SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Nama : Arjuno Widya Pratama
NIM : 1312000326
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia
Kelas : E
Pengadilan adalah tempat yang berperan sebagai lembaga penegakan hukum disuatu negara.
Sebagai penegak hukum, salah satu tugas pengadilan adalah menangani kasus atau sengketa
baik antar anggota masyarakat maupun antara anggota masyarakat dengan pemerintah.
Masing-masing pengadilan menangani kasus yang berbeda, sesuai dengan fungsi dan wilayah
hukumnya masing-masing.
Ada dua lembaga tinggi yang memegang kekuasaan kehakiman di Indonesia, yaitu
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. tentunya terdapat perbedaan Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Agung membawahi beberapa badan peradilan, yaitu peradilan umum, peradilan
agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
Terdapat tiga pengadilan yang tercakup di bawah peradilan tata usaha negara, yaitu
pengadilan tata usaha negara, pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan khusus.
Yang membedakan pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara
adalah wilayah hukumnya.
Wilayah hukum pengadilan tata usaha negara adalah di tingkat kabupaten/kota, sedangkan
pengadilan tinggi tata usaha negara di tingkat provinsi. Dengan adanya perbedaan wilayah
hukum, kasus yang ditangani oleh masing-masing pengadilan juga pasti berbeda.
Berapa kasus hukum yang penangannya melalui PTUN/TUN :
 PEMBERHENTIAN PNS
 PEMBERHENTIAN PNS, TNI & POLRI
 PEMBERHENTIAN PEJABAT DAERAH
 PEMBERHENTIAN PAMONG DESA
 GUGATAN PEMBATALAN SERTIFIKAT TANAH
 PENURUNAN PANGKAT JABATAN
 PENOLAKAN PELANTIKAN PEJABAT
 DLL
Contoh kasus TUN :
 Gugatan Warga Atas Pengangkatan Ketua Rukun Warga
Warga Kelurahan priut Barat, Kecamatan Priut , Kota Administrasi Jakarta Utara,
mengajukan gugatan dikarenakan ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan ketua Rukun
Warga (RW) yang sudah berlangsung. Warga melihat bahwa proses pemilihan tidak
berlangsung secara demokratis dan tidak sesuai dengan hak dan kewajiban RW. Tata tertib,
yang merujuk dari Peraturan Gubernur Nomor 171 Tahun 2026 seharusnya dibuat melalui
proses musyawarah dengan warga, dibuat kontradiktif dengan Pergub tersebut.
Selain itu pemungutan suara juga dibatasi menjadi tiga suara per Rukun Tetangga (RT)
padahal di dalam setiap memiliki hak dan kewajiban RT ada lebih dari 100 pemilik KTP.
Dengan adanya pelanggaran-pelanggaran tersebut, proses pemilihan ketua RW berjalan
dengan ricuh. Warga pun mengajukan gugatan atas surat keputusan lurah terkait
pengangkatan ketua RW. Gugatan ini dikabulkan oleh majelis hakim pengadilan tata usaha
negara. Mereka juga menyatakan pembatalan atas surat keputusan lurah Pademangan Barat
tentang pengangkatan ketua RW tersebut.
Dasar² Hukum Acara TUN
A. Pengertian
 Hukum Acara Peradilan TUN merupakan bagian dari HTUN (HAN) dalam arti luas yang
terdiri dari HTUN materiil & formal
 Hukum Acara PTUN adalah: seperangkat peraturan-peraturan yang memuat cara
bagaimana orang harus bertindak terhadap dan dimuka pengadilan, serta cara pengadilan
bertindak satu sama lain untuk menegakkan peraturan HAN (materiil).
 Hukum Acara PTUN dapat pula disebut dengan Hukum Acara Peradilan Administrasi
Negara.
Secara sederhana Hukum Acara diartikan sebagai Hukum Formil yang bertujuan untuk
mempertahankan Hukum Materil.
B. Sumber Hukum
Hukum TUN memiliki sumber hukum :
a. UUD NRI (Negara Republik Indonesia 1945_
b. UU 51/2009 ttg PTUN (perub dr UU 5/1986 → UU 9/2004)
c. UU 48/2009 ttg KK (perub dr UU 14/1970 → UU 35/1999 → UU 4/2004)
d. UU 3/2009 ttg MA (perub dr UU 14/1985 → UU 5/2004)
e. Yurisprudensi
f. Praktik Adm Neg sebagai hukum kebiasaan
g. Doktrin
C. Asas² PTUN
1. Asas independensi hakim;
2. Asas equality before the law;
3. Asas sidang terbuka u umum;
4. Asas diperiksa hakim majelis;
5. Asas sederhana, cepat & biaya ringan;
6. Asas hakim bersifat menunggu, inisiatif gugatan dari penggugat;
7. Asas beracara secara tertulis;
8. Asas berperkara membayar biaya perkara;
9. Asas beracara dapat diwakilkan;
10. Asas hakim aktif dalam proses pemeriksaan di persidangan;
11. Asas gugatan ke PTUN tidak menunda pelaksanaan putusan TUN;
12. Asas tidak dikenal adanya gugatan balik (reconvensi);
13. Asas putusan diucapkan dlm sidang terbuka untuk umum
14. Asas putusan harus disertai alasan-alasan hukum
C. Kekuasaan PTUN
Sengketa TUN  Sengketa yang timbul dalam bidang TUN antara org/bh perdata
dengan badan/pejabat TUN baik di pusat/daerah sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perUUan yang
berlaku (Ps.1 angka 10 UU 51/2009 UUPTUN)
E. Keputusan TUN
 Kep TUN  suatu penetapan tertulis yag dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN yang
berisikan tindakan hukum TUN yang bedasarkan peraturan perUUan yang berlaku,
bersifat kongkrit, individual & final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang /
badan hukum perdata (Ps.1 angka 9 UU 51/2009 UUPTUN)
 Dikecualikan terhadap Keputusan TUN dalam bentuk tertulis  apabila badan/pejabat
TUN tidak mengeluarkan putusan yang menjadi kewajibannya >> disamakan dengan
Keputusan TUN
F. Tidak Termasuk Kep TUN
Menurut Ps.2 UU PTUN ada beberapa macam keputusan yang tidak termasuk Keputusan
TUN:
 Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata;
 Kep TUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;
 Kep TUN yang masih memerlukan persetujuan;
 Kep TUN yang dikeluarkan b’dasarkan ketentuan KUHP &/ KUHAP / ket perUUan
lainnya yang bersifat hukum pidana;
 Kep TUN yang dikeluarkan atas dasar pemeriksaan badan peradilan berdasarkan
ketentuan perUUan yang b’laku;
 Kep TUN mengenai tata usaha TNI;
 Kep KPU di pusat/daerah mengenai hasil Pemilu
G. Pihak² yang Bersengketa
 Pertama: penggugat  org/bh perdata yang merasa kepentinganx dirugikan akibat
dikeluarkanx kep TUN, dpt mengajukan gugatan scr t’tulis kpd pengadilan yang
b’wenang, berisi tuntutan agar kep TUN yang disengketakan dinyatakan batal/tdk
sah, dg/ disertai tuntutan ganti rugi &/ rehabilitasi (Ps.53 UU PTUN)
 Kedua: tergugat  Badan/Pejabat TUN yang mengeluarkan kep b’dasarkan
wewenang yang ada pdnya / yang dilimpahkan kpdnya.
 Ketiga: pihak ketiga (pengintervensi)  keikutsertaan pihak ketiga dlm
p’kara/sengketa di PTUN (Ps.83 UU PTUN)
H. Alasan / Dasar Gugatan
Alasan yang dpt dipergunakan sbg dasar gugatan terhadap kep TUN → Ps.53 (2) PTUN:
 Pertama: kep yang digugat b’tentangan dg perat perUUan yang b’laku, misal:
b’tentangan dg ket dlm perat perUUan yang b’sifat formal / prosedural,
b’tentangan dg ket dlm perat perUUan yang b’sifat materiil / substansial,
Keputusan dikeluarkan o badan / pejabat TUN yang tdk b’wenang
 Kedua: Kep TUN yang digugat b’tentangan dg asas² pemerintahan yang layak
I. Isi Gugatan
 Gugatan harus memuat:
a) Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal & pekerjaan penggugat / kuasanya;
b) Nama, jabatan & tempat kedudukan tergugat;
c) Dasar gugatan & hal yang diminta u diputuskan o pengadilan
 Apabila gugatan dibuat & di tt o kuasa penggugat, → hrs disertai srt kuasa yang sah.
Sedpt mungkin disertai Kep TUN yang disengketakan o penggugat
 Terhadap gugatan tersebut, Peradilan TUN dpt memberikan ptsn berupa:
a. Gugatan ditolak;
b. Gugatan dikabulkan;
c. Gugatan tdk diterima, dan
d. Gugatan gugur
J. Kekhususan Hukum Acara PTUN
 Hakim berperan lebih aktif dalam proses persidangan & penentuan beban pembuktian
serta penilaian hasil pembuktian  mengimbangi kedudukan yang tidak seimbang antara
penggugat (WN biasa) degan Badan TUN
 Tenggang wkt pengajuan gugatan terhadap Badan TUN  90 hari terhitung sejak
diterima/diumumkan Kep Badan / Pejabat TUN (Ps.55)  untuk menjamin kelancaran
tugas pemerintahan & kepastian hukum bagi Badan TUN yang mengeluarkan kep →
tidak setiap saat dapat digugat
 Prosedur penolakan (dismissal procedure)  sebelum pemeriksaan, hakim b’wenang
menyatakan gugatan tdk diterima / tdk b’dasar, dlm hal:
1. Pokok gugatan tersebut nyata² tdk termsk dlm wewenang Pengadilan
2. Syarat² gugatan tdk dipenuhi o Penggugat sekalipun ia telah diberi tahu &
diperingatkan
3. Gugatan tersebut tdk didasarkan pd alasan² yang layak
4. Apa yang dituntut dlm gugatan sebenarx sdh t’penuhi o Kep TUN yang digugat
5. Gugatan diajukan sebelum wktnya / telah lewat wktnya (vide Ps.62)
 Hakim b’wenang melakukan pemeriksaan p’siapan seblm memeriksa pokok sengketa 
menasehati Penggugat u memperbaiki gugatan & melengkapix dg data yang dip’lukan
dlm jangka wkt 30 hr / meminta penjelasan kpd Badan / Pejabat TUN (vide Ps.63)
 Gugatan tidak menunda / menghalangi pelaksanaa Kep Badan/Pejabat TUN. Setiap kep
Badan TUN harus selalu dianggap benar selama belum ada pembuktian sebaliknya →
selalu dapat dilaksanakan. Namun dalam keadaan tertentu yang dipandang cukup
alasannya, dan kepentingan umum tidak dirugikan, Penggugat dapat mengajukan
pemohonan penundaan pelaksanaan kepada yang digugat (vide Ps.67)
K. Alat Bukti
Macam-macam alat bukti menuru
keterangan saksi, pengakuan para pihak serta pengetahuan hakim. Keadaan yang telah
diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan
L. Keputusan Pengadilan
 Keputusan pengadilan harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Apabila salah
satu / kedua belah pihak tidak hadir pada waktu keputusan diucapkan, salinan putusan
harus disampaikan dengan surat tercatat kepada yang bersangkutan.
 Salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, tselambat-
lambaynya dikirim 14 hari oleh panitera kepada para pihak dengan surat tercatat (Ps.116
UU PTUN)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumMacam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumBonadea Visakha
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Yanels Garsione
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negaraNuelnuel11
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanRoberto Pecah
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukumernyoctaa
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2ade_sobara
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisNikky Ningsih
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniDinye
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaRizqi Maulana
 

Mais procurados (20)

Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumMacam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahan
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukum
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukumPenggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnis
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesia
 

Semelhante a HUKUM ACARA TUN

Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptnlpt3435
 
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptAuliaR8
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negaraDian Oktavia
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasinurul khaiva
 
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxMateri PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxkamdina35
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptMuhAsyriZR
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataindra wijaya
 

Semelhante a HUKUM ACARA TUN (20)

Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Gugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UIGugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UI
 
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny KoynjaHUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
 
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PTUN_Gugatan.ppt
PTUN_Gugatan.pptPTUN_Gugatan.ppt
PTUN_Gugatan.ppt
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara
 
Hukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusaiHukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusai
 
Bab ii perihal
Bab ii perihalBab ii perihal
Bab ii perihal
 
30 syahla aqila
30 syahla aqila30 syahla aqila
30 syahla aqila
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxMateri PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 

HUKUM ACARA TUN

  • 1. Nama : Arjuno Widya Pratama NIM : 1312000326 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kelas : E Pengadilan adalah tempat yang berperan sebagai lembaga penegakan hukum disuatu negara. Sebagai penegak hukum, salah satu tugas pengadilan adalah menangani kasus atau sengketa baik antar anggota masyarakat maupun antara anggota masyarakat dengan pemerintah. Masing-masing pengadilan menangani kasus yang berbeda, sesuai dengan fungsi dan wilayah hukumnya masing-masing. Ada dua lembaga tinggi yang memegang kekuasaan kehakiman di Indonesia, yaitu Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. tentunya terdapat perbedaan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Agung membawahi beberapa badan peradilan, yaitu peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Terdapat tiga pengadilan yang tercakup di bawah peradilan tata usaha negara, yaitu pengadilan tata usaha negara, pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan khusus. Yang membedakan pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara adalah wilayah hukumnya. Wilayah hukum pengadilan tata usaha negara adalah di tingkat kabupaten/kota, sedangkan pengadilan tinggi tata usaha negara di tingkat provinsi. Dengan adanya perbedaan wilayah hukum, kasus yang ditangani oleh masing-masing pengadilan juga pasti berbeda. Berapa kasus hukum yang penangannya melalui PTUN/TUN :  PEMBERHENTIAN PNS  PEMBERHENTIAN PNS, TNI & POLRI  PEMBERHENTIAN PEJABAT DAERAH  PEMBERHENTIAN PAMONG DESA  GUGATAN PEMBATALAN SERTIFIKAT TANAH  PENURUNAN PANGKAT JABATAN  PENOLAKAN PELANTIKAN PEJABAT  DLL
  • 2. Contoh kasus TUN :  Gugatan Warga Atas Pengangkatan Ketua Rukun Warga Warga Kelurahan priut Barat, Kecamatan Priut , Kota Administrasi Jakarta Utara, mengajukan gugatan dikarenakan ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan ketua Rukun Warga (RW) yang sudah berlangsung. Warga melihat bahwa proses pemilihan tidak berlangsung secara demokratis dan tidak sesuai dengan hak dan kewajiban RW. Tata tertib, yang merujuk dari Peraturan Gubernur Nomor 171 Tahun 2026 seharusnya dibuat melalui proses musyawarah dengan warga, dibuat kontradiktif dengan Pergub tersebut. Selain itu pemungutan suara juga dibatasi menjadi tiga suara per Rukun Tetangga (RT) padahal di dalam setiap memiliki hak dan kewajiban RT ada lebih dari 100 pemilik KTP. Dengan adanya pelanggaran-pelanggaran tersebut, proses pemilihan ketua RW berjalan dengan ricuh. Warga pun mengajukan gugatan atas surat keputusan lurah terkait pengangkatan ketua RW. Gugatan ini dikabulkan oleh majelis hakim pengadilan tata usaha negara. Mereka juga menyatakan pembatalan atas surat keputusan lurah Pademangan Barat tentang pengangkatan ketua RW tersebut.
  • 3. Dasar² Hukum Acara TUN A. Pengertian  Hukum Acara Peradilan TUN merupakan bagian dari HTUN (HAN) dalam arti luas yang terdiri dari HTUN materiil & formal  Hukum Acara PTUN adalah: seperangkat peraturan-peraturan yang memuat cara bagaimana orang harus bertindak terhadap dan dimuka pengadilan, serta cara pengadilan bertindak satu sama lain untuk menegakkan peraturan HAN (materiil).  Hukum Acara PTUN dapat pula disebut dengan Hukum Acara Peradilan Administrasi Negara. Secara sederhana Hukum Acara diartikan sebagai Hukum Formil yang bertujuan untuk mempertahankan Hukum Materil. B. Sumber Hukum Hukum TUN memiliki sumber hukum : a. UUD NRI (Negara Republik Indonesia 1945_ b. UU 51/2009 ttg PTUN (perub dr UU 5/1986 → UU 9/2004) c. UU 48/2009 ttg KK (perub dr UU 14/1970 → UU 35/1999 → UU 4/2004) d. UU 3/2009 ttg MA (perub dr UU 14/1985 → UU 5/2004) e. Yurisprudensi f. Praktik Adm Neg sebagai hukum kebiasaan g. Doktrin C. Asas² PTUN 1. Asas independensi hakim; 2. Asas equality before the law; 3. Asas sidang terbuka u umum; 4. Asas diperiksa hakim majelis; 5. Asas sederhana, cepat & biaya ringan; 6. Asas hakim bersifat menunggu, inisiatif gugatan dari penggugat; 7. Asas beracara secara tertulis; 8. Asas berperkara membayar biaya perkara; 9. Asas beracara dapat diwakilkan; 10. Asas hakim aktif dalam proses pemeriksaan di persidangan; 11. Asas gugatan ke PTUN tidak menunda pelaksanaan putusan TUN; 12. Asas tidak dikenal adanya gugatan balik (reconvensi); 13. Asas putusan diucapkan dlm sidang terbuka untuk umum 14. Asas putusan harus disertai alasan-alasan hukum C. Kekuasaan PTUN Sengketa TUN  Sengketa yang timbul dalam bidang TUN antara org/bh perdata dengan badan/pejabat TUN baik di pusat/daerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perUUan yang berlaku (Ps.1 angka 10 UU 51/2009 UUPTUN)
  • 4. E. Keputusan TUN  Kep TUN  suatu penetapan tertulis yag dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN yang berisikan tindakan hukum TUN yang bedasarkan peraturan perUUan yang berlaku, bersifat kongkrit, individual & final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang / badan hukum perdata (Ps.1 angka 9 UU 51/2009 UUPTUN)  Dikecualikan terhadap Keputusan TUN dalam bentuk tertulis  apabila badan/pejabat TUN tidak mengeluarkan putusan yang menjadi kewajibannya >> disamakan dengan Keputusan TUN F. Tidak Termasuk Kep TUN Menurut Ps.2 UU PTUN ada beberapa macam keputusan yang tidak termasuk Keputusan TUN:  Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata;  Kep TUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;  Kep TUN yang masih memerlukan persetujuan;  Kep TUN yang dikeluarkan b’dasarkan ketentuan KUHP &/ KUHAP / ket perUUan lainnya yang bersifat hukum pidana;  Kep TUN yang dikeluarkan atas dasar pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan perUUan yang b’laku;  Kep TUN mengenai tata usaha TNI;  Kep KPU di pusat/daerah mengenai hasil Pemilu G. Pihak² yang Bersengketa  Pertama: penggugat  org/bh perdata yang merasa kepentinganx dirugikan akibat dikeluarkanx kep TUN, dpt mengajukan gugatan scr t’tulis kpd pengadilan yang b’wenang, berisi tuntutan agar kep TUN yang disengketakan dinyatakan batal/tdk sah, dg/ disertai tuntutan ganti rugi &/ rehabilitasi (Ps.53 UU PTUN)  Kedua: tergugat  Badan/Pejabat TUN yang mengeluarkan kep b’dasarkan wewenang yang ada pdnya / yang dilimpahkan kpdnya.  Ketiga: pihak ketiga (pengintervensi)  keikutsertaan pihak ketiga dlm p’kara/sengketa di PTUN (Ps.83 UU PTUN) H. Alasan / Dasar Gugatan Alasan yang dpt dipergunakan sbg dasar gugatan terhadap kep TUN → Ps.53 (2) PTUN:  Pertama: kep yang digugat b’tentangan dg perat perUUan yang b’laku, misal: b’tentangan dg ket dlm perat perUUan yang b’sifat formal / prosedural, b’tentangan dg ket dlm perat perUUan yang b’sifat materiil / substansial, Keputusan dikeluarkan o badan / pejabat TUN yang tdk b’wenang  Kedua: Kep TUN yang digugat b’tentangan dg asas² pemerintahan yang layak I. Isi Gugatan  Gugatan harus memuat: a) Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal & pekerjaan penggugat / kuasanya; b) Nama, jabatan & tempat kedudukan tergugat; c) Dasar gugatan & hal yang diminta u diputuskan o pengadilan
  • 5.  Apabila gugatan dibuat & di tt o kuasa penggugat, → hrs disertai srt kuasa yang sah. Sedpt mungkin disertai Kep TUN yang disengketakan o penggugat  Terhadap gugatan tersebut, Peradilan TUN dpt memberikan ptsn berupa: a. Gugatan ditolak; b. Gugatan dikabulkan; c. Gugatan tdk diterima, dan d. Gugatan gugur J. Kekhususan Hukum Acara PTUN  Hakim berperan lebih aktif dalam proses persidangan & penentuan beban pembuktian serta penilaian hasil pembuktian  mengimbangi kedudukan yang tidak seimbang antara penggugat (WN biasa) degan Badan TUN  Tenggang wkt pengajuan gugatan terhadap Badan TUN  90 hari terhitung sejak diterima/diumumkan Kep Badan / Pejabat TUN (Ps.55)  untuk menjamin kelancaran tugas pemerintahan & kepastian hukum bagi Badan TUN yang mengeluarkan kep → tidak setiap saat dapat digugat  Prosedur penolakan (dismissal procedure)  sebelum pemeriksaan, hakim b’wenang menyatakan gugatan tdk diterima / tdk b’dasar, dlm hal: 1. Pokok gugatan tersebut nyata² tdk termsk dlm wewenang Pengadilan 2. Syarat² gugatan tdk dipenuhi o Penggugat sekalipun ia telah diberi tahu & diperingatkan 3. Gugatan tersebut tdk didasarkan pd alasan² yang layak 4. Apa yang dituntut dlm gugatan sebenarx sdh t’penuhi o Kep TUN yang digugat 5. Gugatan diajukan sebelum wktnya / telah lewat wktnya (vide Ps.62)  Hakim b’wenang melakukan pemeriksaan p’siapan seblm memeriksa pokok sengketa  menasehati Penggugat u memperbaiki gugatan & melengkapix dg data yang dip’lukan dlm jangka wkt 30 hr / meminta penjelasan kpd Badan / Pejabat TUN (vide Ps.63)  Gugatan tidak menunda / menghalangi pelaksanaa Kep Badan/Pejabat TUN. Setiap kep Badan TUN harus selalu dianggap benar selama belum ada pembuktian sebaliknya → selalu dapat dilaksanakan. Namun dalam keadaan tertentu yang dipandang cukup alasannya, dan kepentingan umum tidak dirugikan, Penggugat dapat mengajukan pemohonan penundaan pelaksanaan kepada yang digugat (vide Ps.67) K. Alat Bukti Macam-macam alat bukti menuru keterangan saksi, pengakuan para pihak serta pengetahuan hakim. Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan L. Keputusan Pengadilan  Keputusan pengadilan harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Apabila salah satu / kedua belah pihak tidak hadir pada waktu keputusan diucapkan, salinan putusan harus disampaikan dengan surat tercatat kepada yang bersangkutan.  Salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, tselambat- lambaynya dikirim 14 hari oleh panitera kepada para pihak dengan surat tercatat (Ps.116 UU PTUN)