SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
SATUAN ACARA PENYULUHAN


Materi Penyuluhan     : IMUNISASI
Pokok Bahasan         :
                           1) Pengertian imunisasi
                           2) Tujuan dari imunisasi
                           3) Jenis jenis inunisasi pada bayi
                           4) Imunisasi pada ibu hamil
                           5) Jadwal imunisasi


Waktu Penyuluhan      : 20 Menit
Sasaran               : Pengunjung Puskesmas
Tanggal               :-
Waktu                 :-
Tempat                : Puskesmas Sicincin
Pelaksana penyuluhan :
   1. Penyaji         : YULIAWATI


LATAR BELAKANG
            Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang
     sering muncul pada masyarakat banyak ditemukan penyakit seperti:
     polio,campak,hepatitis B ,TBC,dipteri.karna dari itu harus diberikan
     imunisasi pada bayi.


TUJUAN
     1. Umum
          Warga masyarakat mampu memahami dan mengerti tentang imunisasi
     2. Khusus
            Keluarga mampu :
            1) Mengetahui pengertian imunisasi
            2) Mengetahui manfaat dari imunisasi
            3) Mengetahui jenis jenis imunisasi
4) Mengetahui jadwal imunisasi
             5) Mengetahui bahaya jika tidak diberikan imunisasi


  METODE
         1. Ceramah
         2. Tanya jawab


  MEDIA
         1. Leaflet
         2. Flipchart


  SETTING TEMPAT
         Ruang Tunggu Puskesmas Sicincin




                                 DENAH TEMPAT



                        Audien                                                Audien



                                                                     Audien
         Audien                                  Audien
                             Audien


  Audien                                                    Audien
                                 Audien



Audien
                                                Audien
KEGIATAN PENYULUHAN
                                               Kegiatan
    No    Waktu
                                 Penyaji                          Peserta
    1    5 menit    Pembukaan :
                    1. Salam pembukaan                    -   Menjawab salam
                    2. Perkenalan                         -   Memperhatikan
                    3. Apersepsi                          -   Berpartisipasi aktif
                    4. Mengkomunikasikan tujuan           -   Memperhatikan
    2    10 menit   Penyajian isi :
                    1. Menjelaskan dan                    -   Memperhatikan dan
                       menguraikan materi tentang             mencatat penjelasan
                       :                                      penyuluh      dengan
                       a) Pengertian                          cermat
                       b) Tujuan dari imunisasi
                       c) Jenis jenis imunisasi
                       d) Manfaat imunisasi
                       e) Jadwal imunisasi
                       f) Penyakit penyakit yang
                           yang dapat dihindari dari
                           imnisasi




                    2. Memberikan          kesempatan
                       kepada peserta penyuluhan -            Menanyakan hal-hal
                       untuk bertanya                         yang belum jelas.
                    3. Menjawab            pertanyaan
                       peserta     penyuluhan    yang -       Memperhatikan
                       berkaitan      dengan    materi
                       yang belum jelas.
    3    5 menit    Penutup :
                    1. Menyimpulkan materi yang -             Memperhatikan.
                       telah disampaikan.
2. Evaluasi penyuluhan dengan -     Menjawab
                         pertanyaan secara lisan.
                      3. Salam                        -   Menjawab salam




MATERI
    Terlampir


SUMBER

   Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta
   : EGC.
   Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.
MATERI
                             IMUNISASI


A. PENGERTIAN

         Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu
 penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan
 terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
 Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi
 terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan untuk terhindar dari
 penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

B. TUJUAN IMUNISASI

       Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk
mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan
lain sebagainya.

C. JENIS JENIS IMUNISASI PADA BAYI

 1. Imunisasi BCG
     termasuk salah satu dari 5 imunisasi yang diwajibkan. Ketahanan
     terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan
     virus tubercel bacili yang hidup di dalam darah. Itulah mengapa, agar
     memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ke
     dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Calmette Guerin).
 2. Imunisasi hepatitis B
     ini juga merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara
     memasukkan     vaksinasi    ini   dalam   program      nasionalnya.   Jika
     menyerang     anak,    penyakit   yang    disebabkan    virus   ini   sulit
     disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB)
dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga
   dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati.


3. Vaksin Polio
   Vaksin merupakan cara pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi
   suatu penyakit. Vaksin bukanlah obat apalagi untuk penyakit polio
   yang belum ada obatnya. Vaksin polio bekerja dengan cara
   merangsang pembentukan antibodi terhadap virus polio tanpa
   terjangkit penyakit tersebut. Sebelum tahun 2000 pemberian vaksin
   polio dilakukan secara oral, dimana didalam vaksin tersebut
   terkandung virus polio hidup yang telah dijinakkan. Namun dalam
   penerapannya ternyata dalam beberapa kasus penyakit polio justru
   disebabkan oleh vaksin oral tersebut. Setelah tahun 2000 pemberian
   vaksin dilakukan dengan memasukkan virus polio yang sudah mati
   atau tidak aktif lagi, dan pemebrian vaksin ini dilakukan dengan cara
   menyuntikkan vaksin pada lengan atau kaki.


4. Pemberian vaksin polio pada balita
   Pemberian vaksin polio umumnya diberikan pada saat usia anak-anak.
   Secara umum pemberian vaksin dilakukan secara bertahap dalam 4
   dosis, dan pemberian dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 – 18
   bulan, 4 – 6 tahun. Berdasarkan penjelasan diatas memang penyakit
   polio bukan penyakit yang mematikan, namun memandang akibat
   kelumpuhan yang ditimbulkannya maka perlu adanya tindakan
   pencegahan. Terutama untuk balita apabila terjangkit penyakit ini
   tentunya akan mengganggu perkembangan fisik dari balita tersebut,
   oleh karena itu orang tua harus memahami pentingnya imunisasi polio
   pada balita
5.     munisasi DPT
       merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi.
       Imunisasi ini biasanya diberikan dalam beberapa tahapan. Untuk
       totalnya, pemberian imunisasi ini mencapai enam kali. Biasanya
       dilakukan mulai dari bayi usia 2 bulan hingga usianya mencapai 12
       tahun.
        Imunisasi DPT diberikan untuk mencegah penyakit seperti difteri,
       tetanus, dan pertusis. Bayi disarankan untuk diberikan imunisasi ini
       saat usianya 2 bulan. Tapi jika bayi Anda usianya sudah melebihi 2
       bulan dan belum di imunisasi DPT lakukan saja sesuai urutan tahapan
       berdasarkan usianya
 6. Imunisasi campak
       Tanda klinis awal campak biasanya demam tinggi, yang muncul 10-12
       hari setelah terpapar virus ini dan berlangsung selama 4-7 hari. Pilek,
       batuk, mata merah dan berair, dan munculnya bercak putih pada
       sebelah dalam pipi atau yang disebut Koplik’s Spot merupakan tanda
       awal penyakit ini. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul yaitu
       bintik-bintik kecil kemerahan pada kulit, biasanya pada muka dan
       leher atas. Setelah 3 hari, ruam ini menyebar, biasanya ke daerah
       tangan dan kaki. Ruam ini muncul selama 5-6 hari lalu menghilang
       dengan sendiri. Biasanya, ruam ini muncul 14 hari setelah terpapar
       virus ini (dengan batasan 7-18 hari).

D. IMUNISASI PADA IBU HAMIL
      Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) adalah upaya membangun kekebalan
      tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko
      terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini diberikan pada ibu
      hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah
      terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu
      terhadap terjadinya infeksi ini, mengingat pada proses persalinan terjadi
      perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
          TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
          TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
          TT 3, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada
          kelas satu.
          TT 4, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada
          kelas dua.
          TT 5, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada
          kelas tiga.




         E. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI BAYI

                                         Umur Pemberian Vaksinasi

 Jenis Vaksin                          Bulan                                   Tahun

                  LHR     1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12                          18

BCG                     1 Kali

Hepatitis B         1     2

Polio                         1    2     3                   4         5

DPT                           1   2      3                   4         5         6 (td)   7 (td)

Campak                                         1                           5
Umur    Vaksin      Keterangan



Saat    Hepatitis        HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam
lahir   B-1              setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6
                         bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif,
                         dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
                         HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1.
                         Apabila semula status HbsAg ibu tidak
                         diketahui dan ternyata dalam perjalanan
                         selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg
                         positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5
                         ml sebelum bayi berumur 7 hari.




        Polio-0          Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama.
                         Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral
                         diberikan saat bayi dipulangkan (untuk
                         menghindari transmisi virus vaksin kepada
                         bayi lain)




1       Hepatitis        Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval
bulan   B-2              HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.




0-2     BCG              BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila
bulan                    BCG akan diberikan pada umur > 3 bulan
                         sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih
                         dahulu dan BCG diberikan apabila uji
                         tuberkulin negatif.




2       DTP-1            DTP-1 diberikan pada umur lebih dari 6
bulan                    minggu, dapat dipergunakan DTwp atau
DTap. DTP-1 diberikan secara kombinasi
                  dengan Hib-1 (PRP-T)




        Hib-1     Hib-1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan
                  interval 2 bulan. Hib-1 dapat diberikan secara
                  terpisah atau dikombinasikan dengan DTP-1.




        Polio-1   Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan
                  DTP-1




4       DTP-2     DTP-2 (DTwp atau DTap) dapat diberikan
bulan             secara terpisah atau dikombinasikan dengan
                  Hib-2 (PRP-T).




        Hib-2     Hib-2 dapat diberikan terpisah atau
                  dikombinasikan dengan DTP-2




        Polio-2   Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2




6       DTP-3     DTP-3 dapat diberikan terpisah atau
bulan             dikombinasikan dengan Hib-3 (PRP-T).




        Hib-3     Apabila mempergunakan Hib-OMP, Hib-3
pada umur 6 bulan tidak perlu diberikan.




        Polio-3     Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-3




        Hepatitis   HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk
        B-3         mendapatkan respons imun optimal, interval
                    HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5
                    bulan.




9       Campak-     Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan,
bulan   1           campak-2 merupakan program BIAS pada SD
                    kelas 1, umur 6 tahun. Apabila telah
                    mendapatkan MMR pada umur 15 bulan,
                    campak-2 tidak perlu diberikan.




15-18   MMR         Apabila sampai umur 12 bulan belum
bulan               mendapatkan imunisasi campak, MMR dapat
                    diberikan pada umur 12 bulan.




        Hib-4       Hib-4 diberikan pada 15 bulan (PRP-T atau
                    PRP-OMP).




18      DTP-4       DTP-4 (DTwp atau DTap) diberikan 1 tahun
bulan                setelah DTP-3.




         Polio-4     Polio-4 diberikan bersamaan dengan DTP-4.




2        Hepatitis   Vaksin HepA direkomendasikan pada umur >
tahun    A           2 tahun, diberikan dua kali dengan interval 6-
                     12 bulan.




2-3      Tifoid      Vaksin tifoid polisakarida injeksi
tahun                direkomendasikan untuk umur > 2 tahun.
                     Imunisasi tifoid polisakarida injeksi perlu
                     diulang setiap 3 tahun.




5        DTP-5       DTP-5 diberikan pada umur 5 tahun
tahun                (DTwp/DTap)




         Polio-5     Polio-5 diberikan bersamaan dengan DTP-5.




6        MMR         Diberikan untuk catch-up immunization pada
tahun.               anak yang belum mendapatkan MMR-1.




10       dT/TT       Menjelang pubertas, vaksin tetanus ke-5 (dT
tahun                atau TT) diberikan untuk mendapatkan
imunitas selama 25 tahun.




   Varisela               Vaksin varisela diberikan pada umur 10 tahun.




F. PENYAKIT YANG BISA TERHINDAR DARI IMUNISASI

 1) Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap
    bakteri tuberkolosis (TBC)
 2) Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit
    Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
 3) Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit
    polio      (kelumpuhan
 4) Ismunisasi hepatitis B:memberikan kekebalan terhadap hepatitis B
 5) Imunisasi campak: memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
 6) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid): upaya membangun kekebalan tubuh
    untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi
    pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini diberikan pada ibu hamil
    sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah
    terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu
    terhadap terjadinya infeksi ini, mengingat pada proses persalinan
    terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
PENUTUP


Demikianlah proposal ini penulis buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana


                                                Sicincin, Februari 2013




                                                   ( YULIAWATI )


                          Disetujui Oleh :
  Pembimbing Akademik                            CI Klinik




    (                )                       ( Elni Sari, SKM )

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Daniel Denny
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikNida Hidayati
 
Askep anak
Askep anakAskep anak
Askep anakofensa
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISBaskoro Abdiansyah
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiChaicha Ceria
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiYusuf Budiman
 
Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiGunk Arie'sti
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 

Mais procurados (20)

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)
 
Penkes imunisasi
Penkes imunisasiPenkes imunisasi
Penkes imunisasi
 
Influenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab munaInfluenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab muna
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotik
 
Askep anak
Askep anakAskep anak
Askep anak
 
Sap imunisasi
Sap imunisasiSap imunisasi
Sap imunisasi
 
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptxBismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologi
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Infeksi perinatal
Infeksi perinatalInfeksi perinatal
Infeksi perinatal
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Askep oma omk
Askep oma omkAskep oma omk
Askep oma omk
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 

Destaque

Leaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiLeaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiaskep33
 
Sap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiSap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiWarung Bidan
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Warung Bidan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iudOperator Warnet Vast Raha
 
Leaflet thypoid
Leaflet thypoidLeaflet thypoid
Leaflet thypoidaskep33
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanDelia Shanty
 
Brosur imunisasi
Brosur imunisasiBrosur imunisasi
Brosur imunisasiIke Maretta
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBErlina Wati
 

Destaque (18)

Kti wa ode eminur fatmawati togala
Kti wa ode eminur fatmawati togalaKti wa ode eminur fatmawati togala
Kti wa ode eminur fatmawati togala
 
Leaflet imunisasi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet imunisasi dasar AKPER PEMKAB MUNA Leaflet imunisasi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet imunisasi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
Sap immunisasi
Sap immunisasiSap immunisasi
Sap immunisasi
 
Leaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiLeaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasi
 
Imunisasi
Imunisasi Imunisasi
Imunisasi
 
Sap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiSap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsi
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Leaflet thypoid
Leaflet thypoidLeaflet thypoid
Leaflet thypoid
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Brosur imunisasi
Brosur imunisasiBrosur imunisasi
Brosur imunisasi
 
Leaflet IMUNISASI
Leaflet IMUNISASILeaflet IMUNISASI
Leaflet IMUNISASI
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
 
Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasiPenyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi
 

Semelhante a Sap imunisasi

Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.doc
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.docSAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.doc
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.docDebyUSA
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kiaUlaa12
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudusFania Nisa
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakdiana diana
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrum
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrumSatuan acara penyuluhan tetanus neonatrum
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrumMJM Networks
 
Pengantar imunisasi
Pengantar imunisasiPengantar imunisasi
Pengantar imunisasiYusneri Ahs
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 

Semelhante a Sap imunisasi (20)

Sap imunisasi AKPER PEMKAB MUNA
Sap imunisasi AKPER PEMKAB MUNA Sap imunisasi AKPER PEMKAB MUNA
Sap imunisasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.doc
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.docSAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.doc
SAP Ilmu Kesehatan Anak tentang Imunisasi.doc
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kia
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrum
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrumSatuan acara penyuluhan tetanus neonatrum
Satuan acara penyuluhan tetanus neonatrum
 
Pengantar imunisasi
Pengantar imunisasiPengantar imunisasi
Pengantar imunisasi
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
imunisasi 2 revisi.doc
imunisasi 2 revisi.docimunisasi 2 revisi.doc
imunisasi 2 revisi.doc
 
imunisasi 2 revisi.doc
imunisasi 2 revisi.docimunisasi 2 revisi.doc
imunisasi 2 revisi.doc
 

Mais de MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

Mais de MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Sap imunisasi

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN Materi Penyuluhan : IMUNISASI Pokok Bahasan : 1) Pengertian imunisasi 2) Tujuan dari imunisasi 3) Jenis jenis inunisasi pada bayi 4) Imunisasi pada ibu hamil 5) Jadwal imunisasi Waktu Penyuluhan : 20 Menit Sasaran : Pengunjung Puskesmas Tanggal :- Waktu :- Tempat : Puskesmas Sicincin Pelaksana penyuluhan : 1. Penyaji : YULIAWATI LATAR BELAKANG Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada masyarakat banyak ditemukan penyakit seperti: polio,campak,hepatitis B ,TBC,dipteri.karna dari itu harus diberikan imunisasi pada bayi. TUJUAN 1. Umum Warga masyarakat mampu memahami dan mengerti tentang imunisasi 2. Khusus Keluarga mampu : 1) Mengetahui pengertian imunisasi 2) Mengetahui manfaat dari imunisasi 3) Mengetahui jenis jenis imunisasi
  • 2. 4) Mengetahui jadwal imunisasi 5) Mengetahui bahaya jika tidak diberikan imunisasi METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab MEDIA 1. Leaflet 2. Flipchart SETTING TEMPAT Ruang Tunggu Puskesmas Sicincin DENAH TEMPAT Audien Audien Audien Audien Audien Audien Audien Audien Audien Audien Audien
  • 3. KEGIATAN PENYULUHAN Kegiatan No Waktu Penyaji Peserta 1 5 menit Pembukaan : 1. Salam pembukaan - Menjawab salam 2. Perkenalan - Memperhatikan 3. Apersepsi - Berpartisipasi aktif 4. Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan 2 10 menit Penyajian isi : 1. Menjelaskan dan - Memperhatikan dan menguraikan materi tentang mencatat penjelasan : penyuluh dengan a) Pengertian cermat b) Tujuan dari imunisasi c) Jenis jenis imunisasi d) Manfaat imunisasi e) Jadwal imunisasi f) Penyakit penyakit yang yang dapat dihindari dari imnisasi 2. Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan - Menanyakan hal-hal untuk bertanya yang belum jelas. 3. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang - Memperhatikan berkaitan dengan materi yang belum jelas. 3 5 menit Penutup : 1. Menyimpulkan materi yang - Memperhatikan. telah disampaikan.
  • 4. 2. Evaluasi penyuluhan dengan - Menjawab pertanyaan secara lisan. 3. Salam - Menjawab salam MATERI Terlampir SUMBER Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.
  • 5. MATERI IMUNISASI A. PENGERTIAN Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. B. TUJUAN IMUNISASI Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya. C. JENIS JENIS IMUNISASI PADA BAYI 1. Imunisasi BCG termasuk salah satu dari 5 imunisasi yang diwajibkan. Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercel bacili yang hidup di dalam darah. Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Calmette Guerin). 2. Imunisasi hepatitis B ini juga merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB)
  • 6. dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati. 3. Vaksin Polio Vaksin merupakan cara pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi suatu penyakit. Vaksin bukanlah obat apalagi untuk penyakit polio yang belum ada obatnya. Vaksin polio bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap virus polio tanpa terjangkit penyakit tersebut. Sebelum tahun 2000 pemberian vaksin polio dilakukan secara oral, dimana didalam vaksin tersebut terkandung virus polio hidup yang telah dijinakkan. Namun dalam penerapannya ternyata dalam beberapa kasus penyakit polio justru disebabkan oleh vaksin oral tersebut. Setelah tahun 2000 pemberian vaksin dilakukan dengan memasukkan virus polio yang sudah mati atau tidak aktif lagi, dan pemebrian vaksin ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin pada lengan atau kaki. 4. Pemberian vaksin polio pada balita Pemberian vaksin polio umumnya diberikan pada saat usia anak-anak. Secara umum pemberian vaksin dilakukan secara bertahap dalam 4 dosis, dan pemberian dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 – 18 bulan, 4 – 6 tahun. Berdasarkan penjelasan diatas memang penyakit polio bukan penyakit yang mematikan, namun memandang akibat kelumpuhan yang ditimbulkannya maka perlu adanya tindakan pencegahan. Terutama untuk balita apabila terjangkit penyakit ini tentunya akan mengganggu perkembangan fisik dari balita tersebut, oleh karena itu orang tua harus memahami pentingnya imunisasi polio pada balita
  • 7. 5. munisasi DPT merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi. Imunisasi ini biasanya diberikan dalam beberapa tahapan. Untuk totalnya, pemberian imunisasi ini mencapai enam kali. Biasanya dilakukan mulai dari bayi usia 2 bulan hingga usianya mencapai 12 tahun. Imunisasi DPT diberikan untuk mencegah penyakit seperti difteri, tetanus, dan pertusis. Bayi disarankan untuk diberikan imunisasi ini saat usianya 2 bulan. Tapi jika bayi Anda usianya sudah melebihi 2 bulan dan belum di imunisasi DPT lakukan saja sesuai urutan tahapan berdasarkan usianya 6. Imunisasi campak Tanda klinis awal campak biasanya demam tinggi, yang muncul 10-12 hari setelah terpapar virus ini dan berlangsung selama 4-7 hari. Pilek, batuk, mata merah dan berair, dan munculnya bercak putih pada sebelah dalam pipi atau yang disebut Koplik’s Spot merupakan tanda awal penyakit ini. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul yaitu bintik-bintik kecil kemerahan pada kulit, biasanya pada muka dan leher atas. Setelah 3 hari, ruam ini menyebar, biasanya ke daerah tangan dan kaki. Ruam ini muncul selama 5-6 hari lalu menghilang dengan sendiri. Biasanya, ruam ini muncul 14 hari setelah terpapar virus ini (dengan batasan 7-18 hari). D. IMUNISASI PADA IBU HAMIL Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) adalah upaya membangun kekebalan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini diberikan pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu terhadap terjadinya infeksi ini, mengingat pada proses persalinan terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
  • 8. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT). TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT). TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT). TT 3, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas satu. TT 4, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas dua. TT 5, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas tiga. E. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI BAYI Umur Pemberian Vaksinasi Jenis Vaksin Bulan Tahun LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18 BCG 1 Kali Hepatitis B 1 2 Polio 1 2 3 4 5 DPT 1 2 3 4 5 6 (td) 7 (td) Campak 1 5
  • 9. Umur Vaksin Keterangan Saat Hepatitis HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam lahir B-1 setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari. Polio-0 Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain) 1 Hepatitis Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval bulan B-2 HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan. 0-2 BCG BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila bulan BCG akan diberikan pada umur > 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif. 2 DTP-1 DTP-1 diberikan pada umur lebih dari 6 bulan minggu, dapat dipergunakan DTwp atau
  • 10. DTap. DTP-1 diberikan secara kombinasi dengan Hib-1 (PRP-T) Hib-1 Hib-1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Hib-1 dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan DTP-1. Polio-1 Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1 4 DTP-2 DTP-2 (DTwp atau DTap) dapat diberikan bulan secara terpisah atau dikombinasikan dengan Hib-2 (PRP-T). Hib-2 Hib-2 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan dengan DTP-2 Polio-2 Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2 6 DTP-3 DTP-3 dapat diberikan terpisah atau bulan dikombinasikan dengan Hib-3 (PRP-T). Hib-3 Apabila mempergunakan Hib-OMP, Hib-3
  • 11. pada umur 6 bulan tidak perlu diberikan. Polio-3 Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-3 Hepatitis HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk B-3 mendapatkan respons imun optimal, interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan. 9 Campak- Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan, bulan 1 campak-2 merupakan program BIAS pada SD kelas 1, umur 6 tahun. Apabila telah mendapatkan MMR pada umur 15 bulan, campak-2 tidak perlu diberikan. 15-18 MMR Apabila sampai umur 12 bulan belum bulan mendapatkan imunisasi campak, MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan. Hib-4 Hib-4 diberikan pada 15 bulan (PRP-T atau PRP-OMP). 18 DTP-4 DTP-4 (DTwp atau DTap) diberikan 1 tahun
  • 12. bulan setelah DTP-3. Polio-4 Polio-4 diberikan bersamaan dengan DTP-4. 2 Hepatitis Vaksin HepA direkomendasikan pada umur > tahun A 2 tahun, diberikan dua kali dengan interval 6- 12 bulan. 2-3 Tifoid Vaksin tifoid polisakarida injeksi tahun direkomendasikan untuk umur > 2 tahun. Imunisasi tifoid polisakarida injeksi perlu diulang setiap 3 tahun. 5 DTP-5 DTP-5 diberikan pada umur 5 tahun tahun (DTwp/DTap) Polio-5 Polio-5 diberikan bersamaan dengan DTP-5. 6 MMR Diberikan untuk catch-up immunization pada tahun. anak yang belum mendapatkan MMR-1. 10 dT/TT Menjelang pubertas, vaksin tetanus ke-5 (dT tahun atau TT) diberikan untuk mendapatkan
  • 13. imunitas selama 25 tahun. Varisela Vaksin varisela diberikan pada umur 10 tahun. F. PENYAKIT YANG BISA TERHINDAR DARI IMUNISASI 1) Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC) 2) Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus. 3) Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio (kelumpuhan 4) Ismunisasi hepatitis B:memberikan kekebalan terhadap hepatitis B 5) Imunisasi campak: memberikan kekebalan terhadap penyakit campak 6) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid): upaya membangun kekebalan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini diberikan pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu terhadap terjadinya infeksi ini, mengingat pada proses persalinan terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
  • 14. PENUTUP Demikianlah proposal ini penulis buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana Sicincin, Februari 2013 ( YULIAWATI ) Disetujui Oleh : Pembimbing Akademik CI Klinik ( ) ( Elni Sari, SKM )