SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
BAB I
                              PENDAHULUAN




       Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos
(bahasa latin) yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara
“etimologi” artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu
tentang asal mula kejadian meskipun pada batas – batas tertentu memang ada
kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk
beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara
berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan
persamaan sifat diantara individu organism, maka dengan singkat dapat pula
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada
anak cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya.
BAB II
                          GENETIKA DAN SISTEM IMUN




SEJARAH GENETIKA
  A.    Sejarah Rekayasa Genetika
                      Rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk selalu
       mendapatkan yang terbaik dalam memecahkan semua masalah kehidupan
       membawa manusia untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya.
       Hal inilah yang dialami oleh para ilmuwan di bidang biologi ketika mereka
       dihadapkan pada masalah kesehatan dan biologi. Mereka berimajinasi dan
       berandai-andai adanya suatu makhluk hidup yang merupakan perpaduan
       dari sifat-sifat positif makhluk hidup yang sudah ada.
              Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan
       Watson pada tahun 1953. Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian
       metode yang canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal
       prinsip yang memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau
       sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok
       gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut
       mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada
       dan bersama-sama menaggung reaksi biokimia penerima. Secara
       sederhana, proses rekayasa genetika tersebut dapat dijelaskan sebagai
       berikut. Setiap makhluk hidup terdiri atas jutaan sel individu yang masing-
       masing sel tersebut mengandung satu set gen yang identik. Gen-gen
       tersebut berfungsi memberikan perintah-perintah biologi yang hanya
       mengeluarkan satu dari ribuan perintah           yang diperlukan untuk
       membangun dan menjaga kelangsungan suatu makhluk hidup serta
       menentukan penampakan yang dimunculkan dalam bentuk fisik suatu
       makhluk hidup.
              Setiap gen mengandung ribuan rantai basa yang tersusun menjadi
       sebuah rangkaian dimana gen tersebut berada dalam kromosom sebuah sel.
       DNA mudah diekstraksi dari sel-sel, dan kemajuan biologi molekuler
sekarang memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies
  dan kemudian menyusun konstruksi molekuler yang dapat disimpan di
  dalam laboratorium. DNA rekombinan ini dapat dipindahkan ke makhluk
  hidup lain bahkan yang berbeda jenisnya. Hasil dari perpaduan tersebut
  menghasilkan makhluk hidup rekombinan yang memiliki kemampuan
  baru dalam melangsungkan proses hidup dan bersaing dengan makhluk
  hidup lainnya. Dengan kata lain makhluk hidup rekombinan memiliki sifat
  unggul bila dibandingkan dengan makhluk asalnya. Perkembangan
  rekayasa genetika sebagai bagian dari perkembangan bioteknologi.
  Bioteknologi ini semakin mencapai puncaknya ketika diciptakannya
  „rekayasa genetika‟ sekitar tahun 70-an, dengan ditemukannya cara
  pencangkokan sepotong „informasi‟ genetika asing ke dalam mikroba.
  Penemuan ini memberikan sentuhan baru terhadap pandangan Haldane
  yaitu; apabila tidak dapat menemukan mikroorganisme yang dapat
  membuat apa yang Anda inginkan maka ciptakanlah makhluk tersebut
  dengan cara perekayasaan genetika.
           Teknologi rekayasa genetika merupakan transplantasi atau
  pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan
  dapat pula lintas gen. Rakayasa genetika juga diartikan sebagai
  perpindahan gen. Misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri
  Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang
  besar.


B. REKAYASA GENETIKA
           Secara tradisional, pemuliaan tanaman, dan rekayasa genetika
  sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan
  dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi
  tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan
  lebih tahan terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang
  lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan
  tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman-tanaman tersebut
  mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang lebih baik.
Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang dilakukan
      untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup
      sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah direkayasa
      susunannya     tersebut   dapat   menyebabkan     suatu   makhluk     hidup
      menghasilkan suatu senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita.
              Melalui rekayasa genetika manusia “menciptakan” tanaman,
      hewan    dan    mikroorganisme     baru.   Para   ilmuwan telah     berhasil
      mengungkapkan kode genetis yang menentukan sifat-sifat khusus semua
      makhluk hidup dan kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang
      kalau secara alami, tidak akan pernah berkombinasi. Perubahan genetis
      bukan sesuatu yang baru, karena secara alami dapat terjadi melalui
      peristiwa yang disebut mutasi. Teknik yang paling dikenal untuk
      mengubah makhluk hidup secara genetic adalah DNA rekombinan
      (rDNA). DNA adalah singkatan dari Deoksiribonukleat Acid, suatu
      molekul yang mengkoda intruksi biologis.
              Pada tahun 1978 beberapa ahli seperti Werner Arber, Hamilton
      Smith, dan Daniel mendapatkan hadiah nobel untuk penemuannya tentang
      Endonuklease restriksi, yaitu enzim yang dapat memotong DNA. Paul
      Berg untuk hybrid SU-40-I (Simin Virus-40 bakteriofage I) dalam teknik
      DNA rekombinan.
              Dengan enzim tersebut, kini manusia dapat memotong-motong dan
      mengeluarkan gen dari tempatnya pada kromosom, dan memindahkannya
      ke sel individu lain atau jenis makhluk lain, dan dapat bekerja normal
      dalam tubuh penerima atau yang mengalami rekayasa itu.



  C. MANFAAT REKAYASA GENETIKA
       Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme,
mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga
tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di
bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan,
kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik
lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-
masing.
         Rekayasa genetika ini memiliki manfaat bagi kehidupan yaitu:
    a.    Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya
berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
    b.     Tresedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
    c.     Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
    d.    Proses industry yang lebih murah.
    e.     Berkurangnya polusi.
    Manfaat dari rekayasa genetika ini terdapat dalam bidang tertentu seperti :


    E. REKAYASA GENETIK DIBIDANG PERTANIAN

               Pada tumbuhan/tanaman Teknologi produksi tanaman transgenic.
    Ahli rekayasa genetik tanaman melakukan transformasi gen dengan tujuan
    untuk memindahkan gen yang mengatur sifat-sifat yang diinginkan dari satu
    organisme ke organisme lainnya. Beberapa sifat yang banyak dikembangkan
    untuk pembuatan tanaman transgenik misalnya (1) gen resistensi terhadap
    hama, penyakit dan herbisisda, (2) gen kandungan protein tinggi, (3) gen
    resistensi terhadap stres lingkungan seperti kadar alumium tinggi ataupun
    kekeringan dan (4) gen yang mengekspresikan suatu ciri fenotipe yang sangat
    menarik seperti warna dan bentuk bunga, bentuk daun dan pohon yang
    eksotik.
               Dalam hubungannya dengan pembuatan tanaman transgenik terdapat
    tiga komponen penting yaitu:
          1.    Isolasi gen target.
               Gen target yang kita inginkan misalnya gen Bt (gen tahan terhadap
    penggerek yang diisolasi dari bakteri Bacillus thurigenensis) diekstrak
    kemudian dipotong dengan enzim restriksi. Gen yang sudah terpotong-potong
    kemudian diseleksi bagian gen mana yang menyandikan gen Bt dan diisolasi.
    Potongan gen Bt kemudian disisipkan ke dalam DNA sirkular (plasmid)
    sebagai vektor menghasilkan molekul DNA rekombinan gen Bt. Vektor yang
    sudah mengandung molekul DNA rekombinan gen Bt dimasukkan kembali
ke dalam sel inang yaitu bakteri untuk diperbanyak. Sel inang akan membelah
     membentuk progeni baru yang sudah merupakan sel DNA rekombinan gen Bt
         .
2.    Proses transfer gen ke tanaman target.
             Agar sel DNA rekombinan get Bt dapat terintegrasi pada inti sel
     tanaman maka diperlukan vektor yang lain lagi untuk memindahkan gen Bt
     ke dalam inti sel tanaman. Vektor tersebut adalah bakteri Agrobacterium
     tumefaciens. Bakteri ini menyebabkan penyakit tumor pada tanaman.
     Penyakit ini akan terjadi bila terdapat luka pada batang tanaman sehingga
     memungkinkan bakteri menyerang tanaman tersebut. Luka pada tanaman
     mengakibatkan tanaman mengeluarkan senyawa opine yang merangsang
     bakteri untuk menyerang tanaman dimana senyawa ini merupakan sumber
     carbon dan nitrogen dari bakteri. Akibat masuknya bakteri menyebabkan
     terjadinya proliferasi sel yang berlebihan sehingga menimbulkan penyakit
     tumor pada tanaman. Kemampuan untuk menyebabkan penyakit ini pada
     tanaman ternyata ada hubungannya dengan DNA sirkular (plasmid) Ti
     (Tumor inducing plasmid) dalam sel bakteri A. tumefaciens. Sifat yang
     menyolok pada plasmid Ti ialah bahwa setelah infeksi oleh A. tumefaciens,
     sebagian dari molekul DNAnya berintegrasi dalam DNA kromosom tanaman.
     Segmen ini dikenal dengan nama T-DNA (transfer DNA) Metode kerjasama
     antara tanaman dan A. tumefaciens ini digunakan oleh ahli rekayasa genetika
     tanaman untuk memindahkan gen Bt agar dapat terintegrasi dalam sel
     tanaman. Oleh karena itu langkah selanjutnya adalah menyisipkan DNA
     rekombinan yang sudah membawa gen Bt ke dalam plasmid Ti dari A.
     tumefaciens. Setelah    itu A. tumefaciens yang membawa           gen   Bt
     diinokulasikan pada tanaman. Proses inokulasi tersebut dilakukan pada
     tanaman target yang sedang diregenerasikan dalam kultur jaringan. Hal ini
     memudahkan bagi proses transfer gen Bt ke dalam inti jaringan tanaman
     dimana tanaman masih dalam proses pembelahan sel yang sangat aktif .
     3. Expresi gen pada tanaman transgenik.
             Gen yang sudah dimasukkan ke dalam tanaman target dalam hal ini
     adalah gen Bt yang mengekspresikan tanaman transgenik tahan terhadap
hama penggerek harus dapat diexpresikan. Untuk mengetahui apakah gen
tersebut terekspresi atau tidak digunakan penanda yaitu selectable and
scoreable marker, dimana apabila tanaman target dapat tumbuh pada media
yang mengandung antibiotika atau tanaman target menampakan warna khusus
(warna biru untuk penanda gen gus) maka tanaman target itu adalah tanaman
transgenic sehingga setiap tanaman dapat dibuat menjadi varietas unggul
yang membuat hasil tanaman tersebut meningkat, juga ketahanan terhadap
hama penyakit. Kekhawatiran Dampak Organisme atau Pangan Produk
Transgenik Penerapan bioteknologi seperti manipulasi gen pada tanaman
budidaya telah memberikan manfaat yang tidak terbatas. Secara alamiah
tumbuhan mengalami perubahan secara lambat sesuai dengan keberhasilan
adaptasi sebagai hasil interaksi antara tekanan lingkungan dengan variabilitas
genetika.   Campur    tangan   manusia    melalui   rekayasa   genetik   telah
mengakibatkan “revolusi” dalam tatanan gen. Perubahan drastis ini telah
menimbulkan kekhawatiran akan munculnya dampak produk transgenik baik
terhadap lingkungan, kesehatan maupun keselamatan keanekaragaman.
Dalam banyak hal bahaya produk transgenik yang diduga akan muncul terlalu
dibesar-besarkan. Tidak ada teknologi yang tanpa resiko, demikian pula
dengan produk rekayasa genetik. Resiko dari produk transgenik tidak akan
lebih besar dari produk hasil persilangan alamiah. Beberapa resiko pangan
transgenik yang mungkin terjadi antara lain resiko alergi, keracunan dan
tahan antibiotik. Pangan transgenik berpotensi menimbulkan alergi pada
konsumen yang memiliki sensitivitas alergi tinggi. Keadaan itu dipengaruhi
sumber gen yang ditransformasikan. Kasus ini pernah terjadi pada kedelai
transgenik dengan kandungan methionin tinggi, sehingga produknya tidak
diedarkan setelah penelitian menunjukkan adanya unsur alergi. Kekhawatiran
keracunan didasarkan pada sifat racun dari gen Bt terhadap serangga.
Kecemasan tersebut tidak beralasan karena gen Bt hanya aktif bekerja dan
bersifat racun bila bertemu sinyal penerima dalam usus serangga yang sesuai
dengan kelas virulensinya. Gen tersebut tidak stabil dan tidak aktif lagi pada
pH di bawah 5 dan suhu 65° C , artinya manusia tidak akan keracunan gen Bt
terutama untuk bahan yang harus dimasak terlebih dahulu. Kemungkinan lain
adalah resistensi mikroorganisme dalam tubuh menjadi lebih “kuat”. Kejadian
        ini peluangnya kecil karena gen yang ditranfer melalui rekayasa genetik akan
        terinkorporasi ke dalam genom tanaman. Kekhawatiran bahaya terhadap
        keselamatan sumber daya hayati diduga terjadi melalui beberapa cara seperti
        1) terlepasnya organisme transgenik ke alam bebas, dan 2) tranfer gen asing
        dari produk transgenik ke tanaman lain sehingga terbentuk gulma yang dapat
        merusak ekosistem yang ada sehingga mengancam keberadaan sumber daya
        hayati. Perubahan tatanan gen dapat mengakibatkan perubahan perimbangan
        ekosistem hayati dengan perubahan yang tidak dapat diramalkan . Prinsip
        dasar biologi molekuler menunjukkan 2 sumber utama resiko yang mungkin
        timbul.


        F. BAYI TABUNG


           Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang
    berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi
    inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar
    sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya
    sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif. Kita biasanya sering
    mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan
    keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan
    keturunan.
           Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut.
·     Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu
    alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada
    pada rahim wanita hamil.
           Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati
           sehingga terjadi fertilisasi.
           Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan kedalam tabung.
           Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot berkembang dengan
           baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali
           ke dalam rahim induknya semula.
G. DAMPAK REKAYASA GENETIKA TERHADAP KEHIDUPAN
                Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan
    manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang
    diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja
    menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan
    ketaqwaan.
       Dampak positif rekayasa genetik sebagai berikut.
       Menciptakan bibit unggul
       Meningkatkan gizi masyarakat.
       Melestarikan plasma nutfah.
       Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan
       manusia.
       Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas
       yaitu bayi tabung.
       Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
       Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi
       genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
       Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara
       alami.
       Dikhawatirkan      adanya   penyalahgunaan    teknologi   reproduksi   untuk
       kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara
       yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan
       teknik pengkloningan.
·     Mengganggu proses seleksi alam.
Berdasarkan kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory
    Sham) menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga
    penasihat seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip
    kehati-hatian (precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi
    hukum, dan membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta
    yang berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik.
Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically
Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:
    1) Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetic
       menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa
       genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
    2) Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan
       pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996
       sampai 2003 di Amerika Serikat.
    3) Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil
       evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
    4) Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua
       tanaman    rekayasa    genetik    terbesar    praktis   tidak   bermanfaat.


       5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di
       Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin
       memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.
       Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani
       antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam
       waktu setahun.
    5) Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian
       dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
    6) Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel
       embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa
       genetik yang ditanam di seluruh dunia.
    7) Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan
       penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh
       21 kilometer.
SISTEM IMUN

   Rumusan masalah

       o    Membedakan antigen dan antibodi!
       o    Menjelaskan    fungsi   antigen   dan    antibodi   pada   mekanisme
            pertahanan tubuh!
       o    Menjelaskan proses mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda
            asing!
       o    Menjelaskan akibat yang terjadi jika pertahanan tubuh lemah!




           Antigen= Semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh dapat
           berupa sel asing/kanker dan kuman penyakit khususnya protein asing.
           Antibodi= merupakan suatu senyawa protein sederhana (globulin) di
           produksi oleh oleh limfosit B tersusun atas 2 tipe rantai (rantai ringan
           dan berat) yang masuk ke plasma darah dan bertindak sebagai
           mekanisme pertahanan.



Fungsi Antibodi :

    Berikatan dengan molekul antigen membentuk rangkaian seperti jaring.
    Dapat menghambat partikel-partikel virus.
    Dapat menutupi protein dari virus agar virus tersebut tidak bias
      menginfeksi sel.
    Bagian yang berperan dalam di dalam pertahanan tubuh (sebagai
      mekanisme pertahanan tubuh).
    Menghasilkan respon kebal yang dihasilkan sel darah putih apabila tubuh
      terinfeksi suatu antigen.
    Melawan antigen dengan cara mengikatnya.
    Melindungi tubuh dari bermacam-macam penyakit.
Fungsi Antigen:

     1) Dapat merangsang tubuh untuk untuk membentuk antibodi.
     2) Berikatan dengan molekul antibodi membentuk rangkaian seperti jaring.
     3) Dapat menginfeksi tubuh dengan begitu akan menghasilkan respon kebal
        dengan memproduksi

zat antibodi.

3. Proses mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing :

Respon imun tersebut dilakukan oleh sel hidup yang terjadi melalui dua
mekanisme yang berlainan, yaitu dengan daya fagositis dan pembentukan zat
antibodi.

1.    Daya fagositosis, dilakukan oleh sel-sel fagosit dan sel makrofag, leukosit,
monosit, dan sebagainya; sel-sel tersebut dapat menghancurkan kuman penyakit
yang masuk ke dalam tubuh.

2.    Pembentukan zat antibody yang dilakukan oleh sistem limfosid. Organ atau
jaringan yang merupakan sistem imun ini tersebar di dalan tubuh. Pada manusia
dan mamalia organ-organ pusat sistem tersebut sum-sum tulang dan timus.




4.    Akibat yang terjadi bila pertahanan tubuh lemah:

Daya pertahanan tubuh pada tiap-tiap orang tidak sama dan dapat merendah
(melemah). Di antara penyebabnya; merendahnya nilai makanan, penyakit-
penyakit infeksi, kekurang vitamin A, pilek-pilek, dan penyakit bocor madu. Bila
daya pertahanan tubuh lemah/ rendah, maka orang mudah mendapat infeksi oleh
antigen. Dengan cara hidup yang teratur, adanya keseimbangan antara 3 hal yaitu
nilai makanan, istirahat, dan kerja, maka daya pertahanan tubuh dapat menjadi
setinggi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikaPro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikarezkilatry
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3AjengSept
 
Kultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetikaKultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetikaSindy Septiawan
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiAdy Setiawan
 
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)Arigetsu Chiendrasinkai
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptDiana Muliadi
 
ppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikGoogle
 
Bioteknologi transgenik
Bioteknologi transgenikBioteknologi transgenik
Bioteknologi transgenikJavier Zanetti
 

Mais procurados (18)

Pro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetikaPro n kontra rekayasa genetika
Pro n kontra rekayasa genetika
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3
 
Kultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetikaKultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetika
 
Sejarah Bioteknologi
Sejarah BioteknologiSejarah Bioteknologi
Sejarah Bioteknologi
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologi
 
Bioteknologi transgenik (kel 2)
Bioteknologi transgenik (kel 2)Bioteknologi transgenik (kel 2)
Bioteknologi transgenik (kel 2)
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
 
Transgenik ppt
Transgenik pptTransgenik ppt
Transgenik ppt
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Rekayasa genetika
Rekayasa  genetikaRekayasa  genetika
Rekayasa genetika
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
ppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenikppt kajian jurnal tomat transgenik
ppt kajian jurnal tomat transgenik
 
Aspek hukum bioteknologi
Aspek hukum bioteknologiAspek hukum bioteknologi
Aspek hukum bioteknologi
 
Bioteknologi transgenik
Bioteknologi transgenikBioteknologi transgenik
Bioteknologi transgenik
 

Destaque

Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 

Destaque (9)

Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Makalah bayi tabung
Makalah bayi tabungMakalah bayi tabung
Makalah bayi tabung
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 

Semelhante a MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun

Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaHandini Rahma
 
03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologiadysintang
 
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfBIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfIrwanDarmawan9
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxssuser04c576
 
82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetikaRiana Wm
 
Kelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxKelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxDosmaHombing
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta Liana Susanti SMPN 248
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMAIrhuel_Abal2
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniratnisarirkuka
 
Ikmal musyadad
Ikmal musyadadIkmal musyadad
Ikmal musyadadikmalweh
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismailIsmail Fizh
 
Bioteknologi dan bioetika
Bioteknologi dan bioetikaBioteknologi dan bioetika
Bioteknologi dan bioetikaFadli Lambert
 
Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)astutirisa
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Michael Dileyon
 

Semelhante a MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun (20)

Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetika
 
03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologi
 
bioteknologi
bioteknologibioteknologi
bioteknologi
 
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfBIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
 
82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika
 
Definisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi IDefinisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi I
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Kelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxKelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptx
 
Assigment hbsc3103
Assigment hbsc3103Assigment hbsc3103
Assigment hbsc3103
 
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 hTugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Ikmal musyadad
Ikmal musyadadIkmal musyadad
Ikmal musyadad
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismail
 
Bioteknologi dan bioetika
Bioteknologi dan bioetikaBioteknologi dan bioetika
Bioteknologi dan bioetika
 
Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
 

Mais de MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTMJM Networks
 
Sap penyakit gajah edit
Sap penyakit gajah editSap penyakit gajah edit
Sap penyakit gajah editMJM Networks
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaMJM Networks
 

Mais de MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
 
Sap penyakit gajah edit
Sap penyakit gajah editSap penyakit gajah edit
Sap penyakit gajah edit
 
Sap imunisasi
Sap imunisasiSap imunisasi
Sap imunisasi
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delna
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Leaflet asi
Leaflet asiLeaflet asi
Leaflet asi
 

MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin) yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara “etimologi” artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas – batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organism, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya.
  • 2. BAB II GENETIKA DAN SISTEM IMUN SEJARAH GENETIKA A. Sejarah Rekayasa Genetika Rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk selalu mendapatkan yang terbaik dalam memecahkan semua masalah kehidupan membawa manusia untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya. Hal inilah yang dialami oleh para ilmuwan di bidang biologi ketika mereka dihadapkan pada masalah kesehatan dan biologi. Mereka berimajinasi dan berandai-andai adanya suatu makhluk hidup yang merupakan perpaduan dari sifat-sifat positif makhluk hidup yang sudah ada. Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953. Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian metode yang canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal prinsip yang memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-sama menaggung reaksi biokimia penerima. Secara sederhana, proses rekayasa genetika tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap makhluk hidup terdiri atas jutaan sel individu yang masing- masing sel tersebut mengandung satu set gen yang identik. Gen-gen tersebut berfungsi memberikan perintah-perintah biologi yang hanya mengeluarkan satu dari ribuan perintah yang diperlukan untuk membangun dan menjaga kelangsungan suatu makhluk hidup serta menentukan penampakan yang dimunculkan dalam bentuk fisik suatu makhluk hidup. Setiap gen mengandung ribuan rantai basa yang tersusun menjadi sebuah rangkaian dimana gen tersebut berada dalam kromosom sebuah sel. DNA mudah diekstraksi dari sel-sel, dan kemajuan biologi molekuler
  • 3. sekarang memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies dan kemudian menyusun konstruksi molekuler yang dapat disimpan di dalam laboratorium. DNA rekombinan ini dapat dipindahkan ke makhluk hidup lain bahkan yang berbeda jenisnya. Hasil dari perpaduan tersebut menghasilkan makhluk hidup rekombinan yang memiliki kemampuan baru dalam melangsungkan proses hidup dan bersaing dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kata lain makhluk hidup rekombinan memiliki sifat unggul bila dibandingkan dengan makhluk asalnya. Perkembangan rekayasa genetika sebagai bagian dari perkembangan bioteknologi. Bioteknologi ini semakin mencapai puncaknya ketika diciptakannya „rekayasa genetika‟ sekitar tahun 70-an, dengan ditemukannya cara pencangkokan sepotong „informasi‟ genetika asing ke dalam mikroba. Penemuan ini memberikan sentuhan baru terhadap pandangan Haldane yaitu; apabila tidak dapat menemukan mikroorganisme yang dapat membuat apa yang Anda inginkan maka ciptakanlah makhluk tersebut dengan cara perekayasaan genetika. Teknologi rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen. Rakayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang besar. B. REKAYASA GENETIKA Secara tradisional, pemuliaan tanaman, dan rekayasa genetika sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman-tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang lebih baik.
  • 4. Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah direkayasa susunannya tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita. Melalui rekayasa genetika manusia “menciptakan” tanaman, hewan dan mikroorganisme baru. Para ilmuwan telah berhasil mengungkapkan kode genetis yang menentukan sifat-sifat khusus semua makhluk hidup dan kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang kalau secara alami, tidak akan pernah berkombinasi. Perubahan genetis bukan sesuatu yang baru, karena secara alami dapat terjadi melalui peristiwa yang disebut mutasi. Teknik yang paling dikenal untuk mengubah makhluk hidup secara genetic adalah DNA rekombinan (rDNA). DNA adalah singkatan dari Deoksiribonukleat Acid, suatu molekul yang mengkoda intruksi biologis. Pada tahun 1978 beberapa ahli seperti Werner Arber, Hamilton Smith, dan Daniel mendapatkan hadiah nobel untuk penemuannya tentang Endonuklease restriksi, yaitu enzim yang dapat memotong DNA. Paul Berg untuk hybrid SU-40-I (Simin Virus-40 bakteriofage I) dalam teknik DNA rekombinan. Dengan enzim tersebut, kini manusia dapat memotong-motong dan mengeluarkan gen dari tempatnya pada kromosom, dan memindahkannya ke sel individu lain atau jenis makhluk lain, dan dapat bekerja normal dalam tubuh penerima atau yang mengalami rekayasa itu. C. MANFAAT REKAYASA GENETIKA Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik
  • 5. lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing- masing. Rekayasa genetika ini memiliki manfaat bagi kehidupan yaitu: a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan. b. Tresedianya bahan makanan yang lebih melimpah. c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui. d. Proses industry yang lebih murah. e. Berkurangnya polusi. Manfaat dari rekayasa genetika ini terdapat dalam bidang tertentu seperti : E. REKAYASA GENETIK DIBIDANG PERTANIAN Pada tumbuhan/tanaman Teknologi produksi tanaman transgenic. Ahli rekayasa genetik tanaman melakukan transformasi gen dengan tujuan untuk memindahkan gen yang mengatur sifat-sifat yang diinginkan dari satu organisme ke organisme lainnya. Beberapa sifat yang banyak dikembangkan untuk pembuatan tanaman transgenik misalnya (1) gen resistensi terhadap hama, penyakit dan herbisisda, (2) gen kandungan protein tinggi, (3) gen resistensi terhadap stres lingkungan seperti kadar alumium tinggi ataupun kekeringan dan (4) gen yang mengekspresikan suatu ciri fenotipe yang sangat menarik seperti warna dan bentuk bunga, bentuk daun dan pohon yang eksotik. Dalam hubungannya dengan pembuatan tanaman transgenik terdapat tiga komponen penting yaitu: 1. Isolasi gen target. Gen target yang kita inginkan misalnya gen Bt (gen tahan terhadap penggerek yang diisolasi dari bakteri Bacillus thurigenensis) diekstrak kemudian dipotong dengan enzim restriksi. Gen yang sudah terpotong-potong kemudian diseleksi bagian gen mana yang menyandikan gen Bt dan diisolasi. Potongan gen Bt kemudian disisipkan ke dalam DNA sirkular (plasmid) sebagai vektor menghasilkan molekul DNA rekombinan gen Bt. Vektor yang sudah mengandung molekul DNA rekombinan gen Bt dimasukkan kembali
  • 6. ke dalam sel inang yaitu bakteri untuk diperbanyak. Sel inang akan membelah membentuk progeni baru yang sudah merupakan sel DNA rekombinan gen Bt . 2. Proses transfer gen ke tanaman target. Agar sel DNA rekombinan get Bt dapat terintegrasi pada inti sel tanaman maka diperlukan vektor yang lain lagi untuk memindahkan gen Bt ke dalam inti sel tanaman. Vektor tersebut adalah bakteri Agrobacterium tumefaciens. Bakteri ini menyebabkan penyakit tumor pada tanaman. Penyakit ini akan terjadi bila terdapat luka pada batang tanaman sehingga memungkinkan bakteri menyerang tanaman tersebut. Luka pada tanaman mengakibatkan tanaman mengeluarkan senyawa opine yang merangsang bakteri untuk menyerang tanaman dimana senyawa ini merupakan sumber carbon dan nitrogen dari bakteri. Akibat masuknya bakteri menyebabkan terjadinya proliferasi sel yang berlebihan sehingga menimbulkan penyakit tumor pada tanaman. Kemampuan untuk menyebabkan penyakit ini pada tanaman ternyata ada hubungannya dengan DNA sirkular (plasmid) Ti (Tumor inducing plasmid) dalam sel bakteri A. tumefaciens. Sifat yang menyolok pada plasmid Ti ialah bahwa setelah infeksi oleh A. tumefaciens, sebagian dari molekul DNAnya berintegrasi dalam DNA kromosom tanaman. Segmen ini dikenal dengan nama T-DNA (transfer DNA) Metode kerjasama antara tanaman dan A. tumefaciens ini digunakan oleh ahli rekayasa genetika tanaman untuk memindahkan gen Bt agar dapat terintegrasi dalam sel tanaman. Oleh karena itu langkah selanjutnya adalah menyisipkan DNA rekombinan yang sudah membawa gen Bt ke dalam plasmid Ti dari A. tumefaciens. Setelah itu A. tumefaciens yang membawa gen Bt diinokulasikan pada tanaman. Proses inokulasi tersebut dilakukan pada tanaman target yang sedang diregenerasikan dalam kultur jaringan. Hal ini memudahkan bagi proses transfer gen Bt ke dalam inti jaringan tanaman dimana tanaman masih dalam proses pembelahan sel yang sangat aktif . 3. Expresi gen pada tanaman transgenik. Gen yang sudah dimasukkan ke dalam tanaman target dalam hal ini adalah gen Bt yang mengekspresikan tanaman transgenik tahan terhadap
  • 7. hama penggerek harus dapat diexpresikan. Untuk mengetahui apakah gen tersebut terekspresi atau tidak digunakan penanda yaitu selectable and scoreable marker, dimana apabila tanaman target dapat tumbuh pada media yang mengandung antibiotika atau tanaman target menampakan warna khusus (warna biru untuk penanda gen gus) maka tanaman target itu adalah tanaman transgenic sehingga setiap tanaman dapat dibuat menjadi varietas unggul yang membuat hasil tanaman tersebut meningkat, juga ketahanan terhadap hama penyakit. Kekhawatiran Dampak Organisme atau Pangan Produk Transgenik Penerapan bioteknologi seperti manipulasi gen pada tanaman budidaya telah memberikan manfaat yang tidak terbatas. Secara alamiah tumbuhan mengalami perubahan secara lambat sesuai dengan keberhasilan adaptasi sebagai hasil interaksi antara tekanan lingkungan dengan variabilitas genetika. Campur tangan manusia melalui rekayasa genetik telah mengakibatkan “revolusi” dalam tatanan gen. Perubahan drastis ini telah menimbulkan kekhawatiran akan munculnya dampak produk transgenik baik terhadap lingkungan, kesehatan maupun keselamatan keanekaragaman. Dalam banyak hal bahaya produk transgenik yang diduga akan muncul terlalu dibesar-besarkan. Tidak ada teknologi yang tanpa resiko, demikian pula dengan produk rekayasa genetik. Resiko dari produk transgenik tidak akan lebih besar dari produk hasil persilangan alamiah. Beberapa resiko pangan transgenik yang mungkin terjadi antara lain resiko alergi, keracunan dan tahan antibiotik. Pangan transgenik berpotensi menimbulkan alergi pada konsumen yang memiliki sensitivitas alergi tinggi. Keadaan itu dipengaruhi sumber gen yang ditransformasikan. Kasus ini pernah terjadi pada kedelai transgenik dengan kandungan methionin tinggi, sehingga produknya tidak diedarkan setelah penelitian menunjukkan adanya unsur alergi. Kekhawatiran keracunan didasarkan pada sifat racun dari gen Bt terhadap serangga. Kecemasan tersebut tidak beralasan karena gen Bt hanya aktif bekerja dan bersifat racun bila bertemu sinyal penerima dalam usus serangga yang sesuai dengan kelas virulensinya. Gen tersebut tidak stabil dan tidak aktif lagi pada pH di bawah 5 dan suhu 65° C , artinya manusia tidak akan keracunan gen Bt terutama untuk bahan yang harus dimasak terlebih dahulu. Kemungkinan lain
  • 8. adalah resistensi mikroorganisme dalam tubuh menjadi lebih “kuat”. Kejadian ini peluangnya kecil karena gen yang ditranfer melalui rekayasa genetik akan terinkorporasi ke dalam genom tanaman. Kekhawatiran bahaya terhadap keselamatan sumber daya hayati diduga terjadi melalui beberapa cara seperti 1) terlepasnya organisme transgenik ke alam bebas, dan 2) tranfer gen asing dari produk transgenik ke tanaman lain sehingga terbentuk gulma yang dapat merusak ekosistem yang ada sehingga mengancam keberadaan sumber daya hayati. Perubahan tatanan gen dapat mengakibatkan perubahan perimbangan ekosistem hayati dengan perubahan yang tidak dapat diramalkan . Prinsip dasar biologi molekuler menunjukkan 2 sumber utama resiko yang mungkin timbul. F. BAYI TABUNG Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif. Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut. · Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan kedalam tabung. Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.
  • 9. G. DAMPAK REKAYASA GENETIKA TERHADAP KEHIDUPAN Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan. Dampak positif rekayasa genetik sebagai berikut. Menciptakan bibit unggul Meningkatkan gizi masyarakat. Melestarikan plasma nutfah. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung. Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit. Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan. · Mengganggu proses seleksi alam. Berdasarkan kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory Sham) menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga penasihat seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip kehati-hatian (precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi hukum, dan membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta yang berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik.
  • 10. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya: 1) Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetic menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen. 2) Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat. 3) Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris. 4) Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat. 5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun. 5) Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium. 6) Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia. 7) Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
  • 11. SISTEM IMUN Rumusan masalah o Membedakan antigen dan antibodi! o Menjelaskan fungsi antigen dan antibodi pada mekanisme pertahanan tubuh! o Menjelaskan proses mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing! o Menjelaskan akibat yang terjadi jika pertahanan tubuh lemah! Antigen= Semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh dapat berupa sel asing/kanker dan kuman penyakit khususnya protein asing. Antibodi= merupakan suatu senyawa protein sederhana (globulin) di produksi oleh oleh limfosit B tersusun atas 2 tipe rantai (rantai ringan dan berat) yang masuk ke plasma darah dan bertindak sebagai mekanisme pertahanan. Fungsi Antibodi :  Berikatan dengan molekul antigen membentuk rangkaian seperti jaring.  Dapat menghambat partikel-partikel virus.  Dapat menutupi protein dari virus agar virus tersebut tidak bias menginfeksi sel.  Bagian yang berperan dalam di dalam pertahanan tubuh (sebagai mekanisme pertahanan tubuh).  Menghasilkan respon kebal yang dihasilkan sel darah putih apabila tubuh terinfeksi suatu antigen.  Melawan antigen dengan cara mengikatnya.  Melindungi tubuh dari bermacam-macam penyakit.
  • 12. Fungsi Antigen: 1) Dapat merangsang tubuh untuk untuk membentuk antibodi. 2) Berikatan dengan molekul antibodi membentuk rangkaian seperti jaring. 3) Dapat menginfeksi tubuh dengan begitu akan menghasilkan respon kebal dengan memproduksi zat antibodi. 3. Proses mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing : Respon imun tersebut dilakukan oleh sel hidup yang terjadi melalui dua mekanisme yang berlainan, yaitu dengan daya fagositis dan pembentukan zat antibodi. 1. Daya fagositosis, dilakukan oleh sel-sel fagosit dan sel makrofag, leukosit, monosit, dan sebagainya; sel-sel tersebut dapat menghancurkan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. 2. Pembentukan zat antibody yang dilakukan oleh sistem limfosid. Organ atau jaringan yang merupakan sistem imun ini tersebar di dalan tubuh. Pada manusia dan mamalia organ-organ pusat sistem tersebut sum-sum tulang dan timus. 4. Akibat yang terjadi bila pertahanan tubuh lemah: Daya pertahanan tubuh pada tiap-tiap orang tidak sama dan dapat merendah (melemah). Di antara penyebabnya; merendahnya nilai makanan, penyakit- penyakit infeksi, kekurang vitamin A, pilek-pilek, dan penyakit bocor madu. Bila daya pertahanan tubuh lemah/ rendah, maka orang mudah mendapat infeksi oleh antigen. Dengan cara hidup yang teratur, adanya keseimbangan antara 3 hal yaitu nilai makanan, istirahat, dan kerja, maka daya pertahanan tubuh dapat menjadi setinggi