SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 56
Efek Doppler
Pada tahun 1842, Christian Doppler
menunjukkan bahwa jika suatu sumber
cahaya bergerak mendekati pengamat,
frekuensinya menjadi lebih tinggi ( lebih
pendek), dan sebaliknya. Peristiwa ini
disebut efek Doppler.

C. Doppler
(1803 – 1853)

 Pada spektrum bintang, pergeseran ini dapat
dihitung berdasarkan garis absorpsinya. Caranya
adalah sebagai berikut,

DND-2006
 Misalkan suatu sumber cahaya memancarkan
cahayanya pada panjang gelombang o. Jika
sumber cahaya ini bergerak relatif terhadap
pengamat dengan komponen kecepatan radial vr.
maka pengamat akan melihat perubahan panjang
gelombang sebesar , yaitu :
Δλ
λo

=

1 + vr /c
1  vr /c

 1 . . . . . . . . .(5-24)

c = kecepatan cahaya,  = pergeseran Doppler,
o = panjang gelombang diam (panjang gelombang
sumber jika sumber dan pengamat berada pada
kecepatan yang sama).
DND-2006
diamati

o


  = diamati - o

DND-2006
Jika vr << c, pers. (5-24) :

Δλ

λo

=

1 + vr /c
1  vr /c

1



vr . . . . . . . . . . . . . (5-25)
=

c
Jika vr positif  sumber bergerak menjauhi pengamat
vr negatif  sumber bergerak mendekati pengamat
menjadi,

Dengan menggunakan spektrograf, spektrum bintang
dapat direkam bersama dengan spektrum pembanding.
 Dari garis spektrum pembanding, dapat diukur o.
Jika bintang bergerak terhadap pengamat,
pergeseran Doppler garis spektrumnya () dapat
diukur, sehingga kecepatan radial bintang dapat
ditentukan dari persamaan (5-25).
DND-2006
Pelebaran Garis Spektrum
Garis spektrum tidak merupakan garis yang tajam,
tetapi mempunyai lebar tertentu. Pelebaran garis ini
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
 Pengaruh langsung dari atom sendiri :






DND-2006

Pelebaran Alamiah
Pelebaran Doppler
Pelebaran Tumbukan
Efek Zeeman
 Pengaruh dari luar :

 Rotasi bintang
 Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)

 Turbulensi atmosfer bintang

DND-2006
1. Pelebaran alamiah
 Atom mempunyai tingkat enegi yang diskret.
 Tingkat energi tersebut sebenarnya tidak tajam.
 Harga energi yang diberikan pd suatu tingkat
energi, sebenarnya adalah harga yang paling
mungkin untuk tingkat tersebut.
 Suatu atom yang berada pada tingkat tersebut
dapat mempunyai energi yang berbeda dari harga
yang paling mungkin itu.

DND-2006
 Karenanya,  foton yang bisa diserap atom untuk
mengeksitasikan elektronnya juga bukan merupakan harga yang pasti, tetapi bisa berkisar pada
harga tertentu.
 Akibatnya garis spektrum yang dihasilkan oleh
sekumpulan atom tidak tajam tetapi agak lebar.

DND-2006
2. Pelebaran Doppler
 Atom yang memberikan suatu garis spektrum tidak
diam tetapi bergerak ke berbagai arah.
 Makin tinggi temperatur, gerak atom makin cepat.
 Akibat efek Doppler, setiap atom akan menyerap
foton dengan  yang berbeda-beda, bergantung
pada kecepatan radialnya terhadap pengamat. Hal
ini mengakibatkan pelebaran garis spektrum

DND-2006
3. Pelebaran Tumbukan
 Tingkat energi suatu atom dapat terganggu oleh
adanya atom atau ion yang lewat di dekatnya,
atau yang menumbuknya.
 Akibatnya, tingkat energi atom akan berubah
sedikit sehingga  foton yang dapat diserap agak
berbeda dengan kalau tidak ada gangguan: atom
akan memberikan garis yang lebar.
Tingkat
energi

2p

1s
Spektrum
Tidak ada tumbukan
DND-2006

Ada gangguan tumbukan
4. Efek Zeeman
 Medan magnet dapat menyebabkan suatu tingkat
energi sebuah atom terpecah menjadi dua atau
lebih.
 Akibatnya garis spektrum juga terpecah menjadi
dua garis atau lebih.
 Dalam spektrum bintang komponen garis ini
umumnya tidak dapat dipisah, sehingga akibatnya
tampak seperti pelebaran garis.
Tingkat
energi

2p
1s

Spektrum
Tidak ada medan magnet
DND-2006

Ada medan magnet


Tugas. Carilah informasi mengenai pelebaran garis
spektrum yang disebabkan oleh pengaruh luar
seperti oleh,
 Rotasi bintang
 Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)
 Turbulensi atmosfer bintang

DND-2006
Lebar Ekivalen
Lebar suatu garis spektrum dinyatakan oleh Lebar
Ekivalen (W) yaitu lebar suatu profil empat persegi
panjang dengan tinggi sama dengan tinggi fluks
spektrum kontinu pada panjang gelombang itu dan
luasnya sama dengan luas profil garis spektrum.
Iλ

C

D

A

B
λo

DND-2006

Wλ


Untuk menentukan lebar ekivalen, terlebih dahulu harus
diketahui kedalaman garis spektrum

Io = Intensitas kontinum
Iλ = Intensitas pd suatu λ
Ic = Intensitas pd pusat garis

Io
Iλ

Ic

Io  Iλ
Dalamnya suatu garis adalah, rλ =
Io
Io  Ic
Dalamnya pusat garis adalah, rc =
Io
DND-2006

. . . . . (5-26)
. . . . . (5-27)
Jadi lebar ekivalen adalah,
+



+



Wλ = rλ dλ =
-

-

Io  Iλ
dλ . . . . . . . .(5-28)
Io

Jika Io dan I diketahui, maka W dapat dihitung
 Lebar ekivalen suatu garis spektrum bergantung
pada jumlah atom penyerap per satuan luas di atas
atmosfer. Makin banyak atom tersebut, makin lebar
garis spektrum yang dihasilkan.

DND-2006
123

1,0

4
5
0,5
6

 0,3

 0,2

 0,1

0

1,1

0,2

0,3

Profil garis spektrum dengan berbagai lebar ekivalen
 Makin besar angka pada kurva menunjukkan
makin banyak jumlah atom penyerapnya

DND-2006
Tinjau garis absorpsi yang disebabkan oleh transisi
suatu atom dari tingkat a ke b.
Misal jumlah atom ini per cm2 di
atas fotosfer adalah N.

b
h
υ
a

absorpsi

h
υ
emisi

Lebar ekivalen bergantung pada
besarnya N. Selain pada N, W juga
bergantung pada kekuatan penggetar f (oscillator strength)

Harga f menyatakan kemungkinan suatu atom melakukan transisi dari suatu tingkat energi ke tingkat lain.

DND-2006
Menurut Kramer :
26

1 1
1
1
g
fab =
b3 a3 ba . . . . . . .(5-29)
3 3π ga 12 12
a

b

ga = beban statistik, gba = faktor koreksi Gaunt.
 Harga f untuk suatu transisi dapat dihitung secara
teori atau diukur di laboratorium.
 Untuk setiap atom, harga f dapat diperoleh dari tabel.
 Makin besar harga f, makin besar lebar ekivalennya
Jadi, W dapat dinyatakan sebagai fungsi Nf :
W = F(Nf)
DND-2006
Kurva yang menunjukkan hubungan antara log W
dengan log Nf disebut Kurva Pertumbuhan (Curve of
Growth). Kurva ini dapat diperoleh dari perhitungan teori
maupun eksperimen di laboratorium.
Contoh kurva pertumbuhan untuk garis ion CaII
+1
log
Wλ 0

Karena untuk suatu
garis spektrum harga f
tetap, maka absis hanya
menunjukkan log N.

1
2

10

DND-2006

12

14

16

18

Log N
Cara memperoleh kurva pertumbuhan pada spektrum
bintang.
 Harga N tidak dapat ditentukan dan tidak dapat
diubah-ubah.
 Oleh karena itu, digunakan garis yang berasal
dari suatu multiplet yaitu, sekelompok garis
spektrum yang disebabkan oleh transisi dari
tingkat energi bawah yang sama ke tingkat energi
dengan momentum sudut orbit (L) dan
momentum sudut spin (S) yang sama tetapi
dengan momentum sudut total (J) yang berbeda.

DND-2006
 Karena transisi yang mengakibatkan suatu multiplet
berasal dari tingkat energi bawah yang sama, maka
harga N akan sama untuk semua garis anggota
multiplet tersebut. Jadi, kita dapat membuat kurva
pertumbuhan dengan memplot log W dengan log f
untuk garis-garis tersebut.
 Kurva ini selanjutnya dibandingkan dengan kurva
antara log W dan log Nf yang diperoleh secara teori
atau pengukuran di laboratorium. Dari perbandingan
ini diperoleh log N.

 Dengan cara ini kita dapat memperoleh perbandingan
harga N untuk atom dengan tingkat eksitasi yang
berbeda-beda
DND-2006
Selanjutnya dari persamaan Boltzmann (Pers. 5-21)
log

Nb
Na

=

5040 Eab
T

+ log

gb
ga

dapat ditentukan temperatur atmosfer bintang (T). T yg
ditentukan dengan cara ini disebut Temperatur Eksitasi.
Jumlah ion dari berbagai tingkat ionisasi juga dapat
ditentukan dengan cara ini.
Dari persamaan Saha (Pers. 5-23)
log

Nr+1
Nr

 5040
Pe =

T

Ir + 2,5 log T  0,48  log Pe + log

2ur+1
ur

dapat ditentukan Temperatur Ionisasi (T) dan Tekanan
Elektron (Pe).
DND-2006
Dari kurva pertumbuhan dapat ditentukan juga perbandingan jumlah unsur kimia di atmosfer bintang.
 Hidrogen merupakan unsur terbanyak di bintang  60
- 80 % dari massa bintang
 Helium adalah unsur kedua terbanyak.

 Hidrogen + Helium = 96 - 99 % massa bintang
 Sisanya: neon, oksigen, nitrogen, karbon, magnesium,
argon, silikon, sulfur, besi, klor, dll.

DND-2006
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa
spektroskopi bintang dapat memberikan informasi
tentang :
 temperatur permukaan bintang
 komposisi kimia
 rotasi
 pengembangan selubung
 kecepatan radial
 dan lainnya

DND-2006
Bintang Berspektrum Khusus
Yang dimaksud dengan bintang berspektrum khusus
adalah bintang-bintang yang tidak termasuk kelas O, B,
A, F, G, K, M

1. Bintang Wolf-Rayet (WR)
Spektrum meyerupai kelas O dengan garis emisi
yang lebar dari unsur helium, nitrogen, karbon, dan
oksigen yang berada pada tingkat ionisasi tinggi.
Tef  40.000 - 50.000 K

WN : garis emisi He dan N
WR

WC : garis emisi He, C, dan O.
DND-2006
Spektrum Bintang Wolf-Rayet

http://www.astroman.fsnet.co.uk/wr.htm

DND-2006
Garis emisi pada spektrum bintang WR, berasal dari
materi yang dilontarkan bintang dan membentuk
selubung yang melingkupi bintang.
 Pelontaran materi ini berlangsung dengan kecepatan
(v) yang tinggi.
 Akibatnya terjadi efek Doppler pada garis emisi.
 Karena garis emisi berasal dari berbagai lapisan
selubung yang kecepatan radialnya berbeda-beda,
 Maka terjadilah garis emisi yang lebar : v = 100
km/det.

DND-2006
Bintang Wolf-Rayet Blows Bubbles
yang diabadikan dengan Telescope 1,2
m, di Whipple Observatory
http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/image/9701/ngc2359_cfa_big.jpg
DND-2006
Nebula M1-67 disekeliling bintang WR124

Gambar bintang WR124 yang
diambil oleh pesawat ruang
angkasa
Hubble.
Dalam
gambar
tampak
WR124
dilingkupi oleh selubung yang
panas Selubung ini berasal
dari materi yang dilontarkan
bintang dengan kecepatan
sekitar 100 000 mil per jam.

http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/38/image/a

DND-2006
2. Bintang P-Cygni
Spektrumnya mempunyai garis emisi yang kuat dari
H dan He yang berdampingan dengan garis absorpsi
pada sisi gelombang yang pendek

Spektrum bintang
P-Cygni

DND-2006
Spektrum bintang P-Cygni pada garis H
http://www.astrosurf.com/buil/us/peculiar2/pcygni.htm
DND-2006
Bintang golongan P-Cygni
letupan secara acak.
Contoh : bintang P-Cygni

menunjukkan

peristiwa

 tahun 1600 - 1606 : dari tak terlihat menjadi mv = 3,
menurun lagi menjadi mv = 6
 tahun 1655 : mv = 3,5

 tahun 1659 : mv = 5,2  sekarang
Bagaimana terjadinya profil P-Cygni?

DND-2006
B
Bintang

A

Selubung

B
λo

Bintang P-Cygni diselimuti selubung gas
 Bagian A akan menghasilkan garis absorpsi
 Bagian B akan menghasilkan garis emisi

DND-2006

λ
B
Bintang

A

B
λo

λ

Bila selubung B cukup tebal, garis emisi akan lebih
dominan daripada garis absorpsi sehingga pengamat
akan melihat spektrum bergaris emisi

DND-2006
B
Bintang

A

B
λo

DND-2006

λ

Bila selubung mengembang dengan kecepatan tinggi,
pengamat akan melihat bagian A bergerak ke arah
pengamat :
 garis absorpsinya akan mengalami pergeseran
Doppler ke arah  pendek.
 bagian B mengembang ke atas dan ke bawah, dan
garis emisinya tetap simetris terhadap panjang
gelombang diamnya .
B
Bintang

A

B
λo

λ

Superposisi spektrum emisi dan absorpsi ini akan
menghasilkan profil garis emisi yang kuat disertai
komponen absorpsi di sisi gelombang yg lebih pendek.
 Salah satu bintang yang mempunyai bentuk garis
spektrum seperti ini adalah bintang P-Cygni; karena
itu profil garis seperti ini dinamakan profil P-Cygni.
DND-2006
 Dengan mengukur pergeseran Doppler komponen
absorpsi suatu profil P-Cygni, dapat dihitung
kecepatan pengembangan selubung.


vr
 = c

o = diam
vr = kecepatan radial,
c = kecepatan cahaya

λ

λo
Δλ

DND-2006

λ
 Dari hasil penelitian pada berbagai bintang yang
mempunyai garis spektrum berbentuk profil P-Cygni
diperoleh
bahwa
kecepatan
pengembangan
selubung lebih besar daripada kecepatan yang
diperlukan untuk lepas dari medan gravitasi bintang;
ini berarti selubung yang mengembang tersebut
akan lepas dari bintangnya
 Adanya profil P-Cygni pada spektrum bintang
merupakan petunjuk bintang tersebut sedang
mengalami proses kehilangan massa.

DND-2006
3. Bintang Be (emisi)
Spektrumnya termasuk kelas B dengan garis emisi
pada deret Balmer (H, H) dan garis helium netral
(HeI), Kadangkala garis-garis emisi ini tampak juga
pada garis metal terionisasi.
Menurut Struve (1931) garis emisi ini disebabkan
karena bintang Be memiliki selubung dingin di sekitar
bintang kelas B yang berotasi sangat cepat.
Yang menjadi masalah sekarang adalah, darimana
selubung bintang ini berasal ?

DND-2006
 Untuk bintang Be yang merupakan pasangan bintang
ganda, selubung ini kemungkinan besar dihasilkan
oleh proses akresi massa dari bintang pasangannya.

 Untuk bintang Be tunggal, jawaban yang paling
mungkin adalah berasal dari bintang itu sendiri, yaitu
adanya pelontaran massa dari permukaannya.
Materi yang dilontarkan itu makin lama akan
berakumulasi sehingga membentuk selubung yang
menyebabkan munculnya garis-garis emisi yang
dapat diamati dari bumi.
 Bukti bahwa bintang Be mengalami pelontaran
massa dapat dilihat dari profil garis spektrumnya
yang tidak simetri dan cendrung membentuk
profil P-Cygni.
DND-2006
Spektrum Bintang Be

http://cfa-www.harvard.edu/~pberlind/atlas/images/HD174638.B7Ve.gif
DND-2006
Pada awalnya diperkirakan mekanisme pelontaran
massa ini disebabkan oleh rotasi bintang yang sangat
cepat
 Pendapat ini kurang kuat karena ada bintang Be
yang memiliki kecepatan rotasi yang rendah.
Teori yang sekarang diyakini kebenarannya adalah teori
angin bintang yang didorong oleh tekanan radiasi
bintang yang menjadi pusatnya.

 Teori ini menyatakan bahwa tekanan radiasi bintang
mendorong materi di sekitarnya sehingga materimateri tersebut terlontar ke luar dan membentuk
selubung.

DND-2006
Bentuk garis emisi bintang Be :
Ada tiga bentuk propil garis emisi bintang Be yaitu,

Berpuncak
tunggal
(bentuk Be)

DND-2006

Puncak ganda yang
Berpuncak
lemah dan ditengahnya
ganda
(bentuk Be) garis absorpsi yang
kuat (bentuk Shell)
Ada banyak teori mengapa terjadi tiga bentuk profil garis
emisi bintang Be ini, salah satunya adalah,

1. Perbedaan Arah Pandang
Garis emisi tunggal terjadi apabila bintang Be dilihat
dari arah kutubnya, garis emisi berpuncak ganda
terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah antara
kutub dan ekuator, sedangkan garis shell terjadi
apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya

DND-2006
Pengamat

Menghasilkan
garis emisi
Selubung Bintang

DND-2006

Menghasilkan
garis emisi
Pengamat
Menghasilkan
garis emisi
Selubung Bintang

DND-2006

Menghasilkan
garis absorpsi
Menghasilkan garis emisi
Selubung

DND-2006

Bintang

Pengamat
Menghasilkan garis emisi

garis absorpsi
Variasi V/R

DND-2006
DND-2006
Walaupun
pada
awalnya
model
ini
diyakini
kebenarannya, namun sekarang tidak berlaku lagi.
Mengapa?
 Saat ini telah banyak diamati bintang Be yang garis
emisinya berubah dari bentuk Be menjadi bentuk
shell dan kemudian berubah lagi menjadi bintang
kelas B normal atau kebalikannya (Be  B shell  B
normal)
 Kalau teori perbedaan arah pandang di atas benar,
maka haruslah bintang tersebut berubah inklinasinya
dan hal ini tidak mungkin.

DND-2006
Fase Be

July 1974
Fase Shell

Desember 1974
Fase B normal

Oktober 1975

Perubahan Fase Bintang 59 Cyg
DND-2006
2. Model Lengan Tunggal Berkerapatan Tinggi
Kato (1983) mengusulkan
tunggal (one-armed global
bergerak semi Keplerian
variabilitas garis-garis emisi
bintang Be.

DND-2006

osilasi global lengandisk oscillation) yang
untuk menerangkan
pada spektrum visual
Pergerakan lengan-tunggal
berkerapatan tinggi

Observer

Juli '83

Disk

DND-2006
Spektrum Bintang Be pada garis H yang diamati dengan teleskop
GOTO dan Bosscha Compact Spectrograph di Observatorium Bosscha
16000

HR 8386
8773
8628
8539
8402

H

V R
14000

V R

Relative Intensity

12000

V

10000

V

R

R

8000

6000

4000

2000
6520

6530

6540

6550

6560

6570

Wave Length (Å)
DND-2006

6580

6590

6600
Bintang Berspektrum Khusus Lainnya
1. Bintang Ap (Bintang kelas A peculiar)
2. Bintang Ba (Barium)
3. Bintang Herbig Ae/Be
4. Bintang T-Tauri
5. dan lain-lain
Tugas ! Cari penjelasan bintang-bintang di atas
termasuk spektrumnya

DND-2006
Lanjut ke Bab VI
Kembali ke Daftar Materi

DND-2006

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
Dwi Karyani
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Annisa Khoerunnisya
 

Mais procurados (20)

Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Astronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i vaAstronomi fisika bab i va
Astronomi fisika bab i va
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 

Semelhante a Analisis garis spektrum (20)

Astronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vcAstronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vc
 
Analisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum BintangAnalisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum Bintang
 
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
 
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai PutihBab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
 
Ir indo
Ir indoIr indo
Ir indo
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
Spektroskopi laser
Spektroskopi laserSpektroskopi laser
Spektroskopi laser
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
Astronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab vaAstronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab va
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah KacaEfek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
mangitudo
mangitudomangitudo
mangitudo
 

Analisis garis spektrum

  • 1. Efek Doppler Pada tahun 1842, Christian Doppler menunjukkan bahwa jika suatu sumber cahaya bergerak mendekati pengamat, frekuensinya menjadi lebih tinggi ( lebih pendek), dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut efek Doppler. C. Doppler (1803 – 1853)  Pada spektrum bintang, pergeseran ini dapat dihitung berdasarkan garis absorpsinya. Caranya adalah sebagai berikut, DND-2006
  • 2.  Misalkan suatu sumber cahaya memancarkan cahayanya pada panjang gelombang o. Jika sumber cahaya ini bergerak relatif terhadap pengamat dengan komponen kecepatan radial vr. maka pengamat akan melihat perubahan panjang gelombang sebesar , yaitu : Δλ λo = 1 + vr /c 1  vr /c  1 . . . . . . . . .(5-24) c = kecepatan cahaya,  = pergeseran Doppler, o = panjang gelombang diam (panjang gelombang sumber jika sumber dan pengamat berada pada kecepatan yang sama). DND-2006
  • 3. diamati o    = diamati - o DND-2006
  • 4. Jika vr << c, pers. (5-24) : Δλ λo = 1 + vr /c 1  vr /c 1  vr . . . . . . . . . . . . . (5-25) =  c Jika vr positif  sumber bergerak menjauhi pengamat vr negatif  sumber bergerak mendekati pengamat menjadi, Dengan menggunakan spektrograf, spektrum bintang dapat direkam bersama dengan spektrum pembanding.  Dari garis spektrum pembanding, dapat diukur o. Jika bintang bergerak terhadap pengamat, pergeseran Doppler garis spektrumnya () dapat diukur, sehingga kecepatan radial bintang dapat ditentukan dari persamaan (5-25). DND-2006
  • 5. Pelebaran Garis Spektrum Garis spektrum tidak merupakan garis yang tajam, tetapi mempunyai lebar tertentu. Pelebaran garis ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :  Pengaruh langsung dari atom sendiri :     DND-2006 Pelebaran Alamiah Pelebaran Doppler Pelebaran Tumbukan Efek Zeeman
  • 6.  Pengaruh dari luar :  Rotasi bintang  Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)  Turbulensi atmosfer bintang DND-2006
  • 7. 1. Pelebaran alamiah  Atom mempunyai tingkat enegi yang diskret.  Tingkat energi tersebut sebenarnya tidak tajam.  Harga energi yang diberikan pd suatu tingkat energi, sebenarnya adalah harga yang paling mungkin untuk tingkat tersebut.  Suatu atom yang berada pada tingkat tersebut dapat mempunyai energi yang berbeda dari harga yang paling mungkin itu. DND-2006
  • 8.  Karenanya,  foton yang bisa diserap atom untuk mengeksitasikan elektronnya juga bukan merupakan harga yang pasti, tetapi bisa berkisar pada harga tertentu.  Akibatnya garis spektrum yang dihasilkan oleh sekumpulan atom tidak tajam tetapi agak lebar. DND-2006
  • 9. 2. Pelebaran Doppler  Atom yang memberikan suatu garis spektrum tidak diam tetapi bergerak ke berbagai arah.  Makin tinggi temperatur, gerak atom makin cepat.  Akibat efek Doppler, setiap atom akan menyerap foton dengan  yang berbeda-beda, bergantung pada kecepatan radialnya terhadap pengamat. Hal ini mengakibatkan pelebaran garis spektrum DND-2006
  • 10. 3. Pelebaran Tumbukan  Tingkat energi suatu atom dapat terganggu oleh adanya atom atau ion yang lewat di dekatnya, atau yang menumbuknya.  Akibatnya, tingkat energi atom akan berubah sedikit sehingga  foton yang dapat diserap agak berbeda dengan kalau tidak ada gangguan: atom akan memberikan garis yang lebar. Tingkat energi 2p 1s Spektrum Tidak ada tumbukan DND-2006 Ada gangguan tumbukan
  • 11. 4. Efek Zeeman  Medan magnet dapat menyebabkan suatu tingkat energi sebuah atom terpecah menjadi dua atau lebih.  Akibatnya garis spektrum juga terpecah menjadi dua garis atau lebih.  Dalam spektrum bintang komponen garis ini umumnya tidak dapat dipisah, sehingga akibatnya tampak seperti pelebaran garis. Tingkat energi 2p 1s Spektrum Tidak ada medan magnet DND-2006 Ada medan magnet
  • 12.  Tugas. Carilah informasi mengenai pelebaran garis spektrum yang disebabkan oleh pengaruh luar seperti oleh,  Rotasi bintang  Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)  Turbulensi atmosfer bintang DND-2006
  • 13. Lebar Ekivalen Lebar suatu garis spektrum dinyatakan oleh Lebar Ekivalen (W) yaitu lebar suatu profil empat persegi panjang dengan tinggi sama dengan tinggi fluks spektrum kontinu pada panjang gelombang itu dan luasnya sama dengan luas profil garis spektrum. Iλ C D A B λo DND-2006 Wλ 
  • 14. Untuk menentukan lebar ekivalen, terlebih dahulu harus diketahui kedalaman garis spektrum Io = Intensitas kontinum Iλ = Intensitas pd suatu λ Ic = Intensitas pd pusat garis Io Iλ Ic Io  Iλ Dalamnya suatu garis adalah, rλ = Io Io  Ic Dalamnya pusat garis adalah, rc = Io DND-2006 . . . . . (5-26) . . . . . (5-27)
  • 15. Jadi lebar ekivalen adalah, +  +  Wλ = rλ dλ = - - Io  Iλ dλ . . . . . . . .(5-28) Io Jika Io dan I diketahui, maka W dapat dihitung  Lebar ekivalen suatu garis spektrum bergantung pada jumlah atom penyerap per satuan luas di atas atmosfer. Makin banyak atom tersebut, makin lebar garis spektrum yang dihasilkan. DND-2006
  • 16. 123 1,0 4 5 0,5 6  0,3  0,2  0,1 0 1,1 0,2 0,3 Profil garis spektrum dengan berbagai lebar ekivalen  Makin besar angka pada kurva menunjukkan makin banyak jumlah atom penyerapnya DND-2006
  • 17. Tinjau garis absorpsi yang disebabkan oleh transisi suatu atom dari tingkat a ke b. Misal jumlah atom ini per cm2 di atas fotosfer adalah N. b h υ a absorpsi h υ emisi Lebar ekivalen bergantung pada besarnya N. Selain pada N, W juga bergantung pada kekuatan penggetar f (oscillator strength) Harga f menyatakan kemungkinan suatu atom melakukan transisi dari suatu tingkat energi ke tingkat lain. DND-2006
  • 18. Menurut Kramer : 26 1 1 1 1 g fab = b3 a3 ba . . . . . . .(5-29) 3 3π ga 12 12 a b ga = beban statistik, gba = faktor koreksi Gaunt.  Harga f untuk suatu transisi dapat dihitung secara teori atau diukur di laboratorium.  Untuk setiap atom, harga f dapat diperoleh dari tabel.  Makin besar harga f, makin besar lebar ekivalennya Jadi, W dapat dinyatakan sebagai fungsi Nf : W = F(Nf) DND-2006
  • 19. Kurva yang menunjukkan hubungan antara log W dengan log Nf disebut Kurva Pertumbuhan (Curve of Growth). Kurva ini dapat diperoleh dari perhitungan teori maupun eksperimen di laboratorium. Contoh kurva pertumbuhan untuk garis ion CaII +1 log Wλ 0 Karena untuk suatu garis spektrum harga f tetap, maka absis hanya menunjukkan log N. 1 2 10 DND-2006 12 14 16 18 Log N
  • 20. Cara memperoleh kurva pertumbuhan pada spektrum bintang.  Harga N tidak dapat ditentukan dan tidak dapat diubah-ubah.  Oleh karena itu, digunakan garis yang berasal dari suatu multiplet yaitu, sekelompok garis spektrum yang disebabkan oleh transisi dari tingkat energi bawah yang sama ke tingkat energi dengan momentum sudut orbit (L) dan momentum sudut spin (S) yang sama tetapi dengan momentum sudut total (J) yang berbeda. DND-2006
  • 21.  Karena transisi yang mengakibatkan suatu multiplet berasal dari tingkat energi bawah yang sama, maka harga N akan sama untuk semua garis anggota multiplet tersebut. Jadi, kita dapat membuat kurva pertumbuhan dengan memplot log W dengan log f untuk garis-garis tersebut.  Kurva ini selanjutnya dibandingkan dengan kurva antara log W dan log Nf yang diperoleh secara teori atau pengukuran di laboratorium. Dari perbandingan ini diperoleh log N.  Dengan cara ini kita dapat memperoleh perbandingan harga N untuk atom dengan tingkat eksitasi yang berbeda-beda DND-2006
  • 22. Selanjutnya dari persamaan Boltzmann (Pers. 5-21) log Nb Na = 5040 Eab T + log gb ga dapat ditentukan temperatur atmosfer bintang (T). T yg ditentukan dengan cara ini disebut Temperatur Eksitasi. Jumlah ion dari berbagai tingkat ionisasi juga dapat ditentukan dengan cara ini. Dari persamaan Saha (Pers. 5-23) log Nr+1 Nr  5040 Pe = T Ir + 2,5 log T  0,48  log Pe + log 2ur+1 ur dapat ditentukan Temperatur Ionisasi (T) dan Tekanan Elektron (Pe). DND-2006
  • 23. Dari kurva pertumbuhan dapat ditentukan juga perbandingan jumlah unsur kimia di atmosfer bintang.  Hidrogen merupakan unsur terbanyak di bintang  60 - 80 % dari massa bintang  Helium adalah unsur kedua terbanyak.  Hidrogen + Helium = 96 - 99 % massa bintang  Sisanya: neon, oksigen, nitrogen, karbon, magnesium, argon, silikon, sulfur, besi, klor, dll. DND-2006
  • 24. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa spektroskopi bintang dapat memberikan informasi tentang :  temperatur permukaan bintang  komposisi kimia  rotasi  pengembangan selubung  kecepatan radial  dan lainnya DND-2006
  • 25. Bintang Berspektrum Khusus Yang dimaksud dengan bintang berspektrum khusus adalah bintang-bintang yang tidak termasuk kelas O, B, A, F, G, K, M 1. Bintang Wolf-Rayet (WR) Spektrum meyerupai kelas O dengan garis emisi yang lebar dari unsur helium, nitrogen, karbon, dan oksigen yang berada pada tingkat ionisasi tinggi. Tef  40.000 - 50.000 K WN : garis emisi He dan N WR WC : garis emisi He, C, dan O. DND-2006
  • 27. Garis emisi pada spektrum bintang WR, berasal dari materi yang dilontarkan bintang dan membentuk selubung yang melingkupi bintang.  Pelontaran materi ini berlangsung dengan kecepatan (v) yang tinggi.  Akibatnya terjadi efek Doppler pada garis emisi.  Karena garis emisi berasal dari berbagai lapisan selubung yang kecepatan radialnya berbeda-beda,  Maka terjadilah garis emisi yang lebar : v = 100 km/det. DND-2006
  • 28. Bintang Wolf-Rayet Blows Bubbles yang diabadikan dengan Telescope 1,2 m, di Whipple Observatory http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/image/9701/ngc2359_cfa_big.jpg DND-2006
  • 29. Nebula M1-67 disekeliling bintang WR124 Gambar bintang WR124 yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Hubble. Dalam gambar tampak WR124 dilingkupi oleh selubung yang panas Selubung ini berasal dari materi yang dilontarkan bintang dengan kecepatan sekitar 100 000 mil per jam. http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/38/image/a DND-2006
  • 30. 2. Bintang P-Cygni Spektrumnya mempunyai garis emisi yang kuat dari H dan He yang berdampingan dengan garis absorpsi pada sisi gelombang yang pendek Spektrum bintang P-Cygni DND-2006
  • 31. Spektrum bintang P-Cygni pada garis H http://www.astrosurf.com/buil/us/peculiar2/pcygni.htm DND-2006
  • 32. Bintang golongan P-Cygni letupan secara acak. Contoh : bintang P-Cygni menunjukkan peristiwa  tahun 1600 - 1606 : dari tak terlihat menjadi mv = 3, menurun lagi menjadi mv = 6  tahun 1655 : mv = 3,5  tahun 1659 : mv = 5,2  sekarang Bagaimana terjadinya profil P-Cygni? DND-2006
  • 33. B Bintang A Selubung B λo Bintang P-Cygni diselimuti selubung gas  Bagian A akan menghasilkan garis absorpsi  Bagian B akan menghasilkan garis emisi DND-2006 λ
  • 34. B Bintang A B λo λ Bila selubung B cukup tebal, garis emisi akan lebih dominan daripada garis absorpsi sehingga pengamat akan melihat spektrum bergaris emisi DND-2006
  • 35. B Bintang A B λo DND-2006 λ Bila selubung mengembang dengan kecepatan tinggi, pengamat akan melihat bagian A bergerak ke arah pengamat :  garis absorpsinya akan mengalami pergeseran Doppler ke arah  pendek.  bagian B mengembang ke atas dan ke bawah, dan garis emisinya tetap simetris terhadap panjang gelombang diamnya .
  • 36. B Bintang A B λo λ Superposisi spektrum emisi dan absorpsi ini akan menghasilkan profil garis emisi yang kuat disertai komponen absorpsi di sisi gelombang yg lebih pendek.  Salah satu bintang yang mempunyai bentuk garis spektrum seperti ini adalah bintang P-Cygni; karena itu profil garis seperti ini dinamakan profil P-Cygni. DND-2006
  • 37.  Dengan mengukur pergeseran Doppler komponen absorpsi suatu profil P-Cygni, dapat dihitung kecepatan pengembangan selubung.  vr  = c o = diam vr = kecepatan radial, c = kecepatan cahaya λ λo Δλ DND-2006 λ
  • 38.  Dari hasil penelitian pada berbagai bintang yang mempunyai garis spektrum berbentuk profil P-Cygni diperoleh bahwa kecepatan pengembangan selubung lebih besar daripada kecepatan yang diperlukan untuk lepas dari medan gravitasi bintang; ini berarti selubung yang mengembang tersebut akan lepas dari bintangnya  Adanya profil P-Cygni pada spektrum bintang merupakan petunjuk bintang tersebut sedang mengalami proses kehilangan massa. DND-2006
  • 39. 3. Bintang Be (emisi) Spektrumnya termasuk kelas B dengan garis emisi pada deret Balmer (H, H) dan garis helium netral (HeI), Kadangkala garis-garis emisi ini tampak juga pada garis metal terionisasi. Menurut Struve (1931) garis emisi ini disebabkan karena bintang Be memiliki selubung dingin di sekitar bintang kelas B yang berotasi sangat cepat. Yang menjadi masalah sekarang adalah, darimana selubung bintang ini berasal ? DND-2006
  • 40.  Untuk bintang Be yang merupakan pasangan bintang ganda, selubung ini kemungkinan besar dihasilkan oleh proses akresi massa dari bintang pasangannya.  Untuk bintang Be tunggal, jawaban yang paling mungkin adalah berasal dari bintang itu sendiri, yaitu adanya pelontaran massa dari permukaannya. Materi yang dilontarkan itu makin lama akan berakumulasi sehingga membentuk selubung yang menyebabkan munculnya garis-garis emisi yang dapat diamati dari bumi.  Bukti bahwa bintang Be mengalami pelontaran massa dapat dilihat dari profil garis spektrumnya yang tidak simetri dan cendrung membentuk profil P-Cygni. DND-2006
  • 42. Pada awalnya diperkirakan mekanisme pelontaran massa ini disebabkan oleh rotasi bintang yang sangat cepat  Pendapat ini kurang kuat karena ada bintang Be yang memiliki kecepatan rotasi yang rendah. Teori yang sekarang diyakini kebenarannya adalah teori angin bintang yang didorong oleh tekanan radiasi bintang yang menjadi pusatnya.  Teori ini menyatakan bahwa tekanan radiasi bintang mendorong materi di sekitarnya sehingga materimateri tersebut terlontar ke luar dan membentuk selubung. DND-2006
  • 43. Bentuk garis emisi bintang Be : Ada tiga bentuk propil garis emisi bintang Be yaitu, Berpuncak tunggal (bentuk Be) DND-2006 Puncak ganda yang Berpuncak lemah dan ditengahnya ganda (bentuk Be) garis absorpsi yang kuat (bentuk Shell)
  • 44. Ada banyak teori mengapa terjadi tiga bentuk profil garis emisi bintang Be ini, salah satunya adalah, 1. Perbedaan Arah Pandang Garis emisi tunggal terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya, garis emisi berpuncak ganda terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah antara kutub dan ekuator, sedangkan garis shell terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya DND-2006
  • 50. Walaupun pada awalnya model ini diyakini kebenarannya, namun sekarang tidak berlaku lagi. Mengapa?  Saat ini telah banyak diamati bintang Be yang garis emisinya berubah dari bentuk Be menjadi bentuk shell dan kemudian berubah lagi menjadi bintang kelas B normal atau kebalikannya (Be  B shell  B normal)  Kalau teori perbedaan arah pandang di atas benar, maka haruslah bintang tersebut berubah inklinasinya dan hal ini tidak mungkin. DND-2006
  • 51. Fase Be July 1974 Fase Shell Desember 1974 Fase B normal Oktober 1975 Perubahan Fase Bintang 59 Cyg DND-2006
  • 52. 2. Model Lengan Tunggal Berkerapatan Tinggi Kato (1983) mengusulkan tunggal (one-armed global bergerak semi Keplerian variabilitas garis-garis emisi bintang Be. DND-2006 osilasi global lengandisk oscillation) yang untuk menerangkan pada spektrum visual
  • 54. Spektrum Bintang Be pada garis H yang diamati dengan teleskop GOTO dan Bosscha Compact Spectrograph di Observatorium Bosscha 16000 HR 8386 8773 8628 8539 8402 H V R 14000 V R Relative Intensity 12000 V 10000 V R R 8000 6000 4000 2000 6520 6530 6540 6550 6560 6570 Wave Length (Å) DND-2006 6580 6590 6600
  • 55. Bintang Berspektrum Khusus Lainnya 1. Bintang Ap (Bintang kelas A peculiar) 2. Bintang Ba (Barium) 3. Bintang Herbig Ae/Be 4. Bintang T-Tauri 5. dan lain-lain Tugas ! Cari penjelasan bintang-bintang di atas termasuk spektrumnya DND-2006
  • 56. Lanjut ke Bab VI Kembali ke Daftar Materi DND-2006