SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
PENYELESAIAN AUDIT
Tahapan Penyelesaian Audit








menelaah kewajiban bersyarat
menelaah peristiwa kemudian
mengumpulkan bahan bukti akhir
mengevaluasi hasil
komunikasi dengan komite audit dan
manajemen
penemuan kemudian atas fakta yang sudah
ada pada tanggal laporan audit.
Kewajiban Bersyarat
Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi kewajiban di masa
mendatang kepada pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui
sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.
Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat :
1.

2.

3.

Terdapat kemungkinan pembayaran di masa datang kepada pihak
ketiga akibat kondisi saat ini
Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang
tersebut
Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang.
Lanjutan…
Kewajiban bersyarat yang merupakan kepentingan utama auditor :
1.

Pending ligitation atas paten, kewajiban produk, atau tindakan lain

2.

Perselisihan mengenai pajak penghasilan

3.

Garansi barang

4.

Wesel tagih didiskontokan

5.

Jaminan atas kewajiban pihak lain

6.

Saldo yang belum digunakan dalam letter of credit yang
outstanding
Lanjutan…
Prosedur audit yang lazim digunakan untuk mencari
kewajiban bersyarat:









Tanya jawab dengan manajemen
Telaah surat ketepatan pajak tahun berjalan
Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta
pemegang saham
Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit
Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama
Telaah kertas kerja
Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal
neraca
Lanjutan…
Evaluasi atas Kewajiban Bersyarat yang Diketahui
1.

Komitmen 

2.

Tanya Jawab Dengan Penasihat Hukum Klien

3.

Respon Terbatas dan Tanpa Respon oleh Penasihat Hukum
Menelaah peristiwa kemudian
peristiwa atau transaksi yang kadang-kadang
terjadi sesudah tanggal tertentu (perubahan
ekuitas, serta arus kas untuk periode yang
berakhir pada tanggal tersebut) tetapi sebelum
diterbitkannya laporan audit, yang mempunyai
akibat material terhadap laporan keuangan,
sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan-laporan
tersebut. Kejadian ini untuk selanjutnya disebut
"peristiwa kemudian (s ubs e q ue nt e ve nts ). "
Lanjutan…
dua tipe peristiwa kemudian yang membutuhkan perhatian manajemen dan
memerlukan evaluasi auditor:
Tipe 1 :

berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca

Membutuhkan Penyesuaian

Contoh: (a) kerugian sebagai akibat tidak tertagihnya piutang pada pelanggan
yang menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca. (b) penyelesaian tuntutan
hukum yang terjadi atau ada sebelum tanggal neraca yang jumlahnya berbeda
dengan yang sudah dicatat
Tipe 2 :

berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca

Hanya Pengungkapan

Contoh: (a) penjualan obligasi atau penerbitan saham baru. (b) pembelian
bisnis. (c) terjadinya tuntutan hukum yang disebabkan oleh peristiwa yang
terjadi sesudah tanggal neraca. (d) kerugian aktiva tetap atau persediaaan
yang diakibatkan oleh kebakaran atau kondisi tertertu.
Lanjutan…
Period Covered by Subsequent
Events Review
Client’s ending
balance sheet
Date

Audit
report
date

31-12-08

11-03-09

Period to which review for
subsequent events applies

Date client
issues
financial
statements

26-03-09

Period for processing
the financial statements
Review for Subsequent Events
and Discovery of Facts
Client’s ending
balance sheet
date

31-12-11
Period to which
review for
subsequent
events applies

Audit
report
date

Date client
issues financial
statements

11-03-12
Period for
processing
the financial
statements

26-03-12
Period in which
subsequent
discovery of
facts is made
PENEMUAN FAKTA KEMUDIAN,
setelah laporan audit terbit
Fakta yang dimaksud misalnya dimasukkannya penjualan fiktif yang material,
penghilangan catatan kaki yang penting atau kelalaian menghapus sediaan
yang usang dan sebagainya sehingga laporan keuangan itu menyesatkan.
Apa yang dilakukan auditor?
Auditor meminta klien
untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang direvisi dengan
penjelasan mengenai
alasan dilakukannya
revisi
MENOLA
K

Jika berkaitan
dengan publik

MENERIMA

Diberitahukan pula
kepada Bapepam dan
lembaga otoritas lainnya
Auditor merevisi laporan
auditnya, setelah menerima
revisi laporan keuangan

Auditor memberitahukan kepada Dekom,
Pemegang Saham, Bapepam, Badan
yang memeliki juridiksi, dan para pihak
yang mengandalkan laporan keuangan
Mengkomunikasikan Kondisi yang Bisa
Dilaporkan dan Hal Terkait







SAS 60 (AU 325)  Kondisi yang bisa dilaporkan
Komunikasi Komite Audit  auditor
mengkomunikasikan kondisi yang dilaporkan
dengan komite audit, jika tidak dengan orang yang
dalam organisasi yang memiliki tanggungjawab
keseluruhan atau operasional untuk pengendalian
internal
Bentuk komunikasi  surat, jika komunikasi lisan
didokumentasikan dalam kertas kerja
Surat manajemen  tambahan untuk kondisi
yang dilaporkan
KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT
DAN MANAJEMEN
Beberapa hal yang tercakup dalam pembicaraan pada akhir audit :
1.
2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kesulitan praktis yang dijumpai dalam pelaksanaan audit
Ketidaksetujuan dengan manajemen berkaitan dengan laporan
keuangan
Penyesuian audit yang signifikan perlu dicerminkan atau tidak dalam
laporan keuangan
Perhatian atau masalah signifikan yang berkaitan dengan kebijakan
akuntansi dan pengungkapan unsur dalam laporan keuangan yang
ke-mungkinan menyebabkan adanya modifikasi terhadap laporan
audit
Ketidakberesan atau dugaan adanya ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan yang ditemu-kan auditor
Risiko signifikan yang dihadapi yang dapat mengancam
kelangsungan hidup entitas
Rekomendasi yang akan diberikan auditor (m a na g e m e nt le tte r).
PENGEMBANGAN
HASIL AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Penyempurnaan Sistem Informasi Akuntansi /
Sistem Pengendalian Intern
Audit Ketaatan
Audit Operasional
Audit Khusus
Audit Forensik
Dan sebagainya
Definisi




Komite audit adalah sekumpulan orang yang dipilih
dari anggota dewan komisaris yang bertanggung
jawab untuk mengawasi proses pelaporan keuangan
dan pengungkapan (disclosure)
Keanggotaan komite audit berdasarkan SE Direksi
BEJ No. Kep- 339/BEJ/07-2001 tanggal 21 Juli 2001
mengatur bahwa:






Komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang
Seorang komisaris independen menjadi ketua
Anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang
independen
Sekurang-kurangnya satu orang memiliki kemampuan di
bidang akuntansi dan/atau keuangan
Fungsi dan Peran
Membantu dewan komisaris untuk memastikan efektivitas sistem
pengendalian intern

1.

Memastikan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal

2.

Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan
komisaris mengenai laporan dan hal lain yang disampaikan direksi kepada
dewan komisaris

3.

Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan
komisaris mengenai hal-hal:

4.



Laporan keuangan yang akan diterbitkan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya



Penelaahan atas independensi dan objektivitas auditor eksternal dan internal



Penelaahan atas kecukupan pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal untuk
memastikan semua risiko yang penting telah dikaji



Penelaahan atas evektifitas sistem pengendalian intern



Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku



Pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat dewan direksi atau
penyimpangan pelaksanaan keputusan rapat dewan direksi
Tanggung Jawab dan Tugas
Tanggung jawab komite audit:
1.
2.

3.

4.

Melakukan review terhadap kecukupan sistem pengendalian intern
Melakukan review terhadap laporan keuangan tahunan dan laporan
keuangan interim, serta proses manajemen yang dipergunakan untuk
menyiapkan laporan tersebut
Melakukan review terhadap ketaatan terhadap peraturan perundangan yang
berlaku
Melakukan review terhadap ketaatan pada kode etik (code of conduct)

Tugas komite audit dalam penegakan disiplin organisasi dan lingkungan
pengendalian untuk mencegah kecurangan dan penyimpangan yang
meliputi: (1) peningkatan kualitas keterbukaan dalam pelaporan keuangan;
(2) review atas ruang lingkup, keakuratan, dan efektivitas biaya penugasan
yang dilakukan auditor eksternal, dan independensi serta objektivitas auditor
eksternal
Komunikasi dengan Auditor
Internal dan Eksternal
Komite audit berfungsi untuk:
1. Dalam membahas temuan audit dan
permasalahan lain, komite audit berperan
sebagai mediator antara auditor eksternal,
manajemen, auditor internal, dan dewan
komisaris
2. Quality assurance, dengan cara mengawasi
kegiatan auditor internal dan eksternal untuk
mencegah terjadinya pekerjaan audit yang
rendah mutunya
Peranan Komite Audit dalam
Penerapan GCG
1.

2.

3.

4.

Transparansi: komite audit berkewajiban mereview laporan
keuangan dalam rangka penerapan prinsip transparansi, yaitu
bahwa laporan keuangan sudah mencakup pengungkapan
informasi yang meterial dan relevan bagi stakeholders
Akuntabilitas: komite audit harus memastikan bahwa laporan
keuangan telah dibuat tepat waktu dan akurat serta didukung oleh
sistem pengendalian intern yang memadai
Independensi: komite audit harus menjamin independensi dan
kredibilitas hasil penilaian kinerja keuangan
Pertanggungjawaban (responsibility): komite audit harus
menjamin bahwa korporasi dikelola dalam koridor yang sesuai
dengan peraturan perundangan yang belaku dan praktik yang
sehat
Penyelesaian Penugasan
• Auditor merangkum hasil audit dalam daftar temuan,
• Mengkonfirmasikan beberapa temuan penting yang

masih perlu mendapatkan penegasan (penjelasan atau
persetujuan) dari klien, misalnya untuk keperluan
pelaksanaan tindak lanjut (rekomendasi di
MANAGEMENT LETTER, atau perumusan simpulan)
…. Bisa melalui diskusi dg klien
• Melengkapi dan nyempurnakan KKA agar memenuhi
persyaratan minimum sebagai KKA yang baik (Berjudul,
Jelas, Ringkas, Lengkap isinya, sistematik, referensi
dan indexing memadai, bersih dsb)
• Merancang dan Melakukan Pertemuan Akhir untuk
diskusi dan finalisasi Laporan Audit
Penyusunan Laporan Hasil Audit
1. Aktivitas menuangkan rangkuman hasil audit ke

dalam laporan, biasanya dilakukan oleh Ketua
Tim Audit, direviu oleh Supervisor dan disetujui/
ditanda tangani oleh Auditor Penanggung
Jawab (Partner in Charge)
2. Laporan yang telah disetujui digandakan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan kepada pihakpihak yang berhak menerimanya
Laporan Hasil Audit
disampaikan tepat waktu

Agar memberikan manfaat yang maksimal bagi pemakainya
sehingga tindakan korektif yang diperlukan dapat
dilaksanakan segera
P
engaruh M
aterialitas Terhadap P
endapat auditor.
Ikhtisar hubungan antara materialitas dan jenis pendapat yang harus
dikeluarkan

TINGKAT MATERIALITAS
Tidak material

PENGARUH TERHADAP
KEPUTUSAN PEAMAKAI
Keputusan biasanya tidak

JENIS PENDAPAT
Wajar tanpa pengecualian

terpengaruh
Material

Keputusan biasanya

Wajar dengan pengecualian

terpengaruh jika informasi
dimaksud penting terhadap
keputusan yang akan diambil.
Laporan keuangan keseluruhan
dianggap disajikan secara wajar.
Sangat material

Sebagian besar dari seluruh

Pernyataan tidak memberikan

keputusan yang didasarkan

pendapat atau pendapat tidak

pada laporan keuangan sangat

wajar

terpengaruh
STANDARD UNQUALIFIED
• Report title
• Audit report address
• Introductory paragraph
• Scope paragraph
• Opinion paragraph
• Signature, partners name, no ijin AP, number
of CPA and CPA office license
• Date of report
Menyiapkan Audit Report


Kerangka Laporan Auditan
 Laporan Auditor Independen
 Laporan Keuangan
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
Dina Nurmariyani
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Manik Ryad
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

Mais procurados (20)

Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGETAKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
 

Semelhante a Penyelesaian audit

Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
Faras Tika
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
imelimel020
 
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondangBab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
andre085252
 

Semelhante a Penyelesaian audit (20)

(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1
 
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
 
Resume silabus 9
Resume silabus 9Resume silabus 9
Resume silabus 9
 
Penugasan dan perencanaan audit_Akbi.pptx
Penugasan dan perencanaan audit_Akbi.pptxPenugasan dan perencanaan audit_Akbi.pptx
Penugasan dan perencanaan audit_Akbi.pptx
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondangBab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
 
Presentasi Pengauditan 2 Proses Audit Tahap Akhir
Presentasi Pengauditan 2 Proses Audit Tahap AkhirPresentasi Pengauditan 2 Proses Audit Tahap Akhir
Presentasi Pengauditan 2 Proses Audit Tahap Akhir
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Penyelesaian audit

  • 2. Tahapan Penyelesaian Audit       menelaah kewajiban bersyarat menelaah peristiwa kemudian mengumpulkan bahan bukti akhir mengevaluasi hasil komunikasi dengan komite audit dan manajemen penemuan kemudian atas fakta yang sudah ada pada tanggal laporan audit.
  • 3. Kewajiban Bersyarat Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi. Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat : 1. 2. 3. Terdapat kemungkinan pembayaran di masa datang kepada pihak ketiga akibat kondisi saat ini Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang tersebut Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang.
  • 4. Lanjutan… Kewajiban bersyarat yang merupakan kepentingan utama auditor : 1. Pending ligitation atas paten, kewajiban produk, atau tindakan lain 2. Perselisihan mengenai pajak penghasilan 3. Garansi barang 4. Wesel tagih didiskontokan 5. Jaminan atas kewajiban pihak lain 6. Saldo yang belum digunakan dalam letter of credit yang outstanding
  • 5. Lanjutan… Prosedur audit yang lazim digunakan untuk mencari kewajiban bersyarat:        Tanya jawab dengan manajemen Telaah surat ketepatan pajak tahun berjalan Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama Telaah kertas kerja Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca
  • 6. Lanjutan… Evaluasi atas Kewajiban Bersyarat yang Diketahui 1. Komitmen  2. Tanya Jawab Dengan Penasihat Hukum Klien 3. Respon Terbatas dan Tanpa Respon oleh Penasihat Hukum
  • 7. Menelaah peristiwa kemudian peristiwa atau transaksi yang kadang-kadang terjadi sesudah tanggal tertentu (perubahan ekuitas, serta arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut) tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit, yang mempunyai akibat material terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan-laporan tersebut. Kejadian ini untuk selanjutnya disebut "peristiwa kemudian (s ubs e q ue nt e ve nts ). "
  • 8. Lanjutan… dua tipe peristiwa kemudian yang membutuhkan perhatian manajemen dan memerlukan evaluasi auditor: Tipe 1 :  berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca  Membutuhkan Penyesuaian  Contoh: (a) kerugian sebagai akibat tidak tertagihnya piutang pada pelanggan yang menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca. (b) penyelesaian tuntutan hukum yang terjadi atau ada sebelum tanggal neraca yang jumlahnya berbeda dengan yang sudah dicatat Tipe 2 :  berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca  Hanya Pengungkapan  Contoh: (a) penjualan obligasi atau penerbitan saham baru. (b) pembelian bisnis. (c) terjadinya tuntutan hukum yang disebabkan oleh peristiwa yang terjadi sesudah tanggal neraca. (d) kerugian aktiva tetap atau persediaaan yang diakibatkan oleh kebakaran atau kondisi tertertu.
  • 10. Period Covered by Subsequent Events Review Client’s ending balance sheet Date Audit report date 31-12-08 11-03-09 Period to which review for subsequent events applies Date client issues financial statements 26-03-09 Period for processing the financial statements
  • 11. Review for Subsequent Events and Discovery of Facts Client’s ending balance sheet date 31-12-11 Period to which review for subsequent events applies Audit report date Date client issues financial statements 11-03-12 Period for processing the financial statements 26-03-12 Period in which subsequent discovery of facts is made
  • 12. PENEMUAN FAKTA KEMUDIAN, setelah laporan audit terbit Fakta yang dimaksud misalnya dimasukkannya penjualan fiktif yang material, penghilangan catatan kaki yang penting atau kelalaian menghapus sediaan yang usang dan sebagainya sehingga laporan keuangan itu menyesatkan. Apa yang dilakukan auditor? Auditor meminta klien untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang direvisi dengan penjelasan mengenai alasan dilakukannya revisi MENOLA K Jika berkaitan dengan publik MENERIMA Diberitahukan pula kepada Bapepam dan lembaga otoritas lainnya Auditor merevisi laporan auditnya, setelah menerima revisi laporan keuangan Auditor memberitahukan kepada Dekom, Pemegang Saham, Bapepam, Badan yang memeliki juridiksi, dan para pihak yang mengandalkan laporan keuangan
  • 13. Mengkomunikasikan Kondisi yang Bisa Dilaporkan dan Hal Terkait     SAS 60 (AU 325)  Kondisi yang bisa dilaporkan Komunikasi Komite Audit  auditor mengkomunikasikan kondisi yang dilaporkan dengan komite audit, jika tidak dengan orang yang dalam organisasi yang memiliki tanggungjawab keseluruhan atau operasional untuk pengendalian internal Bentuk komunikasi  surat, jika komunikasi lisan didokumentasikan dalam kertas kerja Surat manajemen  tambahan untuk kondisi yang dilaporkan
  • 14. KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN Beberapa hal yang tercakup dalam pembicaraan pada akhir audit : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kesulitan praktis yang dijumpai dalam pelaksanaan audit Ketidaksetujuan dengan manajemen berkaitan dengan laporan keuangan Penyesuian audit yang signifikan perlu dicerminkan atau tidak dalam laporan keuangan Perhatian atau masalah signifikan yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi dan pengungkapan unsur dalam laporan keuangan yang ke-mungkinan menyebabkan adanya modifikasi terhadap laporan audit Ketidakberesan atau dugaan adanya ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang ditemu-kan auditor Risiko signifikan yang dihadapi yang dapat mengancam kelangsungan hidup entitas Rekomendasi yang akan diberikan auditor (m a na g e m e nt le tte r).
  • 15. PENGEMBANGAN HASIL AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penyempurnaan Sistem Informasi Akuntansi / Sistem Pengendalian Intern Audit Ketaatan Audit Operasional Audit Khusus Audit Forensik Dan sebagainya
  • 16. Definisi   Komite audit adalah sekumpulan orang yang dipilih dari anggota dewan komisaris yang bertanggung jawab untuk mengawasi proses pelaporan keuangan dan pengungkapan (disclosure) Keanggotaan komite audit berdasarkan SE Direksi BEJ No. Kep- 339/BEJ/07-2001 tanggal 21 Juli 2001 mengatur bahwa:     Komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang Seorang komisaris independen menjadi ketua Anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen Sekurang-kurangnya satu orang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan/atau keuangan
  • 17. Fungsi dan Peran Membantu dewan komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern 1. Memastikan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal 2. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan komisaris mengenai laporan dan hal lain yang disampaikan direksi kepada dewan komisaris 3. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan komisaris mengenai hal-hal: 4.  Laporan keuangan yang akan diterbitkan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya  Penelaahan atas independensi dan objektivitas auditor eksternal dan internal  Penelaahan atas kecukupan pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal untuk memastikan semua risiko yang penting telah dikaji  Penelaahan atas evektifitas sistem pengendalian intern  Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku  Pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat dewan direksi atau penyimpangan pelaksanaan keputusan rapat dewan direksi
  • 18. Tanggung Jawab dan Tugas Tanggung jawab komite audit: 1. 2. 3. 4. Melakukan review terhadap kecukupan sistem pengendalian intern Melakukan review terhadap laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim, serta proses manajemen yang dipergunakan untuk menyiapkan laporan tersebut Melakukan review terhadap ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku Melakukan review terhadap ketaatan pada kode etik (code of conduct) Tugas komite audit dalam penegakan disiplin organisasi dan lingkungan pengendalian untuk mencegah kecurangan dan penyimpangan yang meliputi: (1) peningkatan kualitas keterbukaan dalam pelaporan keuangan; (2) review atas ruang lingkup, keakuratan, dan efektivitas biaya penugasan yang dilakukan auditor eksternal, dan independensi serta objektivitas auditor eksternal
  • 19. Komunikasi dengan Auditor Internal dan Eksternal Komite audit berfungsi untuk: 1. Dalam membahas temuan audit dan permasalahan lain, komite audit berperan sebagai mediator antara auditor eksternal, manajemen, auditor internal, dan dewan komisaris 2. Quality assurance, dengan cara mengawasi kegiatan auditor internal dan eksternal untuk mencegah terjadinya pekerjaan audit yang rendah mutunya
  • 20. Peranan Komite Audit dalam Penerapan GCG 1. 2. 3. 4. Transparansi: komite audit berkewajiban mereview laporan keuangan dalam rangka penerapan prinsip transparansi, yaitu bahwa laporan keuangan sudah mencakup pengungkapan informasi yang meterial dan relevan bagi stakeholders Akuntabilitas: komite audit harus memastikan bahwa laporan keuangan telah dibuat tepat waktu dan akurat serta didukung oleh sistem pengendalian intern yang memadai Independensi: komite audit harus menjamin independensi dan kredibilitas hasil penilaian kinerja keuangan Pertanggungjawaban (responsibility): komite audit harus menjamin bahwa korporasi dikelola dalam koridor yang sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku dan praktik yang sehat
  • 21. Penyelesaian Penugasan • Auditor merangkum hasil audit dalam daftar temuan, • Mengkonfirmasikan beberapa temuan penting yang masih perlu mendapatkan penegasan (penjelasan atau persetujuan) dari klien, misalnya untuk keperluan pelaksanaan tindak lanjut (rekomendasi di MANAGEMENT LETTER, atau perumusan simpulan) …. Bisa melalui diskusi dg klien • Melengkapi dan nyempurnakan KKA agar memenuhi persyaratan minimum sebagai KKA yang baik (Berjudul, Jelas, Ringkas, Lengkap isinya, sistematik, referensi dan indexing memadai, bersih dsb) • Merancang dan Melakukan Pertemuan Akhir untuk diskusi dan finalisasi Laporan Audit
  • 22. Penyusunan Laporan Hasil Audit 1. Aktivitas menuangkan rangkuman hasil audit ke dalam laporan, biasanya dilakukan oleh Ketua Tim Audit, direviu oleh Supervisor dan disetujui/ ditanda tangani oleh Auditor Penanggung Jawab (Partner in Charge) 2. Laporan yang telah disetujui digandakan sesuai kebutuhan dan didistribusikan kepada pihakpihak yang berhak menerimanya
  • 23. Laporan Hasil Audit disampaikan tepat waktu Agar memberikan manfaat yang maksimal bagi pemakainya sehingga tindakan korektif yang diperlukan dapat dilaksanakan segera
  • 24. P engaruh M aterialitas Terhadap P endapat auditor. Ikhtisar hubungan antara materialitas dan jenis pendapat yang harus dikeluarkan TINGKAT MATERIALITAS Tidak material PENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEAMAKAI Keputusan biasanya tidak JENIS PENDAPAT Wajar tanpa pengecualian terpengaruh Material Keputusan biasanya Wajar dengan pengecualian terpengaruh jika informasi dimaksud penting terhadap keputusan yang akan diambil. Laporan keuangan keseluruhan dianggap disajikan secara wajar. Sangat material Sebagian besar dari seluruh Pernyataan tidak memberikan keputusan yang didasarkan pendapat atau pendapat tidak pada laporan keuangan sangat wajar terpengaruh
  • 25.
  • 26. STANDARD UNQUALIFIED • Report title • Audit report address • Introductory paragraph • Scope paragraph • Opinion paragraph • Signature, partners name, no ijin AP, number of CPA and CPA office license • Date of report
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Menyiapkan Audit Report  Kerangka Laporan Auditan  Laporan Auditor Independen  Laporan Keuangan - Neraca - Laporan Laba Rugi - Laporan Perubahan Ekuitas - Laporan Arus Kas - Catatan Atas Laporan Keuangan