@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan
Madya
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi : Dedi Junaedi
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen : 29 Maret 2023
TUK : Konstruksi Mandiri
Nama Asesor : 1. Taufikkurrahman, ST., MT.
2. ACHMAD HARIYANTO, ST.
2. Menerapkan Peraturan Perundang - Undangan, Sistem Manajemen Mutu (SMM), dan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas
pelaksanaan pekerjaan pembangunan Jalan, meliputi:
1. Identifikasi Peraturan dan perundang-undangan terkait jasa konstruksi
2. Identifikasi Ketentuan yang berkaitan dengan SMK3L pelaksanaan pekerjaan
Jalan
3. Ketentuan tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
4. Identifikasi resiko, penilaian resiko dan pengendalian resiko K3
3. ➢ Komitmen Keselamatan Konstruksi
▪ Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
▪ Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
▪ Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
▪ Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
▪ Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
▪ Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
▪ Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan
SMKK.
➢ Penerapan SMK3-L
➢ Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan
SMK3 - L.
▪ Penyiapan RKK;
▪ Sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
▪ Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
▪ Asuransi dan perizinan;
▪ Personel Keselamatan Konstruksi;
▪ Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
▪ Rambu-rambu yang diperlukan;
▪ Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan
Konstruksi, dan
▪ Kegiatan dan peralatan terkait dengan
pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi
4. MELAKSANAKAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN (K3L) DI TEMPAT KERJA
1. Mengidentifikasi lokasi pekerjaan akan potensi resiko kecelakaan
pekerjaan.
2. Menyiapkan perlengkapan K3L yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
3. Menerapkan ketentuan K3L di tempat kerja.
4. Menerapkan Langkah-langkah antisipasi potensi kecelakaan di lokasi
pekerjaan.
5. Membuat laporan penerapan ketentuan K3L.
5. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
- Alat pelindung kepala (helm)
- Alat pelindung mata
- Alat pelindung telinga
- Alat pelindung pernafasan
- Alat pelindung tangan
- Pakaian pelindung
- Alat pelindung kaki
Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari :
➢ Penerapan SMK3-L
7. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan dapat melaksanakan
komunikasi yang efektif dan efisien selama melaksanakan pekerjaan,
baik dengan bawahan maupun atasan manajer lapangan pelaksanaan
pekerjaan Jalan, seperti:
1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi dari atasan
2. Melakukan komunikasi dengan rekan kerja
3. Melakukan komunikasi dengan bawahan
8. Menyusun Rencana
Pelaksanaan
• Unit kompetensi ini dilaksanakan dengan tujuan pembuatan
rencana kerja yang dilakukan manajer lapangan pelaksanaan
pekerjaan Jalan tepat sasaran dan berfungsi sebagai alat
kendali pada saat melaksanakan pekerjaan tersebut.
HARI KE ; 6 (ENAM)
PERIODE ; 04 Desember 2021
Pekerjaan Dimulai Jam : ; 08:00 WIB, sampai dengan 16:00 WIB
Cuaca ; Cerah
No. Jenis Pekerjaan BULAN
TANGGA 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4
I Divisi 1. UMUM
1 Persiapan Badan Jalan 954,0 0,00 6,1680 1,2336 1,2336 1,2336 1,2336 1,2336
2 Pekerjaan Pengukuran Dan Gambar 1,0 0,00 0,3359 0,1679 0,1679
3 Mobilisasi Dan Demobilisasi Alat 1,0 0,00 1,6793 0,8397 0,8397
II Divisi 2. PEKERJAAN TANAH 0,0000
0 Galian Drainase 7,14 0,00 0,7194 0,7194
0 Galian Tanah Striping Bahu Jalan 28,08 0,00 2,8293 0,404187 0,404187 0,404187 0,404187 0,404187 0,404187 0,404187
0 Pembersihan Drainase Existing 100,00 0,00 3,3586 1,6793 1,6793
0 Timbunan pilihan 238,50 0,00 0,0000 3,0000 2,5000 5,0000 6,0000 6,5000 7,0000 5,0000 5,0000 5,6589
IV DIVISI 4. PERKERASAN BERBUTIR 0,0000
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas.A 47,70 m³ 13,6176 1,0000 1,0000 2,0000 2,0000 2,0000 3,0000 2,6176
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas.B 95,40 m³ 25,6331 2,000 2,0000 3,0000 3,0000 3,5000 4,0000 4,0000 4,1331
54,341
0 2,241 3,719 4,138 8,638 9,638 12,138 11,404 10,904 11,404 11,659 7,133 4,297 1,679 1,008
0 2,241 5,961 10,098 18,736 28,374 40,512 51,916 62,820 74,224 85,883 93,016 97,313 98,992 100,000
4,259 23,689 28,517 26,674 11,935 4,925
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 4,259 27,948 56,465 83,140 95,075 100,000
TIME SCHEDULE HARIAN
BOBOT (%)
TAHUN 2021
Volume NOVEMBER DESEMBER
TOTAL
PROGRESS MINGGUAN RENCANA
PROGRESS MINGGUAN KOMULATIF
PROGRESS MINGGUAN REALISASI
PROGRESS MINGGUAN REALISASI KOMULATIF
9. Melakukan
Pekerjaan
Persiapan
• Membuat gambar kerja /shop drawing
• Gambar rencana diinventarisasi berdasarkan dokumen kontrak.
• Melakukan uitzet untuk mengetahui kondisi lapangan terkait
pekerjaan yang akan dilaksanakan,
• Penyesuaian dilakukan terhadap gambar rencana sesuai dengan
kondisi lapangan hasil uitset
• Mobilisasi sumber daya
• Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan diidentifikasi sesuai dengan
jadwal kerja.
• Peralatan, bahan, dan tenaga kerja disiapkan sesuai dengan jadwal
kerja.
• Instruksi kerja disampaikan secara tertulis pada pihak-pihak terkait.
• Melakukan koordinasi pekerjaan, baik teknis maupun nonteknis
• Permasalahan yang timbul dirumuskan secara cermat dan
sistematis.
• Permasalahan yang timbul didiskusikan dengan pihak-pihak terkait.
• Solusi pemecahan masalah disepakati dengan pihak-pihak terkait.
• Tindak lanjut dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan.
10. Melaksanakan Pekerjaan Tanah
• Pekerjaan tanah merupakan proses penyiapan lahan
agar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan sebelum
pelaksanaan pembangunan dilakukan. Berikut sedikit
penjelasan dari pekerjaan tanah pada proyek jalan :
• Pekerjaan Galian
• Pekerjaan Timbunan
• Penyiapan Badan Jalan
• Pemadatan
11. Melaksanakan
Pekerjaan Perkerasan
Berbutir
Perkerasan berbutir biasanya
digunakan untuk Lapis pondasi
agregat yaitu lapisan struktur yang
berada di atas tanah /sub grade
yang berfungsi untuk memberikan
daya dukung pada jalan sehingga
permukaan jalan tetap dalam
kondisi stabil. Lapis pondasi
agregat dibagi menjadi 2 tipe
struktur yaitu agregat kelas A dan
agregat kelas B.
12. Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan agregat kelas B dilakukan
setelah subgrade siap. Berikut langkah-
langkah pekerjaan agregat kelas B.
1. Pekerjaan persiapan subgrade. Apabila
sudah siap maka dilakukan pengukuran
menggunakan alat ukur seperti TS,
theodolit maupun waterpass.
2. Proses pengangkutan agregat dari
stockpile menuju lokasi penghamparan
menggunakan dump truck.
3. Penghamparan agregat menggunakan
Motor Grader. Tebal hamparan agregat
maksimum 20 cm.
4. Proses pemadatan menggunakan alat
berat vibro roller. Pada saat pemadatan
perlu menjaga kadar air. Oleh karena itu
perlu dilakukan penyiraman menggunakan
truck water tank.
5. Pengujian ketebalan LPB atau tes spit
6. Pengujian kepadatan agregat
menggunakan metode sand cone. Tingkat
kepadatan sampai 100%.
7. Pengujian CBR lapangan dan CBR lab.
Nilai CBR minimal 60%
• Metode Pelaksanaan Agregat Kelas A
Pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas
A hampir sama dengan LPB. Berikut
langkah kerja pondasi agregat kelas A.
1. Proses pengangkutan dari stockpile
menuju lokasi penghamparan
menggunakan dump truck.
2. Penghamparan agregat menggunakan
Motor Grader. Tebal hamparan agregat
maksimum 20 cm.
3. Proses pemadatan menggunakan alat
berat vibro roller. Pada saat pemadatan
perlu menjaga kadar air. Oleh karena itu
perlu dilakukan penyiraman menggunakan
truck water tank.
4. Pengujian ketebalan LPA atau tes spit
5. Pengujian kepadatan agregat
menggunakan metode sand cone. Tingkat
kepadatan sampai 100%.
6. Pengujian CBR lapangan dan CBR lab.
Nilai CBR minimal 90%.
13. Melaksanakan
Pekerjaan Perkerasan
Beton Semen
• Berdasarkan Pedoman
Pelaksanaan Perkerasan Jalan
Beton Semen (Pd T-05-2004-B)
prosedur pelaksanaan
perkerasan beton mencakup
persyaratan bahan, penyiapan
tanah dasar dan lapis pondasi,
penyiapan pembetonan,
pembetonan, pengendalian
mutu dan pembukaan untuk
lalu-lintas.
14. Pengendalian
Mutu
• Tersedianya JMF beton sebelum pengecoran
• Pada saat pengecoran dilakukan test slump,
dimana kriteria penerimaan slump
didasarkan pada nilai slump yang terdapat
pada JMF
• Pembuatan benda uji silinder untuk
pengujian mutu beton
• Saat di tuang, dilakukan penggetaran agar
tidak keropos setelah beton mengering
• Perawatan beton sampai umur 28 hari
dengan di rendam air
15. Melaksanakan Pekerjaan
Perkerasan Aspal
• Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet
berupa lapis perata, lapis pondasi, lapis antara atau lapis aus
campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat dan
bahan aspal yang dicampur secara panas di pusat instalasi
pencampuran, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut di atas pondasi
• Surface course Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur
Pada tahap ini material yang dipakai adalah campuran aspal
panas dapat berupa AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course)
dan HRS-WC (Hot Rolled Sheet-Wearing Course)
• Base Course Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur
Pada tahap ini material yang dipakai adalah campuran aspal
panas dapat berupa AC-BC (Asphalt Concrete-Base Course) dan
HRS-BC (Hot Rolled Sheet-Base Course)
• Subbase course Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur
Pada tahap ini material yang dipakai adalah Lapis Pondasi Agregat
Kelas A (LPA), Pondasi Agregat Kelas B (LPB), atau Pondasi
Agregat Kelas C (LPC)
• Subgrade Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur
Tahap ini adalah Tanah Existing pada dasar yang akan dikerjakan
16. Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Aspal
Pekerjaan Pemadatan
dengan Tire Roller
Pekerjaan Penghamparan dengan
Finisher
Pekerjaan Pemadatan dengan
Tandem Roller
17. Pengendalian
Mutu
• Tersedianya JMF
• Pada saat penghamparan dilakukan
pemeriksaan suhu campuran, dimana
kriteria penerimaan adalah 130 derajat
celcius
• Pemeriksaan ketebalan hampar
• Core drill untuk pengujian density dan kadar
aspal
Melaksanakan Pekerjaan
Perkerasan Aspal
18. Melaksanakan
Pekerjaan
Pelengkap
Jalan
Pelengkap Jalan adalah untuk mendukung fungsi
dan keamanan konstruksi jalan yang meliputi
marka dan rambu lalulintas
Metode pelaksanaan. Pengecatan Marka Jalan
• Pastikan penandaan marka jalan pada
permukaan perkerasan dengan dimensi dan
penempatan yang presisi.
• Pengecatan dilakukan dengan mesin yang
mampu menghasilkan suatu lapisan yang rata
dan seragam dengan tebal minimum 1,5 mm
dan dengan suhu 204 – 218 °C.
• Taburkan segera Butiran kaca (glass bead)
diatas permukaan cat, kadar 450 gram/m2.
• Lindungi marka yang masih basah dari lalu
lintas sampai marka tersebut kering dan bisa
untuk dilalui.
19. Melakukan Pekerjaan Akhir
Membuat Laporan berupa MC akhir yang di dalamnya terdapat laporan
progress pekerjaan, backupa perhitungan volume akhir dan gambar
asbuild drawing