Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
2. PENDAHULUAN
BESI :
Trace element vital yang sangat dibutuhkan
untuk pembentukan :
hemoglobin
mioglobin
berbagai enzim
Di dalam tubuh berada dalam bentuk terikat
dengan protein tertentu.
Kandungan normal besi tubuh :
Laki-laki : 50 mg/kgBB
Perempuan : 35 mg/kgBB
3. Metabolisme besi
Sebagian besar besi tubuh ada dalam
hemoglobin
Turnover besi juga didominasi oleh sintesis
dan pemecahan hemoglobin
Heme disintesis di sel darah merah yang
masih berinti dalam sumsum tulang
Heme dipecah dalam sel fagosit di spleen,
liver dan sumsum tulang.
Besi dikeluarkan dari heme oleh heme
oksigenase dan digunakan kembali untuk
sintesis heme.
4. Lanjutan...
Hanya sebagian kecil besi yang dikeluarkan
tubuh, sehingga tidak mempengaruhi
kandungan besi tubuh dan kebutuhan tubuh.
Feritin dan hemosiderin dibutuhkan dalam
sintesis heme.
Transferin suatu iron-binding protein
dibutuhkan dalam transport besi
Sebagian besar sel mendapatkan besi dari
transferin transferin akan berikatan
dengan receptor transferin yang ada di
permukaan sel.
5. Gbr. Pertukaran besi dalam
tubuh
1 mg 1 mg
Small intestine
Parenchymal tissue 1 mg
Muscle Transferin 30 mg
5 mg Reticuloendothelial
Skin (plasma) 3 mg
Hepatocytes cells (haem
600 mg 30 mg breakdown
Liver spleen and
Erythroid marrow 6 mg bone marrow
Haem synthesis
(feritin and
150 mg
haemosiderin)
24 mg 500 mg
Circulating red cell (haem) 24 mg
2300 mg
6. Absorbsi
Besi dalam makanan dalam bentuk :
Ferri hidroksida, komplek ferri protein
dan komplek heme protein.
Absorbsi terjadi di duodenum dalam
bentuk ferro
Protein DMT-1 (Divalent Metal
Transporter)
pengangkut besi dari lumen usus
Ferroportin mengatur keluarnya besi
dari sel ke plasma porta
7. Gbr. Proses Absorbsi besi pada permukaan
duodenum
Fe²⁺ Fe³⁺
Permukaan apikal
Ferric
reductas
DMT-1 e
DCYTB
ferritin
Hephaestin
(ferrooxydas
ferroportin
e)
Fe²⁺ Permukaan basolateral
Fe³⁺
8. Lanjutan...
Besi dalam makanan dalam bentuk besi
heme dan besi non heme.
Absorbsi besi :
meningkat dengan adanya vitamin C
dan daging
Dihambat oleh adanya phytate, tannins,
serat.
9. Distribusi dan transportasi
Protein yang berperan dalam transportasi dan
penyimpanan besi :
Transferin
Resepter transferin
Feritin
Besi disimpan dalam RES sebagai feritin dan
hemosiderin
Feritin kompleks besi-protein, larut dalam
air
Hemosiderin kompleks besi-protein tidak
larut, dapat dilihat dengan pewarnaan Perl
Prussian Blue
10. Gangguan Metabolisme Besi
Anemia defisiensi besi :
Paling sering dijumpai
Penyebab :
Rendahnya masukan besi
Gangguan absorbsi
Kehilangan besi
Kadar besi menurun, TIBC meningkat
dan cadangan besi rendah/-
11. Anemia penyakit kronik
Ditandai oleh :
Pemendekan umur eritrosit
Gangguan metabolisme besi
Gangguan produksi eritrosit
Kadar besi serum menurun
Cadangan besi jaringan tinggi
TIBC rendah
12. Penimbunan besi
Terjadi pada penyakit yang
disertai absorbsi besi berlebihan
dan tranfusi
Akibatnya : kerusakan pada
organ tubuh.
13. Pemeriksaan Serum Iron
(direkomendasikan oleh ICSH)
Prinsip :
Besi ferro direaksikan dengan larutan
kromogen akan membentuk komplek warna.
Semua reagen harus memiliki analytical grade
kandungan besi terendah.
Persiapan :
Tabung yang digunakan disposible plastic
atau jika menggunakan glassware harus
dicuci dengan detergen, direndam dalam HCl
2 mol/L selama 12 jam dan selanjutnya dibilas
dengan iron-free water
14. Lanjutan.
Protein precipitant
Dalam 45 ml HCl 1mol/L ditambahkan 5 ml
larutan trichloracetic acid 6,1 mol/L, kemudian
ditambahkan lagi dengan 200 mg ascorbic acid
dan campur.
5 ml TCA 200 mg
6,1 mol/L ascorbi
c acid
45 ml HCl 1 m0l/L
15. Lanjutan...
Larutan kromogen
Larutkan 25 mg ferrozine dalam 100 ml sodium
acetate 1,5 mol/L
Disimpan dalam gelap sampai 4 minggu.
Larutan standar 80 μmol/L
Tambahkan 200 μL HCl 2 mol/L dalam 22,1 ml
deionized water, dan campur.
Tambahkan 100 μL lautan standar besi (1000 μg
Fe/mL dalam 1 % HCl) dan campur.
Stabil hingga 2 bulan pada suhu ruangan
16. Cara kerja
0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml
protein protein protein
precipitan precipitan precipitan
t t t
0,5 ml serum 0,5 ml larutan 0,5 ml iron-free
standar water
Tunggu 5 menit
Sentrifugasi 13.000
g selama 4 menit
supernatan
17. lanjutan
0,5 ml 0,5 ml
0,5 ml
larutan larutan
larutan
kromoge kromoge
kromoge
n n
n
0,5 ml larutan 0,5 ml iron-free
0,5 ml supernatan standar + water + protein
protein presipitant
presipitant
Tunggu 10 menit
Baca absorbans pada panjang gelombang 562 nm
18. Lanjutan...
Kalkulasi :
Serum iron (μmol/L) = A sample – A blank x
80
A standar – A blank
Nilai rujukan : 10-30 μmol/L
Catatan :
Jika menggunakan plasma EDTA maka terjadi
perubahan warna yang lambat, dan harus
ditunggu selama 15 menit sebelum diukur
absorbansnya.
19. Pemeriksaan Serum Iron (SI) di
Lab. PK RSU Dr. Soetomo
Metode : colorimetric-ferrozine
Prinsip :
Ikatan antara ferri (Fe³⁺) dan transferin
dilepaskan oleh guanidine dalam
suasana pH 4,8. Selanjutnya asam
askorbat akan mereduksi ion ferri (Fe³⁺)
menjadi ferro (Fe²⁺), kemudian ferro
akan bereaksi dengan ferrozine
membentuk kompleks berwarna
21. Cara kerja
1. Membuat larutan kerja (working reagent)
:
Larutkan1 sendok takar R2 dalam 50 ml R1.
Tunggu hingga tercampur dengan baik.
1 sendok
takar R2
50 ml R1
Stabil selama 2 minggu pada suhu 2-8˚C dan 3
hari pada suhu 20-25˚C.
22. 2. BLANKO STANDAR SAMPE
L
Akuade Standar Sampel
s 60 μL 60 μL 60 μL
Workin Workin Workin
g g g
reagent reagent reagent
200 μL 200 μL 200 μL
A1 A2
Tunggu 50 detik, kemudian baca absorbans pada
panjang gelombang 550 (A1 dan A2)
23. 3.
R3 10 μL
R3 10 μL R3 10 μL
A3 A4
Baca absorbans setelah 325 detik, pada
panjang gelombang 550 nm (A3, A4)
25. Pemeriksaan TIBC
(yang direkomendasikan ICSH)
Dalam plasma, besi terikat pada tranferin,
dan TIBC adalah mengukur protein tersebut.
TIBC = serum iron + UIBC
Nilai rujukan : 47- 70 μmol/L
Prinsip :
Serum ditambahkan kelebihan besi (Ferri
klorid). Besi yang tidak terikat transferin
akan diabsorbsi oleh magnesium
carbonate, kemudian kadar besi serum
diukur.
26. reagen
Basic magnesium carbonate
Saturating solution (100 μmol Fe/L).
Tambahkan 17,7 ml deionized water,
100 μL HCl 1mol/L, 100 μL larutan
standar.
Saturating iron solution mengandung 5,6
μg Fe/mL
Campur
Stabil dalam 2 bulan pada suhu
ruangan.
27. Cara kerja
0,5 ml 100 mg
Campur dan magnesiu
saturatin
diamkan 15 m
g iron
menit pada carbonat
solution
suhu ruangan
kocok
0,5 ml serum
Diamkan selama 30
menit, sekali-kali
dikocok
Periksa Sentrifugasi, 13.000 g
seperti Ambil 0,5 ml supernatan selama 4 menit
SI
28. Pemeriksaan Total Iron Binding
Capacity (TIBC) di Lab. PK
Metode : Saturasi
Prinsip :
TIBC dievaluasi setelah saturasi
transferin oleh larutan besi, dan
kelebihan besi akan diabsorbsi oleh
magnesium hydroxide carbonate.
Setelah disentrifus, konsentrasi besi
dalam supernatan diukur.
30. Cara kerja
1 sendok
1 ml
takar reagen
reage
n R1
R2 Inkubasi 20
menit, sekali-kali
dikocok
0,5 ml
samp
el Sentrifus
3000 rpm, 10
menit
Periksa supernatan seperti pada SI Ambil supernatan
Dengan supernatan : reagen = 1:3
31. Nilai rujukan :
Laki-laki dewasa : 2,6 - 3,9 mg/L
(46,5 – 69,8 μmol/L)
Wanita dewasa : 2,1 – 3,4 mg/L
(37,6 – 60,9 μmol/L)
Saturasi Transferin :
SI (μg/dL)
X 100 %
TIBC (μg/dL
Nilai normal : 20-45 %
32. Hal yang perlu diperhatikan
Menghentikan terapi oral Fe
sedikitnya 12 jam sebelum
sampling.
Hindari terjadinya hemolisis
33. Interpretasi SI dan TIBC
SI :
Normal fluktuasi lebar dan memperlihatkan
variasi diurnal
Tidak terpengaruh sampai cadangan besi
habis.
Pada anemia kronik, penurunan SI diikuti
dengan peningkatan cadangan besi
TIBC :
Penurunan TIBC dan saturasi TIBC lebih
besar pada defisiensi besi karena penyakit
sistemik dibanding pada defisiensi besi.
34. Pemeriksa meningkat menurun
an
SI kelebihan besi defisiensi besi
penyakit hati
chronic alkoholism infeksi/inflamasi
anemia hipoplastik
hemolisis/ineffecti anemia penyakit
ve erythropoiesis kronik
TIBC defisiensi besi kelebihan besi
kehamilan infeksi/inflamasi
kontrasepsi oral anemia penyakit
kronik