SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Baixar para ler offline
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 1
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
DIKSI, IDIOM, PERIBAHASA DAN MAJAS
DOSEN : MARDIAH, S. Pd., M. Pd
DISUSUN OLEH :
NASRUDDIN. ASN - NIM :601131010020
EKONOMI SYARI’AH (S1)
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TAHUN AJARAN 2013/2014
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa haturkan kehadirat Allah SWT.Atas limpahan rahmat dan
nikmatnya, kami dapat menyusun makalah Bahasa Indonesia dengan pokok pembahasan
“Diksi”. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pelopor
pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
Ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi serta
dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Sebagai bentuk
kecintaan terhadap bangsa dan upaya sebagai warga Negara yang baik untuk terus berupaya
memajukan bangsa dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Sangat disadari banyak terdapat kekungan baik dari segi penulisan, pemahanan serta
keterbatasan literature sehingga diharapkan kritik serta saran sebagai bahan evaluasi bagi
penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang. Kami berharap makalah ini mampu
memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola pikir dan berkembangan sumber daya
manusia untuk Indonesia yang lebih baik.
Tembilahan, 10 Desember 2013
Penyusun,
[NASRUDDIN. ASN – NIM : 601131010020]
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
ABSTRAK ............................................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 5
A. Latang Belakang ................................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Diksi..................................................................................................................... 6
B. Idiom(Ungkapan) ................................................................................................ 9
C. Peribahasa ........................................................................................................... 10
D. Majas (Gaya Bahasa) .......................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 4
ABSTRAK
Kata kunci : Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga merupakan alat
ekpresei diri seseorang. Bahasa Indonesia juga menjadi alat Integrasi dan adaptasi
Sosial serta menjadi control dalam kehidupan social dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa Indonesia memiliki tiga fungsi utama yaitu : 1) Fungsi Deskriptif
untuk menyampaikan informasi factual. 2) Fungsi Ekspresif ialah member informasi
mengenai pembicara itu sendiri, mengenai perasaan-perasaannya, kesenangan dan
pengalaman yang pernah dilaluinya.dan 3) Fungsi Sosial untuk melestarikan
hubungan-hubungan sosial antarmanusia.
Bahasa Indonesia juga menjadi Identitas bangsa atau Negara, bahasa Indonesia
menjadi cirri atau tanda yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Negara lain.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia juga berfungsi
sebagai : Bahasa resmi kenegaraan; Bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan; Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah dalam menjalankan
administrasi Negara.
Dalam bidang seni budaya, bahasa Indonesia berperan menyatukan
komunikasi bagi sekian banyak suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Namun
sayangnya hingga saat ini, bahkan dikalangan kaum intelektual masih ada yang tidak
mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam komunikasi sehari-hari sering kita temukan kaidah-kaidah dan aturan
penting dalam bahasa Indonesia yang diabaikan.Ada beberapa hal penting yang mesti
kita pahami baik dalam berkomunikasi lisan maupun dalam menulis agar apa yang
ingin kita sampaikan lebih mudah dipahami dan dimengerti.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dan sebutkan syarat-syarat Diksi ?
b. Apa itu Idiom ?
c. Apa yang dimaksud dengan Peribahasa ?
d. Jelaskan mengenai Majas ?
C. Tujuan Penulisan
Dengan disusunnya makalah Bahasa Indonesia “Diksi” ini diharapkan mampu
menjadi sumber materi acuan bagi mahasiswa untuk memahami tentang Diksi, Idiom,
Peribahasa dan Majas, sehingga dapat menunjang kemampuan untuk lebih memahami
dan menggunakanBahasa Indonesia yang baik dan benar.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 6
BAB II PEMBAHASAN
DIKSI
A. DIKSI
1. Pengertian
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen
Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).
Dalam menulis berita, ketepatan pemilihan kata untuk mengungkapkan
sebuah gagasan, hal atau pesan harus diperhatikan. Kata yang tidak tepat dalam
konteks kalimat tertentu akan mempunyai makna yang berbeda tidak sesuai
dengan maksud yang ingin disampaikan berakibat menimbulkan salah penafsiran.
Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengar, seperti yang ada dalam pikiran atau yang disampaikan oleh penulis
atau pembicara. Persoalan ketepatan pemilihan kata akan berkaitan dengan
pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang.
Semakin banyak pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang
maka semakin mudah untuk memilih kata yang paling tepat untuk digunakan.Hal
ini menuntut kesadaran penulis atau pembicara untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referensinya.Apakah sudah benar-
benar lengkap atau masih diperlukan penjelasan-penjelasan tambahan.
Dalam hal ini seseorang harus mengikuti perkembangan informasi
mengenai tiap makna kata dari waktu ke waktu, karena makna sebuah kata dapat
mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu.
2. Syarat-syarat Diksi
Ketepatan pemilihan kata menimbulkan kemampuan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca seperti yang
dipikirkan dan direncanakan oleh penulis.
Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 7
1. Bahasa Standar dan Sub Estándar
Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai
tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki
status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-
pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis,
penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya. Bahasa non standar adalah
bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi.
Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai
dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam
bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu
wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar. Bahsa standar lebih efektif
dari pada bahasa non standar.
Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-
kebutuhan umum. Jadi hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur
substandard dalam situasi yang formal.
2. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi
seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah
kata-kata ilmiah melawan kata-kata populer. Bagian terbesar dari kosa kata
sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua
lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata.
Maka kata ini dinamakan kata-kata populer. Kata-kata ini juga dipakai dalam
pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam
diskusi-diskusi ilmiah.
Contoh kata populer kata ilmiah :
- Sesuai Harmonis
- Pecahan Fraksi
- Aneh Eksentrik
- Bukti Argumen
- Kesimpulan konklusi
Jadi sebaiknya gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus
saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara
mempergunakan kata-kata popular.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 8
3. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian. Jargon adalah suatu
bahasa, dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi
istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid
yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai
bahasa perhubungan atau lingua franca.
Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu
bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau
kelompok-kelompok khusus lainnya. Oleh karena jargon merupakan bahasa
yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu
sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur
jargon dalam sebuah tulisan umum. Karena itu, hindarilah jargon dalam
tulisan untuk pembaca umum.
4. Kata Percakapan
Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam
percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan
ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar,
tidak terpelehara atau tidak disenangi.
Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian
kata-kata populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata
ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar. Dalam penulisan jangan
menggunakan kata percakapan.
5. Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas;
bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang
yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja. Kata-kata slang sebenarnya
bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan
masyarakat. Maka sebaiknya penulis atau pembicara sejauh mungkin
menghindari pemakaian kata-kata slang.
6. Bahasa Artifisial
Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara
seni. Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan
dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 9
Contoh Artifisial :
“Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari
dedaunan, karena angin kepada kemuning.”
“Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih
kembali menampakkan bima sakti yang jauh.
Contoh Biasa :
“Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup
angin di daun.”
“Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.”
3. Fungsi Diksi
Ada beberapa Fungsi dari diksi antara lain :
a. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah
paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
b. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
c. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
d. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak
resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
B. IDIOM (Ungkapan)
1. Pengertian
Kata Idiom (dari bahasa Belanda: idioom; bahasa Latin: idioma, "properti
khusus"; bahasa Yunani: ἰδίωμα - "ungkapan khusus") adalah ekspresi, kata, atau
frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan
umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata
yang dibuat. Diperkirakan setidaknya ada 25.000 ekspresi idiomatis dalam bahasa
Inggris.
Dalam linguistik, idiom biasanya dianggap kiasan bertentangan dengan
prinsip compositionality, namun masalah ini tetap diperdebatkan.
Dalam frasaologi, mereka didefinisikan dengan cara yang sama sebagai
jenis sub-phraseme yang maknanya tidak. jumlah reguler dari makna
komponennya.
Yohanes Saeed mendefinisikan "idiom" sebagai kata-kata yang menjadi
ditempelkan satu sama lain sampai metamorphosing menjadi istilah fosil kolokasi-
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 10
kata yang umum ini digunakan dalam kelompok mengubah masing-masing
komponen kata dalam kelompok kata- dan menjadi ekspresi idiomatis.
Kata-kata makna khusus mengembangkan sebagai suatu entitas, sebagai
sebuah idiom. Selain itu, idiom adalah ekspresi, kata, atau frasa yang masuk akal
berarti sesuatu yang berbeda dari apa kata-kata secara harfiah berarti. Idiom
"berbelit-belit" berarti petunjuk atau mendiskusikan miring, tidak ada pemukulan
secara harfiah setiap orang atau benda, dan semak adalah metafora. Ketika
pembicara menggunakan idiom, pendengar akan salah arti sebenarnya, jika ia
tidak mendengar kiasan sebelum.
Idiom biasanya tidak diterjemahkan dengan baik, dalam beberapa kasus,
ketika idiom diterjemahkan ke bahasa lain. , baik artinya berubah atau tidak ada
artinya.
C. PERIBAHASA
Peribahasa sudah sangat dikenal oleh masyarakat, seringkali kita mendengar
orang yang menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang
tepat susunannya dan biasanya mengiakan suatu maksud tertentu. Secara umum
peribahasa terbagi atas :
1. Pepatah adalah peribahasa yang berisi nasehat atau ajaran dari orang tua atau
para leluhur.
Contoh : - Seperti ilmu padi, kiat berisi kian merunduk. Artinya orang yang
pandai dan berilmu biasanya tidak akan sombong.
- Dalam tampak muka, pergi tampak punggung. Artinya datang dengan baik
pergipun harus dengan baik pula.
- Sepala-pala mandi biar basah. Artinya dalam mengerjakan sesuatu hal
haruslah sampai tuntas, jangan setengah-setengah.
2. Perumpamaan merupakan peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya
menggunakan kata : seperti, bagai, bak, laksana, umpama, dan bagaikan.
Contoh : - Bagai air dan minyak. Artinya tidak akan pernah bisa bersatu.
- Bagai air di daun talas.
- Bagai mengalirkan air ke bukit.
3. Pemeo adalah peribahasa yang berupa semboyan.
Contoh :Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 11
4. Ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk
menyatakan sesuatu maksud dengan arti kiasan.
Contoh :
Kambing hitam - Orang yang dipersalahkan
Durian runtuh - Rezeki yang banyak
Buah pikiran - gagasan atau ide
Tangan besi - otoriter
D. MAJAS (Gaya Bahasa)
1. Pengertian Majas
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian
ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa
sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan,
baik secara lisan maupun tertulis.
2. Jenis-jenis Majas
Secara garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok :
a. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan
perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya,
Majas Perbandingan dibagi menjadi:
1. Asosiasi atau Perumpamaan, adalah perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
- Semangatnya keras bagaikan baja.
- Mukanya pucat bagai mayat.
- Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama.
2. Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung
berupa perbandingan analogis.Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau
kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan
yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung
dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 12
Contoh:
- Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting/ berarti)
- Raja siang keluar dari ufuk timur
- Jonathan adalah bintang kelas dunia.
- Harta karunku (sangat berharga)
- Dia dianggap anak emas majikannya.
- Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3. Personifikasi
Personifikasi adalahmajasyang membandingkan benda-benda tak bernyawa
seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
- Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
- Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
- Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4. Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran.Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh.Misalnya :Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi.
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol
bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-
tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima
segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5. Simbolikadalah majas yang melukiskan sesuatu denganmempergunakan
benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
- Ia terkenal sebagai buaya darat.
- Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
- Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
- Melati, lambang kesucian
- Teratai, lambang pengabdian
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 13
6. Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda
untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapannya berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
- Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang
garam).
- Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api).
- Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat).
7. Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
a. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
- Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
- Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Dalam pertandingan final bulu tangkis RT.03 melawan RT. 07.
- Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan
dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,umpama,
ibarat, bak dan bagai.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang
dimabuk cinta berkorban apa saja.
b. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut:
1. Antitesisadalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan
artinya.
Contoh:
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 14
- Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
- Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Contoh :
- Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
- Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung
ini.
3. HiperbolaMajas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan
dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau
meminta perhatian.
Contoh :
- Suaranya menggelegar membelah angkasa.
- Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4. Litotesadalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan
dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh :
- Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
- Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti sayaini?
c. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran
untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1. Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud
menyindir.
Contoh:
- Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
- Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
- Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar sepertimu.
- Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 15
3. Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya
diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
- Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
- Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
d. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan
penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar
atau pembaca.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan
dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
- Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
- Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2. Repetisiadalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
- Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
- Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah
kita sambut putra bangsa.
3. Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
- Cinta adalah pengertian
- Cinta adalah kesetiaan
- Cinta adalah rela berkorban
4. Tautologiadalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah
kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan
itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
- Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
- Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5. Klimaksadalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin
lama makin meningkat.
Contoh:
- Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 16
- Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak
berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6. Antiklimaksadalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang
makin lama menurun.
Contoh :
- Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
- Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT
RI ke -62.
7. Retorikadalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
- Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
- Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga merupakan alat
ekpresei diri seseorang. Bahasa Indonesia juga menjadi alat Integrasi dan adaptasi
Sosial serta menjadi control dalam kehidupan social dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa Indonesia juga menjadi Identitas bangsa atau Negara, bahasa Indonesia
menjadi cirri atau tanda yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Negara lain.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia juga berfungsi
sebagai : Bahasa resmi kenegaraan; Bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan; Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah dalam menjalankan
administrasi Negara.
Dalam bidang seni budaya, bahasa Indonesia berperan menyatukan
komunikasi bagi sekian banyak suku bangsa yang terdapat di Indonesia.Ada beberapa
hal penting yang mesti kita pahami baik dalam berkomunikasi lisan maupun dalam
menulis agar apa yang ingin kita sampaikan lebih mudah dipahami dan dimengerti.
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen
Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).
Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa
yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan
secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya.
Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang
tepat susunannya dan biasanya mengiakan suatu maksud tertentu. Secara umum
peribahasa terdiri dari : Pepatah, Perumpamaan, Pemeo dan Ungkapan.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian
ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa
sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan,
baik secara lisan maupun tertulis.
B. Saran
Sebagai warna Negara yang baik sudah sepantasnya kita dituntut mampu
berbahasa Indonesia yang baik dan benar dengan kaidah-kaidah dan aturan yang
resmi baik dalam kondisi formal maupun non-formal baik secara lisan serta tulisan.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 18
DAFTAR PUSTAKA
Faizah. Hasnah, Mata Kuliah Dasar Umum “Bahasa Indonesia.” Cendikia Insani,
Pekanbaru, Februari 2008.
Atmowiloto.Arswendo, “Mengarang itu Gampang.”Gramedia, Jakarta 2004.
Sumber Online :
http://id.wikipedia.com/bahasa_indonesia/
http://id.wikipedia.com/diksi/
http://id.wikipedia.com/peribahasa/
http://savvior.blogspot.com/2010/10/diksi-atau-pilihan-kata.html
http://riski21208074.wordpress.com/2010/03/13/diksi/
http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 19

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuLinda Rosita
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFI
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFIPPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFI
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFIWaesyTibyani
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benardila monica
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 

Mais procurados (20)

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia baku
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFI
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFIPPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFI
PPT MENARIK MENGENAI ORTOGRAFI
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 

Destaque

Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Muhammad Hendrik
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikRisma Putri Ardhana
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalManshur Changean
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 

Destaque (10)

Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 

Semelhante a Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas

TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)
TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)
TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)Rahmanitanrl
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarAMAR MAHARDIKA
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxUTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxWikariaLahagu1
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialYuliaDwi9
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaMaulana Arief
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFathimah Aulia
 
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdf
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdfPembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdf
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdfAbdul Hamid
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompoktaufiq99
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaSilmi Rahmani
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10Siti Halimah
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Triyono Untung
 
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIPPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIEuisKomaracilvi
 
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docx
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docxModul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docx
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docxVianHjjf
 

Semelhante a Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas (20)

TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)
TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)
TIK (Pengertian dan Kedudukan Bahasa Indonesia)
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxUTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasa
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
 
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdf
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdfPembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdf
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.pdf
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompok
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
 
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIPPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
 
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docx
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docxModul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docx
Modul Pertemuan 2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.docx
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 

Mais de Nasruddin Asnah

Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaAdministrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaNasruddin Asnah
 
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisPeraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisNasruddin Asnah
 
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Nasruddin Asnah
 
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniRA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniNasruddin Asnah
 
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Nasruddin Asnah
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapNasruddin Asnah
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapNasruddin Asnah
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in PramukaNasruddin Asnah
 
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Nasruddin Asnah
 
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalTugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalNasruddin Asnah
 
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafTugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafNasruddin Asnah
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganNasruddin Asnah
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiNasruddin Asnah
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamNasruddin Asnah
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanNasruddin Asnah
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatNasruddin Asnah
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf
Struktur, Jenis dan Pengembangan ParagrafStruktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf
Struktur, Jenis dan Pengembangan ParagrafNasruddin Asnah
 

Mais de Nasruddin Asnah (20)

Outbond Training OP3T
Outbond Training OP3TOutbond Training OP3T
Outbond Training OP3T
 
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaAdministrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
 
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisPeraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
 
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
 
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniRA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
 
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
 
Teknik Presentasi
Teknik PresentasiTeknik Presentasi
Teknik Presentasi
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
 
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
 
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalTugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
 
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafTugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf
Struktur, Jenis dan Pengembangan ParagrafStruktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf
Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf
 

Último

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 

Último (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 

Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas

  • 1. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 1 MAKALAH BAHASA INDONESIA DIKSI, IDIOM, PERIBAHASA DAN MAJAS DOSEN : MARDIAH, S. Pd., M. Pd DISUSUN OLEH : NASRUDDIN. ASN - NIM :601131010020 EKONOMI SYARI’AH (S1) FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 2 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa haturkan kehadirat Allah SWT.Atas limpahan rahmat dan nikmatnya, kami dapat menyusun makalah Bahasa Indonesia dengan pokok pembahasan “Diksi”. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pelopor pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi umat manusia. Ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi serta dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa dan upaya sebagai warga Negara yang baik untuk terus berupaya memajukan bangsa dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Sangat disadari banyak terdapat kekungan baik dari segi penulisan, pemahanan serta keterbatasan literature sehingga diharapkan kritik serta saran sebagai bahan evaluasi bagi penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang. Kami berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola pikir dan berkembangan sumber daya manusia untuk Indonesia yang lebih baik. Tembilahan, 10 Desember 2013 Penyusun, [NASRUDDIN. ASN – NIM : 601131010020]
  • 3. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2 DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3 ABSTRAK ............................................................................................................................ 4 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 5 A. Latang Belakang ................................................................................................. 5 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5 C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6 A. Diksi..................................................................................................................... 6 B. Idiom(Ungkapan) ................................................................................................ 9 C. Peribahasa ........................................................................................................... 10 D. Majas (Gaya Bahasa) .......................................................................................... 11 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 17 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 17 B. Saran ................................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18
  • 4. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 4 ABSTRAK Kata kunci : Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
  • 5. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selain sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga merupakan alat ekpresei diri seseorang. Bahasa Indonesia juga menjadi alat Integrasi dan adaptasi Sosial serta menjadi control dalam kehidupan social dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia memiliki tiga fungsi utama yaitu : 1) Fungsi Deskriptif untuk menyampaikan informasi factual. 2) Fungsi Ekspresif ialah member informasi mengenai pembicara itu sendiri, mengenai perasaan-perasaannya, kesenangan dan pengalaman yang pernah dilaluinya.dan 3) Fungsi Sosial untuk melestarikan hubungan-hubungan sosial antarmanusia. Bahasa Indonesia juga menjadi Identitas bangsa atau Negara, bahasa Indonesia menjadi cirri atau tanda yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Negara lain. Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai : Bahasa resmi kenegaraan; Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan; Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah dalam menjalankan administrasi Negara. Dalam bidang seni budaya, bahasa Indonesia berperan menyatukan komunikasi bagi sekian banyak suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Namun sayangnya hingga saat ini, bahkan dikalangan kaum intelektual masih ada yang tidak mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Baik secara lisan maupun tulisan. Dalam komunikasi sehari-hari sering kita temukan kaidah-kaidah dan aturan penting dalam bahasa Indonesia yang diabaikan.Ada beberapa hal penting yang mesti kita pahami baik dalam berkomunikasi lisan maupun dalam menulis agar apa yang ingin kita sampaikan lebih mudah dipahami dan dimengerti. B. Rumusan Masalah a. Apa pengertian dan sebutkan syarat-syarat Diksi ? b. Apa itu Idiom ? c. Apa yang dimaksud dengan Peribahasa ? d. Jelaskan mengenai Majas ? C. Tujuan Penulisan Dengan disusunnya makalah Bahasa Indonesia “Diksi” ini diharapkan mampu menjadi sumber materi acuan bagi mahasiswa untuk memahami tentang Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas, sehingga dapat menunjang kemampuan untuk lebih memahami dan menggunakanBahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • 6. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 6 BAB II PEMBAHASAN DIKSI A. DIKSI 1. Pengertian Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Dalam menulis berita, ketepatan pemilihan kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan, hal atau pesan harus diperhatikan. Kata yang tidak tepat dalam konteks kalimat tertentu akan mempunyai makna yang berbeda tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan berakibat menimbulkan salah penafsiran. Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang ada dalam pikiran atau yang disampaikan oleh penulis atau pembicara. Persoalan ketepatan pemilihan kata akan berkaitan dengan pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang. Semakin banyak pemahaman dan perbendaharaan kosa kata seseorang maka semakin mudah untuk memilih kata yang paling tepat untuk digunakan.Hal ini menuntut kesadaran penulis atau pembicara untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referensinya.Apakah sudah benar- benar lengkap atau masih diperlukan penjelasan-penjelasan tambahan. Dalam hal ini seseorang harus mengikuti perkembangan informasi mengenai tiap makna kata dari waktu ke waktu, karena makna sebuah kata dapat mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu. 2. Syarat-syarat Diksi Ketepatan pemilihan kata menimbulkan kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca seperti yang dipikirkan dan direncanakan oleh penulis. Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:
  • 7. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 7 1. Bahasa Standar dan Sub Estándar Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat- pejabat pemerintah, ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur, dan lain sebagainya. Bahasa non standar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar. Bahsa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan- kebutuhan umum. Jadi hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur substandard dalam situasi yang formal. 2. Kata Ilmiah dan Kata Populer Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi seseorang dapat dibagi atas beberapa macam kategori salah satunya adalah kata-kata ilmiah melawan kata-kata populer. Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan kata-kata populer. Kata-kata ini juga dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmiah. Contoh kata populer kata ilmiah : - Sesuai Harmonis - Pecahan Fraksi - Aneh Eksentrik - Bukti Argumen - Kesimpulan konklusi Jadi sebaiknya gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.
  • 8. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 8 3. Jargon Kata jargon mengandung beberapa pengertian. Jargon adalah suatu bahasa, dialek, atau struktur yang dianggap kurang sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca. Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam sebuah tulisan umum. Karena itu, hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum. 4. Kata Percakapan Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelehara atau tidak disenangi. Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kata-kata populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar. Dalam penulisan jangan menggunakan kata percakapan. 5. Kata Slang Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas; bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja. Kata-kata slang sebenarnya bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan masyarakat. Maka sebaiknya penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang. 6. Bahasa Artifisial Yang dimaksud dengan artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni. Fakta dan pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana dan langsung tak perlu disembunyikan.
  • 9. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 9 Contoh Artifisial : “Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena angin kepada kemuning.” “Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bima sakti yang jauh. Contoh Biasa : “Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin di daun.” “Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.” 3. Fungsi Diksi Ada beberapa Fungsi dari diksi antara lain : a. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis. b. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif. c. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal. d. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. B. IDIOM (Ungkapan) 1. Pengertian Kata Idiom (dari bahasa Belanda: idioom; bahasa Latin: idioma, "properti khusus"; bahasa Yunani: ἰδίωμα - "ungkapan khusus") adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata yang dibuat. Diperkirakan setidaknya ada 25.000 ekspresi idiomatis dalam bahasa Inggris. Dalam linguistik, idiom biasanya dianggap kiasan bertentangan dengan prinsip compositionality, namun masalah ini tetap diperdebatkan. Dalam frasaologi, mereka didefinisikan dengan cara yang sama sebagai jenis sub-phraseme yang maknanya tidak. jumlah reguler dari makna komponennya. Yohanes Saeed mendefinisikan "idiom" sebagai kata-kata yang menjadi ditempelkan satu sama lain sampai metamorphosing menjadi istilah fosil kolokasi-
  • 10. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 10 kata yang umum ini digunakan dalam kelompok mengubah masing-masing komponen kata dalam kelompok kata- dan menjadi ekspresi idiomatis. Kata-kata makna khusus mengembangkan sebagai suatu entitas, sebagai sebuah idiom. Selain itu, idiom adalah ekspresi, kata, atau frasa yang masuk akal berarti sesuatu yang berbeda dari apa kata-kata secara harfiah berarti. Idiom "berbelit-belit" berarti petunjuk atau mendiskusikan miring, tidak ada pemukulan secara harfiah setiap orang atau benda, dan semak adalah metafora. Ketika pembicara menggunakan idiom, pendengar akan salah arti sebenarnya, jika ia tidak mendengar kiasan sebelum. Idiom biasanya tidak diterjemahkan dengan baik, dalam beberapa kasus, ketika idiom diterjemahkan ke bahasa lain. , baik artinya berubah atau tidak ada artinya. C. PERIBAHASA Peribahasa sudah sangat dikenal oleh masyarakat, seringkali kita mendengar orang yang menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang tepat susunannya dan biasanya mengiakan suatu maksud tertentu. Secara umum peribahasa terbagi atas : 1. Pepatah adalah peribahasa yang berisi nasehat atau ajaran dari orang tua atau para leluhur. Contoh : - Seperti ilmu padi, kiat berisi kian merunduk. Artinya orang yang pandai dan berilmu biasanya tidak akan sombong. - Dalam tampak muka, pergi tampak punggung. Artinya datang dengan baik pergipun harus dengan baik pula. - Sepala-pala mandi biar basah. Artinya dalam mengerjakan sesuatu hal haruslah sampai tuntas, jangan setengah-setengah. 2. Perumpamaan merupakan peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan kata : seperti, bagai, bak, laksana, umpama, dan bagaikan. Contoh : - Bagai air dan minyak. Artinya tidak akan pernah bisa bersatu. - Bagai air di daun talas. - Bagai mengalirkan air ke bukit. 3. Pemeo adalah peribahasa yang berupa semboyan. Contoh :Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
  • 11. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 11 4. Ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan sesuatu maksud dengan arti kiasan. Contoh : Kambing hitam - Orang yang dipersalahkan Durian runtuh - Rezeki yang banyak Buah pikiran - gagasan atau ide Tangan besi - otoriter D. MAJAS (Gaya Bahasa) 1. Pengertian Majas Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. 2. Jenis-jenis Majas Secara garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok : a. Majas Perbandingan Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi: 1. Asosiasi atau Perumpamaan, adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh : - Semangatnya keras bagaikan baja. - Mukanya pucat bagai mayat. - Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama. 2. Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
  • 12. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 12 Contoh: - Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting/ berarti) - Raja siang keluar dari ufuk timur - Jonathan adalah bintang kelas dunia. - Harta karunku (sangat berharga) - Dia dianggap anak emas majikannya. - Perpustakaan adalah gudang ilmu. 3. Personifikasi Personifikasi adalahmajasyang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh: - Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. - Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai. - Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut. 4. Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.Misalnya :Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing- tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. 5. Simbolikadalah majas yang melukiskan sesuatu denganmempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contoh: - Ia terkenal sebagai buaya darat. - Rumah itu hangus dilalap si jago merah. - Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian - Melati, lambang kesucian - Teratai, lambang pengabdian
  • 13. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 13 6. Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapannya berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: - Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam). - Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api). - Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat). 7. Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut. a. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh: - Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. - Per kepala mendapat Rp. 300.000. b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh: - Dalam pertandingan final bulu tangkis RT.03 melawan RT. 07. - Indonesia akan memilih idolanya malam nanti. 8. Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,umpama, ibarat, bak dan bagai. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja. b. Majas Pertentangan Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut: 1. Antitesisadalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh:
  • 14. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 14 - Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu. - Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan. 2. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh : - Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. - Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini. 3. HiperbolaMajas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh : - Suaranya menggelegar membelah angkasa. - Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang. 4. Litotesadalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh : - Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja. - Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti sayaini? c. Majas Sindiran Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi: 1. Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir. Contoh: - Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam. - Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca. 2. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : - Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. - Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
  • 15. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 15 3. Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh: - Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! - Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus! d. Majas Penegasan Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk, yaitu sebagai berikut: 1. Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh: - Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah. - Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. 2. Repetisiadalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: - Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap. - Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa. 3. Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh: - Cinta adalah pengertian - Cinta adalah kesetiaan - Cinta adalah rela berkorban 4. Tautologiadalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim. Contoh: - Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja. - Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. 5. Klimaksadalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat. Contoh: - Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
  • 16. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 16 - Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang. 6. Antiklimaksadalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun. Contoh : - Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu. - Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62. 7. Retorikadalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh: - Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja? - Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
  • 17. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Selain sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga merupakan alat ekpresei diri seseorang. Bahasa Indonesia juga menjadi alat Integrasi dan adaptasi Sosial serta menjadi control dalam kehidupan social dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia juga menjadi Identitas bangsa atau Negara, bahasa Indonesia menjadi cirri atau tanda yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Negara lain. Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai : Bahasa resmi kenegaraan; Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan; Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah dalam menjalankan administrasi Negara. Dalam bidang seni budaya, bahasa Indonesia berperan menyatukan komunikasi bagi sekian banyak suku bangsa yang terdapat di Indonesia.Ada beberapa hal penting yang mesti kita pahami baik dalam berkomunikasi lisan maupun dalam menulis agar apa yang ingin kita sampaikan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya. Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang tepat susunannya dan biasanya mengiakan suatu maksud tertentu. Secara umum peribahasa terdiri dari : Pepatah, Perumpamaan, Pemeo dan Ungkapan. Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. B. Saran Sebagai warna Negara yang baik sudah sepantasnya kita dituntut mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar dengan kaidah-kaidah dan aturan yang resmi baik dalam kondisi formal maupun non-formal baik secara lisan serta tulisan.
  • 18. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 18 DAFTAR PUSTAKA Faizah. Hasnah, Mata Kuliah Dasar Umum “Bahasa Indonesia.” Cendikia Insani, Pekanbaru, Februari 2008. Atmowiloto.Arswendo, “Mengarang itu Gampang.”Gramedia, Jakarta 2004. Sumber Online : http://id.wikipedia.com/bahasa_indonesia/ http://id.wikipedia.com/diksi/ http://id.wikipedia.com/peribahasa/ http://savvior.blogspot.com/2010/10/diksi-atau-pilihan-kata.html http://riski21208074.wordpress.com/2010/03/13/diksi/ http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
  • 19. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 19