SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013, (3):1123 - 1134
ISSN 2338-3615, ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id
© Copyright 2013
PERAN DINAS PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI I TANAH GROGOT
KABUPATEN PASER
Agus Zulrahman1
Abstrak
Artikel ini membahas tentang untuk mengetahui bagaimana Peran Dinas
Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Menengah
Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser, dan sekaligus untuk mengetahui
kendala atau hambatan (kelemahan) yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam
pelaksanaan program – program Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser. Adapun indikator yang
menjadi fokus penelitian peran Dinas Pendidikan dalam peningkatan kualitas
pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser
adalah peningkatan Sumber Daya Manusia Guru, Penyediaan Sarana dan
Prasarana, dan Kurikulum. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah Metode Library Research, Field Work Research, Observasi, Dokumentasi
dan Wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pendidikan
telah melaksanakan perannya melalui program – program peningkatan kualitas
tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan sarana pendidikan, serta
penyampaian dan pengembangan kurikulum.
Kata Kunci: Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser
Pendahuluan
Pembangunan nasional meiputi seluruh bidang kehidupan yaitu di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pembangunan di bidang lainnya.
Keberhasilan dalam pembangunan ditentukan terutama oleh kualitas sumber daya
manusia, baik yang mengambil keputusan, penentu kebijakan maupun pelaksana
di sektor terdepan. Hal ini menunjukkan bahwa unsur manusia menjadi penggerak
dalam roda pembangunan.
Bebicara mengenai kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya
dengan pendidikan. Dalam Undang – Undang No 20 Tahun 2003 dijelaskan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email:aguszulrahman@gmail.com
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1124
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Ada banyak faktor pendukung untuk keberhasilan suatu proses pendidikan.
Misalnya Kurikulum yang solid, tenaga pendidik yang profesional, sarana
pendidikan yang lengkap, suasana belajar yang tenang, tingkat inteligensi siswa
yang diatas rata-rata dan lain-lain. Namun demikian, proses pendidikan tetap
berlangsung hingga saat ini meskipun tidak selalu didukung oleh faktor-faktor
pendukung tersebut. Sehingga produk sumber daya manusia yang dikeluarkan
menjadi lulusan yang tidak memiliki keterampilan khusus yang bisa diandalkan
untuk menopang kehidupannya di masa yang akan datang. Secara garis besar
pendidikan di Indonesia, umumnya pola pendidikan masih mengacu pada
kuantitas peserta didik, belum memikiran kualitas. Sehingga proses pendidikan
berjalan tidak maksimal sebagaimana yang diharapkan. Cenderung peserta didik
hanya menghabiskan waktu datang kesekolah dan pulang tanpa memiliki bekal
ilmu yang secara pasti bisa di aplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-
hari.Yang lebih parah lagi di daerah-daerah terpencil dan jauh dari jangkauan
pembangunan. Kesemua faktor pendukung itu kadang-kadang tidak dimiliki sama
sekali.
Berbicara tentang peningkatan mutu pendidikan, maka diperlukan sebuah
komitmen, baik oleh pemerintah, pihak sekolah, dan masyarakat. Karena itu,
kalau kita ingin bangsa ini maju maka mulai saat ini pola pikir kita tentang
paradigm pendidikan meski diubah. Sebagai bahan perbandingan, anggaran dana
untuk bidang lain, misalnya bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur,
maka akan tampak bahwa anggarannya bisa dua kali lipat dari anggaran
pendidikan.
Hal tersebut menggambarkan bahwa pembangunan fisik masih menjadi
primadona bagi pemerintah baik pusat maupun daerah. Artinya juga bahwa,
pembangunan mental belum menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Padahal
kalau kita ingin bercermin dengan beberapa negara di Asia yang notabene miskin
dari sisi sumberdaya alam (SDA) tapi kaya dari segi sumberdaya manusia (SDA)
seperti Korea, maka sepatutnyalah mulai sekarang kita memikirkan pembangunan
SDM yang bermutu dan berkualitas sehingga dapat mengangkat derajat bangsa di
mata dunia.
Sejalan dengan otonomi daerah yang juga berbarengan dengan adanya
otonomi pendidikan, maka seharusnyalah pemerintah kabupaten lebih cerdas
memikirkan lebih jauh tentang kondisi pendidikan di daerahnya masing-masing
dengan tetap mengacu pada program pendidikan nasional seperti standar nilai,
kurikulum dan sebagainya. Memikirkan di sini maksudnya di samping
meningkatkan anggaran pendidikan minimal 20 % –seperti yang telah
diisyaratkan dalam Undang-Undang. juga memikirkan langkah-langkah apa yang
strategis untuk dijalankan agar pendidikan di daerahnya dapat maju.
Hal tersebut harus dilakukan karena kualitas sumber daya manusia sangat
mempengaruhi kualitas-kualitas dari pembangunan di suatu daerah. Dan upaya
Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman)
1125
paling strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah melalui
pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi Negara dan bangsa Indonesia. Sebab,
dengan pendidikan kita dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan akan
berarti dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia bilamana
pendidikan tersebut memiliki sistem yang berkualitas dan relevan dalam
pembangunan. Oleh karena itu kualitas pendidikan merupakan kebijakan dan
program yang harus dilaksanakan secara optimal (Depdiknas, 2001:1).
Sekolah berperan besar dalam pengembangan berbagai aspek dari anak didik,
apa lagi dengan kondisi yang seperti sekarang, yaitu untuk pengembangan
kualitas sumber daya manusia, tentu saja sekolah menjadi ujung tombak dan
mempunyai peran yang sangat strategis. Melalui bidang pengajaran, sekolah
membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan
kerja, sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun
bangsa dan Negara.
Pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya, alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan
lebih lanjut dalam dunia kerja atau Pendidikan tinggi dikenal sebagai Pendidikan
Menengah.
SMA 1 Negeri Tanah Grogot merupakan salah satu sekolah umum (SMA)
yang berstatus negeri yang ada di Kecamatan Tanah Grogot dari 7 SMA Negeri
yang ada di Kabupaten Paser. SMA 1 merupakan SMA tertua yang ada di
Kabupaten Paser yang telah menghasilkan ribuan lulusan dari berbagai jurusan.
Seiring dengan perkembangan waktu dan tuntutan perkembangan
pengetahuan, SMA Negeri 1 Tanah Grogot berkembang menjadi semakin baik
dan mengalami kemajuan, baik dilihat dari aspek sarana, SDM Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, maupun aspek mutu lulusan. Bahkan, sejak tahun 2009,
SMA Negeri 1 Tanah Grogot menjadi sekolah yang berstatus RSBI (Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional). Hal ini tentu menjadi sorotan dari berbagai pihak
dan di sisi lain menjadi sebuah kebanggan bagi SMA Negeri 1 itu sendiri karena
terpilih sebagai sekolah tunggal yang menyandang gelar RSBI.
Status RSBI ternyata bukanlah puncak dari keberhasilan, melainkan awal dari
tanggung jawab baru yang harus dipikul oleh satuan pendidikan ini. Sebagai
sekolah yang dipercaya, satuan pendidikan ini dituntut untuk terus meningkatkan
kualitasnya di berbagai aspek berdasarkan standar pendidikan yang berbeda dari
sekolah – sekolah pada umumnya. Tanggung jawab seperti itu tidaklah mudah
untuk dijalani, semakin besar tanggung jawab tentunya membutuhkan alat tempur
yang besar dan memadai pula demi tercapainya cita – cita dan harapan.
Meskipun ternyata di sisi lain sekolah ini masih membutuhkan perhatian di
berbagai aspek. Seperti halnya masih terdapat beberapa ruang kelas yang cukup
memprihatinkan, jika hal semacam ini kurang diperhatikan bisa saja kedepannya
akan merusak citra dari RSBI itu sendiri. Di sisi lain, terdapat sarana yang
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1126
terkesan kurang bahkan tidak layak pakai seperti ; masih terdapatnya alat peraga
yang rusak, belum tersedianya ruang ganti khusus, bahkan masih terdapatnya
tenaga pengajar yang konvensional.
Untuk mengatasi masalah yang ada, tentu tidak lepas dari dukungan semua
pihak, baik pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Paser,
masyarakat, maupun pihak sekolah itu sendiri. Dinas Pendidikan sebagai unsur
pelaksana otonomi daerah pada urusan pemerintahan di bidang pendidikan
tentunya memegang peranan penting dalam hal menjaga dan meningkatkan
kualitas pendidikan.
Oleh sebab itu, pada penelitian ini dipandang perlu mengkaji lebih lanjut
tentang “Peran Dinas Pendidikan Untuk Meningkatkan kualitas pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser”.
Kerangka Dasar Teori
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan adalah unsur pelaksana otonomi daerah pada urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Paser Nomor 6 Tahun 2011, Dinas Pendidikan
memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : Dinas Pendidikan mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan
berdasarkan azaz otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pendidikan menyelenggarakan
fungsi: Penyusunan perencanaan program di bidang pendidikan sesuai dengan
rencana strategis pemerintah daerah. Penetapan kebijakan dibidang pendidikan.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan yang meliputi
kebijakan, pembiayaan, kurikulum, prasarana dan sarana, pendidik dan tenaga
kependidikan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan norma, standar,
prosedur dan criteria yang ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan. Penyelengaraan
kegiatan ketatausahaan.
Peran Dinas Pendidikan
Pada umumnya peran dapat diartikan sesuatu yang menjadi bagian atau
pemegang kedudukan yang utama dalam terjadinya sesuatu hal, kegiatan atau
peristiwa dalam kehidupan kemasyarakatan berdasarkan norma atau peraturan
tertentu.
Menurut Gibson Ivancevich dan Donelly (2007:479), peran adalah seseorang
yang harus berhubungan dengan dua system yang berbeda, biasanya organisasi
dan beberapa dari bagian lingkungan.
Sedangkan menurut Soekanto (1984) peran merupakan aspek yang dinamis
dalam kedudukan (status). Apabila seseorang yang melakukan hak dan
kewajibannya sesuai degan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.
Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman)
1127
Apabilan dikaitkan, peran Dinas Pendidikan itu merupakan aspek dinamis
dalam menjalankan tugas, hak , dan kewajiban sesuai dengan kedudukan sebagai
bagian atau perangkat dari Pemerintah yang mengurusi bidang pendidikan yang
aktif dan berpartisipatif dalam memberikan sumbangan yang berguna dengan
tujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kualitas dan
aspek kuantitias. Aspek kualitas menyangkut mutu dari Sumber Daya manusia
tersebut. Kualitas Sumber Daya Manusia ini juga menyangkut dua aspek yaitu,
aspek Fisik (kualitas fisik) dan Aspek Non Fisik (kualitas non fisik) yang
menyangkut kemampuan bekerja, berfikir, dan keterampilan-keterampilan
lainnya. Sedangkan aspek kuantitas menyangkut jumlah Sumber Daya Manusia
itu sendiri yang mana kurang penting kontribusinya dalam pembangunan
disbanding dengan aspek kualitas, karena kuantitas tanpa kualitas Sumber Daya
Manusia yang baik akan menjadi beban pembangunan
Menurut Wiliam B.Werther dan Kuith Davis mengatakan bahwa Sumber
Daya Manusia adalah orang-orang yang siap memiliki kemampuan dan sanggup
untuk menyumbangkan hal-hal yang berguna demi tercapainya suatu tujuan
organisasi, bukan hanya industry atau perusahaan tetapi juga organisasi di bidang
politik, pemerintahan, hokum, social, pendidikan, budaya, lingkungan dsb.
Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1991:232) Pendidikan berasal dari kata
didik, Lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dalam dunia pendidikan dikenal pula adanya otonomi pendidikan. Menurut
Musaheri (2005:125) otonomi pendidikan adalah proses pendelegasian atau
pelimpahan kekuasaan (wewenang) dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan
dalam organisasi. Melalui desentralisasi, segala keputusan yang dibuat dalam
tubuh organisasi didelegasikan kepada tingkatan di bawahannya.
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1128
Sekolah
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala
aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum.
Secara Terminologi, Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola,
scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana
ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-
tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral
(budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-
anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga
memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan
sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu
oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda,
tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk
memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.
Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam
terlaksananya proses pendidikan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan
penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana di mana
sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau
mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan
ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. Berikut ini adalah sarana
prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan
kegunaannya: ruang belajar, kantor, perpustakaan, halaman/lapangan, ruang lain.
Menurut Suwarno (2006 : 50) fungsi sekolah adalah sebagai berikut:
Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. Kemudian
fungsi spesialisasi, efisiensi, sosialisasi, konversi dan transmisi kultural, serta
transisi dari rumah ke masyarakat.
Konsep Mutu atau Kualitas
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995 : 533) Kualitas artinya adalah tingkat
baik buruknya sesuatu atau derajad atau taraf (mutu).
Menurut Prof. Dr. Sumarsono, Med (2004 :16) menjelaskan bahwa dalam
manajemen modern setidaknya kita perlu mengenal apa yang disebut dengan
trilogy managemen mutu, yaitu :
Perencanaan Mutu (Quality Planning). Perencanaan mutu ini melakukan
analisis terperinci tentang kondisi sekolah sebelum menyusun program sekolah.
Analisis ini mengunakan analisis SWOT, yaitu Strengh (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman). Biasanya kekuatan
Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman)
1129
memberikan peluang dan kelemahan memberikan ancaman. Namun bagi seorang
professional harus mampu menguba ancaman menjadi peluang.
Pengendalian Mutu secara terpadu (Inegrated Quality Conrol). Keterpaduan
mewujud dalam berbagai bentuk yang serba satu, misalnya satu pedoman, satu
arah, satu bahasa dalam gerak dan tindak serta satu tim kerja yang utuh.
Keterpaduan ini merupakan suatu system yang tiap komponennya saling berkaitan
dan saling mempengaruhi. Mutu harus dikendalikan dan dijaga agar tidak
menurun dan hal ini merupakan jaminan mutu.
Peningkatan Mutu Secara berkelanjutan (Sustain-Able Quality Upgrading).
Sebuah perencanaan yang baik menuntut pengendalian yang baik dan ini akan
meningkatkan mutu secara terus menerus. Mutu atau kualitas adala gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan (terukur) atau yang tersirat dalam
pendidikan, yang mencakup mutu input, proses, dan output.
Dari trilogi mutu ini dapat disimpulkan bahwa mutu atau kualitas ini
gambaran dan karakteristik sumber daya, baik itu Sumber Daya Manusia atau
barang dan jasa yang memiliki kemampuan dan dalam pencapaian mutu tersebut
dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari perencanaan mutu, pengendalian
mutu agar tidak menurun, dan yang terakhir meningkatkan mutu secara
berkelanjutan, dengan harapan mutu dapat terus dibangkitkan terus menerus.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa yang menjadi objek
dalam penelitian ini adalah Peran Dinas Pendidikan Untuk Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot
Kabupaten Paser.
Hasil penelitian ini difokuskan kepada tiga hal yaitu : peningkatan
sumberdaya manusia guru, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, dan
penyampaian dan pengembangan kurikulum.
Peningkatan Sumber Daya Manusia Guru
kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas tenaga pendidik
dalam satuan pendidikan. Dalam perannya meningkatkan kualitas pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot, Dinas Pendidikan mengadakan
pelatihan – pelatihan yang ditujukan kepada tenaga pendidik demi terciptanya
tenaga pendidik yang berkualitas yang nantinya tenaga pendidik mampu
menciptakan smber daya manusia yang berkualitas pula.
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Tanpa didukung sarana yang memadai, proses pendidikan tentunya akan
mengurangi efektifitas pembelajaran bahkan hal terburuk yang bisa terjadi tanpa
dukungan sarana yang tepat maupun memadai proses pendidikan akan tersendat
bahkan bisa saja terhenti secara total. Seorang guru yang berkompeten tanpa
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1130
didukung oleh sarana dan prasarana yang baik tidak akan bisa mentransfer
pengetahuan/ pembelajaran secara maksimal.
Adapun program yang telah dijalankan oleh dinas pendidikan sehubungan
dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut :
Pembangunan Gedung Sekolah, Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa,
Pengadaan perlengkapan sekolah seperti Pengadaan proyektor dan
kelengkapannya.
Pengembangan Kurikulum
Secara konvensional terdapat kecenderungan bahwa upaya peningkatan mutu
pendidikan selalu dikaitkan dengan ketersediaan sarana dan prasana pendidikan
yang memadai, serta kompetensi guru. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah,
tetapi juga tidak sepenuhnya betul. Ada komponen lain yang jarang disentuh yaitu
kurikulum. Argumentasi yang dikemukakan pada tulisan ini adalah kurikulum
merupakan instrumen strategis bagi upaya peningkatan mutu pendidikan
Kurikulum sebagai instrumen peningkatan mutu pendidikan terdiri dari tiga
entitas yaitu tujuan, metode, dan isi. Peningkatan kompetensi guru dan
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan hanya akan memberikan makna bagi
peserta didik jika diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan yang dirumuskan
dalam kurikulum. Pada konteks Sistem Pendidikan Nasional rumusan tersebut
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pada Peraturan Pemerintah
nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab Ketentuan
Umum SKL didefinisikan sebagai “kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”.
Untuk menjamin agar SKL tersebut dapat dicapai maka kegiatan belajar
mengajar tersebut dilengkapi dengan tujuh standar lainnya yaitu standar isi,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian
pendidikan. Keberadaan standar-standar ini telah dijamin oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 2.
Kurikulum sebagai bagian dari intervensi peningkatan mutu pendidikan, tentu
tidak bisa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Oleh karena itu, SKL menjadi rujukan ketika Kurikulum diterapkan, termasuk
tujuh standar nasional pendidikan lainnya. Demikian juga dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tetap menjadi bagian Kurikulum. Satuan
pendidikan tetap mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kurikulum
sendiri yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan tersebut.
Adapun program/kebijakan secara garis besar yang telah disiapkan oleh dinas
pendidikan sehubungan dengan kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, bahan ajar, metode
pembelajaran dan sistem penilaian yang berstandar nasional dan
internasional bagi RSBI dan SBI.
Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman)
1131
2. Pengembangan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skill
untuk peningkatan akhlak dan kepedulian terhadap lingkungan.
Beberapa program dan kegiatan Dinas Pendidikan dalam upaya
pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang
pendidikan
2. Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan
3. Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
4. Pembinaan, Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa Lomba Sain Tingkat
Kabupaten, Propinsi dan Nasional
5. Pembinaan, Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa Lomba Cerdas Cermat
Tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional
6. Penyusunan Kurikulum
7. Monitoring dan Evaluasi
Kurikulum merupakan pelajaran dan program pembelajaran yang berasal dari
pusat yang kemudian melalui Dinas Pendidikan di daerah disampaikan kepada
tiap – tiap satuan pendidikan. Bersama dengan pihak – pihak yang berwenang,
Dinas Pendidikan mengembangkan kurikulum yang ada di satuan pendidikan
yang kemudian disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum nantinya akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring
dengan perkembangan dan tuntutan zaman, dan akan terus berkembang searah
dengan pertumbuhan dan kebutuhan pendidikan baik di masa sekarang maupun di
masa yang akan datang
Kelemahan dan Kekuatan Internal Dinas Pendidikan
Dalam penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Paser Tahun 2010-
2014, untuk mengidentifikasi masalah Dinas Pendidikan menggunakan Metode
Analisis Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang
(Opportunities), and Tantangan (Threats) (SWOT). Metode Analisis SWOT
memerlukan adanya masukan berupa Faktor Lingkungan Internal dan Faktor
Lingkungan Eksternal. Faktor-faktor ini bersifat subyektif, oleh sebab itu
penentuannya harus didasarkan analisis yang tidak memihak dan atas dasar
kesepakatan bersama dari anggota kelompok analisis.
Faktor lingkungan internal terdiri dari faktor kekuatan dan faktor kelemahan,
sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strengths)
1. Tingginya kesadaran pendidik dan tenaga pendidikan untuk
meningkatkan kompetensi.
2. Adanya konsistensi dan kesinambungan upaya meningkatan
penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun .
3. Tersedianya anggaran 20 persen dari APBD untuk pembiayaan
pendidikan.
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1132
4. Tersedianya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencetak
lulusan yang memiliki keterampilan dan siap memasuki pangsa kerja.
5. Tersedianya jaringan teknologi komunikasi dan informasi untuk
pengembangan model pendidikan masa depan.
b. Kelemahan (Weakness)
1. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan SMA
2. APK SMP belum mencapai 100 persen yang mengakibatkan belum
tuntasnya wajib belajar 9 tahun
3. Belum terpenuhinya kualifikasi tenaga pendidik.
4. Kurang meratanya penyaluran tenaga pendidik di lembaga-lembaga
sekolah baik kuantitas maupun bidang keahliannya.
5. Belum setiap tenaga pendidik (tutor) Pendidikan Non Formal
memiliki kemampuan yang memadai.
6. Belum tersedianya database pendidikan yang komprehensif
7. Belum optimalnya kerjasama antara Dinas Pendidikan dengan dunia
usaha dan industri dalam penyerapan tenaga kerja lulusan sekolah
kejuruan.
8. Belum meratanya akses internet bagi semua jenjang pendidikan.
9. Belum optimalnya sistem pembinaan karir pendidik dan tenaga
kependidikan.
10. Belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pendidikan
Penutup
Dinas Pendidikan telah menunjukkan perannya dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot. Hal tersebut
terlihat melalui program – program kegiatan yang telah dilaksanakan seperti
peningkatan kualitas tenaga kependidikan yang meliputi pelatihan, penyediaan
dana BOSDA, kemudian penyediaan sarana dan prasarana pendukung pendidikan
serta penetapan dan pengembangan kurikulum.
Kegiatan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I
tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor
pendukung yaitu tingginya kesadaran pendidik dan tenaga kependidikan, adanya
konsistensi dan kesinambungan upaya meningkatkan penuntasan wajar diknas,
tersedianya anggaran 20 persen dari APBD untuk pembiayaan pendidikan.
Sedangkan faktor penghambat dalam melaksanakan perannya yaitu belum
terpenuhinya kualifikasi tenaga pendidik, belum setiap tenaga pendidik non
formal memliki kemampuan yang memadai.
Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman)
1133
Salah satu faktor pendukung adalah dana namun dalam kodisi tertentu faktor
ini bisa saja menjadi faktor penghambat. Untuk itu perlu dialokasikan dana tak
terduga agar saat terjadi hambatan teknis dan memerlukan dana diluar alokasi
yang telah ditentukan akan dapat teratasi sehingga program dapat berjalan dengan
lancar.
Perlu disiapkan dan dilakukan seleksi yang matang bagi tenaga pendidik baik
tenaga pendidik formal maupun tenaga pendidik non formal.
Peningkatan kualitas tenaga pendidik yang belum memenuhi standar (S1)
dapat dilakukan melalui Universitas Terbuka.
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134
1134
Daftar Pustaka
Hasbullah, 2006. Dasar – dasar ilmu pendidikan umum dan agama islam, PT.
Raja Grafindo persada. Jakarta
Mulyasa, E, 2009. Menjadi kepala sekolah professional, PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung
Daryanto, M, 2005. Administrasi pendidikan, PT. Rineka Cipta. Jakarta
Hasbullah, 2006. Otonomi pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hamalik, Oemar, 2009. Dasar – dasar pengembangan kurikulum, PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Mulyasa, E. 2004. Implementasi kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Sanjaya, Wina, H, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, PT. Prenada Media Group. Jakarta
Imron, Ali, 1995. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia, Bumi Aksara. Jakarta
Danim, Sudarwan, 2010. Pengantar kependidikan, Alfabeta. Bandung
Danim, Sudarwan, 2011. Pengantar kependidikan (edisi 2), Alfabeta. Bandung
Moleong, Lexi J, 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung
Miles, Matthew. B dan A. Michael Hiberman, 2007. Analisis Data Kualitatif,
Universitas Indonesia. Jakarta
Hasibuan, 2002. Manajemen SDM, Bumi Aksara. Jakarta
Gibson, Ivancevich Donelly, 2007. Organisasi, Bina Rupa Aksara. Jakarta
Sumber Internet
____. Sekolah, (http://www.id.wilkipedia.com diakses 12 februari 2012)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...
Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...
Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...Norwaliza Abdul Wahab
 
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfPerutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfCikgudiana
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruIWAN SUKMA NURICHT
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaLutfi Koto
 
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesia
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di IndonesiaPemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesia
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesiaputeriaprilianti
 
Kerja kursus budaya dalam pembelajaran
Kerja kursus budaya dalam pembelajaranKerja kursus budaya dalam pembelajaran
Kerja kursus budaya dalam pembelajaranSherly Jewinly
 
Buku mmi 3 amalan terbaik guru
Buku mmi 3  amalan terbaik guruBuku mmi 3  amalan terbaik guru
Buku mmi 3 amalan terbaik guruNadzari Baharom
 
In house training_tugas_administrasi_dan
In house training_tugas_administrasi_danIn house training_tugas_administrasi_dan
In house training_tugas_administrasi_danAan Cahyanto
 
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion PilihanUsaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion PilihanSherly Jewinly
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaripto atmaja
 

Mais procurados (19)

Interview SPP
Interview SPPInterview SPP
Interview SPP
 
Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...
Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...
Pendidikan murid orang asli. analisis matlamat, pelaksanaan dan hasil pendidi...
 
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfPerutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
 
Artikel Ilmiah Non Penelitian
Artikel Ilmiah Non PenelitianArtikel Ilmiah Non Penelitian
Artikel Ilmiah Non Penelitian
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
 
Assingment fpm
Assingment fpmAssingment fpm
Assingment fpm
 
Paparan visi
Paparan visiPaparan visi
Paparan visi
 
Edisi 58
Edisi 58Edisi 58
Edisi 58
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di Indonesia
 
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesia
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di IndonesiaPemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesia
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesia
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Kerja kursus budaya dalam pembelajaran
Kerja kursus budaya dalam pembelajaranKerja kursus budaya dalam pembelajaran
Kerja kursus budaya dalam pembelajaran
 
Bab seluruh
Bab seluruhBab seluruh
Bab seluruh
 
Buku mmi 3 amalan terbaik guru
Buku mmi 3  amalan terbaik guruBuku mmi 3  amalan terbaik guru
Buku mmi 3 amalan terbaik guru
 
In house training_tugas_administrasi_dan
In house training_tugas_administrasi_danIn house training_tugas_administrasi_dan
In house training_tugas_administrasi_dan
 
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion PilihanUsaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
Usaha-usaha untuk Merealisasikan Transformasi Keguruan sebagai Profesion Pilihan
 
Modul ppk bagi_komite
Modul ppk bagi_komiteModul ppk bagi_komite
Modul ppk bagi_komite
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
 
Contok skripsi apek
Contok skripsi apekContok skripsi apek
Contok skripsi apek
 

Destaque

Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastuti
Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastutiOtonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastuti
Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastutiAGUS SETIYONO
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)AGUS SETIYONO
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...AGUS SETIYONO
 
To un-2015-ekonomi-b
To un-2015-ekonomi-bTo un-2015-ekonomi-b
To un-2015-ekonomi-bAGUS SETIYONO
 
Soal to-2012-paket-d
Soal to-2012-paket-dSoal to-2012-paket-d
Soal to-2012-paket-dAGUS SETIYONO
 
Learning at Home What it's like to homeschool in Beijing
Learning at Home What it's like to homeschool in BeijingLearning at Home What it's like to homeschool in Beijing
Learning at Home What it's like to homeschool in BeijingVanessa Jencks
 
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarOtonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarAGUS SETIYONO
 
Soal semester genap 2015rev
Soal semester genap 2015revSoal semester genap 2015rev
Soal semester genap 2015revAGUS SETIYONO
 
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2Paul Chioccariello
 
Lego Building: Learning through Play!
Lego Building: Learning through Play!Lego Building: Learning through Play!
Lego Building: Learning through Play!hblowers
 
모바일 앱 성과 측정과 분석
모바일 앱 성과 측정과 분석모바일 앱 성과 측정과 분석
모바일 앱 성과 측정과 분석Alex Suh
 
Google Maps API
Google Maps APIGoogle Maps API
Google Maps APIKyung Yoo
 
Takım Koçluğu
Takım KoçluğuTakım Koçluğu
Takım KoçluğuSami Bugay
 
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliği
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliğiICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliği
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliğiSami Bugay
 
Limango'nun Sıradışı Yöneticisi
Limango'nun Sıradışı YöneticisiLimango'nun Sıradışı Yöneticisi
Limango'nun Sıradışı YöneticisiSami Bugay
 

Destaque (19)

Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastuti
Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastutiOtonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastuti
Otonomi vol13no1jan2013-03. eni srihastuti
 
code_quality_v4
code_quality_v4code_quality_v4
code_quality_v4
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
 
5
55
5
 
To un-2015-ekonomi-b
To un-2015-ekonomi-bTo un-2015-ekonomi-b
To un-2015-ekonomi-b
 
Soal to-2012-paket-d
Soal to-2012-paket-dSoal to-2012-paket-d
Soal to-2012-paket-d
 
8
88
8
 
Learning at Home What it's like to homeschool in Beijing
Learning at Home What it's like to homeschool in BeijingLearning at Home What it's like to homeschool in Beijing
Learning at Home What it's like to homeschool in Beijing
 
Rewriter_whole
Rewriter_wholeRewriter_whole
Rewriter_whole
 
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarOtonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
 
Soal semester genap 2015rev
Soal semester genap 2015revSoal semester genap 2015rev
Soal semester genap 2015rev
 
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2
Fa102a, “airing” sleep apnea machine 2
 
Lego Building: Learning through Play!
Lego Building: Learning through Play!Lego Building: Learning through Play!
Lego Building: Learning through Play!
 
모바일 앱 성과 측정과 분석
모바일 앱 성과 측정과 분석모바일 앱 성과 측정과 분석
모바일 앱 성과 측정과 분석
 
Google Maps API
Google Maps APIGoogle Maps API
Google Maps API
 
Takım Koçluğu
Takım KoçluğuTakım Koçluğu
Takım Koçluğu
 
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliği
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliğiICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliği
ICF ve Endeavor'un Ödüllü İşbirliği
 
Limango'nun Sıradışı Yöneticisi
Limango'nun Sıradışı YöneticisiLimango'nun Sıradışı Yöneticisi
Limango'nun Sıradışı Yöneticisi
 

Semelhante a OPTIMALKAN KUALITAS PENDIDIKAN

KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...afiat19
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanNina Rahayu
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013fauziah25
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_okAbdul Rahman
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
 
7023 14799-1-sm
7023 14799-1-sm7023 14799-1-sm
7023 14799-1-smdeky11
 
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat GlobalTIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat GlobalAdilah Yahaya
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterBudi Suwarno
 
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanMembangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanAmalinaAzizah
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guruChaing Saing
 
Analisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAnalisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAngga Debby Frayudha
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFImamTurmudzyAsysyaba2
 
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...Angga Debby Frayudha
 

Semelhante a OPTIMALKAN KUALITAS PENDIDIKAN (20)

KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
KESIAPAN LEMBAGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMA N...
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
 
7023 14799-1-sm
7023 14799-1-sm7023 14799-1-sm
7023 14799-1-sm
 
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat GlobalTIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanMembangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guru
 
Analisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembangAnalisis satuan pendidikan di rembang
Analisis satuan pendidikan di rembang
 
Proposal Hibah PPM 2013
Proposal Hibah PPM 2013Proposal Hibah PPM 2013
Proposal Hibah PPM 2013
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
 
PPT RKT 2023.pptx
PPT RKT 2023.pptxPPT RKT 2023.pptx
PPT RKT 2023.pptx
 
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...
Analsis landasan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di daerah ...
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 

Mais de AGUS SETIYONO

Koleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiKoleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiAGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21AGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2AGUS SETIYONO
 
Koleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiKoleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiAGUS SETIYONO
 
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2AGUS SETIYONO
 
RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1AGUS SETIYONO
 
silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan maAGUS SETIYONO
 
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) finalAGUS SETIYONO
 
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)AGUS SETIYONO
 
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)AGUS SETIYONO
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalAGUS SETIYONO
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalAGUS SETIYONO
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalAGUS SETIYONO
 

Mais de AGUS SETIYONO (20)

RPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRISRPP BAHASA INGGRIS
RPP BAHASA INGGRIS
 
Rpp eko xi 2
Rpp eko xi   2Rpp eko xi   2
Rpp eko xi 2
 
Koleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomiiKoleksi soal ekonomii
Koleksi soal ekonomii
 
Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21Koleksi soal ekonomi 21
Koleksi soal ekonomi 21
 
Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2Koleksi soal ekonomi 2
Koleksi soal ekonomi 2
 
Koleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomiKoleksi soal ekonomi
Koleksi soal ekonomi
 
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
Silabus ekonomi Ekonomi Kelas XI IPS MAN Lombok Barat 2018
 
RPP Ketenagakerjaan
RPP KetenagakerjaanRPP Ketenagakerjaan
RPP Ketenagakerjaan
 
RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4RPP Pendapatan nasional 4
RPP Pendapatan nasional 4
 
RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3RPP Pendapatan nasional 3
RPP Pendapatan nasional 3
 
RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2RPP Pendapatan nasional 2
RPP Pendapatan nasional 2
 
RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1RPP Pendapatan nasional 1
RPP Pendapatan nasional 1
 
silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan ma
 
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
04. kd ekonomi sma ma (update 09052013) final
 
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
02. final silabus ekonomi xi (update 10052013)
 
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)final silabus ekonomi x ( update 10052013)
final silabus ekonomi x ( update 10052013)
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
 

Último

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Último (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

OPTIMALKAN KUALITAS PENDIDIKAN

  • 1. eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013, (3):1123 - 1134 ISSN 2338-3615, ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id © Copyright 2013 PERAN DINAS PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I TANAH GROGOT KABUPATEN PASER Agus Zulrahman1 Abstrak Artikel ini membahas tentang untuk mengetahui bagaimana Peran Dinas Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser, dan sekaligus untuk mengetahui kendala atau hambatan (kelemahan) yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan program – program Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser. Adapun indikator yang menjadi fokus penelitian peran Dinas Pendidikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser adalah peningkatan Sumber Daya Manusia Guru, Penyediaan Sarana dan Prasarana, dan Kurikulum. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Metode Library Research, Field Work Research, Observasi, Dokumentasi dan Wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pendidikan telah melaksanakan perannya melalui program – program peningkatan kualitas tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan sarana pendidikan, serta penyampaian dan pengembangan kurikulum. Kata Kunci: Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser Pendahuluan Pembangunan nasional meiputi seluruh bidang kehidupan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pembangunan di bidang lainnya. Keberhasilan dalam pembangunan ditentukan terutama oleh kualitas sumber daya manusia, baik yang mengambil keputusan, penentu kebijakan maupun pelaksana di sektor terdepan. Hal ini menunjukkan bahwa unsur manusia menjadi penggerak dalam roda pembangunan. Bebicara mengenai kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Dalam Undang – Undang No 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:aguszulrahman@gmail.com
  • 2. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1124 kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ada banyak faktor pendukung untuk keberhasilan suatu proses pendidikan. Misalnya Kurikulum yang solid, tenaga pendidik yang profesional, sarana pendidikan yang lengkap, suasana belajar yang tenang, tingkat inteligensi siswa yang diatas rata-rata dan lain-lain. Namun demikian, proses pendidikan tetap berlangsung hingga saat ini meskipun tidak selalu didukung oleh faktor-faktor pendukung tersebut. Sehingga produk sumber daya manusia yang dikeluarkan menjadi lulusan yang tidak memiliki keterampilan khusus yang bisa diandalkan untuk menopang kehidupannya di masa yang akan datang. Secara garis besar pendidikan di Indonesia, umumnya pola pendidikan masih mengacu pada kuantitas peserta didik, belum memikiran kualitas. Sehingga proses pendidikan berjalan tidak maksimal sebagaimana yang diharapkan. Cenderung peserta didik hanya menghabiskan waktu datang kesekolah dan pulang tanpa memiliki bekal ilmu yang secara pasti bisa di aplikasikan dalam kehidupan mereka sehari- hari.Yang lebih parah lagi di daerah-daerah terpencil dan jauh dari jangkauan pembangunan. Kesemua faktor pendukung itu kadang-kadang tidak dimiliki sama sekali. Berbicara tentang peningkatan mutu pendidikan, maka diperlukan sebuah komitmen, baik oleh pemerintah, pihak sekolah, dan masyarakat. Karena itu, kalau kita ingin bangsa ini maju maka mulai saat ini pola pikir kita tentang paradigm pendidikan meski diubah. Sebagai bahan perbandingan, anggaran dana untuk bidang lain, misalnya bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur, maka akan tampak bahwa anggarannya bisa dua kali lipat dari anggaran pendidikan. Hal tersebut menggambarkan bahwa pembangunan fisik masih menjadi primadona bagi pemerintah baik pusat maupun daerah. Artinya juga bahwa, pembangunan mental belum menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Padahal kalau kita ingin bercermin dengan beberapa negara di Asia yang notabene miskin dari sisi sumberdaya alam (SDA) tapi kaya dari segi sumberdaya manusia (SDA) seperti Korea, maka sepatutnyalah mulai sekarang kita memikirkan pembangunan SDM yang bermutu dan berkualitas sehingga dapat mengangkat derajat bangsa di mata dunia. Sejalan dengan otonomi daerah yang juga berbarengan dengan adanya otonomi pendidikan, maka seharusnyalah pemerintah kabupaten lebih cerdas memikirkan lebih jauh tentang kondisi pendidikan di daerahnya masing-masing dengan tetap mengacu pada program pendidikan nasional seperti standar nilai, kurikulum dan sebagainya. Memikirkan di sini maksudnya di samping meningkatkan anggaran pendidikan minimal 20 % –seperti yang telah diisyaratkan dalam Undang-Undang. juga memikirkan langkah-langkah apa yang strategis untuk dijalankan agar pendidikan di daerahnya dapat maju. Hal tersebut harus dilakukan karena kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi kualitas-kualitas dari pembangunan di suatu daerah. Dan upaya
  • 3. Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman) 1125 paling strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi Negara dan bangsa Indonesia. Sebab, dengan pendidikan kita dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan akan berarti dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia bilamana pendidikan tersebut memiliki sistem yang berkualitas dan relevan dalam pembangunan. Oleh karena itu kualitas pendidikan merupakan kebijakan dan program yang harus dilaksanakan secara optimal (Depdiknas, 2001:1). Sekolah berperan besar dalam pengembangan berbagai aspek dari anak didik, apa lagi dengan kondisi yang seperti sekarang, yaitu untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia, tentu saja sekolah menjadi ujung tombak dan mempunyai peran yang sangat strategis. Melalui bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa dan Negara. Pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau Pendidikan tinggi dikenal sebagai Pendidikan Menengah. SMA 1 Negeri Tanah Grogot merupakan salah satu sekolah umum (SMA) yang berstatus negeri yang ada di Kecamatan Tanah Grogot dari 7 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Paser. SMA 1 merupakan SMA tertua yang ada di Kabupaten Paser yang telah menghasilkan ribuan lulusan dari berbagai jurusan. Seiring dengan perkembangan waktu dan tuntutan perkembangan pengetahuan, SMA Negeri 1 Tanah Grogot berkembang menjadi semakin baik dan mengalami kemajuan, baik dilihat dari aspek sarana, SDM Pendidik dan Tenaga Kependidikan, maupun aspek mutu lulusan. Bahkan, sejak tahun 2009, SMA Negeri 1 Tanah Grogot menjadi sekolah yang berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Hal ini tentu menjadi sorotan dari berbagai pihak dan di sisi lain menjadi sebuah kebanggan bagi SMA Negeri 1 itu sendiri karena terpilih sebagai sekolah tunggal yang menyandang gelar RSBI. Status RSBI ternyata bukanlah puncak dari keberhasilan, melainkan awal dari tanggung jawab baru yang harus dipikul oleh satuan pendidikan ini. Sebagai sekolah yang dipercaya, satuan pendidikan ini dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya di berbagai aspek berdasarkan standar pendidikan yang berbeda dari sekolah – sekolah pada umumnya. Tanggung jawab seperti itu tidaklah mudah untuk dijalani, semakin besar tanggung jawab tentunya membutuhkan alat tempur yang besar dan memadai pula demi tercapainya cita – cita dan harapan. Meskipun ternyata di sisi lain sekolah ini masih membutuhkan perhatian di berbagai aspek. Seperti halnya masih terdapat beberapa ruang kelas yang cukup memprihatinkan, jika hal semacam ini kurang diperhatikan bisa saja kedepannya akan merusak citra dari RSBI itu sendiri. Di sisi lain, terdapat sarana yang
  • 4. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1126 terkesan kurang bahkan tidak layak pakai seperti ; masih terdapatnya alat peraga yang rusak, belum tersedianya ruang ganti khusus, bahkan masih terdapatnya tenaga pengajar yang konvensional. Untuk mengatasi masalah yang ada, tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Paser, masyarakat, maupun pihak sekolah itu sendiri. Dinas Pendidikan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah pada urusan pemerintahan di bidang pendidikan tentunya memegang peranan penting dalam hal menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dipandang perlu mengkaji lebih lanjut tentang “Peran Dinas Pendidikan Untuk Meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser”. Kerangka Dasar Teori Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan adalah unsur pelaksana otonomi daerah pada urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Berdasarkan Peraturan Bupati Paser Nomor 6 Tahun 2011, Dinas Pendidikan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan azaz otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi: Penyusunan perencanaan program di bidang pendidikan sesuai dengan rencana strategis pemerintah daerah. Penetapan kebijakan dibidang pendidikan. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan yang meliputi kebijakan, pembiayaan, kurikulum, prasarana dan sarana, pendidik dan tenaga kependidikan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan norma, standar, prosedur dan criteria yang ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan. Penyelengaraan kegiatan ketatausahaan. Peran Dinas Pendidikan Pada umumnya peran dapat diartikan sesuatu yang menjadi bagian atau pemegang kedudukan yang utama dalam terjadinya sesuatu hal, kegiatan atau peristiwa dalam kehidupan kemasyarakatan berdasarkan norma atau peraturan tertentu. Menurut Gibson Ivancevich dan Donelly (2007:479), peran adalah seseorang yang harus berhubungan dengan dua system yang berbeda, biasanya organisasi dan beberapa dari bagian lingkungan. Sedangkan menurut Soekanto (1984) peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status). Apabila seseorang yang melakukan hak dan kewajibannya sesuai degan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.
  • 5. Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman) 1127 Apabilan dikaitkan, peran Dinas Pendidikan itu merupakan aspek dinamis dalam menjalankan tugas, hak , dan kewajiban sesuai dengan kedudukan sebagai bagian atau perangkat dari Pemerintah yang mengurusi bidang pendidikan yang aktif dan berpartisipatif dalam memberikan sumbangan yang berguna dengan tujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitias. Aspek kualitas menyangkut mutu dari Sumber Daya manusia tersebut. Kualitas Sumber Daya Manusia ini juga menyangkut dua aspek yaitu, aspek Fisik (kualitas fisik) dan Aspek Non Fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berfikir, dan keterampilan-keterampilan lainnya. Sedangkan aspek kuantitas menyangkut jumlah Sumber Daya Manusia itu sendiri yang mana kurang penting kontribusinya dalam pembangunan disbanding dengan aspek kualitas, karena kuantitas tanpa kualitas Sumber Daya Manusia yang baik akan menjadi beban pembangunan Menurut Wiliam B.Werther dan Kuith Davis mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang siap memiliki kemampuan dan sanggup untuk menyumbangkan hal-hal yang berguna demi tercapainya suatu tujuan organisasi, bukan hanya industry atau perusahaan tetapi juga organisasi di bidang politik, pemerintahan, hokum, social, pendidikan, budaya, lingkungan dsb. Pengertian Pendidikan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1991:232) Pendidikan berasal dari kata didik, Lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam dunia pendidikan dikenal pula adanya otonomi pendidikan. Menurut Musaheri (2005:125) otonomi pendidikan adalah proses pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan (wewenang) dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi. Melalui desentralisasi, segala keputusan yang dibuat dalam tubuh organisasi didelegasikan kepada tingkatan di bawahannya.
  • 6. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1128 Sekolah Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum. Secara Terminologi, Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah- tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak- anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya: ruang belajar, kantor, perpustakaan, halaman/lapangan, ruang lain. Menurut Suwarno (2006 : 50) fungsi sekolah adalah sebagai berikut: Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. Kemudian fungsi spesialisasi, efisiensi, sosialisasi, konversi dan transmisi kultural, serta transisi dari rumah ke masyarakat. Konsep Mutu atau Kualitas Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995 : 533) Kualitas artinya adalah tingkat baik buruknya sesuatu atau derajad atau taraf (mutu). Menurut Prof. Dr. Sumarsono, Med (2004 :16) menjelaskan bahwa dalam manajemen modern setidaknya kita perlu mengenal apa yang disebut dengan trilogy managemen mutu, yaitu : Perencanaan Mutu (Quality Planning). Perencanaan mutu ini melakukan analisis terperinci tentang kondisi sekolah sebelum menyusun program sekolah. Analisis ini mengunakan analisis SWOT, yaitu Strengh (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman). Biasanya kekuatan
  • 7. Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman) 1129 memberikan peluang dan kelemahan memberikan ancaman. Namun bagi seorang professional harus mampu menguba ancaman menjadi peluang. Pengendalian Mutu secara terpadu (Inegrated Quality Conrol). Keterpaduan mewujud dalam berbagai bentuk yang serba satu, misalnya satu pedoman, satu arah, satu bahasa dalam gerak dan tindak serta satu tim kerja yang utuh. Keterpaduan ini merupakan suatu system yang tiap komponennya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Mutu harus dikendalikan dan dijaga agar tidak menurun dan hal ini merupakan jaminan mutu. Peningkatan Mutu Secara berkelanjutan (Sustain-Able Quality Upgrading). Sebuah perencanaan yang baik menuntut pengendalian yang baik dan ini akan meningkatkan mutu secara terus menerus. Mutu atau kualitas adala gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan (terukur) atau yang tersirat dalam pendidikan, yang mencakup mutu input, proses, dan output. Dari trilogi mutu ini dapat disimpulkan bahwa mutu atau kualitas ini gambaran dan karakteristik sumber daya, baik itu Sumber Daya Manusia atau barang dan jasa yang memiliki kemampuan dan dalam pencapaian mutu tersebut dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari perencanaan mutu, pengendalian mutu agar tidak menurun, dan yang terakhir meningkatkan mutu secara berkelanjutan, dengan harapan mutu dapat terus dibangkitkan terus menerus. Hasil Penelitian dan Pembahasan Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Peran Dinas Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot Kabupaten Paser. Hasil penelitian ini difokuskan kepada tiga hal yaitu : peningkatan sumberdaya manusia guru, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, dan penyampaian dan pengembangan kurikulum. Peningkatan Sumber Daya Manusia Guru kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas tenaga pendidik dalam satuan pendidikan. Dalam perannya meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot, Dinas Pendidikan mengadakan pelatihan – pelatihan yang ditujukan kepada tenaga pendidik demi terciptanya tenaga pendidik yang berkualitas yang nantinya tenaga pendidik mampu menciptakan smber daya manusia yang berkualitas pula. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tanpa didukung sarana yang memadai, proses pendidikan tentunya akan mengurangi efektifitas pembelajaran bahkan hal terburuk yang bisa terjadi tanpa dukungan sarana yang tepat maupun memadai proses pendidikan akan tersendat bahkan bisa saja terhenti secara total. Seorang guru yang berkompeten tanpa
  • 8. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1130 didukung oleh sarana dan prasarana yang baik tidak akan bisa mentransfer pengetahuan/ pembelajaran secara maksimal. Adapun program yang telah dijalankan oleh dinas pendidikan sehubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut : Pembangunan Gedung Sekolah, Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa, Pengadaan perlengkapan sekolah seperti Pengadaan proyektor dan kelengkapannya. Pengembangan Kurikulum Secara konvensional terdapat kecenderungan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan selalu dikaitkan dengan ketersediaan sarana dan prasana pendidikan yang memadai, serta kompetensi guru. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya betul. Ada komponen lain yang jarang disentuh yaitu kurikulum. Argumentasi yang dikemukakan pada tulisan ini adalah kurikulum merupakan instrumen strategis bagi upaya peningkatan mutu pendidikan Kurikulum sebagai instrumen peningkatan mutu pendidikan terdiri dari tiga entitas yaitu tujuan, metode, dan isi. Peningkatan kompetensi guru dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan hanya akan memberikan makna bagi peserta didik jika diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum. Pada konteks Sistem Pendidikan Nasional rumusan tersebut dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pada Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab Ketentuan Umum SKL didefinisikan sebagai “kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. Untuk menjamin agar SKL tersebut dapat dicapai maka kegiatan belajar mengajar tersebut dilengkapi dengan tujuh standar lainnya yaitu standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Keberadaan standar-standar ini telah dijamin oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 2. Kurikulum sebagai bagian dari intervensi peningkatan mutu pendidikan, tentu tidak bisa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, SKL menjadi rujukan ketika Kurikulum diterapkan, termasuk tujuh standar nasional pendidikan lainnya. Demikian juga dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tetap menjadi bagian Kurikulum. Satuan pendidikan tetap mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan tersebut. Adapun program/kebijakan secara garis besar yang telah disiapkan oleh dinas pendidikan sehubungan dengan kurikulum adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, bahan ajar, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang berstandar nasional dan internasional bagi RSBI dan SBI.
  • 9. Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman) 1131 2. Pengembangan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skill untuk peningkatan akhlak dan kepedulian terhadap lingkungan. Beberapa program dan kegiatan Dinas Pendidikan dalam upaya pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan 2. Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan 3. Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 4. Pembinaan, Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa Lomba Sain Tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional 5. Pembinaan, Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional 6. Penyusunan Kurikulum 7. Monitoring dan Evaluasi Kurikulum merupakan pelajaran dan program pembelajaran yang berasal dari pusat yang kemudian melalui Dinas Pendidikan di daerah disampaikan kepada tiap – tiap satuan pendidikan. Bersama dengan pihak – pihak yang berwenang, Dinas Pendidikan mengembangkan kurikulum yang ada di satuan pendidikan yang kemudian disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum nantinya akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, dan akan terus berkembang searah dengan pertumbuhan dan kebutuhan pendidikan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang Kelemahan dan Kekuatan Internal Dinas Pendidikan Dalam penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Paser Tahun 2010- 2014, untuk mengidentifikasi masalah Dinas Pendidikan menggunakan Metode Analisis Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), and Tantangan (Threats) (SWOT). Metode Analisis SWOT memerlukan adanya masukan berupa Faktor Lingkungan Internal dan Faktor Lingkungan Eksternal. Faktor-faktor ini bersifat subyektif, oleh sebab itu penentuannya harus didasarkan analisis yang tidak memihak dan atas dasar kesepakatan bersama dari anggota kelompok analisis. Faktor lingkungan internal terdiri dari faktor kekuatan dan faktor kelemahan, sebagai berikut: a. Kekuatan (Strengths) 1. Tingginya kesadaran pendidik dan tenaga pendidikan untuk meningkatkan kompetensi. 2. Adanya konsistensi dan kesinambungan upaya meningkatan penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun . 3. Tersedianya anggaran 20 persen dari APBD untuk pembiayaan pendidikan.
  • 10. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1132 4. Tersedianya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencetak lulusan yang memiliki keterampilan dan siap memasuki pangsa kerja. 5. Tersedianya jaringan teknologi komunikasi dan informasi untuk pengembangan model pendidikan masa depan. b. Kelemahan (Weakness) 1. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan SMA 2. APK SMP belum mencapai 100 persen yang mengakibatkan belum tuntasnya wajib belajar 9 tahun 3. Belum terpenuhinya kualifikasi tenaga pendidik. 4. Kurang meratanya penyaluran tenaga pendidik di lembaga-lembaga sekolah baik kuantitas maupun bidang keahliannya. 5. Belum setiap tenaga pendidik (tutor) Pendidikan Non Formal memiliki kemampuan yang memadai. 6. Belum tersedianya database pendidikan yang komprehensif 7. Belum optimalnya kerjasama antara Dinas Pendidikan dengan dunia usaha dan industri dalam penyerapan tenaga kerja lulusan sekolah kejuruan. 8. Belum meratanya akses internet bagi semua jenjang pendidikan. 9. Belum optimalnya sistem pembinaan karir pendidik dan tenaga kependidikan. 10. Belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan Penutup Dinas Pendidikan telah menunjukkan perannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Tanah Grogot. Hal tersebut terlihat melalui program – program kegiatan yang telah dilaksanakan seperti peningkatan kualitas tenaga kependidikan yang meliputi pelatihan, penyediaan dana BOSDA, kemudian penyediaan sarana dan prasarana pendukung pendidikan serta penetapan dan pengembangan kurikulum. Kegiatan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri I tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung yaitu tingginya kesadaran pendidik dan tenaga kependidikan, adanya konsistensi dan kesinambungan upaya meningkatkan penuntasan wajar diknas, tersedianya anggaran 20 persen dari APBD untuk pembiayaan pendidikan. Sedangkan faktor penghambat dalam melaksanakan perannya yaitu belum terpenuhinya kualifikasi tenaga pendidik, belum setiap tenaga pendidik non formal memliki kemampuan yang memadai.
  • 11. Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Paser (Agus Zulrahman) 1133 Salah satu faktor pendukung adalah dana namun dalam kodisi tertentu faktor ini bisa saja menjadi faktor penghambat. Untuk itu perlu dialokasikan dana tak terduga agar saat terjadi hambatan teknis dan memerlukan dana diluar alokasi yang telah ditentukan akan dapat teratasi sehingga program dapat berjalan dengan lancar. Perlu disiapkan dan dilakukan seleksi yang matang bagi tenaga pendidik baik tenaga pendidik formal maupun tenaga pendidik non formal. Peningkatan kualitas tenaga pendidik yang belum memenuhi standar (S1) dapat dilakukan melalui Universitas Terbuka.
  • 12. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 1123 - 1134 1134 Daftar Pustaka Hasbullah, 2006. Dasar – dasar ilmu pendidikan umum dan agama islam, PT. Raja Grafindo persada. Jakarta Mulyasa, E, 2009. Menjadi kepala sekolah professional, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Daryanto, M, 2005. Administrasi pendidikan, PT. Rineka Cipta. Jakarta Hasbullah, 2006. Otonomi pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Hamalik, Oemar, 2009. Dasar – dasar pengembangan kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Mulyasa, E. 2004. Implementasi kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Sanjaya, Wina, H, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, PT. Prenada Media Group. Jakarta Imron, Ali, 1995. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia, Bumi Aksara. Jakarta Danim, Sudarwan, 2010. Pengantar kependidikan, Alfabeta. Bandung Danim, Sudarwan, 2011. Pengantar kependidikan (edisi 2), Alfabeta. Bandung Moleong, Lexi J, 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Miles, Matthew. B dan A. Michael Hiberman, 2007. Analisis Data Kualitatif, Universitas Indonesia. Jakarta Hasibuan, 2002. Manajemen SDM, Bumi Aksara. Jakarta Gibson, Ivancevich Donelly, 2007. Organisasi, Bina Rupa Aksara. Jakarta Sumber Internet ____. Sekolah, (http://www.id.wilkipedia.com diakses 12 februari 2012)