SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
Bab 24Bab 24
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
► Secara Umum :Secara Umum :
Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian risetProgram linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset
operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-
masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapimasalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi
hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadihanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi
fungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada jugafungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada juga
berbentuk linier.berbentuk linier.
► Secara khusus :Secara khusus :
Persoalan program linier adalah suatu persoalan untuk menentukanPersoalan program linier adalah suatu persoalan untuk menentukan
besarnya masing-masing nilai variabel sedemikian rupa sehinggabesarnya masing-masing nilai variabel sedemikian rupa sehingga
nilainilai fungsi tujuanfungsi tujuan atauatau objektif (objective function)objektif (objective function) yang linieryang linier
menjadi optimum (max atau min) dengan memperhatikan kendalamenjadi optimum (max atau min) dengan memperhatikan kendala
yang adayang ada.. KKendala ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaanendala ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan
yang linieryang linier (linear inequalities)(linear inequalities)..
BENTUK STANDARBENTUK STANDAR
Bentuk standar dari program linier adalah sbb:Bentuk standar dari program linier adalah sbb:
max cmax c11xx11 + c+ c22xx22 + ……. + c+ ……. + cnnxxnn
ssll aa1111xx11 + a+ a1212xx22 + ……. + a+ ……. + a1n1nxxnn ≤ b≤ b11
aa2121xx11 + a+ a2222xx22 + ……. + a+ ……. + a2n2nxxnn ≤ b≤ b22
::
::
::
aam1m1xx11 + a+ am2m2xx22 + …….+ a+ …….+ amnmnxxnn ≤ b≤ bmm
xx11, x, x22, ……………, X, ……………, Xnn ≥ 0≥ 0
Program Linier mempunyai 3Program Linier mempunyai 3
metode dalam penyelesaiannya,metode dalam penyelesaiannya,
yaitu :yaitu :
1. Metode Grafik1. Metode Grafik
2. Metode Aljabar2. Metode Aljabar
3. Metode Simpleks3. Metode Simpleks
Programan Linear
Metode Grafik
LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIKLINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK
ContohContoh ::
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merekPerusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek II11, dgn, dgn
sol karet, dan mereksol karet, dan merek II22 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1
membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuatmembuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat
bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol.bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merekSetiap lusin sepatu merek II11 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2
jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selamajam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama
6 jam. Sedang untuk sepatu merek6 jam. Sedang untuk sepatu merek II22 tidak diproses di mesin 1, tetapitidak diproses di mesin 1, tetapi
pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam,selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam,
mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadapmesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap
laba setiap lusin sepatu mereklaba setiap lusin sepatu merek II11 = Rp 30.000,00 sedang merek= Rp 30.000,00 sedang merek II22 == RpRp
50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu
merekmerek II11 dan merekdan merek II22 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Bentuk TabelBentuk Tabel
Merek
Mesin
I1
(X1)
I2
(X2)
Kapasitas
Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan laba 30.000 50.000
Bentuk MatematisBentuk Matematis
►Maksimumkan Z = 3Maksimumkan Z = 300000000XX11 + 5+ 500000000XX22
►Batasan (constrain)Batasan (constrain)
(1)(1) 2X2X11 ≤≤ 88
(2)(2) 3X3X22 ≤≤ 1515
(3)(3) 6X6X11 + 5X+ 5X22 ≤≤ 3030
Fungsi batasan pertama (2 XFungsi batasan pertama (2 X11 ≤≤ 8)8)
X2
X1
2X1 = 8
0 4
Gambar di atas merupakan bagian yangGambar di atas merupakan bagian yang
memenuhi batasan-batasan:memenuhi batasan-batasan:
XX11 ≥≥ 0, X0, X22 ≥≥ 0 dan 2X0 dan 2X11 ≤≤ 88
2X1 ≤ 8 dan
X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
Fungsi batasan (2 XFungsi batasan (2 X11 ≤≤ 8); 3X8); 3X22 ≤≤ 15;15;
6X6X11 + 5X+ 5X22 ≤≤ 30; X30; X11 ≥≥ 0 dan X0 dan X22 ≥≥ 00
B
C
2X1 = 8
4
6
5
6X1 + 5X2 = 30
D
A
Daerah
feasible
X2
X10
3X2 = 155
B
C
2X1 = 8
4
6
5
6X1 + 5X2 = 30
D
A
Daerah
feasible
X2
X10
3X2 = 15
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUMMENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM
1.1. Dengan menggambarkan fungsi tujuanDengan menggambarkan fungsi tujuan
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUMMENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM
2.2. Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatifDengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif
Z = 3XZ = 3X11 + 5X+ 5X22
B
C
2X1 = 8
4
6
5
6X1 + 5X2 = 30
D
A
Daerah
feasible
X2
X10
3X2 = 15
Titik A:
Pada titik ini nilai
X1 = 4; X2 = 0
Nilai Z = 3(4) + 0 = 12
Titik B:
X1 = 4. Substitusikan batasan
(3), maka 6(4) + 5X2 = 30.
Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5.
Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18
Titik C:
X2 = 5. Substitusikan batasan (3),
maka 6X1 + 5(5) = 30.
Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6.
Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5
Titik D:
Pada titik ini nilai
X2 = 5; X1 = 0
Nilai Z = 3(0) + 5(5) =
25
Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan (Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan (≥≥))
A
C B
2X2 = 8
4
6
5
6X1 + 5X2 = 30
5
3X2 = 15
Daerah
feasible
X2
0 X1
Contoh :
Batasan ketiga (6X1 + 5X2 ≤
30) diubah ketidaksamaannya
menjadi 6X1 + 5X2 ≥ 30
Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = )Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = )
X2
X1
2X2 = 8
0 4
2
4
6
3X2 = 15
5
A
C
6X1 + 5X2 = 30
B
MMetode Aljabaretode Aljabar
Pemecahan persoalan Program LinearPemecahan persoalan Program Linear
dengan metode aljabar ini dibagi 3dengan metode aljabar ini dibagi 3
(tiga) kasus, yaitu :(tiga) kasus, yaitu :
(1). Kasus Maksimisasi.(1). Kasus Maksimisasi.
(2). Kasus Minimisasi.(2). Kasus Minimisasi.
(3). Kasus-kasus Khusus.(3). Kasus-kasus Khusus.
(1). Kasus Maksimisasi(1). Kasus Maksimisasi : kasus: kasus
pemecahpemecah
an persoalan PL yang bertujuanan persoalan PL yang bertujuan
mencari seluruh kemungkinan pe-mencari seluruh kemungkinan pe-
mecahan yg memberikan nilaimecahan yg memberikan nilai
objektif maksimum.objektif maksimum.
Contoh-1 :Contoh-1 :
1. Fungsi Tujuan :1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 8 XMaksimumkan Z = 8 X11 + 6 X+ 6 X22
(Dlm Rp 1.000).(Dlm Rp 1.000).
2. Fungsi Pembatas :2. Fungsi Pembatas :
2.1. P-Bahan : 4 X2.1. P-Bahan : 4 X11 + 2 X+ 2 X11 ≤ 60≤ 60
2.2. Penjahitan : 2 X2.2. Penjahitan : 2 X11 + 4 X+ 4 X22 ≤ 48≤ 48
XX11, X, X22 ≥ 0≥ 0
► Langkah-langkah penyelesaian :Langkah-langkah penyelesaian :
1. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas1. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas
menjadi kesamaan dengan menambahmenjadi kesamaan dengan menambah
slack variabel :slack variabel :
4X4X11 + 2X+ 2X22 + S+ S11 = 60= 60
2X2X11 + 4X+ 4X22 + S+ S22 = 48= 48
2. Merubah fungsi tujuan dengan menambah2. Merubah fungsi tujuan dengan menambah
slack variabel bernilai nol :slack variabel bernilai nol :
Z = 8000 XZ = 8000 X11 + 6000 X+ 6000 X22 + 0 S+ 0 S11 + 0 S+ 0 S22
3. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi3. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi
tujuan :tujuan :
a. Xa. X11= X= X22= 0; S= 0; S11= 60; S= 60; S22 = 48= 48
Z = 8000(0)+6000(0)+0(60)+0(48) = 0Z = 8000(0)+6000(0)+0(60)+0(48) = 0
b. Xb. X11=S=S11=0=0
4X4X11+2X+2X22+S+S11 = 60 X= 60 X22 = 60/2 =30= 60/2 =30
2X2X11+4X+4X22+S+S22 = 48 4(30)+S= 48 4(30)+S22 = 48= 48
SS22 =-72=-72
(tdk fisibel)(tdk fisibel)
(c). X(c). X11= S= S22 = 0= 0
2X2X11+4X+4X22+S+S22 = 48 4X= 48 4X11 = 48= 48
XX11 = 48/4= 48/4
XX11 = 12= 12
4X4X11+2X+2X22+S+S11 = 60 2(12)+S= 60 2(12)+S11=60=60
SS11 = 60-24= 60-24
= 36= 36
Z = 8000(0)+6000(12)+0+0=72000Z = 8000(0)+6000(12)+0+0=72000
(d). X(d). X22=S=S11=0=0
4X4X11+2X+2X22+S+S11=60 4X=60 4X11= 60 X= 60 X11=15=15
2X2X11+4X+4X22+S+S22=48 2(15) + S=48 2(15) + S22 = 48= 48
SS22 = 48-30=18= 48-30=18
Z = 8000(15)+6000(0)+0+0= 120.000Z = 8000(15)+6000(0)+0+0= 120.000
(e). X(e). X22=S=S22=0=0
2X2X11+4X+4X22+S+S22 =48 2X=48 2X11=48 X=48 X11=24=24
4X4X11+2X+2X22+S+S11 =60 S=60 S11=60-4(24)=-36=60-4(24)=-36
(Tdk fisibel)(Tdk fisibel)
(f). S(f). S11=S=S22=0=0
4X4X11+2X+2X22 = 60 2X= 60 2X22=60-4X=60-4X11
XX22=30-2X=30-2X11
2X2X11+4X+4X22 = 48 2X= 48 2X11+4(30-2X+4(30-2X11)=48)=48
2X2X11+120-8X+120-8X11 = 48= 48
6X6X11 = 120-48= 120-48
XX11 = 12= 12
XX22 =30-24= 6=30-24= 6
Z =8000(12)+6000(6)=132.000Z =8000(12)+6000(6)=132.000
Kesimpulan :Kesimpulan :
Perusahaan konveksi “Maju” harusPerusahaan konveksi “Maju” harus
mempro-duksi Celana (Xmempro-duksi Celana (X11) = 12 dan Baju) = 12 dan Baju
(X(X22) = 6) = 6
untuk memperoleh laba maksimum sebesaruntuk memperoleh laba maksimum sebesar
Rp 132.000.-Rp 132.000.-
(2) Kasus Minimisasi :(2) Kasus Minimisasi : kasus pemecahankasus pemecahan
masalah program linear yang bertujuanmasalah program linear yang bertujuan
seluruh kemungkinan pemecahan yangseluruh kemungkinan pemecahan yang
memberikan nilai objektif minimum.memberikan nilai objektif minimum.
Contoh :Contoh :
Seorang petani modern menghadapiSeorang petani modern menghadapi
suatu persoalan sebagai berikut : setiapsuatu persoalan sebagai berikut : setiap
sapi peliharaan agar supaya sehat harussapi peliharaan agar supaya sehat harus
diberi makanan yang mengandungdiberi makanan yang mengandung
paling sedikit : 27,21, dan 30 satuanpaling sedikit : 27,21, dan 30 satuan
unsurunsur
nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya.nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya.
Dua jenis makanan MDua jenis makanan M11 dan Mdan M22 diberikandiberikan
kepada sapi peliharaan tersebut. Satukepada sapi peliharaan tersebut. Satu
gram makanan jenis Mgram makanan jenis M11 mengandungmengandung
unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-
masing sebesar 3,1, dan 1 satuan.masing sebesar 3,1, dan 1 satuan.
Sedangkan satu gram makanan jenis MSedangkan satu gram makanan jenis M22
mengandung unsur nutrisi jenis A,B, danmengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan
C masing-masing 1,1, dan 2 satuan.C masing-masing 1,1, dan 2 satuan.
Harga satu gram MHarga satu gram M11 dan Mdan M22 masing-masing-
masing sebesar Rp40000 dan Rp20000.-masing sebesar Rp40000 dan Rp20000.-
Petani tersebut harus memutuskan apakahPetani tersebut harus memutuskan apakah
membeli satu jenis makanan saja atau kedua-membeli satu jenis makanan saja atau kedua-
duanya kemudian mencampurnya. Tujuanduanya kemudian mencampurnya. Tujuan
adalah agar jumlah pengeluaran petaniadalah agar jumlah pengeluaran petani
tersebut minimum.tersebut minimum.
a. Merumuskan Tabel Persoalana. Merumuskan Tabel Persoalan
NutrisiNutrisi
Kandungan NutrisiKandungan Nutrisi
Makanan MMakanan M11 Makanan MMakanan M22
JumlahJumlah
KandunganKandungan
Jenis AJenis A 3 13 1 2727
Jenis BJenis B 1 11 1 2121
Jenis CJenis C 1 11 1 3030
Harga/gramHarga/gram 40.000 20.00040.000 20.000 MinimumkanMinimumkan
PeubahPeubah XX11 XX22 ZZ
b. Model Program Linearb. Model Program Linear
1. Fungsi Tujuan :1. Fungsi Tujuan :
Minimumkan : Z = 40000XMinimumkan : Z = 40000X11+20000X+20000X22
2. Fungsi Pembatas :2. Fungsi Pembatas :
2.1. Nutrisi A : 3X2.1. Nutrisi A : 3X11+ X+ X22 ≥ 27≥ 27
2.2. Nutrisi B : X2.2. Nutrisi B : X11+ X+ X22 ≥ 21≥ 21
2.3. Nutrisi C : X2.3. Nutrisi C : X11+2X+2X22 ≥ 30≥ 30
XX11, X, X22 ≥ 0≥ 0
c. Penyelesaianc. Penyelesaian
(1). Metode Aljabar :(1). Metode Aljabar :
((a). Merubah ketidaksamaan fungsia). Merubah ketidaksamaan fungsi
pem-pem-
batas menjadi kesamaan dengan mebatas menjadi kesamaan dengan me
ngurangi denganngurangi dengan surplussurplus variabelvariabel
(S).(S).
3X3X11 + X+ X22 -S-S11 = 27= 27
XX11 + X+ X22 -S-S22 = 21= 21
XX1 +2X+2X2 -S-S3 = 30= 30
(b). Merubah fungsi tujuan dengan me-(b). Merubah fungsi tujuan dengan me-
nambahnambah surplussurplus variabel bernilai nol.variabel bernilai nol.
Z = 40000XZ = 40000X11+20000X+20000X22+0S+0S11+0S+0S22+0S+0S33
(c). Substitusikan fungsi pembatas dan(c). Substitusikan fungsi pembatas dan
fungsi tujuan.fungsi tujuan.
1. X1. X11=X=X22=0; S=0; S11=27;S=27;S22=21;S=21;S33=30=30
Z = 0.Z = 0.
2. X2. X11=S=S11=0=0
3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27=27
XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; S= 21; S22 = 6= 6
XX11 +2X+2X22- S- S33 = 30; S= 30; S33 = 24= 24
Z = 40000(0)+20000(27)+0+0+0Z = 40000(0)+20000(27)+0+0+0
= 540.000= 540.000
(3). X(3). X11=S=S22= 0= 0
XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; X= 21; X22=21=21
3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11=-12=-12
(Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
(4). X(4). X11=S=S33=0=0
XX11 +2X+2X22- S- S33 = 30; X= 30; X22=30/2 = 15=30/2 = 15
XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; S= 21; S22=-7=-7
(Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
(5). X(5). X22=S=S11=0=0
3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X11 = 27/3 = 9= 27/3 = 9
XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22=-12=-12
(Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
(6). X(6). X22=S=S22=0=0
XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X11=21=21
XX11+2X+2X22- S- S33=30; S=30; S33=-9=-9 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
(7). X(7). X22=S=S33=0=0
XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11=30=30
3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11=90-27=63=90-27=63
XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22=9=9
Z =40000(30)+20000(0)+0+0+0Z =40000(30)+20000(0)+0+0+0
= 1.200.000.-= 1.200.000.-
(8). S(8). S11=S=S22=0=0
3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27-3X=27-3X11
XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X11+27-3X+27-3X11=21=21
XX11=6/2=3=6/2=3
XX22= 27-3(3)=18= 27-3(3)=18
XX11+2X+2X22- S- S33=30; 3+2(18)-=30; 3+2(18)- SS33 =30=30
SS33=39-30=9=39-30=9
Z =40000(3)+2000(18)+0+0+0Z =40000(3)+2000(18)+0+0+0
=480.000.-=480.000.-
(9). S(9). S11=S=S33=0=0
3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27-3X=27-3X11
XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11+2(27-3X+2(27-3X11)=30)=30
XX11=(54-30)/5=4,8=(54-30)/5=4,8
XX22=27-3(4,8)=12,6=27-3(4,8)=12,6
XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22 =-3,6=-3,6
(Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
(10). S(10). S22=S=S33=0=0
XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X22=21-X=21-X11
XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11+2(21-X+2(21-X11)=30)=30
XX11 = 42-30=12= 42-30=12
XX22 = 21-12=9= 21-12=9
3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11 = 18= 18
Z =40000(12)+2000(9)+0+0+0Z =40000(12)+2000(9)+0+0+0
= 660.000.-= 660.000.-
Jadi : Pengeluaran petani yang minimumJadi : Pengeluaran petani yang minimum
jika membeli makanan sapi A = 3jika membeli makanan sapi A = 3
satuan dan makanan sampi B = 12satuan dan makanan sampi B = 12
satuan dengan Zsatuan dengan Zminmin=Rp 480.000.-=Rp 480.000.-
Jadi : Pengeluaran petani yang minimumJadi : Pengeluaran petani yang minimum
jika membeli makanan sapi A = 3jika membeli makanan sapi A = 3
satuan dan makanan sampi B = 12satuan dan makanan sampi B = 12
satuan dengan Zsatuan dengan Zminmin=Rp 480.000.-=Rp 480.000.-
Metode SimpleksMetode Simpleks
Pengertian UmumPengertian Umum
►Motode simpleks adalah prosedur aljabar yangMotode simpleks adalah prosedur aljabar yang
bersifat iteratif, yang bergerak selangkah demibersifat iteratif, yang bergerak selangkah demi
selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem padaselangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem pada
daerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titikdaerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titik
ekstrem yang optimum.ekstrem yang optimum.
Langkah-Langkah dalam MetodeLangkah-Langkah dalam Metode
SimpleksSimpleks
1.1. Formulasi dalam bentuk standarFormulasi dalam bentuk standar
2.2. Konversi pada bentuk standartKonversi pada bentuk standart
 Dalam menyelesaikan persoalan programa linier dengan menggunakanDalam menyelesaikan persoalan programa linier dengan menggunakan
metode simpleks, bentuk dasar yang digunakan adalah:metode simpleks, bentuk dasar yang digunakan adalah:
► Seluruh pembatas harus berbentuk persamaan (bertanda =) denganSeluruh pembatas harus berbentuk persamaan (bertanda =) dengan
ruas kanan yang non negatifruas kanan yang non negatif
► Seluruh variabel harus merupakan variabel non negatifSeluruh variabel harus merupakan variabel non negatif
► Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi atau minimasiFungsi tujuan dapat berupa maksimasi atau minimasi
 Formulasi yag belum standar kedalam bantuk standar :Formulasi yag belum standar kedalam bantuk standar :
a. Pembatas (constraint)a. Pembatas (constraint)
► Pembatas bentanda ≤ atau ≥ dapat dijadikan suatu persamaanPembatas bentanda ≤ atau ≥ dapat dijadikan suatu persamaan
(bertanda =) dengan menambahkan atau mengurangi dengan suatu(bertanda =) dengan menambahkan atau mengurangi dengan suatu
variabel slack pada ruas kiri pembatas tersebut.variabel slack pada ruas kiri pembatas tersebut.
 Contoh 1: XContoh 1: X1 + 2X2 ≤ 6 maka kita tambahkan slack s1 ≥ 0 pada+ 2X2 ≤ 6 maka kita tambahkan slack s1 ≥ 0 pada
ruas kiri sehingga memperoleh : X1 + 2X2 + s1 = 6ruas kiri sehingga memperoleh : X1 + 2X2 + s1 = 6
 Contoh 2 : 3Contoh 2 : 3XX1 + 21 + 2XX2 – 32 – 3XX3 ≥ 5 maka harus dikurangkan variabel s2 ≥3 ≥ 5 maka harus dikurangkan variabel s2 ≥
0 pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan: 30 pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan: 3XX1 + 21 + 2XX2 – 3x3 – s2 =2 – 3x3 – s2 =
55
► Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatifRuas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatif
dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.
 Contoh : 2Contoh : 2X2X2-3-3X2X2-7-7X3X3 = -5 secara matematis adalah sama dengan= -5 secara matematis adalah sama dengan
-2-2X1X1+3+3XX2+72+7XX3 = 53 = 5
► Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan -1.Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan -1.
 Contoh : 2 < 4 adalah sama dengan -2 > -4Contoh : 2 < 4 adalah sama dengan -2 > -4
22XX1 –1 – XX2 ≤ -5 adalah sama dengan -22 ≤ -5 adalah sama dengan -2XX1 +1 + XX2 ≥ 52 ≥ 5
b. Variabelb. Variabel
► Suatu variabel Yi yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagaiSuatu variabel Yi yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagai
dua variabel non negatif dengan menggunakan subtitusi.dua variabel non negatif dengan menggunakan subtitusi.
c. Fungsi Tujuanc. Fungsi Tujuan
► Walaupun model standar LP dapat berupa maksimasi atau minimasi, kadang-Walaupun model standar LP dapat berupa maksimasi atau minimasi, kadang-
kadang diperlukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.kadang diperlukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
3.3. Menentukan solusi basisMenentukan solusi basis
 BFS (Solusi Basis Fisibel)BFS (Solusi Basis Fisibel)
Dimana diterapkan XDimana diterapkan X11 = X= X22 = X= X33 = 0 sehingga didapatkan nilai= 0 sehingga didapatkan nilai
Z, SZ, S11, S, S22, S, S33 dan Sdan S44..
 BV (Basis Variabel)BV (Basis Variabel)
Menentukan variabel yang akan dicari nilainya, seperti : Z, SMenentukan variabel yang akan dicari nilainya, seperti : Z, S11,,
SS22, S, S33 dan Sdan S44
 NBV (Non Basis Variabel)NBV (Non Basis Variabel)
variabel yang dinolkan. Seperti Xvariabel yang dinolkan. Seperti X11, X, X22, dan X, dan X33..
3.3. Dari formulasi kanonik diatas bahwa seluruh NBVDari formulasi kanonik diatas bahwa seluruh NBV
mempunyai koefisien yang berharga negatif sehingga padamempunyai koefisien yang berharga negatif sehingga pada
iterasi ini BFS belum optimal. Contoh :iterasi ini BFS belum optimal. Contoh : Z – 60XZ – 60X11 – 30X– 30X22 ––
20X20X33 = 0= 0
4.4. Menghitung rasio dan melakukan EROMenghitung rasio dan melakukan ERO
Didapat dari nilai solusi dibagi dengan koefisien yang palingDidapat dari nilai solusi dibagi dengan koefisien yang paling
negatif Entering variabel(EV).negatif Entering variabel(EV).
contoh : z - 60xcontoh : z - 60x11- 30x- 30x22 – 20x– 20x33 = 0= 0
8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 + S+ S11 = 48 r = 48/8= 48 r = 48/8
4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 +S+S22 = 20 r = 20/4= 20 r = 20/4
2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 +S+S33 = 8 r = 8/2= 8 r = 8/2
EV
6.6. Menentukan LV (Leaving Variabel)Menentukan LV (Leaving Variabel)
variabel yang meninggalkan basis, yangvariabel yang meninggalkan basis, yang
memilikimemiliki rasio yang terkecilrasio yang terkecil dengan EVdengan EV
bernilai 1.bernilai 1.
7.7. Iterasi akan berhenti jika XIterasi akan berhenti jika X11, X, X22, X, X33 padapada
fungsi tujuan mencapai nilai positif.fungsi tujuan mencapai nilai positif.
ContohContoh
►Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3
berdasarkan :berdasarkan :
8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 ≤ 48≤ 48
4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 ≤ 20≤ 20
2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 ≤ 8≤ 8
x2 ≤ 5x2 ≤ 5
XX11,x,x22,x,x33 ≥ 0≥ 0
►Konversi bentuk standar:Konversi bentuk standar:
maksimumkan : z = 60xmaksimumkan : z = 60x11+30X+30X22+20x+20x33
Berdasarkan :Berdasarkan :
8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 + s+ s11= 48= 48
4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 + s+ s22 = 20= 20
2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 + s+ s33 = 8= 8
xx22 + s+ s44 = 5= 5
► Menentukan BFSMenentukan BFS
x1=x2=x3=0x1=x2=x3=0
BV = {z,s1,s2,s3,s4}BV = {z,s1,s2,s3,s4}
NBV= {x1,x2,x3}NBV= {x1,x2,x3}
BFS = Z -60x1 - 30x2 - 20X3 = 0BFS = Z -60x1 - 30x2 - 20X3 = 0
8X1 + 6X2 + X3 + S1 = 488X1 + 6X2 + X3 + S1 = 48
4X1 + 2X2 + 1.5X3 + S2 = 204X1 + 2X2 + 1.5X3 + S2 = 20
2X1 + 1.5X2 + 0.5X32X1 + 1.5X2 + 0.5X3 + S3 = 8+ S3 = 8
x2 +S4 = 5x2 +S4 = 5
.: z= 0 , S1 = 48, S2 = 20 , S3 = 8, S4 = 5.: z= 0 , S1 = 48, S2 = 20 , S3 = 8, S4 = 5
► Bentuk TabelBentuk Tabel
► Dilihat dari Z maka X1 yang memiliki koefisienDilihat dari Z maka X1 yang memiliki koefisien
paling negatifpaling negatif
► Menghitung rasio:Menghitung rasio:
► Menentukan LVMenentukan LV  rasio terkecil : 4 maka:rasio terkecil : 4 maka:
Rasio
erkecil
 Baris ke-4 untuk pivotnya : 2/2 = 1Baris ke-4 untuk pivotnya : 2/2 = 1
 Nilai basis untuk kolom ke-3:Nilai basis untuk kolom ke-3:
Baris 1: -30-(-60*0.75)Baris 1: -30-(-60*0.75)
= -30-45 = 15= -30-45 = 15
Baris 2: 6-(8*0.75)Baris 2: 6-(8*0.75)
6 – 6 = 06 – 6 = 0
Baris 3: 2-(4*0.75)Baris 3: 2-(4*0.75)
= 2 -3 = -1= 2 -3 = -1
Baris 4:1-(0.0.75)Baris 4:1-(0.0.75)
= 1= 1
 Nilai basis untuk kolom 4 :Nilai basis untuk kolom 4 :
Baris 1: -20-(-60*0.25)Baris 1: -20-(-60*0.25)
= -20+15= -5= -20+15= -5
Baris 2: 1-(8*0.25)Baris 2: 1-(8*0.25)
= 1 – 2 = -1= 1 – 2 = -1
Baris 3: 1.5-(4*0.25)Baris 3: 1.5-(4*0.25)
=1.5 - 1 = 0.5=1.5 - 1 = 0.5
Baris 4:0-(0*0.25)Baris 4:0-(0*0.25)
= 0= 0
Solusi SementaraSolusi Sementara
►Karena nilai z masih terdapat yang bernilaiKarena nilai z masih terdapat yang bernilai
negatif sedangkan fungsi tujuan adalahnegatif sedangkan fungsi tujuan adalah
memaksimumkanmemaksimumkan maka dilakukanmaka dilakukan
langkah selanjutnya, dan akan berhentilangkah selanjutnya, dan akan berhenti
jikajika nilai z tidak terdapat negatifnilai z tidak terdapat negatif ..
Hasil AkhirHasil Akhir

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainanmieftahulduila
 

Mais procurados (20)

Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 

Destaque

power point program linear
power point program linearpower point program linear
power point program linearshendyseptyaneu
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linearEko Supriyadi
 
program linier
program linierprogram linier
program liniermfebri26
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal ceritaSMKN 9 Bandung
 
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linearpayjo_00
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier fauz1
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelradar radius
 
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program Linear
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program LinearContoh Soal dan Pembahasan BAB Program Linear
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program LinearTiara Amanda
 
Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektifDasri Saf
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 

Destaque (20)

Program linear
Program linearProgram linear
Program linear
 
Program linear
Program linearProgram linear
Program linear
 
power point program linear
power point program linearpower point program linear
power point program linear
 
Program linear
Program linear Program linear
Program linear
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linear
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Buku prolin
Buku prolinBuku prolin
Buku prolin
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
program linier
program linierprogram linier
program linier
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
 
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Program linear kelompok 3
Program linear kelompok 3Program linear kelompok 3
Program linear kelompok 3
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program Linear
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program LinearContoh Soal dan Pembahasan BAB Program Linear
Contoh Soal dan Pembahasan BAB Program Linear
 
Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektif
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 

Semelhante a Program Linier Metode Aljabar

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxSandiPawiro
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)Fransiska Puteri
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikatphmateriku
 
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfProgram_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfMuhammadNurJumadil
 
Integerprogramming 130704084052-phpapp01
Integerprogramming 130704084052-phpapp01Integerprogramming 130704084052-phpapp01
Integerprogramming 130704084052-phpapp01Calvin Thesno
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program LinierEnggar Dewa
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasisuperjnr
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxAbhishekModak17
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Program linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan EryandiProgram linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan EryandiYayan_Eryandi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalElly Willy
 
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptx
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptxPokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptx
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptxACHMADFAJRIFEBRIAN
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfLaras Kun Rahmanti Putri
 

Semelhante a Program Linier Metode Aljabar (20)

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
 
TRO 03.pdf
TRO 03.pdfTRO 03.pdf
TRO 03.pdf
 
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfProgram_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
 
Integerprogramming 130704084052-phpapp01
Integerprogramming 130704084052-phpapp01Integerprogramming 130704084052-phpapp01
Integerprogramming 130704084052-phpapp01
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program Linier
 
Laporan Matematika
Laporan MatematikaLaporan Matematika
Laporan Matematika
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Program linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan EryandiProgram linier_yayan Eryandi
Program linier_yayan Eryandi
 
M2 lp- met grafik
M2  lp- met grafikM2  lp- met grafik
M2 lp- met grafik
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptx
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptxPokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptx
Pokok Bahasan 03 - Programa Linear (Grafik)_Fajri.pptx
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 

Program Linier Metode Aljabar

  • 1. Bab 24Bab 24 PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
  • 2. PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER ► Secara Umum :Secara Umum : Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian risetProgram linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah- masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapimasalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadihanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada jugafungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada juga berbentuk linier.berbentuk linier. ► Secara khusus :Secara khusus : Persoalan program linier adalah suatu persoalan untuk menentukanPersoalan program linier adalah suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variabel sedemikian rupa sehinggabesarnya masing-masing nilai variabel sedemikian rupa sehingga nilainilai fungsi tujuanfungsi tujuan atauatau objektif (objective function)objektif (objective function) yang linieryang linier menjadi optimum (max atau min) dengan memperhatikan kendalamenjadi optimum (max atau min) dengan memperhatikan kendala yang adayang ada.. KKendala ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaanendala ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan yang linieryang linier (linear inequalities)(linear inequalities)..
  • 3. BENTUK STANDARBENTUK STANDAR Bentuk standar dari program linier adalah sbb:Bentuk standar dari program linier adalah sbb: max cmax c11xx11 + c+ c22xx22 + ……. + c+ ……. + cnnxxnn ssll aa1111xx11 + a+ a1212xx22 + ……. + a+ ……. + a1n1nxxnn ≤ b≤ b11 aa2121xx11 + a+ a2222xx22 + ……. + a+ ……. + a2n2nxxnn ≤ b≤ b22 :: :: :: aam1m1xx11 + a+ am2m2xx22 + …….+ a+ …….+ amnmnxxnn ≤ b≤ bmm xx11, x, x22, ……………, X, ……………, Xnn ≥ 0≥ 0
  • 4. Program Linier mempunyai 3Program Linier mempunyai 3 metode dalam penyelesaiannya,metode dalam penyelesaiannya, yaitu :yaitu : 1. Metode Grafik1. Metode Grafik 2. Metode Aljabar2. Metode Aljabar 3. Metode Simpleks3. Metode Simpleks
  • 6. LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIKLINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK ContohContoh :: Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merekPerusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek II11, dgn, dgn sol karet, dan mereksol karet, dan merek II22 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuatmembuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol.bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merekSetiap lusin sepatu merek II11 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selamajam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek6 jam. Sedang untuk sepatu merek II22 tidak diproses di mesin 1, tetapitidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam,selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadapmesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sepatu mereklaba setiap lusin sepatu merek II11 = Rp 30.000,00 sedang merek= Rp 30.000,00 sedang merek II22 == RpRp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merekmerek II11 dan merekdan merek II22 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
  • 7. Bentuk TabelBentuk Tabel Merek Mesin I1 (X1) I2 (X2) Kapasitas Maksimum 1 2 0 8 2 0 3 15 3 6 5 30 Sumbangan laba 30.000 50.000
  • 8. Bentuk MatematisBentuk Matematis ►Maksimumkan Z = 3Maksimumkan Z = 300000000XX11 + 5+ 500000000XX22 ►Batasan (constrain)Batasan (constrain) (1)(1) 2X2X11 ≤≤ 88 (2)(2) 3X3X22 ≤≤ 1515 (3)(3) 6X6X11 + 5X+ 5X22 ≤≤ 3030
  • 9. Fungsi batasan pertama (2 XFungsi batasan pertama (2 X11 ≤≤ 8)8) X2 X1 2X1 = 8 0 4 Gambar di atas merupakan bagian yangGambar di atas merupakan bagian yang memenuhi batasan-batasan:memenuhi batasan-batasan: XX11 ≥≥ 0, X0, X22 ≥≥ 0 dan 2X0 dan 2X11 ≤≤ 88 2X1 ≤ 8 dan X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
  • 10. Fungsi batasan (2 XFungsi batasan (2 X11 ≤≤ 8); 3X8); 3X22 ≤≤ 15;15; 6X6X11 + 5X+ 5X22 ≤≤ 30; X30; X11 ≥≥ 0 dan X0 dan X22 ≥≥ 00 B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X10 3X2 = 155
  • 11. B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X10 3X2 = 15 MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUMMENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 1.1. Dengan menggambarkan fungsi tujuanDengan menggambarkan fungsi tujuan
  • 12. MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUMMENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM 2.2. Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatifDengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif Z = 3XZ = 3X11 + 5X+ 5X22 B C 2X1 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 D A Daerah feasible X2 X10 3X2 = 15 Titik A: Pada titik ini nilai X1 = 4; X2 = 0 Nilai Z = 3(4) + 0 = 12 Titik B: X1 = 4. Substitusikan batasan (3), maka 6(4) + 5X2 = 30. Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5. Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18 Titik C: X2 = 5. Substitusikan batasan (3), maka 6X1 + 5(5) = 30. Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6. Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5 Titik D: Pada titik ini nilai X2 = 5; X1 = 0 Nilai Z = 3(0) + 5(5) = 25
  • 13. Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan (Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan (≥≥)) A C B 2X2 = 8 4 6 5 6X1 + 5X2 = 30 5 3X2 = 15 Daerah feasible X2 0 X1 Contoh : Batasan ketiga (6X1 + 5X2 ≤ 30) diubah ketidaksamaannya menjadi 6X1 + 5X2 ≥ 30
  • 14. Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = )Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = ) X2 X1 2X2 = 8 0 4 2 4 6 3X2 = 15 5 A C 6X1 + 5X2 = 30 B
  • 16. Pemecahan persoalan Program LinearPemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus, yaitu :(tiga) kasus, yaitu : (1). Kasus Maksimisasi.(1). Kasus Maksimisasi. (2). Kasus Minimisasi.(2). Kasus Minimisasi. (3). Kasus-kasus Khusus.(3). Kasus-kasus Khusus.
  • 17. (1). Kasus Maksimisasi(1). Kasus Maksimisasi : kasus: kasus pemecahpemecah an persoalan PL yang bertujuanan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan pe-mencari seluruh kemungkinan pe- mecahan yg memberikan nilaimecahan yg memberikan nilai objektif maksimum.objektif maksimum.
  • 18. Contoh-1 :Contoh-1 : 1. Fungsi Tujuan :1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = 8 XMaksimumkan Z = 8 X11 + 6 X+ 6 X22 (Dlm Rp 1.000).(Dlm Rp 1.000). 2. Fungsi Pembatas :2. Fungsi Pembatas : 2.1. P-Bahan : 4 X2.1. P-Bahan : 4 X11 + 2 X+ 2 X11 ≤ 60≤ 60 2.2. Penjahitan : 2 X2.2. Penjahitan : 2 X11 + 4 X+ 4 X22 ≤ 48≤ 48 XX11, X, X22 ≥ 0≥ 0
  • 19. ► Langkah-langkah penyelesaian :Langkah-langkah penyelesaian : 1. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas1. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambahmenjadi kesamaan dengan menambah slack variabel :slack variabel : 4X4X11 + 2X+ 2X22 + S+ S11 = 60= 60 2X2X11 + 4X+ 4X22 + S+ S22 = 48= 48 2. Merubah fungsi tujuan dengan menambah2. Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol :slack variabel bernilai nol : Z = 8000 XZ = 8000 X11 + 6000 X+ 6000 X22 + 0 S+ 0 S11 + 0 S+ 0 S22
  • 20. 3. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi3. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan :tujuan : a. Xa. X11= X= X22= 0; S= 0; S11= 60; S= 60; S22 = 48= 48 Z = 8000(0)+6000(0)+0(60)+0(48) = 0Z = 8000(0)+6000(0)+0(60)+0(48) = 0 b. Xb. X11=S=S11=0=0 4X4X11+2X+2X22+S+S11 = 60 X= 60 X22 = 60/2 =30= 60/2 =30 2X2X11+4X+4X22+S+S22 = 48 4(30)+S= 48 4(30)+S22 = 48= 48 SS22 =-72=-72 (tdk fisibel)(tdk fisibel)
  • 21. (c). X(c). X11= S= S22 = 0= 0 2X2X11+4X+4X22+S+S22 = 48 4X= 48 4X11 = 48= 48 XX11 = 48/4= 48/4 XX11 = 12= 12 4X4X11+2X+2X22+S+S11 = 60 2(12)+S= 60 2(12)+S11=60=60 SS11 = 60-24= 60-24 = 36= 36 Z = 8000(0)+6000(12)+0+0=72000Z = 8000(0)+6000(12)+0+0=72000
  • 22. (d). X(d). X22=S=S11=0=0 4X4X11+2X+2X22+S+S11=60 4X=60 4X11= 60 X= 60 X11=15=15 2X2X11+4X+4X22+S+S22=48 2(15) + S=48 2(15) + S22 = 48= 48 SS22 = 48-30=18= 48-30=18 Z = 8000(15)+6000(0)+0+0= 120.000Z = 8000(15)+6000(0)+0+0= 120.000 (e). X(e). X22=S=S22=0=0 2X2X11+4X+4X22+S+S22 =48 2X=48 2X11=48 X=48 X11=24=24 4X4X11+2X+2X22+S+S11 =60 S=60 S11=60-4(24)=-36=60-4(24)=-36 (Tdk fisibel)(Tdk fisibel)
  • 23. (f). S(f). S11=S=S22=0=0 4X4X11+2X+2X22 = 60 2X= 60 2X22=60-4X=60-4X11 XX22=30-2X=30-2X11 2X2X11+4X+4X22 = 48 2X= 48 2X11+4(30-2X+4(30-2X11)=48)=48 2X2X11+120-8X+120-8X11 = 48= 48 6X6X11 = 120-48= 120-48 XX11 = 12= 12 XX22 =30-24= 6=30-24= 6 Z =8000(12)+6000(6)=132.000Z =8000(12)+6000(6)=132.000
  • 24. Kesimpulan :Kesimpulan : Perusahaan konveksi “Maju” harusPerusahaan konveksi “Maju” harus mempro-duksi Celana (Xmempro-duksi Celana (X11) = 12 dan Baju) = 12 dan Baju (X(X22) = 6) = 6 untuk memperoleh laba maksimum sebesaruntuk memperoleh laba maksimum sebesar Rp 132.000.-Rp 132.000.-
  • 25. (2) Kasus Minimisasi :(2) Kasus Minimisasi : kasus pemecahankasus pemecahan masalah program linear yang bertujuanmasalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan pemecahan yangseluruh kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.memberikan nilai objektif minimum. Contoh :Contoh : Seorang petani modern menghadapiSeorang petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut : setiapsuatu persoalan sebagai berikut : setiap sapi peliharaan agar supaya sehat harussapi peliharaan agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandungdiberi makanan yang mengandung paling sedikit : 27,21, dan 30 satuanpaling sedikit : 27,21, dan 30 satuan unsurunsur
  • 26. nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya.nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan MDua jenis makanan M11 dan Mdan M22 diberikandiberikan kepada sapi peliharaan tersebut. Satukepada sapi peliharaan tersebut. Satu gram makanan jenis Mgram makanan jenis M11 mengandungmengandung unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing- masing sebesar 3,1, dan 1 satuan.masing sebesar 3,1, dan 1 satuan. Sedangkan satu gram makanan jenis MSedangkan satu gram makanan jenis M22 mengandung unsur nutrisi jenis A,B, danmengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan C masing-masing 1,1, dan 2 satuan.C masing-masing 1,1, dan 2 satuan. Harga satu gram MHarga satu gram M11 dan Mdan M22 masing-masing- masing sebesar Rp40000 dan Rp20000.-masing sebesar Rp40000 dan Rp20000.-
  • 27. Petani tersebut harus memutuskan apakahPetani tersebut harus memutuskan apakah membeli satu jenis makanan saja atau kedua-membeli satu jenis makanan saja atau kedua- duanya kemudian mencampurnya. Tujuanduanya kemudian mencampurnya. Tujuan adalah agar jumlah pengeluaran petaniadalah agar jumlah pengeluaran petani tersebut minimum.tersebut minimum. a. Merumuskan Tabel Persoalana. Merumuskan Tabel Persoalan NutrisiNutrisi Kandungan NutrisiKandungan Nutrisi Makanan MMakanan M11 Makanan MMakanan M22 JumlahJumlah KandunganKandungan Jenis AJenis A 3 13 1 2727 Jenis BJenis B 1 11 1 2121 Jenis CJenis C 1 11 1 3030 Harga/gramHarga/gram 40.000 20.00040.000 20.000 MinimumkanMinimumkan PeubahPeubah XX11 XX22 ZZ
  • 28. b. Model Program Linearb. Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan :1. Fungsi Tujuan : Minimumkan : Z = 40000XMinimumkan : Z = 40000X11+20000X+20000X22 2. Fungsi Pembatas :2. Fungsi Pembatas : 2.1. Nutrisi A : 3X2.1. Nutrisi A : 3X11+ X+ X22 ≥ 27≥ 27 2.2. Nutrisi B : X2.2. Nutrisi B : X11+ X+ X22 ≥ 21≥ 21 2.3. Nutrisi C : X2.3. Nutrisi C : X11+2X+2X22 ≥ 30≥ 30 XX11, X, X22 ≥ 0≥ 0
  • 29. c. Penyelesaianc. Penyelesaian (1). Metode Aljabar :(1). Metode Aljabar : ((a). Merubah ketidaksamaan fungsia). Merubah ketidaksamaan fungsi pem-pem- batas menjadi kesamaan dengan mebatas menjadi kesamaan dengan me ngurangi denganngurangi dengan surplussurplus variabelvariabel (S).(S). 3X3X11 + X+ X22 -S-S11 = 27= 27 XX11 + X+ X22 -S-S22 = 21= 21 XX1 +2X+2X2 -S-S3 = 30= 30
  • 30. (b). Merubah fungsi tujuan dengan me-(b). Merubah fungsi tujuan dengan me- nambahnambah surplussurplus variabel bernilai nol.variabel bernilai nol. Z = 40000XZ = 40000X11+20000X+20000X22+0S+0S11+0S+0S22+0S+0S33 (c). Substitusikan fungsi pembatas dan(c). Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.fungsi tujuan. 1. X1. X11=X=X22=0; S=0; S11=27;S=27;S22=21;S=21;S33=30=30 Z = 0.Z = 0. 2. X2. X11=S=S11=0=0 3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27=27
  • 31. XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; S= 21; S22 = 6= 6 XX11 +2X+2X22- S- S33 = 30; S= 30; S33 = 24= 24 Z = 40000(0)+20000(27)+0+0+0Z = 40000(0)+20000(27)+0+0+0 = 540.000= 540.000 (3). X(3). X11=S=S22= 0= 0 XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; X= 21; X22=21=21 3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11=-12=-12 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
  • 32. (4). X(4). X11=S=S33=0=0 XX11 +2X+2X22- S- S33 = 30; X= 30; X22=30/2 = 15=30/2 = 15 XX11 + X+ X22 – S– S22 = 21; S= 21; S22=-7=-7 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel) (5). X(5). X22=S=S11=0=0 3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X11 = 27/3 = 9= 27/3 = 9 XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22=-12=-12 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
  • 33. (6). X(6). X22=S=S22=0=0 XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X11=21=21 XX11+2X+2X22- S- S33=30; S=30; S33=-9=-9 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel) (7). X(7). X22=S=S33=0=0 XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11=30=30 3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11=90-27=63=90-27=63 XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22=9=9 Z =40000(30)+20000(0)+0+0+0Z =40000(30)+20000(0)+0+0+0 = 1.200.000.-= 1.200.000.-
  • 34. (8). S(8). S11=S=S22=0=0 3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27-3X=27-3X11 XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X11+27-3X+27-3X11=21=21 XX11=6/2=3=6/2=3 XX22= 27-3(3)=18= 27-3(3)=18 XX11+2X+2X22- S- S33=30; 3+2(18)-=30; 3+2(18)- SS33 =30=30 SS33=39-30=9=39-30=9 Z =40000(3)+2000(18)+0+0+0Z =40000(3)+2000(18)+0+0+0 =480.000.-=480.000.-
  • 35. (9). S(9). S11=S=S33=0=0 3X3X11+X+X22-S-S11=27; X=27; X22=27-3X=27-3X11 XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11+2(27-3X+2(27-3X11)=30)=30 XX11=(54-30)/5=4,8=(54-30)/5=4,8 XX22=27-3(4,8)=12,6=27-3(4,8)=12,6 XX11+X+X22–S–S22=21; S=21; S22 =-3,6=-3,6 (Tidak Fisibel)(Tidak Fisibel)
  • 36. (10). S(10). S22=S=S33=0=0 XX11+X+X22–S–S22=21; X=21; X22=21-X=21-X11 XX11+2X+2X22- S- S33=30; X=30; X11+2(21-X+2(21-X11)=30)=30 XX11 = 42-30=12= 42-30=12 XX22 = 21-12=9= 21-12=9 3X3X11+X+X22-S-S11=27; S=27; S11 = 18= 18 Z =40000(12)+2000(9)+0+0+0Z =40000(12)+2000(9)+0+0+0 = 660.000.-= 660.000.-
  • 37. Jadi : Pengeluaran petani yang minimumJadi : Pengeluaran petani yang minimum jika membeli makanan sapi A = 3jika membeli makanan sapi A = 3 satuan dan makanan sampi B = 12satuan dan makanan sampi B = 12 satuan dengan Zsatuan dengan Zminmin=Rp 480.000.-=Rp 480.000.-
  • 38. Jadi : Pengeluaran petani yang minimumJadi : Pengeluaran petani yang minimum jika membeli makanan sapi A = 3jika membeli makanan sapi A = 3 satuan dan makanan sampi B = 12satuan dan makanan sampi B = 12 satuan dengan Zsatuan dengan Zminmin=Rp 480.000.-=Rp 480.000.-
  • 40. Pengertian UmumPengertian Umum ►Motode simpleks adalah prosedur aljabar yangMotode simpleks adalah prosedur aljabar yang bersifat iteratif, yang bergerak selangkah demibersifat iteratif, yang bergerak selangkah demi selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem padaselangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem pada daerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titikdaerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titik ekstrem yang optimum.ekstrem yang optimum.
  • 41. Langkah-Langkah dalam MetodeLangkah-Langkah dalam Metode SimpleksSimpleks 1.1. Formulasi dalam bentuk standarFormulasi dalam bentuk standar 2.2. Konversi pada bentuk standartKonversi pada bentuk standart  Dalam menyelesaikan persoalan programa linier dengan menggunakanDalam menyelesaikan persoalan programa linier dengan menggunakan metode simpleks, bentuk dasar yang digunakan adalah:metode simpleks, bentuk dasar yang digunakan adalah: ► Seluruh pembatas harus berbentuk persamaan (bertanda =) denganSeluruh pembatas harus berbentuk persamaan (bertanda =) dengan ruas kanan yang non negatifruas kanan yang non negatif ► Seluruh variabel harus merupakan variabel non negatifSeluruh variabel harus merupakan variabel non negatif ► Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi atau minimasiFungsi tujuan dapat berupa maksimasi atau minimasi  Formulasi yag belum standar kedalam bantuk standar :Formulasi yag belum standar kedalam bantuk standar : a. Pembatas (constraint)a. Pembatas (constraint) ► Pembatas bentanda ≤ atau ≥ dapat dijadikan suatu persamaanPembatas bentanda ≤ atau ≥ dapat dijadikan suatu persamaan (bertanda =) dengan menambahkan atau mengurangi dengan suatu(bertanda =) dengan menambahkan atau mengurangi dengan suatu variabel slack pada ruas kiri pembatas tersebut.variabel slack pada ruas kiri pembatas tersebut.  Contoh 1: XContoh 1: X1 + 2X2 ≤ 6 maka kita tambahkan slack s1 ≥ 0 pada+ 2X2 ≤ 6 maka kita tambahkan slack s1 ≥ 0 pada ruas kiri sehingga memperoleh : X1 + 2X2 + s1 = 6ruas kiri sehingga memperoleh : X1 + 2X2 + s1 = 6
  • 42.  Contoh 2 : 3Contoh 2 : 3XX1 + 21 + 2XX2 – 32 – 3XX3 ≥ 5 maka harus dikurangkan variabel s2 ≥3 ≥ 5 maka harus dikurangkan variabel s2 ≥ 0 pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan: 30 pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan: 3XX1 + 21 + 2XX2 – 3x3 – s2 =2 – 3x3 – s2 = 55 ► Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatifRuas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatif dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.  Contoh : 2Contoh : 2X2X2-3-3X2X2-7-7X3X3 = -5 secara matematis adalah sama dengan= -5 secara matematis adalah sama dengan -2-2X1X1+3+3XX2+72+7XX3 = 53 = 5 ► Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan -1.Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan -1.  Contoh : 2 < 4 adalah sama dengan -2 > -4Contoh : 2 < 4 adalah sama dengan -2 > -4 22XX1 –1 – XX2 ≤ -5 adalah sama dengan -22 ≤ -5 adalah sama dengan -2XX1 +1 + XX2 ≥ 52 ≥ 5 b. Variabelb. Variabel ► Suatu variabel Yi yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagaiSuatu variabel Yi yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagai dua variabel non negatif dengan menggunakan subtitusi.dua variabel non negatif dengan menggunakan subtitusi. c. Fungsi Tujuanc. Fungsi Tujuan ► Walaupun model standar LP dapat berupa maksimasi atau minimasi, kadang-Walaupun model standar LP dapat berupa maksimasi atau minimasi, kadang- kadang diperlukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.kadang diperlukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
  • 43. 3.3. Menentukan solusi basisMenentukan solusi basis  BFS (Solusi Basis Fisibel)BFS (Solusi Basis Fisibel) Dimana diterapkan XDimana diterapkan X11 = X= X22 = X= X33 = 0 sehingga didapatkan nilai= 0 sehingga didapatkan nilai Z, SZ, S11, S, S22, S, S33 dan Sdan S44..  BV (Basis Variabel)BV (Basis Variabel) Menentukan variabel yang akan dicari nilainya, seperti : Z, SMenentukan variabel yang akan dicari nilainya, seperti : Z, S11,, SS22, S, S33 dan Sdan S44  NBV (Non Basis Variabel)NBV (Non Basis Variabel) variabel yang dinolkan. Seperti Xvariabel yang dinolkan. Seperti X11, X, X22, dan X, dan X33.. 3.3. Dari formulasi kanonik diatas bahwa seluruh NBVDari formulasi kanonik diatas bahwa seluruh NBV mempunyai koefisien yang berharga negatif sehingga padamempunyai koefisien yang berharga negatif sehingga pada iterasi ini BFS belum optimal. Contoh :iterasi ini BFS belum optimal. Contoh : Z – 60XZ – 60X11 – 30X– 30X22 –– 20X20X33 = 0= 0 4.4. Menghitung rasio dan melakukan EROMenghitung rasio dan melakukan ERO Didapat dari nilai solusi dibagi dengan koefisien yang palingDidapat dari nilai solusi dibagi dengan koefisien yang paling negatif Entering variabel(EV).negatif Entering variabel(EV). contoh : z - 60xcontoh : z - 60x11- 30x- 30x22 – 20x– 20x33 = 0= 0 8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 + S+ S11 = 48 r = 48/8= 48 r = 48/8 4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 +S+S22 = 20 r = 20/4= 20 r = 20/4 2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 +S+S33 = 8 r = 8/2= 8 r = 8/2 EV
  • 44. 6.6. Menentukan LV (Leaving Variabel)Menentukan LV (Leaving Variabel) variabel yang meninggalkan basis, yangvariabel yang meninggalkan basis, yang memilikimemiliki rasio yang terkecilrasio yang terkecil dengan EVdengan EV bernilai 1.bernilai 1. 7.7. Iterasi akan berhenti jika XIterasi akan berhenti jika X11, X, X22, X, X33 padapada fungsi tujuan mencapai nilai positif.fungsi tujuan mencapai nilai positif.
  • 45. ContohContoh ►Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3 berdasarkan :berdasarkan : 8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 ≤ 48≤ 48 4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 ≤ 20≤ 20 2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 ≤ 8≤ 8 x2 ≤ 5x2 ≤ 5 XX11,x,x22,x,x33 ≥ 0≥ 0
  • 46. ►Konversi bentuk standar:Konversi bentuk standar: maksimumkan : z = 60xmaksimumkan : z = 60x11+30X+30X22+20x+20x33 Berdasarkan :Berdasarkan : 8X8X11 + 6X+ 6X22 + X+ X33 + s+ s11= 48= 48 4X4X11 + 2X+ 2X22 + 1.5X+ 1.5X33 + s+ s22 = 20= 20 2X2X11 + 1.5X+ 1.5X22 + 0.5X+ 0.5X33 + s+ s33 = 8= 8 xx22 + s+ s44 = 5= 5
  • 47. ► Menentukan BFSMenentukan BFS x1=x2=x3=0x1=x2=x3=0 BV = {z,s1,s2,s3,s4}BV = {z,s1,s2,s3,s4} NBV= {x1,x2,x3}NBV= {x1,x2,x3} BFS = Z -60x1 - 30x2 - 20X3 = 0BFS = Z -60x1 - 30x2 - 20X3 = 0 8X1 + 6X2 + X3 + S1 = 488X1 + 6X2 + X3 + S1 = 48 4X1 + 2X2 + 1.5X3 + S2 = 204X1 + 2X2 + 1.5X3 + S2 = 20 2X1 + 1.5X2 + 0.5X32X1 + 1.5X2 + 0.5X3 + S3 = 8+ S3 = 8 x2 +S4 = 5x2 +S4 = 5 .: z= 0 , S1 = 48, S2 = 20 , S3 = 8, S4 = 5.: z= 0 , S1 = 48, S2 = 20 , S3 = 8, S4 = 5
  • 48. ► Bentuk TabelBentuk Tabel ► Dilihat dari Z maka X1 yang memiliki koefisienDilihat dari Z maka X1 yang memiliki koefisien paling negatifpaling negatif
  • 49. ► Menghitung rasio:Menghitung rasio: ► Menentukan LVMenentukan LV  rasio terkecil : 4 maka:rasio terkecil : 4 maka: Rasio erkecil
  • 50.  Baris ke-4 untuk pivotnya : 2/2 = 1Baris ke-4 untuk pivotnya : 2/2 = 1  Nilai basis untuk kolom ke-3:Nilai basis untuk kolom ke-3: Baris 1: -30-(-60*0.75)Baris 1: -30-(-60*0.75) = -30-45 = 15= -30-45 = 15 Baris 2: 6-(8*0.75)Baris 2: 6-(8*0.75) 6 – 6 = 06 – 6 = 0 Baris 3: 2-(4*0.75)Baris 3: 2-(4*0.75) = 2 -3 = -1= 2 -3 = -1 Baris 4:1-(0.0.75)Baris 4:1-(0.0.75) = 1= 1
  • 51.  Nilai basis untuk kolom 4 :Nilai basis untuk kolom 4 : Baris 1: -20-(-60*0.25)Baris 1: -20-(-60*0.25) = -20+15= -5= -20+15= -5 Baris 2: 1-(8*0.25)Baris 2: 1-(8*0.25) = 1 – 2 = -1= 1 – 2 = -1 Baris 3: 1.5-(4*0.25)Baris 3: 1.5-(4*0.25) =1.5 - 1 = 0.5=1.5 - 1 = 0.5 Baris 4:0-(0*0.25)Baris 4:0-(0*0.25) = 0= 0
  • 52. Solusi SementaraSolusi Sementara ►Karena nilai z masih terdapat yang bernilaiKarena nilai z masih terdapat yang bernilai negatif sedangkan fungsi tujuan adalahnegatif sedangkan fungsi tujuan adalah memaksimumkanmemaksimumkan maka dilakukanmaka dilakukan langkah selanjutnya, dan akan berhentilangkah selanjutnya, dan akan berhenti jikajika nilai z tidak terdapat negatifnilai z tidak terdapat negatif ..