SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
NBF - 66.14




MATERI DAN MEDIA PENYULUHAN

                  DIKLAT PEMBENTUKAN
      PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI

                                    OLEH
                           ARIF BASTAMAN




         BALAI DIKLAT KEHUTANAN BOGOR
                             SEPTEMBER, 2012
   Tujuan Diklat

   Setelah menyelesaikan diklat ini peserta
    diharapkan dapat melaksanakan tugas
    sebagai Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli
    Jenjang Pertama
Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta
dapat membuat materi dan media
penyuluhan kehutanan dan
menggunakannya dalam kegiatan
penyuluhan
   Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta
    dapat menjelaskan:
     Pengertian materi dan media penyuluhan kehutanan
     Ragam materi penyuluhan kehutanan
     Cara mengolah data untuk menyusun materi
      penyuluhan
     Cara menyusun materi penyuluhan dalam bentuk :
      Verbal; naskah bahan penyuluhan
      Media Cetak; al. leaflet,brosur, buku, folder, poster, baliho.
      Media Elektronik; al. radio spot, film, tayangan televisi,
       sandiwara radio, iklan layanan masyarakat, cyber extention.
   Materi Penyuluhan Kehutanan adalah
    bahan penyuluhan di bidang kehutanan
    yang akan disampaikan oleh para
    penyuluh kehutanan kepada pelaku
    utama dan pelaku usaha dalam berbagai
    bentuk yang meliputi informasi,
    teknologi, rekayasa sosial, manajemen,
    ekonomi, hukum, dan kelestarian
    lingkungan.
   Pelaku utama adalah masyarakat di dalam dan di
    sekitar kawasan hutan antara lain petani hutan,
    petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi
    daya ikan, penangkar flora dan fauna, beserta
    keluarga intinya.
   Pelaku usaha adalah perorangan warganegara
    Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut
    hukum Indonesia yang mengelola usaha
    kehutanan.
   Sasaran antara adalah pemangku kepentingan
    lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga
    pemerhati kehutanan, generasi muda dan tokoh
    masyarakat.
   Media Penyuluhan Kehutanan adalah alat
    dan atau bahan yang digunakan dalam
    kegiatan penyuluhan kehutanan
A. Prinsip Materi Penyuluhan
    




    

1. Materi penyuluhan kehutanan harus memenuhi
  prinsip :
        a.   Telah terbukti kebenarannya baik melalui analisis oleh
             para ahli maupun telah teruji;
        b.   Mempunyai manfaat yang besar bagi pelaku utama,
             pelaku usaha dan sasaran antara;
        c.   Disusun secara sistematis dan sederhana agar mudah
             dipahami oleh pelaku utama, pelaku usaha, dan sasaran
             antara;
        d.   Bersifat praktis supaya dapat diterapkan oleh pelaku
             utama, pelaku usaha, dan sasaran antara;
        e.   Merupakan teknologi yang dianjurkan yang
             disesuaikan kondisi setempat, kemampuan
             pembiayaan, dan sarana-prasarana yang tersedia.
2.   Materi penyuluhan harus disesuaikan dengan
     kebijakan dan program pemerintah serta
     menunjang kegiatan peningkatan usaha di
     bidang kehutanan.
B. Unsur dan Substansi Penyuluhan
1. Materi penyuluhan kehutanan berisi
   unsur :
  a.   pengembangan sumber daya manusia,
  b.   peningkatan modal sosial budaya,
  c.   ilmu pengetahuan dan teknologi
  d.   informasi,
  e.   ekonomi,
  f.   manajemen,
  g.   hukum, dan
  h.   pelestarian lingkungan.
   Pengembangan sumber daya manusia yang dimaksud
    pada butir a antara lain peningkatan semangat,
    wawasan, kecerdasan, keterampilan serta ilmu
    pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan
    jiwa kewirausahaan dan membentuk kepribadian yang
    mandiri.
   Peningkatan modal sosial budaya sebagaimana
    dimaksud pada butir b antara lain untuk
    mengembangkan kondisi sosial dan kesadaran kultural
    dengan memperhatikan adat setempat sehingga
    meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
    pembangunan kehutanan melalui pembentukan
    kelompok, gabungan kelompok/asosiasi, manajemen,
    kepemimpinan, akses modal dan akses informasi.
   Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana
    dimaksud pada butir c berkaitan dengan upaya
    peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dan
    usaha bidang kehutanan dengan menerapkan ilmu
    pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
    kearifan lokal.

   Informasi sebagaimana dimaksud pada butir d antara
    lain berupa pengetahuan yang didapatkan dari proses
    pembelajaran, pengalaman atau instruksi, kebijakan,
    inovasi, teknologi, akses modal, akses pasar, dan
    informasi-informasi lain yang dapat meningkatkan
    kapasitas pelaku utama, pelaku usaha dan kelompok
    sasaran antara.
   Ekonomi sebagaimana dimaksud pada butir e
    berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya hutan
    yang meliputi antara lain, modal, sarana produksi,
    akses potensi sumber daya, peluang usaha,
    ekonomi kreatif, akses informasi pasar, serta untuk
    meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

   Manajemen sebagaimana dimaksud dalam butir f
    antara lain untuk meningkatkan kemampuan
    mengelola usaha menuju kemandirian masyarakat.
   Hukum sebagaimana dimaksud pada butir g antara
    lain pemberian informasi tentang peraturan
    perundang-undangan sehingga masyarakat menyadari
    hak dan kewajibannya khususnya yang berkaitan
    dengan bidang kehutanan.
 
   Pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
    butir h berkaitan dengan pemahaman dan kesadaran
    tentang pentingnya kelestarian sumber daya hutan
    sebagai sistem penyangga kehidupan bagi
    kesejahteraan masyarakat.
    
2.   Substansi Penyuluhan
     a. Materi penyuluhan kehutanan yang bersifat
        substantif kegiatan pembangunan kehutanan
        diutamakan berupa materi kegiatan pengelolaan
        hutan.
     b. Kegiatan pengelolaan hutan merupakan kegiatan
        mengatur dan mengurus segala sesuatu yang
        berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil
        hutan, meliputi :
             Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,
             Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,
             Rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan
             Perlindungan hutan dan konservasi alam.
c.   Materi penyuluhan terkait tata hutan dan penyusunan rencana
     pengelolaan hutan antara lain : pemetaan sederhana secara
     partisipatif, mengenal tata batas kawasan hutan, penataan
     kawasan hutan, ijin pinjam pakai kawasan hutan, dan lain-lain.
 
d.   Materi penyuluhan terkait pemanfaatan hutan dan
     penggunaan kawasan hutan antara lain : pemanfaatan hasil
     hutan kayu, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (resin, lebah
     madu, getah-getahan, rotan, bambu, dan lain-lain),
     pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata (ekowisata-
     ekotourism), teknologi mikrohidro, sistem verifikasi legalitas
     kayu (SVLK), sistem pengelolaan hutan lestari
     (SPHL)/sustainable forest management (SFM), dan lain-lain.
e.   Materi penyuluhan terkait rehabilitasi dan reklamasi
     hutan antara lain : pembibitan, penanaman dan
     pemeliharaan pohon/tanaman kehutanan, pola
     rehabilitasi, konservasi tanah dan air, agroforestry,
     silvopasteur, silvofishery, rehabilitasi kawasan
     mangrove, hutan kemasyarakatan, hutan desa,
     pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan lain-
     lain.
f.   Materi penyuluhan terkait perlindungan hutan dan
     konservasi alam antara lain : pencegahan dan
     penanggulangan kebakaran hutan, model desa
     konservasi (MDK), pemanfaatan dan penangkaran
     tumbuhan dan satwa liar, jenis-jenis tumbuhan dan
     satwa yang dilindungi, fungsi kawasan konservasi,
     dan lain-lain.
g.    Materi Teknologi Tertentu
      Teknologi tertentu yaitu teknologi yang diperkirakan
       dapat merusak lingkungan hidup, mengganggu kesehatan
       dan ketentraman batin masyarakat, serta dapat
       menimbulkan kerugian ekonomi bagi pelaku utama,
       pelaku usaha dan masyarakat.
      Materi penyuluhan kehutanan dari hasil teknologi tertentu
       antara lain : kegiatan eksplorasi, pemanfaatan invasive
       alien species (IAS), mikroba, materi genetik import, hasil
       rekayasa genetik dan biodiversity lainnya yang belum
       pernah dimanfaatkan serta penerapan teknologi
       pengendalian hama penyakit.
      Materi penyuluhan kehutanan yang bersumber pada hasil
       penerapan teknologi tersebut di atas harus mendapat
       rekomendasi dari Kepala Badan yang bertanggung jawab
       di bidang penelitian dan pengembangan kehutanan atas
       nama Menteri Kehutanan.
   Pemilihan materi penyuluhan kehutanan
    didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
    • Keadaan wilayah sasaran;
    • Kebijakan dan program pemerintah;
    • Keadaan sosial ekonomi dan budaya;
    • Perilaku, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
      sasaran.

   Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh
    Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan
    atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil
    identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku
    utama, pelaku usaha dan sasaran antara.
   Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh
    Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan
    atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil
    identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku
    utama, pelaku usaha dan sasaran antara.

   Penyuluh kehutanan memilih dan menetapkan
    metode penyuluhan yang paling tepat untuk
    menyampaikan materi penyuluhan kepada
    kelompok sasaran penyuluhan.
identifikasi kebutuhan dan
kepentingan pelaku utama, pelaku
usaha dan sasaran antara.

Pilih dan Tetapkan materi

 LATIHAN……..INDIVIDUAL
Sumberdaya manusia:
 Jumlah penduduk
 kelas umur
 jenis kelamin
 mata pencaharian
 latar belakang pendidikan
 status sosial ekonomi
 latar belakang budaya dan agama
 kemampuan peguasaan teknologi
Geografis
Iklim
Potensi alam
Sarpras
Pemasaran/marketing
   HIMPUN masalah2  hasil identifikasi
   TENTUKAN prioritas masalah
   KAJI informasi lain (potensi wilayah) dari
    hasil identifikasi wilayah.
   TENTUKAN pemecahan masalah yang akan
    disusun menjadi materi penyuluhan
    kehutanan.
   TENTUKAN topik dan sub topik materi
   TUANGKAN materi penyuluhan ke dalam
    berbagai media penyuluhan.
PERLU MEMPERHATIKAN
   tingkat kemampuan masyarakat  mudah dan dapat
    diaplikasikan.
   tidak bertentangan dg norma, nilai, kepercayaan,
    adat-budaya.
   Memberi/mendatangkan keuntungan ekonomis.
   mengesankan dan merangsang petani untuk
    melaksanakan perubahan cara berpikir, cara kerja,
    dan cara hidup menuju perkembangan dan
    kemajuan.
   bersifat praktis dan dapat dilaksanakan oleh
    masyarakat sehingga mendorong kegiatannya.
   Materi penyuluhan kehutanan disajikan dalam
    bentuk :
     • Media cetak , antara lain : leaflet, brosur,
       booklet, buku, folder, poster, baliho.
     • Media elektronik, antara lain radio spot, film,
       tayangan televisi, sandiwara radio, iklan
       layanan masyarakat, cyber extention.
 Kesederhanaan  Tonjolkan gambar-gambar atau hal-hal yang
  penting saja

 Keseimbangan  Semua unsur yang membentuk media harus
  ditempatkan sedemikian rupa sehingga seimbang, tidak berat sebelah.

 Menonjolkan pusat perhatian  dengan membedakan warna,
  bentuk, ukuran, tekstur dari hal-hal atau benda yang ingin ditonjolkan
  dari unsur lain yang membentuk media tersebut.

 Kesatuan atau keserasian (harmony) dari unsur-unsur yang
  membentuk suatu media.

 Irama (rhythme) yang memperlihatkan atau menunjukkan aliran atau
  gerakan dari unsur-unsur yang membentuk suatu media.
CETAK




               MEDIA
             KOMUNIKASI


ELEKTRONIK                LAINNYA
SERI
                  FOTO


                            SELEBARAN/
 SPESIMEN
                              PANFLET




              RAGAM
              BENTUK
               MEDIA
                                   LEFLET
MAKET
                                  & FOLDER




        BROSUR/
                         POSTER
        DOOKLET
   Media cetak adalah media komunikasi yang
    menggunakan bahan dasar kertas ,kain, lembaran
    plastik dan lain-lain. Unsur-unsur media adalah tulisan
    (teks), gambar atau keduanya. Dibuat untuk membantu
    penyuluh/fasilitator melakukan komunikasi
    interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok.
    Media cetak juga bisa berguna sebagai bahan
    referensi (bahan bacaan). Atau instruksional untuk
    menyampaikan teknologi baru dan cara-cara
    melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga
    berupa keprihatinan dan peringatan,serta
    mengkampanyekan suatu isu (poster). Dan menjadi
    media ekspresi dan karya personal (poster, gambar,
    kartun, komik).
   Leaflet /Folder/Brosur Merupakan media berbentuk
    selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan
    (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas
    serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis
    dibawa. Biasanya ukuran A4 dilipat tiga. Media ini
    berisikan suatu gagasan langsung ke pokok
    persoalannya dan memaparkan cara melakukan
    tindakan secara tegas.
   Leaflet yang banyak kita temui biasanya bersifat
    memberikan langkah-langkah untuk melakukan
    sesuatu (instruksional). Leaflet sangat efektif untuk
    menyampaikan pesan yang singkat dan padat.
   Booklet; buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan
    tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang
    berisi tulisan dan gambargambar. buklet merupakan
    perpaduan antara leaflet/brosur dengan buku atau
    sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti
    leaflet. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan,
    isi, penutup) hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih
    singkat daripada sebuah buku
  BALIHO
        Baliho adalah media informasi yang dipasang
    di tempat terbuka,di tempat-tempat strategus
    seperti jalan raya.baliho dibuat dalam ukuran
    besar,menggunakan bahan dari papan triplek dan
    cat pewarna.biasanya berukuran antara 4,6,8 kali
    lembaran triplek.pada umumnya berisi informasi
    mengenai sesuata,penawaran suatu produk dan
    lain-lain yang dilengkapi dengan gambar.
Kelemahan:

  Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur
   cerita dan keterangan foto.

  Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali
   dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.

  Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.

  Relatif mahal dibanding media visual lainnya.

  Mudah lepas dan hilang
   Selebaran/pamflet  media penyuluhan, bentuk
    cetakan yang berupa selembar kertas bergambar
    dengan tulisan, atau tulisan saja yang dicetak hanya
    pada satu sisi kertas.
   Materi yang dituangkan ke dalam media ini berupa
    pengumuman/ pemberitahuan informasi tentang
    sesuatu hal yang baru atau tentang suatu kegiatan.
   Tujuannya  menumbuhkan kesadaran dan minat
    sasaran, membangun opini (kesan).
   Keunggulan  mampu menjangkau banyak orang dan
    mampu membentuk opini masyarakat.
   Kelemahan  harus dicetak dalam jumlah besar, dan
    isi tidak dapat atau kurang mendalam
selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, dan
gambar-gambar yang sederhana.
Lealet yang dilipat  folder.
Digunakan untuk memberikan      keterangan singkat tentang suatu
masalah.
Isi atau materi  berupa garis-garis besar, komposisi lebih
banyak tulisan dibandingkan gambar, atau seimbang. Kalimat
yang digunakan  pendek dan bersifat instruksional, jelas dan
sistematis, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Keungulan  bisa dibaca berulang kali, ringkas dan mudah
dimengerti, dapat digunakan untuk belajar mandiri, serta mudah
dibawa kemana-mana.
Kelemahan informasi yang disampaikan kurang mendalam,
sasaran terbatas pada orang-orang yang bisa membaca, dan
untuk memperdalam materi perlu bantuan media lain.
 Lakukan    analisis khalayak  informasi
  yang dibutuhkan masyarakat.
 Tentukan judul.
 Pelajari bahan-bahan atau pustaka yang
  berkaitan dengan informasi yang akan
  ditulis.
 Persiapkan gambar atau foto untuk
  ilustrasi sesuai kebutuhan
 Tulislah informasi yang akan dimuat
 Gambar/foto  hrs yg relevan
    sehelai kertas/papan, berisi gambar dg sedikit kata2
   Kata-kata  harus jelas, tepat materinya, dan dapat
    dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 5 meter.
   memberikan peringatan, informasi, anjuran,
    mengingatkan.
   Kegunaan  mempengaruhi orang banyak dengan
    memberikan materi singkat.
   pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya
    berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.
   Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya
    tinggal lama dalam ingatan serta dapat mendorong
    untuk bertindak.
Dalam membuat poster perhatikanlah:
 Gambar & kata-kata  sederhana, singkat, menarik
  mudah dimengerti.
 Materi  jangan terlalu banyak, cukup berisi 1 materi
 Judul  singkat, padat, dan menarik.
 Perhatikan  tata letak & unsur-unsur lain spt kata-
  kata, gambar, latar belakang warna dan lain-lain.
 Ukuran poster minimal double folio (29,7 x 42 m)
  sampai ukuran pianio (60 x 90 m).
 Jenis huruf dalam satu kalimat harus sama, dan jangan
  menggunakan huruf hias.
 Keunggulan  citra visualnya mampu menyampaikan
  materi secara cepat dan langsung, mampu menjangkau
  sasaran lebih banyak, dapat ditempel di tempat yang
  strategis dimana saja, serta mudah dan cepat
  dimengerti, termasuk oleh mereka yang buta huruf.
 Kelemahan  perlu media lain untuk memperoleh
  informasi yang lebih mendalam, tidak dapat menjamin
  tumbuhnya satu pengertian yang sama diantara
  sasaran, mudah rusak, robek dan hilang
POSTER
   Keunggulan brosur/bokklet  berisi informasi
    yang lengkap, dapat dibaca utuh atau
    sebagian, mudah dibawa, tahan lama dan dapat
    dibaca berulang-ulang, mudah dalam
    penyimpanannya, dapat digunakan untuk
    bahan pendampingan, bahan diskusi atau
    bahan pustaka, serta dapat digunakan untuk
    belajar mandiri.
   Kelemahan: memerlukan waktu dan perhatian
    yang serius untuk membaca dan
    memahaminya, ukuran tulisan seringkali kecil,
    sehingga menyulitkan petani untuk
    membacanya.
BROSUR/BOKKLET
    VISUAL  LBH KONKRET, REALISTIS, AKURAT
    DPT MENGATASI KETERBATASAN INDERA,
     RUANG DAN WAKTU
    BENTUK: ALBUM, DOK LEPASAN
    HAL YG HRS DIPERHATIKAN DLM
     PEMBUATANNYA:
    - MENGANDUNG MATERI
    - TONJOLKAN BAGIAN YG PENTING
    - PERHATIKAN KUALITAS
Tujuan dari pembuatan seri foto:
•   memusatkan perhatian topik tertentu.
•   menumbuhkan minat sasaran pada isi materi
    penyuluhan.
•   menambah pengetahuan dan wawasan

Keunggulan :
       Dapat dilihat setiap waktu dan dimana saja.
       Mudah dibawa, sehingga dapat menjangkau sasaran yang
        lebih luas.
       Dapat menghasilkan gambar yang sama dengan aslinya.
       Dapat menampilkan detail suatu obyek yang sukar
        diamati mata telanjang.
       Dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri.
       Gambar satu adegan dapat diambil dan beberapa sudut
        pengambilan yang berbeda.
Kelemahan:

  Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur
   cerita dan keterangan foto.

  Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali
   dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.

  Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.

  Relatif mahal dibanding media visual lainnya.

  Mudah lepas dan hilang
FOTO. PEMANFAATAN LAHAN
SEBAGAI HUTAN DAN BUDIDAYA PERIKANAN
Maket  model tiga dimensi atau replika/tiruan
dari suatu benda, situasi atau keadaan lingkungan
yang ukurannya dibuat lebih kecil dengan
menggunakan skala atau perbandingan tertentu
media  penyuluhan berupa realia atau
obyek sebenarnya, baik berupa makhluk
hidup dan/atau benda.
   dapat berupa benda hidup atau mati
TERIMAKASIH
SEMOGA SUKSES

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEDIS BLOG
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
 
MANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANMANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANEDIS BLOG
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabatigalang7813
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutantani57
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianlombkTBK
 
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Sani Saragih
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestryEka Phe
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14Begawan Lereng Muria
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.wika_wibowo
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANtani57
 

Mais procurados (20)

Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
 
MANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANMANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTAN
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 

Destaque

Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokPenyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokom_wiez
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaNenengPadriah
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaFirman Nugraha
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaumar ali bethan
 
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayah
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayahTeknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayah
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayahFirman Nugraha
 
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agama
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agamaTeknik menyusun rencana kerja penyuluh agama
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agamaFirman Nugraha
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananJhon Blora
 
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhanPerencanaan dan pelaksanaan penyuluhan
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhanMuhammad Eko
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPipiet Noorch
 
Sosialisasi batas
Sosialisasi batasSosialisasi batas
Sosialisasi batas24019612345
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahTaufik Hamidi
 
Materi pupuk organik
Materi pupuk organikMateri pupuk organik
Materi pupuk organikSul Ca'en
 
Paparan BP3K Celikah
Paparan BP3K CelikahPaparan BP3K Celikah
Paparan BP3K Celikahputra_2521
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanianElisabeth Marina
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaAwanda Siti Hajar
 

Destaque (20)

Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompokPenyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayah
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayahTeknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayah
Teknik identifikasi dan mengolah data hasil identifikasi potensi wilayah
 
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agama
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agamaTeknik menyusun rencana kerja penyuluh agama
Teknik menyusun rencana kerja penyuluh agama
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
 
Laporan penyuluh agama islam honorer non pns
Laporan penyuluh agama islam honorer non pnsLaporan penyuluh agama islam honorer non pns
Laporan penyuluh agama islam honorer non pns
 
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhanPerencanaan dan pelaksanaan penyuluhan
Perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan
 
Materi sap
Materi sapMateri sap
Materi sap
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
 
Sosialisasi batas
Sosialisasi batasSosialisasi batas
Sosialisasi batas
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerah
 
Materi pupuk organik
Materi pupuk organikMateri pupuk organik
Materi pupuk organik
 
Paparan BP3K Celikah
Paparan BP3K CelikahPaparan BP3K Celikah
Paparan BP3K Celikah
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
 

Semelhante a Materi dan Media

P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_Jhon Blora
 
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptxRezaHanafi14
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Syawalina Soerbakti
 
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]Andrew Hutabarat
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANssuser4fd4ff2
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductSidi Rana Menggala
 
MATERI PROGRAM KKN.pptx
MATERI PROGRAM KKN.pptxMATERI PROGRAM KKN.pptx
MATERI PROGRAM KKN.pptxfebbymadjid
 
Makalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdaMakalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdanovia ardelia
 
Paradigma penyulahan kehutanan
Paradigma penyulahan kehutananParadigma penyulahan kehutanan
Paradigma penyulahan kehutananabdul samad
 
Panduan - Pengamanan Hutan
Panduan - Pengamanan HutanPanduan - Pengamanan Hutan
Panduan - Pengamanan HutanRini Sucahyo
 
Makalah ekonomi sdh Fadli R
Makalah ekonomi sdh Fadli RMakalah ekonomi sdh Fadli R
Makalah ekonomi sdh Fadli RFadLi AmiGo
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Syawalina Soerbakti
 

Semelhante a Materi dan Media (20)

P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
 
Kelola kph
Kelola kphKelola kph
Kelola kph
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
 
Santika 1 petani (yuti)
Santika 1   petani (yuti)Santika 1   petani (yuti)
Santika 1 petani (yuti)
 
3 petani (yuti)
3   petani (yuti)3   petani (yuti)
3 petani (yuti)
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
Pengantar dpkp
Pengantar dpkpPengantar dpkp
Pengantar dpkp
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
 
MATERI PROGRAM KKN.pptx
MATERI PROGRAM KKN.pptxMATERI PROGRAM KKN.pptx
MATERI PROGRAM KKN.pptx
 
Makalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdaMakalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sda
 
Paradigma penyulahan kehutanan
Paradigma penyulahan kehutananParadigma penyulahan kehutanan
Paradigma penyulahan kehutanan
 
Panduan - Pengamanan Hutan
Panduan - Pengamanan HutanPanduan - Pengamanan Hutan
Panduan - Pengamanan Hutan
 
Sumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptxSumber Daya Hutan 2.pptx
Sumber Daya Hutan 2.pptx
 
Makalah ekonomi sdh Fadli R
Makalah ekonomi sdh Fadli RMakalah ekonomi sdh Fadli R
Makalah ekonomi sdh Fadli R
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
 

Materi dan Media

  • 1. NBF - 66.14 MATERI DAN MEDIA PENYULUHAN DIKLAT PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI OLEH ARIF BASTAMAN BALAI DIKLAT KEHUTANAN BOGOR SEPTEMBER, 2012
  • 2. Tujuan Diklat  Setelah menyelesaikan diklat ini peserta diharapkan dapat melaksanakan tugas sebagai Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli Jenjang Pertama
  • 3. Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta dapat membuat materi dan media penyuluhan kehutanan dan menggunakannya dalam kegiatan penyuluhan
  • 4. Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta dapat menjelaskan:  Pengertian materi dan media penyuluhan kehutanan  Ragam materi penyuluhan kehutanan  Cara mengolah data untuk menyusun materi penyuluhan  Cara menyusun materi penyuluhan dalam bentuk :  Verbal; naskah bahan penyuluhan  Media Cetak; al. leaflet,brosur, buku, folder, poster, baliho.  Media Elektronik; al. radio spot, film, tayangan televisi, sandiwara radio, iklan layanan masyarakat, cyber extention.
  • 5. Materi Penyuluhan Kehutanan adalah bahan penyuluhan di bidang kehutanan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kehutanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
  • 6. Pelaku utama adalah masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan antara lain petani hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi daya ikan, penangkar flora dan fauna, beserta keluarga intinya.  Pelaku usaha adalah perorangan warganegara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha kehutanan.  Sasaran antara adalah pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati kehutanan, generasi muda dan tokoh masyarakat.
  • 7. Media Penyuluhan Kehutanan adalah alat dan atau bahan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kehutanan
  • 8. A. Prinsip Materi Penyuluhan       1. Materi penyuluhan kehutanan harus memenuhi prinsip : a. Telah terbukti kebenarannya baik melalui analisis oleh para ahli maupun telah teruji; b. Mempunyai manfaat yang besar bagi pelaku utama, pelaku usaha dan sasaran antara; c. Disusun secara sistematis dan sederhana agar mudah dipahami oleh pelaku utama, pelaku usaha, dan sasaran antara; d. Bersifat praktis supaya dapat diterapkan oleh pelaku utama, pelaku usaha, dan sasaran antara; e. Merupakan teknologi yang dianjurkan yang disesuaikan kondisi setempat, kemampuan pembiayaan, dan sarana-prasarana yang tersedia.
  • 9. 2. Materi penyuluhan harus disesuaikan dengan kebijakan dan program pemerintah serta menunjang kegiatan peningkatan usaha di bidang kehutanan.
  • 10. B. Unsur dan Substansi Penyuluhan 1. Materi penyuluhan kehutanan berisi unsur : a. pengembangan sumber daya manusia, b. peningkatan modal sosial budaya, c. ilmu pengetahuan dan teknologi d. informasi, e. ekonomi, f. manajemen, g. hukum, dan h. pelestarian lingkungan.
  • 11. Pengembangan sumber daya manusia yang dimaksud pada butir a antara lain peningkatan semangat, wawasan, kecerdasan, keterampilan serta ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan membentuk kepribadian yang mandiri.  Peningkatan modal sosial budaya sebagaimana dimaksud pada butir b antara lain untuk mengembangkan kondisi sosial dan kesadaran kultural dengan memperhatikan adat setempat sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan melalui pembentukan kelompok, gabungan kelompok/asosiasi, manajemen, kepemimpinan, akses modal dan akses informasi.
  • 12. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud pada butir c berkaitan dengan upaya peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dan usaha bidang kehutanan dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan kearifan lokal.  Informasi sebagaimana dimaksud pada butir d antara lain berupa pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran, pengalaman atau instruksi, kebijakan, inovasi, teknologi, akses modal, akses pasar, dan informasi-informasi lain yang dapat meningkatkan kapasitas pelaku utama, pelaku usaha dan kelompok sasaran antara.
  • 13. Ekonomi sebagaimana dimaksud pada butir e berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya hutan yang meliputi antara lain, modal, sarana produksi, akses potensi sumber daya, peluang usaha, ekonomi kreatif, akses informasi pasar, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Manajemen sebagaimana dimaksud dalam butir f antara lain untuk meningkatkan kemampuan mengelola usaha menuju kemandirian masyarakat.
  • 14. Hukum sebagaimana dimaksud pada butir g antara lain pemberian informasi tentang peraturan perundang-undangan sehingga masyarakat menyadari hak dan kewajibannya khususnya yang berkaitan dengan bidang kehutanan.    Pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud dalam butir h berkaitan dengan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya kelestarian sumber daya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kesejahteraan masyarakat.   
  • 15. 2. Substansi Penyuluhan a. Materi penyuluhan kehutanan yang bersifat substantif kegiatan pembangunan kehutanan diutamakan berupa materi kegiatan pengelolaan hutan. b. Kegiatan pengelolaan hutan merupakan kegiatan mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan, meliputi :  Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,  Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,  Rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan  Perlindungan hutan dan konservasi alam.
  • 16. c. Materi penyuluhan terkait tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan antara lain : pemetaan sederhana secara partisipatif, mengenal tata batas kawasan hutan, penataan kawasan hutan, ijin pinjam pakai kawasan hutan, dan lain-lain.   d. Materi penyuluhan terkait pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan antara lain : pemanfaatan hasil hutan kayu, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (resin, lebah madu, getah-getahan, rotan, bambu, dan lain-lain), pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata (ekowisata- ekotourism), teknologi mikrohidro, sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK), sistem pengelolaan hutan lestari (SPHL)/sustainable forest management (SFM), dan lain-lain.
  • 17. e. Materi penyuluhan terkait rehabilitasi dan reklamasi hutan antara lain : pembibitan, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman kehutanan, pola rehabilitasi, konservasi tanah dan air, agroforestry, silvopasteur, silvofishery, rehabilitasi kawasan mangrove, hutan kemasyarakatan, hutan desa, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan lain- lain. f. Materi penyuluhan terkait perlindungan hutan dan konservasi alam antara lain : pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, model desa konservasi (MDK), pemanfaatan dan penangkaran tumbuhan dan satwa liar, jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, fungsi kawasan konservasi, dan lain-lain.
  • 18. g. Materi Teknologi Tertentu  Teknologi tertentu yaitu teknologi yang diperkirakan dapat merusak lingkungan hidup, mengganggu kesehatan dan ketentraman batin masyarakat, serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi pelaku utama, pelaku usaha dan masyarakat.  Materi penyuluhan kehutanan dari hasil teknologi tertentu antara lain : kegiatan eksplorasi, pemanfaatan invasive alien species (IAS), mikroba, materi genetik import, hasil rekayasa genetik dan biodiversity lainnya yang belum pernah dimanfaatkan serta penerapan teknologi pengendalian hama penyakit.  Materi penyuluhan kehutanan yang bersumber pada hasil penerapan teknologi tersebut di atas harus mendapat rekomendasi dari Kepala Badan yang bertanggung jawab di bidang penelitian dan pengembangan kehutanan atas nama Menteri Kehutanan.
  • 19. Pemilihan materi penyuluhan kehutanan didasarkan pada beberapa faktor, yaitu : • Keadaan wilayah sasaran; • Kebijakan dan program pemerintah; • Keadaan sosial ekonomi dan budaya; • Perilaku, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan sasaran.  Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama, pelaku usaha dan sasaran antara.
  • 20. Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama, pelaku usaha dan sasaran antara.  Penyuluh kehutanan memilih dan menetapkan metode penyuluhan yang paling tepat untuk menyampaikan materi penyuluhan kepada kelompok sasaran penyuluhan.
  • 21. identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama, pelaku usaha dan sasaran antara. Pilih dan Tetapkan materi LATIHAN……..INDIVIDUAL
  • 22. Sumberdaya manusia:  Jumlah penduduk  kelas umur  jenis kelamin  mata pencaharian  latar belakang pendidikan  status sosial ekonomi  latar belakang budaya dan agama  kemampuan peguasaan teknologi Geografis Iklim Potensi alam Sarpras Pemasaran/marketing
  • 23. HIMPUN masalah2  hasil identifikasi  TENTUKAN prioritas masalah  KAJI informasi lain (potensi wilayah) dari hasil identifikasi wilayah.  TENTUKAN pemecahan masalah yang akan disusun menjadi materi penyuluhan kehutanan.  TENTUKAN topik dan sub topik materi  TUANGKAN materi penyuluhan ke dalam berbagai media penyuluhan.
  • 24. PERLU MEMPERHATIKAN  tingkat kemampuan masyarakat  mudah dan dapat diaplikasikan.  tidak bertentangan dg norma, nilai, kepercayaan, adat-budaya.  Memberi/mendatangkan keuntungan ekonomis.  mengesankan dan merangsang petani untuk melaksanakan perubahan cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup menuju perkembangan dan kemajuan.  bersifat praktis dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat sehingga mendorong kegiatannya.
  • 25. Materi penyuluhan kehutanan disajikan dalam bentuk : • Media cetak , antara lain : leaflet, brosur, booklet, buku, folder, poster, baliho. • Media elektronik, antara lain radio spot, film, tayangan televisi, sandiwara radio, iklan layanan masyarakat, cyber extention.
  • 26.  Kesederhanaan  Tonjolkan gambar-gambar atau hal-hal yang penting saja  Keseimbangan  Semua unsur yang membentuk media harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga seimbang, tidak berat sebelah.  Menonjolkan pusat perhatian  dengan membedakan warna, bentuk, ukuran, tekstur dari hal-hal atau benda yang ingin ditonjolkan dari unsur lain yang membentuk media tersebut.  Kesatuan atau keserasian (harmony) dari unsur-unsur yang membentuk suatu media.  Irama (rhythme) yang memperlihatkan atau menunjukkan aliran atau gerakan dari unsur-unsur yang membentuk suatu media.
  • 27. CETAK MEDIA KOMUNIKASI ELEKTRONIK LAINNYA
  • 28. SERI FOTO SELEBARAN/ SPESIMEN PANFLET RAGAM BENTUK MEDIA LEFLET MAKET & FOLDER BROSUR/ POSTER DOOKLET
  • 29. Media cetak adalah media komunikasi yang menggunakan bahan dasar kertas ,kain, lembaran plastik dan lain-lain. Unsur-unsur media adalah tulisan (teks), gambar atau keduanya. Dibuat untuk membantu penyuluh/fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media cetak juga bisa berguna sebagai bahan referensi (bahan bacaan). Atau instruksional untuk menyampaikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga berupa keprihatinan dan peringatan,serta mengkampanyekan suatu isu (poster). Dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik).
  • 30. Leaflet /Folder/Brosur Merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Biasanya ukuran A4 dilipat tiga. Media ini berisikan suatu gagasan langsung ke pokok persoalannya dan memaparkan cara melakukan tindakan secara tegas.  Leaflet yang banyak kita temui biasanya bersifat memberikan langkah-langkah untuk melakukan sesuatu (instruksional). Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan yang singkat dan padat.
  • 31.
  • 32. Booklet; buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan dan gambargambar. buklet merupakan perpaduan antara leaflet/brosur dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup) hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada sebuah buku
  • 33.  BALIHO         Baliho adalah media informasi yang dipasang di tempat terbuka,di tempat-tempat strategus seperti jalan raya.baliho dibuat dalam ukuran besar,menggunakan bahan dari papan triplek dan cat pewarna.biasanya berukuran antara 4,6,8 kali lembaran triplek.pada umumnya berisi informasi mengenai sesuata,penawaran suatu produk dan lain-lain yang dilengkapi dengan gambar.
  • 34. Kelemahan:  Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur cerita dan keterangan foto.  Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.  Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.  Relatif mahal dibanding media visual lainnya.  Mudah lepas dan hilang
  • 35. Selebaran/pamflet  media penyuluhan, bentuk cetakan yang berupa selembar kertas bergambar dengan tulisan, atau tulisan saja yang dicetak hanya pada satu sisi kertas.  Materi yang dituangkan ke dalam media ini berupa pengumuman/ pemberitahuan informasi tentang sesuatu hal yang baru atau tentang suatu kegiatan.  Tujuannya  menumbuhkan kesadaran dan minat sasaran, membangun opini (kesan).  Keunggulan  mampu menjangkau banyak orang dan mampu membentuk opini masyarakat.  Kelemahan  harus dicetak dalam jumlah besar, dan isi tidak dapat atau kurang mendalam
  • 36.
  • 37. selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat- kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana. Lealet yang dilipat  folder. Digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah. Isi atau materi  berupa garis-garis besar, komposisi lebih banyak tulisan dibandingkan gambar, atau seimbang. Kalimat yang digunakan  pendek dan bersifat instruksional, jelas dan sistematis, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Keungulan  bisa dibaca berulang kali, ringkas dan mudah dimengerti, dapat digunakan untuk belajar mandiri, serta mudah dibawa kemana-mana. Kelemahan informasi yang disampaikan kurang mendalam, sasaran terbatas pada orang-orang yang bisa membaca, dan untuk memperdalam materi perlu bantuan media lain.
  • 38.  Lakukan analisis khalayak  informasi yang dibutuhkan masyarakat.  Tentukan judul.  Pelajari bahan-bahan atau pustaka yang berkaitan dengan informasi yang akan ditulis.  Persiapkan gambar atau foto untuk ilustrasi sesuai kebutuhan  Tulislah informasi yang akan dimuat  Gambar/foto  hrs yg relevan
  • 39.
  • 40.  sehelai kertas/papan, berisi gambar dg sedikit kata2  Kata-kata  harus jelas, tepat materinya, dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 5 meter.  memberikan peringatan, informasi, anjuran, mengingatkan.  Kegunaan  mempengaruhi orang banyak dengan memberikan materi singkat.  pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.  Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan serta dapat mendorong untuk bertindak.
  • 41. Dalam membuat poster perhatikanlah:  Gambar & kata-kata  sederhana, singkat, menarik mudah dimengerti.  Materi  jangan terlalu banyak, cukup berisi 1 materi  Judul  singkat, padat, dan menarik.  Perhatikan  tata letak & unsur-unsur lain spt kata- kata, gambar, latar belakang warna dan lain-lain.  Ukuran poster minimal double folio (29,7 x 42 m) sampai ukuran pianio (60 x 90 m).  Jenis huruf dalam satu kalimat harus sama, dan jangan menggunakan huruf hias.  Keunggulan  citra visualnya mampu menyampaikan materi secara cepat dan langsung, mampu menjangkau sasaran lebih banyak, dapat ditempel di tempat yang strategis dimana saja, serta mudah dan cepat dimengerti, termasuk oleh mereka yang buta huruf.  Kelemahan  perlu media lain untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam, tidak dapat menjamin tumbuhnya satu pengertian yang sama diantara sasaran, mudah rusak, robek dan hilang
  • 43. Keunggulan brosur/bokklet  berisi informasi yang lengkap, dapat dibaca utuh atau sebagian, mudah dibawa, tahan lama dan dapat dibaca berulang-ulang, mudah dalam penyimpanannya, dapat digunakan untuk bahan pendampingan, bahan diskusi atau bahan pustaka, serta dapat digunakan untuk belajar mandiri.  Kelemahan: memerlukan waktu dan perhatian yang serius untuk membaca dan memahaminya, ukuran tulisan seringkali kecil, sehingga menyulitkan petani untuk membacanya.
  • 45. VISUAL  LBH KONKRET, REALISTIS, AKURAT  DPT MENGATASI KETERBATASAN INDERA, RUANG DAN WAKTU  BENTUK: ALBUM, DOK LEPASAN  HAL YG HRS DIPERHATIKAN DLM PEMBUATANNYA: - MENGANDUNG MATERI - TONJOLKAN BAGIAN YG PENTING - PERHATIKAN KUALITAS
  • 46. Tujuan dari pembuatan seri foto: • memusatkan perhatian topik tertentu. • menumbuhkan minat sasaran pada isi materi penyuluhan. • menambah pengetahuan dan wawasan Keunggulan :  Dapat dilihat setiap waktu dan dimana saja.  Mudah dibawa, sehingga dapat menjangkau sasaran yang lebih luas.  Dapat menghasilkan gambar yang sama dengan aslinya.  Dapat menampilkan detail suatu obyek yang sukar diamati mata telanjang.  Dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri.  Gambar satu adegan dapat diambil dan beberapa sudut pengambilan yang berbeda.
  • 47. Kelemahan:  Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur cerita dan keterangan foto.  Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.  Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.  Relatif mahal dibanding media visual lainnya.  Mudah lepas dan hilang
  • 48. FOTO. PEMANFAATAN LAHAN SEBAGAI HUTAN DAN BUDIDAYA PERIKANAN
  • 49. Maket  model tiga dimensi atau replika/tiruan dari suatu benda, situasi atau keadaan lingkungan yang ukurannya dibuat lebih kecil dengan menggunakan skala atau perbandingan tertentu
  • 50. media penyuluhan berupa realia atau obyek sebenarnya, baik berupa makhluk hidup dan/atau benda.  dapat berupa benda hidup atau mati
  • 51.