5. A. Jalan Menuju Nibbana
Adalah jalan yang menghindarkan
ekstrim penyiksaan diri dan
pengumbaran nafsu yang
menghalangi kemajuan moral.
Jalan tengah adalah jalan yang
menuju lenyapnya penderitaan.
Jalan tengah disebut juga jalan utama.
Ada delapan cara untuk mencapai
Nibbana
6. Jalan
Tengah
Sila Samadhi Panna
Ucapan Pengertian
Usaha benar
benar benar
Perbuatan Perhatian
Pikiran benar
benar benar
Penghidupan Konsentrasi
benar benar
7. Sila
Tatahidup yang bersusila
dan beradab
Langkah pertama
menghindarkan diri dari
perbuatan yang buruk dan
merugikan
8. 1. Ucapan Benar (Samma
Vacca)
Menghindari kedustaan
Menghindari pergunjingan
Menghindari kata-kata kasar/kotor
Menghindari omong kosong
Syarat-syarat Ucapan benar:
Kata-kata itu benar
Kata-kata itu beralasan
Kata-kata itu berfaedah
Kata-kata itu tepat pada waktunya
10. 3. Penghidupan/Mata pencaharian
benar
Menghindari pencaharian: Penipuan,
Ketidak setiaan, Penujuman, Kecurangan,
Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah
darat).
Harus menghindari lima macam
perdagangan: Perdagangan alat-alat
senjata, Berdagang mahluk hidup,
Berdagang daging atau segala sesuatu yang
berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk
hidup, Berdagang minuman yang
memabukkan, yang bisa menimbulkan
11. Samadhi
Pembinaan diri atau mental,
Pengheningan cipta
melemahkan perasaan-
perasaan bermusuhan,
membenci, dan iri hati.
Melemahkan godaan-godaan
untuk mengejar kesenangan
12. 4. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma
Vayama)
Pelaksanaan daya upaya benar, adalah:
Mencegah munculnya unsur-unsur jahat dan
tidak baik di dalam batin dengan sekuat tenaga
Berdaya upaya dengan untuk memusnahkan
unsur jahat dan tidak baik di dalam batin
Berdaya upaya untuk membangkitkan unsur
baik dan sehat di dalam batin
Berdaya keras untuk mempernyata,
memperbanyak, memupuk, mengembangkan,
menyelesaikan unsur-unsur baik dan sehat
13. 5. Perhatian Benar (Samma Sati)
Ini
penting, bahkan dalam kita sehari-hari,
tatkala kita bertindak dengan penuh
penyadaran akan perbuatan, perasaan,
pikiran, dan kesekitaran kita. Batin
sebaiknya senantiasa jernih dan penuh
perhatian.
14. 6. Konsentrasi/ Meditasi Benar (Samma
Samadhi)
adalah terpusatnya batin pada satu titik, yaitu batin
atau perhatian yang terpusat pada satu benda
khusus atau suatu paham sampai semua pikiran-
pikiran yang berhamburan dihentikan
Manfaat:
1. kesejahteraan mental dan fisik, kenyamanan,
kegembiraan, ketenangan.
2. Mengubah batin menjadi mampu melihat sesuatu
sebagaimana adanya, dan menyiapkan batin
untuk mencapai kebijaksanaan.
Tiga faktor ini adalah faktor untuk pengembangan
kebijaksanaan melalui pemurnian batin.
16. 7. Pengertian Benar (Samma Ditthi)
Pandangan benar ini adalah:
Menembus empat kasunyatan
Menembus tiga corak umum, ialah barang siapa
menyelami, bahwa bentuk jasmani (rupa),
perasaan (vedana), pencerapan (sanna), bentuk-
bentuk mental (sankhara) dan kesadaran
(vinnana) adalah fana, terpengaruh oleh derita dan
tanpa diri (anatta), dialah orangnya yang memiliki
pandangan benar.
Menembus pokok permulaan sebab akibat yang
saling bergantungan, ialah sesungguhnya,
barangsiapa menembusnya, dialah orangnya yang
menembus kesunyatan.
Misal, Berbakti pada orang tua menghasilkan
pahala
17. 8. Pikiran Benar (Samma Sankappa)
Adalah:
1. Pikiran yang bebas dari hawa nafsu
2. Pikiran yang bebas dari kebencian
3. Pikiran yang bebas dari kekejaman
Tujuan: melenyapkan perniatan buruk dan
mengembangkan perniatan murni.
Ada 3 aspek: (1) Memelihara sikap
ketaklekatan pada kesenangan duniawi. (2)
Seseorang sebaiknya memelihara cinta kasih,
niat baik, dan kebajikan dalam batinnya. (3)
Berniat untuk tidak menyakiti.
18. Macam-Macam Nibbana
1. Sa – Upadisesa Nibbana
- Nibbana yang masih menyisakan lima
Khanda (jasmani, kesadaran, bentuk
pikiran, pencerapan dan perasaan).
2. An – Upadisesa Nibbana
- Nibbana yang tanpa sisa. Artinya tidak
menyisakan lima Khanda (jasmani,
kesadaran, bentuk pikiran, pencerapan,
dan perasaan).
19. Manfaat Sila, Samadhi, Panna
1. Sila: kesucian Sila (kesucian pikiran,
ucapan, dan perbuatan), dapat
mengendalikan tanha.
2. Samadhi: kesucian batin
(kesadaran/batin yang bebas dari
kekotoran-kekotoran), dapat
melemahkan kekuatan tanha.
3. Panna : kesucian pandangan (melihat
segala sesuatunya dalam kewajaran dari
anicca,dukkha, dan anatta),
20. Jangan menambah kuatnya
keinginan dengan membuat
kejahatan Sila.
Lawan keinginanmu dengan
meditasi Samadhi.
Lenyapkan keinginnmu dengan
menembus kebijaksanaan yang
tertinggi Panna.
21. Setelah Mencapai Nibbana
Tiada lagi penderitaan, terbebas
dari ikatan nafsu
Tidak lagi terikat oleh lingkaran
Tumimbal lahir dan kematian.
Pikiran tenang, tutur kata dan
perbuatannya senantiasa
dilakukan dengan tenang
22. Daftar Pustaka
Abhijato, Acharm Suchart, Kenikmatan inderawi adalah
menykitkan
Ali, Matius, Filsafat India, (Tangerang: Sanggar Luxor),
2010, cet. l,
Dhammananda, Sri, Keyakinan Umat Buddha, (Kuala
Lumpur:Ehipassiko Foundation), 2012
Diputhera, Oka, Pedoman Penerangan Agama Buddha,
(Jakarta: Yayasan Sariputra Sadono), 1977
Mahatera, Ven Narada, Sang Budha dan ajaran-
ajarannya, (Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama),
1992
Majelis Buddhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam
Dhamma
Pustaka Dhamma, Nibbana, diakses pada 09 April 2013,
dari http://tanhadi.blogspot.com/2012/02/bab-viii-
nibbana.html