SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
BAB I 
PEMBUKAAN 
1 
1.1 Latar Belakang 
Informasi di dalam sebuah perusahaan merupakan bagian yang sangat penting untuk 
mendukung kelangsungan perkembangannya,sehingga terdapat alasan bahwa 
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang 
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami 
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan 
strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan 
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Namun, terkadang sistem informasi 
yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah 
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. 
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah 
sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau 
metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam 
mendesain sistem baru. 
Umumnya, semua organisasi termasuk lembaga pendidikan memiliki kebutuhan 
untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Dengan perkembangan 
teknologi dan informasi, hampir seluruh data atau informasi penting disimpan dan 
didistribusikan kepada pengguna melalui alat yang namanya komputer, sampai saat 
ini teknologi yang banyak digunakan oleh pengguna informasi adalah dengan internet. 
Komputer yang canggih didukung dengan jaringan kuat pastinya akan mampu 
memberikan informasi yang berkualitas. 
Berkenaan dengan meningkatnya teknologi informasi maka semakin banyak juga 
kejahatan-kejahatan yang dilakukan. Maka dari itu, keamanan teknologi informasi 
menjadi peran yang sangat penting untuk bisa mengamankan data dan informasi yang 
dimiliki oleh pribadi, organisasi, perusahaan ataupun lembaga pendidikan
2 
1.2 Rumusan Masalah 
Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan 
dibahas. Permasalah tersebut antara lain : 
1. Apa yang dimaksud dengan perancangan sistem informasi pendidikan? 
2. Apa tujuan, sasaran, serta tahapan perancangan sistem informasi pendidikan? 
3. Seperti apa definisi dan konsep serta tujuan pengaman dan pengendalian 
sistem informasi pendidikan (ITSEC) 
4. Bagaimana pengendalian maupun manajemen resiko dalam pengaman dan 
pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC). 
1.3 Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah 
1. Memahami definisi sistem informasi pendidikan. 
2. Mengerti tujuan, sasaran, serta tahapan dari perancangan sistem informasi 
pendidikan. 
3. Memahami definisi dan konsep serta tujuan pengaman dan pengendalian 
sistem informasi pendidikan (ITSEC) 
4. Memahami pengendalian maupun manajemen resiko dalam pengaman dan 
pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC). 
1.4 Metode Pengumpulan Data 
Dalam menyusun makalah ini, penyusun melakukan pengumpulan data dengan cara 
meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui buku Sistem 
Informasi Manajemen dan juga beberapa sumber dari media internet.
BAB II 
PEMBAHASAN 
*BAGIAN 15* 
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN 
3 
1. PERANCANGAN SISTEM 
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah 
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya 
sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem 
tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem. 
Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu : 
1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan 
logikal / perancangan secara makro. 
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. 
1.1 Pengertian Perancangan Sistem 
Verzello/John Reuter III 
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: 
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang 
bangun implementasi: ”menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.” 
John Burch & Gary Grudnitski 
Disain sistem dapat didefinisikan sebagai pnggambaran, perencanaan dan 
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu 
kesatuan yang utuh dn berfungsi.
George M. Scott 
Disain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang 
mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen 
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah intalasi dari 
sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada 
akhir tahap analisis sistem. 
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut: 
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 
2. pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 
3. Persiapan untuk bangun rancang implementasi 
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau 
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang 
utuh dn berfungsi 
6. Termasuk menyangkut mengonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak 
dan perangkat keras dari suatu sistem 
1.2 Tujuan Tahan Perancangan Sistem adalah : 
1. Memenuhi kebutuhan pemakai system 
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang Lengkap kepada 
programmer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat. 
Sasaran yang harus dicapai sistem ialah : 
1. Desain system harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus 
mudah ditangkap, metode harus mudah diterapkan, informasi mudah 
dihasilkan, mudah dipahami. 
2. Desain system harus mendukung tujuan utama perusahaan. 
3. Desain system harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan 
transaksi pelaporan manajemen dan keputusan. 
4. Desain system harus memberikan komponen system informasi secara rinci, 
meliputi data, informasi, media penyimpanan, prosedur yang digunakan 
4
sumber daya manusia yang dibutuhkan, perangkat keras, software, dan 
pengendaliannya. 
Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi 
menunjukan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis, dan dimodelkan selama fase 
analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase 
analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. 
1.3 PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran 
secara umum kepada user tentang sistem yang baru. 
Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi 
menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama 
fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. 
Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. 
Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau 
berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem. 
Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba 
untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi 
dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); 
desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk 
membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini 
akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk 
implementasi. 
3. TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM 
3.1 Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global) 
Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan 
pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen 
desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah : 
5
 Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar 
6 
grafik berwarna 2 atau 3 dimensi 
 Proses baru dibuat 
 Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas 
 Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar 
bahasa query 
 Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power 
Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan 
kontrol akses biometri 
 Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan 
organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung 
3.2 Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok) 
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. 
Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan 
membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini 
perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang 
tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti 
database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan 
untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN). 
3.3 Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal) 
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk 
aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki 
sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user 
menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan 
mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.
4. EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) 
7 
UNTUK MENDESAIN SISTEM 
RAD dipopulerkan oleh James Martin. Sinergismenya adalah bahwa RAD 
menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama, sehingga dampak 
keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu / 
masing-masing. 
Adapun 4 kunci elemen RAD adalah : 
1. Joint Application Development (JAD) 
2. Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams 
3. Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools 
4. Prototyping 
4.1 Joint Apllication Development (JAD) 
Efektif untuk digunakan di sistem global-based. JAD dapat juga dipakai di sistem 
group-based maupun local-based. Kunci utamanya adalah joint; user dan 
professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem. 
4.2 Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams 
Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi. 
Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk 
sistem yang lebih besar. 
4.3 CASE Tools 
Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari 
membangun sistem. 
 Menambah disiplin 
 Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain 
 Mengurangi kerja sistem yang berulang
8 
4.4 Prototyping 
Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka 
dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain 
layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk 
memodifikasinya saat berinteraksi dengan user. 
Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian 
dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user 
dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. 
Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan 
yang tidak terbayangkan. 
Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak 
waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak 
lebih dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 
hari berarti kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang. 
Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikanide 
bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam 
bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping. 
4.1 Jenis-Jenis Prototipe 
a. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) 
Jenis prototipe yang terus disempurnakan sampai memiliki seluruh 
fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini 
kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi 
sistem aktual. 
Empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolutioner: 
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. 
2. Membuat satu prototipe.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang 
mendemonstrasikan prototipe kepada pata pengguna untuk mengetahui 
apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. 
4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi. 
 Prototype persyaratan (requirement prototype) 
Prototipe yang dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mendefinisikan 
persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak 
mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. 
Dalam prototipe persyaratan, tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil 
dalam membuat sebuah prototipe evolusioner, langkah-langkah berikutnya adalah 
sbb: 
a. Membuat kode sistem baru 
b. Menguji sistem baru 
c. Menentukan apakah sistm yang baru dapat diterima 
d. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi 
9 
5. Tahapan Perancangan 
Tahap perancangan si stem mempunyai dua tujuan utama, yaitu; 
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai si stem. 
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap 
kepada programmer dan ahli ­ahli 
teknis lainnya yang terlibat 
5.1 Data Flow Diagram (DFD) 
Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran 
informasi 
dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi 
output. 
DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran
informasi. Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang 
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu 
dalam perancangan suatu aplikasi, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari 
sudut pandang fungsi (Pohan, 1997). 
Terdapat empat komponen utama dalam pemodelan ini, antara lain ; 
1. Proses 
Komponen pertama dalam model ini dinamakan proses. Proses 
menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran. Dalam hal ini 
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. 
2. Aliran 
Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju 
ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data 
atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana 
penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. 
3. Penyimpanan 
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket 
data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut 
melengkung ataupun persegi panjang. 
4. Terminator 
Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang yang 
mewakili entity luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi ini 
melambangkan orang atau sekelompok orang misalnya organisasi, grup, 
departemen dan entiti lain yang berada di luar sistem. 
10 
5.2 Entity Relationship Diagram (ERD) 
E­R 
Diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan data antara 
objek yang terdapat di dal am sistem tanpa memberikan informasi apapun
tentang fungsi yang menghasilkan atau menggunakan data tersebut. Komponen 
E­R 
Diagram terdiri dari : 
a) Entity adalah sesuatu yang digambarkan dengan sekumpulan attribute 
yang dimilikinya, dimana atribut tersebut akan dimanipulasi di dalam si 
stem. Untuk memberi nama entity digunakan kata benda, dimana 
masing­masing 
entity tidak boleh memiliki nama yang sama. 
b) Relationship mengindikasikan hubungan antara dua atau lebi h entity dan 
menggunakan kata kerja untuk menggambarkan hubungan tersebut. 
c) Attribute adalah karakteristik dari entity atau relationship yang 
menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. 
d) Cardinality menggambarkan banyaknya entity yang 
direlasikan ke suatu entity lain dengan suatu relationship. 
11
*BAGIAN 16* 
PENGAMAN DAN PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 
PENDIDIKAN (ITSEC) 
1. Konsep dan Pengertian ITSEC 
The Information Technology Security Evaluation Criteria (ITSEC) adalah sebuah set 
yang terstruktur untuk mengevaluasi keamanan komputer antara produk dan sistem. 
ITSEC memiliki fokus pada pengujian Sistem berdasarkan pada pendekatan yang 
sistematik dan terdokumentasi untuk pengujian keamanan sistem dan juga produk 
Kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi dari pengalaman berbagai 
organisasi dalam pemanfaatan sistem informasi, salah satu hal yang di butuhkan 
adalah bagai mana setiap organisasi dapat memastikan bahwa sistem informasi yang 
ada memiliki sistem pengaman dan pengendalian yang memadai. 
Beberapa hal yang menjadi tantangan manajemen menghadapi berbagai resiko dalam 
penggunaan sisten informasi yaitu: 
1. Bagaimana merancang sistem yang tidak mengakibatkan terjadinya 
pengendalian yang berlebih ( overcontrolling ) atau pengendalian terlalau 
lemah (undercontrolling) 
2. Bagaimana pemenuhan standar jaminan kualitas ( qualityassurance ) dalam 
12 
aplikasi informasi. 
Mengapa sistem informasi begitu rentan? Data yang disimpan dalam bentuk elektronis 
umumnya lebih mudah atau rawan sekali terhadap ancaman atau gangguan yang 
mungkin timbul, dibanding jika data tersebut disimpan secara manual. Beberapa 
ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem 
informasi, adalah sebagai berikut: 
1. Kerusakan perangkat keras. 
2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
3. Tindakan-tindakan personal. 
4. Penetrasi akses ke terminal. 
5. Pencurian data atau peralatan. 
6. Kebakaran. 
7. Permasalahan listrik. 
8. Kesalahan-kesalahan pengguna. 
9. Program berubah. 
10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi. 
Kemajuan dalam telekomunikasi dan perangkat lunak dan keras komputer 
secara signifikan juga memberikan kontribusi atas meningkatnya kerentanan dan 
gangguan terhadap sistem informasi. Melalui jaringan telekomunikasi, informasi 
disebarkan atau dihubungkan ke berbagai lokasi. Kemungkinan adanya akses yang 
tidak sah, gangguan atau kecurangan dapat saja terjadi baik di satu atau beberapa lokasi 
yang terhubung. Semakin kompleksnya perangkat keras juga menciptakan 
kemungkinan terjadinya peluang untuk penetrasi dan manipulasi penggunaan sistem 
informasi. 
Pertumbuhan dan penggunaan yang pesat internet dalam berbagai aktivitas juga 
mengundang timbulnya berbagai gangguan terhadap sistem informasi. Dua hal yang 
menjadi perhatian di sini adalah masalah hackers dan virus. Hacker adalah seseorang 
yang melakukan akses yang tidak sah ke jaringan komputer untuk tujuan mencari 
keuntungan, kriminal, atau hanya untuk sekedar kesenangannya. Sedangkan virus 
adalah program yang mengganggu dan merusak file yang ada dalam komputer, serta 
sulit untuk dideteksi. Virus ini dapat cepat sekali menyebar, menghancurkan file, dan 
mengganggu pemrosesan dan memory sistem informasi. Umumnya, untuk mencegah 
penyebaran virus yang menyerang, digunakan program khusus anti virus yang didesain 
untuk mengecek sistem komputer dan file yang ada dari kemungkinan terinfeksi oleh 
virus komputer. Seringkali, anti virus ini mampu untuk mengeliminasi virus dari area 
yang terinfeksi. Namun, program antivirus ini hanya dapat untuk mengeliminasi atas 
virus-virus komputer yang sudah ada. Oleh karenanya, para pengguna komputer 
disarankan untuk secara berkala memperbarui program anti virus mereka. 
Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi 
telah membuat para pengembang dan pengguna sistem informasi untuk menempatkan 
13
perhatian yang khusus, terutama aterhadap permasalahan permasalahan yng dapat 
menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai. Paling tidak ada 
3 hal yang menjadi perhatian khusus di sini, yaitu: 
14 
1.1 Bencana (disaster) 
Perangkat keras komputer, program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan 
komputer lain dapat dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: 
kebakaran, hubungan arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika 
bencana ini menimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar 
(jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan 
program komputer yang hancur. Oleh karenanya, untuk pencegahan atau 
meminimalkan dampak dari bencana, setiap organisasi yang aktivitasnya sudah 
memanfaatkan teknologi informasi biasanya sudah memiliki: 
a. Rencana Kesinambungan Kegiatan (pada perusahaan dikenal dengan Bussiness 
Continuity Plan) yaitu suatu fasilitas atau prosedur yang dibangun untuk menjaga 
kesinambungan kegiatan/layanan apabila terjadi bencana. 
b. Rencana Pemulihan Dampak Bencana “disaster recovery plan”, yaitu fasilitas 
atau prosedur untuk memperbaiki dan/atau mengembalikan kerusakan/dampak 
suatu bencana ke kondisi semula. Disaster recovery plan ini juga meliputi 
kemampuan untuk prosedur organisasi dan “back up” pemrosesan, penyimpanan, 
dan basis data. 
1.2 Sistem Pengamanan (security) 
Merupakan kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk 
mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik 
terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat 
ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk 
mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data. 
1.3 Kesalahan (errors)
Komputer dapat juga menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan 
menghancurkan catatan atau dokumen, serta aktivitas operasional organisasi. Kesalahan 
(error) dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam siklus 
prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program, operasional komputer, 
dan perangkat keras. 
2. Tujuan Keamanan Sistem Informasi. 
Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya 
informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. 
Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan 
mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan 
perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga 
tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas. 
15 
2.1 Kerahasian. 
Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan 
kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan 
prioritas kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem informasi 
kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem informasi pemanfaatan 
sumberdaya alam. 
2.2 Ketersediaan 
Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data dan informasi bagi mereka 
yang berwenang untuk menggunakannya. Tujuan ini penting khususnya bagi sistem 
yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES). 
2.3 Integritas 
Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang 
lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
16 
3. Pengendalian 
Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bencana (disaster), kesalahan (errors), 
interupsi pelayanan, kejahatan terhadap pemanfatan komputer, dan pelanggaran sistem 
pengamanan komputer, perlu dibangun kebijakan dan prosedur khusus ke dalam desain 
dan implementasi sistem informasi. Perlu dibangun pengendalian sistem informasi yang 
terdiri dari seluruh metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang dapat memastikan 
keamanan aset organisasi, keakuratan dan dapat diandalkannya catatan dan dokumen 
akuntansi, dan aktivitas operasionalmengikuti standar yang ditetapkan manajemen. 
Pengendalian atas sistem informasi harus menjadi bagian yang terintegrasi sejak sistem 
informasi ini dirancang. 
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan 
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang 
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah 
direncanakan sebelumnya. 
Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin 
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu 
sistem pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian 
berjalan baik. Elemen-elemen tersebut adalah : 
 SENSOR/DETEKTOR yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang 
sedang terjadi dalam suatu proses. 
 ASSESOR yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya 
dengan membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan. 
 EFEKTOR yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang 
diperoleh dari assessor. 
 JARINGAN KOMUNIKASI yakni alat yang mengirim informasi antara 
detektor dan assesor dan antara assesor dan efektor. 
Dengan demikian pengendalian adalah suatu proses untuk mengarahkan organisasi 
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Ada beberapa keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu : 
 Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi 
 Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
 Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi 
 Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi 
Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan 
pengelolaan sistem informasi Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan 
kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme 
pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, 
transformasi, organisasi, dan koordinasi 
17 
4. Manajemen Risiko 
Arti dari manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang terstruktur atau metodologi 
dalam upaya mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu 
rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk 
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau 
pengelolaan sumberdaya. 
Dalam manajemen risiko, strategi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini 
antara lain dengan memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, 
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi 
risiko tertentu. 
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko - risiko yang timbul oleh penyebab 
fisik atau legal (seperti bencana alam, tuntutan hukum, kebakaran maupun 
kematian). Manajemen risiko keuangan pada sisi lainnya, sangatlah fokus pada risiko 
yang bisa dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. 
5.1 Tahapan dalam Manajemen Risiko 
 Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh 
perusahaan 
 Mengevaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) 
dan frekuensinya 
 Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) 
dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
 Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya 
kerugian, misalnya dalam mengendarai mobil di musim hujan, kecepatan 
kendaraan dibatasi maksimum 60 km/jam 
 Meminimalisasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan 
kerugian, misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat 
dikurangi dengan pengawasan mutu (quality control) 
 Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari 
risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk 
menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri) 
 Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian atau 
risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi 
18 
5.2 Pengendalian Manajemen 
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya 
untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal 
berikut : 
a) SIFAT KEPUTUSAN. 
Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan 
strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian 
manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa 
saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit 
bisnisnya. 
b) SISTEMATIS DAN RITMIS. 
Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan prosedur 
dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun. 
c) PERTIMBANGAN PERILAKU. 
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi 
tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. 
Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan 
secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi 
anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi. 
d) ALAT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI.
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai 
dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan 
pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu cara bagi 
manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang dapat diterapkan 
selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi, 
manajemen sumber daya dan budaya. 
e) PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. 
Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian 
dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas 
komunikasi, motivasi dan evaluasi. 
f) METODOLOGI PENGENDALIAN MANAJEMEN. 
Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan 
tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi 
prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk 
menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara 
bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan. 
19 
g) PERUMUSAN STRATEGI. 
Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi dan langkah-langkah 
yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh 
perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan 
dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman 
atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik. 
5.3 Proses Manajemen Risiko 
a) Identifikasi Risiko 
Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenal secara pasti ancaman ketidakpastian 
yang dihadapi organisasi. Untuk dapat melakukannya dengan baik, diperlukan 
pengetahuan mendalam tentang organisasi, pasar dimana organisasi beroperasi, 
lingkungan hukum dan perundang-undangan sosial, politik, serta budaya, di mana 
organisasi berada, juga tingkat kemajuan pemahaman tentang strategi dan tujuan 
operasional, meliputi faktor-faktor keberhasilan, ancaman serta peluang untuk
mencapai tujuan. Identifikasi risiko harus dilakukan dengan metode tertentu sehingga 
dapat dipastikan bahwa semua kegiatan penting organisasi telah diidentifikasi (tidak 
ada yang luput dari perhatian) dan seluruh risiko berasal dari kegiatan yang 
didefinisikan secara jelas. 
b) Evaluasi Risiko 
Pada tahap ini, risiko murni dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi atau 
berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau 
tingkat kerugian risiko. Harus dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin 
terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko 
dengan cara yang akurat. 
c) Memilih Teknik Manajemen Risiko 
Hasil analisis pada langkah kedua digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan 
cara-cara yang akan digunakan menangani suatu risiko. Untuk situasi tertentu 
mungkin tidak dibutuhkan tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus 
digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin 
terjadi. 
d) Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko 
Langkah berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko 
yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan 
metode yang dipilih. Akan tetapi, manajemen risiko harus merupakan proses yang 
terus menerus dimana keputusan-keputusan terdahulu yang telah diputuskan harus 
dikaji ulang secara teratur 
20
BAB III 
PENUTUP 
21 
1. Kesimpulan 
Seperti yang telah kita ketahui, perancangan sistem merupakan bagian yang sangat 
sentral dalam menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang 
mesti diselesaikan. Karena, pada tahap ini sistem akan mengonfigurasikan komponen-komponen 
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga ketika 
pada tahap akhir selesai, maka hasilnya akan benar-benar memuaskan. Dengan 
adanya perancangan sistem maka kebutuhan pemakai system akan terpenuhi dan juga 
akan mempermudah pemberian gambaran yang jelas dan rancang bangun yang 
lengkap kepada programmer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat. 
Akan tetapi, sehebat apapun manusia dalam merancang sistem. Pasti akan ada yang 
namanya resiko kesalahan/error. Untuk itu, dibuatlah pengendalian dan pengaman 
sistem informasi manajemen. Pengaman dan pengendalian ini diciptakan dengan 
tujuan untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya kesalahan dalam sistem. Selain 
untuk tindakan preventif (pencegahan), sistem ini juga bertujuan untuk mempermudah 
dan mempercepat seorang manajer mengatasi gangguan apabila nantinya terjadi 
kesalahan karena sebelumnya telah dibentuk tahapan dan manajemen penyelesaian 
masalah
DAFTAR PUSTAKA 
۞ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2144444-tujuan-tahap-perancangan- 
22 
dan-sasaran 
۞ http://www.academia.edu/6560049/3._PERANCANGAN_SISTEM_SECAR 
A_UMUM 
۞ http://andinurina2.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-risiko.html 
۞ http://www.rezachandra.web.id/itsec-metode-it-audit 
۞ http://yemimaidea-41207373.blogspot.com/2009/10/pengamanan-dan-pengendalian- 
sistem.html 
۞ Darmawan, Deni & Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. 
PT Remaja Rosdakarya. Bandung 
۞ http://alfat-nurdiansyah.blogspot.com/2013/02/makalah-sistem-informasi-manajemen

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojekjelitawidyastuti
 
Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan EM Nasrul
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalSonya Santoso
 
MultiProgramming and Time Sharing
MultiProgramming and Time SharingMultiProgramming and Time Sharing
MultiProgramming and Time SharingTri Sugihartono
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALMANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALYuca Siahaan
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
Sentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi dan desentralisasiSentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi dan desentralisasiabdul14goni
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen Perusahaan
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen PerusahaanKerangka Kerja Tim dalam Manajemen Perusahaan
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen PerusahaanShieni Rahmadani Amalia
 

Mais procurados (20)

Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
 
Laporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasiLaporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasi
 
Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan Dokumen Test Plan
Dokumen Test Plan
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 
MultiProgramming and Time Sharing
MultiProgramming and Time SharingMultiProgramming and Time Sharing
MultiProgramming and Time Sharing
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALMANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Basic service set
Basic service setBasic service set
Basic service set
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Sentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi dan desentralisasiSentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi dan desentralisasi
 
Otomatisasi Kantor
Otomatisasi KantorOtomatisasi Kantor
Otomatisasi Kantor
 
Kombis bab 5 kel9_akt2
Kombis bab 5 kel9_akt2Kombis bab 5 kel9_akt2
Kombis bab 5 kel9_akt2
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen Perusahaan
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen PerusahaanKerangka Kerja Tim dalam Manajemen Perusahaan
Kerangka Kerja Tim dalam Manajemen Perusahaan
 
System development life cycle (sdlc) ppt
System development life cycle (sdlc) pptSystem development life cycle (sdlc) ppt
System development life cycle (sdlc) ppt
 

Destaque

Perancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumPerancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumLia Rusdyana Dewi
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENFaisal Akbar
 
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )Kertas Kosong
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistemguestb7aaaf1e
 
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaan
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaanPeran sistem informasi manajemen pada perusahaan
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaanputrirakhmawidianti
 
Makalah Sistem informasi Manufaktur
Makalah Sistem informasi ManufakturMakalah Sistem informasi Manufaktur
Makalah Sistem informasi ManufakturMeli Amelia
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMiftah Iqtishoduna
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasiEka Satria
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem Wanry Lumban Batu
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...Oktaviana Purwati
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamPhujie FaHrani
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganFery Wage
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemensariahborubhancin
 
Makalah sistem informasi manajemen intelijen
Makalah sistem informasi manajemen intelijenMakalah sistem informasi manajemen intelijen
Makalah sistem informasi manajemen intelijenolaamonica
 

Destaque (20)

Perancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumPerancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara Umum
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )
Makalah Sistem informasi manajemen (gambaran umum sim )
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaan
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaanPeran sistem informasi manajemen pada perusahaan
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaan
 
Makalah Sistem informasi Manufaktur
Makalah Sistem informasi ManufakturMakalah Sistem informasi Manufaktur
Makalah Sistem informasi Manufaktur
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Makalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikanMakalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikan
 
Kafer ut
Kafer utKafer ut
Kafer ut
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) IMPOR PADA SEKSI IMPOR DINAS PERINDUSTRIAN D...
 
T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembangan
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
Karya ilmiah ut
Karya ilmiah utKarya ilmiah ut
Karya ilmiah ut
 
Makalah sistem informasi manajemen intelijen
Makalah sistem informasi manajemen intelijenMakalah sistem informasi manajemen intelijen
Makalah sistem informasi manajemen intelijen
 

Semelhante a SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...kairunnisa
 
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...Rohmad MT
 
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...tri yunny kartika
 
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemTugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemRahayu Kikan
 
Information System Development
Information System DevelopmentInformation System Development
Information System DevelopmentMeliFrdl
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...Khusrul Kurniawan
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...AnisHaerunisa2
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...WidyaAyundaPutri
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...ridhosetiadi69
 
APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptAPS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptraden_istian
 
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...Alexanderliman728
 
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...Afifahkhoiriyah
 
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...ika kartika
 
Pendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemPendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemIhsan Nurhalim
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxummi1206
 
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMA
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMA
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAAyuEndahLestari
 
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UAS
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UASSIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UAS
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UASPutriSari0697
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiAlbertz Ace-Red
 

Semelhante a SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN (20)

Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
 
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
 
Design Software
Design SoftwareDesign Software
Design Software
 
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...
SIM, Tri Yunny Kartika, 43216110077, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Kom...
 
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemTugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
 
Information System Development
Information System DevelopmentInformation System Development
Information System Development
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa Sistem Informasi dan Alt...
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, ms.i, perkembangan siste...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptAPS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
 
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...
Sim, alexander liman, prof. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan pengembangan...
 
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
 
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...
 
Pendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemPendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistem
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
 
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMA
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMA
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMA
 
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UAS
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UASSIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UAS
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Tugas UAS
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 

Mais de Fajar Jabrik

Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifFajar Jabrik
 
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Fajar Jabrik
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudFajar Jabrik
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategisFajar Jabrik
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumFajar Jabrik
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 

Mais de Fajar Jabrik (13)

Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
 
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Makalah java
Makalah javaMakalah java
Makalah java
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 

Último

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Último (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

  • 1. BAB I PEMBUKAAN 1 1.1 Latar Belakang Informasi di dalam sebuah perusahaan merupakan bagian yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Namun, terkadang sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Umumnya, semua organisasi termasuk lembaga pendidikan memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, hampir seluruh data atau informasi penting disimpan dan didistribusikan kepada pengguna melalui alat yang namanya komputer, sampai saat ini teknologi yang banyak digunakan oleh pengguna informasi adalah dengan internet. Komputer yang canggih didukung dengan jaringan kuat pastinya akan mampu memberikan informasi yang berkualitas. Berkenaan dengan meningkatnya teknologi informasi maka semakin banyak juga kejahatan-kejahatan yang dilakukan. Maka dari itu, keamanan teknologi informasi menjadi peran yang sangat penting untuk bisa mengamankan data dan informasi yang dimiliki oleh pribadi, organisasi, perusahaan ataupun lembaga pendidikan
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan dibahas. Permasalah tersebut antara lain : 1. Apa yang dimaksud dengan perancangan sistem informasi pendidikan? 2. Apa tujuan, sasaran, serta tahapan perancangan sistem informasi pendidikan? 3. Seperti apa definisi dan konsep serta tujuan pengaman dan pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC) 4. Bagaimana pengendalian maupun manajemen resiko dalam pengaman dan pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC). 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah 1. Memahami definisi sistem informasi pendidikan. 2. Mengerti tujuan, sasaran, serta tahapan dari perancangan sistem informasi pendidikan. 3. Memahami definisi dan konsep serta tujuan pengaman dan pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC) 4. Memahami pengendalian maupun manajemen resiko dalam pengaman dan pengendalian sistem informasi pendidikan (ITSEC). 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun makalah ini, penyusun melakukan pengumpulan data dengan cara meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui buku Sistem Informasi Manajemen dan juga beberapa sumber dari media internet.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN *BAGIAN 15* PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN 3 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem. Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu : 1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro. 2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. 1.1 Pengertian Perancangan Sistem Verzello/John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: ”menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.” John Burch & Gary Grudnitski Disain sistem dapat didefinisikan sebagai pnggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dn berfungsi.
  • 4. George M. Scott Disain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah intalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut: 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk bangun rancang implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dn berfungsi 6. Termasuk menyangkut mengonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem 1.2 Tujuan Tahan Perancangan Sistem adalah : 1. Memenuhi kebutuhan pemakai system 2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang Lengkap kepada programmer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat. Sasaran yang harus dicapai sistem ialah : 1. Desain system harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah ditangkap, metode harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan, mudah dipahami. 2. Desain system harus mendukung tujuan utama perusahaan. 3. Desain system harus efisien dan efektif untuk mendukung pengolahan transaksi pelaporan manajemen dan keputusan. 4. Desain system harus memberikan komponen system informasi secara rinci, meliputi data, informasi, media penyimpanan, prosedur yang digunakan 4
  • 5. sumber daya manusia yang dibutuhkan, perangkat keras, software, dan pengendaliannya. Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis, dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. 1.3 PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi. 3. TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM 3.1 Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global) Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah : 5
  • 6.  Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar 6 grafik berwarna 2 atau 3 dimensi  Proses baru dibuat  Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas  Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query  Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri  Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung 3.2 Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok) Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN). 3.3 Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal) Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.
  • 7. 4. EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) 7 UNTUK MENDESAIN SISTEM RAD dipopulerkan oleh James Martin. Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama, sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu / masing-masing. Adapun 4 kunci elemen RAD adalah : 1. Joint Application Development (JAD) 2. Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams 3. Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools 4. Prototyping 4.1 Joint Apllication Development (JAD) Efektif untuk digunakan di sistem global-based. JAD dapat juga dipakai di sistem group-based maupun local-based. Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem. 4.2 Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi. Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar. 4.3 CASE Tools Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem.  Menambah disiplin  Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain  Mengurangi kerja sistem yang berulang
  • 8. 8 4.4 Prototyping Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user. Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan. Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang. Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikanide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping. 4.1 Jenis-Jenis Prototipe a. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) Jenis prototipe yang terus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolutioner: 1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. 2. Membuat satu prototipe.
  • 9. 3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada pata pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. 4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.  Prototype persyaratan (requirement prototype) Prototipe yang dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dalam prototipe persyaratan, tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat sebuah prototipe evolusioner, langkah-langkah berikutnya adalah sbb: a. Membuat kode sistem baru b. Menguji sistem baru c. Menentukan apakah sistm yang baru dapat diterima d. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi 9 5. Tahapan Perancangan Tahap perancangan si stem mempunyai dua tujuan utama, yaitu; a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai si stem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli ­ahli teknis lainnya yang terlibat 5.1 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran
  • 10. informasi. Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu dalam perancangan suatu aplikasi, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi (Pohan, 1997). Terdapat empat komponen utama dalam pemodelan ini, antara lain ; 1. Proses Komponen pertama dalam model ini dinamakan proses. Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran. Dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. 2. Aliran Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. 3. Penyimpanan Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung ataupun persegi panjang. 4. Terminator Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang yang mewakili entity luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi ini melambangkan orang atau sekelompok orang misalnya organisasi, grup, departemen dan entiti lain yang berada di luar sistem. 10 5.2 Entity Relationship Diagram (ERD) E­R Diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan data antara objek yang terdapat di dal am sistem tanpa memberikan informasi apapun
  • 11. tentang fungsi yang menghasilkan atau menggunakan data tersebut. Komponen E­R Diagram terdiri dari : a) Entity adalah sesuatu yang digambarkan dengan sekumpulan attribute yang dimilikinya, dimana atribut tersebut akan dimanipulasi di dalam si stem. Untuk memberi nama entity digunakan kata benda, dimana masing­masing entity tidak boleh memiliki nama yang sama. b) Relationship mengindikasikan hubungan antara dua atau lebi h entity dan menggunakan kata kerja untuk menggambarkan hubungan tersebut. c) Attribute adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. d) Cardinality menggambarkan banyaknya entity yang direlasikan ke suatu entity lain dengan suatu relationship. 11
  • 12. *BAGIAN 16* PENGAMAN DAN PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN (ITSEC) 1. Konsep dan Pengertian ITSEC The Information Technology Security Evaluation Criteria (ITSEC) adalah sebuah set yang terstruktur untuk mengevaluasi keamanan komputer antara produk dan sistem. ITSEC memiliki fokus pada pengujian Sistem berdasarkan pada pendekatan yang sistematik dan terdokumentasi untuk pengujian keamanan sistem dan juga produk Kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi dari pengalaman berbagai organisasi dalam pemanfaatan sistem informasi, salah satu hal yang di butuhkan adalah bagai mana setiap organisasi dapat memastikan bahwa sistem informasi yang ada memiliki sistem pengaman dan pengendalian yang memadai. Beberapa hal yang menjadi tantangan manajemen menghadapi berbagai resiko dalam penggunaan sisten informasi yaitu: 1. Bagaimana merancang sistem yang tidak mengakibatkan terjadinya pengendalian yang berlebih ( overcontrolling ) atau pengendalian terlalau lemah (undercontrolling) 2. Bagaimana pemenuhan standar jaminan kualitas ( qualityassurance ) dalam 12 aplikasi informasi. Mengapa sistem informasi begitu rentan? Data yang disimpan dalam bentuk elektronis umumnya lebih mudah atau rawan sekali terhadap ancaman atau gangguan yang mungkin timbul, dibanding jika data tersebut disimpan secara manual. Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi, adalah sebagai berikut: 1. Kerusakan perangkat keras. 2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
  • 13. 3. Tindakan-tindakan personal. 4. Penetrasi akses ke terminal. 5. Pencurian data atau peralatan. 6. Kebakaran. 7. Permasalahan listrik. 8. Kesalahan-kesalahan pengguna. 9. Program berubah. 10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi. Kemajuan dalam telekomunikasi dan perangkat lunak dan keras komputer secara signifikan juga memberikan kontribusi atas meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi. Melalui jaringan telekomunikasi, informasi disebarkan atau dihubungkan ke berbagai lokasi. Kemungkinan adanya akses yang tidak sah, gangguan atau kecurangan dapat saja terjadi baik di satu atau beberapa lokasi yang terhubung. Semakin kompleksnya perangkat keras juga menciptakan kemungkinan terjadinya peluang untuk penetrasi dan manipulasi penggunaan sistem informasi. Pertumbuhan dan penggunaan yang pesat internet dalam berbagai aktivitas juga mengundang timbulnya berbagai gangguan terhadap sistem informasi. Dua hal yang menjadi perhatian di sini adalah masalah hackers dan virus. Hacker adalah seseorang yang melakukan akses yang tidak sah ke jaringan komputer untuk tujuan mencari keuntungan, kriminal, atau hanya untuk sekedar kesenangannya. Sedangkan virus adalah program yang mengganggu dan merusak file yang ada dalam komputer, serta sulit untuk dideteksi. Virus ini dapat cepat sekali menyebar, menghancurkan file, dan mengganggu pemrosesan dan memory sistem informasi. Umumnya, untuk mencegah penyebaran virus yang menyerang, digunakan program khusus anti virus yang didesain untuk mengecek sistem komputer dan file yang ada dari kemungkinan terinfeksi oleh virus komputer. Seringkali, anti virus ini mampu untuk mengeliminasi virus dari area yang terinfeksi. Namun, program antivirus ini hanya dapat untuk mengeliminasi atas virus-virus komputer yang sudah ada. Oleh karenanya, para pengguna komputer disarankan untuk secara berkala memperbarui program anti virus mereka. Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi telah membuat para pengembang dan pengguna sistem informasi untuk menempatkan 13
  • 14. perhatian yang khusus, terutama aterhadap permasalahan permasalahan yng dapat menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai. Paling tidak ada 3 hal yang menjadi perhatian khusus di sini, yaitu: 14 1.1 Bencana (disaster) Perangkat keras komputer, program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan komputer lain dapat dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: kebakaran, hubungan arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika bencana ini menimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar (jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan program komputer yang hancur. Oleh karenanya, untuk pencegahan atau meminimalkan dampak dari bencana, setiap organisasi yang aktivitasnya sudah memanfaatkan teknologi informasi biasanya sudah memiliki: a. Rencana Kesinambungan Kegiatan (pada perusahaan dikenal dengan Bussiness Continuity Plan) yaitu suatu fasilitas atau prosedur yang dibangun untuk menjaga kesinambungan kegiatan/layanan apabila terjadi bencana. b. Rencana Pemulihan Dampak Bencana “disaster recovery plan”, yaitu fasilitas atau prosedur untuk memperbaiki dan/atau mengembalikan kerusakan/dampak suatu bencana ke kondisi semula. Disaster recovery plan ini juga meliputi kemampuan untuk prosedur organisasi dan “back up” pemrosesan, penyimpanan, dan basis data. 1.2 Sistem Pengamanan (security) Merupakan kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data. 1.3 Kesalahan (errors)
  • 15. Komputer dapat juga menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan menghancurkan catatan atau dokumen, serta aktivitas operasional organisasi. Kesalahan (error) dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam siklus prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program, operasional komputer, dan perangkat keras. 2. Tujuan Keamanan Sistem Informasi. Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas. 15 2.1 Kerahasian. Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan prioritas kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem informasi pemanfaatan sumberdaya alam. 2.2 Ketersediaan Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya. Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES). 2.3 Integritas Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
  • 16. 16 3. Pengendalian Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bencana (disaster), kesalahan (errors), interupsi pelayanan, kejahatan terhadap pemanfatan komputer, dan pelanggaran sistem pengamanan komputer, perlu dibangun kebijakan dan prosedur khusus ke dalam desain dan implementasi sistem informasi. Perlu dibangun pengendalian sistem informasi yang terdiri dari seluruh metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang dapat memastikan keamanan aset organisasi, keakuratan dan dapat diandalkannya catatan dan dokumen akuntansi, dan aktivitas operasionalmengikuti standar yang ditetapkan manajemen. Pengendalian atas sistem informasi harus menjadi bagian yang terintegrasi sejak sistem informasi ini dirancang. Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik. Elemen-elemen tersebut adalah :  SENSOR/DETEKTOR yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam suatu proses.  ASSESOR yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.  EFEKTOR yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assessor.  JARINGAN KOMUNIKASI yakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan assesor dan antara assesor dan efektor. Dengan demikian pengendalian adalah suatu proses untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu :  Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi  Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
  • 17.  Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi  Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi 17 4. Manajemen Risiko Arti dari manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang terstruktur atau metodologi dalam upaya mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. Dalam manajemen risiko, strategi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko - risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam, tuntutan hukum, kebakaran maupun kematian). Manajemen risiko keuangan pada sisi lainnya, sangatlah fokus pada risiko yang bisa dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. 5.1 Tahapan dalam Manajemen Risiko  Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan  Mengevaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya  Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
  • 18.  Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian, misalnya dalam mengendarai mobil di musim hujan, kecepatan kendaraan dibatasi maksimum 60 km/jam  Meminimalisasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian, misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan pengawasan mutu (quality control)  Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri)  Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian atau risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi 18 5.2 Pengendalian Manajemen Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut : a) SIFAT KEPUTUSAN. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya. b) SISTEMATIS DAN RITMIS. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun. c) PERTIMBANGAN PERILAKU. Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi. d) ALAT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI.
  • 19. Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi, manajemen sumber daya dan budaya. e) PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi. f) METODOLOGI PENGENDALIAN MANAJEMEN. Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan. 19 g) PERUMUSAN STRATEGI. Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik. 5.3 Proses Manajemen Risiko a) Identifikasi Risiko Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenal secara pasti ancaman ketidakpastian yang dihadapi organisasi. Untuk dapat melakukannya dengan baik, diperlukan pengetahuan mendalam tentang organisasi, pasar dimana organisasi beroperasi, lingkungan hukum dan perundang-undangan sosial, politik, serta budaya, di mana organisasi berada, juga tingkat kemajuan pemahaman tentang strategi dan tujuan operasional, meliputi faktor-faktor keberhasilan, ancaman serta peluang untuk
  • 20. mencapai tujuan. Identifikasi risiko harus dilakukan dengan metode tertentu sehingga dapat dipastikan bahwa semua kegiatan penting organisasi telah diidentifikasi (tidak ada yang luput dari perhatian) dan seluruh risiko berasal dari kegiatan yang didefinisikan secara jelas. b) Evaluasi Risiko Pada tahap ini, risiko murni dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi atau berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau tingkat kerugian risiko. Harus dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko dengan cara yang akurat. c) Memilih Teknik Manajemen Risiko Hasil analisis pada langkah kedua digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani suatu risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak dibutuhkan tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi. d) Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko Langkah berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih. Akan tetapi, manajemen risiko harus merupakan proses yang terus menerus dimana keputusan-keputusan terdahulu yang telah diputuskan harus dikaji ulang secara teratur 20
  • 21. BAB III PENUTUP 21 1. Kesimpulan Seperti yang telah kita ketahui, perancangan sistem merupakan bagian yang sangat sentral dalam menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Karena, pada tahap ini sistem akan mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga ketika pada tahap akhir selesai, maka hasilnya akan benar-benar memuaskan. Dengan adanya perancangan sistem maka kebutuhan pemakai system akan terpenuhi dan juga akan mempermudah pemberian gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat. Akan tetapi, sehebat apapun manusia dalam merancang sistem. Pasti akan ada yang namanya resiko kesalahan/error. Untuk itu, dibuatlah pengendalian dan pengaman sistem informasi manajemen. Pengaman dan pengendalian ini diciptakan dengan tujuan untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya kesalahan dalam sistem. Selain untuk tindakan preventif (pencegahan), sistem ini juga bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat seorang manajer mengatasi gangguan apabila nantinya terjadi kesalahan karena sebelumnya telah dibentuk tahapan dan manajemen penyelesaian masalah
  • 22. DAFTAR PUSTAKA ۞ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2144444-tujuan-tahap-perancangan- 22 dan-sasaran ۞ http://www.academia.edu/6560049/3._PERANCANGAN_SISTEM_SECAR A_UMUM ۞ http://andinurina2.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-risiko.html ۞ http://www.rezachandra.web.id/itsec-metode-it-audit ۞ http://yemimaidea-41207373.blogspot.com/2009/10/pengamanan-dan-pengendalian- sistem.html ۞ Darmawan, Deni & Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya. Bandung ۞ http://alfat-nurdiansyah.blogspot.com/2013/02/makalah-sistem-informasi-manajemen