SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
PARADIGMA POSITIF
DALAM PENELITIAN
(AKUNTANSI MULTIPARADIGMA)
Oleh:
Ajeng Pipit
MALANG, 2014
ABSTRAK
Paradigma penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak bisa
dilepaskan dari proses penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka
berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta
kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Dalam dunia
penelitian, seorang peneliti perlu mengetahui paradigma yang dianut. Pentingnya
sebuah paradigma dalam sebuah penelitian karena paradigma ibarat sebuah
jendela yang digunakan untuk menjelajahi dunia dengan wawasannya.
Pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada paradigma positif.
Paradigma positif disebut juga dengan structural functionary atau aliran
mainstream menggunakan metodologi yang biasa digunakan dalam ilmu alam
untuk menganalisis fenomena sosial. Oleh karena itu paradigma positif
menempatkan ilmu sosial, sebagai ilmu alam.
Kata kunci: metodologi penelitian, paradigma positif, positivisme
PENDAHULUAN
Perkembangan cepat dialami oleh banyak ilmu serta pengaruhnya semakin
besar terhadap kehidupan masyarakat. Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang
ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya. Sehingga bisa juga
filsafat ilmu ini sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan.
Sejarah tentang ilmu merupakan sebuah kisah kesuksesan dan kemenangan
yang luar biasa hingga saat ini. Selain itu, ilmu menggambarkan suatu proses
kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan terhadap
kebodohan tahayul. Dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan-
penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup manusia. Sejarawan segera
menyadari bahwa gagasan ilmu yang diperoleh selama dalam pendidikannya
hanyalah salah satu dari sekian banyak gagasan dan itu merupakan produk-produk
dari konteks-konteks yang bersifat sementara.
Sesuai dengan ajaran filsafat Auguste Comte yang dikenal sebagai
Sosiologi, logico-positivisme , merupakan model epistemologi yang di dalamnya
terdapat langkah-langkah progresinya menempuh jalan melalui observasi,
eksperimentasi, dan komparasi mendapatkan apresiasi yang berlebihan sehingga
model ini juga mulai dikembangkan dalam penelitian lainnya. Dan dari sinilah
kemudian muncul tiga paradigma penelitian penting yaitu paradigma positivisme,
post-positivisme, dan konstruktivisme. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan
lebih lengkap mengenai positvisme.
A. Penelitian
Penelitian adalah penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu
masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusi terkait (Sekaran, 2007:7). Pada dasarnya penelitian memberikan
informasi yang diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan
yang terinformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Informasi
yang diperoleh bisa berasal dari analisis mendalam terhadap yang
dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah tersedia (data
kuantitatif atau data kualitatif).
Menurut Sekaran (2007, 9), penelitian dapat dilakukan dengan dua
tujuan yang berbeda. Yang pertama adalah penelitian terapan (applied
research), digunakan untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi
oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
Yang kedua adalah penelitian dasar (basic research), digunakan untuk
menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana
masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan.
B. Paradigma Penelitian
Menurut Wang (1999, 56), paradigma adalah suatu model penyelidikan
dan alat khusus, instrumen dan prosedur yang diterima secara universal yang
digunakan untuk meneliti dalam disiplin keilmuan. Paradigma memiliki akar
filosofis yaitu peneliti secara sadar atau tidak mengikuti paradigma yang
membentuk cara berpikirnya kearah pendekatan umum. Hal ini berarti sebuah
masalah penelitian dapat mengambil berbagai pendekatan sebagaimana
ditentukan oleh peneliti.
Paradigma disebut juga sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra
fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2006). Namun
secara umum menurut Salim (2006) paradigma memiliki arti yaitu seperangkat
kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak
atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Paradigma Positif
Dalam paradigma ilmu, ilmuwan telah mengembangkan sejumlah
perangkat keyakinan dasar yang digunakan dalam mengungkapkan hakikat
ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Tradisi
pengungkapan ilmu dimulai secara sistematis sejak abad ke-17, ketika
Descartes (1596-1656) dan para penerusnya mengembangkan cara pandang
positivisme. Kemudian berlanjut sampai abad ke-19, dunia filsafat semakin
dipengaruhi oleh filsafat positivisme, terutama di bidang ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, dalam sejarah filsafat Barat, orang sering menyatakan bahwa
abad ke-19 merupakan “Abad Positivisme”, yang ditandai dengan dominasi
fikiran-fikiran ilmiah, atau apa yang disebut ilmu pengetahuan modern.
Kebenaran atau kenyataan filsafat dinilai dan diukur menurut nilai
positivistiknya, sedang perhatian orang ke filsafat lebih ditekankan kepada
segi-seginya yang praktis bagi tingkah laku dan perbuatan manusia. Orang
tidak lagi memandang penting tentang dunia yang abstrak.
Sebagai pendiri aliran filsafat positivisme, Isidore Auguste Marie
Francois Xavier Comte (1798-1857), telah menampilkan ajaran yang sangat
terkenal, yaitu hokum tiga tahap (law of three stages). Hukum ini menyatakan
bahwa sejarah manusia, baik secara individual maupun secara keseluruhan,
telah berkembang menurut tiga tahap, yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap
metafisik atau abstrak, dan tahap positif atau ilmiah atau riil. Secara eksplisit
juga ditekankan bahwa istilah positif adalah suatu istilah yang dijadikan nama
bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti, jelas,
bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif.
1. Tahap teologi
Tahap teologi merupakan tahap awal setiap perkembangan jiwa
masyarakat. Dalam tahap ini manusia selalu berusaha untuk mencari dan
menemukan sebab yang pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada.
Manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kekuasaan
yang mengatur fungsi dan geraknya. Menurut Auguste Comte, tahap
teologi ini tidak akan muncul begitu saja, melainkan didahului pula oleh
suatu perkembangan secara bertahap, yaitu
a. Fetisyisme/ animisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh
pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan, bahwa segala
sesuatu yang berada di sekeliling manusia mempunyai suasana
kehidupan yang sama seperti manusia sendiri, dan mempunyai
pengaruh yang akan menentukan terhadap kehidupan manusia
sedemikian rupa sehingga manusia harus menyesuaikan diri
dengannya.
b. Politeisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh
pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan bahwa daya
pengaruh atau kekuatan penentu tidak lagi berasal dari benda-benda
yang ada di sekeliling manusia, melainkan berasal dari makhluk-
makhluk yang tidak kelihatan yang berada di sekeliling manusia.
c. Monoteisme
Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari bahwa
pengaruh dan kekuatan penentu itu tidak lagi berasal dari dewa-dewa
melainkan dari satu kekuatan mutlak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Tuhan merupakan satu-satunya penentu, sebab pertama dan tujuan
akhir segala sesuatu yang ada, sehingga dengan demikian segala
fikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia selalu diorientasikan
kepada Tuhan, sejalan dengan dogma-dogma agama yang dianut
manusia.
2. Tahap metafisik/ abstrak
Tahap terakhir yaitu metafisik, dimana manusia mulai merubah cara
berfikirnya, dalam usahanya untuk mencari dan menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gejala-gejala alam. Dogma-
dogma agama ditinggalkan, kemampuan akal budi dikembangkan. Tahap
metafisik menurut Auguste Comte merupakan tahap peralihan, disini
manusia sudah mampu melepaskan diri dari kekuatan adikodrati, dan
beralih pada kekuatan abstraksinya. Pada saat inilah ontologi mulai
digunakan.
Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan
terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman, 1986). Dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana
dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Menurut Watt & Zimmerman
(1986) terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan
normatif ke positif yaitu:
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara
empiris, karena didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga
tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini
mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada
mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi
masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
Selanjutnya Watt & Zimmerman (1986) menyatakan bahwa dasar
pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif
terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk
mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman
mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian
empirik dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang
sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori
akuntansi di kemudian hari.
Menurut positivisme, ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari
empirik. Dengan pendekatan positivisme dalam metodologi penelitian
kuantitatif, menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan
objeknya secara eksplisit, dipisahkan dari objek-objek lain yang tidak diteliti.
Metode penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
paham positivistik. Metodologi penelitian kuantitatif mempunyai batasan-
batasan pemikiran yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan objek
data, ditata dalam tata pikir kategorisasi, interfalisasik, dan kontinuasi.
(Muhadjir, 2008:12).
Dalam filsafat positivisme, filosofi penelitian yang dikembangkan dari
unsur-unsur filsafat secara umum yaitu:
1. Ontologi (materi)
Yaitu unsur dalam pengembangan filsafat sebagai ilmu yang
membicarakan tentang objek (materi) kajian suatu ilmu. Dalam hal ini,
penelitian kuantitatif akan meneliti sasaran penelitian yang berada dalam
kawasan dunia empiris.
2. Epistemologi (metode)
Yaitu unsur dalam pengembangan ilmu filsafat yang membicarakan
bagaimana metode yang ditempuh dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan.
3. Aksiologi (nilai)
Dalam penelitian kuantitatif menjunjung tinggi nilai keilmuan yang
objektif, yang berlaku secara umum dan mengesampingkan hal-hal yang
bersifat spesifik.
Sebagai dasar acuan filosofik dalam metodologi penelitian positif
kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian terdahulu dijadikan bahan acuan
Positivisme tunduk kepada bukti kebenaran empirik, maka sumber pustaka
yang perlu dicari adalah bukti empirik hasil-hasil penelitian terdahulu.
2. Analisis, sintesis, dan refleksi
Dalam metodologi positif, menuntut dipilahnya analisis dari sintesis.
Dituntut data dikumpulkan, dianalisis, baru dibuat kesimpulan atau
sintesis.
3. Fakta objektif
a. Variabel
Yang dicari adalah hubungan relevan antara unit terkecil jenis satu
dengan unit terkecil jenis lain.
b. Eliminasi data
Meneliti sejumlah variabel dan mengeliminasi variabel yang tidak
teliti.
c. Uji reliabilitas, validitas instrumen, dan validitas butir
Dalam penelitian positif, dituntut data objektif. Objektif diwujudkan
dalam uji kualitas instrumennya yang disebut uji reliabilitas dan
validitas instrumen. Kualitas instrumen lebih tinggi lagi dapat diuji
lebih lanjut lewat uji validitas setiap soalnya atau uji validitas setiap
butirnya. Dalam uji validitas butir yang diuji adalah daya diskriminasi
dan tingkat kesukarannya.
4. Argumentasi
a. Fungsi parameter
Beberapa variabel diuji pengaruhnya dengan teknik uji relevansi atau
korespondensi antar sejumlah variabel. Uji korespondensi hanya
membuktikan hubungan paralel antar banyak variabel (bukan sebab
akibat).
b. Populasi
Subjek penelitian adalah subjek pendukung data, subjek yang memiliki
data yang diteliti.
c. Wilayah penelitian
Pembahasan mengenai lingkungan dengan tujuan untuk memberi
gambaran tentang latar belakang atau suatu lingkungan khusus yang
dapat memberi warna lain pada populasi yang sama.
5. Realitas
a. Desain standar
Harus jelas kerangka berfikir hubungan variabel-variabelnya,
dirancang hipotesis yang dibuktikan, termasuk dirancang instrumen
pengumpulan data yang teruji validitas instrumen dan validitas butir
soalnya dan dirancang oleh teknik analisis.
b. Uji kebenaran
Realitas dalam paradigma positif adalah kebenaran sesuai signifikansi
statistik dan pemaknaannya juga sebatas teknik uji yang digunakan.
Unsur-unsur data untuk uji kebenaran menyangkut melihat antara lain
jumlah subjeknya, jenis datanya, distribusi datanya, mean, simpangan
baku, dan teknik uji korelasinya.
Berdasarkan uraian di atas bisa digambarkan dalam bagan sebagai
berikut:
D. Pengembangan Paradigma Positif dalam Penelitian
Dalam perkembangannya, metodologi dari sudut pandang filosofi yang
mendasari penelitian masih terjadi perdebatan. Perbedaan pandangan ini baik
dilihat secara ontologis yaitu realis dan idealis, yang nantinya akan
berpengaruh juga pada perbedaan epistemologi yaitu positivisme dan anti
positivisme, sehingga berdampak pada metodologi yang digunakan oleh
masing-masing pengikut aliran tertentu.
Paradigma positif berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan
dengan tiga komponen bahasa teoritis, bahasa observasional, dan kaidah-
kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya. Tekanan positivistik
menggarisbawahi penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang
menyatakan informasi faktual sampai pernyataan-pernyataan ini
Ontologi
(Materi)
Epistemologi
(Metode)
Aksiologi
(Nilai)
Positivisme
Hasil penelitian
terdahulu
Argumentasi Realitas
Analisis, sintesis,
dan refleksi
Fakta objektif
diterjemahkan ke dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah
korespondensi.
Paradigma positif memberikan pengaruh yang nyata dalam mengkaji
ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, pendekatan positivisme dipakai sangat luas
dalam dalam berbagai penelitian dasar dan juga di bidang pendidikan.
Penganut positivisme sepakat bahwa tidak hanya alam semesta yang bisa
dikaji, melainkan fenomena sosial termasuk pendidikan harus mencapai taraf
objektifitas dan valid melalui metode yang empirik. Dalam rangka mengkaji
gejala/ fenomena sebagai ilmu pengetahuan ilmiah, positivisme memiliki
pokok-pokok paradigma positivistik sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa suatu teori memiliki kebenaran yang bersifat
universal.
2. Komitmen untuk berusaha mencapai taraf objektif melalui
fenomena.
3. Kepercayaan bahwa setiap gejala dapat dirumuskan dan dijelaskan
mengikuti hukum sebab akibat.
4. Kepercayaan bahwa setiap variabel penelitian dapat
diidentifikasikan, didefinisikan dan diformulasikan menjadi teori dan
hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Peiling Wang, “Methodologies and methods for user behavioral research.” Annual
Review of Information Science and Tcehnology(ARIST), vol. 34, 1999:56
Agus, Salim. 206. Teori dan Paradigma Penelitan Sosial. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba
Empat. Jakarta.
Endraswara, Suwardi.2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan. Yogyakarta : Penerbit Rake
Sarasin
Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Penerbit
Rake Sarasin
Muhadjir, Noeng. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Hamami, Tasman, et al. 2005. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga
Denzin, Norman K, et al. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Slamet, Yulius . 2008 . Pengantar Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
dan UNS Press
Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
Hanurawan, Fattah. 1998. Pendekatan Positivistik, Interpretif, dan Kritis dalam
Penelitian Pendidikan.Forum Penelitian Pendidikan 10, 3-16
E. G. Guba and Y. S. Lincoln, “Competing paradigms in qualitative research,” in
Handbook of Qualitative Research, N. K. Denzin and Y. S. Lincoln, Eds.
Thousand Oaks, CA: Sage, 1994, pp. 105-117.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanFaizal Rahman
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratifmankoma2012
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiNurmansyah Arif W
 
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaOPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaDadang Solihin
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatLusia Komala Widiastuti
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptHafidz Wahyuddin
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaHendy Mustiko Aji
 
STATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSTATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSiti Sahati
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Identifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderIdentifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderCIFOR-ICRAF
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatabu hanafie
 
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE University of Andalas
 
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam BisnisLatar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam BisnisM Yamin
 

Mais procurados (20)

Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaan
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
 
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaOPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
 
Paradigma naratif
Paradigma naratifParadigma naratif
Paradigma naratif
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
 
Merancang Policy Brief
Merancang Policy BriefMerancang Policy Brief
Merancang Policy Brief
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
 
STATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSTATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIAL
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Identifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderIdentifikasi Stakeholder
Identifikasi Stakeholder
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
 
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam BisnisLatar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
Latar Belakang & Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
 

Semelhante a Paradigma positif

Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085rexy isrofil
 
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANsaidokoro
 
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptxPresentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptxsthajrana1
 
Artikel sej amarika
Artikel sej amarikaArtikel sej amarika
Artikel sej amarikaegivirus
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasilaasuferu
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahYf Indah
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifdosensenior
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahKristinaMala
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitianMBSHOLEH
 

Semelhante a Paradigma positif (20)

Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
 
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptxPresentasi Paradigma Kritis.pptx
Presentasi Paradigma Kritis.pptx
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Artikel sej amarika
Artikel sej amarikaArtikel sej amarika
Artikel sej amarika
 
Rudi tugas
Rudi tugasRudi tugas
Rudi tugas
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt
 

Mais de Ajeng Pipit

Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesPentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesAjeng Pipit
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)Ajeng Pipit
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikAjeng Pipit
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaAjeng Pipit
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerSistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerAjeng Pipit
 
Makalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensiMakalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensiAjeng Pipit
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaAjeng Pipit
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelAjeng Pipit
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hatiAjeng Pipit
 

Mais de Ajeng Pipit (17)

Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesPentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
Contoh Proposal Penelitian SSS (Sangat Sederhana Sekali)
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerSistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
 
Makalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensiMakalah teori kontingensi
Makalah teori kontingensi
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
 
Asmaul husna
Asmaul husnaAsmaul husna
Asmaul husna
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan Israel
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
 
Rahasia puasa
Rahasia puasaRahasia puasa
Rahasia puasa
 

Último

bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 

Último (20)

TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 

Paradigma positif

  • 1. PARADIGMA POSITIF DALAM PENELITIAN (AKUNTANSI MULTIPARADIGMA) Oleh: Ajeng Pipit MALANG, 2014
  • 2. ABSTRAK Paradigma penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari proses penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Dalam dunia penelitian, seorang peneliti perlu mengetahui paradigma yang dianut. Pentingnya sebuah paradigma dalam sebuah penelitian karena paradigma ibarat sebuah jendela yang digunakan untuk menjelajahi dunia dengan wawasannya. Pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada paradigma positif. Paradigma positif disebut juga dengan structural functionary atau aliran mainstream menggunakan metodologi yang biasa digunakan dalam ilmu alam untuk menganalisis fenomena sosial. Oleh karena itu paradigma positif menempatkan ilmu sosial, sebagai ilmu alam. Kata kunci: metodologi penelitian, paradigma positif, positivisme
  • 3. PENDAHULUAN Perkembangan cepat dialami oleh banyak ilmu serta pengaruhnya semakin besar terhadap kehidupan masyarakat. Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya. Sehingga bisa juga filsafat ilmu ini sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan. Sejarah tentang ilmu merupakan sebuah kisah kesuksesan dan kemenangan yang luar biasa hingga saat ini. Selain itu, ilmu menggambarkan suatu proses kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan terhadap kebodohan tahayul. Dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan- penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup manusia. Sejarawan segera menyadari bahwa gagasan ilmu yang diperoleh selama dalam pendidikannya hanyalah salah satu dari sekian banyak gagasan dan itu merupakan produk-produk dari konteks-konteks yang bersifat sementara. Sesuai dengan ajaran filsafat Auguste Comte yang dikenal sebagai Sosiologi, logico-positivisme , merupakan model epistemologi yang di dalamnya terdapat langkah-langkah progresinya menempuh jalan melalui observasi, eksperimentasi, dan komparasi mendapatkan apresiasi yang berlebihan sehingga model ini juga mulai dikembangkan dalam penelitian lainnya. Dan dari sinilah kemudian muncul tiga paradigma penelitian penting yaitu paradigma positivisme, post-positivisme, dan konstruktivisme. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai positvisme. A. Penelitian Penelitian adalah penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait (Sekaran, 2007:7). Pada dasarnya penelitian memberikan informasi yang diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan yang terinformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Informasi yang diperoleh bisa berasal dari analisis mendalam terhadap yang
  • 4. dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah tersedia (data kuantitatif atau data kualitatif). Menurut Sekaran (2007, 9), penelitian dapat dilakukan dengan dua tujuan yang berbeda. Yang pertama adalah penelitian terapan (applied research), digunakan untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu. Yang kedua adalah penelitian dasar (basic research), digunakan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan. B. Paradigma Penelitian Menurut Wang (1999, 56), paradigma adalah suatu model penyelidikan dan alat khusus, instrumen dan prosedur yang diterima secara universal yang digunakan untuk meneliti dalam disiplin keilmuan. Paradigma memiliki akar filosofis yaitu peneliti secara sadar atau tidak mengikuti paradigma yang membentuk cara berpikirnya kearah pendekatan umum. Hal ini berarti sebuah masalah penelitian dapat mengambil berbagai pendekatan sebagaimana ditentukan oleh peneliti. Paradigma disebut juga sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2006). Namun secara umum menurut Salim (2006) paradigma memiliki arti yaitu seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. C. Paradigma Positif Dalam paradigma ilmu, ilmuwan telah mengembangkan sejumlah perangkat keyakinan dasar yang digunakan dalam mengungkapkan hakikat ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Tradisi pengungkapan ilmu dimulai secara sistematis sejak abad ke-17, ketika Descartes (1596-1656) dan para penerusnya mengembangkan cara pandang positivisme. Kemudian berlanjut sampai abad ke-19, dunia filsafat semakin
  • 5. dipengaruhi oleh filsafat positivisme, terutama di bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam sejarah filsafat Barat, orang sering menyatakan bahwa abad ke-19 merupakan “Abad Positivisme”, yang ditandai dengan dominasi fikiran-fikiran ilmiah, atau apa yang disebut ilmu pengetahuan modern. Kebenaran atau kenyataan filsafat dinilai dan diukur menurut nilai positivistiknya, sedang perhatian orang ke filsafat lebih ditekankan kepada segi-seginya yang praktis bagi tingkah laku dan perbuatan manusia. Orang tidak lagi memandang penting tentang dunia yang abstrak. Sebagai pendiri aliran filsafat positivisme, Isidore Auguste Marie Francois Xavier Comte (1798-1857), telah menampilkan ajaran yang sangat terkenal, yaitu hokum tiga tahap (law of three stages). Hukum ini menyatakan bahwa sejarah manusia, baik secara individual maupun secara keseluruhan, telah berkembang menurut tiga tahap, yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap metafisik atau abstrak, dan tahap positif atau ilmiah atau riil. Secara eksplisit juga ditekankan bahwa istilah positif adalah suatu istilah yang dijadikan nama bagi aliran filsafat yang dibentuknya sebagai sesuatu yang nyata, pasti, jelas, bermanfaat, serta sebagai lawan dari sesuatu yang negatif. 1. Tahap teologi Tahap teologi merupakan tahap awal setiap perkembangan jiwa masyarakat. Dalam tahap ini manusia selalu berusaha untuk mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada. Manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kekuasaan yang mengatur fungsi dan geraknya. Menurut Auguste Comte, tahap teologi ini tidak akan muncul begitu saja, melainkan didahului pula oleh suatu perkembangan secara bertahap, yaitu a. Fetisyisme/ animisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan, bahwa segala sesuatu yang berada di sekeliling manusia mempunyai suasana kehidupan yang sama seperti manusia sendiri, dan mempunyai pengaruh yang akan menentukan terhadap kehidupan manusia
  • 6. sedemikian rupa sehingga manusia harus menyesuaikan diri dengannya. b. Politeisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari oleh pemikiran-pemikiran yang mempunyai anggapan bahwa daya pengaruh atau kekuatan penentu tidak lagi berasal dari benda-benda yang ada di sekeliling manusia, melainkan berasal dari makhluk- makhluk yang tidak kelihatan yang berada di sekeliling manusia. c. Monoteisme Yaitu suatu bentuk kehidupan masyarakat yang didasari bahwa pengaruh dan kekuatan penentu itu tidak lagi berasal dari dewa-dewa melainkan dari satu kekuatan mutlak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan merupakan satu-satunya penentu, sebab pertama dan tujuan akhir segala sesuatu yang ada, sehingga dengan demikian segala fikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia selalu diorientasikan kepada Tuhan, sejalan dengan dogma-dogma agama yang dianut manusia. 2. Tahap metafisik/ abstrak Tahap terakhir yaitu metafisik, dimana manusia mulai merubah cara berfikirnya, dalam usahanya untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gejala-gejala alam. Dogma- dogma agama ditinggalkan, kemampuan akal budi dikembangkan. Tahap metafisik menurut Auguste Comte merupakan tahap peralihan, disini manusia sudah mampu melepaskan diri dari kekuatan adikodrati, dan beralih pada kekuatan abstraksinya. Pada saat inilah ontologi mulai digunakan. Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman, 1986). Dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Menurut Watt & Zimmerman (1986) terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu:
  • 7. 1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris. 2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas. 3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Selanjutnya Watt & Zimmerman (1986) menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt & Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian empirik dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi di kemudian hari. Menurut positivisme, ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari empirik. Dengan pendekatan positivisme dalam metodologi penelitian kuantitatif, menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan objeknya secara eksplisit, dipisahkan dari objek-objek lain yang tidak diteliti. Metode penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivistik. Metodologi penelitian kuantitatif mempunyai batasan- batasan pemikiran yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan objek data, ditata dalam tata pikir kategorisasi, interfalisasik, dan kontinuasi. (Muhadjir, 2008:12). Dalam filsafat positivisme, filosofi penelitian yang dikembangkan dari unsur-unsur filsafat secara umum yaitu: 1. Ontologi (materi) Yaitu unsur dalam pengembangan filsafat sebagai ilmu yang membicarakan tentang objek (materi) kajian suatu ilmu. Dalam hal ini,
  • 8. penelitian kuantitatif akan meneliti sasaran penelitian yang berada dalam kawasan dunia empiris. 2. Epistemologi (metode) Yaitu unsur dalam pengembangan ilmu filsafat yang membicarakan bagaimana metode yang ditempuh dalam memperoleh kebenaran pengetahuan. 3. Aksiologi (nilai) Dalam penelitian kuantitatif menjunjung tinggi nilai keilmuan yang objektif, yang berlaku secara umum dan mengesampingkan hal-hal yang bersifat spesifik. Sebagai dasar acuan filosofik dalam metodologi penelitian positif kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian terdahulu dijadikan bahan acuan Positivisme tunduk kepada bukti kebenaran empirik, maka sumber pustaka yang perlu dicari adalah bukti empirik hasil-hasil penelitian terdahulu. 2. Analisis, sintesis, dan refleksi Dalam metodologi positif, menuntut dipilahnya analisis dari sintesis. Dituntut data dikumpulkan, dianalisis, baru dibuat kesimpulan atau sintesis. 3. Fakta objektif a. Variabel Yang dicari adalah hubungan relevan antara unit terkecil jenis satu dengan unit terkecil jenis lain. b. Eliminasi data Meneliti sejumlah variabel dan mengeliminasi variabel yang tidak teliti. c. Uji reliabilitas, validitas instrumen, dan validitas butir Dalam penelitian positif, dituntut data objektif. Objektif diwujudkan dalam uji kualitas instrumennya yang disebut uji reliabilitas dan validitas instrumen. Kualitas instrumen lebih tinggi lagi dapat diuji lebih lanjut lewat uji validitas setiap soalnya atau uji validitas setiap
  • 9. butirnya. Dalam uji validitas butir yang diuji adalah daya diskriminasi dan tingkat kesukarannya. 4. Argumentasi a. Fungsi parameter Beberapa variabel diuji pengaruhnya dengan teknik uji relevansi atau korespondensi antar sejumlah variabel. Uji korespondensi hanya membuktikan hubungan paralel antar banyak variabel (bukan sebab akibat). b. Populasi Subjek penelitian adalah subjek pendukung data, subjek yang memiliki data yang diteliti. c. Wilayah penelitian Pembahasan mengenai lingkungan dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang latar belakang atau suatu lingkungan khusus yang dapat memberi warna lain pada populasi yang sama. 5. Realitas a. Desain standar Harus jelas kerangka berfikir hubungan variabel-variabelnya, dirancang hipotesis yang dibuktikan, termasuk dirancang instrumen pengumpulan data yang teruji validitas instrumen dan validitas butir soalnya dan dirancang oleh teknik analisis. b. Uji kebenaran Realitas dalam paradigma positif adalah kebenaran sesuai signifikansi statistik dan pemaknaannya juga sebatas teknik uji yang digunakan. Unsur-unsur data untuk uji kebenaran menyangkut melihat antara lain jumlah subjeknya, jenis datanya, distribusi datanya, mean, simpangan baku, dan teknik uji korelasinya.
  • 10. Berdasarkan uraian di atas bisa digambarkan dalam bagan sebagai berikut: D. Pengembangan Paradigma Positif dalam Penelitian Dalam perkembangannya, metodologi dari sudut pandang filosofi yang mendasari penelitian masih terjadi perdebatan. Perbedaan pandangan ini baik dilihat secara ontologis yaitu realis dan idealis, yang nantinya akan berpengaruh juga pada perbedaan epistemologi yaitu positivisme dan anti positivisme, sehingga berdampak pada metodologi yang digunakan oleh masing-masing pengikut aliran tertentu. Paradigma positif berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah berkenaan dengan tiga komponen bahasa teoritis, bahasa observasional, dan kaidah- kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya. Tekanan positivistik menggarisbawahi penegasannya bahwa hanya bahasa observasional yang menyatakan informasi faktual sampai pernyataan-pernyataan ini Ontologi (Materi) Epistemologi (Metode) Aksiologi (Nilai) Positivisme Hasil penelitian terdahulu Argumentasi Realitas Analisis, sintesis, dan refleksi Fakta objektif
  • 11. diterjemahkan ke dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah korespondensi. Paradigma positif memberikan pengaruh yang nyata dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, pendekatan positivisme dipakai sangat luas dalam dalam berbagai penelitian dasar dan juga di bidang pendidikan. Penganut positivisme sepakat bahwa tidak hanya alam semesta yang bisa dikaji, melainkan fenomena sosial termasuk pendidikan harus mencapai taraf objektifitas dan valid melalui metode yang empirik. Dalam rangka mengkaji gejala/ fenomena sebagai ilmu pengetahuan ilmiah, positivisme memiliki pokok-pokok paradigma positivistik sebagai berikut: 1. Keyakinan bahwa suatu teori memiliki kebenaran yang bersifat universal. 2. Komitmen untuk berusaha mencapai taraf objektif melalui fenomena. 3. Kepercayaan bahwa setiap gejala dapat dirumuskan dan dijelaskan mengikuti hukum sebab akibat. 4. Kepercayaan bahwa setiap variabel penelitian dapat diidentifikasikan, didefinisikan dan diformulasikan menjadi teori dan hukum.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Peiling Wang, “Methodologies and methods for user behavioral research.” Annual Review of Information Science and Tcehnology(ARIST), vol. 34, 1999:56 Agus, Salim. 206. Teori dan Paradigma Penelitan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Endraswara, Suwardi.2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Muhadjir, Noeng. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Penerbit Rake Sarasin Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara Hamami, Tasman, et al. 2005. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Denzin, Norman K, et al. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Slamet, Yulius . 2008 . Pengantar Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS Hanurawan, Fattah. 1998. Pendekatan Positivistik, Interpretif, dan Kritis dalam Penelitian Pendidikan.Forum Penelitian Pendidikan 10, 3-16 E. G. Guba and Y. S. Lincoln, “Competing paradigms in qualitative research,” in Handbook of Qualitative Research, N. K. Denzin and Y. S. Lincoln, Eds. Thousand Oaks, CA: Sage, 1994, pp. 105-117.