SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Penyelesaian Sengketa
Kontrak Melalui Jalur Non-
         litigasi

  Ira Chandra Puspita   Primita Anggraeni
     Nur Hotimah          Indah Nailufar
      Erry Fitrya      Yunizar Prajamufti
               Satria Wardhani
ALTERNATIF PENYELESAIAN
               SENGKETA
“Alternatif Penyelesaian Sengketa (termasuk arbitrase) dapat diberi batasan
   sebagai sekumpulan prosedur atau mekanisme yang berfungsi memberi
   alternatif atau pilihan suatu tata cara penyelesaian sengketa melalui bentuk
   arbitrase agar memperoleh putusan akhir dan mengikat para pihak. Secara
   umum, tidak selalu dengan melibatkan intervensi dan bantuan pihak ketiga
   yang independent yang diminta membantu memudahkan penyelesaian
   sengketa tersebut”
ADR atau Alternative Dispute Resolution sering diartikan sebagai alternative
   to litigation dan alternative to adjudication. Hal ini tentu saja menimbulkan
   implikasi yang berbeda. Pengertian yang pertama menjadi acuan seluruh
   penyelesaian sengketa diluar pengadilan, termasuk arbitrase, sedangkan
   pada pengertian kedua, maka ADR hanya mencakup mekanisme
   penyelesaian sengketa yang bersifat konsensus atau kooperatif, seperti
   negosiasi, mediasi, konsoliasi dan tidak termasuk arbitrase.
Dengan demikian, jelaslah yang dimaksud dengan
 ADR (Alternative Dispute Resolution) atau
 Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah suatu
 pranata penyelesaian sengketa di luar pengadilan
 berdasarkan kesepakatan para pihak dengan
 menyampingkan penyelesaian sengketa secara
 litigasi di pengadilan. Dalam UU No. 30 Tahun
 1999, terdapat sekurangnya ada lima macam cara
 penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
ADR dan perjanjian
Dalam penyelesaian sengketa, ADR berintikan
  bahwa para pihak yang bersengketa memiliki niat
  untuk menyelesaikan permasalahannya di luar
  pengadilan dengan cara dan ketentuan yang
  disepakati oleh kedua belah pihak. Dan
  kesepakatan para pihak tersebut terdiri atas
  penyelesaian-penyelesaian sengketa untuk
  dilaksanakan di kemudian hari dan dituang
  dalam bentuk perjanjian. Hal ini bertujuan untuk
  menjaga agar sengketa “ter-isolasi” untuk
  menunggu penyelesaiannya yang sudah
  ditetapkan dengan cara-cara tertentu.
• Dalam Black’s Law Dictionary yang dikutip oleh Gunawan
  Widjaja, pada prinsipnya konsultasi merupakan suatu
  tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak
  tertentu, yang disebut dengan klien dengan pihak lain yang
  merupakan pihak konsultan, yang memberikan pendapatnya
  kepada kliennya untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan
  kliennya tersebut. Peran konsultan dalam menyelesaikan
  perselisihan atau sengketa yang ada tidaklah dominan sama
  sekali. Konsultan hanyalah memberikan pendapat
  (hukum), sebagaimana diminta oleh kliennya, yang untuk
  selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketa
  tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak, meskipun
  adakalanya pihak konsultan juga diberikan kesempatan untuk
  merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang
  dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa tersebut.
Pada prinsipnya, yang dimaksud dengan negosiasi adalah “suatu
  proses tawar menawar atau pembicaraan untuk mencapai suatu
  kesepakatan terhadap masalah tertentu yang terjadi di antara para
  pihak. Negosiasi dilakukan baik karena telah ada sengketa diantara
  para pihak, maupun hanya karena belum ada kata sepakat
  disebabkan belum pernah dibicarakan masalah tersebut”. Negosiasi
  dilakukan oleh seorang negosiator. Mulai dari negosiasi yang paling
  sederhana dimana negosiator tersebut adalah para pihak yang
  berkepentingan sendiri. Sampai kepada menyedia negosiator
  khusus, atau memakai lawyer sebagai negosiator.
Dalam Pasal 5 UU No.30 Tahun 1999 dapat dikatakan bahwa pada
  prinsipnya segala sesuatu yang menurut Undang- Undang yang
  berlaku dapat diadakan perdamaian dapat pula dinegosiasikan.
  Suatu negosiasi berhasil apabila terdapat kompromi atas posisi-
  posisi para pihak yang antara lain dapat diukur dengan nilai uang.
  Pendekatan “Problem Solving” dalam negosiasi menekankan
  pencapaian apa sebenarnya yang dikehendaki kedua belah pihak
  dan mencari hal-hal yang dapat memuaskan kedua belah pihak.
  Pendekatan dilakukan sebagai ganti dari pendekatan untuk
  keuntungan salah satu pihak atas pihak lainnya (Rajagukguk, 2001).
MEDIASI
Menurut Munir Fuady : “Mediasi adalah suatu proses
  negosiasi untuk memecahkan masalah melalui pihak luar
  yang tidak memihak dan netral yang akan bekerja dengan
  pihak yang bersengketa untuk membantu menemukan
  solusi dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara
  memuaskan bagi kedua belah pihak”
“Mediasi adalah proses negosiasi pemecahan masalah
  dimana pihak luar yang tidak memihak (impartial) dan
  netral bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk
  membantu mereka memperoleh kesepakatan dengan
  memutuskan. Menurut rumusan Pasal 6 ayat (3) UU No.30
  Tahun 1999, “Mediasi adalah merupakan suatu proses
  kegiatan sebagai kelanjutan dari gagalnya negosiasi yang
  dilakukan oleh para pihak”. Dari ketentuan Pasal 6 ayat
  (3) UU No.30 Tahun 1999 itu juga dikatakan bahwa atas
  kesepakatan tertulis para pihak yang bersengketa atau
  beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau
  lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator
KONSILIASI
Seperti halnya konsultasi, negosiasi, maupun mediasi, UU No.30 Tahun
  1999 tidak memberikan suatu rumusan yang eksplisit atas
  pengertian atau definisi dari konsiliasi. Jika mengacu kepada asal
  kata konsiliasi yaitu “conciliation” dalam bahasa Inggris yang
  berarti perdamaian dalam bahasa Indonesia, maka dapat dikatakan
  bahwa pada prinsipnya konsiliasi merupakan perdamaian.
Konsiliasi sebagai proses penyelesaian sengketa yang melibatkan
  pihak ketiga yang netral dan tidak memihak dengan tugas sebagai
  fasilitator untuk menemukan para pihak agar dapat dilakukan
  penyelesaian sengketa. Konsiliator dalam menjalankan tugasnya
  harus mengetahui hak dan kewajiban para pihak, kebiasaan
  bisnis, sehingga dapat mengarahkan penyelesaian sengeta dengan
  berpegang kepada prinsip keadilan, kepastian dan objektivitas dari
  setiap kasus tertentu.
Tugas dari konsiliator seperti juga
  mediator hanyalah sebagai pihak
  fasilitator untuk melakukan
  komunikasi diantara pihak sehingga
  dapat ditemukan solusi oleh para
  pihak. Pihak konsiliator hanya
  melakukan tindakan- tindakan seperti
  mengatur waktu dan tempat
  pertemuan para pihak, mengarahkan
  subjek pembicaraan, membawa pesan
  dari satu pihak kepada pihak lain jika
  pesan tersebut tidak mungkin
  disampaikan langsung, dan lain-lain.
  Sementara pihak mediator melakukan
  lebih jauh dari itu. Namun, keputusan
  dan persetujuan terhadap keputusan
  perkara tetap terletak penuh di
  tangan para pihak yang bersengketa.
PEMBERIAN PENDAPAT HUKUM
Pemberian pendapat hukum yang dalam hal ini adalah Lembaga Arbitrase
   merupakan suatu masukan bagi para pihak dalam menyusun atau memuat
   kontrak yang akan mengatur hak-hak dan kewajiban para pihak, maupun
   dalam memberikan penafsiran ataupun pendapat terhadap salah satu atau
   lebih ketentuan dalam kontrak yang telah dibuat oleh para pihak. Rumusan
   Pasa 52 UU No.30 Tahun 1999 menyatakan bahwa “para pihak dalam suatu
   perjanjian berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari lembaga
   arbitrase atas hubungan hukum tertentu dari suatu perjanjian. Pendapat
   hukum ini bersifat mengikat (binding) oleh karena pendapat yang diberikan
   tersebut akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak pokok.
   Pendapat hukum ini juga bersifat akhir (final) sebagaimana disebutkan dalam
   Pasal 53 UU NO.30 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa:
   “terhadap pendapat yang mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52
   tidak dapat dilakukan perlawanan melalui upaya hukum”.
Adanya berbagai alternatif penyelesaian sengketa dalam kontrak dagang
   mempermudah para pelaku bisnis dalam menghadapi sengketa dagang. Pada
   saat ini sudah harus ditinggalkan pembuatan kontrak yang tradisional dan
   beralih kepada model-model kontrak modern ynag mencantumkan
   penyelesaian sengketa melalaui forum non litigasi. Para konsultan hukum atau
   advokat disarankan agar kliennya dalam membuat kontrak dagang selalu
   mencantumkan cara penyelesaian sengketa dengan memasukkan beberapa
   pilihan. Misalnya dalam kontrak mensyaratkan bahwa dalam hal timbul
   sengketa hubungan dengan perikatan tersebut, para pihak pertama- tama akan
   mencoba menyelesaikannya dengan cara negosiasi atau mediasi. Jika upaya ini
Selain 5 cara diatas, terdapat upaya
  koordiansi, yaitu upaya yang dilakukan oleh
  pihak yang memiliki otoritas tertentu untuk
  menyelesaikan masalah-masalah yang
  melibatkan banyak pihak agar terhindar dari
  penanganan yang tumpang tindih.
PERJANJIAN ARBITRASE SEBAGAI PILIHAN
 DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS
Di kalangan dunia bisnis, umumnya lebih mendayagunakan arbitrase sebagai alternatif
    penyelesaian sengketa bisnis yang ter adi diantara para pihak, daripada
                                          j
    penyelesaiannya melalui lembaga litigasi atau peradilan. Hal ini ter adi karena saat
                                                                       j
    sekarang ini ada suatu tendensi bahwa hampir di setiap kontrak dagang
    mencantumkan klausul penyelesaian sengketa melalui arbitrase, dimana arbitrase
    merupakan suatu lembaga penyelesaian sengketa yang sedang populer dan paling
    dianjurkan untuk digunakan dibandingkan dengan lembaga penyelesaian sengketa
    lainnya.
Dalam menentukan cara penyelesaian sengketa tersebut, tentunya banyak
    pertimbangan yang mendasari para pelaku bisnis untuk memilih arbitrase sebagai
    upaya penyelesaian sengketa yang akan atau sedang dihadapi. Namun
    demikian, kadang kala pertimbangan para pelaku bisnis dalam memilih lembaga
    arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa para pihak tidaklah sama, karena
    itu perlu diketahui dasar pertimbangan para pihak yang bersengketa dalam memilih
    arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa dalam kontrak dagang. Secara
    umum dalam alinea keempat Pen  jelasan Umum UU No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
    dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dinyatakan dalam lembaga arbitrase mempunyai
    kelebihan dibandingkan dengan lembaga peradilan.
Kelebihan-kelebihan
           Arbitrase
(1) Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak.
(2) Dapat dihindarkan kelambatan yang
    diakibatkan karena hal prosedur dan
    administrative.
(3) Para pihak dapat memilih arbiter yang
    menurut keyakinannya mempunyai
    pengetahuan, pengalaman, serta latar
    belakang yang cukup mengenai masalah yang
    disengketakan, jujur dan adil.
(4) Para pihak dapat menentukan pilihan hukum
    untuk menyelesaikan masalah serta proses
    dan tempat penyelenggaraan arbitrase.
(5) Putusan arbiter merupakan putusan yang
    mengikat para pihak dan dengan melalui tata
    cara (prosedur) sederhana saja ataupun
    langsung dapat dilaksanakan.
Dasar pertimbangan para pihak memilih
   penyelesaian sengketa melalui arbitrase:
(1) Sistem hukum dan pengadilan setempat asing bagi mereka.
(2) Pengusaha-pengusaha negara maju beranggapan hakim-hakim
    negara berkembang tidak menguasai sengketa-sengketa dagang
    yang melibatkan hubungan-hubungan niaga dan keuangan
    internasional yang rumit.
(3) Pengusaha-pengusaha negara maju beranggapan penyelesaian
    sengketa melalui pengadilan akan memakan waktu yang lama
    dan ongkos yang besar.
(4) Keengganan pengusaha asing untuk menyelesaikan sengketa di
    depan pengadilan bertolak dari anggapan bahwa pengadilan
    akan bersikap subjektif kepada mereka karena sengketa
    diperiksa dan diadili bukan berdasarkan hukum mereka, oleh
    hakim yang bukan dari negara mereka.
(5) Penyelesaian sengketa di pengadilan akan mencari siapa yang
    salah dan siapa yang benar, dan hasilnya akan dapat
    merenggangkan hubungan dagang diantara mereka, sedangkan
    putusan melalui arbitrase dianggap dapat melahirkan putusan
    yang kompromistis yang dapat diterima oleh kedua belah
    pihak yang bersengketa.
Kelebihan arbitrase dibandingkan dengan
            pengadilan konvensional :
1.    Prosedur tidak berbelit dan         10.   Keputusan arbitrase umumnya dapat
      keputusan dapat dicapai dalam             diberlakukan dan dieksekusi oleh
      waktu relative singkat.                   pengadilan dengan sedikit atau tanpa
2.    Biaya lebih murah.                        review sama sekali.
3.    Dapat dihindari expose dari         11.   Proses/prosedur arbitrase lebih
      keputusan di depan umum.                  mudah dimengerti oleh masyarakat
4.    Hukum terhadap prosedur dan               luas.
      pembuktian lebih rileks.            12.   Menutup kemungkinan untuk dilakukan
5.    Para pihak dapat memilih hukum            “Forum Shopping”
      mana yang akan diberlakukan oleh    13.   Ketidakpercayaan para pihak pada
      arbitrase.                                Pengadilan Negeri
6.    Para pihak dapat memilih sendiri    14.   Prosesnya cepat
      para arbiter.                       15.   Merupakan putusan akhir (final) dan
7.    Dapat dipilih para arbiter dari           mengikat (binding)
      kalangan ahli dalam bidangnya.      16.   Biaya lebih murah
8.    Keputusan dapat lebih terkait       17.   Bebas memilih hukum yang
      dengan situasi dan kondisi.               diberlakukan
9.    Keputusannya umumnya final dan      18.   Eksekusinya mudah
      binding (tanpa harus naik banding   19.   Kepekaan arbiter
      atau kasasi).
                                          20.   Kecenderungan yang modern
Kelemahan Arbitrase
(1)   Tidak mudah untuk mengajak para         10.   Kurangnya unsure Finalty.
      pelaku bisnis menyelesaikan             11.   Kurangnya power untuk menggiring para
      sengketanya kepada arbiter.                   pihak ke settlement.
                                              12.   Kurangnya power untuk menghadirkan
(2)   Klausul arbitrase yang sudah                  barang bukti, saksi, dan lain-lain.
      dicantumkan dalam kontrak selalu        13.   Kurangnya power untuk hal law
      diingkari salah satu pihak dengan             enforcement dan eksekusi keputusan.
      berbagai dalih.                         14.   Dapat menyembunyikan dispute dari
(3)   Pengingkaran hakim terhadap norma             Public Security.
      hukum yang sudah dinyatakan secara      15.   Tidak dapat menghasilkan solusi yang
                                                    bersifat preventif.
      tegas Undang- Undang.                   16.   Kemungkinan timbulnya keputusan yang
(4)   Masih ada keengganan para pihak untuk         paling bertentangan satu sama lain
      menyisihkan biaya yang harus dipikul          karena tidak ada system “precedent”
      dalam proses arbitrase.                       terhadap keputusan sebelumnya, dan
                                                    juga karena unsur fleksibilitas dari
(5)   Pelaksanaan putusan arbitrase masih           arbiter. Karena itu, keputusan arbitrase
      juga berkaitan dengan pengadilan.             tidak predektif.
(6)   Dalam arbitrase tidak dikenal           17.   Kualitas keputusannya sangat
                                                    bergantung pada kualitas para arbiter
      putusan-putusan yang mengikat arbiter         itu sendiri, tanpa ada norma yang cukup
      sebelumnya (seperti dalam ilmu hukum          untuk menjaga standard mutu keputusan
      dikenal yurisprudensi).                       arbitrase. Oleh karena itu, sering
                                                    dikatakan “An arbitration is as good
(7)   Dalam forum arbitrase internasional           arbitrators”.
      masih sulit untuk mempertemukan         18.   Berakibat kurangnya upaya untuk
      sengketa hukum yang berbeda sistem            mengubah system pengadilan
      hukumnya dari negara msing-masing.            konvensional yang ada.
(8)   Hanya baik dan tersedia dengan baik     19.   Berakibat semakin tinggi rasa
                                                    permusuhan kepada pengadilan
      terhadap perusahaan-perusahaan
      bonafide.
(9)   Due Process Kurang terpenuhi.
Tahap-tahap penyelesaian
      sengketa di luar pengadilan
         (secara non-litigasi)
1.   Tahap persiapan
2.   Tahap mempelajari kasus posisi
3.   Tahap perundingan
4.   Tahap perumusan hasil
5.   Tahap pendaftaran
6.   Tahap pelaksanaan hasil kesepakatan
Kontrak

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Rinytrianas21
 
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...chivesradin1
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...Chives Radin
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...megiirianti083
 
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...Muhammad Ramadhan
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...Naufal Alwan
 
Presentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingPresentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingHAZELARYA
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Dyana Anggraini
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...febrysaragih
 
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...Jihan Nabilah
 
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...Jihan Nabilah
 
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Dyana Anggraini
 
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...risnadica
 

Mais procurados (20)

Penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketaPenyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa
 
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
 
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
 
Adr1
Adr1Adr1
Adr1
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, implementasi resolusi sengketa secara ...
 
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...
HBL2. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, alternatif hukum sengketa, universi...
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Seng...
 
Presentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingPresentation11 negotiating
Presentation11 negotiating
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,RESOLUSI SENGKETA SECARA UMUM DAN RESO...
 
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Alternatif Resolu...
 
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...
2.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau...
 
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...
2 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas ...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
 
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
 
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...
Hbl 2, risna dwi cahyani, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolu...
 

Destaque

Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketa
Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketaPenyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketa
Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketaCecep khoer Affandi
 
Bab 5. negosiasi power point
Bab 5. negosiasi   power pointBab 5. negosiasi   power point
Bab 5. negosiasi power pointDorothea Laksita
 

Destaque (6)

Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketa
Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketaPenyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketa
Penyusunan kontrak bisnis negosiasi dan penyelesaian sengketa
 
Prosedur penyelesaian sengketa
Prosedur penyelesaian sengketaProsedur penyelesaian sengketa
Prosedur penyelesaian sengketa
 
Presentasi vi
Presentasi viPresentasi vi
Presentasi vi
 
HUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAKHUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAK
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Bab 5. negosiasi power point
Bab 5. negosiasi   power pointBab 5. negosiasi   power point
Bab 5. negosiasi power point
 

Semelhante a Kontrak

Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikMateri negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikyoseelita2
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...WennaSustiany
 
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.ppt
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.pptARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.ppt
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.pptherdysinaga1
 
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketa
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketaHbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketa
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketaAgungAgungPangestu
 
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdfSILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdfBryanAgung1
 
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...Novi Siti
 
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...rifaaa_092
 
Kontrak dalam bisnis
Kontrak dalam bisnisKontrak dalam bisnis
Kontrak dalam bisnismailinursal
 
Perdamaian dalam sengketa
Perdamaian dalam sengketaPerdamaian dalam sengketa
Perdamaian dalam sengketaAdilah126
 
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Santirzkamalia
 

Semelhante a Kontrak (13)

Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikMateri negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
 
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.ppt
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.pptARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.ppt
ARBITRASE_and_ALTERNATIF_PENYELESAIAN_SE.ppt
 
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketa
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketaHbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketa
Hbl2, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, alternatif hukum sengketa
 
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdfSILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
 
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
 
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...
Hbl,arifatur rihadah, 43217010092, quiz dan forum minggu 2, universitas mercu...
 
Indikator
IndikatorIndikator
Indikator
 
Sengketa ekonomi
Sengketa ekonomiSengketa ekonomi
Sengketa ekonomi
 
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docxTugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
 
Kontrak dalam bisnis
Kontrak dalam bisnisKontrak dalam bisnis
Kontrak dalam bisnis
 
Perdamaian dalam sengketa
Perdamaian dalam sengketaPerdamaian dalam sengketa
Perdamaian dalam sengketa
 
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
Hbl, santi rizki amalia, prof hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau re...
 

Mais de aishkhuw fillah

force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiaishkhuw fillah
 
hak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakhak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakaishkhuw fillah
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak aishkhuw fillah
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 

Mais de aishkhuw fillah (6)

force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janji
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
hak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakhak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihak
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
 
Hukum kontrak
Hukum kontrakHukum kontrak
Hukum kontrak
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 

Último

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Último (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Kontrak

  • 1. Penyelesaian Sengketa Kontrak Melalui Jalur Non- litigasi Ira Chandra Puspita Primita Anggraeni Nur Hotimah Indah Nailufar Erry Fitrya Yunizar Prajamufti Satria Wardhani
  • 2. ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA “Alternatif Penyelesaian Sengketa (termasuk arbitrase) dapat diberi batasan sebagai sekumpulan prosedur atau mekanisme yang berfungsi memberi alternatif atau pilihan suatu tata cara penyelesaian sengketa melalui bentuk arbitrase agar memperoleh putusan akhir dan mengikat para pihak. Secara umum, tidak selalu dengan melibatkan intervensi dan bantuan pihak ketiga yang independent yang diminta membantu memudahkan penyelesaian sengketa tersebut” ADR atau Alternative Dispute Resolution sering diartikan sebagai alternative to litigation dan alternative to adjudication. Hal ini tentu saja menimbulkan implikasi yang berbeda. Pengertian yang pertama menjadi acuan seluruh penyelesaian sengketa diluar pengadilan, termasuk arbitrase, sedangkan pada pengertian kedua, maka ADR hanya mencakup mekanisme penyelesaian sengketa yang bersifat konsensus atau kooperatif, seperti negosiasi, mediasi, konsoliasi dan tidak termasuk arbitrase.
  • 3. Dengan demikian, jelaslah yang dimaksud dengan ADR (Alternative Dispute Resolution) atau Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah suatu pranata penyelesaian sengketa di luar pengadilan berdasarkan kesepakatan para pihak dengan menyampingkan penyelesaian sengketa secara litigasi di pengadilan. Dalam UU No. 30 Tahun 1999, terdapat sekurangnya ada lima macam cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
  • 4. ADR dan perjanjian Dalam penyelesaian sengketa, ADR berintikan bahwa para pihak yang bersengketa memiliki niat untuk menyelesaikan permasalahannya di luar pengadilan dengan cara dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dan kesepakatan para pihak tersebut terdiri atas penyelesaian-penyelesaian sengketa untuk dilaksanakan di kemudian hari dan dituang dalam bentuk perjanjian. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar sengketa “ter-isolasi” untuk menunggu penyelesaiannya yang sudah ditetapkan dengan cara-cara tertentu.
  • 5. • Dalam Black’s Law Dictionary yang dikutip oleh Gunawan Widjaja, pada prinsipnya konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan, yang memberikan pendapatnya kepada kliennya untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan kliennya tersebut. Peran konsultan dalam menyelesaikan perselisihan atau sengketa yang ada tidaklah dominan sama sekali. Konsultan hanyalah memberikan pendapat (hukum), sebagaimana diminta oleh kliennya, yang untuk selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketa tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak, meskipun adakalanya pihak konsultan juga diberikan kesempatan untuk merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa tersebut.
  • 6. Pada prinsipnya, yang dimaksud dengan negosiasi adalah “suatu proses tawar menawar atau pembicaraan untuk mencapai suatu kesepakatan terhadap masalah tertentu yang terjadi di antara para pihak. Negosiasi dilakukan baik karena telah ada sengketa diantara para pihak, maupun hanya karena belum ada kata sepakat disebabkan belum pernah dibicarakan masalah tersebut”. Negosiasi dilakukan oleh seorang negosiator. Mulai dari negosiasi yang paling sederhana dimana negosiator tersebut adalah para pihak yang berkepentingan sendiri. Sampai kepada menyedia negosiator khusus, atau memakai lawyer sebagai negosiator. Dalam Pasal 5 UU No.30 Tahun 1999 dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya segala sesuatu yang menurut Undang- Undang yang berlaku dapat diadakan perdamaian dapat pula dinegosiasikan. Suatu negosiasi berhasil apabila terdapat kompromi atas posisi- posisi para pihak yang antara lain dapat diukur dengan nilai uang. Pendekatan “Problem Solving” dalam negosiasi menekankan pencapaian apa sebenarnya yang dikehendaki kedua belah pihak dan mencari hal-hal yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Pendekatan dilakukan sebagai ganti dari pendekatan untuk keuntungan salah satu pihak atas pihak lainnya (Rajagukguk, 2001).
  • 7. MEDIASI Menurut Munir Fuady : “Mediasi adalah suatu proses negosiasi untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang tidak memihak dan netral yang akan bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk membantu menemukan solusi dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara memuaskan bagi kedua belah pihak” “Mediasi adalah proses negosiasi pemecahan masalah dimana pihak luar yang tidak memihak (impartial) dan netral bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk membantu mereka memperoleh kesepakatan dengan memutuskan. Menurut rumusan Pasal 6 ayat (3) UU No.30 Tahun 1999, “Mediasi adalah merupakan suatu proses kegiatan sebagai kelanjutan dari gagalnya negosiasi yang dilakukan oleh para pihak”. Dari ketentuan Pasal 6 ayat (3) UU No.30 Tahun 1999 itu juga dikatakan bahwa atas kesepakatan tertulis para pihak yang bersengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator
  • 8. KONSILIASI Seperti halnya konsultasi, negosiasi, maupun mediasi, UU No.30 Tahun 1999 tidak memberikan suatu rumusan yang eksplisit atas pengertian atau definisi dari konsiliasi. Jika mengacu kepada asal kata konsiliasi yaitu “conciliation” dalam bahasa Inggris yang berarti perdamaian dalam bahasa Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya konsiliasi merupakan perdamaian. Konsiliasi sebagai proses penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak ketiga yang netral dan tidak memihak dengan tugas sebagai fasilitator untuk menemukan para pihak agar dapat dilakukan penyelesaian sengketa. Konsiliator dalam menjalankan tugasnya harus mengetahui hak dan kewajiban para pihak, kebiasaan bisnis, sehingga dapat mengarahkan penyelesaian sengeta dengan berpegang kepada prinsip keadilan, kepastian dan objektivitas dari setiap kasus tertentu.
  • 9. Tugas dari konsiliator seperti juga mediator hanyalah sebagai pihak fasilitator untuk melakukan komunikasi diantara pihak sehingga dapat ditemukan solusi oleh para pihak. Pihak konsiliator hanya melakukan tindakan- tindakan seperti mengatur waktu dan tempat pertemuan para pihak, mengarahkan subjek pembicaraan, membawa pesan dari satu pihak kepada pihak lain jika pesan tersebut tidak mungkin disampaikan langsung, dan lain-lain. Sementara pihak mediator melakukan lebih jauh dari itu. Namun, keputusan dan persetujuan terhadap keputusan perkara tetap terletak penuh di tangan para pihak yang bersengketa.
  • 10. PEMBERIAN PENDAPAT HUKUM Pemberian pendapat hukum yang dalam hal ini adalah Lembaga Arbitrase merupakan suatu masukan bagi para pihak dalam menyusun atau memuat kontrak yang akan mengatur hak-hak dan kewajiban para pihak, maupun dalam memberikan penafsiran ataupun pendapat terhadap salah satu atau lebih ketentuan dalam kontrak yang telah dibuat oleh para pihak. Rumusan Pasa 52 UU No.30 Tahun 1999 menyatakan bahwa “para pihak dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari lembaga arbitrase atas hubungan hukum tertentu dari suatu perjanjian. Pendapat hukum ini bersifat mengikat (binding) oleh karena pendapat yang diberikan tersebut akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak pokok. Pendapat hukum ini juga bersifat akhir (final) sebagaimana disebutkan dalam Pasal 53 UU NO.30 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa: “terhadap pendapat yang mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 tidak dapat dilakukan perlawanan melalui upaya hukum”. Adanya berbagai alternatif penyelesaian sengketa dalam kontrak dagang mempermudah para pelaku bisnis dalam menghadapi sengketa dagang. Pada saat ini sudah harus ditinggalkan pembuatan kontrak yang tradisional dan beralih kepada model-model kontrak modern ynag mencantumkan penyelesaian sengketa melalaui forum non litigasi. Para konsultan hukum atau advokat disarankan agar kliennya dalam membuat kontrak dagang selalu mencantumkan cara penyelesaian sengketa dengan memasukkan beberapa pilihan. Misalnya dalam kontrak mensyaratkan bahwa dalam hal timbul sengketa hubungan dengan perikatan tersebut, para pihak pertama- tama akan mencoba menyelesaikannya dengan cara negosiasi atau mediasi. Jika upaya ini
  • 11. Selain 5 cara diatas, terdapat upaya koordiansi, yaitu upaya yang dilakukan oleh pihak yang memiliki otoritas tertentu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan banyak pihak agar terhindar dari penanganan yang tumpang tindih.
  • 12. PERJANJIAN ARBITRASE SEBAGAI PILIHAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS Di kalangan dunia bisnis, umumnya lebih mendayagunakan arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa bisnis yang ter adi diantara para pihak, daripada j penyelesaiannya melalui lembaga litigasi atau peradilan. Hal ini ter adi karena saat j sekarang ini ada suatu tendensi bahwa hampir di setiap kontrak dagang mencantumkan klausul penyelesaian sengketa melalui arbitrase, dimana arbitrase merupakan suatu lembaga penyelesaian sengketa yang sedang populer dan paling dianjurkan untuk digunakan dibandingkan dengan lembaga penyelesaian sengketa lainnya. Dalam menentukan cara penyelesaian sengketa tersebut, tentunya banyak pertimbangan yang mendasari para pelaku bisnis untuk memilih arbitrase sebagai upaya penyelesaian sengketa yang akan atau sedang dihadapi. Namun demikian, kadang kala pertimbangan para pelaku bisnis dalam memilih lembaga arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa para pihak tidaklah sama, karena itu perlu diketahui dasar pertimbangan para pihak yang bersengketa dalam memilih arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa dalam kontrak dagang. Secara umum dalam alinea keempat Pen jelasan Umum UU No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dinyatakan dalam lembaga arbitrase mempunyai kelebihan dibandingkan dengan lembaga peradilan.
  • 13. Kelebihan-kelebihan Arbitrase (1) Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak. (2) Dapat dihindarkan kelambatan yang diakibatkan karena hal prosedur dan administrative. (3) Para pihak dapat memilih arbiter yang menurut keyakinannya mempunyai pengetahuan, pengalaman, serta latar belakang yang cukup mengenai masalah yang disengketakan, jujur dan adil. (4) Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalah serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitrase. (5) Putusan arbiter merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan melalui tata cara (prosedur) sederhana saja ataupun langsung dapat dilaksanakan.
  • 14. Dasar pertimbangan para pihak memilih penyelesaian sengketa melalui arbitrase: (1) Sistem hukum dan pengadilan setempat asing bagi mereka. (2) Pengusaha-pengusaha negara maju beranggapan hakim-hakim negara berkembang tidak menguasai sengketa-sengketa dagang yang melibatkan hubungan-hubungan niaga dan keuangan internasional yang rumit. (3) Pengusaha-pengusaha negara maju beranggapan penyelesaian sengketa melalui pengadilan akan memakan waktu yang lama dan ongkos yang besar. (4) Keengganan pengusaha asing untuk menyelesaikan sengketa di depan pengadilan bertolak dari anggapan bahwa pengadilan akan bersikap subjektif kepada mereka karena sengketa diperiksa dan diadili bukan berdasarkan hukum mereka, oleh hakim yang bukan dari negara mereka. (5) Penyelesaian sengketa di pengadilan akan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, dan hasilnya akan dapat merenggangkan hubungan dagang diantara mereka, sedangkan putusan melalui arbitrase dianggap dapat melahirkan putusan yang kompromistis yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
  • 15. Kelebihan arbitrase dibandingkan dengan pengadilan konvensional : 1. Prosedur tidak berbelit dan 10. Keputusan arbitrase umumnya dapat keputusan dapat dicapai dalam diberlakukan dan dieksekusi oleh waktu relative singkat. pengadilan dengan sedikit atau tanpa 2. Biaya lebih murah. review sama sekali. 3. Dapat dihindari expose dari 11. Proses/prosedur arbitrase lebih keputusan di depan umum. mudah dimengerti oleh masyarakat 4. Hukum terhadap prosedur dan luas. pembuktian lebih rileks. 12. Menutup kemungkinan untuk dilakukan 5. Para pihak dapat memilih hukum “Forum Shopping” mana yang akan diberlakukan oleh 13. Ketidakpercayaan para pihak pada arbitrase. Pengadilan Negeri 6. Para pihak dapat memilih sendiri 14. Prosesnya cepat para arbiter. 15. Merupakan putusan akhir (final) dan 7. Dapat dipilih para arbiter dari mengikat (binding) kalangan ahli dalam bidangnya. 16. Biaya lebih murah 8. Keputusan dapat lebih terkait 17. Bebas memilih hukum yang dengan situasi dan kondisi. diberlakukan 9. Keputusannya umumnya final dan 18. Eksekusinya mudah binding (tanpa harus naik banding 19. Kepekaan arbiter atau kasasi). 20. Kecenderungan yang modern
  • 16. Kelemahan Arbitrase (1) Tidak mudah untuk mengajak para 10. Kurangnya unsure Finalty. pelaku bisnis menyelesaikan 11. Kurangnya power untuk menggiring para sengketanya kepada arbiter. pihak ke settlement. 12. Kurangnya power untuk menghadirkan (2) Klausul arbitrase yang sudah barang bukti, saksi, dan lain-lain. dicantumkan dalam kontrak selalu 13. Kurangnya power untuk hal law diingkari salah satu pihak dengan enforcement dan eksekusi keputusan. berbagai dalih. 14. Dapat menyembunyikan dispute dari (3) Pengingkaran hakim terhadap norma Public Security. hukum yang sudah dinyatakan secara 15. Tidak dapat menghasilkan solusi yang bersifat preventif. tegas Undang- Undang. 16. Kemungkinan timbulnya keputusan yang (4) Masih ada keengganan para pihak untuk paling bertentangan satu sama lain menyisihkan biaya yang harus dipikul karena tidak ada system “precedent” dalam proses arbitrase. terhadap keputusan sebelumnya, dan juga karena unsur fleksibilitas dari (5) Pelaksanaan putusan arbitrase masih arbiter. Karena itu, keputusan arbitrase juga berkaitan dengan pengadilan. tidak predektif. (6) Dalam arbitrase tidak dikenal 17. Kualitas keputusannya sangat bergantung pada kualitas para arbiter putusan-putusan yang mengikat arbiter itu sendiri, tanpa ada norma yang cukup sebelumnya (seperti dalam ilmu hukum untuk menjaga standard mutu keputusan dikenal yurisprudensi). arbitrase. Oleh karena itu, sering dikatakan “An arbitration is as good (7) Dalam forum arbitrase internasional arbitrators”. masih sulit untuk mempertemukan 18. Berakibat kurangnya upaya untuk sengketa hukum yang berbeda sistem mengubah system pengadilan hukumnya dari negara msing-masing. konvensional yang ada. (8) Hanya baik dan tersedia dengan baik 19. Berakibat semakin tinggi rasa permusuhan kepada pengadilan terhadap perusahaan-perusahaan bonafide. (9) Due Process Kurang terpenuhi.
  • 17. Tahap-tahap penyelesaian sengketa di luar pengadilan (secara non-litigasi) 1. Tahap persiapan 2. Tahap mempelajari kasus posisi 3. Tahap perundingan 4. Tahap perumusan hasil 5. Tahap pendaftaran 6. Tahap pelaksanaan hasil kesepakatan