SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Baixar para ler offline
TUGAS HUKUM PERTANAHAN
POLITIK HUKUM PERTANAHAN
DI INDONESIA
OLEH :
I MADE PUTRA WIRYA BRATA
5820012
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BALI DWIPA
DENPASAR
2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Politik Agraria dapat dilaksanakan, dijemalkan dalam sebuah
Undang- Undang mengatur agrarian yang memuat asas-asas, dasar-
dasar,dan soal-soal agraria dalam garis besarnya, dilengkapi dengan
peraturanpelaksanaannya. Ada hubungan yang erat antara politik dan
hukum. Menurut Urip Santoso (2012:24) Politik Agraria adalah garis
besar kebijaksanaan yang dianut oleh Negara dalam memelihara,
mengawetkan, memperuntukkan, mengusahakan,mengambil manfaat,
mengurus dan membagi tanah dan sumber alam lainnya termasuk
hasilnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat dan Negara, yang
bagi Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
dasar (UUD) 1945.
Di Indonesia kendati telah lebih dari 50 tahun, UU Pokok Agraria
(UUPA) lahir sebagai tonggak reforma agraria, namun sampai saat
ini belum banyak memberikan arti. Bahkan maraknya kasus – kasus
konflik pertanahan seperti kasus sengketa Mesuji dan kasus
pertambangan di Bima, merupakan dua diantara ratusan kasus
konflik agrarian yang terjadi. Bahkan banyak berpendapat bahwa
terjadinya kasus – kasus seperti diatas adalah akibat inkonsistensi
berbagai pihak, terutama pemerintah dalam pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok
Agraria ( UUPA ). Menurut Dianto Bachriadi ( 2007 : 12 ), inti dari
reforma agraria adalah landreform dalam pengertian redistribusi
pemilikan dan penguasaan tanah. Pembaruan agraria adalah untuk
mengatasi hokum harus mampu menjamin keadilan social daengan
memberikan proteksi khusus bagi golongan lemah agar tidak
tereksploitasi dalam persaingan bebas melawan golongan yang kuat,
hokum harus dibangun secara demokratis sekaligus membangun
demokrasisejalan dengan nomokrasi ( Negara Hukum ).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa Pengertian Pendaftaran Tanah ?
1.2.2 Bagaimana Proses Pendafataran Tanah ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendaftaran Tanah.
a. Pengertian Pendaftaran Tanah.
Menurut Urip Santoso (2012:277- 287) Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Pasal 1 yang dimaksud
pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh Pemerintah secaraterus menerus, berkesinambungan, dan
teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan,
penyajian, serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam
bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti
haknyabagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak
milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang
membebaninya.
Menurut Supardi (2007:3) Dalam kamus besar bahasa
Indonesia disebutkan pengertian mengenai tanah, yaitu
permukkan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali.
Pengertian tanah di ataur dalam pasal 4 UUPA dinyatakan
sebagai Berikut.
Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud
dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas
permukaan bumi, ytang disebut tanah, yang dapat diberikan
kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun
bersama-sama denganorang lain serta badan-badan hukum.
Dengan demikian, yang dimaksud istilah tanah dalam
pasal di atas ialah permukaan bumi. Makna permukaan bumi
sebagai bagian dari tanah yang dapat dihaki oleh setiap orang
atau badan hukum. Oleh karena itu, hak- hak yang timbul di
atas hak atas permukaan bumi (hak atas tanah) termasuk di
dalamanya bangunan atau benda-benda yang terdapat
diatasnya merupakan suatu persoalan hukum. Persoalan hukum
yang dimaksud adalah persoalan yang berkaitan dengan
dianutnya asas-asas yang berkaitan dengan hubungan antara
tanah dengantanaman dan bangunan yang terdapat diatasnya.
b. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah.
6
Menurut Supriadi (2007:152- 153) Pendaftaran tanah
merupakanpersoalan yang sangat penting dalam UUPA, karena
pendaftaran tanah merupakan awal dari proses lahirnya sebuah
bukti kepemilikan hak atas tanah. Begitu penting nya persoalan
pendaftaran tanah tersebut sehingga UUPA memerintahkan
kepada Pemerintah untuk melakukan pendaftaran tanah di seluruh
wilayah Indonesia. Hal ini sesuai ketentuandalam pasal 19 UUPA
dinyatakan sebagai berikut : Ketentuan dalam pasal 19 UUPA
dinyatakan sebagai berikut: Tanah menjamin kepastian hukum,
oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanahdi seluruh wilayah
Republik Indonesia menurut ketentuan yang diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi:
a. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah.
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak
tersebut.
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku
sebagaialat pembuktian yang kuat.
Pendaftaran tanah diselenggarakandengan mengingat keadaan
Negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas social ekonomi serta
kemungkinan penyelenggaraan, menurut per- timbangan Menteri
Agraria.
Sebagai tindak lanjut dari perintahpasal 19 ayat 1 UUPA tersebut,
Pemerintah mengeluarkanPeraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961
tentang Pendaftaran tanah. Berpatokan pada perkembangan yang
begitu pesat dan banyak nyapersoalan pendaftran tanah yang muncul
ke permukaan dan tidakmampu diselesaikan oleh PP Nomor
10 tahun 1961, maka setelah berlaku selama kurang 38 tahun,
pemerintah, mengeluarkan PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
pendaftaran tanah.
c. Tujuan Pendaftaran Tanah.
Menurut Supardi (2007:165) TujuanPendaftaran tanah pada pasal 3
PP Nomor 24 tahun 1997, dinyatakan :
1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah,
8
satuan rumah susun dan hak-hak lainyang terdaftar agar
mudahdapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak
yang bersangkutan.
2. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan diperlukan dalam mengadakan perbuatan
hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan tanah
rumah ssusun yangterdaftar.
3. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
d. Manfaat Pendaftaran Tanah.
Manfaat Pendaftaran Tanah, yaitu :
 Manfaat bagi pemegang hak :
1. Memberikan rasa aman
2. Dapat mengetahui dengan jelas data fisik dan data
yuridisnya
3. Memudahkan dalam pelaksanaan peralihan hak
4. Harga tanah lebih tinggi
5. Dapat dijadikan jaminan utang dengan beban hak
tanggungan
6. Penetapan pajak bumi danbangunan (PBB) tidak mudah
keliru.
 Manfaat bagi pemerintah :
1. Akan terwujudnya tertib adminstrasi pertanahan
sebagai salah satu program catur tertibpertanahan.
2. Dapat memperlancar kegiatan pemerintah yang
bersangkutan dengan tanah dalampembangunan
3. Dapat mengurangi sengketa di bidang
pertanahan, misalnya sengketa batas tanah,
pendudukan secara liar.
 Manfaat bagi calon pembeli
Bagi calon pembeli atau calon kreditur dapat dengan
mudah memperoleh keterangan yang jelas mengenai
data fisik dan data yuridis tanah yangakan menjadi objek
perbuatan hukum mengenai tanah.
10
1.2.1 Proses Pendaftaran TanahPertama Kali
Menurut Irma Devita Purnamasari (2010:70) Proses
pendaftaran tanah pertama kalinya diantaranya:
1. Mendapatkan Surat Rekomendasi dari Lurah / Camat
perihal tanah yang bersangkutan.
2. Mendapatkan Surat TidakSengketa dari RT/RW Lurah.
3. Meninjau lokasi dan mengukur tanah oleh Kantor
Pertanahan.
4. Menerbitkan Gambar situasi baru.
Membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan sesuai dengan luas yang tercantum dalam
gambar situasi.
a. Memproses pertimbangan kepada panitia A.
b. Memproses penerbitan SKPemilikan Tanah (SKPT).
c. Membayar uang pemasukan keNegara (SPS).
d. Memohon penerbitan Sertifikat Tanah
A. Kegiatan Pendaftaran Tanah.
Menurut Irma Devita Purnamasari (2010: 73-79) Kegiatan
PendaftaranTanah (Pasal 14-22 PP 24/1997) sendiriterdiri dari:
- Pembuatan peta dasar pendaftaran. Pada proses ini, dilakukan
pengukuran, pemetaan, dan pemeliharaan titik dasar teknik
nasional. Dari peta dasar inilah dibuat peta pendaftaran.
- Penetapan batas bidang-bidang tanah. Agar tidak terjadi
sengketamengenai batas kepemilkan tanah di suatu tempat
antara pemilik satu dan pemilik lain yang bersebelahan,
diwajibkan dibuat batas-batas pemelik tanah (berupa patok-
patok dari besi kayu) untuk setiap tanah. Dalam penempatan
batas-batas tersebut, harus ada kesepakatan dengan pemilik
tanahyang bersebelahan.
- Pengukuran dan pemetaan bidang- bidang tanah dan
pembuatan peta pendaftaran. Dari batas-batas tersebut,
dilakukan pengukuran untuk diketahuiluas pastinya. Apabila
terdapat perbedaan luas antara luas tanah yang tertera pada
surat kepemilikan lainnya dan hasil pengukuran Kantor
12
Pertnahan, pemilik tanah bisa mengambil dua alternatif:
1. Setuju dengan hasil pengukuran Kantor Pertanahan.
Jika setuju, pemilik tanah tinggal mentandatangani
pernyataan mengenai luas tanah yang dimilikinya dan yang
akan diajukan sebagai dasar penyertifikatan.
2. Mengajukan keberatandan meminta dilakukanpengukuran
ulang tanah yang berada di sebelah tanahmiliknya.
- Pembuatan Daftar Tanah
Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan atau dibubuhkan
nomor pendaftarannya pada petapendaftaran dibukukan dalam
daftar tanah.
- Pembuatan surat ukur
Pembuatan surat ukur merupakan produk akhir dari kegiatan
pengumpulan dan pendaftaran tanah, yang nantinya akan
digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan sartifikat tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997
Pasal 1 yang dimaksud pendaftaran tanah adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan, dan teratur meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, penyajian, serta
pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk
peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda
bukti haknyabagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan rumah serta hak-hak
tertentu yang membebaninya.
Selanjutnya, demi kepastian hukum maka terdapat
beberapa proses dalam pendaftaran tanah sesuai dengan
Peraturan PendaftaranTanah (Pasal 14-22 PP 24 Tahun 1997
yang selanjutnya akan di proses menjadi sertifikat sebagai
tanda atau bukti atas hak.
14
3.2 SARAN
Cara berhukum progresif dalam politik hukum
pertanahan memberipedoman pengingat bahwa arah
dan perwujudannya ditujukan bagi kesejahteraan bukan
bagaimana negara mengimplemtasikan penguasaan tanah
pada negara atasnama kekuasaan. Konsep rekonstruksi
kebijakan hukum pertanahan akan mencapai keadilan
substantif jika melalui pendekatan hukum progresif yang
melakukan koreksi terhadap terhadap kelemahan
kebijakan hukum pertanahan pada konsep sistem hukum
modern yang sarat dengan birokrasi dan prosedur
sebagaimana sistem positivistik membentuknya. Dalam
keadaan yang hanya berpedoman pada standar baku
peraturan perundang-undangan yang masih tumpang
tindih satu sama lain dalam pertanahan dansumber daya
alam yang bahkan becorak eksploitatif , maka hal ini akan
berpote nsimeminggirkan kebenarandan keadilan. Hukum
progresifmemberi pembaharuan sehingga hukum dapat
dipersembahkan bagi kehidupan yang lebih baik dan tidak
menempatkannya hanya sebagai pelaksana program
negara (positivis instrumentalis) semata.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amminuddin Sale, 2007, Hukum Pengadaan Tanah Untuk, Total Media
I Nyoman Nurjaya, 2006, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam, UM,
Muhammad Bakri, 2007, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara Baru
Reformasi Agraria, Citra Media Yogyakarta
Muhammad Ilham Ari Saputra, 2015, Reforma Agraria Di Indonesia,
Sinar Grafika Jakarta
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2013, Dualisme Penelitian
HukumNormatif &Empiris, pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurhasan Ismail, 2012, “Arah Politik Hukum Pertanahan Dan
Perlindungan TanahMasyarakat, Jurnal Rechtsvinding Volume
1 Nomor 1 April 2012
Widhi Handoko, 2014, Kebijakan Hukum Pertanahan Sebuah Refleksi
Keadilan Hukum Progresif, Thafa Media
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok- Pokok Agraria

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang Inventarisasi Hukum Penataan Ruang
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang may asrita
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997guesta10a2a
 
Pendaftaran Tanah
Pendaftaran TanahPendaftaran Tanah
Pendaftaran Tanahqudsye
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanAni Rani
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Penataan Ruang
 

Mais procurados (20)

Kelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPNKelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPN
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang Inventarisasi Hukum Penataan Ruang
Inventarisasi Hukum Penataan Ruang
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
 
Pendaftaran Tanah
Pendaftaran TanahPendaftaran Tanah
Pendaftaran Tanah
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahan
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 

Semelhante a Tugas hukum pertanahan

Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...224100501
 
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfDiskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfIndra Sofian
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...224100501
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfIndra Sofian
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...224100501
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...224100501
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...224100501
 
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfPP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfMuhammadArifin39316
 
presentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxpresentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxGalihKakung1
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...224100501
 
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdfAlikaShanya
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptYohanesWatoLewar1
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptsarbani19
 
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...224100501
 
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menProses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menMiftah Arifin
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaAyu Ana Inayah
 

Semelhante a Tugas hukum pertanahan (20)

Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfDiskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
 
Bpn
BpnBpn
Bpn
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
 
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfPP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
 
presentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxpresentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptx
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
 
Pp 24 1997
Pp 24 1997Pp 24 1997
Pp 24 1997
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (7...
 
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menProses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesia
 

Último

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 

Último (11)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 

Tugas hukum pertanahan

  • 1. TUGAS HUKUM PERTANAHAN POLITIK HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA OLEH : I MADE PUTRA WIRYA BRATA 5820012 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BALI DWIPA DENPASAR 2021
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Politik Agraria dapat dilaksanakan, dijemalkan dalam sebuah Undang- Undang mengatur agrarian yang memuat asas-asas, dasar- dasar,dan soal-soal agraria dalam garis besarnya, dilengkapi dengan peraturanpelaksanaannya. Ada hubungan yang erat antara politik dan hukum. Menurut Urip Santoso (2012:24) Politik Agraria adalah garis besar kebijaksanaan yang dianut oleh Negara dalam memelihara, mengawetkan, memperuntukkan, mengusahakan,mengambil manfaat, mengurus dan membagi tanah dan sumber alam lainnya termasuk hasilnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat dan Negara, yang bagi Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang dasar (UUD) 1945. Di Indonesia kendati telah lebih dari 50 tahun, UU Pokok Agraria (UUPA) lahir sebagai tonggak reforma agraria, namun sampai saat ini belum banyak memberikan arti. Bahkan maraknya kasus – kasus konflik pertanahan seperti kasus sengketa Mesuji dan kasus
  • 3. pertambangan di Bima, merupakan dua diantara ratusan kasus konflik agrarian yang terjadi. Bahkan banyak berpendapat bahwa terjadinya kasus – kasus seperti diatas adalah akibat inkonsistensi berbagai pihak, terutama pemerintah dalam pelaksanaan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria ( UUPA ). Menurut Dianto Bachriadi ( 2007 : 12 ), inti dari reforma agraria adalah landreform dalam pengertian redistribusi pemilikan dan penguasaan tanah. Pembaruan agraria adalah untuk mengatasi hokum harus mampu menjamin keadilan social daengan memberikan proteksi khusus bagi golongan lemah agar tidak tereksploitasi dalam persaingan bebas melawan golongan yang kuat, hokum harus dibangun secara demokratis sekaligus membangun demokrasisejalan dengan nomokrasi ( Negara Hukum ). 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apa Pengertian Pendaftaran Tanah ? 1.2.2 Bagaimana Proses Pendafataran Tanah ?
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendaftaran Tanah. a. Pengertian Pendaftaran Tanah. Menurut Urip Santoso (2012:277- 287) Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Pasal 1 yang dimaksud pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secaraterus menerus, berkesinambungan, dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, penyajian, serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknyabagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Menurut Supardi (2007:3) Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan pengertian mengenai tanah, yaitu
  • 5. permukkan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali. Pengertian tanah di ataur dalam pasal 4 UUPA dinyatakan sebagai Berikut. Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, ytang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama denganorang lain serta badan-badan hukum. Dengan demikian, yang dimaksud istilah tanah dalam pasal di atas ialah permukaan bumi. Makna permukaan bumi sebagai bagian dari tanah yang dapat dihaki oleh setiap orang atau badan hukum. Oleh karena itu, hak- hak yang timbul di atas hak atas permukaan bumi (hak atas tanah) termasuk di dalamanya bangunan atau benda-benda yang terdapat diatasnya merupakan suatu persoalan hukum. Persoalan hukum yang dimaksud adalah persoalan yang berkaitan dengan dianutnya asas-asas yang berkaitan dengan hubungan antara tanah dengantanaman dan bangunan yang terdapat diatasnya. b. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah.
  • 6. 6 Menurut Supriadi (2007:152- 153) Pendaftaran tanah merupakanpersoalan yang sangat penting dalam UUPA, karena pendaftaran tanah merupakan awal dari proses lahirnya sebuah bukti kepemilikan hak atas tanah. Begitu penting nya persoalan pendaftaran tanah tersebut sehingga UUPA memerintahkan kepada Pemerintah untuk melakukan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sesuai ketentuandalam pasal 19 UUPA dinyatakan sebagai berikut : Ketentuan dalam pasal 19 UUPA dinyatakan sebagai berikut: Tanah menjamin kepastian hukum, oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanahdi seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi: a. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah. b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut. c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagaialat pembuktian yang kuat.
  • 7. Pendaftaran tanah diselenggarakandengan mengingat keadaan Negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas social ekonomi serta kemungkinan penyelenggaraan, menurut per- timbangan Menteri Agraria. Sebagai tindak lanjut dari perintahpasal 19 ayat 1 UUPA tersebut, Pemerintah mengeluarkanPeraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 tentang Pendaftaran tanah. Berpatokan pada perkembangan yang begitu pesat dan banyak nyapersoalan pendaftran tanah yang muncul ke permukaan dan tidakmampu diselesaikan oleh PP Nomor 10 tahun 1961, maka setelah berlaku selama kurang 38 tahun, pemerintah, mengeluarkan PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang pendaftaran tanah. c. Tujuan Pendaftaran Tanah. Menurut Supardi (2007:165) TujuanPendaftaran tanah pada pasal 3 PP Nomor 24 tahun 1997, dinyatakan : 1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah,
  • 8. 8 satuan rumah susun dan hak-hak lainyang terdaftar agar mudahdapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan. 2. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan tanah rumah ssusun yangterdaftar. 3. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan. d. Manfaat Pendaftaran Tanah. Manfaat Pendaftaran Tanah, yaitu :  Manfaat bagi pemegang hak : 1. Memberikan rasa aman 2. Dapat mengetahui dengan jelas data fisik dan data yuridisnya 3. Memudahkan dalam pelaksanaan peralihan hak 4. Harga tanah lebih tinggi 5. Dapat dijadikan jaminan utang dengan beban hak
  • 9. tanggungan 6. Penetapan pajak bumi danbangunan (PBB) tidak mudah keliru.  Manfaat bagi pemerintah : 1. Akan terwujudnya tertib adminstrasi pertanahan sebagai salah satu program catur tertibpertanahan. 2. Dapat memperlancar kegiatan pemerintah yang bersangkutan dengan tanah dalampembangunan 3. Dapat mengurangi sengketa di bidang pertanahan, misalnya sengketa batas tanah, pendudukan secara liar.  Manfaat bagi calon pembeli Bagi calon pembeli atau calon kreditur dapat dengan mudah memperoleh keterangan yang jelas mengenai data fisik dan data yuridis tanah yangakan menjadi objek perbuatan hukum mengenai tanah.
  • 10. 10 1.2.1 Proses Pendaftaran TanahPertama Kali Menurut Irma Devita Purnamasari (2010:70) Proses pendaftaran tanah pertama kalinya diantaranya: 1. Mendapatkan Surat Rekomendasi dari Lurah / Camat perihal tanah yang bersangkutan. 2. Mendapatkan Surat TidakSengketa dari RT/RW Lurah. 3. Meninjau lokasi dan mengukur tanah oleh Kantor Pertanahan. 4. Menerbitkan Gambar situasi baru. Membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sesuai dengan luas yang tercantum dalam gambar situasi. a. Memproses pertimbangan kepada panitia A. b. Memproses penerbitan SKPemilikan Tanah (SKPT). c. Membayar uang pemasukan keNegara (SPS). d. Memohon penerbitan Sertifikat Tanah
  • 11. A. Kegiatan Pendaftaran Tanah. Menurut Irma Devita Purnamasari (2010: 73-79) Kegiatan PendaftaranTanah (Pasal 14-22 PP 24/1997) sendiriterdiri dari: - Pembuatan peta dasar pendaftaran. Pada proses ini, dilakukan pengukuran, pemetaan, dan pemeliharaan titik dasar teknik nasional. Dari peta dasar inilah dibuat peta pendaftaran. - Penetapan batas bidang-bidang tanah. Agar tidak terjadi sengketamengenai batas kepemilkan tanah di suatu tempat antara pemilik satu dan pemilik lain yang bersebelahan, diwajibkan dibuat batas-batas pemelik tanah (berupa patok- patok dari besi kayu) untuk setiap tanah. Dalam penempatan batas-batas tersebut, harus ada kesepakatan dengan pemilik tanahyang bersebelahan. - Pengukuran dan pemetaan bidang- bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran. Dari batas-batas tersebut, dilakukan pengukuran untuk diketahuiluas pastinya. Apabila terdapat perbedaan luas antara luas tanah yang tertera pada surat kepemilikan lainnya dan hasil pengukuran Kantor
  • 12. 12 Pertnahan, pemilik tanah bisa mengambil dua alternatif: 1. Setuju dengan hasil pengukuran Kantor Pertanahan. Jika setuju, pemilik tanah tinggal mentandatangani pernyataan mengenai luas tanah yang dimilikinya dan yang akan diajukan sebagai dasar penyertifikatan. 2. Mengajukan keberatandan meminta dilakukanpengukuran ulang tanah yang berada di sebelah tanahmiliknya. - Pembuatan Daftar Tanah Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan atau dibubuhkan nomor pendaftarannya pada petapendaftaran dibukukan dalam daftar tanah. - Pembuatan surat ukur Pembuatan surat ukur merupakan produk akhir dari kegiatan pengumpulan dan pendaftaran tanah, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan sartifikat tanah. BAB III PENUTUP
  • 13. 3.1 KESIMPULAN Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Pasal 1 yang dimaksud pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan, dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, penyajian, serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknyabagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Selanjutnya, demi kepastian hukum maka terdapat beberapa proses dalam pendaftaran tanah sesuai dengan Peraturan PendaftaranTanah (Pasal 14-22 PP 24 Tahun 1997 yang selanjutnya akan di proses menjadi sertifikat sebagai tanda atau bukti atas hak.
  • 14. 14 3.2 SARAN Cara berhukum progresif dalam politik hukum pertanahan memberipedoman pengingat bahwa arah dan perwujudannya ditujukan bagi kesejahteraan bukan bagaimana negara mengimplemtasikan penguasaan tanah pada negara atasnama kekuasaan. Konsep rekonstruksi kebijakan hukum pertanahan akan mencapai keadilan substantif jika melalui pendekatan hukum progresif yang melakukan koreksi terhadap terhadap kelemahan kebijakan hukum pertanahan pada konsep sistem hukum modern yang sarat dengan birokrasi dan prosedur sebagaimana sistem positivistik membentuknya. Dalam keadaan yang hanya berpedoman pada standar baku peraturan perundang-undangan yang masih tumpang tindih satu sama lain dalam pertanahan dansumber daya alam yang bahkan becorak eksploitatif , maka hal ini akan berpote nsimeminggirkan kebenarandan keadilan. Hukum progresifmemberi pembaharuan sehingga hukum dapat
  • 15. dipersembahkan bagi kehidupan yang lebih baik dan tidak menempatkannya hanya sebagai pelaksana program negara (positivis instrumentalis) semata.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Amminuddin Sale, 2007, Hukum Pengadaan Tanah Untuk, Total Media I Nyoman Nurjaya, 2006, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam, UM, Muhammad Bakri, 2007, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara Baru Reformasi Agraria, Citra Media Yogyakarta Muhammad Ilham Ari Saputra, 2015, Reforma Agraria Di Indonesia, Sinar Grafika Jakarta Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2013, Dualisme Penelitian HukumNormatif &Empiris, pustaka Pelajar, Yogyakarta. Nurhasan Ismail, 2012, “Arah Politik Hukum Pertanahan Dan Perlindungan TanahMasyarakat, Jurnal Rechtsvinding Volume 1 Nomor 1 April 2012 Widhi Handoko, 2014, Kebijakan Hukum Pertanahan Sebuah Refleksi Keadilan Hukum Progresif, Thafa Media Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar