SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 31
MANAJEMEN LABORATORIUM
   KLINIK BERDASARKAN
    PERMENKES NOMOR
  411/MENKES/PER/III/2010


              HARTONO KAHAR
  Clincal Pathology Update on SURAMADE 1
  Hotel Singgasana Surabaya 13-16 Juli 2011
PENDAHULUAN
• Pergeseran peran lab. klinik, pada pandangan
  lama lab.klinik sebagai penunjang klinis ->
  diagnostik.
• Lab.Klinik memegang peran penting dalam
  mendukung klinisi dalam menatalaksana medis
  pasien. 70% hasil pemeriksaan tes laboratorium
  dipergunakan sebagai dasar pengambilan
  keputusan medis
• Kualitas laboratorium sangat penting
Lanjutan…

• Pada tanggal 25 Maret 2010, Menteri
  Kesehatan menetapkan berlakunya Permenkes
  nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium
  Klinik.
• Bimtek pelaksanaan Riset Fasilitas Kesehatan
  (RIFASKES) tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2011
  di Bandung yang akan mendata fasilitas
  laboratorium mandiri.
• Tujuan pendataan fasilitas dan kemampuan
  laboratorium , pemantauan kinerja proses
  dan keluaran dari pelayanan laboratorium.
TUJUAN MATERI
• Umum:
• Mengetahui manajemen Laboratorium Klinik
  mengacu kepada Permenkes 411 tahun 2011
• Khusus:
  – Pengertian mutu
  – Indikator mutu
KUALITAS LABORATORIUM
• Mutu menurut Juran adalah fitness for use .
• Mutu dua sisi yakni
  (a) Karateristik hasil pelayanan sesuai dengan
  yang diperlukan konsumen -> meningkatkan
  kepercayaan konsumen, meningkatkan daya
  saing
  (b) bebas dari kekurangan -> menurunkan
  angka kesalahan, mengurangi kerja ulang,
  menghemat waktu pelayanan, mengurangi
  ketidak puasan konsumen sehingga
  menurunkan pembiayaan yang tidak perlu
  dikeluarkan (Juran JM., 1989),
Lanjutan …


• Dari sudut pandang individu pemberi pelayanan,
  ada dua konsep kualitas yakni
   – kualitas dinilai dari aspek teknik atau
     ilmiah
   – aspek nonteknik atau interpersonal (Garza
    D and Becan-McBride, 2002).
ASPEK TEKNIK

• Pelayanan yang dilakukan oleh petugas yang
  memiliki kemampuan tinggi, kompeten akan
  memiliki kualitas pelayanan yang tinggi.

• Misalnya pemeriksaan HIV yang dilakukan oleh
  seorang tenaga analis yang terampil dan terlatih
  dalam pemeriksaan HIV akan memiliki kualitas
  hasil pemeriksaan yang tinggi
Lanjutan
• Aspek nonteknik atau interpersonal adalah
  kualitas dinilai dari seberapa jauh seorang
  tenaga kesehatan memberikan pelayanan
  dengan
   – penuh perhatian,
   – komunikasi efektif,
   – sopan,
   – aman bagi pasien,
   – tepat waktu serta
   – menyenangkan pasien.
Lanjutan

• Sehingga pelayanan yang diberikan memiliki
  dampak positif maksudnya hasil pemeriksaan
  laboratorium berguna bagi pasien dan klinisi
  dalam menatalaksana medis pasien.
• Petugas memberikan pelayanan yang tepat,
  tidak membahayakan pasien misalnya tidak
  ada specimen yang tertukar.
• Serta pasien merasa nyaman dan senang
  mendapatkan pelayanan di laboratorium.
Lanjutan

• Indikator kualitas dapat pula dinilai berdasarkan
  keamanan, ketepatan waktu, efektifitas dan
  efisiensi (Shahangian S and Snyder SR., 2009).

• Indikator mutu dinilai berdasarkan kecukupan
  struktur, proses dan keluaran (Garza, 2002)

• Permenkes nomor 411-tahun 2010
  menggunakan indikator ini dalam menilai mutu
  laboratorium Klinik
MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM

• Berdasarkan Permenkes nomor 411 tahun
  2010, Laboratorium klinik diklasifikasi menjadi :
   – laboratorium klinik umum pratama,
   – laboratorium klinik umum madia
   – laboratorium klinik umum utama.

• Klasifikasi didasarkan kepada fasilitas dan
  kemampuan laboratorium melaksanakan
  pemeriksaan tes laboratorium.
Lanjutan
• Aspek struktur: struktur fisik, struktur personal,
  struktur manajemen atau administrasi.
• Aspek proses merupakan pengukuran proses
  suatu kegiatan bisa fase praanalitik, fase analitik
  atau pasca analitik.
• Aspek Keluaran merupakan hasil kegiatan
  pelayanan laboratorium dapat berupa keluaran
  langsung atau dampak dari keluaran (Garza D and
  Becan-McBride K, 2002).
Chawla et al (2010)
• Evaluasi kinerja laboratorium dengan indikator
  praanalitik, analitik dan pascaanalitik.
   – indikator kualitas preanalitik :
     mengukur besar sampel yang tidak dapat
     dianalisis akibat hemolisis, lipemik, kurang
     volume, sampel beku dan sampel yang
     perbandingan dengan antikoagulan tidak
     tepat.
Chawla et al (2010)
- Indikator kualitas fase analitik berupa
  seberapa besar kesesuaian dengan
  pemantapan mutu (Quality Control),
  pengulangan pemeriksaan akibat bekuan,
  dan permintaan tes yang tidak lengkap.

- Indikator pascaanalitik menggunakan
  perpanjangan turnaround time, pelaporan
  dengan nilai kritis dan laporan
  pengulangan tes.
INDIKATOR STRUKTUR

• Struktur fisik, struktur personal, struktur
  manajemen atau administrasi (Garza D et al, 2002)
  dan aturan pemerintah (Kringos DS., et al, 2010).

• Pada permenkes 411 tahun 2010 dituliskan ada
  persyaratan minimal bangunan dan
  prasarana, peralatan dan kemampuan
  pemeriksaan untuk laboratorium klinik tingkat
  pratama, madya dan utama.
Tabel 1 Persyaratan minimal Bangunan dan Prasarana
             (Permenkes 411 tahun 2010)
NO           JENIS KELENGKAPAN                       LABORATORIUM KLINIK UMUM
                                           PRATAMA                MADYA            UTAMA
1     Gedung                       Permanen               Permanen          Permanen
2     Ventilasi                    1/3 x luas lantai      1/3 x luas lantai 1/3 x luas lantai
3     Penerangan                   5 watt/ m 2            5 watt/ m 2       5 watt/ m2
4     Air mengalir                 50 L/pekerja/hari      50 L/pekerja/hari 50 L/pekerja/hari
5     Daya Listrik                 Sesuai kebutuhan       Sesuai kebutuhan  Sesuai kebutuhan

6     Ijin                         Dinkes kab/kodya      Dinkes Prop         Dirjen Binayanmed
 7    Tata ruang
7.1   Ruang tunggu                 6 m2                  12 m2               24 m2
7.2   Ruang ganti                  Ada                   Ada                 Ada
7.3   Ruang Pengambilan specimen   6 m2                  9 m2                9m2

7.4   Ruang Adminstrasi            6 m2                  9 m2                9m2
7.5   Ruang Pemeriksaan            15 m2                 30 m2               60 m2
7.6   Ruang Sterilisasi            Ada                   Ada                 Ada
7.7   Ruang Makan/ minum           Ada                   Ada                 Ada
7.8   WC pasien                    Ada                   Ada                 Ada
7.9   Wc pegawai                   Ada                   Ada                 Ada
 8    Penampungan/ pengolahan      Sesuai ketentuan      Sesuai ketentuan    Sesuai ketentuan
      Limbah cair
9     Penampungan/ pengolahan      Sesuai ketentuan      Sesuai ketentuan    Sesuai ketentuan
      Limbah padat
Tugas penanggung jawab teknis
• menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis
  laboratorium,
• menentukan pola pelayanan serta tatakerjanya,
• melaksanaklan pengawasan,
• pengendalian, dan evaluasi kegiatan,
  melaksanakan pemantapan mutu,
• memberikan pendapat terhadap hasil
  pemeriksaan laboratorium,
• memberikan konsultasi dan memberikan
  masukan ke pihak manajemen mengenani
  pelaksanaan kegiatan dan peningkatan mutu
  pelayanan.
Tugas dokter spesialis dan atau dokter
    selaku teknis laboratorium antara lain
• melaksanakan kegiatan teknis dan melakukan
• pembinaan kepada tenaga analis kesehatan,
• mengkoordinir kegiatan pemantapan mutu,
• mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan
  keamanan dan keselamatan kerja di
  laboratorium serta
• melakukan konsultasi medis dengan tenaga
  medis lain.
Tabel 2. Personal berdasarkan Klasifikasi Laboratorium
          Klinik (Permenkes 411 tahun 2010)

  NO       JENIS TENAGA                         LABORATORIUM KLINIK UMUM

                                      PRATAMA                  MADYA       UTAMA

   1   Penanggung jawab           Dokter + sertfikat   DSPK             DSPK
       Teknis                     (*)


   2   Tenaga teknis              2 orang analis       4 orang analis   Min 1 orang
       administrasi               kesehatan            kesehatan        DSPK, 6 orang
                                                                        Analis
                                                                        kesehatan



   3   Tenaga Perawat             Tidak                1 orang          1 orang

   4   Tenaga analis sertifikat   Tidak                Tidak            2 orang
       Mikrobiologi


   5   Tenaga Administrasi        1 orang              2 orang          3 orang
Tugas analis kesehatan atau sedrajat

• melakukan pengambilan dan pengumpulan
  specimen sesuai standar pelayanan dan standar
  operasional prosedur,
• melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
• melaksanakan kegiatan keamanan dan
  keselamatan di laboratorium dan
• melakukan konsultasi kepada penanggung
  jawab teknis atau tenaga teknis lainnya
Tugas Perawat di laboratorium klinik

• melakukan tindakan pengambilan specimen
  klinik,
• melakukan pertolongan pertama terhadap
  pasien,
• melakukan kegiatan keamanan dan
  keselamatan kerja serta
• melakukan konsultasi dengan penanggung
  jawab teknis
Struktur manajemen/ administrasi


• Permenkes 411 tahun 2010 tidak secara nyata
  menuliskan persyaratan administrasi
  laboratorium misalnya Visi, misi dan tujuan
  pelayanan laboratorium, Bagan struktur
  organisasi, Perencanaan kegiatan, secara
  tersirat dapat dibaca pada tugas dan tanggung
  jawab dari personal laboratorium Klinik.
Aturan Pemerintah
• Pada Permenkes 411 tahun 2010, pasal 8
  dituliskan bahwa setiap penyelenggaraan
  laboratorium klinik harus memiliki ijin.
• Laboratorium diberi ijin bila memenuhi standar
  menurut pedoman Akreditasi Laboratorium
  Kesehatan merujuk KEPMENKES no.
  298/Menkes/SK/III/2008.
• Akreditasi ini wajib diikuti oleh laboratorium
  klinik, sebagai tertulis pada pasal 6 permenkes
  411 tahun 2011.
Ijin Laboratorium

• Izin laboratorium klinik Pratama dikeluarkan
  oleh Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota

• Izin laboratorium klinik madya dikeluarkan oleh
  kepala dinas propinsi

• Izin laboratorium klinik utama dikeluarkan oleh
  Direktur jendral Bina Pelayanan Medik
Tabel 1. Proses kegiatan pelayanan di
                    Laboratorium Klinik
                  (Garza D and Becan-McBride, 2002)


Praanalitk di luar laboratorium   Identifikasi dan informasi
                                  Pengambilan darah vena, kapiler
                                  Penggunaan peralatan dengan benar
                                  Transportasi dan penanganan spesimen

Praanalitik di dalam              Penanganan specimen
laboratorium                      Registrasi specimen dan distribusi
                                  Sentrifugasi
                                  Identifikasi alikuot
                                  Penyimpanan spesimen

Analitik                          Pelaksanaan analisis spesimen
Pascaanalitik                     Pelaporan hasil analisis tes
                                  Pemantauan tes atau pengulangan tes
Lanjutan

• Lab PA hanya dapat melakukan pemeriksaan
  atas permintaan tertulis Dokter Spesialis PA
  (Pasal 8 ayat 1)

• Perlu diperhatikan bahwa laboratorium klinik
  dilarang mendirikan pos sampel atau
  laboratorium pembantu (pasal 9)
Dalam hal kegiatan berkaitan dengan
 pengambilan specimen, pada permenkes 411
         tahun 2010, pada pasal 8
Permintaan pemeriksaan laboratorium yang dapat
dilayani :
(a) fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau
    swasta
(b) dokter
(c) dokter gigi untuk pemeriksaan keperluan
    kesehatan gigi dan mulut
(d) bidan untuk pemeriksaan kehamilan dan
    kesehatan ibu
(e) instansi pemerintah untuk penegakkan hukum
KELUARAN


Survei kepuasan pelanggan
• Laboratorium Klinik wajib memperhatikan fungsi
  sosial.
• Laboratorium melakukan survey kepuasan
  pelanggan.
• Kegiatan ini dilakukan secara berkala, minimal 2
  kali dalam satu tahun.
• Dari hasil evaluasi, hendaknya ditindak lanjuti
  dalam bentuk perubahan atau perbaikan
  (Pedoman Akreditasi, 2009).
Lanjutan


Kendali Mutu
• Pasal 6 Permenkes 411 tahun 2010 tercantum
  bahwa laboratorium Klinik wajib melaksanakan
  pemantapan mutu eksternal yang diakui oleh
  pemeriksaan,
• Melaksanakan akreditasi yang diselenggarakan
  komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan
  (KALK) setiap 5 tahun.
KESIMPULAN
• Mutu Laboratorium Klinik harus dipantau dan
  selalu ditingkatkan
• Mutu lab Klin adalah fitness for use
• Indikator mutu:
   – Teknik dan nonteknik
   – Keamanan, ketepatan waktu, efektifitas dan
     efisiensi
   – Struktur, proses, keluaran (Permenkes 411-
     2010)
   – Praanalitik, analitik dan pascaanalitik
TERIMA KASIH ATAS
  PERHATIANNYA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
Dwi Andini
 

Mais procurados (20)

Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratoriumPertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Akreditasi ppt
Akreditasi pptAkreditasi ppt
Akreditasi ppt
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
2. laboratorium histopatologi (rpl)
2. laboratorium histopatologi (rpl)2. laboratorium histopatologi (rpl)
2. laboratorium histopatologi (rpl)
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Indikator kinerja lab
Indikator kinerja labIndikator kinerja lab
Indikator kinerja lab
 
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jayaProposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
 
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptx
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptxPENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptx
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptx
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)
 

Semelhante a Ss5

PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptxPENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
materipptgc
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
Filia Yuniza
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
BeiPrinting
 
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNKPPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
UserTank2
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Muhamad Rifai
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
hospital
 

Semelhante a Ss5 (20)

Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptxPENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
PENERAPAN GLP PADA LABORATORIUM.pptx
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
 
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
 
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
 
Standar akreditasi klinik modified
Standar akreditasi klinik   modifiedStandar akreditasi klinik   modified
Standar akreditasi klinik modified
 
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDoc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
 
Advanced Total Quality Management in Healthcare
Advanced Total Quality Management in HealthcareAdvanced Total Quality Management in Healthcare
Advanced Total Quality Management in Healthcare
 
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
 
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNKPPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
 
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
 
Bahan Paparan JEE.pptx
Bahan Paparan JEE.pptxBahan Paparan JEE.pptx
Bahan Paparan JEE.pptx
 
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxPentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
 
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
 
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
 

Mais de andreei

Mais de andreei (20)

Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18
 
Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru9
Tibaru9Tibaru9
Tibaru9
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10
 
Tibaru8
Tibaru8Tibaru8
Tibaru8
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
11
1111
11
 

Último

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Último (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

Ss5

  • 1. MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 411/MENKES/PER/III/2010 HARTONO KAHAR Clincal Pathology Update on SURAMADE 1 Hotel Singgasana Surabaya 13-16 Juli 2011
  • 2. PENDAHULUAN • Pergeseran peran lab. klinik, pada pandangan lama lab.klinik sebagai penunjang klinis -> diagnostik. • Lab.Klinik memegang peran penting dalam mendukung klinisi dalam menatalaksana medis pasien. 70% hasil pemeriksaan tes laboratorium dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan medis • Kualitas laboratorium sangat penting
  • 3. Lanjutan… • Pada tanggal 25 Maret 2010, Menteri Kesehatan menetapkan berlakunya Permenkes nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik. • Bimtek pelaksanaan Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2011 di Bandung yang akan mendata fasilitas laboratorium mandiri. • Tujuan pendataan fasilitas dan kemampuan laboratorium , pemantauan kinerja proses dan keluaran dari pelayanan laboratorium.
  • 4. TUJUAN MATERI • Umum: • Mengetahui manajemen Laboratorium Klinik mengacu kepada Permenkes 411 tahun 2011 • Khusus: – Pengertian mutu – Indikator mutu
  • 5. KUALITAS LABORATORIUM • Mutu menurut Juran adalah fitness for use . • Mutu dua sisi yakni (a) Karateristik hasil pelayanan sesuai dengan yang diperlukan konsumen -> meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan daya saing (b) bebas dari kekurangan -> menurunkan angka kesalahan, mengurangi kerja ulang, menghemat waktu pelayanan, mengurangi ketidak puasan konsumen sehingga menurunkan pembiayaan yang tidak perlu dikeluarkan (Juran JM., 1989),
  • 6. Lanjutan … • Dari sudut pandang individu pemberi pelayanan, ada dua konsep kualitas yakni – kualitas dinilai dari aspek teknik atau ilmiah – aspek nonteknik atau interpersonal (Garza D and Becan-McBride, 2002).
  • 7. ASPEK TEKNIK • Pelayanan yang dilakukan oleh petugas yang memiliki kemampuan tinggi, kompeten akan memiliki kualitas pelayanan yang tinggi. • Misalnya pemeriksaan HIV yang dilakukan oleh seorang tenaga analis yang terampil dan terlatih dalam pemeriksaan HIV akan memiliki kualitas hasil pemeriksaan yang tinggi
  • 8. Lanjutan • Aspek nonteknik atau interpersonal adalah kualitas dinilai dari seberapa jauh seorang tenaga kesehatan memberikan pelayanan dengan – penuh perhatian, – komunikasi efektif, – sopan, – aman bagi pasien, – tepat waktu serta – menyenangkan pasien.
  • 9. Lanjutan • Sehingga pelayanan yang diberikan memiliki dampak positif maksudnya hasil pemeriksaan laboratorium berguna bagi pasien dan klinisi dalam menatalaksana medis pasien. • Petugas memberikan pelayanan yang tepat, tidak membahayakan pasien misalnya tidak ada specimen yang tertukar. • Serta pasien merasa nyaman dan senang mendapatkan pelayanan di laboratorium.
  • 10. Lanjutan • Indikator kualitas dapat pula dinilai berdasarkan keamanan, ketepatan waktu, efektifitas dan efisiensi (Shahangian S and Snyder SR., 2009). • Indikator mutu dinilai berdasarkan kecukupan struktur, proses dan keluaran (Garza, 2002) • Permenkes nomor 411-tahun 2010 menggunakan indikator ini dalam menilai mutu laboratorium Klinik
  • 11. MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM • Berdasarkan Permenkes nomor 411 tahun 2010, Laboratorium klinik diklasifikasi menjadi : – laboratorium klinik umum pratama, – laboratorium klinik umum madia – laboratorium klinik umum utama. • Klasifikasi didasarkan kepada fasilitas dan kemampuan laboratorium melaksanakan pemeriksaan tes laboratorium.
  • 12. Lanjutan • Aspek struktur: struktur fisik, struktur personal, struktur manajemen atau administrasi. • Aspek proses merupakan pengukuran proses suatu kegiatan bisa fase praanalitik, fase analitik atau pasca analitik. • Aspek Keluaran merupakan hasil kegiatan pelayanan laboratorium dapat berupa keluaran langsung atau dampak dari keluaran (Garza D and Becan-McBride K, 2002).
  • 13. Chawla et al (2010) • Evaluasi kinerja laboratorium dengan indikator praanalitik, analitik dan pascaanalitik. – indikator kualitas preanalitik : mengukur besar sampel yang tidak dapat dianalisis akibat hemolisis, lipemik, kurang volume, sampel beku dan sampel yang perbandingan dengan antikoagulan tidak tepat.
  • 14. Chawla et al (2010) - Indikator kualitas fase analitik berupa seberapa besar kesesuaian dengan pemantapan mutu (Quality Control), pengulangan pemeriksaan akibat bekuan, dan permintaan tes yang tidak lengkap. - Indikator pascaanalitik menggunakan perpanjangan turnaround time, pelaporan dengan nilai kritis dan laporan pengulangan tes.
  • 15. INDIKATOR STRUKTUR • Struktur fisik, struktur personal, struktur manajemen atau administrasi (Garza D et al, 2002) dan aturan pemerintah (Kringos DS., et al, 2010). • Pada permenkes 411 tahun 2010 dituliskan ada persyaratan minimal bangunan dan prasarana, peralatan dan kemampuan pemeriksaan untuk laboratorium klinik tingkat pratama, madya dan utama.
  • 16. Tabel 1 Persyaratan minimal Bangunan dan Prasarana (Permenkes 411 tahun 2010) NO JENIS KELENGKAPAN LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA MADYA UTAMA 1 Gedung Permanen Permanen Permanen 2 Ventilasi 1/3 x luas lantai 1/3 x luas lantai 1/3 x luas lantai 3 Penerangan 5 watt/ m 2 5 watt/ m 2 5 watt/ m2 4 Air mengalir 50 L/pekerja/hari 50 L/pekerja/hari 50 L/pekerja/hari 5 Daya Listrik Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Ijin Dinkes kab/kodya Dinkes Prop Dirjen Binayanmed 7 Tata ruang 7.1 Ruang tunggu 6 m2 12 m2 24 m2 7.2 Ruang ganti Ada Ada Ada 7.3 Ruang Pengambilan specimen 6 m2 9 m2 9m2 7.4 Ruang Adminstrasi 6 m2 9 m2 9m2 7.5 Ruang Pemeriksaan 15 m2 30 m2 60 m2 7.6 Ruang Sterilisasi Ada Ada Ada 7.7 Ruang Makan/ minum Ada Ada Ada 7.8 WC pasien Ada Ada Ada 7.9 Wc pegawai Ada Ada Ada 8 Penampungan/ pengolahan Sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Limbah cair 9 Penampungan/ pengolahan Sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Sesuai ketentuan Limbah padat
  • 17. Tugas penanggung jawab teknis • menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium, • menentukan pola pelayanan serta tatakerjanya, • melaksanaklan pengawasan, • pengendalian, dan evaluasi kegiatan, melaksanakan pemantapan mutu, • memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium, • memberikan konsultasi dan memberikan masukan ke pihak manajemen mengenani pelaksanaan kegiatan dan peningkatan mutu pelayanan.
  • 18. Tugas dokter spesialis dan atau dokter selaku teknis laboratorium antara lain • melaksanakan kegiatan teknis dan melakukan • pembinaan kepada tenaga analis kesehatan, • mengkoordinir kegiatan pemantapan mutu, • mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium serta • melakukan konsultasi medis dengan tenaga medis lain.
  • 19. Tabel 2. Personal berdasarkan Klasifikasi Laboratorium Klinik (Permenkes 411 tahun 2010) NO JENIS TENAGA LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA MADYA UTAMA 1 Penanggung jawab Dokter + sertfikat DSPK DSPK Teknis (*) 2 Tenaga teknis 2 orang analis 4 orang analis Min 1 orang administrasi kesehatan kesehatan DSPK, 6 orang Analis kesehatan 3 Tenaga Perawat Tidak 1 orang 1 orang 4 Tenaga analis sertifikat Tidak Tidak 2 orang Mikrobiologi 5 Tenaga Administrasi 1 orang 2 orang 3 orang
  • 20. Tugas analis kesehatan atau sedrajat • melakukan pengambilan dan pengumpulan specimen sesuai standar pelayanan dan standar operasional prosedur, • melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, • melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan di laboratorium dan • melakukan konsultasi kepada penanggung jawab teknis atau tenaga teknis lainnya
  • 21. Tugas Perawat di laboratorium klinik • melakukan tindakan pengambilan specimen klinik, • melakukan pertolongan pertama terhadap pasien, • melakukan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja serta • melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis
  • 22. Struktur manajemen/ administrasi • Permenkes 411 tahun 2010 tidak secara nyata menuliskan persyaratan administrasi laboratorium misalnya Visi, misi dan tujuan pelayanan laboratorium, Bagan struktur organisasi, Perencanaan kegiatan, secara tersirat dapat dibaca pada tugas dan tanggung jawab dari personal laboratorium Klinik.
  • 23. Aturan Pemerintah • Pada Permenkes 411 tahun 2010, pasal 8 dituliskan bahwa setiap penyelenggaraan laboratorium klinik harus memiliki ijin. • Laboratorium diberi ijin bila memenuhi standar menurut pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan merujuk KEPMENKES no. 298/Menkes/SK/III/2008. • Akreditasi ini wajib diikuti oleh laboratorium klinik, sebagai tertulis pada pasal 6 permenkes 411 tahun 2011.
  • 24. Ijin Laboratorium • Izin laboratorium klinik Pratama dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota • Izin laboratorium klinik madya dikeluarkan oleh kepala dinas propinsi • Izin laboratorium klinik utama dikeluarkan oleh Direktur jendral Bina Pelayanan Medik
  • 25. Tabel 1. Proses kegiatan pelayanan di Laboratorium Klinik (Garza D and Becan-McBride, 2002) Praanalitk di luar laboratorium Identifikasi dan informasi Pengambilan darah vena, kapiler Penggunaan peralatan dengan benar Transportasi dan penanganan spesimen Praanalitik di dalam Penanganan specimen laboratorium Registrasi specimen dan distribusi Sentrifugasi Identifikasi alikuot Penyimpanan spesimen Analitik Pelaksanaan analisis spesimen Pascaanalitik Pelaporan hasil analisis tes Pemantauan tes atau pengulangan tes
  • 26. Lanjutan • Lab PA hanya dapat melakukan pemeriksaan atas permintaan tertulis Dokter Spesialis PA (Pasal 8 ayat 1) • Perlu diperhatikan bahwa laboratorium klinik dilarang mendirikan pos sampel atau laboratorium pembantu (pasal 9)
  • 27. Dalam hal kegiatan berkaitan dengan pengambilan specimen, pada permenkes 411 tahun 2010, pada pasal 8 Permintaan pemeriksaan laboratorium yang dapat dilayani : (a) fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau swasta (b) dokter (c) dokter gigi untuk pemeriksaan keperluan kesehatan gigi dan mulut (d) bidan untuk pemeriksaan kehamilan dan kesehatan ibu (e) instansi pemerintah untuk penegakkan hukum
  • 28. KELUARAN Survei kepuasan pelanggan • Laboratorium Klinik wajib memperhatikan fungsi sosial. • Laboratorium melakukan survey kepuasan pelanggan. • Kegiatan ini dilakukan secara berkala, minimal 2 kali dalam satu tahun. • Dari hasil evaluasi, hendaknya ditindak lanjuti dalam bentuk perubahan atau perbaikan (Pedoman Akreditasi, 2009).
  • 29. Lanjutan Kendali Mutu • Pasal 6 Permenkes 411 tahun 2010 tercantum bahwa laboratorium Klinik wajib melaksanakan pemantapan mutu eksternal yang diakui oleh pemeriksaan, • Melaksanakan akreditasi yang diselenggarakan komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) setiap 5 tahun.
  • 30. KESIMPULAN • Mutu Laboratorium Klinik harus dipantau dan selalu ditingkatkan • Mutu lab Klin adalah fitness for use • Indikator mutu: – Teknik dan nonteknik – Keamanan, ketepatan waktu, efektifitas dan efisiensi – Struktur, proses, keluaran (Permenkes 411- 2010) – Praanalitik, analitik dan pascaanalitik
  • 31. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA