SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
BEBERAPA MASUKAN 
PENGAWASAN DANA 
KAMPANYE 
Ahsanul Minan 
Disampaikan dalam FGD Penyusunan Instrumen Pengawasan Kampanye dan 
Dana Kampanye, Bawaslu RI, 30 September – 2 Oktober 2013
Signifikansi Pengawasan Dana 
Kampanye 
 Untuk menjamin terwujudnya proses kompetisi 
yang sehat dan adil 
 Untuk menghindari munculnya pertimbangan 
pragmatisme sempit bagi pemilih dalam 
menentukan pilihannya 
 Menjamin kesempatan yang sama bagi peserta 
pemilu untuk berkampanye, dan kesempatan 
yang luas bagi masyarakat melihat berbagai 
pilihan dalam pemilu; 
 Mencegah jangan sampai kebijakan dari elected 
officials didominasi oleh penyumbang dana 
kampanye; 
 Menjamin calon yang baik (meskipun tidak punya 
banyak uang) dapat terpilih dalam pemilu.
ASPEK PENTING DIAWASI 
 Transparency (mengupayakan agar seluruh 
informasi berkenaan dengan data besaran 
sumbangan, sumber dana, pengelolaan, dan 
pertanggungjawaban dana kampanye dapat 
diakses oleh publik) 
 Accuracy (mengupayakan agar proses 
pembukuan dana kampanye dilakukan secara 
akurat) 
 Accountability (mengupayakan agar sumber 
penerimaan, nominal dana, dan penggunaan 
dana kampanye dilakukan sesuai aturan 
hukum dan dapat dipertanggungjawabkan) 
 Procedure compliance (mengupayakan agar 
proses pembukuan dan pelaporan dana 
kampanye dilakukan sesuai dengan prosedur 
yang ditetapkan oleh aturan hukum baik UU 
maupun peraturan KPU)
Major types of political finance-related corruption 
(Marcin Walecki,2004) 
Type Actor group 
vulnerable to 
corruption 
Description 
Illegal expenditure 
including vote 
buying 
Voters and 
election officials 
A political party or candidate may directly or 
indirectly bribe voters and election officials. They may 
alternatively offer the electorate different kinds of 
incentives (gifts, food, alcohol or even short-term 
employment). Besides elections, in some parliaments 
there is an unofficial market for votes – 
parliamentarians or councillors might be paid for votes 
or for joining different caucuses. 
Funding from 
infamous sources 
Candidates and 
political parties 
A political party or candidate may accept money from 
organised crime (such as drug traffickers), terrorist 
groups or foreign governments. These groups might 
even form their own political parties 
Selling 
appointments, 
honours or access 
to information 
Public servants 
and candidates 
Contributors may gain rewards in the form of job 
selections, appointments (ambassadorial, ministerial or 
judicial), decorations or titles of nobility. Money may 
also be used to buy a seat in parliament or a candidacy.
Type Actor group 
vulnerable to 
corruption 
Description 
Abuse of state 
resources 
Public sector Certain state resources, such as money and infrastructure, 
that are available to office holders may be extensively used 
for electioneering. In addition, the political party or 
candidate may capture state resources through the 
unauthorised channelling of public funding into 
companies, organisations or individuals. 
Personal 
enrichment 
Candidates and 
politicians 
Candidates may be required to contribute significant 
amounts to a party’s election fund and also to pay for their 
individual campaign. Politics then becomes a rich man’s 
game and elected representatives accumulate necessary 
funds to pay for the next elections by taking a percentage 
on secret commissions and accepting bribes. 
Demanding 
contributions 
From public 
Servants 
Public servants 
and public sector 
A political party or candidate in need of money may 
impose excises upon office holders, both public and 
elected. In some regimes a political party may also force 
public servants to become party members and then extort 
kickbacks from their salaries for some party expenditures.
Type Actor group 
vulnerable to 
corruption 
Description 
Activities 
disobeying 
political finance 
regulations 
Political parties A political party or candidate may accept donations 
from prohibited sources or spend more than the legal 
ceiling permits. Violations of disclosure requirements, 
such as inaccurate accounting or reporting, or lack of 
transparent funding, are often the cause of political 
scandals 
Political 
contributions 
for favours, 
contracts or policy 
change 
Private sector One of the motives for political contributions to a 
political party or candidate is the possibility of payoffs in 
the shape of licences and government contracts. 
Donations may also be given for a governmental policy 
change or legislation favourable to a specific interest 
group. 
Forcing private 
sector to pay 
‘protection money 
Private sector Extortion, for instance using tax and customs 
inspections to force entrepreneurs to hand over part of 
their profits to a political party.
Type Actor group 
vulnerable to 
corruption 
Description 
Limiting access to 
funding for 
opposition parties 
Opposition parties 
and candidates 
Authoritarian regimes with a patrimonial economic 
system and political repression may seriously constrain 
financial resources available to opposition parties.
Pola Manipulasi Pendanaan kampanye Pemilu 1999 (Luky 
Djani dkk, 2005) 
Pola Kasus Pelaku 
Transf er dari 
rekening dana 
taktis pemerintah 
ke rekening partai 
melalui rekening 
yayasan 
Kasus Bulogate. Transf er dari 
rekening Bulog ke Yay asan 
Raudhatul Jannah sebesar Rp 
40 miliar dengan alasan 
membelikan beras murah tapi 
terny ata dilanjutkan ke Partai 
lewat pemberian cek 
kapada bendahara partai 
Birokrat 
Kader partai 
yang membuat 
yayasan 
Pengurus Partai 
(bendahara) 
Transfer dari 
perusahaan publik 
(bank) ke rekening 
partai 
Kasus Bank Bali : Transfer dari 
Bank Bali sebesar 15 miliar ke 
rekening bendahara Partai. 
Pengusaha 
Pengurus Partai 
(bendahara) 
Sumbangan 
langsung dari 
perusahaan untuk 
kepentingan 
kampanye 
Penyewaan helikopter dan 
mobil mewah untuk 
kepentingan kampanye pemilu 
Kader dan 
simpatisan partai 
Bendahara partai
Pola Manipulasi Pendanaan kampanye Pemilu 1999 (Luky 
Djani dkk, 2005) 
Pola Kasus Pelaku 
Pencatatan 
pemasukan tidak jelas 
Banyaknya sumbangan anonim Bendahara partai 
Pencatatan 
pengeluaran tidak 
dapat diverifikasi 
Pengeluaran dengan bukti pengeluaran kas 
tidak disertai bukti kuitansi asli 
Bendahara partai 
Peny iasatan lewat 
sumbangan jenis 
Utang dan saldo 
kas partai dan dana 
kampanye 
Banyak partai politik yang 
melaporkan utang sebagai 
jenis pemasukan 
Bendahara partai
CATATAN TERHADAP PKPU NOMOR 
17/2013 
Beberapa pengaturan baru dalam PKPU 
yang perlu direspon dalam strategi dan 
fokus pengawasan: 
 Mekanisme penyampaian laporan 
secara periodik. 
 Publikasi laporan dana kampanye 
melalui website KPU. 
 Pengelolaan dana kampanye terpusat 
pada partai politik 
 Masukan masyarakat menjadi salah satu 
bahan audit
UTILISASI OLEH PENGAWAS 
PEMILU 
Laporan 
Periodik 
ASPEK 
PERUBAHAN 
DALAM PKPU 
Publikasi 
laporan di 
website 
Sentralisasi 
pengelolaan 
dana 
kampanye 
pada partai 
politik 
Masukan 
masyarakat 
sebagai salah 
satu bahan 
audit oleh KAP 
Dapat digunakan oleh 
Bawaslu sebagai basis data 
pengawasan 
Dapat mempermudah 
Bawaslu mendapatkan data 
bahan pengawasan 
Memperjelas entitas akutansi dan subyek 
hukum, mempermudah kerja Bawaslu 
dalam pengawasan dan penindakan 
Dapat digunakan oleh 
Bawaslu untuk mendorong 
“audit investigatif” oleh KAP
REKOMENDASI STRATEGI PENGAWASAN 
DANA KAMPANYE 
Untuk melengkapi strategi pengawasan 
dana kampanye Bawaslu, dengan 
mempertimbangkan perubahan dalam 
PKPU, maka penulis mengusulkan 
penambahan strategi pengawasan dana 
kampanye: 
 Periodic Monitoring: yakni pengawasan 
dana kampanye yang dilakukan sebelum 
diselenggarakannya audit dana 
kampanye oleh KAP, dengan mengacu 
kepada laporan periodik dana kampanye 
oleh peserta pemilu. 
 Monitoring akurasi sumbangan dana 
kampanye: yakni pengawasan
FOKUS PENGAWASAN 
N 
O 
JENIS 
PENGAWASAN 
FOKUS PENGAWASAN 
1 Periodic 
Monitoring 
Campaign expenditure; dengan 
memprioritaskan pada bentuk belanja tertentu 
(misalnya iklan cetak dan elektronik, alat 
peraga baliho dan bendera, rapat umum). 
Targetnya adalah membandingkan antara 
jumlah belanja kampanye yang dilaporkan 
dengan estimasi belanja kampanye riil yang 
didapatkan dari hasil pengawasan. 
2 Audit 
penyumbang 
Sampling based audit terhadap akurasi laporan 
sumbangan dana kampanye, dengan 
memfokuskan kepada: penyumbang fiktif, 
kelayakan ekonomi penyumbang, dll.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
Ahsanul Minan
 
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presidenStrategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
Ahsanul Minan
 
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatif
Ahsanul Minan
 
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawas
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawasPeta masalah pemilu kada dan peran pengawas
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawas
Ahsanul Minan
 
Potensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemiluPotensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemilu
Ahsanul Minan
 

Mais procurados (20)

Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019
 
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 pptLorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
 
Pilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsiPilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsi
 
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabarPemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
Pemilih pemula dan pangawasan partisipatif bawaslu jabar
 
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presidenStrategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
Strategi pengawasan pemilu presiden dan wakil presiden
 
Potensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedPotensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updated
 
Subsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikSubsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politik
 
Urgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatifUrgensi pengawasan partisipatif
Urgensi pengawasan partisipatif
 
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemiluPresentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemilu
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
The indonesian management of election
The indonesian management of electionThe indonesian management of election
The indonesian management of election
 
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawas
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawasPeta masalah pemilu kada dan peran pengawas
Peta masalah pemilu kada dan peran pengawas
 
Potensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemiluPotensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemilu
 
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
 

Semelhante a Pengawasan dana kampanye

Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Pelaporan dana kampanye serentak 2015
Pelaporan dana kampanye serentak 2015Pelaporan dana kampanye serentak 2015
Pelaporan dana kampanye serentak 2015
Nana Unsera
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
desta aunika
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capres
Rizky Faisal
 
Persentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanyePersentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanye
AN ASYUF
 
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) LangsungMenakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
Muhammad Yunus
 
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdfPemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
NovaAndiana
 
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkkKerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Irvan Grosman
 
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkkKerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Irvan Grosman
 

Semelhante a Pengawasan dana kampanye (20)

Forum anti korupsi ke 4 2014
Forum anti korupsi ke 4 2014Forum anti korupsi ke 4 2014
Forum anti korupsi ke 4 2014
 
Presentasi icw
Presentasi icwPresentasi icw
Presentasi icw
 
Presentasi icw
Presentasi icwPresentasi icw
Presentasi icw
 
Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb
Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntbKajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb
Kajian laporan awal dana kampanye pemilu 2014 partai politik di ntb
 
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
 
Pelaporan dana kampanye serentak 2015
Pelaporan dana kampanye serentak 2015Pelaporan dana kampanye serentak 2015
Pelaporan dana kampanye serentak 2015
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
 
Money politik
Money politikMoney politik
Money politik
 
Mahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capresMahalnya biaya capres
Mahalnya biaya capres
 
Persentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanyePersentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanye
 
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa MaknaDana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
 
DASAR2 ILMU POLITIK.pptx
DASAR2 ILMU POLITIK.pptxDASAR2 ILMU POLITIK.pptx
DASAR2 ILMU POLITIK.pptx
 
Asp
AspAsp
Asp
 
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) LangsungMenakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
 
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdfPemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
Pemilu dan Politik Uang (Almas Sjafrina 2021).pdf
 
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkkKerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
 
ASP PARTAI POLITIK 1.pptx
ASP PARTAI POLITIK 1.pptxASP PARTAI POLITIK 1.pptx
ASP PARTAI POLITIK 1.pptx
 
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkkKerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
Kerja kelompok divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga okkkk
 
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
 

Mais de Ahsanul Minan

Mais de Ahsanul Minan (20)

Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptxAnalisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
Analisa Stakeholder Dalam Mempromosikan Open Data dan Data.pptx
 
Keterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi PemiluKeterbukaan Informasi Pemilu
Keterbukaan Informasi Pemilu
 
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan PartisipatifDigitalisasi Pengawasan Partisipatif
Digitalisasi Pengawasan Partisipatif
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdf
 
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemiluTantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
Tantangan kelembagaan institusi penyelenggara pemilu
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research
 
Hans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & MoralHans Kelsen: Law & Moral
Hans Kelsen: Law & Moral
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3Menyoal revisi UU MD3
Menyoal revisi UU MD3
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
 
Standard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung PemiluStandard pengawasan pungut hitung Pemilu
Standard pengawasan pungut hitung Pemilu
 
Gender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaGender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesia
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
 

Último

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Último (8)

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 

Pengawasan dana kampanye

  • 1. BEBERAPA MASUKAN PENGAWASAN DANA KAMPANYE Ahsanul Minan Disampaikan dalam FGD Penyusunan Instrumen Pengawasan Kampanye dan Dana Kampanye, Bawaslu RI, 30 September – 2 Oktober 2013
  • 2. Signifikansi Pengawasan Dana Kampanye  Untuk menjamin terwujudnya proses kompetisi yang sehat dan adil  Untuk menghindari munculnya pertimbangan pragmatisme sempit bagi pemilih dalam menentukan pilihannya  Menjamin kesempatan yang sama bagi peserta pemilu untuk berkampanye, dan kesempatan yang luas bagi masyarakat melihat berbagai pilihan dalam pemilu;  Mencegah jangan sampai kebijakan dari elected officials didominasi oleh penyumbang dana kampanye;  Menjamin calon yang baik (meskipun tidak punya banyak uang) dapat terpilih dalam pemilu.
  • 3. ASPEK PENTING DIAWASI  Transparency (mengupayakan agar seluruh informasi berkenaan dengan data besaran sumbangan, sumber dana, pengelolaan, dan pertanggungjawaban dana kampanye dapat diakses oleh publik)  Accuracy (mengupayakan agar proses pembukuan dana kampanye dilakukan secara akurat)  Accountability (mengupayakan agar sumber penerimaan, nominal dana, dan penggunaan dana kampanye dilakukan sesuai aturan hukum dan dapat dipertanggungjawabkan)  Procedure compliance (mengupayakan agar proses pembukuan dan pelaporan dana kampanye dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh aturan hukum baik UU maupun peraturan KPU)
  • 4. Major types of political finance-related corruption (Marcin Walecki,2004) Type Actor group vulnerable to corruption Description Illegal expenditure including vote buying Voters and election officials A political party or candidate may directly or indirectly bribe voters and election officials. They may alternatively offer the electorate different kinds of incentives (gifts, food, alcohol or even short-term employment). Besides elections, in some parliaments there is an unofficial market for votes – parliamentarians or councillors might be paid for votes or for joining different caucuses. Funding from infamous sources Candidates and political parties A political party or candidate may accept money from organised crime (such as drug traffickers), terrorist groups or foreign governments. These groups might even form their own political parties Selling appointments, honours or access to information Public servants and candidates Contributors may gain rewards in the form of job selections, appointments (ambassadorial, ministerial or judicial), decorations or titles of nobility. Money may also be used to buy a seat in parliament or a candidacy.
  • 5. Type Actor group vulnerable to corruption Description Abuse of state resources Public sector Certain state resources, such as money and infrastructure, that are available to office holders may be extensively used for electioneering. In addition, the political party or candidate may capture state resources through the unauthorised channelling of public funding into companies, organisations or individuals. Personal enrichment Candidates and politicians Candidates may be required to contribute significant amounts to a party’s election fund and also to pay for their individual campaign. Politics then becomes a rich man’s game and elected representatives accumulate necessary funds to pay for the next elections by taking a percentage on secret commissions and accepting bribes. Demanding contributions From public Servants Public servants and public sector A political party or candidate in need of money may impose excises upon office holders, both public and elected. In some regimes a political party may also force public servants to become party members and then extort kickbacks from their salaries for some party expenditures.
  • 6. Type Actor group vulnerable to corruption Description Activities disobeying political finance regulations Political parties A political party or candidate may accept donations from prohibited sources or spend more than the legal ceiling permits. Violations of disclosure requirements, such as inaccurate accounting or reporting, or lack of transparent funding, are often the cause of political scandals Political contributions for favours, contracts or policy change Private sector One of the motives for political contributions to a political party or candidate is the possibility of payoffs in the shape of licences and government contracts. Donations may also be given for a governmental policy change or legislation favourable to a specific interest group. Forcing private sector to pay ‘protection money Private sector Extortion, for instance using tax and customs inspections to force entrepreneurs to hand over part of their profits to a political party.
  • 7. Type Actor group vulnerable to corruption Description Limiting access to funding for opposition parties Opposition parties and candidates Authoritarian regimes with a patrimonial economic system and political repression may seriously constrain financial resources available to opposition parties.
  • 8. Pola Manipulasi Pendanaan kampanye Pemilu 1999 (Luky Djani dkk, 2005) Pola Kasus Pelaku Transf er dari rekening dana taktis pemerintah ke rekening partai melalui rekening yayasan Kasus Bulogate. Transf er dari rekening Bulog ke Yay asan Raudhatul Jannah sebesar Rp 40 miliar dengan alasan membelikan beras murah tapi terny ata dilanjutkan ke Partai lewat pemberian cek kapada bendahara partai Birokrat Kader partai yang membuat yayasan Pengurus Partai (bendahara) Transfer dari perusahaan publik (bank) ke rekening partai Kasus Bank Bali : Transfer dari Bank Bali sebesar 15 miliar ke rekening bendahara Partai. Pengusaha Pengurus Partai (bendahara) Sumbangan langsung dari perusahaan untuk kepentingan kampanye Penyewaan helikopter dan mobil mewah untuk kepentingan kampanye pemilu Kader dan simpatisan partai Bendahara partai
  • 9. Pola Manipulasi Pendanaan kampanye Pemilu 1999 (Luky Djani dkk, 2005) Pola Kasus Pelaku Pencatatan pemasukan tidak jelas Banyaknya sumbangan anonim Bendahara partai Pencatatan pengeluaran tidak dapat diverifikasi Pengeluaran dengan bukti pengeluaran kas tidak disertai bukti kuitansi asli Bendahara partai Peny iasatan lewat sumbangan jenis Utang dan saldo kas partai dan dana kampanye Banyak partai politik yang melaporkan utang sebagai jenis pemasukan Bendahara partai
  • 10. CATATAN TERHADAP PKPU NOMOR 17/2013 Beberapa pengaturan baru dalam PKPU yang perlu direspon dalam strategi dan fokus pengawasan:  Mekanisme penyampaian laporan secara periodik.  Publikasi laporan dana kampanye melalui website KPU.  Pengelolaan dana kampanye terpusat pada partai politik  Masukan masyarakat menjadi salah satu bahan audit
  • 11. UTILISASI OLEH PENGAWAS PEMILU Laporan Periodik ASPEK PERUBAHAN DALAM PKPU Publikasi laporan di website Sentralisasi pengelolaan dana kampanye pada partai politik Masukan masyarakat sebagai salah satu bahan audit oleh KAP Dapat digunakan oleh Bawaslu sebagai basis data pengawasan Dapat mempermudah Bawaslu mendapatkan data bahan pengawasan Memperjelas entitas akutansi dan subyek hukum, mempermudah kerja Bawaslu dalam pengawasan dan penindakan Dapat digunakan oleh Bawaslu untuk mendorong “audit investigatif” oleh KAP
  • 12. REKOMENDASI STRATEGI PENGAWASAN DANA KAMPANYE Untuk melengkapi strategi pengawasan dana kampanye Bawaslu, dengan mempertimbangkan perubahan dalam PKPU, maka penulis mengusulkan penambahan strategi pengawasan dana kampanye:  Periodic Monitoring: yakni pengawasan dana kampanye yang dilakukan sebelum diselenggarakannya audit dana kampanye oleh KAP, dengan mengacu kepada laporan periodik dana kampanye oleh peserta pemilu.  Monitoring akurasi sumbangan dana kampanye: yakni pengawasan
  • 13. FOKUS PENGAWASAN N O JENIS PENGAWASAN FOKUS PENGAWASAN 1 Periodic Monitoring Campaign expenditure; dengan memprioritaskan pada bentuk belanja tertentu (misalnya iklan cetak dan elektronik, alat peraga baliho dan bendera, rapat umum). Targetnya adalah membandingkan antara jumlah belanja kampanye yang dilaporkan dengan estimasi belanja kampanye riil yang didapatkan dari hasil pengawasan. 2 Audit penyumbang Sampling based audit terhadap akurasi laporan sumbangan dana kampanye, dengan memfokuskan kepada: penyumbang fiktif, kelayakan ekonomi penyumbang, dll.