SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
1 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
METODE PELAKSANAAN
PROGRAM : PROGRAM PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGAMANAN PANTAI
KEGIATAN : NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING BATANG KALAMPAIAN
PEKERJAAN : NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING BATANG KALAMPAIAN
LOKASI : KABUPATEN PADANG PARIAMAN
T. ANGGARAN : 2016
Diagram alir pekerjaan persiapan
2 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing kantor dan lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan berita
acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan kerja, sebagai salah satu
syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi
persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu
terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar
tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada
kami ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode
kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan
apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan
kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
1.3. Bentuk dan isi
1.3.1 Untuk memudahkan pembacaan dibuat dalam bentuk diagram atau grafis (time schedule,
network planning, schedule bahan, schedule tenaga, schedule alat dan diagram pengendali
cuaca).
1.3.2 Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
1.3.2.1 Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
1.3.2.2 Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya.
1.3.2.3 Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.
3 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
II. FUNGSI KEGUNAAN
2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.
2.2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya.
2.3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan effektif.
2.6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan effektif.
2.7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah pembuktian guna
meminta perpanjangan waktu.
III. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. Informasi pekerjaan
3.2. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan :
Dengan item pekerjaan :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Foto Dokumentasi,Pengukuran Ulang Dan Penggambaran
2. Mobilisasi dan Demobilisasi
3. Pengadaan Pelaporan, Asbuilt Drawing, dan Shop Drawing
4. Clearing Grubbing
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Galian Tanah dengan alat berat
2. Timbunan Tanah Bekas Galian Dan Dipadatkan
3. Kisadam Dan Dewatering
4. Pengadaan Sheet Pile Beton W 350-1000
5. Pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000
6. Pembobokan Kepala Sheet Pile Beton
7. Beton K. 225 (Molen)
8. Beton K 125 (Molen)
9. Pasangan Batu Kali dengan Mortar tipe N (Campuran 1 PC:4 PP)
10. Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S ( 1 PC:3 PP)
11. Bekisting
12. Pembesian dengan besi polos atau ulir
13. Pasangan Pipa Suling-suling (1 m')
14. Elastic Filler
4 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
IV. METODE PELAKSANAAN
Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan
Kurva ”S” serta Netwok Diagram.
4.1.1 Schedule dan Kurva ” S ”
4.1.2 Network Diagram U
Pekerjaan Plank Proyek
Paralel dengan pekerjaan pembuatan kantor lapangan, dikerjakan pembuatan plank
proyek. Plank proyek dibuat sesuai dengan ukuran standar pekerjaan umum dari bahan
papan kayu sebagai plank dan balok kayu untuk tegak plank dan dicat serta ditulis informasi
proyek.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
1. Foto Dokumentasi,Pengukuran Ulang Dan Penggambaran
 Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang
meyakinkan di kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan camera digital.
Cara Pelaksanaan
a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada
posisi 0%, mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi
pengambilan foto yang sama.
 Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui
kondisi sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan oleh penyedia
jasa.
 Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk
melihat kondisi lapangan pada kondisi 50%.
 Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas
untuk melihat kondisi akhir pekerjaan.
b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel
pada
album foto dan diberi catatan sebagai berikut :
1. Nama Kontrak
2. Nama Bangunan
3. Tahap/Progress Pekerjaan 0%, 50% atau 100%
5 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
e. Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut sebanyak 3 (tiga)
rangkap
bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi.
f. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus
dari arah yang sama yang sudah ditentukan sebelumnya.
 Pengukuran MC 0%, MC 100% dan Asbuilt Drawing
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan topografi
daereahpekerjaan secara memanjang (long section) dan secara melintang ( cross section)
sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka
akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan
sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur, termasuk pekerja, patok-
patok, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Penyedia
jasa harus menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang
tinggi untuk pengukuran.
b. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu
4/6 dengan jarak yang telah ditentukan.
c. Patok – patok yang telah dipasang tidak bolah goyang dan berpindah
tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar
setelah dilakukan Pengukuran.
d. Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan dihasilkan
gambar kerja (working drawing) sebagai panduan pekerejaan di lapangan
yang harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi.
e. Setelah pekerjaan lapngan selesai maka diadakan pengecekan dan
pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar
purna laksana (asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai. Asbuilt
drawing dinyatakan selesai bila direksi telah menyetujui.
f. Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai serta hasil
perhitungan dan gambar-gambar dari pengukuran MC 0% dan MC 100%
kepada direksi secepatnya, dengan rincian sebagai berikut :
• Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman
• Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 3 (satu) asli (kalkir) dan 1 (satu)
rekaman serta ukuran A3 sebanyak 2 (dua) rekaman.
2. Mobilisasi Dan Demobilisasi
 Mobilisasi Personil Lapangan
Mobilisasi personil lapangan meliputi Staf Inti dan tenaga kerja. Staf Inti Proyek
meliputi Site Manager, Pelaksana Lapangan, Adm Teknik, Bagian Logistik, yang
akan dimobilisasi pada minggu pertama sejak dimulainya pekerjaan proyek.
Untuk tenaga kerja diusahakan penduduk / masyarakat setempat (Lokasi Proyek).
6 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
 Kantor Lapangan
Barak kerja untuk tenaga kerja, tempat gudang, dan kantor urusan ADM Proyek
Kontraktor. Untuk barak – barak kerja disewa rumah – rumah penduduk dilokasi
proyek.
 Mobilisasi Peralatan Proyek
Mobilisasi peralatan pekerjaan seperti Excavator, Buldozer, Dump Truck, Pick Up,
Molen Concrete, Pompa Air Submersible, Pompa Air Engine, Vibrator Beton,
Crawler Crane, Pile Driver + Hammer, Genset dan alat penunjang pekerjaan
lainnya. Pada saat semua perlengkapan dilapangan telah tersedia. Pekerjaan yang
tertera diatas dikerjakan pada minggu pertama kontrak berjalan.
 Pembuatan Dan Pengujian Kubus Beton Uk.15x15x15 cm
Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing
item pekerjaan. Untuk itu pelaksanaan akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan
atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan pengujian. Untuk menjamin mutu
bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut
:
 Kubus Beton K-225
1. Pengujian Beton
o Test kubus
o Slump test
o Uji kuat tekan
o Uji kelenturan
o Dll
2. Pengujian bahan Tanah
o CBR Laboraturium
o CBR Lapangan
o Kepadatanlapangan>SandCone
o Kepadatan Laboraturium > Proctor test
o Pemeriksaan Kadar air
7 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
o Pemeriksaan Berat Jenis
o Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg
3. Pengujian Agregat
o Analisa saringan
o Berat Jenis
o Abrasi
o Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan
hasil pelaksanaa pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu :
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI
Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :
a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan
digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.
b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-bahan
yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan
sebagai Quality Engineer dan Material Pavement Engineer.
d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan Direksi
Pekerjaan untuk dapat disetujui.
 Plank Proyek
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kami akan mengamankan lokasi dengan
jalan memasang rambu – rambu sebagai pengaman jalan agar pengguna jalan berhati –
hati Karena ada tumpukan bahan / material. Plank Proyek Dan Rambu- rambu dibuat
dengan jelas dari papan yang diberi cat dan tulisan yang mengingatkan pengguna jalan
bahwa ada pekerjaan perbaikan jalan.
3. Pengadaan Pelaporan, Asbuilt Drawing, dan Shop Drawing
Laporan harian dibuat setiap hari pekerjaan dilaksanakan. Laporan ini berisi catatan
kontraktor atas item pekerjaan yang dilaksanakan, volume pekerjaan, jumlah
kedatangan bahan, jumlah bahan yang digunakan dan alat yang dibutuhkan.
Laporan Mingguan adalah rekap dari laporan harian serta bobot pekerjaan yang telah
diselesaikan.
Laporan aktual, adalah laporan volume pekerjaan yang telah 100 % dikerjakan dan
hitungan volumenya disetujui oleh direksi.
8 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
Asbuilt Drawing : gambar – gambar dari volume yang nyata-nyata telah dikerjaan
lengkap dengan dimensi dan ukuran bangunan.
Tahap laporan disesuikan dengan jenis laporan yang akan diserahkan ke pemilik
pekerjaan
4. Clearing Grubbing
1. Semua tempat-tempat yang akan terkena bangunan atau tempat-tempat
pengambilan tanah ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi, harus
dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak-semak, sampah dan unsur-- unsur lain
yang mengganggu. Pohon-pohon harus dibongkar sampai bersih berikut akar-
akarnya.
2. Pagar-pagar, dinding-dinding, puing-puing bangunan dan lain-
lainyang ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah Direksi harus dipindahkan dan
atau dibersihkan.
3. Bahan-bahan hasil pembongkaran tersebut harus dibuang, kecuali bila ada
ketentuan lain yang disetujui Direksi.
4. Kami akan memulai pembersihan sebelum pekerjaan pembangunan dimulai.
Semua kerusakan terhadap pekerjaan dan milik umum atau perseorangan yang
diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Kontraktor harus diperbaiki
atau diganti oleh Kontraktor.
5. Sesudah pembersihan, permukaan tanah di bawah rencana tanggul, tanjakan pengantar
(oprit) dan jalan harus dikupas untuk membuang tonggak-tonggak, akar-akar,
rumput-rumput dan bahan-bahan organik lain yang dapat mengganggu kestabilan
bangunan.
6. Pada lokasi tanah yang normal, “kupasan” harus dikerjakan sekurang-kurangnya
sedalam 25 cm dan meliputi minimal 50 cm di luar tapak kaki timbunan rencana, atau
apabila dalam gambar ditentukan lain.
7. Jika di lapangan dijumpai kondisi tanah yang bersifat khusus, kedalaman kupasan
ditentukan oleh Direksi secara tertulis.
8. Pekerjaan “kupasan” hanya boleh dilakukan pada profil yang segera akan
ditimbun.
9. Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk
Direksi. Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan, termasuk
juga tempat yang telah dibersihkan.
9 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Galian Tanah dengan alat berat
Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan alat berat seperi
Excavator PC-100 atau PC-200 (tergantung kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan
penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
4Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus
dibuang ke luar areal kerja
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan
harus mendapat persetujuan dari direksi.
h. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan tersebut
harus dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi.
i. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan,
perolehan ijin untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.
j. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan
cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak.
k. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan
kepada direksi untuk pemeriksaan.
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjuk dalam
gambar. Material hasil galian yang memenuhi syarat diangkut dengan Dump Truck
langsung ke lokasi timbunan atau dikumpulkan dan distock di tempat penampungan
sementara. Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan Dump
Truck dibuang ke Disposal Area yang disetujui Direksi. Pada pekerjaan galian struktur ini
mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau
ditunjukkan dalam gambar untuk struktur.
2. Timbunan Tanah Bekas Galian Dan Dipadatkan
Setelah pekerjaan penggalian dilaksanakan dilanjutkan dengan pengerjaan
timbunan tanah hasil galian. Pekerjaan timbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan
bahan timbunan dari hasil galian pada bagian konstruksi saluran dengan alat berat.
Cara Pelaksanaan :
a. Material timbunan diambil dari hasil galian yang telah disetujui oleh pihak direksi.
b. Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan menggunakan alat bantu.
c. Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak
direksi.
Peralatan : Alat Bantu
Tenaga : Excavator, Mandor dan Pekerja
Bahan : Tanah Bekas Galian
Metode :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
10 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Tanah bekas galian Ditimbun dibelakang pasangan batu kali 1 : 4
5. Meratakan tanah bekas galian yang telah ditimbunkan
6. Memadatkan tanah bekas galian yang telah ditimbunkan
7. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
8. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai
dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila
terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir.
9. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
10. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
11. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
12. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan dan Kurva “ S “.
Dasar pembayaran pekerjaan Timbunan/ Meratakan tanah bekas galian diukur M3
(meter kubik).
3. Kisdam Dan Dewatering
Untuk mengamankan pelaksanaan pembangunan kolam tambat labuh dilakukan pembuatan
kistdam pada dua sisi luar rencana kolam. Apabila di sekitar lokasi pelaksanaan pekerjaan tidak
memungkinkan untuk dibuat saluran pembelok aliran sungai, maka dapat diatasi dengan
metode kistsdam setengah-setengah seperti gambar di bawah ini :
Gambar 10.1. Metode kistdam salah satu sisi sungai
11 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
4. Pengadaan Sheet Pile Beton W 350-1000
Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemprosesan, dan pengangkutan Sheet Pile Beton
W 350-1000 dari pabrik ke lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Ketentuan :
- Mutu Beton K 450
- Ukuran Sesuai Spesifikasi teknis
- Strand 4, dia. 3/8 “
- Test Dengan Hammer test sesuai dengan kekuatan beto rencana bersama direksi
sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi proyek.
Material Tiang Pancang :
- Mini pile uk. Sesuai dengan spesifikasi teknis
- Diproduksi dengan sistim pabrikasi oleh pensuplai material
- Sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan dilakukan pengujian kekuatan beton
bersama direkdsi menggunakan hammer test.
Metode Kerja :
- Untuk memudahkan transportasi material ke lokasi pekerjaan maka jalan kerja
perlu dibentuk dan dibuat sisi rencana turap beton yang berupa timbunan batu
kapur tebal 30 cm yang di padatkan.
- Tiang pancang adalah produk pabrikasi dengan spesifikasi sesuai standar
spesifikasi yang ditentukan oleh pengangkutan dari site dengan mengguanakan
crawler crane 15 Ton ( Service Crane ).
- Dalam pekerjaaan pengadaan tiang pancang hal-hal yang harus diperhatikan
adalah Handling Method.
- Beton mempunyai kuat karakteristik yang sudah memenuhi untuk melawan
tegangan tekan tapi lemah terhadap tegangan tarik dan tegangan lentur.
12 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
- Cara mengangkat material tiang pancang, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4
titik angkat. Dalam hal 2 titik angkat, kedudukan seling baja harus berada pada
2/10 dari total panjang dari kedua ujung tiang.
5. Pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000
Temporary Steel Sheet Pile
ALAT :
 Crawler Crane Kapasitas 35/45 Ton
 Vibro Hammer 60 KVa
 Genset 250 KVa
 Mesin Las
 Manual Katrol
 Theodolit
 Alat Bantu, dll

BAHAN :
 Sheet Pile
 Kawat Las
 Material Bantu, dll
METODE PELAKSANAAN
1. Lakukan perhitungan analisis untuk mengecek kedalaman sheet pile yang tertanam
berdasarkan type sheet pile yang dipakai dan data tanah hasil soil investigation.
(Cek Perhitungan).
2. Pengukuran area pemancangan sheet pile dengan menggunakan theodolite.
3. Lakukan penumpukkan sheet pile sedekat mungkin dengan lokasi pemancangan
sehingga dapat dijangkau langsung oleh Crawler Crane, sehingga penggunaan
Crane service dapat diminimalkan.
4. Untuk mendapatkan hasil pemancangan yang lurus dapat dilakukan dengan
pemasangan Guide Wall terlebih dahulu
13 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
Lakukan pemancangan sheet pile sesuai urutan yang telah ditentukan dengan
menggunakan Crawler Crane 35/45 Ton + Vibro Hammer 60 KVa dan Genset 250 Kva.
Pastikan pemancangan pertama tegak lurus, karena akan berpengaruh terhadap
ketegakan sheet pile berikutnya. Pemancangan hanya sampai elevasi + 1.00 m’ di atas
level rencana, karena connecting antar sheet pile dapat mengakibatkan sheet pile yang
telah terpancang amblas sewaktu pemancangan sheet pile sebelahnya.
Setelah 10~15 sheet pile pemancangan dapat dilanjutkan sampai elevasi rencana dan
pemancangan dapat dilanjutkan sesuai urutan yang sama.
Hal yang harus mendapat perhatian :
• Kecenderungan sheet pile selalu miring ke arah pemancangan (membentuk kipas)
akibat getaran vibro & pemancangan tidak tegak lurus, hal ini dapat diatasi dengan
alat bantu katrol untuk menarik sheet pile menjadi lurus setelah selesai
pemancangan.
14 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
• Jika berdasarkan perhitungan konstruksi sheet pile free standing tidak mampu
menahan geser dan guling akibat tekanan tanah aktif dapat ditambah dengan
walling beam + anchor.
5. Pembobokan Kepala Sheet Pile Beton
Setelah proses pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000, pasti ada tiang pancang
yang tersisa diatas elevasi rencana, hal ini karena karakteristik tanah setiap titik berbeda-
beda, sehingga pencapaian tiang pancang ke dalam tanah keras ikut berbeda juga. Untuk
menyetarakan tiang pancang tersebut dengan gambar bestek, maka satu-satunya cara
adalah dengan cara penghancuran tiang pancang menggunakan palu (hammer).
6. Beton K. 225 (Molen)
Sebelum dilakukan penghamparan beton, tanah dasar atau lapisan pondasi bawah
diperiksa kepadatan dan bentuk penampang melintangnya. Permukaan lapisan yang akan
dicor beton harus senantiasa bebas dari benda-benda asing, sisa-sisa beton, dan kotoran-
kotoran lainnya.
Persiapan :
Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi,
bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh
proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi
untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan
campuran (Trial Mix).
15 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
Contoh Pengujian Slump Test Beton
 Beton Konstruksi K 225
Bahan :
 Semen
 Pasir Beton
 Agregat Kasar
 Kayu Perancah
Paku Alat :
 Con Pan. Mixer
 Truck Mixer
 Water Tanker
 Alat Bantu
Adapun pelaksanaan pekerjaannya sebagai berikut :
Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesin
pengaduk beton atau ready mix. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus
sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian dalam molen harus selalu bersih, tidak
diperbolehkan ada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat sebelumnya.
16 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
Campuran Adukan Beton
Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton
yang sesuai dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan
dan air untuk membuat adukan beton harus ditakar dengan alat - alat penakar yang
tertera dalam RKS.
 Waktu Pengadukan
 Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah
paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua
bahan kecuali air, dimasukkan ke dalam molen.
 Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l
m3. Contoh : untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2
menit dan seterusnya. Kekentalan Adukan Beton
 Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03).
 Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
 Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang
digunakan dapat dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan
bahan - bahan adukan Pengecoran Beton.
 Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
 Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk.
 Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harus
dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
 Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan tinggi jatuh lebih
dari 1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil akan
terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang - sarang kerikil yang berongga.
 Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/
atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.
 Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan,
tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar.
 Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis
harus mempunyai tinggi yang merat/seragam dan tidak melebihi 100 cm, harus
dihindarkan terjadinya lapisan, yang tingginya tidak seragam dan berbentuk
miring. Pengecoran lapisan yang berikutnya harus dilakukan pada waktu lapisan
sebelumnya masih lunak. Pemakaian conveyor belt untuk mengangkut adukan
beton harus seijin Direksi.
 Dalam cuaca panas, Rekanan harus melakukan langkah – langkah pengamanan
agar adukan beton tidak terlalu cepat mengering, misalnya dengan cara
melindunginya dari panas matahari secara langsung.
 Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting, harus digetarkan dengan
menggunakan alat penggetar (vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan
homogen serta tidak terjadi sarang - sarang kerikil.
 Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau
besi tulangan.
 Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lama sebab
bisa mengakibatkan pemisahan unsur – unsur adukan beton.
17 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
 Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengan
keadaan/dimensi bagian yang harus dicor. Gambar Proses Mengetarkan Beton
Dengan Menggunakan Alat Penggetar (vibrator) Pembentukan Tekstur
Permukaan.
 Setelah dipadatkan, permukaan beton semen harus diratakan.
 Beton yang masih plastis diberi tekstur permukaan dengan mendirikan burlap,
penyikatan dengan kawat dan pembuatan alur.
 Menyikat melintang, cocok untuk lalulintas sedang atau tinggi, dapat dikerjakan
secara manual atau mekanis, penyikatan dilakukan secara melintang dan
kedalaman tekstur ± 1,5 mm Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton.
 Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang - kurangnya selama 14
(empat belas) hari setelah dicor, dengan cara disirami air, atau ditutup dengan
karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dapat dibenarkan.
 Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor
dengan kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan beton tersebut.
 Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir di permukaan
beton yang masih basah. Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton.
 Lembaran plastik dan baja sisi acuan atau papan kayu harus tersedia setiap saat
untuk melindungi permukaan dan sisi perkerasan beton yang baru dihampar, bila
terjadi hujan.
 Bila hujan menerpa perkerasan beton yang baru dihampar belum mengeras, tutup
permukaan dengan lembaran plastik.
 Tambahan air pada permukaan perkerasan akan menaikkan rasio air semen yang
berpotensi mengurangi durabilitas Pembukaan Bekisting.
 Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal
bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.
 Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran,
goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton.
Quality Control
Pengujian Beton
 Test kubus
 Slump test
 Uji kuat tekan
 Uji kelenturan
7. Beton K 125 (Molen)
Begitu juga dengan pekerjaan beton K-125 tanpa penulangan. Cara pelaksanaannya juga
tidak jauh berbeda dengan pekerjaan beton K-225. Pekerjaan beton tidak bertulang K-125
menggunakan campuran 1Pc : 3Psr : 5 Batu Pecah, yang diaduk dengan mesin molen ( Concrete
Mixer ). Material yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran yang dapat merusak
kualitas beton nantinya.
Pengerjaan Beton K-125 berfungsi untuk pengunci pasangan, yang mana
pengerjaan ini dilaksanakan secara manual memakai adukan beton K-125.
a. Peralatan : Molen, Vibrator, Dump Truck, cangkul, sekop, sendok
spesi, bak spesi, waterpass, meteran, roskam dan
18 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
peralatan pendukung lainnya
b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang
c. Bahan : Semen , Split, Pasir Beton, Paku, Papan Cetakan.
d. Metode :
Persiapan :
Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi,
bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk /
direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi
teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan
(Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix).
8. Pasangan Batu Kali dengan Mortar tipe N (Campuran 1 PC:4 PP)
a. Peralatan : alat bantu
b. Tenaga : Mandor, Tukang Batu, Kepala Tukang, Pekerja
c. Bahan : Batu Kali, semen, Pasir, air
d. Metode :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan
Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai dilakukan pemasangan
bowplank dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung pasangan batu
atau jarak ± 3 m untuk menjamin dimensi pasangan batu sesuai dengan
Gambar Rencana.
5. Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu
dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
6. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar.
7. Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua
sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan
berlangsung.
19 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
8. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar
terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir.
9. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
10. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
11. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
12. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
Dasar pembayaran pekerjaan Pasangan Batu Kali diukur M3 (meter kubik).
9. Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S ( 1 PC:3 PP)
a. Peralatan : alat bantu
b. Tenaga : pekerja, tukang batu, kepala tukang, mandor
c. Bahan : semen, pasir, air
d. Metode :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan
Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Permukaan yang akan di plester dibersihkan dan dibasahi dengan air.
5. Bahan-bahan diaduk menjadi mortar semen.
6. Mortar semen di ditempel ke tempat yang akan diplester diratakan dan
dirapikan dengan alat bantu, ketebalan akhir plesteran adalah 1,5 cm
atau sesuai Gambar Rencana.
7. Setelah plesteran cukup kering maka dilanjutkan dengan acian dari
adukan air semen dilakukan dengan rapi dan halus.
8. Kelembaban plesteran dijaga dengan membasahi permukaan plesteran
bila terlihat kering dan melindungi dari panas matahari langsung.
9. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar
terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir .
10. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
11. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
12. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
13. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
20 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
Dasar pembayaran pekerjaan Plesteran diukur M2 (Meter persegi).
10. Bekisting
Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :
Bekisting harus terbuat dari Multiflex ukuran 9 mm dan rangka yang kokoh terbuat
dari kayu keras Kaso 5/7 cm , sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka
bekisting. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan -sambungan.
Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir
keluar karena bocor.Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi
exposed), permukaan dalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak
yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk memudahkan pembongkaran bekisting itu
kelak. Penggunaan oli bekas tidak bisa dibenarkan. Penggunaan ulang dari (bahan)
bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/ Pengawas. Bekisting yang
sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan
terhadap bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan maupun
ukuran – ukurannya.
11. Pembesian dengan besi polos atau ulir
Untuk Pekerjaan Baja Tulangan ini akan kami kerjakan dengan beberapa tenaga
pekerja dan seorang kepala tukang yang ahli dalam pekerjaan Besi. Ada Beberapa
persyaratan untuk pekerjaan ini, Sbb :
 Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan
leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).
 Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak minyak, karat
lepas dan bahan lainnya.
 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang
 Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan
batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai gambar
dan harus diminta persetujuan direksi konsultan pengawas terlebih dahulu.
 Penggunaan diameter tulangan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam
gambar bestek tidak dapat diterima dan kontraktor harus mengganti dengan
tulangan yang sesuai.
 Jika kontraktor tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan
diameter yang terdekat dengan catatan harus ada persetujuan
direksi/konsultan pengawas.
12. Pasangan Pipa Suling-suling (1 m')
Merupakan pekerjaan pemasangan pipa PVC pada pekerjaan pasangan batu setiap
10m sesuai persetujuan direksi pengawas, dimana ujung pipa di beri ijuk. Hal ini
21 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI
digunakan untuk mengalirkan air rembesan pada tanah timbunan di belakang pekerjaan
pasangan batu.
13. Elastic Filler
Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi (expansion joint filler) harus
menerus dari acuan ke acuan, dibentuk sesuai dengan tanah dasar, dan takikan sepanjang
acuan. Filler sambungan pracetak (preform joint filler) harus disediakan dengan panjang
yang sama dengan lebar jalan atau sama dengan lebar satu lajur. Filler yang rusak atau
yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui.
Filler sambungan ini harus ditempatkan pada posisi vertikal. Alat bantu atau
pemegang yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis dan
alinyemen yang semestinya selama penghamparan dan finishing beton. Perubahan posisi
akhir sambungan tidak boleh lebih dari 5 mm pada alinyemen horisontalnya menurut
garis lurus. Bila filler dipasang berupa bagian-bagian, maka di antara unit-unit yang
berdekatan tidak boleh ada celah. Pada sambungan ekspansi itu tidak boleh ada sumbatan
atau gumpalan beton.
Setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), kami akan mengajukan permintaan secara
tertulis kepada kami untuk penyerahan pertama pekerjaan.
Kami akan meminta panitia penerimaan pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap
hasil pekerjaan yang telah kami selesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan /atau
cacat hasil pekerjaan, kami wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima
pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan
kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan.
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak
diuraikan secara rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan
bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar,
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
Pariaman, 07 Maret 2016
Penawar Pekerjaan,
CV. BENING SAMETO
Ttd
MAYANG BELIA SAMETO
Direktris

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxYosiAndre1
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanIMRA MORALDY
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxRizalYogaPrasetya
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiManyuk FAUZI
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfTaufikkurrahman Upik Teler
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatanfianardi
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 

Mais procurados (20)

Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Rigid Pavement
Rigid PavementRigid Pavement
Rigid Pavement
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 

Semelhante a Metoda pelaksanaan Sheet Pile

Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceePT. Pesona Design
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxKaryaSingasariAbadi
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxsuryaman10
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makamArdi Saputra
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxsugiyankurnia
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfmundestades
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxsuryaman10
 
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxFeryFold
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptDodySutomo1
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan betonaspeknasoki
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014KHRISTIAN MAUKO
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfArifFardila
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakDALVY DALVY
 
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptx
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptxcontoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptx
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptxborneoyovinianus
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfAgusCns1
 
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptxFitraRamadhanFisman
 
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptxPresenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptxRuslanRuslan64
 

Semelhante a Metoda pelaksanaan Sheet Pile (20)

Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
 
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptxROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
ROSIHAN AHMADI.pptx_1692086760.pptx
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.ppt
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
Kak pagar kantor tahun anggaran 2014
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
 
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptx
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptxcontoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptx
contoh presentasi tugas kerjaan satria skk.pptx
 
Metode rk3
Metode rk3Metode rk3
Metode rk3
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
 
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx
6 TUGAS TANGGUNG JAWAB & WEWENANG.pptx
 
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptxPresenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
 

Último

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 

Último (19)

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

Metoda pelaksanaan Sheet Pile

  • 1. 1 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI METODE PELAKSANAAN PROGRAM : PROGRAM PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGAMANAN PANTAI KEGIATAN : NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING BATANG KALAMPAIAN PEKERJAAN : NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING BATANG KALAMPAIAN LOKASI : KABUPATEN PADANG PARIAMAN T. ANGGARAN : 2016 Diagram alir pekerjaan persiapan
  • 2. 2 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI I. PENDAHULUAN 1.1. Umum Setelah mengikuti aanwijzing kantor dan lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar kerja. Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu : 1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait. 1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal. Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada kami ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan dengan : a. Tepat waktu b. Tepat biaya c. Tepat mutu 1.2. Tujuan Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis. 1.3. Bentuk dan isi 1.3.1 Untuk memudahkan pembacaan dibuat dalam bentuk diagram atau grafis (time schedule, network planning, schedule bahan, schedule tenaga, schedule alat dan diagram pengendali cuaca). 1.3.2 Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang : 1.3.2.1 Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan. 1.3.2.2 Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya. 1.3.2.3 Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.
  • 3. 3 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI II. FUNGSI KEGUNAAN 2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik. 2.2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya. 2.3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya. 2.4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya. 2.5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan effektif. 2.6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan effektif. 2.7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah pembuktian guna meminta perpanjangan waktu. III. PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1. Informasi pekerjaan 3.2. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan : Dengan item pekerjaan : I PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Foto Dokumentasi,Pengukuran Ulang Dan Penggambaran 2. Mobilisasi dan Demobilisasi 3. Pengadaan Pelaporan, Asbuilt Drawing, dan Shop Drawing 4. Clearing Grubbing II PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. Galian Tanah dengan alat berat 2. Timbunan Tanah Bekas Galian Dan Dipadatkan 3. Kisadam Dan Dewatering 4. Pengadaan Sheet Pile Beton W 350-1000 5. Pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000 6. Pembobokan Kepala Sheet Pile Beton 7. Beton K. 225 (Molen) 8. Beton K 125 (Molen) 9. Pasangan Batu Kali dengan Mortar tipe N (Campuran 1 PC:4 PP) 10. Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S ( 1 PC:3 PP) 11. Bekisting 12. Pembesian dengan besi polos atau ulir 13. Pasangan Pipa Suling-suling (1 m') 14. Elastic Filler
  • 4. 4 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI IV. METODE PELAKSANAAN Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva ”S” serta Netwok Diagram. 4.1.1 Schedule dan Kurva ” S ” 4.1.2 Network Diagram U Pekerjaan Plank Proyek Paralel dengan pekerjaan pembuatan kantor lapangan, dikerjakan pembuatan plank proyek. Plank proyek dibuat sesuai dengan ukuran standar pekerjaan umum dari bahan papan kayu sebagai plank dan balok kayu untuk tegak plank dan dicat serta ditulis informasi proyek. I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut: 1. Foto Dokumentasi,Pengukuran Ulang Dan Penggambaran  Dokumentasi Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang meyakinkan di kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan camera digital. Cara Pelaksanaan a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada posisi 0%, mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama.  Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa.  Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat kondisi lapangan pada kondisi 50%.  Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk melihat kondisi akhir pekerjaan. b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk disetujui. c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel pada album foto dan diberi catatan sebagai berikut : 1. Nama Kontrak 2. Nama Bangunan 3. Tahap/Progress Pekerjaan 0%, 50% atau 100%
  • 5. 5 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI e. Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut sebanyak 3 (tiga) rangkap bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi. f. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari arah yang sama yang sudah ditentukan sebelumnya.  Pengukuran MC 0%, MC 100% dan Asbuilt Drawing Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan topografi daereahpekerjaan secara memanjang (long section) dan secara melintang ( cross section) sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan. Cara Pelaksanaan a. Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur, termasuk pekerja, patok- patok, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Penyedia jasa harus menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran. b. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan. c. Patok – patok yang telah dipasang tidak bolah goyang dan berpindah tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan Pengukuran. d. Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working drawing) sebagai panduan pekerejaan di lapangan yang harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi. e. Setelah pekerjaan lapngan selesai maka diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai. Asbuilt drawing dinyatakan selesai bila direksi telah menyetujui. f. Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai serta hasil perhitungan dan gambar-gambar dari pengukuran MC 0% dan MC 100% kepada direksi secepatnya, dengan rincian sebagai berikut : • Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman • Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 3 (satu) asli (kalkir) dan 1 (satu) rekaman serta ukuran A3 sebanyak 2 (dua) rekaman. 2. Mobilisasi Dan Demobilisasi  Mobilisasi Personil Lapangan Mobilisasi personil lapangan meliputi Staf Inti dan tenaga kerja. Staf Inti Proyek meliputi Site Manager, Pelaksana Lapangan, Adm Teknik, Bagian Logistik, yang akan dimobilisasi pada minggu pertama sejak dimulainya pekerjaan proyek. Untuk tenaga kerja diusahakan penduduk / masyarakat setempat (Lokasi Proyek).
  • 6. 6 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI  Kantor Lapangan Barak kerja untuk tenaga kerja, tempat gudang, dan kantor urusan ADM Proyek Kontraktor. Untuk barak – barak kerja disewa rumah – rumah penduduk dilokasi proyek.  Mobilisasi Peralatan Proyek Mobilisasi peralatan pekerjaan seperti Excavator, Buldozer, Dump Truck, Pick Up, Molen Concrete, Pompa Air Submersible, Pompa Air Engine, Vibrator Beton, Crawler Crane, Pile Driver + Hammer, Genset dan alat penunjang pekerjaan lainnya. Pada saat semua perlengkapan dilapangan telah tersedia. Pekerjaan yang tertera diatas dikerjakan pada minggu pertama kontrak berjalan.  Pembuatan Dan Pengujian Kubus Beton Uk.15x15x15 cm Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing item pekerjaan. Untuk itu pelaksanaan akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan pengujian. Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut :  Kubus Beton K-225 1. Pengujian Beton o Test kubus o Slump test o Uji kuat tekan o Uji kelenturan o Dll 2. Pengujian bahan Tanah o CBR Laboraturium o CBR Lapangan o Kepadatanlapangan>SandCone o Kepadatan Laboraturium > Proctor test o Pemeriksaan Kadar air
  • 7. 7 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI o Pemeriksaan Berat Jenis o Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg 3. Pengujian Agregat o Analisa saringan o Berat Jenis o Abrasi o Dll Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan hasil pelaksanaa pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu : 1. Spesifikasi Umum 2. Spesifikasi Khusus 3. Standar AASHTO dan SNI Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah : a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini. b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan sebagai Quality Engineer dan Material Pavement Engineer. d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.  Plank Proyek Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kami akan mengamankan lokasi dengan jalan memasang rambu – rambu sebagai pengaman jalan agar pengguna jalan berhati – hati Karena ada tumpukan bahan / material. Plank Proyek Dan Rambu- rambu dibuat dengan jelas dari papan yang diberi cat dan tulisan yang mengingatkan pengguna jalan bahwa ada pekerjaan perbaikan jalan. 3. Pengadaan Pelaporan, Asbuilt Drawing, dan Shop Drawing Laporan harian dibuat setiap hari pekerjaan dilaksanakan. Laporan ini berisi catatan kontraktor atas item pekerjaan yang dilaksanakan, volume pekerjaan, jumlah kedatangan bahan, jumlah bahan yang digunakan dan alat yang dibutuhkan. Laporan Mingguan adalah rekap dari laporan harian serta bobot pekerjaan yang telah diselesaikan. Laporan aktual, adalah laporan volume pekerjaan yang telah 100 % dikerjakan dan hitungan volumenya disetujui oleh direksi.
  • 8. 8 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI Asbuilt Drawing : gambar – gambar dari volume yang nyata-nyata telah dikerjaan lengkap dengan dimensi dan ukuran bangunan. Tahap laporan disesuikan dengan jenis laporan yang akan diserahkan ke pemilik pekerjaan 4. Clearing Grubbing 1. Semua tempat-tempat yang akan terkena bangunan atau tempat-tempat pengambilan tanah ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi, harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak-semak, sampah dan unsur-- unsur lain yang mengganggu. Pohon-pohon harus dibongkar sampai bersih berikut akar- akarnya. 2. Pagar-pagar, dinding-dinding, puing-puing bangunan dan lain- lainyang ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah Direksi harus dipindahkan dan atau dibersihkan. 3. Bahan-bahan hasil pembongkaran tersebut harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui Direksi. 4. Kami akan memulai pembersihan sebelum pekerjaan pembangunan dimulai. Semua kerusakan terhadap pekerjaan dan milik umum atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Kontraktor harus diperbaiki atau diganti oleh Kontraktor. 5. Sesudah pembersihan, permukaan tanah di bawah rencana tanggul, tanjakan pengantar (oprit) dan jalan harus dikupas untuk membuang tonggak-tonggak, akar-akar, rumput-rumput dan bahan-bahan organik lain yang dapat mengganggu kestabilan bangunan. 6. Pada lokasi tanah yang normal, “kupasan” harus dikerjakan sekurang-kurangnya sedalam 25 cm dan meliputi minimal 50 cm di luar tapak kaki timbunan rencana, atau apabila dalam gambar ditentukan lain. 7. Jika di lapangan dijumpai kondisi tanah yang bersifat khusus, kedalaman kupasan ditentukan oleh Direksi secara tertulis. 8. Pekerjaan “kupasan” hanya boleh dilakukan pada profil yang segera akan ditimbun. 9. Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk Direksi. Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan, termasuk juga tempat yang telah dibersihkan.
  • 9. 9 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI II. PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. Galian Tanah dengan alat berat Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan alat berat seperi Excavator PC-100 atau PC-200 (tergantung kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana. 4Cara Pelaksanaan a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari direksi. h. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan tersebut harus dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi. i. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan, perolehan ijin untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan. j. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak. k. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan. Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjuk dalam gambar. Material hasil galian yang memenuhi syarat diangkut dengan Dump Truck langsung ke lokasi timbunan atau dikumpulkan dan distock di tempat penampungan sementara. Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan Dump Truck dibuang ke Disposal Area yang disetujui Direksi. Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. 2. Timbunan Tanah Bekas Galian Dan Dipadatkan Setelah pekerjaan penggalian dilaksanakan dilanjutkan dengan pengerjaan timbunan tanah hasil galian. Pekerjaan timbunan ini dilaksanakan dengan menggunakan bahan timbunan dari hasil galian pada bagian konstruksi saluran dengan alat berat. Cara Pelaksanaan : a. Material timbunan diambil dari hasil galian yang telah disetujui oleh pihak direksi. b. Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan menggunakan alat bantu. c. Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak direksi. Peralatan : Alat Bantu Tenaga : Excavator, Mandor dan Pekerja Bahan : Tanah Bekas Galian Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
  • 10. 10 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI 2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Tanah bekas galian Ditimbun dibelakang pasangan batu kali 1 : 4 5. Meratakan tanah bekas galian yang telah ditimbunkan 6. Memadatkan tanah bekas galian yang telah ditimbunkan 7. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. 8. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir. 9. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 10. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 11. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 12. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan dan Kurva “ S “. Dasar pembayaran pekerjaan Timbunan/ Meratakan tanah bekas galian diukur M3 (meter kubik). 3. Kisdam Dan Dewatering Untuk mengamankan pelaksanaan pembangunan kolam tambat labuh dilakukan pembuatan kistdam pada dua sisi luar rencana kolam. Apabila di sekitar lokasi pelaksanaan pekerjaan tidak memungkinkan untuk dibuat saluran pembelok aliran sungai, maka dapat diatasi dengan metode kistsdam setengah-setengah seperti gambar di bawah ini : Gambar 10.1. Metode kistdam salah satu sisi sungai
  • 11. 11 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI 4. Pengadaan Sheet Pile Beton W 350-1000 Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemprosesan, dan pengangkutan Sheet Pile Beton W 350-1000 dari pabrik ke lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Ketentuan : - Mutu Beton K 450 - Ukuran Sesuai Spesifikasi teknis - Strand 4, dia. 3/8 “ - Test Dengan Hammer test sesuai dengan kekuatan beto rencana bersama direksi sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi proyek. Material Tiang Pancang : - Mini pile uk. Sesuai dengan spesifikasi teknis - Diproduksi dengan sistim pabrikasi oleh pensuplai material - Sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan dilakukan pengujian kekuatan beton bersama direkdsi menggunakan hammer test. Metode Kerja : - Untuk memudahkan transportasi material ke lokasi pekerjaan maka jalan kerja perlu dibentuk dan dibuat sisi rencana turap beton yang berupa timbunan batu kapur tebal 30 cm yang di padatkan. - Tiang pancang adalah produk pabrikasi dengan spesifikasi sesuai standar spesifikasi yang ditentukan oleh pengangkutan dari site dengan mengguanakan crawler crane 15 Ton ( Service Crane ). - Dalam pekerjaaan pengadaan tiang pancang hal-hal yang harus diperhatikan adalah Handling Method. - Beton mempunyai kuat karakteristik yang sudah memenuhi untuk melawan tegangan tekan tapi lemah terhadap tegangan tarik dan tegangan lentur.
  • 12. 12 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI - Cara mengangkat material tiang pancang, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4 titik angkat. Dalam hal 2 titik angkat, kedudukan seling baja harus berada pada 2/10 dari total panjang dari kedua ujung tiang. 5. Pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000 Temporary Steel Sheet Pile ALAT :  Crawler Crane Kapasitas 35/45 Ton  Vibro Hammer 60 KVa  Genset 250 KVa  Mesin Las  Manual Katrol  Theodolit  Alat Bantu, dll  BAHAN :  Sheet Pile  Kawat Las  Material Bantu, dll METODE PELAKSANAAN 1. Lakukan perhitungan analisis untuk mengecek kedalaman sheet pile yang tertanam berdasarkan type sheet pile yang dipakai dan data tanah hasil soil investigation. (Cek Perhitungan). 2. Pengukuran area pemancangan sheet pile dengan menggunakan theodolite. 3. Lakukan penumpukkan sheet pile sedekat mungkin dengan lokasi pemancangan sehingga dapat dijangkau langsung oleh Crawler Crane, sehingga penggunaan Crane service dapat diminimalkan. 4. Untuk mendapatkan hasil pemancangan yang lurus dapat dilakukan dengan pemasangan Guide Wall terlebih dahulu
  • 13. 13 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI Lakukan pemancangan sheet pile sesuai urutan yang telah ditentukan dengan menggunakan Crawler Crane 35/45 Ton + Vibro Hammer 60 KVa dan Genset 250 Kva. Pastikan pemancangan pertama tegak lurus, karena akan berpengaruh terhadap ketegakan sheet pile berikutnya. Pemancangan hanya sampai elevasi + 1.00 m’ di atas level rencana, karena connecting antar sheet pile dapat mengakibatkan sheet pile yang telah terpancang amblas sewaktu pemancangan sheet pile sebelahnya. Setelah 10~15 sheet pile pemancangan dapat dilanjutkan sampai elevasi rencana dan pemancangan dapat dilanjutkan sesuai urutan yang sama. Hal yang harus mendapat perhatian : • Kecenderungan sheet pile selalu miring ke arah pemancangan (membentuk kipas) akibat getaran vibro & pemancangan tidak tegak lurus, hal ini dapat diatasi dengan alat bantu katrol untuk menarik sheet pile menjadi lurus setelah selesai pemancangan.
  • 14. 14 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI • Jika berdasarkan perhitungan konstruksi sheet pile free standing tidak mampu menahan geser dan guling akibat tekanan tanah aktif dapat ditambah dengan walling beam + anchor. 5. Pembobokan Kepala Sheet Pile Beton Setelah proses pemancangan Sheet Pile Beton W 350-1000, pasti ada tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana, hal ini karena karakteristik tanah setiap titik berbeda- beda, sehingga pencapaian tiang pancang ke dalam tanah keras ikut berbeda juga. Untuk menyetarakan tiang pancang tersebut dengan gambar bestek, maka satu-satunya cara adalah dengan cara penghancuran tiang pancang menggunakan palu (hammer). 6. Beton K. 225 (Molen) Sebelum dilakukan penghamparan beton, tanah dasar atau lapisan pondasi bawah diperiksa kepadatan dan bentuk penampang melintangnya. Permukaan lapisan yang akan dicor beton harus senantiasa bebas dari benda-benda asing, sisa-sisa beton, dan kotoran- kotoran lainnya. Persiapan : Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix).
  • 15. 15 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI Contoh Pengujian Slump Test Beton  Beton Konstruksi K 225 Bahan :  Semen  Pasir Beton  Agregat Kasar  Kayu Perancah Paku Alat :  Con Pan. Mixer  Truck Mixer  Water Tanker  Alat Bantu Adapun pelaksanaan pekerjaannya sebagai berikut : Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton atau ready mix. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian dalam molen harus selalu bersih, tidak diperbolehkan ada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat sebelumnya.
  • 16. 16 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI Campuran Adukan Beton Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton yang sesuai dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan dan air untuk membuat adukan beton harus ditakar dengan alat - alat penakar yang tertera dalam RKS.  Waktu Pengadukan  Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua bahan kecuali air, dimasukkan ke dalam molen.  Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l m3. Contoh : untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2 menit dan seterusnya. Kekentalan Adukan Beton  Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03).  Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.  Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang digunakan dapat dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan bahan - bahan adukan Pengecoran Beton.  Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.  Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk.  Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.  Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan tinggi jatuh lebih dari 1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil akan terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang - sarang kerikil yang berongga.  Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/ atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.  Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan, tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar.  Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis harus mempunyai tinggi yang merat/seragam dan tidak melebihi 100 cm, harus dihindarkan terjadinya lapisan, yang tingginya tidak seragam dan berbentuk miring. Pengecoran lapisan yang berikutnya harus dilakukan pada waktu lapisan sebelumnya masih lunak. Pemakaian conveyor belt untuk mengangkut adukan beton harus seijin Direksi.  Dalam cuaca panas, Rekanan harus melakukan langkah – langkah pengamanan agar adukan beton tidak terlalu cepat mengering, misalnya dengan cara melindunginya dari panas matahari secara langsung.  Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting, harus digetarkan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang - sarang kerikil.  Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau besi tulangan.  Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lama sebab bisa mengakibatkan pemisahan unsur – unsur adukan beton.
  • 17. 17 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI  Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan/dimensi bagian yang harus dicor. Gambar Proses Mengetarkan Beton Dengan Menggunakan Alat Penggetar (vibrator) Pembentukan Tekstur Permukaan.  Setelah dipadatkan, permukaan beton semen harus diratakan.  Beton yang masih plastis diberi tekstur permukaan dengan mendirikan burlap, penyikatan dengan kawat dan pembuatan alur.  Menyikat melintang, cocok untuk lalulintas sedang atau tinggi, dapat dikerjakan secara manual atau mekanis, penyikatan dilakukan secara melintang dan kedalaman tekstur ± 1,5 mm Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton.  Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang - kurangnya selama 14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan cara disirami air, atau ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dapat dibenarkan.  Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan beton tersebut.  Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir di permukaan beton yang masih basah. Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton.  Lembaran plastik dan baja sisi acuan atau papan kayu harus tersedia setiap saat untuk melindungi permukaan dan sisi perkerasan beton yang baru dihampar, bila terjadi hujan.  Bila hujan menerpa perkerasan beton yang baru dihampar belum mengeras, tutup permukaan dengan lembaran plastik.  Tambahan air pada permukaan perkerasan akan menaikkan rasio air semen yang berpotensi mengurangi durabilitas Pembukaan Bekisting.  Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.  Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran, goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton. Quality Control Pengujian Beton  Test kubus  Slump test  Uji kuat tekan  Uji kelenturan 7. Beton K 125 (Molen) Begitu juga dengan pekerjaan beton K-125 tanpa penulangan. Cara pelaksanaannya juga tidak jauh berbeda dengan pekerjaan beton K-225. Pekerjaan beton tidak bertulang K-125 menggunakan campuran 1Pc : 3Psr : 5 Batu Pecah, yang diaduk dengan mesin molen ( Concrete Mixer ). Material yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran yang dapat merusak kualitas beton nantinya. Pengerjaan Beton K-125 berfungsi untuk pengunci pasangan, yang mana pengerjaan ini dilaksanakan secara manual memakai adukan beton K-125. a. Peralatan : Molen, Vibrator, Dump Truck, cangkul, sekop, sendok spesi, bak spesi, waterpass, meteran, roskam dan
  • 18. 18 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI peralatan pendukung lainnya b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang c. Bahan : Semen , Split, Pasir Beton, Paku, Papan Cetakan. d. Metode : Persiapan : Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix). 8. Pasangan Batu Kali dengan Mortar tipe N (Campuran 1 PC:4 PP) a. Peralatan : alat bantu b. Tenaga : Mandor, Tukang Batu, Kepala Tukang, Pekerja c. Bahan : Batu Kali, semen, Pasir, air d. Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai dilakukan pemasangan bowplank dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung pasangan batu atau jarak ± 3 m untuk menjamin dimensi pasangan batu sesuai dengan Gambar Rencana. 5. Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang. 6. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar. 7. Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.
  • 19. 19 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI 8. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir. 9. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 10. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 11. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 12. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “. Dasar pembayaran pekerjaan Pasangan Batu Kali diukur M3 (meter kubik). 9. Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S ( 1 PC:3 PP) a. Peralatan : alat bantu b. Tenaga : pekerja, tukang batu, kepala tukang, mandor c. Bahan : semen, pasir, air d. Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Permukaan yang akan di plester dibersihkan dan dibasahi dengan air. 5. Bahan-bahan diaduk menjadi mortar semen. 6. Mortar semen di ditempel ke tempat yang akan diplester diratakan dan dirapikan dengan alat bantu, ketebalan akhir plesteran adalah 1,5 cm atau sesuai Gambar Rencana. 7. Setelah plesteran cukup kering maka dilanjutkan dengan acian dari adukan air semen dilakukan dengan rapi dan halus. 8. Kelembaban plesteran dijaga dengan membasahi permukaan plesteran bila terlihat kering dan melindungi dari panas matahari langsung. 9. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir . 10. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 11. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 12. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 13. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
  • 20. 20 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI Dasar pembayaran pekerjaan Plesteran diukur M2 (Meter persegi). 10. Bekisting Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut : Bekisting harus terbuat dari Multiflex ukuran 9 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayu keras Kaso 5/7 cm , sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan -sambungan. Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed), permukaan dalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas tidak bisa dibenarkan. Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/ Pengawas. Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan terhadap bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran – ukurannya. 11. Pembesian dengan besi polos atau ulir Untuk Pekerjaan Baja Tulangan ini akan kami kerjakan dengan beberapa tenaga pekerja dan seorang kepala tukang yang ahli dalam pekerjaan Besi. Ada Beberapa persyaratan untuk pekerjaan ini, Sbb :  Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).  Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak minyak, karat lepas dan bahan lainnya.  Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang  Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan direksi konsultan pengawas terlebih dahulu.  Penggunaan diameter tulangan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam gambar bestek tidak dapat diterima dan kontraktor harus mengganti dengan tulangan yang sesuai.  Jika kontraktor tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan harus ada persetujuan direksi/konsultan pengawas. 12. Pasangan Pipa Suling-suling (1 m') Merupakan pekerjaan pemasangan pipa PVC pada pekerjaan pasangan batu setiap 10m sesuai persetujuan direksi pengawas, dimana ujung pipa di beri ijuk. Hal ini
  • 21. 21 METODA PELAKSANAAN By Design IMKI digunakan untuk mengalirkan air rembesan pada tanah timbunan di belakang pekerjaan pasangan batu. 13. Elastic Filler Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi (expansion joint filler) harus menerus dari acuan ke acuan, dibentuk sesuai dengan tanah dasar, dan takikan sepanjang acuan. Filler sambungan pracetak (preform joint filler) harus disediakan dengan panjang yang sama dengan lebar jalan atau sama dengan lebar satu lajur. Filler yang rusak atau yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui. Filler sambungan ini harus ditempatkan pada posisi vertikal. Alat bantu atau pemegang yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis dan alinyemen yang semestinya selama penghamparan dan finishing beton. Perubahan posisi akhir sambungan tidak boleh lebih dari 5 mm pada alinyemen horisontalnya menurut garis lurus. Bila filler dipasang berupa bagian-bagian, maka di antara unit-unit yang berdekatan tidak boleh ada celah. Pada sambungan ekspansi itu tidak boleh ada sumbatan atau gumpalan beton. Setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), kami akan mengajukan permintaan secara tertulis kepada kami untuk penyerahan pertama pekerjaan. Kami akan meminta panitia penerimaan pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah kami selesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan /atau cacat hasil pekerjaan, kami wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan. Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Pariaman, 07 Maret 2016 Penawar Pekerjaan, CV. BENING SAMETO Ttd MAYANG BELIA SAMETO Direktris