SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 57
Assalamualaikum, wr.wb.
Pengertian
MENU
Sifat-sifat
Cara
Pembuatan
Kegunaan
Jenis-jenis
Pengertian Koloid
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/
homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu
bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem
koloid.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem
koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan
cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti
mayones, hairspray, jelly, dll.
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau
larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa
dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran
partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm.
Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan
partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil
atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-
partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing
mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang
terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu
molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut
juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari
molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x
10-7.
MATERI MENU
Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang
tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase
terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat
padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya,
sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Sol (fase terdispersi padat)
2. Emulsi (fase terdispersi cair)
3. Buih (fase terdispersi gas)
Jenis-Jenis Koloid
1. Sol (fase terdispersi padat)
Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi
padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi
cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran
back
2. Emulsi (fase terdispersi
cair)
Emulsi padat adalah emulsi dalam medium
pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
Emulsi cair adalah emulsi dalam medium
pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
Emulsi gas adalah emulsi dalam medium
pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. Buih (fase terdispersi gas)
 Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: batu apung, marsmallow, karet busa, styrofoam.
 Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun.
Untuk pengelompokkan buih, jika fase terdispersi dan
medium pendispersinya sama-sama gas, campurannya
tergolong larutan.
MENUMATERI
Sifat-Sifat Koloid
Efek Tyndall
Sifat khas pada sistem koloid yang membedakan dengan sistem
dispersi lain salah satunya adalah efek Tyndall. Efek Tyndall
adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall (1820-
1893), setelah mengamati seberkas cahaya putih yang
dilewatkan pada sistem dispersi koloid. Apabila cahaya putih
dilewatkan kedalam dispersi koloid yaitu partikel-partikel fase
terdispersinya sangat kecil maka cahaya dengan panjang
gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya tampak akan
dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.
Back
Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dengan larutan
sejati. Partikel-partikel dalam larutan terlalu kecil untuk memantulkan cahaya,
sehingga jalannya berkas cahaya dalam larutan tidak dapat dilihat. Sebaliknya,
jika ada cahaya melalui sistem koloid, maka cahaya tersebut akan terlihat nyata.
Partikel-partikel koloid akan menghamburkan cahaya itu ke segala arah
meskipun partikel-partikel koloidnya sendiri tidak tampak.
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Gerak Brown
• Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Jika suatu
mikroskop ultra, yaitu mikroskop optik yang besar daya pisahnya, difokuskan pada suatu sistem
dispersi koloid pada arah tegak lurus dengan berkas cahaya berlatar belakang gelap, maka akan
tampak partikel-partikel koloid, yaitu seperti bintik yang berkilauan. Dengan mengikuti bintik-
bintik cahaya yang dipantulkan itu, kitra dapat mengetahui bahwa partikel-partikel koloid
secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag).
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin
besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa
gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).
Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid
menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak
mungkin memisah meskipun didiamkan. Contoh: apabila kita mendiamkan susu untk beberapa lama,
kita tidak akan mendapati endapan. Hal ini disebabkan adanya gerak terus-menerus secara acak yang
dilakukan oleh partikel-partikel koloid. Gerak acak seperti itulah yang disebut dengan gerak Brown.
•
Back
Adsorpsi
• Materi dalam bentuk koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar, sehingga
dapat menarik zat-zat asing untuk menempel pada permukaannya. Adhesi partikel-
partikel asing tersebut pada permukaan partikel-pertikel koloid dinamakan adsorpsi.
Partikel-partikel zat yang teradsorpsi terikat kuat dengan ketebalan tidak lebih dari
satu atau dua molekul (atau ion). Banyaknya partikel zat asing yang dapat teradsorpsi
bergantung pada luas permukaan yang tersingkap. Karena koloid memiliki luas
permukaan yang sangat luas, maka efisiensi adsorpsi oleh sistem koloid sangat
tinggi.Misalnya:
• Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis
muatan tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. Partikel sol Fel (OH)3
kemampuan untuk mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga
bermuatan positif.
• Jika partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion pada permukaannya, maka koloid
tersebut akan bermuatan listrik. Sifat adsorpsi koloid dapat dimanfaatkan dalam
proses pemurnian gula pasir, penjernihan air, pewarnaan tekstil, pengobatan
muntaber dan penahanan zat-zat hara oleh humus dan tanah liat.
Back
Elektroforesis
• Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid di
bawah pengaruh medan listrik. Peristiwa bergeraknya
partikel-pertikel koloid ke salah satu elektrode menunjukan
bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Partikel-partikel koloid
dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada
permukaan partikel koloid. Kestabilan sistem koloid
disebabkan adanya muatan listri pada permukaan partikel
kolloid, selain karena adanya gerak Brown. Pada peristiwa
elektroforesis, partikel kolloid akan dinetralkan muatannya
dan digumpalkan pada elektrode. Sifat ini digunakan untuk
menentukan muatan yang dimiliki oleh partikel koloid. Gejala
ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektrolisis.
Jika sepasang elektrode dimasukan kedalam dispersi koloid
dan kedalamnya dialirkan arus listrik searah, maka partikel
koloid akan bergerak menuju elektroda yang bermuatan
berlawanan. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan
menuju kearah anoda (elektroda positif), sedangkan partikel
koloid yang bermuatan positif akan menuju ke katoda
(elektroda negatif). Pada peristiwa elektrilisis partikel-partikel
koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan dibawah
elektrode.
Back
Koagulasi
Koloid akan mengalami koagulasi (menggumpal)
jika diberikan perlakuan sebagai berikut:
 Penambahan elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar ion
yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.
 Pencampuran dua sistem koloid yang bermuatan berlawanan.
 Pemanasan
Back
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak
mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan
disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut
sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya.
Koloid pelindung banyak digunakan dalam berbagai industri. Beberapa contoh
penggunaan koloid pelindung dalam dunia industri sebagai berikut.
• Di industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel
minyak atau lemak dalam medium cair. Dalam hal ini kasein merupakan
koloid pelindung. Koloid pelindung dalam emulsi disebut emulgator.
• Lesitin, merupakan koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran
halus air di dalam margarin.
• Gelatin, merupakan koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal
es dalam es krim.
• Minyak silikon, digunakan untuk melindungi campuran zat warna dan
oksida logam dalam cat.
Koloid Pelindung
Back
Dialisis
Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan
menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepat
kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat,
maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan
koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini
ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.
Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukan dalam kantong
semipermiabel dan dicelupkan kedalam air yang mengalir terus
menerus. Kantong semipermiabel ini hanya dapat dilalui oleh
ion-ion, sedangkan partikel-partikel tidak dapat melewatinya.
Ion-ion yang dikeluarkan dari kantong ini larut dalam air dan
mengikuti aliran air. Hal ini mengakibatkan ion-ion yang ada
disekitar kantong menembus keluar.
Back
Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan
dan medium pendispersinya cairan.
• Koloid Liofil:
sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar
terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
• Koloid Liofob:
sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil
terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
Back
No.
Sol Liofil Sol Liofob
1.
Stabil Kurang stabil
2.
Kekentalannya tinggi Kekentalannya rendah
3.
Kurang menunjukkan gerak
Brown
Gerak Brown sangat jelas
4.
Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas
5.
Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik
6.
Sulit diendapkan dengan
penambahan elektrolit
Mudah diendapkan dengan penambahan elektrolit
7.
Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
8.
Partikel terdispersinya
mengadsorpsi molekul
Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion
9.
Bersifat reversibel Bersifat irreversibel
10.
Contoh sol agar-agar, sol
kanji
Contoh sol AgCl, sol CaCO3
Perbedaan antara sol liofil dengan sol liofob
Materi
Cara
Kondensasi
Cara
Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi
dibedakan menjadi dua,yaitu cara kimia dan
fisika. Kedua cara ini banyak diterapkan untuk
membuat koloid tipe sol, khususnya sol emas dan
sol belerang.
Cara Kimia
Pembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara reaksi kimia dapat dilakukan dengan empat
macam, yaitu :
 Reaksi pengendapan
Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam
larutan elektrolit, hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.
Contoh pembuatan sol AgCl.
Sol AgCl dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau
NaCl encer.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3(aq) + HCl(aq)→AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCl(aq)→AgCl(s) + NaNO3(aq)
 Reaksi hidrolisis
• Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan garam tertentu dengan
air. Misalnya sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke
dalam air mendidih. Larutan FeCl3 akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ ini akan
mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH)3.
• Reaksi yang terjadi :
FeCl3(aq) + 3H2O(l)→Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
 Reaksi pemindahan
Contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3. Sol As2S3 dibuat
dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida.
Reaksinya : As2S3(aq) + 3H2S(g)→As2S3(s) + 3H2O(l)
 Reaksi redoks
Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan
biloks, misal pada pembuatan sol emas dan sol belerang.
Sol Emas (Au)
Sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor
nonelektrolit seperti formaldehid.
Reaksinya : 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l)→2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq)
Sol Belerang (s)
So belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke dalam
larutan H2O2. Reaksi yang terjadi :
• 2H2S(g) + SO2(aq)→3S(s) + 2H2O(l)
• H2S(g) + H2O2(aq)→S(s) + 2H2O(l) back
Cara Fisika
Cara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikan
partikel koloid. Proses ini dilakukan melalui cara-cara berikut.
• Pengembunan uap
Cara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat
dengan menguapkan raksa. Uap raksa selanjutnya dialirkan melalui air dingin
sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
• Pendinginan
Suatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan, tujuannya untuk
mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid, karena kelarutan suatu zat
sebanding dengan suhu.
• Penggantian pelarut
Penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak
dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. Misalnya pada pembuatan sol belerang.
Belerang sukar larut dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol.
Sol belerang dalam air, dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkohol
hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demi
sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
Cara Mekanik
Cara Peptisasi
Cara Busur Bredig
• Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredig sering
disebut juga dengan elektrodispersi. Cara ini
dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase
terdispersi dengan menggunakan loncatan bunga api
listrik. Cara ini banyak digunakan untuk membuat
sol logam. Logam yang akan didispersikan dipasang
sebagai elektrode-elektrode yang dihubungkan
dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi.
Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara
kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam.
Uap logam yang terbentuk di dalam medium dispersi
akan menyublim dan membentuk partikel halus.
Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid
dengan memecah partikel zat yang mengendap
dalam medium pendispersi air menjadi berukuran
partikel koloid. Proses ini diikuti dengan
penambahan suatu elektrolit atau dengan
menghilangkan ion-ion elektrolit penyebab
pengendapan.
Contoh:
• - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh
bensin.
• - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3
MATERI
Jenis industry Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan
perawatan tubuh
Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan
rumah tangga
Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
KEGUNAANKOLOID
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu
dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara
homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi
koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam
air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel
koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi
zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi
luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung
ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat
netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas
(Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk
partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
Contoh Soal
Berikut ini beberapa sifat koloid.
1. Dialisis 4. Efek Tyndall
2. Koagulasi 5. Koloid pelindung
3. Adsorpsi
Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran
dan memanaskan putih telur merupakan penerapan
sifat koloid, berturut-turut . . .
1 dan 3 3 dan 4
2 dan 4 4 dan 5
3 dan 2 KLIK JAWABAN
ANDA
A
B
C
D
E
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : C
Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran
merupakan penerapan sifat adsorpsi. Putih telur yang
dipanaskan merupakan contoh penerapan sifat koagulasi.
Penerapan dialisis dilakukan pada saat proses cuci darah.
Efek Tyndall terlihat pada sorot lampu mobil saat kondisi
berkabut. Sifat koloid pelindung diterapkan dalam proses
penambahan gelatin pada es krim.
JAWABAN ANDA BENAR !
Penerapan sifat koloid elektroforesis
terdapat pada peristiwa . . .
Terbentuknya delta di muara sungai
Penambahan lesitin dalam margarin
Penjernihan air dengan tawas
Penyaringan debu pabrik
Pengolahan karet dari lateks
A
B
C
D
E
KLIK JAWABAN
ANDA
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : D
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan koloid dalam
medan listrik. Penyaringan debu pabrik menerapkan sifat
elektroforesis. Penjernihan air dengan tawas merupakan
contoh penerapan sifat koloid adsorpsi. Terbentuknya
delta di muara sungai merupakan penerapan sifat
koagulasi. Penambahan lesitin dalam margarin merupakan
penerapan sifat koloid pelindung. Pengolahan karet dari
lateks menerapkan sifat koloid koagulasi.
JAWABAN ANDA BENAR !
Perhatikan beberapa contoh penerapan sifat koloid
berikut!
1. Pewarnaan serat wol
2. Pengolahan karet dari lateks
3. Gelatin dalam susu
4. Berkas sinar di udara berkabut
5. Pengendapan pengotor dalam air dengan tawas
Penerapan sifat koagulasi dan efek Tyndall secara
berturut-turut terdapat pada contoh nomor . . .
1 dan 2 3 dan 4
1 dan 3 4 dan 5
2 dan 4
A
B
C
D
E
KLIK JAWABAN
ANDA
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : C
Contoh penerapan sifat koloid sebagai berikut.
No. Penerapan Sifat Koloid
1. Pewarnaan serat wol Adsorpsi
2. Pengolahan karet dari lateks Koagulasi
3. Gelatin dalam susu Koloid pelindung
4. Berkas sinar di udara
berkabut
Efek Tyndall
5. Pengendapan pengotor
dalam air dengan tawas
Koagulasi
JAWABAN ANDA BENAR !
Uji Kompetensi
Peristiwa penghamburan cahaya pada partikel koloid
terdapat pada . . .
a. berkas sinar matahari yang melalui celah
pepohonan akan tampak jelas jika udara berkabut
b. partikel-partikel koloid terlihat bergerak saat kabel
dihubungkan dengan sumber arus listrik searah
c. partikel tepung sari bergerak terus-menerus secara
acak di dalam air
d. koloid positif akan digumpalkan di katode
sedangkan koloid negatif akan digumpalkan di
anode
e. penggunaan notrit pada penyembuhan sakit perut
karena bakteri patogen
Spektrum cahaya tampak yang intensitas hamburannya
paling besar yaitu cahaya berwarna ...
a. biru d. jingga
b. hijau e. merah
c. Kuning
Efek Tyndall terjadi karena partikel koloid . . .
a. menyerap cahaya
b. meneruskan cahaya
c. memancarkan cahaya
d. mempunyai gerak Brown
e. menghamburkan cahaya
Fungsi elektrode yang terdapat dalam elektrodialisis yaitu . . .
a. mengalirkan air terus-menerus
b. menembus keluar ion-ion yang berada di sekitar kantong koloid
c. membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid lain
d. menarik ion-ion di sekitar kantong
e. mempercepat proses dialisis
Berikut ini beberapa sifat koloid :
1. efek Tyndall 4. elektrofisis
2. gerak Brown 5. dialisis
3. koagulasi
Aspek sifat koloid pada proses pengolahan air untuk memperoleh air
bersih adalah . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
Koagulasi dapat dipercepat dengan cara . . .
a. menambahkan elektrolit dengan muatan ion kecil
b. menambahkan elektrolit dengan muatan ion besar
c. mengalirkan arus listrik ke dalam sel elektroforesis
dalam waktu singkat
d. menjaga kestabilan koloid
e. memperbesar muatan sejenis dalam larutan
Sol As2S3 merupakan koloid yang bermuatan negatif.
Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasikan koloid
ini adalah . . .
a. kalium fosfat d. besi(III) sulfat
b. magnesium sulfat e. besi(II) sulfat
c. barium nitrat
Muatan listrik partikel koloid ditentukan oleh . . .
a. ion-ion yang ada di dalam medium pendispersinya
b. ion-ion dari zat elektrolit yang ditambahkan
c. ion-ion yang terdapat di dalam fase terdispersinya
d. ion-ion pengganggu yang ditambahkan ke dalam
koloid
e. ion-ion yang melalui membran semipermiabel
Larutan elektrolit yang efektif untuk menggumpalkan sol
As2S3 yang bermuatan negatif adalah . . .
a. AlCl3 d. K2SO4
b. SrCl2 e. NaCl
c. CaCl2
Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen
menggunakan norit merupakan pemanfaatan sifat koloid berupa . . .
a. gerak Brown
b. efek Tyndall
c. adsorpsi
d. koagulasi
e. dialisis
Contoh proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap larutan koloid
dapat diterapkan dalam proses . . .
a. penjernihan air
b. pemutihan gula tebu
c. pemisahan karet dari lateks
d. cuci darah pada penderita gagal ginjal
e. penyerapan racun pada asap buangan
Sol platina dibuat dengan memasang logam platina sebagai
elektrode yang dihubungkan dengan sumber arus bertegangan
tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua
elektrode akan menguapkan sebagian logam. Cara ini disebut .
. .
a. mekanik d. pengendapan
b. peptisasi e. redoks
c. busur Bredig
Elektroforesis membuktikan adanya peristiwa . . .pada partikel
koloid.
a. gerak Brown d. ukuran partikel koloid
b. proses dialisis e. muatan listrik
c. sifat hamburan cahaya
•
Pembuatan koloid dengan jalan mengubah
partikel-partikel kasar menjadi partikel koloid
disebut cara . . .
a. dispersi d. suspensi
b. mekanik e. kondensasi
c. koagulasi
Cara pengubahan molekul-molekul atau ion-ion
menjadi partikel-partikel koloid disebut . . .
a. dispersi d. koagulasi
b. ionisasi e. kondensasi
c. flokulasi
Penambahan zat pemantap untuk mencegah fase terdispersi agar
tidak menggumpal kembali ditemui pada pembuatan koloid dengan
cara . . .
a. dispersi busur Bredig
b. dispersi mekanik
c. dispersi peptisasi
d. dispersi kimia
e. dispersi fisika
Penambahan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3 melalui reaksi
pemindahan merupakan pembuatan . . .
a. sol emas
b. sol AgCl
c. sol belerang
d. sol As2S3
e. sol Fe(OH)3
Perhatikan contoh penerapan sifat koloid berikut!
1) Sorot lampu mobil pada saat kabut
2) Pembentukan delta di muara sungai
3) Proses cuci darah
4) Gelatin dalam es krim
5) Pemutihan gula tebu
Contoh yang merupakan sifat adsorpsi adalah . . .
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)
Zat yang membentuk koloid hidrofob jika didispersikan dalam air adalah . .
.
a. susu
b. gelatin
c. amilum
d. belerang
e. agar-agar
Beberapa cara pembuatan sol belerang sebagai berikut.
1. Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan H2O2
2. Mengalirkan gas H2S ke dalam endapan CdS
3. Meneteskan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3
4. Melarutkan serbuk belerang yang telah digerus hingga
halus
5. Meneteskan larutan jenuh belerang ke dalam air
Pembuatan sol belerang dengan cara dispersi ditunjukkan
oleh nomor . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
Referensi
Tim penyusun kimia. 1992. Larutan,
koloid, dan lingkungan. Bandung: Pakar
Karya.
Kitti, Sura. 2003. Kimia 2 Kelas 2 SMU.
Klaten: Intan Pariwara.
Sudiono, Sri, Sri Juari Santosa, Deni
Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk
SMA dan MA. Klaten: Intan Pariwara.
Tim penyusun kimia Spirit. 2012. Kimia.
Solo: CV. Haka MJ.
http://www.google.com
About Me
Bismillah..
Namaku Wafa’ Mufidah. Lahir di
Amuntai tanggal 31 Mei 1995. Tempat
tinggalku di Komplek CPI 1 Kota
Raja. Hobiku jalan-jalan sama
keluarga dan shopping.
Inilah hasil karya PPTku tentang
koloid Kimia. Semoga bermanfaat
ya guys...Amiinn^^
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum, wr.wb

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (17)

Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Handout kimia
Handout kimiaHandout kimia
Handout kimia
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 

Destaque

Seguridad informatica
Seguridad informaticaSeguridad informatica
Seguridad informaticaAndrea Garcia
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Paarief Udin
 
Software editor de imagenes
Software editor de imagenesSoftware editor de imagenes
Software editor de imagenesGeraldine2227
 
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulanganLiana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulanganPaarief Udin
 
Test power point
Test power pointTest power point
Test power pointdipit5
 
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อ
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อการใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อ
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อNakhon Pathom Rajabhat University
 
Assignment 1: Instructional Message Design Using Text
Assignment 1: Instructional Message Design Using TextAssignment 1: Instructional Message Design Using Text
Assignment 1: Instructional Message Design Using TextJulie Maier
 
2016_BioITWorld_whitepaper
2016_BioITWorld_whitepaper2016_BioITWorld_whitepaper
2016_BioITWorld_whitepaperMark Evans
 
Червячные редукторы CAVEX Flender Siemens
Червячные редукторы CAVEX Flender SiemensЧервячные редукторы CAVEX Flender Siemens
Червячные редукторы CAVEX Flender SiemensArve
 

Destaque (13)

Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4
 
TRABAJO DE FISICA
TRABAJO DE  FISICATRABAJO DE  FISICA
TRABAJO DE FISICA
 
Seguridad informatica
Seguridad informaticaSeguridad informatica
Seguridad informatica
 
Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2Annisa haryati kelas xii ips 2
Annisa haryati kelas xii ips 2
 
Software editor de imagenes
Software editor de imagenesSoftware editor de imagenes
Software editor de imagenes
 
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulanganLiana putri xii ips 3 tugas ulangan
Liana putri xii ips 3 tugas ulangan
 
Test power point
Test power pointTest power point
Test power point
 
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อ
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อการใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อ
การใช้เทคนิคปราศจากเชื้อและการกีดกั้นเชื้อ
 
Assignment 1: Instructional Message Design Using Text
Assignment 1: Instructional Message Design Using TextAssignment 1: Instructional Message Design Using Text
Assignment 1: Instructional Message Design Using Text
 
Saini (ips 1)
Saini (ips 1)Saini (ips 1)
Saini (ips 1)
 
Resumen fol grupo 1
Resumen fol grupo 1Resumen fol grupo 1
Resumen fol grupo 1
 
2016_BioITWorld_whitepaper
2016_BioITWorld_whitepaper2016_BioITWorld_whitepaper
2016_BioITWorld_whitepaper
 
Червячные редукторы CAVEX Flender Siemens
Червячные редукторы CAVEX Flender SiemensЧервячные редукторы CAVEX Flender Siemens
Червячные редукторы CAVEX Flender Siemens
 

Semelhante a Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2 (20)

Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
1
11
1
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Sistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan prosesSistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan proses
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 

Mais de Paarief Udin

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferPaarief Udin
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Paarief Udin
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Paarief Udin
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaPaarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1Paarief Udin
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahPaarief Udin
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Paarief Udin
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaPaarief Udin
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiPaarief Udin
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Paarief Udin
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaPaarief Udin
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Paarief Udin
 
Tata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaTata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaPaarief Udin
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Paarief Udin
 

Mais de Paarief Udin (20)

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidah
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitriani
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
 
Tata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaTata surya rizky amalia
Tata surya rizky amalia
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
 

Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2

  • 2.
  • 4. Pengertian Koloid Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
  • 5. Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel- partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7. MATERI MENU
  • 6. Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1. Sol (fase terdispersi padat) 2. Emulsi (fase terdispersi cair) 3. Buih (fase terdispersi gas) Jenis-Jenis Koloid
  • 7. 1. Sol (fase terdispersi padat) Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas Contoh: debu di udara, asap pembakaran back
  • 8. 2. Emulsi (fase terdispersi cair) Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair Contoh: susu, mayones, krim tangan Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas Contoh: hairspray dan obat nyamuk
  • 9. 3. Buih (fase terdispersi gas)  Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat Contoh: batu apung, marsmallow, karet busa, styrofoam.  Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun. Untuk pengelompokkan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersinya sama-sama gas, campurannya tergolong larutan. MENUMATERI
  • 11. Efek Tyndall Sifat khas pada sistem koloid yang membedakan dengan sistem dispersi lain salah satunya adalah efek Tyndall. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall (1820- 1893), setelah mengamati seberkas cahaya putih yang dilewatkan pada sistem dispersi koloid. Apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi koloid yaitu partikel-partikel fase terdispersinya sangat kecil maka cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya. Back
  • 12. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dengan larutan sejati. Partikel-partikel dalam larutan terlalu kecil untuk memantulkan cahaya, sehingga jalannya berkas cahaya dalam larutan tidak dapat dilihat. Sebaliknya, jika ada cahaya melalui sistem koloid, maka cahaya tersebut akan terlihat nyata. Partikel-partikel koloid akan menghamburkan cahaya itu ke segala arah meskipun partikel-partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Back
  • 16. Gerak Brown • Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Jika suatu mikroskop ultra, yaitu mikroskop optik yang besar daya pisahnya, difokuskan pada suatu sistem dispersi koloid pada arah tegak lurus dengan berkas cahaya berlatar belakang gelap, maka akan tampak partikel-partikel koloid, yaitu seperti bintik yang berkilauan. Dengan mengikuti bintik- bintik cahaya yang dipantulkan itu, kitra dapat mengetahui bahwa partikel-partikel koloid secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag). Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan. Contoh: apabila kita mendiamkan susu untk beberapa lama, kita tidak akan mendapati endapan. Hal ini disebabkan adanya gerak terus-menerus secara acak yang dilakukan oleh partikel-partikel koloid. Gerak acak seperti itulah yang disebut dengan gerak Brown. • Back
  • 17. Adsorpsi • Materi dalam bentuk koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar, sehingga dapat menarik zat-zat asing untuk menempel pada permukaannya. Adhesi partikel- partikel asing tersebut pada permukaan partikel-pertikel koloid dinamakan adsorpsi. Partikel-partikel zat yang teradsorpsi terikat kuat dengan ketebalan tidak lebih dari satu atau dua molekul (atau ion). Banyaknya partikel zat asing yang dapat teradsorpsi bergantung pada luas permukaan yang tersingkap. Karena koloid memiliki luas permukaan yang sangat luas, maka efisiensi adsorpsi oleh sistem koloid sangat tinggi.Misalnya: • Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis muatan tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. Partikel sol Fel (OH)3 kemampuan untuk mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga bermuatan positif. • Jika partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion pada permukaannya, maka koloid tersebut akan bermuatan listrik. Sifat adsorpsi koloid dapat dimanfaatkan dalam proses pemurnian gula pasir, penjernihan air, pewarnaan tekstil, pengobatan muntaber dan penahanan zat-zat hara oleh humus dan tanah liat. Back
  • 18. Elektroforesis • Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Peristiwa bergeraknya partikel-pertikel koloid ke salah satu elektrode menunjukan bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid. Kestabilan sistem koloid disebabkan adanya muatan listri pada permukaan partikel kolloid, selain karena adanya gerak Brown. Pada peristiwa elektroforesis, partikel kolloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan pada elektrode. Sifat ini digunakan untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh partikel koloid. Gejala ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektrolisis. Jika sepasang elektrode dimasukan kedalam dispersi koloid dan kedalamnya dialirkan arus listrik searah, maka partikel koloid akan bergerak menuju elektroda yang bermuatan berlawanan. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan menuju kearah anoda (elektroda positif), sedangkan partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju ke katoda (elektroda negatif). Pada peristiwa elektrilisis partikel-partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan dibawah elektrode. Back
  • 19. Koagulasi Koloid akan mengalami koagulasi (menggumpal) jika diberikan perlakuan sebagai berikut:  Penambahan elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.  Pencampuran dua sistem koloid yang bermuatan berlawanan.  Pemanasan Back
  • 20. Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya. Koloid pelindung banyak digunakan dalam berbagai industri. Beberapa contoh penggunaan koloid pelindung dalam dunia industri sebagai berikut. • Di industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel minyak atau lemak dalam medium cair. Dalam hal ini kasein merupakan koloid pelindung. Koloid pelindung dalam emulsi disebut emulgator. • Lesitin, merupakan koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran halus air di dalam margarin. • Gelatin, merupakan koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal es dalam es krim. • Minyak silikon, digunakan untuk melindungi campuran zat warna dan oksida logam dalam cat. Koloid Pelindung Back
  • 21. Dialisis Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepat kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat, maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator. Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukan dalam kantong semipermiabel dan dicelupkan kedalam air yang mengalir terus menerus. Kantong semipermiabel ini hanya dapat dilalui oleh ion-ion, sedangkan partikel-partikel tidak dapat melewatinya. Ion-ion yang dikeluarkan dari kantong ini larut dalam air dan mengikuti aliran air. Hal ini mengakibatkan ion-ion yang ada disekitar kantong menembus keluar. Back
  • 22. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. • Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat • Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol belerang, sol emas. Back
  • 23. No. Sol Liofil Sol Liofob 1. Stabil Kurang stabil 2. Kekentalannya tinggi Kekentalannya rendah 3. Kurang menunjukkan gerak Brown Gerak Brown sangat jelas 4. Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas 5. Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik 6. Sulit diendapkan dengan penambahan elektrolit Mudah diendapkan dengan penambahan elektrolit 7. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya 8. Partikel terdispersinya mengadsorpsi molekul Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion 9. Bersifat reversibel Bersifat irreversibel 10. Contoh sol agar-agar, sol kanji Contoh sol AgCl, sol CaCO3 Perbedaan antara sol liofil dengan sol liofob Materi
  • 25. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dibedakan menjadi dua,yaitu cara kimia dan fisika. Kedua cara ini banyak diterapkan untuk membuat koloid tipe sol, khususnya sol emas dan sol belerang.
  • 26. Cara Kimia Pembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara reaksi kimia dapat dilakukan dengan empat macam, yaitu :  Reaksi pengendapan Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit, hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid. Contoh pembuatan sol AgCl. Sol AgCl dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau NaCl encer. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. AgNO3(aq) + HCl(aq)→AgCl(s) + HNO3(aq) AgNO3(aq) + NaCl(aq)→AgCl(s) + NaNO3(aq)  Reaksi hidrolisis • Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih. Larutan FeCl3 akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ ini akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH)3. • Reaksi yang terjadi : FeCl3(aq) + 3H2O(l)→Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
  • 27.  Reaksi pemindahan Contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3. Sol As2S3 dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida. Reaksinya : As2S3(aq) + 3H2S(g)→As2S3(s) + 3H2O(l)  Reaksi redoks Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan biloks, misal pada pembuatan sol emas dan sol belerang. Sol Emas (Au) Sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor nonelektrolit seperti formaldehid. Reaksinya : 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l)→2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq) Sol Belerang (s) So belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke dalam larutan H2O2. Reaksi yang terjadi : • 2H2S(g) + SO2(aq)→3S(s) + 2H2O(l) • H2S(g) + H2O2(aq)→S(s) + 2H2O(l) back
  • 28. Cara Fisika Cara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikan partikel koloid. Proses ini dilakukan melalui cara-cara berikut. • Pengembunan uap Cara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan menguapkan raksa. Uap raksa selanjutnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid. • Pendinginan Suatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan, tujuannya untuk mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid, karena kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu. • Penggantian pelarut Penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. Misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol. Sol belerang dalam air, dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
  • 30.
  • 31. • Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. Pembuatan koloid dengan cara busur Bredig sering disebut juga dengan elektrodispersi. Cara ini dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase terdispersi dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Cara ini banyak digunakan untuk membuat sol logam. Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai elektrode-elektrode yang dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di dalam medium dispersi akan menyublim dan membentuk partikel halus.
  • 32. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan memecah partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Proses ini diikuti dengan penambahan suatu elektrolit atau dengan menghilangkan ion-ion elektrolit penyebab pengendapan. Contoh: • - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin. • - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3 MATERI
  • 33. Jenis industry Contoh aplikasi Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun Industri cat Cat Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen Industri pertanian Peptisida dan insektisida Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan KEGUNAANKOLOID Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
  • 34. Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid: 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. 2. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 3. Penjernihan Air Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+ Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
  • 35. Contoh Soal Berikut ini beberapa sifat koloid. 1. Dialisis 4. Efek Tyndall 2. Koagulasi 5. Koloid pelindung 3. Adsorpsi Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran dan memanaskan putih telur merupakan penerapan sifat koloid, berturut-turut . . . 1 dan 3 3 dan 4 2 dan 4 4 dan 5 3 dan 2 KLIK JAWABAN ANDA A B C D E
  • 36. JAWABAN ANDA SALAH ! COBA LAGI .. YA TIDAK
  • 37. Jawaban : C Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran merupakan penerapan sifat adsorpsi. Putih telur yang dipanaskan merupakan contoh penerapan sifat koagulasi. Penerapan dialisis dilakukan pada saat proses cuci darah. Efek Tyndall terlihat pada sorot lampu mobil saat kondisi berkabut. Sifat koloid pelindung diterapkan dalam proses penambahan gelatin pada es krim. JAWABAN ANDA BENAR !
  • 38. Penerapan sifat koloid elektroforesis terdapat pada peristiwa . . . Terbentuknya delta di muara sungai Penambahan lesitin dalam margarin Penjernihan air dengan tawas Penyaringan debu pabrik Pengolahan karet dari lateks A B C D E KLIK JAWABAN ANDA
  • 39. JAWABAN ANDA SALAH ! COBA LAGI .. YA TIDAK
  • 40. Jawaban : D Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan koloid dalam medan listrik. Penyaringan debu pabrik menerapkan sifat elektroforesis. Penjernihan air dengan tawas merupakan contoh penerapan sifat koloid adsorpsi. Terbentuknya delta di muara sungai merupakan penerapan sifat koagulasi. Penambahan lesitin dalam margarin merupakan penerapan sifat koloid pelindung. Pengolahan karet dari lateks menerapkan sifat koloid koagulasi. JAWABAN ANDA BENAR !
  • 41. Perhatikan beberapa contoh penerapan sifat koloid berikut! 1. Pewarnaan serat wol 2. Pengolahan karet dari lateks 3. Gelatin dalam susu 4. Berkas sinar di udara berkabut 5. Pengendapan pengotor dalam air dengan tawas Penerapan sifat koagulasi dan efek Tyndall secara berturut-turut terdapat pada contoh nomor . . . 1 dan 2 3 dan 4 1 dan 3 4 dan 5 2 dan 4 A B C D E KLIK JAWABAN ANDA
  • 42. JAWABAN ANDA SALAH ! COBA LAGI .. YA TIDAK
  • 43. Jawaban : C Contoh penerapan sifat koloid sebagai berikut. No. Penerapan Sifat Koloid 1. Pewarnaan serat wol Adsorpsi 2. Pengolahan karet dari lateks Koagulasi 3. Gelatin dalam susu Koloid pelindung 4. Berkas sinar di udara berkabut Efek Tyndall 5. Pengendapan pengotor dalam air dengan tawas Koagulasi JAWABAN ANDA BENAR !
  • 44. Uji Kompetensi Peristiwa penghamburan cahaya pada partikel koloid terdapat pada . . . a. berkas sinar matahari yang melalui celah pepohonan akan tampak jelas jika udara berkabut b. partikel-partikel koloid terlihat bergerak saat kabel dihubungkan dengan sumber arus listrik searah c. partikel tepung sari bergerak terus-menerus secara acak di dalam air d. koloid positif akan digumpalkan di katode sedangkan koloid negatif akan digumpalkan di anode e. penggunaan notrit pada penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen
  • 45. Spektrum cahaya tampak yang intensitas hamburannya paling besar yaitu cahaya berwarna ... a. biru d. jingga b. hijau e. merah c. Kuning Efek Tyndall terjadi karena partikel koloid . . . a. menyerap cahaya b. meneruskan cahaya c. memancarkan cahaya d. mempunyai gerak Brown e. menghamburkan cahaya
  • 46. Fungsi elektrode yang terdapat dalam elektrodialisis yaitu . . . a. mengalirkan air terus-menerus b. menembus keluar ion-ion yang berada di sekitar kantong koloid c. membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid lain d. menarik ion-ion di sekitar kantong e. mempercepat proses dialisis Berikut ini beberapa sifat koloid : 1. efek Tyndall 4. elektrofisis 2. gerak Brown 5. dialisis 3. koagulasi Aspek sifat koloid pada proses pengolahan air untuk memperoleh air bersih adalah . . . a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3
  • 47. Koagulasi dapat dipercepat dengan cara . . . a. menambahkan elektrolit dengan muatan ion kecil b. menambahkan elektrolit dengan muatan ion besar c. mengalirkan arus listrik ke dalam sel elektroforesis dalam waktu singkat d. menjaga kestabilan koloid e. memperbesar muatan sejenis dalam larutan Sol As2S3 merupakan koloid yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah . . . a. kalium fosfat d. besi(III) sulfat b. magnesium sulfat e. besi(II) sulfat c. barium nitrat
  • 48. Muatan listrik partikel koloid ditentukan oleh . . . a. ion-ion yang ada di dalam medium pendispersinya b. ion-ion dari zat elektrolit yang ditambahkan c. ion-ion yang terdapat di dalam fase terdispersinya d. ion-ion pengganggu yang ditambahkan ke dalam koloid e. ion-ion yang melalui membran semipermiabel Larutan elektrolit yang efektif untuk menggumpalkan sol As2S3 yang bermuatan negatif adalah . . . a. AlCl3 d. K2SO4 b. SrCl2 e. NaCl c. CaCl2
  • 49. Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen menggunakan norit merupakan pemanfaatan sifat koloid berupa . . . a. gerak Brown b. efek Tyndall c. adsorpsi d. koagulasi e. dialisis Contoh proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap larutan koloid dapat diterapkan dalam proses . . . a. penjernihan air b. pemutihan gula tebu c. pemisahan karet dari lateks d. cuci darah pada penderita gagal ginjal e. penyerapan racun pada asap buangan
  • 50. Sol platina dibuat dengan memasang logam platina sebagai elektrode yang dihubungkan dengan sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam. Cara ini disebut . . . a. mekanik d. pengendapan b. peptisasi e. redoks c. busur Bredig Elektroforesis membuktikan adanya peristiwa . . .pada partikel koloid. a. gerak Brown d. ukuran partikel koloid b. proses dialisis e. muatan listrik c. sifat hamburan cahaya •
  • 51. Pembuatan koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar menjadi partikel koloid disebut cara . . . a. dispersi d. suspensi b. mekanik e. kondensasi c. koagulasi Cara pengubahan molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel-partikel koloid disebut . . . a. dispersi d. koagulasi b. ionisasi e. kondensasi c. flokulasi
  • 52. Penambahan zat pemantap untuk mencegah fase terdispersi agar tidak menggumpal kembali ditemui pada pembuatan koloid dengan cara . . . a. dispersi busur Bredig b. dispersi mekanik c. dispersi peptisasi d. dispersi kimia e. dispersi fisika Penambahan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3 melalui reaksi pemindahan merupakan pembuatan . . . a. sol emas b. sol AgCl c. sol belerang d. sol As2S3 e. sol Fe(OH)3
  • 53. Perhatikan contoh penerapan sifat koloid berikut! 1) Sorot lampu mobil pada saat kabut 2) Pembentukan delta di muara sungai 3) Proses cuci darah 4) Gelatin dalam es krim 5) Pemutihan gula tebu Contoh yang merupakan sifat adsorpsi adalah . . . a. (1) d. (4) b. (2) e. (5) c. (3) Zat yang membentuk koloid hidrofob jika didispersikan dalam air adalah . . . a. susu b. gelatin c. amilum d. belerang e. agar-agar
  • 54. Beberapa cara pembuatan sol belerang sebagai berikut. 1. Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan H2O2 2. Mengalirkan gas H2S ke dalam endapan CdS 3. Meneteskan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3 4. Melarutkan serbuk belerang yang telah digerus hingga halus 5. Meneteskan larutan jenuh belerang ke dalam air Pembuatan sol belerang dengan cara dispersi ditunjukkan oleh nomor . . . a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 5 e. 4 dan 5
  • 55. Referensi Tim penyusun kimia. 1992. Larutan, koloid, dan lingkungan. Bandung: Pakar Karya. Kitti, Sura. 2003. Kimia 2 Kelas 2 SMU. Klaten: Intan Pariwara. Sudiono, Sri, Sri Juari Santosa, Deni Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Klaten: Intan Pariwara. Tim penyusun kimia Spirit. 2012. Kimia. Solo: CV. Haka MJ. http://www.google.com
  • 56. About Me Bismillah.. Namaku Wafa’ Mufidah. Lahir di Amuntai tanggal 31 Mei 1995. Tempat tinggalku di Komplek CPI 1 Kota Raja. Hobiku jalan-jalan sama keluarga dan shopping. Inilah hasil karya PPTku tentang koloid Kimia. Semoga bermanfaat ya guys...Amiinn^^