2. Setelah mempelajari modul ini
anda diharapkan:
• Mampu menjelaskan pentingnya nutrisi
pada anak balita.
• Mampu menjelaskan prinsip pemberian
makanan pada anak dan balita.
• Mampu menjelaskan pola makan anak
balita yang baik.
• Mampu menjelaskan jenis, waktu
pemberian dan fungsi makanan selingan.
3. Mengapa gizi yang baik sangat penting bagi
balita?
• Gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting
dalam mewujudkan manusia yang berkualitas. Usia
balita merupakan usia yang rawan, karena
pertumbuhan pada usia balita sangat menentukan
perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja
dan keberhasilan di saat dewasa. Untuk itu makanan
yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel
otak yang merupakan dasar kecerdasannya.
• Pertumbuhan sel otak yang sangat cepat dan intensif
berlangsung sejak bayi dalam kandungan sampai usia
kurang lebih dua tahun dan selanjutnya terus
berkembang hingga usia 3 – 4 tahun dengan
kecepatan yang sudah berkurang bila dibandingkan
dengan sebelumnya.
5. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN
• Berikan pada bayi 0 – 6 bulan HANYA Air Susu Ibu (ASI), jangan memberikan
makanan lainnya karena perut bayi belum cukup kuat mencerna makanan tambahan.
Gizi dari ASI sudah mencukupi kebutuhan bayi !!
• ASI yang pertama keluar sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi. Oleh
sebab itu sebaiknya 30 menit setelah dilahirkan, bayi diberikan ASI. Bila
mengalami kesulitan minta petugas kesehatan untuk membantu. Jangan membuang
ASI pertama yang berwarna kekuningan karena mengandung zat gizi dan zat
kekebalan yang sangat diperlukan bayi.
• Berikan ASI sesuai keinginan bayi (sedikitnya 8 kali selama sehari semalam)
• Sejak usia 6 bulan, bayi dapat dikenalkan dengan makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat, seperti bubur susu, bubur tepung atau pisang.
• Perlu diingat dalam memberikan makanan pendamping ASI:
- ASI harus lebih diutamakan, sehingga
- Berikan ASI lebih dahulu
- Berikan ASI sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi/balita
- Sesudah prinsip 1-3 di atas dipenuhi, berilah makanan pendamping ASI,
dalam porsi kecil-kecil
• Makanan pendamping ASI pada usia 6 – 9 bulan sebaiknya diberikan 2 kali sehari
6. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 6 –
12 BULAN
• Sejak anak berusia 6 bulan, makanan lumat lainnya
dapat diperkenalkan seperti bubur nasi, bubur ayam.
Tambahkan dalam makanan lumat ini sayuran dan
lauk.
• Pada usia 7 – 9 bulan, makanan pendamping ASI
berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali
sehari
• Sejak usia 9 bulan, dapat diperkenalkan makanan
lembek, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan
lauk.
• Pada usia 9 – 12 bulan, makanan pendamping ASI
yang berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3
kali sehari. Tambahkan pada menu bayi buah atau
sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll).
7. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 12 – 24
BULAN
• Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai
berusia 2 tahun
• Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan
seperti makanan orang dewasa, berupa nasi lembek, sayur,
lauk dan buah
• Pada usia 1 – 2 tahun, makanan pendamping yang berupa
makanan orang dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3
kali sehari
• Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari (diantara waktu
makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan
sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan,
biskuit, nagasari, kue. Ingat makanan selingan bukanlah
makanan jajanan, seperti kerupuk, chiki atau permen
• Pada usia 1 – 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang
lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak makanan yang
diberikan dapat semakin keras seperti layaknya makanan yang
dimakan oleh orang dewasa.
8. POLA MAKAN SEHAT UNTUK
BAYI 24 BULAN ATAU LEBIH
• Sejak usia 2 tahun anak anak sudah bisa
makan makanan orang dewasa berupa nasi,
sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya
diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari
• Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari
• Sejak usia 2 tahun makan yang diberikan
harus lebih bervariasi
• Bila sudah tidak minum ASI, susu perlu
ditambahkan kedalam menu sehari-hari
anak
9. Bagaimana Prinsip
Pemberiannya?
• Pemberian makanan harus disesuaikan
dengan umur anak, contohnya pada anak
usia 6 bulan mulailah pemberian
makanan seperti nasi tim, sari buah, dll.
Pengenalan makanan seperti itu
mempermudah pemberian makanan pada
usia selanjutnya, sehingga anak tidak
menolak bila diberikan makanan yang
beraneka ragam.
10. • Pada anak usia 1 tahun keatas hendaknya diberikan
makanan yang sama dengan makanan yang dimakan orang
dewasa (keluarga) dengan menggunakan bahan makanan
yang beragam. Makanan yang diberikan sebaiknya harus
mengandung unsur-unsur dibawah ini :
• Makanan sumber tenaga yang diperoleh dari bahan
makanan sumber karbohidrat. Makanan ini diperlukan
untuk aktivitas anak seperti bermain, berlari dan lain-lain.
• Makanan sumber zat pembangun yang dapat diperoleh
dari bahan makanan sumber protein hewani dan protein
nabati. Makanan ini diperlukan untuk pembentukan
berbagai jaringan tubuh baru , seperti pertumbuhan gigi,
tulang dan bagian tubuh lainya.
• Makanan sumber Vitamin dan Mineral terutama vitamin
A, D, E, K, B Kompleks dan C. Makanan ini diperlukan
untuk mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan
tubuh. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral dapat
diperoleh dari sayuran dan buah–buahan.
11. • Memasuki usia 2 tahun anak mulai menunjukan
rasa suka pada makanan yang diberikan ibunya.
Jika hal ini terjadi jangan coba memaksa anak
untuk makan sesuatu yang tidak disukainya,
berilah makanan alternatif lain. Jika anak
menolak untuk makan sayuran, cobalah mengolah
sayuran dengan variasi lain. Kalau anak tetap
menolak, gantilah dengan memberi buah–buahan
namun jangan berhenti mencoba, upayakan terus
agar anak mau makan/suka dengan sayuran. Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah
pemberian makan pada anak pada saat anak
lapar. Suasana makan yang menyenangkan sangat
membantu untuk membangkitkan selera makan
anak. Hal lain yang tidak kalah penting adalah
penampilan makanan yang semenarik mungkin.
12. Bagaimana sebaiknya pola makan untuk anak balita?
• Pola makan untuk anak balita berbeda dengan anak
usia sekolah, remaja dan orang dewasa, terutama
pada jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan.
Pemberian makan pada anak balita dengan porsi kecil
tapi sering tetap memegang peran. Adapun
pembagian waktu makan adalah sebagai berikut :
1. Bangun Tidur
2. Makan Pagi
3. Selingan Pagi
4. Makan Siang
5. Selingan Sore
6. Makan Malam
7. Sebelum Tidur
13. Pembagian makan di atas dapat berupa :
1. Sumber Zat Tenaga :
3 - 4 Piring ( 1 gelas nasi / penggantinya seperti :
mie, bihun, dll )
2. Sumber Zat Pembangun :
4 - 5 Porsi lauk @ 50gr , seperti : telur, daging,
ikan, tahu, tempe.
3. Sumber Zat Pengatur
2 - 3 Porsi sayuran dan buah–buahan yang
berwarna .
1 Porsi sayuran = 1 mangkuk sayuran, terdiri dari
berbagai sayuran berwarna ;
1 porsi buah + 100gr
14. Bagaimana dengan makanan selingan?
• Pada uraian diatas disampaikan adanya makanan selingan.
Makanan selingan mempunyai peranan penting, terutama
bila anak tidak cukup mengkonsumsi seluruh porsi dari
makanan utamanya, seperti makan pagi, siang dan malam.
Tapi terkadang ibu–ibu cenderung memberikan makanan
selingan berlebih pada anaknya sehingga nafsu makan
pada saat makan (makanan utama) menurun.
• Pilihlah makanan selingan yang bergizi, seperti kue-kue,
buah-buahan yang sudah diolah ataupun makanan jadi dari
bahan-bahan yang bergizi (contoh: kolak pisang, bubur
kacang hijau dll).
Pemberian makanan selingan diberikan hanya pada waktu
antara makan pagi dan makan siang (Jam 09.00–10.00)
atau di antara makan siang dan makan malam (jam 15.00–
16.00).
15. Apa fungsi makanan selingan?
• Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan
yang terdapat dalam makanan selingan.
• Melengkapi masukan zat–zat gizi yang mungkin
kurang dalam makanan pagi, siang dan malam.
• Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya
aktivitas anak usia balita.
• Dapat berfungsi mengatasi anak yang rewel.
16. Bagaimana dengan makanan
selingan yang lain?
• Makanan selingan yang terdiri dari sumber
kalori saja seperti : gula–gula, permen, es
sirup, manisan, dll. merupakan makanan
selingan yang kurang baik, karena akan
mengganggu nafsu anak dan dapat merusak
gigi. Akan lebih baik bila ibu-ibu benar-benar
memperhatikan pemberian makanan selingan
pada anak balitanya dengan tidak
mengabaikan pemberian makanan utama.
17. Umur
anak
Jenis makanan
ASI Makanan lumat Makanan lembek Makanan keluarga
Umur 0-4 bulan, cukup ASI saja
(ASI ekslusif).Makin sering ASI
diberikan makin baik
0-4 bulan
Umur 4-6 bulan ASI ditambah
makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat
4-6 bulan
Umur 6-12 bulan ASI ditambah
makanan pendamping ASI berupa
makanan lembek
6-12 bulan
Umur 1-2 tahun ASI ditambah
makanan keluarga
1-2 tahun
Umur 2 tahun atau lebih makanan
keluarga ditambah susu
2 tahun ke
atas
Tabel Pola Pemberian Makan Pada Balita: