SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 42
Sistem Informasi
 kesehatan



Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI
UNDANG-UNDANG RI
            NOMOR 36 TAHUN 2009
             TENTANG KESEHATAN

               BAB IV
     TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

                      Pasal 17
(1)Pemerintah bertanggung jawab atas
  ketersediaan akses terhadap informasi,
  edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan
  untuk meningkatkan dan memelihara derajat
  kesehatan yang setinggi-tingginya.
UU No 36 Th 2009 tentang Kesehatan
                     BAB XIV
               INFORMASI KESEHATAN

                         Pasal 168
(1)Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
   efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan.
(2)Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada
   ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan
   melalui lintas sektor.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi
   sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
   Peraturan Pemerintah.
Kebijakan Pengembangan SIK Nasional
•   VISI
•   Terwujudnya sistem informasi kesehatan terintegrasi dalam mendukung
    proses manajemen kesehatan.

•   MISI
•   (1) Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan
    memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
•   (2) Memperkuat indikator kesehatan agar dapat menggambarkan
    derajat kesehatan masyarakat
•   (3) Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan
    semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat
•   (4) Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi
    pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi
•   (5) Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan
    kualitas dan sistem pengendaliannya
•   (6) Meningkatkan penggunaan data dan informasi untuk
    penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk
    mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik.
PRINSIP
1. Pemanfaatan TIK (ehealth)
     1. Untuk mendukung proses pencatatan data sehingga dapat meningkatkan
        akurasi data dan kecepatan dalam ketersediaan data untuk diseminasi
        informasi
     2. juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja sehingga
        dapat memperkuat transparansi ....
2. Keamanan dan kerahasiaan data – Sistem informasi harus dapat menjamin
   keamanan dan kerahasiaan data
3. Standarisasi – Standarisasi sistem elektronik untuk mewujudkan sistem informasi
   terintegrsi melalui penyediaan protokol pertukaran data dan standar
   interoperabilitas antar sistem
4. Integrasi – Sistem informasi dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber
   data, termasuk pula dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
5. Kemudahan akses – Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua
   pemangku kepentingan secara terpusat
6. Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (Platform elektronik) – Sistem
   informasi yang dikembangkan akan berbasis data disaggregate dari fasilitas
   pelayanan kesehatan, sehingga sistem berbasis elektronik sangat dibutuhkan.
INTEGRASI DAN STANDARISASI SIK
• Pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada
   – Berupa pembagian tugas, tanggung jawab dan
     otoritas-otoritas, serta mekanisme saling-hubung
   – Standarisasi
• Pengembangan protokol pertukaran data dan
  interoperabilitas
• Pengembangan standar struktur database
• Pengembangan data warehouse
• Integrasi sistem informasi  model baru SIK
• Strategi Nasional (RoadMap)
  Pengembangan SIK disusun
  berdasarkan hasil assessment
  SIK tahun 2007
• Assessment SIK menggunakan
  HMN Assessment tool ver 1.97
• Stakeholders
   – Depkes
   – BPS
   – BKKBN                       Indonesia


   – Depdagri
   – Depkominfo
   – WHO, donor agencies, dll
   – Dinkes Provinsi (6 prov)
Permasalahan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)


Governance            Fragmentasi




        Demand adopsi
          e Health
Permasalahan SIK
• Governance
                                      Fragmentasi
  – Belum ada standar atau
    pedoman
  – Belum ada road map
  – Pengembangan SIK di tk
    prop/kab/kota tidak terkendali   Demand adopsi
                                        eHealth
  – Vendor & DinKes
    menunggu arahan KemenKes
Permasalahan SIK
             • Fragmentasi
Governance     – Sistem yang berbeda beda;
                 Programs, Kab/Kota/Prov, Donor
               – Survey di NTB: >300 laporan/thn,
                 8 macam software
 Demand        – Terlalu banyak sistem:
  adopsi          • Petugas tidak konsentrasi  asal entry
 eHealth          • Tiap sistem berbeda data base 
                    tidak connect
                  • Beban administrasi terlalu tinggi
Permasalahan SIK
 Governance                     Fragmentasi

• Demand adopsi eHealth karena
  – Kebutuhan data secara elektronik
  – Kebutuhan penggunaan TIK di tempat
    pelayanan
  – TIK bisa memastikan input data hanya 1 kali
  – Dengan TIK data lebih akurat dan komunikasi cepat
  – Lebih Hemat Sumber daya (beban administrasi <<)
  – Proses kerja efisien & transparan
Kondisi saat ini

• 600+ Jumlah Indikator yg harus dilaporkan tiap
      negara berkembang per tahun
• 12+      Jumlah Database untuk program HIV/
        AIDS dalam 1 negara, tidak connect.

• 16+       Form Laporan bulanan yang harus
        dikerjakan seorang perawat yang bekerja
        di rural clinic di low income country
• 100 cm Lebar register di klinik ARV/PMTCT/TB
       services
• 860      Pertanyaan dalam DHS standard
Jumlah Indikator   Area Program

 • 102             Kesehatan Anak
 • 15              Kesehatan Jiwa

 • 148             Kesehatan Reproduksi

 • 292             Kesehatan Remaja

 • 98              Pengobatan essential

 • 142             HIV/AIDS
Standar dan regulasi untuk mencapai
       pengambilan keputusan berbasis bukti
      (Evidence based decision making process)

1. Assessment SIK
2. NSPK (Pedoman) SIK                 Steering
                                                         S
3. Roadmap SIK                       Committee
                                                         E
                                                         C
                                      Team               R
          HMN                        Perumus             E
        guidelines                                       T
                                                         A
                             POKJA               POKJA   R
                                                          I
4. Peraturan Pemerintah               POKJA
                                                         A
                                                         T
   tentang SIK                                           E
                                 STAKEHOLDERS
ALUR DATA
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
                       SET
 DITJEN     DITJEN               ITJEN   BADAN
                       JEN                       Ditjen Ditjen Setjen Itjen Badan

                      PUSDATIN
                                                           Pusdatin
                                                                        TERINTEGRASI
  RS                 DINKES PROV                        Dinkes Prov
                                            MENUJU
                                                                          SIKDA
       RS                                                                 GENERIK
                     DINKES KAB                            Dinkes Kab
                                                                            RS
TERFRAGMENTASI
                                                             Pusk
                     PUSKESMAS
                                                     LSM                Swasta
Komite Ahli dan Team Perumus SIK
           23 Sept 2011
Blue Print Pengembangan TIK pada Sistem
                Kesehatan di Indonesia
No      Area          Sistem           Metode       Infrastruktur            Standar               Waktu

1.   Manajemen Pencatatan dan       Laporan         National Data    •   Data Set Minimal         2009-2012
     Kesehatan Pelaporan            elektronik      Warehouse        •   Protokol Pertukaran
               terintegrasi                                              data
               (Reporting system)




2.   Pelayanan   Transfer data      Teleconsultation Regional/Prov   •   Protokol Pertukaran      2012-2014
     Kesehatan   pasien             Teleradiology    Data                data
                 (Transactional     mHealth          Warehouse       •   Health Data Dictionary
                 system)                                             •   Master Patient Index
Standarisasi
•   Menjadi dasar bagi Pemerintah untuk mengetahui kebutuhan saat ini dan
    mendatang serta memetakan kebutuhan tehnis.

•   Menjadi platform yang memfasilitasi upaya pengembangan kerja sama
    lintas sektor

•   Memungkinkan penggunaan tehnologi yang sesuai dengan kapasitas dan
    kebutuhan lokal.

•   Dapat membandingkan pengetahuan kesehatan antar system, daerah
    sehingga Sistem Informasi Kesehatan menjadi praktis dan dapat
    diimplementasikan

•   Dapat menghubungkan fasilitas (transfer data) dengan kemampuan yang
    berbeda (Rumah sakit besar dengan klinik di daerah terpencil)

•   Teridentifikasi kerangka kerja tehnis sehingga berbagai aktor dapat
    berkoordinasi melalui pertukaran data
Standarisasi Reporting System


SIKDA Generik (tdd Sist Informasi Puskesmas + RS)
  – Kementerian Kesehatan mengembangkan software
    gratis (free ware), dapat diintegrasikan dg software yg
    ada/yg akan dikembangkan
  – Fase 1: Menampung proses kerja di Puskesmas & DinKes
    (80% dr data kesehatan)
     • Termasuk pelaporan sektor swasta
     • Farmasi
     • Dokter, bidan
    Koneksi ke Bank data kesehatan (data individu)
  – Fase 2: Menampung proses kerja di RS (bekerja sama
    dengan Dit Jen BUK)
Highlight Aktivitas dalam
Roadmap untuk pengembangan
            Manual - 138
         kab/kota DBK/DTPK       Manual - Lainnya

       Bank Data Nasional
           Komputerisasi
         Kirim data individu       Komputerisasi
          Global Fund (2 th)     Kirim data individu
         USD 2 mil - Training,
                                   APBN / APBD
           pendampingan
                                  Software gratis
          USD 0.9 mil – (32
                                     Dana utk
              Kab/kota)
                                    Hardware &
            Pengadaan
                                   Implementasi
             hardware
E Health


• Komputerisasi Sistem Informasi Kesehatan.
• Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
  SIK bila ada prosedur manual yang tertata
  baik.
Menjawab Demand Adopsi eGov
1. Mortality Analysis
 1. Mortality Analysis      ..
                           6 Service Availability
                            6 Service Availability     11. Equity Analyses
   (ANACoD)                   And Readiness
                              And Readiness             11. Equity Analyses
    (ANACoD)
                              Assessments (SARA)
                              Assessments (SARA)
 2. National Burden of
  2. National Burden of
                                                       12. Health Dispar
                                                        12. Health Dispar
    Disease (NBD)           7. Child Mortality
                             7. Child Mortality            ities Calculator
                                                            ities Calculator
     Disease (NBD)
                            Estimation (CME)
                             Estimation (CME)              (HD Calc)
                                                            (HD Calc)
 3. Routine Data
  3. Routine Data
    Quality Assessment
     Quality Assessment     8. Tuberculosis
                             8. Tuberculosis         13. Health Progress and
                                                      13. Health Progress and
    (RDQA)
     (RDQA)                    Estimation
                                Estimation               Systems Performance
                                                          Systems Performance
                               Workbook (TB)
                                Workbook (TB)            Review (HPSPR) )
                                                          Review (HPSPR
 4. Data Quality Assess
  4. Data Quality Assess
 Ment And Adjust
  Ment And Adjust           9. Maternal Mortality     14. Policy Analysis:
                             9. Maternal Mortality     14. Policy Analysis:
 ment (DQAA)
  ment (DQAA)                  Assessment
                                Assessment                From theory
                                                           From theory
                               (MMR)
                                (MMR)                     to practice
                                                           to practice
 5. Health Expenditure
  5. Health Expenditure
  Tracking via National
   Tracking via National   10. Lives Saved Tool       15. Communication
                                                       15. Communication
 Health Accounts (NHA) )    10. Lives Saved Tool
  Health Accounts (NHA         (LiST)
                                (LiST)                    of Data
                                                           of Data
TANTANGAN

• Hasil Assessment 2007 :
• Hasil Assessment 2012 :
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

Vital dari manajemen  setiap keputusan yang diambil akan
menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat menyelesaikan
masalahnya, mengerahkan sumber daya yang dimilikinya, dan
mencapai tujuan-tujuannya

Bagaimana anda mengambil keputusan ?
1. Secara Otomatis
2. Model Klasik

 Berdasarkan asumsi ekonomi rasional dan keyakinan tentang
 seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu.

 Empat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sbb :
   1. Pembuat keputusan berusaha untuk mencapai tujuan yang
      diketahui dan disepakati.
   2. Pembuat Keputusan berusaha untuk kondisi kepastian. Semua
      alternatif dihitung.
   3. Kriteria untuk mengevaluasi alternatif diketahui.
   4. Pembuat keputusan rasional dan menggunakan logika untuk
      memberikan nilai, mencoba untuk memaksimalkan tujuan
      organisasi.
3. Model administrative
 Model administrative asumsi-asumsi ini berfokus pada faktor-
 faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan
 yang dilakuan oleh individu.

 Asumsi tersebut yaitu:
   1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas,
       bertentangan, dan kurang adanya konsensus di antara para
       manajer.
   2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan
   3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia,
      informasi dan keterbatasan sumber daya.
   4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan
   dari
      pada mencari solusi yang paling baik
4. Model Politik
Model politik ini sangat berguna :
• dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram
• ketika situasi-situasinya tidak jelas,
• informasinya terbatas,
• adanya konflik antara manajer tentang tujuan yang akan
  dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.

Model politik dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu :
 1. Organisasi terdiri dari beragam kepentingan
 2. Informasi ambigu dan tidak lengkap
 3. Manajer tidak memiliki sumber daya untuk
 mengidentifikasi
    semua dimensi masalah
 4. Manajer terlibat dalam mendorong dan menarik
    perdebatan untuk menentukan tujuan dan alternatif
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMBIL
             KEPUTUSAN
1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
2. Diagnosis dan analisis sebab akibat
3. Pengembangan alternatif
4. Pemilihan alternatif yang dikehendaki.
5. Penerapan alternatif terpilih
6. Evaluasi dan umpan balik
1. PENGENALAN SYARAT-SYARAT SEBUAH
               KEPUTUSAN
Syarat-syarat dalam bentuk masalah.
• Sebuah masalah muncul ketika pencapaian
  organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan.

Syarat-syarat dalam bentuk peluang
• Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat
  pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan
  organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan
  untuk meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang
  selama ini telah dilakukan.
2. DIAGNOSIS DAN ANALISIS SEBAB-AKIBAT
Diagnosis adalah menganalisis fator-faktor sebab akibat
   penting
yang berhubungan dengan situasi yang penting  menanyakan
serangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebab
penting, antara lain :
    – Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang
      mempengaruhi kita ?
    – Kapankah masalah ini terjadi ?
    – Dimanakah masalah ini terjadi ?
    – Bagaimanakah masalah ini bisa muncul ?
    – Pada siapakah masalah ini terjadi ?
    – Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ?
    – Adakah hubungan dari peristiwa ini dengan peristiwa
      lainnya?
    – Apakah akibat yg timbul dari masalah ini ?
3. PENGEMBANGAN ALTERNATIF
• Untuk keputusan yang terprogram, alternatif-
  alternatif bisa dengan mudah dikenali dan bahkan
  biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan
  prosedur organisasi.
• Untuk keputusan yang tidak terprogram
  mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru
  yang akan dapat menjawab kebutuhan  satu atau
  dua solusi  penelitian menunjukkan bahwa
  membatasi alternatif merupakan sebab utama
  gagalnya pengambilan keputusan.
4. PEMİLİHAN ALTERNATİF YANG DİKEHENDAKİ
Alternatif yang terbaik adalah
• Yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-
  nilai keseluruhan instansi,
• Mencapai hasil yang dikehendaki dengan
  menggunakan sumber daya paling sedikit.
• Risiko dan ketidakpastian paling sedikit.
• Mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju
  sukses.
• Dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman untuk
  memperkirakan jika suatu arah tindakan sekiranya
  akan berhasil.
5. PENERAPAN ALTERNATİF TERPİLİH
• Tahap dimana kemampuan manajerial,
  administrative, dan tahap persuasive yang
  dimiliki seorang manajer akan digunakan
  untuk menjamin bahwa alternative terpilih ini
  dapat dijalankan.
• Kesuksesan alternative terpilih ini akan
  bergantung pada bisa tidaknya alternative ini
  diterjemahkan menjadi suatu tindakan
6. EVALUASI DAN UMPAN BALIK
• Para pengambil keputusan akan:
   – mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya
     mereka menerapkan keputusan yang telah mereka
     ambil
   – apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan
     mereka
   – Umpan balik adalah hal yang penting karena
     pengambilan keputusan adalah proses yang
     berkelanjutan dan tidak pernah berakhir.
   – Umpan balik memberikan informasi pada pengambil
     keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus
     pengambilan keputusan yang baru.
GAYA PENGAMBİLAN KEPUTUSAN
1. Gaya Direktif
•   Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang
    sederhana dan jelas.  bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk
    mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil
    keputusan.
2. Gaya Analisis
•   Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak
    mungkin yang dapat mereka kumpulkan.
3. Gaya Konseptual
•   Senang memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih
    berorientasi sosial daripada mereka yang menyukai gaya analisis.
4. Gaya Perilaku
•   Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam
    terhadap orang sebagai individu.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
• Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-
  alternatif yang ada.
• Keputusan merupakan proses dalam mengenali masalah-
  masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan.

Jenis-jenis keputusan ada 2, yaitu :
a) Keputusan Terprogram
• Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang sering
   kali muncul sehingga ketentuan-ketentuan dalam mengambil
   keputusan dapat dibuat dan diterapkan.
b) Keputusan Tidak Terprogram
• Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang unik,
   sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa
   konsekuensi penting bagi organisasi.
Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ?
1. Terpengaruh oleh kesan pertama
   Ketika sedang memikirkan atau mempertimbangkan
   sebuah keputusan, pikiran sering kali memberikan
   bobot yang tidak sesuai dengan informasi pertama
   yang diterimanya.
2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
   Banyak manajer yang jatuh ke dalam jebakan dengan
   membuat pilihan yang membenarkan keputusan-
   keputusan yang lalu.
3. Melihat apa yang akan dilihat
   Sangatlah penting bagi manajer untuk jujur pada
   dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta
   penting juga bagi manajer untuk menguji semua bukti
   yang ada dengan cara menilai yang setara.
Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ? .....

4. Mempertahankan status quo
   Manajer mungkin mendasarkan keputusannya pada
   apa yang telah berhasil dimasa lalu dan gagal
   mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru, menggali
   informasi tambahan atau menyelidiki teknologi baru.
5. Terpengaruh oleh kerangka masalah
   Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh
   sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata-
   kata.
6. Terlalu percaya diri
   Sebagian besar orang memandang terlalu tinggi
   terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil
   yang tidak pasti.
PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan kelompok yang inovatif yaitu :
a. Mulailah dengan curahan gagasan
• Setiap orang dapat mengembangkan ide milik orang lain, semua
  ide dapat diterima meskipun ide tersebut kedengaran gila.
  Tujuan dari curahan gagasan adalah untuk mengumpulkan ide
  sebanyak mungkin.
b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit
• Melakukan perdebatan yang sengit mengenai masalah yang ada.
  Perdebatan yang sengit dapat dipicu dengan salah satu caranya
  dengan meyakinkan diri bahwa suatu kelompok itu memiliki
  perbedaan usia dan jenis kelamin, bidang keahlian, tingkat
  hirearki dan pengalaman kerja.
PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF
.....
c. Hindari Groupthink
• Kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini-
  opini yang bertentangan.
  Anggota kelompok lebih mementingkan menjaga persatuan kelompok,
  hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan pertimbangan untuk
  mendapatkan keputusan yang berkualitas, tidak memikirkan
  permasalahan dan alternative secara realistis.
d. Tahu kapan harus gagal
• Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang baik akan
  berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi
  manajer yang baik juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang
  tidak akan berhasil.
Sekian
    Dan
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Kebijakan pusdatin 2012

Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Muh Saleh
 
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptxElisaRizkya
 
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptx
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptxKEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptx
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptxDedeMaulana23
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokZakiah dr
 
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptxssuser2528d4
 
Selayang pandang bidang sdk
Selayang pandang bidang sdkSelayang pandang bidang sdk
Selayang pandang bidang sdkhendrihidayat8
 
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdfagungkurniawan947735
 
Rancangan rifaskes-2012
Rancangan rifaskes-2012Rancangan rifaskes-2012
Rancangan rifaskes-2012Duro Mbojo
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...Oki Mulyades
 
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdfPeran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdftekatdede
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...RetnoAyun1
 
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxManajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxArly41
 
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) Indonesia
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) IndonesiaPelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) Indonesia
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) IndonesiaParulianGultom2
 
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxReview Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxWiwinDianti1
 
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptx
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptxImplementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptx
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptxagusfirmansyah40
 
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptxAndiKarismaNurdiyans
 
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptx
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptxMKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptx
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptxlilik85
 
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxPPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxAtafAmir
 

Semelhante a Kebijakan pusdatin 2012 (20)

Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
 
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx
 
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptx
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptxKEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptx
KEBIJAKAN_DAN_DASAR_HUKUM_Sistem_Informa.pptx
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depok
 
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
 
Selayang pandang bidang sdk
Selayang pandang bidang sdkSelayang pandang bidang sdk
Selayang pandang bidang sdk
 
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf
20112023 RME DFO SSP Percepatan Transformasi Teknologi Kesehatan.pdf
 
Rancangan rifaskes-2012
Rancangan rifaskes-2012Rancangan rifaskes-2012
Rancangan rifaskes-2012
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
 
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdfPeran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
 
Aplikasi Keluarga Sehat v.2.0.pdf
Aplikasi Keluarga Sehat v.2.0.pdfAplikasi Keluarga Sehat v.2.0.pdf
Aplikasi Keluarga Sehat v.2.0.pdf
 
FGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi BantenFGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi Banten
 
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxManajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
 
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) Indonesia
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) IndonesiaPelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) Indonesia
Pelayanan Kesehatan Puskesmas (PIS PK) Indonesia
 
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxReview Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
 
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptx
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptxImplementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptx
Implementasi_Sikda_Generik_kemenkes_20161.pptx
 
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
 
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptx
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptxMKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptx
MKP - ORGANISASI MUTU 2022 TINI(1).pptx
 
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxPPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
 

Kebijakan pusdatin 2012

  • 1. Sistem Informasi kesehatan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
  • 2. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN BAB IV TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH Pasal 17 (1)Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
  • 3. UU No 36 Th 2009 tentang Kesehatan BAB XIV INFORMASI KESEHATAN Pasal 168 (1)Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. (2)Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • 4. Kebijakan Pengembangan SIK Nasional • VISI • Terwujudnya sistem informasi kesehatan terintegrasi dalam mendukung proses manajemen kesehatan. • MISI • (1) Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi • (2) Memperkuat indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan masyarakat • (3) Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat • (4) Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi • (5) Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya • (6) Meningkatkan penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik.
  • 5. PRINSIP 1. Pemanfaatan TIK (ehealth) 1. Untuk mendukung proses pencatatan data sehingga dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam ketersediaan data untuk diseminasi informasi 2. juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja sehingga dapat memperkuat transparansi .... 2. Keamanan dan kerahasiaan data – Sistem informasi harus dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data 3. Standarisasi – Standarisasi sistem elektronik untuk mewujudkan sistem informasi terintegrsi melalui penyediaan protokol pertukaran data dan standar interoperabilitas antar sistem 4. Integrasi – Sistem informasi dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 5. Kemudahan akses – Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan secara terpusat 6. Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (Platform elektronik) – Sistem informasi yang dikembangkan akan berbasis data disaggregate dari fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga sistem berbasis elektronik sangat dibutuhkan.
  • 6. INTEGRASI DAN STANDARISASI SIK • Pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada – Berupa pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas, serta mekanisme saling-hubung – Standarisasi • Pengembangan protokol pertukaran data dan interoperabilitas • Pengembangan standar struktur database • Pengembangan data warehouse • Integrasi sistem informasi  model baru SIK
  • 7. • Strategi Nasional (RoadMap) Pengembangan SIK disusun berdasarkan hasil assessment SIK tahun 2007 • Assessment SIK menggunakan HMN Assessment tool ver 1.97 • Stakeholders – Depkes – BPS – BKKBN Indonesia – Depdagri – Depkominfo – WHO, donor agencies, dll – Dinkes Provinsi (6 prov)
  • 8. Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Governance Fragmentasi Demand adopsi e Health
  • 9. Permasalahan SIK • Governance Fragmentasi – Belum ada standar atau pedoman – Belum ada road map – Pengembangan SIK di tk prop/kab/kota tidak terkendali Demand adopsi eHealth – Vendor & DinKes menunggu arahan KemenKes
  • 10. Permasalahan SIK • Fragmentasi Governance – Sistem yang berbeda beda; Programs, Kab/Kota/Prov, Donor – Survey di NTB: >300 laporan/thn, 8 macam software Demand – Terlalu banyak sistem: adopsi • Petugas tidak konsentrasi  asal entry eHealth • Tiap sistem berbeda data base  tidak connect • Beban administrasi terlalu tinggi
  • 11. Permasalahan SIK Governance Fragmentasi • Demand adopsi eHealth karena – Kebutuhan data secara elektronik – Kebutuhan penggunaan TIK di tempat pelayanan – TIK bisa memastikan input data hanya 1 kali – Dengan TIK data lebih akurat dan komunikasi cepat – Lebih Hemat Sumber daya (beban administrasi <<) – Proses kerja efisien & transparan
  • 12. Kondisi saat ini • 600+ Jumlah Indikator yg harus dilaporkan tiap negara berkembang per tahun • 12+ Jumlah Database untuk program HIV/ AIDS dalam 1 negara, tidak connect. • 16+ Form Laporan bulanan yang harus dikerjakan seorang perawat yang bekerja di rural clinic di low income country • 100 cm Lebar register di klinik ARV/PMTCT/TB services • 860 Pertanyaan dalam DHS standard
  • 13. Jumlah Indikator Area Program • 102 Kesehatan Anak • 15 Kesehatan Jiwa • 148 Kesehatan Reproduksi • 292 Kesehatan Remaja • 98 Pengobatan essential • 142 HIV/AIDS
  • 14. Standar dan regulasi untuk mencapai pengambilan keputusan berbasis bukti (Evidence based decision making process) 1. Assessment SIK 2. NSPK (Pedoman) SIK Steering S 3. Roadmap SIK Committee E C Team R HMN Perumus E guidelines T A POKJA POKJA R I 4. Peraturan Pemerintah POKJA A T tentang SIK E STAKEHOLDERS
  • 15. ALUR DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) SET DITJEN DITJEN ITJEN BADAN JEN Ditjen Ditjen Setjen Itjen Badan PUSDATIN Pusdatin TERINTEGRASI RS DINKES PROV Dinkes Prov MENUJU SIKDA RS GENERIK DINKES KAB Dinkes Kab RS TERFRAGMENTASI Pusk PUSKESMAS LSM Swasta
  • 16. Komite Ahli dan Team Perumus SIK 23 Sept 2011
  • 17. Blue Print Pengembangan TIK pada Sistem Kesehatan di Indonesia No Area Sistem Metode Infrastruktur Standar Waktu 1. Manajemen Pencatatan dan Laporan National Data • Data Set Minimal 2009-2012 Kesehatan Pelaporan elektronik Warehouse • Protokol Pertukaran terintegrasi data (Reporting system) 2. Pelayanan Transfer data Teleconsultation Regional/Prov • Protokol Pertukaran 2012-2014 Kesehatan pasien Teleradiology Data data (Transactional mHealth Warehouse • Health Data Dictionary system) • Master Patient Index
  • 18. Standarisasi • Menjadi dasar bagi Pemerintah untuk mengetahui kebutuhan saat ini dan mendatang serta memetakan kebutuhan tehnis. • Menjadi platform yang memfasilitasi upaya pengembangan kerja sama lintas sektor • Memungkinkan penggunaan tehnologi yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan lokal. • Dapat membandingkan pengetahuan kesehatan antar system, daerah sehingga Sistem Informasi Kesehatan menjadi praktis dan dapat diimplementasikan • Dapat menghubungkan fasilitas (transfer data) dengan kemampuan yang berbeda (Rumah sakit besar dengan klinik di daerah terpencil) • Teridentifikasi kerangka kerja tehnis sehingga berbagai aktor dapat berkoordinasi melalui pertukaran data
  • 19. Standarisasi Reporting System SIKDA Generik (tdd Sist Informasi Puskesmas + RS) – Kementerian Kesehatan mengembangkan software gratis (free ware), dapat diintegrasikan dg software yg ada/yg akan dikembangkan – Fase 1: Menampung proses kerja di Puskesmas & DinKes (80% dr data kesehatan) • Termasuk pelaporan sektor swasta • Farmasi • Dokter, bidan Koneksi ke Bank data kesehatan (data individu) – Fase 2: Menampung proses kerja di RS (bekerja sama dengan Dit Jen BUK)
  • 20. Highlight Aktivitas dalam Roadmap untuk pengembangan Manual - 138 kab/kota DBK/DTPK Manual - Lainnya Bank Data Nasional Komputerisasi Kirim data individu Komputerisasi Global Fund (2 th) Kirim data individu USD 2 mil - Training, APBN / APBD pendampingan Software gratis USD 0.9 mil – (32 Dana utk Kab/kota) Hardware & Pengadaan Implementasi hardware
  • 21. E Health • Komputerisasi Sistem Informasi Kesehatan. • Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi SIK bila ada prosedur manual yang tertata baik.
  • 23. 1. Mortality Analysis 1. Mortality Analysis .. 6 Service Availability 6 Service Availability 11. Equity Analyses (ANACoD) And Readiness And Readiness 11. Equity Analyses (ANACoD) Assessments (SARA) Assessments (SARA) 2. National Burden of 2. National Burden of 12. Health Dispar 12. Health Dispar Disease (NBD) 7. Child Mortality 7. Child Mortality ities Calculator ities Calculator Disease (NBD) Estimation (CME) Estimation (CME) (HD Calc) (HD Calc) 3. Routine Data 3. Routine Data Quality Assessment Quality Assessment 8. Tuberculosis 8. Tuberculosis 13. Health Progress and 13. Health Progress and (RDQA) (RDQA) Estimation Estimation Systems Performance Systems Performance Workbook (TB) Workbook (TB) Review (HPSPR) ) Review (HPSPR 4. Data Quality Assess 4. Data Quality Assess Ment And Adjust Ment And Adjust 9. Maternal Mortality 14. Policy Analysis: 9. Maternal Mortality 14. Policy Analysis: ment (DQAA) ment (DQAA) Assessment Assessment From theory From theory (MMR) (MMR) to practice to practice 5. Health Expenditure 5. Health Expenditure Tracking via National Tracking via National 10. Lives Saved Tool 15. Communication 15. Communication Health Accounts (NHA) ) 10. Lives Saved Tool Health Accounts (NHA (LiST) (LiST) of Data of Data
  • 24. TANTANGAN • Hasil Assessment 2007 : • Hasil Assessment 2012 :
  • 25. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN Vital dari manajemen  setiap keputusan yang diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat menyelesaikan masalahnya, mengerahkan sumber daya yang dimilikinya, dan mencapai tujuan-tujuannya Bagaimana anda mengambil keputusan ? 1. Secara Otomatis
  • 26. 2. Model Klasik Berdasarkan asumsi ekonomi rasional dan keyakinan tentang seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu. Empat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sbb : 1. Pembuat keputusan berusaha untuk mencapai tujuan yang diketahui dan disepakati. 2. Pembuat Keputusan berusaha untuk kondisi kepastian. Semua alternatif dihitung. 3. Kriteria untuk mengevaluasi alternatif diketahui. 4. Pembuat keputusan rasional dan menggunakan logika untuk memberikan nilai, mencoba untuk memaksimalkan tujuan organisasi.
  • 27. 3. Model administrative Model administrative asumsi-asumsi ini berfokus pada faktor- faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakuan oleh individu. Asumsi tersebut yaitu: 1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas, bertentangan, dan kurang adanya konsensus di antara para manajer. 2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan 3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia, informasi dan keterbatasan sumber daya. 4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan dari pada mencari solusi yang paling baik
  • 28. 4. Model Politik Model politik ini sangat berguna : • dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram • ketika situasi-situasinya tidak jelas, • informasinya terbatas, • adanya konflik antara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan. Model politik dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu : 1. Organisasi terdiri dari beragam kepentingan 2. Informasi ambigu dan tidak lengkap 3. Manajer tidak memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi semua dimensi masalah 4. Manajer terlibat dalam mendorong dan menarik perdebatan untuk menentukan tujuan dan alternatif
  • 29. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN 1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan 2. Diagnosis dan analisis sebab akibat 3. Pengembangan alternatif 4. Pemilihan alternatif yang dikehendaki. 5. Penerapan alternatif terpilih 6. Evaluasi dan umpan balik
  • 30. 1. PENGENALAN SYARAT-SYARAT SEBUAH KEPUTUSAN Syarat-syarat dalam bentuk masalah. • Sebuah masalah muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan. Syarat-syarat dalam bentuk peluang • Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan.
  • 31. 2. DIAGNOSIS DAN ANALISIS SEBAB-AKIBAT Diagnosis adalah menganalisis fator-faktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi yang penting  menanyakan serangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebab penting, antara lain : – Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang mempengaruhi kita ? – Kapankah masalah ini terjadi ? – Dimanakah masalah ini terjadi ? – Bagaimanakah masalah ini bisa muncul ? – Pada siapakah masalah ini terjadi ? – Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ? – Adakah hubungan dari peristiwa ini dengan peristiwa lainnya? – Apakah akibat yg timbul dari masalah ini ?
  • 32. 3. PENGEMBANGAN ALTERNATIF • Untuk keputusan yang terprogram, alternatif- alternatif bisa dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi. • Untuk keputusan yang tidak terprogram mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab kebutuhan  satu atau dua solusi  penelitian menunjukkan bahwa membatasi alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan.
  • 33. 4. PEMİLİHAN ALTERNATİF YANG DİKEHENDAKİ Alternatif yang terbaik adalah • Yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai- nilai keseluruhan instansi, • Mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit. • Risiko dan ketidakpastian paling sedikit. • Mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. • Dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman untuk memperkirakan jika suatu arah tindakan sekiranya akan berhasil.
  • 34. 5. PENERAPAN ALTERNATİF TERPİLİH • Tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakan untuk menjamin bahwa alternative terpilih ini dapat dijalankan. • Kesuksesan alternative terpilih ini akan bergantung pada bisa tidaknya alternative ini diterjemahkan menjadi suatu tindakan
  • 35. 6. EVALUASI DAN UMPAN BALIK • Para pengambil keputusan akan: – mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil – apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan mereka – Umpan balik adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. – Umpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru.
  • 36. GAYA PENGAMBİLAN KEPUTUSAN 1. Gaya Direktif • Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas.  bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil keputusan. 2. Gaya Analisis • Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan. 3. Gaya Konseptual • Senang memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih berorientasi sosial daripada mereka yang menyukai gaya analisis. 4. Gaya Perilaku • Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.
  • 37. JENIS-JENIS KEPUTUSAN • Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif- alternatif yang ada. • Keputusan merupakan proses dalam mengenali masalah- masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Jenis-jenis keputusan ada 2, yaitu : a) Keputusan Terprogram • Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang sering kali muncul sehingga ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan dapat dibuat dan diterapkan. b) Keputusan Tidak Terprogram • Keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang unik, sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi organisasi.
  • 38. Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ? 1. Terpengaruh oleh kesan pertama Ketika sedang memikirkan atau mempertimbangkan sebuah keputusan, pikiran sering kali memberikan bobot yang tidak sesuai dengan informasi pertama yang diterimanya. 2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu Banyak manajer yang jatuh ke dalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan keputusan- keputusan yang lalu. 3. Melihat apa yang akan dilihat Sangatlah penting bagi manajer untuk jujur pada dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta penting juga bagi manajer untuk menguji semua bukti yang ada dengan cara menilai yang setara.
  • 39. Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ? ..... 4. Mempertahankan status quo Manajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang telah berhasil dimasa lalu dan gagal mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru, menggali informasi tambahan atau menyelidiki teknologi baru. 5. Terpengaruh oleh kerangka masalah Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata- kata. 6. Terlalu percaya diri Sebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti.
  • 40. PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan kelompok yang inovatif yaitu : a. Mulailah dengan curahan gagasan • Setiap orang dapat mengembangkan ide milik orang lain, semua ide dapat diterima meskipun ide tersebut kedengaran gila. Tujuan dari curahan gagasan adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin. b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit • Melakukan perdebatan yang sengit mengenai masalah yang ada. Perdebatan yang sengit dapat dipicu dengan salah satu caranya dengan meyakinkan diri bahwa suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis kelamin, bidang keahlian, tingkat hirearki dan pengalaman kerja.
  • 41. PENGAMBİLAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATİF ..... c. Hindari Groupthink • Kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini- opini yang bertentangan. Anggota kelompok lebih mementingkan menjaga persatuan kelompok, hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan pertimbangan untuk mendapatkan keputusan yang berkualitas, tidak memikirkan permasalahan dan alternative secara realistis. d. Tahu kapan harus gagal • Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang baik akan berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi manajer yang baik juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil.
  • 42. Sekian Dan Terima Kasih