SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 60
Baixar para ler offline
!


   "#                       $"
%
& '()                   '           ) (   *(   )
     (     '    )           +()(*     +
 (     ,       -
(+ .
                    !


   "#                       $"
%
& '()                   '           ) (   *(   )
     (     '    )           +()(*     +
 (     ,       -
LEMBAR PENGESAHAN

         ANALISIS STATISTIKA TERHADAP
               KANDUNGAN GIZI
            PADA MAKANAN RINGAN

               LAPORAN TUGAS AKHIR

       Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
    Kelulusan Di Program Studi Diploma Tiga Statistika
    Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
           Institut Teknologi Sepuluh Nopember
                         Surabaya

                        Oleh :
               ARDITA SUKMA PERDANA
                   NRP. 1305 030 026

Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir :

Dr. Ir. Setiawan, MS                       (             )
NIP. 131 651 428


                      Mengetahui
           Ketua Jurusan Statistika FMIPA-ITS


                 Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
                     NIP.: 131 843 380


                 SURABAYA, JUNI 2008
ANALISIS STATISTIK TERHADAP KANDUNGAN GIZI
               PADA MAKANAN RINGAN

  Nama Mahasiswa         : Ardita Sukma Perdana
  NRP                    : 1305 030 026
  Jurusan                : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS
  Dosen Pembimbing       : Dr. Ir. Setiawan, MS

Abstrak
         Makanan ringan adalah suatu makanan yang dimakan guna
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit
suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati
rasanya. Banyaknya makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen
tidak berarti semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak-
anak yang juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada
setiap makanan ringan. Gizi merupakan nutrien yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh kekurangan gizi antara lain
pertumbuhan dapat terhambat, pertahanan tubuh kurang dan juga
dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan
berpikir. Makanan ringan merek Oops Roasted Beef, Fugu Grilled
Cheese, Oops Special Fried Chicken, dan Fugu Seaweed memiliki ciri
terhadap kandungan Lemak Junuhnya yang tinggi. Makanan ringan
merek Oops Cheezy Spagheti memiliki kecenderungan tertinggi pada
variabel energi total. Merek makanan ringan Piattos Barbeku, Piattos
Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet Corn,
dan Oops Baked Chicken Tomato memiliki ciri variabel karbohidrat
total yang tinggi. Makanan ringan yang memiliki cenderung tertinggi
pada variabel protein adalah Cheetos Keju Amerika yang juga
cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan ringan
yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan
merek Cheetos Keju Amerika dan Kaya King Honey Roasted Peanuts.
Makanan ringan merek Oops Baked Chicken Tomato, Oops Roasted
Sweet Corn, Fugu Seaweed, Piattos Barbeku, dan Piattos Keju memiliki
kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.

Kata Kunci: Makanan ringan, Kecenderungan
STATISTICAL ANALYSIS OF CONTENT NUTRIENT
                     AT SNACK

Name             : Ardita Sukma Perdana
NRP              : 1304 030 026
Department       : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS
Supervisor       : Dr. Ir. Setiawan, MS

Abstract

          Snack is a food eaten to eliminate someone hungry some times,
gives a few energy supplies to body, or thing eaten to be enjoyed likely.
Many snack released by producer doesn't mean it all good to consumed,
especially for children that is also need to be paid attention level of
nutrient is consisting in each snack. Nutrient is the things required by
body to do its function, be arranging energy, builds and looks after
network, and arranges life processes. Many things which can arise if the
body is lacking of nutrient for example growth can be pursued, defense
of body is less, and also can influential to development of mental and
ability thinks. Brand of snack called Oops Roasted Beef, Fugu Grilled
Cheese, Oops Special Fried Chicken, and Fugu Seaweed has
characteristic to fat saturated content. Oops Cheezy Spagheti has
highest tendency at total energy variable. Brand of Piattos Barbeku,
Piattos Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet
Corn, and Oops Baked Chicken Tomato has high total carbohydrate
variable characteristic. Snacks which has tends to highest at protein
variable is Cheetos Keju Amerika which also in a mood for energy
variable from fat. Brand of snack which tending to total fat variable are
Cheetos Keju Amerika and Kaya King Honey Roasted Peanuts. Oops
Baked Chicken Tomato, Oops Roasted Sweet Corn, Fugu Seaweed, my
Piattos Barbe, and Piattos Keju has highest tendency to variable
Natrium.


Key Words: Snack, Tendency
KATA PENGANTAR

        Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, dengan judul:
            ANALISIS STATISTIKA TERHADAP
                      KANGUNGAN GIZI
                  PADA MAKANAN RINGAN
        Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan, bimbingan, petunjuk dan juga
saran selama penyusunan laporan tugas akhir ini, antara lain
kepada :
    1. Bapak Dr. Ir. Setiawan, MS selaku dosen pembimbing
        yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan,
        nasihat serta saran sehingga terselesainya laporan tugas
        akhir ini dengan baik.
    2. Bapak Dra. Sonny Sunaryo, M.Si selaku Ketua Jurusan
        Statistika FMIPA ITS Surabaya.
    3. Ibu Ir. Mutiah Salamah, M.Kes selaku Koordinator Tugas
        Akhir Jurusan Statistika ITS Surabaya.
    4. Bapak M Syahid Akbar, SSi, MSi selaku Koprodi 3
        Jurusan Statistika ITS Surabaya.
    5. Ayah, Ibu, dan adik yang telah memberi motivasi,
        support dan do’a.
    6. Teman-teman semua yang telah memberi dukungan dan
        menemani sampai terselesainya Tugas Akhir ini.
        Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis akan berterima kasih apabila
ada saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
perkembangan statistika yang lebih baik di kemudian hari.

                                        Surabaya, Juni 2008

                                              Penulis
DAFTAR ISI

Judul                                                                           halaman
ABSTRAK............................................................................... i
ABSTRACT............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
DAFFTAR GAMBAR.............................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
      1.1 Latar Belakang...................................................... 1
      1.2 Rumusan Masalah................................................. 2
      1.3 Batasan Masalah................................................... 3
      1.4 Tujuan Penelitian.................................................. 3
      1.3 Manfaat Penelitian................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI
      2.1 Tinjauan Statistika................................................ 5
          2.1.1 Statistika Deskriptif.................................... 5
          2.1.2 Analisis Multivariat.................................... 5
          2.1.3 Distribusi Normal Multivariat.................... 5
          2.1.4 Analisis Komponen Utama......................... 7
          2.1.5 Analisis Biplot............................................. 8
      2.2 Komposisi Gizi Makanan Ringan........................ 10
          2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak.................................. 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
       3.1 Sumber Data..........................................................17
       3.2 Identifikasi Variabel..............................................18
       3.3 Langkah Analisis.................................................. 18
       3.4 Prosedur Penelitian............................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
      4.1 Analisis Deskriptif................................................ 21
          4.1.1 Energi Total................................................. 21
4.1.2 Energi dari Lemak....................................... 22
               4.1.3 Lemak Total................................................ 23
               4.1.4 Lemak Jenuh................................................24
               4.1.5 Protein......................................................... 25
               4.1.6 Karbohidrat Total........................................ 26
               4.1.9 Natrium........................................................ 27
           4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan27
               4.2.1 Analisis Komponen Utama......................... 28
               4.2.2 Analisis Biplot............................................. 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
     5.1 Kesimpulan........................................................... 35
     5.2 Saran..................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA                                                                      37
LAMPIRAN                                                                            39
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alur....................................................... ....20
Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total ........................ ....21
Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak............... ....22
Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total ........................ ....23
Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh ....................... ....24
Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein ................................. ....25
Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total................ ....26
Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium .............................. .... 27
Gambar 4.8 Biplot ................................................................... ....32
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi ....................................................... ....15
Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan .................. ....17
Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama ..................................... ....29
Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat).............................. ....30
BAB I
                     PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
         Makhluk hidup di bumi membutuhkan energi untuk
melangsungkan hidupnya dan untuk tumbuh. Energi tersebut
sangat dibutuhkan oleh tubuh setiap makhluk hidup baik manusia,
hewan dan juga tumbuhan. Energi tersebut dapat diperoleh di
alam sekitar tempat tinggal mereka. Energi yang diperlukan oleh
tubuh makhluk hidup, terutama manusia dapat diperoleh dari
makanan yang dimakan.
         Makan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk
melangsungkan hidupnya. Makanan ringan adalah suatu makanan
yang dimakan guna menghilangkan rasa lapar seseorang
sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau
sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Makanan ringan
atau snack ini enak untuk dimakan kapanpun dan dimanapun
sebab tidak membutuhkan peralatan untuk memakannya seperti
piring dan sebagainya. Makanan ringan saat ini sangat banyak
jenisnya dan setiap produsen makanan mengeluarkan lebih dari
satu jenis makanan ringan yang berbeda.
         Pangsa pasar makanan ringan adalah anak-anak namun
tidak sedikit remaja juga mengkonsumsi makanan ringan. Selain
dapat digunakan untuk menghabiskan waktu, makanan ringan
juga dapat digunakan sebagai teman makanan pokok. Banyaknya
makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen tidak berarti
semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak-anak yang
juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada setiap
makanan ringan. Gizi merupakan nutrient yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan. Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh
kekurangan gizi antara lain pertumbuhan dapat terhambat,
pertahanan tubuh kurang dan juga dapat berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kemampuan berpikir.
Gizi seperti karbohidrat penting bagi tubuh sebab fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh dan
juga protein yang menghasilkan banyak energi yang sama dengan
karbohidrat, selain itu protein juga berfungsi sebagai
pertumbuhan, sedangkan lemak merupakan sumber energi paling
padat, energi yang dihasilkan oleh lemak adalah lebih besar dari
energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah
yang sama. Natrium berfungsi sebagai penyeimbang cairan tubuh.
         Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui gizi apa saja yang terkandung pada kemasan makanan
ringan yang dibutuhkan oleh tubuh terutama yang dibutuhkan
anak-anak serta melakukan pengelompokkan makanan ringan
berdasarkan kandungan gizinya dan juga mengetahui
kecenderungan antara makanan ringan dengan nilai gizinya.
Analisis serupa pernah dilakukan oleh Ummu Hannie (2003)
yang hasil analisisnya adalah mengelompokkan susu berdasarkan
komposisi gizinya, berdasarkan harga jual, dan mengelompokkan
susu formula berdasarkan komposisi lengkap dan berharga di
bawah rata-rata. Juga oleh Dwi Puspita Rahayu (2007) yang hasil
analisisnya adalah bahwa mie instant Wingsfood baik untuk
konsumen yang mengalami kelebihan berat badan, bagi
konsumen yang memiliki hypertensi sebaiknya mengkonsumsi
mie instant Olagafood. Bagi konsumen yang sedang dalam masa
pertumbuhan dapat mengkonsumsi jenis mie instant Indofood.

1.2 Rumusan Masalah
         Adapun permasalahan yang akan dibahas pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik kandungan gizi makanan ringan
     yang terdapat pada kemasannya.
2. Bagaimana kecenderungan merek makanan ringan terhadap
     kandungan gizinya.
1.3 Batasan Masalah
        Agar permasalahan tidak melebar maka batasan masalah
pada penelitian ini adalah merek makanan ringan yang telah
mendapat ijin produksi dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan memiliki nilai kandungan gizi karbohidrat, protein,
lemak total, lemak jenuh, energi, natrium dan juga takaran saji
yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan. Dari setiap
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan yang
diambil hanya tujuh variabel di atas, variabel yang lain diabaikan.

1.4 Tujuan Penelitian
      Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan karakteristik kandungan gizi makanan
    ringan yang terdapat pada kemasannya.
2. Menganalisis kecenderungan merek makanan ringan terhadap
    kandungan gizinya.

1.5 Manfaat Penelitian
        Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar
dapat memberikan informasi tentang nilai gizi makanan ringan
dan juga kecenderungan makanan ringan terhadap kandungan
gizinya sehingga memudahkan untuk memilih makanan ringan
yang memiliki nilai gizi cukup yang diperlukan oleh tubuh,
terutama anak-anak.
BAB II
                  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN STATISTIKA
2.1.1 Statistika Deskriptif
        Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Metode statistika
deskriptih yang digunakan adalah Histogram.
        Histogram merupakan diagram balok yang digunakan
untuk menyampaikan data dengan segera informasi yang
dikandung sekelompok data dalam bentuk yang sederhana
(Walpole, 1995).

2.1.2 Analisis Multivariat
        Analisis Multivariat adalah analisa statistik yang
digunakan untuk mengolah data secara serentak dengan
memperhitungkan korelasi antarvariabel. Dengan adanya korelasi
antarvariabel, akan menghasilkan kesimpulan yang keliru apabila
data dianalisa dengan menggunakan metode univariat karena akan
menyebabnya kehilangkan informasi yang terkandung dalam
korelasi antar variabel tersebut.
        Data dapat dikatakan multivariat jika data tersebut
didapatkan dari hasil pengukuran lebih dari satu variabel
karakteristik atau kriteria pada setiap anggota sampel yang
pengolahannya menggunakan Analisis Multivariat (Johnson &
Wichern, 2002).

2.1.3 Distribusi Normal Multivariat
        Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan
analisis Multivariat haruslah memenuhi asumsi berdistribusi
normal multivariat. Hal ini dimaksudkan agar hasil analisis yang
didapatkan adalah sah. Analisis multivariat merupakan suatu
analisis yang melibatkan banyak variabel (lebih dari dua
variabel). Sedangkan distribusi normal Multivariat merupakan
suatu bentuk distribusi data statistika yang saling berhubungan
dimana variable-variabel dari data yang bersangkutan lebih dari
dua data, dengan masing-masing variabel memenuhi sifat
normalitas.
        Variabel acak (X1,X2,X3,...,Xp) berdistribusi normal
multivariat dengan parameter           dan     jika mempunyai
probability density function :
                                                                              1
                                                  1                       −     ( x − µ )' −1 ( x − µ )
                                                                                         Σ
 f ( x1 , x 2 , x3 ,..., x p ) =                              p
                                                                      e       2
                                                                                                                          (2.1)
                                          (2π )   1
                                                      2   Σ       2


jika ( x1 , x2 , x3 ,....., x p ) berdistribusi normal multivariat maka
           −

(x − µ )' −1 (x − µ ) berdistribusi                           χ p . Berdasarkan sifat ini maka
                                                                2


pemeriksaan distribusi multinormal dapat dilakukan dengan
membuat Q-Q plot dari nilai:
                                          (
                  d i2 = X i − X S −1 X i − X        (2.2)    ) (                           )
     dimana i = 1,2,3,...,n.
     Adapun langkah-langkah untuk membuat plot 2 adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung jarak tergeneralisasi yang dikuadratkan atau
   biasa disebut dengan d2j dengan perhitungan pada
   persamaan (2.2)
2. Mengurutkan nilai d2j dari nilai d2j terkecil sampai nilai d2j
   terbesar atau d2(1) d2(2) … d2(n)

3. Membuat plot dengan titik koordinat                                                          d 2;χ 2
                                                                                                  j            j − 0 .5
                                                                                                                             di
                                                                                                          p,
                                                                                                                 n


     mana nilai χ 2             j − 0.5
                                              didapatkan dari tabel                             2
                           p,
                                  n

         Plot ini akan membentuk garis lurus jika data
berdistribusi Multinormal dan jika terdapat kelengkungan
menunjukkan penyimpangan dari normalitas.
2.1.4 Analisis Komponen Utama
        Analisis komponen utama merupakan suatu teknik
mereduksi data multivariat (banyak variabel) yang mencari
untuk mengubah (menstransformasi) suatu matriks data
awal atau asli menjadi suatu set kombinasi linier yang lebih
sedikit akan tetapi menyerab sebagian besar jumlah varian
dari data awal (Supranto, 2004). Tujuannya adalah
menjelaskan sebanyak mungkin jumlah varian data asli
dengan sedikit mungkin komponen utama yang disebut
komponen. Banyaknya komponen yang bisa di ekstrak dari
data awal atau asli ialah sebanyak variabel yang ada.
Katakanlah ada m komponen yang bisa dihasilkan dari p
variabel asli, maka komponen m paling banyak adalah m =
p, artinya banyak komponen sama dengan banyak variabel.
Hal ini tidak baik sebab komponen yang harus
dipertahankan adalah sesedikit mungkin, akan tetapi sudah
mencakup sebagian besar informasi yang terkandung dalam
data asli.
      Langkah – langkah yang dilakukan dalam transformasi
adalah :
    1. Menstandartkan masing – masing variabel bebas dengan
         cara :
                               X ij − X i
                      Z ij =                             (2.3)
                               Si ( X i )
     Dimana,
       Xij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j
       Zij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j
       X i = Mean (rata–rata) variabel ke-i
       Si = Standart deviasi ke–i
   2. Mencari matriks korelasi dari variabel yang distandartkan
      (Z1, Z2,...., Zk)
1         r12     ..... r1k
       P=       r21       r1k     ...... r2k
                .         .               .
                .         .               .
                rk1       rk2     ..... 1
    3. Mencari nilai eigen yang dilambangkan                λ adalah dengan
       cara berikut
                                A − λI = 0                            (2.4)
    4. Mencari vektor eigen yang dinotasikan X dapat dicari
       dengan menggunakan persamaan : ρX = λ j X
Dengan demikian komponen utama ke–j untuk standart Z
didapatkan
          Wj = γ j Z
                      ,


              = γ ij Z i + γ 2 j Z 2 + ....... + γ kj Z k

2.1.5 Analisis Biplot
         Analisis Biplot merupakan analisis eksplorasi untuk
melihat kedekatan antar objek, karakteristik atau peubah penciri
setiap objek, dan keterkaitan antar peubah. Analisis ini
menggunakan konsep penguraian nilai singular.
         Analisis biplot diperkenalkan oleh Grabiel pada tahun
1971. Pada dasarnya, analisis ini merupakan suatu upaya untuk
memberikan peragaan grafik dari matriks data X dalam suatu plot
dengan menunpang tindihkan vektor-vektor dalam ruang
berdimensi rendah. Analisis ini digunakan untuk positioning
maupun perceptual mapping dari sekumpulan objek (baris dari
matrik data X). Dalam prosesnya, analisis biplot memerlukan data
dari sejumlah objek dengan atribut-atribut (kolom dari matriks
data X), yang diukur dengan skala interval dan rasio. Hasil akhir
analisis ini akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua
dimensi yang berisi informasi tentang
1. Posisi relatif objek. Berdasarkan informasi ini dua objek yang
    memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan
    yang tinggi berdasarkan atribut-atribut yang diamati.
2. Hubungan antar atribut, dari informasi ini akan diketahui
    mengenai hubungan linier (korelasi) antar atribut serta tingkat
    kepentingan suatu atribut yang didasarkan pada variannya.
3. Penggabungan informasi (1) dan (2) dikenal dengan istilah bi-
    plot, akan diketahui ciri-ciri masing-masing objek
    berdasarkan atribut yang diamati.
         Landasan analisis ini adalah setiap matriks nXp yang
berpangkat [=min{n,p}] dapat digambarkan secara pasti dalam
ruang berdimensi r. Bagi matriks yang berpangkat r dan ingin
digambarkan dengan baik dalam ruang berdimensi k [= r],
dilakukan suatu pendekatan yang optimum dengan suatu matriks
berpangkat k berdasarkan kuadrat norma perbedaan terkecil
antara keduanya. matriks hasil pendekatan terbaik tersebut
digambarkan konfigurasi obyek dan variabel dalam ruang
berdimensi k. Supaya memudahkan pemahaman masalah ini,
ambil saja nilai k = 2, sehingga pendekatan tersebut dapat
digambarkan dalam sumbu-x dan y.
       Suatu matriks nXp berpangkat k dapat diuraikan sebagai nXp
= nGk H’p atau Xij = g’I hj. Hal ini dapat diperoleh melalui
penguraian nilai singular (singular value decomposition). Metode
Biplot dikembangkan atas dasar Dekomposisi Nilai Singular
(DNS) yang merupakan hasil dari penurunan teori-teori matriks
(Jollife, 1986). Perhitungan dalam analisis biplot ini didasarkan
pada penguraian nilai singular suatu matriks, setiap matriks nXp
dapat digambarkan dalam ruang berdimensi r. Suatu matriks nXp
dapat diuraikan menjadi nXp = nGp Hp.
Dari matriks data :
                             x11   x1i     x1 p


                    nXp   = xk 1   xki     xkp


                             xn1   xni     xnp
akan dibangkitkan matriks G dan H sebagai berikut:
                                            T
                             g 11   g 12   g1

                        G = g k1    g k2 = gT
                                            k


                             g n1   g n2   gT
                                            n
                                            T
                             h11    h12    h1

                        H = hi1     hi 2 = h T
                                             i


                             h p1   h p2   hT
                                            p

dimana diinginkan:
gT = ( g k1
 k
                                            (
              g k 2 ) representasi dari xk = xk1
                                         T
                                                    xki       xkp )
hT = (hi1 hi 2 ) representasi dari xT = (x1i
 i                                  i               xki       xni )

         Biplot merupakan nilai vektor G dan vektor H berada
dalam ruang yang sama.Nilai amatan variabel ke-j pada objek ke-
1 yang telah dikoreksi terhadap nilai tengahnya adalah Xij = Gi’
Hj. nilai amatan tersebut bertanda positif bila kedua vektor searah,
yaitu sudut kedua vektor tersebut ada dalam (0, n/2) dan akan
bertanda negatif bila kedua vektor tersebut berlawanan arah, yaitu
sudut kedua vector ada dalam (n/2, π ). Nilai Xij yang dekat
dengan nol (0) berarti bahwa objek ke-i mempunyai nilai yang
mendekati dengan nilai rataan peubah ke-j.

2.2 KOMPOSISI GIZI MAKANAN RINGAN
         Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dan nutrisi pada tubuh. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan
dari makanan.
Makanan ringan atau disebut juga snack adalah istilah
bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi,
makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap
makanan ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi
sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk
dinikmati rasanya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/makananringan)
          Adapun kandungan gizi yang tertera pada setiap kemasan
makanan ringan adalah sebagai berikut:

1. Karbohidrat
         Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan
yang harganya relatif murah. Karbohidrat atau Hidrat Arang
adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun
karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan
makanan pokok. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting
dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging
hewan. (http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat)
         Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh anak yang
cenderung tumbuh, terutama sebagai sember energi. Tidak ada
ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat bagi tubuh (Pudjiadi,
2000). Oleh karena glukosa dalam sirkulasi dapat dibentuk oleh
protein dan gliserol. Sebaiknya sebagian besar karbohidrat yang
dimakan terdiri dari polisakarida seperti yang terdapat dalam
beras, gandum, kentang dan sayuran.
         Sebagian besar karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf
sentral dan otak sangaat tergantung pada glukosa yang terdapat
dalam karbohidrat untuk keperluan energinya.
2. Protein
          Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus. Protein merupakan salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
(http://id.wikipedia.org/wiki/protein)
          Protein yang didapat dari makanan sehari-hari harus
diubah terlebih dahulu menjadi asam amino sebelum dapat
diserap oleh darah. Protein ada dua jenis yaitu protein hewani dan
protein nabati. Nilai protein hewani lebih tinggi dibandingkan
bengan protein nabati yang berasal dari sayur-mayur. Nilai
protein nabati dapat diperoleh dari campuran bahan makanan
nabati atau sayuran yang mengandung protein tinggi seperti beras
dengan kacang kedelai atau tempe. Nilai biologis protein
tergantung juga dari faktor-faktor lain seperti jumlah masukan
energi pada saat mendapat protein dan waktu pemberiannya
(Almatsier, 2003).
          Protein sangat penting bagi pertumbuhan dan
pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh,
mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh,
pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sumber
energi. Sebagai sumber energi protein ekuivalen dengan
karbohidrat, namun protein sebagai sumber energi relatih lebih
mahal, baik dalam hargga maupun dalam jumlah energi yang
dibutuhkan untuk metabolisme. Banyak energi yang dibutuhkan
tubuh anak-anak lebih banyak dari pada jumlah energi yang
dibutuhkan oleh orang dewasa.
3. Lemak
         Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari.
Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah, kecuali bila
berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan
mengambang dalam darah (http://id.wikipedia.org/wiki/lemak).
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara
khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada
suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai
minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang
padat maupun cair.
         Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling
padat yang menghasilkan energi lebih banyak dari energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
Sebagai simpanan lemak merupakan cadangan energi tubuh
paling besar. Simpanan ini merupakan konsumsi berlebihan salah
satu kombinasi zat-zat energi yaitu karbodihat, protein, dan
lemak. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
         Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan
memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi
resa kenyang lebih lama. Lemak merupakan pelumas dan
membantu pengeluaran sisa pencernaan. Lemak juga berfungsi
memelihara suhu tubuh. Lapisan lemak yang menyelubungi
organ-organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan
melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.
         Kebutuhan lemak dinyatakan secara mutlak. WHO
(1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30%
kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan tubuh. Di
antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling
banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh.
         Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan
seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang
kedelai, jagung, mentega, margarin dan juga sumber lemak
berasal dari lemak hewan (lemak daging dan ayam), serta
makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan
buah sangat sedikit mengandung lemak.

4. Energi
          Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik
mengandung (secara alternatif, menyimpan) sejumlah energi.
Atau energi merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
melakukan segala aktivitasnya. Energi diperoleh dari karbohidrat,
protein dan lemak. Energi diperlukan untuk proses pertumbuhan,
metabolisme,      utilasi   bahan     makanan   dan     aktivitas.
(http://id.wikipedia.org/wiki/energi)
          Kebutuhan energi terutama disuplai oleh karbohidrat.
Suplai energi bagi pemeliharaan sel lebih diutamakan dari pada
suplai protein bagi pertumbuhan. Jika energi dalam makanan
sehari-hari tidak cukup, sebagian protein makanan akan
dipergunakan sebagai energi hingga mengurangi bagian yang
diperlukan untuk pertumbuhan.
          Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985)
adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan
untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai
ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai
dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan. Pada anak-anak
kebutuhan energi termasuk pada kebutuhan untuk pembentukan
jaringan-jaringan baru. Banyaknya energi yang dibutuhkan
bergantung pada banyaknya otot yang bergerak, berapa lama dan
seberapa berat pekerjaan yang dilakukan.
          Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan
makanan bersumber lemak, seperti lemak, dan minyak, kacang-
kacangan dan biji-bijian. Selain itu makanan bersumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan juga gula
murni. Semua makanan yang dibuat dengan bahan makanan
tersebut merupakan sumber energi.
5. Natrium
         Natrium merupakan satu-satunya elemen yang biasa
dikonsumsi dalam bentuk garam yang sedikit banyak murni
adalah garam dapur. Konsumsi ini rata-rata 15 gram seorang
perhari. Natrium menjaga keseimbangan cairan ekstraselular.
Natrumlah yang sebagian besar mengatur tekanan osmosis yang
menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel-
sel. Selain itu natrim juga menjaga keseimbangan asam basa di
dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Natrium berperan pula dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat
angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui
membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
         Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung
natrium yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak ada
ketepatan kebutuhan natrium sehari (Almatsier, 2003). Kebutuhan
natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan,
kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lainnya.

2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak
        Kebutuhan gizi anak usia antara 1 sampai dengan 12
tahub adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi
                Energi
   Umur          (kilo     Protein   Natrium   Karbohidrat   Lemak
  (tahun)       kalori)    (gram)    (gram)      (gram)      (gram)
    1—3          1210        23       0,115        27          25
    4—6         1600         29       0.215        34          33
    7—9         1900         36       0.287        63          45
  10—12         1950         46        0,3         78          56
BAB III
                       METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Sumber Data
          Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
  primer. Survey dilakukan untuk dicatat nilai kandungan gizinya,
  pada tiap kemasan makanan ringan. Pada survey tersebut
  didapatkan 33 merek makanan ringan. Adapun merek makanan
  ringan tersebut ditampilkan pada tabel 3.1 di bawah ini.

  Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan
          Nama           Singkatan                    Nama                Singkatan
Chitato (Keju Supreme)   CKS         Piattos (Sapi Panggang)              PSP
Chitato (Ayam)           CA          Piattos (Barbeku)                    PB
Chitato (Asli)           CAS         Piattos (Keju)                       PK
Chiki Balls (Coklat)     CBC         Roller Coaster (Keju)                RCK
Chiki Balls (Keju)       CBK         Taro Net (Curly Fries)               TCF
Chiki Balls (Ayam)       CBA         Fugu (Seaweed)                       FS
JetZ (Choco Berry)       JC          Fugu (Grilled Cheese)                FG
Leo Kerupuk Bawang       LKB         Oops (Roasted Sweet Corn)            OR
Leo Kerupuk Stik         LKS         Oops (Special Fried Chicken)         OC
Leo Keripik Kentang      LKK         Oops (Roast Beef)                    OB
Lays (Pizza)             LP          Oops (Baked Chicken Tomato           OT
Lays (Rumput Laut)       LRL         Oops (Cheezy Spaghetti)              OS
Lays (Salmon Teriyaki)   LST         Mayasi (Pedas)                       MP
Lays (Asin Klasik)       LAK         Kaya King (Honey Roasted Peanuts)    KH
Cheetos (Jagung Bakar)   CJB         Kaya King (Garlic Roasted Peanuts)   KG
Cheetos (Ayam Bakar)     CAB         Tini Wini Biti (Asin)                TWBA
Cheetos (Keju Amerika)   CKA
3.2 Identifikasi Variabel
         Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi variabel gizi kandungan makanan ringan yang tertera
pada setiap kemasan makanan ringan. Variabel-variabel yang
diteliti adalah sebagai berikut.
X1 = Energi Total (kilo kalori per 100 gram)
X2 = Energi dari Lemak (kilo kalori per 100 gram)
X3 = Lemak total ( per 100 gram)
X4 = Lemak jenuh (per 100 gram)
X5 = Protein (per 100 gram)
X6 = Karbohidrat total (per 100 gram)
X7 = Natrium (per 100 gram)
         Variabel di atas tersebut merupakan variabel yang banyak
terkandung pada makanan ringan dan juga merupakan kebutuhan
gizi yang penting bagi tubuh anak-anak dan juga dapat membantu
proses pertumbuhan tubuh, juga sebagai energi untuk melakukan
aktivitas tubuh.

3.3 Langkah Analisis
         Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data
yang membahas data secara rinci untuk menghasilkan kesimpulan
sesuai tujuan penelitian. Adapun analisis data kandungan gizi
makanan ringan dilakukan dengan pengujian-pengujian sebagai
berikut :
a. Untuk menjawab permasalahan pertama langkah yang
    dilakukan adalah :
    1. Melakukan analisis statistik deskriptif dengan Histogram
         pada variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
    2. Menginterpretasikan output dari Histogram tiap-tiap
         variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
b. Untuk menjawab permasalahan kedua langkah-langkah yang
    dilakukan adalah
    1. Melakukan uji asumsi berdistribusi multinormal pada
         vabiabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
2. Melakukan Analisis Komponen Utama pada variabel X1,
   X2, X3, X4, X5, X6, dan X7 sehingga terbentuk variabel
   baru yang lebih kecil.
3. Mengintepretasikan variabel-variabel baru yang terbentuk
   dari hasil Analisis Komponen Utama.
4. Untuk mengetahui kandungan gizi yang diamati terhadap
   makanan ringan maka dilakukan analisis dengan
   menggunakan biplot.
5. Melakukan intepretasi pada hasil biplot tentang
   kecenderungan gizi terhadap suatu makanan ringan.
3.4 Prosedur Penelitian
        Prosedur penelitian yang dilakukan dalam laporan ini
dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1 berikut.

                           Mulai



                     Studi Pendahuluan


                     Perumusan Masalah


                      Tujuan Penelitian


                    Identivikasi Variabel


                     Pengumpulan Data


                       Analisis Data :
                       1. Histogram
                       2. PCA
                       3. Biplot



                    Kesimpulan dan Saran



                           Selesai


                  Gambar 3.1 Diagram Alur
BAB IV
            ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Staristika Deskriptif
4.1.1 Energi Total
        Data variabel energi total pada kandungan gizi makanan
ringan dianalisis dengan menggunakan analisis Statistika
Deskriptif sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1 berikut.




           Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total

       Gambar 4.1 tersebut menunjukkan bahwa makanan
ringan yang memiliki kandungan energi total tertinggi adalah
makanan ringan merek OC (Oops Special Friend Chicken) dan
OS (Oops Cheezy Spagheti) yaitu sebesar 906,25 kilo kalori per
100 gram. Selanjutnya makanan ringan merek FS (Fugu
Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese) dan makanan ringan merek
(OB) Oops Roasted Beef memiliki nilai energi total sebesar 875
kilo kalori per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang
memiliki nilai energi total yang paling rendah adalah makanan
ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan nilai energi
totalnya yaitu 120 kilo kalori per 100 gram.

4.1.2 Energi dari Lemak
        Adapun hasil output dari analisis deskriptif pada variabel
energi dari lemak dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.




         Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak

        Energi dari lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan
ringan merek MP (Mayasi Pedas) sebanyak 475 kilo kalori per
100 gram, di ikuti makanan ringan merek OC (Oops Special Fried
Chicken) dan makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti)
memiliki kandungan energi dari lemak sebanyak 343,75 kilo
kalori per 100 gram. Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly
Fries) memiliki nilai kandungan energi dari lemak yang paling
sedikit yaitu 40 kilo kalori per 100 gram. Hal ini dapat dilihat
pada gambar 4.2 di atas.
4.1.3 Lemak Total
        Hasil analisis data pada variabel lemak total dapat dilihat
pada Gambar 4.3 berikut.




            Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total

       Gambar 4.3 di atas menunjukkah bahwa data memiliki
kandungan lemak total paling banyak adalah makanan ringan
merek KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes) sedanyak 50 per
100 gram. Makanan ringan merek CJB (Cheetos Jagung Bakar)
memiliki kandungan lemak total sebanyak 44,444 per 100 gram.
Kandungan lemak total sebanyak 38,889 dimiliki oleh makanan
ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika). Makanan ringan
yang memiliki kandungan lemak total peling rendah adalah pada
makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan
banyak kandungan lemak totalnya adalah sebesar 6 per 100 gram
dan makanan ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki
kandungan lemak total sebesar 6,25 per 100 gram.
4.1.4 Lemak Jenuh
        Gambar 4.4 menunjukkan bahwal lemak jenuh pada data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
ditunjukkan sebagai berikut.




           Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh

        Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data lemak
jenuh dapat dilihat pada Lampiran B4, Gambar 4.4 menunjukkan
bahwa data memiliki kandungan lemak jenuh tertinggi yaitu
sebesar 25 per 100 gram pada makanan ringan merek FS (Fugu
Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). Kandungan
lemak jenuh sebanyak 22,222 dimiliki oleh makanan ringan
merek CKA (Cheetos Keju Amerika), PB (Piattos Barbeku), dan
PK (Piattos Keju). Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly
Fries) memiliki kandungan lemak jenuh yang paling rendah yaitu
2 per 100 gram.
4.1.5 Protein
        Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data protein
dapat dilihat pada Lampiran B5. Berikut histogram dari variabel
protein dapat dilihat pada Gambar 4.5.




              Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein

        Variabel protein pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan
bahwa KH (Kaya King Honey Roasted Peanutes) memiliki
kandungan protein paling tinggi yaitu sebanyak 35 per 100 gram,
sedangkan makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) memiliki
kandungan protein sebanyak 25 per 100 gram. Makanan ringan
merek KG (Kaya King Garlic Roasted Peanutes) memiliki
kandungan protein sebanyak 20 per 100 gram. Sedangkan
makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) memiliki
kandungan protein terendah yaitu 2 per 100 gram dan makanan
ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki kandungan protein
sebanyak 2,083 per 100 gram.
4.1.6 Karbohidrat Total
       Gambar 4.6 histogram variabel karbohidrat total dari data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
menunjukkan sebagai berikut.




         Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total

        Untuk variabel karbohidrat pada Gambar 4.6 di atas dapat
dilihat bahwa makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed)
memiliki kandungan karbohidrat total tertinggi yaitu sebanyak
193,75 per 100 gram. Makanan ringan merek OR (Oops Roasted
Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops
Roasted Beef), OT (Oops Baked Chicken Tomato), dan makanan
ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti) memiliki kandungan
karbohidrat total sebanyak 131,25 per 100 gram. Sedangkan
makanan ringan merek MP (Mayasi Pedas) memiliki kandungan
kabrohidrat paling rendah yaitu sebanyak 12,587 per 100 gram.
4.1.7 Natrium
         Data pada variabel natrium dilakukan analisis dengan
menggunakan analisis statistika deskriptif, adapun hasilnya dapat
dilihat pada Gambar 4.7 berikut.




             Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium

         Variabel Natrium, pada Gambar 4.7 di atas dapat
menunjukkan bahwa makanan ringan yang memiliki kandungan
natrium tertinggi adalah makanan ringan merek PB (Piattos
Barbeku) 2,272 per 100 gram, makanan ringan merek OT (Oops
Baked Chicken Tomato) memiliki kandungan natrium sebanyak
2,125 per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang memiliki
kandungan natrium terendah adalah makanan ringan merek CBC
(Chiki Balls Cokelat) yaitu 0,083 per 100 gram. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 4.7 di atas.

4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan
         Untuk melihat kecenderungan merek makanan ringan
terhadap kandungan gizinya dilakukan dengan menggunakan
analisis multivariat dalam data kandungan gizi makanan ringan
tersebut digunakan Analisis Komponen Utama terlebih dahulu,
selanjutnya input dari analisis Biplot adalah hasil dari Analisis
Komponen Utama.

4.2.1 Analisis Komponen Utama
         Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan
analisis multivariat sehingga data tersebut harus memenuhi
asumsi distribusi Normal Multivariat. Oleh karena itu data
kandungan gizi makanan ringan perlu dilakukan pengujian asumsi
berdistribusi Normal Multivariat dengan menggunakan mMacro
pada Minitab. Hasil dari macro Minitab adalah sebagai berikut :
         Suatu data dikatakan memenuhi asumsi berdistribusi
Normal         Multivariat       jika      perhitungan         nilai
      (                      )
d i2 = X i − X)' −1 ( X i − X , untuk i=1,2,...,n diperoleh, dengan
                S
jumlah nilai d i2 yang kurang dari nilai χ 2 adalah lebih besar
sama dengan 50%. Adapun hasil perhitungan dengan
menggunakan macro Minitab yang dapat dilihat pada lampiran
C2 yang menunjukkan bahwa jumlah nilai d i2 yang lebih besar
dari nilai χ 2 adalah sebanyak 0.575758 atau sebanyak 57,58%
dari jumlah data. Hal ini menunjukkan bahwa data kandungan
gizi makanan ringan telah memenuhi asumsi berdistribusi Normal
Multivariat.
         Untuk selanjutnya data diolah dengan menggunakan
analisis komponen utama untuk membentuk variabel bebas baru
dari hasil reduksi variabel-variabel asal yang dapat mewakili
seluruh variabel tersebut. Pemilihan komponen baru yang
terbentuk berdasarkan pada nilai eigen atau akar ciri yang lebih
besar sama dengan 1. Selanjutnya perlu diperhatikan besarnya
nilai proporsi kumulatif keragaman yang terbaik.
         Hasil perhitungan yang telah dilakukan dari data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
diketahui banyak variabel baru yang terbentuk dari variabel awal
dapat dilihat pada Lampiran C3.
Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama
                                                     Proporsi
  Komponen        Eigen Value      Proporsi
                                                    Keragaman
 Utama Terpilih   (Akar Ciri)   Keragaman (%)
                                                   Kumulatif (%)
              1         4,503            64,333              64,333
              2         1,242            17,749              82,082

        Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama menjelaskan bahwa
banyak komponen utama yang terpilih adalah sebanyak 2 buah.
Pada komponen utama 1 dengan nilai akar cirinya sebesar 4,503
dan memiliki nilai proporsi keragaman kumulatif yang dapat
dijelaskan sebesar 64,333%, sedangkan komponen utama 2
memiliki nilai akar ciri sebesar 1,242 dan dapat menjelaskan
proporsi keragaman kumulatifnya sebesar 82,082%.
        Variabel baru yang terbentuk dari variabel-variabel asal
adalah sebanyak 2 buah variabel yang akan digunakan sebagai
input pada Analisis Biplot.

4.2.2 Analisis Biplot
         Tujuan digunakannya analisis Biplot ini adalah agar data
kandungan gizi yang tertera pada tiap kemasan makanan ringan
ini dapat ditampilkan dalam bentuk gambar dua dimensi,
sehingga informasi yang terkandung dalam data tersebut dapat
dibaca, seperti informasi tentang letak atau posisi relatif dari
suatu objek, jika pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa jarak
antara objek satu dengan objek yang lain dekat, hal ini berarti
bahwa kedua objek tersebut memiliki kemiripan yang tinggi
berdasarkan atribut-atribut yang diamati. Informasi lain yang
diperoleh dari hasil analisis Biplot ini adalah hubungan antar
atribut, hal ini menunjukkan korelasi antar atribut. Informasi lain
yang didapat adalah akan tampaknya ciri-ciri tiap-tiap objek
berdasarkan dari atribut yang diamati. Input dari analisis Biplot
ini merupakan hasil penguraian nilai singular suatu matriks dari
matriks awal data yaitu 33X7 yang akan dibangkitkan 2 matriks
baru yaitu matriks G dan matriks H, dimana matriks G dan
matriks H tersebut merupakan matriks yang dihasilkan oleh
Analisis Komponen Utama. Matriks G merupakan bentuk dari
data merek makanan ringan yang diamati, dan matriks H
merupakan matriks variabel kandungan gizi makanan ringan.
Bentuk kedua matriks yang dibangkitkan tersebut adalah 33G2 dan
7H2 yang berarti bahwa terdapat 33 buah merek makanan ringan
yang dianalisis dan terdapat 2 variabel baru yang terbentuk dari
hasil Analisis Komponen Utama dan pada matriks H berarti
bahwa terdapat 7 variabel awal dan terbentuk 2 variabel baru dari
variabel-variabel awal tersebut dengan hasil dari Analisis
Komponen Utama. Matrik G dan H dari data Gizi makanan
ringan dapat dilihat pada Lampiran C4 dan Lampiran C5.
        Dalam analisis Biplot yang diperhatikan untuk
menentukan kecenderungan dari data adalah dengan
memperhatikan nilai jaraknya atau nilai sudutnya, maka dari itu
perlu dilakukan perhitungan nilai sudut antara variabel ke-i dan
variabel ke-j yang diperoleh berdasarkan perhitungan matrik
korelasinya.
        Dengan menggunakan matriks korelasi antar variabel i
dengan variabel j makadapat dihitung nilai subut antar variabel i
dengan variabel j menggunakan invers cos. Adapun hasil
perhitungan sudut dengan menggunakan matriks korelasi adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat)
                         Energi
                Energi            lemak    Lemak             Karbohidrat
 Variabel                dari                      Protein                 Natrium
                total             total    Jenuh             total
                         Lemak
 Energi total       0
 Energi dari
 Lemak          42,54         0
 lemak total    49,37     20,23       0
 Lemak
 Jenuh          49,76     59,46    63,55       0
 Protein        56,22     61,72    68,44   77,66        0
 Karbohidrat
 total          35,60     74,41    79,21   54,67    69,41             0
 Natrium        51,56     77,19    82,32   49,77    79,55         45,75         0
Hasil perhitungan sudut jarak diatas dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
        cos = rij
        cos = 0,78489
              = cos -1 0,78489 (invers cos dari 0,78489)
              = 42,54o

        Demikian seterusnya sehingga didapatkan hasil pada
tabel 4.2 Sudut dari Matriks H tentang jarak antar variabel
kandungan gizi makanan ringan yang tertera pada setiap kemasan
makanan ringan.
        Gambar 4.9 Biplot menunjukkan bahwa sudut antara
variabel Natrium dan Karbohidrat Total adalah kecil, hal ini
menunjukkan bahwa jika pada variabel natrium mengalami
pertambahan maka variabel karbohidrat total juga mengalami
pertambahan.
         Sudut antara variabel lemak total dan energi dari lemak
adalah kecil, yaitu sebesar 20,23o. Pada kedua variabel ini
menunjukkan nilai korelasi keduanya adalah positif, hal ini
menunjukkan bahwa pertambahan jumlah lemak total maka akan
mengakibatkan pertambahan energi dari lemak.
        Kecenderungan merek makanan ringan terhadap
kandungan gizinya dari Gambar 4.9 menunjukkan bahwa
makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu
Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR (Oops
Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT (Oops
Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed) memiliki ciri
terhadap kandungan Lemak Jenuh.
Natrium

                                                        Karbohidrat total


                                                                                      FS

                                                               OT
                                              PB              OR
TCF    JC                                    PK          Lemak Jenuh

                         CBK                                        OB
                                                              FG              OC
      MP        TWBA                                                     OS
                          CBA
                                                                Energi total (kkal)
                  CBC   CKS RCK
                         LKS PSP CAS
                        LKB
                              LP

                 LST             CA
                                  LAK
                               LRL
                              KG              CKA
                                                    Protein
                                     LKK
                                   CAB CJB




                                                          Energi dari Lemak (kkal)
                                                       lemak total



                                                                     KH




            Gambar 4.8 Biplot
Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC
(Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG
(Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan tertinggi pada
variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos
Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu
Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops
Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops
Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan terhadap
variabel karbohidrat total.
        Makanan ringan yang memiliki kecenderungan pada
variabel protein adalah CKA (Cheetos Keju Amerika) dan juga
cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan
ringan yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah
makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH
(Kaya King Honey Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT
(Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn),
FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju)
memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.
        Makanana ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries), JC
(JetZ Choco Berry), dan MP (Mayasi Pedas) tidak memiliki
kecenderungan terhadap salah satu variabel gizi yang
dikandungnya. Ha ini disebabkan karena kandungan gizi yang
terkandung pada ketiga makanan ringan diatas adalah sedikit. Hal
ini dapat dilihat di Lampiran A. Nilai variabel yang sedikit
tersebut disebabkan karena pada makanan ringan merek tersebut
memiliki variabel lain yang lebih dominan. Namun hal tersebut
tidak dianalisis sebab datasan masalah yang digunakan adalah
makanan ringan yang memiliki kandungan gizi Energi, Energi
dari lemak, Lemak, Lemak jenuh, karbohidrat, Protein dan
Natrium
        Uraian di atas dijelaskan bahwa seorang anak yang
membutuhkan energi banyak disarankan memakan makanan
ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC (Oops Special
Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG (Fugu Grilled
Cheese). Bagi anak yang membutuhkan gizi karbohidrat dapat
memakan makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku), PK
(Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese),
OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried
Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops Baked
Chicken Tomato). Bagi yang membutuhkan protein untuk tubuh,
maka anak tersebut disarankan memakan makanan ringan merek
CKA (Cheetos Keju Amerika), begitu pula jika membutuhkan
lemak yang banyak maka makanan ringan yang sesuai adalah
makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH
(Kaya King Honey Roasted Peanuts). Jika anak membutuhkan
kadar natrium pada tubuh, maka diapat memakan makanan ringan
merek OT (Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted
Sweet Corn), FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK
(Piattos Keju).
BAB V
              KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
          Hasil analisis yang dilakukan terhadap data kandungan
gizi didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Makanan ringan yang memiliki kandungan Energi Total
     tertinggi adalah makanan ringan merek OC (Oops Special
     Friend Chicken) dan OS (Oops Cheezy Spagheti). Energi dari
     lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan ringan merek
     MP (Mayasi Pedas). Makanan yang memiliki kandungan
     Lemak Total paling banyak adalah makanan ringan merek
     KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes). Lemak Jenuh
     tertinggi terdapat pada makanan ringan merek FS (Fugu
     Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). KH (Kaya
     King Honey Roasted Peanutes) memiliki kandungan Protein
     paling tinggi. Makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed)
     memiliki kandungan Karbohidrat Total tertinggi. Makanan
     ringan yang memiliki kandungan Natrium tertinggi adalah
     makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku).
2. Makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu
     Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR
     (Oops Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT
     (Oops Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed)
     memiliki kecenderungan terhadap kandungan Lemak Jenuh.
     Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC
     (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan
     FG (Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan pada
     variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos
     Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu
     Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops
     Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT
     (Oops Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan
     terhadap variabel karbohidrat total. Makanan ringan yang
     memiliki kecenderungan pada variabel protein adalah CKA
(Cheetos Keju Amerika) dan juga cenderung pada variabel
   energi dari lemak. Merek makanan ringan yang cenderung
   terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan merek
   CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH (Kaya King Honey
   Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT (Oops Baked
   Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn), FS (Fugu
   Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju)
   memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.

5.2 Saran
        Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data
yang dimiliki oleh kebanyakan makanan ringan, namun tidak
sedikit makanan ringan yang memiliki data selain variabel 7
variabel yang digunaksn dalam analisis ini, untuk itu perlu
dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan keseluruhan
data dengan variabel gizi yang ada dan tertera pada kemasan
makanan ringan.
DAFTAR PUSTAKA


Almatsier, S. (2003), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia
     Pustaka Utama: Jakarta.

Hanie, U. (2003), Analisis Penelompokan Susu Balita
     berdasarkan komposisi Gizi dan Harga Jual Studi Kasus
     Alfa. Skripsi, Statistika FMIPA ITS.

Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2002), Applied Multivariate
     Analysis, Third Edition, Prentice Hall Inc: New Jersey.

Jolliffe, I.T (1986), Principal Component Analysis, Springe-
       verlag: New York.

Karyadi, D. dan Muhilal (1985), Kecukupan Gizi Yang
     Dianjurkan, PT Gramedia: Jakarta.

Pudjiadi, S. (2003), Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat,
      Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Rahayu, D.P. (2007), Analisis Multivariat terhadap kandungan
     Gizi pada Kemasan Mie Instant. Tugas Akhir, Statistika
     FMIPA ITS.

Supranto, J. (2004), Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi,
     PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Sudjana. (1982), Metoda Statistika, Tarsito: Bandung.

Walpole, R.E. (1995), Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, PT
     Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat,   tanggal   18   Februari
       2008, jam 11.06 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/protein, tanggal 18 Februari 2008,
       jam 11.12 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/lemak, tanggal 18 Februari 2008,
       jam 11.25 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/energi, tanggal 18 Februari 2008, jam
       jam 11.33 WIB
Lampiran B1
Statistika Deskriptif Energi Total
Descriptive Statistics: Energi total
Variable             N        N*      Mean     SE Mean     StDev     Minimum       Q1    Median
Energi total        33         0     574.3        34.5     198.2       120.0    500.0     527.8

Variable            Q3              Maximum
Energi total        666.7           906.3




Lampiran B2
Statistika Deskriptif Energi dari Lemak
Descriptive Statistics: Energi dari Lemak

Variable        N        N*         Mean     SE Mean     StDev     Minimum   Q1 Median
Energi ema     33         0        257.1        14.5      83.1        40.0 237.5 277.8

Variable                      Q3           Maximum
Energi dari Lema              290.6        475.0



Lampiran B3
Statistika Deskriptif Lemak Total
Descriptive Statistics: lemak total
Variable         N        N*         Mean     SE Mean     StDev     Minimum       Q1    Median
lemak total     33         0        28.66        1.63      9.34        6.00    25.66     28.57

Variable        Q3                 Maximum
lemak total     33.33              50.00
Lampiran B4
Statistika Deskriptif Lemak Jenuh
Descriptive Statistics: Lemak Jenuh
Variable       N   N*     Mean    SE Mean    StDev    Minimum        Q1    Median
Lemak Jenuh   33    0    13.48       1.09     6.23       2.00     10.03     12.50

Variable      Q3        Maximum
Lemak Jenuh   18.75     25.00




Lampiran B5
Statistika Deskriptif Protein
Descriptive Statistics: Protein

Variable N N* Mean       SEMean StDev       Minimum      Q1     Median       Q3
Protein 33 0 9.35        1.24   7.12         2.00      5.56       5.56    12.50

Maximum
35.00


Lampiran B6
Statistika Deskriptif Karbohidrat Total
Descriptive Statistics: Karbohidrat total
Variable    N N* Mean SE Mean StDev             Minimum          Q1   Median         Q3
Karbohidrat 33 0 72.16  6.77 38.89               12.86        55.56    58.33      67.33

Variable              Maximum
Karbohidrat tota       193.75
Lampiran B7
Statistika Deskriptif Natrium
Descriptive Statistics: Natrium
Variable N N* Mean SEMean         StDev   Minimum  Q1 Median Q3
Natrium 33 0 0.967 0.121          0.692   0.0830 0.528 0.639 1.825

Maximum
2.272


Lampiran C1
Macro Minitab Mulitinormal
macro
qq x.1-x.p
mconstant i n p t chis
mcolumn d x.1-x.p dd pi q ss tt
mmatrix s sinv ma mb mc md
let n=count(x.1)
cova x.1-x.p s
invert s sinv
do i=1:p
  let x.i=x.i-mean(x.i)
enddo
do i=1:n
  copy x.1-x.p ma;
    use i.
  transpose ma mb
  multiply ma sinv mc
  multiply mc mb md
  copy md tt
  let t=tt(1)
  let d(i)=t
enddo
set pi
  1:n
end
Lanjutan Lampiran C1
let pi=(pi-0.5)/n
sort d dd
invcdf pi q;
chis p.
plot q*dd
invcdf 0.5 chis;
chis p.
let ss=dd<chis
let t=sum(ss)/n
print t
if t>0.5
  note distribusi data multinormal
endif
if t<=0.5
  note distribusi data bukan multinormal
endif
endmacro

Lampiran C2
Output Macro
MTB > %D:/qq.txt c2-c8
Executing from file: D:/qq.txt
Answer =          1.0886
Answer =          2.4902
Answer =          5.7701
Answer =          6.8170
Answer =          1.3964
Answer =          1.8573
Answer =          6.3560
Answer =          1.6530
Answer =          3.3780
Answer =          3.7871
Answer =          3.7202
Answer =          2.2202
Answer =          6.9774
Answer =          2.3883
Answer =         22.1227
Lanjutan Lampiran C2
Answer   =           11.4473
Answer   =            7.9508
Answer   =            3.3253
Answer   =           11.9727
Answer   =            8.8780
Answer   =            2.0571
Answer   =            7.9676
Answer   =           28.1000
Answer   =            8.2981
Answer   =            4.1222
Answer   =            5.3617
Answer   =            4.2511
Answer   =            4.5017
Answer   =            4.1512
Answer   =            7.2012
Answer   =           23.5844
Answer   =            7.2541
Answer   =            1.5532

Plot q * dd



         18
         16
         14
         12
         10
     q




             8
             6
             4
             2
             0
                 0       10         20   30
                               dd
Data Display

t    0.575758
distribusi data multinormal


Lampiran C3
Hasil Analisis Komponen Utama

                         Total Variance Explained

                 Initial Eigenvalues       Extraction Sums of Squared Loadings
 Component Total % of Variance umulative % Total % of Variance umulative %
                                C                                C
 1         4.503         64.333      64.333    4.503     64.333      64.333
 2         1.242         17.749      82.082    1.242     17.749      82.082
 3          .677          9.666      91.748
 4          .300          4.289      96.037
 5          .212          3.029      99.066
 6          .046           .663      99.729
 7          .019           .271    100.000
 Extraction Method: Principal Component Analysis.



Variable                   PC1       PC2
Energi total            -0.455     0.030
Energi dari Lemak       -0.393    -0.456
lemak total             -0.363    -0.509
Lemak Jenuh             -0.386     0.200
Protein                 -0.314    -0.209
Karbohidrat total       -0.375     0.432
Natrium                 -0.345     0.512
Lampiran C4
Matriks H
  V matrix of the U LAMBDA V' decomposition
 Energi total (kkal)      0.455496 0.030299
 Energi dari Lemak (kkal) 0.392934 -0.45571
 lemak total              0.362914    -0.509
 Lemak Jenuh              0.385607 0.199963
 Protein                   0.31363 -0.20898
 Karbohidrat total        0.374952 0.432275
 Natrium                  0.344635 0.511671


Lampiran C5
Matriks G Representatif dari Data Gizi Makanan Ringan
   U matrix of the U LAMBDA V' decomposition
CKS             -0,071629731       0,000948339
CA              -0,032273491       -0,11081026
CAS              0,003715942       -0,00908345
CBC             -0,108641998       -0,00522477
CBK             -0,065438094       0,116894286
CBA             -0,062083622       0,056460101
JC              -0,358230006       0,185282305
LKB             -0,075509549       -0,03875927
LKS             -0,066136421       -0,00084569
LKK             -0,011535894         -0,2177843
LP              -0,047693984       -0,06010674
LRL             -0,043760216       -0,15020775
LST             -0,120503489       -0,10548113
LAK             -0,025911045       -0,12467958
CJB              0,000249743       -0,22350857
CAB             -0,027736885       -0,22242693
CKA              0,064903051       -0,15745037
PSP              -0,02592587       -0,00415562
Lanjutan Lampiran C5
   U matrix of the U LAMBDA V' decomposition
PB                 0,06185489      0,203202326
PK                0,053616166      0,174172476
RCK              -0,037083404      -0,00416184
TCF               -0,40314849         0,1759115
FS                0,331640791       0,28218308
FG                0,201401541       0,09929296
OR                0,196626085      0,195390248
OC                0,281511616      0,108588989
OB                0,231126141      0,120896597
OT                0,203633244      0,215196506
OS                 0,25270135      0,086399288
MP               -0,369508157      0,089797716
KH                0,241659036      -0,60038861
KG               -0,048627985        -0,1573393
TWBA             -0,123261264      0,081797464


Lampiran C6
Matriks Korelasi
Data Display

Matrix CORR1

1.00000   0.78489   0.71406   0.70957   0.63476   0.84771   0.68952
0.78489   1.00000   0.94993   0.59465   0.56574   0.39121   0.35074
0.71406   0.94993   1.00000   0.54179   0.47572   0.32077   0.27415
0.70957   0.59465   0.54179   1.00000   0.34378   0.65343   0.70968
0.63476   0.56574   0.47572   0.34378   1.00000   0.46217   0.31571
0.84771   0.39121   0.32077   0.65343   0.46217   1.00000   0.75554
0.68952   0.35074   0.27415   0.70968   0.31571   0.75554   1.00000
Lampiran C7
Sudut antar variabel

                         Energi
                Energi            lemak    Lemak             Karbohidrat
 Variabel                dari                      Protein                 Natrium
                total             total    Jenuh             total
                         Lemak
 Energi total       0
 Energi dari
 Lemak          42,54         0
 lemak total    49,37     20,23       0
 Lemak
 Jenuh          49,76     59,46    63,55       0
 Protein        56,22     61,72    68,44   77,66        0
 Karbohidrat
 total          35,60     74,41    79,21   54,67    69,41             0
 Natrium        51,56     77,19    82,32   49,77    79,55         45,75         0
TENTANG PENULIS


                               Ardita Sukma Perdana atau biasa
                               dipanggil Dita, Adit, dan juga Ar.
                               Dilahirkan di kota Blitar 6 Juli
                               1986. Pendidikan formal yang
                               pernah ditempuh yaitu TK
                               Bhayangkari Wlingi, SD Babadan
                               1 Wlingi, SMPN 1 Wlingi, SMUN
                               1 Talun, setelah lulus dari
                               pendidikan yang diperoleh di
                               SMUN 1 Talun (lulus 2005)
                               penulis      mengikuti      seleksi
                               penerimaan mahasiswa baru di
                               Institut    Teknologi      Sepuluh
                               Nopember (ITS) dan diterima
pada program studi Diploma 3 jurusan Statistika fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS pada tahun 2005
dan terdaftar dengan NRP 1305030026. Di jurusan Statistika ini
penulis sempat aktif di beberapa kegiatan Himpunan Mahasiswa
Statistika (HIMASTA) seperti kegiatan BCS 2006 dan 2007.
Penulis juga sempat aktif pada kegiatan kemahasiswaan terutapa
di dibidang media (Pers) dan juga aktif sebagai asisten praktikum
Multivariat. Segala kritik dan saran yang membangun dapat
dikirim melalui email : dt_sukma@yahoo.com atau pada alamat
dt_lee@plasa.com.
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma Perdana 1305030026)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Fisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar TiroidFisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar Tiroidmozard
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"aliffya_irlandha
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraSuci Agustina
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan pjj_kemenkes
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
Kata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanKata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanazwarkairi
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtCecep Azka Noberic
 
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang LarutanLaporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang Larutangis nargis
 
Bab i 1.pendidikan kewarganegaraan
Bab i  1.pendidikan kewarganegaraanBab i  1.pendidikan kewarganegaraan
Bab i 1.pendidikan kewarganegaraannatal kristiono
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAMLEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAMAdam Zuhelsya
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 

Mais procurados (20)

Fisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar TiroidFisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar Tiroid
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Kata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanKata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaan
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
 
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang LarutanLaporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
 
Bab i 1.pendidikan kewarganegaraan
Bab i  1.pendidikan kewarganegaraanBab i  1.pendidikan kewarganegaraan
Bab i 1.pendidikan kewarganegaraan
 
biokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuhbiokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuh
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAMLEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 

Semelhante a Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma Perdana 1305030026)

Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)indra herlangga
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Yohanes Agusanto
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALIDionisius Ventus
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananNuzul Dianperdana
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AIzmi KM
 
Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian  Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian Ayunina2
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Yeni Rahayu
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHEKPD
 
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfTKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfhasna37
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhWahyu Yuns
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdf
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdfMODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdf
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdfYaNa79201
 

Semelhante a Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma Perdana 1305030026) (20)

syarif
syarifsyarif
syarif
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
Laporan resmi praktikum int
Laporan resmi praktikum intLaporan resmi praktikum int
Laporan resmi praktikum int
 
Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian  Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian
 
Nurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unilaNurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unila
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfTKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdf
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdfMODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdf
MODUL AJAR GIZI DAN DIET.pdf
 

Mais de arditasukma

Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialarditasukma
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)arditasukma
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk  (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk  (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)arditasukma
 
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)arditasukma
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...arditasukma
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]arditasukma
 
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...arditasukma
 

Mais de arditasukma (14)

Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomial
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk  (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk  (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
 
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
 
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
 

Último

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Último (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma Perdana 1305030026)

  • 1. ! "# $" % & '() ' ) ( *( ) ( ' ) +()(* + ( , -
  • 2. (+ . ! "# $" % & '() ' ) ( *( ) ( ' ) +()(* + ( , -
  • 3.
  • 4. LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS STATISTIKA TERHADAP KANDUNGAN GIZI PADA MAKANAN RINGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Di Program Studi Diploma Tiga Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Oleh : ARDITA SUKMA PERDANA NRP. 1305 030 026 Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir : Dr. Ir. Setiawan, MS ( ) NIP. 131 651 428 Mengetahui Ketua Jurusan Statistika FMIPA-ITS Dr. Sonny Sunaryo, M.Si NIP.: 131 843 380 SURABAYA, JUNI 2008
  • 5. ANALISIS STATISTIK TERHADAP KANDUNGAN GIZI PADA MAKANAN RINGAN Nama Mahasiswa : Ardita Sukma Perdana NRP : 1305 030 026 Jurusan : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Setiawan, MS Abstrak Makanan ringan adalah suatu makanan yang dimakan guna menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Banyaknya makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen tidak berarti semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak- anak yang juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada setiap makanan ringan. Gizi merupakan nutrien yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh kekurangan gizi antara lain pertumbuhan dapat terhambat, pertahanan tubuh kurang dan juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Makanan ringan merek Oops Roasted Beef, Fugu Grilled Cheese, Oops Special Fried Chicken, dan Fugu Seaweed memiliki ciri terhadap kandungan Lemak Junuhnya yang tinggi. Makanan ringan merek Oops Cheezy Spagheti memiliki kecenderungan tertinggi pada variabel energi total. Merek makanan ringan Piattos Barbeku, Piattos Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet Corn, dan Oops Baked Chicken Tomato memiliki ciri variabel karbohidrat total yang tinggi. Makanan ringan yang memiliki cenderung tertinggi pada variabel protein adalah Cheetos Keju Amerika yang juga cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan ringan yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan merek Cheetos Keju Amerika dan Kaya King Honey Roasted Peanuts. Makanan ringan merek Oops Baked Chicken Tomato, Oops Roasted Sweet Corn, Fugu Seaweed, Piattos Barbeku, dan Piattos Keju memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium. Kata Kunci: Makanan ringan, Kecenderungan
  • 6. STATISTICAL ANALYSIS OF CONTENT NUTRIENT AT SNACK Name : Ardita Sukma Perdana NRP : 1304 030 026 Department : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS Supervisor : Dr. Ir. Setiawan, MS Abstract Snack is a food eaten to eliminate someone hungry some times, gives a few energy supplies to body, or thing eaten to be enjoyed likely. Many snack released by producer doesn't mean it all good to consumed, especially for children that is also need to be paid attention level of nutrient is consisting in each snack. Nutrient is the things required by body to do its function, be arranging energy, builds and looks after network, and arranges life processes. Many things which can arise if the body is lacking of nutrient for example growth can be pursued, defense of body is less, and also can influential to development of mental and ability thinks. Brand of snack called Oops Roasted Beef, Fugu Grilled Cheese, Oops Special Fried Chicken, and Fugu Seaweed has characteristic to fat saturated content. Oops Cheezy Spagheti has highest tendency at total energy variable. Brand of Piattos Barbeku, Piattos Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet Corn, and Oops Baked Chicken Tomato has high total carbohydrate variable characteristic. Snacks which has tends to highest at protein variable is Cheetos Keju Amerika which also in a mood for energy variable from fat. Brand of snack which tending to total fat variable are Cheetos Keju Amerika and Kaya King Honey Roasted Peanuts. Oops Baked Chicken Tomato, Oops Roasted Sweet Corn, Fugu Seaweed, my Piattos Barbe, and Piattos Keju has highest tendency to variable Natrium. Key Words: Snack, Tendency
  • 7. KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, dengan judul: ANALISIS STATISTIKA TERHADAP KANGUNGAN GIZI PADA MAKANAN RINGAN Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, petunjuk dan juga saran selama penyusunan laporan tugas akhir ini, antara lain kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Setiawan, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, nasihat serta saran sehingga terselesainya laporan tugas akhir ini dengan baik. 2. Bapak Dra. Sonny Sunaryo, M.Si selaku Ketua Jurusan Statistika FMIPA ITS Surabaya. 3. Ibu Ir. Mutiah Salamah, M.Kes selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS Surabaya. 4. Bapak M Syahid Akbar, SSi, MSi selaku Koprodi 3 Jurusan Statistika ITS Surabaya. 5. Ayah, Ibu, dan adik yang telah memberi motivasi, support dan do’a. 6. Teman-teman semua yang telah memberi dukungan dan menemani sampai terselesainya Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis akan berterima kasih apabila ada saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi perkembangan statistika yang lebih baik di kemudian hari. Surabaya, Juni 2008 Penulis
  • 8. DAFTAR ISI Judul halaman ABSTRAK............................................................................... i ABSTRACT............................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................iii DAFFTAR GAMBAR.............................................................v DAFTAR TABEL....................................................................vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................. 2 1.3 Batasan Masalah................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian.................................................. 3 1.3 Manfaat Penelitian................................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Statistika................................................ 5 2.1.1 Statistika Deskriptif.................................... 5 2.1.2 Analisis Multivariat.................................... 5 2.1.3 Distribusi Normal Multivariat.................... 5 2.1.4 Analisis Komponen Utama......................... 7 2.1.5 Analisis Biplot............................................. 8 2.2 Komposisi Gizi Makanan Ringan........................ 10 2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak.................................. 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data..........................................................17 3.2 Identifikasi Variabel..............................................18 3.3 Langkah Analisis.................................................. 18 3.4 Prosedur Penelitian............................................... 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif................................................ 21 4.1.1 Energi Total................................................. 21
  • 9. 4.1.2 Energi dari Lemak....................................... 22 4.1.3 Lemak Total................................................ 23 4.1.4 Lemak Jenuh................................................24 4.1.5 Protein......................................................... 25 4.1.6 Karbohidrat Total........................................ 26 4.1.9 Natrium........................................................ 27 4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan27 4.2.1 Analisis Komponen Utama......................... 28 4.2.2 Analisis Biplot............................................. 29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan........................................................... 35 5.2 Saran..................................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA 37 LAMPIRAN 39
  • 10. DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram Alur....................................................... ....20 Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total ........................ ....21 Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak............... ....22 Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total ........................ ....23 Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh ....................... ....24 Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein ................................. ....25 Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total................ ....26 Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium .............................. .... 27 Gambar 4.8 Biplot ................................................................... ....32
  • 11. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi ....................................................... ....15 Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan .................. ....17 Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama ..................................... ....29 Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat).............................. ....30
  • 12. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makhluk hidup di bumi membutuhkan energi untuk melangsungkan hidupnya dan untuk tumbuh. Energi tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh setiap makhluk hidup baik manusia, hewan dan juga tumbuhan. Energi tersebut dapat diperoleh di alam sekitar tempat tinggal mereka. Energi yang diperlukan oleh tubuh makhluk hidup, terutama manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan. Makan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk melangsungkan hidupnya. Makanan ringan adalah suatu makanan yang dimakan guna menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Makanan ringan atau snack ini enak untuk dimakan kapanpun dan dimanapun sebab tidak membutuhkan peralatan untuk memakannya seperti piring dan sebagainya. Makanan ringan saat ini sangat banyak jenisnya dan setiap produsen makanan mengeluarkan lebih dari satu jenis makanan ringan yang berbeda. Pangsa pasar makanan ringan adalah anak-anak namun tidak sedikit remaja juga mengkonsumsi makanan ringan. Selain dapat digunakan untuk menghabiskan waktu, makanan ringan juga dapat digunakan sebagai teman makanan pokok. Banyaknya makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen tidak berarti semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak-anak yang juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada setiap makanan ringan. Gizi merupakan nutrient yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses- proses kehidupan. Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh kekurangan gizi antara lain pertumbuhan dapat terhambat, pertahanan tubuh kurang dan juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir.
  • 13. Gizi seperti karbohidrat penting bagi tubuh sebab fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh dan juga protein yang menghasilkan banyak energi yang sama dengan karbohidrat, selain itu protein juga berfungsi sebagai pertumbuhan, sedangkan lemak merupakan sumber energi paling padat, energi yang dihasilkan oleh lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Natrium berfungsi sebagai penyeimbang cairan tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui gizi apa saja yang terkandung pada kemasan makanan ringan yang dibutuhkan oleh tubuh terutama yang dibutuhkan anak-anak serta melakukan pengelompokkan makanan ringan berdasarkan kandungan gizinya dan juga mengetahui kecenderungan antara makanan ringan dengan nilai gizinya. Analisis serupa pernah dilakukan oleh Ummu Hannie (2003) yang hasil analisisnya adalah mengelompokkan susu berdasarkan komposisi gizinya, berdasarkan harga jual, dan mengelompokkan susu formula berdasarkan komposisi lengkap dan berharga di bawah rata-rata. Juga oleh Dwi Puspita Rahayu (2007) yang hasil analisisnya adalah bahwa mie instant Wingsfood baik untuk konsumen yang mengalami kelebihan berat badan, bagi konsumen yang memiliki hypertensi sebaiknya mengkonsumsi mie instant Olagafood. Bagi konsumen yang sedang dalam masa pertumbuhan dapat mengkonsumsi jenis mie instant Indofood. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik kandungan gizi makanan ringan yang terdapat pada kemasannya. 2. Bagaimana kecenderungan merek makanan ringan terhadap kandungan gizinya.
  • 14. 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak melebar maka batasan masalah pada penelitian ini adalah merek makanan ringan yang telah mendapat ijin produksi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan memiliki nilai kandungan gizi karbohidrat, protein, lemak total, lemak jenuh, energi, natrium dan juga takaran saji yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan. Dari setiap kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan yang diambil hanya tujuh variabel di atas, variabel yang lain diabaikan. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan karakteristik kandungan gizi makanan ringan yang terdapat pada kemasannya. 2. Menganalisis kecenderungan merek makanan ringan terhadap kandungan gizinya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi tentang nilai gizi makanan ringan dan juga kecenderungan makanan ringan terhadap kandungan gizinya sehingga memudahkan untuk memilih makanan ringan yang memiliki nilai gizi cukup yang diperlukan oleh tubuh, terutama anak-anak.
  • 15. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN STATISTIKA 2.1.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Metode statistika deskriptih yang digunakan adalah Histogram. Histogram merupakan diagram balok yang digunakan untuk menyampaikan data dengan segera informasi yang dikandung sekelompok data dalam bentuk yang sederhana (Walpole, 1995). 2.1.2 Analisis Multivariat Analisis Multivariat adalah analisa statistik yang digunakan untuk mengolah data secara serentak dengan memperhitungkan korelasi antarvariabel. Dengan adanya korelasi antarvariabel, akan menghasilkan kesimpulan yang keliru apabila data dianalisa dengan menggunakan metode univariat karena akan menyebabnya kehilangkan informasi yang terkandung dalam korelasi antar variabel tersebut. Data dapat dikatakan multivariat jika data tersebut didapatkan dari hasil pengukuran lebih dari satu variabel karakteristik atau kriteria pada setiap anggota sampel yang pengolahannya menggunakan Analisis Multivariat (Johnson & Wichern, 2002). 2.1.3 Distribusi Normal Multivariat Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan analisis Multivariat haruslah memenuhi asumsi berdistribusi normal multivariat. Hal ini dimaksudkan agar hasil analisis yang didapatkan adalah sah. Analisis multivariat merupakan suatu analisis yang melibatkan banyak variabel (lebih dari dua variabel). Sedangkan distribusi normal Multivariat merupakan
  • 16. suatu bentuk distribusi data statistika yang saling berhubungan dimana variable-variabel dari data yang bersangkutan lebih dari dua data, dengan masing-masing variabel memenuhi sifat normalitas. Variabel acak (X1,X2,X3,...,Xp) berdistribusi normal multivariat dengan parameter dan jika mempunyai probability density function : 1 1 − ( x − µ )' −1 ( x − µ ) Σ f ( x1 , x 2 , x3 ,..., x p ) = p e 2 (2.1) (2π ) 1 2 Σ 2 jika ( x1 , x2 , x3 ,....., x p ) berdistribusi normal multivariat maka − (x − µ )' −1 (x − µ ) berdistribusi χ p . Berdasarkan sifat ini maka 2 pemeriksaan distribusi multinormal dapat dilakukan dengan membuat Q-Q plot dari nilai: ( d i2 = X i − X S −1 X i − X (2.2) ) ( ) dimana i = 1,2,3,...,n. Adapun langkah-langkah untuk membuat plot 2 adalah sebagai berikut : 1. Menghitung jarak tergeneralisasi yang dikuadratkan atau biasa disebut dengan d2j dengan perhitungan pada persamaan (2.2) 2. Mengurutkan nilai d2j dari nilai d2j terkecil sampai nilai d2j terbesar atau d2(1) d2(2) … d2(n) 3. Membuat plot dengan titik koordinat d 2;χ 2 j j − 0 .5 di p, n mana nilai χ 2 j − 0.5 didapatkan dari tabel 2 p, n Plot ini akan membentuk garis lurus jika data berdistribusi Multinormal dan jika terdapat kelengkungan menunjukkan penyimpangan dari normalitas.
  • 17. 2.1.4 Analisis Komponen Utama Analisis komponen utama merupakan suatu teknik mereduksi data multivariat (banyak variabel) yang mencari untuk mengubah (menstransformasi) suatu matriks data awal atau asli menjadi suatu set kombinasi linier yang lebih sedikit akan tetapi menyerab sebagian besar jumlah varian dari data awal (Supranto, 2004). Tujuannya adalah menjelaskan sebanyak mungkin jumlah varian data asli dengan sedikit mungkin komponen utama yang disebut komponen. Banyaknya komponen yang bisa di ekstrak dari data awal atau asli ialah sebanyak variabel yang ada. Katakanlah ada m komponen yang bisa dihasilkan dari p variabel asli, maka komponen m paling banyak adalah m = p, artinya banyak komponen sama dengan banyak variabel. Hal ini tidak baik sebab komponen yang harus dipertahankan adalah sesedikit mungkin, akan tetapi sudah mencakup sebagian besar informasi yang terkandung dalam data asli. Langkah – langkah yang dilakukan dalam transformasi adalah : 1. Menstandartkan masing – masing variabel bebas dengan cara : X ij − X i Z ij = (2.3) Si ( X i ) Dimana, Xij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j Zij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j X i = Mean (rata–rata) variabel ke-i Si = Standart deviasi ke–i 2. Mencari matriks korelasi dari variabel yang distandartkan (Z1, Z2,...., Zk)
  • 18. 1 r12 ..... r1k P= r21 r1k ...... r2k . . . . . . rk1 rk2 ..... 1 3. Mencari nilai eigen yang dilambangkan λ adalah dengan cara berikut A − λI = 0 (2.4) 4. Mencari vektor eigen yang dinotasikan X dapat dicari dengan menggunakan persamaan : ρX = λ j X Dengan demikian komponen utama ke–j untuk standart Z didapatkan Wj = γ j Z , = γ ij Z i + γ 2 j Z 2 + ....... + γ kj Z k 2.1.5 Analisis Biplot Analisis Biplot merupakan analisis eksplorasi untuk melihat kedekatan antar objek, karakteristik atau peubah penciri setiap objek, dan keterkaitan antar peubah. Analisis ini menggunakan konsep penguraian nilai singular. Analisis biplot diperkenalkan oleh Grabiel pada tahun 1971. Pada dasarnya, analisis ini merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan grafik dari matriks data X dalam suatu plot dengan menunpang tindihkan vektor-vektor dalam ruang berdimensi rendah. Analisis ini digunakan untuk positioning maupun perceptual mapping dari sekumpulan objek (baris dari matrik data X). Dalam prosesnya, analisis biplot memerlukan data dari sejumlah objek dengan atribut-atribut (kolom dari matriks data X), yang diukur dengan skala interval dan rasio. Hasil akhir analisis ini akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua dimensi yang berisi informasi tentang
  • 19. 1. Posisi relatif objek. Berdasarkan informasi ini dua objek yang memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi berdasarkan atribut-atribut yang diamati. 2. Hubungan antar atribut, dari informasi ini akan diketahui mengenai hubungan linier (korelasi) antar atribut serta tingkat kepentingan suatu atribut yang didasarkan pada variannya. 3. Penggabungan informasi (1) dan (2) dikenal dengan istilah bi- plot, akan diketahui ciri-ciri masing-masing objek berdasarkan atribut yang diamati. Landasan analisis ini adalah setiap matriks nXp yang berpangkat [=min{n,p}] dapat digambarkan secara pasti dalam ruang berdimensi r. Bagi matriks yang berpangkat r dan ingin digambarkan dengan baik dalam ruang berdimensi k [= r], dilakukan suatu pendekatan yang optimum dengan suatu matriks berpangkat k berdasarkan kuadrat norma perbedaan terkecil antara keduanya. matriks hasil pendekatan terbaik tersebut digambarkan konfigurasi obyek dan variabel dalam ruang berdimensi k. Supaya memudahkan pemahaman masalah ini, ambil saja nilai k = 2, sehingga pendekatan tersebut dapat digambarkan dalam sumbu-x dan y. Suatu matriks nXp berpangkat k dapat diuraikan sebagai nXp = nGk H’p atau Xij = g’I hj. Hal ini dapat diperoleh melalui penguraian nilai singular (singular value decomposition). Metode Biplot dikembangkan atas dasar Dekomposisi Nilai Singular (DNS) yang merupakan hasil dari penurunan teori-teori matriks (Jollife, 1986). Perhitungan dalam analisis biplot ini didasarkan pada penguraian nilai singular suatu matriks, setiap matriks nXp dapat digambarkan dalam ruang berdimensi r. Suatu matriks nXp dapat diuraikan menjadi nXp = nGp Hp. Dari matriks data : x11 x1i x1 p nXp = xk 1 xki xkp xn1 xni xnp
  • 20. akan dibangkitkan matriks G dan H sebagai berikut: T g 11 g 12 g1 G = g k1 g k2 = gT k g n1 g n2 gT n T h11 h12 h1 H = hi1 hi 2 = h T i h p1 h p2 hT p dimana diinginkan: gT = ( g k1 k ( g k 2 ) representasi dari xk = xk1 T xki xkp ) hT = (hi1 hi 2 ) representasi dari xT = (x1i i i xki xni ) Biplot merupakan nilai vektor G dan vektor H berada dalam ruang yang sama.Nilai amatan variabel ke-j pada objek ke- 1 yang telah dikoreksi terhadap nilai tengahnya adalah Xij = Gi’ Hj. nilai amatan tersebut bertanda positif bila kedua vektor searah, yaitu sudut kedua vektor tersebut ada dalam (0, n/2) dan akan bertanda negatif bila kedua vektor tersebut berlawanan arah, yaitu sudut kedua vector ada dalam (n/2, π ). Nilai Xij yang dekat dengan nol (0) berarti bahwa objek ke-i mempunyai nilai yang mendekati dengan nilai rataan peubah ke-j. 2.2 KOMPOSISI GIZI MAKANAN RINGAN Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi pada tubuh. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
  • 21. Makanan ringan atau disebut juga snack adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. (http://id.wikipedia.org/wiki/makananringan) Adapun kandungan gizi yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan adalah sebagai berikut: 1. Karbohidrat Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. (http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat) Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh anak yang cenderung tumbuh, terutama sebagai sember energi. Tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat bagi tubuh (Pudjiadi, 2000). Oleh karena glukosa dalam sirkulasi dapat dibentuk oleh protein dan gliserol. Sebaiknya sebagian besar karbohidrat yang dimakan terdiri dari polisakarida seperti yang terdapat dalam beras, gandum, kentang dan sayuran. Sebagian besar karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf sentral dan otak sangaat tergantung pada glukosa yang terdapat dalam karbohidrat untuk keperluan energinya.
  • 22. 2. Protein Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein merupakan salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). (http://id.wikipedia.org/wiki/protein) Protein yang didapat dari makanan sehari-hari harus diubah terlebih dahulu menjadi asam amino sebelum dapat diserap oleh darah. Protein ada dua jenis yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai protein hewani lebih tinggi dibandingkan bengan protein nabati yang berasal dari sayur-mayur. Nilai protein nabati dapat diperoleh dari campuran bahan makanan nabati atau sayuran yang mengandung protein tinggi seperti beras dengan kacang kedelai atau tempe. Nilai biologis protein tergantung juga dari faktor-faktor lain seperti jumlah masukan energi pada saat mendapat protein dan waktu pemberiannya (Almatsier, 2003). Protein sangat penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sumber energi. Sebagai sumber energi protein ekuivalen dengan karbohidrat, namun protein sebagai sumber energi relatih lebih mahal, baik dalam hargga maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme. Banyak energi yang dibutuhkan tubuh anak-anak lebih banyak dari pada jumlah energi yang dibutuhkan oleh orang dewasa.
  • 23. 3. Lemak Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari. Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah, kecuali bila berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan mengambang dalam darah (http://id.wikipedia.org/wiki/lemak). Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan energi lebih banyak dari energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai simpanan lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini merupakan konsumsi berlebihan salah satu kombinasi zat-zat energi yaitu karbodihat, protein, dan lemak. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi. Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi resa kenyang lebih lama. Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan. Lemak juga berfungsi memelihara suhu tubuh. Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain. Kebutuhan lemak dinyatakan secara mutlak. WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan tubuh. Di antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh. Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, mentega, margarin dan juga sumber lemak berasal dari lemak hewan (lemak daging dan ayam), serta
  • 24. makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan buah sangat sedikit mengandung lemak. 4. Energi Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik mengandung (secara alternatif, menyimpan) sejumlah energi. Atau energi merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Energi diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi diperlukan untuk proses pertumbuhan, metabolisme, utilasi bahan makanan dan aktivitas. (http://id.wikipedia.org/wiki/energi) Kebutuhan energi terutama disuplai oleh karbohidrat. Suplai energi bagi pemeliharaan sel lebih diutamakan dari pada suplai protein bagi pertumbuhan. Jika energi dalam makanan sehari-hari tidak cukup, sebagian protein makanan akan dipergunakan sebagai energi hingga mengurangi bagian yang diperlukan untuk pertumbuhan. Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan. Pada anak-anak kebutuhan energi termasuk pada kebutuhan untuk pembentukan jaringan-jaringan baru. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada banyaknya otot yang bergerak, berapa lama dan seberapa berat pekerjaan yang dilakukan. Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan bersumber lemak, seperti lemak, dan minyak, kacang- kacangan dan biji-bijian. Selain itu makanan bersumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan juga gula murni. Semua makanan yang dibuat dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi.
  • 25. 5. Natrium Natrium merupakan satu-satunya elemen yang biasa dikonsumsi dalam bentuk garam yang sedikit banyak murni adalah garam dapur. Konsumsi ini rata-rata 15 gram seorang perhari. Natrium menjaga keseimbangan cairan ekstraselular. Natrumlah yang sebagian besar mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel- sel. Selain itu natrim juga menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium berperan pula dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium. Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak ada ketepatan kebutuhan natrium sehari (Almatsier, 2003). Kebutuhan natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan, kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lainnya. 2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak Kebutuhan gizi anak usia antara 1 sampai dengan 12 tahub adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Energi Umur (kilo Protein Natrium Karbohidrat Lemak (tahun) kalori) (gram) (gram) (gram) (gram) 1—3 1210 23 0,115 27 25 4—6 1600 29 0.215 34 33 7—9 1900 36 0.287 63 45 10—12 1950 46 0,3 78 56
  • 26. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Survey dilakukan untuk dicatat nilai kandungan gizinya, pada tiap kemasan makanan ringan. Pada survey tersebut didapatkan 33 merek makanan ringan. Adapun merek makanan ringan tersebut ditampilkan pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan Nama Singkatan Nama Singkatan Chitato (Keju Supreme) CKS Piattos (Sapi Panggang) PSP Chitato (Ayam) CA Piattos (Barbeku) PB Chitato (Asli) CAS Piattos (Keju) PK Chiki Balls (Coklat) CBC Roller Coaster (Keju) RCK Chiki Balls (Keju) CBK Taro Net (Curly Fries) TCF Chiki Balls (Ayam) CBA Fugu (Seaweed) FS JetZ (Choco Berry) JC Fugu (Grilled Cheese) FG Leo Kerupuk Bawang LKB Oops (Roasted Sweet Corn) OR Leo Kerupuk Stik LKS Oops (Special Fried Chicken) OC Leo Keripik Kentang LKK Oops (Roast Beef) OB Lays (Pizza) LP Oops (Baked Chicken Tomato OT Lays (Rumput Laut) LRL Oops (Cheezy Spaghetti) OS Lays (Salmon Teriyaki) LST Mayasi (Pedas) MP Lays (Asin Klasik) LAK Kaya King (Honey Roasted Peanuts) KH Cheetos (Jagung Bakar) CJB Kaya King (Garlic Roasted Peanuts) KG Cheetos (Ayam Bakar) CAB Tini Wini Biti (Asin) TWBA Cheetos (Keju Amerika) CKA
  • 27. 3.2 Identifikasi Variabel Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel gizi kandungan makanan ringan yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan. Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut. X1 = Energi Total (kilo kalori per 100 gram) X2 = Energi dari Lemak (kilo kalori per 100 gram) X3 = Lemak total ( per 100 gram) X4 = Lemak jenuh (per 100 gram) X5 = Protein (per 100 gram) X6 = Karbohidrat total (per 100 gram) X7 = Natrium (per 100 gram) Variabel di atas tersebut merupakan variabel yang banyak terkandung pada makanan ringan dan juga merupakan kebutuhan gizi yang penting bagi tubuh anak-anak dan juga dapat membantu proses pertumbuhan tubuh, juga sebagai energi untuk melakukan aktivitas tubuh. 3.3 Langkah Analisis Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data yang membahas data secara rinci untuk menghasilkan kesimpulan sesuai tujuan penelitian. Adapun analisis data kandungan gizi makanan ringan dilakukan dengan pengujian-pengujian sebagai berikut : a. Untuk menjawab permasalahan pertama langkah yang dilakukan adalah : 1. Melakukan analisis statistik deskriptif dengan Histogram pada variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7. 2. Menginterpretasikan output dari Histogram tiap-tiap variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7. b. Untuk menjawab permasalahan kedua langkah-langkah yang dilakukan adalah 1. Melakukan uji asumsi berdistribusi multinormal pada vabiabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
  • 28. 2. Melakukan Analisis Komponen Utama pada variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7 sehingga terbentuk variabel baru yang lebih kecil. 3. Mengintepretasikan variabel-variabel baru yang terbentuk dari hasil Analisis Komponen Utama. 4. Untuk mengetahui kandungan gizi yang diamati terhadap makanan ringan maka dilakukan analisis dengan menggunakan biplot. 5. Melakukan intepretasi pada hasil biplot tentang kecenderungan gizi terhadap suatu makanan ringan.
  • 29. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam laporan ini dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1 berikut. Mulai Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Identivikasi Variabel Pengumpulan Data Analisis Data : 1. Histogram 2. PCA 3. Biplot Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Diagram Alur
  • 30. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Staristika Deskriptif 4.1.1 Energi Total Data variabel energi total pada kandungan gizi makanan ringan dianalisis dengan menggunakan analisis Statistika Deskriptif sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1 berikut. Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total Gambar 4.1 tersebut menunjukkan bahwa makanan ringan yang memiliki kandungan energi total tertinggi adalah makanan ringan merek OC (Oops Special Friend Chicken) dan OS (Oops Cheezy Spagheti) yaitu sebesar 906,25 kilo kalori per 100 gram. Selanjutnya makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese) dan makanan ringan merek (OB) Oops Roasted Beef memiliki nilai energi total sebesar 875 kilo kalori per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang memiliki nilai energi total yang paling rendah adalah makanan
  • 31. ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan nilai energi totalnya yaitu 120 kilo kalori per 100 gram. 4.1.2 Energi dari Lemak Adapun hasil output dari analisis deskriptif pada variabel energi dari lemak dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut. Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak Energi dari lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan ringan merek MP (Mayasi Pedas) sebanyak 475 kilo kalori per 100 gram, di ikuti makanan ringan merek OC (Oops Special Fried Chicken) dan makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti) memiliki kandungan energi dari lemak sebanyak 343,75 kilo kalori per 100 gram. Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) memiliki nilai kandungan energi dari lemak yang paling sedikit yaitu 40 kilo kalori per 100 gram. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2 di atas.
  • 32. 4.1.3 Lemak Total Hasil analisis data pada variabel lemak total dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total Gambar 4.3 di atas menunjukkah bahwa data memiliki kandungan lemak total paling banyak adalah makanan ringan merek KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes) sedanyak 50 per 100 gram. Makanan ringan merek CJB (Cheetos Jagung Bakar) memiliki kandungan lemak total sebanyak 44,444 per 100 gram. Kandungan lemak total sebanyak 38,889 dimiliki oleh makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika). Makanan ringan yang memiliki kandungan lemak total peling rendah adalah pada makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan banyak kandungan lemak totalnya adalah sebesar 6 per 100 gram dan makanan ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki kandungan lemak total sebesar 6,25 per 100 gram.
  • 33. 4.1.4 Lemak Jenuh Gambar 4.4 menunjukkan bahwal lemak jenuh pada data kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan ditunjukkan sebagai berikut. Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data lemak jenuh dapat dilihat pada Lampiran B4, Gambar 4.4 menunjukkan bahwa data memiliki kandungan lemak jenuh tertinggi yaitu sebesar 25 per 100 gram pada makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). Kandungan lemak jenuh sebanyak 22,222 dimiliki oleh makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju). Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) memiliki kandungan lemak jenuh yang paling rendah yaitu 2 per 100 gram.
  • 34. 4.1.5 Protein Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data protein dapat dilihat pada Lampiran B5. Berikut histogram dari variabel protein dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein Variabel protein pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa KH (Kaya King Honey Roasted Peanutes) memiliki kandungan protein paling tinggi yaitu sebanyak 35 per 100 gram, sedangkan makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) memiliki kandungan protein sebanyak 25 per 100 gram. Makanan ringan merek KG (Kaya King Garlic Roasted Peanutes) memiliki kandungan protein sebanyak 20 per 100 gram. Sedangkan makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) memiliki kandungan protein terendah yaitu 2 per 100 gram dan makanan ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki kandungan protein sebanyak 2,083 per 100 gram.
  • 35. 4.1.6 Karbohidrat Total Gambar 4.6 histogram variabel karbohidrat total dari data kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan menunjukkan sebagai berikut. Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total Untuk variabel karbohidrat pada Gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) memiliki kandungan karbohidrat total tertinggi yaitu sebanyak 193,75 per 100 gram. Makanan ringan merek OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), OT (Oops Baked Chicken Tomato), dan makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti) memiliki kandungan karbohidrat total sebanyak 131,25 per 100 gram. Sedangkan makanan ringan merek MP (Mayasi Pedas) memiliki kandungan kabrohidrat paling rendah yaitu sebanyak 12,587 per 100 gram.
  • 36. 4.1.7 Natrium Data pada variabel natrium dilakukan analisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif, adapun hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut. Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium Variabel Natrium, pada Gambar 4.7 di atas dapat menunjukkan bahwa makanan ringan yang memiliki kandungan natrium tertinggi adalah makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku) 2,272 per 100 gram, makanan ringan merek OT (Oops Baked Chicken Tomato) memiliki kandungan natrium sebanyak 2,125 per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang memiliki kandungan natrium terendah adalah makanan ringan merek CBC (Chiki Balls Cokelat) yaitu 0,083 per 100 gram. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 di atas. 4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan Untuk melihat kecenderungan merek makanan ringan terhadap kandungan gizinya dilakukan dengan menggunakan analisis multivariat dalam data kandungan gizi makanan ringan tersebut digunakan Analisis Komponen Utama terlebih dahulu,
  • 37. selanjutnya input dari analisis Biplot adalah hasil dari Analisis Komponen Utama. 4.2.1 Analisis Komponen Utama Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan analisis multivariat sehingga data tersebut harus memenuhi asumsi distribusi Normal Multivariat. Oleh karena itu data kandungan gizi makanan ringan perlu dilakukan pengujian asumsi berdistribusi Normal Multivariat dengan menggunakan mMacro pada Minitab. Hasil dari macro Minitab adalah sebagai berikut : Suatu data dikatakan memenuhi asumsi berdistribusi Normal Multivariat jika perhitungan nilai ( ) d i2 = X i − X)' −1 ( X i − X , untuk i=1,2,...,n diperoleh, dengan S jumlah nilai d i2 yang kurang dari nilai χ 2 adalah lebih besar sama dengan 50%. Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan macro Minitab yang dapat dilihat pada lampiran C2 yang menunjukkan bahwa jumlah nilai d i2 yang lebih besar dari nilai χ 2 adalah sebanyak 0.575758 atau sebanyak 57,58% dari jumlah data. Hal ini menunjukkan bahwa data kandungan gizi makanan ringan telah memenuhi asumsi berdistribusi Normal Multivariat. Untuk selanjutnya data diolah dengan menggunakan analisis komponen utama untuk membentuk variabel bebas baru dari hasil reduksi variabel-variabel asal yang dapat mewakili seluruh variabel tersebut. Pemilihan komponen baru yang terbentuk berdasarkan pada nilai eigen atau akar ciri yang lebih besar sama dengan 1. Selanjutnya perlu diperhatikan besarnya nilai proporsi kumulatif keragaman yang terbaik. Hasil perhitungan yang telah dilakukan dari data kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan diketahui banyak variabel baru yang terbentuk dari variabel awal dapat dilihat pada Lampiran C3.
  • 38. Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama Proporsi Komponen Eigen Value Proporsi Keragaman Utama Terpilih (Akar Ciri) Keragaman (%) Kumulatif (%) 1 4,503 64,333 64,333 2 1,242 17,749 82,082 Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama menjelaskan bahwa banyak komponen utama yang terpilih adalah sebanyak 2 buah. Pada komponen utama 1 dengan nilai akar cirinya sebesar 4,503 dan memiliki nilai proporsi keragaman kumulatif yang dapat dijelaskan sebesar 64,333%, sedangkan komponen utama 2 memiliki nilai akar ciri sebesar 1,242 dan dapat menjelaskan proporsi keragaman kumulatifnya sebesar 82,082%. Variabel baru yang terbentuk dari variabel-variabel asal adalah sebanyak 2 buah variabel yang akan digunakan sebagai input pada Analisis Biplot. 4.2.2 Analisis Biplot Tujuan digunakannya analisis Biplot ini adalah agar data kandungan gizi yang tertera pada tiap kemasan makanan ringan ini dapat ditampilkan dalam bentuk gambar dua dimensi, sehingga informasi yang terkandung dalam data tersebut dapat dibaca, seperti informasi tentang letak atau posisi relatif dari suatu objek, jika pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa jarak antara objek satu dengan objek yang lain dekat, hal ini berarti bahwa kedua objek tersebut memiliki kemiripan yang tinggi berdasarkan atribut-atribut yang diamati. Informasi lain yang diperoleh dari hasil analisis Biplot ini adalah hubungan antar atribut, hal ini menunjukkan korelasi antar atribut. Informasi lain yang didapat adalah akan tampaknya ciri-ciri tiap-tiap objek berdasarkan dari atribut yang diamati. Input dari analisis Biplot ini merupakan hasil penguraian nilai singular suatu matriks dari matriks awal data yaitu 33X7 yang akan dibangkitkan 2 matriks baru yaitu matriks G dan matriks H, dimana matriks G dan matriks H tersebut merupakan matriks yang dihasilkan oleh
  • 39. Analisis Komponen Utama. Matriks G merupakan bentuk dari data merek makanan ringan yang diamati, dan matriks H merupakan matriks variabel kandungan gizi makanan ringan. Bentuk kedua matriks yang dibangkitkan tersebut adalah 33G2 dan 7H2 yang berarti bahwa terdapat 33 buah merek makanan ringan yang dianalisis dan terdapat 2 variabel baru yang terbentuk dari hasil Analisis Komponen Utama dan pada matriks H berarti bahwa terdapat 7 variabel awal dan terbentuk 2 variabel baru dari variabel-variabel awal tersebut dengan hasil dari Analisis Komponen Utama. Matrik G dan H dari data Gizi makanan ringan dapat dilihat pada Lampiran C4 dan Lampiran C5. Dalam analisis Biplot yang diperhatikan untuk menentukan kecenderungan dari data adalah dengan memperhatikan nilai jaraknya atau nilai sudutnya, maka dari itu perlu dilakukan perhitungan nilai sudut antara variabel ke-i dan variabel ke-j yang diperoleh berdasarkan perhitungan matrik korelasinya. Dengan menggunakan matriks korelasi antar variabel i dengan variabel j makadapat dihitung nilai subut antar variabel i dengan variabel j menggunakan invers cos. Adapun hasil perhitungan sudut dengan menggunakan matriks korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat) Energi Energi lemak Lemak Karbohidrat Variabel dari Protein Natrium total total Jenuh total Lemak Energi total 0 Energi dari Lemak 42,54 0 lemak total 49,37 20,23 0 Lemak Jenuh 49,76 59,46 63,55 0 Protein 56,22 61,72 68,44 77,66 0 Karbohidrat total 35,60 74,41 79,21 54,67 69,41 0 Natrium 51,56 77,19 82,32 49,77 79,55 45,75 0
  • 40. Hasil perhitungan sudut jarak diatas dilakukan dengan cara sebagai berikut: cos = rij cos = 0,78489 = cos -1 0,78489 (invers cos dari 0,78489) = 42,54o Demikian seterusnya sehingga didapatkan hasil pada tabel 4.2 Sudut dari Matriks H tentang jarak antar variabel kandungan gizi makanan ringan yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan. Gambar 4.9 Biplot menunjukkan bahwa sudut antara variabel Natrium dan Karbohidrat Total adalah kecil, hal ini menunjukkan bahwa jika pada variabel natrium mengalami pertambahan maka variabel karbohidrat total juga mengalami pertambahan. Sudut antara variabel lemak total dan energi dari lemak adalah kecil, yaitu sebesar 20,23o. Pada kedua variabel ini menunjukkan nilai korelasi keduanya adalah positif, hal ini menunjukkan bahwa pertambahan jumlah lemak total maka akan mengakibatkan pertambahan energi dari lemak. Kecenderungan merek makanan ringan terhadap kandungan gizinya dari Gambar 4.9 menunjukkan bahwa makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT (Oops Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed) memiliki ciri terhadap kandungan Lemak Jenuh.
  • 41. Natrium Karbohidrat total FS OT PB OR TCF JC PK Lemak Jenuh CBK OB FG OC MP TWBA OS CBA Energi total (kkal) CBC CKS RCK LKS PSP CAS LKB LP LST CA LAK LRL KG CKA Protein LKK CAB CJB Energi dari Lemak (kkal) lemak total KH Gambar 4.8 Biplot
  • 42. Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG (Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan tertinggi pada variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan terhadap variabel karbohidrat total. Makanan ringan yang memiliki kecenderungan pada variabel protein adalah CKA (Cheetos Keju Amerika) dan juga cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan ringan yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH (Kaya King Honey Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT (Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn), FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju) memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium. Makanana ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries), JC (JetZ Choco Berry), dan MP (Mayasi Pedas) tidak memiliki kecenderungan terhadap salah satu variabel gizi yang dikandungnya. Ha ini disebabkan karena kandungan gizi yang terkandung pada ketiga makanan ringan diatas adalah sedikit. Hal ini dapat dilihat di Lampiran A. Nilai variabel yang sedikit tersebut disebabkan karena pada makanan ringan merek tersebut memiliki variabel lain yang lebih dominan. Namun hal tersebut tidak dianalisis sebab datasan masalah yang digunakan adalah makanan ringan yang memiliki kandungan gizi Energi, Energi dari lemak, Lemak, Lemak jenuh, karbohidrat, Protein dan Natrium Uraian di atas dijelaskan bahwa seorang anak yang membutuhkan energi banyak disarankan memakan makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG (Fugu Grilled Cheese). Bagi anak yang membutuhkan gizi karbohidrat dapat
  • 43. memakan makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops Baked Chicken Tomato). Bagi yang membutuhkan protein untuk tubuh, maka anak tersebut disarankan memakan makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika), begitu pula jika membutuhkan lemak yang banyak maka makanan ringan yang sesuai adalah makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH (Kaya King Honey Roasted Peanuts). Jika anak membutuhkan kadar natrium pada tubuh, maka diapat memakan makanan ringan merek OT (Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn), FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju).
  • 44. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil analisis yang dilakukan terhadap data kandungan gizi didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Makanan ringan yang memiliki kandungan Energi Total tertinggi adalah makanan ringan merek OC (Oops Special Friend Chicken) dan OS (Oops Cheezy Spagheti). Energi dari lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan ringan merek MP (Mayasi Pedas). Makanan yang memiliki kandungan Lemak Total paling banyak adalah makanan ringan merek KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes). Lemak Jenuh tertinggi terdapat pada makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). KH (Kaya King Honey Roasted Peanutes) memiliki kandungan Protein paling tinggi. Makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) memiliki kandungan Karbohidrat Total tertinggi. Makanan ringan yang memiliki kandungan Natrium tertinggi adalah makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku). 2. Makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT (Oops Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed) memiliki kecenderungan terhadap kandungan Lemak Jenuh. Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG (Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan pada variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan terhadap variabel karbohidrat total. Makanan ringan yang memiliki kecenderungan pada variabel protein adalah CKA
  • 45. (Cheetos Keju Amerika) dan juga cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan ringan yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH (Kaya King Honey Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT (Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn), FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju) memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium. 5.2 Saran Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data yang dimiliki oleh kebanyakan makanan ringan, namun tidak sedikit makanan ringan yang memiliki data selain variabel 7 variabel yang digunaksn dalam analisis ini, untuk itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan keseluruhan data dengan variabel gizi yang ada dan tertera pada kemasan makanan ringan.
  • 46. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. (2003), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Hanie, U. (2003), Analisis Penelompokan Susu Balita berdasarkan komposisi Gizi dan Harga Jual Studi Kasus Alfa. Skripsi, Statistika FMIPA ITS. Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2002), Applied Multivariate Analysis, Third Edition, Prentice Hall Inc: New Jersey. Jolliffe, I.T (1986), Principal Component Analysis, Springe- verlag: New York. Karyadi, D. dan Muhilal (1985), Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan, PT Gramedia: Jakarta. Pudjiadi, S. (2003), Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rahayu, D.P. (2007), Analisis Multivariat terhadap kandungan Gizi pada Kemasan Mie Instant. Tugas Akhir, Statistika FMIPA ITS. Supranto, J. (2004), Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi, PT. Rineka Cipta: Jakarta. Sudjana. (1982), Metoda Statistika, Tarsito: Bandung. Walpole, R.E. (1995), Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
  • 47. http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat, tanggal 18 Februari 2008, jam 11.06 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/protein, tanggal 18 Februari 2008, jam 11.12 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/lemak, tanggal 18 Februari 2008, jam 11.25 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/energi, tanggal 18 Februari 2008, jam jam 11.33 WIB
  • 48.
  • 49.
  • 50. Lampiran B1 Statistika Deskriptif Energi Total Descriptive Statistics: Energi total Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Energi total 33 0 574.3 34.5 198.2 120.0 500.0 527.8 Variable Q3 Maximum Energi total 666.7 906.3 Lampiran B2 Statistika Deskriptif Energi dari Lemak Descriptive Statistics: Energi dari Lemak Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Energi ema 33 0 257.1 14.5 83.1 40.0 237.5 277.8 Variable Q3 Maximum Energi dari Lema 290.6 475.0 Lampiran B3 Statistika Deskriptif Lemak Total Descriptive Statistics: lemak total Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median lemak total 33 0 28.66 1.63 9.34 6.00 25.66 28.57 Variable Q3 Maximum lemak total 33.33 50.00
  • 51. Lampiran B4 Statistika Deskriptif Lemak Jenuh Descriptive Statistics: Lemak Jenuh Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Lemak Jenuh 33 0 13.48 1.09 6.23 2.00 10.03 12.50 Variable Q3 Maximum Lemak Jenuh 18.75 25.00 Lampiran B5 Statistika Deskriptif Protein Descriptive Statistics: Protein Variable N N* Mean SEMean StDev Minimum Q1 Median Q3 Protein 33 0 9.35 1.24 7.12 2.00 5.56 5.56 12.50 Maximum 35.00 Lampiran B6 Statistika Deskriptif Karbohidrat Total Descriptive Statistics: Karbohidrat total Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Karbohidrat 33 0 72.16 6.77 38.89 12.86 55.56 58.33 67.33 Variable Maximum Karbohidrat tota 193.75
  • 52. Lampiran B7 Statistika Deskriptif Natrium Descriptive Statistics: Natrium Variable N N* Mean SEMean StDev Minimum Q1 Median Q3 Natrium 33 0 0.967 0.121 0.692 0.0830 0.528 0.639 1.825 Maximum 2.272 Lampiran C1 Macro Minitab Mulitinormal macro qq x.1-x.p mconstant i n p t chis mcolumn d x.1-x.p dd pi q ss tt mmatrix s sinv ma mb mc md let n=count(x.1) cova x.1-x.p s invert s sinv do i=1:p let x.i=x.i-mean(x.i) enddo do i=1:n copy x.1-x.p ma; use i. transpose ma mb multiply ma sinv mc multiply mc mb md copy md tt let t=tt(1) let d(i)=t enddo set pi 1:n end
  • 53. Lanjutan Lampiran C1 let pi=(pi-0.5)/n sort d dd invcdf pi q; chis p. plot q*dd invcdf 0.5 chis; chis p. let ss=dd<chis let t=sum(ss)/n print t if t>0.5 note distribusi data multinormal endif if t<=0.5 note distribusi data bukan multinormal endif endmacro Lampiran C2 Output Macro MTB > %D:/qq.txt c2-c8 Executing from file: D:/qq.txt Answer = 1.0886 Answer = 2.4902 Answer = 5.7701 Answer = 6.8170 Answer = 1.3964 Answer = 1.8573 Answer = 6.3560 Answer = 1.6530 Answer = 3.3780 Answer = 3.7871 Answer = 3.7202 Answer = 2.2202 Answer = 6.9774 Answer = 2.3883 Answer = 22.1227
  • 54. Lanjutan Lampiran C2 Answer = 11.4473 Answer = 7.9508 Answer = 3.3253 Answer = 11.9727 Answer = 8.8780 Answer = 2.0571 Answer = 7.9676 Answer = 28.1000 Answer = 8.2981 Answer = 4.1222 Answer = 5.3617 Answer = 4.2511 Answer = 4.5017 Answer = 4.1512 Answer = 7.2012 Answer = 23.5844 Answer = 7.2541 Answer = 1.5532 Plot q * dd 18 16 14 12 10 q 8 6 4 2 0 0 10 20 30 dd
  • 55. Data Display t 0.575758 distribusi data multinormal Lampiran C3 Hasil Analisis Komponen Utama Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Component Total % of Variance umulative % Total % of Variance umulative % C C 1 4.503 64.333 64.333 4.503 64.333 64.333 2 1.242 17.749 82.082 1.242 17.749 82.082 3 .677 9.666 91.748 4 .300 4.289 96.037 5 .212 3.029 99.066 6 .046 .663 99.729 7 .019 .271 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Variable PC1 PC2 Energi total -0.455 0.030 Energi dari Lemak -0.393 -0.456 lemak total -0.363 -0.509 Lemak Jenuh -0.386 0.200 Protein -0.314 -0.209 Karbohidrat total -0.375 0.432 Natrium -0.345 0.512
  • 56. Lampiran C4 Matriks H V matrix of the U LAMBDA V' decomposition Energi total (kkal) 0.455496 0.030299 Energi dari Lemak (kkal) 0.392934 -0.45571 lemak total 0.362914 -0.509 Lemak Jenuh 0.385607 0.199963 Protein 0.31363 -0.20898 Karbohidrat total 0.374952 0.432275 Natrium 0.344635 0.511671 Lampiran C5 Matriks G Representatif dari Data Gizi Makanan Ringan U matrix of the U LAMBDA V' decomposition CKS -0,071629731 0,000948339 CA -0,032273491 -0,11081026 CAS 0,003715942 -0,00908345 CBC -0,108641998 -0,00522477 CBK -0,065438094 0,116894286 CBA -0,062083622 0,056460101 JC -0,358230006 0,185282305 LKB -0,075509549 -0,03875927 LKS -0,066136421 -0,00084569 LKK -0,011535894 -0,2177843 LP -0,047693984 -0,06010674 LRL -0,043760216 -0,15020775 LST -0,120503489 -0,10548113 LAK -0,025911045 -0,12467958 CJB 0,000249743 -0,22350857 CAB -0,027736885 -0,22242693 CKA 0,064903051 -0,15745037 PSP -0,02592587 -0,00415562
  • 57. Lanjutan Lampiran C5 U matrix of the U LAMBDA V' decomposition PB 0,06185489 0,203202326 PK 0,053616166 0,174172476 RCK -0,037083404 -0,00416184 TCF -0,40314849 0,1759115 FS 0,331640791 0,28218308 FG 0,201401541 0,09929296 OR 0,196626085 0,195390248 OC 0,281511616 0,108588989 OB 0,231126141 0,120896597 OT 0,203633244 0,215196506 OS 0,25270135 0,086399288 MP -0,369508157 0,089797716 KH 0,241659036 -0,60038861 KG -0,048627985 -0,1573393 TWBA -0,123261264 0,081797464 Lampiran C6 Matriks Korelasi Data Display Matrix CORR1 1.00000 0.78489 0.71406 0.70957 0.63476 0.84771 0.68952 0.78489 1.00000 0.94993 0.59465 0.56574 0.39121 0.35074 0.71406 0.94993 1.00000 0.54179 0.47572 0.32077 0.27415 0.70957 0.59465 0.54179 1.00000 0.34378 0.65343 0.70968 0.63476 0.56574 0.47572 0.34378 1.00000 0.46217 0.31571 0.84771 0.39121 0.32077 0.65343 0.46217 1.00000 0.75554 0.68952 0.35074 0.27415 0.70968 0.31571 0.75554 1.00000
  • 58. Lampiran C7 Sudut antar variabel Energi Energi lemak Lemak Karbohidrat Variabel dari Protein Natrium total total Jenuh total Lemak Energi total 0 Energi dari Lemak 42,54 0 lemak total 49,37 20,23 0 Lemak Jenuh 49,76 59,46 63,55 0 Protein 56,22 61,72 68,44 77,66 0 Karbohidrat total 35,60 74,41 79,21 54,67 69,41 0 Natrium 51,56 77,19 82,32 49,77 79,55 45,75 0
  • 59. TENTANG PENULIS Ardita Sukma Perdana atau biasa dipanggil Dita, Adit, dan juga Ar. Dilahirkan di kota Blitar 6 Juli 1986. Pendidikan formal yang pernah ditempuh yaitu TK Bhayangkari Wlingi, SD Babadan 1 Wlingi, SMPN 1 Wlingi, SMUN 1 Talun, setelah lulus dari pendidikan yang diperoleh di SMUN 1 Talun (lulus 2005) penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan diterima pada program studi Diploma 3 jurusan Statistika fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS pada tahun 2005 dan terdaftar dengan NRP 1305030026. Di jurusan Statistika ini penulis sempat aktif di beberapa kegiatan Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) seperti kegiatan BCS 2006 dan 2007. Penulis juga sempat aktif pada kegiatan kemahasiswaan terutapa di dibidang media (Pers) dan juga aktif sebagai asisten praktikum Multivariat. Segala kritik dan saran yang membangun dapat dikirim melalui email : dt_sukma@yahoo.com atau pada alamat dt_lee@plasa.com.