SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
SISTEM BILANGAN & KODE




              Oleh: Tito Ana Safrida
              NIMl: 41812120038
Dasar Dari Sistem Bilangan
Bilangan ialah suatu jumlah dan suku-suku
 angka. Dimana tiap suku angka adalah
 merupakan hasil perkalian antara angka
 dengan hasil perpangkatan dan bilangan
 dasar, dimana pangkat ini sesuai dengan
 letak suku angka tersebut.
Contoh
                                         pangkat
(127)10 = 1 x 102 + 2 x 101 + 7 x 100


 Angka Digit                Suku Angka

               Bilangan
                          dasar
Sistem Bilangan Dasar Sepuluh
(Desimal)
Yaitu  sistem bilangan yang biasa kita
 pakai, dimana menggunakan kombinasi
 angka-angka dan not sampai dengan
 sembilan.
Contoh: 215 dibaca dua ratus lima belas
Sistem Bilangan Dasar Dua
(Binair)
Mempunyai   bilangan dasar (base) = 2, karena
 hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1.
 Sistem bilangan dasar dua ini dibentuk
 dengan kombinasi dari dua notasi diatas.
Digunakan untuk perhitungan didalam
 komputer, karena komponen-komponen
 dasar komputer hanya dua keadaan saja yaitu
 hidup dan mati.
Contoh:
 (1011)2 = 1 x 23 + 0 + 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = (11)10
Sistem Bilangan Dasar Enam Belas
(Sistem Heksadesimal)
Mempunyai   bilangan dasar (base) = 16.
Kombinasi dari system bilangan
 heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
 sampai 9 dan abjad A sampai F.
Contoh:
 (AF01)16 = A x 163 + F x 162 + 0 x 161 + 1 x 160
Sistem Bilangan Dasar Delapan
(Sistem Oktadesimal)
Mempunyai   bilangan dasar (base) = 8.
Kombinasi dari system bilangan
 oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
 sampai 7.
Contoh:
 (701)8 = 7 x 82 + 0 x 81 + 1 x 80 = (449)10
Macam-Macam Konversi
a.  Konversi dari system desimal ke system binair
1. Bilangan Bulat
(235)10 = (…………….)2
    235
2       1
2       1
2       0
2       1
2       0
2       1
2       1
    1
Hasilnya = (11101011)2
2. Bilangan Pecahan
(0,625)10 = (………..)2
                    0,625
                        2     x
         1          1,250
                        2     x
         0          0.500
                        2     x
         1          1.000
         Hasilnya ( 0.101)2
b. Konversi dari system binair ke system desimal
1. Bilangan Bulat
Contoh:
(10111)2 = ( ……………) 10
1    0      1        1    1
x    x      x        x    x
24   23     22       21   20
16   + 0 +       4    +   2    + 1 = (23)10
2. Bilangan Pecahan
Contoh:
( 0 111) 2 = ( ……………) 10
0   1    1    1

x   x   x   x
2-1 2-2 2-3 2-4
0 + ¼ + 1/8 + 1/16     = (0.4375)10
c. Konversi binair ke bilangan heksadesimal
1)Bilangan Bulat
( 1110110111011)2 = ( ………….) 16
0001   1101   1011   1011

  1     D      B      B      (1DBB)16

2) Bilangan Pecahan
(1110110111011)2 = (………….)16
1110   1101   1101   1000
 E       D      D     8        (.EDD8)16
Dasar bilangan desimal, heksadesimal, dan
binair
      Desimal    Heksadesimal   Binair
        0             0         0000
        1             1         0001
        2             2         0010
        3             3         0011
        4             4         0100
        5             5         0101
        6             6         0110
        7             7         0111
        8             8         1000
        9             9         1001
        10            A         1010
        11            B         1011
        12            C         1100
        13            D         1101
        14            E         1110
        15            F         1111
d. Konversi bilangan heksadesimal ke
bilangan binair
Contoh:
(ABC097)16 = (………….) 2
 A      B     C     0     9    7
1010 1011 1100 0000 1001 0111
Hasilnya  (101010111100000010010111)2
e. Konversi bilangan oktadesimal ke
bilangan binair
 contoh:
(732)8 = (………)2
 7     3    2
111 011 010  (111011010)2
f. Konversi bilangan desimal ke bilangan
oktadesimal
Contoh:
( 235) 10 = ( ……………)8
     234
8          2
     29
8          5
     3
Hasilnya  ( 352) 8
g. Konversi bilangan heksadesimal ke
bilangan oktadesimal
Contoh:
(AF821) 16 = ( …………..) 8
Langkah 1: Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan binair
A         F       8        2         1
1010 1111       1000     0010      0001
Hasil : 10101111100000100001
Langkah 2: Konversi dari bilangan binair ke bilangan oktadesimal
010     101     111      100       000      100      001
2       5       7        4         0        4        1
Hasilnya : 2574041
Penjumlahan Bilangan
1.   Penjumlahan bilangan desimal
a.   (125)10 + (200)10 =
125
200
----- +
325  (325)10
b.   (780)10 + (236)10 =
780
236
-----+
1016  (1016)10
2. Penjumlahan bilangan binair
a.        (1000)2 + (111)2 =
     1000
       111
     ------ +
     1111  (1111)2


b.        (1011)2 + (1110)2 =
     1011
     1110
     ------ +
      11001  (11001)2

 c.        ( 1 1 0 1 ) 2 + ( 1 0 0 1 ) 2 =... ... ... 2
1101
1001
---------- +
1 0110            hasilnya
3. Penjumlahan Oktadesimal
a.    ( 235)8 + (122)8 =
235
122
------ +
357  (357)8


b.    (457)8 + (263)8 =
457
263
------- +
743  (743)8
4. Penjumlahan bilangan heksa desimal
a.    (345)16 + (269)16 =
345
269
----- +
5AE  (5AE)16


b.    (329)16 + (140)16 =
329
140
----- +
469  (469)16
Pengurangan Bilangan
1.     Pengurangan bilangan desimal
a.     (937)10 – (824)10 =
937
824
---- -
113  (113)10

b.     (785)10 – (398)10 =
785
398
---- -
384  (384)10
2. Pengurangan bilangan binair
a.    (1110)2 - (110)2 =
1110
 110
------ -
1000  (1000)2


b.    (11001)2 – (111)2 =
11001
111
------- -
10010  (10010)2
3. Pengurangan bilangan oktadesimal
a.    ( 765 ) 8 – (342)8 =
765
342
----- -
423  (423)8


b.    (432)8 – (276)8 =
432
276
----- -
134  (134)8
4. Pengurangan bilangan heksadesimal
a.    (9AB801)16 – ( 889601)16 =
9AB801
8 89601
---------- -
122200  (122200)16


b.    (D237)16 – ( 1918)16 =
D237
1918
------ -
C91F  (C91F)16
Kode yang mewakili data
 Suatu  komputer yang berbeda menggunakan kode
  biner untuk mewakili suatu karakter.
 Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan kode
  biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu BCD
  (Binary Coded Decimal).
 Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6 bit,
  menggunakan kode biner dengan kombinasi 6 bit yaitu
  SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange
  Code).
 Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan kode
  biner dengan kombinasi 8 bit yaitu EBCDIC (Extended
  Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII
  (American Standard Code for Information Interchange).
a.    BCD (Binary Coded Decimal)
BCD   merupakan kode biner yang digunakan hanya
untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0
sampai dengan 9.
Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10
kombinasi yang dipergunakan
                Desimal          BCD 4 bit
                  0                0000
                  1                0001
                  2                0010
                  3                0011
                  4                0100
                  5                0101
                  6                0110
                  7                0111
                  8                1000
                  9                1001
b.SBCDIC (Standar Binary Coded
  Decimal Interchange Code)
Merupakan kode biner yang dikembangkan dari
  BCD, BCD dianggap tanggung, karena masih
  ada 6 karakter kombinasi yang tidak
  dipergunakan, tetapi tidak dapat digunakan
  untuk mewakili karakter yang lain.
Tabel bilangan SBCDIC
   SBCDIC                  SBCDIC B
                Karakter              Karakter
   BA8421                  AB8421

   001010          0       100001       J
   000001          1       100010       K
   0 0 0 01 0      2       100011       L
   000011          3       100100       M
   000100          4       100101       N
   000101          5       100110       O
   000110          6       100111       P
   000111          7       101000       Q
   001000          8       101001       R
   001001          9       010010       S
   110001          A       010011       T
   110010          B       010100       U
   110011          C       010101       V
   110100          D       010110       W
   110101          E       010111       X
   110110          F       011000       Y
   110111          G       011001       Z
   111000          H           
   111001          I
C.      EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code) atau ASCII (American Standard
Code for Information Interchange).
EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi
ketiga, seperti IBM S/360.
EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang
memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 (2 8
= 256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC high-order bits
atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-
order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
d.     ASCII 7-bit
      ASCII singkatan dari American Standard Code for
       Information Interchange atau ada yang menyebut dengan
       American Standard Commintee on Information Interchange
       dikembangkan oleh ANSI (American National Standards
       Institute) untuk tujuan membuat kode biner yang standar.
       Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit,
       dengan kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128)
       kemungkinan kombinasi, yaitu
      26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z
      26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z
      digit decimal dari 0 s/d 9
      34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya
       digunakan untuk informasi status operasi computer
      32 karakter khusus (special characters)
f.   ASCII 8-bit
ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit mulai
banyak digunakan, karena lebih banyak
memberikan kombinasi karakter. Dengan
ASCII 8-bit, karakter-karakter graphic yang
tidak dapat diwakili ASCII 7-bit, seperti ♥ ♦ ♣
♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya dapat
diwakili. Komputer IBM PC menggunakan
ASCII 8-bit.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (15)

Pti6
Pti6Pti6
Pti6
 
Operasi aritmatika
Operasi aritmatikaOperasi aritmatika
Operasi aritmatika
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
 
Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Bab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan binerBab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan biner
 
15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul
 
Ch03 indonesia
Ch03 indonesiaCh03 indonesia
Ch03 indonesia
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Teknik Digital
Teknik Digital Teknik Digital
Teknik Digital
 
2.1 sistem nombor perduaan
2.1 sistem nombor perduaan2.1 sistem nombor perduaan
2.1 sistem nombor perduaan
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 

Destaque

Da caric are sul blog
Da caric are sul blogDa caric are sul blog
Da caric are sul blog
2aafmoriani
 
Jaringan komputer 9
Jaringan komputer 9Jaringan komputer 9
Jaringan komputer 9
anasyafridha
 
Teoria degli equilibri punteggiati
Teoria degli equilibri punteggiatiTeoria degli equilibri punteggiati
Teoria degli equilibri punteggiati
2aafmoriani
 
Management ip csir (1)
Management ip csir (1)Management ip csir (1)
Management ip csir (1)
dlakki
 
Presentazione trapianti
Presentazione trapiantiPresentazione trapianti
Presentazione trapianti
2aafmoriani
 
I tempi verbali della grammatica inglese
I tempi verbali della grammatica ingleseI tempi verbali della grammatica inglese
I tempi verbali della grammatica inglese
2aafmoriani
 

Destaque (9)

Da caric are sul blog
Da caric are sul blogDa caric are sul blog
Da caric are sul blog
 
Jaringan komputer 9
Jaringan komputer 9Jaringan komputer 9
Jaringan komputer 9
 
Equazioni di 2° grado
Equazioni di 2° gradoEquazioni di 2° grado
Equazioni di 2° grado
 
E qe fzdi2grado
E qe fzdi2gradoE qe fzdi2grado
E qe fzdi2grado
 
Romani fine
Romani fineRomani fine
Romani fine
 
Teoria degli equilibri punteggiati
Teoria degli equilibri punteggiatiTeoria degli equilibri punteggiati
Teoria degli equilibri punteggiati
 
Management ip csir (1)
Management ip csir (1)Management ip csir (1)
Management ip csir (1)
 
Presentazione trapianti
Presentazione trapiantiPresentazione trapianti
Presentazione trapianti
 
I tempi verbali della grammatica inglese
I tempi verbali della grammatica ingleseI tempi verbali della grammatica inglese
I tempi verbali della grammatica inglese
 

Semelhante a Tugas pti 6

Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilangan
Fisma Ananda
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
fitri9611
 

Semelhante a Tugas pti 6 (20)

Bab vi sistembilangan
Bab vi sistembilanganBab vi sistembilangan
Bab vi sistembilangan
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilangan
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
 
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataPertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
 
Latihan6
Latihan6Latihan6
Latihan6
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
Kuliah 1 sistem digital
Kuliah 1 sistem digitalKuliah 1 sistem digital
Kuliah 1 sistem digital
 
Materi undig
Materi undigMateri undig
Materi undig
 
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptBab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
 
bil
bilbil
bil
 
Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digital
 
RL_20110921
RL_20110921RL_20110921
RL_20110921
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
 
6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)
 
6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
 
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptxINFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
 

Mais de anasyafridha

Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasiBab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
anasyafridha
 
Soal & tugas mandiri modul 10
Soal & tugas mandiri modul 10Soal & tugas mandiri modul 10
Soal & tugas mandiri modul 10
anasyafridha
 
Latihan soal & tugas mandiri modul 9
Latihan soal & tugas mandiri modul 9Latihan soal & tugas mandiri modul 9
Latihan soal & tugas mandiri modul 9
anasyafridha
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasi
anasyafridha
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasi
anasyafridha
 
Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5
anasyafridha
 
Tugas latihan soal
Tugas latihan soalTugas latihan soal
Tugas latihan soal
anasyafridha
 

Mais de anasyafridha (15)

Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab  14 etika & hukum bidang teknologi informasiBab  14 etika & hukum bidang teknologi informasi
Bab 14 etika & hukum bidang teknologi informasi
 
Tugas pti bab 13
Tugas pti bab 13Tugas pti bab 13
Tugas pti bab 13
 
Tugas pti bab 12
Tugas pti bab 12Tugas pti bab 12
Tugas pti bab 12
 
Tugas pti bab 11
Tugas pti bab 11Tugas pti bab 11
Tugas pti bab 11
 
Soal & tugas mandiri modul 10
Soal & tugas mandiri modul 10Soal & tugas mandiri modul 10
Soal & tugas mandiri modul 10
 
Tugas pti 10
Tugas pti 10Tugas pti 10
Tugas pti 10
 
Latihan soal & tugas mandiri modul 9
Latihan soal & tugas mandiri modul 9Latihan soal & tugas mandiri modul 9
Latihan soal & tugas mandiri modul 9
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasi
 
Latihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasiLatihan soal modul 7 sistem informasi
Latihan soal modul 7 sistem informasi
 
Tugas pti 7
Tugas pti 7Tugas pti 7
Tugas pti 7
 
Tugas pti 5
Tugas pti 5Tugas pti 5
Tugas pti 5
 
Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5
 
Tugas latihan soal
Tugas latihan soalTugas latihan soal
Tugas latihan soal
 
Tugas ppt pti 3
Tugas ppt pti 3Tugas ppt pti 3
Tugas ppt pti 3
 
Tugas pti 4
Tugas pti  4Tugas pti  4
Tugas pti 4
 

Último

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 

Último (20)

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

Tugas pti 6

  • 1. SISTEM BILANGAN & KODE Oleh: Tito Ana Safrida NIMl: 41812120038
  • 2. Dasar Dari Sistem Bilangan Bilangan ialah suatu jumlah dan suku-suku angka. Dimana tiap suku angka adalah merupakan hasil perkalian antara angka dengan hasil perpangkatan dan bilangan dasar, dimana pangkat ini sesuai dengan letak suku angka tersebut.
  • 3. Contoh pangkat (127)10 = 1 x 102 + 2 x 101 + 7 x 100 Angka Digit Suku Angka Bilangan dasar
  • 4. Sistem Bilangan Dasar Sepuluh (Desimal) Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai, dimana menggunakan kombinasi angka-angka dan not sampai dengan sembilan. Contoh: 215 dibaca dua ratus lima belas
  • 5. Sistem Bilangan Dasar Dua (Binair) Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan dasar dua ini dibentuk dengan kombinasi dari dua notasi diatas. Digunakan untuk perhitungan didalam komputer, karena komponen-komponen dasar komputer hanya dua keadaan saja yaitu hidup dan mati. Contoh: (1011)2 = 1 x 23 + 0 + 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = (11)10
  • 6. Sistem Bilangan Dasar Enam Belas (Sistem Heksadesimal) Mempunyai bilangan dasar (base) = 16. Kombinasi dari system bilangan heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 9 dan abjad A sampai F. Contoh: (AF01)16 = A x 163 + F x 162 + 0 x 161 + 1 x 160
  • 7. Sistem Bilangan Dasar Delapan (Sistem Oktadesimal) Mempunyai bilangan dasar (base) = 8. Kombinasi dari system bilangan oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 7. Contoh: (701)8 = 7 x 82 + 0 x 81 + 1 x 80 = (449)10
  • 8. Macam-Macam Konversi a. Konversi dari system desimal ke system binair 1. Bilangan Bulat (235)10 = (…………….)2 235 2 1 2 1 2 0 2 1 2 0 2 1 2 1 1 Hasilnya = (11101011)2
  • 9. 2. Bilangan Pecahan (0,625)10 = (………..)2 0,625 2 x 1 1,250 2 x 0 0.500 2 x 1 1.000 Hasilnya ( 0.101)2
  • 10. b. Konversi dari system binair ke system desimal 1. Bilangan Bulat Contoh: (10111)2 = ( ……………) 10 1 0 1 1 1 x x x x x 24 23 22 21 20 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = (23)10
  • 11. 2. Bilangan Pecahan Contoh: ( 0 111) 2 = ( ……………) 10 0 1 1 1 x x x x 2-1 2-2 2-3 2-4 0 + ¼ + 1/8 + 1/16 = (0.4375)10
  • 12. c. Konversi binair ke bilangan heksadesimal 1)Bilangan Bulat ( 1110110111011)2 = ( ………….) 16 0001 1101 1011 1011 1 D B B  (1DBB)16 2) Bilangan Pecahan (1110110111011)2 = (………….)16 1110 1101 1101 1000 E D D 8  (.EDD8)16
  • 13. Dasar bilangan desimal, heksadesimal, dan binair Desimal Heksadesimal Binair 0 0 0000 1 1 0001 2 2 0010 3 3 0011 4 4 0100 5 5 0101 6 6 0110 7 7 0111 8 8 1000 9 9 1001 10 A 1010 11 B 1011 12 C 1100 13 D 1101 14 E 1110 15 F 1111
  • 14. d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair Contoh: (ABC097)16 = (………….) 2 A B C 0 9 7 1010 1011 1100 0000 1001 0111 Hasilnya  (101010111100000010010111)2
  • 15. e. Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair contoh: (732)8 = (………)2 7 3 2 111 011 010  (111011010)2
  • 16. f. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal Contoh: ( 235) 10 = ( ……………)8 234 8 2 29 8 5 3 Hasilnya  ( 352) 8
  • 17. g. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal Contoh: (AF821) 16 = ( …………..) 8 Langkah 1: Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan binair A F 8 2 1 1010 1111 1000 0010 0001 Hasil : 10101111100000100001 Langkah 2: Konversi dari bilangan binair ke bilangan oktadesimal 010 101 111 100 000 100 001 2 5 7 4 0 4 1 Hasilnya : 2574041
  • 18. Penjumlahan Bilangan 1. Penjumlahan bilangan desimal a. (125)10 + (200)10 = 125 200 ----- + 325  (325)10 b. (780)10 + (236)10 = 780 236 -----+ 1016  (1016)10
  • 19. 2. Penjumlahan bilangan binair a. (1000)2 + (111)2 = 1000 111 ------ + 1111  (1111)2 b. (1011)2 + (1110)2 = 1011 1110 ------ + 11001  (11001)2 c. ( 1 1 0 1 ) 2 + ( 1 0 0 1 ) 2 =... ... ... 2 1101 1001 ---------- + 1 0110  hasilnya
  • 20. 3. Penjumlahan Oktadesimal a. ( 235)8 + (122)8 = 235 122 ------ + 357  (357)8 b. (457)8 + (263)8 = 457 263 ------- + 743  (743)8
  • 21. 4. Penjumlahan bilangan heksa desimal a. (345)16 + (269)16 = 345 269 ----- + 5AE  (5AE)16 b. (329)16 + (140)16 = 329 140 ----- + 469  (469)16
  • 22. Pengurangan Bilangan 1. Pengurangan bilangan desimal a. (937)10 – (824)10 = 937 824 ---- - 113  (113)10 b. (785)10 – (398)10 = 785 398 ---- - 384  (384)10
  • 23. 2. Pengurangan bilangan binair a. (1110)2 - (110)2 = 1110 110 ------ - 1000  (1000)2 b. (11001)2 – (111)2 = 11001 111 ------- - 10010  (10010)2
  • 24. 3. Pengurangan bilangan oktadesimal a. ( 765 ) 8 – (342)8 = 765 342 ----- - 423  (423)8 b. (432)8 – (276)8 = 432 276 ----- - 134  (134)8
  • 25. 4. Pengurangan bilangan heksadesimal a. (9AB801)16 – ( 889601)16 = 9AB801 8 89601 ---------- - 122200  (122200)16 b. (D237)16 – ( 1918)16 = D237 1918 ------ - C91F  (C91F)16
  • 26. Kode yang mewakili data  Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner untuk mewakili suatu karakter.  Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan kode biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu BCD (Binary Coded Decimal).  Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6 bit, menggunakan kode biner dengan kombinasi 6 bit yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).  Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan kode biner dengan kombinasi 8 bit yaitu EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
  • 27. a. BCD (Binary Coded Decimal) BCD merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0 sampai dengan 9. Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi yang dipergunakan Desimal BCD 4 bit 0 0000 1 0001 2 0010 3 0011 4 0100 5 0101 6 0110 7 0111 8 1000 9 1001
  • 28. b.SBCDIC (Standar Binary Coded Decimal Interchange Code) Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD, BCD dianggap tanggung, karena masih ada 6 karakter kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat digunakan untuk mewakili karakter yang lain.
  • 29. Tabel bilangan SBCDIC SBCDIC SBCDIC B Karakter Karakter BA8421 AB8421 001010 0 100001 J 000001 1 100010 K 0 0 0 01 0 2 100011 L 000011 3 100100 M 000100 4 100101 N 000101 5 100110 O 000110 6 100111 P 000111 7 101000 Q 001000 8 101001 R 001001 9 010010 S 110001 A 010011 T 110010 B 010100 U 110011 C 010101 V 110100 D 010110 W 110101 E 010111 X 110110 F 011000 Y 110111 G 011001 Z 111000 H   111001 I
  • 30. C. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange). EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi ketiga, seperti IBM S/360. EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low- order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
  • 31. d. ASCII 7-bit  ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange atau ada yang menyebut dengan American Standard Commintee on Information Interchange dikembangkan oleh ANSI (American National Standards Institute) untuk tujuan membuat kode biner yang standar. Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi, yaitu  26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z  26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z  digit decimal dari 0 s/d 9  34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan untuk informasi status operasi computer  32 karakter khusus (special characters)
  • 32. f. ASCII 8-bit ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit mulai banyak digunakan, karena lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter graphic yang tidak dapat diwakili ASCII 7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya dapat diwakili. Komputer IBM PC menggunakan ASCII 8-bit.