SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Baixar para ler offline
Jendela
Keluarga
Ayah Sang Pemimpin

foto: muh abdus syakur/suara hidayatullah

D

i sebuah supermarket, se­­
orang suami terdiam
melihat is­
trinya sedang memarahi anak­
nya. Si anak yang ber­ sia sekitar lima tahun
u
itu ingin mem­e­ sebuah mainan, namun
b li
ibunya me­ rangnya. Anak itu lalu menangis. Si ibu
la­
menyuruh anaknya menghentikan tangisannya, namun
tangisan si anak semakin keras. Akhirnya, si ibu me­ u­
m
ku­i anaknya. Tangisan anak itu semakin menjadi-jadi.
l
Si ibu semakin tak sabar sehingga pukulannya semakin
keras dan bertubi-tubi. Melihat keadaan itu, suaminya
pergi menjauh.
Seorang ibu yang membawa anak remaja lelakinya
melihat kejadian ter­ e­ ut. Ibu itu kaget dan ingin sekali
s b
ber­i­
b cara kepada ibu yang memukuli anaknya itu.
Namun, karena melihat ekspresi si ibu yang masih marah,
ia mengurungkan niatnya. Sebab, ketika seseorang
sedang marah tentu tidak bisa diajak bicara baik-baik.
Akhirnya, ia mendekati bapak yang sudah menjauh dari
ibu dan anaknya itu.
“Maaf Pak, apakah Bapak ayah dari anak itu?” Si bapak
mengangguk dengan ekspresi wajah sedih bercampur
malu.
“Mengapa Bapak membiarkan anaknya dipukuli oleh
istri Bapak? Mengapa membiarkan anak yang masih lemah
dizalimi? Allah menitipkan anak pada kita untuk dididik
dengan baik. Tentu Allah tidak ridha kalau titipannya
dianiaya. Pak, kita akan diminta pertanggungjawaban
oleh Allah. Anak itu diam tak membalas karena ia masih
lemah. Suatu saat dia sudah besar akan membalasnya.
Dia menyimpan rasa dendam. Anak itu peniru. Kelak dia

FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435

akan meniru yang dilakukan ayah-ibunya terhadap anak
dan keluarganya juga. Bagaimana perasaan Bapak kalau
hal itu terjadi?” Bapak tersebut terdiam mendengarkan si
ibu yang sulit membendung kata-katanya.
Tak lama kemudian Bapak itu mendekati anaknya. Ia
membawa anaknya pergi de­ gan menaiki sepeda motor.
n
Anak remaja laki-laki itu menyaksikan semua kejadian
ter­sebut.
Lalu ibunya memberi penjelasan bahwa se­orang ayah
adalah pemimpin dalam ke­uarga. Ia seharusnya yang
l
mengendalikan dan mendidik keluarganya. Perbuatan si
ibu ta­ i tidak boleh dibiarkan.
d
Hari itu, si anak remaja laki-laki itu be­a­ar dua hal.
l j
Pertama, tentang bagaimana se­ a­ usnya peran seorang
h r
ayah. Kedua, ba­ai­ ana jika melihat kemungkaran
g m
atau ketidakaadilan di depan mata tidak boleh
membiarkannya.
Di dalam masyarakat kita sering melihat seorang
ayah yang begitu lemah tidak ber­ a­ a dalam memimpin
d y
keluarganya. Hal itu sering di­ dikan anekdot. Maka
ja­
munculah istilah “Ikatan suami takut istri”, bahkan
sampai dijadikan serial sinetron. Se­ ingga hal itu pun
h
berdampak dalam mendidik anak. Ayah tak mengambil
peran dalam mendidik anak. Ibulah yang mengambil alih
seluruh kepemimpinan pendidikan anaknya.
Memang dalam pelaksanaannya seringkali ibulah
yang lebih banyak berperan. Namun, tetap yang menjadi
komandannya adalah ayah. Ayah turut mengkonsep,
melaksanakan dan mengontrol pelaksanannya.
Bayi manusia dikandung selama sembilan bulan.
Sebuah waktu yang cukup lama. Selama itu, bukan
hanya ibu yang bersiap menjalani peran sebagai ibu,
namun juga ayah. Ayah harus belajar banyak bukan
karena banyak melaksanakannya, namun karena ayahlah
yang memimpin dan mengendalikannya. Ketika ada
ke­ eliruan istri dalam mendidik anak, maka suami se­
k
ha­usnya bertindak meluruskannya. Semoga Allah
r
se­antiasa membimbing kita semua.
n
Penulis buku
Men­ idik Karakter dengan Karakter.
d

celah

Oleh Ida S. Widayanti*

67
usrah

Menjadi
yang Kedua
Oleh Kartika Ummu Arina*

Buktikanlah bahwa
kita adalah pembawa
kebahagiaan, lebih
terhormat, dan memang
tepat untuk dicintai

T

elepon genggam di
tangan saya bergetar
beberapa kali, sebaris
nama muncul di layar.
Beberapa detik kemudian
saya sudah mendengar suara di ujung
sana. Nadanya terdengar gembira. Saya
bertanya-tanya apa gerangan yang
hendak disampaikannya. Akhirnya
karena tak sabar sekaligus iseng, saya
menggodanya, “Mau nikah iya, Mbak?”
Ia pun berseru tertahan, berusaha
menyembunyikan kegembiraannya dan
mengiyakan pertanyaan saya.
Saya pun semakin penasaran.
Menanyakan siapa gerangan jodoh
yang menghampiri si mbak yang
usianya telah menginjak pertengahan
kepala empat ini. “Akhirnya”... itulah
yang menghiasi benak saya. Ia pun
menanyakan apakah saya mengenal
sebuah nama. Seseorang yang aktif di
sebuah wilayah dakwah yang tak jauh
dari tempat saya tinggal. Tiba-tiba saya
merinding. Hati-hati saya bertanya,
“Mbak, beliau sudah berkeluarga
ya?” Jawabannya yang membenarkan
membuat hati saya yang sudah dihiasi
oleh warna-warni kebahagiaan kini juga
diwarnai rasa lain.

68

Jadi istri kedua. Itulah kabar
gembira sekaligus rasa “ngilu” yang
datang pada saya hari itu. Poligami.
Kata itu masih sering saya eja dengan
berbagai rasa hingga hari ini. Walaupun
itu bagian dari perjalanan hidup
junjungan agung Rasulullah SAW,
tetapi secara manusiawi, saya belum
mampu mengejanya dengan baik dan
benar hingga hari ini.

Persoalan Ada di Hati

Jadi yang kedua, ini yang sering
mengganjal dalam hati. Yang kedua
berarti menjadi yang setelah orang
lain. Terlepas dari kata orang sebagai
newcomer, pengganggu, perusak,
dan lain sebagainya, siapapun punya
kemungkinan untuk jadi yang kedua.
Entah yang pertama masih di sisi atau
sudah tiada.
Akan tetapi, jadi yang kedua, sung­
guh persoalan dan jawaban sebenarnya
ada di dalam hati. Berkutat pada apa
yang kita pikirkan sebagai persoalan,
pa­ ahal jalan keluar dari soal tersebut
d
se­atinya juga tergantung bagaimana
j
kita membebaskan diri dari apa yang
kita pikirkan dan bertindak yang terbaik.
Lalu apakah menjadi yang kedua
berarti mengundang petaka? Pastinya,
bila hal ini hanya menyengsarakan
hamba-Nya, Allah
tidak akan
pernah mengizinkan poligami (An-Nisa
[4]:3) atau membolehkan seseorang
yang telah berpisah dengan pasangan
sebelumnya menikah kembali.
Terlepas dari segala kelemahan

hati, pelajaran yang saya peroleh
dari pernikahan “si mbak” sungguh
membuka cakrawala baru. Di hari
pernikahannya, sang calon suami
datang bersama istri pertama dan
anak-anaknya. Mulai dari akad terucap
hingga resepsi bergulir menjelang senja,
istri pertama dan anak-anaknya setia
menemani. Semua hal mereka lakukan
bersama. Makan bersama hingga
bergurau dan menyambut tamu-tamu
yang datang. Semua mata yang datang
merekam peristiwa itu hingga sekarang
dan terkadang masih diputar ulang
dalam perbincangan.
Hari-hari si mbak pun menjadi
le­ ih sibuk. Tak hanya berkunjung ke
b
sanak-saudara atau menghadiri ka­
jian rutin saja, kini hari-hari di akhir
pe­ annya pun penuh terisi dengan
k
agen­ a bersama sang istri pertama dan
d
keluarga besarnya. Saat ditanya, apakah
beliau bahagia, si mbak ini menjawab
sumringah, “Sebenarnya lebih enak
begini, kami jadi punya waktu lebih
banyak mengerjakan sesuatu untuk
umat.”
Jawaban ini menghadapkan kita
pada realitas bahwa mengurus rumah
tangga memang menyita waktu.
Mendidik anak-anak adalah amanah
yang harus dipertanggungjawabkan
dunia akhirat. Mencari nafkah untuk
membiayai kebutuhan rumah tangga
pun sangat berat. Jadi, akan lebih
menyenangkan bila ada orang yang
bersedia berbagi beban.
Seperti Rasulullah
yang

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga

FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH

Buang jauh-jauh label yang sering
ditempelkan masyarakat awam bahwa
menjadi yang kedua berarti merusak
keluarga orang
menyuruh seorang lelaki yang
mengadukan nasibnya yang miskin
untuk menikah lagi. Pernikahan
kedua, laki-laki ini tetap miskin. Ia pun
kembali datang pada Rasulullah
dan mengadukan nasibnya, Rasulullah
kembali menyuruhnya menikah.
Yakin bahwa Rasulullah
tidak akan
menipu umatnya, ia pun menikah
untuk yang ketiga kalinya. Usai
pernikahan yang ketiga, seiring waktu
berjalan, nasibnya belum juga berubah.
Ia tetap miskin. Ia pun kembali
datang pada Rasulullah , jawaban
yang diberikan padanya tetap  sama.
Menikah lagi. Rasulullah
bersabda,
“Carilah rejeki dengan menikah!”
(Riwayat Ibnu Abbas)
Akhirnya lelaki ini pun menikah

FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435

lagi. Pernikahannya yang keempat
ini dilangsungkan dengan seorang
Muslimah yang pandai menjahit.
Keahlian ini ditularkannya pada
istri-istri yang lain. Singkat kata, nasib
perekonomian lelaki ini pun berubah.
Ia menjadi seorang kaya dengan usaha
menjahit baju yang dijalankannya
bersama keempat istrinya.

YaNG LeBIH BaIK

Jadi, inilah saatnya membebaskan
pikiran dan bertindak tepat. Menjadi
yang kedua atau yang seterusnya,
tidaklah harus menjadi “penerus” apa
yang sudah ada. Namun sebaliknya,
menjadi yang kedua seharusnya
memacu kita menjadi orang yang
membawa perubahan yang lebih baik

dalam kehidupan pasangan.
Buang jauh-jauh label yang sering
ditempelkan masyarakat awam bahwa
menjadi yang kedua berarti merusak
keluarga orang. Justru yang harus
dibuktikan adalah dengan pernikahan
yang terjadi, rejeki menjadi lebih
lancar, kesulitan yang sebelumnya kuat
menghadang menjadi lebih mudah
diatasi, dan membuat wajah pasangan
menjadi lebih cerah dibandingkan
sebelumnya.
Kehadiran kita sebagai yang kedua
juga seharusnya menjadi pribadi
yang menginspirasi bagi pasangan
dan keluarga besar. Bukan sebaliknya,
menjadi sumber masalah baru bagi
kehidupan pasangan dengan keluarga
besarnya. Menjadi yang kedua
menuntut kita untuk dapat berpikir
lebih dewasa, berhati lapang, dan
mengambil tindakan yang didasari
keputusan yang tepat. Karena, posisi
kita menuntut kita untuk menjadi
sosok yang lebih cerdas bersikap dan
bertindak.
Jadi yang kedua justru harus lebih
pandai mengatur emosi dan bukan
mengedepankan perasaan. Sehingga
label yang kedua adalah si pembuat
masalah, cengeng, dan cari perhatian
dapat ditolak mentah-mentah.
Masyarakat juga dapat belajar bahwa
pernikahan kedua yang dipilih oleh
pasangan kita justru adalah jalan
yang terhormat dan menambah
kebahagiaan.
Jangan sungkan untuk belajar
dari dia yang pertama untuk menjadi
orang yang dicintai pasangan,
karena belajar sejatinya bukan untuk
menjadi pengekor tetapi lebih untuk
membentuk karakter yang lebih
baik pada diri kita. Sambungkanlah
silaturahmi dengan keluarga besar,
juga masyarakat. Bukalah diri sehingga
siapapun dapat belajar bahwa menjadi
yang kedua dan poligami bukanlah
hal yang buruk. Buktikanlah bahwa
menjadi yang kedua justru membuat
kita lebih terhormat dan memang
tepat untuk dicintai. Penulis buku
‘Jadilah Suami Istri Bijak’    
 

69
mar’ah

Jadilah yang
Tercantik

Oleh Kartika Trimarti*

Bersyukurlah untuk jadi yang
tercantik dan menangilah
hati juri yang paling jujur
untuk menilai kecantikan
yang tulus anak kita

M

enjelang akhir tahun
2013 sorotan dunia
tertuju ke salah satu
pojok Nusantara.
Ratusan perempuan
cantik sedunia sedang berkumpul di
sana untuk memperebutkan gelar
“yang paling cantik sedunia”. Walaupun
diembel-embeli kecerdasan dan
kepribadian, tetap saja yang dicari
adalah yang paling cantik. Mereka pun
diberangkatkan dari negaranya dengan
membawa gelar perempuan tercantik.
Cantik, rasanya kata yang satu
ini begitu sensitif buat perempuan.
Jangankan untuk mereka yang jelasjelas cantik, yang dikaruniai wajah
sedang-sedang saja juga sibuk memoles
diri agar terlihat cantik. Biarlah tidak
cantik-cantik amat, yang penting inner
beauty dan menarik. Padahal seperti
apapun dalilnya, tetaplah untuk
menarik perhatian orang lain.
Sebuah dialog pernah terlontar
dari sebuah karya Habiburrahman
el-Shirazy. Seorang pemuda tengah
ditawari calon pendamping hidupnya
yang cantik dan bintang film ternama.
Namun, pemuda itu tetap menolak
dengan berkata, “Saya belum siap bila
kecantikan istri saya nantinya dinikmati

70

orang banyak.” Meskipun dalam
cerita tersebut sang perempuan telah
berjilbab.
Jadi, memang tidak ada seorang
laki-laki salehpun yang mau berbagi
dengan orang lain, bila sudah bicara
tentang kecantikan pasangannya. Dan,
dengan begitu, kriteria kecantikan
pun sejatinya bukan ketika semua
mata yang memandang mengakui
kecantikannya. Karena, faktanya ditiap
suku bangsa, kecantikan bisa punya
persyaratan yang berbeda.

Kecantikan Sejati

Lalu, siapa yang sebenarnya
bisa dikatakan sebagai perempuan
tercantik? Sebelum lebih jauh, kisah
seorang Muslimah berikut ini mungkin
bisa menginspirasi. Bila ditanya tentang
siapa perempuan yang begitu cantik
baginya, ia selalu menjawab, ibunya.
Hingga ia menjadi redaktur majalah
fashion nasional sekalipun, ia menjawab
perempuan yang tercantik hanyalah
ibunya. Kehadiran ibundanya di rumah,
sungguh tak terbantah untuk selalu
membuatnya ingin pulang cepat-cepat.
Langkah kaki Ibundanya yang
selalu mengantar ia sampai di pintu
pagar sejak ia masih sekolah taman
kanak-kanak hingga ia telah menikah
sekalipun, selalu terekam dalam
hatinya. Suapan tangan ibunya sejak
ia masih balita hingga ia telah bekerja,
selalu menjadi kenangan yang tak
pernah ia lupa. Lembut tapi tak pernah
membuatnya manja. Walaupun ibunya
tak pernah mengecap pendidikan

hingga perguruan tinggi, kata-kata yang
memotivasinya untuk berjuang dalam
hidup selalu terngiang. Walau mungkin
brain-nya tak pernah masuk kualifikasi
penjurian kontes, ibulah tempatnya
bertanya berbagai hal bahkan sesuatu
yang tidak diketahuinya dalam dunia
kerja.
Brain, beauty, and behavior. Itulah
yang selalu digaung-gaungkan. Di
sisi lain, orang banyak yang melabeli
perempuan yang di rumah identik
dengan dapur, sumur, kasur. Namun,
justru di sinilah letak kecantikan
yang sebenarnya. Sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah , “Dunia
adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhisannya adalah wanita salehah.”
(Riwayat Muslim, Ibnu Majah dan An
Nasai)

Dapur, Sumur, Kasur

Apakah kemudian Muslimah yang
cantik itu kuno? Justru malah orang
yang beranggapan miring tetang dapur,
sumur, dan kasur-lah yang kuno.
Ada baiknya kita memahami lebih
dahulu apa artinya dapur, sumur, dan
kasur. Yang pertama adalah dapur.
Semakin banyak orang memahami
betapa pentingnya memakan makanan
yang dimasak di rumah dan makan
bersama di rumah. Dan yang tahu
standar gizi serta serta selera makan di
rumah tentu saja adalah ibu. Anak-anak
yang biasa memakan makanan
homemade yang dipersiapkan oleh
ibu mereka cenderung terhindar dari
jajanan di luar rumah, memiliki pola

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga
menguatkan kasih sayang. Tempat
anak-anak bercerita dan berbagi canda.
Di sini tentu butuh keterampilan
berbicara yang baik, cerdas membaca
situasi, dan pribadi yang baik untuk
menyayangi.
Mari kita simak sabda Rasulullah
, “Jika seorang istri menunaikan
shalat lima waktu, puasa di bulan
Ramadhan, dan menjaga kemaluannya
dari sesuatu haram, serta taat kepada
suaminya, maka ia akan dipersilakan
masuk surga dari pintu mana saja yang
ia sukai.” (Riwayat Ahmad dan AthThabrani)

foto: muh abdus syakur/suara hidayatullah

Perempuan Tercantik

makan teratur, dan lebih sehat. Makan
makanan yang dimasak ibunya sendiri
juga akan menambah rasa cinta dan
kebanggaan pada ibunya, sekaligus
membentuk citarasa makanan sehat
yang akan dipilih anak hingga dewasa.
Memasak juga berarti
menghadirkan kecerdasan yang
tinggi. Mereka yang ahli memasak
pastilah mereka yang sangat mengerti
komposisi bahan, kandungan bahan
makanan, hingga cara memasak yang
sehat dan lezat. Dari makan bersama
juga akan terbentuk manner yang akan
dibawa setiap orang hingga dewasa.
Jadi, dapur sejatinya adalah tempat
bereksperimen yang akan menentukan
kualitas generasi mendatang. Jelas
membutuhkan brain dan behavior yang
baik.
Sumur berarti kebersihan. Rumah
yang bersih dan nyaman akan selalu
menghadirkan inspirasi bagi siapapun
yang menghuninya. Kebersihan juga
akan menampilkan kecantikan yang
sebenarnya. Bila seorang Muslimah
bisa tampil bersih, berbau segar, dan
berseri-seri, tentu setiap orang akan
tertarik untuk selalu bersama.

FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435

Rumah yang
bersih dan
nyaman
akan selalu
menghadirkan
inspirasi bagi
siapapun yang
menghuninya
Kemudian tentang kasur. Kasur
adalah perlambang kenyamanan dan
impian. Di tempat tidurlah seorang
Muslimah yang belum menikah akan
mendeskripsikan cita-citanya. Di kamar
pula biasanya seorang Muslimah
menggambarkan pribadi seperti apa
yang akan dibangun. Sementara bagi
Muslimah yang sudah menikah, di
kamarlah biasa terjalin diskusi menarik
sebelum tidur, tempat menyelesaikan
masalah, dan tempat untuk saling

Begitu indahnya dipersilakan masuk
surga dari pintu manapun. Namun
itulah janji Allah Ta’ala melalui lisan
utusan-Nya yang tak pernah berdusta.
Jadi, kuncinya, jadilah perempuan
tercantik didunia dengan kesalihan
kita. Kesalihan yang melahirkan
kecerdasan yang mempesona,
kecantikan alami yang keluar dari
pribadi yang menyejukkan hati.
Akhirnya, meskipun cantik
memang tak bisa diukur secara fisik
karena tiap suku bangsa memang
punya versi sendiri-sendiri untuk
mengukur kecantikan, tetaplah jadi
yang tercantik bagi diri sendiri. Menjadi
orang yang menghargai apa yang sudah
Allah Ta’ala anugerahkan dan berusaha
untuk menambah nilai kecantikan
tersebut bermanfaat bagi semesta.
Mungkin tak ada juri yang akan
menobatkan kita sebagai perempuan
tercantik sedunia, tetapi biarlah
juri yang paling jujur yang akan
menobatkan kita dalam hatinya
sebagai perempuan tercantik sedunia.
Ya, juri itu adalah anak. Anak yang
dengan kepolosan dan ketulusannya
akan selalu mengenang kita sebagai
yang tercantik, pertama dan terakhir
hingga ia dewasa. Penobatan yang
paling fenomenal, paling bersih
dari komersialisasi, dan paling
membanggakan. Ibu rumah tangga
tinggal di Bekasi, Jawa Barat

71
konsultasi keluarga
Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari

Antara Shalat
dan Kerja Keras
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya mempunyai teman yang sangat rajin ber­
ibadah. Shalat lima waktu dikerjakan tepat waktu
dan selalu berjamaah. Tak hanya ibadah shalat, ia
juga rajin berpuasa hari Senin dan Kamis.
Suatu hari ia dipanggil atasan karena dinilai ki­
nerjanya kurang baik. Memang sehari-harinya ia
kurang bertenaga, sering ngantuk dan tidak ber­
semangat. Ketika saya ajak berdikusi tentang ke­ da­
a
an­ ya, ia menyatakan bahwa sepanjang malam ia
n
shalat Tahajud hingga subuh.
Yang saya tanyakan, mana yang lebih utama sha­
lat Tahajud dengan menyebabkan siang hari ngantuk
atau bekerja keras sesuai amanah perusa­ a­ n?
h a
AS
Di Jakarta
Jawab:
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Kami salut kepada saudara-saudara kita yang
bisa konsisten menjalankan kewajiban ibadahnya
di tengah kehidupan yang semakin sekularistik dan
materialistik seperti saat ini. Tindakan seperti itu
sangat terpuji dan harus didukung.
Terhadap hal-hal yang fardhu, seperti me­ egak­
n
kan shalat lima waktu berjamaah, puasa Ramadhan,
dan membayar zakat, juga menunaikan haji jika
mam­ u harus mendapat perhatian utama. Sesibuk
p
apapun kita harus menyempatkan waktu untuk
men­­ja­lan­kannya. Kewajiban kepada Allah
harus
didahulukan sebelum yang lain.
Di samping menjalankan kewajiban kepada
Allah ada suatu kewajiban yang harus ditunaikan
juga, seperti bekerja untuk menafkahi keluarga. Pa­ a
r
ulama bersepakat bahwa bekerja menafkahi ke­uar­
l
ga itu wajib. Artinya, berdosa bagi orang yang me­
ning­ alkannya, kecuali uzur.
g

Rasulullah
menegaskan, “Mencari rezeki
yang halal adalah wajib sesudah menunaikan
yang fardhu (seperti shalat, puasa, dan lain-lain).
”
(Riwayat Ath-Thabani dan Al-Baihaqi)
Sangat disayangkan jika ada kaum Muslimin
yang berangkat kerja dalam keadaan loyo, pa­ a­
d
hal ia mendapatkan gaji dari pekerjaan tersebut.
Tak se­ atutnya orang bekerja asal-asalan, karena
p
Allah
menghendaki kita ber­ uat ihsan, ter­
b
ma­suk da­lam bekerja.
Perbuatan ihsan dalam bekerja adalah ber­
sung­uh sungguh, amanah dan profesional. Di
g
ba­ kesungguhan, amanah dan profesionalitas
lik
itu terdapat pahala di sisi Allah. Mereka diganjar
se­ agai mujahid, sebagaimana sabda Nabi , “Se­
b
sungguhnya Allah suka kepada hamba yang ber­
kar­ a dan terampil. Barangsiapa yang besusahy
su­ah mencari nafkah untuk keluarganya, maka
s
dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah
Azza wa Jalla. (Riwayat Ahmad)
”
Selain pahala yang besar, di balik kesungguhan,
amanah, dan profesionalitas dalam bekerja itu
Allah juga menyiapkan ampunan. Rasulullah
ber­sabda, “Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada
yang tidak bisa dihapus dengan pahala shalat, se­
dekah, atau haji namun hanya dapat ditebus de­
ngan kesusahpayahan dalam mencari nafkah.
”
(Ri­wayat Ath-Thabrani)
Para ulama sepakat bahwa shalat malam itu
hukumnya sunnah, sedang menafkahi keluarga
itu hukumnya wajib. Dalam fiqih awwaliyat (prio­
ri­tas), perkara yang wajib harus didahulukan se­be­
lum mengerjakan yang sunnah.
Kami menyarankan agar kita pandai-pandai
mengatur waktu. Jangan memaksakan diri. Kalau
mampu bangun setengah jam, efektifkan setengah
jam untuk shalat Tahajud. Kami yakin kita tetap
bisa shalat malam dan tetap bekerja di siang hari
de­gan semangat, kesungguhan, amanat, dan
n
profesional.*
.

72

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
SYIFA

KEMBALIKAN
KESEHATAN
TUBUH DENGAN
Tak perlu suplemen, cukup
buah-buahan dan sayursayuran.

A

nda sering merasa
lelah, terserang batuk,
pilek, atau flu? Lalu apa
yang Anda lakukan?
Kebanyakan dari kita biasanya
ingin segera mengatasi masalah
tersebut dengan cepat dan dengan
berbagai cara. Salah satunya
dengan mengonsumsi obat-obatan
kimia sintetik dan berharap dapat
memulihkan kondisi tubuh menjadi
normal kembali dengan cepat.
Bahkan tak jarang digunakan juga
antibiotik untuk mempercepat
penyembuhannya.
Padahal, hal itu bisa diatasi
dengan cukup banyak istirahat dan
mengonsumsi banyak vitamin C,
yang bisa didapatkan dari buahbuahan dan sayur sayuran. Sebab,
sumber dari masalah itu semua
adalah sistem imun yang menurun.
Sistem imun (kekebalan) adalah
salah satu komponen dokter di
dalam tubuh Anda yang melindungi
dan memberikan daya tahan
terhadap penyakit. Sistem imun ini
bertanggung jawab dalam melawan
semua bakteri, virus, fungi, dan
antigen lain. Dan salah satu cara
untuk meningkatkan sistem imun
adalah dengan mengonsumsi
vitamin C.

84

Vitamin C (asam askorbat)
merupakan salah satu vitamin
yang larut dalam air, yang memiliki
banyak peranan bagi kesehatan
tubuh kita. Vitamin ini termasuk
golongan vitamin antioksidan
yang mampu menangkal berbagai
radikal bebas ekstraselular.
Beberapa karakteristiknya antara
lain sangat mudah teroksidasi
oleh panas, cahaya, dan logam.
Maka hindari memanaskan buah
dan sayur pada suhu tinggi dan
penggunaan peralatan logam untuk
memasaknya.
Dengan mengonsumsi vitamin
C banyak manfaat yang bisa
didapatkan, di antaranya: Pertama,
meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Jika kadarnya kuat, vitamin
C menstimulasi pergerakan sel
darah putih fagositik, terutama
netrofil, ke tempat inflamasi, dan
juga meningkatkan transformasi
limfosit menjadi sel T, sel B, dan
natural killer cells, sebagai suatu
antioksidan. vitamin C melindungi
sel darah putih dari radikal bebas
dan substansi toksik lain yang
dilepaskan oleh fagosit teraktivasi.
Kedua, memperbaiki kulit.
Vitamin C adalah antioksidan yang
paling banyak dibutuhkan kulit.
Ia dapat membantu menetralkan
radikal bebas yang menumpuk
akibat paparan sinar matahari dan
usia. “Pemberian vitamin C yang

dikombinasi dengan bahan lain,
memperbaiki beberapa tandatanda penuaan termasuk garis-garis
halus, pigmentasi tidak merata,
warna kulit dan tekstur, “kata Dr
Mariusz Sapijaszko, Direktur Medis
dari Youthful Image Cosmetic
Surgery Clinic dan seorang profesor
dermatologi di University of
Alberta.
Ketiga, menjaga struktur
kolagen. Yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan
serabut, kulit, urat, tulang rawan,
dan jaringan lain di tubuh manusia.
Struktur kolagen yang baik dapat
menyembuhkan patah tulang,
memar, pendarahan kecil, dan luka
ringan
Keempat, meningkatkan
kerja otak. Dua peneliti di Texas
Woman’s University menemukan
bahwa murid SMTP yang tingkat
vitamin C-nya dalam darah lebih
tinggi ternyata menghasilkan tes
IQ lebih baik daripada yang jumlah
vitamin C-nya lebih rendah.
Kelima, melawan kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa beberapa wanita yang
mengasup banyak vitamin C dari
makanan seperti buah-buahan atau
sayur (bukan suplemen), memiliki
risiko lebih rendah terkena kanker
payudara. Bahkan beberapa riset

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com

FOTO: DADANG KUSMAYADI/SUARA HIDAYATULLAH

VITAMIN C
FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH

DOSIS VITAMIN C BAGI TUBUH

Kebutuhan tubuh akan
vitamin C yang direkomendasikan
sebenarnya masih menjadi
perdebatan dan bervariasi pada
setiap negara. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) misalnya,
menetapkan hanya 45 mg sehari.
Sementara, Food Standard Agency
di Inggris menetapkan 40 mg
per hari dan  National Academy
of Sciences di Amerika Serikat
menetapkan 60-95 mg per hari.
Menurut dr. Leane Suniar M,
ahli gizi dari Rumah Sakit UKI
Jakarta, jumlah vitamin C yang
dibutuhkan tubuh setiap hari adalah
40–60 mg, dengan catatan, kondisi

tubuh dalam keadaan sehat.
Karena itu, untuk kebutuhan
vitamin C harian, Anda tak perlu
mengonsumsi suplemen berdosis
tinggi. “Sayuran dan buah-buahan
seperti buah berry, tomat dan
sitrus dapat memenuhi
kebutuhan Anda.” Dengan
demikian, Anda tak perlu buangbuang uang untuk sesuatu yang
bisa Anda dapatkan secara alami.
Di bawah ini tabel jenis sumber
vitamin C berikut komposisinya.
NAMA
BUAH &
SAYUR
Jambu biji
Kiwi
Lengkeng
Pepaya
Paprika Merah
Brokoli
Kubis
Stroberi
Kembang kol
Jeruk
Tomat
Cabe
Apel
Melon
Anggur
Sukun
Mangga
Nanas
Pisang
Alpukat
Blewah
Ubi Jalar

KANDUNGAN
VITAMIN C
MG/100 MG
108
100
84
62
190
118
80,4
56,7
50
30-50
34
84
5
42
34
29
28
15
9
8
30
49,2

Sumber:
http://www.belajarkreatif.
net/2013/05/daftar-buahdan-sayur-sumber-vitamin-c.
html#ixzz2plmARBd5

FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435

Anda dapat
memanfaatkannya
dengan memakan
langsung buah buahan/sayuran tersebut
ataupun dengan dibuat
jus, namun tanpa
gula, es dan susu.
Satu buah jambu
biji sehari sudah dapat
memenuhi kebutuhan
vitamin C harian.
Namun apabila kondisi
sedang lelah ataupun Anda sedang
terserang flu, jumlah tersebut dapat
ditingkatkan lagi.
Kadar vitamin C dalam tubuh
dapat berkurang dengan pola hidup
atau aktivitas yang buruk seperti
merokok, minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu seperti
antikejang, antibiotik tetrasiklin,
arthritis, obat tidur, dan kontrasepsi
oral. Sehingga apabila Anda seorang
perokok, atau sedang mengonsumsi
jenis antibiotik tersebut kebutuhan
vitamin C harian Anda harus lebih
ditingkatkan lagi dari biasanya.
Namun apabila tubuh kekurangan vitamin C, dapat menimbulkan
kondisi seperti luka lambat sembuh,
cepat lesu, nyeri sendi, kulit sangat
kering dan bersisik, mudah bersin
dan stress.
Vitamin C memang baik bagi
tubuh Anda. Tapi, bukan berarti
Anda harus menuruti klaim para
produsen suplemen vitamin C untuk mengonsumsinya dalam dosis
tinggi. Salah-salah Anda justru akan
menyengsarakan hidup Anda sendiri.
Beberapa masalah yang bisa terjadi
saat Anda mengalami hipervitaminosis
C atau overdosis vitamin C adalah
iritasi di mulut, sakit kepala dan
demam. Selain itu, Anda juga berisiko
akan terserang nyeri lambung dan
diare. Ini disebabkan karena vitamin C
bersifat asam dan akan memperberat
kerja organ ginjal, karena kelebihan vitamin C akan dibuang oleh ginjal.* Ika
Oktariyani, Apoteker dan Herbalis di
Green Zone Herbal

85

FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH

mengindikasikan vitamin C sebagai
racun bagi sel-sel kanker tertentu.
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi
Massachusetts menemukan,
pembentukan nitrosamin (hasil
akhir pencernaan bahan makanan
yang mengandung nitrit) dalam
tubuh sejumlah mahasiswa yang
diberi vitamin C berkurang sampai
81%.
Dalam beberapa penelitian
lain, vitamin C juga berfungsi
untuk meningkatkan mood,
membantu penyerapan zat besi
untuk pembentukan sel darah
merah, mencegah stroke, mencegah
artherosclerosis atau pengerasan
arteri akibat timbunan kolesterol
jahat dan lainnya.
ADAB

S

alah satu karunia yang
Allah
berikan kepada
seorang hamba yaitu rumah.
Karenanya, orang yang
mendapat rumah baru
hendaknya menjadikannya sebagai
ladang kebaikan dan ibadah serta
tempat berzikir pada-Nya, bukan
sebagai tempat maksiat.
Berkaitan dengan menempati
rumah baru, terdapat beberapa adab
yang dianjurkan:
Pertama, bersyukur pada Allah
atas karunia-Nya berupa rumah baru
yang ia peroleh. Firman Allah: “Ingatlah
ketika Tuhanmu mengumumkan;
‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (Ibrahim [14]: 7)
Kedua, ketika masuk rumah baru
mambaca,

‫َ ﱠ َ ُ َ ﱠ ﱠ‬
���ِ �‫َماشاءا� � ق ﱠوة ِإ‬
ِ

“Sungguh atas kehendak Allah
semua ini terwujud, tiada kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah.”
Ibnu Qoyyim menjelaskan dalam
Al-Wabilus Shayyib, bahwa seseorang
yang hendak masuk rumah atau kebun
hendaknya membaca kalimat di atas
sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat
Allah.
Hal ini didasarkan pada firman
Allah, “Mengapa kamu tidak
mengatakan waktu kamu memasuki
kebunmu ‘maasya Allah, laa quwwata
illaa billaah,’ sekalipun kamu anggap

86

aku lebih sedikit darimu dalam hal
harta dan keturunan.” (Al-Kahfi [18]:
39)
Rasulullah
bersabda, ”Jika Allah
memberi kepada seorang hamba
nikmat kebaikan terhadap keluarga,
harta, atau anak, kemudian dia
membaca, ‘masyaa-Allah, laa quwwata
illaa billaah” maka dia tidak akan
melihat adanya cacat dalam nikmat
selain kematian. (Riwayat At-Thabrani)
Ketiga, syukuran rumah baru.
Sebagai bentuk menyempurnakan
rasa syukur, kita dianjurkan untuk
mengadakan walimah, mengundang
orang lain untuk makan-makan.
Walimah ini sering diistilahkan dengan
Al-Wakirah. Sebagian ulama sangat
menganjurkan hal ini, di antaranya
Al-Imam As-Syafii. Beliau mengatakan
“Di antara bentuk walimah adalah
Al-Wakirah. Saya tidak memberi
kelonggoran untuk meninggalkannya.”
(Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah AlKuwaitiyah, 8/207).
Keempat, tidak terlalu khawatir
dengan gangguan yang ada.
Biasanya, orang yang akan
menempati rumah baru ada yang
merasa khawatir dengan makhluk
halus yang kemungkinan sudah
menghuni rumah tersebut. Menyikapi
hal ini, sikap yang terbaik tentu
menghilangkan kekhawatiran
tersebut dan bersikap biasa saja. Sikap
tidak peduli, ternyata menjadi cara
ampuh untuk mengusir setan. Setan
sebagaimana manusia, ketika dia
mengganggu, kemudian tidak digubris,
dia akan bosan untuk mengganggu.

Sebaliknya, jika diperhatikan,
dia semakin menjadi-jadi dalam
menggoda.
Kelima, banyak membaca alQur’an, khususnya surat al-Baqarah.
Rumah yang baru ditempati
hendaknya sering dibacakan surat
al-Baqarah agar tidak didatangi setan.
bersabda, ”Bacalah surat
Rasulullah
Al-Baqarah di rumah-rumah kalian,
karena sesungguhnya setan itu tidak
masuk ke dalam rumah yang dibaca di
dalamnya surat Al-Baqarah.” (Riwayat
Al-Hakim)
Keenam, ketika menutup pintu
membaca basmalah.
Dari Jabir bin Abdillah, Nabi 
memberi banyak saran agar kita
tidak terganggu setan. Rasulullah
bersabda: “Tutuplah pintu, dan sebutlah
nama Allah. Karena setan tidak akan
membuka pintu yang tertutup (yang
disebut nama Allah).” (Riwayat Bukhari
dan Muslim)
Demikianlah beberapa adab
ketika memasuki rumah baru. Semoga
bermanfaat.* Bahrul Ulum/Suara
Hidayatullah

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com

FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH

Menempati
Rumah Baru

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW
Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAWRahasia Senyum Nabi Muhammad SAW
Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAWRamadhani Sardiman
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahDinar Sarajuddin
 
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6nurraihan15
 
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3shahaidi
 
Baram tutoh ministry on july 2013
Baram tutoh  ministry on july 2013Baram tutoh  ministry on july 2013
Baram tutoh ministry on july 2013Rintujok Perrines
 
Edisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiEdisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiazzahairi
 
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Hamsah Saram
 
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) menambahberatbadanotot
 
Roundown acara perpisahan
Roundown acara perpisahanRoundown acara perpisahan
Roundown acara perpisahanMuzani Ghifari
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Mencari cahaya ilahi
Mencari cahaya ilahiMencari cahaya ilahi
Mencari cahaya ilahiImran Ismail
 

Mais procurados (20)

Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW
Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAWRahasia Senyum Nabi Muhammad SAW
Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW
 
Cerpen "Rahasia ayah"
 Cerpen "Rahasia ayah" Cerpen "Rahasia ayah"
Cerpen "Rahasia ayah"
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
 
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6
teks-pengacara-perjumpaan-ibubapa tahun 6
 
Pidato bahasa indonesia hari ibu
Pidato bahasa indonesia hari ibuPidato bahasa indonesia hari ibu
Pidato bahasa indonesia hari ibu
 
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3
Buletin Ukhuwah vol.1 isu 3
 
Baram tutoh ministry on july 2013
Baram tutoh  ministry on july 2013Baram tutoh  ministry on july 2013
Baram tutoh ministry on july 2013
 
Edisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiEdisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezeki
 
Teks pengacara majlis perkahwinan
Teks pengacara majlis perkahwinan Teks pengacara majlis perkahwinan
Teks pengacara majlis perkahwinan
 
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
 
Tawakal
TawakalTawakal
Tawakal
 
Ungkapan menarik karangan
Ungkapan menarik karanganUngkapan menarik karangan
Ungkapan menarik karangan
 
Sikap yang harus dimiliki kepala keluarga
Sikap yang harus dimiliki kepala keluargaSikap yang harus dimiliki kepala keluarga
Sikap yang harus dimiliki kepala keluarga
 
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
 
Surat Untuk Negarawan Muda
Surat Untuk Negarawan MudaSurat Untuk Negarawan Muda
Surat Untuk Negarawan Muda
 
Rasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggalRasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggal
 
Roundown acara perpisahan
Roundown acara perpisahanRoundown acara perpisahan
Roundown acara perpisahan
 
Khutbah jum
Khutbah jumKhutbah jum
Khutbah jum
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Mencari cahaya ilahi
Mencari cahaya ilahiMencari cahaya ilahi
Mencari cahaya ilahi
 

Destaque

Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event TipsTerra Walker
 
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Phil English Vietnam
 
MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)AnneBellego
 
Hidden cost of_a_failed_manager_infographic
Hidden cost of_a_failed_manager_infographicHidden cost of_a_failed_manager_infographic
Hidden cost of_a_failed_manager_infographicCEB, now Gartner
 
Getting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendarGetting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendarBrandon Raymo
 
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4Hannah Wilde
 
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016FERIA BADAJOZ IFEBA
 
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...IBM India Smarter Computing
 
RMcDanielOscarResume
RMcDanielOscarResumeRMcDanielOscarResume
RMcDanielOscarResumeOscar Daniel
 
Photo essay by kimberly demusz
Photo essay by kimberly demuszPhoto essay by kimberly demusz
Photo essay by kimberly demuszKimberly Demusz
 
Bigger Data For Your Budget
Bigger Data For Your BudgetBigger Data For Your Budget
Bigger Data For Your BudgetHortonworks
 
CGCA: Transition to Home School
CGCA: Transition to Home SchoolCGCA: Transition to Home School
CGCA: Transition to Home Schooleeniarrol
 
Thermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiThermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiDedep Tohpati
 

Destaque (19)

Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event Tips
 
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
Bản tin tuần trường anh ngữ CIP 23 tháng11
 
ButacaSM
ButacaSMButacaSM
ButacaSM
 
MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)MZ24-simple (dragged)
MZ24-simple (dragged)
 
Hidden cost of_a_failed_manager_infographic
Hidden cost of_a_failed_manager_infographicHidden cost of_a_failed_manager_infographic
Hidden cost of_a_failed_manager_infographic
 
Getting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendarGetting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendar
 
9 event
9 event9 event
9 event
 
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4
Hannah Wilde Article Contributions-GPS Edition 4
 
LEXIA MÉXICO PyME
LEXIA MÉXICO PyMELEXIA MÉXICO PyME
LEXIA MÉXICO PyME
 
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
 
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...
Towards an Open Data Center with an Interoperable Network (ODIN) : Volume 2: ...
 
RMcDanielOscarResume
RMcDanielOscarResumeRMcDanielOscarResume
RMcDanielOscarResume
 
Caching By Nyros Developer
Caching By Nyros DeveloperCaching By Nyros Developer
Caching By Nyros Developer
 
Kertas kerja kursus permainan tenis
Kertas kerja kursus permainan tenisKertas kerja kursus permainan tenis
Kertas kerja kursus permainan tenis
 
Photo essay by kimberly demusz
Photo essay by kimberly demuszPhoto essay by kimberly demusz
Photo essay by kimberly demusz
 
Bigger Data For Your Budget
Bigger Data For Your BudgetBigger Data For Your Budget
Bigger Data For Your Budget
 
Roshe Run Noir Gris
Roshe Run Noir Gris Roshe Run Noir Gris
Roshe Run Noir Gris
 
CGCA: Transition to Home School
CGCA: Transition to Home SchoolCGCA: Transition to Home School
CGCA: Transition to Home School
 
Thermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiThermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energi
 

Semelhante a Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah

MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik ParentingMAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik ParentingMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuHeni Handayani
 
2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hationessfee
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangdesmin
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupkuHeni Handayani
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagadesmin
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafErsan Sabiyl
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanErman Hidayat
 

Semelhante a Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah (20)

MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik ParentingMAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH - Rubrik Parenting
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
 
Pakaian bagi wanita
Pakaian bagi wanitaPakaian bagi wanita
Pakaian bagi wanita
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)
 
PPT Pernikahan
PPT PernikahanPPT Pernikahan
PPT Pernikahan
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembang
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujaga
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallaf
 
Kado Terindah
Kado TerindahKado Terindah
Kado Terindah
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
 
Monolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docxMonolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docx
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukan
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 

Mais de MAJALAH HIDAYATULLAH

Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH
 

Mais de MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
 

Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah

  • 1.
  • 2. Jendela Keluarga Ayah Sang Pemimpin foto: muh abdus syakur/suara hidayatullah D i sebuah supermarket, se­­ orang suami terdiam melihat is­ trinya sedang memarahi anak­ nya. Si anak yang ber­ sia sekitar lima tahun u itu ingin mem­e­ sebuah mainan, namun b li ibunya me­ rangnya. Anak itu lalu menangis. Si ibu la­ menyuruh anaknya menghentikan tangisannya, namun tangisan si anak semakin keras. Akhirnya, si ibu me­ u­ m ku­i anaknya. Tangisan anak itu semakin menjadi-jadi. l Si ibu semakin tak sabar sehingga pukulannya semakin keras dan bertubi-tubi. Melihat keadaan itu, suaminya pergi menjauh. Seorang ibu yang membawa anak remaja lelakinya melihat kejadian ter­ e­ ut. Ibu itu kaget dan ingin sekali s b ber­i­ b cara kepada ibu yang memukuli anaknya itu. Namun, karena melihat ekspresi si ibu yang masih marah, ia mengurungkan niatnya. Sebab, ketika seseorang sedang marah tentu tidak bisa diajak bicara baik-baik. Akhirnya, ia mendekati bapak yang sudah menjauh dari ibu dan anaknya itu. “Maaf Pak, apakah Bapak ayah dari anak itu?” Si bapak mengangguk dengan ekspresi wajah sedih bercampur malu. “Mengapa Bapak membiarkan anaknya dipukuli oleh istri Bapak? Mengapa membiarkan anak yang masih lemah dizalimi? Allah menitipkan anak pada kita untuk dididik dengan baik. Tentu Allah tidak ridha kalau titipannya dianiaya. Pak, kita akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Anak itu diam tak membalas karena ia masih lemah. Suatu saat dia sudah besar akan membalasnya. Dia menyimpan rasa dendam. Anak itu peniru. Kelak dia FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435 akan meniru yang dilakukan ayah-ibunya terhadap anak dan keluarganya juga. Bagaimana perasaan Bapak kalau hal itu terjadi?” Bapak tersebut terdiam mendengarkan si ibu yang sulit membendung kata-katanya. Tak lama kemudian Bapak itu mendekati anaknya. Ia membawa anaknya pergi de­ gan menaiki sepeda motor. n Anak remaja laki-laki itu menyaksikan semua kejadian ter­sebut. Lalu ibunya memberi penjelasan bahwa se­orang ayah adalah pemimpin dalam ke­uarga. Ia seharusnya yang l mengendalikan dan mendidik keluarganya. Perbuatan si ibu ta­ i tidak boleh dibiarkan. d Hari itu, si anak remaja laki-laki itu be­a­ar dua hal. l j Pertama, tentang bagaimana se­ a­ usnya peran seorang h r ayah. Kedua, ba­ai­ ana jika melihat kemungkaran g m atau ketidakaadilan di depan mata tidak boleh membiarkannya. Di dalam masyarakat kita sering melihat seorang ayah yang begitu lemah tidak ber­ a­ a dalam memimpin d y keluarganya. Hal itu sering di­ dikan anekdot. Maka ja­ munculah istilah “Ikatan suami takut istri”, bahkan sampai dijadikan serial sinetron. Se­ ingga hal itu pun h berdampak dalam mendidik anak. Ayah tak mengambil peran dalam mendidik anak. Ibulah yang mengambil alih seluruh kepemimpinan pendidikan anaknya. Memang dalam pelaksanaannya seringkali ibulah yang lebih banyak berperan. Namun, tetap yang menjadi komandannya adalah ayah. Ayah turut mengkonsep, melaksanakan dan mengontrol pelaksanannya. Bayi manusia dikandung selama sembilan bulan. Sebuah waktu yang cukup lama. Selama itu, bukan hanya ibu yang bersiap menjalani peran sebagai ibu, namun juga ayah. Ayah harus belajar banyak bukan karena banyak melaksanakannya, namun karena ayahlah yang memimpin dan mengendalikannya. Ketika ada ke­ eliruan istri dalam mendidik anak, maka suami se­ k ha­usnya bertindak meluruskannya. Semoga Allah r se­antiasa membimbing kita semua. n Penulis buku Men­ idik Karakter dengan Karakter. d celah Oleh Ida S. Widayanti* 67
  • 3. usrah Menjadi yang Kedua Oleh Kartika Ummu Arina* Buktikanlah bahwa kita adalah pembawa kebahagiaan, lebih terhormat, dan memang tepat untuk dicintai T elepon genggam di tangan saya bergetar beberapa kali, sebaris nama muncul di layar. Beberapa detik kemudian saya sudah mendengar suara di ujung sana. Nadanya terdengar gembira. Saya bertanya-tanya apa gerangan yang hendak disampaikannya. Akhirnya karena tak sabar sekaligus iseng, saya menggodanya, “Mau nikah iya, Mbak?” Ia pun berseru tertahan, berusaha menyembunyikan kegembiraannya dan mengiyakan pertanyaan saya. Saya pun semakin penasaran. Menanyakan siapa gerangan jodoh yang menghampiri si mbak yang usianya telah menginjak pertengahan kepala empat ini. “Akhirnya”... itulah yang menghiasi benak saya. Ia pun menanyakan apakah saya mengenal sebuah nama. Seseorang yang aktif di sebuah wilayah dakwah yang tak jauh dari tempat saya tinggal. Tiba-tiba saya merinding. Hati-hati saya bertanya, “Mbak, beliau sudah berkeluarga ya?” Jawabannya yang membenarkan membuat hati saya yang sudah dihiasi oleh warna-warni kebahagiaan kini juga diwarnai rasa lain. 68 Jadi istri kedua. Itulah kabar gembira sekaligus rasa “ngilu” yang datang pada saya hari itu. Poligami. Kata itu masih sering saya eja dengan berbagai rasa hingga hari ini. Walaupun itu bagian dari perjalanan hidup junjungan agung Rasulullah SAW, tetapi secara manusiawi, saya belum mampu mengejanya dengan baik dan benar hingga hari ini. Persoalan Ada di Hati Jadi yang kedua, ini yang sering mengganjal dalam hati. Yang kedua berarti menjadi yang setelah orang lain. Terlepas dari kata orang sebagai newcomer, pengganggu, perusak, dan lain sebagainya, siapapun punya kemungkinan untuk jadi yang kedua. Entah yang pertama masih di sisi atau sudah tiada. Akan tetapi, jadi yang kedua, sung­ guh persoalan dan jawaban sebenarnya ada di dalam hati. Berkutat pada apa yang kita pikirkan sebagai persoalan, pa­ ahal jalan keluar dari soal tersebut d se­atinya juga tergantung bagaimana j kita membebaskan diri dari apa yang kita pikirkan dan bertindak yang terbaik. Lalu apakah menjadi yang kedua berarti mengundang petaka? Pastinya, bila hal ini hanya menyengsarakan hamba-Nya, Allah tidak akan pernah mengizinkan poligami (An-Nisa [4]:3) atau membolehkan seseorang yang telah berpisah dengan pasangan sebelumnya menikah kembali. Terlepas dari segala kelemahan hati, pelajaran yang saya peroleh dari pernikahan “si mbak” sungguh membuka cakrawala baru. Di hari pernikahannya, sang calon suami datang bersama istri pertama dan anak-anaknya. Mulai dari akad terucap hingga resepsi bergulir menjelang senja, istri pertama dan anak-anaknya setia menemani. Semua hal mereka lakukan bersama. Makan bersama hingga bergurau dan menyambut tamu-tamu yang datang. Semua mata yang datang merekam peristiwa itu hingga sekarang dan terkadang masih diputar ulang dalam perbincangan. Hari-hari si mbak pun menjadi le­ ih sibuk. Tak hanya berkunjung ke b sanak-saudara atau menghadiri ka­ jian rutin saja, kini hari-hari di akhir pe­ annya pun penuh terisi dengan k agen­ a bersama sang istri pertama dan d keluarga besarnya. Saat ditanya, apakah beliau bahagia, si mbak ini menjawab sumringah, “Sebenarnya lebih enak begini, kami jadi punya waktu lebih banyak mengerjakan sesuatu untuk umat.” Jawaban ini menghadapkan kita pada realitas bahwa mengurus rumah tangga memang menyita waktu. Mendidik anak-anak adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan rumah tangga pun sangat berat. Jadi, akan lebih menyenangkan bila ada orang yang bersedia berbagi beban. Seperti Rasulullah yang SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 4. Jendela keluarga FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH Buang jauh-jauh label yang sering ditempelkan masyarakat awam bahwa menjadi yang kedua berarti merusak keluarga orang menyuruh seorang lelaki yang mengadukan nasibnya yang miskin untuk menikah lagi. Pernikahan kedua, laki-laki ini tetap miskin. Ia pun kembali datang pada Rasulullah dan mengadukan nasibnya, Rasulullah kembali menyuruhnya menikah. Yakin bahwa Rasulullah tidak akan menipu umatnya, ia pun menikah untuk yang ketiga kalinya. Usai pernikahan yang ketiga, seiring waktu berjalan, nasibnya belum juga berubah. Ia tetap miskin. Ia pun kembali datang pada Rasulullah , jawaban yang diberikan padanya tetap  sama. Menikah lagi. Rasulullah bersabda, “Carilah rejeki dengan menikah!” (Riwayat Ibnu Abbas) Akhirnya lelaki ini pun menikah FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435 lagi. Pernikahannya yang keempat ini dilangsungkan dengan seorang Muslimah yang pandai menjahit. Keahlian ini ditularkannya pada istri-istri yang lain. Singkat kata, nasib perekonomian lelaki ini pun berubah. Ia menjadi seorang kaya dengan usaha menjahit baju yang dijalankannya bersama keempat istrinya. YaNG LeBIH BaIK Jadi, inilah saatnya membebaskan pikiran dan bertindak tepat. Menjadi yang kedua atau yang seterusnya, tidaklah harus menjadi “penerus” apa yang sudah ada. Namun sebaliknya, menjadi yang kedua seharusnya memacu kita menjadi orang yang membawa perubahan yang lebih baik dalam kehidupan pasangan. Buang jauh-jauh label yang sering ditempelkan masyarakat awam bahwa menjadi yang kedua berarti merusak keluarga orang. Justru yang harus dibuktikan adalah dengan pernikahan yang terjadi, rejeki menjadi lebih lancar, kesulitan yang sebelumnya kuat menghadang menjadi lebih mudah diatasi, dan membuat wajah pasangan menjadi lebih cerah dibandingkan sebelumnya. Kehadiran kita sebagai yang kedua juga seharusnya menjadi pribadi yang menginspirasi bagi pasangan dan keluarga besar. Bukan sebaliknya, menjadi sumber masalah baru bagi kehidupan pasangan dengan keluarga besarnya. Menjadi yang kedua menuntut kita untuk dapat berpikir lebih dewasa, berhati lapang, dan mengambil tindakan yang didasari keputusan yang tepat. Karena, posisi kita menuntut kita untuk menjadi sosok yang lebih cerdas bersikap dan bertindak. Jadi yang kedua justru harus lebih pandai mengatur emosi dan bukan mengedepankan perasaan. Sehingga label yang kedua adalah si pembuat masalah, cengeng, dan cari perhatian dapat ditolak mentah-mentah. Masyarakat juga dapat belajar bahwa pernikahan kedua yang dipilih oleh pasangan kita justru adalah jalan yang terhormat dan menambah kebahagiaan. Jangan sungkan untuk belajar dari dia yang pertama untuk menjadi orang yang dicintai pasangan, karena belajar sejatinya bukan untuk menjadi pengekor tetapi lebih untuk membentuk karakter yang lebih baik pada diri kita. Sambungkanlah silaturahmi dengan keluarga besar, juga masyarakat. Bukalah diri sehingga siapapun dapat belajar bahwa menjadi yang kedua dan poligami bukanlah hal yang buruk. Buktikanlah bahwa menjadi yang kedua justru membuat kita lebih terhormat dan memang tepat untuk dicintai. Penulis buku ‘Jadilah Suami Istri Bijak’       69
  • 5. mar’ah Jadilah yang Tercantik Oleh Kartika Trimarti* Bersyukurlah untuk jadi yang tercantik dan menangilah hati juri yang paling jujur untuk menilai kecantikan yang tulus anak kita M enjelang akhir tahun 2013 sorotan dunia tertuju ke salah satu pojok Nusantara. Ratusan perempuan cantik sedunia sedang berkumpul di sana untuk memperebutkan gelar “yang paling cantik sedunia”. Walaupun diembel-embeli kecerdasan dan kepribadian, tetap saja yang dicari adalah yang paling cantik. Mereka pun diberangkatkan dari negaranya dengan membawa gelar perempuan tercantik. Cantik, rasanya kata yang satu ini begitu sensitif buat perempuan. Jangankan untuk mereka yang jelasjelas cantik, yang dikaruniai wajah sedang-sedang saja juga sibuk memoles diri agar terlihat cantik. Biarlah tidak cantik-cantik amat, yang penting inner beauty dan menarik. Padahal seperti apapun dalilnya, tetaplah untuk menarik perhatian orang lain. Sebuah dialog pernah terlontar dari sebuah karya Habiburrahman el-Shirazy. Seorang pemuda tengah ditawari calon pendamping hidupnya yang cantik dan bintang film ternama. Namun, pemuda itu tetap menolak dengan berkata, “Saya belum siap bila kecantikan istri saya nantinya dinikmati 70 orang banyak.” Meskipun dalam cerita tersebut sang perempuan telah berjilbab. Jadi, memang tidak ada seorang laki-laki salehpun yang mau berbagi dengan orang lain, bila sudah bicara tentang kecantikan pasangannya. Dan, dengan begitu, kriteria kecantikan pun sejatinya bukan ketika semua mata yang memandang mengakui kecantikannya. Karena, faktanya ditiap suku bangsa, kecantikan bisa punya persyaratan yang berbeda. Kecantikan Sejati Lalu, siapa yang sebenarnya bisa dikatakan sebagai perempuan tercantik? Sebelum lebih jauh, kisah seorang Muslimah berikut ini mungkin bisa menginspirasi. Bila ditanya tentang siapa perempuan yang begitu cantik baginya, ia selalu menjawab, ibunya. Hingga ia menjadi redaktur majalah fashion nasional sekalipun, ia menjawab perempuan yang tercantik hanyalah ibunya. Kehadiran ibundanya di rumah, sungguh tak terbantah untuk selalu membuatnya ingin pulang cepat-cepat. Langkah kaki Ibundanya yang selalu mengantar ia sampai di pintu pagar sejak ia masih sekolah taman kanak-kanak hingga ia telah menikah sekalipun, selalu terekam dalam hatinya. Suapan tangan ibunya sejak ia masih balita hingga ia telah bekerja, selalu menjadi kenangan yang tak pernah ia lupa. Lembut tapi tak pernah membuatnya manja. Walaupun ibunya tak pernah mengecap pendidikan hingga perguruan tinggi, kata-kata yang memotivasinya untuk berjuang dalam hidup selalu terngiang. Walau mungkin brain-nya tak pernah masuk kualifikasi penjurian kontes, ibulah tempatnya bertanya berbagai hal bahkan sesuatu yang tidak diketahuinya dalam dunia kerja. Brain, beauty, and behavior. Itulah yang selalu digaung-gaungkan. Di sisi lain, orang banyak yang melabeli perempuan yang di rumah identik dengan dapur, sumur, kasur. Namun, justru di sinilah letak kecantikan yang sebenarnya. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah , “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita salehah.” (Riwayat Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai) Dapur, Sumur, Kasur Apakah kemudian Muslimah yang cantik itu kuno? Justru malah orang yang beranggapan miring tetang dapur, sumur, dan kasur-lah yang kuno. Ada baiknya kita memahami lebih dahulu apa artinya dapur, sumur, dan kasur. Yang pertama adalah dapur. Semakin banyak orang memahami betapa pentingnya memakan makanan yang dimasak di rumah dan makan bersama di rumah. Dan yang tahu standar gizi serta serta selera makan di rumah tentu saja adalah ibu. Anak-anak yang biasa memakan makanan homemade yang dipersiapkan oleh ibu mereka cenderung terhindar dari jajanan di luar rumah, memiliki pola SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 6. Jendela keluarga menguatkan kasih sayang. Tempat anak-anak bercerita dan berbagi canda. Di sini tentu butuh keterampilan berbicara yang baik, cerdas membaca situasi, dan pribadi yang baik untuk menyayangi. Mari kita simak sabda Rasulullah , “Jika seorang istri menunaikan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya dari sesuatu haram, serta taat kepada suaminya, maka ia akan dipersilakan masuk surga dari pintu mana saja yang ia sukai.” (Riwayat Ahmad dan AthThabrani) foto: muh abdus syakur/suara hidayatullah Perempuan Tercantik makan teratur, dan lebih sehat. Makan makanan yang dimasak ibunya sendiri juga akan menambah rasa cinta dan kebanggaan pada ibunya, sekaligus membentuk citarasa makanan sehat yang akan dipilih anak hingga dewasa. Memasak juga berarti menghadirkan kecerdasan yang tinggi. Mereka yang ahli memasak pastilah mereka yang sangat mengerti komposisi bahan, kandungan bahan makanan, hingga cara memasak yang sehat dan lezat. Dari makan bersama juga akan terbentuk manner yang akan dibawa setiap orang hingga dewasa. Jadi, dapur sejatinya adalah tempat bereksperimen yang akan menentukan kualitas generasi mendatang. Jelas membutuhkan brain dan behavior yang baik. Sumur berarti kebersihan. Rumah yang bersih dan nyaman akan selalu menghadirkan inspirasi bagi siapapun yang menghuninya. Kebersihan juga akan menampilkan kecantikan yang sebenarnya. Bila seorang Muslimah bisa tampil bersih, berbau segar, dan berseri-seri, tentu setiap orang akan tertarik untuk selalu bersama. FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435 Rumah yang bersih dan nyaman akan selalu menghadirkan inspirasi bagi siapapun yang menghuninya Kemudian tentang kasur. Kasur adalah perlambang kenyamanan dan impian. Di tempat tidurlah seorang Muslimah yang belum menikah akan mendeskripsikan cita-citanya. Di kamar pula biasanya seorang Muslimah menggambarkan pribadi seperti apa yang akan dibangun. Sementara bagi Muslimah yang sudah menikah, di kamarlah biasa terjalin diskusi menarik sebelum tidur, tempat menyelesaikan masalah, dan tempat untuk saling Begitu indahnya dipersilakan masuk surga dari pintu manapun. Namun itulah janji Allah Ta’ala melalui lisan utusan-Nya yang tak pernah berdusta. Jadi, kuncinya, jadilah perempuan tercantik didunia dengan kesalihan kita. Kesalihan yang melahirkan kecerdasan yang mempesona, kecantikan alami yang keluar dari pribadi yang menyejukkan hati. Akhirnya, meskipun cantik memang tak bisa diukur secara fisik karena tiap suku bangsa memang punya versi sendiri-sendiri untuk mengukur kecantikan, tetaplah jadi yang tercantik bagi diri sendiri. Menjadi orang yang menghargai apa yang sudah Allah Ta’ala anugerahkan dan berusaha untuk menambah nilai kecantikan tersebut bermanfaat bagi semesta. Mungkin tak ada juri yang akan menobatkan kita sebagai perempuan tercantik sedunia, tetapi biarlah juri yang paling jujur yang akan menobatkan kita dalam hatinya sebagai perempuan tercantik sedunia. Ya, juri itu adalah anak. Anak yang dengan kepolosan dan ketulusannya akan selalu mengenang kita sebagai yang tercantik, pertama dan terakhir hingga ia dewasa. Penobatan yang paling fenomenal, paling bersih dari komersialisasi, dan paling membanggakan. Ibu rumah tangga tinggal di Bekasi, Jawa Barat 71
  • 7. konsultasi keluarga Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari Antara Shalat dan Kerja Keras Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mempunyai teman yang sangat rajin ber­ ibadah. Shalat lima waktu dikerjakan tepat waktu dan selalu berjamaah. Tak hanya ibadah shalat, ia juga rajin berpuasa hari Senin dan Kamis. Suatu hari ia dipanggil atasan karena dinilai ki­ nerjanya kurang baik. Memang sehari-harinya ia kurang bertenaga, sering ngantuk dan tidak ber­ semangat. Ketika saya ajak berdikusi tentang ke­ da­ a an­ ya, ia menyatakan bahwa sepanjang malam ia n shalat Tahajud hingga subuh. Yang saya tanyakan, mana yang lebih utama sha­ lat Tahajud dengan menyebabkan siang hari ngantuk atau bekerja keras sesuai amanah perusa­ a­ n? h a AS Di Jakarta Jawab: Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Kami salut kepada saudara-saudara kita yang bisa konsisten menjalankan kewajiban ibadahnya di tengah kehidupan yang semakin sekularistik dan materialistik seperti saat ini. Tindakan seperti itu sangat terpuji dan harus didukung. Terhadap hal-hal yang fardhu, seperti me­ egak­ n kan shalat lima waktu berjamaah, puasa Ramadhan, dan membayar zakat, juga menunaikan haji jika mam­ u harus mendapat perhatian utama. Sesibuk p apapun kita harus menyempatkan waktu untuk men­­ja­lan­kannya. Kewajiban kepada Allah harus didahulukan sebelum yang lain. Di samping menjalankan kewajiban kepada Allah ada suatu kewajiban yang harus ditunaikan juga, seperti bekerja untuk menafkahi keluarga. Pa­ a r ulama bersepakat bahwa bekerja menafkahi ke­uar­ l ga itu wajib. Artinya, berdosa bagi orang yang me­ ning­ alkannya, kecuali uzur. g Rasulullah menegaskan, “Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dan lain-lain). ” (Riwayat Ath-Thabani dan Al-Baihaqi) Sangat disayangkan jika ada kaum Muslimin yang berangkat kerja dalam keadaan loyo, pa­ a­ d hal ia mendapatkan gaji dari pekerjaan tersebut. Tak se­ atutnya orang bekerja asal-asalan, karena p Allah menghendaki kita ber­ uat ihsan, ter­ b ma­suk da­lam bekerja. Perbuatan ihsan dalam bekerja adalah ber­ sung­uh sungguh, amanah dan profesional. Di g ba­ kesungguhan, amanah dan profesionalitas lik itu terdapat pahala di sisi Allah. Mereka diganjar se­ agai mujahid, sebagaimana sabda Nabi , “Se­ b sungguhnya Allah suka kepada hamba yang ber­ kar­ a dan terampil. Barangsiapa yang besusahy su­ah mencari nafkah untuk keluarganya, maka s dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wa Jalla. (Riwayat Ahmad) ” Selain pahala yang besar, di balik kesungguhan, amanah, dan profesionalitas dalam bekerja itu Allah juga menyiapkan ampunan. Rasulullah ber­sabda, “Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus dengan pahala shalat, se­ dekah, atau haji namun hanya dapat ditebus de­ ngan kesusahpayahan dalam mencari nafkah. ” (Ri­wayat Ath-Thabrani) Para ulama sepakat bahwa shalat malam itu hukumnya sunnah, sedang menafkahi keluarga itu hukumnya wajib. Dalam fiqih awwaliyat (prio­ ri­tas), perkara yang wajib harus didahulukan se­be­ lum mengerjakan yang sunnah. Kami menyarankan agar kita pandai-pandai mengatur waktu. Jangan memaksakan diri. Kalau mampu bangun setengah jam, efektifkan setengah jam untuk shalat Tahajud. Kami yakin kita tetap bisa shalat malam dan tetap bekerja di siang hari de­gan semangat, kesungguhan, amanat, dan n profesional.* . 72 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 8. SYIFA KEMBALIKAN KESEHATAN TUBUH DENGAN Tak perlu suplemen, cukup buah-buahan dan sayursayuran. A nda sering merasa lelah, terserang batuk, pilek, atau flu? Lalu apa yang Anda lakukan? Kebanyakan dari kita biasanya ingin segera mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengonsumsi obat-obatan kimia sintetik dan berharap dapat memulihkan kondisi tubuh menjadi normal kembali dengan cepat. Bahkan tak jarang digunakan juga antibiotik untuk mempercepat penyembuhannya. Padahal, hal itu bisa diatasi dengan cukup banyak istirahat dan mengonsumsi banyak vitamin C, yang bisa didapatkan dari buahbuahan dan sayur sayuran. Sebab, sumber dari masalah itu semua adalah sistem imun yang menurun. Sistem imun (kekebalan) adalah salah satu komponen dokter di dalam tubuh Anda yang melindungi dan memberikan daya tahan terhadap penyakit. Sistem imun ini bertanggung jawab dalam melawan semua bakteri, virus, fungi, dan antigen lain. Dan salah satu cara untuk meningkatkan sistem imun adalah dengan mengonsumsi vitamin C. 84 Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air, yang memiliki banyak peranan bagi kesehatan tubuh kita. Vitamin ini termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Maka hindari memanaskan buah dan sayur pada suhu tinggi dan penggunaan peralatan logam untuk memasaknya. Dengan mengonsumsi vitamin C banyak manfaat yang bisa didapatkan, di antaranya: Pertama, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika kadarnya kuat, vitamin C menstimulasi pergerakan sel darah putih fagositik, terutama netrofil, ke tempat inflamasi, dan juga meningkatkan transformasi limfosit menjadi sel T, sel B, dan natural killer cells, sebagai suatu antioksidan. vitamin C melindungi sel darah putih dari radikal bebas dan substansi toksik lain yang dilepaskan oleh fagosit teraktivasi. Kedua, memperbaiki kulit. Vitamin C adalah antioksidan yang paling banyak dibutuhkan kulit. Ia dapat membantu menetralkan radikal bebas yang menumpuk akibat paparan sinar matahari dan usia. “Pemberian vitamin C yang dikombinasi dengan bahan lain, memperbaiki beberapa tandatanda penuaan termasuk garis-garis halus, pigmentasi tidak merata, warna kulit dan tekstur, “kata Dr Mariusz Sapijaszko, Direktur Medis dari Youthful Image Cosmetic Surgery Clinic dan seorang profesor dermatologi di University of Alberta. Ketiga, menjaga struktur kolagen. Yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan Keempat, meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman’s University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah. Kelima, melawan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa wanita yang mengasup banyak vitamin C dari makanan seperti buah-buahan atau sayur (bukan suplemen), memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Bahkan beberapa riset SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com FOTO: DADANG KUSMAYADI/SUARA HIDAYATULLAH VITAMIN C
  • 9. FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH DOSIS VITAMIN C BAGI TUBUH Kebutuhan tubuh akan vitamin C yang direkomendasikan sebenarnya masih menjadi perdebatan dan bervariasi pada setiap negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) misalnya, menetapkan hanya 45 mg sehari. Sementara, Food Standard Agency di Inggris menetapkan 40 mg per hari dan  National Academy of Sciences di Amerika Serikat menetapkan 60-95 mg per hari. Menurut dr. Leane Suniar M, ahli gizi dari Rumah Sakit UKI Jakarta, jumlah vitamin C yang dibutuhkan tubuh setiap hari adalah 40–60 mg, dengan catatan, kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Karena itu, untuk kebutuhan vitamin C harian, Anda tak perlu mengonsumsi suplemen berdosis tinggi. “Sayuran dan buah-buahan seperti buah berry, tomat dan sitrus dapat memenuhi kebutuhan Anda.” Dengan demikian, Anda tak perlu buangbuang uang untuk sesuatu yang bisa Anda dapatkan secara alami. Di bawah ini tabel jenis sumber vitamin C berikut komposisinya. NAMA BUAH & SAYUR Jambu biji Kiwi Lengkeng Pepaya Paprika Merah Brokoli Kubis Stroberi Kembang kol Jeruk Tomat Cabe Apel Melon Anggur Sukun Mangga Nanas Pisang Alpukat Blewah Ubi Jalar KANDUNGAN VITAMIN C MG/100 MG 108 100 84 62 190 118 80,4 56,7 50 30-50 34 84 5 42 34 29 28 15 9 8 30 49,2 Sumber: http://www.belajarkreatif. net/2013/05/daftar-buahdan-sayur-sumber-vitamin-c. html#ixzz2plmARBd5 FEBRUARI 2014/RABIUL AWAL 1435 Anda dapat memanfaatkannya dengan memakan langsung buah buahan/sayuran tersebut ataupun dengan dibuat jus, namun tanpa gula, es dan susu. Satu buah jambu biji sehari sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Namun apabila kondisi sedang lelah ataupun Anda sedang terserang flu, jumlah tersebut dapat ditingkatkan lagi. Kadar vitamin C dalam tubuh dapat berkurang dengan pola hidup atau aktivitas yang buruk seperti merokok, minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti antikejang, antibiotik tetrasiklin, arthritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Sehingga apabila Anda seorang perokok, atau sedang mengonsumsi jenis antibiotik tersebut kebutuhan vitamin C harian Anda harus lebih ditingkatkan lagi dari biasanya. Namun apabila tubuh kekurangan vitamin C, dapat menimbulkan kondisi seperti luka lambat sembuh, cepat lesu, nyeri sendi, kulit sangat kering dan bersisik, mudah bersin dan stress. Vitamin C memang baik bagi tubuh Anda. Tapi, bukan berarti Anda harus menuruti klaim para produsen suplemen vitamin C untuk mengonsumsinya dalam dosis tinggi. Salah-salah Anda justru akan menyengsarakan hidup Anda sendiri. Beberapa masalah yang bisa terjadi saat Anda mengalami hipervitaminosis C atau overdosis vitamin C adalah iritasi di mulut, sakit kepala dan demam. Selain itu, Anda juga berisiko akan terserang nyeri lambung dan diare. Ini disebabkan karena vitamin C bersifat asam dan akan memperberat kerja organ ginjal, karena kelebihan vitamin C akan dibuang oleh ginjal.* Ika Oktariyani, Apoteker dan Herbalis di Green Zone Herbal 85 FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH mengindikasikan vitamin C sebagai racun bagi sel-sel kanker tertentu. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%. Dalam beberapa penelitian lain, vitamin C juga berfungsi untuk meningkatkan mood, membantu penyerapan zat besi untuk pembentukan sel darah merah, mencegah stroke, mencegah artherosclerosis atau pengerasan arteri akibat timbunan kolesterol jahat dan lainnya.
  • 10. ADAB S alah satu karunia yang Allah berikan kepada seorang hamba yaitu rumah. Karenanya, orang yang mendapat rumah baru hendaknya menjadikannya sebagai ladang kebaikan dan ibadah serta tempat berzikir pada-Nya, bukan sebagai tempat maksiat. Berkaitan dengan menempati rumah baru, terdapat beberapa adab yang dianjurkan: Pertama, bersyukur pada Allah atas karunia-Nya berupa rumah baru yang ia peroleh. Firman Allah: “Ingatlah ketika Tuhanmu mengumumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (Ibrahim [14]: 7) Kedua, ketika masuk rumah baru mambaca, ‫َ ﱠ َ ُ َ ﱠ ﱠ‬ ���ِ �‫َماشاءا� � ق ﱠوة ِإ‬ ِ “Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” Ibnu Qoyyim menjelaskan dalam Al-Wabilus Shayyib, bahwa seseorang yang hendak masuk rumah atau kebun hendaknya membaca kalimat di atas sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah. Hal ini didasarkan pada firman Allah, “Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu ‘maasya Allah, laa quwwata illaa billaah,’ sekalipun kamu anggap 86 aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (Al-Kahfi [18]: 39) Rasulullah bersabda, ”Jika Allah memberi kepada seorang hamba nikmat kebaikan terhadap keluarga, harta, atau anak, kemudian dia membaca, ‘masyaa-Allah, laa quwwata illaa billaah” maka dia tidak akan melihat adanya cacat dalam nikmat selain kematian. (Riwayat At-Thabrani) Ketiga, syukuran rumah baru. Sebagai bentuk menyempurnakan rasa syukur, kita dianjurkan untuk mengadakan walimah, mengundang orang lain untuk makan-makan. Walimah ini sering diistilahkan dengan Al-Wakirah. Sebagian ulama sangat menganjurkan hal ini, di antaranya Al-Imam As-Syafii. Beliau mengatakan “Di antara bentuk walimah adalah Al-Wakirah. Saya tidak memberi kelonggoran untuk meninggalkannya.” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah AlKuwaitiyah, 8/207). Keempat, tidak terlalu khawatir dengan gangguan yang ada. Biasanya, orang yang akan menempati rumah baru ada yang merasa khawatir dengan makhluk halus yang kemungkinan sudah menghuni rumah tersebut. Menyikapi hal ini, sikap yang terbaik tentu menghilangkan kekhawatiran tersebut dan bersikap biasa saja. Sikap tidak peduli, ternyata menjadi cara ampuh untuk mengusir setan. Setan sebagaimana manusia, ketika dia mengganggu, kemudian tidak digubris, dia akan bosan untuk mengganggu. Sebaliknya, jika diperhatikan, dia semakin menjadi-jadi dalam menggoda. Kelima, banyak membaca alQur’an, khususnya surat al-Baqarah. Rumah yang baru ditempati hendaknya sering dibacakan surat al-Baqarah agar tidak didatangi setan. bersabda, ”Bacalah surat Rasulullah Al-Baqarah di rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya setan itu tidak masuk ke dalam rumah yang dibaca di dalamnya surat Al-Baqarah.” (Riwayat Al-Hakim) Keenam, ketika menutup pintu membaca basmalah. Dari Jabir bin Abdillah, Nabi  memberi banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Rasulullah bersabda: “Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (Riwayat Bukhari dan Muslim) Demikianlah beberapa adab ketika memasuki rumah baru. Semoga bermanfaat.* Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com FOTO: MUH ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH Menempati Rumah Baru