SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PrioritasPengawasanPemiluKada BahanPendukunguntukMateriBimbinganTeknisPanwasluKada BelajardariSidang PHPU diMK tahun 2008 AhsanulMinan (Konsultan UNDP Election-MDPuntukBawaslu RI)
JENIS PELANGGARAN YANG DIMASUKKAN DALAM MATERI GUGATAN -1
JENIS PELANGGARAN YANG DIMASUKKAN DALAM MATERI GUGATAN -2
Keterpenuhanpersyaratancalonmerupakansalahsatuisu yang seringdimasukkanmenjadibagiandaripermohonangugatan PHPU (kasus Bengkulu Selatan). GugatanterhadapketerpenuhanpersyaratancalonbiasanyadikabulkanolehMahkamahsepanjang: Terdapatbukti yang kuat Persyaratan yang dilanggarmenyangkutaspekmoralitasdanpelanggaranpidanaberatsehinggaakanmempengaruhikualitascalonterpilih Terdapatbuktibahwapelakusecarasengajamenutupiperbuatanpidana yang dilakukan Kasus yang hampirsamaterjadidalamPemilukadaProvinsiKepridimana 2 diantara 3 pasangancalontidakmemenuhipersyaratan administrative (buktisuratpernyataantidaksedangdinyatakanpailit yang seharusnyadikeluarkanolehPengadilanNiaga, tetapidikeluarkanoleh PN. Dan pasangancalontersebutdinyatakansah). Penyelenggara Pemilukada yakni KPU (Kabupaten Bengkulu Selatan) dan Panwaslu (Kabupaten Bengkulu Selatan) yang telah melalaikan tugas karena tidak pernah memproses secara sungguh-sungguh laporan-laporan yang diterima tentang latar belakang dan tidak terpenuhinya syarat Pihak Terkait (in casu H. Dirwan Mahmud), sehingga Pemilukada berjalan dengan cacat hukum sejak awal. Kelalaian tersebut menyebabkan seharusnya Pihak Terkait tidak berhak ikut, dan karenanya keikutsertaannya sejak semula adalah batal demi hukum (void ab initio); Model Pertimbangan Mahkamah-1
Pelanggaranpolitikuangdan abuse of power (termasukdidalamnyapolitikuangdalambentukmenjanjikan program sepertikasusPilgubJatim) sepanjangbuktinyasangatkuatdandilakukansecarasistematis, massif danterstruktur, makadijadikanpertimbanganmahkamah (kasusJawaTimur). Adapunpelanggaranpolitikuang yang terjadisecaraparsial, mahkamahcenderungmenganggaphaltersebutmenjadiwewenangPanwaslu (kasus Cirebon, Padang Lawas). Penggelembungansuaramelaluitindakan KPPS yang mencoblosbeberapasuratsuarauntukpasangancalontertentu (kasusBangkalandanSampangpadaPilgubJatim) menjadialasanMahkamahuntukmemerintahkanpemungutansuaraulang Penghitungansuara yang dilakukandengantidakmerinciperolehansuara per-TPS (kasusPamekasandalamPilgubJatim) menjadi alas an mahkamahuntukmemerintahkanpenghitungansuaraulang. Model Pertimbangan Mahkamah-2
Formulir C-1 yang tidakdiserahkankepadasaksidanPanwasmenjadibahanpertimbangan hakim dalammemutusperkarakarenadinilaidapatmenjadi penyebab timbulnya penyimpangan dalam proses penghitungan suara (kasus TTS sejumlah 526 dari 730 TPS danpadangLawas). Implikasi hukum tersebut sangat mempengaruhi Hasil Rekapitulasi Suara di tingkat berikutnya secara berjenjang, dan kelalaian memenuhi kewajiban memberikan formulir model C1-KWK kepada saksi Pasangan Calon dapat berakibat tidak sahnya hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilukada. Di sampingitu, tidakdiberikannyaformulir model C-1 inimembukapeluangterjadinyapenggelembungansuara. Dalam hal masyarakat tidak mendapat undangan memilih (kasus Padang Lawas), MahkamahberpendapatbahwahaltersebutmerupakanpelanggaranterhadapasaspenyelenggaraanPemilu (kasusTapanuli Utara). Namun yang perlu, dicatatadalahbahwapendapatMahkamahiniterkaitdengankasus/permohonan yang spesifik, dimanadalamhaliniMahkamahmempertimbangkanbahwajumlah warga masyarakat yang tidak memilih tersebut, apakahsiginfikanatautidakdalammempengaruhi perolehan suara Pasangan Calon. Oleh karena itu, dalil tersebut tidak beralasan. Sehingga, Panwasluharustetapmengawasimasalahini, karenadampaknyabisajadiberuparendahnyatingkatpartisipasipemilih.  Pemilihmemilihlebihdarisatu kali danpemilihdibawahumurmenggunakanhakpilih (kasus Padang Lawas) dipandangolehMahkamahsebagairanahkewenanganPanwaslu Model PertimbanganMahkamah
NIK ganda, NIK kembar, NIK bermasalahdan NIK daripendudukdiluarwilayah (tidaksesuai) dipertimbangkanolehMahkamahsebagaisebuahbentukpelanggaranserius, sepanjangdapatdibuktikanterjadisecara massif (misalnyaksusditapanuli Utara yang terjadidi 14 dari 15 kecamatandanberjumlah 26 ribu) dantidakadaupaya yang sufficient dari KPU untukmelakukanperbaikan. KasusintimidasiterhadaptimsuksesmaupunpemilihdianggapolehMahkamahsebagairanahPanwasluuntukditeruskankepadapenyidik (kasus Padang Lawas) Model PertimbanganMahkamah
Aspek yang perludiprioritaskandalampengawasan Denganmempertimbangkanbentukmaterigugatan PHPU daripasangancalonkepaladaerahterkaitdenganbentukpelanggarandalamPemilukadasertaberbagaibentukpertimbanganMahkamahdalampersidangan PHPU, makadalamrangkamengoptimalkanfungsipengawasanPemilukada, aspekpengawasanperludiprioritaskankepadaisu-isupelanggaranyang substantifdan fundamental yang berhubungandengan 2 hal:  Manipulasidaftarpemilih Manipulasisuara Tindakantidak fair dalamPemilukada yang mencideraisemangatdemokrasiseperti money politic dan abuse of power.

More Related Content

Viewers also liked (17)

shakarganj
shakarganjshakarganj
shakarganj
 
Capela de Gaudi
Capela de GaudiCapela de Gaudi
Capela de Gaudi
 
Fisiowell Spa & Wellness
Fisiowell Spa & WellnessFisiowell Spa & Wellness
Fisiowell Spa & Wellness
 
Math Curriculum Parent Guide
Math Curriculum Parent GuideMath Curriculum Parent Guide
Math Curriculum Parent Guide
 
432181 2560901146613 1874299718_n
432181 2560901146613 1874299718_n432181 2560901146613 1874299718_n
432181 2560901146613 1874299718_n
 
Lev y sangre en pediatria bta
Lev y sangre en pediatria btaLev y sangre en pediatria bta
Lev y sangre en pediatria bta
 
SIUE Diploma
SIUE DiplomaSIUE Diploma
SIUE Diploma
 
O deserto Mágico
O deserto MágicoO deserto Mágico
O deserto Mágico
 
disquetera
 disquetera disquetera
disquetera
 
C&m engenharia (1)
C&m engenharia (1)C&m engenharia (1)
C&m engenharia (1)
 
Lake Malawi-Moçambique
Lake Malawi-MoçambiqueLake Malawi-Moçambique
Lake Malawi-Moçambique
 
Case studies answers ias 1 7 nos
Case studies answers ias 1 7 nosCase studies answers ias 1 7 nos
Case studies answers ias 1 7 nos
 
endorsement embassy
endorsement embassyendorsement embassy
endorsement embassy
 
13-09-2013
13-09-201313-09-2013
13-09-2013
 
SEÑALES DE ONDAS INALAMBRICAS
SEÑALES DE ONDAS INALAMBRICASSEÑALES DE ONDAS INALAMBRICAS
SEÑALES DE ONDAS INALAMBRICAS
 
Test
TestTest
Test
 
New Document 3-Page 1
New Document 3-Page 1New Document 3-Page 1
New Document 3-Page 1
 

More from Ahsanul Minan

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAhsanul Minan
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluAhsanul Minan
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Ahsanul Minan
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluAhsanul Minan
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaAhsanul Minan
 
Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Ahsanul Minan
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikAhsanul Minan
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaAhsanul Minan
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfAhsanul Minan
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluAhsanul Minan
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research Ahsanul Minan
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralAhsanul Minan
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluAhsanul Minan
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehAhsanul Minan
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluAhsanul Minan
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Ahsanul Minan
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaAhsanul Minan
 

More from Ahsanul Minan (20)

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi Pemilu
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019Dana kampanye pemilu serentak 2019
Dana kampanye pemilu serentak 2019
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdf
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & Moral
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemilu
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 

PrioritasPengawasan

  • 1. PrioritasPengawasanPemiluKada BahanPendukunguntukMateriBimbinganTeknisPanwasluKada BelajardariSidang PHPU diMK tahun 2008 AhsanulMinan (Konsultan UNDP Election-MDPuntukBawaslu RI)
  • 2. JENIS PELANGGARAN YANG DIMASUKKAN DALAM MATERI GUGATAN -1
  • 3. JENIS PELANGGARAN YANG DIMASUKKAN DALAM MATERI GUGATAN -2
  • 4. Keterpenuhanpersyaratancalonmerupakansalahsatuisu yang seringdimasukkanmenjadibagiandaripermohonangugatan PHPU (kasus Bengkulu Selatan). GugatanterhadapketerpenuhanpersyaratancalonbiasanyadikabulkanolehMahkamahsepanjang: Terdapatbukti yang kuat Persyaratan yang dilanggarmenyangkutaspekmoralitasdanpelanggaranpidanaberatsehinggaakanmempengaruhikualitascalonterpilih Terdapatbuktibahwapelakusecarasengajamenutupiperbuatanpidana yang dilakukan Kasus yang hampirsamaterjadidalamPemilukadaProvinsiKepridimana 2 diantara 3 pasangancalontidakmemenuhipersyaratan administrative (buktisuratpernyataantidaksedangdinyatakanpailit yang seharusnyadikeluarkanolehPengadilanNiaga, tetapidikeluarkanoleh PN. Dan pasangancalontersebutdinyatakansah). Penyelenggara Pemilukada yakni KPU (Kabupaten Bengkulu Selatan) dan Panwaslu (Kabupaten Bengkulu Selatan) yang telah melalaikan tugas karena tidak pernah memproses secara sungguh-sungguh laporan-laporan yang diterima tentang latar belakang dan tidak terpenuhinya syarat Pihak Terkait (in casu H. Dirwan Mahmud), sehingga Pemilukada berjalan dengan cacat hukum sejak awal. Kelalaian tersebut menyebabkan seharusnya Pihak Terkait tidak berhak ikut, dan karenanya keikutsertaannya sejak semula adalah batal demi hukum (void ab initio); Model Pertimbangan Mahkamah-1
  • 5. Pelanggaranpolitikuangdan abuse of power (termasukdidalamnyapolitikuangdalambentukmenjanjikan program sepertikasusPilgubJatim) sepanjangbuktinyasangatkuatdandilakukansecarasistematis, massif danterstruktur, makadijadikanpertimbanganmahkamah (kasusJawaTimur). Adapunpelanggaranpolitikuang yang terjadisecaraparsial, mahkamahcenderungmenganggaphaltersebutmenjadiwewenangPanwaslu (kasus Cirebon, Padang Lawas). Penggelembungansuaramelaluitindakan KPPS yang mencoblosbeberapasuratsuarauntukpasangancalontertentu (kasusBangkalandanSampangpadaPilgubJatim) menjadialasanMahkamahuntukmemerintahkanpemungutansuaraulang Penghitungansuara yang dilakukandengantidakmerinciperolehansuara per-TPS (kasusPamekasandalamPilgubJatim) menjadi alas an mahkamahuntukmemerintahkanpenghitungansuaraulang. Model Pertimbangan Mahkamah-2
  • 6. Formulir C-1 yang tidakdiserahkankepadasaksidanPanwasmenjadibahanpertimbangan hakim dalammemutusperkarakarenadinilaidapatmenjadi penyebab timbulnya penyimpangan dalam proses penghitungan suara (kasus TTS sejumlah 526 dari 730 TPS danpadangLawas). Implikasi hukum tersebut sangat mempengaruhi Hasil Rekapitulasi Suara di tingkat berikutnya secara berjenjang, dan kelalaian memenuhi kewajiban memberikan formulir model C1-KWK kepada saksi Pasangan Calon dapat berakibat tidak sahnya hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilukada. Di sampingitu, tidakdiberikannyaformulir model C-1 inimembukapeluangterjadinyapenggelembungansuara. Dalam hal masyarakat tidak mendapat undangan memilih (kasus Padang Lawas), MahkamahberpendapatbahwahaltersebutmerupakanpelanggaranterhadapasaspenyelenggaraanPemilu (kasusTapanuli Utara). Namun yang perlu, dicatatadalahbahwapendapatMahkamahiniterkaitdengankasus/permohonan yang spesifik, dimanadalamhaliniMahkamahmempertimbangkanbahwajumlah warga masyarakat yang tidak memilih tersebut, apakahsiginfikanatautidakdalammempengaruhi perolehan suara Pasangan Calon. Oleh karena itu, dalil tersebut tidak beralasan. Sehingga, Panwasluharustetapmengawasimasalahini, karenadampaknyabisajadiberuparendahnyatingkatpartisipasipemilih. Pemilihmemilihlebihdarisatu kali danpemilihdibawahumurmenggunakanhakpilih (kasus Padang Lawas) dipandangolehMahkamahsebagairanahkewenanganPanwaslu Model PertimbanganMahkamah
  • 7. NIK ganda, NIK kembar, NIK bermasalahdan NIK daripendudukdiluarwilayah (tidaksesuai) dipertimbangkanolehMahkamahsebagaisebuahbentukpelanggaranserius, sepanjangdapatdibuktikanterjadisecara massif (misalnyaksusditapanuli Utara yang terjadidi 14 dari 15 kecamatandanberjumlah 26 ribu) dantidakadaupaya yang sufficient dari KPU untukmelakukanperbaikan. KasusintimidasiterhadaptimsuksesmaupunpemilihdianggapolehMahkamahsebagairanahPanwasluuntukditeruskankepadapenyidik (kasus Padang Lawas) Model PertimbanganMahkamah
  • 8. Aspek yang perludiprioritaskandalampengawasan Denganmempertimbangkanbentukmaterigugatan PHPU daripasangancalonkepaladaerahterkaitdenganbentukpelanggarandalamPemilukadasertaberbagaibentukpertimbanganMahkamahdalampersidangan PHPU, makadalamrangkamengoptimalkanfungsipengawasanPemilukada, aspekpengawasanperludiprioritaskankepadaisu-isupelanggaranyang substantifdan fundamental yang berhubungandengan 2 hal: Manipulasidaftarpemilih Manipulasisuara Tindakantidak fair dalamPemilukada yang mencideraisemangatdemokrasiseperti money politic dan abuse of power.