SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
1
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI
Safety Glasses
Disusun Oleh:
1. AGAM SURYA RIZALDI 31601 300 722
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
RahmatNyalah sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
lancar,Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan ,
di dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan dan rintangan yang
dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk berbagai
pihak, akhinya semua hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi . Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Ibu Ir. Eli Mas’idah MT. Selaku Dosen Pengampu Analisis
Perancangan Kerja Dan Ergonomi yang telah memberikan arahan atau
bimbingan dalam penyusunan laporan ini .
2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada
keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan
maupun dalam menyelesaikan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam laporan ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon adanya keritik dan saran dalam
rangka perbaikan/ penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Demikan penyusunan tugas ini dan semoga Allah SWT.Memberikan kekuatan
kepada kami.
Semarang 30 September 2014
PENYUSUN
3
DAFTAR ISI
HalamanJudul………………………………………………………………..…..i
Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii
Daftar Isi………………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................5
1.4 Tujuan Penulisan Laporan.........................................................................5
BAB 2 LANDASAN TEORI...................................................................................6
BAB 3 PEMBAHASAN........................................................................................18
3.1 Pengumpulan Data ..................................................................................18
3.2 Pengolahan Data......................................................................................23
3.3 Safety Glass.............................................................................................24
3.4 Deskripsi Produk....................................................................................25
BAB 4 ANALISA ..............................................................................................27
4.1 Perancangan Safety Glasses/kacamata pengaman ..................................27
4.2 Analisa Hasil Rancangan ........................................................................27
BAB 528 PENUTUP .............................................................................................28
5.1 Kesimpulan..............................................................................................28
5.2 Saran........................................................................................................28
DAFAR PUSTAKA...........................................................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia selalu melakukan aktivitas setiap hari, aktivitas-aktivitas tersebut
bukan hanya melakukan pekerjaan di kantor, melainkan semua kegiatan yang
dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap melakukan aktivitas
manusia selalu membutukan media atau peralatan kerja untuk dapat
menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan tersebut. Terkadang suatu peralatan
pekerjaan memiliki desain atau rancangan yang tidak sesuai dengan dimensi tubuh
penggunanya, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan ketika
menggunakannya. Dibutuhkan suatu desain atau perancangan peralatan kerja yang
sesuai dengan dimensi tubuh penggunanya agar nyaman ketika dipergunakan.
Ilmu yang dapat membantu merancang suatu lingkup kerja agar sesuai dengan
dimensi bagian tubuh yang memerlukan kebutuhan secara khusus .
Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,
perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut,
data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk
menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari,
nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam
distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan
membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik. Untuk itu
dalam pembuatan produk sepeda sangat di perlukan data anthropometri agar
produk tersebut dapat menjadi produk yang ergonomis.
Membuat suatu peralatan kerja, sehingga peralatan kerja yang dirancang
sesuai dengan dimensi tubuh penggunanya dan nyaman untuk digunakan.
peralatan kerja yang akan dirancang adalah Safety Glass . Perancangan Safety
Glass dilakukan untuk membantu keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada
dirasa belum sesuai dengan dimensi tubuh sehingga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan saat digunakan.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghasilkan rancangan sistem kerja yang efektif, nyaman,
aman, sehat dan efisien (ENASE)?
2. Bagaimana aplikasi metode pengukuran anthropometri dalam perancangan
sistem kerja?
3. Bagaimana cara mengidentifikasikan pengukuran data-data dimensional
tubuh manusia?
4. Bagaimana pengolahan data anthropometri untuk dapat mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk perancangan fasilitas system kerja?
5. Bagaimana merancang berbagai ruang kerja (workspace) dari system kerja
berdasarkan data anthropometri yang telah diperoleh?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada modul ini adalah mengenai anthropometri terkait :
1. Pengukuran dimensi tubuh manusia sesuai dengan kebutuhan rancangan.
2. Menyesuaikan perancangan fasilitas system kerja tersebut sesuai pengukuran
data anthropometri yang telah didapat.
3. Pengukuran dimensi berupa data anthropometri statis dan data anthropometri
dinamis.
4. Data dimensi tubuh yang digunakan.
1.4 Tujuan Penulisan Laporan
Dapat mengintegrasikan berbagai pertimbangan ergonomi, khususnya
dari sisi anthropometri untuk menghasilkan rancangan sistem kerja yang efektif,
nyaman, sehat dan efisien (ENASE).
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Antropometri
Anthropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut
geometri fisik, massa clan kekuatan tubuh manusia. Permasalahan variasi
dimensi anthropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan
rancangan yang sesuai untuk penggunanya.
Dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sample data yang akan
diambil. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Jenis kelamin
Pada umumnya pria mempunyai dimensi tubuh yang lebih besar
daripada wanita, kecuali pada bagian pinggul dan dada.
b. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-
kira umur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian
ukuran tubuh manusia akan berkurang setelah usia 60 tahun.
c. Suku bangsa
Variasi dimensi tubuh manusia akan terjadi karena pengaruh etnis/ras.
d. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang yang dapat mempngaruhi.
Pengukuran anthropometri dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Anthropometri Dinamis
Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat tubuh melakukan
gerakangerakan kerja (dalam posisi dinamis) dengan memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi pada saat pekerja tersebut melakukan
kegiatannya.
2. Anthropometri Statis
7
Pengukuran dilakukan pada tubuh manusia pada posisi diam.
Metode Perancangan dengan Anthropometri
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space
design dengan memperhatikan faktor anthropometri adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish requirement)-
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
c. Pemilihan sample yang akan diambil datanya.
d. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi system kerja yang akan
dirancang).
e. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
persentil yang akan dipakai.
f. Penyiapan alat ukur anthropometri.
g. Pengambilan data.
h. Pengolahan data :
 Uji kenormalan data.
 Uji keseragaman data.
 Uji kecukupan data.
 Perhitungan persentil data (persentil kecil, rata-rata & besar).
i. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan aspek-aspek :
Pengukuran Data Anthropometri Statis
1. Posisi : Dudek Samping
Tabel 2.1 Pedoman Pengukuran Duduk Samping
No
Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1
Tinggi duduk
tegak
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala. Subyek duduk tegak
dengan pandangan lurus ke depan dan lutut
membentuk sudut siku-siku.
8
2
Tinggi duduk
normal
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala. Subyek duduk normal
dengan pandangan lurus ke depan dan lutut
membentuk sudut siku-siku.
3
Tinggi mata
duduk
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung bagian dalam. Subyek duduk tegak
dengan pandangan lurus ke depan.
4
Tinggi bahu
duduk
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat
Subyek duduk tegak.
5
Tinggi siku
duduk
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung bawah siku kanan. Subyek duduk tegak
dengan lengan atas vertikal disisi badan dan lengan
bawah membentuk sudut siku-siku.
6
Tinggi siku
duduk
Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dan
permukaan alas duduk sampai pucuk belikat bawah.
7
Tinggi
pinggang
Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari
permukaan alas duduk sampai pinggang.
8 Tebal perut Subyek duduk tegak, ukur jarak samping dari
belakang perut sampai depan perut.
9 Tebal paha Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas
duduk sampai permukaan atas pangkal. paha.
10
Tinggi
popliteal
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah
paha.
11
Paptat
popliteal
Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pantat, sampai lekukan lutut sebelah
dalam (popliteal). Paha clan kaki bagian bawah
membentuk sudut siku-siku.
12
Pantat ke
lutut
Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari
bagian terluar pantat sampai lutut. Paha dan kaki
bagian bawah membentuk sudut siku-siku.
(point 11 + tebal lutut).
9
2. Posisi :Duduk Menghadap ke Depan
Tabel 2.2 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1 Lebar Bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subyek
duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan
lengan bawah direntangkan ke depan.
2 Lebar Pinggul Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pinggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul
sisi kanan.
3 Lebar Sandaran
Duduk
Ukur jarak horizontal antara, kedua tulang belikat.
Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke
badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.
4 Lebar Pinggang Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pinggang sisi kiri sampai bagian terluar
pinggang sisi kanan.
5 Siku ke Siku Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke
bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal
dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar
siku sisi kanan.
3. Posisi : Berdiri
Tabel 2.3 Pedoman Pengukuran Berdiri
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
I Tinggi badan
tegak
Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang
paling atas sementara subyek berdiri tegak dengan mata
memandang lurus ke depan.
2 Tinggi mata
berdiri
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian
dalam (dekat pangka! hidung). Subyek berdiri tegak dan
memandang lurus ke depan.
10
3 Tinggi bahu
berdiri
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang
menonjol pada saat subyek berdiri tegak.
4 Tinggi siku
berdiri
Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara
lengan atas dan lengan bawah. Subyek bcrdiri tegak
dengan kedua tangan tergantung secara wajar.
5 Tinggi
pinggang
berdiri
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai pinggang pada saat
subyek berdiri tegak.
6 Jangkauan
tangan ke atas
Tangan menjangkau ke atas setinggi-tingginya. Ukur
jarak vertikal dari lantai sampai ujung jari tengah pada
saat subyek berdiri tegak.
7 Panjang
lengan
Bawah
Subyek berdiri tegak, tangan di samping, ukur jarak dari
siku sampai pergelangan tangan.
8 Tinggi lutut
berdiri
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai lutut pada saat
subyek berdiri tegak.
9 Tebal dada
berdiri
Subyek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu
hati) sampai punggung secara horizontal.
10 Tebal perut
berdiri
Subyek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dari
perut depan sampai perut belakang secara horizontal.
11 Berat badan Menimbang dengan posisi normal diatas timbangan
badan.
4. Posisi : Berdiri dengan Tangan Lures ke Depan
Tabel 2.4 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1
Jangkauan
tangan ke
depan/atas
Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari
tengah. Subyek berdiri tegak dengan beetis, pantat dan
punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan
secara horizontal ke depan/atas.
11
5. Posisi : Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan
Tabel 2.5 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1
Rentangan
tangan
Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan
kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subyek
berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horizontal
ke samping sejauh mungkin.
6. Pengukuran Jari Tangan
Tabel 2.6 Pedoman Pengukuran Jari Tangan
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1 Panjang jari
1,2,3,4,5
Diukur dari r-naslng-masing pangkal ruas jari sampai
ujung jari. Jari jari subyek merentang lurus dan sejajar.
2 Pangkal ke
tangan
Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal
rugs jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyek
lurus.
3 Lebar jari
2,3,4,5
Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking. Jari jari subyek lurus dan merapat sate sama lain.
4 Lebar telapak
tangan
(metacarpal)
Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
5 Lebar telapak
tangan
(maksimal)
Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari
kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
12
6 Panjang
telapak
tangan
Diukur dari ujung jari tengah, sampai pangkal
pergelangan tangan.
7 Diameter
genggam
(Maksimal)
Diukur diameter genggaman tangan pada tires yang
paling maksimum.
8 Lebar
maksimal
Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking
dengan telapak tangan direntangkan semaksimal
mungkin.
9 Lebar
fungsional
maksimum
Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis
dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan
masih bsia untuk menggenggam).
10 Tebal telapak
tangan
Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.
7. Pengukuran Kaki
Tabel 2.7 Pedoman Pengukuran Kaki
No Data yang
Diukur
Cara Pengukuran
1 Panjang
telapak kaki
Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.
2 Panjang
telapak lengan
kaki
Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.
3 Panjang kaki
sampai jari
kelingking
Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
4 Lebar kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumpuan pijakan.
5 Lebar tangkai
kaki
Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumit.
13
6 Tinggi mata
kaki
Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.
7 Tinggi bagian
tengah
telapak kaki
Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
8 Jarak
horizontal
tangkai
mata kaki.
Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
8. Pengukuran Kepala
Tabel 2.8 Pedoman Pengukuran Kepala
No Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
1 Panjang kepala Diukur dari ujung tulang yang menonjol ditengah -
.tengah atas mata sampai belakang mata.
2 Lebar kepala Diukur dari bagian samping kepala sedikit di atas telinga
sampai bagian samping kepala lainnya.
3 Diameter
maksmal dari
dagu
Diukur menyamping dari ujung dagu sampai bagian
kepala yang paling tinggi/max.
4 Dagu ke
puncak kepala
Diukur dari ujung dagu sampai ke ujung atas kepala.
5 Telinga ke
puncak kepala
Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke ujung atas
kepala.
6 Telinga ke
belakang
kepala
Diukur dari bagian tengah telinga sampai belakang
kepala.
14
7 Antara dua
telinga
Diukur dari bagian tengah telinga kiri sampai ke bagian
tengah telinga kanpn.
8 Mata ke
puncak kepala
Diukur dari mata sampai ke ujung atas kepala.
9 Mata ke
belakang
kepala
Diukur dari ujung mata bagian luar sampai ke belakang
kepala.
10 Antara dua
pupil mata
Diukur jarak antara dua pupil mata.
11 Hidung ke
puncak kepala
Diukur dari ujung hidung sampai ke ujung atas kepala.
12 Hidung ke
belakang
kepala
Diukur dari ujung hidung sampai ke bagian belakang
kepala.
13 Mulut ke
puncak kepala
Diukur dari tengah-tengah mulut sampai ke ujung atas
kepala.
14 Lebar mulut Diukur jarak antara kedua ujung bibir secara horizontal.
15 Keliling leher Diukur sekeliling leher yang paling dekat ke pundak.
A. Pengukuran Anthropometri Dinamis
Tabel 2.9 Pedoman Pengukuran Anthropometri Dinamis
No
Data Yang
Diukur
Cara Pengukuran
I Putaran lengan Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari
posisi awal sampai ke putaran maksimum. Posisi awal
lengan tangan bagian bawah ditekuk ke kiri semaksimal
mungkin, kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin.
Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh mungkin.
15
2
Putaran
telapak
tangan
Ukur sudut putaran cengkeraman jari tangan. Posisi awal
jari-jari mencengkeram batang tengah busur. Kemudian
diputar ke kanan sejauh mungkin (pergelangan dan
lengan tangan tetap diam). Lalu dengan cara yang sama
diputar ke kiri sejauh mungkin.
3 Sudut telapak
kaki
Ukur sudut putaran vertical telapak kaki. Posisi awal,
telapak kaki siku-siku dengan betis, kemudian diputar ke
bawah sejauh mungkin. Kaki kembali ke posisi awal lalu
ujung kaki dinaikkan setinggi mungkin. Total putaran
vertical telapak kaki adalah β= β 1 + β 2
B. Penggunaan Alat Ukur Antropometri Dimensi Statis Tangan Dan Kaki
Tabel 2.10 Pedoman Penggunaan Alat Ukur Anthropometri Dinamis Statis
Tangan dan Kaki
No Data yang
Diukur
Cara Pengukuran
1 Panjang
telapak kaki
Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.
2 Panjang
telapak lengan
kaki
Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.
3 Panjang kaki
sampai jari
kelingking
Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
4 Lebar kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumpuan pijakan.
5 Lebar tangkai
kaki
Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumit.
6 Tinggi mata
kaki
Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.
16
7 Tinggi bagian
tengah
telapak kaki
Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
8 Jarak
horizontal
tangkai
mata, kaki.
Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
Tabel 2.11 Pedoman Pengukuran Jari Tangan
No Data Yang Diukur Cara Pengukuran
1
Panjang jari
1,2,3,4,5
Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai
ujung jari. Jari-jari subyek merentang lurus dan sejajar.
2
Pangkal ke
Tangan
Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal
ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyek
lurus.
3
Lebar jari
2,3,4,5
Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking. Jari-jari subyek lurus dan merapat satu sama
lain.
4
Lebar telapak
tangan
(metacarpal)
Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
5
Lebar telapak
tangan
(maksimal)
Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari
kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
6
Panjang
telapak
tangan
Diukur dari ujung jari tengah sampai pangkal
pergelangan tangan.
7
Diameter
genggam
(Maksimal)
Diukur diameter genggaman tangan pada tirus yang
paling maksimum.
Lebar Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking
17
Maksimal
dengan telapak tangan direntangkan semaksimal
mungkin.
9
Lebar
fungsional
maksimum
Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari mans
dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan
masih bsia untuk menggenggam).
10
Tebal telapak
Tangan
Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.
18
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengumpulan Data
Lebar Kepala
No. X x^2
1 15 225
2 14 196
3 14 196
4 15 225
5 16 256
6 14 196
7 15 225
8 14 196
9 15 225
10 16 256
11 15 225
12 14 196
13 16 256
14 14 196
15 14 196
16 15 225
17 16 256
18 14 196
19 15 225
20 15 225
21 16 256
22 15 225
19
23 14 196
24 14 196
25 15 225
26 14 194
27 14 196
28 14 196
29 15 225
30 14 196
Total 441 194481
𝑋̅ 14,7
((Σx)² 194481
Telinga Ke Puncak Kepala
No. X x^2
1 14 196
2 13 169
3 12 144
4 13 169
5 13 169
6 14 196
7 13 169
8 12 144
9 12 144
10 14 196
11 12 144
12 13 169
13 13 169
14 13 169
15 12 144
20
16 13 169
17 13 169
18 14 196
19 13 169
20 12 144
21 12 144
22 14 196
23 12 144
24 13 169
25 12 144
26 12 144
27 13 169
28 14 196
29 14 196
30 12 144
Total 386 148996
𝑋̅ 12,86
((Σx)² 148996
Antara Dua Telinga
No. X x^2
1 17 289
2 17 289
3 19 361
4 18 324
5 19 361
6 18 324
7 19 361
21
8 18 324
9 18 324
10 18 324
11 19 361
12 17 289
13 19 361
14 17 289
15 19 361
16 18 324
17 19 361
18 18 324
19 19 361
20 18 324
21 18 324
22 18 324
23 17 289
24 18 324
25 18 324
26 19 361
27 18 324
28 18 324
29 19 361
30 18 324
Total 547 299209
𝑋̅ 18,23
((Σx)² 299209
Antara Dua Pupil Mata
No. X x^2
22
1 9 81
2 10 100
3 9 81
4 8 64
5 9 81
6 10 100
7 10 100
8 8 64
9 9 81
10 8 64
11 10 100
12 9 81
13 9 81
14 10 100
15 9 81
16 8 64
17 9 81
18 10 100
19 10 100
20 8 64
21 9 81
22 8 64
23 10 100
24 9 81
25 8 64
26 9 81
27 10 100
28 9 81
29 8 64
30 8 64
23
Total 270 72900
𝑋̅ 9
((Σx)² 72900
3.2 Pengolahan Data
Dalam hubungannya dengan anthropometri, persentil adalah suatu nilai yang
menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau
dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-50 akanmenunjukkan 50%
populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut,. Dalam antropometri,
angka persentil ke-50 akan menggambarkan ukuran populasi umum .
Penyusun akan menggunakan persentil ke-50 agar baju yang kami buat dapat
digunakan oleh sebagian besar dari populasi. Adapun rum yang digunakan yaitu
50 th ukuran = X
A. Data Lebar Kepala
𝑋̅ =jumlah semua data : banyaknya populasi
= 441 : 30 = 14,7
B Data Telinga Ke Puncak Kepala
𝑋̅ = jumlah semua data : banyaknya populasi
𝑋̅ = 386 : 30 = 12,866
Karena presentilnya 50 = X maka jumlahnya adalah 12,866 cm
C. Data Antara Dua Telinga
𝑋̅= jumlah semua data : Banyaknya populasi
𝑋̅ =547 : 30 = 18,23
Karena presentilnya 50 = X maka jumlahnya
24
D. Data Antara Dua Pupil Mata
𝑋̅= jumlah semua data : banyak populasi
= 270 : 30 = 9
3.3 Safety Glass
TAMPAK DARI ATAS
TAMPAK DARI SAMPING
25
TAMPAK DARI DEPAN
3.4 Deskripsi Produk
Produk ini adalah berupa Safety Glasses ( kacamata pengaman ) dengan
bagian yang lebih tertutup pada bagian pelipis dan lebih rapat dalam melindungi
mata disaat digunakan juga berfungsi sebagai penanggal debu dan sinar UV yang
terkadang kontak langsung dengan mata yang memungkinkan berpengaruh pada
kesehatan mata ditinjau dari segi keamana dan kesehatan kerja ( K3) .
Panjang = 8,29 cm x 14,3 cm
Sedangkan bahan yang digunakan
Bahan :terbuat dari
Safety Glasses ( kacamata pengaman ) terbuat dari Bahan yang
direkomendasikan karena lolos “drop ball test” lensa berbahan Policarbonate
26
(lihat:www.essilor.com) atau yang terbaru dari bahan TRIVEX
(lihat:www.youngeroptics.com) untuk lensanya yang telah lolos uji “drop ball
test” dan telah direkomendasikan bagi bahan lensa karena tidak mudah pecah dan
anti gores . Untuk pemakaiannya pun sanagat mudah dan dapat disesuaiakan
dengan kondisi pemakainya
27
BAB 4
ANALISA
4.1 Perancangan Safety Glasses/kacamata pengaman
Safety Glasses yang dirancang ditujukan untuk para pekerja ataupun
teknisi lapangan dalam melakukan kegiatan . Safety Glasses ini dirancang
sedemikian rupa hingga memberikan rasa nyaman dan ergonomis serta efektif
dalam penggunaan waktu kerja . Dalam perncangannnya diambil dari data – data
perhitungan dan pengukuran anthropometri yag telah disesuaikan dengan
penambahan kelonggaran dan faktor penyesuaian lainnya .
4.2 Analisa Hasil Rancangan
Panjang Safety Glasses
Untuk ukuran panjang safety glasses data diambil dari hasil pengukuran
anthropometri yaitu 8,29 cm dengan presentil 50 % yaitu rata-rata pengguna
benda merupakan produk khusus
Lebar Safety Glasses
Untuk ukuran lebar safety glasses , data diambil dari hasil pengukuran
anthropometri yaitu 14,3 cm dengan presentil 50% yaitu rata – rata pengguna
karena benda dirancang merupakan produk khusus .
28
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Ukuran-ukuran anthropometri terkait dalam produk yang dirancang antara
lain tinggi ukuran duduk normal, tinggi popliteal, tinggi posisi duduk
normal, lebar pinggul, lebar bahu dan pantat popliteal sebagai ukuran
untuk kursi. Sedangkan untuk meja tinggi siku duduk, tinggi lutut berdiri,
jangkauan tangan kedepan dan tebal perut. Kesemua data ini
menggunakan persentil 50% sebagai rata-rata pengguna safety glasses.
2. Data-data yang solid sangat membantu dalam proses pengukuran sebagai
tolok ukur dalam penentuan ukuran benda yang dirancang agar tidak
terjadi penyimpangan terlalu jauh dalam penerapannya.
3. Ukuran-ukuran yang telah diterapkan dalam hasil rancangan merupakan
ukuran-ukuran dari data anthropometri yang telah diolah hingga dapat
dijadikan patokan pemberian ukuran rancangan safety glasses dengan
penerapan faktor-faktor penyesuaiannya.
5.2 Saran
1. Perancangan suatu work space tidak hanya memperhatikan ukuran-ukuran
anthropometri statis dan dinamis tetapi juga diharapkan penting dalam
melihat dan menimbang allowance yang akan disertakan dalam rancangan
tersebut.
2. Uukuran yang disertakan dalam produk haruslah disesuaikan dengan produk
apa yang akan dirancang.
29
DAFAR PUSTAKA
 http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/ergonomi-adalah.html
 http://antropometri.ti.itb.ac.id/bantuan/bantuan-lihat_data.php
30
SAFETY GLASSES Produk ini adalah berupa SafetyGlasses ( kacamata pengaman)
dengan bagian yanglebih tertutuppada bagian pelipis dan lebih rapat
dalam melindungi mata disaat digunakanjuga berfungsi sebagai
penanggal debudan sinar UV yangterkadangkontak langsungdengan
mata yangmemungkinkanberpengaruhpada kesehatan mata ditinjau
dari segi keamana dan kesehatankerja ( K3).
Panjang = 8,29 cm x 14,3cm

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tutorial inventor 2009 stress analysis
Tutorial inventor 2009  stress analysisTutorial inventor 2009  stress analysis
Tutorial inventor 2009 stress analysis
Zul Abidin
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Albaar Rubhasy
 
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machiningI nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
Widhy Black Guns
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
Julita Anggrek
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
Meda Aji Saputro
 
16.modul melakukan deployment model (final) v1 1
16.modul melakukan deployment model (final) v1 116.modul melakukan deployment model (final) v1 1
16.modul melakukan deployment model (final) v1 1
ArdianDwiPraba
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
Dimara Hakim
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
Soim Ahmad
 

Mais procurados (20)

Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
 
Penilaian postur kerja
Penilaian postur kerjaPenilaian postur kerja
Penilaian postur kerja
 
Tutorial inventor 2009 stress analysis
Tutorial inventor 2009  stress analysisTutorial inventor 2009  stress analysis
Tutorial inventor 2009 stress analysis
 
Minggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaMinggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerja
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
 
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machiningI nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
beban fisiologis
beban fisiologisbeban fisiologis
beban fisiologis
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
16.modul melakukan deployment model (final) v1 1
16.modul melakukan deployment model (final) v1 116.modul melakukan deployment model (final) v1 1
16.modul melakukan deployment model (final) v1 1
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 

Destaque

Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahanJurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
Brawijaya University
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
sekolah maya
 

Destaque (20)

Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerjaAnalisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
 
Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
Studi desain dapur ergonomis untuk hunian kecil
Studi desain dapur ergonomis untuk hunian kecil Studi desain dapur ergonomis untuk hunian kecil
Studi desain dapur ergonomis untuk hunian kecil
 
Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahanJurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
Jurnal 3-analsis-aspek-ergonomi-pekerja-bagian-sortasi-akhir-pada-pengolahan
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMK
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerja
 
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Jurnet Anthropometri Gelombang 1 2014
Jurnet Anthropometri Gelombang 1 2014Jurnet Anthropometri Gelombang 1 2014
Jurnet Anthropometri Gelombang 1 2014
 
Jurnal Ergonomi
Jurnal ErgonomiJurnal Ergonomi
Jurnal Ergonomi
 
Ergonomi kualitatif bu lili edit final
Ergonomi kualitatif bu lili edit finalErgonomi kualitatif bu lili edit final
Ergonomi kualitatif bu lili edit final
 
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
 PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
 
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
 
Ergonomi2
Ergonomi2Ergonomi2
Ergonomi2
 
Metode Studi Kasus-Teaching Case
Metode Studi Kasus-Teaching CaseMetode Studi Kasus-Teaching Case
Metode Studi Kasus-Teaching Case
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
 
Analisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan KerjaAnalisis Perancangan Kerja
Analisis Perancangan Kerja
 
Proposal judul skripsi
Proposal judul skripsiProposal judul skripsi
Proposal judul skripsi
 
Glass presentation
Glass presentationGlass presentation
Glass presentation
 

Semelhante a ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata

ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ssuserec266d
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ssuserec266d
 
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
maulanaadamimam
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
AsepRahmatullah2
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)
Shera nisaka
 

Semelhante a ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata (20)

Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometri
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
 
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
 
Presentasi
Presentasi Presentasi
Presentasi
 
28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerja28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerja
 
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
 
Anthropometri
AnthropometriAnthropometri
Anthropometri
 
3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
 
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editTemu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
 
Template presentation
Template presentationTemplate presentation
Template presentation
 
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakaraplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)
 
Pengantar teknik industri, modul 1
Pengantar teknik industri,  modul 1Pengantar teknik industri,  modul 1
Pengantar teknik industri, modul 1
 

Mais de Agam Real

LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
Agam Real
 
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islamPenerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
Agam Real
 
Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
 Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
Agam Real
 
Membentuk Keluarga Bahagia Yang Sakinah , Mawadah , & Warohmah
Membentuk Keluarga Bahagia Yang  Sakinah , Mawadah , & WarohmahMembentuk Keluarga Bahagia Yang  Sakinah , Mawadah , & Warohmah
Membentuk Keluarga Bahagia Yang Sakinah , Mawadah , & Warohmah
Agam Real
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
Agam Real
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi Karet
Agam Real
 
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Agam Real
 
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. CallisterChapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Agam Real
 
Istilah karate
Istilah karateIstilah karate
Istilah karate
Agam Real
 
Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional
Agam Real
 
Cri du chat ppt
Cri du chat pptCri du chat ppt
Cri du chat ppt
Agam Real
 
Manisan buah peer
Manisan buah peerManisan buah peer
Manisan buah peer
Agam Real
 
Sistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan ManusiaSistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan Manusia
Agam Real
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Agam Real
 

Mais de Agam Real (20)

Berani Hidup Jujur.pdf
Berani Hidup Jujur.pdfBerani Hidup Jujur.pdf
Berani Hidup Jujur.pdf
 
Blangko persyaratan perangkat desa
Blangko persyaratan perangkat desaBlangko persyaratan perangkat desa
Blangko persyaratan perangkat desa
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN ...
 
PKM Artikel Ilmiah - inovasi pengolahan susu murni di Desa Sumogawe Dusun Piji
PKM Artikel Ilmiah - inovasi pengolahan susu murni di Desa Sumogawe Dusun PijiPKM Artikel Ilmiah - inovasi pengolahan susu murni di Desa Sumogawe Dusun Piji
PKM Artikel Ilmiah - inovasi pengolahan susu murni di Desa Sumogawe Dusun Piji
 
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
 
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginPenerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
 
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islamPenerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
Penerapan smk3 & ergonomi dalam pandangan islam
 
Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
 Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppo
 
Membentuk Keluarga Bahagia Yang Sakinah , Mawadah , & Warohmah
Membentuk Keluarga Bahagia Yang  Sakinah , Mawadah , & WarohmahMembentuk Keluarga Bahagia Yang  Sakinah , Mawadah , & Warohmah
Membentuk Keluarga Bahagia Yang Sakinah , Mawadah , & Warohmah
 
Keajaiban Semut
Keajaiban Semut Keajaiban Semut
Keajaiban Semut
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi Karet
 
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
 
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. CallisterChapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
 
Istilah karate
Istilah karateIstilah karate
Istilah karate
 
Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional
 
Cri du chat ppt
Cri du chat pptCri du chat ppt
Cri du chat ppt
 
Manisan buah peer
Manisan buah peerManisan buah peer
Manisan buah peer
 
Sistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan ManusiaSistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan Manusia
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Último (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata

  • 1. 1 ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Disusun Oleh: 1. AGAM SURYA RIZALDI 31601 300 722 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan RahmatNyalah sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar,Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan , di dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan dan rintangan yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk berbagai pihak, akhinya semua hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi . Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Ir. Eli Mas’idah MT. Selaku Dosen Pengampu Analisis Perancangan Kerja Dan Ergonomi yang telah memberikan arahan atau bimbingan dalam penyusunan laporan ini . 2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan makalah ini. Kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam laporan ini masih jauh dari apa yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon adanya keritik dan saran dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan dimasa yang akan datang. Demikan penyusunan tugas ini dan semoga Allah SWT.Memberikan kekuatan kepada kami. Semarang 30 September 2014 PENYUSUN
  • 3. 3 DAFTAR ISI HalamanJudul………………………………………………………………..…..i Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii Daftar Isi………………………………………………………………………....iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 1.1 Latar Belakang..............................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5 1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................5 1.4 Tujuan Penulisan Laporan.........................................................................5 BAB 2 LANDASAN TEORI...................................................................................6 BAB 3 PEMBAHASAN........................................................................................18 3.1 Pengumpulan Data ..................................................................................18 3.2 Pengolahan Data......................................................................................23 3.3 Safety Glass.............................................................................................24 3.4 Deskripsi Produk....................................................................................25 BAB 4 ANALISA ..............................................................................................27 4.1 Perancangan Safety Glasses/kacamata pengaman ..................................27 4.2 Analisa Hasil Rancangan ........................................................................27 BAB 528 PENUTUP .............................................................................................28 5.1 Kesimpulan..............................................................................................28 5.2 Saran........................................................................................................28 DAFAR PUSTAKA...........................................................................................29
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu melakukan aktivitas setiap hari, aktivitas-aktivitas tersebut bukan hanya melakukan pekerjaan di kantor, melainkan semua kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap melakukan aktivitas manusia selalu membutukan media atau peralatan kerja untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan tersebut. Terkadang suatu peralatan pekerjaan memiliki desain atau rancangan yang tidak sesuai dengan dimensi tubuh penggunanya, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan ketika menggunakannya. Dibutuhkan suatu desain atau perancangan peralatan kerja yang sesuai dengan dimensi tubuh penggunanya agar nyaman ketika dipergunakan. Ilmu yang dapat membantu merancang suatu lingkup kerja agar sesuai dengan dimensi bagian tubuh yang memerlukan kebutuhan secara khusus . Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik. Untuk itu dalam pembuatan produk sepeda sangat di perlukan data anthropometri agar produk tersebut dapat menjadi produk yang ergonomis. Membuat suatu peralatan kerja, sehingga peralatan kerja yang dirancang sesuai dengan dimensi tubuh penggunanya dan nyaman untuk digunakan. peralatan kerja yang akan dirancang adalah Safety Glass . Perancangan Safety Glass dilakukan untuk membantu keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada dirasa belum sesuai dengan dimensi tubuh sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan saat digunakan.
  • 5. 5 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara menghasilkan rancangan sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE)? 2. Bagaimana aplikasi metode pengukuran anthropometri dalam perancangan sistem kerja? 3. Bagaimana cara mengidentifikasikan pengukuran data-data dimensional tubuh manusia? 4. Bagaimana pengolahan data anthropometri untuk dapat mendapatkan informasi yang diperlukan untuk perancangan fasilitas system kerja? 5. Bagaimana merancang berbagai ruang kerja (workspace) dari system kerja berdasarkan data anthropometri yang telah diperoleh? 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada modul ini adalah mengenai anthropometri terkait : 1. Pengukuran dimensi tubuh manusia sesuai dengan kebutuhan rancangan. 2. Menyesuaikan perancangan fasilitas system kerja tersebut sesuai pengukuran data anthropometri yang telah didapat. 3. Pengukuran dimensi berupa data anthropometri statis dan data anthropometri dinamis. 4. Data dimensi tubuh yang digunakan. 1.4 Tujuan Penulisan Laporan Dapat mengintegrasikan berbagai pertimbangan ergonomi, khususnya dari sisi anthropometri untuk menghasilkan rancangan sistem kerja yang efektif, nyaman, sehat dan efisien (ENASE).
  • 6. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Antropometri Anthropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut geometri fisik, massa clan kekuatan tubuh manusia. Permasalahan variasi dimensi anthropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan rancangan yang sesuai untuk penggunanya. Dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sample data yang akan diambil. Faktor-faktor tersebut antara lain: a. Jenis kelamin Pada umumnya pria mempunyai dimensi tubuh yang lebih besar daripada wanita, kecuali pada bagian pinggul dan dada. b. Umur Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira- kira umur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian ukuran tubuh manusia akan berkurang setelah usia 60 tahun. c. Suku bangsa Variasi dimensi tubuh manusia akan terjadi karena pengaruh etnis/ras. d. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang yang dapat mempngaruhi. Pengukuran anthropometri dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Anthropometri Dinamis Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat tubuh melakukan gerakangerakan kerja (dalam posisi dinamis) dengan memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi pada saat pekerja tersebut melakukan kegiatannya. 2. Anthropometri Statis
  • 7. 7 Pengukuran dilakukan pada tubuh manusia pada posisi diam. Metode Perancangan dengan Anthropometri Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor anthropometri adalah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish requirement)- b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai. c. Pemilihan sample yang akan diambil datanya. d. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi system kerja yang akan dirancang). e. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai. f. Penyiapan alat ukur anthropometri. g. Pengambilan data. h. Pengolahan data :  Uji kenormalan data.  Uji keseragaman data.  Uji kecukupan data.  Perhitungan persentil data (persentil kecil, rata-rata & besar). i. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan aspek-aspek : Pengukuran Data Anthropometri Statis 1. Posisi : Dudek Samping Tabel 2.1 Pedoman Pengukuran Duduk Samping No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Tinggi duduk tegak Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas kepala. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku.
  • 8. 8 2 Tinggi duduk normal Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas kepala. Subyek duduk normal dengan pandangan lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. 3 Tinggi mata duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bagian dalam. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan. 4 Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat Subyek duduk tegak. 5 Tinggi siku duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku kanan. Subyek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku. 6 Tinggi siku duduk Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dan permukaan alas duduk sampai pucuk belikat bawah. 7 Tinggi pinggang Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai pinggang. 8 Tebal perut Subyek duduk tegak, ukur jarak samping dari belakang perut sampai depan perut. 9 Tebal paha Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai permukaan atas pangkal. paha. 10 Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. 11 Paptat popliteal Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat, sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal). Paha clan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. 12 Pantat ke lutut Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. (point 11 + tebal lutut).
  • 9. 9 2. Posisi :Duduk Menghadap ke Depan Tabel 2.2 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Lebar Bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. 2 Lebar Pinggul Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan. 3 Lebar Sandaran Duduk Ukur jarak horizontal antara, kedua tulang belikat. Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. 4 Lebar Pinggang Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggang sisi kiri sampai bagian terluar pinggang sisi kanan. 5 Siku ke Siku Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan. 3. Posisi : Berdiri Tabel 2.3 Pedoman Pengukuran Berdiri No Data Yang Diukur Cara Pengukuran I Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas sementara subyek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan. 2 Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat pangka! hidung). Subyek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan.
  • 10. 10 3 Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subyek berdiri tegak. 4 Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subyek bcrdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar. 5 Tinggi pinggang berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai pinggang pada saat subyek berdiri tegak. 6 Jangkauan tangan ke atas Tangan menjangkau ke atas setinggi-tingginya. Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung jari tengah pada saat subyek berdiri tegak. 7 Panjang lengan Bawah Subyek berdiri tegak, tangan di samping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan. 8 Tinggi lutut berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai lutut pada saat subyek berdiri tegak. 9 Tebal dada berdiri Subyek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu hati) sampai punggung secara horizontal. 10 Tebal perut berdiri Subyek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dari perut depan sampai perut belakang secara horizontal. 11 Berat badan Menimbang dengan posisi normal diatas timbangan badan. 4. Posisi : Berdiri dengan Tangan Lures ke Depan Tabel 2.4 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Jangkauan tangan ke depan/atas Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subyek berdiri tegak dengan beetis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horizontal ke depan/atas.
  • 11. 11 5. Posisi : Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan Tabel 2.5 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Rentangan tangan Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subyek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horizontal ke samping sejauh mungkin. 6. Pengukuran Jari Tangan Tabel 2.6 Pedoman Pengukuran Jari Tangan No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Panjang jari 1,2,3,4,5 Diukur dari r-naslng-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. Jari jari subyek merentang lurus dan sejajar. 2 Pangkal ke tangan Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal rugs jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyek lurus. 3 Lebar jari 2,3,4,5 Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari jari subyek lurus dan merapat sate sama lain. 4 Lebar telapak tangan (metacarpal) Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. (posisi seperti pada no. 3). 5 Lebar telapak tangan (maksimal) Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
  • 12. 12 6 Panjang telapak tangan Diukur dari ujung jari tengah, sampai pangkal pergelangan tangan. 7 Diameter genggam (Maksimal) Diukur diameter genggaman tangan pada tires yang paling maksimum. 8 Lebar maksimal Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan telapak tangan direntangkan semaksimal mungkin. 9 Lebar fungsional maksimum Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih bsia untuk menggenggam). 10 Tebal telapak tangan Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari. 7. Pengukuran Kaki Tabel 2.7 Pedoman Pengukuran Kaki No Data yang Diukur Cara Pengukuran 1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit. 2 Panjang telapak lengan kaki Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki. 3 Panjang kaki sampai jari kelingking Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit. 4 Lebar kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumpuan pijakan. 5 Lebar tangkai kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumit.
  • 13. 13 6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki. 7 Tinggi bagian tengah telapak kaki Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki. 8 Jarak horizontal tangkai mata kaki. Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki. 8. Pengukuran Kepala Tabel 2.8 Pedoman Pengukuran Kepala No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Panjang kepala Diukur dari ujung tulang yang menonjol ditengah - .tengah atas mata sampai belakang mata. 2 Lebar kepala Diukur dari bagian samping kepala sedikit di atas telinga sampai bagian samping kepala lainnya. 3 Diameter maksmal dari dagu Diukur menyamping dari ujung dagu sampai bagian kepala yang paling tinggi/max. 4 Dagu ke puncak kepala Diukur dari ujung dagu sampai ke ujung atas kepala. 5 Telinga ke puncak kepala Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke ujung atas kepala. 6 Telinga ke belakang kepala Diukur dari bagian tengah telinga sampai belakang kepala.
  • 14. 14 7 Antara dua telinga Diukur dari bagian tengah telinga kiri sampai ke bagian tengah telinga kanpn. 8 Mata ke puncak kepala Diukur dari mata sampai ke ujung atas kepala. 9 Mata ke belakang kepala Diukur dari ujung mata bagian luar sampai ke belakang kepala. 10 Antara dua pupil mata Diukur jarak antara dua pupil mata. 11 Hidung ke puncak kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke ujung atas kepala. 12 Hidung ke belakang kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke bagian belakang kepala. 13 Mulut ke puncak kepala Diukur dari tengah-tengah mulut sampai ke ujung atas kepala. 14 Lebar mulut Diukur jarak antara kedua ujung bibir secara horizontal. 15 Keliling leher Diukur sekeliling leher yang paling dekat ke pundak. A. Pengukuran Anthropometri Dinamis Tabel 2.9 Pedoman Pengukuran Anthropometri Dinamis No Data Yang Diukur Cara Pengukuran I Putaran lengan Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari posisi awal sampai ke putaran maksimum. Posisi awal lengan tangan bagian bawah ditekuk ke kiri semaksimal mungkin, kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin. Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh mungkin.
  • 15. 15 2 Putaran telapak tangan Ukur sudut putaran cengkeraman jari tangan. Posisi awal jari-jari mencengkeram batang tengah busur. Kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tangan tetap diam). Lalu dengan cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin. 3 Sudut telapak kaki Ukur sudut putaran vertical telapak kaki. Posisi awal, telapak kaki siku-siku dengan betis, kemudian diputar ke bawah sejauh mungkin. Kaki kembali ke posisi awal lalu ujung kaki dinaikkan setinggi mungkin. Total putaran vertical telapak kaki adalah β= β 1 + β 2 B. Penggunaan Alat Ukur Antropometri Dimensi Statis Tangan Dan Kaki Tabel 2.10 Pedoman Penggunaan Alat Ukur Anthropometri Dinamis Statis Tangan dan Kaki No Data yang Diukur Cara Pengukuran 1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit. 2 Panjang telapak lengan kaki Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki. 3 Panjang kaki sampai jari kelingking Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit. 4 Lebar kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumpuan pijakan. 5 Lebar tangkai kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumit. 6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.
  • 16. 16 7 Tinggi bagian tengah telapak kaki Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki. 8 Jarak horizontal tangkai mata, kaki. Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki. Tabel 2.11 Pedoman Pengukuran Jari Tangan No Data Yang Diukur Cara Pengukuran 1 Panjang jari 1,2,3,4,5 Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. Jari-jari subyek merentang lurus dan sejajar. 2 Pangkal ke Tangan Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyek lurus. 3 Lebar jari 2,3,4,5 Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subyek lurus dan merapat satu sama lain. 4 Lebar telapak tangan (metacarpal) Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. (posisi seperti pada no. 3). 5 Lebar telapak tangan (maksimal) Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking. (posisi seperti pada no. 3). 6 Panjang telapak tangan Diukur dari ujung jari tengah sampai pangkal pergelangan tangan. 7 Diameter genggam (Maksimal) Diukur diameter genggaman tangan pada tirus yang paling maksimum. Lebar Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking
  • 17. 17 Maksimal dengan telapak tangan direntangkan semaksimal mungkin. 9 Lebar fungsional maksimum Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari mans dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih bsia untuk menggenggam). 10 Tebal telapak Tangan Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.
  • 18. 18 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Lebar Kepala No. X x^2 1 15 225 2 14 196 3 14 196 4 15 225 5 16 256 6 14 196 7 15 225 8 14 196 9 15 225 10 16 256 11 15 225 12 14 196 13 16 256 14 14 196 15 14 196 16 15 225 17 16 256 18 14 196 19 15 225 20 15 225 21 16 256 22 15 225
  • 19. 19 23 14 196 24 14 196 25 15 225 26 14 194 27 14 196 28 14 196 29 15 225 30 14 196 Total 441 194481 𝑋̅ 14,7 ((Σx)² 194481 Telinga Ke Puncak Kepala No. X x^2 1 14 196 2 13 169 3 12 144 4 13 169 5 13 169 6 14 196 7 13 169 8 12 144 9 12 144 10 14 196 11 12 144 12 13 169 13 13 169 14 13 169 15 12 144
  • 20. 20 16 13 169 17 13 169 18 14 196 19 13 169 20 12 144 21 12 144 22 14 196 23 12 144 24 13 169 25 12 144 26 12 144 27 13 169 28 14 196 29 14 196 30 12 144 Total 386 148996 𝑋̅ 12,86 ((Σx)² 148996 Antara Dua Telinga No. X x^2 1 17 289 2 17 289 3 19 361 4 18 324 5 19 361 6 18 324 7 19 361
  • 21. 21 8 18 324 9 18 324 10 18 324 11 19 361 12 17 289 13 19 361 14 17 289 15 19 361 16 18 324 17 19 361 18 18 324 19 19 361 20 18 324 21 18 324 22 18 324 23 17 289 24 18 324 25 18 324 26 19 361 27 18 324 28 18 324 29 19 361 30 18 324 Total 547 299209 𝑋̅ 18,23 ((Σx)² 299209 Antara Dua Pupil Mata No. X x^2
  • 22. 22 1 9 81 2 10 100 3 9 81 4 8 64 5 9 81 6 10 100 7 10 100 8 8 64 9 9 81 10 8 64 11 10 100 12 9 81 13 9 81 14 10 100 15 9 81 16 8 64 17 9 81 18 10 100 19 10 100 20 8 64 21 9 81 22 8 64 23 10 100 24 9 81 25 8 64 26 9 81 27 10 100 28 9 81 29 8 64 30 8 64
  • 23. 23 Total 270 72900 𝑋̅ 9 ((Σx)² 72900 3.2 Pengolahan Data Dalam hubungannya dengan anthropometri, persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-50 akanmenunjukkan 50% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut,. Dalam antropometri, angka persentil ke-50 akan menggambarkan ukuran populasi umum . Penyusun akan menggunakan persentil ke-50 agar baju yang kami buat dapat digunakan oleh sebagian besar dari populasi. Adapun rum yang digunakan yaitu 50 th ukuran = X A. Data Lebar Kepala 𝑋̅ =jumlah semua data : banyaknya populasi = 441 : 30 = 14,7 B Data Telinga Ke Puncak Kepala 𝑋̅ = jumlah semua data : banyaknya populasi 𝑋̅ = 386 : 30 = 12,866 Karena presentilnya 50 = X maka jumlahnya adalah 12,866 cm C. Data Antara Dua Telinga 𝑋̅= jumlah semua data : Banyaknya populasi 𝑋̅ =547 : 30 = 18,23 Karena presentilnya 50 = X maka jumlahnya
  • 24. 24 D. Data Antara Dua Pupil Mata 𝑋̅= jumlah semua data : banyak populasi = 270 : 30 = 9 3.3 Safety Glass TAMPAK DARI ATAS TAMPAK DARI SAMPING
  • 25. 25 TAMPAK DARI DEPAN 3.4 Deskripsi Produk Produk ini adalah berupa Safety Glasses ( kacamata pengaman ) dengan bagian yang lebih tertutup pada bagian pelipis dan lebih rapat dalam melindungi mata disaat digunakan juga berfungsi sebagai penanggal debu dan sinar UV yang terkadang kontak langsung dengan mata yang memungkinkan berpengaruh pada kesehatan mata ditinjau dari segi keamana dan kesehatan kerja ( K3) . Panjang = 8,29 cm x 14,3 cm Sedangkan bahan yang digunakan Bahan :terbuat dari Safety Glasses ( kacamata pengaman ) terbuat dari Bahan yang direkomendasikan karena lolos “drop ball test” lensa berbahan Policarbonate
  • 26. 26 (lihat:www.essilor.com) atau yang terbaru dari bahan TRIVEX (lihat:www.youngeroptics.com) untuk lensanya yang telah lolos uji “drop ball test” dan telah direkomendasikan bagi bahan lensa karena tidak mudah pecah dan anti gores . Untuk pemakaiannya pun sanagat mudah dan dapat disesuaiakan dengan kondisi pemakainya
  • 27. 27 BAB 4 ANALISA 4.1 Perancangan Safety Glasses/kacamata pengaman Safety Glasses yang dirancang ditujukan untuk para pekerja ataupun teknisi lapangan dalam melakukan kegiatan . Safety Glasses ini dirancang sedemikian rupa hingga memberikan rasa nyaman dan ergonomis serta efektif dalam penggunaan waktu kerja . Dalam perncangannnya diambil dari data – data perhitungan dan pengukuran anthropometri yag telah disesuaikan dengan penambahan kelonggaran dan faktor penyesuaian lainnya . 4.2 Analisa Hasil Rancangan Panjang Safety Glasses Untuk ukuran panjang safety glasses data diambil dari hasil pengukuran anthropometri yaitu 8,29 cm dengan presentil 50 % yaitu rata-rata pengguna benda merupakan produk khusus Lebar Safety Glasses Untuk ukuran lebar safety glasses , data diambil dari hasil pengukuran anthropometri yaitu 14,3 cm dengan presentil 50% yaitu rata – rata pengguna karena benda dirancang merupakan produk khusus .
  • 28. 28 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Ukuran-ukuran anthropometri terkait dalam produk yang dirancang antara lain tinggi ukuran duduk normal, tinggi popliteal, tinggi posisi duduk normal, lebar pinggul, lebar bahu dan pantat popliteal sebagai ukuran untuk kursi. Sedangkan untuk meja tinggi siku duduk, tinggi lutut berdiri, jangkauan tangan kedepan dan tebal perut. Kesemua data ini menggunakan persentil 50% sebagai rata-rata pengguna safety glasses. 2. Data-data yang solid sangat membantu dalam proses pengukuran sebagai tolok ukur dalam penentuan ukuran benda yang dirancang agar tidak terjadi penyimpangan terlalu jauh dalam penerapannya. 3. Ukuran-ukuran yang telah diterapkan dalam hasil rancangan merupakan ukuran-ukuran dari data anthropometri yang telah diolah hingga dapat dijadikan patokan pemberian ukuran rancangan safety glasses dengan penerapan faktor-faktor penyesuaiannya. 5.2 Saran 1. Perancangan suatu work space tidak hanya memperhatikan ukuran-ukuran anthropometri statis dan dinamis tetapi juga diharapkan penting dalam melihat dan menimbang allowance yang akan disertakan dalam rancangan tersebut. 2. Uukuran yang disertakan dalam produk haruslah disesuaikan dengan produk apa yang akan dirancang.
  • 29. 29 DAFAR PUSTAKA  http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/ergonomi-adalah.html  http://antropometri.ti.itb.ac.id/bantuan/bantuan-lihat_data.php
  • 30. 30 SAFETY GLASSES Produk ini adalah berupa SafetyGlasses ( kacamata pengaman) dengan bagian yanglebih tertutuppada bagian pelipis dan lebih rapat dalam melindungi mata disaat digunakanjuga berfungsi sebagai penanggal debudan sinar UV yangterkadangkontak langsungdengan mata yangmemungkinkanberpengaruhpada kesehatan mata ditinjau dari segi keamana dan kesehatankerja ( K3). Panjang = 8,29 cm x 14,3cm