1. PENGARUH PENANGANAN PASCA PANEN
TERHADAP MUTU KOMODITAS HORTIKULTURA
Kelompok 7
Asteria Ryzca Armelita 240110150011
Inne Fauziah Septiane 240110150018
Muhamad Raj Chandra 240110150019
Agus Wahyu Nurmaya 240110150036
Siti Hana Nur Sabrina 240110150039
Tenny Tenka Sujati 240110150042
Muammar Fattan Ghifari 240110150047
2. HORTIKULTURA
Hortikultura adalah cabang pertanian tanaman yang
berurusan dengan tanaman taman, umumnya buah-
buahan, sayuran, dan tanaman hias.
Hortikultura merupakan sumber provitamin A, vitamin C,
dan mineral dan terutama dari kalsium dan besi, serta
sumber serat bagi tubuh.
3. Bahan dan Metode
Komoditas Hortikultura harus
sesegera mungkin diberi penanganan
pasca panen agar kualitasnya tetap
terjaga. Penanganan pascapanen
meliputi :
1
2
Curing
3
Sorting
4
Pelilinan
5
Grading
6
Degreening
Pencucian
Pengemasan
&
Pengepakan
7
4. 1. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk
menghilangkan kotoran serta residu
pestisida (insektisida atau fungisida).
2. Curing
Curing dilakukan untuk memperbaiki
komoditas sayuran yang sering mengalami
kerusakan kulit dengan cara membiarkan
tersimpan beberapa hari dalam suhu
ruangan dan kelembaban tinggi.
3. Sorting
Pemilahan komoditas berdasarkan
tingkat kematangan, berbeda bentuk,
berbeda warna, dan tanda-tanda lainnya
yang merugikan.
4. Pelilinan
Pelilinan dilakukan engan tujuan untuk
meningkatkan kilap, sehingga
penampakannya akan lebih disukai oleh
konsumen.
Bahan dan Metode
5. 5. Grading
Pemilahanan berdasarkan tingkatan
kualitas pasar (grade).
6. Degreening
• Hanya berlaku untuk sayuran buah
seperti tomat yang bertujuan agar
warnanya lebih khas dan seragam.
• Proses ini dapat dilakukan dengan
penggunaan gas etilen atau asetilen.
7. Pengemasan dan Pengepakan
Terdiri dari 2 tahap:
• Primer: dikemas dengan bahan
plastik atau kertas agar bahan
terhindar dari kerusakan
• Sekunder: dikemas karton atau
kotak kayu.
Bahan dan Metode
6. Hasil dan Pembahasan
Ada 3 macam metode yang biasa digunakan untuk proses pendinginan, yaitu
• Pendinginan dengan udara (air-cooling),
• Pendinginan dengan air (hydro-cooling) dan
• Pendinginan dengan hampa udara (vacuum- cooling).
Semua kegiatan seperti tersebut diatas ternyata belum memadai
menghambat tingkat kerusakan komoditi hortikultura apalagi jika
membutuhkan waktu yang lama untuk sampai kekonsumen. Diperlukan
penyimpanan dingin (cool storage) agar bahan tetap segar.
7. Hasil dan Pembahasan
• Atmosfir terkendali (controlled atmosphere storage) CAS
• Atmosfer termodifikasi (modified atmosphere storage) MAS
Untuk lebih memperpanjang masa simpan sayuran (dan juga buah-buahan),
dikembangkan cara penyimpanan pada :
8. Kesimpulan
Penanganan pascapanen produk hortikultura adalah hal yang
sangat penting dilakukan karena bahan ini cepat rusak dalam waktu
relatif singkat.
Saran yang diusulkan adalah penggunaan sistem
penyimpanan pendinginan terkontrol dengan transportasi (moveable
storage) sehingga komoditas cepat sampai konsumen dalam keadaan
masih segar.
Usaha perbaikan mutu hortikultura sampai saat ini tetap
dilakukan baik dikalangan ilmuan maupun pada pelaku industri.
9. :)Sekian presentasi dari kelompok kami, semoga bermanfaat.
Silakan mengajukan pertanyaan, sanggahan maupun saran.
Jangan takut untuk bertanya, karena malu bertanya sesat di jalan. TERIMA KASIH