SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 3
Seputar Indonesia
Minggu, 27 Januari 2008
Aryati
Cerpen: Dodiek Adyttya Dwiwanto
”Manggarai! Manggarai! Ayo, buruan!” Kondektur bus terus berteriak-teriak
memberitahukan jurusan yang dituju bus ini. Sesekali ia mengetukkan sekeping uang lima
ratusan ke jendela dekat pintu belakang. Entah siapa yang hendak diberi kode, penumpang
atau sopir. Tapi ia melakukan hal itu berkali-kali. ”Manggarai! Manggarai! Ayo, buruan!”
Aku bergegas menuju bus itu yang sedang mangkal di Jalan Raya Pasar Minggu ini.
”Manggarai?” Kondektur mengangguk. Aku langsung meloncat ke dalam bus. Ah,
untunglah ada tempat duduk yang tersisa. Aku segera duduk deret kedua kursi terluar, dekat
lorong. Tidak lama berselang, beberapa penumpang naik dan menambah sesak bus
berwarna merah ini. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Busyet! Ini kan
zaman komputer. Hebat juga ada yang memutar lagu keroncong.
Ah, lagu Aryati itu yang dibawakan Mus Mulyadi itu seperti membawaku saat berada di
rumah simbah dulu di pelosok Sleman sana. Biasanya sih sopir metromini suka menyetel
lagu dangdut, rock, atau pop deh. Kalau keroncong sepertinya sopir yang langka! Setelah
cukup lama mangkal di dekat terminal, bus mulai melaju perlahan, menyusuri Jalan Raya
Pasar Minggu yang mulai lengang. Maklum sekarang hari minggu jam sepuluh malam.
Kalau orang lain sedang bercengkerama dengan keluarga atau pacar, aku malah akan
menuju kantor untuk bekerja.
Ah, lagu keroncong itu malah membuatku mengantuk. Apalagi baru tadi musim hujan. Aku
tidak tahu apakah ada kombinasi antara udara dingin seusai hujan dipadu dengan lagu
keroncong akan menyebabkan kantuk? Ah, teori asal-asalan. Aku pun jatuh tertidur. Lelah
menyergapku dengan cepat. Bekerja selama sepekan dari malam hari hingga dini hari
membuat fisikku dengan mudah terkuras habis. Kadang aku menyiasatinya dengan tidur di
bus. Sering kali aku terbangun, justru di Terminal Manggarai. Mau tidak mau, aku
membayar ongkos dobel untuk sampai kantor. Aku harus naik bus lagi untuk menuju
kantorku di Jalan Soepomo.
Sejatinya, sih, bisa saja naik ojek atau kendaraan tuhan alias bajaj, tapi ongkosnya lebih
baik aku belikan makan malam seafood yang lezat. Hmm, mak nyus! Kerja pun jadi tenang
kalau perut kenyang. Aku masih tertidur pulas. Tapi tidur nyenyakku terganggu dengan laju
bus ini. Aku terkesiap. Bus berguncang dengan hebat. Mungkin ada sebuah lubang raksasa
yang tidak dilihat oleh sopir bus. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Samar-
samar aku mendengar lagu itu lagi. Masya Allah, masih lagu yang sama? Aku ingin
memejamkan mata tetapi belum bisa.
Keterkejutan membuatku sulit untuk membuat mata kembali tertutup. ”Bandung lautan api
ini hanya taktik. Biar Belanda tidak bisa memanfaatkan Bandung sebagai basis mereka. ”
”Benar itu. ” ”Saya yakin Panglima Besar Jenderal Sudirman punya rencana brilian untuk
membuat kita menang melawan Belanda. ” ”Bambu runcing akan menang melawan senjata.
” ”Saya setuju, bung. ” ”Nanti kalau di Yogyakarta, kita masuk pasukan mana, ya?” ”Ah,
pasukan mana saja, bung. Kita berjuang demi bangsa dan negara. Mau pasukan Jawa,
Ambon, Bugis, atau Aceh, saya tidak peduli!
Yang penting negara ini merdeka. ” ”Benar, bung. Biar sang saka merah putih berkibar. ”
Samar-samar aku mendengar hal yang aneh. Kok, malam-malam begini ada yang bicara
soal kemerdekaan? Wah, Indonesia sudah merdeka dari penjajahan Belanda, tapi aku tidak
tahu kapan lepas dari penjajahan bangsa sendiri. He-he-he. ”Sudahlah, bu. Kita memang
harus keluar dari Bandung. Di Yogyakarta nanti, mungkin kita bisa tinggal di palang merah
atau mana saja.
Pasti ada yang menampung. ” ”Tapi, Pak. Barang-barang kita?” ”Pasti kita bisa dapatkan
lagi. Bisa beli kalau kita sudah merdeka. Yang penting, kita satu keluarga bisa berkumpul.
Berangkat sama-sama. ” Waduh, ada yang ngomong apalagi, nih? Kok, bicara soal
Bandung Lautan Api? Bicara soal kemerdekaan? Yang aku tahu ada film biru ”Bandung
Lautan Asmara! Halah, ngantuk kok bicara film biru. ”Tapi saya tidak ke Yogya, bung. ”
”Lho, mau ke mana?” ”Dari Yogya, saya mau ke Surabaya. Saya ingin bertempur bersama
Bung Tomo. Saya ingin bahu membahu bersama arek-arek Suroboyo!” ”Saya ikut, bung. ”
”Kalau bung ke mana?” ”Saya ke Semarang saja. Saya dengar di sana kurang orang,
mungkin tenaga dan pikiran saya bisa membantu kaum republiken di sana. ” Aku membuka
telingaku dengan jari. Aku tidak salah dengar, nih? Masak dari tadi bicara kemerdekaan
melulu, sih? Aku membuka mataku lebar-lebar. Perlahan, aku melihat bus yang sama, tetapi
dengan orang-orang yang berbeda. Ada satu keluarga yang tengah duduk bersama. Ada
tentara berseragam dan bersenjata lengkap. Aku mengucek-ucek mataku. Tidak salah lihat,
nih? Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Aku memalingkah pandangan ke
sekeliling.
Beberapa orang menyapa dengan ramah. ”Merdeka!” ”Merdeka!” ”Merdeka, bung!”
”Merdeka juga!” jawabku dengan lantang. Aku berusaha meyakinkan diri sendiri kalau aku
tidak bermimpi. ”Dari tadi bung tertidur. Maaf, kalau obrolan kami membangunkan, bung.
” Aku menggeleng. ”Bung, mau ke Yogyakarta juga?” Aku bingung tapi aku mengangguk
saja. ”Bung sepertinya bukan tentara atau pengungsi? Apa pekerjaan bung? Oh, maaf, nama
bung siapa?” ”Saya Pratama. Saya penulis infotainment. ” ”Wah, bung ini seorang penulis?
Wartawan?
Kawan-kawan, di bus ini ada kawan seperjuangan seorang wartawan!” ”Wartawan?”
”Wartawan?” ”Kawan dari Rosihan Anwar atau Mochtar Lubis?” ”Bukan, saya penulis
biasa, ” kilahku merendah. ”Jangan begitu, bung. Dalam perjuangan tidak ada yang biasa
atau luar biasa. Semuanya berjasa kepada negara. Bung merasa diri sebagai penulis biasa,
tetapi di mata kami, bung adalah penyebar berita perjuangan bagi bangsa dan negara.
Perjuangan kami akan bung tulis, lantas dimuat di surat kabar, kemudian rakyat tahu
bagaimana kami berjuang. Bangsa ini akan semakin bersemangat memperjuangkan
kemerdekaannya.
” Aku manggut-manggut. Gila, baru kemarin menulis gosip tentang pernikahan ketiga diva
pop Titi DJ dan rocker Ovy /rif, eh, ketemu dengan para pejuang yang bicara soal
kemerdekaan! Aku pusing! Aku butuh Aspirin dengan segera! Perbincangan seputar
kemerdekaan terus berlanjut. Aku tambah pusing sebelas keliling.
Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Aku kembali jatuh tertidur. ”Manggarai!
Manggarai! Habis! Habis!” Aku masih terlelap dalam kantukku. ”Manggarai! Manggarai!
Habis! Habis!” Aku masih mengantuk. Aku masih ingin tidur lebih lama lagi. ”Bang,
bangun! Sudah sampai di Manggarai!” teriak kondektur seraya menguncang tubuhku. Aku
terperanjat. ”Manggarai? Bukan Yogyakarta?” ”Lho, abang mau ke mana?” ”Soepomo. ”
”Sudah lewat, bang. Terus kenapa abang mau ke Yogya segala?” tanya kondektur bingung.
”Salah sebut, ”kilahku. ”Oh. ” Aku segera melihat sekeliling. Benar ini Terminal
Manggarai. Beberapa bus merah sedang mangkal di sini. Orang-orang berseliweran.
Kondektur berteriak-teriak. Ojek-ojek menunggu.
Pedagang menanti pembeli. Martabak sedang dibuat. Pasaraya Manggarai tutup. Pak
satpam sedang berjaga. Halte busway sepi. Ah, aku sudah di Manggarai, bukan ke
Yogyakarta. Aku melangkah turun dan hendak menuju ke seberang. ”Abang mau ke
Soepomo?” tanya kondektur. Aku mengangguk. ”Mobil ini nanti balik lagi ke sana. ” Aku
ingin melangkah dan naik ke bus yang sama, tapi tiba-tiba aku urungkan niatku itu. Aryati.
Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Lagu itu lagi! Lagu itu lagi! Aku menggeleng
pelan lantas melangkah pergi dari bus itu.
Kondektur tidak ambil pusing. Aku berjalan menuju tempat ojek biasa mangkal. Malam ini
aku mau naik ojek saja. Aku tidak ingin naik bus itu lagi. Aku ingin sampai secepatnya ke
Soepomo. Aku tidak ingin mendengar lagu keroncong itu lagi, lebih baik telingaku
mendengar lagu ”Kucing Garong”saja. Lebih aman! ***

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (8)

Contoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 PemainContoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 Pemain
 
Without me
Without meWithout me
Without me
 
Naskah Drama Jawa
Naskah Drama JawaNaskah Drama Jawa
Naskah Drama Jawa
 
Kumpulan cerita lucu
Kumpulan cerita lucuKumpulan cerita lucu
Kumpulan cerita lucu
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Perihal kisah kita
Perihal kisah  kitaPerihal kisah  kita
Perihal kisah kita
 
Listrik pending
Listrik pendingListrik pending
Listrik pending
 
Naskah drama negosiasi ifah
Naskah drama negosiasi ifahNaskah drama negosiasi ifah
Naskah drama negosiasi ifah
 

Destaque

Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest Presentation
Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest PresentationDon't Go Claricrazy- 2015 Midwest Presentation
Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest PresentationMevonnie Biggins
 
Projeto segunda chance
Projeto segunda chanceProjeto segunda chance
Projeto segunda chancesuanelo
 
Infuso a base di erbe Herbalife
Infuso a base di erbe HerbalifeInfuso a base di erbe Herbalife
Infuso a base di erbe HerbalifeLorenzo Molinari
 
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombola
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombolaDe_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombola
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombolaNicolaas Huppes
 
90 a approved plots neemrana behror,nh8 2
90 a approved plots neemrana behror,nh8 290 a approved plots neemrana behror,nh8 2
90 a approved plots neemrana behror,nh8 2Baburaj Patel
 
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucre
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucreUnidad educativa municipal experimental antonio jose de sucre
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucreVivianaAguirre25
 
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOS
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOSEnancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOS
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOSluizclaudiomaia
 
Let’s go shopping!
Let’s go shopping!Let’s go shopping!
Let’s go shopping!AYVADI18
 
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)Kurt Drake
 

Destaque (14)

Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest Presentation
Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest PresentationDon't Go Claricrazy- 2015 Midwest Presentation
Don't Go Claricrazy- 2015 Midwest Presentation
 
Naganatarajan 6 years experience
Naganatarajan 6 years experienceNaganatarajan 6 years experience
Naganatarajan 6 years experience
 
Projeto segunda chance
Projeto segunda chanceProjeto segunda chance
Projeto segunda chance
 
Infuso a base di erbe Herbalife
Infuso a base di erbe HerbalifeInfuso a base di erbe Herbalife
Infuso a base di erbe Herbalife
 
#TcSchool de #JantoEnBogota
#TcSchool de #JantoEnBogota#TcSchool de #JantoEnBogota
#TcSchool de #JantoEnBogota
 
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombola
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombolaDe_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombola
De_klantenvergoeding_bij_einde_agentuurovereenkomst_voordeel_of_tombola
 
90 a approved plots neemrana behror,nh8 2
90 a approved plots neemrana behror,nh8 290 a approved plots neemrana behror,nh8 2
90 a approved plots neemrana behror,nh8 2
 
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucre
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucreUnidad educativa municipal experimental antonio jose de sucre
Unidad educativa municipal experimental antonio jose de sucre
 
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOS
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOSEnancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOS
Enancib 2008 - MEDIDAS DE SIMILARIDADE EM DOCUMENTOS ELETRONICOS
 
Part 11 orthodontic tooth movement
Part 11 orthodontic tooth movementPart 11 orthodontic tooth movement
Part 11 orthodontic tooth movement
 
Histocompatibilidad
HistocompatibilidadHistocompatibilidad
Histocompatibilidad
 
Let’s go shopping!
Let’s go shopping!Let’s go shopping!
Let’s go shopping!
 
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)
Midget_Racing_Wheel(WELD_RACING)
 
Uguulberiin gishuun
Uguulberiin gishuunUguulberiin gishuun
Uguulberiin gishuun
 

Semelhante a Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)

Semelhante a Aryati (dodiek adyttya dwiwanto) (15)

Maaaa
MaaaaMaaaa
Maaaa
 
Kereta malam
Kereta malamKereta malam
Kereta malam
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
 
Garwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docxGarwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docx
 
Garwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docxGarwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docx
 
Humor
HumorHumor
Humor
 
Latihan soal 9 16
Latihan soal 9 16Latihan soal 9 16
Latihan soal 9 16
 
Doa emak untuk asa
Doa emak untuk asaDoa emak untuk asa
Doa emak untuk asa
 
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
 
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni BudayaBab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
 
Para Penanti
Para PenantiPara Penanti
Para Penanti
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
 
ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN
ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPENANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN
ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN
 
Ruang tujuh
Ruang tujuhRuang tujuh
Ruang tujuh
 
10 kisah hikmah
10 kisah hikmah10 kisah hikmah
10 kisah hikmah
 

Mais de Andri Goodwood

Mais de Andri Goodwood (20)

Paging systems-24
Paging systems-24Paging systems-24
Paging systems-24
 
Outdoor clothing-04
Outdoor clothing-04Outdoor clothing-04
Outdoor clothing-04
 
Oprah winfrey-23
Oprah winfrey-23Oprah winfrey-23
Oprah winfrey-23
 
Kittens for-sale-19
Kittens for-sale-19Kittens for-sale-19
Kittens for-sale-19
 
Jackson ms-23
Jackson ms-23Jackson ms-23
Jackson ms-23
 
Guitar music-23
Guitar music-23Guitar music-23
Guitar music-23
 
Glendale ca-23
Glendale ca-23Glendale ca-23
Glendale ca-23
 
Funny doormats-23
Funny doormats-23Funny doormats-23
Funny doormats-23
 
French food-33
French food-33French food-33
French food-33
 
Franchise opportunities-11
Franchise opportunities-11Franchise opportunities-11
Franchise opportunities-11
 
Fragrance for-men-24
Fragrance for-men-24Fragrance for-men-24
Fragrance for-men-24
 
Forum snowboards-23
Forum snowboards-23Forum snowboards-23
Forum snowboards-23
 
Format for-minutes-of-meeting-04
Format for-minutes-of-meeting-04Format for-minutes-of-meeting-04
Format for-minutes-of-meeting-04
 
Food storage-24
Food storage-24Food storage-24
Food storage-24
 
Flight information-03
Flight information-03Flight information-03
Flight information-03
 
Fire extinguisher-inspections-19
Fire extinguisher-inspections-19Fire extinguisher-inspections-19
Fire extinguisher-inspections-19
 
Film studies-03
Film studies-03Film studies-03
Film studies-03
 
Federal student-loans-19
Federal student-loans-19Federal student-loans-19
Federal student-loans-19
 
Fayetteville north-carolina-23
Fayetteville north-carolina-23Fayetteville north-carolina-23
Fayetteville north-carolina-23
 
European vacation-packages-10
European vacation-packages-10European vacation-packages-10
European vacation-packages-10
 

Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)

  • 1. Seputar Indonesia Minggu, 27 Januari 2008 Aryati Cerpen: Dodiek Adyttya Dwiwanto ”Manggarai! Manggarai! Ayo, buruan!” Kondektur bus terus berteriak-teriak memberitahukan jurusan yang dituju bus ini. Sesekali ia mengetukkan sekeping uang lima ratusan ke jendela dekat pintu belakang. Entah siapa yang hendak diberi kode, penumpang atau sopir. Tapi ia melakukan hal itu berkali-kali. ”Manggarai! Manggarai! Ayo, buruan!” Aku bergegas menuju bus itu yang sedang mangkal di Jalan Raya Pasar Minggu ini. ”Manggarai?” Kondektur mengangguk. Aku langsung meloncat ke dalam bus. Ah, untunglah ada tempat duduk yang tersisa. Aku segera duduk deret kedua kursi terluar, dekat lorong. Tidak lama berselang, beberapa penumpang naik dan menambah sesak bus berwarna merah ini. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Busyet! Ini kan zaman komputer. Hebat juga ada yang memutar lagu keroncong. Ah, lagu Aryati itu yang dibawakan Mus Mulyadi itu seperti membawaku saat berada di rumah simbah dulu di pelosok Sleman sana. Biasanya sih sopir metromini suka menyetel lagu dangdut, rock, atau pop deh. Kalau keroncong sepertinya sopir yang langka! Setelah cukup lama mangkal di dekat terminal, bus mulai melaju perlahan, menyusuri Jalan Raya Pasar Minggu yang mulai lengang. Maklum sekarang hari minggu jam sepuluh malam. Kalau orang lain sedang bercengkerama dengan keluarga atau pacar, aku malah akan menuju kantor untuk bekerja. Ah, lagu keroncong itu malah membuatku mengantuk. Apalagi baru tadi musim hujan. Aku tidak tahu apakah ada kombinasi antara udara dingin seusai hujan dipadu dengan lagu keroncong akan menyebabkan kantuk? Ah, teori asal-asalan. Aku pun jatuh tertidur. Lelah menyergapku dengan cepat. Bekerja selama sepekan dari malam hari hingga dini hari membuat fisikku dengan mudah terkuras habis. Kadang aku menyiasatinya dengan tidur di bus. Sering kali aku terbangun, justru di Terminal Manggarai. Mau tidak mau, aku membayar ongkos dobel untuk sampai kantor. Aku harus naik bus lagi untuk menuju kantorku di Jalan Soepomo. Sejatinya, sih, bisa saja naik ojek atau kendaraan tuhan alias bajaj, tapi ongkosnya lebih baik aku belikan makan malam seafood yang lezat. Hmm, mak nyus! Kerja pun jadi tenang kalau perut kenyang. Aku masih tertidur pulas. Tapi tidur nyenyakku terganggu dengan laju bus ini. Aku terkesiap. Bus berguncang dengan hebat. Mungkin ada sebuah lubang raksasa yang tidak dilihat oleh sopir bus. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Samar- samar aku mendengar lagu itu lagi. Masya Allah, masih lagu yang sama? Aku ingin memejamkan mata tetapi belum bisa. Keterkejutan membuatku sulit untuk membuat mata kembali tertutup. ”Bandung lautan api ini hanya taktik. Biar Belanda tidak bisa memanfaatkan Bandung sebagai basis mereka. ” ”Benar itu. ” ”Saya yakin Panglima Besar Jenderal Sudirman punya rencana brilian untuk membuat kita menang melawan Belanda. ” ”Bambu runcing akan menang melawan senjata. ” ”Saya setuju, bung. ” ”Nanti kalau di Yogyakarta, kita masuk pasukan mana, ya?” ”Ah, pasukan mana saja, bung. Kita berjuang demi bangsa dan negara. Mau pasukan Jawa, Ambon, Bugis, atau Aceh, saya tidak peduli! Yang penting negara ini merdeka. ” ”Benar, bung. Biar sang saka merah putih berkibar. ” Samar-samar aku mendengar hal yang aneh. Kok, malam-malam begini ada yang bicara
  • 2. soal kemerdekaan? Wah, Indonesia sudah merdeka dari penjajahan Belanda, tapi aku tidak tahu kapan lepas dari penjajahan bangsa sendiri. He-he-he. ”Sudahlah, bu. Kita memang harus keluar dari Bandung. Di Yogyakarta nanti, mungkin kita bisa tinggal di palang merah atau mana saja. Pasti ada yang menampung. ” ”Tapi, Pak. Barang-barang kita?” ”Pasti kita bisa dapatkan lagi. Bisa beli kalau kita sudah merdeka. Yang penting, kita satu keluarga bisa berkumpul. Berangkat sama-sama. ” Waduh, ada yang ngomong apalagi, nih? Kok, bicara soal Bandung Lautan Api? Bicara soal kemerdekaan? Yang aku tahu ada film biru ”Bandung Lautan Asmara! Halah, ngantuk kok bicara film biru. ”Tapi saya tidak ke Yogya, bung. ” ”Lho, mau ke mana?” ”Dari Yogya, saya mau ke Surabaya. Saya ingin bertempur bersama Bung Tomo. Saya ingin bahu membahu bersama arek-arek Suroboyo!” ”Saya ikut, bung. ” ”Kalau bung ke mana?” ”Saya ke Semarang saja. Saya dengar di sana kurang orang, mungkin tenaga dan pikiran saya bisa membantu kaum republiken di sana. ” Aku membuka telingaku dengan jari. Aku tidak salah dengar, nih? Masak dari tadi bicara kemerdekaan melulu, sih? Aku membuka mataku lebar-lebar. Perlahan, aku melihat bus yang sama, tetapi dengan orang-orang yang berbeda. Ada satu keluarga yang tengah duduk bersama. Ada tentara berseragam dan bersenjata lengkap. Aku mengucek-ucek mataku. Tidak salah lihat, nih? Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Aku memalingkah pandangan ke sekeliling. Beberapa orang menyapa dengan ramah. ”Merdeka!” ”Merdeka!” ”Merdeka, bung!” ”Merdeka juga!” jawabku dengan lantang. Aku berusaha meyakinkan diri sendiri kalau aku tidak bermimpi. ”Dari tadi bung tertidur. Maaf, kalau obrolan kami membangunkan, bung. ” Aku menggeleng. ”Bung, mau ke Yogyakarta juga?” Aku bingung tapi aku mengangguk saja. ”Bung sepertinya bukan tentara atau pengungsi? Apa pekerjaan bung? Oh, maaf, nama bung siapa?” ”Saya Pratama. Saya penulis infotainment. ” ”Wah, bung ini seorang penulis? Wartawan? Kawan-kawan, di bus ini ada kawan seperjuangan seorang wartawan!” ”Wartawan?” ”Wartawan?” ”Kawan dari Rosihan Anwar atau Mochtar Lubis?” ”Bukan, saya penulis biasa, ” kilahku merendah. ”Jangan begitu, bung. Dalam perjuangan tidak ada yang biasa atau luar biasa. Semuanya berjasa kepada negara. Bung merasa diri sebagai penulis biasa, tetapi di mata kami, bung adalah penyebar berita perjuangan bagi bangsa dan negara. Perjuangan kami akan bung tulis, lantas dimuat di surat kabar, kemudian rakyat tahu bagaimana kami berjuang. Bangsa ini akan semakin bersemangat memperjuangkan kemerdekaannya. ” Aku manggut-manggut. Gila, baru kemarin menulis gosip tentang pernikahan ketiga diva pop Titi DJ dan rocker Ovy /rif, eh, ketemu dengan para pejuang yang bicara soal kemerdekaan! Aku pusing! Aku butuh Aspirin dengan segera! Perbincangan seputar kemerdekaan terus berlanjut. Aku tambah pusing sebelas keliling. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Aku kembali jatuh tertidur. ”Manggarai! Manggarai! Habis! Habis!” Aku masih terlelap dalam kantukku. ”Manggarai! Manggarai! Habis! Habis!” Aku masih mengantuk. Aku masih ingin tidur lebih lama lagi. ”Bang, bangun! Sudah sampai di Manggarai!” teriak kondektur seraya menguncang tubuhku. Aku terperanjat. ”Manggarai? Bukan Yogyakarta?” ”Lho, abang mau ke mana?” ”Soepomo. ” ”Sudah lewat, bang. Terus kenapa abang mau ke Yogya segala?” tanya kondektur bingung. ”Salah sebut, ”kilahku. ”Oh. ” Aku segera melihat sekeliling. Benar ini Terminal Manggarai. Beberapa bus merah sedang mangkal di sini. Orang-orang berseliweran. Kondektur berteriak-teriak. Ojek-ojek menunggu.
  • 3. Pedagang menanti pembeli. Martabak sedang dibuat. Pasaraya Manggarai tutup. Pak satpam sedang berjaga. Halte busway sepi. Ah, aku sudah di Manggarai, bukan ke Yogyakarta. Aku melangkah turun dan hendak menuju ke seberang. ”Abang mau ke Soepomo?” tanya kondektur. Aku mengangguk. ”Mobil ini nanti balik lagi ke sana. ” Aku ingin melangkah dan naik ke bus yang sama, tapi tiba-tiba aku urungkan niatku itu. Aryati. Engkaulah bunga di tamanku. Aryati…. . Lagu itu lagi! Lagu itu lagi! Aku menggeleng pelan lantas melangkah pergi dari bus itu. Kondektur tidak ambil pusing. Aku berjalan menuju tempat ojek biasa mangkal. Malam ini aku mau naik ojek saja. Aku tidak ingin naik bus itu lagi. Aku ingin sampai secepatnya ke Soepomo. Aku tidak ingin mendengar lagu keroncong itu lagi, lebih baik telingaku mendengar lagu ”Kucing Garong”saja. Lebih aman! ***