1) Bisnis Tela-Tela didirikan oleh 4 mahasiswa yang ingin mencari penghasilan tambahan dengan menjual keripik singkong. Bisnis ini berkembang pesat menjadi waralaba dengan 21 outlet pada 2006.
2) Tantangan utama adalah menjaga kualitas di seluruh outlet. Hal ini diselesaikan dengan pendistibusian bahan baku dari pusat.
3) Tela-Tela terus berinovasi dengan menambah varian rasa dan pola kerjasama waralaba.
1. LAPORAN STUDY KASUS KEWIRAUSAHAAN
NAMA : APRILIA RAHMAYANTI
NIM : 03011281520099
KELAS : B
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
MATA KULIAH : KONSEP TEKNOLOGI DANKEWIRAUSAHAAN
KODE : TKS 110314
BOBOT : 2 SKS
DOSEN : PROF. DR. IR. HJ. ERIKA BUCHARI,M.SC
DR. IR. HJ. REINI SILVIA ILMIATY,M.T
RHAPTYALYANI,S.T,MT
2. Studi Kasus “Inovasi dan Ide Kreatif dalam Bisnis Wirausaha
Tela-Tela”
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Mendapatkan pekerjaan tentu menjadi harapan bagi setiap orang untuk mencari
penghasilan. Akan tetapi saat ini mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang mudah.
Banyak hal mulai dari persaingan yang ketat dan juga tingkat pendidikan yang variatif
membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan
Lapangan pekerjaan yang ada saat ini dinilai tidak mampu untuk menyerap
tenaga kerja yang tersedia. Perekonomian negara yang belum stabil juga membuat
banyak perusahaan yang bangkrutsehingga tidak bisa memperkerjakan pegawainya.
Dibutuhkan sesuatu yang lebih darimasyarakatuntuk mampu menghadapi kenyataan
yang ada.
Solusiyang ditawarkan adalah wirausaha. Dalam berwirausaha seseorang
melakukan secara mandiri kegiatan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan
berwirausaha antara lain membuat produk, menjualproduk dan menyediakan jasa.
Wirausaha merupakan solusitepat untuk mencari penghaslian mengingat sangat
sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan saat ini.
Seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan
wirausaha. Dibutuhkan kemampuan untuk mengatur permodalan serta usahanya dan
pengetahuan yang cukup mengenai usaha yang ditekuninya. Seorang wirausaha juga
harus memiliki kreasidan inovasi yang baik agar usahanya dapatditerima oleh
masyarakat
Kreasidan inovasiinilah yang membedakan antara wirausaha dengan pekerjaan
lainnya. Dengan berwirausaha kita bisa menuangkan ide-ide kreatif kita sebebas
mungkin sehingga memberikan rasa kepuasan tersendiri. Kreasikita dalam
berwirausaha akan menentukan keberhasilan kita dalam menjalankan pekerjaan ini.
Dengan memiliki kreasidan inovasiyang cemerlang akan terlahir sebuah usaha
baru yang sebelumnya tidak ada di pasaran. Tentu saja hal ini akan menguntungkan
kita karena berarti kita tidak memiliki pesaing dalam menjalankan suatu usaha.
Kecerdasan dalam melihat peluang yang ada tentu saja harus dimiliki oleh setiap
wirusahawan.
Pada makalah kali ini akan dibahas sebuah contoh wirausaha yang memiliki ide
kreasidan inovasiyang cukup unik, yaitu bisnis waralaba Tela-Tela. Bisnis ini layak
untuk diapresiasikarena memiliki ide original yang sebelumnya tidak pernah ada.
Belajar dari bisnis ini semoga dapat menginspirasikita untuk mulai berwirausaha.
3. 1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana awal bisnis Tela-Tela?
2. Apa saja permasalahan yang dihadapi serta usaha yang dilakukan?
3. Apa upaya kreasidan inovasiyang dilakukan dalam pengembangan usaha?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mengetahui salah satu contoh kewirausahaan
2. Mengetahui bagaimana solusidalam menghadapipermasalahan yang ada
3. Mengetahui kreasidan inovasiyang dilakukan dalam mengembangkan wirausaha
2. Kajian Kasus
2.1 Awal Bisnis Tela-Tela
Adalah 4 sekawan FebriTriyanto (27), FatAulia Muhammad (31), Ashary Tamimi
(31), dan Eko Yulianto (32) pendiri dan pencetus waralaba “Tela-Tela”. Mereka adalah
empat orang pemuda asal Yogya yang memiliki minat yang sama terhadap bisnis dan
sudah lama saling mengenal sejak mereka masih sama-sama kuliah.
Sebelum serius mengembangkan usaha “Tela-Tela”, mereka juga pernah
mencoba belajar beberapa bisnis, hanya saja faktor keberuntungan mungkin belum
berpihak kepada mereka. Berkali-kali usaha yang mereka jalankan berakhir dengan
kegagalan. Hebatnya mereka tidak pernah menyerah, dengan modal spirit bisnis yang
memang sudah kuat, mereka terus bereksperimen dan berkarya, “Tela-Tela” adalah
buah sukses perjuangan mereka.
Pada tahap awalmereka membuat singkong goreng dengan empat macam
bumbu. Mereka juga menyeleksi jenis singkong yang cocok. Lalu ditawarkan ke
sejumlah rekannya di kampus untuk mencicipi. Setelah ketemu rasa yang kira-kira
menjual, mulailah berjualan pada pertengahan 2005 di depan rumah.
Kebetulan di kawasan itu banyak mahasiswa kos. Keripik singkong dengan aneka
rasa dijual dengan harga murah meriah. Gerobaknya diberinama Tela Tela.
Sambutannya ternyata meriah.Pokoknya membuatmereka optimistis melanjutkannya.
Tiga bulan kemudian mereka menambah dua outlet (gerobak). Modalnya diambil
dari uang hasil penjualan televisi dan sebagainya hingga terkumpulRp 1,5 juta. Setelah
itu upaya mengembangkan pasar dilakukan. Termasuk ikutbazar yang berlangsung
lima haridi acara yang diselenggarakan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. "Dalam
seharikami bisa menghabiskan 1 kuintal singkong di acara tersebut. Inimengagetkan,"
ujar Eko. Berarti dalam lima hari mereka harus menggoreng 500 kg singkong hanya
untuk memenuhi acara tersebut.
Darikegiatan ini juga ada orang yang ingin menjadi mitra Tela Tela. Tawaran itu
disambutnya dengan membuat gerobak dengan biaya Rp 2,5 jutaan. Bumbu
"rahasianya" mereka pasok. Saatitu mereka belum membuat sistem kerjasamanya.
4. Setelah itu tawaran kerjasama berlangsung darimulut ke mulut. Tak terasa jumlah
gerai Tela-Tela sudah mencapai 21 gerobak pada awal 2006.
2.2 Permasalahanyang Dihadapi
Setelah bisnis Tela-Tela mulai sukses maka ada tantangan yang harus mereka
hadapi, karena akhirnya bisnis ini berkembang menjadikemitraan. Banyak kesulitan
yang harus ditemukan solusinya mengingatbisnis kemitraan sangatberesiko dan dapat
saja suatu saat akan membuat citra yang buruk terhadap merk “Tela-Tela” karena
dimitrakan dengan orang lain.
Tantangan utamanya adalah bagaimana agar kualitas dan rasa dari produk “Tela-
Tela” ini tetap sama walaupun dibuat oleh orang yang berbeda. Kualitas dan rasa
merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam bisnis makanan. Harus ada jaminan
dari “Tela-Tela” untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Kebutuhan akan bahan utama produk ini, yaitu singkong juga merupakan
masalah yang serius. Bila “Tela-Tela” ingin berkembang ke seluruh derah di nusantara
maka harus tersedia singkong sebagaibahan utama produk. Sementara tidak semua
daerah memiliki kebun singkong, dengan kata lain di suatu daerah tidak tersedia bahan
utama untuk bisa menjual “Tela-Tela”.
Hal ini akhirnya diakalidengan adanya pendistibusian bahan baku untuk
penjualan “Tela-Tela”. Singkong dan juga bumbu untuk memasaknya langsung dipasok
dari kantor pusat. Dengan demikian diharapkan rasa “Tela-Tela” akan tetap terjaga dan
selalu sama di setiap outletnya.
Tantangan semakin besar karena akhirnya makin banyak orang yang berminat
untuk ikut kemitraan berbisnis “Tela-Tela”. Walaupun hal ini dapat dilihat sebagai
sebuah keuntungan tetapi juga merupakan masalah penting yang bila akhirnya bisa
diselesaikan dengan baik akan memberikan kesuksesan.
Akhirnya manajemen “Tela-Tela” memberikan pelatihan khusus bagipara mitra
kerjanya. Pelatihan mulai dari cara memproses produk hingga bagaimana caranya
untuk mendapatkan pelanggan. Untuk masalah bahan baku sendiriakan dipasok
langsung oleh “Tela-Tela” sehingga kualitas dan rasa bisa terus terjaga.
Kesungguhan manajemen “Tela-Tela” merupakan ujian paling berat untuk tetap
konsisten menjalankan bisnis ini walaupum banyak tantangan yang harus dihadapi.
Kualitas produk menjadiprioritas utama untuk selalu diperhatikan karena akan
mempengaruhicitra “Tela-Tela” di masyarakat.
2.3 Upaya Kreativitas danInovasi yang Dilakukan dalam Pengembangan Usaha
Usaha yang diawali oleh empat sekawan ini akhirnya banyak menarik minat
orang lain untuk menjadi mitra bisnis. Tela-Tela akhirnya menawarkan pola kerjasama
berupa franchise(business opportunity) /waralaba. Dengan bahan baku dan resepnya
5. tetap mereka yang membuat untuk menjaga rasa dan kualitasnya.
Tela-Tela juga menambah varian rasanya yaitu: BBQ, balado, keju, ayam, kebab,
jagung manis, jagung pedas, jagung bakar, pepperoni, pizza, pedas manis, pedas asin,
super pedas, lado mudo, rujak dan rasa campur. Sehingga pelanggan memiliki banyak
pilihan rasa untuk menikmati singkong mereka.
2.4 Alasanmengapa Tela-Teladapat berkembang sukses:
1. Tela Tela adalah perusahaan pelopor dan pemimpin pasar dalam industrisnack
ketela.
2. Menjadi snack favoritno. l di Yogyakarta tahun 2006.
3. Investasiyang terjangkau mengurangibesarnya kerugian disbanding usaha lain.
4. Break Event Point yang relative cepat, dengan lokasiyang tepat dalam 3-6 bulan
sudah balik modal.
5. Konsep take Away menjadikan tela tela tidak membutuhkan tempat yang luas untuk
berjualan, bahkan dapat dilakukan dengan konsep kakilima.
6. Harga jual yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat. Murah, Enak, Kenyang.
7. Tidak menggunakan systemjualputus. Dalam hal pelayanan Agen selalu memantau
perkembangan outlet dan terbuka untuk melakukan diskusimasalah.
8. Jaminan akan adanya inovasiproduk menjadikan Tela Tela usaha jangka panjang.
9. Mampu dan berani bersaing dalam hal rasa, kualitas, maupun harga untuk produk
yang sejenis.
10. Dukungan daripusatatau agen untuk melakukan promosibagi outlet baru.
11. Franchise/ mitra kerja dapat melakukan konsultasisetiap saat dengan pihak
perusahaan atau agen tanpa dikenakan biaya.
3.Penutup
Kreasidan inovasisangatdibutuhkan dalam berwirausaha. Para pelaku
wirausaha harus mampu cerdas dalam memanfaatkan peluang yang ada. Dengan
kreatif dalam berwirausaha maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang
lebih besar karena dapat menarik minat konsumen. Terdapatkeistimewaan dalam
berwirausaha yaitu kita dituntut tidak hanya mencari keuntungan saja tetapi juga untuk
mampu menampilkan sesuatu yang berbeda.
Dalam berwirausaha juga membutuhkan semangatyang tinggi untuk selalu
pantang menyerah. Semua kegiatan memang diawali dari nol, mungkin pada awalnya
kita akan mengalami sedikit kerugian karena tidak adanya pembeli. Tetapi lambat-laun
hasil jerih payah kita dalam berwirausaha akan mulai dapat dirasakan hasilnya.
Berwirausaha memberikan kepuasan tersendiridibandingkan kita bekerja
sebagai pegawai. Dengan berwirausaha kita dapat mencurahkan ide kreatif kita secara
maksimalsehingga dapat merasa bebas dalam melakukan inovasi dan kreasi.
Berwirausaha juga mampu memberikan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan
dengan menjadipegawai yang hanya bergantung kepada gaji bulanan saja.
6. Manfaat kegiatan wirausaha lainnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan.
Dengan banyaknya bisnis baru dalam berwirausaha maka kebutuhan akan tenaga kerja
juga akan meningkat. Penyerapan tenaga kerja dari kegiatan wirausaha diharapkan
dapat mengurangitingkat pengangguran. Wirausaha menjadikan kita sebagai
masyarakatyang mandirikarena mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus
menjadi pegawai.
Hal yang harus dimiliki oleh pelaku wirausaha antara lain kreatif dan inovatif
untuk bisa menciptakan suatu produk yang baru. Semangat pantang menyerah untuk
selalu menjalankan usahanya dengan keyakinan suatu saat usahanya akan sukses.
Cerdas dalam mengelola permodalan dan juga manajemen tenaga kerja.
Kegitan berwirausaha diharapkan dapatmulai menginspirasimasyarakatuntuk
mulai mencoba menekuninya. Saat ini sangatsulit rasanya untuk mendapatkan
pekerjaan maka berwirausaha merupakan salah satu solusiuntuk mendapatkan
pekerjaan. Diharapkan darikegiatan wirusaha, akan menciptakan lapangan pekerjaan
yang baru sehingga membuka peluang bagi para tenaga kerja untuk mampu berkreasi
dan berinovasidengan ide-ide yang dimiliki.