4. LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS STATISTIKA TERHADAP
KANDUNGAN GIZI
PADA MAKANAN RINGAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Di Program Studi Diploma Tiga Statistika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Oleh :
ARDITA SUKMA PERDANA
NRP. 1305 030 026
Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir :
Dr. Ir. Setiawan, MS ( )
NIP. 131 651 428
Mengetahui
Ketua Jurusan Statistika FMIPA-ITS
Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
NIP.: 131 843 380
SURABAYA, JUNI 2008
5. ANALISIS STATISTIK TERHADAP KANDUNGAN GIZI
PADA MAKANAN RINGAN
Nama Mahasiswa : Ardita Sukma Perdana
NRP : 1305 030 026
Jurusan : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Setiawan, MS
Abstrak
Makanan ringan adalah suatu makanan yang dimakan guna
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit
suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati
rasanya. Banyaknya makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen
tidak berarti semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak-
anak yang juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada
setiap makanan ringan. Gizi merupakan nutrien yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh kekurangan gizi antara lain
pertumbuhan dapat terhambat, pertahanan tubuh kurang dan juga
dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan
berpikir. Makanan ringan merek Oops Roasted Beef, Fugu Grilled
Cheese, Oops Special Fried Chicken, dan Fugu Seaweed memiliki ciri
terhadap kandungan Lemak Junuhnya yang tinggi. Makanan ringan
merek Oops Cheezy Spagheti memiliki kecenderungan tertinggi pada
variabel energi total. Merek makanan ringan Piattos Barbeku, Piattos
Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet Corn,
dan Oops Baked Chicken Tomato memiliki ciri variabel karbohidrat
total yang tinggi. Makanan ringan yang memiliki cenderung tertinggi
pada variabel protein adalah Cheetos Keju Amerika yang juga
cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan ringan
yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan
merek Cheetos Keju Amerika dan Kaya King Honey Roasted Peanuts.
Makanan ringan merek Oops Baked Chicken Tomato, Oops Roasted
Sweet Corn, Fugu Seaweed, Piattos Barbeku, dan Piattos Keju memiliki
kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.
Kata Kunci: Makanan ringan, Kecenderungan
6. STATISTICAL ANALYSIS OF CONTENT NUTRIENT
AT SNACK
Name : Ardita Sukma Perdana
NRP : 1304 030 026
Department : Diploma 3 Statistika FMIPA-ITS
Supervisor : Dr. Ir. Setiawan, MS
Abstract
Snack is a food eaten to eliminate someone hungry some times,
gives a few energy supplies to body, or thing eaten to be enjoyed likely.
Many snack released by producer doesn't mean it all good to consumed,
especially for children that is also need to be paid attention level of
nutrient is consisting in each snack. Nutrient is the things required by
body to do its function, be arranging energy, builds and looks after
network, and arranges life processes. Many things which can arise if the
body is lacking of nutrient for example growth can be pursued, defense
of body is less, and also can influential to development of mental and
ability thinks. Brand of snack called Oops Roasted Beef, Fugu Grilled
Cheese, Oops Special Fried Chicken, and Fugu Seaweed has
characteristic to fat saturated content. Oops Cheezy Spagheti has
highest tendency at total energy variable. Brand of Piattos Barbeku,
Piattos Keju, Fugu Seaweed, Fugu Grilled Cheese, Oops Roasted Sweet
Corn, and Oops Baked Chicken Tomato has high total carbohydrate
variable characteristic. Snacks which has tends to highest at protein
variable is Cheetos Keju Amerika which also in a mood for energy
variable from fat. Brand of snack which tending to total fat variable are
Cheetos Keju Amerika and Kaya King Honey Roasted Peanuts. Oops
Baked Chicken Tomato, Oops Roasted Sweet Corn, Fugu Seaweed, my
Piattos Barbe, and Piattos Keju has highest tendency to variable
Natrium.
Key Words: Snack, Tendency
7. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, dengan judul:
ANALISIS STATISTIKA TERHADAP
KANGUNGAN GIZI
PADA MAKANAN RINGAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan, bimbingan, petunjuk dan juga
saran selama penyusunan laporan tugas akhir ini, antara lain
kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Setiawan, MS selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan,
nasihat serta saran sehingga terselesainya laporan tugas
akhir ini dengan baik.
2. Bapak Dra. Sonny Sunaryo, M.Si selaku Ketua Jurusan
Statistika FMIPA ITS Surabaya.
3. Ibu Ir. Mutiah Salamah, M.Kes selaku Koordinator Tugas
Akhir Jurusan Statistika ITS Surabaya.
4. Bapak M Syahid Akbar, SSi, MSi selaku Koprodi 3
Jurusan Statistika ITS Surabaya.
5. Ayah, Ibu, dan adik yang telah memberi motivasi,
support dan do’a.
6. Teman-teman semua yang telah memberi dukungan dan
menemani sampai terselesainya Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis akan berterima kasih apabila
ada saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
perkembangan statistika yang lebih baik di kemudian hari.
Surabaya, Juni 2008
Penulis
8. DAFTAR ISI
Judul halaman
ABSTRAK............................................................................... i
ABSTRACT............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
DAFFTAR GAMBAR.............................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................. 2
1.3 Batasan Masalah................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian.................................................. 3
1.3 Manfaat Penelitian................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Statistika................................................ 5
2.1.1 Statistika Deskriptif.................................... 5
2.1.2 Analisis Multivariat.................................... 5
2.1.3 Distribusi Normal Multivariat.................... 5
2.1.4 Analisis Komponen Utama......................... 7
2.1.5 Analisis Biplot............................................. 8
2.2 Komposisi Gizi Makanan Ringan........................ 10
2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak.................................. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data..........................................................17
3.2 Identifikasi Variabel..............................................18
3.3 Langkah Analisis.................................................. 18
3.4 Prosedur Penelitian............................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif................................................ 21
4.1.1 Energi Total................................................. 21
9. 4.1.2 Energi dari Lemak....................................... 22
4.1.3 Lemak Total................................................ 23
4.1.4 Lemak Jenuh................................................24
4.1.5 Protein......................................................... 25
4.1.6 Karbohidrat Total........................................ 26
4.1.9 Natrium........................................................ 27
4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan27
4.2.1 Analisis Komponen Utama......................... 28
4.2.2 Analisis Biplot............................................. 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................... 35
5.2 Saran..................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 39
10. DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alur....................................................... ....20
Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total ........................ ....21
Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak............... ....22
Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total ........................ ....23
Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh ....................... ....24
Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein ................................. ....25
Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total................ ....26
Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium .............................. .... 27
Gambar 4.8 Biplot ................................................................... ....32
11. DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi ....................................................... ....15
Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan .................. ....17
Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama ..................................... ....29
Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat).............................. ....30
12. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup di bumi membutuhkan energi untuk
melangsungkan hidupnya dan untuk tumbuh. Energi tersebut
sangat dibutuhkan oleh tubuh setiap makhluk hidup baik manusia,
hewan dan juga tumbuhan. Energi tersebut dapat diperoleh di
alam sekitar tempat tinggal mereka. Energi yang diperlukan oleh
tubuh makhluk hidup, terutama manusia dapat diperoleh dari
makanan yang dimakan.
Makan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk
melangsungkan hidupnya. Makanan ringan adalah suatu makanan
yang dimakan guna menghilangkan rasa lapar seseorang
sementara waktu, memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau
sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Makanan ringan
atau snack ini enak untuk dimakan kapanpun dan dimanapun
sebab tidak membutuhkan peralatan untuk memakannya seperti
piring dan sebagainya. Makanan ringan saat ini sangat banyak
jenisnya dan setiap produsen makanan mengeluarkan lebih dari
satu jenis makanan ringan yang berbeda.
Pangsa pasar makanan ringan adalah anak-anak namun
tidak sedikit remaja juga mengkonsumsi makanan ringan. Selain
dapat digunakan untuk menghabiskan waktu, makanan ringan
juga dapat digunakan sebagai teman makanan pokok. Banyaknya
makanan ringan yang dikeluarkan oleh produsen tidak berarti
semua itu baik untuk dikonsumsi, terutama untuk anak-anak yang
juga perlu diperhatikan tingkat gizi yang terkandung pada setiap
makanan ringan. Gizi merupakan nutrient yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu mengatur energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan. Banyak hal yang dapat timbul bila tubuh
kekurangan gizi antara lain pertumbuhan dapat terhambat,
pertahanan tubuh kurang dan juga dapat berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kemampuan berpikir.
13. Gizi seperti karbohidrat penting bagi tubuh sebab fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh dan
juga protein yang menghasilkan banyak energi yang sama dengan
karbohidrat, selain itu protein juga berfungsi sebagai
pertumbuhan, sedangkan lemak merupakan sumber energi paling
padat, energi yang dihasilkan oleh lemak adalah lebih besar dari
energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah
yang sama. Natrium berfungsi sebagai penyeimbang cairan tubuh.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui gizi apa saja yang terkandung pada kemasan makanan
ringan yang dibutuhkan oleh tubuh terutama yang dibutuhkan
anak-anak serta melakukan pengelompokkan makanan ringan
berdasarkan kandungan gizinya dan juga mengetahui
kecenderungan antara makanan ringan dengan nilai gizinya.
Analisis serupa pernah dilakukan oleh Ummu Hannie (2003)
yang hasil analisisnya adalah mengelompokkan susu berdasarkan
komposisi gizinya, berdasarkan harga jual, dan mengelompokkan
susu formula berdasarkan komposisi lengkap dan berharga di
bawah rata-rata. Juga oleh Dwi Puspita Rahayu (2007) yang hasil
analisisnya adalah bahwa mie instant Wingsfood baik untuk
konsumen yang mengalami kelebihan berat badan, bagi
konsumen yang memiliki hypertensi sebaiknya mengkonsumsi
mie instant Olagafood. Bagi konsumen yang sedang dalam masa
pertumbuhan dapat mengkonsumsi jenis mie instant Indofood.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik kandungan gizi makanan ringan
yang terdapat pada kemasannya.
2. Bagaimana kecenderungan merek makanan ringan terhadap
kandungan gizinya.
14. 1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak melebar maka batasan masalah
pada penelitian ini adalah merek makanan ringan yang telah
mendapat ijin produksi dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan memiliki nilai kandungan gizi karbohidrat, protein,
lemak total, lemak jenuh, energi, natrium dan juga takaran saji
yang tertera pada setiap kemasan makanan ringan. Dari setiap
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan yang
diambil hanya tujuh variabel di atas, variabel yang lain diabaikan.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan karakteristik kandungan gizi makanan
ringan yang terdapat pada kemasannya.
2. Menganalisis kecenderungan merek makanan ringan terhadap
kandungan gizinya.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar
dapat memberikan informasi tentang nilai gizi makanan ringan
dan juga kecenderungan makanan ringan terhadap kandungan
gizinya sehingga memudahkan untuk memilih makanan ringan
yang memiliki nilai gizi cukup yang diperlukan oleh tubuh,
terutama anak-anak.
15. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN STATISTIKA
2.1.1 Statistika Deskriptif
Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Metode statistika
deskriptih yang digunakan adalah Histogram.
Histogram merupakan diagram balok yang digunakan
untuk menyampaikan data dengan segera informasi yang
dikandung sekelompok data dalam bentuk yang sederhana
(Walpole, 1995).
2.1.2 Analisis Multivariat
Analisis Multivariat adalah analisa statistik yang
digunakan untuk mengolah data secara serentak dengan
memperhitungkan korelasi antarvariabel. Dengan adanya korelasi
antarvariabel, akan menghasilkan kesimpulan yang keliru apabila
data dianalisa dengan menggunakan metode univariat karena akan
menyebabnya kehilangkan informasi yang terkandung dalam
korelasi antar variabel tersebut.
Data dapat dikatakan multivariat jika data tersebut
didapatkan dari hasil pengukuran lebih dari satu variabel
karakteristik atau kriteria pada setiap anggota sampel yang
pengolahannya menggunakan Analisis Multivariat (Johnson &
Wichern, 2002).
2.1.3 Distribusi Normal Multivariat
Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan
analisis Multivariat haruslah memenuhi asumsi berdistribusi
normal multivariat. Hal ini dimaksudkan agar hasil analisis yang
didapatkan adalah sah. Analisis multivariat merupakan suatu
analisis yang melibatkan banyak variabel (lebih dari dua
variabel). Sedangkan distribusi normal Multivariat merupakan
16. suatu bentuk distribusi data statistika yang saling berhubungan
dimana variable-variabel dari data yang bersangkutan lebih dari
dua data, dengan masing-masing variabel memenuhi sifat
normalitas.
Variabel acak (X1,X2,X3,...,Xp) berdistribusi normal
multivariat dengan parameter dan jika mempunyai
probability density function :
1
1 − ( x − µ )' −1 ( x − µ )
Σ
f ( x1 , x 2 , x3 ,..., x p ) = p
e 2
(2.1)
(2π ) 1
2 Σ 2
jika ( x1 , x2 , x3 ,....., x p ) berdistribusi normal multivariat maka
−
(x − µ )' −1 (x − µ ) berdistribusi χ p . Berdasarkan sifat ini maka
2
pemeriksaan distribusi multinormal dapat dilakukan dengan
membuat Q-Q plot dari nilai:
(
d i2 = X i − X S −1 X i − X (2.2) ) ( )
dimana i = 1,2,3,...,n.
Adapun langkah-langkah untuk membuat plot 2 adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung jarak tergeneralisasi yang dikuadratkan atau
biasa disebut dengan d2j dengan perhitungan pada
persamaan (2.2)
2. Mengurutkan nilai d2j dari nilai d2j terkecil sampai nilai d2j
terbesar atau d2(1) d2(2) … d2(n)
3. Membuat plot dengan titik koordinat d 2;χ 2
j j − 0 .5
di
p,
n
mana nilai χ 2 j − 0.5
didapatkan dari tabel 2
p,
n
Plot ini akan membentuk garis lurus jika data
berdistribusi Multinormal dan jika terdapat kelengkungan
menunjukkan penyimpangan dari normalitas.
17. 2.1.4 Analisis Komponen Utama
Analisis komponen utama merupakan suatu teknik
mereduksi data multivariat (banyak variabel) yang mencari
untuk mengubah (menstransformasi) suatu matriks data
awal atau asli menjadi suatu set kombinasi linier yang lebih
sedikit akan tetapi menyerab sebagian besar jumlah varian
dari data awal (Supranto, 2004). Tujuannya adalah
menjelaskan sebanyak mungkin jumlah varian data asli
dengan sedikit mungkin komponen utama yang disebut
komponen. Banyaknya komponen yang bisa di ekstrak dari
data awal atau asli ialah sebanyak variabel yang ada.
Katakanlah ada m komponen yang bisa dihasilkan dari p
variabel asli, maka komponen m paling banyak adalah m =
p, artinya banyak komponen sama dengan banyak variabel.
Hal ini tidak baik sebab komponen yang harus
dipertahankan adalah sesedikit mungkin, akan tetapi sudah
mencakup sebagian besar informasi yang terkandung dalam
data asli.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam transformasi
adalah :
1. Menstandartkan masing – masing variabel bebas dengan
cara :
X ij − X i
Z ij = (2.3)
Si ( X i )
Dimana,
Xij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j
Zij = nilai standart variabel ke–i pengamatan ke–j
X i = Mean (rata–rata) variabel ke-i
Si = Standart deviasi ke–i
2. Mencari matriks korelasi dari variabel yang distandartkan
(Z1, Z2,...., Zk)
18. 1 r12 ..... r1k
P= r21 r1k ...... r2k
. . .
. . .
rk1 rk2 ..... 1
3. Mencari nilai eigen yang dilambangkan λ adalah dengan
cara berikut
A − λI = 0 (2.4)
4. Mencari vektor eigen yang dinotasikan X dapat dicari
dengan menggunakan persamaan : ρX = λ j X
Dengan demikian komponen utama ke–j untuk standart Z
didapatkan
Wj = γ j Z
,
= γ ij Z i + γ 2 j Z 2 + ....... + γ kj Z k
2.1.5 Analisis Biplot
Analisis Biplot merupakan analisis eksplorasi untuk
melihat kedekatan antar objek, karakteristik atau peubah penciri
setiap objek, dan keterkaitan antar peubah. Analisis ini
menggunakan konsep penguraian nilai singular.
Analisis biplot diperkenalkan oleh Grabiel pada tahun
1971. Pada dasarnya, analisis ini merupakan suatu upaya untuk
memberikan peragaan grafik dari matriks data X dalam suatu plot
dengan menunpang tindihkan vektor-vektor dalam ruang
berdimensi rendah. Analisis ini digunakan untuk positioning
maupun perceptual mapping dari sekumpulan objek (baris dari
matrik data X). Dalam prosesnya, analisis biplot memerlukan data
dari sejumlah objek dengan atribut-atribut (kolom dari matriks
data X), yang diukur dengan skala interval dan rasio. Hasil akhir
analisis ini akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua
dimensi yang berisi informasi tentang
19. 1. Posisi relatif objek. Berdasarkan informasi ini dua objek yang
memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan
yang tinggi berdasarkan atribut-atribut yang diamati.
2. Hubungan antar atribut, dari informasi ini akan diketahui
mengenai hubungan linier (korelasi) antar atribut serta tingkat
kepentingan suatu atribut yang didasarkan pada variannya.
3. Penggabungan informasi (1) dan (2) dikenal dengan istilah bi-
plot, akan diketahui ciri-ciri masing-masing objek
berdasarkan atribut yang diamati.
Landasan analisis ini adalah setiap matriks nXp yang
berpangkat [=min{n,p}] dapat digambarkan secara pasti dalam
ruang berdimensi r. Bagi matriks yang berpangkat r dan ingin
digambarkan dengan baik dalam ruang berdimensi k [= r],
dilakukan suatu pendekatan yang optimum dengan suatu matriks
berpangkat k berdasarkan kuadrat norma perbedaan terkecil
antara keduanya. matriks hasil pendekatan terbaik tersebut
digambarkan konfigurasi obyek dan variabel dalam ruang
berdimensi k. Supaya memudahkan pemahaman masalah ini,
ambil saja nilai k = 2, sehingga pendekatan tersebut dapat
digambarkan dalam sumbu-x dan y.
Suatu matriks nXp berpangkat k dapat diuraikan sebagai nXp
= nGk H’p atau Xij = g’I hj. Hal ini dapat diperoleh melalui
penguraian nilai singular (singular value decomposition). Metode
Biplot dikembangkan atas dasar Dekomposisi Nilai Singular
(DNS) yang merupakan hasil dari penurunan teori-teori matriks
(Jollife, 1986). Perhitungan dalam analisis biplot ini didasarkan
pada penguraian nilai singular suatu matriks, setiap matriks nXp
dapat digambarkan dalam ruang berdimensi r. Suatu matriks nXp
dapat diuraikan menjadi nXp = nGp Hp.
Dari matriks data :
x11 x1i x1 p
nXp = xk 1 xki xkp
xn1 xni xnp
20. akan dibangkitkan matriks G dan H sebagai berikut:
T
g 11 g 12 g1
G = g k1 g k2 = gT
k
g n1 g n2 gT
n
T
h11 h12 h1
H = hi1 hi 2 = h T
i
h p1 h p2 hT
p
dimana diinginkan:
gT = ( g k1
k
(
g k 2 ) representasi dari xk = xk1
T
xki xkp )
hT = (hi1 hi 2 ) representasi dari xT = (x1i
i i xki xni )
Biplot merupakan nilai vektor G dan vektor H berada
dalam ruang yang sama.Nilai amatan variabel ke-j pada objek ke-
1 yang telah dikoreksi terhadap nilai tengahnya adalah Xij = Gi’
Hj. nilai amatan tersebut bertanda positif bila kedua vektor searah,
yaitu sudut kedua vektor tersebut ada dalam (0, n/2) dan akan
bertanda negatif bila kedua vektor tersebut berlawanan arah, yaitu
sudut kedua vector ada dalam (n/2, π ). Nilai Xij yang dekat
dengan nol (0) berarti bahwa objek ke-i mempunyai nilai yang
mendekati dengan nilai rataan peubah ke-j.
2.2 KOMPOSISI GIZI MAKANAN RINGAN
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dan nutrisi pada tubuh. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan
dari makanan.
21. Makanan ringan atau disebut juga snack adalah istilah
bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi,
makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap
makanan ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi
sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk
dinikmati rasanya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/makananringan)
Adapun kandungan gizi yang tertera pada setiap kemasan
makanan ringan adalah sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan
yang harganya relatif murah. Karbohidrat atau Hidrat Arang
adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun
karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan
makanan pokok. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting
dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging
hewan. (http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat)
Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh anak yang
cenderung tumbuh, terutama sebagai sember energi. Tidak ada
ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat bagi tubuh (Pudjiadi,
2000). Oleh karena glukosa dalam sirkulasi dapat dibentuk oleh
protein dan gliserol. Sebaiknya sebagian besar karbohidrat yang
dimakan terdiri dari polisakarida seperti yang terdapat dalam
beras, gandum, kentang dan sayuran.
Sebagian besar karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf
sentral dan otak sangaat tergantung pada glukosa yang terdapat
dalam karbohidrat untuk keperluan energinya.
22. 2. Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus. Protein merupakan salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
(http://id.wikipedia.org/wiki/protein)
Protein yang didapat dari makanan sehari-hari harus
diubah terlebih dahulu menjadi asam amino sebelum dapat
diserap oleh darah. Protein ada dua jenis yaitu protein hewani dan
protein nabati. Nilai protein hewani lebih tinggi dibandingkan
bengan protein nabati yang berasal dari sayur-mayur. Nilai
protein nabati dapat diperoleh dari campuran bahan makanan
nabati atau sayuran yang mengandung protein tinggi seperti beras
dengan kacang kedelai atau tempe. Nilai biologis protein
tergantung juga dari faktor-faktor lain seperti jumlah masukan
energi pada saat mendapat protein dan waktu pemberiannya
(Almatsier, 2003).
Protein sangat penting bagi pertumbuhan dan
pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh,
mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh,
pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sumber
energi. Sebagai sumber energi protein ekuivalen dengan
karbohidrat, namun protein sebagai sumber energi relatih lebih
mahal, baik dalam hargga maupun dalam jumlah energi yang
dibutuhkan untuk metabolisme. Banyak energi yang dibutuhkan
tubuh anak-anak lebih banyak dari pada jumlah energi yang
dibutuhkan oleh orang dewasa.
23. 3. Lemak
Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari.
Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah, kecuali bila
berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan
mengambang dalam darah (http://id.wikipedia.org/wiki/lemak).
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara
khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada
suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai
minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang
padat maupun cair.
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling
padat yang menghasilkan energi lebih banyak dari energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
Sebagai simpanan lemak merupakan cadangan energi tubuh
paling besar. Simpanan ini merupakan konsumsi berlebihan salah
satu kombinasi zat-zat energi yaitu karbodihat, protein, dan
lemak. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan
memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi
resa kenyang lebih lama. Lemak merupakan pelumas dan
membantu pengeluaran sisa pencernaan. Lemak juga berfungsi
memelihara suhu tubuh. Lapisan lemak yang menyelubungi
organ-organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan
melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.
Kebutuhan lemak dinyatakan secara mutlak. WHO
(1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30%
kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan tubuh. Di
antara lemak yang dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling
banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh.
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan
seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang
kedelai, jagung, mentega, margarin dan juga sumber lemak
berasal dari lemak hewan (lemak daging dan ayam), serta
24. makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan
buah sangat sedikit mengandung lemak.
4. Energi
Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik
mengandung (secara alternatif, menyimpan) sejumlah energi.
Atau energi merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
melakukan segala aktivitasnya. Energi diperoleh dari karbohidrat,
protein dan lemak. Energi diperlukan untuk proses pertumbuhan,
metabolisme, utilasi bahan makanan dan aktivitas.
(http://id.wikipedia.org/wiki/energi)
Kebutuhan energi terutama disuplai oleh karbohidrat.
Suplai energi bagi pemeliharaan sel lebih diutamakan dari pada
suplai protein bagi pertumbuhan. Jika energi dalam makanan
sehari-hari tidak cukup, sebagian protein makanan akan
dipergunakan sebagai energi hingga mengurangi bagian yang
diperlukan untuk pertumbuhan.
Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985)
adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan
untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai
ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai
dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan. Pada anak-anak
kebutuhan energi termasuk pada kebutuhan untuk pembentukan
jaringan-jaringan baru. Banyaknya energi yang dibutuhkan
bergantung pada banyaknya otot yang bergerak, berapa lama dan
seberapa berat pekerjaan yang dilakukan.
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan
makanan bersumber lemak, seperti lemak, dan minyak, kacang-
kacangan dan biji-bijian. Selain itu makanan bersumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan juga gula
murni. Semua makanan yang dibuat dengan bahan makanan
tersebut merupakan sumber energi.
25. 5. Natrium
Natrium merupakan satu-satunya elemen yang biasa
dikonsumsi dalam bentuk garam yang sedikit banyak murni
adalah garam dapur. Konsumsi ini rata-rata 15 gram seorang
perhari. Natrium menjaga keseimbangan cairan ekstraselular.
Natrumlah yang sebagian besar mengatur tekanan osmosis yang
menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel-
sel. Selain itu natrim juga menjaga keseimbangan asam basa di
dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Natrium berperan pula dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat
angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui
membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung
natrium yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak ada
ketepatan kebutuhan natrium sehari (Almatsier, 2003). Kebutuhan
natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan,
kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lainnya.
2.2.1 Kebutuhan Gizi Anak
Kebutuhan gizi anak usia antara 1 sampai dengan 12
tahub adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi
Energi
Umur (kilo Protein Natrium Karbohidrat Lemak
(tahun) kalori) (gram) (gram) (gram) (gram)
1—3 1210 23 0,115 27 25
4—6 1600 29 0.215 34 33
7—9 1900 36 0.287 63 45
10—12 1950 46 0,3 78 56
26. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Survey dilakukan untuk dicatat nilai kandungan gizinya,
pada tiap kemasan makanan ringan. Pada survey tersebut
didapatkan 33 merek makanan ringan. Adapun merek makanan
ringan tersebut ditampilkan pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Merek dan Singkatan Makanan Ringan
Nama Singkatan Nama Singkatan
Chitato (Keju Supreme) CKS Piattos (Sapi Panggang) PSP
Chitato (Ayam) CA Piattos (Barbeku) PB
Chitato (Asli) CAS Piattos (Keju) PK
Chiki Balls (Coklat) CBC Roller Coaster (Keju) RCK
Chiki Balls (Keju) CBK Taro Net (Curly Fries) TCF
Chiki Balls (Ayam) CBA Fugu (Seaweed) FS
JetZ (Choco Berry) JC Fugu (Grilled Cheese) FG
Leo Kerupuk Bawang LKB Oops (Roasted Sweet Corn) OR
Leo Kerupuk Stik LKS Oops (Special Fried Chicken) OC
Leo Keripik Kentang LKK Oops (Roast Beef) OB
Lays (Pizza) LP Oops (Baked Chicken Tomato OT
Lays (Rumput Laut) LRL Oops (Cheezy Spaghetti) OS
Lays (Salmon Teriyaki) LST Mayasi (Pedas) MP
Lays (Asin Klasik) LAK Kaya King (Honey Roasted Peanuts) KH
Cheetos (Jagung Bakar) CJB Kaya King (Garlic Roasted Peanuts) KG
Cheetos (Ayam Bakar) CAB Tini Wini Biti (Asin) TWBA
Cheetos (Keju Amerika) CKA
27. 3.2 Identifikasi Variabel
Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi variabel gizi kandungan makanan ringan yang tertera
pada setiap kemasan makanan ringan. Variabel-variabel yang
diteliti adalah sebagai berikut.
X1 = Energi Total (kilo kalori per 100 gram)
X2 = Energi dari Lemak (kilo kalori per 100 gram)
X3 = Lemak total ( per 100 gram)
X4 = Lemak jenuh (per 100 gram)
X5 = Protein (per 100 gram)
X6 = Karbohidrat total (per 100 gram)
X7 = Natrium (per 100 gram)
Variabel di atas tersebut merupakan variabel yang banyak
terkandung pada makanan ringan dan juga merupakan kebutuhan
gizi yang penting bagi tubuh anak-anak dan juga dapat membantu
proses pertumbuhan tubuh, juga sebagai energi untuk melakukan
aktivitas tubuh.
3.3 Langkah Analisis
Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data
yang membahas data secara rinci untuk menghasilkan kesimpulan
sesuai tujuan penelitian. Adapun analisis data kandungan gizi
makanan ringan dilakukan dengan pengujian-pengujian sebagai
berikut :
a. Untuk menjawab permasalahan pertama langkah yang
dilakukan adalah :
1. Melakukan analisis statistik deskriptif dengan Histogram
pada variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
2. Menginterpretasikan output dari Histogram tiap-tiap
variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
b. Untuk menjawab permasalahan kedua langkah-langkah yang
dilakukan adalah
1. Melakukan uji asumsi berdistribusi multinormal pada
vabiabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.
28. 2. Melakukan Analisis Komponen Utama pada variabel X1,
X2, X3, X4, X5, X6, dan X7 sehingga terbentuk variabel
baru yang lebih kecil.
3. Mengintepretasikan variabel-variabel baru yang terbentuk
dari hasil Analisis Komponen Utama.
4. Untuk mengetahui kandungan gizi yang diamati terhadap
makanan ringan maka dilakukan analisis dengan
menggunakan biplot.
5. Melakukan intepretasi pada hasil biplot tentang
kecenderungan gizi terhadap suatu makanan ringan.
29. 3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam laporan ini
dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1 berikut.
Mulai
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Identivikasi Variabel
Pengumpulan Data
Analisis Data :
1. Histogram
2. PCA
3. Biplot
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alur
30. BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Staristika Deskriptif
4.1.1 Energi Total
Data variabel energi total pada kandungan gizi makanan
ringan dianalisis dengan menggunakan analisis Statistika
Deskriptif sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Histogram Variabel Energi Total
Gambar 4.1 tersebut menunjukkan bahwa makanan
ringan yang memiliki kandungan energi total tertinggi adalah
makanan ringan merek OC (Oops Special Friend Chicken) dan
OS (Oops Cheezy Spagheti) yaitu sebesar 906,25 kilo kalori per
100 gram. Selanjutnya makanan ringan merek FS (Fugu
Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese) dan makanan ringan merek
(OB) Oops Roasted Beef memiliki nilai energi total sebesar 875
kilo kalori per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang
memiliki nilai energi total yang paling rendah adalah makanan
31. ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan nilai energi
totalnya yaitu 120 kilo kalori per 100 gram.
4.1.2 Energi dari Lemak
Adapun hasil output dari analisis deskriptif pada variabel
energi dari lemak dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Histogram Variabel Energi dari Lemak
Energi dari lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan
ringan merek MP (Mayasi Pedas) sebanyak 475 kilo kalori per
100 gram, di ikuti makanan ringan merek OC (Oops Special Fried
Chicken) dan makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti)
memiliki kandungan energi dari lemak sebanyak 343,75 kilo
kalori per 100 gram. Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly
Fries) memiliki nilai kandungan energi dari lemak yang paling
sedikit yaitu 40 kilo kalori per 100 gram. Hal ini dapat dilihat
pada gambar 4.2 di atas.
32. 4.1.3 Lemak Total
Hasil analisis data pada variabel lemak total dapat dilihat
pada Gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3 Histogram Variabel Lemak Total
Gambar 4.3 di atas menunjukkah bahwa data memiliki
kandungan lemak total paling banyak adalah makanan ringan
merek KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes) sedanyak 50 per
100 gram. Makanan ringan merek CJB (Cheetos Jagung Bakar)
memiliki kandungan lemak total sebanyak 44,444 per 100 gram.
Kandungan lemak total sebanyak 38,889 dimiliki oleh makanan
ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika). Makanan ringan
yang memiliki kandungan lemak total peling rendah adalah pada
makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) dengan
banyak kandungan lemak totalnya adalah sebesar 6 per 100 gram
dan makanan ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki
kandungan lemak total sebesar 6,25 per 100 gram.
33. 4.1.4 Lemak Jenuh
Gambar 4.4 menunjukkan bahwal lemak jenuh pada data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
ditunjukkan sebagai berikut.
Gambar 4.4 Histogram Variabel Lemak Jenuh
Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data lemak
jenuh dapat dilihat pada Lampiran B4, Gambar 4.4 menunjukkan
bahwa data memiliki kandungan lemak jenuh tertinggi yaitu
sebesar 25 per 100 gram pada makanan ringan merek FS (Fugu
Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). Kandungan
lemak jenuh sebanyak 22,222 dimiliki oleh makanan ringan
merek CKA (Cheetos Keju Amerika), PB (Piattos Barbeku), dan
PK (Piattos Keju). Makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly
Fries) memiliki kandungan lemak jenuh yang paling rendah yaitu
2 per 100 gram.
34. 4.1.5 Protein
Hasil dari analisis statistika deskriptif pada data protein
dapat dilihat pada Lampiran B5. Berikut histogram dari variabel
protein dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Histogram Variabel Protein
Variabel protein pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan
bahwa KH (Kaya King Honey Roasted Peanutes) memiliki
kandungan protein paling tinggi yaitu sebanyak 35 per 100 gram,
sedangkan makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed) memiliki
kandungan protein sebanyak 25 per 100 gram. Makanan ringan
merek KG (Kaya King Garlic Roasted Peanutes) memiliki
kandungan protein sebanyak 20 per 100 gram. Sedangkan
makanan ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries) memiliki
kandungan protein terendah yaitu 2 per 100 gram dan makanan
ringan merek JC (JetZ Choco Berry) memiliki kandungan protein
sebanyak 2,083 per 100 gram.
35. 4.1.6 Karbohidrat Total
Gambar 4.6 histogram variabel karbohidrat total dari data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
menunjukkan sebagai berikut.
Gambar 4.6 Histogram Variabel Karbohidrat Total
Untuk variabel karbohidrat pada Gambar 4.6 di atas dapat
dilihat bahwa makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed)
memiliki kandungan karbohidrat total tertinggi yaitu sebanyak
193,75 per 100 gram. Makanan ringan merek OR (Oops Roasted
Sweet Corn), OC (Oops Special Fried Chicken), OB (Oops
Roasted Beef), OT (Oops Baked Chicken Tomato), dan makanan
ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti) memiliki kandungan
karbohidrat total sebanyak 131,25 per 100 gram. Sedangkan
makanan ringan merek MP (Mayasi Pedas) memiliki kandungan
kabrohidrat paling rendah yaitu sebanyak 12,587 per 100 gram.
36. 4.1.7 Natrium
Data pada variabel natrium dilakukan analisis dengan
menggunakan analisis statistika deskriptif, adapun hasilnya dapat
dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Histogram Variabel Natrium
Variabel Natrium, pada Gambar 4.7 di atas dapat
menunjukkan bahwa makanan ringan yang memiliki kandungan
natrium tertinggi adalah makanan ringan merek PB (Piattos
Barbeku) 2,272 per 100 gram, makanan ringan merek OT (Oops
Baked Chicken Tomato) memiliki kandungan natrium sebanyak
2,125 per 100 gram. Sedangkan makanan ringan yang memiliki
kandungan natrium terendah adalah makanan ringan merek CBC
(Chiki Balls Cokelat) yaitu 0,083 per 100 gram. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 4.7 di atas.
4.2 Analisis Kecenderungan Merek Makanan Ringan
Untuk melihat kecenderungan merek makanan ringan
terhadap kandungan gizinya dilakukan dengan menggunakan
analisis multivariat dalam data kandungan gizi makanan ringan
tersebut digunakan Analisis Komponen Utama terlebih dahulu,
37. selanjutnya input dari analisis Biplot adalah hasil dari Analisis
Komponen Utama.
4.2.1 Analisis Komponen Utama
Data yang dilakukan analisis dengan menggunakan
analisis multivariat sehingga data tersebut harus memenuhi
asumsi distribusi Normal Multivariat. Oleh karena itu data
kandungan gizi makanan ringan perlu dilakukan pengujian asumsi
berdistribusi Normal Multivariat dengan menggunakan mMacro
pada Minitab. Hasil dari macro Minitab adalah sebagai berikut :
Suatu data dikatakan memenuhi asumsi berdistribusi
Normal Multivariat jika perhitungan nilai
( )
d i2 = X i − X)' −1 ( X i − X , untuk i=1,2,...,n diperoleh, dengan
S
jumlah nilai d i2 yang kurang dari nilai χ 2 adalah lebih besar
sama dengan 50%. Adapun hasil perhitungan dengan
menggunakan macro Minitab yang dapat dilihat pada lampiran
C2 yang menunjukkan bahwa jumlah nilai d i2 yang lebih besar
dari nilai χ 2 adalah sebanyak 0.575758 atau sebanyak 57,58%
dari jumlah data. Hal ini menunjukkan bahwa data kandungan
gizi makanan ringan telah memenuhi asumsi berdistribusi Normal
Multivariat.
Untuk selanjutnya data diolah dengan menggunakan
analisis komponen utama untuk membentuk variabel bebas baru
dari hasil reduksi variabel-variabel asal yang dapat mewakili
seluruh variabel tersebut. Pemilihan komponen baru yang
terbentuk berdasarkan pada nilai eigen atau akar ciri yang lebih
besar sama dengan 1. Selanjutnya perlu diperhatikan besarnya
nilai proporsi kumulatif keragaman yang terbaik.
Hasil perhitungan yang telah dilakukan dari data
kandungan gizi yang tertera pada kemasan makanan ringan
diketahui banyak variabel baru yang terbentuk dari variabel awal
dapat dilihat pada Lampiran C3.
38. Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama
Proporsi
Komponen Eigen Value Proporsi
Keragaman
Utama Terpilih (Akar Ciri) Keragaman (%)
Kumulatif (%)
1 4,503 64,333 64,333
2 1,242 17,749 82,082
Tabel 4.1 Analisis Komponen Utama menjelaskan bahwa
banyak komponen utama yang terpilih adalah sebanyak 2 buah.
Pada komponen utama 1 dengan nilai akar cirinya sebesar 4,503
dan memiliki nilai proporsi keragaman kumulatif yang dapat
dijelaskan sebesar 64,333%, sedangkan komponen utama 2
memiliki nilai akar ciri sebesar 1,242 dan dapat menjelaskan
proporsi keragaman kumulatifnya sebesar 82,082%.
Variabel baru yang terbentuk dari variabel-variabel asal
adalah sebanyak 2 buah variabel yang akan digunakan sebagai
input pada Analisis Biplot.
4.2.2 Analisis Biplot
Tujuan digunakannya analisis Biplot ini adalah agar data
kandungan gizi yang tertera pada tiap kemasan makanan ringan
ini dapat ditampilkan dalam bentuk gambar dua dimensi,
sehingga informasi yang terkandung dalam data tersebut dapat
dibaca, seperti informasi tentang letak atau posisi relatif dari
suatu objek, jika pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa jarak
antara objek satu dengan objek yang lain dekat, hal ini berarti
bahwa kedua objek tersebut memiliki kemiripan yang tinggi
berdasarkan atribut-atribut yang diamati. Informasi lain yang
diperoleh dari hasil analisis Biplot ini adalah hubungan antar
atribut, hal ini menunjukkan korelasi antar atribut. Informasi lain
yang didapat adalah akan tampaknya ciri-ciri tiap-tiap objek
berdasarkan dari atribut yang diamati. Input dari analisis Biplot
ini merupakan hasil penguraian nilai singular suatu matriks dari
matriks awal data yaitu 33X7 yang akan dibangkitkan 2 matriks
baru yaitu matriks G dan matriks H, dimana matriks G dan
matriks H tersebut merupakan matriks yang dihasilkan oleh
39. Analisis Komponen Utama. Matriks G merupakan bentuk dari
data merek makanan ringan yang diamati, dan matriks H
merupakan matriks variabel kandungan gizi makanan ringan.
Bentuk kedua matriks yang dibangkitkan tersebut adalah 33G2 dan
7H2 yang berarti bahwa terdapat 33 buah merek makanan ringan
yang dianalisis dan terdapat 2 variabel baru yang terbentuk dari
hasil Analisis Komponen Utama dan pada matriks H berarti
bahwa terdapat 7 variabel awal dan terbentuk 2 variabel baru dari
variabel-variabel awal tersebut dengan hasil dari Analisis
Komponen Utama. Matrik G dan H dari data Gizi makanan
ringan dapat dilihat pada Lampiran C4 dan Lampiran C5.
Dalam analisis Biplot yang diperhatikan untuk
menentukan kecenderungan dari data adalah dengan
memperhatikan nilai jaraknya atau nilai sudutnya, maka dari itu
perlu dilakukan perhitungan nilai sudut antara variabel ke-i dan
variabel ke-j yang diperoleh berdasarkan perhitungan matrik
korelasinya.
Dengan menggunakan matriks korelasi antar variabel i
dengan variabel j makadapat dihitung nilai subut antar variabel i
dengan variabel j menggunakan invers cos. Adapun hasil
perhitungan sudut dengan menggunakan matriks korelasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Sudut dari Matriks H (derajat)
Energi
Energi lemak Lemak Karbohidrat
Variabel dari Protein Natrium
total total Jenuh total
Lemak
Energi total 0
Energi dari
Lemak 42,54 0
lemak total 49,37 20,23 0
Lemak
Jenuh 49,76 59,46 63,55 0
Protein 56,22 61,72 68,44 77,66 0
Karbohidrat
total 35,60 74,41 79,21 54,67 69,41 0
Natrium 51,56 77,19 82,32 49,77 79,55 45,75 0
40. Hasil perhitungan sudut jarak diatas dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
cos = rij
cos = 0,78489
= cos -1 0,78489 (invers cos dari 0,78489)
= 42,54o
Demikian seterusnya sehingga didapatkan hasil pada
tabel 4.2 Sudut dari Matriks H tentang jarak antar variabel
kandungan gizi makanan ringan yang tertera pada setiap kemasan
makanan ringan.
Gambar 4.9 Biplot menunjukkan bahwa sudut antara
variabel Natrium dan Karbohidrat Total adalah kecil, hal ini
menunjukkan bahwa jika pada variabel natrium mengalami
pertambahan maka variabel karbohidrat total juga mengalami
pertambahan.
Sudut antara variabel lemak total dan energi dari lemak
adalah kecil, yaitu sebesar 20,23o. Pada kedua variabel ini
menunjukkan nilai korelasi keduanya adalah positif, hal ini
menunjukkan bahwa pertambahan jumlah lemak total maka akan
mengakibatkan pertambahan energi dari lemak.
Kecenderungan merek makanan ringan terhadap
kandungan gizinya dari Gambar 4.9 menunjukkan bahwa
makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu
Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR (Oops
Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT (Oops
Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed) memiliki ciri
terhadap kandungan Lemak Jenuh.
41. Natrium
Karbohidrat total
FS
OT
PB OR
TCF JC PK Lemak Jenuh
CBK OB
FG OC
MP TWBA OS
CBA
Energi total (kkal)
CBC CKS RCK
LKS PSP CAS
LKB
LP
LST CA
LAK
LRL
KG CKA
Protein
LKK
CAB CJB
Energi dari Lemak (kkal)
lemak total
KH
Gambar 4.8 Biplot
42. Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC
(Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG
(Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan tertinggi pada
variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos
Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu
Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops
Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops
Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan terhadap
variabel karbohidrat total.
Makanan ringan yang memiliki kecenderungan pada
variabel protein adalah CKA (Cheetos Keju Amerika) dan juga
cenderung pada variabel energi dari lemak. Merek makanan
ringan yang cenderung terhadap variabel lemak total adalah
makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH
(Kaya King Honey Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT
(Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn),
FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju)
memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.
Makanana ringan merek TCF (Taro Net Curly Fries), JC
(JetZ Choco Berry), dan MP (Mayasi Pedas) tidak memiliki
kecenderungan terhadap salah satu variabel gizi yang
dikandungnya. Ha ini disebabkan karena kandungan gizi yang
terkandung pada ketiga makanan ringan diatas adalah sedikit. Hal
ini dapat dilihat di Lampiran A. Nilai variabel yang sedikit
tersebut disebabkan karena pada makanan ringan merek tersebut
memiliki variabel lain yang lebih dominan. Namun hal tersebut
tidak dianalisis sebab datasan masalah yang digunakan adalah
makanan ringan yang memiliki kandungan gizi Energi, Energi
dari lemak, Lemak, Lemak jenuh, karbohidrat, Protein dan
Natrium
Uraian di atas dijelaskan bahwa seorang anak yang
membutuhkan energi banyak disarankan memakan makanan
ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC (Oops Special
Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan FG (Fugu Grilled
Cheese). Bagi anak yang membutuhkan gizi karbohidrat dapat
43. memakan makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku), PK
(Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu Grilled Cheese),
OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops Special Fried
Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT (Oops Baked
Chicken Tomato). Bagi yang membutuhkan protein untuk tubuh,
maka anak tersebut disarankan memakan makanan ringan merek
CKA (Cheetos Keju Amerika), begitu pula jika membutuhkan
lemak yang banyak maka makanan ringan yang sesuai adalah
makanan ringan merek CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH
(Kaya King Honey Roasted Peanuts). Jika anak membutuhkan
kadar natrium pada tubuh, maka diapat memakan makanan ringan
merek OT (Oops Baked Chicken Tomato), OR (Oops Roasted
Sweet Corn), FS (Fugu Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK
(Piattos Keju).
44. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis yang dilakukan terhadap data kandungan
gizi didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Makanan ringan yang memiliki kandungan Energi Total
tertinggi adalah makanan ringan merek OC (Oops Special
Friend Chicken) dan OS (Oops Cheezy Spagheti). Energi dari
lemak memiliki nilai tertinggi pada makanan ringan merek
MP (Mayasi Pedas). Makanan yang memiliki kandungan
Lemak Total paling banyak adalah makanan ringan merek
KH (Kaya King Honey Rosted Peanutes). Lemak Jenuh
tertinggi terdapat pada makanan ringan merek FS (Fugu
Seaweed) dan OC (Oops Special Fried Chicken). KH (Kaya
King Honey Roasted Peanutes) memiliki kandungan Protein
paling tinggi. Makanan ringan merek FS (Fugu Seaweed)
memiliki kandungan Karbohidrat Total tertinggi. Makanan
ringan yang memiliki kandungan Natrium tertinggi adalah
makanan ringan merek PB (Piattos Barbeku).
2. Makanan ringan merek OB (Oops Roasted Beef), FG (Fugu
Grilled Cheese), OC (Oops Special Fried Chicken), OR
(Oops Roasted Sweet Corn), OS (Oops Cheezy Spagheti), OT
(Oops Baked Chicken Tomato), dan FS (Fugu Seaweed)
memiliki kecenderungan terhadap kandungan Lemak Jenuh.
Makanan ringan merek OS (Oops Cheezy Spagheti, OC
(Oops Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan
FG (Fugu Grilled Cheese) memiliki kecenderungan pada
variabel energi total. Merek makanan ringan PB (Piattos
Barbeku), PK (Piattos Keju), FS (Fugu Seaweed), FG (Fugu
Grilled Cheese), OR (Oops Roasted Sweet Corn), OC (Oops
Special Fried Chicken), OB (Oops Roasted Beef), dan OT
(Oops Baked Chicken Tomato) memiliki kecenderungan
terhadap variabel karbohidrat total. Makanan ringan yang
memiliki kecenderungan pada variabel protein adalah CKA
45. (Cheetos Keju Amerika) dan juga cenderung pada variabel
energi dari lemak. Merek makanan ringan yang cenderung
terhadap variabel lemak total adalah makanan ringan merek
CKA (Cheetos Keju Amerika) dan KH (Kaya King Honey
Roasted Peanuts). Makanan ringan merek OT (Oops Baked
Chicken Tomato), OR (Oops Roasted Sweet Corn), FS (Fugu
Seaweed), PB (Piattos Barbeku), dan PK (Piattos Keju)
memiliki kecenderungan tertinggi terhadap variabel Natrium.
5.2 Saran
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data
yang dimiliki oleh kebanyakan makanan ringan, namun tidak
sedikit makanan ringan yang memiliki data selain variabel 7
variabel yang digunaksn dalam analisis ini, untuk itu perlu
dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan keseluruhan
data dengan variabel gizi yang ada dan tertera pada kemasan
makanan ringan.
46. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2003), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Hanie, U. (2003), Analisis Penelompokan Susu Balita
berdasarkan komposisi Gizi dan Harga Jual Studi Kasus
Alfa. Skripsi, Statistika FMIPA ITS.
Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2002), Applied Multivariate
Analysis, Third Edition, Prentice Hall Inc: New Jersey.
Jolliffe, I.T (1986), Principal Component Analysis, Springe-
verlag: New York.
Karyadi, D. dan Muhilal (1985), Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan, PT Gramedia: Jakarta.
Pudjiadi, S. (2003), Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Rahayu, D.P. (2007), Analisis Multivariat terhadap kandungan
Gizi pada Kemasan Mie Instant. Tugas Akhir, Statistika
FMIPA ITS.
Supranto, J. (2004), Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi,
PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Sudjana. (1982), Metoda Statistika, Tarsito: Bandung.
Walpole, R.E. (1995), Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
47. http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat, tanggal 18 Februari
2008, jam 11.06 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/protein, tanggal 18 Februari 2008,
jam 11.12 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/lemak, tanggal 18 Februari 2008,
jam 11.25 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/energi, tanggal 18 Februari 2008, jam
jam 11.33 WIB
48.
49.
50. Lampiran B1
Statistika Deskriptif Energi Total
Descriptive Statistics: Energi total
Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median
Energi total 33 0 574.3 34.5 198.2 120.0 500.0 527.8
Variable Q3 Maximum
Energi total 666.7 906.3
Lampiran B2
Statistika Deskriptif Energi dari Lemak
Descriptive Statistics: Energi dari Lemak
Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median
Energi ema 33 0 257.1 14.5 83.1 40.0 237.5 277.8
Variable Q3 Maximum
Energi dari Lema 290.6 475.0
Lampiran B3
Statistika Deskriptif Lemak Total
Descriptive Statistics: lemak total
Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median
lemak total 33 0 28.66 1.63 9.34 6.00 25.66 28.57
Variable Q3 Maximum
lemak total 33.33 50.00
51. Lampiran B4
Statistika Deskriptif Lemak Jenuh
Descriptive Statistics: Lemak Jenuh
Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median
Lemak Jenuh 33 0 13.48 1.09 6.23 2.00 10.03 12.50
Variable Q3 Maximum
Lemak Jenuh 18.75 25.00
Lampiran B5
Statistika Deskriptif Protein
Descriptive Statistics: Protein
Variable N N* Mean SEMean StDev Minimum Q1 Median Q3
Protein 33 0 9.35 1.24 7.12 2.00 5.56 5.56 12.50
Maximum
35.00
Lampiran B6
Statistika Deskriptif Karbohidrat Total
Descriptive Statistics: Karbohidrat total
Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3
Karbohidrat 33 0 72.16 6.77 38.89 12.86 55.56 58.33 67.33
Variable Maximum
Karbohidrat tota 193.75
52. Lampiran B7
Statistika Deskriptif Natrium
Descriptive Statistics: Natrium
Variable N N* Mean SEMean StDev Minimum Q1 Median Q3
Natrium 33 0 0.967 0.121 0.692 0.0830 0.528 0.639 1.825
Maximum
2.272
Lampiran C1
Macro Minitab Mulitinormal
macro
qq x.1-x.p
mconstant i n p t chis
mcolumn d x.1-x.p dd pi q ss tt
mmatrix s sinv ma mb mc md
let n=count(x.1)
cova x.1-x.p s
invert s sinv
do i=1:p
let x.i=x.i-mean(x.i)
enddo
do i=1:n
copy x.1-x.p ma;
use i.
transpose ma mb
multiply ma sinv mc
multiply mc mb md
copy md tt
let t=tt(1)
let d(i)=t
enddo
set pi
1:n
end
53. Lanjutan Lampiran C1
let pi=(pi-0.5)/n
sort d dd
invcdf pi q;
chis p.
plot q*dd
invcdf 0.5 chis;
chis p.
let ss=dd<chis
let t=sum(ss)/n
print t
if t>0.5
note distribusi data multinormal
endif
if t<=0.5
note distribusi data bukan multinormal
endif
endmacro
Lampiran C2
Output Macro
MTB > %D:/qq.txt c2-c8
Executing from file: D:/qq.txt
Answer = 1.0886
Answer = 2.4902
Answer = 5.7701
Answer = 6.8170
Answer = 1.3964
Answer = 1.8573
Answer = 6.3560
Answer = 1.6530
Answer = 3.3780
Answer = 3.7871
Answer = 3.7202
Answer = 2.2202
Answer = 6.9774
Answer = 2.3883
Answer = 22.1227
58. Lampiran C7
Sudut antar variabel
Energi
Energi lemak Lemak Karbohidrat
Variabel dari Protein Natrium
total total Jenuh total
Lemak
Energi total 0
Energi dari
Lemak 42,54 0
lemak total 49,37 20,23 0
Lemak
Jenuh 49,76 59,46 63,55 0
Protein 56,22 61,72 68,44 77,66 0
Karbohidrat
total 35,60 74,41 79,21 54,67 69,41 0
Natrium 51,56 77,19 82,32 49,77 79,55 45,75 0
59. TENTANG PENULIS
Ardita Sukma Perdana atau biasa
dipanggil Dita, Adit, dan juga Ar.
Dilahirkan di kota Blitar 6 Juli
1986. Pendidikan formal yang
pernah ditempuh yaitu TK
Bhayangkari Wlingi, SD Babadan
1 Wlingi, SMPN 1 Wlingi, SMUN
1 Talun, setelah lulus dari
pendidikan yang diperoleh di
SMUN 1 Talun (lulus 2005)
penulis mengikuti seleksi
penerimaan mahasiswa baru di
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) dan diterima
pada program studi Diploma 3 jurusan Statistika fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS pada tahun 2005
dan terdaftar dengan NRP 1305030026. Di jurusan Statistika ini
penulis sempat aktif di beberapa kegiatan Himpunan Mahasiswa
Statistika (HIMASTA) seperti kegiatan BCS 2006 dan 2007.
Penulis juga sempat aktif pada kegiatan kemahasiswaan terutapa
di dibidang media (Pers) dan juga aktif sebagai asisten praktikum
Multivariat. Segala kritik dan saran yang membangun dapat
dikirim melalui email : dt_sukma@yahoo.com atau pada alamat
dt_lee@plasa.com.