1. Pasukan sekutu Inggris di bawah pimpinan Brigjen A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945
2. Kedatangan pasukan sekutu menimbulkan kecurigaan pemuda Surabaya dan memicu perlawanan bersenjata selama 3 hari
3. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Brigjen Mallaby dan penandatanganan gencatan senjata pada 30 Oktober 1945
3. Latar belakang peristiwa
Pertempuran Surabaya
Pasukan sekutu mendarat di Surabaya tanggal 25 oktober 1945 dibawah
pimpinan A.W.S. Mallaby dari inggris. Kedatangan tentara sekutu yang diboncengi
NICA tersebut semakin menimbulkan kecurigaan pemuda surabaya karena tentara
sekutu segera membebaskan orang-orang belanda yang ditahan jepang dan menduduki
pelabuhan tanjung perak serta gedung internatio.
Pada tanggal 27 oktober 1945,pesawat terbang inggris menyebarkn pamflet yang
memerintahkan kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari
tentara jepang. Melihat gerakan sekutu, para pemuda surabaya segera melakukan
perlawanan sehingga terjadilah bentrokan bersenjata secara sporadis dikota surabaya
selama 3 hari sejak tanggal 28 oktober sampai 30 oktober 1945. Sekitar 20.000 pasukan
TKR dan 120.000 pemuda pejuang melakukan perlawanan sengit terhadap tentara
inggris.dalam pertempuran tersebut ,pasukan inggris dapat dipukul mundur .bahkan
jendral Mallaby dapat ditawan oleh para pemuda surabaya,dan sekutu prgi menghadap
presiden Sukarno,wakil presiden Hatta, dan menteri penerangan Amir syarifuddin
untuk merundingkan gencatan senjata dengan panglima sekutu jenderal Sir Philip
Christison dan menetapknan tanggal 30 oktober1945 sebagai dimulainya gencatan
senjata.
4.
5. Untuk meredakan ketegangan, pimpinan tentara sekutu, Brigjen Mallaby dengan
didampingi oleh dr. Sugiri berkeliling kota surabaya mengimbau gencatan senjata
antara sekutu dengan pihak pemuda. Bentrokan-bentrokan memuncak dengan
terbunuhnya Brigjen Mallaby sekitar pukul 20.30 ,mobil Buick yang ditumpangi Mallaby
berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati jembatan merah.
Kesalapahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan
tewasnya Brigjen Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang tidak
diketahui namanya , dan terbakarnya mobil tersebut dikerenakan ledakan granat yang
menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby inilah yang
menyebabkanpihak inggris marah kepada pihak indonesia dan berakibat pada
keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk
mengeluarkan ultimatum 10 november 1945 jam 06.00 pagi untuk meminta pihak
indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan diatas dan meletakkan senjata
ditempat yang sudah ditentukan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI
dan NICA. Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para
pejuang dan rakyat yang telah banyak membentuk badan-badan perjuangan/misi.
Ultimatum rersebut ditolak oleh pihak indonesia dengan alasan bahwa republik
indonesia waktu itu sudah berdiri, dan tentara keamanan rakyat/TKR juga telah
dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata
yang telah dibentuk masyarakat, termasuk dikalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar
yang menentang masuknya kembali pemerintahan belanda yang memboncengi
kehadiran tentara inggris di Indonesia
6. Kronologi penyebab peristiwa
Kedatangan Tentara Jepang ke Indonesia
Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8
Maret 1945, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan
perjanjian Kalidjati. Setelah penyerahan tanpa syarat tesebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh
Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom
atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus
1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Kedatangan Tentara Inggris & Belanda
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para
tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak
daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945,
tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Tentara
Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas
keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan
para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun
selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada
administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan
tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat
Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.
7.
8. Kronologi jalannya peristiwa
Awalnya terjadi perlawanan karena pasukan Inggris yang dipimpin oleh Jendral
A.W.S Mallaby mengingkari perjanjian yang telah disepakati dengan Gubernur Jawa
Timur, pertempuran dapat dihentikan sejenak karena pihak Inggri / sekutu dan pihak
Indonesia mengadakan pertemuan dan merundingkan permasalahan tersebut.
Perundingan itu menghasilkan penghentian kontak senjata dan membentuk badan
anggota yang dinamakan kotak biro yang beranggotakan unsur pemerintah RI di
Surabaya. Anggota kotak biro mendatangai tempat-tempat terjadinya kontak senjata
tempat terakhir yang dikunjungi adalah gedung bank interario di jembatan merah.
Gedung itu masih diduduki oleh tentara Inggris yang terkepung oleh para pemuda
Indonesia, mereka menuntut agar pasukan Mallaby menyerah, tapi Mallaby tidak bias
terima tuntutan itu. Aksi tembak-menembak tak terelakkan lagi, Mallaby tewas
terbunuh di gedung itu pihak sekutu / Inggris pun tidak terima mereka menuntut
pertanggung jawaban atas kematian mallaby, mereka memperingatkan agar rakyat
Surabaya menyerah. Tapi, arek-arek Surabaya tidak mempedulikan peringatan itu,
pihak sekutu / Inggrispun mengeluarkan ultimatum jika rakyat Surabaya tidak mau
menyerah maka mereka akan dihancurleburkan. Batas waktu yang ditentukan adalah
pukul 06.00 10 November 1945 tetap saja arek-arek Surabaya tidak mengindahkan
ultimatum itu akhirnya pertempuran pun terjadi.
10. Tokoh tokoh pertempuran
Surabaya
Sutomo
Pemuda pertama yang sangat terkenal dalam
peristiwa itu adalah Sutomo. Dia merupakan Pucuk
Pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia
(BPRI). Perannya yang terbesar adalah memimpin
rakyat dalam menegakkan kedaulatan bangsa, dengan
merebut semua kekuasaan dari tangan Jepang, dan
mengusir Belanda dari Jawa Timur.
11. Soemarsono
Pemuda selanjutnya adalah Soemarsono. Tokoh
ini kemudian hari dituding memberontak terhadap
republik, pada tahun 1948. Dia merupakan seorang
komunis yang disebut-sebut memproklamirkan
Negara Madiun, bersama Musso dan Amir
Syarifuddin.
Perannya dalam pertempuran Surabaya yang terbesar
adalah mengorganisir rakyat mengangkat senjata,
melawan pasukan Belanda, Jepang, dan Inggris, dalam
pertempuran Surabaya. Dalam peristiwa itu, dia
menjabat sebagai Ketua Pemuda Republik Indonesia
yang menghimpun organisasi-organisasi pemuda.
12. Abdul Wahab
Pemuda lain yang layak dikenang adalah Abdul
Wahab. Dia adalah wartawan foto Kantor Berita
Antara yang pertama kali dipukul oleh pemuda
Belanda, tidak lama setelah Indonesia merdeka.
Pemukulan Wahab, dipicu oleh aksinya dalam
mengabadikan gambar pasukan penerjun payung di
depan Hotel Yamato (Oranje Hotel) yang kini
bernama Hotel Majapahit, berada di Jalan Tunjungan
No.65, Surabaya, Jawa Timur.
13. Asmanu
Kemudian ada pemuda Asmanu mantan
pengurus Gerindo, yang memberi komando
penyerbuan Hotel Yamato dan merobek-robek
bendera Belanda. Dia bersama pemuda Usman dan
Hernowo, memiliki peran besar dalam menelanjangi
politik kolonial dan membakar semangat rakyat di
kampung-kampung.
14. Sumarno
Pemuda selanjutnya ada Sumarno. Dia
merupakan pemuda pemberani yang secara terang-
terangan melawan Jepang, karena tindakan-
tindakannya yang sewenang-wenang terhadap
pegawai onderneming.
Perannya yang terbesar adalah bersama pemuda
lainnya, mengorganisir pegawai perkebunan dan
pabrik bekas milik kaum penjajah. Dan melakukan
bumi hangus di perkebunan dan pabrik itu.
16. Para pemuda Surabaya berhasil mempertahankan
kota Surabaya hamper selama 3 minggu lamanya.
Pertempuran terakhir selama 3 minggu lamanya.
Pertempuran terakhir terjadi di gunung sari pada
tanggal 28 November 1945. akhir dari perlawanan
adalah ribuan rakyat banyak menjadi korban.
17. Evaluasi
1. Siapakah yang memimpin Pasukan AFNEI Pada
Tanggal 25 Oktober 1945...
2. Mengapa pemerintah menetapkan tanggal 10
November 1945 Sebagai Hari Pahlawan?
3. Apa Penyebab terjadinya perlawanan Surabaya ?
4. Apakah yang terjadi setelah Brigjen Mallaby
meninggal dunia?
5. Bagaimana akhir dari perlawanan?
18. Jawaban
1. Brigjen A.W.S Mallaby
2. Untuk mengenang semangat perjuangan rakyat
surabaya
3. Pasukan Inggris yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S
Mallaby yang dating ke Indonesia mengingkari
perjanjian yang telah disepakati dengan Gubernur
Jawa Timur R.M.T.A Suryo Sehingga pertempuran
terjadi.
19. 4. setelah Brigjen Mallaby meninggal terbunuh,
jenderal Sir Philip Christison pemimpin AFNEI sangat
marah dan meminta kepada pemerintahan RI
menyerahkan orang2 yang dicurigai membunuh
Mallaby. Mereka juga mengeluarkan Ultimatum yang
menyatakan bahwa sekutu memerintahkan rakyat
surabaya untuk menyerahkan senjatanya, jika tidak
Surabaya akan diserang.
5. Para pemuda Surabaya berhasil mempertahankan
kota Surabaya hamper selama 3 minggu lamanya.
Pertempuran terakhir selama 3 minggu lamanya.
Pertempuran terakhir terjadi di gunung sari pada
tanggal 28 November 1945. akhir dari perlawanan
adalah ribuan rakyat banyak menjadi korban.