SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 7 TAHUN 2017
TENTANG
LINGKUNGAN HIDUP
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 7 TAHUN 2017
TENTANG
LINGKUNGAN HIDUP
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
Menimbang : a. bahwa setiap warga desa Kedungjaran berhak atas kondisi Lingkungan Hidup
yang baik dan sehat;
b. bahwa Pemerintah Desa didukung segenap elemen masyarakat desa
kedungjaran wajib menjaga kondisi Lingkungan Hidup di desa agar terjaga
kelestariannya;
c. bahwa Pemerintah Desa dan segenap elemen masyarakat desa wajib
mewariskan kondisi Lingkungan Hidup yang baik dan sehat kepada generasi
mendatang;
d. bahwa untuk menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan
terhadap setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik perlu
adanya Peraturan Desa yang mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b, c dan d,
perlu membentuk Peraturan Desa tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif;
7. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
9. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 6 Tahun 2014 Tentang Izin Pembangunan;
11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;
12. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2016 Tentang Bank Sampah;
13. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa.
14. Peraturan Desa Kedungjaran No. 3 Tahun 2017 Tentang PHBS;
15. Peraturan Desa Kedungjaran No. 4 Tahun 2017 Tentang PSN;
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN
Dan
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup yang lain.
2. Pelestrarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
3. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, mahluk hidup yang lain dan keseimbangan antar keduanya.
4. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat
untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup agar tetap lestari.
5. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Setiap orang adalah perseorangan yang merupakan penduduk desa Kedungjaran dan luar
Desa Kedungjaran.
7. Kegiatan adalah kegiatan untuk mendapatkan penghasilan dan kegiatan lain yang
dilakukan masyarakat.
8. Pencemaran adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia yang
mengakibatkan mutu lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
9. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
10. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di
hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
12. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa
13. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD,
KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya.
14. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
15. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
16. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah
Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun
Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
17. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
18. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perorangan,
kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
19. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
20. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik karena
hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi masyarakat lain
dalam menentukan sesuatu.
21. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan.
22. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya
disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
23. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
24. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Asas
Pasal 2
Pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas:
a. Tanggungjawab bersama antara Pemerintah Desa dan dengan masyarakat;
b. Kelestrarian dan keberlanjutan;
c. Manfaat;
d. Kearifan lokal;
e. Kepastian hukum.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup bertujuan:
a. Melindungi wilayah desa dari kerusakan lingkungan hidup;
b. Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian ekosistem;
c. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mencapai keserasian, keselarasan,
dan keseimbangan lingkungan hidup;
d. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi kini dan generasi masa depan;
e. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
(1) Mengendalikan pemanfaatan lingkungan hidup meliputi tanah, air, udara, keadaan serta
semua mahluk hidup yang bermanfaat bagi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia yang berada di dalamnya di wilayahdesa.
(2) Mengendalikan pemanfaatan semua jenis makhluk hidupdan keanekaragaman hayati yang
lain.
(3) Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Bagian kesatu
Hak
Pasal 5
(1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik sebagai bagian dari hak asasi manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(3) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan / atau perusakan
lingkungan hidup.
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 6
(1) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
(2) Setiap kegiatan usaha yang dalam kegiatan uasahanya ada kemungkinan menimbulkan
pencemaran, wajib memiliki ijin lingkungan dari Instansi yang berwenang dan melaporkan
serta menunjukkan surat ijin tersebut kepada Pemerintah Desa.
(3) Pemerintah Desa dan masyarakat berkewajiban merehabilitasi lingkungan alam yang telah
rusak.
(4) Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa.
Bagian Ketiga
Larangan
Pasal 7
Setiap orang dilarang:
a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
di wilayah desa;
b. Menebar atau menggunakan bahan kimia, bahan beracun, bahan peledak dan strum listrik di
tempat umum dengan tujuan merusak ekosistem lingkungan;
c. Berburu, menembak, menangkap dan memperjualbelikan makhluk hidup yang dilindungi di
wilayah desa;
d. Membuang sampah, bangkai, bahan beracun, bahan berbahaya, dan bahan pencemar air ke
sungai, kali, wangan, dan saluran air;
e. Melakukan kegiatan usaha yang menimbulkan pencemaranlingkungan sebelum mendapatkan
ijin lingkungan dariinstansi yang berwenang;
f. Menambang batu dan/atau pasir di sungai;
g. Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB V
GANTI KERUGIAN DAN PEMULIHAN
Pasal 8
(1) Setiap orang yang menebar bahan kimia, bahan beracun dan/atau bahan peledak dikenai
ganti kerugian berupa penggantian bibit ikan sebanyak 10 (sepuluh) kali lipat dari kerusakan
yang ditimbulkan.
(2) Setiap orang yang menggunakan strum dikenai ganti kerugian berupa penggantian bibit
ikan sebanyak 3 (tiga) kali lipat dari kerusakan yang ditimbulkan, dan disita perangkatnya
untuk direkayasa agar tidak berfungsi lagi.
(3) Setiap orang yang menangkap, berburu, menembak dan memperjualbelikan mahkluk hidup
yang dilindungi akan diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk penanganan lebih lanjut.
Pasal 9
(1) Apabila seseorang yang melanggar larangan pada pasal 7dan tidak mengganti kerugian
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2), yang bersangkutan dilaporkan
kepada pihak yang berwajib.
(2) Apabila pelanggaran dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 (tiga) kali, yang bersangkutan
dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk penanganan lebih lanjut.
Pasal 10
Hasil yang diperoleh dari dari ganti kerugian pelanggaran sanksi dipergunakan untuk
kegiatan pelestarian lingkungan hidup.
Pasal 11
(1) Apabila kegiatan usaha menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga mengganggu
ketenangan, kenyamanan dan kesehatan serta gangguan lain bagi masyarakat di
sekitarnya, maka masyarakat berhak untuk mendapatkan ganti kerugian yang sepadan dari
pengusaha yang bersangkutan melalui musyawarah mufakat. Dan apabila pengusaha
tersebut belum dan/atau tidak mau memberikan ganti kerugian yang sepadan, pengusaha
harusmenghentikan sementara kegiatan usaha tersebut sampai dengan adanya kesepakatan
antara pengusaha dengan masyarakat yang terganggu.
(2) Apabila musyawarah mufakat tidak dicapai, maka boleh menunjuk pihak ketiga yang
disepakati para pihak untuk menjadi mediator guna mencapai mufakat.
BAB VI
PERAN MASYARAKAT
Pasal 12
(1) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
(2) Peranserta masyarakat dapat berupa:
a. Pengawasan sosial dan pengawasan lingkungan.
b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, dan pengaduan.
c. Penyampaian informasi dan/atau laporan.
(3) Peran serta masyarakat dilakukan untuk:
a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
c. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
d. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
BAB VII
LEMBAGA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 13
(1) Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan kelestarian lingkungan hidup dikelola oleh Lembaga
Pelestarian Lingkungan Hidup.
(2) Lembaga Pelestarian Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kepala Desa.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan
pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan.
Di Keluarkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
S A R I D J O
Diundangkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN
WASDARI
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
Sekretariat : Jl. Raya Sragi Bojong KM 2 No.3 Kedungjaran 51155
SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGJARAN
NOMOR : 2 / I / 2017
TENTANG
PEMBENTUKAN POLIKLINIK KESEHATAN DESA
DESA KEDUNGJARAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan
atas Masyarakat di Desanya.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
desanya, maka Pemerintah Desa perlu menyediakan fasilitas tempat dan
Tenaga Kesehatan untuk sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat
desa.
c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu
diambil Keputusan Kepala Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;
10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa.
11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2017 Tentang Poliklinik
Kesehatan Desa.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Menyediakan Sebidang Tanah dengan Bangunan di atasnya di Jl. Raya Sragi –
Bojong RT 001 RW 001 Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan Jawa Tengah untuk Poliklinik Kesehatan Desa.
Kedua : Menyiapkan Kader Kesehatan guna ditugaskan di Poliklinik Kesehatan Desa.
Ketiga : Menyiapkan Tenaga Kesehatan guna melayani Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat di Poliklinik Kesehatan Desa Kedungjaran.
Keempat : Menyiapkan Peralatan dan Obat-obatan baik secara mandiri maupun
berkoordinasi dengan Instansi terkait.
Kelima : Membentuk Pengurus Organisasi Poliklinik Kesehatan Desa dengan Tugas dan
kewajiban sesuai Peraturan yang berlaku.
Keenam : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran (APBDes).
Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Kedungjaran
Pada Tanggal : 17 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
2. Camat Sragi
3. Kepala Puskesmas Sragi
4. Bidan Desa
5. Kader Kesehatan
6. Arsip
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Desa
Nomor : 2 / I / 2017
Tanggal : 17 Januari 2017
SUSUNAN PENGURUS
POLIKLINIK KESEHATAN DESA
DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
NO
KEDUDUKAN
DALAM ORGANISASI
JABATAN
DALAM KEDINASAN
NAMA
1 Pembina Camat Sragi Drs. H. Hasanudin
2 Pengawas Kepala Puskesmas I Sragi Dr. Asit
3 Penanggungjawab Kepala Desa Desa Kedungjaran Saridjo
4 Ketua Ketua BPD Desa Kedungjaran Suud
5 Sekretaris Sekretaris Desa Kedungjaran Wasdari
6 Bendahara Bendahara Desa Kedungjaran Agus Tamtomo
7 Kader Kesehatan Kader PKK Desa Kedungjaran Anik
8 Bidan Desa Bidan dari Puskesmas I Sragi Indah
9 Humas Perangkat Desa Ridhowi
10 Perlengkapan Perangkat Desa Prawiro Raharjo
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO
Lampiran 2 : Keputusan Kepala Desa
Nomor : 2 / I / 2017
Tanggal : 17 Januari 2017
JADWAL DAN TARIF LAYANAN
POLIKLINIK KESEHATAN DESA
DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
A. JADWAL LAYANAN
NO HARI JAM LAYANAN PETUGAS JAGA
1. Senin 08.00 – 12.00 Wibb
2. Selasa Libur
3. Rabu 08.00 – 12.00 Wibb
4. Kamis Libur
5. Jumat Libur
6. Sabtu 08.00 – 12.00 Wibb
7. Minggu Libur
B. TARIF LAYANAN
NO JENIS LAYANAN Biaya KETERANGAN
1. Periksa Rp. 5.000,-
2. Imunisasi Rp. 5.000,-
3. Cek Gula Darah Rp. 7.000,-
4. Cek Kolestoral Rp.15.000,-
5. Cek Asam Urat Rp.17.500,-
6. KB -
7. Mobil Siaga Gratis
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahPerdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahari saridjo
 
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESADesa Institute
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaari saridjo
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Formasi Org
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...KantorHukum1
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okPemdes Seboro Sadang
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desasuryokoco suryoputro
 
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015TV Desa
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Abdul Kohar
 
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaPerdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaari saridjo
 
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psn
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psnPerdes no. 4 tahun 2017 tentang psn
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psnari saridjo
 

Mais procurados (20)

Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampahPerdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
Perdes no.5-th-2016-ttg-bank-sampah
 
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Perdes  2 2016 bumdesa okPerdes  2 2016 bumdesa ok
Perdes 2 2016 bumdesa ok
 
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
 
Uu desa pembangunan desa
Uu desa   pembangunan desa Uu desa   pembangunan desa
Uu desa pembangunan desa
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
 
Kebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uangKebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uang
 
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
 
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
 
Kajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desaKajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desa
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014
 
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
 
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaPerdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
 
Perdes bumdes 2020
Perdes bumdes 2020Perdes bumdes 2020
Perdes bumdes 2020
 
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psn
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psnPerdes no. 4 tahun 2017 tentang psn
Perdes no. 4 tahun 2017 tentang psn
 

Semelhante a LingkunganHidup

Semelhante a LingkunganHidup (20)

Perdes Pelestarian Lingkungan Hidup
Perdes Pelestarian Lingkungan HidupPerdes Pelestarian Lingkungan Hidup
Perdes Pelestarian Lingkungan Hidup
 
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbsPerdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
 
Uu no 6_2014_dawuantimur.com
Uu no 6_2014_dawuantimur.comUu no 6_2014_dawuantimur.com
Uu no 6_2014_dawuantimur.com
 
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan DesaUu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014 ( desa)
Uu no 6_2014 ( desa)Uu no 6_2014 ( desa)
Uu no 6_2014 ( desa)
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
undang-undang desa no 6
undang-undang desa no 6undang-undang desa no 6
undang-undang desa no 6
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 

Mais de ari saridjo

Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021ari saridjo
 
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019ari saridjo
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranari saridjo
 
Rekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranRekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranari saridjo
 
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019ari saridjo
 
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019ari saridjo
 
Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1ari saridjo
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaari saridjo
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017ari saridjo
 
Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018ari saridjo
 
Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018ari saridjo
 
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. PekalonganPengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalonganari saridjo
 
Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016ari saridjo
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaari saridjo
 
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaari saridjo
 
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdPerdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdari saridjo
 
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desari saridjo
 

Mais de ari saridjo (20)

Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021
 
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaran
 
Rekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranRekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaran
 
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
 
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
 
Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
 
Data kemiskinan
Data kemiskinanData kemiskinan
Data kemiskinan
 
Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018
 
Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018
 
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. PekalonganPengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
 
Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Warga dusun i
Warga dusun iWarga dusun i
Warga dusun i
 
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
 
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdPerdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
 
Apbdes 2017
Apbdes 2017Apbdes 2017
Apbdes 2017
 
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
 

Último

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 

Último (13)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

LingkunganHidup

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 7 TAHUN 2017 TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
  • 2. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 7 TAHUN 2017 TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN Menimbang : a. bahwa setiap warga desa Kedungjaran berhak atas kondisi Lingkungan Hidup yang baik dan sehat; b. bahwa Pemerintah Desa didukung segenap elemen masyarakat desa kedungjaran wajib menjaga kondisi Lingkungan Hidup di desa agar terjaga kelestariannya; c. bahwa Pemerintah Desa dan segenap elemen masyarakat desa wajib mewariskan kondisi Lingkungan Hidup yang baik dan sehat kepada generasi mendatang; d. bahwa untuk menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik perlu adanya Peraturan Desa yang mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b, c dan d, perlu membentuk Peraturan Desa tentang Pelestarian Lingkungan Hidup. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 7. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga; 9. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 6 Tahun 2014 Tentang Izin Pembangunan; 11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga; 12. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2016 Tentang Bank Sampah; 13. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa. 14. Peraturan Desa Kedungjaran No. 3 Tahun 2017 Tentang PHBS;
  • 3. 15. Peraturan Desa Kedungjaran No. 4 Tahun 2017 Tentang PSN; Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN Dan KEPALA DESA KEDUNGJARAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup yang lain. 2. Pelestrarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 3. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, mahluk hidup yang lain dan keseimbangan antar keduanya. 4. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup agar tetap lestari. 5. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Setiap orang adalah perseorangan yang merupakan penduduk desa Kedungjaran dan luar Desa Kedungjaran. 7. Kegiatan adalah kegiatan untuk mendapatkan penghasilan dan kegiatan lain yang dilakukan masyarakat. 8. Pencemaran adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia yang mengakibatkan mutu lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 9. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 12. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa 13. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD, KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya. 14. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 15. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa;
  • 4. 16. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 17. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 18. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perorangan, kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. 19. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 20. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik karena hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi masyarakat lain dalam menentukan sesuatu. 21. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan. 22. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil. 23. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. 24. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. BAB II ASAS DAN TUJUAN Bagian Kesatu Asas Pasal 2 Pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas: a. Tanggungjawab bersama antara Pemerintah Desa dan dengan masyarakat; b. Kelestrarian dan keberlanjutan; c. Manfaat; d. Kearifan lokal; e. Kepastian hukum. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup bertujuan: a. Melindungi wilayah desa dari kerusakan lingkungan hidup; b. Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian ekosistem; c. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup; d. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi kini dan generasi masa depan; e. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 (1) Mengendalikan pemanfaatan lingkungan hidup meliputi tanah, air, udara, keadaan serta semua mahluk hidup yang bermanfaat bagi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia yang berada di dalamnya di wilayahdesa. (2) Mengendalikan pemanfaatan semua jenis makhluk hidupdan keanekaragaman hayati yang lain. (3) Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa.
  • 5. BAB IV HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian kesatu Hak Pasal 5 (1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik sebagai bagian dari hak asasi manusia. (2) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (3) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup. Bagian Kedua Kewajiban Pasal 6 (1) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. (2) Setiap kegiatan usaha yang dalam kegiatan uasahanya ada kemungkinan menimbulkan pencemaran, wajib memiliki ijin lingkungan dari Instansi yang berwenang dan melaporkan serta menunjukkan surat ijin tersebut kepada Pemerintah Desa. (3) Pemerintah Desa dan masyarakat berkewajiban merehabilitasi lingkungan alam yang telah rusak. (4) Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa. Bagian Ketiga Larangan Pasal 7 Setiap orang dilarang: a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup di wilayah desa; b. Menebar atau menggunakan bahan kimia, bahan beracun, bahan peledak dan strum listrik di tempat umum dengan tujuan merusak ekosistem lingkungan; c. Berburu, menembak, menangkap dan memperjualbelikan makhluk hidup yang dilindungi di wilayah desa; d. Membuang sampah, bangkai, bahan beracun, bahan berbahaya, dan bahan pencemar air ke sungai, kali, wangan, dan saluran air; e. Melakukan kegiatan usaha yang menimbulkan pencemaranlingkungan sebelum mendapatkan ijin lingkungan dariinstansi yang berwenang; f. Menambang batu dan/atau pasir di sungai; g. Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa. BAB V GANTI KERUGIAN DAN PEMULIHAN Pasal 8 (1) Setiap orang yang menebar bahan kimia, bahan beracun dan/atau bahan peledak dikenai ganti kerugian berupa penggantian bibit ikan sebanyak 10 (sepuluh) kali lipat dari kerusakan yang ditimbulkan. (2) Setiap orang yang menggunakan strum dikenai ganti kerugian berupa penggantian bibit ikan sebanyak 3 (tiga) kali lipat dari kerusakan yang ditimbulkan, dan disita perangkatnya untuk direkayasa agar tidak berfungsi lagi. (3) Setiap orang yang menangkap, berburu, menembak dan memperjualbelikan mahkluk hidup yang dilindungi akan diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk penanganan lebih lanjut. Pasal 9 (1) Apabila seseorang yang melanggar larangan pada pasal 7dan tidak mengganti kerugian sebagaimana disebutkan dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2), yang bersangkutan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. (2) Apabila pelanggaran dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 (tiga) kali, yang bersangkutan dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk penanganan lebih lanjut. Pasal 10
  • 6. Hasil yang diperoleh dari dari ganti kerugian pelanggaran sanksi dipergunakan untuk kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Pasal 11 (1) Apabila kegiatan usaha menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga mengganggu ketenangan, kenyamanan dan kesehatan serta gangguan lain bagi masyarakat di sekitarnya, maka masyarakat berhak untuk mendapatkan ganti kerugian yang sepadan dari pengusaha yang bersangkutan melalui musyawarah mufakat. Dan apabila pengusaha tersebut belum dan/atau tidak mau memberikan ganti kerugian yang sepadan, pengusaha harusmenghentikan sementara kegiatan usaha tersebut sampai dengan adanya kesepakatan antara pengusaha dengan masyarakat yang terganggu. (2) Apabila musyawarah mufakat tidak dicapai, maka boleh menunjuk pihak ketiga yang disepakati para pihak untuk menjadi mediator guna mencapai mufakat. BAB VI PERAN MASYARAKAT Pasal 12 (1) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. (2) Peranserta masyarakat dapat berupa: a. Pengawasan sosial dan pengawasan lingkungan. b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, dan pengaduan. c. Penyampaian informasi dan/atau laporan. (3) Peran serta masyarakat dilakukan untuk: a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan. c. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat. d. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial. e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. BAB VII LEMBAGA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Pasal 13 (1) Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan kelestarian lingkungan hidup dikelola oleh Lembaga Pelestarian Lingkungan Hidup. (2) Lembaga Pelestarian Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Desa. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa. (2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. (3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Di Keluarkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 KEPALA DESA KEDUNGJARAN S A R I D J O
  • 7. Diundangkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN WASDARI PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN Sekretariat : Jl. Raya Sragi Bojong KM 2 No.3 Kedungjaran 51155 SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGJARAN NOMOR : 2 / I / 2017 TENTANG PEMBENTUKAN POLIKLINIK KESEHATAN DESA DESA KEDUNGJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN
  • 8. Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas Masyarakat di Desanya. b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya, maka Pemerintah Desa perlu menyediakan fasilitas tempat dan Tenaga Kesehatan untuk sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa. c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu diambil Keputusan Kepala Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga; 8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga; 10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa. 11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2017 Tentang Poliklinik Kesehatan Desa. MEMUTUSKAN Menetapkan : Kesatu : Menyediakan Sebidang Tanah dengan Bangunan di atasnya di Jl. Raya Sragi – Bojong RT 001 RW 001 Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah untuk Poliklinik Kesehatan Desa. Kedua : Menyiapkan Kader Kesehatan guna ditugaskan di Poliklinik Kesehatan Desa. Ketiga : Menyiapkan Tenaga Kesehatan guna melayani Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat di Poliklinik Kesehatan Desa Kedungjaran. Keempat : Menyiapkan Peralatan dan Obat-obatan baik secara mandiri maupun berkoordinasi dengan Instansi terkait. Kelima : Membentuk Pengurus Organisasi Poliklinik Kesehatan Desa dengan Tugas dan kewajiban sesuai Peraturan yang berlaku. Keenam : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran (APBDes). Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Kedungjaran Pada Tanggal : 17 Januari 2017 KEPALA DESA KEDUNGJARAN
  • 9. SARIDJO Tembusan : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2. Camat Sragi 3. Kepala Puskesmas Sragi 4. Bidan Desa 5. Kader Kesehatan 6. Arsip Lampiran 1 : Keputusan Kepala Desa Nomor : 2 / I / 2017 Tanggal : 17 Januari 2017 SUSUNAN PENGURUS POLIKLINIK KESEHATAN DESA DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN NO KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI JABATAN DALAM KEDINASAN NAMA 1 Pembina Camat Sragi Drs. H. Hasanudin 2 Pengawas Kepala Puskesmas I Sragi Dr. Asit
  • 10. 3 Penanggungjawab Kepala Desa Desa Kedungjaran Saridjo 4 Ketua Ketua BPD Desa Kedungjaran Suud 5 Sekretaris Sekretaris Desa Kedungjaran Wasdari 6 Bendahara Bendahara Desa Kedungjaran Agus Tamtomo 7 Kader Kesehatan Kader PKK Desa Kedungjaran Anik 8 Bidan Desa Bidan dari Puskesmas I Sragi Indah 9 Humas Perangkat Desa Ridhowi 10 Perlengkapan Perangkat Desa Prawiro Raharjo KEPALA DESA KEDUNGJARAN SARIDJO Lampiran 2 : Keputusan Kepala Desa Nomor : 2 / I / 2017 Tanggal : 17 Januari 2017 JADWAL DAN TARIF LAYANAN POLIKLINIK KESEHATAN DESA DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN A. JADWAL LAYANAN NO HARI JAM LAYANAN PETUGAS JAGA 1. Senin 08.00 – 12.00 Wibb 2. Selasa Libur 3. Rabu 08.00 – 12.00 Wibb
  • 11. 4. Kamis Libur 5. Jumat Libur 6. Sabtu 08.00 – 12.00 Wibb 7. Minggu Libur B. TARIF LAYANAN NO JENIS LAYANAN Biaya KETERANGAN 1. Periksa Rp. 5.000,- 2. Imunisasi Rp. 5.000,- 3. Cek Gula Darah Rp. 7.000,- 4. Cek Kolestoral Rp.15.000,- 5. Cek Asam Urat Rp.17.500,- 6. KB - 7. Mobil Siaga Gratis KEPALA DESA KEDUNGJARAN SARIDJO