SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa 
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga karya 
tulis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran 
Bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin 
mendapatkan hasil yang baik. Seiring itu pula, penulis tidak lupa mengucapkan 
banyak terima kasih kepada beberapa pihak di bawah ini, yang telah terlibat dalam 
proses pembuatan karya tulis ini, 
1. Dra. Elmina selaku guru pembimbing 
2. Murid kelas XI IPA 4, angkatan 2013 di SMAN 10 Palembang selaku 
iii 
narasumber 
3. Endang Wahyuningsih,S.Pd,M.M selaku wali kelas XI IPA 4 
4. Dra. Nursiawati Anggraini,M.M selaku kepala sekolah SMAN 10 
Palembang 
Karya tulis ini merupakan hasil pengumpulan informasi dan data dari hasil 
penyebaran angket dan kegiatan wawancara terhadap siswa kelas XI di SMA 
Negeri 10 Palembang mengenai “ Maraknya Penggunaan Bahasa Campuran 
Dalam Percakapan Sehari Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. Selain membahas 
sejauh mana pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara berbahasa 
Indonesia, karya tulis ini juga membahas mengenai pengetahuan dan pendapat 
pelajar SMA tentang penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran di 
kehidupan sehari harinya . 
Karya tulis ini juga dilengkapi dengan saran atau nasihat bagi pembaca 
agar dapat melestarikan penggunaan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari 
hari. Dengan topik yang diambil penulis, penulis berharap kesadaran berbahasa 
Indonesia dengan baik dan benar dalam percakapan sehari hari dapat kembali 
membaik, sehingga salah satu unsur dari budaya kita dapat selalu lestari . 
Kami selaku penulis meminta maaf atas hasil pembuatan karya tulis ini, 
karena di mata pembaca mungkin karya tulis ini memiliki berbagai kekurangan 
dan kesalahan . Oleh karena itu, kritik dan sarannya sangat kami harapkan untuk 
penyempurnaan karya tulis ini lebih lanjut . 
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang 
telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini . Semoga karya tulis ini 
bermanfaat bagi semuanya . Amin . 
Palembang , Maret 2013 
Penulis 
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… . i 
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… . ii 
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1 
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 1 
1.2 Penjelasan Istilah……………………………………………………….. 2 
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………… ……… 3 
1.4 Perumusan Masalah…………………………………………….. …….. 3 
1.5 Tujuan ………………………………………………………………… 3 
1.6 Hipotesa………………………………………………………….. …… 4 
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………… 5 
2.1 Definisi Bahasa ……………………………………………………….. 5 
2.2 Definisi Bahasa Indonesia ……………………………………………. 5 
3.2 Definisi Berbicara ……………………………………………………. 7 
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 9 
3.1 Metode Penelitian …………………………………………………… 9 
3.2 Setting Penelitian …………………………………………………. . 10 
3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… . 14 
3.4 Teknik Pengolahan Data ……………………………………………. 14 
iii
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH …………………………………. 16 
4.1 Analisa Data ………………………………………………………… 16 
4.2 Analisa Masalah ………………………………………………......... 19 
BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 21 
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 21 
5.2 Saran ……………………………………………………………… 21 
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 23 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
iii 
1.1 Latar Belakang 
Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya . dan dari 
bermacam macam jenis budaya tersebut, bahasa merupakan salah satu unsur 
utama yang dapat mengidentifikasi atau menceritakan falsafah dari suatu budaya . 
seiring dengan berbedanya bahasa di suatu daerah, maka akan berbeda pula 
budaya di suatu daerah itu dengan daerah yang lain . 
Seperti yang kita ketahui, bahasa asli yang dimiliki Bangsa Indonesia 
adalah Bahasa Indonesia, dengan dikukuhkan dalam Kongres Sumpah Pemuda 
pada 28 Oktober 1928, yaitu pada sila ketiga sumpah pemuda yang berbunyi, “ 
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia 
“ dan sejak itulah Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa pemersatu bagi seluruh 
rakyat Indonesia . Namun, pada masa masa ini, pengaruh ego tiap daerah sudah 
mulai mencuat di permukaan, ditambah dengan pengaruh kebudayaan asing yang 
masuk ke negeri ini yang mulai mengikis demi sedikit persatuan dan kesatuan 
Bangsa Indonesia . Dan seiring itu pula, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik 
dan benar dalam percakapan kini mulai tersamarkan dengan pencampuran bahasa 
lokal maupun asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri . hal ini sudah cukup 
pelik, dikarenakan sudah lunturnya kesadaran anak bangsa terhadap bangsanya 
sendiri . Menilik dari tren pergaulan saat ini, dalam percakapan sehari hari 
tersebut, Bahasa Indonesia sudah disisipi pengaruh bahasa daerah, kata serapan 
dari bahasa inggris, maupun bahasa pergaulan yang sedang naik daun, yaitu 
bahasa “alay” . 
Mengapa hal tersebut terjadi ? Apakah kondisi ini dapat dijadikan sebagai 
petunjuk bahwa Bangsa Indonesia saat ini mulai kehilangan jati dirinya dalam 
berbahasa ? Apakah penyebab mereka lebih menyukai penggunaan bahasa 
serapan dalam percakapan sehari hari ? Maka dari itu, penulis berharap hal ini 
akan menjadi pengetahuan bagi khalayak umum agar dapat menilai fenomena 
berbahasa di kalangan remaja, sehingga dapat dijadikan sebagai media 
pembelajaran . Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian 
tentang “ Maraknya Penggunaan Bahasa Campuran Dalam Percakapan Sehari 
Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. 
1.2 Penjelasan Istilah 
Agar tidak terjadi kerancuan dalam karya tulis ini, penulis akan 
menjelaskan maksud dari judul penelitian, yaitu “ Maraknya Penggunaan Bahasa 
Campuran Dalam Percakapan Sehari Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. Bahasa 
campuran disini dianalogikan sebagai Bahasa Indonesia yang disisipi pengaruh 
bahasa lain . dan yang mempengaruhi tersebut diantaranya adalah bahasa daerah (
bahasa sunda, bahasa betawi, dan lain lain ), kata serapan dari bahasa inggris, dan 
bahasa percakapan remaja sekarang, yaitu bahasa “alay” . dan dari kombinasi 
tersebut, lahirlah suatu gaya berbicara yang baru, yang penulis analogikan sebagai 
bahasa campuran, sehingga menyamarkan identitas Bahasa Indonesia yang asli . 
iii 
1.3 Pembatasan Masalah 
Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis, dan 
keterbatasan sumber yang didapat, maka dalam penyusunan karya tulis ini, 
penulis membatasinya yaitu hanya akan membahas tentang pengaruh penyisipan 
bahasa daerah ( Bahasa Palembang, Bahasa Jawa, maupun bahasa daerah lain ) 
terhadap Bahasa Indonesia sehingga disebut sebagai bahasa campuran dalam 
konteks percakapan sehari-hari . 
1.4 Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan 
permasalahan sebagai berikut : 
1. Adakah pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara 
berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari harinya ? 
2. Bagaimanakah pengetahuan dan pendapat pelajar SMA tentang 
penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran dalam 
percakapan sehari harinya ? 
1.5 Tujuan 
Setiap manusia dalam melakukan sesuatu pasti memiliki tujuan . Begitu 
juga karya tulis ini memiliki tujuan sebagai berikut : 
1. Ingin mengetahui sejauh mana kesadaran pelajar SMA untuk 
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam 
percakapannya . 
2. Sebagai pengetahuan / referensi untuk pengayaan sumber pembelajaran di 
sekolah 
1.6 Hipotesa 
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis menetapkan suatu hipotesa yaitu 
pelajar SMA saat ini telah menyamarkan identitas Bahasa Indonesia yang asli, 
dengan penggunaan bahasa campuran dalam percakapan sehari harinya.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
iii 
2.1 Definisi Bahasa 
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem 
sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang 
memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai 
berikut: 
1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. 
2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka 
ke dalam pikiran orang lain 
3. suatu kesatuan sistem makna 
4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan 
antara bentuk dan makna. 
5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: 
perkataan, kalimat, dan lain-lain.) 
6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik. 
2.2 Definisi Bahasa Indonesia 
`Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa 
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah 
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan 
dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi 
sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah 
salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa 
Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan 
akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial 
dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa 
Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, 
untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu 
tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini 
dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. 
Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus 
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari 
bahasa daerah dan bahasa asing. 
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, 
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian 
besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di 
Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan 
versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu 
lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan
sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, 
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah 
dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. 
iii 
2.3 Definisi Berbicara 
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau 
kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, 
gagasan, dan perasaan. 
Di dalam kegiatan berbicara terdapat lima unsur yang terlibat yaitu: 
1. pembicara 
2. isi pembicaraan 
3. saluran 
4. penyimak 
5. tanggapan penyimak 
Terdapat pula delapan konsep dasar berbicara,yaitu: 
1. Membutuhkan paling sedikit dua orang, tentu saja pembicaraan dapat 
dilakukan oleh satu orang dan hal ini sering terjadi misalnya oleh orang yang 
sedang mempelajari banyak bunyi-bunyi bahasa serta maknanya. 
2. Menggunakan salah satu sandi linguistik yang dipahami bersama, bahkan 
andai katapun dipergunakan dua bahasa namun saling pengertian, 
pemahaman bersama itu tidak kurang pentingnya. 
3. Menerima atau mengakui satu daerah referensi umum, daerah referensi yang 
umum mungkin tidak selalu mudah kenal, ditentukan, namun pembicara 
menerima kecenderungan untuk menentukan satu diantaranya. 
4. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan, kedua pihak partisipan yang 
memberi dan menerima dalam pembicaraan saling bertukar sebagai 
pembicara dan penyimak. 
5. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan lingkungan 
dengan segera. Perilaku lisan sang pembicara selalu berhubungan dengan 
responsi yang nyata atau yang diharapkan, dan sang penyimak dan 
sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal balik antara dua arah. 
6. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini. Hanya dengan bantuan berkas 
grafik material, bahasan dapat luput dan kekirian kesegaran bahwa pita atau 
berkas itu telah mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan salah satu 
kenyataan keunggulan budaya manusia.
7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau bunyi 
bahasa dan pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau 
lingual dapat melepaskan gerak visual dan gerak material namun sebaliknya 
tidak akan terjadi terkecuali pantomim atau gambar, takkan ada pada gerakan 
dan grafik itu yang tidak berdasar dan dan bergantung pada audio lingual 
dapat berbicara terus menerus dengan orang-orang yang tidak kita lihat, 
dirumah, ditempat bekerja dan dengan telpon percakapan percakapan seperti 
ini merupakan pembicaraan yang khas dalam bentuknya yang paling asli. 
8. Secara tidak pandang bulu mengharap serta memperlakukan apa yang nyata 
dan apa yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang dapat 
dilambangkan oleh pembicaraan mencangkup bukan hanya dunia nyata yang 
mengelilingi para pembicara tetapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan 
yang lebih luas, yang harus mereka masuki karena mereka dan manusia 
berbicara sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap memerlukan 
penelaahan serta uraian yang lebih lanjut dan mendalam. 
iii
BAB III 
METODE PENELITIAN 
iii 
3.1 Metode Penulisan 
Dalam mengumpulkan data-data dalam penyusunan karya tulis ini agar 
menjadi akurat dan efektif, maka penulis menggunakan metode berikut : 
1. Angket : Penulis menyebarkan angket yang 
bersifat umum untuk mengetahui gambaran pengaruh berbahasa secara umum dan 
yang bersifat khusus untuk mengetahui secara detail pendapat responden terhadap 
pengaruh berbahasa dalam penelitian ini . 
2. Wawancara : Penulis melakukan tanya jawab 
terhadap beberapa murid di SMAN 10 Palembang mengenai pengetahuan 
berbahasa 
3. Tinjauan Pustaka : Penulis mencari sumber-sumber 
yang berkaitan dengan pengetahuan berbahasa dari beberapa buku sumber dan 
beberapa situs di internet . 
3.2 Setting Penelitian 
3.2.1 Angket 
1. Pengertian Angket 
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan 
yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975) 
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus 
dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987) Kuesioner atau angket 
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan 
langsung dari sumber data (Dewa Ktut Sukardi, 1983)
2. Langkah Langkah Menyusun Angket 
 Menentukan data permasalahan dari tema karya tulis 
 Tentukan rumusan masalah yang tepat 
 Cabangkan soal soal dari rumusan masalah tersebut 
 Usahakan membuat soal seefektif mungkin yang hanya memuat jawaban 
iii 
Ya/Tidak 
 Jangan menggunakan soal yang yang mengandung alasan 
 Mulailah membuat soal dari persoalan umum terlebih dahulu 
 Galilah inti masalah dengan persoalan yang lebih khusus setelahnya 
3. Soal Soal Angket 
Sebagaimana yang sudah ditetapkan, maka penulis pun memuat beberapa 
soal angket yang akan disebarkan untuk mengambil data untuk memenuhi 
kualifikasi penilaian atas permasalahan yang diangkat oleh karya tulis ini, yaitu 
sebagai berikut : 
1. Apakah anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari 
anda ? 
2. Apakah ayah dan ibu anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam 
percakapannya ? 
3. Apakah lingkungan sekitar rumah anda menggunakan Bahasa Indonesia ? 
4. Dalam lingkungan sekolah, apakah anda mengunakan Bahasa Indonesia ? 
5. Apakah guru anda sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang benar 
dalam kegiatan belajar mengajar ? 
6. Setujukah anda, apabila sekolah menetapkan harus memakai Bahasa 
Indonesia yang benar dalam percakapan di lingkungan sekolah ? 
7. Apakah anda takut jika Bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain, seperti 
kesenian kita ? 
8. Sebagai seorang pemuda/pemudi yang melihat fenomena berbahasa 
sekarang, apakah anda ingin melestarikan bahasa Indonesia yang benar ? 
9. Dalam berkomunikasi di jejaring sosial, apakah anda cenderung 
menggunakan Bahasa campuran ? 
10. 10. Jika menonton acara di televisi, apakah bahasanya cenderung 
menggunakan bahasa campuran ? 
11. 11. Apakah anda tahu sumpah pemuda ? 
12. 12. Apakah anda tahu sila ketiga sumpah pemuda ? 
13. 13. Apakah anda tahu tatacara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ? 
14. 14. Apakah anda tahu aturan EYD dalam Bahasa Indonesia ? 
15. 15. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu baku ? 
16. 16. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa Indonesia yang benar sudah 
mulai punah di kalangan pelajar ? 
17. 17. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi republik ini sudah 
mencontohkan berbahasa Indonesia yang benar ?
18. 18. Menurut anda, pentingkah pelajaran mengenai berbahasa Indonesia 
iii 
yang baik di sekolah ? 
19. 19. Jika penting, apakah anda sudah menerapkannya ? 
20. 20. Sebagai putra-putri Indonesia, apakah anda cinta Bahasa Indonesia ? 
3.2.2 Wawancara 
1. Pengertian Wawancara 
Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan 
mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. 
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang 
diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, 
pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun 
sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, 
pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang 
telah disediakan. 
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari wawancara : 
 Kelebihan Wawancara: 
1. i. Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggung jawabkan 
2. ii. Mempunyai nilai yang tinggi 
3. iii. Semua kesalahpahaman dapat dihindari 
4. iv. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber 
dengan penjelasan penjelasan tambahan 
5. v. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut 
6. vi. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama 
7. i. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas 
8. ii. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam 
suatu wilayah yang luas 
 Kelemahan Wawancara: 
2. Langkah Langkah Berwawancara 
Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut. 
 Tahap Pendahuluan atau Pembukaan 
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan 
untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan 
dengan baik.
iii 
 Tahap Kegiatan Tanya Jawab 
Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah 
memungkinkan. 
 Tahap Penutup 
Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi 
pokok perbincangan. Kita dapat mendengarkan dan memahami informasi yang 
diberikan oleh narasumber pada tahap tanya jawab. Berdasarkan tanya jawab 
tersebut, kita pun dapat menyimpulkan hasilnya. Adapun bentuk pertanyaan yang 
dapat disampaikan, di antaranya: 
 Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang 
luas dan bebas. 
 Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban 
singkat, dan kadang-kadang dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”. 
 Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak 
narasumber, bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia. 
3.3 Teknik Pengumpulan Data 
Menurut Arikunto ( 2006 : 232 ), “ pengumpulan data adalah mengamati 
variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan 
sebagainya“. Pengumpulan data dalam pembuatan karya tulis ini dilakukan 
dengan bebrapa teknik, yaitu tinjauan pustaka, penyebaran angket, dan 
wawancara. Tinjauan pustaka dilakukan guna menetapkan teori yang mendasari 
permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini. Penyebaran angket dilakukan 
dengan tujuan menyampaikan pertanyaan tertulis untuk diajukan kepada subyek 
untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga . Wawancara dilakukan untuk 
menganalisa respon atau tanggapan mengenai permasalahan yang dirumuskan 
oleh penulis. Dari ketiga teknik tersebut, penulis dapat menentukan upaya-upaya 
yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut . 
3.4 Teknik Pengolahan Data 
1. Proses dan hasil wawancara 
Semua keterangan hasil wawancara dijadikan landasan untuk melakukan 
refleksi . dalam hal ini, peneliti akan membandingkan keterangan hasil wawancara 
yang telah dilakukan untuk menentukan sampai tidaknya pada hal yang ingin 
dicapai . Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil catatan pada 
saat pelaksanaan wawancara. Semua keterangan mengenai pengetahuan
responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan 
dianalisis . 
2. Proses dan hasil kuesioner ( angket ) 
Semua keterangan hasil kuesioner dijadikan landasan untuk melakukan 
refleksi . dalam hal ini, peneliti akan membandingkan keterangan hasil kuesioner 
yang telah dilakukan untuk menentukan sampai tidaknya pada hal yang ingin 
dicapai . Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil kuesioner 
pada saat pelaksanaan kegiatan. Semua keterangan mengenai pengetahuan 
responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan 
dianalisis . 
iii
BAB IV 
PEMBAHASAN MASALAH 
iii 
4.1 Analisa Data 
4.1.1 Angket 
Penulis telah melakukan penyebaran angket mengenai permasalahan karya tulis 
ini . Objek yang menjadi narasumber dalam penyebaran angket ini berjumlah 40 
orang, yang terdiri dari siswa/siswi kelas XI IPA 4 sejumlah 40 orang, dan dari 
hasil penyebaran angket tersebut, penulis dapat mengolah data penelitian dalam 
bentuk tabel . Penulis mengelompokkan jawaban koresponden dalam bentuk 
jumlah orang ( bercetak tebal ) dan dalam bentuk persen ( tanda kurung ) . 
No Pertanyaan Ya (%) Tidak (%) 
1. A pakah anda menggunakan Bahasa Indonesia 
dalam percakapan sehari-hari anda ? 
24 (60) 16 (40) 
2. Apakah ayah dan ibu anda menggunakan 
Bahasa Indonesia dalam percakapannya ? 
16 (40) 24 (60) 
3. Apakah lingkungan sekitar rumah anda 
menggunakan Bahasa Indonesia ? 
14 (35) 26 (65) 
4. Dalam lingkungan sekolah, apakah anda 
menggunakan Bahasa Indonesia ? 
21 (52) 19 (48) 
5. Apakah guru anda sudah menggunakan Bahasa 
Indonesia yang benar dalam kegiatan belajar 
mengajar ? 
20 (50) 20 (50) 
6. Setujukah anda, apabila sekolah menetapkan 
harus memakai Bahasa Indonesia yang benar 
dalam percakapan di lingkungan sekolah ? 
31 (77) 9 ( 
2 
3 
) 
7. Apakah anda takut jika Bahasa Indonesia diakui 
oleh bangsa lain, seperti kesenian kita ? 
31 (77) 9 ( 
2 
3 
) 
8. Sebagai seorang pemuda/pemudi yang melihat 
fenomena berbahasa sekarang, apakah anda 
ingin melestarikan bahasa Indonesia yang benar 
? 
38 (95) 2 ( 
5 
) 
9. D alam berkomunikasi di jejaring sosial, apakah 
anda cenderung menggunakan Bahasa 
campuran ? 
34 (85) 6 (15)
10. Jika menonton acara di televisi, apakah 
bahasanya cenderung menggunakan bahasa 
campuran ? 
iii 
26 (65) 14 (35) 
11. Apakah anda tahu sumpah pemuda ? 27 (67) 13 (33) 
12. Apakah anda tahu sila ketiga sumpah pemuda ? 18 (45) 22 (55) 
13. Apakah anda tahu tatacara berbahasa Indonesia 
yang baik dan benar ? 
28 (70) 12 (30) 
14. Apakah anda tahu aturan EYD dalam Bahasa 
Indonesia ? 
25 (62) 15 (38) 
15. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu 
baku ? 
11 (27) 29 (73) 
16. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa 
Indonesia yang benar sudah mulai punah di 
kalangan pelajar ? 
29 (72) 11 (28) 
17. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi 
republik ini sudah mencontohkan berbahasa 
Indonesia yang benar ? 
13 (32) 27 (68) 
18. Menurut anda, pentingkah pelajaran mengenai 
berbahasa Indonesia yang baik di sekolah ? 
40 (100) 0 (0) 
19. Jika penting, apakah anda sudah 
menerapkannya ? 
18 (45) 22 (55) 
20. Sebagai putra putri Indonesia, apakah anda 
mencintai Bahasa Indonesia ? 
38 (95) 2 (5) 
4.2.2 Wawancara 
Penulis telah melakukan wawancara dengan responden mengenai 
permasalahan karya tulis ini . Objek yang menjadi narasumber dalam wawancara 
ini berjumlah 10 orang, yang terdiri dari siswi kelas XI IPA 4 sejumlah 40 orang, 
dan dari hasil wawancara tersebut, penulis dapat mengolah data penelitian sebagai 
berikut : 
1. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu baku ? 
Jawaban : Tidak 
Alasan : karena dalam Bahasa Indonesia ada kata yang baku dan ada yang 
tidak baku 
2. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa Indonesia sudah mulai punah di 
kalangan pelajar ? Jawaban : Ya 
Alasan : karena di kalangan para pelajar sudah ada bahasa yang baru
3. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi republik ini sudah 
mencontohkan berbahasa Indonesia yang benar ? Jawaban : Tidak 
Alasan : Mereka terbukti masih menggunakan bahasa campuran 
4. Menurut anda, pentingkah pelajaran berbahasa Indonesia yang baik dan 
benar di sekolah ? Jawaban : Ya 
Alasan : Supaya anak Indonesia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar 
5. Apakah pendapat anda, jika sekolah menerapkan harus memakai Bahasa 
Indonesia yang benar dalam percakapan di lingkunga sekolah ? 
Jawaban : Ya 
Alasan : Setuju, karena di kalangan pelajar sudah jarang menggunakan Bahasa 
Indonesia, jadi harus dilestarikan kembali 
6. Apakah anda takut, jika Bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain, seperti 
iii 
kesenian kita ? Jawaban : Ya 
Alasan : karena Bahasa Indonesia adalah bahasa negara Indonesia . Jika diakui 
oleh negara lain, maka sama saja seperti menginjak-injak harga diri bangsa 
Indonesia 
7. Sebagai putra putri Indonesia, apakah anda mencintai Bahasa Indonesia 
Jawaban : Ya 
Alasan : Karena Bahasa Indonesia adalah bahasa kebangsaan kita 
8. Sebagai seorang pemuda yang melihat fenomena berbahasa sekarang, 
apakah anda ingin melestarikan Bahasa Indonesia? Jawaban : Ya 
Alasan : Supaya anak Indonesia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan dikenal 
dengan warga yang berbahasa baik 
9. Apakah guru anda sudah memakai Bahasa Indonesia yang benar dalam 
mengajar ? Jawaban : Tidak 
Alasan : Karena kebanyakan guru memakai bahasa campuran ( Indonesia- 
Palembang ) 
10. Dalam berkomunikasi dalam jejaring sosial, apakah anda cenderung 
menggunakan bahasa campuran ? Jawaban : Ya 
Alasan : Karena jika menggunakan Bahasa Indonesia agak sulit Dimengerti
iii 
4.2 Analisa Masalah 
Adakah pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara 
berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari-harinya ? 
Pada masa ini, pengaruh ego tiap daerah sudah mulai mencuat di 
permukaan, ditambah dengan pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke negeri 
ini, yang mulai mengikis sedikit demi sedikit persatuan dan kesatuan bangsa 
Indonesia Dan seiring itu pula, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan 
benar dalam percakapan kini mulai tersamarkan dengan pencampuran bahasa 
lokal maupun bahasa asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri . hal ini sudah 
cukup pelik, dikarenakan sudah lunturnya kesadaran anak bangsa terhadap 
bangsanya sendiri . 
Berdasarkan hasil penyebaran angket dan wawancara yang dilakukan oleh 
penulis, diperoleh keterangan dari responden bahwa 70% pelajar SMA sering 
menggunakan bahasa campuran dalam percakapan sehari-harinya, dikarenakan 
mendapat pengaruh dari lingkungan sosialnya, dimulai pengaruh dari dalam yaitu 
keluarga, hingga pengaruh dari luar seperti lingkungan sekitar, jejaring 
pertemanan sosial, maupun media massa seperti televisi dan lain lain . Namun 
pada dasarnya, pelajar SMA secara tidak sadar terus menggunakan Bahasa 
Indonesia, terutama di forum formal seperti sekolah . 
Bagaimanakah pengetahuan dan pendapat pelajar SMA tentang 
penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran dalam percakapan 
sehari-harinya ? 
Berdasarkan hasil penyebaran angket dan wawancara yang dilakukan oleh 
penulis, diperoleh keterangan dari responden bahwa pada dasarnya pelajar SMA 
sudah tahu akan latar belakang Bahasa Indonesia, tatacara maupun Ejaan Yang 
Disempurnakan ( EYD ) dan bermacam pengetahuan yang lain . selain itu, 
keseluruhan dari responden menilai pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah 
sangatlah penting . Namun sangat disayangkan, penggunaan Bahasa Indonesia 
dalam percakapan sehari-hari kurang mendapat respon baik, karena beberapa 
responden menilai bahwa bahasa Indonesia itu baku dan kuno, ditambah pula 
dengan kurang dicontohkan oleh orang tua, teman-teman, guru di sekolah, bahkan 
para petinggi republik ini sekalipun .
BAB V 
PENUTUP 
iii 
5.1 Kesimpulan 
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : 
 Pada umumnya pelajar SMA dalam hal pengetahuan berbahasa Indonesia 
sudah cukup baik, dengan mengetahui latar belakang Bahasa Indonesia, 
tatacara berbahasa, kaidah EYD dan lain lain yang sudah didapatkan di 
sekolah . 
 Sebagian besar pelajar menggunakan bahasa campuran dalam percakapan 
sehari-harinya karena mendapat pengaruh dari dalam yaitu keluarga, 
maupun pengaruh dari luar seperti lingkungan sekitar, jejaring pertemanan 
sosial, maupun media massa . 
Oleh karena itu, penulis menilai kesimpulan cocok dengan hipotesa awal 
pada bab sebelumnya . hal ini dikarenakan telah jelasnya fakta bahwa pelajar 
SMA cenderung menggunakan bahasa campuran dibandingkan Bahasa Indonesia 
itu sendiri, walaupun sesungguhnya mereka memiliki pengetahuan teoritis yang 
cukup baik tentang Bahasa Indonesia . 
5.2 Saran 
Dari kesimpulan diatas, maka penulis dapat membarikan saran kepada : 
 Pemerintah, agar membuat suatu program bermutu untuk para pelajar 
mengenai Bahasa Indonesia melalui media massa seperti televisi, radio 
dan semacamnya, karena media massa adalah media paling efektif untuk 
menyampaikan informasi . 
 Guru, dalam menyampaikan materi dalam kegiatan belajar mengajar, agar 
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar mendapat 
menjadi contoh bagi siswanya . 
 Siswa, agar lebih sadar dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai 
budaya asli Indonesia, agar dapat selalu lestari .
DAFTAR PUSTAKA 
Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas XI. 
Jakarta : Erlangga 
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo 
iii 
annie-ocktaviani.blogspot.com 
morfologi.com 
www.wikipedia.com 
makalahdanskripsi.blogspot.com 
http://www.crayonpedia.org

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahAbdul Rais P
 
Proposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinProposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinMs Nova
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Pajeg Lempung
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiYesica Adicondro
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945ALISSA
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasisyukrillah5555
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismeRajabul Gufron
 
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )adhyriyadi clever
 
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1siruz manto
 
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)Esa Unggul University
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 

Mais procurados (20)

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Proposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinProposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur Asin
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasi
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
 
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
 
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
 
Tugas resensi novel (y)
Tugas resensi novel (y)Tugas resensi novel (y)
Tugas resensi novel (y)
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 

Semelhante a Bahasa Indonesia

Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaArdhy Danu
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Makalah bahasa lengkap
Makalah bahasa lengkapMakalah bahasa lengkap
Makalah bahasa lengkapidris sumantri
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingSantos Tos
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fixzhu ma
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanataufiq99
 

Semelhante a Bahasa Indonesia (20)

Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
 
Gita r w
Gita r wGita r w
Gita r w
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
 
Makalah bahasa lengkap
Makalah bahasa lengkapMakalah bahasa lengkap
Makalah bahasa lengkap
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Disain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian KebahasaanDisain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian Kebahasaan
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nana
 

Último

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Último (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Bahasa Indonesia

  • 1. Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin mendapatkan hasil yang baik. Seiring itu pula, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak di bawah ini, yang telah terlibat dalam proses pembuatan karya tulis ini, 1. Dra. Elmina selaku guru pembimbing 2. Murid kelas XI IPA 4, angkatan 2013 di SMAN 10 Palembang selaku iii narasumber 3. Endang Wahyuningsih,S.Pd,M.M selaku wali kelas XI IPA 4 4. Dra. Nursiawati Anggraini,M.M selaku kepala sekolah SMAN 10 Palembang Karya tulis ini merupakan hasil pengumpulan informasi dan data dari hasil penyebaran angket dan kegiatan wawancara terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Palembang mengenai “ Maraknya Penggunaan Bahasa Campuran Dalam Percakapan Sehari Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. Selain membahas sejauh mana pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara berbahasa Indonesia, karya tulis ini juga membahas mengenai pengetahuan dan pendapat pelajar SMA tentang penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran di kehidupan sehari harinya . Karya tulis ini juga dilengkapi dengan saran atau nasihat bagi pembaca agar dapat melestarikan penggunaan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari hari. Dengan topik yang diambil penulis, penulis berharap kesadaran berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam percakapan sehari hari dapat kembali membaik, sehingga salah satu unsur dari budaya kita dapat selalu lestari . Kami selaku penulis meminta maaf atas hasil pembuatan karya tulis ini, karena di mata pembaca mungkin karya tulis ini memiliki berbagai kekurangan dan kesalahan . Oleh karena itu, kritik dan sarannya sangat kami harapkan untuk penyempurnaan karya tulis ini lebih lanjut . Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini . Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semuanya . Amin . Palembang , Maret 2013 Penulis KATA PENGANTAR
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………… . i DAFTAR ISI ……………………………………………………………… . ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 1 1.2 Penjelasan Istilah……………………………………………………….. 2 1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………… ……… 3 1.4 Perumusan Masalah…………………………………………….. …….. 3 1.5 Tujuan ………………………………………………………………… 3 1.6 Hipotesa………………………………………………………….. …… 4 BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………… 5 2.1 Definisi Bahasa ……………………………………………………….. 5 2.2 Definisi Bahasa Indonesia ……………………………………………. 5 3.2 Definisi Berbicara ……………………………………………………. 7 BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 9 3.1 Metode Penelitian …………………………………………………… 9 3.2 Setting Penelitian …………………………………………………. . 10 3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… . 14 3.4 Teknik Pengolahan Data ……………………………………………. 14 iii
  • 3. BAB IV PEMBAHASAN MASALAH …………………………………. 16 4.1 Analisa Data ………………………………………………………… 16 4.2 Analisa Masalah ………………………………………………......... 19 BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 21 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 21 5.2 Saran ……………………………………………………………… 21 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 23 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN iii 1.1 Latar Belakang Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya . dan dari bermacam macam jenis budaya tersebut, bahasa merupakan salah satu unsur utama yang dapat mengidentifikasi atau menceritakan falsafah dari suatu budaya . seiring dengan berbedanya bahasa di suatu daerah, maka akan berbeda pula budaya di suatu daerah itu dengan daerah yang lain . Seperti yang kita ketahui, bahasa asli yang dimiliki Bangsa Indonesia adalah Bahasa Indonesia, dengan dikukuhkan dalam Kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yaitu pada sila ketiga sumpah pemuda yang berbunyi, “ Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia “ dan sejak itulah Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa pemersatu bagi seluruh rakyat Indonesia . Namun, pada masa masa ini, pengaruh ego tiap daerah sudah mulai mencuat di permukaan, ditambah dengan pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke negeri ini yang mulai mengikis demi sedikit persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia . Dan seiring itu pula, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan kini mulai tersamarkan dengan pencampuran bahasa lokal maupun asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri . hal ini sudah cukup pelik, dikarenakan sudah lunturnya kesadaran anak bangsa terhadap bangsanya sendiri . Menilik dari tren pergaulan saat ini, dalam percakapan sehari hari tersebut, Bahasa Indonesia sudah disisipi pengaruh bahasa daerah, kata serapan dari bahasa inggris, maupun bahasa pergaulan yang sedang naik daun, yaitu bahasa “alay” . Mengapa hal tersebut terjadi ? Apakah kondisi ini dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa Bangsa Indonesia saat ini mulai kehilangan jati dirinya dalam berbahasa ? Apakah penyebab mereka lebih menyukai penggunaan bahasa serapan dalam percakapan sehari hari ? Maka dari itu, penulis berharap hal ini akan menjadi pengetahuan bagi khalayak umum agar dapat menilai fenomena berbahasa di kalangan remaja, sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran . Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Maraknya Penggunaan Bahasa Campuran Dalam Percakapan Sehari Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. 1.2 Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi kerancuan dalam karya tulis ini, penulis akan menjelaskan maksud dari judul penelitian, yaitu “ Maraknya Penggunaan Bahasa Campuran Dalam Percakapan Sehari Hari Di Kalangan Pelajar SMA “. Bahasa campuran disini dianalogikan sebagai Bahasa Indonesia yang disisipi pengaruh bahasa lain . dan yang mempengaruhi tersebut diantaranya adalah bahasa daerah (
  • 5. bahasa sunda, bahasa betawi, dan lain lain ), kata serapan dari bahasa inggris, dan bahasa percakapan remaja sekarang, yaitu bahasa “alay” . dan dari kombinasi tersebut, lahirlah suatu gaya berbicara yang baru, yang penulis analogikan sebagai bahasa campuran, sehingga menyamarkan identitas Bahasa Indonesia yang asli . iii 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis, dan keterbatasan sumber yang didapat, maka dalam penyusunan karya tulis ini, penulis membatasinya yaitu hanya akan membahas tentang pengaruh penyisipan bahasa daerah ( Bahasa Palembang, Bahasa Jawa, maupun bahasa daerah lain ) terhadap Bahasa Indonesia sehingga disebut sebagai bahasa campuran dalam konteks percakapan sehari-hari . 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari harinya ? 2. Bagaimanakah pengetahuan dan pendapat pelajar SMA tentang penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran dalam percakapan sehari harinya ? 1.5 Tujuan Setiap manusia dalam melakukan sesuatu pasti memiliki tujuan . Begitu juga karya tulis ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui sejauh mana kesadaran pelajar SMA untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapannya . 2. Sebagai pengetahuan / referensi untuk pengayaan sumber pembelajaran di sekolah 1.6 Hipotesa Berdasarkan permasalahan diatas, penulis menetapkan suatu hipotesa yaitu pelajar SMA saat ini telah menyamarkan identitas Bahasa Indonesia yang asli, dengan penggunaan bahasa campuran dalam percakapan sehari harinya.
  • 6. BAB II LANDASAN TEORI iii 2.1 Definisi Bahasa Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut: 1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. 2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain 3. suatu kesatuan sistem makna 4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna. 5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: perkataan, kalimat, dan lain-lain.) 6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik. 2.2 Definisi Bahasa Indonesia `Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan
  • 7. sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. iii 2.3 Definisi Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Di dalam kegiatan berbicara terdapat lima unsur yang terlibat yaitu: 1. pembicara 2. isi pembicaraan 3. saluran 4. penyimak 5. tanggapan penyimak Terdapat pula delapan konsep dasar berbicara,yaitu: 1. Membutuhkan paling sedikit dua orang, tentu saja pembicaraan dapat dilakukan oleh satu orang dan hal ini sering terjadi misalnya oleh orang yang sedang mempelajari banyak bunyi-bunyi bahasa serta maknanya. 2. Menggunakan salah satu sandi linguistik yang dipahami bersama, bahkan andai katapun dipergunakan dua bahasa namun saling pengertian, pemahaman bersama itu tidak kurang pentingnya. 3. Menerima atau mengakui satu daerah referensi umum, daerah referensi yang umum mungkin tidak selalu mudah kenal, ditentukan, namun pembicara menerima kecenderungan untuk menentukan satu diantaranya. 4. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan, kedua pihak partisipan yang memberi dan menerima dalam pembicaraan saling bertukar sebagai pembicara dan penyimak. 5. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan lingkungan dengan segera. Perilaku lisan sang pembicara selalu berhubungan dengan responsi yang nyata atau yang diharapkan, dan sang penyimak dan sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal balik antara dua arah. 6. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini. Hanya dengan bantuan berkas grafik material, bahasan dapat luput dan kekirian kesegaran bahwa pita atau berkas itu telah mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan salah satu kenyataan keunggulan budaya manusia.
  • 8. 7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau bunyi bahasa dan pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau lingual dapat melepaskan gerak visual dan gerak material namun sebaliknya tidak akan terjadi terkecuali pantomim atau gambar, takkan ada pada gerakan dan grafik itu yang tidak berdasar dan dan bergantung pada audio lingual dapat berbicara terus menerus dengan orang-orang yang tidak kita lihat, dirumah, ditempat bekerja dan dengan telpon percakapan percakapan seperti ini merupakan pembicaraan yang khas dalam bentuknya yang paling asli. 8. Secara tidak pandang bulu mengharap serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang dapat dilambangkan oleh pembicaraan mencangkup bukan hanya dunia nyata yang mengelilingi para pembicara tetapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan yang lebih luas, yang harus mereka masuki karena mereka dan manusia berbicara sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap memerlukan penelaahan serta uraian yang lebih lanjut dan mendalam. iii
  • 9. BAB III METODE PENELITIAN iii 3.1 Metode Penulisan Dalam mengumpulkan data-data dalam penyusunan karya tulis ini agar menjadi akurat dan efektif, maka penulis menggunakan metode berikut : 1. Angket : Penulis menyebarkan angket yang bersifat umum untuk mengetahui gambaran pengaruh berbahasa secara umum dan yang bersifat khusus untuk mengetahui secara detail pendapat responden terhadap pengaruh berbahasa dalam penelitian ini . 2. Wawancara : Penulis melakukan tanya jawab terhadap beberapa murid di SMAN 10 Palembang mengenai pengetahuan berbahasa 3. Tinjauan Pustaka : Penulis mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan pengetahuan berbahasa dari beberapa buku sumber dan beberapa situs di internet . 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Angket 1. Pengertian Angket Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975) Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987) Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data (Dewa Ktut Sukardi, 1983)
  • 10. 2. Langkah Langkah Menyusun Angket  Menentukan data permasalahan dari tema karya tulis  Tentukan rumusan masalah yang tepat  Cabangkan soal soal dari rumusan masalah tersebut  Usahakan membuat soal seefektif mungkin yang hanya memuat jawaban iii Ya/Tidak  Jangan menggunakan soal yang yang mengandung alasan  Mulailah membuat soal dari persoalan umum terlebih dahulu  Galilah inti masalah dengan persoalan yang lebih khusus setelahnya 3. Soal Soal Angket Sebagaimana yang sudah ditetapkan, maka penulis pun memuat beberapa soal angket yang akan disebarkan untuk mengambil data untuk memenuhi kualifikasi penilaian atas permasalahan yang diangkat oleh karya tulis ini, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari anda ? 2. Apakah ayah dan ibu anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapannya ? 3. Apakah lingkungan sekitar rumah anda menggunakan Bahasa Indonesia ? 4. Dalam lingkungan sekolah, apakah anda mengunakan Bahasa Indonesia ? 5. Apakah guru anda sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam kegiatan belajar mengajar ? 6. Setujukah anda, apabila sekolah menetapkan harus memakai Bahasa Indonesia yang benar dalam percakapan di lingkungan sekolah ? 7. Apakah anda takut jika Bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain, seperti kesenian kita ? 8. Sebagai seorang pemuda/pemudi yang melihat fenomena berbahasa sekarang, apakah anda ingin melestarikan bahasa Indonesia yang benar ? 9. Dalam berkomunikasi di jejaring sosial, apakah anda cenderung menggunakan Bahasa campuran ? 10. 10. Jika menonton acara di televisi, apakah bahasanya cenderung menggunakan bahasa campuran ? 11. 11. Apakah anda tahu sumpah pemuda ? 12. 12. Apakah anda tahu sila ketiga sumpah pemuda ? 13. 13. Apakah anda tahu tatacara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ? 14. 14. Apakah anda tahu aturan EYD dalam Bahasa Indonesia ? 15. 15. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu baku ? 16. 16. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa Indonesia yang benar sudah mulai punah di kalangan pelajar ? 17. 17. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi republik ini sudah mencontohkan berbahasa Indonesia yang benar ?
  • 11. 18. 18. Menurut anda, pentingkah pelajaran mengenai berbahasa Indonesia iii yang baik di sekolah ? 19. 19. Jika penting, apakah anda sudah menerapkannya ? 20. 20. Sebagai putra-putri Indonesia, apakah anda cinta Bahasa Indonesia ? 3.2.2 Wawancara 1. Pengertian Wawancara Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang telah disediakan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari wawancara :  Kelebihan Wawancara: 1. i. Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggung jawabkan 2. ii. Mempunyai nilai yang tinggi 3. iii. Semua kesalahpahaman dapat dihindari 4. iv. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan penjelasan tambahan 5. v. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut 6. vi. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama 7. i. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas 8. ii. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas  Kelemahan Wawancara: 2. Langkah Langkah Berwawancara Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut.  Tahap Pendahuluan atau Pembukaan Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan dengan baik.
  • 12. iii  Tahap Kegiatan Tanya Jawab Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah memungkinkan.  Tahap Penutup Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan. Kita dapat mendengarkan dan memahami informasi yang diberikan oleh narasumber pada tahap tanya jawab. Berdasarkan tanya jawab tersebut, kita pun dapat menyimpulkan hasilnya. Adapun bentuk pertanyaan yang dapat disampaikan, di antaranya:  Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan bebas.  Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban singkat, dan kadang-kadang dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”.  Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak narasumber, bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto ( 2006 : 232 ), “ pengumpulan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan sebagainya“. Pengumpulan data dalam pembuatan karya tulis ini dilakukan dengan bebrapa teknik, yaitu tinjauan pustaka, penyebaran angket, dan wawancara. Tinjauan pustaka dilakukan guna menetapkan teori yang mendasari permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini. Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan menyampaikan pertanyaan tertulis untuk diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga . Wawancara dilakukan untuk menganalisa respon atau tanggapan mengenai permasalahan yang dirumuskan oleh penulis. Dari ketiga teknik tersebut, penulis dapat menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut . 3.4 Teknik Pengolahan Data 1. Proses dan hasil wawancara Semua keterangan hasil wawancara dijadikan landasan untuk melakukan refleksi . dalam hal ini, peneliti akan membandingkan keterangan hasil wawancara yang telah dilakukan untuk menentukan sampai tidaknya pada hal yang ingin dicapai . Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil catatan pada saat pelaksanaan wawancara. Semua keterangan mengenai pengetahuan
  • 13. responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan dianalisis . 2. Proses dan hasil kuesioner ( angket ) Semua keterangan hasil kuesioner dijadikan landasan untuk melakukan refleksi . dalam hal ini, peneliti akan membandingkan keterangan hasil kuesioner yang telah dilakukan untuk menentukan sampai tidaknya pada hal yang ingin dicapai . Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil kuesioner pada saat pelaksanaan kegiatan. Semua keterangan mengenai pengetahuan responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan dianalisis . iii
  • 14. BAB IV PEMBAHASAN MASALAH iii 4.1 Analisa Data 4.1.1 Angket Penulis telah melakukan penyebaran angket mengenai permasalahan karya tulis ini . Objek yang menjadi narasumber dalam penyebaran angket ini berjumlah 40 orang, yang terdiri dari siswa/siswi kelas XI IPA 4 sejumlah 40 orang, dan dari hasil penyebaran angket tersebut, penulis dapat mengolah data penelitian dalam bentuk tabel . Penulis mengelompokkan jawaban koresponden dalam bentuk jumlah orang ( bercetak tebal ) dan dalam bentuk persen ( tanda kurung ) . No Pertanyaan Ya (%) Tidak (%) 1. A pakah anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari anda ? 24 (60) 16 (40) 2. Apakah ayah dan ibu anda menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapannya ? 16 (40) 24 (60) 3. Apakah lingkungan sekitar rumah anda menggunakan Bahasa Indonesia ? 14 (35) 26 (65) 4. Dalam lingkungan sekolah, apakah anda menggunakan Bahasa Indonesia ? 21 (52) 19 (48) 5. Apakah guru anda sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam kegiatan belajar mengajar ? 20 (50) 20 (50) 6. Setujukah anda, apabila sekolah menetapkan harus memakai Bahasa Indonesia yang benar dalam percakapan di lingkungan sekolah ? 31 (77) 9 ( 2 3 ) 7. Apakah anda takut jika Bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain, seperti kesenian kita ? 31 (77) 9 ( 2 3 ) 8. Sebagai seorang pemuda/pemudi yang melihat fenomena berbahasa sekarang, apakah anda ingin melestarikan bahasa Indonesia yang benar ? 38 (95) 2 ( 5 ) 9. D alam berkomunikasi di jejaring sosial, apakah anda cenderung menggunakan Bahasa campuran ? 34 (85) 6 (15)
  • 15. 10. Jika menonton acara di televisi, apakah bahasanya cenderung menggunakan bahasa campuran ? iii 26 (65) 14 (35) 11. Apakah anda tahu sumpah pemuda ? 27 (67) 13 (33) 12. Apakah anda tahu sila ketiga sumpah pemuda ? 18 (45) 22 (55) 13. Apakah anda tahu tatacara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ? 28 (70) 12 (30) 14. Apakah anda tahu aturan EYD dalam Bahasa Indonesia ? 25 (62) 15 (38) 15. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu baku ? 11 (27) 29 (73) 16. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa Indonesia yang benar sudah mulai punah di kalangan pelajar ? 29 (72) 11 (28) 17. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi republik ini sudah mencontohkan berbahasa Indonesia yang benar ? 13 (32) 27 (68) 18. Menurut anda, pentingkah pelajaran mengenai berbahasa Indonesia yang baik di sekolah ? 40 (100) 0 (0) 19. Jika penting, apakah anda sudah menerapkannya ? 18 (45) 22 (55) 20. Sebagai putra putri Indonesia, apakah anda mencintai Bahasa Indonesia ? 38 (95) 2 (5) 4.2.2 Wawancara Penulis telah melakukan wawancara dengan responden mengenai permasalahan karya tulis ini . Objek yang menjadi narasumber dalam wawancara ini berjumlah 10 orang, yang terdiri dari siswi kelas XI IPA 4 sejumlah 40 orang, dan dari hasil wawancara tersebut, penulis dapat mengolah data penelitian sebagai berikut : 1. Menurut anda, apakah Bahasa Indonesia itu baku ? Jawaban : Tidak Alasan : karena dalam Bahasa Indonesia ada kata yang baku dan ada yang tidak baku 2. Menurut anda, apakah tatacara berbahasa Indonesia sudah mulai punah di kalangan pelajar ? Jawaban : Ya Alasan : karena di kalangan para pelajar sudah ada bahasa yang baru
  • 16. 3. Menuju ke para pejabat, apakah para petinggi republik ini sudah mencontohkan berbahasa Indonesia yang benar ? Jawaban : Tidak Alasan : Mereka terbukti masih menggunakan bahasa campuran 4. Menurut anda, pentingkah pelajaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah ? Jawaban : Ya Alasan : Supaya anak Indonesia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar 5. Apakah pendapat anda, jika sekolah menerapkan harus memakai Bahasa Indonesia yang benar dalam percakapan di lingkunga sekolah ? Jawaban : Ya Alasan : Setuju, karena di kalangan pelajar sudah jarang menggunakan Bahasa Indonesia, jadi harus dilestarikan kembali 6. Apakah anda takut, jika Bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain, seperti iii kesenian kita ? Jawaban : Ya Alasan : karena Bahasa Indonesia adalah bahasa negara Indonesia . Jika diakui oleh negara lain, maka sama saja seperti menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia 7. Sebagai putra putri Indonesia, apakah anda mencintai Bahasa Indonesia Jawaban : Ya Alasan : Karena Bahasa Indonesia adalah bahasa kebangsaan kita 8. Sebagai seorang pemuda yang melihat fenomena berbahasa sekarang, apakah anda ingin melestarikan Bahasa Indonesia? Jawaban : Ya Alasan : Supaya anak Indonesia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan dikenal dengan warga yang berbahasa baik 9. Apakah guru anda sudah memakai Bahasa Indonesia yang benar dalam mengajar ? Jawaban : Tidak Alasan : Karena kebanyakan guru memakai bahasa campuran ( Indonesia- Palembang ) 10. Dalam berkomunikasi dalam jejaring sosial, apakah anda cenderung menggunakan bahasa campuran ? Jawaban : Ya Alasan : Karena jika menggunakan Bahasa Indonesia agak sulit Dimengerti
  • 17. iii 4.2 Analisa Masalah Adakah pengaruh lingkungan sosial pelajar SMA terhadap tatacara berbahasa Indonesia dalam percakapan sehari-harinya ? Pada masa ini, pengaruh ego tiap daerah sudah mulai mencuat di permukaan, ditambah dengan pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke negeri ini, yang mulai mengikis sedikit demi sedikit persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia Dan seiring itu pula, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan kini mulai tersamarkan dengan pencampuran bahasa lokal maupun bahasa asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri . hal ini sudah cukup pelik, dikarenakan sudah lunturnya kesadaran anak bangsa terhadap bangsanya sendiri . Berdasarkan hasil penyebaran angket dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, diperoleh keterangan dari responden bahwa 70% pelajar SMA sering menggunakan bahasa campuran dalam percakapan sehari-harinya, dikarenakan mendapat pengaruh dari lingkungan sosialnya, dimulai pengaruh dari dalam yaitu keluarga, hingga pengaruh dari luar seperti lingkungan sekitar, jejaring pertemanan sosial, maupun media massa seperti televisi dan lain lain . Namun pada dasarnya, pelajar SMA secara tidak sadar terus menggunakan Bahasa Indonesia, terutama di forum formal seperti sekolah . Bagaimanakah pengetahuan dan pendapat pelajar SMA tentang penggunaan Bahasa Indonesia maupun bahasa campuran dalam percakapan sehari-harinya ? Berdasarkan hasil penyebaran angket dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, diperoleh keterangan dari responden bahwa pada dasarnya pelajar SMA sudah tahu akan latar belakang Bahasa Indonesia, tatacara maupun Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ) dan bermacam pengetahuan yang lain . selain itu, keseluruhan dari responden menilai pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah sangatlah penting . Namun sangat disayangkan, penggunaan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari kurang mendapat respon baik, karena beberapa responden menilai bahwa bahasa Indonesia itu baku dan kuno, ditambah pula dengan kurang dicontohkan oleh orang tua, teman-teman, guru di sekolah, bahkan para petinggi republik ini sekalipun .
  • 18. BAB V PENUTUP iii 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :  Pada umumnya pelajar SMA dalam hal pengetahuan berbahasa Indonesia sudah cukup baik, dengan mengetahui latar belakang Bahasa Indonesia, tatacara berbahasa, kaidah EYD dan lain lain yang sudah didapatkan di sekolah .  Sebagian besar pelajar menggunakan bahasa campuran dalam percakapan sehari-harinya karena mendapat pengaruh dari dalam yaitu keluarga, maupun pengaruh dari luar seperti lingkungan sekitar, jejaring pertemanan sosial, maupun media massa . Oleh karena itu, penulis menilai kesimpulan cocok dengan hipotesa awal pada bab sebelumnya . hal ini dikarenakan telah jelasnya fakta bahwa pelajar SMA cenderung menggunakan bahasa campuran dibandingkan Bahasa Indonesia itu sendiri, walaupun sesungguhnya mereka memiliki pengetahuan teoritis yang cukup baik tentang Bahasa Indonesia . 5.2 Saran Dari kesimpulan diatas, maka penulis dapat membarikan saran kepada :  Pemerintah, agar membuat suatu program bermutu untuk para pelajar mengenai Bahasa Indonesia melalui media massa seperti televisi, radio dan semacamnya, karena media massa adalah media paling efektif untuk menyampaikan informasi .  Guru, dalam menyampaikan materi dalam kegiatan belajar mengajar, agar menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar mendapat menjadi contoh bagi siswanya .  Siswa, agar lebih sadar dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai budaya asli Indonesia, agar dapat selalu lestari .
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo iii annie-ocktaviani.blogspot.com morfologi.com www.wikipedia.com makalahdanskripsi.blogspot.com http://www.crayonpedia.org