SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 65
PENGENALAN
PERTOLONGAN PERTAMA
Oleh :
A. Joko Dwi Cahyono, S.Pd
Disampaikan Dalam Latihan Dasar Kepemimpinan
SMK YPT 1 Purbalingga Tahun 2011
Pemberian Pertolongan segera
kepada penderita sakit atau cedera
/ kecelakaan yang memerlukan
penangan medis dasar.
Tindakan perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran
yang dapat dimiliki oleh awam
atau awam yang terlatih secara
khusus.
Adalah : Penolong yang
pertama kali tiba ditempat
kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
penangan medis dasar
1. Menjaga keselamatan diri, Orang lain,Penderita
dan Orang disekitarnya.
2. Dapat menjangkau Penderita.
3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
4. Meminta bantuan / rujukan
5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat.
6. Membantu pelau PP lainnya.
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya.
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
• Jujur dan bertanggung jawab.
• Berlaku Profesional.
• Kematangan emosi.
• Kemampuan bersosialisasi.
• Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
• Kondisi fisik baik.
• Mempunyai rasa bangga.
1. Penutup Luka 9. Kapas
- Kassa steril 10. Selimut
- Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita
2. Pembalut 12. Alat tulis
3. Cairan antiseptik 13. Oksigen
4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter
5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop
6. Gunting 16. Tandu
7. Pinset
8. Senter
Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf
atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa
Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah
luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi
adalah perdarahan, kelumpuhan serta
berbagai gangguan lainnya sesuai dengan
penyebab dan beratnya cedera yang terjadi.
CEDERA JARINGAN
LUNAK
KLASIFIKASI LUKA :
LUKA TERBUKA
Cedera jaringan lunak disertai
kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu
rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di
bawah kulit
LUKA TERTUTUP
Cedera jaringan lunak tanpa
kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang
rusak hanya jaringan kulit.
JENIS LUKA TERBUKA
1. LUKA LECET
Umumnya terjadi akibat
gesekan sehingga
permukaan kulit terkelupas,
mungkin tampak titik-titik
perdarahan.
Tepi luka tudak teratur
JENIS LUKA TERBUKA
2. LUKA SAYAT / IRIS
Umumnya terjadi akibat
kontak dengan benda
tajam
Jaringan kulit dan lapisan di
bawahnya terputus
sampai kedalaman yang
bervariasi
Tepi luka dan bentuk luka
teratur
JENIS LUKA TERBUKA
3. LUKA ROBEK
Umumnya terjadi akibat
benturan keras dengan
benda tumpul
Tepi luka dan bentuk luka
tidak teratur
JENIS LUKA TERBUKA
4. LUKA TUSUK
Terjadi akibat masuknya benda
tajam dan runcing melalui
kulit ke dalam tubuh
Ciri khasnya adalah luka relatif
lebih dalam dibandingkan
dengan lebarnya
Jenis luka ini sangat berbahaya
karena dapat melibatkan alat-
alat dalam tubuh
Bentuk luka hampir menyerupai
benda yang menusuk
Penyulitnya adalah bila benda
yang menusuk masih
tertancap pada bagian
tersebut.
JENIS LUKA TERBUKA
5. AVULSI (SOBEK)
Sama dengan luka
robek tetapi jaringan
tubuh tidak terlepas
hanya tekelupas
namun masih ada
bagian yang
menenpel sehingga
terbentuk lembaran
gantung.
JENIS LUKA TERBUKA
6. AMPUTASI
Luka terbuka dengan
jaringan tubuh
terpisah
JENIS LUKA TERTUTUP
1. MEMAR
Merupakan luka tertutup
murni akibat
berkumpulnya darah di
bawah lapisan kulit
yang utuh.
Gejala dan tanda : nyeri,
bengkak, warna merah
kebiruan, nyeri tekan.
JENIS LUKA TERTUTUP
2. CEDERA KARENA HIMPITAN KUAT
Gejala dan tanda sangat tergantung dari
besarnya gaya himpitan yang dialami bagian
tubuh tersebut, mulai dari memar sampai
dengan luka terbuka
3. CEDERA REMUK
Pada keadaan yang hebat dapat terjadi remuk
pada jaringan tulang dan kehancuran jaringan
bawah kulit lainnya. Cedera remuk dapat
berupa luka terbuka maupun luka tertutup.
PENUTUP LUKA
Penutup luka adalah bahan yang diletakan tepat di atas
luka. Bahan yang dipakai sebaiknya berdaya serap
baik dan cukup besar untuk menutup seluruh
pemukaan luka, seperti kasa steril.
Dalam keadaan darurat semua bahan yang relatif bersih
dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka.
Jangan memakai bahan yang mudah melekat di luka
misalnya kapas, tisu dan lain-lainya.
Penutup luka ada yang mengandung obat, bacalah
aturan pakai terlebih dahulu bila akan menggunakan
bahan ini.
Penutup luka oklusif (kedap) : bahan
kedap air dan udara yang dipakai pada
luka untuk mencegah keluar masuknya
udara dan menjaga kelembaban organ.
Penutup luka tebal (bantalan) : setumpuk
bahan penutup luka setebal 2-3 cm
FUNGSI PENUTUP LUKA :
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri.
PEMBALUT
Adalah bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka. Bahan
pembalut dibuat dari bermacam materi
kain.
FUNGSI PEMBALUT :
1. Penekanan untuk menghentikan
perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada
tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh
yang cedera
JENIS-JENIS PEMBALUT :
1. Pembalut pita/gulung
2. Pembalut segitiga (mitela)
3. Pembalut tabung
4. Pembalut penekan
PERAWATAN LUKA
TERBUKA
1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Kontrol perdarahan bila ada
4. Cegah kontaminasi lanjut
5. Beri penutup luka dan balut
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah
dan lukanya cukup parah
7. Tenangkan penderita
8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok
walau belum terjadi
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan
PERDARAHAN
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding
pembuluh darah yang dapat disebabkan
oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit
KLASIFIKASI SUMBER PERDARAHAN
1. Perdarahan Nadi (arteri) :
Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar
memancar sesuai dengan denyutan nadi dan
berwarna merah terang
2. Perdarahan Balik (vena) :
Darah yang berasal dari pembuluh balik,
mengalir, berwarna merah gelap.
3. Perdarahan rambut (kapiler) :
Berasal dari pembuluh kapiler, darah
yang keluar merembes perlahan
JENIS PERDARAHAN
Perdarahan Luar :
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas
keluar dari luka terbuka.
Perdarahan Dalam :
Perdarahan dalam biasanya tak terlihat dan
kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang
terlihat berbeda dibawah permukaan kulit
berupa memar.
WASPADA …!!!
1. Luka tusuk
2. Darah atau cairan keluar dari telinga
atau hidung.
3. Muntah atau batuk darah
4. Memar luas pada batang tubuh
5. Luka tembus dada atau perut
6. Nyeri tekan, kaku atau kejang pada
dinding perut
7. BAK/BAB berdarah
A. Perlindungan Terhadap Infeksi
Pada Penanganan Perdarahan
1. Pakai APD agar tidak terkena darah
atau cairan korban
2. Jangan menyentuh mulut, hidung,
mata, makanan sewaktu memberi
perawatan
3. Cucilah tangan segera setelah selesai
merawat
4. Dekontaminasi atau buang bahan
yang telah ternoda dengan darah atau
cairan tubuh korban
B. Mengendalikan Perdarahan Luar
1. Tekanan langsung
Tekan bagian yang berdarah tepat di atas
luka (5 – 15 menit). Beri penutup luka yang
tebal. Bila belum berhenti dapat ditambah
penutup lain tanpa melepas penutup
pertama.
2. Elevasi
Tinggikan anggota badan yang berdarah lebih
tinggi dari jantung. Hanya dapat dilakukan
pada perdarahan di daerah alat gerak.
3. Tekan pada titik tekan
Bila kedua cara tersebut di atas belum berhasil
maka perlu dilakukan cara ketiga yaitu
menekan pembuluh nadi di atas daerah yang
mengalami perdarahan
4. Cara lain yang dapat membantu
menghentikan perdarahan
- Immobilisasi dengan atau tanpa
pembidaian.
PERAWATAN PERDARAHAN
Perdarahan Besar :
1. Jangan buang waktu hanya untuk mencari
penutup luka
2. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya
menggunakan sarung tangan).
3. Pertahankan dan tekan cukup kuat
4. Rawat luka setelah perdarahan terkendali
Perdarahan Ringan atau terkendali :
1. Gunakan tekanan langsung dengan
penutup luka.
2. Tekan sampai perdarahan terkendali.
3. Pertahankan penutup luka dan balut.
4. Sebaiknya jangan melepas pentup luka
atau balutan pertama.
PERAWATAN PERDARAHAN
PERAWATAN PERDARAHAN
Perdarahan dalam atau curiga ada
perdarahan dalam :
1. Baringkan dan istirahatkan penderita.
2. Buka janan nafas dan pertahankan
3. Periksa berkala R dan N
4. Perawatan syok bila terjadi atau diduga
5. Jangan beri makan dan minum
6. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada.
7. Bila ada beri oksigen
8. Rujuk kefasilitas kesehatan
PERLU DIINGAT ..!!!
Penanganan perdarahan berarti
mengendalikan pardarahan, bukan
berarti menghentikan perdarahan
sama sekali.
Penyebab :
-Termal ( suhu > 60 C )
-Kimia ( asam / basa kuat )
-Listrik
-Radiasi
LUKA BAKAR
PENGGOLONGAN
1.LUKA BAKAR DERAJAT 1
Meliputi lapisan kulit paling atas (ari),
kemerahan, nyeri dan kadang bengkak
2.LUKA BAKAR DERAJAT 2
Meliputi kulit jangat, timbul gelembung,bengkak,
kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak
3.LUKA BAKAR DERAJAT 3
Meliputi jaringan bawah kulit, kulit tampak
kering atau pucat/putih atau gosong/hitam
Kepala 9 %
Badan bagian depan atas 9 %
Badan bagian depan bawah 9 %
Badan bagian belakang atas 9 %
Badan bagian belakang bawah 9 %
Lengan kiri 9 %
Lengan kanan 9 %
Tungkai kanan bagian depan 9 %
Tungkai kanan bagian belakang 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Kemaluan 1 %
Cara menghitung luka bakar dengan rumus
“ Rule of Nine “
1. Hentikan proses luka bakar
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan.
3. Lakukan penilaian dini
4. Tentukan derajat luka bakar
5. Tutup luka bakar
6. Jagalah kehangatan tubuh
7. Rujuk
PENANGANAN LUKA BAKAR
Luka bakar kimia :
1. Segera siram dengan air + 20 Menit
2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi
dengan air.
Luka bakar listrik :
Gejala & tanda
1. Perubahan status mental
2. Tampak luka bakar berat
3. Pernapasan dangkal & tidak teratur
4. Denyut nadi lemah sampai tidak teraba
5. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
Penanganan :
1. lakukan penilaian dini
2. Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik
masuk dan listrik keluar
3. Tutup luka
4. Atasi syok bila ada
5. Rujuk
Luka Bakar Inhalasi
Luka bakar yang terjadi karena
Menghirup udara panas, asap atau
bahan racun.
Gejala & Tanda :
1. Bulu hidung terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Butir arang karbon dalam cairan ludah
4. Bau asap pada pernafasan
5. kesukaran nafas
6. Pernafasan berbunyi
7. Serak, batuk, sukar bicara
8. Gerakan terbatas
9. Sianosis
Penanganan :
1. Pindahkan penderita
2. Berikan O2
3. Penilaian Dini
4. Pernafasan buatan bila perlu
5. Rujuk
PINGSAN
Terjadi karena peredaran darah ke otak
berkurang, dapat terjadi akibat emosi yang
hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang
tanpa udara yang cukup, letih dan lapar serta
aktifitas berat
Gejala & tanda :
1.Perasaan linglung
2.Pandangan berkunang-kunang
3.Lemas, keluar keringat dingin
4.Menguap
5.dapat menjadi tidak respon
6.Denyut nadi lambat
Penatalaksanaan
• Baringkan penderita dengan tungkai
ditinggikan
• Longgarkan pakaian
• Usahakan penderita menghirup udara segar
• Periksa cedera lainnya
• Beri selimut
• Bila tidak pulih, periksa nadi dan napas,
posisikan stabil dan rujuk ke fasilitas
kesehatan terdekat
Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat yang
disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.
Gejala & tanda :
1. Pandangan kosong
2. Teriakan tercekik
3. Jatuh tiba-tiba
4. Wajah & leher sianosis
5. Gerakan kejang otot
6. Tidak ada respon
7. Mulut berbuih
8. Bab & Bak secara spontan
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
10. Setelah kejang biasanya korban keleahan dan
tertidur
Penanganan :
1. Lindungi penderita dari cedera
2. Jangan menahan kejang
3. Lindungi lidah penderita
4. Posisikan stabil
5. Rawat cedera
6. Jaga jalan nafas
Terjadi karena penderita secara
kejiwaan ingin mendapat perhatian
dari orang-orang sekitarnya
Hilang kesadaran sesaat yang terkesan
dibuat-buat
Mungkin terguling-guling di tanah
Napas cepat
Tidak dapat bergerak atau jalan tanpa sebab
yang jelas
Tenangkan penderita
Hindarkan penderita dari orang sekitar
Bawa penderita ke tempat yang tenang
Dampingi penderita dan awasi terus
Anjurkan ke dokter setelah tenang
NEK
KURANG
MAREM
GABUNG
PMR
YAH...!!!

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Eko Kiswanto
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanrickygunawan84
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Al Marson
 
Materi pertolongan pertama
Materi pertolongan pertamaMateri pertolongan pertama
Materi pertolongan pertamaDadang otrismo
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)ibadil haqqi
 
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMAMateri 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMAppghybrid4
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 

Mais procurados (20)

Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Pertolongan pertama pada gigitan ular
Pertolongan pertama pada gigitan ularPertolongan pertama pada gigitan ular
Pertolongan pertama pada gigitan ular
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Teknik Evakuasi
Teknik EvakuasiTeknik Evakuasi
Teknik Evakuasi
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
Materi pertolongan pertama
Materi pertolongan pertamaMateri pertolongan pertama
Materi pertolongan pertama
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)
 
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMAMateri 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Dokter kecil
Dokter kecilDokter kecil
Dokter kecil
 

Semelhante a PertolonganPertama

pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxrhamset
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaFazlina Adama
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxrizqialfian5
 
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.pptFireFighter4
 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederapjj_kemenkes
 
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docx
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docxKEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docx
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docxRildaDwiTania
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaRidhaaa0
 
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptxP3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptxnuraprilliani54
 
P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecilRS TNI
 
Bantu mula
Bantu mulaBantu mula
Bantu mulaMat Wadi
 

Semelhante a PertolonganPertama (20)

pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
 
P3K.pptx
P3K.pptxP3K.pptx
P3K.pptx
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptx
 
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
03. Cedera Jaringan Lunak.ppt
 
Askep vulnus luka
Askep vulnus lukaAskep vulnus luka
Askep vulnus luka
 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
 
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docx
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docxKEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docx
KEL 3 MEDICAL FIRST RESPONDEN.docx
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
cedera jaringan lunak.pptx
cedera jaringan lunak.pptxcedera jaringan lunak.pptx
cedera jaringan lunak.pptx
 
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptxP3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
 
P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecil
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Pengenalan fa
Pengenalan faPengenalan fa
Pengenalan fa
 
Bantu mula
Bantu mulaBantu mula
Bantu mula
 

Último

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Último (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

PertolonganPertama

  • 1. PENGENALAN PERTOLONGAN PERTAMA Oleh : A. Joko Dwi Cahyono, S.Pd Disampaikan Dalam Latihan Dasar Kepemimpinan SMK YPT 1 Purbalingga Tahun 2011
  • 2.
  • 3. Pemberian Pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penangan medis dasar.
  • 4. Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
  • 5. Adalah : Penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penangan medis dasar
  • 6.
  • 7.
  • 8. 1. Menjaga keselamatan diri, Orang lain,Penderita dan Orang disekitarnya. 2. Dapat menjangkau Penderita. 3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa. 4. Meminta bantuan / rujukan 5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat. 6. Membantu pelau PP lainnya. 7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. 8. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya. 9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
  • 9. • Jujur dan bertanggung jawab. • Berlaku Profesional. • Kematangan emosi. • Kemampuan bersosialisasi. • Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. • Kondisi fisik baik. • Mempunyai rasa bangga.
  • 10. 1. Penutup Luka 9. Kapas - Kassa steril 10. Selimut - Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita 2. Pembalut 12. Alat tulis 3. Cairan antiseptik 13. Oksigen 4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter 5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop 6. Gunting 16. Tandu 7. Pinset 8. Senter
  • 11. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi. CEDERA JARINGAN LUNAK
  • 12. KLASIFIKASI LUKA : LUKA TERBUKA Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit LUKA TERTUTUP Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan kulit.
  • 13. JENIS LUKA TERBUKA 1. LUKA LECET Umumnya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit terkelupas, mungkin tampak titik-titik perdarahan. Tepi luka tudak teratur
  • 14. JENIS LUKA TERBUKA 2. LUKA SAYAT / IRIS Umumnya terjadi akibat kontak dengan benda tajam Jaringan kulit dan lapisan di bawahnya terputus sampai kedalaman yang bervariasi Tepi luka dan bentuk luka teratur
  • 15. JENIS LUKA TERBUKA 3. LUKA ROBEK Umumnya terjadi akibat benturan keras dengan benda tumpul Tepi luka dan bentuk luka tidak teratur
  • 16. JENIS LUKA TERBUKA 4. LUKA TUSUK Terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit ke dalam tubuh Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya Jenis luka ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat- alat dalam tubuh Bentuk luka hampir menyerupai benda yang menusuk Penyulitnya adalah bila benda yang menusuk masih tertancap pada bagian tersebut.
  • 17. JENIS LUKA TERBUKA 5. AVULSI (SOBEK) Sama dengan luka robek tetapi jaringan tubuh tidak terlepas hanya tekelupas namun masih ada bagian yang menenpel sehingga terbentuk lembaran gantung.
  • 18. JENIS LUKA TERBUKA 6. AMPUTASI Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah
  • 19. JENIS LUKA TERTUTUP 1. MEMAR Merupakan luka tertutup murni akibat berkumpulnya darah di bawah lapisan kulit yang utuh. Gejala dan tanda : nyeri, bengkak, warna merah kebiruan, nyeri tekan.
  • 20. JENIS LUKA TERTUTUP 2. CEDERA KARENA HIMPITAN KUAT Gejala dan tanda sangat tergantung dari besarnya gaya himpitan yang dialami bagian tubuh tersebut, mulai dari memar sampai dengan luka terbuka 3. CEDERA REMUK Pada keadaan yang hebat dapat terjadi remuk pada jaringan tulang dan kehancuran jaringan bawah kulit lainnya. Cedera remuk dapat berupa luka terbuka maupun luka tertutup.
  • 21. PENUTUP LUKA Penutup luka adalah bahan yang diletakan tepat di atas luka. Bahan yang dipakai sebaiknya berdaya serap baik dan cukup besar untuk menutup seluruh pemukaan luka, seperti kasa steril. Dalam keadaan darurat semua bahan yang relatif bersih dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka. Jangan memakai bahan yang mudah melekat di luka misalnya kapas, tisu dan lain-lainya. Penutup luka ada yang mengandung obat, bacalah aturan pakai terlebih dahulu bila akan menggunakan bahan ini.
  • 22. Penutup luka oklusif (kedap) : bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ. Penutup luka tebal (bantalan) : setumpuk bahan penutup luka setebal 2-3 cm
  • 23. FUNGSI PENUTUP LUKA : 1. Membantu mengendalikan perdarahan 2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut 3. Mempercepat penyembuhan 4. Mengurangi nyeri.
  • 24. PEMBALUT Adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
  • 25. FUNGSI PEMBALUT : 1. Penekanan untuk menghentikan perdarahan 2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya 3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
  • 26. JENIS-JENIS PEMBALUT : 1. Pembalut pita/gulung 2. Pembalut segitiga (mitela) 3. Pembalut tabung 4. Pembalut penekan
  • 27. PERAWATAN LUKA TERBUKA 1. Pastikan daerah luka terlihat 2. Bersihkan daerah sekitar luka 3. Kontrol perdarahan bila ada 4. Cegah kontaminasi lanjut 5. Beri penutup luka dan balut 6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah 7. Tenangkan penderita 8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok walau belum terjadi 9. Rujuk ke fasilitas kesehatan
  • 28. PERDARAHAN Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit
  • 29. KLASIFIKASI SUMBER PERDARAHAN 1. Perdarahan Nadi (arteri) : Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang
  • 30. 2. Perdarahan Balik (vena) : Darah yang berasal dari pembuluh balik, mengalir, berwarna merah gelap.
  • 31. 3. Perdarahan rambut (kapiler) : Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan
  • 32. JENIS PERDARAHAN Perdarahan Luar : Perdarahan yang tampak/terlihat jelas keluar dari luka terbuka. Perdarahan Dalam : Perdarahan dalam biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang terlihat berbeda dibawah permukaan kulit berupa memar.
  • 33. WASPADA …!!! 1. Luka tusuk 2. Darah atau cairan keluar dari telinga atau hidung. 3. Muntah atau batuk darah 4. Memar luas pada batang tubuh 5. Luka tembus dada atau perut 6. Nyeri tekan, kaku atau kejang pada dinding perut 7. BAK/BAB berdarah
  • 34.
  • 35.
  • 36. A. Perlindungan Terhadap Infeksi Pada Penanganan Perdarahan 1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan korban 2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan 3. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat 4. Dekontaminasi atau buang bahan yang telah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban
  • 37. B. Mengendalikan Perdarahan Luar 1. Tekanan langsung Tekan bagian yang berdarah tepat di atas luka (5 – 15 menit). Beri penutup luka yang tebal. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain tanpa melepas penutup pertama.
  • 38.
  • 39. 2. Elevasi Tinggikan anggota badan yang berdarah lebih tinggi dari jantung. Hanya dapat dilakukan pada perdarahan di daerah alat gerak.
  • 40. 3. Tekan pada titik tekan Bila kedua cara tersebut di atas belum berhasil maka perlu dilakukan cara ketiga yaitu menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan
  • 41. 4. Cara lain yang dapat membantu menghentikan perdarahan - Immobilisasi dengan atau tanpa pembidaian.
  • 42. PERAWATAN PERDARAHAN Perdarahan Besar : 1. Jangan buang waktu hanya untuk mencari penutup luka 2. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan). 3. Pertahankan dan tekan cukup kuat 4. Rawat luka setelah perdarahan terkendali
  • 43. Perdarahan Ringan atau terkendali : 1. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka. 2. Tekan sampai perdarahan terkendali. 3. Pertahankan penutup luka dan balut. 4. Sebaiknya jangan melepas pentup luka atau balutan pertama. PERAWATAN PERDARAHAN
  • 44. PERAWATAN PERDARAHAN Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam : 1. Baringkan dan istirahatkan penderita. 2. Buka janan nafas dan pertahankan 3. Periksa berkala R dan N 4. Perawatan syok bila terjadi atau diduga 5. Jangan beri makan dan minum 6. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada. 7. Bila ada beri oksigen 8. Rujuk kefasilitas kesehatan
  • 45. PERLU DIINGAT ..!!! Penanganan perdarahan berarti mengendalikan pardarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan sama sekali.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi LUKA BAKAR
  • 50. PENGGOLONGAN 1.LUKA BAKAR DERAJAT 1 Meliputi lapisan kulit paling atas (ari), kemerahan, nyeri dan kadang bengkak 2.LUKA BAKAR DERAJAT 2 Meliputi kulit jangat, timbul gelembung,bengkak, kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak 3.LUKA BAKAR DERAJAT 3 Meliputi jaringan bawah kulit, kulit tampak kering atau pucat/putih atau gosong/hitam
  • 51. Kepala 9 % Badan bagian depan atas 9 % Badan bagian depan bawah 9 % Badan bagian belakang atas 9 % Badan bagian belakang bawah 9 % Lengan kiri 9 % Lengan kanan 9 % Tungkai kanan bagian depan 9 % Tungkai kanan bagian belakang 9 % Tungkai kiri bagian depan 9 % Tungkai kiri bagian depan 9 % Kemaluan 1 % Cara menghitung luka bakar dengan rumus “ Rule of Nine “
  • 52. 1. Hentikan proses luka bakar 2. Lepaskan pakaian dan perhiasan. 3. Lakukan penilaian dini 4. Tentukan derajat luka bakar 5. Tutup luka bakar 6. Jagalah kehangatan tubuh 7. Rujuk PENANGANAN LUKA BAKAR
  • 53. Luka bakar kimia : 1. Segera siram dengan air + 20 Menit 2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi dengan air. Luka bakar listrik : Gejala & tanda 1. Perubahan status mental 2. Tampak luka bakar berat 3. Pernapasan dangkal & tidak teratur 4. Denyut nadi lemah sampai tidak teraba 5. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
  • 54. Penanganan : 1. lakukan penilaian dini 2. Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik masuk dan listrik keluar 3. Tutup luka 4. Atasi syok bila ada 5. Rujuk Luka Bakar Inhalasi Luka bakar yang terjadi karena Menghirup udara panas, asap atau bahan racun.
  • 55. Gejala & Tanda : 1. Bulu hidung terbakar 2. Luka bakar pada wajah 3. Butir arang karbon dalam cairan ludah 4. Bau asap pada pernafasan 5. kesukaran nafas 6. Pernafasan berbunyi 7. Serak, batuk, sukar bicara 8. Gerakan terbatas 9. Sianosis
  • 56. Penanganan : 1. Pindahkan penderita 2. Berikan O2 3. Penilaian Dini 4. Pernafasan buatan bila perlu 5. Rujuk
  • 57. PINGSAN Terjadi karena peredaran darah ke otak berkurang, dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara yang cukup, letih dan lapar serta aktifitas berat
  • 58. Gejala & tanda : 1.Perasaan linglung 2.Pandangan berkunang-kunang 3.Lemas, keluar keringat dingin 4.Menguap 5.dapat menjadi tidak respon 6.Denyut nadi lambat
  • 59. Penatalaksanaan • Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan • Longgarkan pakaian • Usahakan penderita menghirup udara segar • Periksa cedera lainnya • Beri selimut • Bila tidak pulih, periksa nadi dan napas, posisikan stabil dan rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
  • 60. Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran. Gejala & tanda : 1. Pandangan kosong 2. Teriakan tercekik 3. Jatuh tiba-tiba 4. Wajah & leher sianosis 5. Gerakan kejang otot 6. Tidak ada respon 7. Mulut berbuih 8. Bab & Bak secara spontan 9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama 10. Setelah kejang biasanya korban keleahan dan tertidur
  • 61. Penanganan : 1. Lindungi penderita dari cedera 2. Jangan menahan kejang 3. Lindungi lidah penderita 4. Posisikan stabil 5. Rawat cedera 6. Jaga jalan nafas
  • 62. Terjadi karena penderita secara kejiwaan ingin mendapat perhatian dari orang-orang sekitarnya
  • 63. Hilang kesadaran sesaat yang terkesan dibuat-buat Mungkin terguling-guling di tanah Napas cepat Tidak dapat bergerak atau jalan tanpa sebab yang jelas
  • 64. Tenangkan penderita Hindarkan penderita dari orang sekitar Bawa penderita ke tempat yang tenang Dampingi penderita dan awasi terus Anjurkan ke dokter setelah tenang