Dokumen tersebut membahas sindrom metabolik yang merupakan kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan obesitas, hipertensi, gangguan regulasi gula darah, dan dislipidemia. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi sindrom metabolik menurut NCEP ATP III dan IDF serta faktor risiko dan akibat obesitas bagi kesehatan.
2. Sindrom metabolik
• Diabetes dan penyakit jantung memiliki hubungan yang
erat.
• Hal ini menimbulkan konsep baru dimana kedua
penyakit ini berasal dari kondisi yang sama, kini
disebut Sindrom Metabolik.
Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala yang
menjadi faktor risiko utama penyakit jantung koroner.
Resistensi insulin Hipertensi
Gangguan regulasi gula darah/diabetes
Obesitas sentral dislipidemia
7. Sindrom metabolik:
Definisi NCEP ATP III*
Diagnosis sindrom metabolik harus memenuhi tiga atau
lebih dari lima faktor risiko berikut:
Faktor risiko Kadar definisi
Obesitas abdominal Lingkar pinggang
Pria >102 cm (>40 in)
Wanita >88 cm (>35 in)
Trigliserida ≥150 mg/dL (1.7 mmol/L)
HDL cholesterol
Pria <40 mg/dL (1.04 mmol/L)
Wanita <50 mg/dL (1.29 mmol/L)
Tekanan darah ≥130/ ≥85 mmHg
Glukosa puasa ≥100 mg/dL (5.6 mmol/L)
*2001, updated 2005
8. Sindrom metabolik:
IDF consensus definition (2005)
Obesitas sentral
Lingkar pinggang - Tergantung etnik*
- untuk Eropa: Pria ≥ 94 cm
Wanita ≥ 80 cm
Ditambah dua dari berikut:
Kenaikan Trigliserida ≥150mg/dL (1.7mmol/L)
Atau sedang dalam pengobatan
Kolesterol HDL rendah <40mg/dL (1.03 mmol/L) pada pria
<50mg/dL (1.29 mmol/L) pada wanita
Atau sedang dalam pengobatan
Kenaikan tekanan Systolic : ≥130 mmHg atau
darah Diastolic: ≥85 mmHg atau
Atau sedang dalam pengobatan
Kadar gula darah Gula darah puasa ≥100 mg/dL (5.6 mmol/L)
puasa terganggu Atau sudah didiagnosis diabetes tipe II
12. Faktor risiko obesitas
Makanan tinggi
lemak, padat energi
Kurang aktivitas
fisik
Riwayat keluarga
Etnis
Usia
Berhenti merokok
13. Akibat obesitas bagi kesehatan
kanker
Penyakit
Gangguan
kandung
pernafasan
empedu
hipertensi
obesitas Gagal
ginjal
Diabetes Stroke
tipe2
Atero- Gagal
sklerosis jantung
14. Mengukur obesitas
Indeks Massa Tubuh
Obesitas dapat diukur dengan indeks massa tubuh
(IMT), yang menggunakan rumus matematika
berdasarkan tinggi dan berat badan seseorang.
IMT = berat (kg)/tinggi (m) 2
• Jika hasilnya
– antara 25 - 29.9 dianggap overweight
– Lebih dari 30 dianggap obese.
15. Mengukur obesitas
Klasifikasi IMT menurut WHO untuk etnis Asia
Klasifikasi IMT Risiko penyakit
(kg/m2)
Lingkar pinggang
< 90 cm (pria) ≥ 90 cm (pria)
< 80 cm (wanita) ≥ 80 cm (wanita)
Underweight <18.5 Rendah (tetapi Batas normal
risiko untuk penyakit
lain meningkat)
Normal range 18.5-22.9 Batas normal Meningkat
Overweight ≥23
At risk 23.0-24.9 Meningkat Sedang
Obese I 25-29.9 Sedang Berat
Obese II ≥ 30.0 Berat Sangat berat
World Health Organization, 1998