SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Bagaimana Meliput Kekerasan
Agama, Etnik dan Nasionalisme?
Andreas Harsono
@andreasharsono
www.andreasharsono.net
Kekerasan Pasca-Soeharto
 Di Aceh, sekitar 10,000 korban kekerasan nasionalisme
1998-2004.
 1997-2000: Sanggau-Ledo dan Sambas, sekitar 4,100
korban Madura kekerasan etnik: Melayu dan Dayak. Di
Sampit, sekitar 2,500 korban Madura pada 2001.
 Poso 2000-2002 sekitar 1,000 korban.
 1999-2005: Ambon sekitar 10,000 korban kekerasan
agama. Di Ternate, sekitar 15,000 korban - “kuning” vs
“putih”.
 Timor Leste, 178 ribu korban antara 1975-1999
 Papua, sekitar 100,000 korban antara 1962-1999,
sampai sekarang tiap minggu jatuh korban
 Lebih dari 1,000 gereja disegel, ditutup, sebagian
dibakar di Indonesia sejak SBY keluarkan aturan 2006
soal rumah ibadah

Analisis soal Kekerasan
 Daerah2 cari e q uilibrium baru sesudah
Soeharto mundur pada Mei 1998
 Orde Baru bikin banyak kekerasan sejak
1965: The Act o f Killing dan The Lo o k o f
Sile nce serta mereka masih berkuasa
 Penegakan hukum lemah dan banyak produk
hukum diskriminatif
 Tak ada upaya menegakkan keadilan dan
kebenaran dari berbagai pembunuhan massal
Peranan media?
 Pontianak, rasialisme anti-Madura dikobarkan:
“Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”
 Ambon: Wartawan terbagi Kristen dan Islam. Jawa
Pos punya dua harian.
 Timor Timur: Provinsi 27 dan campur tangan asing
 Papua: Stereotype orang Papua tak bisa
dipercaya, malas, korupsi bahkan kanibal
 Bias dipelihara: nasionalisme dan agama
 Wartawan tak biasa menulis opini, tak diberi waktu
dan tempat buat menulis panjang
 Tak ada budaya media meliput media apalagi
mengolok-olok
Fundamentalisme Islam?
Survei dilakukan Yayasan Pantau 2009 dgn
random sample 600 wartawan kecuali Papua dan
Maluku
63.5 persen setuju fatwa MUI larangan terhadap
sekulerisme, liberalisme, pluralism
64 persen setuju Ahmadiyah dilarang dan 35
persen soal Syiah
41 persen setuju perempuan wajib berjilbab
Debat soal Pancasila versus Islam tampaknya
belum selesai juga
73 persen tak setuju kekerasan oleh Front
Pembela Islam
Sepuluh Elemen Jurnalisme
Bill Kovach kurator Nieman
Foundation di Universitas
Harvard
Tom Rosenstiel wartawan
Los Angeles Times
Tiga tahun, wawancara
1,500 wartawan
Edisi pertama 2001 dan
revisi 2007
Bill Kovach Nieman Foundation, Harvard
Goenawan Mohamad (1989-1990) Ratih Hardjono
(1995-1996)
Loyalitas utama kepada warga
 Kepada siapa praktisi jurnalisme harus
menempatkan loyalitas? Perusahaan? Audience?
Citizen?
 Praktisi jurnalisme punya tanggungjawab sosial
yang tak jarang bisa langkahi kepentingan
organisasi media mereka.
 Ironisnya, tanggungjawab itu sekaligus sumber
keberhasilan organisasi
 Segitiga bisnis media: audie nce , adve rtise r, citiz e ns.
 Bisnis kepercayaan menuntut pagar api dimana
busine ss inte re st dipisahkan dgn interest
masyarakat
Esensi jurnalisme adalah
verifikasi
 Disiplin verifikasi bedakan
jurnalisme dgn hiburan,
propaganda, fiksi, infotainment
atau seni
 Tak setiap orang tahu standar
verifikasi. Bagaimana caranya?
 “The re is but o ne kind o f unity
po ssible in a wo rld as dive rse as
o urs. It is unity o f m e tho d, rathe r
than aim ; the unity o f discipline d
e xpe rim e nt” – Walter Lippmann
“Public Opinion” 1923
 Metode jurnalisme bisa objektif.
Dasar dari Verifikasi
 Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin
tentang metode dan motivasi sobat dalam
liputan. Jelaskan nama lengkap, tujuan
wawancara dsb. Harus pakai byline ;
 Bersandarlah terutama pada reportase sobat
sendiri. Sadarilah prinsip “o rde r o f so urce s ”
dimana sumber pertama lebih bisa diandalkan
daripada sumber kedua dan berikutnya.
Bedakan dengan “o fficialso urce s ”;
 Bersikaplah rendah hati. Verifikasi memerlukan
o pe n m inde dne ss . Pikiran yang terbuka.
Breaking News: Metro TV
 Ricardo Hutahaean dari
Metro TV naikkan berita
tanpa datang ke
Tolikara
 Breaking News: Masjid
dibakar saat sholat Ied
 Tanpa ada info soal
penembakan polisi dan
satu remaja Papua
meninggal
Wartawan harus independen
 Wartawan harus bersikap independen terhadap
orang-orang yang mereka liput.
 Wartawan perlu bisa berpendapat lewat kolom
opini. Media bahkan perlu punya wartawan yang
bekerja khusus sbg kolumnis.
 Menjadi netral bukan prinsip dasar jurnalisme.
Impartialitas dan objektifitas juga bukan.
 Tapi wartawan tak diharapkan menulis tentang
sesuatu dan ikut jadi pemain.
 Independensi harus dijunjung tinggi di atas
identitas lain seorang wartawan.
Wartawan boleh mata-mata?
Victor Mambor, redaktur harian Jubi, etnik Papua,
bila relevan, Muslim sejak lahir
Pada 2011, bocor dokumen Kodam Cenderawasih
dan Kopassus, sekitar 500 halaman, termasuk
puluhan wartawan bekerja sebagai “agen” dan
“informan” buat militer
Dikotomi antara “wartawan nasional” dan “wartawan
Papua” di Jayapura
Bila ada wartawan Papua dipukul aparat, selalu
dipertanyakan kapasitas dalam kapasitas apa dia
ada di lapangan
Proporsional dan komprehensif
 Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, tapi juga
gambaran lengkap sebuah kota.
 Pahamilah berbagai konvensi internasional soal
pemakaian kekuatan: UNBasic Principle s o n the Use o f
Fo rce and Fire arm s by Law Enfo rce m e nt O fficials .
 Pemilihan berita sangat subjektif. Justru karena subjektif
wartawan harus ingat agar proporsional dalam
menyajikan berita.
 Pahamilah berbagai infrastruktur hukum yang
diskriminatif yang diletakkan oleh pemerintahan Susilo B.
Yudhoyono 2004-2014 a.l. aturan rumah ibadah dan
“Forum Kerukunan Umat Beragama” 2006, aturan anti-
Ahmadiya 2008 dll.
Indonesia teken konvensi
 Hak Perempuan - Convention on the Elimination of all forms of
Discrimination Against Women (CEDAW) 1980
 Anti-Penyiksaan - Convention Against Torture and other cruel,
inhuman or degrading treatment or punishment (CAT) 1985
 Hak Anak - Convention on the Rights of the Child (CRC) 1990
 Anti-Rasialisme - International Convention of the Elimination of all
forms of Racial Discrimination (ICERD) 1999
 International Covenant on the Economic, Social and Cultural Rights
(ICESCR) 2006
 International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) 2006
 Buruh Migran - International Convention on the Protection of the
Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families
(Migrant Workers Convention) 2012
Kewajiban Warga thd
Jurnalisme
 Gangguan digital bikin
model bisnis media
amburadul
 Indonesia 2014: Internet
28 persen, tak imbang
antara Indonesia barat
dan timur
 Google, You Tube,
Twitter, Facebook,
Wordpress, Apple,
Microsoft, Whatsapp bikin
fungsi jurnalisme sebagai
g ate ke e pe r berantakan
 Semua bisa jadi
wartawan?
 Warga punya hak
terhadap informasi.
Namun jurnalisme beda
dgn informasi
 Jurnalisme memerlukan
posisi yang sebanding
dengan perkembangan
teknologi
 Jurnalisme harus
diselamatkan dalam era
internet. Bukan semata
suratkabar
 Demokrasi dan jurnalisme
lahir bersama dan juga
akan jatuh bersama-sama
Blur: How to Know What’s True in the
Age of Information Overload
 Ada delapan peran
praktisi era internet:
 Authenticator
 Sense Maker
 Investigator
 Witness Bearer
 Empowerer
 Smart Aggregator
 Forum Organizer
 Role Model

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Dita Fadhila
 
Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
boysinu
 

Mais procurados (20)

Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERSPRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Kebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMAKebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMA
 
Sepuluh elemen jurnalisme
Sepuluh elemen jurnalismeSepuluh elemen jurnalisme
Sepuluh elemen jurnalisme
 
Presentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pknPresentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pkn
 
KEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERSKEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERS
 
Ppt pers
Ppt persPpt pers
Ppt pers
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
 
Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
 
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik JurnalistikAnalisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
Analisis Berita yang Melanggar Kode Etik Jurnalistik
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam Masyarakat
 

Destaque

The Value of Popular Writing
The Value of Popular WritingThe Value of Popular Writing
The Value of Popular Writing
Courtney Mason
 
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
Michael Hyatt
 

Destaque (20)

Tricks for Writing Popular Blog Posts
Tricks for Writing Popular Blog PostsTricks for Writing Popular Blog Posts
Tricks for Writing Popular Blog Posts
 
The Value of Popular Writing
The Value of Popular WritingThe Value of Popular Writing
The Value of Popular Writing
 
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
 
Is social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we thinkIs social media as powerful as we think
Is social media as powerful as we think
 
Presentation Food Pro
Presentation Food ProPresentation Food Pro
Presentation Food Pro
 
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
 
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaReligious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
 
Popular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific articlePopular science writing: Beyond the scientific article
Popular science writing: Beyond the scientific article
 
22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online
 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
Bagaimana Menulis untuk Manusia dan Google?
 
Menulis di media sosial
Menulis di media sosialMenulis di media sosial
Menulis di media sosial
 
Introduction to Technical Writing
Introduction to Technical WritingIntroduction to Technical Writing
Introduction to Technical Writing
 
Menggali ide penulisan
Menggali ide penulisanMenggali ide penulisan
Menggali ide penulisan
 
Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer Tempo institute menulis-populer
Tempo institute menulis-populer
 
Writing Narratives
Writing NarrativesWriting Narratives
Writing Narratives
 
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
7 Rules for Writing Blog Posts That Get Read and Shared
 
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On ActivitiesTeaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
Teaching Writing - Some Ideas for Hands-On Activities
 
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
20 Inspiring Quotes From William Zinsser's "On Writing Well"
 

Semelhante a Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme

pemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
pemerintah dan masyaerakat terhadap public sheperepemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
pemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
penugasanupn
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
musniumar
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Giovanni Promesso
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulir
Rizky Faisal
 

Semelhante a Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme (20)

Malaysia Selamatkah Kita
Malaysia Selamatkah Kita Malaysia Selamatkah Kita
Malaysia Selamatkah Kita
 
Makalah genosida 2
Makalah genosida 2Makalah genosida 2
Makalah genosida 2
 
Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 
pemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
pemerintah dan masyaerakat terhadap public sheperepemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
pemerintah dan masyaerakat terhadap public shepere
 
Smk negeri 4 kota bekasi
Smk negeri 4 kota bekasiSmk negeri 4 kota bekasi
Smk negeri 4 kota bekasi
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Sha
ShaSha
Sha
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Sejarah pers
Sejarah persSejarah pers
Sejarah pers
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinya
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinya
 
Kasus
KasusKasus
Kasus
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulir
 

Mais de Andreas Harsono

Mais de Andreas Harsono (6)

Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxDiskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
 
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxJurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
 
Perkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptxPerkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptx
 
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxTiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
 
Writing Tools
Writing ToolsWriting Tools
Writing Tools
 
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptxSepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
Sepuluh Elemen Jurnalisme 2022.pptx
 

Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme

  • 1. Bagaimana Meliput Kekerasan Agama, Etnik dan Nasionalisme? Andreas Harsono @andreasharsono www.andreasharsono.net
  • 2. Kekerasan Pasca-Soeharto  Di Aceh, sekitar 10,000 korban kekerasan nasionalisme 1998-2004.  1997-2000: Sanggau-Ledo dan Sambas, sekitar 4,100 korban Madura kekerasan etnik: Melayu dan Dayak. Di Sampit, sekitar 2,500 korban Madura pada 2001.  Poso 2000-2002 sekitar 1,000 korban.  1999-2005: Ambon sekitar 10,000 korban kekerasan agama. Di Ternate, sekitar 15,000 korban - “kuning” vs “putih”.  Timor Leste, 178 ribu korban antara 1975-1999  Papua, sekitar 100,000 korban antara 1962-1999, sampai sekarang tiap minggu jatuh korban  Lebih dari 1,000 gereja disegel, ditutup, sebagian dibakar di Indonesia sejak SBY keluarkan aturan 2006 soal rumah ibadah 
  • 3. Analisis soal Kekerasan  Daerah2 cari e q uilibrium baru sesudah Soeharto mundur pada Mei 1998  Orde Baru bikin banyak kekerasan sejak 1965: The Act o f Killing dan The Lo o k o f Sile nce serta mereka masih berkuasa  Penegakan hukum lemah dan banyak produk hukum diskriminatif  Tak ada upaya menegakkan keadilan dan kebenaran dari berbagai pembunuhan massal
  • 4. Peranan media?  Pontianak, rasialisme anti-Madura dikobarkan: “Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”  Ambon: Wartawan terbagi Kristen dan Islam. Jawa Pos punya dua harian.  Timor Timur: Provinsi 27 dan campur tangan asing  Papua: Stereotype orang Papua tak bisa dipercaya, malas, korupsi bahkan kanibal  Bias dipelihara: nasionalisme dan agama  Wartawan tak biasa menulis opini, tak diberi waktu dan tempat buat menulis panjang  Tak ada budaya media meliput media apalagi mengolok-olok
  • 5.
  • 6. Fundamentalisme Islam? Survei dilakukan Yayasan Pantau 2009 dgn random sample 600 wartawan kecuali Papua dan Maluku 63.5 persen setuju fatwa MUI larangan terhadap sekulerisme, liberalisme, pluralism 64 persen setuju Ahmadiyah dilarang dan 35 persen soal Syiah 41 persen setuju perempuan wajib berjilbab Debat soal Pancasila versus Islam tampaknya belum selesai juga 73 persen tak setuju kekerasan oleh Front Pembela Islam
  • 7. Sepuluh Elemen Jurnalisme Bill Kovach kurator Nieman Foundation di Universitas Harvard Tom Rosenstiel wartawan Los Angeles Times Tiga tahun, wawancara 1,500 wartawan Edisi pertama 2001 dan revisi 2007
  • 8. Bill Kovach Nieman Foundation, Harvard Goenawan Mohamad (1989-1990) Ratih Hardjono (1995-1996)
  • 9. Loyalitas utama kepada warga  Kepada siapa praktisi jurnalisme harus menempatkan loyalitas? Perusahaan? Audience? Citizen?  Praktisi jurnalisme punya tanggungjawab sosial yang tak jarang bisa langkahi kepentingan organisasi media mereka.  Ironisnya, tanggungjawab itu sekaligus sumber keberhasilan organisasi  Segitiga bisnis media: audie nce , adve rtise r, citiz e ns.  Bisnis kepercayaan menuntut pagar api dimana busine ss inte re st dipisahkan dgn interest masyarakat
  • 10. Esensi jurnalisme adalah verifikasi  Disiplin verifikasi bedakan jurnalisme dgn hiburan, propaganda, fiksi, infotainment atau seni  Tak setiap orang tahu standar verifikasi. Bagaimana caranya?  “The re is but o ne kind o f unity po ssible in a wo rld as dive rse as o urs. It is unity o f m e tho d, rathe r than aim ; the unity o f discipline d e xpe rim e nt” – Walter Lippmann “Public Opinion” 1923  Metode jurnalisme bisa objektif.
  • 11. Dasar dari Verifikasi  Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin tentang metode dan motivasi sobat dalam liputan. Jelaskan nama lengkap, tujuan wawancara dsb. Harus pakai byline ;  Bersandarlah terutama pada reportase sobat sendiri. Sadarilah prinsip “o rde r o f so urce s ” dimana sumber pertama lebih bisa diandalkan daripada sumber kedua dan berikutnya. Bedakan dengan “o fficialso urce s ”;  Bersikaplah rendah hati. Verifikasi memerlukan o pe n m inde dne ss . Pikiran yang terbuka.
  • 12. Breaking News: Metro TV  Ricardo Hutahaean dari Metro TV naikkan berita tanpa datang ke Tolikara  Breaking News: Masjid dibakar saat sholat Ied  Tanpa ada info soal penembakan polisi dan satu remaja Papua meninggal
  • 13. Wartawan harus independen  Wartawan harus bersikap independen terhadap orang-orang yang mereka liput.  Wartawan perlu bisa berpendapat lewat kolom opini. Media bahkan perlu punya wartawan yang bekerja khusus sbg kolumnis.  Menjadi netral bukan prinsip dasar jurnalisme. Impartialitas dan objektifitas juga bukan.  Tapi wartawan tak diharapkan menulis tentang sesuatu dan ikut jadi pemain.  Independensi harus dijunjung tinggi di atas identitas lain seorang wartawan.
  • 14. Wartawan boleh mata-mata? Victor Mambor, redaktur harian Jubi, etnik Papua, bila relevan, Muslim sejak lahir Pada 2011, bocor dokumen Kodam Cenderawasih dan Kopassus, sekitar 500 halaman, termasuk puluhan wartawan bekerja sebagai “agen” dan “informan” buat militer Dikotomi antara “wartawan nasional” dan “wartawan Papua” di Jayapura Bila ada wartawan Papua dipukul aparat, selalu dipertanyakan kapasitas dalam kapasitas apa dia ada di lapangan
  • 15. Proporsional dan komprehensif  Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, tapi juga gambaran lengkap sebuah kota.  Pahamilah berbagai konvensi internasional soal pemakaian kekuatan: UNBasic Principle s o n the Use o f Fo rce and Fire arm s by Law Enfo rce m e nt O fficials .  Pemilihan berita sangat subjektif. Justru karena subjektif wartawan harus ingat agar proporsional dalam menyajikan berita.  Pahamilah berbagai infrastruktur hukum yang diskriminatif yang diletakkan oleh pemerintahan Susilo B. Yudhoyono 2004-2014 a.l. aturan rumah ibadah dan “Forum Kerukunan Umat Beragama” 2006, aturan anti- Ahmadiya 2008 dll.
  • 16. Indonesia teken konvensi  Hak Perempuan - Convention on the Elimination of all forms of Discrimination Against Women (CEDAW) 1980  Anti-Penyiksaan - Convention Against Torture and other cruel, inhuman or degrading treatment or punishment (CAT) 1985  Hak Anak - Convention on the Rights of the Child (CRC) 1990  Anti-Rasialisme - International Convention of the Elimination of all forms of Racial Discrimination (ICERD) 1999  International Covenant on the Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) 2006  International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) 2006  Buruh Migran - International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families (Migrant Workers Convention) 2012
  • 17. Kewajiban Warga thd Jurnalisme  Gangguan digital bikin model bisnis media amburadul  Indonesia 2014: Internet 28 persen, tak imbang antara Indonesia barat dan timur  Google, You Tube, Twitter, Facebook, Wordpress, Apple, Microsoft, Whatsapp bikin fungsi jurnalisme sebagai g ate ke e pe r berantakan  Semua bisa jadi wartawan?  Warga punya hak terhadap informasi. Namun jurnalisme beda dgn informasi  Jurnalisme memerlukan posisi yang sebanding dengan perkembangan teknologi  Jurnalisme harus diselamatkan dalam era internet. Bukan semata suratkabar  Demokrasi dan jurnalisme lahir bersama dan juga akan jatuh bersama-sama
  • 18. Blur: How to Know What’s True in the Age of Information Overload  Ada delapan peran praktisi era internet:  Authenticator  Sense Maker  Investigator  Witness Bearer  Empowerer  Smart Aggregator  Forum Organizer  Role Model