PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
Bab i pengetahuan dasar geografi
1. BAB I PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
A. KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI
1. Konsep lokasi
Konsep lokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
a. Lokasi Relatif : suatu daerah, tempat, atau lokasi yang ditentukan oleh tempat atau lokasi lain disekitarnya.
Contoh : Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera. Kondisi Indonesia dalam hal ini dapat ditentukan
dari sudut pandang benua serta dari samudera. Hal ini menyebabkan lokasi Indonesia relatif dapat berubah sesuai
sudut pandang serta lokasi yang dijadikan patokannya
b. Lokasi absolut : Lokasi daerah yang ditentukan oleh garis astronomis yaitu garis lintang dan garis bujur
Contoh : Kota Malang secara astronomis terletak antara 7,06° LS – 8,02° LS dan 112,06° BT – 112,07° BT.
2. Konsep jarak
Jarak adalah sela atau ruang yang menghubungkan dua buah objek yang dapat ditentukan atau diukur dalam satuan
waktu atau panjang.
Konsep jarak ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jarak relatif dan jarak absolut.
a. Jarak relatif adalah dua buah objek yang diukur berdasarkan lama perjalanan dengan ukuran waktu.
Contoh : Jarak yang ditempuh antara Jakarta ke Singapura adalah 2 jam . Namun ada yang mengatakan bahwa
jarak yang ditempuh dari Jakarta ke Singapura adalah 26 jam. 2 jam ditempuh dengan pesawat terbang, dan 26 jam
ditempuh dengan kapal laut
b. Jarak absolut adalah jarak dua buah objek yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan yang telah
terstandarisasi sepertimil atau kilometer (jarak sebenarnya)
Contoh : Jarak antara Malang ke Yogyakarta adalah 364 km. Jarak ini telah memiliki standar mutlak dan tidak
dapat diumpamakan.
3. Konsep keterjangkauan
Konsep keterjangkauan adalah dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain secara
maksimum. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh diukur dengan jarak fisik, biaya dan waktu serta
berbagai hambatan medan.
Contoh :
Perkembangan kota yang terletak di daerah dataran tinggi agak terlambat bila dibandingkan dengan yang di dataran
rendah. Hal ini dipengaruhi oleh terhambatnya pembangunan sarana transportasi.
4. Konsep pola
Konsep pola terkait dengan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala
alam maupun gejala sosial.
Contoh : - Pemukiman sepanjang kali ciliwung
Pola aliran air sungai yang berbelok-belok (meander).
5. Konsep Morfologi
Konsep morfologi terkait dengan bentuk muka bumi akibat proses alam dan dipengaruhi pula oleh aktivitas manusia.
Contoh : Daerah pantaicenderung morfologinya datar dibandingkan dengan daerah pegunungan sehingga berpengaruh
terhadap aktivitas pertanian.
6. Konsep aglomerasi
Konsep aglomerasi ini merupakan konsep yang mengelompokkan suatu peristiwa dan fenomena sesuai dengan
kegiatan dan aktivitas manusia.
Contoh :
Pabrik tekstil didirikan di beberapa tempat di suatu wilayah. Pendirian pabrik tekstil memunculkan pemukiman
mengelompok di sekitar pabrik.
7. Konsep differensiasi area
Konsep differensiasi area ini digunakan untuk membandingkan suatu daerah dengan daerah lainnya yang memiliki
perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Contoh : Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan, sedangkan daerah pegunungan penduduknya
bermata pencaharian petani
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Konsep interaksi terkait suatu wilayah akan mempengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
Contoh : Desa memberikan bahan baku dan sumber tenaga kerja terhadap kota, sehingga proses industrialisasi berjalan
dengan lancar dan produk hasi industri nanti akan didistribusikan kembali ke desa-desa.
9. Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan artinya adalah peran dan manfaat yang diberikan oleh suatu daerah atau wilayah pada
masyarakat atau makhluk hidup di sekitarnya.
Contoh :
2. Suatu wilayah memiliki manfaat yang berbeda dengan penduduknya. Misalnya penduduk daerah pantai
memanfaatkan wilayahnya untuk menangkap ikan, ada juga penduduk yang memanfaatkan wilayah pantai untuk
rekreasi.
10. Konsep keterkaitan keruangan
Konsep keterkaitan ruang adalah konsep suatu wilayah atau daerah yang dipengaruhi dan dikaitkan dengan ruang
daerah lainnya.
Contoh :
Lalu-lintas di Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta
(Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
Rumah penduduk Eskimo di Alaska berada di daerah dingin terbuat dari balok-balok es, berbeda dengan rumah
penduduk Asmat yang terbuat dari atap rumbia.
B. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
1. Prinsip Penyebaran
Prinsip ini mengkaji gejala dan fakta geografi baik yang berkenaan dengan alam maupun yang berkenaan dengan
manusia yang tersebar di permukaan bumi.
Contoh:
Penduduk di daerah subur, biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk di daerah
pegunungan membuat pemukiman yang tersebar.
Penduduk pulau Jawa jauh lebih padat jika dibandingkan dengan penduduk pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan pulai-pulau lain di Indonesia.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi dapat mengungkapkan hubungan antara faktor fisik dengan faktor fisik, faktor manusia dengan faktor
manusia, dan faktor fisik dengan faktor manusia.
Contoh:
Faktor fisk dan faktor fisik: Indonesia menjadi wilayah rawan gunung meletus karena dilewati oleh tiga sistem
pegunungan api dunia (ring of fire).
Faktor manusia dan faktor fisik: Banjir di kota jakarta seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak
mempedulikan kelestarian lingkungan.
3. Prinsip Deskripsi
merupakan suatu prinsip dalam studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah
yang sedang dikaji. Prinsip ini dapat dijelaskan melalui kata-kata,diagram, grafik, atau tabel. Bentuk-bentuk deskripsi
tersebut akan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang dikaji.
Contoh:
Jakarta merupakan kota megapolitan, pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan, terutama arah menuju perkantoran,
sekolah, pasar,atau mal menuju pemukiman.
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Pada prinsip ini
gejala, fakta, dan masalah ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang.
Contoh:
Titik banjir di Jakarta terpusat di sekitaran daerah aliran sungai Ciliwung, pesanggrahan, dan kali Angke. Wilayah
rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat,
20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. banjir tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku
penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan sepertimembuang sampah sembarangan,alih fungsi
lahan di hulu sungai, dsb. Hulu sungai-sungai tersebut meliputi wilayah bogor dan depok. jadi, untuk
meminimalisir dampak banjir di jakarta diperlukan kerjasama antara pemimpin dan masyarakat bogor, depok, dan
jakarta (komprehensif=menyeluruh).
C. PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena tertentu pada suatu wilayah.
Contoh :
pada musim hujan, Jakarta banjir karena tidak ada sejengkal tanah pun yang dapat untuk peresapan air, lahan untuk
pemukiman, kantor dan jalan. Selain itu penduduknya membuang sampah di saluran air.
Hujan deras,gempa bumi, dan angin puting beliung merupakan peristiwa yang sering melanda Indonesia.
3. 2. Pendekatan Kelingkungan
Pendekatan kelingkungan menerapkan konsep ekosistem dalam mengkaji suatu fenomena yang mempunyai keterkaitan
antara aspek fisik dengan aspek manusia dalam suatu ruang.
Contoh:
Daerah jakarta banjir disebabkan oleh aktivitas manusia yang sering membuang sampah di sungai dan banyaknya
bangunan.
Masyarakat Kota Jogja banyak menggunaan kendaraan bermotor, membakar sampah sembarangan, merokok, dan lain-
lain. Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya kualitas udara Kota Jogja akibat banyaknya kendaraan
bermotor dapat dilakukan dengan menambah angkutan umum yang lebih ramah lingkungan (menggunakan BBG) dan
penghijauan.
3. Pendekatan KompleksWilayah
Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan
aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam
pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan kompleks antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan
dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu.
Contoh:
Untuk mengatasi banjir di Jakarta,Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya (Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan.
D. ASPEK GEOGRAFI
a. Aspek fisik
Geografi fisik mempelajari landscape atau bentang alam fisik Bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan
pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang
pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.
b. Aspek sosial
Geografi manusia mempelajari landscape atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen
buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba
mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara
manusia dan lingkungannya.
Aspek-aspek dalam geografi manusia yaitu aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi,sosial,budaya dan
politiknya.
Antara geografi fisik dan geografi manusia sangat berkaitan. Lingkungan fisik membatasi dan mengatur kondisi yang
berpengaruh terhadap perilaku manusia dan budaya. Sebagai contoh, iklim tertentu cocok untuk pertumbuhan jenis
tanaman tertentu. Tanaman seperti padi, tumbuh subur di daerah yang banyak menerima curah hujan. Akan tetapi,
agar manusia tetap dapat menanam padi di daerah kurang hujan, mereka melakukan modifikasi lahan dengan
membuat saluran pengairan dan kadangkadang mengeksplorasi lingkungan fisik.