Dokumen tersebut merangkum tentang kelompok 3 pendidikan konservasi yang terdiri dari 5 anggota. Dibahas konsep paradigma lingkungan, etika lingkungan, nilai-nilai karakter, perilaku konservasi, konservasi budaya, seni, dan kaderisasi konservasi. Konservasi budaya diimplementasikan melalui kegiatan seperti karawitan, jajanan tradisional, dan tari tradisional.
5. a. Paradigma Lingkungan
Paradigma adalah pandangan dasar yang dianut oleh
para ahli pada kurun waktu tertentu, yang diakui
kebenarannya, dan didukung oleh sebagian besar
komunitas, serta berpengaruh terhadap perkembangan
ilmu dan kehidupan. Bersamaan dengan itu, ada
perubahan dalam melihat hubungan manusia dengan
alam. Perubahan hubungan manusia dengan alam
tersebut dapat dilihat mulai dari pradigma
antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme, dan
ekofiminisme.
6. Etika Lingkungan
• Etika lingkungan merupakan petunjuk atau
arah perilaku praktis manusia dalam
mengusahakan terwujudnya moral
lingkungan. Degan etika lingkungan kita
manusia tidak saja mengimbangi hak dengan
kewajiban terhadap lingkungan, tetapi etika
lingkugan hidup juga membatasi perilaku,
tingkah laku da upaya untuk mengendalikan
berbagai kegiatan agar tetap berada dalam
batas kelentingan lingkungan hidup.
7.
8. Keraf (2005) memberikan minimal ada sembilan prinsip
dalam etika lingkungan hidup.
• Sikap hormat terhadap alam
• Prinsip tanggung jawab atau moral responsibility for
nature.
• Solidaits kosmis atau cosmic solidarity.
• Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam
atau caring for nature.
• Prinsip tidak merugikan atau no harm.
• Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam.
• Prinsip keadilan.
• Prinsip demokrasi.
• Prinsip intergritas moral.
9. NILAI – NILAI KARAKTER
Nilai adalah sifat atau hal-hal yang penting atau
berguna bagi kemanusaiaan. Nilai memiliki
bermacam makna, diantaranya mengandung nilai
(berguna), merupakan nilai (baik atau benar),
mempunyai nilai (mempunyai kualitas).
10. • Karakter memiliki pengertian kata yaitu tabia,
sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti,
watak. Berkarakter berarti mempunyai tabiat,
mempunyai kepribadian. Mka dari itu karakter
berarti sebagai sikap pribadi yang stabil
sebagai hasil proses konsolidasi secara
progresif dan dinamis, integrasi pernyataan
dan tindakan.
11. Terdapat 4 jenis pendidikan karakter:
• Konservasi moral
• Konservasi Budaya
• Konservasi Lingkungan
• Konservasi Humanis.
12. Terdapat 11 karakter konservasi yang Mahasiswa
UNNES dapat memahaminya yaitu:
• Religi
• Jujur
• Cerdas
• Adil
• Tanggung Jawab
• Peduli
• Toleran
• Demokratis
• Cinta Tanah Air
• Tangguh
• Santun
13. Terdapat 8 nilai karakter yang Mahasiswa Unnes
harus memahaminya, yaitu:
• Inspiratif
• Humanis
• Peduli
• Inovatif
• Sportif
• Kreatif
• Kejujuran
• Keadilan
15. • Perilaku konservasi merupakan tindakan
secara nyata yang dapat diamati dan dicermati
terkait dengan manajemen penggunaan
sumberdaya alam oleh manusia secara
berkelanjutan untuk generasi masa kini dan
masa depan yang dikembangkan di UNNES
yaitu berbasis pada 7 pilar konservasi
16. 7 pilar konservasi
• Keanekaragaman hayati atau biodiversitas
• Arsitektur hijau dan sistem transportasi
internal
• Pengelolaan limbah
• Kebijakan nirkertas
• Energy bersih
• Konservasi etika, seni, dan budaya
• Kaderisasi konservasi
18. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
• Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu Buddayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Sedangkan
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia.
20. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
• Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau
kebudayaan. Kebudayaan mengatur agar manusia
data mengertibagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikanya kalau
merekaberhubungan dengan orang lain.
• Di dalam setiap masyarakat terdapat apa yang
dinamakan pola-pola perilaku atau patterns of
behavior. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara
masyarakat bertindak atau berkelakuan yang
sama dan harus diikuti oleh semua anggota
masyarakat tersebut.
21. Konservasi Budaya Di Universitas
Negeri Semarang
• Konservasi budaya memiliki dimensi ke
belakang dan ke depan. Dimensi ke belakang
di wakili oleh proses perlindungan dan
pengawetan terhadap kearifan local yang
dimiliki oleh masyarakat. Dimensi ke depam
di-ejawantah-kan dengan menjaga
kerberlanjutan budaya.
22. Implementasi Konservasi Budaya
• Karawitan
• Jajanan traditional
• Parikan
• Tari dan Senam Konservasi
• Selasa Legen
• Busana Tradisional dan Peragaan Budaya
23. Kearifan Lokal
• Kearifan lokal adalah sebuah tema humaniora
yang diajukan untuk memulihkan peradaban
dari krisis modernitas. Di setiap daerah
masing-masing memiliki kearifan lokal sendiri.
Misalnya suku Batak terkenal dengan
keterbukaan sedangkan suku Jawa nyaris
identik dengan kehalusan. Kearifan lokal akan
menjadi bagiam dari model masyrakat dalam
uaya membangun masa depan yang lebih
baik.
24. Seni
• Seni adalah ungkapan. Seni adalah jiwa,
perasaan dan suasana hati yang diungkapkan.
Pembagian seni berdasarkan berdasarkan
media yang dipilih, teknik yang di
perggunakan yaitu.
• Seni Audio (audiotiry art)
• Seni Visual (visual art)
• Seni Audiovisual (audiotory visual art)
25. Konservasi Seni di Universitas Negeri
Semarang.
• Terdapat banyak wujud konservasi budaya, khususnya seni
yang telah dilakukan di Universitas Negeri Semarang.
Sebagai Universitas Konservasi , Implementasi konservasi
seni tersebut antara lain,
• Musik Tradisional
• Ketoprak
• Teater
• Pembacaan puisi
• Pewarnaan alami
• Lukisan
• Wayang
• Senam konservasi
26. KADERISASI KONSERVASI
• Kaderisasi berasal dari kata kader atau cadree
(dalam bahasa Perancis) yang berarti elit atau
inti. Kader adalah orang-orang yang terpilih
sebagai seorang pemimpin. Kaderisasi juga
disebut sebagai proses regenerasi.
• Kader konservasi adalah orang atau kelompok
orang yang telah memperoleh pendidikan khusus
yang secara sukarela berperan dalam upaya
konservasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang mampu meyampaikan nilai-nilai
konservasi kepada masyarakat.
27. Dalam sebuah kaderisasi ada sejumlah prinsip yang perlu
diperhatikan dalam melakukan regenerasi kepemimpinan
• Harus ada kesadaran bahwa organisasi tidak boleh
tergantung kepada orang.
• Adanya suatu kepercayaan bahwa ada orang yang bisa
dipersiapkan untuk organisasi.
• Regenerasi kepemimpinan dimulai dengan
menciptakan situasi psikologis bagi anggota, agar
mereka menyadari pentingnya regenerasi
kepemimpinan dan berkeinginan untuk memulai
proses tersebut.
• Memulai menyiapkan para kader dalam proses
adaptasi dan proses persiapan sebagai seorang
pemimpin.