalam berpikir dengan langkah-langkah yang sistematis sehingga dengan tahapan
tersebut akan dihasilkan sebuah tulisan yang lebih menarik.
2. Menentukan Tema
Tema sebuah tulisan sangat banyak dan bersumber dari kepekaan seseorang terhadap apa
yang terjadi dilingkungannya, dengan demikian orang yang lebih peka akan mudah dalam
menemukan tema tulisan yang menarik.
3. Menyusun Kerangka Tulisan
Kegiatan menyusun kerangka tulisan adalah hal yang sangat penting terutama oleh para
penulis pemula. Kegiatan ini merupakan fondasi kegiatan menulis dan akan mempengaruhi
kekokohan sebuah tulisan, sering dalam sebuah tulisan isinya terasa hambar karena kurang
didukung dengan kerangka tulisan yang memadai.
4. Menentukan Paragraf Pendahuluan
Paragraph pendahuluan dalam sebuah karangan merupakan titik awal yang kritis ketika
menyusun sebuah tulisan biasanya paragraph pembuka ini mengungkapkan gagasan atau
topic utama dalam sebuah tulisan.
5. Mengembangkan Tubuh Tulisan
Kegiatan ini merupakan lanjutan tahapan sebelumnya dan penulis dituntut untuk konskuen,
terhadap rencana penulisan yang direncanakan sebelumnya.
Dari langkah-langkah menulis diatas, dapat disimpulkan bahwa proses menulis sangat
dipengaruhi oleh sistematika berpikir sebagai kemampuan kognitif dan imajinasi sebagai
kemampuan efektif sehingga diperlukan media yang merangkang sumber pemikiran dan
imajinasi tersebut.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
Nastiti Rahajeng
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Operator Warnet Vast Raha
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
Nurul Hidayah
 

Mais procurados (20)

(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidupLaporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
Laporan praktikum ipa 1. ciri ciri makhluk hidup
 
PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdf
 
PPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptxPPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptx
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
PPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar MengajarPPT Keterampilan Dasar Mengajar
PPT Keterampilan Dasar Mengajar
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
 
Tugas tap
Tugas tapTugas tap
Tugas tap
 
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VRPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
 
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
 
Rpp ips kelas 4
Rpp ips kelas 4Rpp ips kelas 4
Rpp ips kelas 4
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Rpp pkn kelas 5 semester 1
Rpp pkn kelas 5 semester 1Rpp pkn kelas 5 semester 1
Rpp pkn kelas 5 semester 1
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Asesmen kinerja proses dan produk
Asesmen kinerja proses dan produkAsesmen kinerja proses dan produk
Asesmen kinerja proses dan produk
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
 
RPP Matematika Kelas 3 SD - Melakukan operasi hitung campuran
RPP Matematika Kelas 3 SD - Melakukan operasi hitung campuranRPP Matematika Kelas 3 SD - Melakukan operasi hitung campuran
RPP Matematika Kelas 3 SD - Melakukan operasi hitung campuran
 

Semelhante a RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx

Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Arief Mulyanto
 
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptxKELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
SeptaSudir
 
Menulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - DalmanMenulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - Dalman
Dewi Lestari
 
4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf
FianLaw
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Ismail Bisri
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
M fazrul
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Ismail Bisri
 

Semelhante a RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx (20)

PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptxPPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
PPT MODUL 6 Menyusun Paragraf KETERAMPILAN MENULIS.pptx
 
PPT MODUL 5.pptx
PPT MODUL 5.pptxPPT MODUL 5.pptx
PPT MODUL 5.pptx
 
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
Eksposisi ppt
Eksposisi pptEksposisi ppt
Eksposisi ppt
 
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptxKELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
KELOMPOK 6 KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305.pptx
 
Faktor2
Faktor2Faktor2
Faktor2
 
Menulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - DalmanMenulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - Dalman
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Definisi analytical exposition
Definisi analytical expositionDefinisi analytical exposition
Definisi analytical exposition
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tik
 
Zuzi Bab Ii
Zuzi Bab IiZuzi Bab Ii
Zuzi Bab Ii
 
4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
 
Bahan Ajar.docx
Bahan Ajar.docxBahan Ajar.docx
Bahan Ajar.docx
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiPdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx

  • 1. TUGAS KETERAMPILAN MENULIS PDGK4305 Kelompok 6 Modul 6 : 1.Anita Sintya Dewi (855739343) 2.Desi Setiawati (856930129) 3.Ela Laviola ( 856929307 ) 4.Fera Yuliana (856964372) 5.Maya Sabila (856929314) 6.Ruliyati (856928337)
  • 2. MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI KEGIATAN BELAJAR 1 EKSPOSISI A. PENGERTIAN EKSPOSISI Eksposisi atau karangan bahasan yaitu karangan yang menjelaskan sesuatu dengan cara merumuskan pengertian, memerinci, dan menguraikan, membandingkan, memberi contoh, menyimpulkan dan menafsirkan sesuatu (Rusyana, 1984:135). Karangan eksposisi merupakan bentuk karangan yang banyak digunakan dalam menyampaikan uraian dan merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Dalam bahasa Inggris eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka atau memulai. Sering kali eksposisi disusun pendek dan sederhana, tapi tidak jarang pula ada karangan eksposisi yang panjang dan sukar banyak ditulis. Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Dalam tulisan eksposisi, sangat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah. Untuk menulis karangan eksposisi makan penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Penulis harus memperluas pengetahuan. Untuk menghasilkan tulisan eksposisi yang baik, pikiran utama dan pikiran penjelasan harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan, yang pada umumnya dibagi dalam 3 bagian : bagian pembuka (pendahuluan), bagian pengembangan (isi) dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide. Untuk menjelaskan karangan eksposisi, kita dapat menyertakan gambar, denah, dan angka-angka. B. TEKNIK PENGEMBANGAN EKSPOSISI Keraf (1981) memaparkan ada beberapa teknik pengembangan eksposisi yaitu : 1.Teknik Identifikasi Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri- ciri atau unsur-unsur yang berbentuk suatu hal atau objek sehingga dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas. Sesuatu yang diidentifikasikan dapat bersifat fisik atau konkret, dapat pula bersifat nonfisik atau abstrak.
  • 3. 2.Teknik Perbandingan Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 objek atau lebih dengan menggunakan dasar-dasar tertentu (Keraf, 1981:16).Hal yang digunakan sebagai perbandingan adalah hal yang telah diketahui pembaca. Beberapa tujuan yang akan dicapai dengan teknik perbandingan adalah: a. memperkenalkan sesuatu yang baru dan belum diketahui pembaca, dengan membandingkan sesuatu yang telah diketahuinya. b. Memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip-prinsip umum yang berlaku secara bersama yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan hak-hal yang dianggap belum diketahui pembaca. c. Menggunakan prinsip-prinsip umum atau gagasan umum dengan membandingkan hak-hal yang sudah diketahui pembaca. Ada 3 macam teknik perbandingan : a. Perbandingan langsung b. Analogi Dalam analogi yang ditekankan adalah unsur persamaan c. Perbandingan kemungkinan Sesuatu bisa mungkin terjadi dengan melihat sesuatu yang lain bisa terjadi. 3.Teknik Ilustrasi atau Eksemplifikasi Teknik ilustrasi sering digunakan dalam karangan eksposisi untuk menunjukkan contoh- contoh yang nyata dan konkret, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak. Contoh-contoh yang kita kemukakan itu harus bersifat meyakinkan dan menambah efektivitas eksposisi dan bersifat langsung. 4.Teknik Klasifikasi Klasifikasi merupakan suatu teknik menempatkan barang-barang atau mengelompokkan bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Kelas merupakan konsep ciri-ciri yang serupa yang dimiliki sekelompok subjek. Harus mempunyai pertalian yang jelas dan logis yang dapat dilihat ke bawah, ke atas dan ke samping. Manfaat teknik klasifikasi dalam eksposisi yaitu dapat menunjang kejelasan pokok masalah. Klasifikasi dapat kita pakai sebagai kerangka karangan dan dapat menampilkan struktur uraian. Beberapa ciri penggunaan teknik klasifikasi : a. Terdapat ciri yang menonjol yang dapat merangkum semua objek yang diklasifikasikan. b. Logistik dan konsisten c. Bersifat menyeluruh d. Selektif Prinsip teknik klasifikasi adalah menonjolkan ciri-ciri yang penting dari suatu objek walaupun bersifat subjektif.
  • 4. 5.Teknik Definisi Definisi adalah penjelasan tentang makna atau pengertian suatu kata, frase atau kalimat. Semakin jelas pembatasan arti itu, baik bagi penulis maupun bagi pembaca maka semakin jelas pula komunikasi gagasan pikiran penulis kepada pembaca. Ada bermacam-macam definisi yang bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu : a. Sinonim Sinonim disebut juga definisi nominal. Untuk menjelaskan suatu konsep yang telah tertuang dalam suatu kata, cara yang paling mudah adalah mencari sinonimnya. b. Definisi formal Digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat yang disusun dalam suatu kalimat dengan meletakkan suatu hal yang didefinisikan pada kelas yang umum (genus) dan kemudian dibedakan dengan anggota yang lain dari kelas tersebut. c. Definisi luas Merupakan definisi formal yang diperluas. 6.Teknik Analisis Yaitu dengan cara memecahkan suatu pokok masalah menjadi bagian-bagian yang logis. Caranya : analisis proses, analisis sebab-akibat, analisis bagian, analisis fungsional. a. Analisis proses Menjelaskan tentang bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu, bagaimana bekerjanya sesuatu, bagaimana terjadinya sesuatu. Supaya kita bisa menjelaskan proses dengan baik, maka kita bagi proses itu beberapa langkah yang dijelaskan secara berurutan. Berarti kita menghadapi b sebuah narasi yang mengandung tujuan ekspositoris yang bertujuan memperluas pengetahuan pembaca. b. Analisis sebab-akibat Sebuah topik karangan eksposisi dapat kita analisis dengan memecahkan menjadi beberapa peristiwa. Tiap peristiwa kita hubungkan satu dengan yang lain untuk menelusuri sebab akibatnya. c. Analisis bagian Adalah analisis yang membagi suatu pokok masalah yang tunggal menjadi bagian- bagian menjadi aspek yang berbeda. d. Analisis fungsional Adalah lanjutan dari analisis bagian. Analisis bagian berusaha memecahkan pokok masalah menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan hingga membentuk suatu objek. Analisis fungsional mengaitkan bagian-bagian itu dengan fungsinya terhadap keseluruhan pokok masalah.
  • 5. KEGIATAN BELAJAR 2 PERSUASI A. PENGERTIAN PERSUASI Beberapa pengertian dari para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. persuasi atau membujuk dan meyakinkan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha dan meyakinkan dan membujuk mengenai hal-hal yang dikomunikasikan (Finoza, 2000:155) 2. Karangan persuasi adalah karangan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat menarik minat, dan dapat meyakinkan bahwa pengalaman membaca merupakan suatu hal yang amat penting(Tarigan, 1994:133). Dari pengertian Finoza, (2000:155) dan Tarigan (1994:113) diatas penulis menyimpulkan bahwa karangan persuasi adalah karangan yang mengandung gaya bahasa untuk meyakinkan dan mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis. 1. Ciri-ciri Karangan Persuasi Adapun ciri-ciri karangan persuasi adalah sebagai berikut: a.) Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib, maksud dan tujuan penulisan dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan dengan jelas. Pembaca ingin mengetahui berikut ini : 1. apa isinya?; 2. bagaimana sikap penulis terhadap pokok permasalahan?; dan 3. mengapa saya terus membacanya? b.) Tulisan persuasive haruslah hidup dan bersemangat. Penulis harus terampil mempergunakan kata-kata yang hidup dan bersemangat dalam karyanya. c.) Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan beralasan kuat berdasarkan pada fakta-fakta dan penalaran-penalaran. d.) Tulisan persuasive harus bersifat dramatic. Tulisan persuasive harus dapat memanfaatkan ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang mencolok. e.) Adanya 5 faktor penguat daya persuasive yaitu sebagai berikut: 1.) Bahasa, yang berfungsi seluas dan tajam sehingga sering berakibat terjadinya penipuan, kedengkian,percekcokan, dan macam lainnya. 2.) Nada yang digunakan seperti : marah,senang,sedih, dan bersemangat yang dapat dipergunakan seseorang sebagai alat untuk mempengaruhi prilaku orang banyak.
  • 6. 3.) Detail esensial dalam yang mendukung tujuan serta memperjelas penalaran yang kita harapkan pendetailan dilakukan dengan cara menyeleksi seberapa penting detail itu dalam membantu pembaca memahami tulisan kita 4.) Organisasi yaitu pengaturan detail didalam karangan kita itu agar keyakinan dan pandangan pembaca dapat berubah yang bias ditempuh melalui cara induktif, cara deduktif kronologis, dan cara penonjolan. 5.) Kewenangan menyangkut penerimaan dan kesadaran pembaca terhadappengarang sebagai orang yang berwenang karena diyakini (Finoza, 2000:155) Dari ciri-ciri karangan persuasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa karangan persuasive lebih menekankan pada pemakaian gaya bahasa yang jelas, hidup, dan bersemangat untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu hal yang bersifat mempengaruhi pembaca untuk dapat melakukan suatu hal sesuai dengan yang diinginkan oleh si penulis. B. JENIS-JENIS KARANGAN PERSUASI Karangan persuasi sebagai karangan yang bersifat propaganda tidak hanya digunakan pada ranah advertensi atau periklanan, namun dapat digunakan berbagai ranah diantaranya ranah pendidikan, politik, social, dan ekonomi. Dalam kaitannya dalam menggunakan karangan persuasi diberbagai ranah. (Finoza:155) memberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Persuasi Politik Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. 2. Persuasi pendidikan Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Misalnya seorang guru, dan seorang motivator dan innovator pendidikan bias memanfaatkan persuasi pendidikan. 3. Persuasi Advertensi atau Iklan Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil menarik konsumen membeli barang yang ditawarkan. 4. Persuasi Propaganda Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi propaganda adalah informasi. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca dan pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
  • 7. C. SYARAT-SYARAT MENGARANG PERSUASI Agar tujuan mengarang persuasi tercapai pengarang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Mengetahui subjek yang akan dibahas Dengan mengetahui subjek karangan yang akan digarapnya, maka penulis dapat mengembangkan atau memperluas pengetahuan mengenai hal itu baik melalui pembaca buku atau melihat tayangan-tayangan audio visual di telivisi. Selanjutnya hasil tersebut di evaluasi dan ditampilkan dalam tulisan. 2. Mampu menggunakan kata yang bersifat membujuk Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata yang bersifat membujuk adalah salah satu hal utama untuk membuat pembaca merasa tertarik dan ingin melakukan sesuatu terhadap apa yang dibaca. D. LANGKAH-LANKAH MENULIS KARANGAN PERSUASI Langkah-langkah menulis karang persuasi menurut Hardiyanto ( dalam Setyaningrum, 2009 : 21) adalah sebagai berikut. 1. Berfikir Logis dan Sistematis Berfikir logis yaitu berfikir dengan mengoptimalkan kemampuan otak, untuk menghasilkan pemikiran yang sehat dan dapat diterima oleh orang lain. Berfikir sistemas yaitu adanya keteraturan dalam berpikir dengan langkah-langkah yang sistematis sehingga dengan tahapan tersebut akan dihasilkan sebuah tulisan yang lebih menarik. 2. Menentukan Tema Tema sebuah tulisan sangat banyak dan bersumber dari kepekaan seseorang terhadap apa yang terjadi dilingkungannya, dengan demikian orang yang lebih peka akan mudah dalam menemukan tema tulisan yang menarik. 3. Menyusun Kerangka Tulisan Kegiatan menyusun kerangka tulisan adalah hal yang sangat penting terutama oleh para penulis pemula. Kegiatan ini merupakan fondasi kegiatan menulis dan akan mempengaruhi kekokohan sebuah tulisan, sering dalam sebuah tulisan isinya terasa hambar karena kurang didukung dengan kerangka tulisan yang memadai. 4. Menentukan Paragraf Pendahuluan Paragraph pendahuluan dalam sebuah karangan merupakan titik awal yang kritis ketika menyusun sebuah tulisan biasanya paragraph pembuka ini mengungkapkan gagasan atau topic utama dalam sebuah tulisan. 5. Mengembangkan Tubuh Tulisan Kegiatan ini merupakan lanjutan tahapan sebelumnya dan penulis dituntut untuk konskuen, terhadap rencana penulisan yang direncanakan sebelumnya.
  • 8. Dari langkah-langkah menulis diatas, dapat disimpulkan bahwa proses menulis sangat dipengaruhi oleh sistematika berpikir sebagai kemampuan kognitif dan imajinasi sebagai kemampuan efektif sehingga diperlukan media yang merangkang sumber pemikiran dan imajinasi tersebut.